Short Story for Short Life

Page 1




Short Story for Short Life Diterbitkan oleh Milisi Press, Cetakan 01 Juni 2014 Pengantar : Rakhmad Dwi Septian Penyunting : Nurul S Desain Sampul : Bagus Priyo Sasmito Desain Layout : Bagus Priyo Sasmito Ilustrasi : Bagus Priyo Sasmito

Penerbit Milisi Press Surabaya,


Cerita - cerita Pendek beserta Gambar - gambar Kacau Dulu aku ketemu si Bagong pas pertama kali masuk kuliah, zaman jadi maba kena ospek senior. Ya dia dan kawan seangkatan dia yang ngospek. Sampe pada suatu siang waktu aku baru keluar kelas dan melintas depan ruangan AVI, dia keluar dan memanggil. Oke aku turuti aja maunya, aku ikut masuk ke ruang AVI, dan ehh ternyata dia mau pamer karya digitalnya. Karya pertama yang kulihat di ruang AVI itu dibikin dalam bentuk digital, dengan gaya absurd yang tipikal Stanley Donwood. Aku gak tau mesti komen apa pada saat itu. Ya begitu deh, lama-lama kenal dan jadi temen main, lama-lama aku tahu selera musik dan referensi visualnya. Dia bikin karya buat band Hi Mom! di tahun 2007, pas acara angkatanku. Band-nya keren dan ditunjang sama animasi absurd bikinan si Bagong dan kawan-kawan, oh pas bener. Tahun 2010 sempet aku ajakin dia buat ikutan pameran bareng Sindikat Pasar Gelap, waktu itu kita sempet bikin penerbitan Telescopebooks bareng temen-temen kampus juga. Nah kebetulan waktu itu karya yang dipamerin kan buku. Aku liat karya Bagong waktu itu, gak seberapa minat, selain ceritanya yang absurd gambarnya pun juga sama kacaunya. Bingung tapi seneng juga bikin-bikin terbitan, seneng diapresiasi temen. Dijual tapi ya gak laku amat. Tahun 2011 kita jadi rekan seorganisasi di Milisifotocopy. Momennya pas setelah pameran di Batu, Malang. Nah dari situ, jadi makin intens tau gimana karya dan pribadi si Bagong. Bagong adalah salah satu tipe seniman muda masa kini yang hidup dan merespon apa yang menjadi bagian dari kultur anak muda. Mereka banyak dengerin lagu hasil dari download atau ngerampok temen, referensi yang tipikal semisal liat film Gondry, dateng ke gigs, bikin karya buat band yang diidolakan, atau band temen sendiri lah. Atas dasar itu pula, pada pameran tunggal dia yang pertama lalu, dia merespon satu tema yang paling dekat dengan dirinya yaitu musik. Tema tempat dia merepresentasikan tahun-tahun bekerja dengan band Hi Mom! dalam bentuk karya visual. Kalau kita lihat, fenomena kaya gini mulai marak di Indonesia ya di tahun 90an, ketika skena musik indie berbarengan maju dan bekerjasama dengan tukang gambar yang masih underground pula. Dari modal itulah aku melihat kemampuan Bagong dalam menceritakan ulang kejadian yang dialami oleh tementemennya, lambat-laun dia mengolah kisah yang gak absurd lagi, tapi kisah yang lebih real.

