Daftar isi
Pengenalan peergroup
Aktivitas bersama dan kedekatan dalam circle pertemanan
Puisi
Daftar isi
Pengenalan peergroup
Aktivitas bersama dan kedekatan dalam circle pertemanan
Puisi
Perkenalan Panitia
Pengenalan Fakultas
Ceritaku PojokSMS
Trustin Friendship Circle: Necessityor Privilege?
Comic strip
Rekomendasi film
Artgallery
Pencapaian psikologi
Bergantung pada circle pertemanan? Yes or No?
Pengenalan kegiatan
Rekomendasi lagu
Amessages
Semoga selalu dalam keadaan yang sehat dan bahagia ya! Sudah satu tahun berlalu aja nih Psychomates tidak bertemu dengan AMAZING. Untuk mengobati rasa rindu kalian, AMAZING kembali lagi dengan topik dan pembahasan yang terbaru dan menarik. AMAZING (Magazine Psychology) 2024 pastinya tidak kalah menarik dan keren dari tahun lalu. Tahun 2024 ini AMAZING akan mengangkat tema mengenai “Circle”. Hal ini mungkin masih terdengar tidak asing di beberapa orang. Maka dari itu, AMAZING membahas secara tuntas tentang circle.
Memasuki dunia perkuliahan ini, pasti Psychomates semua tidak lepas dari yang namanya circle pertemanan. Pernah nggak sih, kalian terjebak di sebuah circle pertemanan yang toxic atau mungkin kalian bahkan pernah mendengar istilah redflag? Tanpa kita sadari, lingkaran pertemanan yang toxic dan perilaku redflag akan mempengaruhi pikiran dan hati kita lho, Psychomates. Lalu, bagaimana sih ciri-ciri circle yang toxic itu? Temukan jawabannya di dalam AMAZING 2024. Selamat membaca, Psychomates!
Halo Psychomates, sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, kita juga perlu loh kenal lebih jauh dengan fakultas kita Berikut ini terdapat pembahasan mengenai fakultas kita oleh Wakil Dekan II Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Dr Ide Bagus Siaputra, S Psi
Pertama-tama kita mulai dulu dengan sejarah singkat Fakultas Psikologi Universitas Surabaya yang didirikan pada tanggal 2 September 1982, setelah Rektor Universitas Surabaya, Prof Rd Soebijono Tjitrowinoto, S H , membentuk Tim Persiapan Pembukaan Fakultas Psikologi pada tanggal 7 April 1982 Tim tersebut diketuai oleh Prof Hari Kusumandyoko Lasmono, M S , FIAS, yang berperan besar dalam proses berdirinya fakultas ini
Tim tersebut diketuai oleh Prof. Hari Kusumandyoko Lasmono, M.S., FIAS, yang berperan besar dalam proses berdirinya fakultas ini Kebutuhan masyarakat, terutama di Kota Surabaya yang dikenal sebagai Kota Indamardi (Industri, Perdagangan, Maritim, dan Pendidikan), menjadi dasar berdirinya Fakultas Psikologi di lingkungan Universitas Surabaya Fokus utamanya yaitu untuk menyediakan tenaga profesional psikologi yang kompeten dalam menyelesaikan berbagai masalah perkotaan sesuai martabat kehidupan. Fakultas Psikologi bangga memiliki akreditasi dan sertifikasi internasional, seperti sertifikat AUN QA (ASEAN University Network Quality Assurance) yang merupakan sebuah lembaga evaluasi mutu pendidikan tinggi di wilayah ASEAN
Terdapat Program studi yang terbaru yaitu Program
Studi Pendidikan Profesi Psikologi Ada beberapa ciri khas yang dimiliki oleh Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, yaitu keterlibatan dosen dalam komunitas, seperti organisasi profesi asosiasi, serta kurikulum fakultas yang berorientasi praktik.
Hal ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu psikologi di kehidupan nyata Mulai dari dosen, alumni, hingga mahasiswa Fakultas Psikologi bukan hanya mengikuti tren, tapi juga dapat menciptakan tren sesuai minat ataupun keahlian masing-masing. Fakultas ini memastikan kompetensi pengajar yang dimiliki, serta menyediakan dan meningkatkan fasilitas yang lengkap untuk mendukung setiap kegiatan pembelajaran Salah satu fasilitas terbaru ialah Ubaya West Campus yang terletak di Spazio Tower lantai sembilan Kampus ini didirikan dengan tujuan untuk “mendekatkan diri” pada mahasiswa yang tinggal di Surabaya Barat Untuk mengikuti perkembangan teknologi yang begitu pesat, fakultas ini selalu up to date dalam memanfaatkan teknologi dalam memberikan pendidikan maupun layanan psikologis. Selain itu, Fakultas Psikologi juga mendorong partisipasi aktif para mahasiswa dalam program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang dipelopori oleh pemerintah.
Pada Fakultas Psikologi Universitas Surabaya menawarkan beberapa program studi, seperti sarjana, magister profesi, magister sains, dan doktor psikologi
Erlita Christiana, atau yang lebih akrab disapa Tata, adalah mahasiswi semester tiga yang mengharumkan nama Ubaya di bidang olahraga basket. Kejuaraan terakhir yang Tata ikuti adalah Liga Mahasiswa dan berhasil memperoleh juara satu pada November 2023 lalu.
Menurut warga Fakultas Psikologi, semester tiga adalah masa-masa terberat untuk mahasiswa. Bagi Tata, banyaknya tugas membuatnya sering kepikiran saat bertanding. Tapi hebatnya, Tata masih sering membawa pulang piala kemenangan. Di tengah gempuran tugas, Tata masih sempat mengikuti empat perlombaan, loh! Rahasia Tata agar mampu mempertahankan performanya adalah dengan melakukan latihan rutin setiap hari dan latihan tambahan. “Istirahat juga, istirahat itu bagian dari latihan juga sih. Waktu, kamu harus punya disiplin waktu. Pola makan, pola tidur, dijaga semua polanya,” ujarnya dalam wawancara.
Sebelum mulai mengerjakan sesuatu haruslah menentukan prioritas terlebih dahulu, lalu kerjakan satu per satu. Bagi Tata kuncinya adalah sabar. “W k i k b k h i
Awalnya aku kelompokan tapi aku dikick, jadi aku kerja individu di rumah sakit sambil nangis, ‘Huhu kapan selesainya’
Pasrah gitu tapi ternyata lumayan lah bisa lah. Walaupun nangis tetap dikerjain. Harus pantang menyerah,” papar Tata saat menceritakan pengalamannya di kelas. “Trust processnya, gaada yang instan di dunia ini,” ujarnya.
