LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 6
OPTIMALISASI PROSES PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN ALAT PRAKTIKUM
DI LABORATORIUM PENDIDIKAN JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Disusun Oleh:
Yulia Nurniawanti, S.ST
NIP. 198906032022032001
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHARAN RI
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PROSES PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN ALAT PRAKTIKUM
DI LABORATORIUM PENDIDIKAN JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Telah di seminarkan
Tanggal 14 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang
NIP. 198104282008012022 NIP. 197507162002122001
NIP. 196911121989031002
i
Coach Mentor
dr. Titiek Resmisari, MARS Yulinda, SST, MPH
Penguji
Ahmad Wajedi, S.Pd, M.Kes
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Proses Peminjaman dan Pengembalian Alat Praktikum di Laboratorium Pendidikan Jurusan Kebidanan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung” sebagai salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil diantaranya yaitu:
1. Bapak Pujiono, SKM, M.Kes selaku Plt. Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung.
2. Ibu Yulinda, SST, MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan Bandung dan sekaligus sebagai Mentor.
3. dr. Titiek Resmisari, MARS selaku Coach.
4. Ibu Djudju Sriwenda, SST, MPH, selaku Sekretaris Jurusan Kebidanan Bandung.
5. Ibu Saur Sariaty, SKM, M.Kes selaku Ka. Sub Unit Laboratorum Jurusan Kebidanan Bandung.
6. Seluruh Petugas Laboratorium Jurusan Kebidanan Bandung.
7. Seluruh Dosen Jurusan Kebidanan Bandung.
8. Seluruh Tenaga Kependidikan Jurusan Kebidanan Bandung.
9. Seluruh Rekan CPNS Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2022.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan oleh karena itu saran serta masukan selalu terbuka bagi perbaikan dan peningkatan manfaat untuk banyak pihak di masa mendatang dengan harapan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi pembaca umumnya. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, Juli 2022
Yulia Nurniawanti, S.ST
ii
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i KATA PENGANTAR............................................................................................ ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. Latar Belakang..............................................................................................1 B. Tujuan .........................................................................................................3 C. Manfaat........................................................................................................3 BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA.................................4 A. Sejarah.........................................................................................................4 B. Visi dan Misi..................................................................................................7 C. Struktur Organisasi........................................................................................9 D. Tujuan Poltekkes Kemenkes Bandung ...........................................................10 E. Nilai-nilai Organisasi ....................................................................................10 F. Tugas dan Fungsi Organisasi 10 G. Profil dan Tugas Jabatan Peserta..................................................................11 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI...............................................................13 A. Identifikasi Isu 13 B. Penetapan CoreIsu.....................................................................................18 C. Deskripsi CoreIsudan Analisis Dampak ........................................................21 D. Analisis Penyebab Isu 23 E. Gagasan Pemecahan Isu..............................................................................24 F. Matriks Rancangan Aktualisasi......................................................................25 BAB IV RENCANA JADWAL AKTUALISASI ......................................................34 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................35
DAFTAR TABEL
iv
Tabel 2.1 Program Studi Poltekkes Kemenkes Bandung...............................................5 Tabel 3.1 Kegiatan Tugas Pokok Jabatan .................................................................13 Tabel 3.2 Teknik Scoring Metode APKL ....................................................................18 Tabel 3.3 Penapisan ISU Menggunakan Metode APKL................................................20 Tabel 3.4 Analisis Dampak......................................................................................22 Tabel 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi..................................................................25 Tabel 4.1 Rencana Kegiatan Aktualisasi....................................................................34
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisai Poltekkes Kemenkes Bandung......................................9
Gambar 2.2 Struktur Organisai Jurusan kebidanan Bandung........................................9
Gambar 3.1 FishbhoneDiagramPenyebab Isu..........................................................23
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sasaran Kinerja Pegawai
Lampiran 2 Formulir Pengendalian Rancangan Aktualisasi
Lampiran 3 Power Point Seminar Rancangan Aktualisasi
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Amanat tersebut mengandung makna negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan administrasi. Pelayanan publik yang prima dan memenuhi harapan masyarakat merupakan muara dari Reformasi Birokrasi yang mempunyai visi pemerintahan berkelas dunia ditandai dengan pelayanan publik yang berkualitas.
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah terutama menyangkut aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia aparatur, maka pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Brirokrasi RI menambah sumber daya manusia dengan penerimaaan formasi ASN tahun 2021.
ASN atau Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah.
Untuk meciptakan ASN yang professional maka harus dipersiapkan agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku. Salah satunya melalui kegiatan Masa Prajabatan yaitu masa percobaan selama 1 (satu) tahun yang wajib dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan.
Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Pelatihan Dasar CPNS
adalah Pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang
dilakukan secara terintegrasi yang memadukan antara jalur Pelatihan Klasikal dengan nonklasikal dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi bidang. Kompetensi yang
1
dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan Kompetensi pembentukan
karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dengan core value BerAKHLAK dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas penulis sebagai Paranata Laboratorium Pendidikan.
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan, Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) adalah pegawai PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di bidang pengelolaan Laboratorium Pendidikan. Tugas Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan yaitu melaksanakan kegiatan pengelolaan Laboratorium yang meliputi perencanaan, pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja dan pengembangan kegiatan Laboratorium.
Sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang diberikan dari unit kerja maka kegiatan-kegiatan pengelolaan laboratorium yang saya laksanakan meliputi pembuatan jadwal penggunaan laboratorium, memberikan layanan menyiapkan ruang praktikum, peralatan, dan bahan, memberikan penjelasan pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, membuat jadwal pemeliharaan atau perawatan alat, mengelola limbah yang dihaliskan dari proses penggunaan, membuat laporan kegiatan laboratorium, melakukan pengawasan kebersihan, dan melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan dalam rangka kelancaran tugas.
Berdasarkan hasil diskusi dengan mentor, seluruh petugas laboratorium dan hasil observasi selama bekerja di Jurusan Kebidanan Bandung ada beberapa masalah yang terjadi dan memerlukan pemecahan masalah yang tepat supaya tidak berkelanjutan salah satunya yaitu belum optimalnya proses peminjaman dan pengembalian alat oleh mahasiswa yang apabila dibiarkan akan memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di Institusi Pendidikan Jurusan Kebidanan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk membuat rancangan aktualiasi Pelatihan Dasar CPNS yang berjudul “Optimalisasi Proses
Peminjaman dan Pengambalian Alat Praktikum di Jurusan Kebidanan Bandung, Poltekkes Kemenkes Bandung”
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini yaitu peserta Pelatihan Dasar CPNS diharapkan mampu memantapkan wawasan kebangsaan, menumbuh kembangkan kesadaran bela negara, mengiternalisasikan serta mengaplikasikan corevalueBerAKHLAK dalam mendukung employerbrandingASN “Bangga Melayani Bangsa”.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu peserta Pelatihan Dasar CPNS diharapkan mampu:
a. Mengidentifikasi dan menetapkan isu yang terjadi di Unit Kerja;
b. Menganalisis dampak dan penyebab isu atau permasalahan yang terjadi;
c. Menganalisis gagasan kegiatan penyelesaian masalah beserta output penyelesaian masalah;
d. Menganalisis keterkaitan antara tahapan kegiatan gagasan penyelesaian masalah dengan corevalueASN BerAKHLAK;
e. Menetapkan kontribusi penyelesaian isu terhadap visi dan misi organisasi dan nilai-nilai organisasi;
f. Mampu membuat media penyelesaian isu.
