POLICY DellaTurunannyaTembakauPengendalianBRIEFPromosi danProduk diIndonesiaDISUSUNOLEHZurahmaIGabrielleMichelleC.IHannyCynthiaPatriciaAlineITasyaNabiilaEdlin
regulasi kawasan tanpa rokok(segala jenis rokok) sepenuhnya di fasilitaskesehatan, pendidikan, tempat kerja, kendaraanumum, dan seluruh ruang publik tertutup.
(WHO) memprediksipada tahun 2025, persentase perokok akan menjadi45% dari total populasi Indonesia (96,8 juta jiwa).Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2020, 1 dari 9 anak usia10-18 tahun di Indonesia adalah perokok. Pemasaranproduk rokok menjadi salah satu penyebabmeningkatnya konsumsi rokok dan inisiasi perokokanak-anak. Maka dari itu, CIMSA merekomendasikan empat upaya prioritas untuk pengendalian promosidan penggunaan tembakau, yaitu: Melarang iklan dan promosi segala jenis rokoksecara langsung, seperti pembukaan boothrokok pada festival atau kegiatan musik, maupuntidak langsung pada semua media seperti TV,billboard, radio, dan koran. Tidak mengadakan kegiatan yang bertujuanuntuk mempromosikan penggunaan rokok dansejenisnya bertempat di Indonesia.
No. 2 I September 2022 cimsa.indonesia@gmail.com I cimsa.or.id 1
Tembakau mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan,diantaranya mengandung lebih dari empat ribu bahankimia, termasuk 43 bahan penyebab kanker yang telahdiketahui sehingga lingkungan yang terpapar dengan asaptembakau juga dapat menyebabkan bahaya kesehatan yangserius. Lebih bahaya lagi karena 85,4% perokok aktifmerokok dalam rumah bersama anggota keluarga sehinggamengancam keselamatan kesehatan lingkungan. Lebih dari43 juta anak Indonesia tinggal satu rumah dengan perokokdan terpapar asap tembakau, padahal anak-anak yangterpapar asap tembakau dapat mengalami pertumbuhanparu yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis dan infeksisaluran pernapasan dan telinga serta asma. Kesehatan yangburuk di usia dini menyebabkan kesehatan yang buruk disaat
LATARdewasa. BELAKANG terpapar asap tembakau dapat mengalami pertumbuhanparu yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis, infeksisaluran pernapasan dan telinga, serta asma. Kesehatan yangburuk di usia dini menyebabkan kesehatan yang buruk disaat dewasa. (Eriksen, et al., 2015) Setiap tahun ada sekitar 217.400 kematian yang disebabkanoleh penyakit terkait tembakau. Ini menempatkan kematianakibat tembakau di Indonesia lebih tinggi daripada angkakematian rata-rata di negara-negara berpendapatanmenengah. Pada tahun 2015, lebih dari 2.677.000 anakanak dan lebih dari 53.767.000 orang dewasa di duniamengkonsumsi tembakau setiap hari. (Eriksen, et al., 2015) Pada tahun 2010, WHO memperkirakan ada sekitar 36%dari total populasi Indonesia atau sekitar 60,3 juta pendudukmerokok. Jika upaya pengendalian tembakau tidakmengalami kemajuan, WHO memprediksi pada tahun 2025persentase perokok akan meningkat menjadi 45% dari totalpopulasi atau sebesar 96,8 juta jiwa. Akibatnya, Indonesiakemungkinan akan gagal mencapai target global penurunankonsumsi tembakau menjadi 30% pada tahun 2025 (WHO,2015). Hingga saat ini Indonesia juga belum mengaksesKerangka WHO Pengendalian Tembakau (WHO FCTC) sehingga upaya pengendalian tembakau yang dilakukanbelum bisa berjalan optimal. Kemudian, perusahaan rokokterus gencar menargetkan anak muda sebagai sasaran pasarmereka dengan cara memasang gambar merek rokok padalapangan basket dan menggelar konser musik kelas dunia diIndonesia. (Saloojee & Dagli, 2000) Di Indonesia, sebanyak32,1% pelajar usia 13 hingga 15 tahun merupakan perokok.(WHO, 2015) Berdasarkan, data Global Youth Tobacco Survey 2014, sebagian besar pelajar usia 13 hingga 15tahun (43.2%) mulai merokok pada usia 12-13 tahun danhampir 20% lainnya mulai merokok ketika mereka masihberusia di bawah 10 tahun. Sementara itu, hampir 70% partisipan survei melihat ada yang merokok di dalamgedung sekolah atau di luar dari bangunan sekitar sekolahdan hampir 60% terpapar asap rokok di rumah. (WHO, 2015) Dalam segi perekonomian, keberhasilan bisnis rokok di Indonesia terlihat dari meningkatnya persentase jumlahperokok di kalangan anak-anak dan remaja. Indikasinya,antara 1995 sampai 2013, perokok berusia 10-14 tahunmeningkat dari 0,5% menjadi 4,8% dan perokok berusia15-19 tahun meningkat dari 13,7% menjadi 37,3%. Namun, disaat yang bersamaan, angka konsumsi rokok yangmeningkat akan meningkatkan juga beban penyakit akibatrokok serta angka kematian. Konsekuensi ekonomi daripenyakit akibat merokok sesuai dengan cost of illness approach terdiri dari biaya yang ditimbulkan akibat penyakitserta nilai kerugian produksi akibat menurunnya atauhilangnya produktivitas. Biaya perawatan kesehatan yangdiberikan untuk menanggulangi penyakit akibat rokok akanmemberikan defisit pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. Tidak hanya itu, kerugian ekonomisecara makro akibat konsumsi rokok di Indonesia mencapaihampir 600 triliun rupiah pada tahun 2015, atau empat kalilebih dari jumlah cukai rokok di tahun yang sama. Implikasirokok lainnya yaitu tahun produktif yang hilang.
