Anggie Dwi Febiyanti (1006775514)
David Halim (0906640242)
TUGAS I
PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR 5
Cherina La Rubatt (0906517760)
PENDAHULUAN
“An inter-space is something that is not easily described– since it is nothing in itself, but can only be defined by that which surrounds it.� (Ellen S. Klingenberg, professor of interior architecture at Oslo National Academy of the Arts, KHiO)
Tugas ini ditujukan agar mahasiswa mencoba mendefinisikan ruang yang terbentuk akibat interaksi antar dua orang. Diharapkan kita tidak hanya mengamati, tetapi juga ikut merasakan yang dialami oleh kedua orang tersebut.
Space in Between Ice Dance DESKRIPSI 1 Pria & 1 Wanita Cabang Figure Skating Fokus pada gerakan kaki yang rumit & berbagai gaya berpegangan secara berdekatan Tidak berpisah melebihi panjang dua lengan Menari mengikuti ritme musik secara tepat Gerakannya mirip Ballroom Dance
Gerakan Dasar SPIN (1) Sit spin (2) Camel spin (3) Upright spin. Spin atau berputar harus dilakukan kedua pemain dengan berpusat pada sumbu yang sama; tidak diperkenankan untuk melakukan gerakan melempar dan melompat; semakin cepat semakin baik.
Sit Spin Camel Spin Pair Camel Spin Pair Spin With Lady In Layback And Man In Sit Spin
Upright Spin Layback Spin With Catch-foot
Death Drop
Biellmann Spin
DIAGRAM METODE V I D E O > S E K U E N S > > TA M P A K > > > S E L E K S I / S E K O N ----------------- GAMBAR 2D -----------------------------------
>
FASE + ALUR
SINTESIS
TA M P A K B E R V O L U M E
SELEKSI/TIPE ------------------- MODEL 3D -----------------------------------TIPIKAL
+
“IN BETWEEN SPACE”
ABSTRAKSI FINAL
Dari video, dipotong menjadi gambar SEKUENS. Berikut merupakan susunannya secara berurutan.
[1] FASE LIFTING* (9 DETIK) *Ketika pemain wanita diangkat ke atas dan beratraksi, sementara pemain pria menopangnya dan hanya berjalan.
SEKUENS [2] FASE LIFTING & SINGLE SPIN* (7 DETIK)
*Pada fase ini pemain wanita juga diangkat oleh pemain pria dan beratraksi memutar-mutar tubuhnya. Bedanya, kaki pemain pria juga ikut bergerak memutar
SEKUENS [3] FASE SEPARATED* (3 DETIK)
*Pemain pria dan wanita bergerak terpisah dengan gerakan kurang lebih sama
SEKUENS [4] FASE PAIR SPIN (BERPUTAR BERSAMAAN) (10 DETIK)
5
FASE SELANJUTNYA [5] Lifting & Spinning (10 detik) [6] Synchronize (Bergerak berdekatan & bersamaan, 5 detik) [7] Separate (4 detik) [8] Pair Spin (7 detik) [9] Lay Down (14 detik)
7
8 9 Tarian es ini diakhiri dengan pemain wanita menjatuhkan diri dan keduanya berpelukan.
6
Pertunjukan: Olympic Vancouver 2010 Pemain: Tessa Virtue & Scott Moir Lama pengamatan: 60 detik
PROSES TRACING Titik-titik tubuh manusia >> bidang Antara titik-titik bidang berdekatan / berhadapan dihubungkan >> bidang imajiner baru
In between Space yang dihasilkan dari gambar tangan
1
2 3
4
6 7 5
DANCE LIFT Gerakan lifting pada ice dancing mempunyai aturan tidak boleh melebihi tinggi bahu pengangkat. Dengan keterbatasan secara vertikal, pemain dapat memvariasikan gerakannya ke arah lain atau mengekspplor fleksibilitas. Pada detik 1-9, saat perempuan diangkat ke atas ia memutar-mutar badannya dengan bertumpu pada laki-laki yang berjalan. Akibatnya, terjadi berbagai bentuk perubahan in between space yang ekstrem dari ruang yang masih menyentuh tanah kemudian melayang.
9
8
In Between Space
Ketika tubuh wanita masih di atas dan pemain prianya berputar, terbentuk ruang-ruang antara yang terbentuk mengerucut ke bawah dengan lekukan seperti terpelintir.
SPINNING
10
27
12
13
11
14 18
SEPARATED
17
16 15
Ketika mereka bergerak berpisah, rentang ruangannya memanjang dan melebar ke arah kaki.
PAIR SPIN
Saat kedua pemain berputar bersamaan, ruang-ruang yang terbentuk cenderung mirip satu sama lain. Di samping itu, mereka sambil berpelukan sehingga dapat mempertahankan posisi di satu titik, sehingga ruang-ruang antara mereka bertumpuk.
Kemudian kedua subjek mulai mendekat lagi dan pemain pria mengangkat pemain wanita sehingga kembali menghasilkan posisi dan ruang yang melayang.
Posisi bebas pun di akhiri dengan kedua subjek saling bertatapan, berpelukan lagi hingga mulai melepas satu sama lain (menjauh) dan kembali lagi berputar seperti awal.
Wanita pun mulai bergerak turun dan selama itu, kedua subjek dalam keadaan berpelukan hingga mereka melepas dan bergaya layaknya bebas (foto terakhir).
