Post-Disaster Shelter, Sumba

Lokasi Proyek

: Sumba, NTT Informasi Proyek : Arsitektur Vernakular Tahun Proyek : 2021

Mentor Tim : Yenny Gunawan, S.T., M.A. : Axel Tobias, Christy Elias, Madeleine Suwignyo, Verren Ainiya

Uma Mbatangu merupakan rumah adat daerah Sumba dari pulau Sumba, Indonesia. Uma Mbatangu mempunyai ciri khas berupa puncak atapnya yang mempunyai puncak yang tinggi pada atap dan mempunyai hubungan kuat dengan roh leluhur atau yang biasa mereka sebut marapu. Rumah khas Sumba memiliki tata ruang berbentuk persegi dengan ukuran 15 x 15 meter. Shelter Pasca Bencana ini bertujuan untuk menampung warga desa di Sumba pasca bencana di desa sebelumnya, menyediakan tempat tinggal yang juga dapat dijadikan sebagai tempat tinggal tetap tanpa kehilangan nilai fisik dan non fisik yang terdapat di Umah Mbatangu.

Proses Desain Bentuk dasarnya Shelter Pasca Bencana mengacu dari Uma Kamudungu, sebuah tipologi tipe Uma Mbatangu yang berfungsi sebagai rumah taman atau rumah orang Sumba yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Bentuk atap yang berlanjut ke lantai menjadi elemen dinding rumah.

Proses Kontruksi Pembangunan posko pascabencana diperkirakan selesai dalam tujuh hari dibangun oleh masyarakat sekitar dengan bergotong royong. Kontruksi struktur utama yang digunakan adalah bambu dan kayu, dimana kedua material tersebut mudah ditemukan di daerah sekitar kampung.

Secara horizontal, pola ruang dalam dibagi berdasarkan konsep gender dimana penataan ruang dalam rumah dibagi menjadi; kiri untuk perempuan dan kebutuhan sehari-hari; bagian yang kanan untuk pria dan kegiatan spiritual. Mereka juga memasuki rumah dari akses yang berbeda sesuai dengan jenis kelamin mereka. Ruang-ruang yang mengelilingi bagian tengah rumah disebut sebagai jantung rumah yang berfungsi sebagai tempat berdoa dan sebagai ruang perapian (dapur).

Modul Fleksibel

Secara horizontal, pola ruang dalam dibagi berdasarkan konsep gender dimana penataan ruang dalam rumah dibagi menjadi; kiri untuk perempuan dan kebutuhan sehari-hari; bagian yang tepat untuk pria dan kegiatan spiritual. Mereka juga memasuki rumah dari akses yang berbeda sesuai dengan jenis kelamin mereka. Ruang-ruang yang mengelilingi bagian tengah rumah disebut sebagai jantung rumah yang berfungsi sebagai tempat berdoa