Peserta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaan kerja di Unit kerja dan kehidupan sehari-hari, mengaplikasikan teori pada kegiatan Distance Learning, serta dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam mengidentifikasi dan menganalsis isu kontemporer yang terjadi di lingkung Unit Kerja dengan mencari solusi dan pemecahan masalah menggunakan gagasan kreatif.
Memberikan kontribusi yang baik dalam pengelolaan Laboratorium Jurusan
Kebidanan Bandung, khususnya dalam optimalisasi proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum sehingga proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dapat terlaksana dengan lancar.
3. Bagi Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Diharapkan mampu memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan pelatihan dasar CPNS, dan menambah kepustakaan laporan rancangan aktualisasi di Bapelkes Cikarang sebagai bukti pelaksanaan pelatihan dasar CPNS.
3
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
2. Bagi Institusi
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
A. Sejarah
1. Poltekkes Kemenkes Bandung
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung (Poltekkes Kemenkes Bandung) merupakan Lembaga Pendidikan Vokasi Bidang Kesehatan dibawah
Kementerian Kesehatan di Wilayah Jawa Barat. Berdiri berdasarkan surat Keputusan
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor: 298/MENKESKESOS/SK/VI/2001 tanggal 16 April 2001.
Poltekkes Kemenkes Bandung pada awal berdirinya merupakan reorganisasi melalui penyatuan institusi yang berasal dari 12 akademi Pendidikan Kesehatan yang berada di Jawa Barat, terdiri dari Akademi Analis Kesehatan (AAK), Akademi
Kesehatan Gigi (AKG), Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL), Akademi Gizi (AKZI), Akademi Keperawatan (AKPER) Padjadjaran Bandung, Akademi Keperawatan (AKPER) Otten Bandung. AKPER Bogor, AKPER Tangerang, Akademi Kebidanan (AKBID) Bandung, AKBID Bogor, AKBID Karawang, dan AKBID Rangkasbitung.
Setelah menjadi Politeknik Kesehatan, maka institusi Pendidikan tersebut bergabung menjadi Poltekkes Kemenkes Bandung dan berubah menjadi 12 jurusan
terdiri dari:
a) Jurusan Analis Kesehatan Bandung
b) Jurusan Kesehatan Gigi Bandung
c) Jurusan Kesehatan Lingkungan Bandung
d) Jurusan Gizi Bandung
e) Jurusan Keperawatan Bandung
f) Jurusan Kebidanan Bandung
g) Jurusan Keperawatan Bogor
h) Jurusan Keperawatan Tangerang
i) Jurusan Kebidanan Bogor
j) Jurusan Kebidanan Karawang
k) Jurusan Kebidanan Rangkasbitung
l) Jurusan Analis Kesehatan Tangerang
m) Jurusan Farmasi Bandung
4
Pada tahun 2012 Jurusan Keperawatan Tangerang, Jurusan Kebidanan Rangkasbitung, dan Jurusan Analis Kesehatan Tangerang bergabung membentuk Politeknik Kesehatan Sendiri yaitu menjadi Poltekkes Kemenkes Banten, sejalan dengan pembentukan Provinsi Banten.
Saat ini Poltekkes Kemenkes Bandung memiliki 8 Jurusan, 3 Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) dan 20 ProgramStudi yang tersebar di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bogor, dan Kabupaten Karawang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.1 Program Studi Poltekkes Kemenkes Bandung
1.
5
Jurusan/PSDKU Program Studi Lokasi
No
Keperawatan 1) Prodi Diploma III
Prodi Sarjana Terapan
Prodi Profesi Ners Kota Bandung
Kebidanan 4) Prodi Diploma III
Prodi Sarjana Terapan
Prodi Profesi Bidan Kota Bandung
Keperawatan Gigi 7) Prodi Diploma III 8) Prodi Sarjana terapan Kota Bandung
Farmasi 9) Prodi Diploma III Kota Bandung
Promosi Kesehatan 10) Prodi Sarjana Terapan Kota Bandung 6. Gizi 11) Prodi Diploma III 12) Prodi Sarjana Terapan 13) Program Profesi Gizi Kota Bandung 7. Analis Kesehatan 14) Prodi TLM Diploma III 15) Prodi TLM Sarjana Terapan Kota Bandung 8. Kesehatan Lingkungan 16) Prodi Sanitasi Diploma III 17) Prodi Sanitasi Lingkungan Sarjana Terapan Kota Bandung 9. Keperawatan (PSDKU) 18) Prodi Diploma III Kota Bogor 10. Kebidanan (PSDKU) 19) Prodi Diploma III Kota Bogor 11. Kebidanan (PSDKU) 20) Prodi Diploma III Kabupaten Karawang
2)
3)
2.
5)
6)
3.
4.
5.
Sejak tahun 2008 Poltekkes Kemenkes Bandung ditetapkan menjadi satuan
kerja Badan layanan Umum. Poltekkes Kemenkes Bandung juga menjadi Institusi
Kelas 1 berdasarkan Permenkes No.38 Tahun 2018. Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Bandung sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan memiliki tugas pokok dalam penyelenggarakan pendidikan vokasi bidang kesehatan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional. Menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang memenuhi standar kompetensi dan memiliki sejumlah keunggulan.
2. Jurusan Kebidanan Bandung
Pendidikan Diploma III Kebidanan di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Bandung dimulai sejak tahun 2017 dengan bentuk lembaga Akademi Kebidanan
Depkes Bandung dengan SK Pendirian SKB Mendiknas dan Menkes No.017/a/U/1998
dan No.108/Menkes/SKB/1998 tentang penyelenggaraan pendidikan Program
Diploma III di Bidang Kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Akademi Kebidanan Depkes Bandung merupakan konversi dari lembaga SPK
Depkes Bandung dengan Program Pendidikan Bidan A (SPK + 1 tahun) yang telah
berlangsung sejak tahun 1983 sd 1994 dengan jumlah lulusan 655 alumni.
