Potret 5 Tahun KPC Bogor dan Ciliwung
Photo: Rita Mustikasari
Kata Pengantar
PREFACE
Komunitas
Ciliwung
Bogor Ciliwung River Care Com-
(KPC) Bogor merupakan sebuah
munity (KPC Bogor) is an un-
organisasi
(dalam
structured organization or, as we
istilah Komunitas Ciliwung biasa
called it, an organization without
disingkat
didirikan
any formalities that was founded
berdasarkan kepedulian Hapsoro
based on the concer n from the
(alm) dan Hari Yanto serta beberapa
late Hapsoro along with me, Hari
teman lainnya. Mereka merupakan
Yanto and other friends as well.
warga pendatang di Kota Bogor.
We are immigrants who live in Bo-
Kami
Sungai
gor. We think the condition of the
Peduli tanpa OTB)
menilai
Ciliwung
bentuk yang
kondisi
semakin
Ciliwung River is getting worse
kritis, dan menjadi sungai yang
semakin
day by day. This river is famous
terkenal
dengan
hari
banjir
for its reputation of flooding that
yang selalu mengancam ibukota
bencana
always threatens the capital city
negara Indonesia, Jakarta.
of Indonesia, Jakarta.
KPC Bogor bekerja dengan tidak
This community works with non-
mengikat
ini
binding memberships. There are
anggota KPC Bogor terdiri dari
anggotanya.
many backgrounds of the mem-
berbagai latar belakang, ada yang
bers, such as civil servants, pri-
menjadi
vate workers, NGOs, university
Pegawai
Saat
Negeri
Sipil
1
(PNS),
pegawai
LSM,
students from Bogor and Jakarta,
mahasiswa universitas di Bogor
and also the citizens of Bogor. The
dan
warga
KPC Bogor has a slogan: Ciliwung
yang berdomisili di Kota Bogor.
Ruksak Hirup Balangsak (It’s in
Slogan KPC Bogor adalah Ciliwung
Sundanese local language, means
Ruksak Hirup Balangsak (bahasa
if the Ciliwung River is damaged
Sunda) yang artinya jika kondisi
then our lives also will suffer).
Ciliwung rusak maka hidup kita
We printed this slogan on a huge
akan sengsara. Slogan tersebut
banner. In our weekly events, we
kami cetak pada spanduk ukuran
put this banner on the bridge or
besar.
Jakarta,
swasta,
serta
Dalam
juga
kegiatan
tie it to trees. That is also an in-
mingguannya, KPC akan memasang
vitation to the citizens who live
spanduk ini dengan mengikatnya
on the Ciliwung riverbanks to join
pada
Ini
the community in our dream of a
bagi
clean Ciliwung River with trees in
pohon
sekaligus
setiap
atau
menjadi
jembatan. ajakan
warga yang tinggal di bantaran
its riverbanks.
Sungai Ciliwung agar bergabung bersama KPC untuk mewujudkan mimpi Ciliwung yang kembali jer nih dan
ditumbuhi
pepohonan
yang
rindang di sepanjang bantarannya.
2
Kami percaya bahwa melakukan hal
We believe that taking small and
kecil dan berkelanjutan jauh lebih
continuous actions is better than
baik daripada kegiatan seremonial
the occasional ceremonial event
seperti yang dilakukan kebanyakan
like everybody’s been doing. Our
orang
weekly
pada
umumnya.
Kegiatan
activities
are
different
yang KPC lakukan setiap minggunya
than what others do; they usually
berbeda
kebanyakan
only have a discussion about the
orang lain yang hanya berhenti
dengan
river and do nothing real. On our
setelah melakukan acara diskusi
jour ney, we are sometimes viewed
soal sungai. Dalam perjalanannya,
as a community with activities to
kami dianggap sebagai komunitas
clean up the river that can pro-
yang
membersihkan
vide an example or act as a role
yang
model to ignorant Bogor citizens
kegiatannya
Sungai
Ciliwung,
memberi
teladan
mampu bagi
and the local gover nments. Some-
warga dan Pemerintah Kota Bogor
times our voluntary activities are
yang
terhadap
viewed by our colleagues as “salt-
kondisi Sungai Ciliwung. Namun
ing the ocean water” or viewed as
terkadang
yang
something useless and impossible
berbasis sukarela ini juga per nah
to make the dream of a clean Cili-
dianggap
wung come true.
kurang
perilaku
peduli
kegiatan oleh
kami
kawan-kawan
sekitar tempat kerja kami seperti menggarami air laut, atau hal yang tidak mungkin untuk memulihkan kondisi Ciliwung kembali seperti sedia kala. Untuk memastikan inisiatif kami
To make sure our initiatives keep
terus
bertekad
on going, KPC Bogor intends to
melakukan kegiatan di Ciliwung
berjalan,
keep on doing activities in Cili-
dengan berbasis sukarela. Kegiatan
wung on a voluntary basis. These
kami bersifat sukarela tanpa ada
activities
yang
Walau
are
purely
voluntary
terkadang
without anyone getting paid. Even
mungkin hanya satu atau dua orang
though maybe it’s only one or
saja yang hadir mengikuti kegiatan
two people who join our weekly
mingguan, terus
dibayar.
KPC
kami
bertekad
akan
activities, we will keep on with
melakukan
kegiatan
rutin
this weekly routine. The Ciliwung
ini. Sungai Ciliwung membutuhkan
River needs real action, and that’s
langkah nyata untuk penyelamatan
why support from every stake-
ekosistemnya
holder is needed.
dukungan
oleh
para
karena
pihak
itu
sangat
diperlukan.
3
Selama beberapa tahun terakhir dan
For our 5 year jour ney, our activi-
di usia KPC Bogor yang mencapai
ties have become a small example
5 tahun ini, kegiatan kami menjadi
of how to care for the Ciliwung
contoh kecil untuk penyelamatan
River. We hope more and more
Sungai Ciliwung. Kami berharap
communities can grow in other
semakin banyak komunitas cinta
river areas as well and give their
sungai
memberikan
attention to rivers in Indonesia.
perhatian terhadap sungai-sungai
Through this book, we would like
di Indonesia. Melalui buku ini kami
to show our jour ney that we’ve
ingin menyajikan perjalanan yang
been on for the past 5 years.
lain
yang
telah KPC Bogor lalui selama lima tahun terakhir. Tak lupa kami ucapkan puji dan
Last but not least, we also would
syukur terhadap Tuhan Yang Maha
like to thank you and express our
Kuasa yang telah menciptakan dan
gratitude to God who created us
memberi ide untuk berbuat sesuatu
and gave us the idea to do some-
untuk Sungai Ciliwung. Doa kami
thing for the Ciliwung River. Our
juga mengiringi perjalanan sahabat,
prayers are also with our friends,
kerabat dan guru kami yang telah
colleagues,
mendahului
menghadap
have passed away: Hapsoro bin
Sang Kholik di alam sana; Hapsoro
Soemardijono, Hendi Sukma, Adri-
bin
untuk
(alm),
who
Hendi
anto Agung, and Ahmad Baehaqi
Andrianto
Agung
bin Juanedi who helped and gave
bin
their ideas and dedication to this
Juanedi (alm) yang telah membantu
community, a community to save
dan
the lovely Ciliwung River.