Semangat merekam situasi sekitar ini pula yang sebenarnya dipakai dalam metode kerja Milisifotocopy hingga hari ini. Kami di organisasi terbiasa dan dibiasakan untuk mencari satu tema respon persoalan yang sangat dekat dengan kehidupan sekitar. Mulai dari persoalan rumah tetangga kami, hingga persoalan kota sendiri yang sebenarnya juga dapat merepresentasikan satu masalah besar negeri kita. Aku melihat kisah-kisah yang amat gak penting diceritakan kembali oleh si Bagong, mulai dari tetangganya yang suka togel sampe mungkin ada yang jual anak buat bayar utang. Kisah ini mungkin kelihatan tipikal sekali kaya koran seribuan rupiah, tapi mungkin bisa aku bilang lebih dahsyat dari itu. Perlahan jika si Bagong sendiri konsisten dalam melakukan upaya pencatatan situasi sekitar dari bentuk bentuk yang sederhana, maka ia akan mendapatkan satu catatan penting yang mewakili lingkungan tempat ia tinggal. Bisa berupa keluarga hingga teman-temannya. Catatan ini menjadi modal kita untuk kembali pada tahun mendatang, untuk melihat ke belakang, melihat apa yang telah terjadi pada masa itu. Bukan hanya track record si seniman, tapi juga lingkungan yang mengitarinya beserta perubahan-perubahan terkait yang terjadi. Ini pula yang kami anggap penting dalam program kerja Milisipress, ketika terbitan Bagong adalah terbitan pertama kami. Kami akan setia menerbitkan karya-karya yang kami anggap mampu merefleksikan keadaan dari tempat si pencipta tinggal dan hidup. Karya dapat berupa karya visual maupun teks. Karya-karya tersebut dapat menjadi satu dokumen pencatatan akan situasi tempat tinggal si pembuat. Jadi apa yang Anda baca pada karya Bagong saat ini, mungkin lebih seperti membaca koran berita seribu perak yang penuh dengan realita aneh, kacau, yang mungkin mengundang tawa setelah kita melihat judulnya saja. Tapi inilah realita. Hari ini sudah terjadi, besok ada apa?

Rahkmad Dwi Septian.


Short Story for short life Saya bagong, saya mau bercerita sedikit tentang pengalaman saya sehari hari di lingkungan sekitar saya tinggal, tepatnya di desa Pepelegi Waru, Sidoarjo. Di sebelah rumah saya adalah markas Slankers korwil Sidoarjo. Bisa dibilang daerah saya terdiri dari penggemar band Slank, teman sekampung saya yang menjadi koordinatornya bernama njet, merupakan teman nongkrong di warung kopi, bermain bersama teman yang lain dan juga salah satu teman saya yang juga merupakan anggota Milisifotocopy yang selalu mengisi musik. Beberapa cerita di dalam isi buku ini berasal dari kehidupan njet sehari hari nya yang epic. Short story for short life, merupakan judul dari buku ini, nama tersebut adalah pemberian dari Rakhmad dwi septian (kuro). Sebenarnya dari judul tersebut menggambarkan tentang isi dari buku ini, isi dari buku ini bercerita tentang apa yang terjadi di sekitar lingkungan sehari hari saya, mulai bercerita saya bermain sehari hari di kampung, nongkrong bareng warga di kampung saya, perjalanan dari rumah ke rumah pacar kemudian ke tempat teman teman berkumpul, sampai datang ke gigs musik di kota surabaya. Saya mencoba mendokumentasikan melalui sebuah visual mengenai kehidupan saya sehari hari, karena hal tersebut sangatlah menarik untuk merekam sesuatu sebagai respon terhadap lingkungan sekitar saya. Semangat ini berasal dari metode kerja Milisifotocopy yang memiliki semangat untuk merespon lingkungan sekitar kita hidup dan ber aktifitas. Karena dari metode kerja seperti itu dapat merekam sebuah sejarah yang nantinya bisa diceritakan kembali, yang mewakili lingkungan tempat tinggal saya. Di dalam buku ini, saya mencoba memilah milah cerita yang saya lihat sehari hari saya. Lebih banyak kisah yang terjadi adalah kisah yang lucu bahkan absurd, yang membuat orang tertawa ketika melihat buku ini. Seperti kisah Njet dalam bermain togel, dia bercerita dia memiliki hobi tidur, karena tidur bisa mendapatkan mimpi. Dari mimpi tersebut dia akan mencari di buku tafsir mimpi karena akan mendapatkan sebuah nomor untuk bertaruh. Kemudian ada cerita dari cak Ji seorang penjual kopi di Warung kopi daerah rumah saya, dia bercerita pada suatu malam ada sopir taksi yang lagi cangkruk (nongkrong) di Warung kopi cak Ji, ketika menyalakan rokok apinya mengenai pengunjung warung yang lain kemudian rambutnya terbakar. Kemudian ada cerita dari teman saya bernama Yogi, dia bercerita pengalaman nya sewaktu dia pernah tes untuk menjadi astronot. Sewaktu dia melakukan tes, dia ditolak karena memakai kacamata. Akhirnya dia gagal untuk menjadi astronot, saya mengenalnya di lingkungan teman teman musik di Surabaya.