Program Diploma III Kebidanan diawali dengan membuka Program Jalur
Khusus (mahasiswa transfer dari pendidikan Bidan Diploma I ke pendidikan Bidan
Diploma III. Selanjutnya tahun 1998 mulai menerima dari Jalur Umum (SMA) dan dilanjutkan dengan Program Khusus untuk Kota Bandung.
Tahun 2001 Akademi Kebidanan Depkes Bandung mengalami perubahan
bentuk organisasi menjadi Politeknik Kesehatan Depkes Bandung (Poltekkes Depkes Bandung) yang merupakan penggabungan 12 Akademi Pendidikan Tenaga Kesehatan jenjang Diploma III di Provinsi Jawa Barat dan Banten, dengan izin pendirian SK
Menkes dan Kessos RI No 298/Menkes-Kessos/ SK/IV/2001tanggal 16 April 2001
tentang Organissi dan Tata laksana Poltekkes serta SK alih bina No.355/E/O/2001
tentang alih bina Penyelenggaraan Prodi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes dari
Kemkes kepada Kemdikbud.
SK penyelenggaraan Prodi Sarjana Terapan: Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 1184/ KPT/ 1/ 2018 tanggal 28 Desember
2018 tentang izin pembukaan Progrm Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan dan
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan pada Poltekkes Kemenkes Bandung dan penyelenggaraan prodi dilaksanakan pada bulan Juli 2019.
6
Kampus Jurusan Kebidanan Bandung terletak di Jl. Sederhana No.2 Bandung
– Jawa Barat, terdiri dari 3 Program Studi:
a) Diploma III Kebidanan akreditasi “A”
b) Sarjana Terapan Kebidanan akreditasi “Baik Sekali”
c) Profesi Bidan akreditasi “Baik”
B. Visi dan Misi
1. Poltekkes Kemenkes Bandung
Visi: “Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang Unggul dalam Teknologi Terapan, Berkarakter dan Berdaya Saing Internasional “
Makna:
Unggul : Memiliki daya saing di pasar kerja baik Nasional maupun Internasional dalam bidang teknologi terapan kesehatan
Berkarakter : Memiliki karakter melayani dengan hati, kejujuran, kepemimpinan, bekerja dalam tim dan entrepreneurship
Bertaraf Internasional : Lulusan berkualitas dan dapat bersaing serta berorientasi kepada standar mutu Internasional.
Misi:
a) Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berkarakter nasional dan berwawasan global sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi terapan bidang kesehatan.
b) Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dengan mengembangkan potensi bahan lokal dan berbasis teknologi terapan.
c) Menyelenggarakan inovasi Pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat dengan berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran yang berkualitas.
d) Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku kepentingan baik nasional/internasional dengan prinsip saling menguntungkan dan kemajuan bersama.
e) Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik untuk pegawai dan mahasiswa
f) Mengembangkan pendidikan dan program studi baru dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan pelayanan Kesehatan.
7
g) Meningkatkan sumber daya yang berintegritas dalam rangka terselenggaranya tata kelola yang baik dan bersih dengan menerapkan prinsip transparan dan akuntabel sebagai BLU Pendidikan.
2. Jurusan Kebidanan Bandung
Visi: “Menjadi Program Studi Kebidanan yang menghasilkan lulusan Bidan Profesional, mandiri, unggul dalam pelayanan Kesehatan reproduksi, berdaya saing di tingkat nasional tahun 2022” .
Misi:
a. Melaksanakan Pendidikan dan pengajaran yang professional untuk menghasilkan lulusan bidan professional, mandiri, unggul dalam pelayanan Kesehatan Reproduksi.
b. Menyelenggarakan penelitian dalam rangka mendukung proses Pendidikan dan pengajaran untuk mengembangkan ilmu kebidanan yang berdaya guna bagi masyarakat.
c. Menyelenggarakan pengabdian dan pelayanan dalam pelayanan kebidanan.
d. Menjadi pusat rujukan PKR di Indonesia
e. Menyediakan sarana, prasarana pendukung pembelajaran untuk tercapainya kompetensi lulusan.
f. Melaksanakan Kerjasama dengan instituai baik local, regional, nasional dan internasional.
8
C. Struktur Organisasi
1. Poltekkes Kemenkes Bandung
Gambar 2.1 Struktur Organisai Poltekkes Kemenkes Bandung
2. Jurusan Kebidanan Bandung
Gambar 2.2 Struktur Organisai Jurusan kebidanan Bandung
9
D. Tujuan Poltekkes Kemenkes Bandung
1. Terselenggaranya pendidikan yang berkualitas yang berkarakter nasional dan berwawasan global
2. Terselenggaranya penelitian inovatif melalui pusat kajian unggulan dan kerjasama dengan Pemda, swasta dan industry serta PT baik dalam maupun luar negeri
3. Terselenggaranya inovasi pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat dengan berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran yang berkualitas
4. Terselenggaranya kerjasama dengan pemangku kepentingan baik nasional/internasional
5. Terbentuknya karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik untuk pegawai maupun mahasiswa
6. Berkembangnya pendidikan dan prodi baru dalam rangka memenuhi yankes
7. Mengembangnya bisnis poltekkes melalui kerjasama yang dikelola secara professional
E. Nilai-nilai Organisasi
Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian Kesehatan RI 2021, berpegang teguh pada kalimat dan ungkapan spirit “POLKESBAN Juara Melayani dengan HATI”. Makna ‘HATI’ memiliki arti tersendiri yang berupa:
1. Handal; Professional dan memiliki kompetensi yang mempuni dan kepedulian dalam melaksanakan tugas untuk mencari solusi pemecahan masalah.
2. Akuntabel; Setiap Tindakan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundangan.
3. Transparan; Memiliki rancangan yang jelas tentang perencanaan dan capaian kinerja organisasi sehingga seluruh anggota dan masyarakat dapat mengetahuinya.
4. Integritas; Konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, penuh dedikasi).
F. Tugas dan Fungsi Organisasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Kementerian
Kesehatan Pasal 4 dan 5, Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Bidang Kesehatan dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
10
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
2. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan vokasi bidang kesehatan;
3. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
5. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;
6. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan vokasi bidang kesehatan;
7. Pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan vokasi bidang kesehatan;
8. Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan alumni;
9. Pengelolaan sistem, data, dan informasi;
10. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
11. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
12. pelaksanaan urusan administrasi Poltekkes Kemenkes.
