JURNAL POLA SIRKULASI DAN PENATAAN MASSA BANGUNAN PADA PASAR TRADISIONAL di KOTA PALEMBANG

Page 1

ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

POLA SIRKULASI DAN PENATAAN MASSA BANGUNAN PADA PASAR TRADISIONAL di KOTA PALEMBANG (Studi Kasus : Pasar 16 Ilir Palembang) Kms. Erwin Khairuli1), Abdul Yasir2) , Ricky Turika3) 1)

Staff Pengajar Program Studi Arsitektur Universitas Indo Global Mandiri 2) Program Studi Arsitektur Universitas Indo Global Mandiri Email : Erwinkhairuli@gmail.com1), ab.yasir04@gmail.com2), ricky_turika@gmail.com3)

ABSTRAK Pasar tradisional merupakan salah satu pembangkit dari kemajuan ekonomi suatu wilayah dan dapat dijadikan sebagai indikator paling nyata dari kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Pemerintah harus tanggap terhadap keberadaan pasar tradisional sebagai salah satu sarana publik yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup yang dipromosikan oleh berbagai media telah membuat eksistensi pasar tradisional menngalami perubahan. Namun demikian, pasar tradisional ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing walaupun adanya peningkatan pertumbuhan pasar modern dalam berbagai bentuknya. Diperlukan langkah-lanngkah strategis untuk peningkatan skala pelayanan pasar tradisional di Palembang. Penelitian ini dilakukan di pasar 16 ilir Palembang. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengawali studi-studi selanjutnya yang berkaitan dengan peningkatan skala pelayanan pasar tradisional dengan menggunakan metode pengelompokan atau cluster dan metode evaluasi untuk peningkatan skala pelayanan pasar tradisional. Permasalahannya adalah pola sirkulasi penataan massa bangunan pada pasar 16 ilir Palembang ini masih perlu ditata ulang. Diperlukannya analisa tipologi pasar–pasar tradisional berdasarkan skala pelayanan di Palembang yang dapat dijadikan sebagai masukan dalam peningkatan fungsi pasar tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang menyebabkan pasar 16 ilir Palembang ini menurun, berdasarkan aktivitas dan fisik terhadap pasar 16 ilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Langkah-langkah dalam penelitian ini ialah pengumpulan data secara primer dan sekunder. Kata kunci : sirkulasi, penataan, massa bangunan, pasar ABSTRACT Key word : Traditional Markets

perubahan. Namun demikian, pasar tradisional ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing walaupun adanya peningkatan pertumbuhan pasar modern dalam berbagai bentuknya. Keunggulan pasar tradisional juga didapat dari lokasi. Masyarakat akan lebih suka berbelanja ke pasar-pasar yang lokasinya lebih dekat, akan tetapi pusat-pusat perbelanjaan modern terus berkembang memburu lokasi-lokasi potensial. Dengan semakin marak dan tersebarnya lokasi pusat

PENDAHULUAN Pasar tradisional merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena pasar memiliki banyak fungsi. Pasar tradisional juga menjadi salah satu pembangkit dari kemajuan ekonomi suatu wilayah dan dapat dijadikan sebagai indikator paling nyata dari kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup yang dipromosikan oleh berbagai media telah membuat eksistensi pasar tradisional menngalami 1


ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

perbelanjaan modern maka keunggulan lokasi juga akan semakin hilang. Kedekatan lokasi kini tidak lagi dapat dijadikan sumber keunggulan yang berkelanjutan. Banyak pasar tradisional yang mulai kehilangan persaingan dan ada pula yang gulung tikar hal ini disebabkan kurang tanggapnya pemerintah terhadap keberadaan pasar tradisional. Banyak pasar tradisional yang kurang dan ada pula yang tidak sama sekali di urus atau ditanggapi oleh pemerintah kota. Perubahan selain itu mulai banyaknya pertumbuhan hypermarket dan pusat perbelanjaan modern. Hypermarket ini tumbuh di lokasi yang mendekati pasar–pasar tradisional. kondisi pasar tradisional yang sangat memprihatinkan seperti becek, bau, banyak sampah yang dibuang sembarangan juga menjadi kelemahan bagi pasar tradisional. Sehingga sebagian masyarakat kita memilih untuk berbelanja di hypermarket yang cenderung lebih baik dari segi pelayanan dan fasilitas. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pasar 2.1.1. Pengertian Pasar Pengertian Pasar dapat diartikan antara lain : ďƒ˜ Menurut Kotler & Amstrong (2008, p7), Pasar adalah seperangkar aktual dan potensi pembeli dari sebuah produk. ďƒ˜ Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut : Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu :

1. Orang dengan segala keinginan 2. Daya beli mereka 3. Kemauan untuk membelanjakannya ďƒ˜ Menurut H. Nystrom Pasar merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. 2.1.2. Jenis-Jenis Pasar a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut : 1. Pasar Bebas Terbuka Pasar sekuritas yang secara terbuka mencantumkan harga-harga dan syarat. 2. Pasar Gelap Pasar dengan transaksi tanpa pengendalian harga dan kadangkadang bertentangan dengan peraturan undang-undang. 3. Pasar Induk Pasar utama di kota besar yang merupakan pusat penyalur barangbarang kebutuhan untuk pasar- pasar lain. 4. Pasar Malam Pasar yang dibuka pada malam hari. 5. Pasar Modal Seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang, dan merupakan pasar atau bursa modal yang memperjual belikan surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Contohnya pusat 2


ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

keuangan, bank, firma yang meminjamkan uang secara besarbesaran. 6. Pasar Swalayan Toko makanan dan minuman, barang keperluan rumah tangga, dan sebagainya dengan sistem pelayanan sendiri. b. Jenis Pasar Menurut Fisiknya 1. Pasar Konkret (Pasar Nyata) Tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Barang yang diperjual belikan juga tersedia di pasar. Contohnya : Pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional. 2. Pasar Abstrak ( Pasar Tidak Nyata) Terjadinya tranaksi antara penjual dan pembeli hanya melalui telpon, internet, dan lain-lain. Contohnya Telemarketing dan pasar modal. 2.2.Tinjauan Tradisional 2.2.1. Tinjauan Tradisional Pengertian Tradisional (Bahasa Latin : traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah suatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. 2.3. Tinjauan Pasar Tradisional 2.3.1. Pengertian Pasar Tradisional Pasar tradisional adalah pasar yang dalam pelaksanaannya bersifat tradisional dan ditandai dengan pembeli serta penjual yang bertemu secara langsung. Proses jual beli biasanya melalui proses tawar menawar harga, dan harga yang diberikan untuk suatu barang bukan merupakan harga tetap, dalam arti lain masih dapat ditawar, hal ini sangat berbeda dengan pasar modern. Kegiatan jual beli di pasar

tradisional terjadi karena ada dua pihak yang menjual dan membeli, kedua pihak ini melakukan tawar menawa harga, penjual berusaha menawarkan barang dengan harga setinggi-tingginya, sebaliknya pembeli berupaya mendapatkan harga serendahrendahnya. Kegiatan jual beli pun terjadi setelah ada kesepakatan harga di antara kedua belah pihak. 2.3.2.Sejarah Perkembangan Pasar Tradisional Sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat kegiatan komersil yang disebut pasar. Sejarah pasar di awali pada zaman pra sejarah, dimana di dalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sistem barter yaitu sistem yang diterapkan antara dua individu dengan cara menukar barang yang satu dengan barang yang lainnya, dan akhirnya sistem barter ini berkembang secara luas. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi di sekitar secara manusiawi dan komunitas dengan nilai-nilai kekeluargaan yang tinggi, sehingga dapat mempererat hubungan persaudaraan. Bisnis pasar tradisional ini juga merupakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan, baik untuk bisnis sampingan maupun bisnis utama. 2.3.3. Kegiatan Pasar Tradisional Penduduk sebagai salah satu komponen dalam sistem wilayah atau kawasan. Perkembangan wilayah tergantung dari kegiatan sosial ekonomi penduduk suatu wilayah, yang kegiatan itu sendiri ditentukan oleh permintaan barang dan jasa. Sehingga kegiatan ekonomi erat kaitannya untuk mempertemukan 3


ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

permintaan dan penawaran, dan tempat kegiatannya dapat di jumpai dalam bentuk fisik yang disebut pasar. Dengan semakin pesatnya perkembangan penduduk maka semakin besar pula tuntutan kebutuhan akan pasar baik secara kuantitas maupun kualitas. Seiring kemajuan teknologi dan manajemen maka berkembanglah pusat perbelanjaan, pusat perdagangan, department store, mall, hypermarket, supermarket. Menurut survei AC Nielsen, pertumbuhan pasar modern (termasuk hypermarket, supermarket, supermall, minimarket, dll) sebesar 31,4 %, sedangkan pertumbuhan pasar tradisional minus 8,1 %. a. Penentuan Hirarki Pasar Tradisional Dan Pasar Modern Setiap tingkat rencana tata ruang menentukan fungsi dan skala pelayanan pasar yang perlu dibangun untuk mendukung terwujudnya struktur ruang dan pola ruang pada tingkat rencana tertentu. Karena itulah pasar perlu diklasifikasikan menurut fungsinya. b. Hal-Hal yang Berkaitan Dengan Pasar Tradisional Pembenahan pasar tradisional tentu saja bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga masyarakat, pengelola pasar dan para pedagang tradisional untuk bersinergi menghapus kesan negative tersebut sehingga pasar tradisional masih tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat. c. Penataan Peruangan Terhadap Pasar Pasar merupakan salah satu unsur pembentuk ruang atau implementasi dari pemanfaatan ruang.Karena itu

dalam proses pembangunannya harus mengacu kepada rencana tata ruangnya. Rencana tata ruang pada hakikatnya wujud struktur ruang dan pola ruang yang diinginkan atau yang direncanakan. Pembangunan Pasar Tradisional dan Pasar Modern harus mengacu kepada rencana tata ruang dari wilayah dimana pasar tersebut akan dibangun, dengan kata lain pembangunannya diorientasikan dalam rangka mendukung stuktur ruang dan pola ruang yang direncanakan. Oleh karena itu sebelum melakukan penilaian (assessment) dan persetujuan (approvement) terhadap usulan pembangunan Pasar Modern maupun Pasar Tradisional,terlebih dahulu harus dilakukan identifikasi rencana pola ruang yang termuat di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Rinci Tata Ruangnya atau Rencana Detail Tata Ruangnya (RDTR-nya). 2.3.4. Persyaratan Kebutuhan/Tuntutan, Standart Perancanaan dan Perancangan Pasar Tradisional. (Sumber:KMK. No.519 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.2008) Persyaratan Kesehatan Lingkungan Pasar 1. Lokasi  Lokasi sesuai dengan rencana umum tata ruang setempat.  Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, rawan longsor, banjir dll.  Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur

4


ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

pendaratan penerbangan termasuk sempadan jalan.  Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah atau bekas lokasi pertambangan.  Memiliki batas wilayah yang jelas antara pasar dan lingkungannya. 2. Bangunan a. Umum Bangunan dan rancangan bangun harus dibuat sesuai dengan peraturan yang berlaku. b. Penataan Ruang Dagang  Pembagian area sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan sifat dan klasifikasinya seperti basah, kering, penjual unggas hidup, pemotongan unggas dll.  Pembagian zoning yang diberi identitas.  Tempat penjual daging, karkas unggas, dan ikan ditempatkan di tempat khusus  Setiap los memiliki lorong yang lebarnya minimal 1,5 meter  Setiap los memiliki papan identitas yaitu nomor, nama pemiliki, dan mudah dilihat.  Jarak tempat penampungan dan pemotongan unggas dengan bangunan pasar utama minimal 10 m atau dibatasi dengan tembok pembatas minimal ketinggian 1,5m c. Ruang Kantor Pengelola  Ruang kantor memiliki ventilasi minimal 20% dari luas lantai.  Tingkat pencahayaan ruangan minimal 100 lux.  Tersedia ruangan bagi pengelola dengan tinggi langit-langit sesuai ketentuan yang berlaku.