Dia salah satu penggiat musik Elektronik di Surabaya, dan dia memiliki kelompok bernama Bassterd. Dan masih banyak cerita lain yang saya dokumentasikan melalui visual berupa gambar di dalam buku ini. Menurut saya, lingkungan sehari hari di sekitar kita sangat menarik untuk di ceritakan, karena mulai dari kita bangun tidur sampai melakukan aktifitas, hal yang paling dekat adalah sehari hari yang kita lihat. Merekam kejadian yang terjadi di sekitar kita untuk diceritakan ulang dan merupakan sebuah catatan penting dalam kehidupan kita dan orang terdekat kita. Sekian sinopsis atau story line dari buku Short story for short life. Buku ini diterbitkan oleh Milisi Press yang merupakan divisi penerbitan dari Milisifotocopy selamat melihat dan membaca ya.

Bagus Priyo Sasmito.



Pegawai PLN Bercerita ketika seorang pegawai PLN yang tiba tiba datang ke houtenhand untuk minum bir. bertepatan dengan sebuah gigs Malang Sub Noise 2. Karena dia bising dengan suara suara noise akhirnya memakai helm sebagai peredam suara bising tersebut. Sebagai cover buku “Short Life for Short Story�. dan menjadi gambar poster dari Malang Sub-Noise #2


Sepakbola Kampung Setiap sore di lapangan sepak bola di dekat rumah selalu ada pertandingan sepakbola kampung. Kami memiliki sebuah tim sepakbola bernama PEPELEGI FC. Terdiri dari teman teman sekampung yang sangat suka sepakbola. Kalau sedang berlangsung pertandingan melawan kampung sebelah jika salah satu nya kalah pasti bertengkar (tawuran).



Wong gendeng turu nang pasar Pada suatu pagi mengantar ibu ke pasar tiba tiba ada orang gila telanjang tiduran di tengah tengah pasar dan diantara pengunjung pasar yang ramai. Spontan mereka pun terkejut dengan kelakuan orang gila tersebut. Para pengunjung di pasar tersebut ada yang tertawa, takut dan lari. Beberapa pedagang di pasar tersebut seakan terbiasa dengan kelakuan orang gila tersebut. Mereka cuek dan tetap berjualan seperti biasanya melayani para pembeli di pasar tersebut. Lokasi pasar tersebut adalah Pasar Waru Sidoarjo.

Aku rokokan ndasmu kobong dalam bahasa indonesia aku merokok kepala kamu kebakaran, bercerita tentang seseorang yang sedang nongkrong di warung bersama teman teman nya pas menyalakan rokok api nya terkena rambut teman nya dan kebakaran.


Dansa odum odum Sekumpulan anak anak muda yang heboh banget kepanasan pas lagi lihat gigs di pinggir kolam, akhirnya mereka semua mencopot celana nya dan kemudian mencebur ke kolam renang dan berjoget odum odum (mudo mudo) telanjang. Mereka terlihat asyik dengan apa yang mereka lakukan.


Cerita warga kampung pepelegi, mengenai togel yang akhirnya saya diberi buku togel “tafsir mimpi� supaya menang togel.