Selain menyelenggarakan fungsi tersebut, Poltekkes Kemenkes Bandung juga dapat melaksanakan dan mengembangkan Pendidikan Profesi setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
G. Profil dan Tugas Jabatan Peserta
1. Profil Peserta
Nama : Yulia Nurniawanti, S.ST
NIP : 198906032022032001
Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 03 Juni 1989
Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Ahli Pertama – Pranata Laboratorium Pendidikan
Unit Kerja : Poltekkes Kemenkes Bandung
11
2. Tugas Jabatan Peserta
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan Pasal 5 Tugas Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan yaitu melaksanakan kegiatan pengelolaan Laboratorium
yang meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan
c. Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan
d. Pengevaluasian sistem kerja
e. Pengembangan kegiatan laboratorium.
Berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang telah ditentukan unit kerja
maka uraian kegiatan kerja yang dilakukan peserta di Unit Kerja yaitu:
a. Membuat jadwal penggunaan Laboratorium
b. Menyiapkan ruang praktikum, peralatan, dan bahan
c. Memberikan penjelasan pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan
d. Membuat jadwal pemeliharaan atau perawatan alat
e. Mengelola limbah yang dihaliskan dari proses penggunaan
f. Membuat laporan kegiatan Laboratorium
g. Melakukan pengawasan kebersihan
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan dalam rangka kelancaran tugas
12
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Isu merupakan suatu hal yang tidak baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Isu strategis (kritikal) kontemporer merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambilan keputusan. Isu kontemporer yang terjadi di instansi tempat saya bekerja diangkat dari tugas pokok jabatan berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kegiatan Tugas Pokok Jabaran
No Kegiatan Tugas
Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi yang
1 Membuat jadwal
penggunaan
Laboratorium
- Program tahunan
pengelolaan
laboratorium telah
tersusun
- Program tahunan
pengelolaan
laboratorium telah
tersedia
- Program tahunan yang
telah dibuat pada
pelaksanaannya masih
ada yang belum
terlaksana sesuai jadwal
yang telah ditentukan
dan masih ada yang
belum dapat di
aktualisasikan
Diharapkan
- Tersusunnya program tahunan
pengelolaan
Laboratorium
- Tersedianya program tahunan
pengelolaan
Laboratorium
- Terlaksananya program tahunan
pengelolaan
Laboratorium
sesuai perencanaan
2 Menyiapkan ruang
- Pelayanan peminjaman
dan pengembalian alat
- Tersedianya ruang praktikum,
13
3
praktikum, peralatan, dan bahan
praktikum belum
terdokumentasi dengan
baik
- Belum tersedianya form
peminjaman dan pengembalian alat yang
terstandar dengan
bidang kompetensi masing-masing skill
praktikum
- Masih ada ada mahasiswa yang
meminjam dan mengembalikan alat tidak sesuai tata tertib
yang berlaku
- Pelayanan peminjaman dan pengembalian alat praktikum belum
terawasi semuanya oleh petugas laboratorium
- Pemberian penjelasan
peralatan dan bahan pada
kegiatan proses belajar mengajar yang siap pakai.
- Terlaksananya pelayanan
peminjaman dan pengembalian alat yang optimal sesuai
dengan tata tertib dan SOP yang ada
penjelasan
pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan
pengoperasain alat serta bahan telah dilakukan
sebelum kegiatan praktikum
dimulai
- SOP pengoperasian
peralatan dan penggunaan bahan sudah tersedia
- Memberikan arahan kepada praktikan tentang
pengoperasian setiap alat serta bahan yang akan digunakan.
- Tersedianya SOP pengoperasian
peralatan dan penggunaan bahan
14
Memberikan
4 Membuat jadwal
pemeliharaan atau
perawatan alat
- Jadwal pemeliharaan dan perawatan alat telah
tersusun
- Jadwal pemeliharaan dan perawatan alat telah
tersedia
- Kegiatan pemeliharaan dan perawatan alat telah
dilaksanakan
- Tersusunnya jadwal
pemeliharaan dan perawatan alat
- Tersedianya jadwal
pemeliharaan dan perawatan alat
- Terlaksananya
kegiatan pemeliharaan dan perawatan alat
5 Mengelola limbah yang
dihaliskan dari proses
penggunaan
- SOP pengelolaan limbah
yang dihasilkan dari
proses praktikum belum
tersedia dengan lengkap
- Belum tersedianya
dokumentasi pencatatan
data limbah yang
dihasilkan dari proses
praktikum
- Belum tersedianya
tempat maupun
kerjasama dengan pihak
ketiga terkait pengolahan
limbah yang dihasilkan
dari proses praktikum
- Tersedianya SOP
pengelolaan limbah
yang dihasilkan
dari proses
paraktikum
- Terkelolanya
limbah yang
dihasilakan dari proses praktikum
- Tersedianya tempat
pengelolaan limbah
yang dihasilkan
dari proses
paraktikum
6 Membuat laporan kegiatan Laboratorium
- Laporan kegiatan praktikum laboratorium per semester
telah tersusun
- Laporan kegiatan praktikum laboratorium per semester
telah tersedia
- Tersusunnya laporan
kegiatan praktikum laboratorium per semester
- Tersedianya laporan
kegiatan praktikum laboratorium per semester
15
7 Melakukan pengawasan kebersihan
- Kebersihan di Laboratorium
telah terawasi dengan
menggunakan lembar ceklis
laporan kegiatan kebersihan
- Kebersihan di Laboratorium
telah tercipta dan terjaga dengan baik.
- Terawasinya
kebersihan di Laboratorium
- Terciptanya kebersihan di Laboratorium
8 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan dalam
rangka kelancaran tugas
- Kegiatan ujian OSCE di Laboratorium telah
dilaksanakan
- Tugas kedinasan lain yang
diperintahkan atasan sudah
terlaksana
- Terlaksananya
kegiatan OSCE di Laboratorium
-
Terlaksananya tugas
kedinasan lain yang
diperintahkan atasan
Dari penjabaran kegiatan tugas pokok jabatan pada tabel 3.1 diatas, maka diketahui ada tiga isu yang terjadi dan perlu dilakukan penapisan isu, diantaranya yaitu:
1. Belum Optimalnya Pelaksanakan Kegiatan Program Tahunan Laboratorium
Jurusan Kebidanan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2022.
Dari hasil diskusi dengan Ka. Sub Unit Laboratorium dan hasil observasi, diketahui bahwa program tahunan di unit kerja telah tersusun dan tersedia. Akan tetapi pelaksanaan kegiatannya belum terlaksana sesuai jadwal yang ditentukan dan masih ada beberapa kegiatan lain yang belum teraktualisasi. Diantaranya yaitu belum tersedianya rencana program untuk kegiatan persemesteran, pelaksanaan kegiatan kalibrasi alat dan pengawasan K3 belum terlaksana sesuai jadwal perencanaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan kurangnya tenaga petugas yang melaksanakan kegiatan, sehingga pelaksanaan kegiatan program tahunan di Laboratorium Jurusan Kebidanan Bandung belum terlaksana secara optimal.
