• BERIKUT ADALAH BEBERAPA STRATEGI YANG DAPAT MENAMBAH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ASET LANCAR:
1. PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN YANG BAIK: PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN YANG BAIK SANGAT PENTING UNTUK
MEMASTIKAN BAHWA ASET LANCAR DIKELOLA DENGAN EFEKTIF. INI TERMASUK MEMASTIKAN BAHWA ASET LANCAR DITERIMA
DAN DIKELUARKAN DENGAN TEPAT, DAN BAHWA LAPORAN KEUANGAN YANG AKURAT DIBUAT DAN DIPERBARUI SECARA
BERKALA.
2. MENERAPKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN: SISTEM PENGENDALIAN INTERN YANG BAIK MEMASTIKAN BAHWA ASET LANCAR
DIKELOLA DENGAN EFISIEN DAN TIDAK TERJADI PENYALAHGUNAAN ATAU PENCURIAN.
3. OPTIMALKAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA: MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA SEPERTI WAKTU, TENAGA, DAN
UANG ADALAH BAGIAN PENTING DARI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ASET LANCAR. INI TERMASUK MEMASTIKAN BAHWA
PEMBELIAN ASET LANCAR DILAKUKAN DENGAN BIJAK DAN HARGA YANG WAJAR, DAN BAHWA ASET LANCAR TIDAK TERBUANG
DENGAN SIA-SIA.
4. ANALISIS DATA DAN LAPORAN: ANALISIS DATA DAN LAPORAN ADALAH ALAT PENTING UNTUK MEMASTIKAN BAHWA ASET
LANCAR DIKELOLA DENGAN EFEKTIF. INI TERMASUK MEMANTAU TREN DAN MELAKUKAN ANALISIS PROYEKSI UNTUK
MEMPREDIKSI KEBUTUHAN ASET LANCAR DI MASA DEPAN.
5. KERJASAMA TIM: KERJASAMA TIM YANG BAIK DAPAT MEMASTIKAN BAHWA SEMUA ORANG BEKERJA SAMA UNTUK MENGELOLA
ASET LANCAR DENGAN EFEKTIF. INI TERMASUK MEMASTIKAN BAHWA SEMUA STAKEHOLDER MEMAHAMI TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB MASING-MASING.
• DENGAN MENGIKUTI STRATEGI-STRATEGI INI, ANDA DAPAT MEMASTIKAN BAHWA PENGELOLAAN ASET LANCAR ANDA EFEKTIF
DAN EFISIEN, SEHINGGA DAPAT MENUNJANG KEBERLANGSUNGAN DAN KESUKSESAN BISNIS ANDA.
• BERIKUT ADALAH BEBERAPA STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ASET TIDAK LANCAR:
1. PENILAIAN BERKALA: ASET TIDAK LANCAR HARUS DINILAI SECARA BERKALA UNTUK MEMASTIKAN BAHWA NILAINYA TETAP
RELEVAN DAN SESUAI DENGAN KONDISI PASAR.
2. DOKUMENTASI YANG BAIK: DOKUMENTASI YANG BAIK AKAN MEMBANTU DALAM PENGELOLAAN ASET TIDAK LANCAR DAN
MEMASTIKAN BAHWA MEREKA DAPAT DIPERTUKARKAN DENGAN MUDAH JIKA DIPERLUKAN.
3. DIVERSIFIKASI: DIVERSIFIKASI ASET TIDAK LANCAR DAPAT MEMBANTU MENGURANGI RISIKO DAN MEMPERKUAT PORTOFOLIO.
4. PEMANTAUAN AKTIF: PEMANTAUAN AKTIF AKAN MEMASTIKAN BAHWA ASET TIDAK LANCAR TETAP SESUAI DENGAN RENCANA
DAN BAHWA NILAINYA TIDAK TERPENGARUH OLEH PERUBAHAN PASAR.
5. PEMBENTUKAN TIM: PEMBENTUKAN TIM YANG BERDEDIKASI UNTUK PENGELOLAAN ASET TIDAK LANCAR DAPAT MEMASTIKAN
BAHWA ASET TERSEBUT DIKELOLA DENGAN EFISIEN DAN EFEKTIF.
6. ANALISIS RISIKO: ANALISIS RISIKO HARUS DILAKUKAN SECARA BERKALA UNTUK MEMASTIKAN BAHWA ASET TIDAK LANCAR
DAPAT MENAHAN RISIKO DAN TETAP SESUAI DENGAN TUJUAN INVESTASI.
7. ALOKASI ASET YANG TEPAT: ALOKASI ASET YANG TEPAT DAPAT MEMASTIKAN BAHWA ASET TIDAK LANCAR DIGUNAKAN SECARA
EFISIEN DAN MEMBANTU MENCAPAI TUJUAN INVESTASI.
• DENGAN MENGIKUTI STRATEGI-STRATEGI INI, PENGELOLAAN ASET TIDAK LANCAR DAPAT MENJADI LEBIH EFEKTIF DAN
MEMBANTU MENCAPAI TUJUAN INVESTASI.