Kalah Judi Anake di dol Amir, makelar mobil, dia suka menipu dalam berbisnis, suka main wanita, maling dan suka judi. Warisan tanah bapaknya dijual, sebelum dijual, bapaknya disantet biar mati. Dan saat kalah judi, anaknya cewek dijual buat nebus kekalahannya. Saat-saat terakhir, Amir kecelakaan terus masuk rumah sakit, semua hartanya dijual buat ongkos sampai habis, dan tidak ada satupun keluarga yang menjenguknya. Pada waktu itu pas keluar rumah sakit dalam keadaan stroke, dia tidak ada yang mengurusi akhirnya jadi orang mbambung (pemulung), dalam keadaan seperti itu dia masih sempet mencuri, dan pada akhirnya dia mati tragis, meninggal di trotoar. Rahadyan Amandita (otong).

Aku adalah mikel jakson Ya, Nanda Birama adalah salah satu orang yang saya yakin kenal, entah dia mengenal saya seperti apa. Dia merupakan adik kelas angkatan saya satu jurusan di Desain Grafis ITS. Ingatan saya kembali kepada 8 tahun lalu saat welcome party di kampus. Sosok pria unik ini mulai masuk ke bangku perkuliahan, dari situ saya mulai mengerti ada yang melenceng dari anak ini. Banyak kejadian janggal yang sebenarnya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang pasti Michael Jackson sempat jadi warna yang kontras dalam kehidupan sehari-harinya. Mulai meniru dandanannya, berjoget moonwalk, sampai beraksi di muka umum dengan musik dari Michael Jackson. Kabar terakhir dia dipaksa untuk mengakhiri studinya di kampus karena keterbatasan mental dan pola pikir. Ya menurut saya dia penderita slow learner, karena itu tingkah lakunya janggal dan selalu menjadi bahan cerita. Wahyu Gunawan.



Surat ijin keluar rumah Saya mau bercerita tentang Alfan temen saya. Alfan itu baik kehidupan sosial, karier maupun percintaan semua kayak’e susah. Di dalam pertemanannya, Alfan orang yang agak aneh. Khususnya ketika dia mau keluar rumah selalu susah. Waktu itu ketika ada sebuah acara di Surabaya, dia minta ijin untuk keluar rumah pun susah, sampai membuat surat ijin biar bisa keluar dari rumah. Bagiku untuk anak seumuran dia sudah nggak lagi dikekang di rumah, tapi kembali lagi saya sebagai orang Arab, jaman dulu kalau mau keluar dari wilayahnya harus dapet ijin dari pemerintah kolonial lokal, mungkin kalo Alfan bisa dibilang neo-kolonial, hahaha. Itu berdampak buat hubungan sosial di dalam lingkup pertemanannya, jadi ketika dia berada di luar rasanya seperti di dalam gelembung kehidupan internalnya. Semacam siput yang membawa comfort zone-nya ke mana-mana. Adhiel Alba.

No cino Ini berawal dari masalah sehari-hari saya, ada temenku, dia Cina, dia kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Malang. Namanya sebut saja F. Dia sejujurnya sangat tertekan kuliah di kampus, karena dia adalah tergolong mahasiswa yang aktif di himpunan mahasiswa kampusnya, demi membaur dengan temen-temennya. Tapi tetap saja diperlakukan sebagai orang luar. “No Cino” sebutan dari tementemennya kepada dia. Ketika dia curhat ke aku, dampaknya besar sekali buat dia. Dia sampai membenci orang tuanya, kenapa dilahirkan menjadi Cina, dia berpikir sampai pindah agama demi supaya bisa diterima di pertemanannya di lingkungan kampus. Christabel Parung.

DIpamerkan di pameran “ideologi franchise” bersama ketjil bergerak.