2. Belum Optimalnya Proses Peminjaman dan Pengembalian Alat Praktikum di Laboratorium Pendidikan Jurusan Kebidanan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2022.
Dari hasil observasi selama periode April sampai dengan Juli 2022 serta berdasarkan hasil diskusi dengan Mentor, Ka. Sub Unit Laboratorium, dan seluruh petugas laboratorium bahwa proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum terdapat berbagai masalah diantaranya yaitu ditemukan beberapa mahasiswa yang
16
tidak mengisi buku peminjaman, alat yang dipinjam atau dikembalikan tidak dalam kondisi lengkap dan bersih, alat tidak dikembalikan pada tempat semula, waktu pengembalian alat melebihi ketentuan, serta pendokumentasian peminjaman dan pengembalian alat masih menggunakan buku dengan pengisian secara manual. Hal ini disebabkan karena masih ada mahasiswa yang belum mamatuhi tata tertib alur peminjaman dan pengembalian alat, peminjaman dan pengembalian alat oleh mahasiswa belum semuanya diawasi oleh petugas laboratorium karena jumlah tenaga Pranata Laboratorium Pendidikan masih sedikit, belum tersedianya media sosialisasi tentang alur peminjaman dan pengembalian alat pratkikum, dan belum tersedianya form peminjaman dan pengembalian alat secara digital yang terstandar dengan bidang kompetensi masing-masing skillpraktikum. Sehingga proses peminjaman dan pengembalian alat parktikum di Laboratorium Jurusan Kebidanan Bandung belum terlaksana dengan optimal.
3. Belum Optimalnya Pengelolaan Limbah yang Dihasilkan dari Proses Praktikum di Laboratorium Pendidikan Jurusan Kebidanan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2022.
Berdasarkan hasil obsevasi dan diskusi dengan Ka.Sub Unit Laboratorium beserta bagian sarana dan prasarana Jurusan Kebidanan Bandung, bahwa pengelolaan limbah yang dihasilkan dari kegiatan praktikum belum terkelola dengan baik. Dari hasil diskusi dan observasi ditemukan beberapa masalah diantaranya yaitu SOP pengelolaan limbah yang dihasilkan dari proses praktikum belum tersedia dengan lengkap yaitu belum tersedianya SOP pengelolaan bahan kadaluwarsa sebagai petunjuk alur pengelolaan bahan kadaluwarsa di Laboratorium, belum tersedianya dokumentasi pencatatan data limbah yang dihasilkan dari hasil proses praktikum sebagai bukti laporan pengelolaan limbah, belum tersedianya tempat maupun kerjasama dengan pihak ketiga terkait pengolahan limbah yang dihasilkan dari proses praktikum sehingga limbah yang dihasilkan terutama limbah tajam masih belum bisa diproses sampai tahap penghacuran dan saat ini hanya sampai tahap penyimpanan saja. Hal ini menyebabkan pengelolaan limbah yang dihasilkan dari proses praktikum di Laboratorium Jurusan Kebidanan Bandung belum terkelola secara optimal.
17
B. Penetapan Core Isu
Dari rumusan masalah diatas maka dilakukan penapisan isu dengan menggunakan metode APKL. Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Kriteria metode
APKL:
1. Aktual (A)
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat
2. Problematik (P)
Isu yang memiliki dimensi yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
3. Kekhalayakan (K)
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Kelayakan (L)
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah
Penggunaan metode APKL ini menggunakan Teknik scoring dengan cara memberikan nilai dalam bentuk angka dengan rentang bobot nilai 1-5, metode ini membatu mengambil keputusan dalam penetapan prioritas isu. Rentang bobot nilai tersebut dijelaskan dalam table berikut:
1 Aktual
5 Apabila isu benar terjadi dan sedang dibicarakan oleh sebagian besar pegawai di unit kerja
4 Apabila isu benar terjadi tapi sedang dibicarakan oleh beberapa pegawai di unit
3 Apabila isu benar terjadi tapi tidak sedang dibicarakan di unit kerja
2 Apabila isu benar terjadi di unit kerja
1 Apabila isu tidak terjadi di unit kerja
2 Problematika 5 Apabila isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks dan perlu segera dicarikan solusinya secara komprehensif
18
No Kriteria APKL Skor Penilaian
Table 3.2 Teknik Scoring Metode APKL
4 Apabila isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks dan perlu dicarikan solusinya secara komprehensif
3 Apabila isu tersebut memiliki dimensi masalah dan perlu dicarikan solusinya secara komprehensif
2 Apabila isu tersebut memiliki dimensi masalah dan perlu dicarikan solusinya
1 Apabila isu tersebut memiliki dimensi masalah dan kurang perlu dicarikan solusinya
3 Kekhalayakan 5 Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak
4 Isu tersebut menyangkut hajat hidup sebagian orang
3 Isu tersebut menyangkut hajat hidup sedikit orang
2 Isu tersebut menyangkut hajat hidup perorangan
1 Isu tersebut tidak menyangkut hajat hidup orang
banyak
4 Kelayakan 5 Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
4 Isu tersebut masuk akal, realistis, kurang relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
3 Isu tersebut masuk akal, realistis, kurang relevan dan kurang dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
2 Isu tersebut masuk akal, realistis, kurang relevan dan tidak dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
1 Isu tersebut tidak masuk masuk akal, tidak realistis, tidak relevan dan tidak dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
19
Berikut merupakan penapisan isu menggunakan metode APKL:
Penapisan
NO ISU Keterkaitan
Isu dengan Mata
Pelatihan
Agenda 3
1 Belum Optimalnya
Pelaksanakan
Kegiatan Program
Tahunan
Laboratorium Jurusan
Kebidanan Bandung
Poltekkes Kemenkes
Bandung Tahun 2022
2 Belum Optimalnya Proses
Peminjaman dan
Pengembalian Alat
Praktikum di Laboratorium
Pendidikan
Jurusan Kebidanan
Bandung Tahun
2022
3 Belum Optimalnya
Pengelolaan Limbah
Yang Dihasilkan Dari
Proses Praktikum Di Laboratorium
Pendidikan Jurusan
Kebidanan Bandung
Poltekkes Kemenkes
Bandung Tahun 2022
Manajemen ASN 4 3 4 5 16 III
Manajemen ASN 5 5 5 5 20 I
Manajemen ASN 4 4 4 5 17 II
Dari hasil penapisan isu diatas maka yang menjadi prioritas isu utama adalah
Belum Optimalnya Proses Peminjaman dan Pengembalian Alat Praktikum di Laboratorium
Pendidikan Jurusan Kebidanan Bandung Tahun 2022.