POLICY
PengendalianBRIEF
Promosi Tembakau dan Produk Turunannya di Indonesia
WorldHIGHLIGHTHealthOrganization
Meletakkan peringatan bahaya rokok secaraeksplisit dan terlihat pada seluruh kemasan jenisMenetapkanrokok.
No. 2 I September 2022 cimsa.indonesia@gmail.com I cimsa.or.id 2 serta nilai kerugian produksi akibat menurunnya atauhilangnya produktivitas. Biaya perawatan kesehatan yangdiberikan untuk menanggulangi penyakit akibat rokok akanmemberikan defisit pada Badan Penyelenggara JaminanSosial (BPJS) kesehatan. Tidak hanya itu, kerugian ekonomisecara makro akibat konsumsi rokok di Indonesia mencapaihampir 600 triliun rupiah pada tahun 2015, atau empat kalilebih dari jumlah cukai rokok di tahun yang sama. Implikasirokok lainnya yaitu tahun produktif yang hilang.Meningkatnya jumlah perokok aktif di kalangan generasimuda akan membahayakan kualitas generasi mendatangdan mempengaruhi kualitas bonus demografi yangdiharapkan terjadi di Indonesia. (Ahsan, Aninditya, danWiyono, 2012) Dilansir dari P2PTM Kemenkes RI, walaupun sebagian besarindividu menganggap rokok menenangkan, ternyata buktimedis menunjukkan bahwa rokok hanya akan meringankanstress sementara akibat efek nikotin dan memperparahkondisi stress setelah penggunaan. Tidak hanya segikesehatan, konsumsi rokok juga menimbulkan kerugianlangsung bagi ekonomi perokok dan keluarganya, terlebihbagi keluarga kurang mampu. Rata-rata pengeluarankeluarga berpenghasilan rendah untuk konsumsi rokokcukup besar. Alih-alih untuk perbaikan gizi keluarga danpendidikan anak, justru pendapatan yang terbatasdibelanjakan untuk rokok. (Direktorat P2PTM, 2022) Indonesia merupakan salah satu negara dengan aturanterkait larangan iklan, promosi, dan sponsor produktembakau yang paling lemah. Dibandingkan dengan seluruhnegara di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yangpaling masif dalam mempromosikan rokok. Pada saat ini,Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggarayang tidak memiliki aturan untuk melarang iklan, promosi,dan sponsor produk tembakau secara menyeluruh.Meskipun sudah terdapat beberapa UU yang mengaturmengenai iklan, promosi, dan sponsor seperti UU No. 32Tahun 2002 tentang Penyiaran, UU No. 40 Tahun 1999tentang Pers, dan PP No. 19 Tahun 2003 tentangPengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Berdasarkan hasilanalisis univariat diketahui bahwa masyarakat umum lebihbanyak terpapar iklan rokok melalui TV (83,1%), banner(77,50%), billboard (69,90%), poster (67,80%), dan tembokpublik (56,50%). Hasil penelitian pun menunjukkan bahwamasyarakat paling banyak terpapar promosi dan sponsorrokok melalui toko yang menjual rokok (69,50%), acaraolahraga (43,80%), logo pada merchandise (37,90%), danacara musik (36%). (Sehat Negeriku, 2022) Berkaitan dengan hal tersebut, Dirjen Pengendalian Penyakitdan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Prof. dr. TjandraYoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, menyatakanberbagai penelitian ilmiah mengungkapkan adanyahubungan sebab-akibat (kausalitas) antara pemasaranproduk rokok dengan meningkatnya konsumsi rokok.Ditambahkan, pemasaran rokok tidak hanya tidak hanyameningkatkan konsumsi rokok, tetapi juga menyebabkaninisiasi perilaku merokok pada anak-anak. (Kemenkes, 2022)
Menetapkan regulasi kawasan tanpa rokok(segala jenis rokok) sepenuhnya di fasilitaskesehatan, pendidikan, tempat kerja,kendaraan umum, dan seluruh ruang publik
iklan dan promosi segala jenis rokoksecara langsung, seperti pembukaan boothrokok pada festival atau kegiatan musik,maupun tidak langsung pada semua mediaseperti TV, billboard, radio, dan koran.