Pair Spin in Sit Spin membuat space in between melebar di bagian bawah. Ke atas semakin kecil karena tubuh bagian atas wanita dan pria saling berdekatan dan bagian tangan yang saling terkait di bagian bahu.
Separated Pada fase perpisahan di sini terjadi perubahan dengan jarak sangat besar.
Lay Down
Ketika tarian hampir berakhir, terjadi perubahan in between space dari melebar di kiri atas dan semakin melandai ke arah sebaliknya.
In between space antara pemain Ice Dance didominasi bentuk melebar ke bawah, karena permukaan gerak mereka berupa es yang licin, sehingga kaki perlu sering dimiringkan ke arah luar untuk menjaga keseimbangan. Ketika diangkat, es dan sepatu yang menjadi hambatan gerak pemain wanita menyatu dengan pemain pria, sehingga ruang di antara mereka menjadi lebar ke atas.
Ratusan gambar 2D yang dibuat disejajarkan berurutan secara tampak. Bentuk yang sama dalam 1 fase cukup digambar sekali. Pola yang ditemukan yaitu naik – melayang – terpelintir berputar (penuh) – melayang – berjauhan - berputar (penuh) – menciut, dan disederhanakan seperti gambar di bawah.
Gambar-gambar 2D tersebut juga diseleksi menjadi 60 lembar untuk mewakili setiap detik dan disusun sesuai dengan alur yang diamati. Alur pergerakan pemain dalam video cenderung membentuk huruf S dan kebalikannya.
MAKET TYPICAL MOVEMENT Space yang terbentuk pada bagian ini adalah twisting yang melebar pada bagian atas
Bentukan space in between masih berada di lantai, membentuk space in between yang cukup lebar.
Penari kembali berputar, tetapi space yang terbentuk adalah menyempit dibagian tengah dan melebar dibagian atas dan bawah
Fase lifting terjadi lagi, sehingga tercipta ruang melayang di bagian atas
Space in between hanya berada pada tubuh bagian atas, sehingga space tidak terbentuk sampai lantai (melayang) Fase spin ini mengakibatkan ruang berbentuk twisting, bagian atas menyempit dan bagian bawah melebar
Bagian akhir, space yang terbentuk pada bagian atas menyempit dan melebar pada bagian bawah
Tampak model manusia secara 360Ëš
Agar lebih yakin, cara yang digunakan pada proses tracing diulang kembali dengan menggunakan model manusia dihubungkan dengan kawat. Pola penyusunan foto sebagai berikut, dari A ke B.
Tampak atas model manusia
A
B
2D >> 3D
Dari tracing per sekon yang telah dilakukan di kertas dan model manusia, dipilih 10 bentuk yang paling berbeda satu sama lain untuk dibentuk menggunakan plastisin.
Lilin berfungsi sebagai pedoman untuk melihat dan merasakan lekukan-lekukan in between space dengan lebih jelas. Pada proses ini sudut-sudut yang terbentuk juga diperhalus.
MODEL EKSPLORASI
Melebar di bawah
Twisting
Twisting
Twisting, sempit dibagian tengah
ABSTRAKSI
Tampak Atas Abstraksi Maket abstraksi merupakan gabungan antara maket eksplorasi data dan maket typical movement
QUALITY OF SPACE: Floating, twisting, flowing
PERBAIKAN MAKET FINAL. Dari maket abstraksi saat presentasi, kami mencoba membuat kembali denganlebih menonjolkan fase yang berbeda (lifting & spinning), serta proporsinya disesuaikan (skalatis).
Proses pengambilan foto dilakukan dengan memanfaatkan latar dinding berwarna biru dan merah, sehingga pantulan cahayanya menghasilkan aura yang lembut tapi juga kuat dan intim, seperti kualitas in between space yang dihasilkan dari gerakan kedua pemain.
FOTO KUALITAS IN BETWEEN SPACE ICE DANCING
Oleh karena itu, kepercayaan terhadap rekan menari sangat diperlukan, karena tujuannya untuk menunjukkan impresi “dua orang yang menjadi satu.�
Untuk melakukan gerakan ice dance yang indah, diperlukan keselarasan teknik dan waktu dengan pasangan.
Karakteristik tarian ini terdapat pada kekuatan bagian bawah (kaki) pemain dalam mengangkat tubuh sedemikian rupa
KOLASE FOTO KUALITAS IN BETWEEN SPACE
dengan cepat, tetapi tetap terlihat seakan-akan mereka melakukannya tanpa beban gravitasi.
KESIMPULAN
Dari tugas ini, kami menjadi lebih menyadari akan batas-batas
imajiner yang selama ini melekat dalam interaksi manusia dengan sesamanya. Arsitektur menggunakan partisipasi tubuh manusia sebagai penghubung antara pikiran dan pengalaman. Sebuah gerakan biasa dapat dipecah menjadi banyak sekuens sehingga ruang-ruang berbeda dapat terbentuk tak terhingga banyaknya menjadi sebuah ruang yang dapat dialami.
Melalui metode yang dilakukan, faktor yang
mempengaruhi terbentuknya ruang antara lain: alur perpindahan (movement), karakter gerakan, beserta perangkat-perangkat gerak manusia lainnya (alat atau anggota tubuh).