20
Tabel 3.3
ISU Menggunakan Metode APKL
KRITERIA JUMLAH PRIORITAS A P K L
C. Deskripsi CoreIsudan Analisis Dampak
1. Deskripsi Isu
Berdasarkan hasil penapisan isu maka diketahui yang menjadi prioritas isu utama di Unit Kerja adalah belum optimalnya proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum di Laboratorium Pendidikan Jurusan Kebidann Bandung Tahun 2022. Jurusan Kebidanan Bandung merupakan pendidikan vokasional dan profesi yang berada dibawah naungan Poltekkes Kemenkes Bandung terdiri dari tiga Program Studi yaitu Program Studi Diploma III Kebidanan terdiri dari 6 kelas, Diploma IV Kebidanan terdiri dari 4 kelas, dan Profesi Bidan 1 kelas. Struktur program pendidikannya memuat 40% kandungan teori dan 60% praktik sehingga kegiatan pembelajaran di Laboratorium lebih banyak. Untuk mendukung kegiatan tersebut diperlukan sarana dan prasarana laboratorium yang lengkap, pengelolaan Laboratorium Pendidikan yang terstandar dan dapat menunjang proses pembelajaran yang berkesinambungan, serta didukung oleh jumlah petugas laboratorium yang memadai. Dari hasil observasi selama periode April sampai dengan Juli 2022 serta berdasarkan hasil diskusi dengan Mentor, Ka.Sub Unit Laboratorium, dan seluruh petugas laboratorium bahwa proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum ditemukan berbagai masalah diantaranya yaitu ditemukan beberapa mahasiswa yang tidak mengisi buku peminjaman dan pengembalian alat, alat yang dipinjam untuk kegiatan praktikum tidak lengkap sehingga proses pembelajaran terhambat, alat yang dikembalikan setelah praktikum tidak dalam kondisi lengkap dan bersih, alat yang telah dipinjam tidak dikembalikan pada tempat semula, waktu pengembalian alat melebihi ketentuan dalam tata tertib yaitu apabila peminjaman alat untuk kegiatan praktikum di Laboratorium harus dikembalikan pada hari yang sama saat peminjaman, untuk kegiatan praktikum di kelas dan asrama maksimal 2 hari setelah peminjaman, dan untuk kegiatan praktikum di klinik maksimal 2 hari dari waktu praktik klinik berakhir, serta pendokumentasian peminjaman dan pengembalian alat masih menggunakan buku dengan pengisian secara manual. Hal ini disebabkan karena masih ada mahasiswa yang belum mamatuhi tata tertib alur peminjaman dan pengembalian alat, peminjaman dan pengembalian alat oleh mahasiswa belum semuanya diawasi oleh petugas laboratorium karena jumlah tenaga Pranata Laboratorium Pendidikan masih sedikit yaitu hanya ada satu orang PLP, belum tersedianya media sosialisasi tentang alur peminjaman dan pengembalian alat pratkikum, dan belum tersedianya form peminjaman dan pengembalian alat secara digital yang terstandar dengan bidang kompetensi masing-masing skill praktikum. Isu ini benar terjadi dan sedang
21
dibicarakan oleh seluruh pegawai di unit Laboratorium, sehingga isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks dan perlu segera dicarikan solusinya secara komprehensif karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
2. Analisi Dampak
Tabel 3.4 Analisis Dampak
No Penyebab Isu Dampak Pihak yang
Terdampak
1 a. Mahasiswa belum mamatuhi tata tertib alur peminjaman dan pengembalian alat
b. Jumlah tenaga PLP masih sedikit
- Pendokumentasian
peminjaman dan
pengembalian alat belum
tercatat secara
keseluruhan
- Alat yang dipinjam untuk
kegiatan praktikum tidak
lengkap
- Alat yang dikembalikan
setelah praktikum tidak
dalam kondisi lengkap
dan bersih
- Alat yang telah dipinjam
tidak dikembalikan pada
tempat semula
- Waktu pengembalian alat
melebihi ketentuan dalam
tata tertib
1. Petugas Laboratorium
2. Mahasiswa
3. Dosen Pengajar
2 Peminjaman dan pengembalian alat oleh
mahasiswa belum
semuanya diawasi oleh petugas laboratorium
- Alat yang akan dipinjam dan dikembalikan
setelah praktikum tidak
terkontrol kondisinya
- Adanya barang yang
hilang atau rusak
- Inventaris alat tidak
tercatat dengan baik
1. Petugas Laboratorium
2. Mahasiswa
3. Dosen Pengajar
22
3 Belum tersedianya media
sosialisasi tentang alur peminjaman dan pengembalian alat
pratkikum
4 Belum tersedianya form
peminjaman dan pengembalian alat secara digital yang terstandar
dengan bidang kompetensi masingmasing skillpraktikum
- Mahasiswa tidak
mengetahui alur peminjaman dan pengembalian alat yang
benar
- Proses peminjaman dan pengembalian alat tidak
dapat terlaksana dengan baik
- Pembuatan laporan
membutuhkan waktu yang
lebih lama
- Kelengkapan alat yang
dibutuhkan dalam
praktikum tidak mencapai standar kompetensi
masing-masing skill
praktikum
1. Petugas Laboratorium
2. Mahasiswa
3. Dosen pengajar
1. Petugas Laboratorium
2. Mahasiswa
3. Dosen pengajar
D. Analisis Penyebab Isu
Dari hasil deskripsi isu dan analisis dampak diatas maka diketahui penyebab terjadinya isu di Unit Kerja dengan penjabaran dalam bentuk FishboneDiagaramadalah
sebagai berikut:
Man
- Mahasiswa tidak mematuhi tata tertib
- Jumlah PLP masih sedikit
- Formulir peminjaman alat masih manual
- Belum adanya formulir yang terstandar
Method
Kurangnya pengawasan petugas laboratorim
Belum Optimalnya Proses
Peminjaman dan Pengembalian
Alat Praktikum di Laboratorium
Belum tersedianya media sosialisasi
Material Machine
Pendidikan
Jurusan
Kebidanan
Bandung Tahun 2022
Gambar 3.1 FishbhoneDiagramAnalisis Penyebab Isu
23
E. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan penjelasan analisis penyebab isu dengan fishbonediagram diatas gagasan pemecahan isu yang diangkat adalah “Optimalisasi Proses Peminjaman Dan Pengembalian Alat Praktikum Di Jurusan Kebidanan Bandung Poltekkes
Kemenkes Bandung Tahun 2022”, optimaliasi ini dilakukan dalam bentuk kegiatan:
1. Pembuatan formulir peminjaman dan pengembalian alat berbasis Google Form dengan penggunaan QR Code sebagai Optimalisasi proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum di Laboratorium Pendidikan Jurusan Kebidanan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung. Alasan pemilihan penggunaan QRCodeini adalah untuk memperbaiki sistem peminjaman dan pengembalian alat parktikum yang sebelumnya hanya menggunakan buku peminjaman ditulis secara manual. Dimana penggunaan buku ini memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak bisa diakses kapan saja dan dimana saja, pelaporan hanya dapat dilakukan secara manual sehingga menggunakan waktu yang lebih lama, mudah rusak, dan dapat hilang.
