Canine 2nd Edition

Page 1


1

2

VISION

ABOUT US CIMSA or Center for Indonesian Medical Students’ Acitivites is a non-profit, non-government, and non- politic organization facilitating medical students of Indonesia who intens to make great impacts on our nation’s health with activity-based projects. CIMSA empowers medical students of Indonesia to play their major role in health promotion and prevention as a step to improve nation’s health. Also, CIMSA prepares all medical students of Indonesia to increase their capacity in medical fields as future health professionals. CIMSA was officially established in May, 6th 2001 by some medical students from various city of Indonesia based on the inclination for an organization that based on ongoing activities; utilize the developing technology, with internationally standard programs to support medical students in Indonesia CIMSA held its first General Assembly at May, 11-13 2001 and become affiliation with International Federation of Medical Students’ Associations (IFMSA) in 2002. Since then, CIMSA has 23 locals spread in various Faculty of Medicine throughout Indonesia and continues to grow. CIMSA UIN has being a part of CIMSA as locals since Mei, 16th 2006. CIMSA UIN consists of six standing committees that work based on current global issues which are SCORA for Reproductive Health including AIDS, SCOPH for Public Health, SCORP for Human Rights and Peace, SCOME for Medical Education, SCOPE for Professional Exchange. Our core activites are sustainable projects with community development, training and exchange opportunities. Essentially, with these activities we feel confident that we can improve Indonesian medical students’ capacities so that they will be more ready as future health professionals.

CIMSA UIN sebagai lokal yang memiliki landasan kekeluargaan yang kuat akan ke-CIMSA-annya sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa kedokteran serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara signifikan dan terukur

MISION

1. Membangun jiwa ke-CIMSA-an pada setiap anggota CIMSA UIN 2. Mewujudkan keluarga CIMSA UIN yang solid dan harmonis demi mewujudkan CIMSA UIN yang dapat mewadahi anggotanya untuk beraktivitas, mengembangkan potensi, serta softskill dalam peningkatan profesionalisme sebagai dokter 3. Meningkatkan kualitas anggota CIMSA UIN dengan pemberian pengetahuan dan pelatihan sehingga dapat menghasilkan proyek yang berkualitas dan bermanfaat dan terukur bagi mahasiswa kedokteran dan masyarakat umum 4. Melanjutkan dan meningkatkan kerja sama, serta memperluas relasi dengan pihak eksternal dan finansial yang kuat untuk menyokong kegiatan internal dan menjaga eksistensi CIMSA UIN 5. Menjadikan CIMSA UIN sebagai organisasi yang professional dengan administrasi, pengarsipan, dan landasan hukum legal yang tertata serta dipahami dan dipatuhi oleh seluruh member

6

STANDING COMITTEES

137

ACTIVE MEMBERS

150+ ALUMNI

24

TRAINERS

17

PARTNERSHIPS

1

COMMUNITY DEVELOPMENT



5

ACHIEVEMENT 1. Best PC Periode 2 – Shoffira Fathiya 2. Best PA Periode 2 – Siti Firyal Rafa 3. SCOPH Melted Activities Fair at March Meeting Egypt 4. SCORP GO GREEN Presentation at UNIC Jakarta 5. Best Secretary General Periode 3 – Shiella Fauzia 6. Best LOME Periode 3 – Kharisna Afrida Aini 7. Best LORA Periode 3 – Farah Alvi Ramadhani 8. SCOPH Top 3 Local Periode 3 9. Best HRD Team Periode 3 – Muhammad Rafli Iqbal 10. Best FNMC Sco Periode 3 – Faradilla Amirabagya 11. Best Merch Team Periode 3 – Ariana Arsyad 12. SCORP GO GREEN as nominee on Activity Fair October Meeting 2017 13. AKAD Comdev CIMSA UIN as nominee on Activity Fair October Meeting 2017 14. SCORP GO GREEN as nominee on Comdev Corner NLS 2018 15. AKAD Comdev CIMSA UIN as nominee on Suspro Expo May Meeting 2018 16. SCOPH CIMSA UIN as Best Local Standing Comittee on 3rd Period 2017/2018 17. Bonita Nabila Maharani as Alumni Director CIMSA 2017/2018 18. Jewaqa Brako as Merchandise Director CIMSA 2017/2018 19. Fazra Mahalli as Regional Coordinator Region 3 CIMSA 2017/2018 20. Intan Aziz as Treasurer CIMSA 2018/2019 21. Jewaqa Brako as Supervising Council CIMSA 2018/2019

PARTNERSHIP

6


7

8

OUR SOCIAL

MEDIA cimsauin.wixsite.com/cimsauin

TABLE OF CONTENTS

1

ABOUT

11

PREFACE

17

OUR ACTIVITIES

50

TRANS SCO PROJECT

CIMSA UIN

60

TRANS LOCAL PROJECT

@cimsauin

66

OUR CORE ACTIVITIES

@cimsauin

@gya4284z CIMSA UIN

71

EXTERNAL UPDATE



12

11 CIMSA (Center for Indonesian Medical Students’ Activities) merupakan organisasi mahasiswa Kedokteran Indonesia yang selalu mendorong anggotanya untuk maju dan berkarya. Melalui project sebagai ujung tombak CIMSA yang berbasis kepada aktivitas yang di harapkan mampu untuk mengempower mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk dapat memberikan kontribusi secara lebih dalam perbaikan kesehatan masyarakat indonesia. CIMSA sebagai organisasi yang mengadopsi SDG’s (Sustainable Development Goals) dan mahasiswa Kedokteran sebagai bagian dari Agent of Change dapat berkontribusi dalam pembangunan negeri ini. CIMSA UIN merupakan salah satu bagian dari Lokal CIMSA yang aktif bergerak dalam membangun negeri ini.

SHOFFIRA FATHIYA

PROJECT COORDINATOR CIMSA UIN 2017/2018

CANINE sendiri merupakan Profile Book CIMSA UIN yang disusun setiap tahunnya sebagai media branding CIMSA UIN dan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai kegiatan CIMSA UIN dan identitas CIMSA UIN itu sendiri. Diharapkan dengan terbitnya CANINE ini dapat semakin memperluas eksistensi CIMSA UIN di masyarakat dan mampu mengokohkan identitas CIMSA UIN sebagai salah satu lokal dari CIMSA.

Be Active With CIMSA!

ALFA KAROMAH

MEDIA AND COMMUNICATION DIRECTOR OF CIMSA UIN 2017/2018


13

preface.

Assalamualaikum Wr Wb Selamat Pagi CIMSA! Sebuah kebanggan tersendiri untuk kami dapat membuat CIMSA FK UIN Magazine (CANINE) ini. Segala puja dan puji kepada Allah SWT semoga CANINE dapat menjadi media publikasi untuk memperkenalkan CIMSA FK UIN kepada semua pihak sehingga dapat mengetahui berbagai hal yang ada di CIMSA FK UIN. Center for Indonesian Medical Student’s Activities (CIMSA) adalah sebuah rumah bagi seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk bisa menyalurkan segala pemikiran dan kreatifitasnya untuk bisa membantu menyehatkan bangsa Indonesia yang sesuai dengan tagline CIMSA “Empowering medical students, improving Nation’s Health”. CIMSA adalah organisasi yang bersifat independen, non-politik dan non profit, selain itu CIMSA juga berkomitmen untuk mendukung terlaksananya SDGs. CIMSA FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terbentuk sejak tahun 2006 dan terus berkembang hingga kini. Aktivitas-aktivitas yang kami lakukan meliputi 6 bidang/Standing Committee (SCO) yang kami miliki yaitu, SCOPH (Kesehatan Masyarakat), SCORP (HAM dan Perdamaian), SCORA (Kesehatan Sexual serta Reproduksi), SCOME (Pendidikan Kedokteran), SCOPE (Pertukaran Pelajar bidang profesi), dan SCORE Observer (pertukaran pelajar bidang riset). Banyak hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dalam majalah ini dari mulai keseruan aktivitas hingga dampak untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Kami harap semua pembaca CANINE dapat menikmati segala konten yang ada didalamnya dan dapat bermanfaat untuk semua pembacanya. Selamat membaca semuanya! Be Active with CIMSA! Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

REYFAL KHAIDAR

LOCAL COORDINATOR OF CIMSA UIN 2017/2018

Assalamualaikum, Wr. Wb. Selamat pagi CIMSA! Apa kabar semuanya? Semoga selalu sehat dan selalu siap untuk aktif berperan dalam mewujudkan kesehatan masyarakat Indonesia ya! Perkenalkan, saya Muhammad Syah’Alam Sampurna sebagai Vice Local Coordinator for External Affairs CIMSA UIN 2017-2018 ingin mengapresiasi setinggi-tinggi nya atas kerja keras External Team dan Project Coordinator CIMSA UIN 2017-2018 karena telah menyusun organization book CIMSA UIN ini dengan sebaik-baiknya. Organization book CIMSA UIN, atau lebih dikenal dengan “CANINE” (CIMSA UIN Magazine), merupakan sebuah media dimana sejarah, seluruh perjalanan, aktivitas-aktivitas, serta prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh CIMSA UIN dirangkum dan dikemas secara menarik agar pembaca dapat lebih mengenal CIMSA UIN ‘lebih dalam’. Dengan adanya organization book ini, diharapkan pembaca menjadi lebih mudah untuk meng-explore dan mendapatkan informasi mengenai CIMSA UIN secara lebih menarik, komprehensif, serta utuh. Diharapkan, kedepannya organization book ini bisa memiliki fungsi yang optimal dalam memperkenalkan CIMSA UIN demi terus meningkatkan eksistensi nya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, makmur, dan sejahtera! Saya selaku Vice Local Coordinator for External Affairs, mewakili seluruh Officials CIMSA UIN 2017-2018, memohon maaf sebesar-besarnya apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan organization book ini. Semoga organization book ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. “ The Greatest Wealth is Health!” Terima kasih. Wassalamualaikum, Wr. Wb

ALAM SAMPURNA

VICE LOCAL COORDINATOR FOR EXTERNAL AFFAIRS OF CIMSA UIN 2017/2018

14



Setelah itu, rangkaian acara kedua WAD yaitu pada hari selasa, 5 Desember 2017 kami mengadakan selebrasi WAD di kampus dan talkshow with ODHA. Selebrasi ini dimulai dari mengajak mahasiswa FK UIN untuk mengenakan baju merah dan mengajak untuk berpartisipasi merayakan WAD dengan menandatangani banner, selanjutnya mahasiswa FK UIN foto dengan membentuk pita merah di lapangan parkir kampus.

WORLD AIDS DAY Menurut Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Provisi Banten, angka kasus HIV/AIDS capaian nasional tercatat pada akhir tahun 2016 telah melewati 300,000. Provinsi Banten pada tahun 2016 ini mengalami peningkatan mencapai 989 kasus yang menduduki posisi no.9 dengan 195 kasus yang terjadi pada Triwulan 2 tahun 2016, dibawah Jawa Tengah (1.395 kasus), Jawa Timur (1.108 kasus) dan Bali (882 kasus). Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa tingginya angka kejadian HIV/AIDS pada Provinsi Banten. Maka dari itu, SCORA CIMSA UIN ikut berkontribusi untuk menurunkan angka kejadian HIV/AIDS dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai HIV/AIDS, mempublikasikan open donation untuk Rumah Lentera di Solo dan menurunkan stigma negatif masyarakat terhadap ODHA. Selain itu, masyarakat juga harus paham dan berani melakukan VCT. Kegiatan WAD ini dilakukan dengan tujuan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember, meningkatkan kemampuan dan keterampilan member SCORA dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dalam bidang HIV/AIDS sebagaimana sudah dibekali pada saat LPET, selain itu juga meningkatkan pengetahuan, kepedulian, dan kewaspadaan mahasiswa FK UIN dan masyarakat mengenai HIV/AIDS sehingga dapat menurunnya stigma negatif terhadap ODHA dan juga meningkatkan pengetahuan mengenai Voluntary Counseling and Testing (VCT) sebagai langkah untuk mendeteksi HIV/AIDS. Rangkaian acara pertama WAD SCORA CIMSA UIN dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Desember 2017, yaitu kita melakukan Social Experiment dan Red Ribbon Challenge di Kota Tua. Social Experiment disini kita melakukan experiment kepada masyarakat kota tua dengan cara salah satu member SCORA berpura-pura menjadi ODHA dan dari kejauhan kita melihat seperti apa respon dari masyarakat sekitar. Social Experiment ini berdurasi sekitar 1 jam dan hasilnya kami mendapatkan 78 orang berjabat tangan dan 2 orang memeluk, sisanya ternyata masih banyak masyarakat yang acuh tak acuh terhadap ODHA.