Rapat karang taruna DI dalam lingkungan tempat tinggal kita pasti ada sebuah kelompok anak muda yang disebut dengan karang taruna. Kegiatan karang taruna tersebut mengorganisir acara acara di kampung seperti acara memperingati hari kemerdekaan dan juga acara acara kampung yang melibatkan anak muda di kampung. Karena secara tidak langsung mereka terbentuk di daerah mereka tinggal, dengan ide ide mereka di lingkungan tempat tinggal mereka


Mancing nang kali Setiap sore hari banyak orang orang mancing di kali, karena sudah kesenangan mereka, saya mendapatkan cerita dari seorang teman saya terakhir kali dia mancing bersama temen nya di daerah kampung sebelah yang ada sungai nya. Konon disana ikan nya masih banyak, kemudian dia bercerita ketika mancing tiba tiba ada buaya muncul terus mengganggu di perkampungan warga.


Mendem nang dalan Mendem jika diartikan bahasa indonesia adalah mabuk. Bercerita pada suatu pagi hari ketika saya pulang dari nongkrong bersama teman teman tepatnya pukul 05.30 pagi. Saya melintas di daerah sekitaran Jalan Tunjungan, tiba tiba ada seseorang tidur di jalan raya dengan botol alkohol di sebelah nya. Kemungkinan dia mabuk semalam di sebuah klub prostitusi yang dirahasiakan nama nya di sekitar Jalan Tunjungan tersebut.



Aku ingin jadi astronot tapi aku gila Bercerita mengenai seroang teman yang menceritakan kisah hidupnya dahulu. Dia bercerita mengenai bagaimana dia mengikuti tes untuk menjadi astronot. Dia lulus segala persyaratan nya tetapi gagal tes terakhir karena dia memakai kacamata. Dari situ dia menjadi gila dan bermain musik elektronik eksperimental, musik nya juga mengandung efek efek luar angkasa yang sudah jadi selera nya.

Mabuk di jalan digodain bencong Pada suatu malam, tepatnya di daerah terminal Bungurasih yang bersebelahan dengan Toserba Ramayana, di daerah tersebut terdapat tempat karaoke dangdut. Ada beberapa orang keluar dari tempat tersebut dalam keadaan mabuk, sampai tepar di jalan. Kemudian mereka ditolong beberapa bencong yang lewat, dirawat sampai sadar.


Kemeriahan dangdut di kampung Jika ada acara musik dangdut di kampung, itu adalah kemerihan tersendiri bagi warga kampung bisa menikmati musik yang merakyat. Apalagi jika musik dangdut dengan biduan nya yang seksi itu menjadi daya tarik tersendiri bagi warga, terutama bapak bapak dan anak muda tentunya. Pada waktu itu OM SONETA melakukan pertunjukan di daerah kampung rumah saya. Bicara musik dangdut yang paling saya nantikan ketika para penikmatnya mabuk dan tawuran. Karena sudah menjadi kebiasaan juga melihat hal tersebut dari SD. Pulang menyaksikan musik dangdut dan babak belur.



Berkunjung di kamar teman Bercerita tentang seorang teman dekat saya yang sedang sakit dan mendekam di Rumah sakit di Malang. Dia terkena penyakit tulang belakang, dia bernama vykar dan sedang dioperasi. Dia adalah seorang pemain poker. Dia memiliki kegemaran yaitu Judi. Yang terkahir dia bermain judi di singapura dan itu akhirnya kalah 30 juta. Vykar masuk rumah sakit karena beberapa waktu yang lalu di massa oleh beberapa orang yang sedang mabuk, ketika di massa dia diam saja karena tidak berani melawan.

Moshing di gigs terdekat Ketika datang ke gigs yang dibuat oleh teman teman ada yang moshing diangkat angkat. Ada yang memakai kaos the sastro, band lama dari jakarta. Cukup meriah dan ramai pada waktu itu, karena sekarang jarang ada gigs yang ramai seperti dulu. Merupakan ingatan atas kerinduan teman teman akan gigs yang menarik. Ada yang mabuk, ada yang di injak injak




Perkumpulan korwil Slankers waru sidoarjo Sebelah rumah saya adalah tempat berkumpulnya Slankers korwil Waru, Sidoarjo. Sewaktu mereka berkumpul untuk mengadakan rapat korwil, selalu riuh ramai diiringi dengan mabuk. Tapi menyenangkan mereka sungguh asyik, terkadang saya ikut nimbrung untuk sekedar mabuk dan nyanyi nyanyi lagu nya slank. Pemilik rumah tersebut bernama Njet, dia anaknya sungguh ajaib.