Pembuatan formulir peminjaman alat ini dibuat per perasat praktikum yang ada di Laboratorium Jurusan Kebidanan Bandung dengan mencatumkan jenis alat yang akan digunakan pada satu kegiatan praktikum sehingga kelengkapan alat pada proses pembelajaran praktikum dan pengembalian alat dalam kondisi lengkap. Selain itu alasan lainnya yaitu untuk memudahkan mahasiswa dalam melakukan proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum, proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum terekam secara digital, dapat diakses kapan saja dan dimana saja, mempermudah dan mempercepat pembuatan laporan, proses peminjaman dan pengembalian alat dapat dipantau oleh seluruh petugas laboratorium kapan saja dan dimana saja.
2. Pembuatan video alur proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum di Laboratorium sesuai dengan tata tertib dan SOP yang berlaku, sehingga tersedia media sosialisasi tentang alur proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum di Laboratorium yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Dengan harapan seluruh mahasiswa dan pengguna laboratorium mengetahui dan mematuhi tata tertib alur proses peminjaman dan pengembalian alat praktikum di Laboratorium.
24
Nama : Yulia Nurniawanti, S.ST
Jabatan : Ahli Pertama – Pranata Laboratorium Pendidikan
Unit kerja : Poltekkes Kemenkes Bandung
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Proses Peminjaman dan Pengembalian Alat Praktikum di Laboratorium Pendidikan Jurusan
Kebidanan Bandung Tahun 2022
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Proses Peminjaman Dan Pengembalian Alat Praktikum Di Laboratorium Pendidikan Jurusan Kebidanan
Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2022
No Kagiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1 Penyampaian
konsep
gagasan
kepada Ketua
Jurusan
Kebidanan
Bandung
a. Menyiapkan konsep gagasan penyelesaian Isu
1) Tersedianya konsep gagasan penyelesaian isu
a) Menyiapkan konsep
gagasan dengan berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas sesuai
dengan nilai Adaptif
b) Membuat konsep
gagasan dengan
menjaga nama baik
Instansi sesuai
dengan nilai Loyal
c) Membuat konsep
gagasan untuk
meningkatkan
kompetensi diri untuk
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan
interpreneurship baik untuk pegawai dan mahasiswa.
Penguatan Nilai Organisasi
Handal: Professional dan memiliki kompetensi yang mempuni dan kepedulian dalam melaksanakan tugas untuk mencari solusi pemecahan masalah.
25
F. Matriks Rancangan Aktualisai
Tabel 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi
b. Membuat janji dengan pimpinan untuk
menyampaikan konsep gagasan
penyelesaian isu
2) Kesepakatan tanggal pertemuan
menjawab tantangan yang selalu berubah
sesuai dengan nilai
Kompeten
d) Membuat janji dengan pimpinan dengan
bersikap ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
sesuai dengan nilai
Berorientasi
Pelayanan
e) Membuat janji dengan menghargai pimpinan apapun latar
belakangnya sesuai
dengan nilai
Harmonis
c. Menyampaikan gagasan isu kepada pimpinan
3) Tersampaikannya konsep gagasan isu
f) Menyampaikan konsep gagasan isu dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi sesuai
dengan nilai
Akuntabel
g) Menerima masukan
secara terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah sesuai dengan
nilai Kolaboratif
26
2 Pembuatan formulir peminjaman dan pengembalian alat menggunakan GoogleForm
a.Meminta ijin kepada Ka. Sub Unit Laboratorium untuk melakukan diskusi pembuatan form peminjaman dan pengembalian alat dengan seluruh petugas laboratorium
b.Mendiskusikan isi (konten) google formpeminjaman dan pengembalian alat dengan
seluruh petugas laboratorium
1) Kesepakatan tanggal pelaksanaan diskusi
a) Meminta ijin kepada Ka. Sub Unit Laboratorium dengan bersikap ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
sesuai dengan nilai Berorientasi
Pelayanan
Meningkatkan sumber daya yang
berintegritas dalam rangka terselenggaranya tata
kelola yang baik dan bersih dengan menerapkan prinsip
Integritas: Konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, penuh dedikasi).
c. Membuat formulir dan QRCode peminjaman dan pengembalian alat masing-masing prasat praktikum
2) Kesepakatan isi (Konten) google formpeminjaman dan pengembalian alat
b)Melaksanakan diskusi dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi sesuai
dengan nilai
Akuntabel
c) Melaksanakan diskusi
dengan kualitas
terbaik dan ahli di bidangnya sesuai nilai
Kompeten
d)Mencipatakan suasana diskusi yang kondusif sesuai
dengan nilai
Harmonis
transparan dan akuntabel sebagai BLU Pendidikan.