Setelah foto membentuk pita merah, kami mengadakan talkshow with ODHA di Auditorim FK UIN. Pada talkshow ini diawali dengan pemutaran video Social Experiment yang kami lakukan di Kota Tua, lalu dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai HIV/AIDS dan VCT oleh Mba Yayu Mukaromah, S.sos yang berasal dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) kemudian dilanjutkan dengan talkshow bersama 4 ODHA (2 ODHA berasal dari KPAN dan 2 ODHA berasal dari Positive Hopes) masing-masing dengan latar belakang yang berbeda-beda. Setelah itu, acara diakhiri dengan pembagian kuisioner untuk mengevaluasi materi dan talkshow, lalu ditutup dengan foto bersama dan menyanyikan yel-yel SCORA. Selanjutnya, rangkaian acara WAD terakhir yang dilaksanakan pada hari Minggu, 10 Desember 2017 dimana SCORA CIMSA UIN berkolaborasi dengan SCORA CIMSA UI untuk melakukan campaign, selebrasi, edukasi dan VCT di CFD bundaran HI. Acara tersebut diawali dengan funwalk untuk pembukaan selebrasi dimana kami mengumumkan dan mempublikasikan kepada masyarakat sekitar CFD bahwa tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS Sedunia sekaligus mempromosikan booth untuk VCT. Setelah itu, member SCORA UIN dan UI mengedukasi masyarakat mengenai HIV/AIDS setelah itu membagikan kuisioner setelah edukasi dan mengajak masyarakat yang telah diedukasi untuk mengikuti VCT. Kami bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Menteng dalam melakukan VCT dan bekerjasama dengan Dinas Perhubungan sebagai penyelenggara HBKB untuk izin tempat dan pasang tenda di sekitar CFD. Di depan booth VCT terdapat signing banner untuk masyarakat CFD, lalu setelah mengikuti VCT orang tersebut dipasangkan pita merah di baju masing-masing. Terdapat 42 orang masyarakat yang melakukan VCT dan hasilnya semuanya non reaktif. Setelah mengedukasi dan melakukan VCT, selebrasi WAD ini ditutup dengan funwalk untuk closing dan pelepasan balon merah di depan bundaran HI, lalu foto bersama dan menyanyikan yel-yel SCORA. Dalam setiap kegiatan project WAD ini terlihat baik, dimulai dari Social Experiment dan Red Ribbon Challenge di Kota Tua, masyarakat terlihat sangat antusias terhadap Hari AIDS Sedunia, penggalangan dana ke angkatan 20152017 masyarakat dan mahasiswa terlihat sangat peduli dengan Rumah Lentera di Solo. Lalu, pada selebrasi yang diadakan di kampus, terlihat antusiasme para mahasiswa dimana mahasiswa menggunakan baju merah dan menandatangani banner sampai dengan talkshow with ODHA. Pada selebrasi WAD di CFD juga terlihat antusiasme masyarakat ketika kami sedang funwalk dan yang datang ke booth VCT untuk menandatangani banner dan melakukan VCT.

Selagi melakukan Social Experiment, member SCORA yg lain melakukan Red Ribbon Challenge, yaitu kami menanyakan pertanyaan seputar HIV/AIDS kepada masyarakat sekitar kota tua, dan apabila jawabannya salah maka mereka harus menyumbangkan sejumlah uang yang nanti akan dikumpulkan untuk membantu Rumah Lentera di Solo.

17

Setelah itu, hari Senin, 4 Desember 2017 kami melakukan penggalangan dana kepada mahasiswa FK UIN angkatan 2015-2017 yang akan disumbangkan untuk Rumah Lentera di Solo.

18


BREAD Pada kesempatan kali ini SCORA CIMSA UIN telah melaksanakan project BREAD (Breast Cancer Awareness DAY) dalam rangka selebrasi BCAM. Acara ini terlaksana diadakan 2 kali yaitu pada Hari Jumat, 20 Oktober 2017 yang dilaksanakan di kantin kampus FK UIN dan pada Hari Minggu, 22 Oktober 2017 yang dilaksanakan di Gang Nurul Huda RW 03 Ciputat (ComDev CIMSA UIN). Berdasarkan data epidemiologi, breast cancer merupakan kanker pembunuh wanita nomor 2 di Indonesia. Oleh karena itu, dilaksanakanlah project BREAD ini, untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian mahasiswa FK UIN Jakarta dan pengetahuan kepada ibu-ibu sekitar comdev mengenai breast cancer. Pada Hari Jumat, 20 Oktober 2017, SCORA UIN mengadakan selebrasi dan campaign mengenai breast cancer di kampus FK UIN. Selebrasi tersebut berupa mempublikasikan kepada seluruh mahasiswa FK UIN untuk menggunakan baju berwarna pink, tanda tangan di banner dan membagikan pita pink. Selebrasi tersebut berlangsung dari pagi hingga sore. Setelah itu, sorenya diadakan campaign SADARI yang diperagakan oleh member SCORA UIN. Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa FK UIN setelah itu diakhiri dengan foto bersama. Mahasiswa FK UIN terlihat sangat antusias dengan diadakannya project ini karena hampir seluruh mahasiswa mengenakan baju pink, tanda tangan banner dan menggunakan pita pink, lalu pada saat campaign SADARI banyak mahasiswa yang antusias bertanya.

Metode publikasi BREAD ini dilakukan dengan publikasi langsung ke kelas-kelas menggunakan ppt tentang kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan publikasi menggunakan poster melalui social media (OA CIMSA UIN, group CIMSA UIN, group kelas, Instagram, dll) lalu untuk publikasi ke ComDev yaitu dengan membagikan surat undangan ke setiap ketua RT (RT 01 - 04) dan ketua RW 03, lalu membagikan poster melalui social media (group WA CIMSA dengan kader ComDev, Facebook, dll). BREAD merupakan project yang sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan kepedulian, kewaspadaan dan pengetahuan mengenai breast cancer. Dari pelaksanaannya sendiri, project ini berjalan lancar hanya saja ketika selebrasi agak bentrok dengan jawal kuliah. Pada saat di ComDev, acara berjalan lancar dan jumlah pesertanya melebihi jumlah target, hanya saja ibu-ibu sekitar comdev agak terlambat datang ke seminar sehingga narasumber harus menunggu peserta seminar. Namun, secara keseluruhan acara berlangsung dengan baik dan sesuai dengan rencana.

Setelah itu, pada Hari Minggu, 22 Oktober 2017, SCORA UIN mengadakan seminar dan campaign mengenai breast cancer di Gang Nurul Huda RW 03 Ciputat. Seminar tersebut dibawakan oleh dr. Nina SpOG, Mkes. Beliau merupakan dosen FK UIN yang mengajar mengenai kesehatan reproduksi. Disana, member SCORA UIN juga membagikan flyer yang berisi step-step cara melakukan SADARI kepada ibu-ibu peserta seminar. Seminar tersebut dilaksanakan sekitar 1 jam dan dilanjutkan dengan campaign cara melakukan SADARI yang baik dan benar dan diperagakan langsung oleh narasumber. Setelah itu, SCORA UIN membagikan checklist yang berisi gejala-gejala kanker payudara kepada peserta seminar. Checklist tersebut diisi ketika melakukan SADARI dirumah masing-masing setiap 1 bulan sekali, lalu akan dilakukan follow up oleh member SCORA UIN setiap 3 bulan sekali dengan mendatangi ke rumah ibu-ibu peserta seminar. Acara ini diakhiri oleh pembagian doorprize dan foto bersama. Ibu-ibu sekitar comdev terlihat sangat antusias dengan diadakannya project ini karena jumlah peserta seminar melebihi target dan banyak ibu-ibu yang antusias bertanya kepada narasumber.

19

20


LPET Pada awal kepengurasan periode I ini SCORA CIMSA UIN Syarif HIdayullah Jakarta mengadakan project pertama kami yaitu Local Peer Educator Training yang dilaksanakan pada hari Selasa, 19 September 2017 di Auditorium FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. LPET sendiri merupakan project wajib dari Nasional. Berdasarkan ranah kerja SCORA mengenai HIV/AIDS sehingga salah satu cara untuk menurunkan angka kejadian HIV/ AIDS adalah dengan melakukan langkah preventif yaitu edukasi. Sehigga SCORA mengadakan LPET yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan edukasi dan komunikasi mahasiswa PSKPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terutama member SCORA 2016 agar para member SCORA dapat melakukan edukasi ke masyarakat luas mengenai HIV/AIDS. Sasaran dari project ini adalah mahasiswa PSKPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terutama member SCORA 2016. Dengan jumlah peserta yang datang melebihi jumlah yang ditargetkan, dengan jumlah mahasiswa PSKPD yang hadir 100 orang dan member SCORA 2016 9 orang. Acara yang dilaksanakan berupa seminar, materi pertama di bawakan oleh dr. Flori Ratna Sari Ph.D seorang alumni SCOAS/SCORA pada tahun 1999 menenai HIV/AIDS, selanjutnya training yang dibawakan oleh Kak Fazra Mahalli yang merupakan PETRA tahun 2017 mengenai Peer Educator. Masing-masing membawakan materi selama 45 menit. Setelah pemaparan materi selesai dilanjutkan dengan mengadakan role play sesuai dengan kasus yang akan diberikan. Role play dilakukan dengan membagi peserta menjadi 4 kelompok dan member SCORA 2016 menjadi seorang Peer Educator dan member 2015 menjadi fasilitator atau pendamping role play yang mambantu memberikan feedback pada saat role play . Role play dilakukan selama 15 menit. Setelah role play, salah satu kelompok maju kedepan untuk memeragakan menjadi seorang Peer Educator yang dapat dilihat oleh semua kelompok. Kemudian diakhiri dengan pemberian feedback oleh pembicara dan sesi tanya jawab. Tidak lupa juga dilakukan pretest sebelum dimulainya seminar dan post-test setelah seminar untuk mengetahui keefektifitasan peserta mengenai materi yang dibawakan. Diakhir, dibagikan lembar evaluasi kepada peserta LPET untuk menilai project LPET ini.