(alm)
dan
Ahmad
mencurahkan
Baehaqi
pemikirannya
untuk komunitas ini, komunitas untuk
mer nyelamatkan
Sungai
Ciliwung tercinta. Hari Yanto (Kikuk)
4
teachers
(alm),
Soemardijono
Sukma
and
Hari Yanto (Kikuk)
Sejarah KPC Bogor
Hi story of KPC Bogor
Komunitas Peduli Ciliwung (KPC)
KPC Bogor was initiated by the
Bogor
late
terbentuk
bermula
kegemaran
memancing
(alm)
Hari
dan
memancing
di
Hapsoro
and
Hari
Yanto’s
Hapsoro
fishing hobby. They never found
Mereka
fish while fishing in Ciliwung and
Yanto. Sungai
dari
Ciliwung
got only garbage from the river.
namun tidak per nah mendapatkan ikan,
pancingan
mereka
selalu
tersangkut sampah. 2008,
In mid-2008, the late Hapsoro,
Hapsoro (alm), Hendi Sukma (alm),
the late Hendi Sukma, Hari Yanto
Hari Yanto dan Haryono melakukan
and Hariyono walked along the
susur Ciliwung dari Bogor hingga
river from Bogor to Cilebut to find
perbatasan Kotamadya Bogor di
out how much trash was in the
daerah Cilebut. Susur tersebut di-
river. From their hobbies, crazy
lakukan untuk mengetahui dengan
ideas, and chats, they formed KPC
cepat seberapa banyak sampah di
in 2009.
Pada
pertengahan
Sungai
Ciliwung.
tahun
Berawal
dari
sekedar hobi dan ide-ide ‘gila’ tentang Ciliwung yg kembali bersih berair jer nih, serta obrolan santai beberapa anak muda yg tinggal di Bogor, akhir nya pada awal tahun 2009 terbentuklah KPC.
5
6
Almarhum Hapsoro, pendiri Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). The late Hapsoro, founder of Bogor Ciliwung Care Community (KPC Bogor) Photo: Sudirman Asun
Komunitas Peduli Ciliwung merupakan (begitu
organisasi kami
tanpa
bentuk
mengistilahkannya),
bersifat terbuka dan beranggotakan individu-individu yang memiliki kepedulian terhadap Sungai Ciliwung dan memiliki mimpi yang sama untuk mewujudkan Ciliwung yang bersih, berair bening, dan sejuk. KPC Bogor is an open organization, or as we called it organization without any formalities. Its members have concer ns on Ciliwung River and sharing the same dream towards clean and clear Ciliwung River.
7
Pegiat KPC dari Masa ke Masa KPC ACTIVISTS FROM TIME TO TI ME
8
Beberapa pegiat KPC yang telah mendahului kita menghadap Ilahi; Baehaqie (alm), Hendi (alm), Agung (alm), Hapsoro (alm). Mereka memberi war na mendorong terbentuk nya KPC. Agung (alm) ketiga dari kanan,
tersenyum
pelaksanaan
ceria
kegiatan
setelah
Diet
Kan-
tong Plastik yang dihadiri Wakil Guber nur Jawa Barat, Dede Yusuf. Photo: Rita Mustikasari
Some
of
KPC’s
initiators
have
passed away. They are the late Baehaqie,
the
late
Hendi,
the
late Agung, and the late Hapsoro. They initiated the establishment of KPC. The late Agung, 3rd from the right, is smiling after the Plastic Bag Diet event, where Dede Yusuf, the Deputy of West Java Gover nor, presented.
9
Kegiatan Kami OUR ACTI VITIES 10
Komunitas Peduli Ciliwung Bogor memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan rutin setiap akhir pekan yaitu memulung sampah plastik di beberapa tempat di Sungai Ciliwung yang melewati Kota Bogor, memulung bibit pohon beringin dan nyamplung serta membuat persemaiannya, melakukan susur Ciliwung. Sejak 2013, KPC juga mulai melakukan kegiatan riset Ciliwung. Photo: Rita Mustikasari
KPC does some routine activities every weekend such as scavenging the river, collecting banyan and nyamplung seeds, and trekking along the Ciliwung River. Since 2013, KPC has been doing some research about Ciliwung.
11
12
Aktivis KPC menarik ‘anakonda’, sampah yang melilit di bebatuan Ciliwung. KPC activists pulled out “the anaconda”, the garbage that had wrapped around the rocks in the river. Photo: Rita Mustikasari Een Irawan Putra
Kegiatan Mulung Mingguan
W eekly Scav enging A ctiv ity
Berawal
Started from a conversation be-
dari
percakapan
antara
Hapsoro (alm) dan Hariyanto, dan
tween Hapsoro and Hari Yanto,
kecintaan mereka atas hobi mancing, maka digagaslah kegiatan KPC. Hapsoro: Hari, kalau kamu lihat
Hapsoro: Hari, what will you do if
sampah di Ciliwung seperti itu apa
you see garbage in the river?
yang kamu lakukan? Hari: Ya saya buang ke tempat
Hari: I will pick it up and throw it
yang benar, Pak. Sungai kan bukan
away in the right place. The river
tempat sampah.
ain’t a dump, Sir. menjadi
The activity of picking up trash
kegiatan rutin mingguan KPC karena
was selected as a weekly activity
simpel dan sederhana.KPC melaku-
by KPC because it’s simple. KPC
kan kegiatan perdana pada 15 Maret
did their first activity on 15 March
2009 di Kelurahan Sempur. Saat itu
2009 in Sempur sub-district. At
sekitar 80 orang relawan ikut ber-
that time, there were about 80
partisipasi dalam aksi pengambilan
volunteers participating to pick up
sampah dari Sungai Ciliwung.
trash from the Ciliwung River.
Kegiatan
mulung
dipilih
13
14
Sampah yang dikumpulkan kemudian diangkut dan diserahkan kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor. We collected garbage and then transported it to the Sanitation and Landscape Services. Photo: Een Irawan Putra
15
Memanen bibit pohon. Anggota KPC cilik ikut membantu merawat bibit-bibit tanaman. Harvesting plant seeds. Young KPC member helps to treat plant seeds. Photo: Sudirman Asun Een Irawan Putra
16
S eed S N ursery
Pembibitan Selain
KPC
Besides scavenging activity, KPC
bibit
also takes seeds from wild trees.
pohon yang tumbuh liar. Bibit ini
The seedlings are then treated at
kemudian dirawat untuk kemudian
the nursery. If they’re already big
ditanam di bantaran sungai jika
enough, they will be planted on
sudah cukup besar
the riverbank.
Bogor
memulung juga
sampah,
memanen
17
Om Gondrong Om Gondrong merupakan singkatan dari Orkes Melayu Gerobak Dorong. Dengan berkeliling dan menyajikan hiburan musik melayu pada warga yang tinggal di dekat Ciliwung,
KPC
mengajak
warga
untuk peduli Ciliwung. Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Jadi Kota Bogor ke-527 sekaligus Hari Lingkungan Hidup pada Juni 2009. Om Gondrong dilaksanakan selama 5 malam berturutturut di daerah pemukiman sepanjang bantaran Ciliwung.
“Om G ondrong ” Om Gondrong stands for “Orkes Melayu Gerobak Dorong” or “Dangdut music in a cart”. By traveling to several sub-disctricts along Ciliwung riverbanks and entertaining the residents, BCCC also encourages them to care about the Cilidone to celebrate Bogor Anniver-
“Ciliwung digoyang maang....” Warga asik menikmati musik dangdut. Foto: Hapsoro.
sary and World Environmental Day
Dangdut music band.
in June 2009. Om Gondrong was done for 5 consecutive nights in
“Let’s get it on....” The residents dance and enjoy the ‘dangdut’ music.
the housing areas along the riv-
Photo: Hapsoro
wung River. These activities were
erbank.