3) Tersedianya formulir dan QR Codepeminjaman dan pengembalian alat masing-
e) Membuat formulir dan QRCodedengan
berinovasi dan mengembangkan
kreativitas sesuai
dengan nilai Adaptif
27
3 Pembuatan video untuk media
sosialisasi tata
tertib dan penggunaan QRCode
peminjaman dan pengembalian alat
d.Uji Coba
penggunaan QR codebersama seluruh petugas laboratorium
masing prasat praktikum
f) Berdedikasi membuat formulir dan QRCode
dengan
mengutamakan
kepentingan Bangsa
dan Negara sesuai
dengan nilai Loyal
4) QRcodedan googleformsiap
digunakan
g)Memberi kesempatan
kepada seluruh
petugas Laboratorium
untuk berkontribusi
dalam penggunaan
QR code untuk
menghasilkan nilai
tambah sesuai
dengan nilai
Kolaboratif
a. Membuat story boardvideo
1) Tersedianya story board video
a) Membuat storyboard
video dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi sesuai
dengan nilai
Akuntabel
b) Membuat storyboard
video dengan kualitas
terbaik sesuai dengan
nilai Kompeten
Menyelenggarakan
pendidikan berkualitas
yang berkarakter
nasional dan
berwawasan global
sesuai dengan
perkembangan ilmu
dan teknologi terapan
bidang kesehatan
Akuntabel: Setiap
Tindakan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundangan
b.Menkonsultasikan story board video dengan Ka. Sub Unit Laboratorium dan Mentor
2) Story board video disetujui oleh Ka. Sub Unit Laboratorium dan Mentor
c) Menkonsultasikan
story board video
dengan Ka. Sub Unit Laboratorium dan Mentor dengan
28
c. Membuat Video
tata tertib dan
penggunaan QR
Codepeminjaman
dan pengembalian
alat bekerjasama
dengan seluruh
petugas
laboratorium dan
mahasiswa
3) Tersedianya video
sebagai media
sosialisasi
peminjaman dan pengembalian alat
bersikap ramah, cekatan, solutif dan
dapat diandalkan
sesuai dengan nilai
Berorientasi
Pelayanan
d) Membuat video
dengan membangun
lingkungan kerja yang
kondusif sesuai
dengan nilai
Harmonis
e) Membuat video
dengan tetap menjaga
nama baik Instansi
sesuai dengan nilai
Loyal
f) Membuat video
dengan terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas sesuai
dengan nilai Adaptif
g) Membuat video
dengan bekerjasama
dengan seluruh
petugas Laboratorium
dan mahasiswa untuk
menggerakan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan Bersama sesuai
29
4 Sosialisasi
penggunaan QR Code dan tata tertib
peminjaman dan
pengembalian alat
a. Membuat undangan sosialisai
penggunaan QR Code
peminjaman dan
pengembalian alat untuk pimpinan, staf dosen dan
mahasiswa
1) Tersedianya undangan sosialisasi
penggunaan QR
Codepeminjaman dan pengembalian alat untuk
pimpinan, staf dosen dan mahasiswa
dengan nilai
Kolaboratif
a) Membuat undangan sosialisai dengan bersikap ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan sesuai dengan nilai
Berorientasi
Pelayanan
Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku
kepentingan baik nasional/internasional dengan prinsip saling menguntungkan dan kemajuan bersama.
Transparan: Memiliki rancangan yang jelas tentang perencanaan dan capaian kinerja organisasi sehingga seluruh anggota dan masyarakat dapat mengetahuinya.
b. Melakukan sosialisasi
penggunaan QR
Codedan tata
tertib proses
peminjaman dan pengembalian alat
2) Terlaksananya sosialisasi
penggunaan QR
Codedan tata
tertib proses peminjaman dan pengembalian alat
b) Melaksanakan sosialisasi dengan
menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya sesuai dengan nilai
Harmonis
c) Melaksanakan Sosialisais dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegrasi sesuai dengan
30
c. Menampilkan video Sosialisasi
penggunaan QR
Codedan tata
tertib
peminjaman dan
pengembalian
alat
3) Tersampaikannya
tayangan video
penggunaan QR
Codedan tata
tertib peminjaman
dan pengembalian
alat
nilai
Akuntabel
d) Melaksanakan
sosialisasi
dengan
bertindak
proaktif sesuai
dengan nilai
Adaptif
e) Melakukan
sosialiasasi
secara terbuka
dalam
bekerjasama
untuk
menghasilkan
nilai tambah
sesuai dengan
nilai
Kolaboratif
f) Menampilkan video dengan
tetap menjaga
nama baik
Instansi sesuai
dengan nilai
Loyal
g) Menampilkan video
Sosialisasi
penggunaan
QRCodedan
tata tertib
31
5 Evaluasi
penggunaan QRCode
peminjaman dan pengembalian alat
a. Meminta ijin kepada Ka. Sub Unit Laboratorium untuk melakukan diskusi pembuatan form evaluasi hasil sosialisasi
1) Kesepakatan tanggal pelaksanaan diskusi
peminjaman dan pengembalian alat untuk membantu
orang lain
belajar sesuai dengan nilai
Kompeten
a) Meminta ijin kepada Ka. Sub Unit Laboratorium dengan bersikap ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan sesuai dengan nilai
Berorientasi
Pelayanan
Menyelenggarakan
penelitian yang
inovatif dengan
mengembangkan
potensi bahan lokal dan berbasis teknologi
terapan.
Handal:Professional dan memiliki kompetensi yang mempuni dan kepedulian dalam melaksanakan tugas untuk mencari solusi pemecahan masalah.
b. Mendiskusikan isi (konten) google formevaluasi dengan seluruh petugas laboratorium
2) Kesepakatan isi (Konten) google formevaluasi
b) Melaksanakan diskusi dengan kualitas terbaik dan ahli di bidangnya sesuai nilai Kompeten
c) Mencipatakan suasana diskusi yang kondusif sesuai
dengan nilai
Harmonis
c. Membagikan formulir evaluasi kepada peserta sosialisasi
3)Formulir evaluasi telah diisi peserta sosialisasi
d) Bertindak proaktif membagikan google formmelalui media
32
d. Membuat laporan hasil evaluasi
4) Tersedianya laporan hasil evaluasi
whatsapp sesuai
dengan nilai Adaptif
e) Membuat laporan hasil evaluasi dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi sesuai
dengan nilai
Akuntabel
f) Membuat laporan dengan tetap
menjaga nama baik
Instansi sesuai
dengan nilai Loyal
e. Membuat rencana tindak lanjut sesuai hasil laporan evaluasi
Bersama Ka.Sub Unit Laboratorium dan Mentor
5) Tersedianya rencana tindak lanjut hasil evaluasi
g) Membuat rencana tindak lanjut dengan memberi kesempatan
kepada pimpinan
untuk berkontribusi agar menghasilkan
nilai tambah sesuai
dengan nilai Kolaboratif
33
BAB IV
RENCANA JADWAL AKTUALISASI
Rencana pelaksanaan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan 3 angkatan 6 akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli – 20 Agustus 2022.
Dengan rencana kegiatan sebagai berikut: Tabel
34
No Kegiatan Juli Agustus Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5 Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Tanggal 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 17 18 19 20
4.1 Rencana Kegiatan Aktualisasi
konsep gagasan
1. Penyampaian
formulir
2. Pembuatan
3. Pembuatan video
4 Sosialisasi
5 Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Thaun 2020 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Pendidikan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Renstra Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan bandung 2020-2024.
Pusat SPM. 2022. BukuStandarLaboratoriumPoltekkesKemenkesBandung. Bandung: SPM
Mirdin, Andi Adiyat. 2021.ModulBerorientasiPelayananPelatihanDasarCalonPegawaiNegeri Sipil. Jakarta: LAN
Mahmudah, Umi. 2021. LaporanAktualisasiPenggunaanVideoBerbasisPowerpointdanKuis
Interaktif Sebagai Upaya Optimalisasi Media Pembelajaran Daring di Jurusan Gizi PoltekkesKemenkesBandung.
35
36
LAMPIRAN
1. Sasaran Kinerja Pegawai
2. Formulir Pengendalian Rancangan Aktualisasi
37
Mentor : Ibu Yulinda, SST, MPH
3. Power Point Seminar Rancangan Aktualisasi
38
39
40
41
42
43
44