Tersedia toilet terpisah bagi lakilaki dan perempuan. d. Tempat Penjual Bahan Pangan dan Makanan 1. Tempat Penjual Bahan Pangan Basah  Mempunyai meja tempat jualan dengan permukaan yang rata dengannkemiringan yang cukup sehingga tidak menimbulkan genangan air dan tersedia lubang pembuangan air, setiap sisi memiliki sekat pembatas dan mudah dibersihkan,dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai dan terbuat dari bahan tahan karat dan bukan dari kayu.  Penyajian karkas daging harus digantung  tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan dan peralatan.  Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir.  Saluran pembuangan limbah tertutup, dengan kemiringan sesuia ketentua yang berlaku dan tidak melewati area penjualan. 2.3.5. Perencanaan Tapak Perencanaan tapak yang baik perlu memperhatikan lima aspek utama di dalamnya yaitu kebutuhan ruang, sirkulasi pedagang, sirkulasi sampah, sirkulasi udara, dan pencahayaan. Selain itu ada beberpa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Penentuan lokasi Penentuan lokasi pasar tradisional perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten atau 5


ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

kota dan rencana detail tata ruang termasuk zonasinya. b. Lahan merupakan milik pemerintah daerah yang dibuktikan dengan dokumen yang sah. c. Memiliki sarana jalan dan transportasi yang mudah dilalui. d. Dekat dengan pemukiman penduduk atau pusat kegiatan ekonomi. e. Rasio perbandingan antara tempat terbuka dengan bangunan pasar diusahakan minimal 30% : 70%. 2. Penataan tapak pasar Perencanaan tapak pasar terkait dengan penentuan layout pada pasar sehingga kebutuhan ruang, sirkulasi pedagang, sirkulasi sampah, sirkulasi udara, dan pencahayaan dapat dikelola dengan baik.

pasar 16 ilir dan pasar cinde, antara lain : a. Survei Pasar : - Luas bangunan - Peraturan tentang pasar tradisional - Jenis Penjualan b. Data Pasar Cinde Dan Pasar 16 Ilir - Kondisi fasilitas Pasar tradisional - Gambar denah situasi dan denah sirkulasi - Sirkulasi orang di pasar tradisional  Data Sekunder : Data Sekunder adalah data yang telah ada, diperoleh dari instansi-instansi yang bersangkutan. Data skunder yang di butuhkan untuk pasar cinde dan pasar 16 Ilir adalah :  Denah lokasi, dan denah situasi kota Palembang.  Desain pasar secara keseluruhan dan data bahan diskusi studi kelayakan rencana pasar tradisional. 1. Perbandingan Teori/Pustaka 2. Pengambilan Kesimpulan PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah dan Deskripsi Tentang Pasar 16 Ilir Palembang Sejarah Singkat Pasar 16 Ilir Palembang merupakan bagian dari Perusahaan Daerah Pasar Jaya, pada awalnya adalah perusahaan pasar hasil reorganisasi di lingkungan perekonomian masyarakat Sumatera Selatan yang di tetapkan melalui keputusan Gubernur Kepala Daerah Sumatera Selatan, dan kemudian disahkan dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kopraja di Sumatera Selatan.