18
Orkes dangdut.
19
Susur Sungai Susur Ciliwung merupakan salah satu kegiatan yang digagas oleh KPC Bogor pada awal 2011. Susur Ciliwung
menjadi
salah
satu
agenda kegiatan bulanan. Bermula
R I V E R TRE KKIN G
dari bagian hulu sungai di daerah Puncak hingga Jakarta, bagian hilir
Trekking along the Ciliwung River
sungai. Banyak hal yang ditemukan
is one of the activities started by
selama susur, berinteraksi dengan
KPC in early 2011. This is a part
komunitas-komunitas
Ciliwung
of monthly agenda. Trekkers start
yang sudah ada (atau potensial
from upstream of the river in the
untuk
komu-
Puncak area and continue down-
nitas), melihat kehidupan sosial
stream until Jakarta, KPC finds
warga
mengidentifika-
a lot of things along the way-
si titik-titik sampah, mengamati
the social life of the riverbank
keanekaragaman hayati Ciliwung.
residents,garbage
Melalui
understand the river better.
membentuk bantaran,
kegiatan
satu
susur
sungai,
kita jadi mengenal Sungai Ciliwung lebih dekat.
20
hotspots,
and
Telaga War na di kawasan Puncak ini menjadi titik awal susur Ciliwung KPC Bogor. Telaga War na Lake in puncak was the start point of Ciliwung trecking. Photo: Sheila Kartika
21
Susur Sungai I Susur
Ciliwung
pertama
kali
dilakukan pada 8 dan 9 Januari 2011, dimulai dari Telaga War na, Puncak dan berakhir di area Taman Wisata
Matahari.
Ciliwung
Selama
pertama
ini,
Susur
berhasil
dilakukan pengamatan atas: sistem distribusi air untuk warga, titiktitik
koordinat
sampah
tempat
penduduk,
buangan
pengambilan
Melewati persawahan di daerah Puncak yang masih asri. Meski air terlihat bening, sampah menumpuk di bantaran. Passing through ricefields in Puncak area. Photo: Sudirman Asun.
Beberapa hal menarik yang Tim
Eventhough the water looks clear, the garbage piles up on the riverbank. Photo: Sudirman Asun.
Susur
Photo: Sudirman Asun
sampel ikan lokal Sungai Ciliwung. alami
meliputi:
menemui
jalan buntu karena pembangunan vila-vila meraksuk sampai tepat di pinggiran sungai, beberapa kali berbasah-basahan
menyeberangi
sungai
arus
melewati
karena
jalan tertutup tembok bangunan
The
vila,
melewati
memasukkan
area
Ciliwung
River
trek-
yang
king was done January 8-9, 2011
Sungai
in Telaga War na, Puncak and fin-
villa
aliran
first
pagar
ished at Taman Wisata Matahari.
vilanya - dan dilarang melintas oleh
During the trekking, we did lots
penghuninya,
Ciliwung
ke
dalam
batas
tempat
of things, such as observing wa-
buangan sampah penuh belatung
ter distribution, garbage hotspots,
yang banyak berada di pinggiran
taking fish samples, finding dead
sungai, menemukan cangkang Ikan
ends, getting wet crossing the
Sapu-sapu yang digunakan warga
river, and landing on a private villa
untuk
area and passing through garbage
suatu
lain-lain.
22
First River Trek
melewati
jenis
jajanan,
dan
piles full of maggots, etc.
23
24
Susur Sungai II Dilaksanakan pada Februari 2011, kegiatan
susur
ini
diawali
dari
Taman Wisata Matahari. Bantaran sungai dijadikan tempat rekreasi dan tim susur juga menemukan banyak dipenuhi pribadi.
daerah
bantaran
yang
oleh
bangunan
villa
Susur
ini
berakhir
di
daerah Gadog.
Second River Trek Completed in February 2011, the second Ciliwung trek started from Tak jarang harus berbasahbasahan ketika menemui jalan buntu. Privatisasi sungai. Getting wet on the dead end.
Taman Wisata Matahari, a recreation center. The team found that the riverbank was developed to be a recreation center and private vil-
River privatization.
las. The trekking finished around
Photo: Sudirman Asun
the Gadog area.
25
Susur Sungai III Susur
ketiga
dilakukan
pada
2
April 2011 dimulai dari Gadog dan berakhir di Balai Binarum Sukasari, Kota Bogor. Susur kali ini tim menemukan sisi unik dari Ciliwung. Di daerah hulu ini tim menemukan aliran
sungai
yang
menyempit
dengan dinding yang tinggi. Salah satu tim susur, Sudirman Asun menamakannya
"Green
Canyon
Ciliwung". Selain itu, susur juga melewati bendungan Katulampa.
Third River Trek The 3 rd river trek was done on April 2 nd , 2011, and started from Gadog and finished in Balai Binarum Sukasari, Bogor. The team found a narrowing area of the river with tall walls and named it “Green Canyon Ciliwung� (inspired by the Grand Canyon). The team also passed by the Katulampa Dam.
26
Photo: Rita Mustikasari
27
28
Bendungan Katulampa yang sering disebut ketika menjelang banjir di Jakarta. Katulampa Dam which is often mentioned when flooding hits Jakarta, the capital city of Indonesia. Photo: Idham Juanda Een Irawan Putra
29
30
“Green Canyon” versi Ciliwung. “Green Canyon” Ciliwung version. Photo: Sudirman Asun
31
Susur Sungai IV
Fourth River Trek
Kegiatan susur selanjutnya di bulan
The next trek was in May and fin-
Mei hingga ke
Sempur.
ished around the Sempur area.
Pada susur kali ini melewati daerah
This time, KPC found a densely
yang padat penduduk dan terlihat
populated housing area and more
sungai yang semakin kotor dengan
garbage was seen in the river.
sampah.
32
daerah
Sungai Ciliwung di bagian belakang pemukiman warga padat penduduk. Lepas dari daerah padat penduduk, sungai di area Sempur masih terlihat asri. The river behind the densely populated housing area. After passing the housing area, the river still looks clean. Photo: Sudirman Asun
33
34
Susur Sungai V Di bulan Juni susur berlanjut dari Mendokumentasikan dan mencatat titik tumpukan sampah. Documentation and recording of garbage hotspots.
Sempur
hingga
daerah
Cilebut.
Sejak awal susur dilakukan, selain mendokumentasikan hasil temuan, tim susur juga melakukan riset sederhana dan pengambilan sampel
Pengambilan sampel dan riset sederhana. Sample collection and simple research. Photo: Sudirman Asun
ikan
untuk
mengetahui
keankeragaman Titik-titik
hayati
buangan
kondisi
Ciliwung. sampah
dicatat, ditulis titik koordinatnya dan dilakukan pemetaan sederhana agar dapat ditemukan kembali.
Fifth River Trek In June 2011, the trekking continued from Sempur to Cilebut. Besides taking notes about the findings, the team also took fish samples to find out about the river ecosystem.
Some garbage hot-
spot coordinates were recorded and mapped.