Melarangtertutup.
Menyediakan akses layanan Upaya BerhentiMerokok di Fasilitas Kesehatan TingkatPertama (FKTP) dan disebarkan melalui komunitas di Berkolaborasimasyarakat.denganorganisasi
Meletakkan peringatan bahaya rokok secaraeksplisit dan terlihat pada seluruh kemasanjenis rokok.
Tidak menyetujui dikeluarkannya surat izinpengadaan kegiatan yang bertujuan untukpromosi segala jenis rokok yangdiselenggarakan di Indonesia.
PANGGILAN BERTINDAK
1
Mengeluarkan surat penolakan pelaksanaankegiatan yang bertujuan untuk promosi rokokdengan menilik dampak kesehatan jangkapanjang dari kegiatan promosi rokok.
Melakukan peningkatan pajak berkelanjutansegala jenis rokok sebagai langkah untukmengurangi jumlah pembelian rokok.
dengan tokoh agama dan tokohmasyarakat sebagai usaha mempromosikankehidupan Perusahaanantirokok.Rokok
Pemerintah, PemerintahKemendikbud,Kemendagri,khususnyaKemenkes,danDaerah
2
nonprofitserta media untuk mengadakan dan meliputkampanye antirokok guna meningkatkankesadaran serta dukungan publik terhadapbahaya Berkolaborasirokok.
REKOMENDASIturunannya.Mengurangipelaksanaan promositembakau dalam bentuk apapun dankegiatan yang mempromosikan tembakau,rokok, dan turunannya di Indonesia.
Disusun oleh: Della GabrielleZurahma Michelle
No. 2 I September 2022 cimsa.indonesia@gmail.com I cimsa.or.id
Oleh karena itu, demi menekan jumlah perokok usia mudayang terus meningkat, CIMSA tidak menyetujui adanyapelaksanaan kegiatan yang mempromosikan produktembakau dan
Institusi
MahasiswaPendidikanKesehatan danPemuda Lainnya43 pembelajaran mengenaisegala jenis rokok, dampaknya untukkesehatan, dan manfaat kehidupan tidakmerokok dalam kurikulum pendidikan. Menerapkan regulasi kawasan kampus dansekolah tanpa rokok Menerapkan kurikulum dan sistem yangmendorong seluruh civitas akademika untukmenerapkan gaya hidup sehat, salah satunyadengan mengadakan aktivitas fisik bersamasetiap minggu secara rutin. Meningkatkan kesadaran orang terdekat danmasyarakat mengenai dampak penggunaanrokok pada kesehatan serta dampak menjadiperokok pasif. Secara perlahan mengurangi, hingga padaakhirnya tidak menggunakan segala jenisrokok karena sadar akan dampak jangkapanjang yang ditimbulkan. Mendukung dan ikut serta dalam kegiatanpemerintah atau organisasi non profit yangbersifat Melakukanantirokok.kolaborasi
antarmahasiswa dan pemuda dengan mengambil bagian dalamkegiatan kampanye dan advokasi untukmempromosikan kehidupan bebas rokok.
Memperhatikanpanjang. aspek jangka panjangdalam perencanaan suatu kegiatan,khususnya yang berkaitan denganpromosi produk tembakau. Dalam RPJMN 2020-2024 bagian kesehatan, tertuang salahsatu tujuan pemerintah yaitu menurunkan persentaseperokok usia muda (10-18 tahun) dari sebelumnya 9,1%menjadi 8,7%. Pelaksanaan kegiatan yang mempromosikantembakau ataupun rokok, apalagi yang menargetkan anakmuda, tentu saja sangat bertentang dengan tujuan ini.Tanpa adanya pameran dan konferensi yangmempromosikan produk rokok saja, peningkatan perokok diIndonesia terus terjadi. Mengacu dari data Kemenkes,penjualan rokok pada tahun 2021 meningkat 7,2% daritahun 2020, yakni dari 276,2 miliar batang menjadi 296,2miliar batang. Prevalensi perokok anak terus naik setiaptahunnya, pada 2013 prevalensi perokok anak mencapai7,20%, kemudian naik menjadi 8,80% tahun 2016, lalu 9,1%pada tahun 2018, 10,7% di tahun 2019, dan 11% di tahun2020 (1 diantara 9 anak sudah merokok). Jika tidak dikendalikan, prevalensi perokok anak akan meningkathingga 16% di tahun 2030.