Tata menjelaskan tips ketika ditanya bagaimana cara menyelesaikan segala to do list-nya, “Nulis di sticky notes, di tempel di tembok gitu, terus begitu gagal langsung dicoret kek ‘wah gagal ini’ jadi nanti wah kok banyak tulisan merahnya? Harus ada target, biar punya estimasi waktu lah kalau ngerjain jadi punya goals sendiri. Kalau kelewatan yaudah dikebut semaksimal mungkin.”
Dikorbankan
Dikarenakan padatnya jadwal dalam satu kali pertandingan, Tata bisa membolos kelas hampir seminggu penuh. Untuk mengejar ketertinggalan di kelas, Tata biasa bertanya kepada teman atau memanfaatkan teknologi yang ada. “Karena ga pernah kelas jadi ya di otakku ini ga ada memory dosen ngomong apa, cuma baca PPT (Power Point). Jadi ya nambah-nambah lewat Youtube biar lebih ada memory e,” ujarnya. Social life menjadi berkurang, ia jarang mempunyai waktu untuk teman. Tata juga mengaku harus merelakan kesempatan untuk mengeksplorasi hal-hal lain.
Untuk menghilangkan stress, biasanya Tata menghabiskan waktunya untuk me time. “Nonton podcast, nonton film sendiri, olahraga sendiri. Pernah sih (scroll TikTok) tapi bikin pusing ngikutin algoritma TikTok. Kayak mbandingin gitu loh jadi wah aku kok kurang ini ya, jadi insecure gitu sih,” jelasnya saat ditanya mengenai kebiasaan dikala me time.
Meskipun menghadapi beberapa tantangan akademik, Tata juga mendapat support atas kerja kerasnya. “Memberi semangat, apresiasi dari dosen. Lebih dikenal dosen. Jadi misalkan mau tutor nih terus dibilang “Oh kamu yang habis tanding ini ya selamat ya,”. Terus lebih dibantu gitu tutornya,” jelasnya. Selain itu, Ubaya juga memberikan beasiswa sebagai bentuk dukungan atas prestasi Tata. Sehingga, walaupun banyak hal yang ia korbankan, ia mendapatkan balasan yang setimpal untuk membayar kerja kerasnya.
“Kamu basket tapi ya gak fokus di basket tok, di akademik juga harus bagus. Kita harus fokus, kita mau kuliah itu mau ngapain sih? Ada tujuannya. Ga semena-mena cuma basket tok. Relasi itu penting sih, dengan kating, dengan adik tingkat, membantu selama kuliah. Satu dua orang gapapa tapi deket lah, jangan manfaatin doang.”
Lebih jauh lagi, Tata membakar semangat para mahasiswa lain agar berani berprestasi dalam berbagai bidang, “Kalian harus berani nyoba apapun yang ada di dunia perkuliahan atau di luar perkuliahan, harus berani explore dan jangan pantang menyerah di mana pun kalian pasti ada tantangan dan ceritanya masing-masing. Kalian yang bisa rasain sendiri tapi kalian juga bisa berbagi sama orang lain di sekitar kalian buat memotivasi orang lain juga,” ujarnya dalam wawancara.
Bergabung dalam sebuah peer group bukan hanya sekedar rutinitas sosial, melainkan juga merupakan perjalanan yang memberikan pengaruh signifikan dalam perkembangan diri. Dinamika di dalam peer group tidak hanya memperkaya pertukaran ide, tetapi juga membentuk identitas dan nilai-nilai yang melekat pada diri setiap individu.
Dalam dunia psikologi di Fakultas Psikologi Ubaya, peer group menjadi wadah di mana mahasiswa dapat menjelajahi lebih dalam aspek-aspek psikologi umum. Menurut pandangan Pak Jefri, dosen Fakultas Psikologi Ubaya, peer group Psikologi Umum menjadi wadah yang dinamis untuk membahas isu-isu psikologi global yang tengah hangat diperbincangkan. Topik terkini seperti eksplorasi fandom, di mana peer group ini menggali lebih dalam mengenai dinamika para penggemar idol, menjadi salah satu contoh bagaimana interaksi di dalamnya memberikan pandangan yang kaya dan mendalam terhadap psikologi manusia. Artikel ini akan membahas secara lebih rinci tentang dinamika yang terjadi di dalam peer group Psikologi Umum di Fakultas Psikologi Ubaya. Dalam dunia psikologi, keberadaan peer group Psikologi Umum melibatkan sejumlah kegiatan yang mencakup pengukuran, pengembangan alat tes, eksperimen, hingga pengembangan metode penelitian baru.
Salah satu momen yang paling menarik adalah ketika peer group ini terlibat dalam eksperimen, seperti dalam mata kuliah biopsikologi. Pada eksperimen ini, peserta memiliki kesempatan untuk membentuk perilaku baru pada berbagai jenis hewan, termasuk yang tidak umum seperti ikan mas. Menariknya, eksperimen ini tidak hanya terbatas pada anjing, kucing, ataupun tikus yang biasa dijadikan untuk eksperimen, tetapi juga
Menurut Bu Nadia, seorang dosen psikologi Ubaya, peer group Psikologi Umum memiliki slogan yang berbunyi “Laboratorium Perekat Lintas Ilmu.”
Slogan ini menggambarkan semangat yang tinggi untuk melampaui batas-batas ilmu dan memungkinkan anggotanya untuk tidak hanya
mengidentifikasi diri sebagai anggota dari peer group
Psikologi Umum, tetapi juga
mencakup hewan lainnya seperti cicak dan ikan. Sebagai contoh, Pak Jefri menganggap eksperimen dengan ikan mas sebagai salah satu yang paling unik. Tidak hanya terbatas pada mata kuliah, berbagai kegiatan seperti psikologi kebencanaan dan diskusi isu-isu
lingkungan secara global yang terkait dengan perilaku manusia, memberikan kesempatan untuk mendalami aspek-aspek menarik dalam bidang ini.
Narasumber :
Jefri Setyawan S.Psi., M.A. & Dr. Nadia Sutanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog
menjalin hubungan dengan peer group lainnya. Di dalam peer group ini, terdapat beragam kegiatan kolaboratif dengan peer group lain yang dirancang sesuai minat mahasiswa. Peer group Psikologi Umum di Fakultas Psikologi Ubaya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dari berbagai bidang keilmuan.
Narasumber: Dr. Monique
Elizabeth Sukamto S.Psi., M.Si., Psikolog.