21

Metode publikasi BREAD ini dilakukan dengan publikasi langsung ke kelas-kelas menggunakan ppt tentang kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan publikasi menggunakan poster melalui social media (OA CIMSA UIN, group CIMSA UIN, group kelas, Instagram, dll) lalu untuk publikasi ke ComDev yaitu dengan membagikan surat undangan ke setiap ketua RT (RT 01 - 04) dan ketua RW 03, lalu membagikan poster melalui social media (group WA CIMSA dengan kader ComDev, Facebook, dll). BREAD merupakan project yang sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan kepedulian, kewaspadaan dan pengetahuan mengenai breast cancer. Dari pelaksanaannya sendiri, project ini berjalan lancar hanya saja ketika selebrasi agak bentrok dengan jawal kuliah. Pada saat di ComDev, acara berjalan lancar dan jumlah pesertanya melebihi jumlah target, hanya saja ibu-ibu sekitar comdev agak terlambat datang ke seminar sehingga narasumber harus menunggu peserta seminar. Namun, secara keseluruhan acara berlangsung dengan baik dan sesuai dengan rencana. Metode publikasi LPET 1 ini yaitu dengan masuk ke kelas-kelas dengan menggunakan ppt selanjutnya dilakukan juga dengan publikasi melalui media social (OA CIMSA UIN, Group CIMSA, Group Kelas dan Instagram). LPET ini merupakan project yang sangat bermanfaat karna merupakan ajang berlatih mengedukasi dan komunikasi, selain itu seorang dokter juga harus mempunyai kemampuan edukasi dan komunikasi yang baik. Dari pelaksaan sendiri sudah amat baik mulai dari materi yang dibawakan, pembicara dan peserta yang datang sesuai indicator. Hanya saja waktu pelaksaan agak mundur karna bentrok dengan selesainya waktu perkuliahan sehingga acara menjadi agak terburu-buru. Namun dari keseluruhan acara yang telah berlangsung, semua sesuai dengan rencana.

22


Pada kegiatan Go Green ini, kami mengambil point reduce dan recycle yaitu dengan pembuatan lubang biopori untuk mengurangi risiko banjir serta mendaur ulang sampah agar dapat dipergunakan kembali juga sebagai penanganan dari permasalahan sampah itu sendiri. Aktivitas ini dilaksanakan pada Sabtu, 27 Januari 2018 di desa binaan CIMSA UIN yaitu di Gang Nurul Huda III, RW 03, Ciputat, Tangerang Selatan. Terdapat 2 mata acara pada aktivitas ini, yaitu pembuatan lubang biopori dan pembuatan kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik. Pada mata acara pembuatan lubang biopori, sasarannya adalah bapak-bapak warga RW 03. Acara diawali dengan melakukan edukasi/pencerdasan pada bapak-bapak RW 03 mengenai pentingnya pembuatan lubang biopori dan bagaimana cara membuatnya. Kemudian, warga turut melakukan pembuatan lubang bipori secara mandiri. Member CIMSA pun turut aktif membantu warga dalam pembuatan lubang biopori ini. Di sisi lain, juga dilakukan mata acara pembuatan kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik. Pada aktivitas sebelumnya yaitu AKAD CIMSA UIN, telah dilakukan pencerdasan mengenai faktor resiko diare yang menjadi permasalahan di desa binaan CIMSA UIN. Termasuk juga terdapat materi mengenai sampah organic dan anorganik serta pemanfaatan dari masing-masingnya. Pada 1 minggu sebelum dilaksanakannya aktivitas GO GREEN, warga sudah diingatkan kembali untuk mengumpulkan sampah anorganik yang telah dipisahkan sebelumnya. Sehingga pada saat aktivitas GO GREEN dilaksanakan, para warga membawa bahan sampah dari rumah masing-masing. CIMSA UIN bekerja sama dengan LUMINTU, yang merupakan komunitas pengrajin sampah anorganik. Komunitas ini turut membantu CIMSA UIN dalam mengajarkan warga RW 03 dalam membuat kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik. Kerajinan tangan yang dibuat adalah robot, tas, gantungan kunci, pin, hiasan kulkas, dan masih banyak lagi.

GO GREEN Hasil kajian Economy and Environment Program for Southeast Asia (EEPSEA) pada Climate Change Vulnerability Mapping for Southeast Asia tahun 2009 menyebutkan bahwa dari 530 kota di 7 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia dan Filipina, Indonesia merupakan negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Berdasarkan peta penyebaran lokasi rawan banjir yang dikeluarkan Pemprov Banten, didapatkan bahwa Ciputat merupakan salah satu kecamatan yang rawan akan banjir. Kemudian telah dilakukan pengambilan data primer pada desa binaan CIMSA UIN, yaitu RW 03 Ciputat. Didapatkan adanya permasalahan genangan air dan penanganan sampah yang masih kurang baik. Berdasarkan kedua masalah di atas, dibuat suatu aktivitas yang dinamakan GO GREEN. GO GREEN adalah tindakan atau perbuatan yang ditujukan untuk menyelamatkan bumi dari segala kerusakan akibat ulah manusia, dimana cara penyelamatannya dilakukan dengan program yang lebih menitikberatkan pada penghijauan lingkungan. Terdapat empat konsep GO GREEN yang biasa disebut dengan 4R, yaitu reduce, reuse, recycle, dan replace.

Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti aktivitas GO GREEN ini. Terlebih pihak LUMINTU juga mengajarkan bagaimana cara memasarkan hasil kerajinan tangan yang telah dibuat. Para warga pun tertarik dan menginginkan pembelajaran lebih lanjut dalam hal pemanfaatan sampah ini.


Human Rights Day dibuat dengan konsep selebrasi menggunakan cap tangan. Awalnya, mahasiswa yang datang akan diberi handscoon sebagai pelindung dari tangan agar tidak terkotori oleh cat nantinya. Setelah memasang handscoon, mulailah mereka membenamkan tangan mereka di cat yang telah disediakan. Cat yang disediakan sangatlah berwarna-warni! Hal ini menunjukkan kebebesan akan hak asasi manusia itu sendiri. Para mahasiswa yang mengikuti selebrasi mengaku senang dan berakhir dengan foto bersama teman-teman lainnya.

HUMAN RIGHTS DAY Selamat pagi CIMSA! Pada 14 Desember 2017, SCORP CIMSA UIN telah berhasil melaksanakan aktivitas yang bernama “HUMAN RIGHTS DAY�. Aktivitas ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Aktivitas ini bertujuan untuk melakukan selebrasi hari hak asasi manusia, sehingga mahasiswa dapat memperingati hari tersebut dengan suka cita! Aktivitas ini dilakukan di Kampus FKIK UIN Jakarta. Aktivitas dimulai pada pukul 12.00. Mahasiswa PSKPD sudah mulai berdatangan untuk turut melakukan selebrasi pada Human Rights Day. Sasaran dari aktivitas ini adalah seluruh mahasiswa dan mahasiswi PSKPD UIN Jakarta, yaitu angkatan 2015, 2016, dan 2017. Dimana mereka lah yang masih aktif berkegiatan di kampus.

25

Acara berlanjut hingga pukul 17.00, dimana rangkaian acara diakhiri dengan foto bersama para member SCORP CIMSA UIN. Tidak lupa, sebelum membereskan perlengkapan, SCORP CIMSA UIN menyanyikan yel-yel SCORP dan jargon andalan CIMSA yaitu, be active, be active, be active, with CIMSA!!!


MAKIATO Pada tanggal 23 September 201, SCOPH CIMSA UIN menyelesaikan aktivitas bertemakan smoking clinical control yang bernama “MAKIATO - Mari Kita Berhenti Merokok�. Aktivitas ini dilakukan di comdev CIMSA UIN yang berlokasi di Gang Nurul Huda III Ciputat. Kami melakukan pengambilan data primer dengan sasaran warga comdev CIMSA UIN. Sasaran yang kami pilih adalah laki-laki usia produktif yang menjadi warga comdev CIMSA UIN. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara pengisian kuisioner seputar kebiasaan merokok pada kehidupan sehari-hari. Pertanyaan mencakup tentang sudah berapa lama menjadi perokok aktif, berapa batang rokok yang dihabiskan sehari, dan juga pengetahuan akan bahaya rokok untuk perokok aktif maupun pasif. Untuk menarik perhatian bapak - bapak agar bersedia untuk di wawancara, kami juga melakukan cek tekanan darah secara gratis. Hasil dari pemeriksaan tekanan darah ini juga sebagai data tambahan pada data primer yang kami ambil. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan oleh member CIMSA UIN sendiri sembari menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan partisipan

Selain itu, kami juga melakukan pengisian kuisioner dan cTek tekanan darah gratis secara door to door. Kami berkeliling desa untuk mewawancarai warga dan melakukan pemeriksaan tekanan darah. Terdapat pengalaman menarik yang kami dapatkan saat berkeliling desa. Di suatu rumah, kami berkesempatan bertemu dan berbincang dengan penderita kanker paru yang merupakan warga CIMSA UIN. Beliau menceritakan kisah hidupnya sebagai penderita kanker paru. Beliau menyebutkan bahwa penyebabnya adalah tidak lain karena kebiasaan merokoknya. Hal ini tentunya menjadi pembelajaran bagi kami selaku member CIMSA UIN dan mahasiswa kedokteran. Kisah hidup bapak tersebut dapat menjadi bukti nyata bahaya merokok bagi kesehatan. Terlebih, pengaruh paling berbahaya dan mematikan adalah kanker paru yang telah terbukti nyata pada warga comdev CIMSA UIN sendiri. Antusiasme warga terhadap project ini ternyata sangat luar biasa, dilihat dari keinginan mereka yang sangat tinggi untuk mengurangi frekuensi merokoknya. Kegiatan kami ini juga didukung oleh kader dan stakeholder terkait. Bapak RW 03 sangat berharap aktivitas ini dapat menjadikan desanya yang bebas asap rokok. Setelah dilakukannya pengambilan data primer pada warga comdev CIMSA UIN, SCOPH CIMSA UIN bekerja sama dengan RSD CIMSA UIN dalam mengolah data yang ada. Data yang didapatkan berupa, 60% warga merupakan seorang perokok aktif. Dari segi pengetahuan, 80% warga memiliki pengetahuan yang buruk mengenai bahaya merokok. Sedangkan 16% warga memiliki pengetahuan sangat buruh dan hanya 4% yang memiliki pengetahuan baik. Data mengenai perilaku merokok pada warga comdev CIMSA UIN juga didapatkan 80% sangat buruk, 7% baik, dan 13% sangat buruk. Tentunya hal ini menjadi alasan kami untuk meneruskan aktivitas. Harapan kami, dengan tersusunnya data primer yang ada, hal ini menjadi langkah awal kami untuk membentuk MAKIATO sebagai comdev SCOPH CIMSA UIN. Sehingga diharapkan, MAKIATO akan memberikan hasil yang baik untuk menurunkan perilaku merokok pada warga comdev CIMSA UIN.

28


PAGI Sejak 58 tahun yang lalu, 25 Januari ditetapkan sebagai hari untuk merayakan Hari Gizi Nasional. Riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2010) menyatakan bahwa masih tingginya jumlah penduduk yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur. Riskesdas, 2013, menyatakan bahwa 93,5% penduduk usia >10 tahun mengkonsumsi buah dan sayur dibawah anjuran yang seharusnya. Padahal, seperti yang kita ketahui konsumsi buah dan sayur yang cukup memiliki peranan penting sebagai salah satu upaya pemenuhan gizi yang baik, khususnya pada anak. Untuk itu, Sabtu 24 Maret 2018 kemarin, SCOPH CIMSA UIN baru saja mengadakan aktivitas dengan tema PAGI : Penuhi Asupan Gizi Anak Indonesia. Aktivitas PAGI ini dilakukan dalam rangka memperingati hari gizi nasional yang menjadi salah satu perayaan yang penting di Indonesia khususnya di bidang kesehatan. Acara ini bertempat di SDN 02 Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten yang diikuti oleh 60 siswa. PAGI, dimulai dengan kegiatan senam pagi bersama seluruh siswa SDN 02 Cirendeu di lapangan selama 30 menit yang dipimpin oleh dua orang siswa. Setelah itu siswa dan siswi memasuki kelas masing - masing yang telah ditentukan dan dimulailah sambutan oleh Project Officer PAGI yaitu Rasya Salma Irawan, sejak awal pembukaan acara, peserta tampak antusias dan menunjukan semangat yang sangat luar biasa, terutama ketika meneriakan jargon acara kali ini yaitu , “Pagi - pagi, penuhi asupan gizi anak indonesia�. Kemudian dilakukan pre-test untuk menguji pemahaman awal peserta seputar kandungan makanan sehat dan bergizi serta kesadaran akan pentingnya makan sayur. Setelah itu, peserta diberikan materi seputar pentingnya makan makanan yang sehat dan bergizi serta meningkatkan kesadaran akan buruknya kebiasaan jajan sembarangan oleh member SCOPH CIMSA UIN. Siswa dan siswi tampak sangat antusias dan semangat pada sesi tersebut. Hal ini terbukti dari keaktifan mereka menjawab pertanyaan - pertanyaan yang dilontarkan oleh pemateri. Tak lupa setelah pemberian materi, post-test dilakukan untuk melihat perkembangan pengetahuan peserta setelah diberi edukasi. Dari hasil yang didapatkan, terlihat penigkatan signifikan peserta yang telah diedukasi. Ice breaking, snack time, dan games seputar makanan sehat pun diberikan kepada peserta sebelum memasuki ke mata acara selanjutnya yaitu pengukuran antropometri. Seluruh murid kelas 2 berbaris dengan rapih menunggu datangnya giliran mereka untuk diukur berat dan tinggi badannya oleh member SCOPH CIMSA UIN. Hasil yang didapatkan kemudian dibaca dan diinterpretasikan dengan menggunakan kurva yang dibuat okeh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) : 2 to 20 years for boys and girls, untuk melihat adakah siswa atau siswi yang mengalami gizi dibawah standar deviasi. Acara PAGI ditutup oleh kegiatan foto bersama oleh semua peserta, member SCOPH CIMSA UIN, dan guru yang hadir.