35
Susur Sungai VI Pada
awal
Ciliwung
Juli
Sixth River Trek kegiatan
diawali
dari
Bojonggede,
diramaikan
kawan-kawan
dari
Susur
In early July, the river trek started
daerah
from the Bojong Gede area and
oleh
some friends from the University
Universitas
of Indonesia and media partners
Indonesia serta rekan media dari
from the National Geographic also
National
Rekan-
joined the activity. The students
rekan dari Universitas Indonesia
from the University of Indonesia
yang baru pertama kali ikut serta
are not afraid of getting wet to
kegiatan susur menyatakan tidak
see Ciliwung closer.
kapok
Geographic.
berbasah-basahan
demi
mengenal Ciliwung lebih dekat.
36
“Ayo pegangan yang erat....” Bantaran di Bojonggede masih asri dan diwar nai hijaunya hutan bambu. “Hang on tight....” The riverbank in Bojong Gede area is still green with bamboo forest. Photo: Sudirman Asun
37
Menyusuri Sungai Ciliwung dengan rakit. Jeram dan hutan bambu yang asri bisa menjadi potensi wisata Ciliwung di Bojonggede. Rafting in Ciliwung River The cascade in Ciliwung with beautiful bamboo forest areas along the river in Bojong Gede is a potential tourism attraction. Photo: Sudirman Asun
38
Susur Sungai VII menggunakan Rakit Bambu Jika sebelumnya kegiatan susur dilakukan dengan berjalan kaki, maka
susur
kali
ini
dilakukan
dengan menggunakan rakit bambu. Berawal
dari
Desa
Glonggong,
Bojonggede susur dilakukan pada 23 Juli 2011. KPC Bogor lagilagi tidak sendiri tetapi ditemani oleh
Komunitas
Ciliwung
(KC)
Bojonggede, Komunitas Ciliwung Depok
dan
Komunitas
Ciliwung
Condet (KCC).
Seventh River Trek using Bamboo Rafts Previously the trekking was done on foot, but later we tur ned to using bamboo rafts. Starting from Glonggong village, this surveying was done on July 23 rd , 2011. KPC Bogor wasn’t alone this time. The Ciliwung community from Bojong Gede, Depok and Condet joined in this activity.
39
Susur Sungai VIII Setelah
kegiatan
susur
dengan
rakit di Bojong Gede, kegiatan susur selanjutnya semakin ramai dengan hadir nya rekan-rekan dari
Eighth River Trek
Komunitas Ciliwung Bojonggede
40
dan Komunitas Ciliwung Condet.
After rafting in Bojong Gede, the
Susur
kali
next trek was getting more crowded
ini berawal dari daerah Cibinong
with participation from Condet and
hingga Citayam. Dengan melakukan
Bojong Gede Ciliwung Community.
kegiatan susur Ciliwung, selain
The trek in September started from
bisa mengenal Ciliwung lebih dekat
Cibinong and finished at Citayam.
terkadang
Besides
di
bulan
September
banyak
hal
menarik
getting
a
better
under-
dan aneh yang bisa ditemui. Di
standing about the Ciliwung River,
Citayam tim susur bertemu dengan
we sometimes found unique things
sekelompok pemuda yang sering
during
berburu biawak. Selain itu, tim
youths who often hunt for lizards at
juga sempat singgah di Yayasan
Citayam. The team also dropped by
Bambu
belajar
the Indonesia Bamboo Foundation
beragam jenis spesies bambu dan
and learned about various species of
olahannya.
bamboo.
Indonesia
dan
the
trek.
The
team
met
Biawak, sering ditemui di pinggir sungai dan perairan lainnya. Seorang pemuda dengan biawak hasil buruan. A monitor lizard, often seen on riverbank. A hunter with his monitor lizard. Photo: Sudirman Asun
41
42
Yayasan Bambu Indonesia di pinggir Ciliwung. Indonesia Bamboo Foundation by the Ciliwung riverbank. Photo: Sudirman Asun
43
44
Melestarikan dan membudidayakan bambu serta mengolahnya menjadi berbagai bentuk kerajinan. Conserving bamboo and using it for arts and crafts. Photo: Sudirman Asun
45
46
Susur Sungai IX Kegiatan susur di bulan Oktober dimulai dari daerah Stasiun Citayam dan
berakhir
di
Stasiun
Depok
Lama. Tim susur kali ini yang terdiri dari KPC Bogor, KC Bojonggede, KC Condet dan Komunitas Sepeda menemukan
adanya
Instalasi
Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) yang
membuang limbahnya ke
Sungai Ciliwung. Lalu di arah hilir di
Citayam
Perusahaan
juga
ditemui
Daerah
Air
intake Minum
Tirta Kahuripan.
Ninth River Trek River trekking in October started from the Citayam Train Station and finished at the Depok Lama Train Tim susur di lapangan.
Station. The team consisted of
Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) di Kecamatan Sukma Jaya, Depok.
KPC Bogor, Ciliwung Community
The trekking team in action.
the Biking Community. The team
The waste management installation in Sukma Jaya sub-district, Depok.
found a waste management instal-
Photo: Sudirman Asun
Ciliwung River.
(KC) Bojong Gede, KC Condet, and
lation throwing its waste into the
47
Susur Sungai X Pada 12 November 2011, kegiatan susur berlanjut dari titik finish di Stasiun Depok Lama hingga daerah Pondok Cina, Depok. Tim susur melewati pos pemantauan Ciliwung di Depok. Dengan peralatan sangat minim dan kamera CCTV yang tidak berfungsi, petugas harus siaga memantau debit air yang mengalir ke Jakarta. Selain itu, tim juga melewati jeram “Kebo Gereng�. Dinamakan demikian karena banyak kerbau yang sering tenggelam
tersedot
pusaran
air
ketika sedang dimandikan.
Tenth River Trek On November 12th, 2011 the trekking continued, from Depok Lama Train Station and finished in the Pondok Cina area. The team found the Ciliwung Monitoring Center. With minimum tools and broken CCTV, the staff must always monitor the amount of water flowing to Jakarta. The team also passed through the Kebo Gereng current, named
like
that
because
cows were drowned there.
48
many
Pos pemantauan CIliwung yang minim fasilitas. Jeram Kebo Gereng Ciliwung di Kelurahan Kemiri Muka, Depok. Ciliwung Monitoring Center with minimum facilities. Kebo Gereng current in Kemiri Muka Village, Depok. Photo: Sudirman Asun
49
50
Susur Sungai XI Susur terakhir di tahun 2011 ini dilaksanakan pada 24 Desember. Kegiatan susur kali ini juga diramaikan oleh Faisal Basri, kandidat Guber nur DKI Jakarta serta rekan-rekan
jur nalis.
Bergabung
pula dengan tim susur, kawan dari Green Camp Halimun dan Komunitas Historia. Jika sebelumnya tim susur per nah menggunakan rakit bambu, kali ini susur dilakukan menggunakan perahu karet.
Eleventh River Trek The last trek in 2011 was done on December 24th. The team was accompanied by Faisal Basri, one of the Jakarta gover nor candidates, Semakin ke hilir, war na air Ciliwung semakin coklat. The water looks more brownish in the downstream area. Photo: Sudirman Asun
some
jour nalists,
some
friends
from Green Camp Halimun and Historia
Community.
This
time,
rubber boats were used.