Manusia adalah makhluk sosial, di mana dapat diartikan sebagai makhluk yang tidak dapat hidup sendiri ataupun mencukupi kehidupannya sendiri. Manusia membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi, termasuk sharing minat bakat yang sama. Di Fakultas
Psikologi terdapat berbagai
macam peer group yang disesuaikan oleh peminatan masing-masing mahasiswa. Peer group sendiri dapat didefinisikan sebagai kelompok sosial yang berisikan orangorang yang memiliki kesamaan minat. Salah satu peer group yang ada di Fakultas Psikologi adalah peer group Psikologi Klinis. ”Peer group ini dibentuk dengan tujuan agar mahasiswa yang memiliki peminatan di bidang Psikologi Klinis mendapatkan pengetahuan yang lebih. Pengetahuan yang lebih ini bisa dimaksud sebagai pengetahuan yang ada di luar pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan.
Bisa disingkat, memperluas wawasan mahasiswa yang tergabung dalam peer group ini,” tutur Dr. Monique Elizabeth Sukanto S.Psi., M.Si., Psikolog. Tidak hanya mengumpulkan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki minat yang sama terhadap Psikologi Klinis, peer group ini juga bertugas dan bertujuan menjadi support dalam kegiatan fakultas yang melibatkan laboratorium klinis. Tentu saja di sebuah peer group, selalu terdapat divisi-divisi yang bertugas agar peer group lancar. Ad sudah terb peer grou divisi pen masyarak asesmen d Di setiap peergroup dosen-dos pendamp akan mem mahasisw
masing masing divisi dapat
belajar lebih mengenai divisi mereka. Contohnya, divisi asesmen dan intervensi sendiri bisa merancang pertemuan dengan mahasiswa S2 Sains atau S2 Profesi untuk belajar
lebih lanjut. Tidak hanya itu, di dalam peer group ini juga terdapat kelompok produk
kreatif yang memiliki fungsi untuk membantu divisi-divisi
yang ada. Peer group Psikologi
Klinis juga akan mengadakan pertemuan bersama anggotaanggotanya, di mana mereka akan membahas mengenai film yang memiliki nuansa psikologi, fenomena yang berkaitan dengan psikologi, buku yang sedang viral, dan lain-lain. Bu Monique berharap di setiap pertemuan akan ada topik yang bisa dibahas untuk menambah wawasan anggotanya. Saat ini, belum ada program kerja yang berjalan di pee dikarenakan ke waktu.
Namun, Bu Monique mengatakan bahwa akan ada program kerja yang sudah direncanakan oleh anggota-anggota yang tergabung dan BPH yang bertanggung jawab dalam mengurus peer group ini.
Narasumber: Kak Risty, Mahasiswi Universitas Surabaya
Berbicara mengenai psikologi pastinya tak hanya sebatas tentang masalah mental dan kepribadian seseorang. Psikologi pendidikan menjadi salah satu wadah untuk mempraktikkan ilmu psikologi dalam dunia pendidikan. Keuntungan menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya adalah mendapatkan mata kuliah tersebut. Selain itu, bagi kalian yang tertarik untuk belajar lebih dalam bisa bergabung dalam peer group pendidikan.
Di sini kalian akan terjun secara langsung ke lapangan di bawah naungan dosen psikologi pendidikan melalui Krisna atau Kelompok Kreativitas Anak. Peer group pendidikan milik Fakultas Psikologi Ubaya memfokuskan pada pendidikan anak-anak tingkat TK (Taman Kanak-kanak) hingga kelas dua SD (Sekolah Dasar). Tujuan didirikannya Krisna adalah sebagai upaya timbal balik pada masyarakat sekitar Fakultas Psikologi Ubaya dalam bentuk memfasilitasi adikadik untuk mendapatkan pembelajaran tambahan di luar sekolah. Melalui Krisna, mahasiswa sebagai kakak pengajar akan belajar bagaimana cara berinteraksi dan mengatasi anakanak dalam konteks pendidikan. Para pengajar belajar tentang bagaimana cara memposisikan diri dalam segala situasi maupun hambatan pada proses belajar mengajar dengan anak-anak. Tidak hanya itu, para pengajar juga akan mempelajari cara menyusun materi dan bahan ajar, serta teknik penyampaiannya agar menarik bagi adik-adik.
Selain materi, para pengajar juga dituntut untuk terus kreatif, Tiap minggu kreativitasnya akan berbeda-beda. Kita ngasah kreativitas kita, biar menarik. Karena tantangan banget, di kita kerasa gampang tapi di mereka (adik-adik) susah. Sebagai pengajar kita muter otak biar adek-adek paham, nangkep, dan bisa excited belajarnya. Gak ngebosenin,” tutur Risty sebagai ketua Krisna. Pendaftaran sebagai pengajar Krisna biasanya dibuka di bulanbulan setelah UAS dan setelah liburan panjang pergantian semester, dengan periode keanggotaan selama dua semester.
Seluruh angkatan memiliki peluang untuk diterima sebagai pengajar Krisna, tidak ada batasan tertentu. Kunci penting
dalam menjadi pengajar adalah memang tertarik belajar dan akan lebih menguntungkan jika pada dasarnya menyukai anak-anak. “Mental harus siap, karena emang ada yang ngeluh duh capek gitu.” ujar Risty ketika ditanya mengenai persiapan sebelum bergabung di Krisna. Menurut pengalaman Risty, ia merasakan manfaat yang tidak bisa dideskripsikan, namun bisa dirasakan. Ia lebih bisa menangani anak-anak yang tidak bisa diam, tidak bisa duduk, tiba-tiba berteriak, dan lain sebagainya Ia belajar cara mengontrol emosi sehingga mampu menangani anakanak tanpa main tangan maupun membentak. Menurutnya, nanti juga akan ada perubahan yang terasa, “Mungkin yang awalnya gasuka adek-adek, bisa jadi suka.”
Experiencenya lebih terasa karena terjun langsung menjadi pengajar, yang tidak hanya sekadar duduk di kelas, mendengarkan materi, atau membaca textbook. ”
Sempat tak tercium keberadaannya selama pandemi, peer group Pendidikan mampu bangkit dan akan segera membuat gebrakan-gebrakan baru pada periode mendatang. Program kerja yang rutin diadakan selama ini yaitu berupa perpisahan di tengah dan akhir semester bagi adik-adik kelompok Krisna.
Saat ini, para kakak pengajar sedang mengusahakan program baru berupa kegiatan outing yang bertujuan untuk membawa adikadik melihat kondisi diluar. Jika ingin mengetahui soal Krisna lebih jauh, bisa langsung menuju ke akun sosial media Krisna, yaitu krisna ubaya di Instagram atau LinkedIn.