• BERIKUT ADALAH BEBERAPA STRATEGI YANG DAPAT MEMBANTU MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ASET TIDAK BERWUJUD:
1. IDENTIFIKASI DAN DOKUMENTASI ASET: LANGKAH PERTAMA DALAM PENGELOLAAN ASET TIDAK BERWUJUD ADALAH MENENTUKAN APA
SAJA YANG TERMASUK ASET TIDAK BERWUJUD DAN MENCATAT INFORMASI MENGENAI ASET TERSEBUT.
2. PENILAIAN ASET: SETELAH ASET TERIDENTIFIKASI DAN DIDOKUMENTASI, LANGKAH BERIKUTNYA ADALAH MENENTUKAN NILAI ASET
TERSEBUT. INI BISA DILAKUKAN MELALUI PENILAIAN EKSTERNAL ATAU MELALUI ANALISIS INTERNAL.
3. MONITORING DAN REVIEW: SETELAH ASET TERCATAT DAN DINILAI, PERUSAHAAN PERLU MEMANTAU DAN MENINJAU ASET TERSEBUT
SECARA BERKALA UNTUK MEMASTIKAN BAHWA NILAI ASET TETAP RELEVAN DAN SESUAI DENGAN PERUBAHAN YANG TERJADI.
4. PELINDUNGAN HUKUM: PERLINDUNGAN HUKUM SANGAT PENTING UNTUK MEMASTIKAN BAHWA ASET TIDAK BERWUJUD TETAP AMAN
DAN TIDAK DAPAT DICURI ATAU DIGUNAKAN TANPA IZIN. INI BISA DILAKUKAN MELALUI REGISTRASI HAK ATAS MEREK DAGANG, PATEN, DAN HAK CIPTA.
5. DIVERSIFIKASI: DIVERSIFIKASI ASET TIDAK BERWUJUD DAPAT MEMBANTU MENGURANGI RISIKO DAN MEMASTIKAN BAHWA
PERUSAHAAN MEMILIKI SUMBER DAYA YANG BERAGAM UNTUK MEMANFAATKAN.
6. MANAJEMEN RISIKO: MANAJEMEN RISIKO SANGAT PENTING DALAM PENGELOLAAN ASET TIDAK BERWUJUD. PERUSAHAAN PERLU
MEMASTIKAN BAHWA MEREKA MEMAHAMI DAN MENGELOLA RISIKO YANG TERKAIT DENGAN ASET TERSEBUT, SEPERTI RISIKO
PEMBATALAN, DEPRESIASI, DAN KERUGIAN.
7. KEPEMILIKAN YANG JELAS: KEPEMILIKAN YANG JELAS SANGAT PENTING DALAM PENGELOLAAN ASET TIDAK BERWUJUD. PERUSAHAAN
PERLU MEMASTIKAN BAHWA MEREKA MEMILIKI HAK EKSKLUSIF UNTUK MENGGUNAKAN DAN MEMANFAATKAN ASET TERSEBUT.
8. INTEGRASI DENGAN SISTEM INFORMASI: INTEGRASI ASET TIDAK BERWUJUD DENGAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN BISA
MEMBANTU MEMASTIKAN BAHWA INFORMASI MENGENAI ASET TERSEBUT TETAP AKURAT DAN DAPAT DIAKSES DENGAN MUDAH.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menambah efektivitas pengelolaan aset
berwujud:
1.Sistem informasi aset: Implementasikan sistem informasi yang efisien dan terintegrasi untuk memantau dan mengelola aset secara real-time.
2.Inventarisasi aset: Lakukan inventarisasi secara berkala dan terperinci untuk memastikan keakuratan informasi dan mempermudah pemantauan.
3.Evaluasi kinerja aset: Evaluasi kinerja aset secara berkala untuk memastikan bahwa aset berkinerja dengan optimal dan memenuhi tujuannya.
4.Pemeliharaan aset: Laksanakan pemeliharaan aset secara berkala untuk memastikan kondisi aset tetap baik dan memperpanjang umur pakai.
5.Polisi dan prosedur: Tetapkan polisi dan prosedur yang jelas untuk pengelolaan aset, termasuk pembelian, pemeliharaan, dan disposisi.
6.Pengembangan sumber daya manusia: Sediakan pelatihan dan sumber daya untuk memastikan bahwa staf memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola aset secara efektif.
7.Kerjasama tim: Buat tim pengelolaan aset yang terdiri dari berbagai departemen untuk memastikan
kerjasama yang efektif dan sinkronisasi yang baik antar departemen.
8.Analisis risiko: Analisis risiko secara berkala untuk memastikan bahwa pengelolaan aset berkinerja
dengan aman dan meminimalkan risiko yang terkait dengan aset.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan aset berwujud dan memastikan bahwa aset digunakan dengan efisien dan memenuhi tujuannya.