2 minute read
Seremonia
65,3%. Meskipun tidak terlalu tinggi, vaksin mampu memberi manfaat yang besar. Hal ini ditunjukkan dari penggunaan vaksin flu di Amerika Serikat. Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), efikasi vaksin flu di Amerika Serikat berkisar antara 19-60% selama 11 tahun terakhir, dengan ratarata 43%. Meskipun demikian, vaksin flu tersebut berhasil mencegah 4,4 juta kasus flu, 58 ribu kasus flu berat yang harus dirawat, dan 3500 kematian pada musim flu 2018-2019. Selain itu, studi oleh Batch dan rekannya menyatakan bahwa pemberian vaksin dengan efikasi senilai 40% kepada separuh rakyat Amerika Serikat mampu memncegah 61 juta kasus Covid-19, sembilan juta kasus yang harus dirawat, dan 742 ribu kematian.
Selain edukasi, pemerintah mulai mengambil langkah hukum untuk mengatasi penolakan vaksin. Menurut Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 pasal 13A ayat 4, sanksi berupa penundaan atau penghentian pemberian jaminan sosial atau bantuan sosial, penundaan atau penghentian layanan administrasi pemerintahan, dan/atau denda dapat diterapkan kepada sasaran penerima vaksin Covid-19 yang menolak. Walaupun demikian, kebijakan ini juga menghadirkan beragam spekulasi dari kelompok antivaksin, yaitu kecurigaan akan adanya kepentingan perusahaan farmasi di balik kewajiban vaksinasi tersebut.
Advertisement
Vaksin bukanlah satu-satunya kunci untuk mengakhiri pandemi, namun dapat memberikan harapan besar bagi kita semua. Maka dari itu, penolakan vaksin merupakan salah satu tantangan sosial yang dapat menghambat upaya tercapainya herd immunity. Pemerintah perlu memperkuat strategi edukasi untuk meminimalisasi penolakan masyarakat terhadap vaksin Covid-19. Penyajian fakta-fakta terkait keamanan dan peran efikasi vaksin sangat dibutuhkan dalam strategi ini. Masyarakat yang teredukasi dengan baik akan menghadirkan atmosfer yang kondusif untuk mengakhiri pandemi. hendra
KATAMATAKU 2020, Bentuk Kepedulian
Bagi Penyintas Kusta
Foto: dokumen penyelenggara
Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI-RSCM bersama dengan Departemen Rehabilitasi Medik FKUI-RSCM, Fakultas Farmasi, dan Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia mengadakan pengabdian masyarakat KATAMATAKU 2020 secara door-to-door di wilayah RT 01/RW 13 Kampung Sitanala, Tangerang pada Sabtu, 12 Desember 2020. Kegiatan yang bertajuk “Perawatan Kulit dan Pemeliharaan Fungsi Ekstremitas pada Orang yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) di Kampung Sitanala” ini diketuai oleh Dr. dr. Sri Linuwih S.W. Menaldi, Sp.KK(K).
Tim dermatologi yang terdiri atas tiga orang dokter dan lima orang mahasiswa kedokteran tahap klinik dilibatkan untuk pemeriksaan dan edukasi perawatan kulit kering yang bertujuan mencegah terjadinya cacat kusta. Selain itu, warga setempat juga dibekali satu kit perawatan kulit yang terdiri atas hand gel, sikat kaki, buku perawatan kulit mandiri, serta sabun dan krim pelembab. Melalui kegiatan ini, penyelenggara berharap kesehatan OYPMK dapat terjaga melalui perawatan kulit mandiri. rejoel