Peer group Perke
merupakan salah satu pe yang berada di Fakultas
Ubaya. Peer group ini berfo mahasiswa yang memilik pada perkembangan, baik tumbuh kembang anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Kegiatan yang terdapat pada peer group
Perkembangan salah satunya adalah bekerja sama dengan Pusat
Pemberdayaan Komunitas
Perkotaan atau yang disingkat dengan sebutan PUSDAKOTA
Ubaya yang mengajak para mahasiswa untuk langsung terjun ke lapangan. Sal dapat dilaku adalah menjad
Sanggar Bela diadakan setia untuk anak-an kelas 1 hingga
Narasumber :
Yuan Yovita Setiawan, S.Psi., M.Psi., Psikolog
support group, dimana mahasiswa yang tergabung dalam peer group
Perkembangan dapat menjadi fasilitator support group untuk remaja SMP-SMA setiap hari Kamis.
Apa aja sih benefit-nya?
Tentunya, ketika bergabung dengan peer group
Perkembangan akan mendapat pengalaman berharga.
Terutama banyak kegiatan ya dilakukan dengan langsung terjun lapangan, sehingga mahasiswa ya g tergabung dalam peer group perkembangan dapat menerapkan teori-teori perkembangan secara nyata. Selain itu, pastinya setiap kegiatan yang dijalankan mendapatkan Surat Tugas yang dapat dikonversikan menjadi poin kemahasiswaan. Jika ingin
bergabung dengan peer group
Perkembangan, para mahasiswa diharuskan memiliki komitmen untuk mengikuti setiap kegiatan yang dijalankan dan memiliki minat yang mendalam mengenai perkembangan.
Nah, bagi mahasiswa yang berminat dalam bidang perkembangan, bisa
bergabung dengan peer group
Perkembangan untuk semakin menambah pengetahuan tentang dunia Psikologi Perkembangan.
Menurut Krismasita Surya Putri, S.Psi., M.Psi., Psikolog, atau yang akrab dipanggil Bu Krisma, peer group Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) adalah komunitas (meskipun skalanya kecil jika dibandingkan dengan komunitas lain, contohnya seperti BEM) yang tumbuh didalam laboratorium peminatan Psikologi Industri dan Organisasi untuk para mahasiswa, dosen (khususnya dosen PIO), alumni, hingga pihak lain agar dapat berkolaborasi dengan tujuan mengikuti isu-isu terkini yang berkaitan dengan bidang PIO.
Narasumber : Krismasita Surya Putri, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Untuk saat ini kegiatan peer group PIO masih lebih ke arah webinar dan seminar, tetapi untuk selanjutnya peer group
PIO ingin melakukan pembuatan buku bersama atau diskusi ilmiah bersama.
Webinar dan seminar yang diadakan peer group PIO menargetkan mahasiswa sebagai audience-nya dan susunan kepanitiaannya diinisiasi oleh dosen-dosen yang tergabung di dalam peer group PIO, serta meminta bantuan kepada mahasiswa untuk meng-handle webinar dan seminar yang diadakan.
Webinar dan seminar yang diadakan oleh peer group PIO sendiri tidak hanya ditujukan kepada mahasiswa saja, tetapi juga untuk umum.
p u
yang sudah menjadi prak tutur Bu Krisma.
Benefit dari mengikuti peer group PIO adalah menjadi lebih dekat dengan dosen yang mana akan sangat membantu untuk tugas akhir mahasiswa nantinya. Mahasiswa tidak akan kesulitan mencari dosen yang memiliki keahlian di bidangnya
masing-masing untuk mendampingi tugas akhir mereka. Tidak hanya itu, peer group PIO juga paling bersemangat untuk menggelorakan tentang semangat berkolaborasi, bersinergi, dan berkronika.
kologi amun, timbul adikan ompok da isu” tutur MA., h satu b Peer
Bu Tiwi (panggilan akrab beliau)
melanjutkan bahwa peer group yang berbasis isu dapat menjadi sarana bagi
mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu psikologi di dunia nyata. Dalam mengkaji isu-isu nyata diperlukan berbagai paradigma dan sudut pandang, bahkan juga melibatkan bidang keilmuan lain, sehingga Bu
Tiwi menuturkan bahwa Peer Group Stop Violence terbuka bagi pihakpihak lain, misalnya dosen laboratorium psikologi lainnya. Bu Tiwi sendiri banyak berkecimpung dalam menangani kekerasan, sehingga isu kekerasan menjadi salah satu topik
bahasan utama dalam peer group ini. Peer Group Stop Violence merupakan salah satu pihak yang mengadakan long march untuk memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. “Memang, belum ada kegiatan lanjutan, tapi tentu akan dirancang kegiatan lanjutan untuk membahas isu kekerasan secara mendalam,” pungkas Bu Tiwi.
Narasumber : Dr. Dra. N.K. Endah Triwijati, M.A., Psikolog
Bisa ketemu crush yg satu kelas trus rajin masuk kelas biar dapet notice dari doi
Pernah suka sama kating tapi beda agama
Di semester 1 ini suka sama orang, tapi orangnya malah curhat tentang orang lain yang dia suka :)
Nggak nyangka tiba-tiba bertemu lagi dengan teman waktu TK, padahal udah berpisah selama 14 tahun, eh ketemu lagi di Ubaya dan kita sama-sama jurusan psikologi.
Cerita paling menarik menurutku selama perjalanan dari semester 2-3. Jadi waktu semester 2, aku sempet punya circle yang isinya 8 orang cewek semua. Pada suatu ketika ada 2 dari kami yang menyukai 1 cowok yang sama. Nahh, dari situ 8 orang tadi ke bagi 2 kubu, yaitu kubu netral dan kubu A. Sampailah hari dimana aku disidang (karena aku salah satu dari 2 orang itu hehe), kami ber 2 udah saling jujur, ngomong gak enaknya kenapa, kesel/sedihnya kenapa dsb. Saat itu aku dan si A mungkin ada semingguan gak ngobrol, tapi akhirnya kita bisa saling memaafkan. Terus kita berdua temanan lagi. Teruss, anehnya kubu A masi menyimpan dendam sampe pertemanan kita yang ber 8 tadi pecah dan berlanjut sampe akhir semester 2. Selama semester 2 rasanya aku invisible di pertemanan itu, kerasa banget nggak dianggep, bisa jadi dimanfaatin buat "tugas" aja. Naik ke semester 3 aku lebih pilih misah dari 7 org itu, daripada tiap hari makan hati.