Tandhak bedhes Tandhak bedhes yang mempunyai nama lain Topeng monyet adalah pertunjukan yang di lakukan oleh monyet yang diiringi pawang nya. Suatu ketika mereka melakukan pertunjukkan di depan rumah saya, karena disewa oleh salah satu tetangga saya. Ketika ada tandhak bedhes berlangsung disitu pasti banyak anak kecil yang berkerumun untuk menyaksikan. Karena sudah menjadi kebiasaan untuk melihat pertunjukan tandhak bedhes tersebut. Pada saat itu ada seorang anak yang menggoda monyet nya, monyetnya pun marah terus kemudian anak tadi digigit di kaki nya. Penonton pun tertawa menyaksikan kejadian tersebut.




Senam Pagi Ketika jalan jalan di kompleks dekat rumah pada hari minggu pagi, terdapat ibu ibu lagi senam pagi di lapangan kompleks. Kompleks tersebut bernama Wisma permai, ada yang lucu ketika ibu ibu tersebut sedang senam. Diantaranya ada bencong ikut senam tersebut. Ternyata bukan ibu ibu saja, bencong pun ikut senam untuk menjaga kesehatan mereka.

Syuting film di pinggir kali Sewaktu saya dan kelompok saya Milisifotocopy sedang melakukan proyek stren kali di jagir Wonokromo Surabaya. Pada waktu itu ketika melakukan dokumentasi tentang permukiman disitu tiba tiba ada orang telanjang di pinggir kali, entah dia sedang mandi atau berjemur atau mungkin dia berangan menjadi bintang porno kampung.


Kobongan isuk isuk Sewaktu bangun tidur dihebohkan dengan warga kampung dirumah saya yang ramai dan berteriak “kobongan kobongan� sontak saya pun kaget ada asap diudara berwarna hitam, saya kira rumah di gang rumah saya, ternyata rumah di gang sebelah. Warga pada berlarian menyelamatkan beberapa isi rumah warga yang rumahnya kebakaran.


Kebanjiran Hujan semalam tidak berhenti berhenti sampai pagi, ketika berhenti ternyata rumah saya sudah kebanjiran, air pun masuk rumah setinggi 50cm. saya pun mengungsi ke rumah saudara saya, karena kampung di rumah saya sangat sunyi karena banjir dadakan. Akhirnya air surut setelah 5 hari, ternyata banjir tersebut dikarenakan pintu air yang ditutup oleh oknum di daerah bandara Juanda, karena daerah rumah saya muara nya di bandara Juanda.


Pencitraan tetangga Ketika bencana banjir datang di kampung saya, salah satu warga kampung saya bekerja di pemerintahan tepat nya di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Sewaktu banjir dia menghilang bepergian ke luar kota karena rumahnya pun kemasukkan air. Sewaktu air sudah surut dia memberikan bantuan berupa nasi kaleng, karena pada waktu itu sedang dilanda banjir. Tapi kenapa ketika air sudah surut dia memberikan bantuan berupa makanan sedangkan sewaktu banjir tidak memberikan bantuan, entah membantu menyurutkan air tetapi malah bepergian ke luar kota.

Lokasi syuting di daerah bencana Ketika terjadi bencana kebanjiran di daerah waru Sidoarjo khususnya, banyak stasiun TV lokal meliput bencana banjir tersebut. Mereka berebut meliput berita tentang banjir tersebut, akan tetapi lokasi di setting seperti sedang melakukan syuting film FTV.