Gambar 1. Konsep Perencanaan Tapak Pasar (Sumber: Permendagri, 2011) METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Langkahlangkah dalam dalam penelitian ini ialah : 1. Pengumpulan Data Jenis pengumpulan data tersebut menggunakan data sebagai berikut :  Data primer : Data Primer merupakan data yang diambil secara langsung melalui survei pada lokasi penelitian. Data yang dibutuhkan untuk penelitian 6


ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014) b. Batasan Lokasi  Sebelah utara berbatasan dengan : Ruko Penjualan Sayuran  Sebelah selatan berbatasan dengan : Sungai Musi  Sebelah barat berbatasan dengan : Ruko-ruko  Sebelah timur berbatasan dengan : Taman Nusa Indah c. Luas Bangunan Luas bangunan pasar 16 ilir ini adalah sebagai berikut : 1. Luas bangunan basemant: 51,80 m x 74,80 m = 3874,64 m2 2. Luas bangunan lantai 1: 56,60 m x 67,10 m = 3797,86 m2 3. Luas bangunan lantai 2: 56,60 m x 67,10 m = 3797,86 m2 4. Luas bangunan lantai 3: 56,60 m x 67,10 m = 3797,86 m2 5. Luas bangunan lantai 4: 56,60 m x 67,10 m = 3797,86 m2 6. Luas bangunan lantai 5: 56,60 m x 67,10 m = 3797,86 m2 7. Jumlah luas keseluruhan bangunan : basemant - lt 5 = 19065,88 m2 d. Gambar Bangunan  Denah bangunan basemant pasar 16 ilir palembang

4.1.2. Visi dan Misi Pasar 16 Ilir Palembang a. Visi Menjadikan Pasar terbaik dalam Pengelolaan Pasar Tradisional b. Misi Memberikan pelayanan yang unggul dalam pengelolaan pasar tradisional Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengenbangan produk dan jasa Menyediakan dan membangun Human Capital yang berkualitas profesional dan memiliki integritas tinggi Melaksanakan manajemen pengelolahan pasar sesuai dengan prinsip Customer Excellent (Pelayanan terbaik) Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya 4.2. Data Teknis Tentang Pasar 16 Ilir Palembang 4.2.1. Data Teknis a. Lokasi Lokasi pasar 16 ilir Palembang terletak di jalan pasar 16 ilir, Palembang, Sumatera Selatan.

Gambar 3. Denah Basemant Pasar 16 Ilir Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014  Denah bangunan lantai 1 pasar 16 ilir palembang

Gambar 2. Peta lokasi pasar 16 ilir palembang

7


ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

 Tampak depan pasar 16 ilir

Gambar 4. Denah Lantai 1 Pasar 16 Ilir Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014  Denah bangunan lantai 2 pasar 16 ilir palembang

Gambar 9. Tampak Depan Pasar 16 Ilir Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014  Tampak Belakang pasar 16 ilir

Gambar 5. Denah lantai 2 pasar 16 Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014  Denah bangunan lantai 3 pasar 16

Gambar 10. Tampak Belakang Pasar 16 Ilir Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014  Tampak samping kanan pasar 16 ilir

Gambar 6. denah lantai 3 pasar 16 ilir Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014  Denah bangunan lantai 4 pasar 16 ilir

Gambar 11. Tampak Samping Kanan Pasar 16 Ilir Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014  Tampak samping kiri pasar 16 ilir

Gambar 7. denah lantai 4 pasar16 ilir Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014  Denah bangunan lantai 5 pasar 16 ilir Gambar 12. Tampak Samping Kiri Pasar 16 Ilir Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014 4.2.2. Jenis Penjualan Di Pasar 16 Ilir Jenis penjualan yang ada di pasar 16 ilir merupakan jenis penjualan yang bersifat

Gambar 8. Denah Lantai 5 Pasar 16 Ilir Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014 8


ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

penjualan kering (los kering). Adapun jenis-jenis penjualan tersebut sebagai berikut: a. Penjualan pakaian b. Penjualan Sendal dan Sepatu c. Penjualan Mainan Anak-Anak d. Penjualan Tas e. Penjualan Obat-Obatan f. Penjualan Kue keing g. Penjualan Perlengkapan Sekolah h. Penjualan Kain i. Penjualan Perlengkapan Shalat j. Penjualan Kasur k. Penjualan Tikar l. Penjualan Furniture m. Penjualan Bahan Bangunan n. Penjualan Alat Elektronik 4.2.3. Fasilitas Pasar 16 Ilir Di pasar 16 ilir palembang ini mempunyai fasilitas sebagai berikut : a. Fasilitas Umum Didalam bangunan pasar 16 ilir ini memiliki fasilitas umum sebagai berikut :  Kios Untuk kios yang ada di pasar 16 ilir ini mempunyai perbedaa bentuk kios, untuk basemant, lantai 1 dan lantai 2 yang mana barang dagangan di tinggal di kios tersebut yang bersifat tertutup, sedangkan di lantai 3,4 dan 5 kioskios yang bersifat terbuka yang mana barang dagangan yang meraka jual di kemasi kembali setelah waktunya tutup. Untuk ukuran kios yang ada di pasar 16 ilir ini memiliki ukuran yang berbeda-beda, contohnya di lantai basemant dan lantai 1 ukuran yang di dapat adalah : 1,7m x 2,5m, 1,9m x 2,5m, 1,8m x 2,5m, 3,5 x 2,5m, 3,8m x 2,5m.

Gambar 13. Kios yang bersifat tertutup Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014

Gambar 14. Kios yang bersifat terbuka Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014  Ruang Kantor Pengelola Pasar Pengelola adalah sekelompok orang atau badan yang mengelola dan bertanggung jawab atas kegiatan yang berlangsung dalam pasar serta mengatur jalannya kegiatan (pengecekan, penyewahan). Ruang kantor pengelola ini terletak di lantai 4 berdekatan dengan tangga turun, di ruang ini memiliki struktur organisasi pasar yaitu : • Kepala Pasar • Tata Usaha • Divisi Keamanan • Divisi Pengembangan Pasar • Divisi Distributor • Divisi Pembangunan

Gambar 15. Kantor pengelola pasar Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014 9


ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. III No. 2, Juli 2014 (73-86) Fakultas Teknik UIGM

b. Fasilitas Penunjang Didalam bangunan pasar 16 ilir ini memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut : ďƒ˜ Musholla Fasilitas musholla yang ada di pasar 16 ilir palembang ini awal nya cuma di desain ada satu musholla, yang terletak di lantai 4 bangunan. Mushollah ini terletak di lantai 1.

KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasar tradisional di nilai dalam segi fisik, bangunan yang dibangun untuk pasar 16 ilir mengikuti bentuk rumah adat palembang. Fasilitas umum yang ada di kedua pasar tersebut bisa di katakan sudah memenuhi standar pasar tradisional, tetapi setelah di lakukan penelitian masih banyak kekurangan yang didapatkan dalam fisik bangunan pasar tersebut, contohnya di pasar 16 ilir mempunyai fasilitas penghubung atau lift tapi kondisi saat ini tidak berfungsi lagi, sirkulasi untuk pengunjung terlalu sempit mengakibatkan pengunjung harus berdesakan ketika berkunjung. DAFTAR PUSTAKA Belch E. George dan Belch A. Michael, 2007. Advertising & Promotion: an IMC Perspective, Penerbit San Diego State University, San Diego. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jenisjenis pasar Kotler Phillip, 2002. Marketing Managenent, Penerbit Pearson Prentice Hall, North America. Ma’aruf Handri, 2005. Pemasaran Ritel, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Nitisemito S. Alex, 1984. Manajemen Personalia, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Stanton J. William, 1993. Prinsip-prinsip Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gambar 16.Musholla khusus laki-laki dan wanita Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014 ďƒ˜ Area Parkir Untuk area parkir pasar 16 ilir memiliki tempat parkir yang berada di depan bangunan dan di belakang bangunan yang menghadap ke sungai musi, kedua tempat parkir tersebut di kelola oleh pihak pasar dan dishub, tetapi kondisi saat ini di sekitaran pasar 16 ilir ini khususnya di samping bangunan pasar banyak dijadikan area parkir yang di kelola oleh pihak swasta yang belum mempunyai izin dari pihak pemerintah. Keterangan Area Parkir pada gambar di bawah ini: =Area Parkir yang di kelola oleh pihak PD Pasar. =Area Parkir yang di kelola oleh pihak swasta.

10


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.