Yang menarik adalah belajar hal hal baru, bukan hanya dalam bidang non akademik namun juga dalam hal akademik pun banyak sekali topik topik baru yang menarik. selain itu juga hal menarik yang pernah saya alami adalah tertarik dengan kating berinisial Jo. beliau angkatan '21 dan kami pertama kali bertemu saat dies natalies fakultas psikologi, Saat itu saya sebagai performer bersama kakak kakak dari KMM Seni (band) dan beliau lah yang menghurus kita semua malam itu. menurut saya kating satu ini sangat menarik, dan sangat friendly, juga manis :) makanya beliau terus terusan lewat di pikiran saya selama entah sudah berapa lama :"( meskipun sekarang saya sudah berusaha melupakan, beliau masih sangat keren di mata saya hingga saat ini.
UNTUK : (EHEM) - GABERANI
NYEBUT NAMA MAAF :)
Jauh-jauh deh, bikin hati ga tenang aja, baper nih wkwkwkwk
UNTUK: NANA
Mbak Taylor, aku sayang sama swifties mu yang paling cantik ini
UNTUK: KAK JOAN ('21)
Halo kakk, jujur aku kagum dan sempet tertarik sama kakak hehe. mayan laman sih kak, dari dies natalies psiko wkt itu. agak malu jujur tapi biar lega aku sampein disini aja. ngga berani lewat dm �� anyway, semangat kuliah nya kakk ✨
TO : YOU
Thanks for everything walaupun cukup singkat dan memberi sekecil harapan yang pada akhirnya akan kembali dengan kata “people come and go” and “I'm letting go”
~ my fav oceans & engines
UNTUK: BU HONEY
Terima kasih banyak Bu atas amanah yang diberikan. Saya sangat belajar banyak dari kesempatan yang diberikan. Semoga Ibu stay strong-alpha-woman dan sukses trs Bu wkwkwkwk
UNTUK: BEM
Untuk anak anak BEM + BPH serta kadivnya yang luar biasa!!!! Kalian semangat yaa!!! Aku yakin pasti selama 1 periode tidak akan berjalan mulus... tpi aku yakin kalian pasti bisa menyelesaikan tanggung jawab yang kalian ambil!!! Semangat terus dan teruslah berkembang dan berkarya!!!
ebagai makhluk sosial, memiliki kelompok pertemanan adalah salah satu dari berbagai macam kebutuhan manusia. Pada zaman sekarang ini, kelompok pertemanan akrab dikenal sebagai circle. Menurut Perske & Perske, circle pertemanan adalah sebuah kelompok teman dekat dengan pergaulan terbatas yang bersifat informal, fleksibel, dan terbuka. Pak Andrian mengatakan bahwa circle bisa dianggap sebagai suatu area di mana saya berteman dengan dia dikarenakan minat atau kebutuhankebutuhan lainnya. Misalnya, circle hobi motor milik Pak Andrian. Namun, yang perlu diperhatikan adalah circle memiliki makna lebih dalam dari teman biasa, sebuah tempat di mana seseorang bisa mencurahkan cerita-cerita maupun kesusahan pribadinya. Biasanya circle tidak terlalu besar anggotanya, “Ketika saya bilang circle pertemanan di hobi motor misal anggotanya 20, tetapi kan bukan 20 Di antara itu ada yang lebih dekat dari yang lain, 5 orang. Kalau misal ada apa-apa ya ke-5 org itu dulu Circle pertemanan itu yang tidak terlalu banyak, mungkin memang bisa dekat tapi trust-nya sepertinya kurang untuk disebut circle (kalau terlalu ramai),” ujar pak Andrian.
Menurut pak Andrian, circle didasari oleh beberapa hal yaitu kedekatan, keterbukaan, rasa percaya, dan kesepakatan-kesepakatan tidak tertulis Circle pertemanan menjadi ajang saling menumbuhkan, mulai dari berbagi informasi, kiat-kiat, hingga menjadi tempat bercerita Apabila sudah muncul ketergantungan maka akan menjadi toxic Ketergantungan yang dimaksud muncul ketika seseorang tidak mampu lagi menjadi mandiri, yaitu ketika tindakannya menjadi tergantung pada pergerakan circle itu sendiri, ataupun ketika circle tidak lagi membebaskan seseorang untuk menjadi dirinya. Pak Andrian memprediksi, bila berlanjut seperti itu, seseorang bisa saja dikeluarkan atau circle itu justru ditinggalkan
Menurut Pak Andrian, menggantungkan kebahagiaan pada teman bukanlah hal yang baik karena tindakan tersebut menunjukkan bahwa seseorang mencari pengakuan dari circle-nya “Pengakuan itu kata dasarnya ‘aku’ kok. Yang memberi pengakuan ya kita sendiri. Kalau kita minta dari orang lain kan jadi ‘pengkamuan’,” ujar beliau
Narasumber: Dr. Drs Andrian Pramadi
Menggantungkan pilihan-pilihan dalam hidup juga bukanlah sesuatu yang baik, “Misalnya dia seneng sama cowok terus diskusi sama circle-nya, terus dibilang ah itu cowok nggilani terus dia langsung terpengaruh begitu ya, itu menurut saya sudah toxic Untuk menentukan dan menilai orang lain aja perlu bergantung pada circle-nya, ya ndak bisa,” jelas pak Andrian.
Tidak bergantung bukan berarti tidak boleh saling tolong-menolong Sesama anggota circle tentunya harus saling menguatkan, terutama jika sedari awal terbentuk berdasarkan perasaan senasib sepenanggungan. Memiliki circle pertemanan tidaklah wajib, semuanya tergantung kebutuhan pribadi Misalnya kebutuhan atas dukungan emosional, dukungan sosial, dan lain sebagainya. Orang yang sangat independent sekalipun masih mungkin membutuhkan orang lain Tidak tergabung dalam circle tertentu itu tidak masalah, yang menjadi masalah adalah ketika seseorang tidak ingin punya circle karena merasa itu pasti hal buruk. Padahal tidak semua circle pertemanan itu toxic Seseorang perlu menyadari bahwa mungkin ia punya pengalaman buruk atau unfinished business
Walaupun berada dalam circle, seseorang tetap harus memiliki jati diri Seseorang harus tetap punya ruang untuk bertumbuh sebagai diri sendiri Oleh karena itu, sebelum bergabung dengan circle, kita harus tahu jawaban atas who am I, siapa diri kita dan apa minat kita, do dan don’t-nya agar tidak larut dalam circle Memiliki circle itu tidak masalah selama kita bisa bertumbuh baik di dalamnya dan tidak kehilangan pesona kita sendiri.