Ngamen Suatu sore ketika saya duduk duduk di warung kopi dekat rumah saya, tiba tiba ada seorang pengamen menghampiri saya kemudian dia bercerita tentang pendapatan dia dari ngamen sehari. Dia bercerita kalau lelah ngamen seharian keliling Surabaya. Digoda bencong bencong. Dia juga bercerita pendapatan nya untuk hari itu 40.000 rupiah dari sehari keliling di Surabaya.


Bermain lidah Ketika sedang berjalan di sebuah taman di kota Surabaya, saya melihat sepasang kekasih yang lagi bercumbu mesra di pojokan taman, mereka berciuman mesra nya serasa dunia milik mereka berdua. Sepasang anak muda yang bergairah dan penuh semangat bermain lidah di tempat umum yang sangat terbuka bagi mereka adalah kesenangan.


Ucapan Tengkiu banget Allah SWT, Bapak, Ibu, Adik cowok, Adik cewek, Retha, Milisifotocopy, Milisi press, Milisi audiocopy, Milisi documentary, Toserba Milisi, Kuro, Nuchan, Kang Semute, Inyo, Tubag, Kemplo, Jowy, Njet, Eri, Remi, Juve, Eko, Kader, Resa337, Yogi, Phleg, Sasya, Prinka, Listrix, Nyon, Qembones, Atthur, Iyan, Novan, Anggito, Doddy, Denan, DQ bedebah, Antariksa, Aga, Astu, otong, Adin, Alfan, Ista, Doni Houtenhand, Gugun, Oming, Bam, Michan, Sita, Rega, Rio krisma, Benny, Painsugar, Isrol, Pakdhe, SIro Said, Gandu, Cak JI Warkop, Pono, Minky Momo Klabsakitjiwapandan, Koalisianaknakal, Tobrut, Lembaga Kebudayaan Banyu urip, Kinetik, Basterd, Malang Sub Pop, Koalisi nada, Five Art, Garasi 337, Houtenhand, Pena Hitam, Tugitu, Ketjil Bergerak, Medialegal, Cut n Rescue, kamengski, Konco Revolusi, Dll.


BIOGRAFI Bagus Priyo Sasmito Malang, 11/06/86 Lulusan Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. sekarang bekerja di bidang astronomi beruang dan menggambar setiap hari, terutama menggambar buat kaver depan band dan kaos band. Dan menjadi bagian dari sebuah band Hi Mom! tapi cuman dibalik layar saja soalnya ngga bisa main alat musik. Ketua Umum disorder di Milisifotocopy soalnya ditunjuk secara tiba tiba. Bagian mengisi visual di Malang Sub Pop dan juga punya project di musik yaitu Klabsakitjiwapandan. Beberapa project yang pernah dikerjakan yaitu : Aku Ingin Jadi Astronot Tapi Aku Gila (2010) (2013) Kompilasi Karya Teenage Riot (2013) Malang Sub Noise (2013) (2014) Untitled (2013)

baguspriyoberuang@gmail.com



Short story for short life, merupakan judul dari buku ini, nama tersebut adalah pemberian dari Rakhmad dwi septian (kuro). Sebenarnya dari judul tersebut menggambarkan tentang isi dari buku ini, isi dari buku ini bercerita tentang apa yang terjadi di sekitar lingkungan sehari hari saya, mulai bercerita saya bermain sehari hari di kampung, nongkrong bareng warga di kampung saya, perjalanan dari rumah ke rumah pacar kemudian ke tempat teman teman berkumpul, sampai datang ke gigs musik di kota surabaya. Saya mencoba mendokumentasikan melalui sebuah visual mengenai kehidupan saya sehari hari, karena hal tersebut sangatlah menarik untuk merekam sesuatu sebagai respon terhadap lingkungan sekitar saya. Semangat ini berasal dari metode kerja Milisifotocopy yang memiliki semangat untuk merespon lingkungan sekitar kita hidup dan ber aktifitas. Karena dari metode kerja seperti itu dapat merekam sebuah sejarah yang nantinya bisa diceritakan kembali, yang mewakili lingkungan tempat tinggal saya.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.