30


Selain metode penelitian, kami juga diajari mengenai metode sampling, cara analisis data, dan pengenalan SPSS. Saat materi mengenai analisis data kami diajari mulai dari mengkategorikan variabel hingga metode perhitungan yang tepat untuk mengolah data tersebut. Saat pengenalan SPSS pun kami diajari bagaimana cara menginput data ke aplikasi serta bagaimana output yang diharapkan bisa keluar hasilnya. Setelah materi pertama selesai, kami memberikan sertifikat kepada kak Zackie dan bingkisan berupa makanan serta minuman. Lalu kami berfoto bersama sebagai dokumentasi. Kemudian kami istirahat sebentar dan melanjutkan lagi dengan materi kedua yaitu pengenalan SCORE kepada member. Isi pengenalan member SCORE ini meliputi visi dan misi SCORE, kepengurusan SCORE, jenis-jenis project SCORE, meeting SCORE, serta alur incoming dan outgoing. Selain itu juga diberikan waktu tanya-jawab antara LORE dengan member. Setelah selesai, LORE juga diberi sertifikat. Acara selesai sekitar pukul 18.45 WIB. Saya selaku LORE sah menjadi lokal yang akan SCORE dala dan semoga lebih kreatif dan

Observer CIMSA UIN, berharap semoga kedepannya UIN bisa SCORE. Selain itu juga, saya berharap semoga project-project UIN laksanakan bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada kenSCORE UIN bisa terus mengembangkan project-project yang inovatif. Aamiin. Sekian dari saya terimakasih teman-temanď Š

SGP 1 Halo semuanya. Saya LORE Observer dari CIMSA UIN ingin menceritakan project pertama yang telah kami laksanakan. Jadi alhamdulillah pada hari rabu tanggal 27 desember 2017, UIN telah melaksanakan project pertamanya yaitu SCORE Goes Public Level 1 (SGP1). SGP1 ini merupakan suatu project untuk pengenalan basic riset bagi member SCORE. Saat SGP1 juga member SCORE diberi pengenalan secara general mengenai SCORE itu sendiri yang materinya dibawakan oleh LORE. SGP1 dimulai kira-kira pukul 4 sore, diawali dengan pemberian materi oleh kak Zackie dari UI angkatan 2012 karena kebetulan saat itu dokter yang dijadikan narasumber tidak dapat hadir sehingga akhirnya kami mengundang kak Zackie sebagai penggantinya. Beliau memberikan materi mengenai metode penelitian. Saat pemaparan materi pun kami diberikan waktu tanya-jawab serta diberi contoh-contoh judul skripsi dan apa metode penelitian yang cocok dengan judul tersebut.

32


Setelah itu, dilanjutkan dengan pelatihan penggunaan aplikasi SPSS yang dibantu oleh dr. Risahmawati Ph.D, disini peserta diberi contoh data dan diminta untuk mengolahnya sehingga didapatan data deskriptifnya. Acara ditutup dengan da pemateri dan juga

pemberian foto bersama

sertifikat seluruh

kepapeserta.

Saya selaku LORE Observer CIMSA UIN, berharap semoga kedepannya UIN bisa segera diresmikan menjadi lokal SCORE. Selain itu juga, saya berharap semoga project-project yang akan SCORE UIN laksanakan bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala. Semoga SCORE Observer CIMSA UIN bisa terus mengembangkan project-project yang lebih kreatif dan inovatif. Sekian dari saya terimakasih.

SOS Halo, saya LORE Observer dari CIMSA UIN ingin memberitakan project kedua yang telah kami laksanakan. Alhamdulillah pada hari sabtu tanggal 24 maret 2018, SCORE Observer CIMSA UIN telah melaksanakan project keduanya yaituSchool of Skripsi. School of Skripsi ini adalah suatu project kolaborasi dengan organisasi MERCY. Project ini bertujuan untuk memberikan materi mengenai cara penulisan skripsi bab 1-3 dan juga memberikan pelatihan memakai aplikasi SPSS untuk mengolah data. Kami membuka registrasi mulai dari h-7 untuk 50 orang peserta dari 3 angkatan preklinik dan masing-masing peserta diwajibkan membayar uang registrasi sebesar Rp10.000. Saat hari H, para peserta diwajibkan untuk registrasi ulang mulai pukul 07.00 sampai 07.30. Acara dimulai dengan pembukaan berupa pembacaan ayat suci al-quran serta sambutan dari LOCO dan PO acara. Lalu dilanjutkan dengan pretest juga pemaparan materi pertama oleh dr. marita Fadhilah, MD, Ph.D tentang penulisan bab 1 – 3. Setelah materi selesai dilakukan diskusi Tanya-jawab. Setelah Tanya-jawab, dilanjutkan dengan posttest lalu istirahat, pembagian snack, dan ice breaking.

34


Pada tahun ini, pelaksanaan CHEESE 1 bertemakan Occupation dan Public Place. Anakanak yang mengikuti kegiatan ini berjumlah melebihi ekspektasi, yaitu 130 orang, dengan ekspektasi awal yaitu hanya 100 orang. Pada pelaksanaannya, kami membagi anak-anak tersebut menjadi empat grup, dengan tiap grup berisi sekitar 32/33 orang, dan dipandu oleh seorang pembimbing dari member SCOPE UIN juga. SCOPE UIN membuat empat pos di lapangan, dan di tiap pos terdapat tiga orang member yang berjaga, dan memperagakan beberapa profesi yaitu dokter, atlet, chef, dan fotografer, lengkap dengan peralatan tiap profesi masing-masing tersebut. Di dalam pos tersebut, para member mengajarkan apa saja yang terkait dengan profesi tersebut. Misal: pekerjaan dokter, dimana bekerjanya? Apa saja alat-alat yang digunakan ketika menjadi seorang dokter? Di tiap-tiap pos ini kami memberi lima vocabularies baru yang harus dihapal anak-anak tersebut, dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Dan disini member SCOPE UIN juga menunjukkan alat-alat kedokteran, dan meminta anak-anak tersebut untuk memperagakan menggunakannya, misal stetoskop, alat minor set yaitu klem dan pinset. Dan demikian juga pada pos atlet, fotografer, dan chef. Setelah belajar bersama, dilakukan games yaitu menebak kata dalam Bahasa Inggris tentang apa saja yang sudah dipelajari di tiap-tiap pos. Dan anak-anak sangat antusias dalam mengikuti games tersebut. Terdapat sekitar lima orang yang maju dan mendapat hadiah. Setelah games, dilakukan pembagian makanan kepada anak-anak, dan diikuti foto bersama. Di penghujung acara, SCOPE UIN berkesempatan bertemu dengan Dik Doank, yaitu seorang penyanyi dan pemilik Kandank Jurank Doank, dan kami mendapat feedback positive dari beliau. Dan tidak lupa di penghujung acara, kami semua menyanyikan yel-yel SCOPE, dan meneriakkan jargon CIMSA, yaitu Be Active, Be Active, Be Active With CIMSA!!!

CHEESE 1 Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang paling banyak digunakan saat ini. Tidak hanya dalam komunikasi sehari-hari, saat ini banyak kita jumpai artikel, jurnal, buku, dan film yang menggunakan Bahasa Inggris dalam memberi sebuah informasi. Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa penutur sehari-hari. Dan terlihat disini bahwa terdapat urgensi yang dihadapkan kepada masyarakat untuk belajar Bahasa Inggris karena pengaruh globalisasi, dan perkembangan zaman. Pada tanggal 22 October 2017, SCOPE CIMSA UIN telah berhasil mengadakan project tahunannya, yaitu CHEESE (Cheers With English). CHEESE adalah salah satu project andalan SCOPE CIMSA UIN, yaitu mengajar materi Bahasa Inggris kepada anak-anak kecil, berusia 5-13 tahun, dan diadakan sebanyak dua kali tiap tahun. Pada CHEESE 1 tahun ini, SCOPE UIN menggunakan konsep yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu berbasis Outdoor Activities dan bertempat di Kandank Jurank Doank. Di tahun sebelumnya, CHEESE selalu menggunakan konsep Indoor, yaitu mengajar dengan berbasis menulis, mengerjakan worksheets, dan bermain games tebak-tebakan

35


The registration started at 08.00 a.m, followed by a brief speech from the Project Officer, Muhammad Rafli Iqbal, the representative from LIA Ciputat, Mr. Sutoyo, and from the Local Coordinator of CIMSA UIN, Reyfal Khaidar. Then, we started do the test at 09.15 a.m. This test was followed by 18 people, far from our expectations because there was a schedule clashing between two organisations (TBM and CIMSA, the TBM had a practice in the mountain), the Language Centre only can do this event on the weekend, mostly the students from other faculties are having their holiday, and the last one the medical student who’s in their clinical practice were having the try out of UKMPPD so there was a few students cancelled their attendance for this project. The test started with listening section, and then followed by reading section. It was overall two hours for doing the test. After the test finished, Mr. Sutoyo gave the tips and trick how to do the TOEFL test, started with why we need to study English language, the urgencies to study it, and then why we, medical students really need to improve our speaking in English, because the medical books mostly in English language, also MEA (Asian Economic Community) that will be starting in 2020 and the growing of globalisation we should prepare for it.

After the tips and trick explanation from the representative of LIA Ciputat, we give a certificate to Mr. Sutoyo as the guest for this event, and it was given by the project officer of this project, Muhammad Rafli Iqbal. Then after he asked for leave, the students that followed this event said thanks and it was really great and helpful to join this mini test simulation.

MINI TOEFL English is the most spoken language in the world. So many activities nowadays related to it because of the world globalisation. For example, some articles, journals, books, songs, as well as the education systems are using English for the most used language. Thus, we see the urgencies for Indonesian people to start to learn English, because of the development of the world globalisation that keep growing, we need to improve our English Ability. TOEFL as known as Test of English as a Foreign Language is the most widely used English test that’s been used all over the world til’ now. It has recognised for all of the universities, also been used for applying for jobs and scholarships, either in Indonesia or in other countries in the world. On Saturday, January 13th 2018, SCOPE CIMSA UIN just held a project named MiniTOEFL, cooperated with LIA Ciputat (An English Language Centre). This is a TOEFL mini test simulation for the medical, pharmacy, public health, and nursery students in Faculty of Medicine and Health Sciences in Syarif Hidayatullah State University. And in this project, we’re not giving the students the real TOEFL certificate, but only a prediction score. We did a promotion to the students, started from the Medical student from 2017 batch until the clinical clerkship.