Pada generasi saat ini, circle pertemanan tidak jauh berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya Orang-orang masih mencari atau membuat circle pertemanan yang bisa membuat mereka aman dan nyaman, serta berbagi similarities atau kesamaan yang dimiliki oleh masing-masing individu Walaupun begitu, sejak pandemi COVID-19 dan penerapan kebijakan lockdown, bentuk standar secure dan insecure menjadi agak berbeda Secure attachment yang dicari adalah untuk memenuhi kebutuhan akan penerimaan dan kebutuhan sosial yang tinggi Menurut pengamatan Bu Mary, adanya peningkatan kebutuhan sosial berarti individu akan berusaha sekuat tenaga untuk diterima dalam lingkaran sosial, sering kali dengan cara tidak menjadi diri sendiri atau biasa disebut membuat persona palsu agar bisa diterima Hal ini dapat terjadi agar seseorang tersebut bisa mendapatkan pengakuan sosial dan perasaan rendah diri yang timbul pada diri seseorang, padahal circle pertemanan yang baik adalah circle pertemanan yang dapat menerima baik dan buruknya teman mereka
Sama seperti sepasang kekasih, angka frekuensi bertemu dengan circle pertemanan akan memiliki dampak bagi hubungan pertemanan mereka Dampak tersebut yakni mempererat hubungan pertemanan yang dimiliki suatu individu Hubungan pertemanan ini dapat dianalogikan sebagai pisau bermata dua Jika suatu individu berada di kondisi yang nyaman dan menjadi dirinya sendiri ketika bersama circle-nya, ia akan merasa dekat dengan circle-nya dan menjadi sarana untuk mengembangkan diri Keunikan yang dimiliki masing-masing orang di dalam circle pertemanan adalah hal yang sangat penting agar circle tersebut tidak membosankan Bu Mary mengungkapkan, “Kesukaan boleh sama, tetapi cara kita menjawab kesukaan itu dapat berbeda-beda karena itu dapat memberikan warna di circle pertemanan tersebut ” Jika suatu individu ditempatkan di dalam circle yang membuat dia nyaman, dia akan merasa lebih percaya diri dan berani untuk mengungkapkan pendapat
Tidak hanya itu, kita juga mendapatkan social support ketika kita sedang berada di kondisi yang tidak baik baik saja karena kenyamanan dan emotional intimacy yang sudah dibangun dalam circle pertemanan itu
Namun, jika circle pertemanan ini berfokus dalam memenuhi kebutuhan sosial mereka yang sangat tinggi, maka suatu individu tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Jika dibiarkan terlalu lama, ia akan kehilangan identitasnya karena terlalu lama membuat persona yang palsu. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas bersama dan kedekatan dalam circle pertemanan itu berhubungan, tetapi kembali lagi dengan pengaruh circle tersebut untuk masing-masing individu karena circle pertemanan tidak dapat dikategorikan semuanya baik maupun buruk
Narasumber :
Dr. Mary Philia Elizabeth, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah mengenal kata sahabat, kita memanggil orang yang begitu dekat dan akrab dengan diri kita dengan sebutan sahabat Namun, sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi, seharusnya kita bertanya bagaimana ilmu psikologi memandang persahabatan, dan seperti apa peran trust (kepercayaan) dalam sebuah persahabatan? untuk menggali lebih dalam topik ini, penulis mewawancarai dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Afinnisa Rasyida, S Psi M Psi , Psikolog, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bu Fifin Menurut beliau, persahabatan merupakan relasi interpersonal yang mana adanya keterikatan atau kedekatan emosional Hal ini juga termasuk ke dalam kebutuhan dasar manusia Hubungan interpersonal dimulai dari keluarga, sedangkan persahabatan sendiri terjadi ketika manusia masuk ke lingkungan yang lebih luas seperti sekolah dan membuka diri kepada orang di sekitarnya
Bu Fifin juga mengatakan bahwa diperlukan adanya proses untuk membangun kepercayaan yaitu dengan komunikasi yang intens serta interaksi timbal balik antar individu yang terlibat dalam suatu hubungan dan munculnya keterbukaan dari masing-masing individu. Selain itu, dibutuhkan adanya keinginan untuk membangun trust atau kepercayaan, bila di awal sudah ada rasa curiga, maka akan sulit untuk mewujudkan kepercayaan.
orang lain mewujudka
(dalam kont kepercayaan tersebut
Narasumber :
Afinnisa Rasyida, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Persahabatan dapat memberi rasa aman karena di dalamnya ada kepercayaan, kedekatan, kepedulian, maupun dukungan Trust atau kepercayaan sendiri adalah kem
Memang, ketika seseorang membuka diri kepada orang lain, pasti terdapat risiko di mana respon yang diinginkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Karena itu, seseorang seringkali menentukan siapa saja orang-orang yang akan ia percaya Menurut Bu Fifin, Trust atau kepercayaan adalah hal yang berlevel, seseorang dapat menentukan siapa yang dapat ia percayai secara personal, kemudian yang ia percayai dalam konteks profesional atau konteks lain, sederhananya lingkaran terdalam hingga lingkaran terluar Tentunya ada perbedaan antara kepercayaan atau trust yang bersifat personal dan kepercayaan dalam konteks profesional (lingkaran luar). Kepercayaan yang bersifat personal diberikan pada orang-orang terdekat, misalnya kepada sahabat
enurut Bu Fifin, “Kepercayaan itu seperti artinya kepercayaan harus terus dibangun, nuitas Jika terjadi konflik, maka harus ada konflik dan penyelesaian masalah yang lkan konflik tersebut agar tidak timbul asumsi ng-masing pihak ” Selain trust, keterikatan ponen positif lainnya juga berperan besar buah relasi, semakin banyak komponen positif elasi, semakin berkualitas relasi tersebut kan mengakhiri tulisan ini dengan mengutip terkenal, Kahlil Gibran Ia mengatakan, ”In ness of friendship let there be laughter, and f pleasures. For in the dew of little things the s its morning and is refreshed.”
Pasti kita semua tahu mengenai istilah manusia sebagai makhluk sosial. Tentunya sebagai makhluk sosial kita tidak lepas dari yang namanya pertemanan. Setiap orang pasti setidaknya membutuhkan teman dalam hidup mereka. Hal ini dapat terjadi sejak kecil hingga tumbuh dewasa. Namun, semakin dewasa terkadang kita hanya memilih teman yang menguntungkan bagi kita, atau istilah kerennya teman itu punya “privilege”. Nah, jadi apakah kita harus mencari teman berdasarkan kebutuhan kita atau berdasarkan privilege yang kita dapatkan? Manakah yang lebih baik, necessity ataukah privilege?