51
Bangunan bertingkat di bantaran Ciliwung melanggar Peraturan Pemerintah no. 38 tahun 2011. High leveled building on the riverbank is against the law. Photo: Sudirman Asun
52
Kesimpulan Kegiatan Susur Sungai
Conclusion from the River Trekking Activities
Selama tahun 2011, setiap bulannya
In 2011, KPC Bogor, along with oth-
KPC
dengan
er Ciliwung communities trekked
Komunitas Ciliwung lainnya telah
Bogor
bersama
the river from the upstream area
melakukan
in Puncak to the downstream area
susur
Ciliwung
dari
daerah hulu di Puncak hingga hilir di
Jakarta.
dari
kegiatan
in Jakarta and found:
susur
tersebut, data yang tercatat adalah
• 134 garbage hotspots
sebagai berikut:
• 103
• Terdapat 134 titik sebaran sampah.
• 87 river mouths
• Terdapat 103 titik perumahan dan/
• 163 springs
housing
estates/villas
on
the riverbank
atau villa di bantaran Ciliwung • Terdapat 87 titik anak sungai atau muara sungai • Terdapat 163 titik mata air • Terdapat 94 jembatan baik besar
• 94 bridges • 21 deltas • 24 fishing points • 353 spots of industrial and domestic waste disposals.
maupun kecil • Terdapat 21 titik delta • Terdapat 24 tempat pemancingan/kolam ikan, dan • Terdapat 353 titik buangan limbah baik dari industri maupun rumah tangga.
53
Lomba Mulung Tidak
jarang
kami
menyaksikan
warga membuang sampah ke CIliwung bahkan ketika KPC sedang beraksi memulung di sungai. Dari situlah KPC mencoba mencari cara untuk mengajak peduli dan tidak lagi membuang sampah ke Ciliwung. Akhir nya tercetuslah ide untuk
54
menyelenggarakan
S cav enging C ompetition
lomba
mulung Ciliwung. Lomba mulung
Some people even threw garbage
ini diikuti oleh kelurahan yang
into the river while KPC was scav-
dilewati
Ciliwung.
enging. The scavenging competi-
Ada beberapa kriteria yang dinilai
tion was finally founded to invite
dalam lomba mulung: 1) jumlah
residents to care for the river and
warga yang mengikuti lomba; 2)
to stop littering into the river any-
jumlah karung berisi sampah anor-
more. Some considerations in the
ganik yang berhasil dikumpulkan;
competition are: 1) the number
3) kreativitas dan dukungan dari
of residents scavenging from the
warga. Dari kirtieria tersebut, ke-
river; 2) the number of sacks with
lurahan yang mendapatkan poin
inorganic waste collected; and 3)
tertinggi akan menjadi pemenang
the creativity and support from
dan mendapatkan piala bergilir dari
the villagers. The village with the
Walikota
sejumlah
highest score will win and will get
uang tunai yang disediakan panitia
a trophy from the Mayor of Bogor
Lomba Mulung Ciliwung.
and some cash from KPC.
oleh
Sungai
Bogor
serta
Sibuk mengangkat sampah.
Busy scavenging.
Warga sedang memasang banner lomba.
Some people put the competition banner.
Photo: Mursalin Aan
Lomba Mulung I
First Scavenging Competition
Lomba mulung pertama dilaksana-
The first scavenging competition
kan pada 16 Agustus 2009. Den-
was held on August 16th, 2009.
gan tema “Ciliwung Bersih, War-
The theme was “Clean Ciliwung,
ga Merdeka”, sekitar 450 warga
Independent Residents.” Around
berpartisipasi
karung
450 people participated and 850
berukuran 25 kg berhasil diangkat
25kg sacks were collected from
dari Ciliwung.
the river.
dan
850
55
Lomba Mulung II Lomba Mulung kedua dilaksanakan pada 30 Oktober 2010. Acara ini didukung oleh Indonesia Power, PDAM Tirta Kahuripan Bogor, Lawalata IPB serta donasi dari beberapa individu. Dari 10 kelurahan yang
berpastisipasi,
Kelurahan
Bantarjati berhasil menjadi pemenang pada lomba mulung tahun kedua.
Second Scavenging Competition The second competition was held on
October
30th,
2010.
This
event was supported by Indonesia Power, Bogor State Drinking Water Center, Lawalata IPB and private donations. From 10 villages participating, Bantar Jati was the winner this year.
56
Kaos lomba mulung tahun kedua. The t-shirt of the competition. Photo: Hapsoro
57
Warga sedang memulung. Sampah yang berhasil terkumpul akan dihitung dan kemudian diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor. Residents were scavenging from the river. Collected garbage was counted and delivered to the waste disposal center by the Bogor Sanitation and Landscaping Department. Photo: Hapsoro
58
59
Lomba Mulung III Tahun ketiga lomba mulung sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda, dilaksanakan pada 29 November 2011. Hampir 1000 warga berpartisipasi dalam lomba dengan tema “Ayo Generasi
Muda
Selamatkan
Cili-
wung� ini. Lomba ini terselenggara dengan
bantuan
Pemerintah
Bogor,
Pemerintah
Provinsi
Kota Jawa
Barat, KODIM 0606 Kota Bogor, Bank BNI, Tirta Pakuan Bogor, Asosiasi Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA), Australia, Internasional Water Centre (IWC), Queensland, Australia, Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W IPB), Mahasiswa dari FEMA IPB, dan LAWALATA IPB.
Third Scavenging Competition The third competition was held on November 29th, 2011, together with Youth Pledge Day. This event was supported by the Bogor Gover nment, the West Java Gover nment,
KODIM,
BNI,
Bo-
gor Drinking Water Center, UQISA Australia, Inter national Water Centre (IWC) Australia, Regional
60
KODIM 0606 Kota Bogor menjadi bagian dari panitia.
Planning and Developing Center
KODIM or military was part of the committee.
(P4W IPB), and Lawalata IPB.
Photo: Sudirman Asun
62
Warga sedang beraksi mengikuti Lomba Mulung Ciliwung. Residents joining the competition. Photo: Sudirman Asun
63
Lomba Mulung IV Memasuki tahun keempat, Lomba Mulung Ciliwung 2012 menjadi agenda tahunan Kota Bogor. Artinya setiap tahun kegiatan ini akan dilaksanakan dengan dukungan dari Pemerintah Daerah Kotamadya Bogor dan penyerahan hadiahnya dilaksanakan di Balaikota diserahkan oleh Walikota Bogor. Lomba Mulung Ciliwung 2012 telah resmi menjadi bagian rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Bogor. Lomba Mulung Ciliwung keempat dilaksanakan pada 2 Juni 2012..
Fourth Scavenging Competition Entering its 4th year, the competition finally became an official annual event in Bogor. This means it will be supported by the state budget and the trophy will be given away by the Mayor in City Hall,
64
Panitia briefing sebelum lomba. Warga berpose saat lomba. Briefing by the committee before the competition started.
as part of the Bogor Anniversary
Residents posed during the competition.
celebration.
Photo: Sudirman Asun
66
Sendirian melawan tumpukan sampah. Standing alone against the garbage pile. Photo: Sudirman Asun
67
Lomba Mulung V Lomba mulung kelima dilaksanakan pada 2 Juni 2013, bertemakan “Ciliwung Bebas Sampah, Kota Bogor Bersih”. Dengan hampir 2500 warga berpartisipasi dalam lomba ini, KPC Bogor berhasil mencatat lomba ini di Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan
titel
“Lomba
Memulung
Sampah Sungai Oleh Peserta Terbanyak”. Lebih dari 2,600 karung sampah berhasil diangkat dari Sungai Ciliwung pada hari itu.
Fifth Scavenging Competition The fifth competition was held on June 2 nd , 2013. The theme was “Ciliwung-
Free
from
Garbage,
Clean Bogor City”. Almost 2,500 residents
participated
and
KPC
Bogor set an Indonesia World Record (MURI) as the scavenging competition with the most participants. More than 2,600 sacks of garbage were collected from the river that day.
68
Seorang diri berjuang di Ciliwung. Alone struggling in the river. Photo: M. Baratha Adiyakso
69
70
Gotong royong membersihkan Ciliwung. Working together to clean the river. Photo: Hesty G. Heksariani Wira Adhi
71
Mantan Walikota Bogor memberikan Piala Bergilir Ciliwung Bersih. Former Mayor of Bogor gave away the Clean Ciliwung Trophy to the winner. Photo: Een Irawan Putra
72
Rekor “Lomba Memulung Sampah Sungai oleh Peserta Terbanyak” dari MURI. The MURI (Indonesia World Records Museum) record for “The Scavenging Competition with The Most Participants” Photo: Een Irawan Putra
73
Riset Komunitas Ciliwung
R esearch by C iliwung C ommunity
Bersama dengan Komunitas Ciliwung
KPC
(Komunitas Ciliwung Puncak, Ko-
Ciliwung
munitas Ciliwung Bojonggede, Ko-
Bojong Gede, Depok, and Condet
munitas Ciliwung Depok, Komunitas
Ciliwung
Ciliwung Condet) dan masyarakat
communities, started conducting
lokal, KPC Bogor melakukan riset
simple research along the river-
partisipatif. Riset ini dilakukan den-
banks. The research is fun, sci-
gan prinsip menyenangkan, sukarela,
entific, voluntary, and community
terbuka, terencana, dan berbasis il-
based. It has been done once a
miah. Sebulan sekali, satu tema riset
month, and planned by KPC, some
dilakukan oleh KPC Bogor dengan
university
mengajak seluruh Komunitas Cili-
volunteers.
wung dari hulu-hilir, mahasiswa, dan
pollution,
masyarakat umum.Yang diamati dalam
conditions are the subject of the
riset ini antara lain: keanekaragaman
research.
burung, herpetofauna, flora ekosistem riparian, pencemaran air, dan sosial ekonomi.
74
Bogor,
together
with
Communities Community)
students,
the
(Puncak, and
local
and
public
Biodiversity,
water
and
social
economic
Hari 1
D ay 1
Pada 21-24 Juni 2013 lalu, tim riset
During June 21-24, 2013, the Cili-
Komunitas
melakukan
wung research team did biodiver-
riset keanekaragaman fauna, Jelajah
sity research. Some organizations
Taman
Ciliwung
Hayati.
such as the University of Indone-
Organisasi seperti Mapala UI dan
sia and Gunadarma University also
Gunadarma juga ikut membantu
participated.
pelaksanaan
komunitas
also part of a celebration of Ja-
ini. Kegiatan ini juga sekaligus
karta’s anniversary. Starting from
dilakukan
merayakan
the Bojong Gede area, the team
HUT DKI Jakarta dan napak tilas
trekked along the riverbanks for
jalur
47 kilometers.
Keanekaragaman
riset untuk
transportasi
perdagangan
This
activity
was
bambu tempo dulu. Berawal dari Bojonggede, tim jelajah menyusuri Ciliwung sepanjang 47 kilometer.
75
Kesimpulan Riset Dari hasil riset, ditemukan ekosistem riparian dapat dibagi menjadi 3 tipe: 1) hutan bambu; 2) campuran bambu dan vegetasi kayu; 3) kebun palawija.
Conclusion of the Research The research found 3 types of Agnes sedang menghitung jumlah biota sungai memakai biotilik.
riverbank
One of the research teams counted the number of river biota using biolitic.
vegetation, and crops fields.
Photo: Rita Mustikasari
76
ecosystems:
bamboo
forests, mixed bamboo and wood
Sebagian tim riset dengan perahu karet. Hutan bambu, salah satu ekosistem riparian yang ditemui tim riset. Some of the research team members using rubber boats. Bamboo forests, one of the riverbank ecosystems found. Photo: Sudirman Asun
77
Hari 2 Day 2
(searah jarum jam dari kiri atas)
Tim riset penuh semangat memulai hari. Serius mengambil dan meneliti sampel riset. Ikan sampel riset. (clockwise from the top left)
The research team started the day. Focus on taking and analizing the research sample. A fish as a sample of research. Photo: Sudirman Asun
78
79
Selain fauna air, tim riset juga mengamati fauna lain seperti burung. Besides fish, the team also observed the birds on the riverbank. Photo: Sudirman Asun
80
Kesimpulan Riset Beberapa
fauna
yang
ditemukan
antara lain: • Amfibi: Bufo asper, Bufo melanostictus, dan Hylarana chalconota. • Ikan:ikan gehed, keting, dan lawak • Reptil: ular tambang atau ular tampar dan cicak pohon • Burung:
cinenen
pisang,
pren-
jak jawa, cucak kutilang, merbah cerukcuk, wiwik abu, wiwik lurik, kicuit batu, pelanduk semak, bondol jawa, bondol peking, tekukur biasa, cekakak jawa, cekakak sungai, burung madu meninting, walet sapi, burung gereja, dan madu sriganti.
Conclusion of the Research Some animals found were: • Amphibians:
Bufo
asper,
Bufo
melanostictus, and Hylarana chalconota • Fish: type of Cyprinus carpio, Mystus, • Reptiles: snakes and geckos • Birds: common tailorbird, Pycnonotus melanicterus, bar-winged Prinia,
Motacillidae
family,
cuckoos, Lonchura punctulat, Javan munia, sparrows, Collocalia esculent, Nectarinia jugulari, etc.
81
82
Fauna yang ditemukan tim riset, ular tambang dan burung. Some animals found, a snake and a bird. Photo: Sudirman Asun
83
Hari 3 Day 3
Titik sampah di bantaran mudah ditemui selama susur. Berharap pesan dilihat dan dibaca oleh warga di bantaran. Limbah cair dari rumah tangga juga mengalir ke Ciliwung. Garbage hotspots easily found on the riverbank. Hoping the message can be seen and read by the residents living on the riverbank. Liquid domestic waste flowing into the river. Photo: Sudirman Asun
Kesimpulan Riset
Conclusion of the Research
Tim riset menemukan sampah ter-
The research team found garbage
dapat di sepanjang Ciliwung baik di
in the river and on the riverbank.
sungai maupun bantaran. Kebanya-
Most of it is inorganic, industrial,
kan sampah adalah sampah anorganik
and domestic waste.
yang sudah lama mengendap dan tersangkut. Selain itu limbah pabrik dan limbah rumah tannga juga ditemukan dibuang ke CIliwung.
84
85
Hari 4 Day 4
Bangunan di bantaran sungai yang rawan longsor. Membawa pesan saat menyusuri sungai dalam jelajah keanekaragaman hayati. A building on the riverbank which is prone to landslide. Carrying the message while down the river. Photo: Sudirman Asun
Kesimpulan Riset
Conclusion of the Research
Pelanggaran bangunan terdapat di
Some
bantaran sungai. Bangunan tersebut
the
antara lain rumah warga, mushola,
mosques, security posts, and busi-
pos keamanan dan lokasi pengem-
ness centers. The research team
bangan komersil. Tim Riset Komuni-
hasn’t found out how wide the ar-
tas Ciliwung belum dapat menduga
eas have been occupied by those
berapa luas ekosistem riparian Cili-
buildings.
wung yang terokupasi.
86
buildings
riverbank
were such
found as
on
houses,
87
Potensi bambu di pinggiran Sungai Ciliwung area Bojonggede. Riset sosial dengan Komunitas Ciliwung Bojonggede dilakukan dengan santai dan menyenangkan. Bamboo potential on the riverbank in Bojong Gede area. Social research with Bojong Gede Ciliwung Community was done in friendly ambience. Photo: Muhammad Muslich
88
R iset Sosial Aspek
sosial
Social Research dan
ekonomi
Social and economic aspects of
masyarakat di sekitar bantaran Cil-
people living on the riverbank are
iwung merupakan bagian penting
important
yang harus dipahami dalam mer-
development plans. The research
encanakan program pembangunan
is aimed to understand people’s
dan konservasi. Riset KPC ber-
perceptions about the river eco-
tujuan untuk mendalami persep-
system and how far they get in-
si masyarakat dalam memandang
volved in the conservation effort.
for
conservation
and
ekosistem sungai dan sejauh mana keterlibatan mereka dalam upaya pelestarian Sungai Ciliwung.
89
90
Bakti Sosial Pengobatan Gratis Komunitas Peduli Ciliwung Bogor bekerjasama
dengan
Paguyuban
Dokter Bogor menggelar bakti soObat-obatan diberikan gratis kepada warga. Warga yang mengantri giliran untuk diperiksa. Dokter melakukan pemeriksaan pada warga di Kelurahan Sempur. Free medicine for the patients.
sial (baksos) berupa pengobatan gratis untuk warga yang tinggal di bantaran Ciliwung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan warga yang tinggal di bantaran Ciliwung. Hingga Agus-
Residents patiently waiting for the examination.
tus 2013, kegiatan ini baru dilaku-
The doctor examined a patient, a resident of Sempur sub-district.
kegiatan ini dilakukan di setiap
Photo: Annas Radin Syarif
direncanakan rutin setiap bulan.
kan di 2 kelurahan. Rencananya kelurahan bantaran Ciliwung yang
F ree Health Serv ice C harity E v ent KPC Bogor, together with the Bogor Doctor Association, held series of social charity event. We held a free health service for the residents living on the riverbank. It was done to find out the public’s health condition. Until August 2013, this activity was held twice in 2 sub-districts. KPC plans to do this activity for every sub-district along the river in the coming months.
91
92
Lomba Foto Ciliwung Pada bulan April - Juni 2013, KPC Bogor bekerjasama dengan Komunitas Fotografi Bogor (KFB) dengan didukung oleh Inter national River Foundation (IRF) dan UQISA menyelenggarakan
Lomba
Foto
Ciliwung dengan tema “Hidup Kami di Sungai Ciliwung”. Dari total 279 foto yang masuk, inilah tiga foto yang berhasil meraih juara I, II, dan III.
P hotography C ompetition From April to June 2013, KPC Bogor, together with the Bogor Photography Community and supported by the Inter national River Foundation (IRF) and UQISA, held a Ciliwung Photography Competition. The theme was “Our Life in Ciliwung River”. From 279 photos Pembagian hadiah kepada pemenang lomba foto
submitted, these are the 3 winners of the competition.
Awarding event for the winner of the photography competition Photo: Anggit Saranta
93
94
JUARA I Kala itu hari yang sama seperti keseharianku, duduk terpaku di kursi yang sama pada bantaran sungaiku. Panas terik membakar kulitku namun aku tetap termenung menger nyitkan keningku. Selalu dan selalu terbersit di benakku mengenai sungaiku yang bersih dan syahdu. Apa dayaku saat ini selalu ditemani sepi nan kelabu. Apakah ini hanya tanggung jawabku? Kiranya Gusti membantuku mengerjakan ‘PR masa depanku’.
1st WINNER That day as usual, I sat still on the same chair on my riverbank. The sunshine bur ns my skin but I still daydream. It always crosses my mind, my clean river. But what can I do? Is this my responsibility alone? I wish He will help me to do ‘my future homework’. Photo & text: Erik W
95
96
JUARA II Suara-suara itu terus berbisik, aku tak tahu dari mana arahnya. Kuikuti naluriku melangkah menuju jendela dan kulihat di bawah sana, dalam keruh sampah derasnya air, semakin
jelas
suara-suara
itu.
Save me.... Save me.... Oh, takkan kubiarkan ini terus terjadi, sungaiku. Darah nadiku.
2nd WINNER Those voices keep on whispering, I don’t know where they came from. I follow my instinct, step towards the window, and I look down there, in the brownish and swift water. I heard the voices more clearly. Save me... save me... Oh, I won’t let this happen, my river. Photo & text: Nur Ikhsan
97
98
JUARA III Muklis sedang memandikan adiknya Reza di bantaran
Sungai
Ciliwung,
Kampung
Pulo,
Jatinegara. Setiap pagi sebelum sekolah dan sore sebelum mengaji ia selalu mandi disana. Terpaksa, karena tidak ada kamar mandi untuk MCK. Bahkan kedua orangtua merekapun mandi, mencuci pakaian dan perabot rumah tangga hingga buang hajat ya di Sungai Ciliwung itu. Padahal air nya sudah coklat oleh limbah pabrik dan sampah yang dibuang sembarangan. Padahal sungai ini merupakan sumber penghidupan mereka yang tinggal di bantaran. Sebagian dari mereka tidak sadar dan mengabaikan kesehatan demi bertahan hidup di ibukota negara ini.
3rd WINNER Muklis bathed his brother Reza on the Ciliwung riverbank, Kampung Pulo, Jatinegara. Every morning before school and every afternoon before a praying session, he always bathed there. He has to because there is no bathroom and toilet. Even their parents also bath, wash clothes and utensils, and even defecate in the Ciliwung River. Even though the water is brown and dirty because of the garbage and waste, this river is a source of livelihood for them who live on a riverbank. Most of them are not aware and ignore their health for the sake of surviving in the capital city. Photo & text: Edi Janwari
99
100
Mesin pencacah plastik. Plastic cutting machine. Photo: Een Irawan Putra
Pengelolaan Sampah KPC Bogor membuat pilot project pengolahan sampah plastik di Kelurahan Sempur. Dengan didukung oleh BNI, diharapkan jika warga bisa mengolah sampah plastiknya sendiri maka jumlah sampah yang dibuang ke Sungai Ciliwung akan semakin sedikit.
Waste M anagement KPC made a pilot project of waste management in the Sempur subdistrict. Supported by BNI, hopefully the residents can manage their own garbage and the amount of garbage that is thrown into the Ciliwung River will become less and less.
101
102
Hasil plastik yang sudah dicacah dan kemudian dapat dijual untuk diolah lagi. Sistem pengelolaan dan pengumpulan sampah di Kelurahan Sempur. The shredded plastic that can be sold and processed. Waste management and collecting system in Sempur subdistrict. Photo: Een Irawan Putra
103
104
Berjaringan dan Audiensi
N etworking and Hearings
KPC
bekerjasama
KPC Bogor also worked together
dengan berbagai pihak, mulai dari
Bogor
juga
with other stakeholders, commu-
komunitas, LSM dan pemerintah.
nities, NGOs, and the gover n-
Hal ini penting karena idealnya
ment. This is important because
pengelolaan
ideally, the river management in-
sungai
melibatkan
berbagai pihak. Dengan menjalin
cludes
multi-stakeholders.