37


First, we did a pretest so we would know the average ability of the kids. And then, we did the English teaching by divided them into 2 groups, and we taught them in a fun way. The first group theme is the occupation, and the second one is the animal. Then, in every group, the teacher will show them the picture of the animal and the occupation, and asked the kids what’s the English of this, and then spell the vocabularies together. And after that, our SCOPE member asked the volunteered participants to review the lessons, and gave them the reward of the most active. Also we did the post test to measure if there’s any enhancement of English vocabularies from the kids. The kids looked very excited in learning English by study with this method, and they were able to memorise all the words that we taught to them. SCOPE CIMSA UIN is also looking forward for another companionship with this Community Development Village!

CHEESE 2 English is the most used international language that’s been used by people around the world. Nowadays English can be found almost everywhere in Indonesia and the world. Starting from games, music, textbook, even a restaurant or café, most of them at least use an English word. This shows that English is one of the most used language that needs to be learned so that we can face the changes of the world and technology development. Last Monday night on March, 26th 2018, SCOPE CIMSA UIN held a project called CHEESE (Cheers With English), in our Community Development Village. In this project, we taught the children the basic vocabularies of English themed animal and occupation. The participants was varies, starting from 5-11 years old, from kindergarten to elementary school. The total amount of the participants was 55 kids, and it exceeded out expectations that was only 40 kids.

39


UHC

UIN Health Collaborative

Interprofessional collaboration (IPC) merupakan suatu pengintegrasian atau kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan baik individu maupun masyarakat pada umumnya. IPC penting dilakukan bagi praktisi kesehatan untuk efisiensi tindakan yang dilakukan kepada pasien dan agar antar profesi kesehatan memiliki batas peran yang jelas dalam setiap tindakan yang dilakukan terhadap pasien. Namun sayangnya, penerapan IPC ini baik dalam rumah sakit (klinisi) maupun kampus kesehatan masih sangatlah sedikit.

Interprofessional collaboration (IPC) dibawakan oleh dr. RR Pasati Lintangella dari IYHPS. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber setiap program studi, yaitu Suci Ahda Novitri, M. Si., Apt dari farmasi, Ns. Arga indra wahyudi S.Kep dari keperawatan, Dewi Utami Iriani, S.KM. M.kes Ph.D dari kesehatan masyarakat dan Dr. Dwi Tyastuti, MPH, Ph.D dari kedokteran. Pemberian materi dari setiap program studi ini bertujuan agar peserta dapat mengetahui peran dari setiap tenaga kesehatan yang ada. Setelah dibekali materi yang cukup, peserta dibagi per kelompok dan menuju beberapa ruang kelas. Disana, para peserta di setiap kelompok diberi 2 kasus dan diminta untuk menyelesaikan kasus tersebut sesuai dengan peran mereka masing-masing. Bagian terserunya adalah ketika mereka diminta untuk melakukan role play dengan pasien simulasi. Mereka menerapkan apa yang telah didiskusikan pada pasien yang sudah diberi arahan sesuai kasus yang ada.

Kurangnya penerapan IPC di rumah sakit merupakan salah satu dampak dari kurangnya pengetahuan mahasiswa mengenai IPC dan kurangnya Interprofessional Education (IPE) pada masa pendidikan. Mengingat betapa pentingnya penerapan IPC ini, maka SCOME CIMSA UIN mengadakan kegiatan aplikasi IPE kepada mahasiswa FKIK UIN Jakarta sebagai pengenalan bagi mahasiswa mengenai IPE dan penerapan dalam Collaborative Practice serta tercipta suasana IPC di FKIK UIN Jakarta.

Setelah roleplay selesai, semua peserta diminta untuk kembali pada ruangan besar. Pada penghujung acara, diminta 3 orang perwakilan peserta untuk maju memberikan kesan dan pesan setelah menjalani acara ini. Dari ketiga peserta yang maju didapatkan feedback yang positif. Mereka setuju bahwa acara ini sangat bermanfaat dan setuju untuk dilakukan di tahun berikutnya. Bahkan beberapa peserta menginginkan aktivitas ini dilakukan setiap periode. Acara ditutup dengan foto bersama dan menyanyikan yel-yel SCOME. Tak lupa di akhir, bersama-sama kami teriakkan jargon andalan CIMSA yaitu, Be Active, Be Active, Be Active, with CIMSA!!!

Pada tanggal 21 Oktober 2017, SCOME CIMSA UIN telah berhasil melaksanakan aktivitas yang bernama UHC (UIN Health Collaborative). Acara ini bekerja sama dengan DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) FKIK UIN Jakarta. Sehingga segala sesuatu mengenai perencanaan hingga pelaksanaan aktivitas dilakukan oleh SCOME CIMSA UIN dan DEMA FKIK UIN Jakarta. Selain itu, SCOME CIMSA UIN turut bekerja sama dengan Indonesian Youth Health Professionals Society (IYHPS). Sasaran dari aktivitas ini adalah mahasiswa baru angkatan 2017 pada 4 program studi di FKIK UIN Jakarta, yaitu pendidikan dokter, ilmu keperawatan, farmasi, dan kesehatan masyarakat. Pemilihan sasaran berupa mahasiswa baru dikarenakan agar mereka dapat mengenal lebih dini bagaimana peran masing-masing profesi dan batas peran dalam setiap tindakan pada pasien nantinya. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh member SCOME CIMSA UIN. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari project officer, local coordinator CIMSA UIN, ketua DEMA FKIK UIN Jakarta, dan dekan FKIK UIN Jakarta. Setelah itu, materi pertama mengenai


CST

Clinical Simulation Training Objected Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kompetensi mahasiswa secara objektif dan terstruktur dimana seluruh mahasiswa diuji dengan ujian yang sama dan dinilai dengan lembar penilaian tertentu. Metode ujian ini tentunya merupakan sesuatu yang baru bagi mahasiswa kedokteran tingkat pertama, dimana mereka baru saja bertransisi dari sistem pembelajaran di Sekolah Menengah Atas yang tentunya jauh berbeda dari sistem pembelajaran yang sekarang harus mereka hadapi di kedokteran. . Clinical Simulation Training merupakan salah satu dari Activities SCOME CIMSA UIN yang mendukung SDG’s nomer 4 yaitu Quality Education. Project ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa FK UIN tingkat pertama yang notabennya belum pernah OSCE dan sama sekali belum mengetahui gambaran dari masing - masing penguji, setelah itu dilakukan pengisian evaluasi Project dan ditutup dengan foto bersama. Clinical Simulation Training ini mendapatkan respon yang sangat baik dari peserta. “Kalo gak ikutan CST aku gak punya gambaran OSCE sama sekali”, “Stase nya ditambah lagi ya kak!”, “Terimakasih ya kak sudah mau mengadakan acara yang sanagt bermanfaat ini” itulah feedback dari peserta. Alhamdulillah apabila acara ini dapat diterima dan bermanfaat bagi calon dokter harapan bangsa. Mudah - mudahan SCOME dapat terus menunjang Empowering medical students, improving nation’s health.

. yang akan dilakukan saat OSCE sehingga dapat menurunkan angka ketidaklulusan OSCE pada tingkat pertama. Acara dilaksanakan hari Sabtu, 19 Mei 2018 pukul 10.00 WIB yang dibuka oleh MC yaitu Tresna Anugrah (SCOME CIMSA UIN 2016) dan Syifa Salsabilla (SCOME CIMSA UIN 2017), dilanjutkan pembacaan ayat Suci Al-Qur’an dan Sari tilawah oleh Aisyah Nur Permatasari (SCOME CIMSA UIN 2017) dan Jessika (SCOME CIMSA UIN 2017), selanjutnya penyampaian sambutan oleh ketua pelaksana Clinical Simulation Training yaitu Suha Dayfullani (SCOME CIMSA UIN 2017) dan sambutan oleh Reyfal Khaidar (LOCO CIMSA UIN). Sebelum simulasi dimulai, dilakukan briefing peserta dengan menginformaskan urutan stase dan letak ruangannya oleh Tresna Anugrah. Pada CST kali ini dibuat simulasi sebanyak 7 stase yang terdiri dari 6 stase Skills dan 1 stase tulis, namun peserta tidak mengetahui sama sekali stase apa saja yang akan diujikan sehingga benar - benar merasakan atmosfer OSCE yang “menakutkan”. Kloter demi kloter telah dilalui dan tibalah saatnya Feedback


HDN

Hari Dokter Nasional

Kemudian member lain tersebut memberi solusi atas permasalahannya. Hingga pada akhirnya, member tersebut melakukan saran dari temannya. Setelah ujian perbaikan dilakukan, member tersebut tersenyum puas karena hasil belajarnya.

Hari Dokter Nasional (HDN) merupakan project yang diadakan oleh SCOME CIMSA UIN. Project ini memiliki target seluruh mahasiswa-mahasiswi pre klinik PSKPD UIN Jakarta dan dosen PSKPD UIN Jakarta. Project ini terdapat 2 rangkaian kegiatan, yaitu pada hari Selasa, 24 Oktober 2017 dan Kamis, 26 Oktober 2017. Kedua project ini diadakan di Kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada rangkaian acara pertama yaitu pada Selasa, 24 Oktober 2017 adalah publikasi video. Tema video berasal dari SCOME CIMSA Nasional yaitu “Together reach the highest competency�. Dimana pada tema video ini berisi mengajak mahasiswa kedokteran untuk refleksi diri guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dalam dunia kesehatan di masa depan. Video yang dibuat dipublikasikan melalui youtube, line, instagram official CIMSA UIN.

Pada rangkaian acara kedua yaitu pada hari Kamis, 26 Oktober 2017 adalah Pembagian bunga, kartu ucapan, dan foto bersama dosen. Setiap hari kamis, seluruh angkatan pre klinik PSKPD UIN Jakarta terdapat jadwal diskusi kelompok. Diskusi ini didampingi oleh fasilitator yang kebanyakan adalah seorang dokter. Pemberian bunga dan kartu ucapan ini dilakukan pada akhir diskusi kelompok oleh seluruh kelompok diskusi di seluruh angkatan PSKPD UIN Jakarta. Tidak lupa dikomentasikan dengan foto bersama dengan fasilitator diskusi kelompok masing-masing.

Video bercerita tentang seorang member CIMSA UIN yang memiliki masalah pada nilai akademiknya. Hal ini dikarenakan pada hari sebelum ujian dilaksanakan, member tersebut tidak mempelajari materi ujian dengan baik dan memilih untuk bermain games. Setelah hasil ujian diumumkan, member tersebut mendapat nilai di luar dugaannya, dan mengharuskan dirinya untuk mengikuti perbaikan. Scene selanjutnya dilanjutkan dengan adanya kegiatan rapat project. Dimana pada saat rapat ia merenung dan kurang aktif. Sehingga terdapat member lain yang menanyakan keadaannya.


BTS

Breaking the Silence Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 berdasarkan Badan Pusat Statistik adalah 237,641,326 jiwa sekitar 11,580,117 merupakan penyandang disabilitas, termasuk didalamnya penyandang tuna rungu yang berjumlah 2,547,626 jiwa. Data tersebut menunjukkan presentasi populasi penyandang disabilitas yang cukup besar di Indonesia. Penyandang disabilitas seringkali dianggap sebagai warga masyarakat yang tidak produktif, tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga hak-haknya pun diabaikan, padahal seharusnya penyandang disabilitas mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan, termasuk pelayanan kesehatan tentunya.

Sebelum penyampaian materi, dilakukan pretest dengan memperagakan gerakan menggunakan bahasa Isyarat. Setelah itu pengenalan tentang GERKATIN oleh Bapak Bambang Prasetya dan pengenalan PUSBISINDO oleh Bapak Iwan Satryawan yang dipandu oleh kak RN Jasmina sebagai interpreter. Mata acara puncak yaitu SWG yang dibagi menjadi 3 kelas untuk pelatihan bahasa Isyarat. Saat SWG diajarkan mempraktikan abjad dan angka dalam bahasa isyarat. Tidak hanya itu, SWG juga memuat roleplay untuk perkenalan dan bagaimana anamnesis serta edukasi menggunakan bahasa Isyarat seperti “Minum obat 3x sehari saat pagi, siang, malam” dan masih banyak lagi. Tak terasa, SWG pun berakhir dan berakhirlah puncak acara Breaking the Silence ini. Namun sebelum ditutup dilakukan postest dan pengisian evaluasi Project dilanjutkan dengan foto bersama dan ditutup dengan yel yel khas SCOME “S-C-O-M-E SCOME HIHU!”.

Acara Breaking the Silence ini memberikan respon yang sangat baik dari peserta. “Seru banget kak acaranya”, “wah acaranya sangat bermanfaat”, “gak nyesel ikutan Breaking the Silence”, “wajib diadain lagi ya kak!” itulah feedback dari peserta. Alhamdulillah apabila acara ini dapat diterima oleh calon dokter harapan bangsa. Mudah - mudahan SCOME dapat terus berinovasi melalu acara Breaking the Silence dan acara lain yang tidak kalah menarik dan bermanfaat sehingga dapat terus menunjang Empowering medical students, improving nation’s health.

Breaking the Silence merupakan salah satu dari Activities SCOME CIMSA UIN yang mendukung SDG’s nomer 4 yaitu Quality Education. Event ini bertujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kesehatan terutama dokter untuk menghadapi pasien yang memiliki keterbatasan pendengaran atau berbicara yang masing masing biasa kita kenal dengan sebutan tunarungu dan tunawicara. Acara ini berkesempatan mengundang narasumber dari GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia), PUSBISINDO (Pusat Bahasa Isyarat Indonesia) dan PLJ (Pusat Layanan Juru bahasa Isyarat). tAcara dibuka oleh MC yaitu Tresna Anugerah (SCOME CIMSA UIN 2016) dan Zakiyah Safitri (SCOME CIMSA UIN 2016), dilanjutkan pembacaan ayat Suci Al-Qur’an dan Sari tilawah oleh Alhayandi Deu (SCOME CIMSA UIN 2016) dan Khannisa Aghnia Afwa (SCOME CIMSA UIN 2016), selanjutnya penyampaian sambutan oleh ketua pelaksana Breaking the Silence yaitu Ayu Saputri R (SCOME CIMSA UIN 2016) dan sambutan oleh Alam Sampurna (VLE CIMSA UIN).

47



MEDICAL EDUCATION ABROAD On Tuesday, January 16th 2018, we held MEA. But unfortunately, only dr. Hari and dr. Flori can come to the event because dr. Cut was still in Mataram. But it didn’t reduce the interest of the audiences, it’s proven by the amount of the audiences kept increase during the event, and the total amount was 55 people. And in this event, there was also the clinical students from batch 2012. The registration started at 04.00 pm, followed by a brief speech from the Project Officer Ananda Chairia, followed by the local coordinator, Reyfal Khaidar. Then we started to do the seminar with dr. Flori as our speaker. She explained what did she do to got the scholarship, the research she did in Japan, and how to deal with the culture shock and other differences and difficulties during her staying in Niigata, Japan.

Medical Education in Indonesia has a lot of differences compared to medical education in other counies. Those different things include in terms of education quality, educational technologies, medical advances which aren’t in Indonesia yet, and many more. Thus, we haven’t experienced those things in Indonesia yet. Because of those reasons, we, SCOPE and SCOME of CIMSA UIN collaborated to make a new project, we called it ‘MEA’ (Medical Education Abroad). We invited our lecturers who have experienced their study abroad. Here they are: Speaker 1: dr. Hari Hendarto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Ph.D Doctor Hari is an internist, a consultant of Endocrine-Metabolic-Diabetes. He finished his medical bachelor in the Faculty of Medicine Christian Indonesia University, and pursued his specialty in Internal Medicine in Faculty of Medicine University of Indonesia. He practices in some of the most prominent hospital in Jakarta. Not only practices as an internist, and researcher. It’s proven that he pursued his doctoral study in Japan, where he got his Ph.D degree. but he also a medical education lecturer and researcher. It’s proven that he pursued his doctoral study in Japan, where he got his Ph.D degree. Speaker 2: dr. Flori Ratna Sari, Ph.D Doctor Flori is a Pharmacology lecturer in Faculty of Medicine of Syarif Hidayatullah University. Aside from being a lecturer, she’s a research staff and generate some scientific works which are published in international journal. She did her medical bachelor in Faculty of Medicine Indonesia University, and continue her doctoral in Niigata University of Pharmacy and Applied Life Science, Japan.

Speaker 3: dr. Cut Warning, M.P.H Doctor Cut also one of a lecturer in Faculty of Medicine Syarif Hidayatullah State Univerty. She finished her bachelor degree in Medicine from Padjadjaran University, and purd her magister in the University of Adelaide, and got her M.P.H degree.

After the seminar, we did a talkshow, guided by Alam Sampurna. He asked the two doctors how was their experiences in Japan, how to deal with the shock culture in Japan, how to got the scholarship, and many more. Also there was five students who asked some questions to the guest speakers. And then dr. Hari and dr. Flori also gave us some tips and trick how to get a scholarship abroad. And then, after the talkshow, we gave a certificate to the guest speakers, and then took a photo together. All of the audiences felt happy because from this project, they know how’s the illustration to get a scholarship abroad.


WARS Dalam rangka memperingati International Women’s Day (IWD), SCORA & SCORP CIMSA UIN melaksanakan beberapa rangkaian project yang bernama Women Against Rape Cultures (WARS). Rangkaian aktivitas WARS yang pertama, yaitu pada Hari Selasa, 20 Maret 2018, SCORA & SCORP CIMSA UIN mengadakan training untuk member SCORA & SCORP CIMSA UIN, training tersebut berisi tentang “Rape Culture” yang dibawakan oleh seorang HRT & PETRA sekaligus RC region 3 yaitu Kak Fazra Mahalli, S. Ked. Setelah mendapatkan training, peserta dibagi menjadi 3 kelompok untuk FGD (Focus Group Discussion) dan juga setelah FGD, peserta membuat sebuah role play mengenai rape culture dan juga bagaimana cara mengedukasi dan melaporkan ke pihak yang berwenang jika melihat kekerasan/pelecehan seksual. Training diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-test dan alhamdulillah terdapat peningkatan pengetahuan member SCORA & SCORP CIMSA UIN terhadap rape culture. Setelah itu, rangkaian aktivitas WARS yang kedua yaitu Campaign yang dilaksanakan pada Hari Minggu, 25 Maret 2018 adalah Social Experiment di CFD bundaran HI. Social Experiment disini yaitu terdapat 3 orang wanita cantik yang sedang berolahraga di CFD dan ada 2 orang pria yang mengganggu / menggoda wanita-wanita tersebut mulai dari rape cultures jenis verbal, non verbal sampai ke fisik. Dan ternyata, setelah kurang lebih 2 jam melakukan social experiment, masyarakat di CFD tidak ada yang peduli atau acuh tak acuh terhadap apa yang dilakukan 2 orang pria tersebut. Hal itu menandakan bahwa masyarakat di CFD atau terutama di Jakarta, sudah terbiasa dengan rape culture, dan cenderung tidak peduli terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Bahkan, setelah di wawancara ke beberapa masyarakat disana, banyak yang mengatakan hal itu sudah biasa dan tidak perlu dicegah atau dilaporkan ke pihak yang berwenang.

Pada hari yang sama, kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat di sekitar CFD mengenai rape culture sesuai dengan training rape culture pada Hari Selasa kemarin. Setelah mengedukasi, kami juga memberikan kuisioner untuk mengetahui apakah masyarakat sudah paham atau belum edukasi yang sudah kami berikan. Jika jawabannya salah, maka kami mengedukasi ulang peserta tersebut sampai benar-benar paham. Alhamdulillah terkumpul 57 responden yang mengisi kuisioner dengan rata-rata nilai 79%. Setelah edukasi dan social experiment, kami menutup campaign IWD ini dengan funwalk keliling HI sampai ke menara BCA dengan meneriakkan “We Fight Rape Culture! Real Men Don’t Rape!” dan beberapa member melakukan orasi, harapannya masyarakat CFD ikut serta mengikuti campaign ini, lebih aware terhadap lingkungan sekitar mengenai rape culture dan edukasi yang sudah kami sampaikan dapat diterapkan dan disebarluaskan ke masyarakat luas lainnya. SCORA & SCORP CIMSA UIN juga mengikuti air campaign dengan memasang display picture menggunakan twibbon IWD di social media dan menguploadnya ke instagram dan social media lainnya. Sekian project dari SCORA & SCORP CIMSA UIN, semoga project yang dilaksanakan dalam memperingati IWD ini bermanfaat, masyarakat dapat menjadi lebih aware dengan adanya rape culture, dan tentunya member SCORA, SCORP dan CIMSA UIN semakin meningkat pengetahuannya mengenai rape culture.

53


Dari keberagaman itu lah kita bisa belajar, belajar mengenai perbedaan, belajar mengenai cara menangani keberagaman, belajar bertoleransi atas perbedaan kultur dan budaya, belajar untuk beradaptasi di tempat yang baru, belajar bagaimana cara untuk melakukan hubungan interpersonal yang baik, bukan hanya belajar yang akan kita dapatkan dari program exchange ini tapi kita juga akan membuka kesempatan - kesempatan baru dengan kita bertemu dengan orang - orang yang baru juga. Belajarlah dari pengalaman, maka carilah pengalaman sebanyak-banyaknya karena sebenarnya guru terbaik adalah dari pengalaman. Oleh karena itu, SCOPE CIMSA UIN bekerjasama dengan SCORE mengadakan project SCOPEXPERIENCE yang merupakan sebuah aktifitas untuk mempromosikan program exchange yang diadakan oleh SCOPE dan SCORE nasional bersama dengan SCOPE dan SCORE yang ada ditiap – tiap negara, dan meningkatkan minat mahasiswa kedokteran UIN untuk mengikuti Exchange. Diharapkannya dari di adakannya aktifitas ini, akan terjadi peningkatannya keinginan untuk meningkatkan pengetahuan serta minat mahasiswa kedokteran untuk melakukan exchange. Aktifitas ini dilakukan di kampus FK UIN dengan dilakukannya 2 rangkaian acara, yaitu dengan membuka Exchange booth yang berisikan beberapa negara-negara yang bisa melakukan exchange, negara yang kami tunjukan dalam mading ini bukan lah negara yang terkenal seperti Jerman atau Jepang tapi negara-negara “kuda hitam” yang sebenarnya memiliki keragaman budaya dan sistem kesehatan, yang sebenarnya cukup menarik untuk dikunjungi seperti negara Hungaria dan beberapa negara lainnya.

EXCHANGE FAIR Pertukaran kebudayaan merupakan sebuah langkah awal dalam memperkaya pengalaman belajar dan memberi keunggulan kompetitif di pasar pekerja global. Maka dari itu, SCOPE CIMSA yang dinaungi oleh IFMSA membentuk program Student Exchange, dimana program ini sangat dalam pengembangan keterampilan diri dan dapat digunakan di seluruh dunia.

Alasan kami menaruh negara – negara yang jarang diminati dalam mading kami adalah untuk meningkatkannya wawasan mahasiswa, bahwa untuk melakukan exchange bukan hanya menuju pada negara – negara besar saja, tapi kita juga bisa belajar dari negara negara lain yang mungkin disana terdapat harta karun pengetahuan yang mungkin tidak akan didapat di negara lainya. Dalam aktifitas exchange booth ini kami memberikan penjelasan kepada mahasiswa yang bertanya mengenai exhcange, yang secara garis besarnya kami tuangkan ke dalam mading beserta informasi umum mengenai negara – negara tertentu dari sisi budaya, sistem kesehatan, bahasa, makanan tradisional, festifal lokal, dll. Yang ke dua kita melakukan mini seminar yang dilanjut dengan talkshow bersama 6 orang mahasiswa kedokteran yang sudah pernah melakukan exchange sebelumnya, mereka membagi cerita pengalamannya selama melakukan exchange dari cerita yang mengasikan sampai keluh – kesah pada saat melakukan exchange, membagi tips mengenai persiapan keberangkatan, selama exchange dan berbagi apa saja yang didapat selama exchange.

Dengan melakukan exchange, banyak hal yang dapat diperoleh oleh para peserta exchange. Para peserta akan dapat merasakan perbedaan budaya dari negara asalnya, dengan membawa budaya dari negara masing masing, maka dengan itu juga kita bisa membantu meningkatkan eksistensi mengenai negara beserta kebudayaan yang tentunya budaya yang positif. Fungsi utama SCOPE disini adalah memfasilitasi dan mendukung seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia pada tingkat klinik untuk melakukan exchange ke luar negeri. Hasil yang diharapkan oleh diadakannya program ini, maka akan terbukanya pandangan dan pikiran mengenai dunia kesehatan. Karena dengan melakukan exchange, kita tidak hanya melihat - lihat mengenai sisi kebudayaannya saja tapi juga melihat seberapa berbedanya, keberagaman yang ada di dunia ini.

55


BRIGHTNESS X MATCHA Menurut WHO, kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera.Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000. ASI merupakan bagian terpenting dari upaya perlindungan, promosi, dan dukungan menyusui bagi para ibu dan bayi. Sejak bayi hingga menginjak usia 6 bulan, ibu harus memberikian asi eksklusif. Dengan ASI eksklusif, tumbuh kembang anak optimal dan tidak mudah sakit sehingga angka kematian pada bayi berkurang. Namun pada kenyataannya, masih banyak masyarakat dunia yang belum mengetahui pentingnya ASI eksklusif, termasuk Indonesia. Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dilihat bahwa masih tingginya AKI (Angka Kematian Ibu) dan kurang maksimalnya angka pemberian ASI di Indonesia. Oleh karena itu, SCOPH dan SCORA CIMSA UIN berkolaborasi untuk mengadakan project kolaborasi yang bernama BRIGHTNESS x MATCHA (Breast Feeding Awareness Campaign and Maternal Health Education). Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan wanita usia reproduktif, ibu hamil, dan ibu yang sedang menyusui mengenai kesehatan pada saat kehamilan, bahaya abortus, manfaat ASI dan bagaimana cara memberikan ASI yang baik dan benar. Serta untuk mengurangi AKI (Angka Kematian Ibu), kejadian abortus dan kesalahan Ibu dalam pemberian ASI. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Januari 2018 di Balai Warga Al Mizan RW 07, Cipayung, Ciputat. Materi pertama dibawakan oleh dr. Marita Fadhilah, Ph.D, seorang dokter komunitas yang membawakan materi mengenai maternal health dan abortus. Materi tersebut dibawakan oleh dr. Marita sekitar 45 menit dan 15 menit sesi tanya jawab. Setelah itu, masuklah ke penyuluhan kedua yang bertemakan manfaat pentingnya pemberian ASI serta bagaimana cara memberikan ASI yang baik dan benar, kemudian di sesi ini juga dilakukan demonstrasi cara pemijatan payudara guna meningkatkan kuantitas dari ASI. Materi ini dibawakan oleh Bu Wilda Amalia, seorang bidan dari Rubidza Home Care. Peserta tampak sangat antusias, dibuktikan dengan aktifnya peserta memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada pembawa materi. Setelah itu, acara diakhir games cerdas cermat dimana games ini juga bertujuan untuk melihat kepahaman dari peserta untuk memahami materi yang diberikan. Selanjutnya, dilakukan games tentang menceritakan pengalaman ketika hamil dan menyusui yang unik dan menarik. Tak lupa, dilakukan pre-test sebelum memulai acara dan post-test setelah acara selesai. Terdapat peningkatan yang signifikan dari nilai pre-test post-test tersebut. BRIGHTNESS X MATCHA ini merupakan project yang sangat bermanfaat terutama untuk seorang wanita hamil dan menyusui untuk meningkatkan pengetahuan seputar kehamilan dan memberikan ASI. Acara berlangsung dengan lancar hanya saja diawal sedikit terlambat karena hujan. Namun secara keseluruhan acara berlangsung dengan baik. Diharapkan project ini dapat memberikan manfaat yang peserta dan warga RW 07 desa Cipayung, Ciputat dalam hal kesehatan ibu dan kehamilan serta peningkatan kesadaran akan pentingnya pemberian ASI guna meningkatkan angka kesehatan bayi dan anak.

57



LADIES

Living in Awareness of Diabetes

Hari Diabetes Sedunia diperingati untuk meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai diabetes yang angka kejadiannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2013 terdapat 382 juta orang yang hidup dengan diabtetes. Pada tahun 2035 diperkirakan jumlahnya akan meningkat menjadi 592 juta orang. Oleh karena itu, IDF dan WHO menetapkan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia. Diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 juta di antaranya belum terdiagnosis, sehingga berisiko berkembang menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa disengaja. Untuk membantu meningkatkan kepedulian dan wawasan masyarakat mengenai diabetes, SCOPH CIMSA UIN berkolaborasi dengan SCOPH CIMSA UI dan SCOPH CIMSA UPH melakukan perayaan yang dibagi menjadi beberapa rangkaian acara. Perayaan Hari Diabetes Sedunia ini diberi nama LADIES – Living in Awareness of Diabetes, yang disesuaikan dengan tema yang diangkat oleh International Diabetes Federation, yaitu Women and Diabetes. Rangkaian acara pertama diselenggarakan pada tanggal 10 November 2017 di Fakultas Kedokteran UIN Jakarta. Mahasiswa dihimbau untuk menggunakan baju berwarna biru sesuai dengan warna yang digunakan untuk perayaan Hari Diabetes Sedunia. Acara diisi dengan meminta mahasiswa untuk menandatangani banner sembari memberikan harapan mengenai diabetes. Selain itu juga dilakukan foto bersama membentuk logo Hari Diabetes Sedunia.

Selebrasi dan kampanye World Diabetes Day juga dilanjutkan oleh SCOPH CIMSA UPH dan UI yang diselenggarakan di kampus masing-masing, 2 minggu kemudian pada hari Jumat, 24 November 2017. Pada kesempatan tersebut, SCOPH CIMSA UPH menyebarluaskan kesadaran akan diabetes mellitus dengan mengajak mahasiswa lainnya menandatangani petisi yang mendukung pencegahan dan pengendalian DM. Orang-orang yang bersedia mendukung gerakan ini diminta untuk memberi tanda tangan pada poster acara LADIES itu sendiri. Di sisi lain, SCOPH CIMSA UI memiliki kesempatan untuk menjadi tutor sebaya (peer educator) mengenai diabetes mellitus tipe 2 pada mahasiswa kesehatan di RIK UI. Peserta pun bersemangat untuk mempelajari lebih lanjut tentang DM tipe 2 yang diketahui bahwa penyakit ini adalah silent killer dan beban dunia. CIMSA UIN, UI, dan UPH bekerjasama dengan Puskesmas Pisangan dan Puskesmas Pondok Pinang untuk bersama-sama memperingati Hari Diabetes Sedunia. Kedua puskesmas tersebut mengajak masyarakat sekitar untuk mengikuti rangkaian acara kedua LADIES yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2017. Perayaan tersebut diselenggarakan secara bersamaan di 2 tempat yang berbeda, yaitu di RPTRA Pinang Indah dan di Kantor Kelurahan Pisangan. Perayaan dimulai pada pukul 7 pagi yang dimulai dengan pemeriksaan gula darah dan tekanan darah gratis. Setelah itu dilanjutkan dengan senam diabetes yang dipimpin oleh beberapa panitia.

Acara dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai diabetes yang disampaikan oleh beberapa pakar, diantaranya adalah dr. M. Gilang Edi, dr. Arzarudin, dan dr. Femmy Nurul Akbar., Sp. PD, KGEH. Para peserta, yang terdiri dari 50 orang pada tiap-tiap puskesmas, terlihat sangat antusias saat mendengar penyuluhan yang dipaparkan. Beberapa dari mereka bahkan aktif bertanya saat sesi tanya jawab. Sebelum penyuluhan selesai, dilakukan post test untuk mengukur apakah peserta sudah paham dengan materi yang disampaikan. Peserta juga diberikan print out dari materi yang disampaikan agar dapat dibaca kembali saat di rumah.


Acara berakhir pada pukul 9 pagi yang ditutup dengan ucapan terima kasih dari para PO, evaluasi acara, foto bersama, dan video yang berisi ucapan “LADIES 2017, mari kita cegah diabetes!�. Tak lupa juga menyanyikan yel-yel SCOPH dan tag line Be Active With CIMSA! Puncak acara LADIES diselenggarakan pada tanggal 26 November 2017 yang berlokasi di Car Free Day Bundaran HI Jakarta. Panitia berkumpul jam 6 pagi di depan Menara BCA. Setelah semua panitia berkumpul, panitia dibagi menjadi beberapa kelompok. Terdapat 2 kelompok besar, yaitu kelompok untuk edukasi masyarakat dan kelompok untuk pengecekan gula darah dan tekanan darah. Kelompok pengecekan gula darah dan tekanan darah tetap berada di tempat masing-masing sehingga nantinya saat ada orang yang datang menghampiri untuk di tes, merekalah yang melakukan pengecekan. Kelompok edukasi diharuskan untuk mengedukasi masyarakat sekitar mengenai diabetes, dimulai dari data epidemiologi hingga komplikasinya. Setelah itu, peserta yang telah di edukasi diminta untuk berkata “Saya (nama), mari cegah diabetes!� yang di rekam oleh panitia. Selanjutnya, diadakan sesi foto bersama dengan para peserta. Selain itu, peserta yang diedukasi juga diberikan pamflet kecil berukuran A5 yang nantinya dapat berguna untuk dipelajari di rumah. Setelah peserta di edukasi, panitia mengarahkan mereka menuju stand kesehatan untuk di periksa gula darah dan tekanan darah secara cuma-cuma.



COMDEV

COMDEV

HATI BERDEBAR

Hayuk Kita Berantas Demam Berdarah

Project COMDEV CIMSA UIN yang bernama HATI BERDEBAR (Hayuk Kita Berantas Demam Berdarah) ini mengambil fokus DBD. Dari hasil assessment yang telah dilakukan, baik primer maupun sekunder, menunjukkan bahwa tingkat diare di RW 03 Ciputat tinggi. Intervensi yang dipilih adalah kerja bakti. Kegiatan ini diawali dengan senam bersama warga RW 03 pada pagi hari. Instruktur senam merupakan salah satu ibu RT di comdev tersebut. Senam dilakukan sekitar 40-45 menit. Warga terutama ibu-ibu sangat antusias dalam mengikuti senam sehat ini. Setelah senam kita beristirahat sebentar lalu dilanjutkan dengan acara inti yaitu kerja bakti. Kerja bakti dilakukan bersama anak-anak warga RW 03 Ciputat. Awalnya kami membersihkan lapangan tempat diadakannya senam dan acara. Setelah itu CIMSA dan anak-anak keliling RW 03 untuk mengambil sampah-sampah yg berserakan di jalanan. Anak-anak sangat antusias dalam membersihkan lingkungan rumah mereka. SSetelah itu kami semua berkumpul kembali di lapangan, beristirahat dan melanjutkan ke acara SusPro

AKAD

Aksi Kita Atasi Diare

Menurut WHO 2009, diare merupakan penyebab kedua kematian pada anak di dunia. 16% Kematian pada anak di bawah 5 tahun disebabkan oleh DIARE. Menurut Riskesdas 2007, Banten menempati posisi ke-7 pada provinsi dengan prevalensi diare yang tinggi. Kabar baiknya, pada Riskesdas 2013, Provinsi Banten mengalami penurunan posisi menjadi ke-12. Hal ini menjadi landasan kami untuk turut berperan aktif dalam menurunkan angka kejadian diare pada provinsi Banten. Kemudian lebih spesifik, kami mendapat data dari IPKM 2014, yang didapatkan bahwa Tangerang Selatan berada di posisi ke-7 dari 8 kab/ kota yang ada di Provinsi Banten dengan prevalensi diare tertinggi. Selanjutnya kami mengambil data yang lebih spesifik lagi dari Puskesmas Ciputat, dimana didapatkan bahwa RW 03 merupakan daerah dengan prevalensi diare yang tinggi. Kemudian, dilakukan assessment primer menggunakan kuisioner dengan mewawancarai warga RW 03. Pertanyaan dari kuisioner tersebut berisi tentang factor resiko terjadinya diare pada RW 03. Sehingga didapatkan 4 faktor resiko tertinggi pada desa binaan CIMSA UIN yaitu perilaku cuci tangan, hygiene makanan dan minuman, pengetahuan tentang diare dan penanganan sampah. Berdasarkan permasalahan tersebut, CIMSA UIN membentuk suatu community development yang bernama AKAD (Aksi Kita Atasi Diare) yang bertempat di Gang Nurul Huda III RW 03, Ciputat yang menjadi desa binaan CIMSA UIN. Intervensi pertama AKAD dilakukan pada 23 September 2017. Rangkaian acara diawali dengan senam sehat bersama yang dipimpin oleh instruktur senam. Pada senam sehat ini diikuti oleh ibu-ibu RW 03. Senam berlangsung dengan meriah dan semangat. Setelah pendinginan, ibu-ibu RW 03 istirahat dengan diberikan konsumsi oleh panitia berupa es buah segar.

67


Selagi ibu-ibu RW 03 beristirahat, acara berlanjut ke lomba anak. Dimana terdapat 3 lomba anak, yaitu memindahkan bendera, memindahkan belut, dan memasukkan pensil ke dalam botol. Ketiga lomba anak ini didominasi penggunaan tangan. Hal ini sesuai dengan konsep yang dibuat yaitu untuk mengotori tangan anak. Sehingga konsep ini akan selaras dengan edukasi yang akan diberikan nantinya yaitu edukasi cuci tangan. Hal ini akan membuat mind-set anak yaitu jika tangan kotor, maka harus cuci tangan. Lomba berlangsung dengan sangat meriah dan anak-anak sangat antusias mengikuti setiap perlombaannya.

Kegiatan comdev CIMSA UIN selalu di-follow up oleh officials dan comdev team. Follow up dilakukan dengan mengunjungi rumah kader comdev CIMSA UIN setiap 2 minggu sekali hingga 1 bulan sekali. Pada tanggal 11 Januari 2018 juga dilakukan follow up pada kader perihal materi penyuluhan yang telah diberikan pada intervensi 1 AKAD. Pada follow up kali ini, officials dan comdev team lebih mengingatkan kembali memori para kader mengenai penyuluhan yang telah diberikan sebelumnya dengan berkumpul di tempat yang telah disediakan di lingkungan desa binaan. Follow up berlangsung dengan metode diskusi antara kami dengan kader, bukan hanya pemaparan materi saja. Para kader bertanya secara aktif dan memiliki pertanyaan yang lebih advance terkait materi yang telah diberikan. Intervensi kedua berlanjut pada aktivitas GO GREEN. Pada aktivitas ini juga turut diberikan pencerdasan bagaimana cara mengolah sampah anorganik dan organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Pada aktivitas GO GREEN, CIMSA UIN bekerja sama dengan LUMINTU, yang merupakan komunitas pengrajin sampah anorganik. Komunitas ini turut membantu CIMSA UIN dalam mengajarkan warga RW 03 dalam membuat kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik. Kerajinan tangan yang dibuat adalah robot, tas, gantungan kunci, pin, hiasan kulkas, dan masih banyak lagi.

Selagi anak-anak RW 03 berlomba, setelah cukup beristirahat, ibu-ibu RW 03 melanjutkan acara berikutnya yaitu penyuluhan. Materi penyuluhan pertama disampaikan oleh Dr. Marita Fadhilah, PhD yang menyampaikan materi mengenai pengetahuan diare dan hygiene makanan dan minuman. Setelah itu dilanjutkan materi mengenai penanganan sampah yang dibawakan oleh Viska Yuzella selaku Community Development Coordinator (CDC). Materi mengenai pembagian jenis sampah, dan hal-hal mengenai penanganan sampah lainnya. Setelah selesai, bertepatan dengan perlombaan anak yang juga selesai. Sehingga dilanjutkan dengan penyuluhan cara cuci tangan yang baik dan benar. Sasaran penyuluhan kali ini adalah ibu-ibu dan anak-anak RW 03. Sehingga pembawaan materi lebih disesuaikan. Pada akhir penyuluhan dilakukan pemilihan Duta dan Agen Cuci Tangan. Dimana Duta Cuci Tangan adalah 5 orang anak yang mampu mempraktikkan dan mengajarkan teman-teman lainnya di depan. Diharapkan Duta Cuci Tangan dapat menjadi peer educator yang baik dalam menyebarluaskan pengetahuan cara cuci tangan yang baik dan benar kepada teman-temannya yang lain. Sedangkan Agen Cuci Tangan adalah 5 orang ibu yang dipilih untuk dijadikan kader comdev CIMSA UIN.

Kegiatan comdev CIMSA UIN selalu di-follow up oleh officials dan comdev team. Follow up dilakukan dengan mengunjungi rumah kader comdev CIMSA UIN setiap 2 minggu sekali hingga 1 bulan sekali. Pada tanggal 11 Januari 2018 juga dilakukan follow up pada kader perihal materi penyuluhan yang telah diberikan pada intervensi 1 AKAD. Pada follow up kali ini, officials dan comdev team lebih mengingatkan kembali memori para kader mengenai penyuluhan yang telah diberikan sebelumnya dengan berkumpul di tempat yang telah disediakan di lingkungan desa binaan. Follow up berlangsung dengan metode diskusi antara kami dengan kader, bukan hanya pemaparan materi saja. Para kader bertanya secara aktif dan memiliki pertanyaan yang lebih advance terkait materi yang telah diberikan. Intervensi kedua berlanjut pada aktivitas GO GREEN. Pada aktivitas ini juga turut diberikan pencerdasan bagaimana cara mengolah sampah anorganik dan organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Pada aktivitas GO GREEN, CIMSA UIN bekerja sama dengan LUMINTU, yang merupakan komunitas pengrajin sampah anorganik. Komunitas ini turut membantu CIMSA UIN dalam mengajarkan warga RW 03 dalam membuat kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik. Kerajinan tangan yang dibuat adalah robot, tas, gantungan kunci, pin, hiasan kulkas, dan masih banyak lagi.

68


EXTERNAL UPDATE Selamat Pagi, CIMSA! Tidak terasa, satu tahun kepengurusan Officials CIMSA UIN 2017/2018 telah berlalu. Sebagai eksternal CIMSA UIN, wajah dari CIMSA UIN itu sendiri, adalah tanggung jawab kami untuk mengemas branding CIMSA UIN dengan sebaik-baiknya serta memperkuat eksistensi CIMSA UIN di masyarakat.

Tidak berhenti sampai GO GREEN, intervensi ketiga AKAD dilakukan pada aktivitas TEKAD (Terapkan Kiat Atasi Diare). TEKAD merupakan aktivitas yang dibuat oleh newbie sebagai salah satu rangkaian kaderisasi CIMSA UIN. Aktivitas ini juga merupakan intervensi terakhir dari AKAD yang merupakan comdev CIMSA UIN. Aktivitas ini memiliki mata acara berupa penyuluhan gizi oleh Dr. Marita Fadhilah, PhD, lomba memasak, kerja bakti, games yang memiliki konsep mengotori tangan, dan edukasi cuci tangan.

70

Setelah dilakukan berbagai intervensi dalam menanggulangi permasalahan diare pada desa binaan CIMSA UIN, bertepatan pada pelaksanaan TEKAD yaitu tanggal 18 Februari 2018, CIMSA UIN melakukan evaluasi pada AKAD. Evaluasi dilakukan menggunakan kuisioner yang sama dengan metode wawancara. Evaluasi dilakukan menggunakan kuisioner yang sama dengan kuisioner awal dan dilakukan dengan metode wawancara. Hal ini diharapkan dapat lebih melihat adanya peningkatan atau pun penurunan dari masing-masing indicator yang ada di kuisioner tersebut. Evaluasi AKAD dilakukan di akhir aktivitas TEKAD, dimana TEKAD merupakan intervensi terakhir AKAD. Officials sangat bersyukur newbie juga turut dalam proses memandirikan comdev CIMSA UIN, dengan melakukan intervensi dan mengevaluasi. Semoga seluruh intervensi yang telah diberikan pada comdev CIMSA UIN memiliki hasil yang baik dan dapat dilanjutkan sebagai sustainable project CIMSA UIN.

Menginjak tahun 2018 ini, tidak terasa CIMSA UIN telah memiliki 17 External Relation di antaranya Warung Pasta Cirendeu dalam bentuk kerjasama berupa membercard privilege. Selain itu kami juga bekerja sama dengan Puskesmas Pisangan, Puskesmas Kebayoran Lama, Puskesmas Menteng, RSUP Fatmawati, KPAN Nasional serta SD Inpres dari pihak organisasi kepemerintahan. Bersama dengan organisasi non pemerintah, kami memiliki hubungan kerjasama dengan Kandank Jurank Doank, Lembaga Bahasa dan Pendidikan professional LIA, komunitas pecinta daur ulang LUMINTU, Pusbisindo (Pusat Bahasa Isyarat Indonesia), PLJ ((Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat), Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia), Positive Hopes, Rubiza Home Care, serta Angsa Merah. Terakhir, kami juga memiliki kerjasama dengan organisasi mahasiswa/kepemudaan yaitu IYHPS (Indonesian Young Health Professionals’ Society). Di tahun ini pula, kami berkesempatan untuk menghadiri beberapa acara eksternal, diantaranya ABCDE. sebuah kegiatan charity yang diadakan oleh ALSA. Kemudian, kami juga diundang untuk menghadiri World Economic Forum di Shangri-La Hotel. Di acara ini pula kami berkesempatan mengenalkan CIMSA kepada Bapak Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Selanjutnya kami pun sempat diundang oleh Rumah Milenial untuk menghadiri acara launchingnya. Selain itu, SCORP CIMSA UIN pun pernah mendapatkan undangan dari UNIC (United Nation’s Information Centres) untuk menghadiri kegiatan Youth Empowerment. Pada acara ini pula, kami berkesempatan mempresentasikan project berbasis keselamatan lingkungan kami, GO GREEN, di hadapan investor-investor yang diundang oleh pihak UNIC. Di kesempatan berikutnya, Kementrian Po dan Olahraga RI pun pernah mengundang kami untuk menghadiri Seminar terkait SDG’s serta mempresentasikan project GO GREEN kami di acara tersebut.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.