Menurut Bu Adel, selaku Koordinator Kemahasiswaan Fakultas Psikologi Ubaya, nilai yang terpenting dari sebuah pertemanan terletak pada kualitas pertemanan itu sendiri. Hal yang terpenting dari kualitas pertemanan adalah lebih mengedepankan kedekatan secara sosio-emosional yang lebih mendalam daripada keuntungan yang diperoleh ketika berteman dengan seseorang. Tentunya, untuk mencapai kualitas pertemanan yang baik dibutuhkan komunikasi antar dua pihak. Dibutuhkan keterbukaan antara kedua pihak agar saling memahami satu sama lain sehingga ini juga dapat menghindari akan kesalahpahaman salah satu pihak.
Jika kita merasa tidak mendapatkan manfaat ketika berteman dengan seseorang, maka kita harus mencoba introspeksi diri terlebih dahulu. Apakah dirasa bahwa kita sendiri tidak bermanfaat bagi mereka atau memang teman kita yang toxic dalam relationship pertemanan kita? Selain itu, kembali lagi pada komunikasi. Mendiskusikan hal ini secara sehat pastinya dapat meluruskan kesalahpahaman. Namun, kita jangan sampai membuat ancaman untuk teman kita karena kita tak mendapatkan manfaat dari mereka. Maka jika dirasa komunikasi sudah tidak berjalan baik, tidak ada salahnya untuk meninggalkannya jika memang sudah terlalu toxic.
Memang, tidak ada salahnya untuk memilih teman yang dapat memberikan manfaat bagi kita, tetapi kita juga harus membuat teman kita merasa diuntungkan ketika berteman dengan kita. Pertemanan sendiri bukan berjalan secara searah, melainkan dua arah. Artinya, terdapat interaksi yang dapat saling menguntungkan, saling merugikan, atau hanya menguntungkan salah satu pihak. Kita harus sadar apakah pertemanan yang kita jalani hanya menguntungkan diri sendiri atau juga menguntungkan bagi orang lain. Lebih baik jika saling menguntungkan dan dapat memperkuat kualitas pertemanan yang sehat.
Jadi, pertemanan itu tidak sekedar mencari kebutuhan atau keuntungan saja. Berteman artinya kita juga membangun interaksi dengan orang lain sehingga dibutuhkan rasa empati untuk dapat saling memahami satu sama lain. Dengan terciptanya kualitas pertemanan yang baik inilah, maka kebermanfaatan akan timbul sendirinya.
FANTASIA, singkatan dari Festival Budaya Indonesia, merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Surabaya Diselenggarakan setiap tahun, festival ini menjadi wadah perlombaan kesenian dengan mengangkat tema-tema budaya daerah Indonesia Acara ini dijadwalkan pada saat perkuliahan sedang libur. Tujuan utama diselenggarakannya FANTASIA yaitu untuk memberikan peluang dalam mengembangkan minat dan bakat peserta di bidang kesenian, sekaligus memberikan kesempatan untuk mempelajari aneka ragam Budaya Indonesia Acara ini tidak hanya terbatas untuk mahasiswa aktif Universitas Surabaya, tetapi juga terbuka bagi seluruh pelajar SMA dan masyarakat umum
FANTASIA memberikan pengalaman belajar yang seru mengenai keragaman budaya Indonesia Mahasiswa dapat menikmati tarian dan lagu daerah Indonesia yang dibawakan dengan penuh semangat oleh peserta dalam perlombaan. Selain itu, mahasiswa juga dapat menikmati keunikan budaya Indonesia melalui hasil karya fotografi yang memperkenalkan makanan khas Indonesia. Menurut Kak Gavy, sebagai ketua FANTASIA tahun lalu, momen yang paling dinantikan dari acara ini yaitu menyaksikan penampilan-penampilan yang sangat menarik dari teman-teman generasi muda dalam mengenalkan budaya Indonesia melalui perlombaan yang diselenggarakan di FANTASIA.
Teman-teman sebagai peserta acara ini akan meraih manfaat besar, salah satunya ad pengembangan minat dan bakat seni. Selain mereka juga akan mendapatkan kesempatan u belajar lebih banyak tentang keanekaraga budaya Indonesia, maka akan menjadi pengala yang luar biasa bagi mereka untuk dapat be tentang keindahan seni, melodi lagu, gerakan ta maupun kenikmatan kuliner khas daerah Acar tidak hanya memberikan keceriaan, tetapi membuka pintu pemahaman yang mend mengenai pesona budaya Indonesia kepada te teman yang berpartisipasi
Dekan Cup merupakan acara perlombaa dalam bidang olahraga guna mencari m dan bakat mahasiswa Fakultas Psiko
Ubaya Output utama dari acara De Cup sendiri ialah dapat menuju ke perlombaan Simkatmawa dan Belm yang diadakan oleh Kemendikbud.
Dekan Cup yang diadakan pada tah 2023 lalu memiliki tujuh cabang olah yang diperlombakan, yaitu ba badminton, futsal, voli, ML, da PUB
Acara Dekan Cup 2023 diselenggarakan untuk
Wisata Karier (Wiskar) adalah program tahunan BEM Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) yang bertujuan untuk memperkenalkan prospek kerja jurusan psikologi yang terbuka secara umum, baik untuk mahasiswa Ubaya maupun nonUbaya, hingga siswa SMA Menurut Faith Joanna atau yang lebih akrab dipanggil Kak Anna, selaku Ketua Panitia Wiskar 2023, pada tahun tersebut kegiatan ini berfokus pada bidang psikologi klinis, perkembangan, dan PIO (Psikologi Industri dan Organisasi) Acara ini juga mengundang para alumni Fakultas Psikologi Universitas Surabaya sebagai narasumber.
“Pelita merupakan program kerja tahunan yang diadakan oleh BEM Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) yang bergerak di bidang sosial, kegiatannya merupakan pelatihan bahasa isyarat,” ujar Kak Khansa sebagai ketua acara Pelita tahun 2023. Kak Khansa melanjutkan bahwa Pelita diadakan untuk memberikan pengetahuan terkait bahasa isyarat kepada masyarakat umum Peserta Pelita belajar bahasa isyarat dari mentor, kemudian ada kegiatan bersama mitra yaitu teman-teman dari SLB Pelita terbuka bukan hanya untuk mahasiswa
Masa diseleng untuk fakultas nantinya akan di seperti r Selain i berbaga ikuti sel
KSM, d y j g untuk dapat mengenal dosen hingga staf administrasi dan memberi nilai-nilai penting yang akan menjadi masukan bagi mahasiswa baru dalam menjalani kehidupan perkuliahan Tak kalah penting, MOB juga menjadi wadah bagi mahasiswa baru untuk saling mengenal satu sama lain dalam satu angkatan, sehingga dapat membangun ikatan yang kuat untuk mendukung perjalanan kuliah mahasiswa baru.
