1 minute read

B. Penetapan Core Isu

Next Article
Kata Pengantar

Kata Pengantar

3 Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan terbatas karena tidak tersedianya prasarana yang memadai di Satker Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Palangkaraya 3 3 3 9 2

Advertisement

Keterangan :Urgency (U) : Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia Seriousnes(S) : Seberapa serius dampak masalah jika tidak ditangani Growth (G) : Apabila masalah dibiarkan maka akan memburuk

Skala Likert (1=sangat kecil; 2=kecil; 3=sedang; 4=besar; 5=sangat besar).

Setelah dilakukan penapisan isu menggunakan teknik USG maka isu yang dapat diangkat adalah “ Belum optimalnya pengelolaan limbah medis dan nonmedis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya “.

C. Analisis Penyebab Isu

Menurut Permenkes Nomor 77 tahun 2020, Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah unit pelaksana teknis Ditjen P2P yang mempunyai tugas pokok untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak resiko lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi diwilayah kerja pelabuhan, bandara dan pos lintas batas. Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan menghasilkan berbagai sampah dapat berupa limbah medis dan non-medis. Limbah medis yang dihasilkan dalam pelayanan di

Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya dapat berupa bekas handscoen, alcohol swab, spuid, obat kadaluarsa, stick rapid dan sebagainya. Semua limbah tersebut termasuk dalam limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun (LB3). Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sampah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, guna menjaga kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Menurut Permen LH No. P.56/MenLHK-Setjen/2015 bahwa setiap limbah yang dihasilkan oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan pengelolaan limbah B3 yang benar. Setiap limbah yang dihasilkan oleh unit pelayanan harus dilakukan pengklasifikasian wadah yang benar dan diberi label.

Pewadahan yang dimaksud adalah

a. Kuning untuk limbah infeksius dan patologis b. Cokelat untuk limbah kimia kadaluwarsa dan limbah farmasi c. Merah untuk limbah radioaktif d. Ungu untuk limbah sitotoksik

Sumber : Permen LH No. P.56/MenLHK-Setjen/2015

Sedangkan tahapan pengelolaan limbah B3 meliputi :  Pengurangan dan pemilahan limbah B3  Penyimpanan limbah B3  Pengangkutan limbah B3  Pengolahan limbah B3  Penguburan limbah B3  Penimbunan limbah B3 Sedangkan menurut Permenkes Nomor 18 tahun 2020, Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib melaksanakan pengelolaan Limbah Medis. Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah dilakukan melalui pengelolaan Limbah Medis secara: a. Internal b. Eksternal

This article is from: