Anorganik

Page 1

ANORGANIK “Puisi Akrostik Unsur kimia”

CASPER ALIANDU

i


Kata Pengantar Dengan segala kekuasan-Nya akhirnya terselesaikanlah kumpulan puisi yang berjudul “ANORGANIK� (Puisi Akrostik unsur kimia). Buku ini tercipta sebagai persembahan kepada seluruh masyarakat indonesia dan sebagai apresiasi terhadap dunia sastra dan sains.Apa Itu Akrostik? Arkostik berasal dari bahasa Yunani, Akrostichis, yang artinya sajak dengan huruf awal baris menyusun sebuah kata atau kalimat. Puisi arkostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal baris. Penulis wajib mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada beberapa pihak yang membantu secara langsung ataupun tidak terbitnya buku ini. Serta kepada Penerbit yang berkenan menerbitkan buku antologi puisi ini. Akhirnya semoga kumpulan puisi ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa dengan adanya kritik dan saran dari para pembaca mengenai buku ini maka akan membangun potensi untuk

menjadi

lebih

baik

lagi.

Jadi,

penulis

sangat

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Selamat membaca! Sidoarjo 28 Desember 2017 Casper Aliandu

ii


Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................. ii Daftar Isi ....................................................... iii PERIODE I ...................................................... 1 HIDROGEN ............................................ 1 HELIUM ................................................ 2 PERIODE II...................................................... 3 LITIUM ................................................. 3 BERILIUM .............................................. 4 BORON................................................. 5 KARBON ............................................... 6 NITROGEN............................................. 7 OKSIGEN............................................... 8 FLOR ................................................... 9 NEON ................................................. 10 PERIODE III .................................................... 11 NATRIUM ............................................. 11 MAGNESIUM .......................................... 12 SILIKON ............................................... 13 FOSFOR ............................................... 14 SULFUR ............................................... 15 KLOR .................................................. 16 ARGON ............................................... 17 iii


PERIODE IV .................................................... 18 KALIUM ............................................... 18 KALSIUM .............................................. 19 SKANDIUM ............................................ 20 TITANIUM ............................................ 21 VANADIUM ........................................... 22 KROM ................................................. 23 MANGAN .............................................. 24 BESI ................................................... 25 KOBALT............................................... 26 NIKEL ................................................. 27 SENG .................................................. 28 GALIUM ............................................... 29 GERMANIUM.......................................... 30 ARSEN ................................................ 31 SELEN ................................................. 32 BROM ................................................. 33 KRIPTON.............................................. 34

iv


PERIODE V ..................................................... 35 RUBIDIUM ............................................ 35 STRONSIUM .......................................... 36 ITRIUM ................................................ 37 ZIRKONIUM ........................................... 38 NIOBIUM .............................................. 39 MOLIBDEN ............................................ 40 TEKNESIUM........................................... 41 RODIUM............................................... 43 PALADIUM ............................................ 44 Tentang Penulis ..................................... vii

v


PERIODE I HIDROGEN

Hai ... para penerus bangsa. Indonesia telah lama merdeka. Dendangkan suara prestasimu di langit Nusantara. Raihlah dengan cara yang sehat. Ocehan yang miring tak usah dihiraukan. Gerakkanlah kakimu dengan langkah yang pasti. Engkaulah pengisi kemerdekaan. Negara kesatuan republik Indonesia adalah harga mati.

1


HELIUM

Hari ini Emas mungkin tak kau dapat. Lusa nanti Indahnya dan gemerlapnya Uang s ekarung. Memudar perlahan di hari kematianmu.

2


PERIODE II LITIUM

Luka memang terkadang disembuhkan oleh waktu. Infus yang kedaluwarsa hanya sekedar menolong. Tempat tidur dari zaman orde baru Ikut menanggung beban luka. Umpama waktu, infus dan tempat tidur tak lagi ada. Maka mati adalah doaku.

3


BERILIUM

Bunda Marsinah, Engkau telah bertahta di Surga. Rapuh, dekil dan berdosa, Itulah aku. Lemah, penipu dan pembual, Itu juga aku. Ular yang engkau injak Mengubah dirinya menjadi aku.

4


BORON

Budaya berbeda Otak berbeda Raga berbeda Obsesi berbeda Negara tidak berbeda, tetap satu Indonesia

5


KARBON

Kalau Tuhan berkata: “tidak�. Aku akan kembali berdoa. Rebah disudut bait Allah. Berlutut dan berteriak tanpa henti. Oh... Tuhan. Nafas ini saja belum sanggup kuganti.

6


NITROGEN

Namamu selalu kupuja. Ibu dari segala Ibu. Tuntunanmu adalah kompas kehidupan. Ratu dari segala ratu. Ombak menghantam nasibku. Guntur mengejutkan mimpiku. Engkau setia mendengarkan asaku. Namamu akan selalu abadi.

7


OKSIGEN

Ojek-ojek kebingungan diperempatan jalan. Kurang penumpang, bukan tak ada penumpang. Supir-supir kebingungan dipertigaan jalan. Isengnya bukan main di trotoar jalan. Gadis kurus yang berdiri dijalan. Enggan berkata: Nikmat manakah yang kau dustai?

8


FLOR

Film-film terkadang menipu fakta. Lain dipandang, lain dirasa. Orang muda terlanjur percaya. Uang mereka habis di bioskopnya sang raja. Raja bahagia, fakta dibungkam.

9


NEON

Nyiur melambai di ujung pantai. Elegi cintaku tak pernah sampai. Ombak tak pernah memberi pesan dengan pasti. Naluriku terasa dibantai.

10


PERIODE III NATRIUM

Nanar kian menganga. Air mata tak berani menghapusnya. Tanpa selimut dan jaket. Rumah pun tak ada. Ingatan yang tetap ada. Usiaku habis di medan perang. Memerdekakan bangsa yang terus berperang.

11


MAGNESIUM

Mama tiri Adalah Geramnya ayah. Namun Engkau Sendiri Insan Umat Allah. Maka cintailah mama tiri.

12


SILIKON Senyuman yang tulus Ialah Lambang Ibadah. Kekuatan Orang-orang yang merindukan Nirwana.

13


FOSFOR

Fajar kembali menyingsing di ufuk timur. Orange dan berkilau. Sudahkan engkau berdoa? Fajar hanya tersenyum. Orange dan meredup. Resapi datangnya lembayung senja.

14


SULFUR

Siapakah yang terkuat? Uang segudang Lahar pencitraan Faham fanatik Urungkan niatmu untuk menjadi seperti mereka. Rencanamu pasti lebur dan terurai.

15


KLOR

Kaki yang tergerak atas nama kemanusiaan Lumpuh tak berdaya. Oleh keangkuhan Raja yang berlutut pada tumpukan uang suap.

16


ARGON

Api yang berkobar-kobar di dalam hutan. Rasanya tak pernah cukup Gantikan kesengsaraan penghuninya. Operasi seribu pohon Niatan semata.

17


PERIODE IV KALIUM

Kesetiaan Adalah Luapan perasaan yang mendalam Insan yang memahami arti dari cinta. Untuk memahaminya. Manusia harus menyerap luapan perasaan apa saja dari ibunya.

18


KALSIUM

Kasih sayang yang abadi Adalah cinta dari seorang ibu. Lama dan tak berkesudahan. Selalu menyejukkan risau jiwa. Inginkah kau membalasnya? Uang bukan hadiah yang sepadan. Menjaga nama baik ibu adalah balasannya.

19


SKANDIUM

Surga itu dimana? Kepulauan yang tidak rusak Awan-awan yang tak pernah mendung Nyanyian merdu dari burung-burung pipit Dentuman genderang yang berdendang Itukah surga? Umpama-umpama diatas bukan surga. Menjaga mulutmu untuk berkata damai itulah surga.

20


TITANIUM

Tidak boleh ada kata menyerah. Ingatlah selalu dalam hatimu. Tuhan Akan menolong Niat baik orang yang percaya. Ia telah memberi kita oksigen gratis. Untuk hal-hal yang gratis. Manusia sering menginginkannya dan sering pula lupa untuk bersyukur.

21


VANADIUM

Variabel terikat dalam kehidupan Adalah Nirwana. Apalah arti dari semua variabel bebas. Dunia hanya memanipulasinya sesaat. Itu pun terkadang kita belum puas. Usahakan untuk mendapatkan dengan cara kotor. Merasa bangga dengan hal-hal yang tak dibawa saat mati.

22


KROM

Kejujuran yang sejati Raib dimulut para koruptor. Orang-orang pinggiran Menanti kejujuran setiap musim berganti.

23


MANGAN

Makanan yang tersisa diatas piring emas, Air di dalam cangkir perak. Nikmatnya tiada tara. Gereja menawarkannya dengan harus membayar. Atas nama kehidupan kekal. Nikmatnya tiada terasa.

24


BESI

Biarkanlah kenangan pahit berlalu oleh waktu Engkau hanya wajib bersabar. Sesuatu yang manis datangnya dari Ilahi.

25


KOBALT

Kemenangan para pejuang atau Orang-orang yang pantang menyerah. Bukan datang sembarang. Ambisinya yang bercahaya Luluhkan Tatapan wajah sinis para pencemooh.

26


NIKEL

Naluri diberikan-Nya dengan cuma-cuma. Ilahi tak pernah meminta kita untuk panjar uang muka. Kekuranganmu juga didapat dengan cuma-cuma. Engkau pun manusia dengan nilai cuma-cuma. Lalu, mengapa hatimu tak mau berbagi dengan cuma-cuma?

27


SENG

Senyum itu adalah bentuk rasa terima kasih yang termudah. Engkau hanya sedikit membuka bibir agar gigi terlihat. Namun hanya karena kita berbeda warna kulit, agama dan status sosial. Gigi-gigimu terkunci begitu rapat.

28


GALIUM

Gagal Adalah Lembayung senja. Ia akan segera lenyap. Utuhkanlah selalu jiwa setiamu. Masih ada mentari yang akan kembali bersinar.

29


GERMANIUM

Gemar-gemarlah membaca. Engkau lamban laun akan berubah. Raja atas kebebasan berpikir. Maka, bangkitlah dari tempat tidurmu. Angkatlah kedua kaki dan tanganmu.. Nikmati perjalanan hidupmu. Ingatlah, ketika di jalan buntu. Untuk sejenak rehat dan Memasuki lumbung buku.

30


ARSEN

Apalah arti Rumus-rumus dari ilmu pengetahuan. Selama Engkau tidak pernah Nampakkan kejujuran, kebenaran dan rasa kemanusianmu.

31


SELEN

Saban hari Engkau terlalu rajin Lepaskan dengan tenang Emosi jiwamu. Namun tak pernah hilang rasa itu. Sebab, emosi yang membuat kita masih menjadi manusia.

32


BROM

Bisa ular Racun yang mematikan. Omongan provokatif atas dasar SARA Mematikan kebhinekaan Indonesia.

33


KRIPTON Kalau kerukunan antar umat beragama sakit. Radikalisme salah kaprahlah virusnya. Ingatlah! Pancasilalah obat untuk membunuh virus itu. Tak perlu ideologi lain lagi. Orang-orang pandai, mengerti betul bahwa Nusantara itu satu.

34


PERIODE V RUBIDIUM

Rumah yang nyaman Umumnya Berbicara halus. Itu Dambaan Impian Usaha Manusia yang paham tentang tiang-tiang penyangga.

35


STRONSIUM

Sepi menghantam hati yang gelisah. Tatkala merindu sepasang sandal yang telah berlalu. Raga ini cuma mampu bersembunyi dibalik Omongan bijak para tetuah. Namun, sejatinya remuk tak berdaya. Senyumnya kembali dalam mimpi. Ia terlihat kuat dan tegar. Umpama batu-batu karang di bibir pantai. Merelakan ombak menghujam tanpa henti.

36


ITRIUM

Indahnya alam khatulistiwa Tak ada tandingannya. Rusa-rusa berlari bebas. Ikan-ikan mati dengan tenang. Untung, aku hidup di alam ini. Menikmatinya sampai kiamatku tiba.

37


ZIRKONIUM

Zaman buruh tak pernah berganti. Impian para buruh dipaksa mati Roh-roh kebebasan selalu disakiti. Korban berjatuhan disayat belati. Obsesi mereka terkubur dalam peti. Nafsu kapitalis tak pernah berhenti. Isap segala bentuk materi. Uang dijadikan pemantik rasa iri dengki. Maka abadilah risalah buruh yang sakit hati.

38


NIOBIUM

Negara yang sedang berkembang Ialah negara yang didalamnya berisi. Ombak yang memahami pasang surut. Batu karang yang terus dihantam ombak. Ikan-ikan kecil yang mudah disantap. Udang-udang yang bersembunyi dibalik batu karang. Manusia yang merusak segalanya.

39


MOLIBDEN

Masihkah kita mau meresapi Omongan Pencuri uang rakyat. Lalu kita bungkam seribu isyarat. Ibu pertiwi pasti menangis seduh dan ingin sekali berbisik ditelingamu. Bersoraklah selagi bisa. Demi terlepas dari tirani. Engkau mengkin dibungkam, dipenjara dan dianianya atas nama kebenaran. Namun Sorak-soraimu akan abadi ditelinga anak bangsa yang sejak kecil lahir dari rahim tirani.

40


TEKNESIUM

Temukanlah jalan hidupmu. Engkau harus menyiapkan bekal dalam perjalanan itu Kerja keras untuk segenggam beras. Namun jangan lupa! Engkau harus cerdas Siapkanlah air ilmu pengetahuan. Itu pun jika engkau setia bersabar. Usia jalan hidupmu akan abadi. Maka engkau pantas disebut sang penemu.

41


RUTERNIUM

Rasa cinta Umat manusia. Tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan Energi cinta itu kekal Rasa benci umat manusia akan terkubur dibawah batu yang bernana nisan. Indahnya ukiran nama diatas nisan Umumnya bukti rasa cinta yang terlambat Maka, ubahlah rasa cintamu selagi masih bisa tidur diatas ubin.

42


RODIUM

Ragaku pasti akan terurai Omonganku pasti tak akan terurai karena aku menulisnya Dengan cara itulah Impian dapat dipahami Utuhlah hidupku dibumi Membaca dan berakhir dengan menulis

43


PALADIUM

Pancasila lahir dari keringat dan darah. Apapun yang dikerjakan oleh keringat dan darah akan abadi. Lambang dari kesamaan tujuan berbangsa. Api semangat pejuang bangsa. Dendam lama yang terpendam Insan yang terjajah. Untuk itulah pancasila dilahirkan Menyelamatkan yang tertindas.

44


Tentang Penulis Carolus Petrus Fernandez Aliandu dengan nama pena Casper Aliandu yang lahir pada tanggal 1 Maret 1991, penulis aktif di berbagai kepenulisan dan menghasilkan dua buku kumpulan puisi berjudul Lihat, dengar & rasa dan SAINS (Sastra Akan Ikut Nafas Sains) (Sains Akan Ikut Naluri Sastra).

Penulis

dapat

dihubungi

melalui

handphone

085253930582 FB: Casper Sib Aliandoe atau Email : carolusaliandu91@gmail.com.

vii


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.