Kak Agnes yang menjabat sebagai ketua MOB tahun lalu mengatakan, antusiasme terbangun saat para panitia memikirkan konsep dan perencanaan Masa Orientasi Bersama (MOB), mulai dari tema hingga detail kegiatan Setiap kegiatan dirancang agar pesan dan nilai-nilai yang ingin diberikan ke mahasiswa baru dapat tersampaikan Tantangan dalam merancang konsep yang seru sambil memastikan mahasiswa baru merasa disambut di rumah baru mereka merupakan menantang, namun tetap penuh dengan iap tahun, keunikan yang dimiliki masingsiswa baru akan selalu menjadi hal yang lai dari tipe yang aktif, kocak, ramai, hingga yang tenang maupun pasif, setiap mbawa nuansa tersendiri dalam dinamika pasi sebanyak tiga kali dalam Masa sama (MOB) telah memberikan banyak yang tak terlupakan bagi Kak Agnes. memberikan pengalaman yang berbeda, rekrutan anggota hingga penyusunan dan acara. Bagi Kak Agnes, proses itulah yang OB sangat berkesan Dari awal hingga , Kak Agnes merasa seperti naik roller perasaan senang, sedih, tawa, bahkan semua menjadi satu Tentu saja itu sangat etapi itu sungguh pengalaman hidup yang kan Dari sana, Kak Agnes dapat m hubungan dengan teman-teman lama nalan dengan mahasiswa baru. Disiplin, asi, dan koordinasi, nilai-nilai tersebut
OB. Menurut Kak Agnes, MOB tidak ar acara, tetapi juga merupakan proses engalaman hidup yang tak ternilai
SOURCE:CANVA
SOURCE:CANVA
SOURCE:CANVA
Who would've guessed i'd be lost
An essence appearing so pure
Etwined, heavy to bear
It seem ' s devoid of goodness
When their shouts become intoxicate
Headwaves relentlessly scream for mercy
A cacophony seeking solace
Only shadows can embrace
Footsteps become a poetry
Persistently navigating sharp thorns feel far for being enough
Striving to be resilient in every stride
Hoping one can understand
Seeking light amidst a chorus of a thousand curses
Endless corridors devoid of light
Where wounded whispers are told
Scars etched bear the weight of tears
Yearns for a dawn that dispels the fear
Head strike becomes left a unspoken words
Grasping onto cherished memories
Enduring the passage of time
It is okay to be fall
It is okay to be lost
It isn't an almost a thing
It isn t something have to fight for
Let an universe to lend a hand
Swift as a bullet, hitting mark with precision
There's a thing to stand up with heart
Film “Bebas” yang dibawakan dengan unsur komedi ini menceritakan tentang persahabatan enam orang yang diadaptasi dari film Korea yang berjudul “Sunny”. Film ini menggambarkan persahabatan masa-masa anak sekolah pada tahun 90-an. Geng Bebas, itulah sebutan untuk kelompok persahabatan dari enam orang yang beranggotakan lima perempuan dan satu laki-laki. Keenam remaja yang memiliki karakter berbeda-beda ini telah berpisah selama 23 tahun. Film ini banyak menggambarkan mengenai permasalahan para remaja di masa SMA, suka duka dalam persahabatan, pertemuan, dan perpisahan.
“Madagascar” merupakan sebuah film animasi yang dibawakan dengan unsur komedi. Film ini menceritakan sebuah petualangan para hewan dari kebun binatang di alam liar Cerita dimulai saat salah satu hewan di kebun binatang merindukan kebebasannya di alam liar. Petualangan dimulai saat mereka melihat empat ekor pinguin yang mencoba melarikan diri dari kandang mereka. Hewan lain yang ingin menghentikan para pinguin tersebut ikut terseret dalam rencana para pinguin yang ingin melarikan diri. Perkelahian yang disebabkan oleh karakter tiap hewan yang berbeda-beda, disertai dengan rasa lapar dan lelah, meliputi kisah perjalanan para hewan di alam liar
Film yang disutradarai oleh Rudi Soejarwo ini, merupakan sebuah film keluarga yang cocok ditonton oleh anak-anak. Kisah di film ini menceritakan tentang petualangan lima anak saat mengikuti sebuah kegiatan perkemahan. Di tengah kegiatan perkemahan, terjadilah konflik diantara lima anak ini Pertengkaran, perkelahian, dan perbedaan pendapat menyebabkan mereka berpisah. Kisah mereka tidak berhenti sampai sini saja, rintangan terus mengikuti untuk menguji pertemanan mereka berlima, hingga mereka dapat memberi nama diri mereka “5 Elang”.
Lagu Tujuh Belas merupakan single dari album
“Manusia” yang dinyanyikan oleh penyanyi terkenal Indonesia, Tulus Dari lagu ini, Tulus ingin mengajak kita untuk kembali mengenang masa-masa muda dan membangkitkan jiwa muda kita saat SMA Kenangan di masa-masa sekolah tidak jauh dari kegiatan seharihari di sekolah Kenangan bersama teman sekolah seperti membolos, menyontek, susahnya mata pelajaran matematika, senang di saat ada kabar mengenai libur sekolah, hingga perkelahian akan selalu mendampingi kita di masa-masa sekolah.
Lagu ini merupakan salah satu single paling populer milik grup band Nidji dalam album
“Top Up” mereka Nidji melalui lagu ini ingin menyampaikan bahwa sahabat merupakan orang yang akan selalu menerimamu apa adanya, menggambarkan hubungan persahabatan yang kuat. Apa pun rintangannya, segala kebaikan dan kekuranganmu, semua akan dapat dilalui dengan sahabat yang selalu mendampingimu.
Lirik lagu yang sudah tidak asing bagi kita, “Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu”, merupakan penggalan dari lagu “Kepompong” yang sudah populer semenjak tahun 2008 Lagu ini mengisahkan sebuah persahabatan yang diibaratkan seperti kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu Perjalanan lahirnya kupu-kupu yang cantik memerlukan proses yang panjang, seperti persahabatan. Untuk menjadi sebuah persahabatan yang indah, harus melewati masa-masa yang berat seperti perbedaan pendapat, pertengkaran, perkelahian, dan semacamnya. Seperti kepompong, jika persahabatan dapat dipertahankan di tengah cobaan, maka persahabatan itu akan menjadi seperti kupu-kupu yang indah.
Work from the talented @rigeurim ““Scar”
Work from the talented @rigeurim
““toxicShadows:PaintingtheImbalanceofLove toxicShadows:PaintingtheImbalanceofLove