By
berjaringan pihak lain diharapkan
networking, hopefully the dissem-
penyebaran pesan mengenai CIli-
ination of the message about the
wung bisa semakin luas dan Cili-
Ciliwung will be more widespread
wung yang bersih bisa semakin
and our vision of a clean Ciliwung
cepat tercapai.
can be achieved.
105
Pem er i n ta h
Audiensi dengan Mantan Walikota Bogor. Hearings with Former Mayor of Bogor. Photo: Rifky
106
Gover n m en t
Audiensi dengan BPLHD Jawa Barat. Hearings with West Java Province Environmental Management Agency. Photo: Rifky
107
B erpar ti s i p a s i d a l a m a c a r a i nter n a s i on a l
Perwakilan KPC Bogor di berpose dengan latar belakang Sungai Brisbane. Berharap suatu hari Sungai Ciliwung juga dapat bersih dan tertata seperti ini. The representatives from KPC Bogor posed with Brisbane River in the background. Hoping someday Ciliwung River also could be clean and well-managed like that. Photo: Een Irawan Putra
108
KPC Bogor berpartisipasi dalam
KPC
River Symposium yang diadakan
River Symposium held in Brisbane,
di Brisbane pada 23-26 September
September 23-26, 2013 with sup-
2013, berkat dukungan dari In-
port from the Inter national River
ter national River Foundation dan
Foundation and the Samdhana In-
Samdhana Institute.
stitute.
Bogor
participated
in
the
Parti c i p a te i n i nter n a ti on a l eve n t
Presentasi mengenai Ciliwung dalam salah satu sesi di River Symposium. Presentation about Ciliwung River in one of the session of River Symposium. Photo: Een Irawan Putra
109
K om un i ta s C i l i w u n g l a i n n y a
Bersama dengan Maruli dari Ciliwung River Fishing Community (kedua dari kiri) dan Tedja Kusumah dari Komunitas Ciliwung Puncak (kedua dari kanan). Mereka berhasil melaksanakan Hari Mulung Puncak pada tahun 2012 yang melibatkan berbagai unsur masyarakat. Isu sampah buangan rumah tangga adalah persoalan pelik di kawasan Puncak. Together with Maruli from the Ciliwung River Fishing Community (second from left) and Tedja Kusumah from the Puncak Ciliwung Community (second from right), they successfully held Puncak Scavenging Day in 2012 including related communities. The issue of domestic waste is a main issue in the Puncak area. Photo: Rita Mustikasari
110
Other Ciliwung Communities
Komunitas Peduli Ciliwung Bogor berkolaborasi dan bekerja sama dengan Komunitas Ciliwung Bojong Gede, Depok, dan Condet dalam beberapa kegiatan, salah satunya pada lomba mulung tahun 2013. KPC Bogor collaborated and worked together with other Ciliwung Communities from Bojong Gede, Depok, and Condet in several activities. This year’s Scavenging Competition is one of them. Photo: Een Irawan Putra
111
K om un i ta s C i l i w u n g l a i n n y a
Komunitas Cikapundung dari Bandung ikut berpartisipasi membantu dan bersolidaritas pada acara Lomba Mulung 2013. The Cikapundung Community from Bandung, West Java, participated and helped in solidarity in the 2013 Scavenging Event Competition. Photo: Een Irawan Putra
112
Other Ciliwung Communities
Riset Sosial dengan Komunitas Bojong. Social research on Bojong Community. Photo: Rita Mustikasari
113
114
Kelompok Pengguna Air Water User Group
Pengguna
air
merupakan
indi-
A water user is an individual or
vidu maupun kelompok yang se-
a group of people using and de-
cara langsung atau tidak langsung
pending on the water directly or
menggunakan dan bergantung den-
indirectly in one riverbank where
gan air di satu Derah Aliran Sun-
they live. Ideally, one riverbank is
gai (DAS) di tempat mereka hidup.
managed by an agency consisting
Idealnya, DAS dikelola oleh sebuah
of the water users, policy makers,
badan yang terdiri dari kelompok
and other related organizations.
pengguna air, lembaga pembuat ke-
Unfortunately,
bijakan dan lembaga terkait lainnya.
groups in Indonesia have a very
Namun sayangnya di Indonesia ke-
limited awareness of their roles.
sadaran dari Kelompok Pengguna
These are some portraits of water
Air belum timbul dan terkadang
users that KPC documented.
the
water
user
bahkan mereka tidak sadar bahwa mereka termasuk dalam kelompok ini yang memiliki peran dan posisi berbeda dengan kelompok pengguna air lainnya. Berikut ini merupakan potret beberapa kelompok pengguna air yang berhasil KPC dokumentasikan.
115
Pencari ikan tentu sering berkegiatan dan bergantung dengan sungai dan kelestariannya. Fishermen are, of course, dependent on the river and its conservation. Photo: Dede Sudiana
116
117
Pemecah batu. Batu kerikil dihargai sekitar IDR 200,000 per meter kubik. Stone-crushers. The pebbles can be sold as much as IDR 200k ($20) per cubic meter. Photo: Hedi Maulana
118
119
Pasir yang digali dari sungai kemudian dijual. Sand dug from the river will then be sold. Photo: Rita Mustikasari
Penduduk bantaran Ciliwung di perumahan padat daerah Jatinegara. Ciliwung riverbank residents in densely populated housing complexes in the Jatinegara area. Photo: Apriliana Lloydta Anuraga
120
121
Air sungai untuk memenuhi kebutuhan mulai dari mencuci hingga mandi. River water is used for washing dishes, clothes, and bathing. Photo: Nadya Nurianti
122
123
Siapa sangka ter nyata air sungai juga digunakan untuk mencuci jeroan? Who thought about using river water to wash innards? Photo: Anggie Cyndia T.
124
125
Memancing santai di Ciliwung. Fishing in Ciliwung River. Photo: Heri Aji Kusumah
126
127
Pencari cacing di Sungai Ciliwung. Worm-seeker in the river. Photo: Wawan Wahjudianto
128
129
130
Penutup closing Terima kasih kepada semua pihak
Thank
yang telah membantu dalam proses
helped in the making of this book.
pembuatan buku foto ini. Mohon
We would like to say thank you
maaf apabila masih banyak terda-
and apologize if there’s any flaw
pat kekurangan dan ada yang tidak
and mistakes in the content of
berkenan. Buku ini dibuat untuk
this book. This book was made to
memberikan gambaran lebih dekat
provide closer and detailed pic-
tentang Sungai Ciliwung. Perjala-
tures of Ciliwung River. The six
nan enam tahun KPC Bogor mung-
year jour ney of KPC Bogor maybe
kin terbilang cukup singkat dan bu-
relatively short and still in need
tuh waktu lebih lama lagi untuk bisa
of more time to eventually see a
mewujudkan Ciliwung yang bersih
clean Ciliwung River. Hopefully all
dan berair bening. Namun semoga
activities and efforts by all Cili-
aktivitas yang dilakukan oleh ko-
wung communities can inspire and
munitas ciliwung dimanapun bisa
raise awareness about this river.
menginspirasi
Let’s act together for a better
kesadaran
dan
meningkatkan
mengenai
sungai
ini.
Mari bersama-sama beraksi untuk
you
to
everyone
who
Ciliwung. Ciliwung Ruksak Hirup Balangsak!
Ciliwung yang lebih baik. Ciliwung Ruksak Hirup Balangsak!
KPC Bogor
KPC Bogor
131