Belantara
KACA
Ivan Bestari Minar Pradipta
1-14 November 2021 Sangkring Art Project Jl. Nitiprayan No.88, RT.01/RW.20 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
Penulis Kris Budiman
Lahir di Yogyakarta 20 Desember 1982, Ivan Berstari Minar Pradipta memiliki latar belakang pendidikan formal Desain Komunikasi Visual dari Akademi Desain Visi Yogyakarta dan Desain Produk dari Universitas Kristen Duta Wacana. Pengolahan kaca dengan metode flameworking dikenal Ivan pada tahun 2011 dari Bapak Haji Soenaryo, pendiri CV. Glass Blower di Yogyakarta yang mengerjakan perlengkapan kaca untuk kebutuhan laboratorium. Berbekal pengetahuan dasar tersebut Ivan bereksperimen dengan limbah kaca sebagai bahan utama karyanya. Berbagai referensi memiliki andil dalam proses berkarya Ivan, baik dari referensi via internet hingga referensi dari para pengerajin manik-manik kaca di Jombang, Jawa Timur. Dalam perjalanannya berkaya, banyak respon positif yang didapatkan Ivan, berupa liputan dari media cetak maupun elektronik, partisipasi dalam berbagai pameran, lokakarya dan presentasi baik dari lingkup nasional maupun manca negara. Tidak ingin menyimpan ilmunya sendiri, saat ini Ivan aktif berkarya dan membuka studionya untuk umum. Siapapun yang tertarik, ingin ikut bereksperimen, atau melakukan eksplorasi lebih jauh mengenai limbah kaca diterimanya dengan terbuka. Besar harapan Ivan supaya kaca sebagai media seni bisa semakin dikenal dan berkembang di Indonesia,
IVAN DI TENGAH BELANTARA KACA Kadang belakangan ini saya merasa kesulitan, terutama disebabkan oleh keterbatasan kosakata saya, untuk menjawab keheranan beberapa kawan perihal apa itu seni kaca (glass art) manakala saya menceritakan rencana pameran Ivan Bestari Minar Pradipta di Sangkring Art Project (1-14 November 2021). Sebab di dalam persepsi mereka seni kaca itu cenderung menunjuk kepada “lukisan kaca” atau, sedikit lebih jauh, stained glass (lukisan kaca patri) semata. Tampaknya sulit dielakkan bahwa ranah yang telah cukup lama digelu oleh Ivan itu, yakni kaca sebagai media ungkap seni rupa, masih berada di luar jangkauan medan pengalaman atau kerangka rujukan publik. Apa lagi Ivan berkarya dengan menjelmakan limbah-limbah kaca sebagai produk-produk budaya ar s k atau, dalam is lah yang mungkin lebih berterima, karya-karya seni rupa yang diproses olehnya secara daur-ulang (recycle)―lebih tepatnya: upcycle. Konsep terakhir ini mengandaikan bahwa benda-benda juga memiliki riwayat atau daurhidup (lifecycle) tertentu. Adalah seorang Igor Kopytoff (1986) yang telah menyadarkan kita tentang persoalan tersebut, tentang biografi kultural benda-benda (the cultural biography of things). Manakala suatu benda telah sampai pada tahap “tua dan ma ” (menjadi barang bekas), maka ia berada pada fase pasca-komoditas (post-commodity phase). Dengan kata lain, ia bukan saja telah kehilangan nilai-gunanya, melainkan juga kehabisan nilai-tukar dan nilai-simboliknya. Persis pada fase inilah Ivan justru berangkat menjalani proses krea fnya, yaitu ke ka botol-botol, lempeng-lempeng kaca, dan bilah-bilah kaca telah berada pada tahap pasca-komoditas, sudah berstatus sebagai limbah. Walaupun barangkali nilai-guna kaca-kaca itu dak terlalu diacuhkannya, namun Ivan niscaya mampu mengedepankan nilaisimbolik (atau sign-value, menurut Baudrillard) material kaca itu, di samping nilai-tukarnya. Untuk kesempatan kali ini Ivan menawarkan sebuah pameran tunggal, bertajuk “Belantara Kaca”―yang tentu saja perlu kita pahami secara metaforis, dengan segenap kemungkinan tafsirnya yang berkias. Dengan menerapkan metode yang biasa disebut sebagai flameworking, pun teknik “menganyam” kaca yang telah menjadi preferensinya, Ivan seakan hendak mewujudkan jaring-jaring kaca yang sarat makna, entah sebagai citra-citra vegeta f atau serangga tertentu, bahkan makhluk-makhluk imajiner lain yang tanpa-nama. Lebih dari itu, Ivan juga tampak asyik mengeksplorasi kemungkinan kine k karya-karya seni kacanya, terutama patung-patung kaca mini, melalui permainan cahaya dan bayangan yang dia proyeksikan ke permukaan dinding galeri. Belantara kaca Ivan, saya yakin, masih penuh dengan peluang dan tantangan, petualangan kemungkinan lain yang menan nya di depan. Nah, senyampang menunggu datangnya Tahun Kaca Internasional (Interna onal Year of Glass) 2022, marilah kita―sambil memodifikasi sepenggal pepatah Zen: to see a whole landscape in a bean―melihat (dan tentu menikma ) belantara kaca Ivan melalui sekelumit karyanya dalam pameran ini.
Kris Budiman
A 14cm x14cm x 27cm
B 13cm x13cm x 20cm
C 12cm x 12cm x 16cm
E 10cm x 10cm x 12cm
D 10cm x 10cm x 12cm
G 24cm x 24cm x 40cm
F 26cm x 23cm x 26cm
I 20cm x 10cm x 9cm
J 15cm x 11cm x 11cm
K 19cm x 12cm x 9cm
H 16cm x 14cm x 9cm
L 80cm x 50cm x 44cm
M 30cm x 30cm x 15cm
N 40cm x 24cm x 23cm
O 14cm x 14cm x 27cm
P 90cm x 70cm x 98cm
installa on art
documenta ons
cover @ivanoozz ivanoozz@yahoo.com