Mengintegrasikan
21 3
Canerry Hanny Cynthia Elisa Siahaan Patricia Aline Tasya Nabiila Edlin
Menilik dari keuntungan jangka pendek untukperekonomian, industri tembakau dan rokok terlihat sangatmenguntungkan negara. Setiap tahunnya penjualan produkrokok menyumbang 1,7% Pendapatan Domestik Bruto(PDB) Indonesia. Namun, faktanya dampak dari merokokyang harus ditanggung negara melalui sistem pelayanankesehatan ternyata lebih besar dari keuntungan cukaitembakau yang diterima. Berdasarkan data KementerianKeuangan, BPJS kesehatan mengalami defisit hingga 16,5triliun di tahun 2018 untuk biaya perawatan kesehatan yangditimbulkan akibat merokok. Selain itu, produk rokokmenyebabkan risiko penurunan kualitas pada usia produktifdan tingginya angka mortalitas dini dalam jangka panjang.Untuk itu, dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang dinilaimembahayakan bagi sekelompok masyarakat, perludilakukan analisis jangka panjang dari berbagai aspek.CIMSA menghimbau pemerintah untuk meninjau kembalidikeluarkannya surat izin pengadaan kegiatan promositembakau dengan mempertimbangkan berbagai aspekjangka
Tidak mengadakan kegiatan pemasaransecara masif yang bertujuan untukmempromosikan penggunaan rokok dansejenisnya bertempat di Indonesia.
REFERENSI
Direktorat P2PTM. 2022. Sobat Sehat, tidak benar jika merokok dapat menghilangkan stres - DirektoratP2PTM. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/page/ /sobat-sehat-tidak-benar-jika-merokok-dapat-menghilangkan-stres, diakses September 2022 Euro.who.int. 2022. https://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/000 / 22/E 2 .pdf, diaksesSeptember 2022 Eriksen, M. et. al. 20 . The Tobacco Atlas: Fifth Edition. American Cancer Society. https://www.researchgate.net/publication/2
0 _The_Tobacco_Atlas_Fifth_Edition, diakses September 2022Google.com. 2022. Septemberhttps://ugm.ac.id/id/berita/tembakau-diperlukan/,sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220Indonesia,#:~:text=Konsumsi%20rokok%20merupakan%20salah%20satu,termasuk%20di%20negara%20kita%20kesehatan-dan-merugikan-perekonomian-masyarakat/https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20layanan-berhenti-merokok,Bidangdiaksesprint/2Qfgz0YYzJview/jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://0/&ved=2ahUKEwi_aONwPPAhUHIcAHYkJCNwQFnoECAgQAQ&usg=AOvVaw0R0tcTRyy0ul,diaksesSeptember2022Kemkes.go.id.2022.KementerianKesehatanRepublikIndonesia.https://www.kemkes.go.id/article//jangan-biarkan-iklan-promosi-dan-sponsor-rokok-mempengaruhi-generasi-muda.html,September2022Kemenkopmk.go.id.2022.UrgensiPerluasanLayananBerhentiMerokok|KementerianKoordinatorPembangunanManusiadanKebudayaan.https://www.kemenkopmk.go.id/urgensi-perluasan-diaksesSeptember2022SehatNegeriku.2022.MerokokMembahayakanKesehatandanMerugikanPerekonomianMasyarakat.2002/200/merokok-membahayakan-diaksesSeptember2022SehatNegeriku.2022.PerokokAnakMasihBanyak,RevisiPPTembakauDiperlukan.https://2/00/perokok-anak-masih-banyak-revisi-pp-diaksesSeptember2022Ugm.ac.id.2022.JumlahPerokokIndonesiadiAtasTahunTinggi|UniversitasGadjahMada.0-jumlah-perokok-indonesia-di-atas--tahun-tinggi,diakses2022.4
_Beban_Konsumsi_Rokok_Kebijakan_Cukai_dan_Pengentasan_Kemiskinan,diakses September 2022 Apps.who.int. 2022. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/ 0 / / 2 _eng.pdf, diakses September 2022. Apps.who.int. 2022. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/ 0 / 0 0/ 2 0 _eng.pdf, diakses September 2022
Ahsan, A. Aninditya, F., dan Wiyono, N. 20 2. Beban Konsumsi Rokok, Kebijakan Cukai danPengentasan Kemiskinan. Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Universitas Indonesia. https:// publication/www.researchgate.net/0
No. 2 I September 2022 cimsa.indonesia@gmail.com I cimsa.or.id
EMPOWERING MEDICAL STUDENTS IMPROVING NATION’S HEALTH