Detail Spatial Planning in Tourism Area

Page 1

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Direktorat Jenderal Tata Ruang Direktorat Penataan Kawasan

RINGKASAN EKSEKUTIF RENCANA DETAIL TATA RUANG

Kawasan Panimbang



RINGKASAN EKSEKUTIF RENCANA DETAIL TATA RUANG

Kawasan Panimbang TIM PENYUSUN DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN DITERBITKAN OLEH DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPM


RINGKASAN EKSEKUTIF RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PANIMBANG

Tim Pengarah

Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, M.P.M. Ir. Sufrijadi, M.A.

Tim Penyusun

DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN Chriesty E. Lengkong, S.Si., M.Si., MEEM. Garika U. Pristiwati, S.T., M.Sc. Hari Khadarusno, S.T., M.T. M. Farry Adistio, S.T. Nyimas Anita, S.T. Devi Johana Tania, S.T., M.R.K. Paksy Premandika Bayu Badjra, A.Md.

Dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang

Desain

Devi Johana Tania, S.T., M.R.K.

Foto

Dokumentasi Direktorat Penataan Kawasan Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN dan dari berbagai sumber

Dicetak di Indonesia, Diterbitkan Oleh

Direktorat Penataan Kawasan Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN ISBN 978-623-7814-03-0

Copyright @2019 Hak cipta dilindungi Undang-undang Dipersilakan mengutip atau memperbanyak sebagian buku ini dengan seizin tertulis dari penulis dan/atau penerbit

RDTR Kawasan Panimbang | 4


5 | RDTR Kawasan Panimbang


Sekapur Sirih Tanjung Lesung merupakan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK pariwisata pertama di Indonesia yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2012. Tanjung Lesung terletak di sisi barat Pulau Jawa, berada di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang dan merupakan bagian dari Provinsi Banten. Tanjung Lesung memiliki keunggulan geosrategis karena berada dekat dengan Ibukota Jakarta dan terletak di antara kawasan pariwisata Pantai Carita-Anyer dan Taman Nasional Ujung Kulon. Tanjung Lesung akan dikembangkan menjadi destinasi wisata internasional dengan beragam atraksi, seperti pusat budaya, resor dan marina.

Sebagai pusat pertumbuhan, perkembangan dan pembangunan di dalam KEK Tanjung Lesung tentu akan berdampak pula pada dinamika kawasan di sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan penataan kawasan yang terintegrasi antara KEK Tanjung Lesung dengan kawasan sekitarnya, baik secara ruang maupun aktivitasnya. Penyusunan rencana rinci tata ruang atau RRTR harus melibatkan semua pihak dan mempertimbangkan berbagai aspek. Kejadian bencana tsunami di pesisir Banten dan Lampung pada akhir 2018 semakin membuka kesadaran akan pentingnya tata ruang sebagai instrumen mitigasi atau pengurangan risiko bencana. Analisis mendalam terkait aspek kebencanaan, bersama dengan fisik kewilayahan dan sosial budaya, menjadi dasar perumusan tujuan dan arah pembangunan Kawasan Panimbang ke depan.

RDTR Kawasan Panimbang | 6


Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang di Sekitar KEK Tanjung Lesung dilakukan dalam bentuk Rencana Detai Tata Ruang (RDTR) Kawasan Panimbang. Buku ini merupakan versi ringkas dari materi teknis tersebut yang berisi dasar perumusan, hasil analisis, serta muatan perencanaan dan peraturan zonasi Kawasan Panimbang. Fasilitasi penyusunan materi teknis ini perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui proses legalisasi hingga menjadi rujukan pembangunan dan pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan Panimbang.

7 | RDTR Kawasan Panimbang

Terima kasih dan apresiasi kepada tim penyusun dan para pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini. Semoga dengan diterbitkannya buku versi ringkas “Penyusunan RDTR Kawasan Panimbang� ini berguna bagi seluruh pemangku kepentingan. Pada akhirnya, buku ini diharapkan sebagai referensi dalam penataan kawasan di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung yang sinergis dan berkelanjutan.

Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, M.P.M. Direktur Jenderal Tata Ruang


Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku ringkasan eksekutif “Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung� telah dapat diselesaikan. Hadirnya buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam perencanaan kawasan di sekitar kawasan pariwista Tanjung Lesung yang sinergis dan berkelanjutan. Dalam upaya percepatan pertumbuhan dan peningkatan daya saing wilayah, Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di Pulau Jawa dalam bentuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hingga tahun 2017, Pemerintah telah menetapkan 12 (dua belas) Kawasan Ekonomi Khusus yang terdiri dari 8 (delapan) KEK berbasis industri dan 4 (empat) KEK berbasis pariwisata. Pengembangan KEK tersebut diharapkan dapat berperan sebagai prime mover kawasan di sekitarnya, juga sebagai hilir dari komoditas unggulan wilayah.

KEK Tanjung Lesung merupakan KEK pariwisata, berperan sebagai magnet pertumbuhan wilayah yang dirancang oleh Pemerintah sebagai penghimpun energi dan sumber daya untuk mendorong percepatan pembangunan di kawasan sekitarnya. KEK Tanjung Lesung diharapkan menjadi lokomotif pembangunan bagi kawasan sekitarnya, dan pada saat yang bersamaan pembangunan kawasan sekitar KEK harus terencana dengan baik agar tidak menimbulkan eksternalitas negatif bagi keberlanjutan pembangunan KEK Tanjung Lesung, baik secara ekonomi maupun secara lingkungan. Pemerintah perlu memastikan KEK dapat berfungsi secara selaras dengan kawasan di sekitarnya. Untuk itu, diperlukan upaya penataan kawasan di sekitar KEK yang sinergis dengan pengembangan KEK itu sendiri. Secara tata ruang, perlu segera disusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di sekitar KEK dengan menciptakan sinergi untuk investasi yang dapat mendukung fungsi KEK tersebut.

RDTR Kawasan Panimbang | 8


Sesuai amanat PP 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, kewenangan penyusunan dan penetapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) merupakan kewenangan pemerintah daerah. Namun mengingat penyusunan RDTR di sekitar KEK Pariwisata Tanjung Lesung ini merupakan agenda prioritas nasional, sehingga Pemerintah Pusat memfasilitasi dan mendampingi Pemerintah Daerah dalam penyusunan materi teknis Rencana Detail Tata Ruang di sekitar KEK Pariwisata Tanjung Lesung. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK Pariwisata Tanjung Lesung ini dilakukan secara kolaboratif antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait, baik itu kepentingan akademis, bisnis, komunitas/masyarakat, serta pemerintah. Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik

9 | RDTR Kawasan Panimbang

dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk penyempurnaan buku ringkas “Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK Pariwisata Tanjung Lesung� ini kedepan. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyempurnaan dan penyusunan buku ini. Besar harapan kami, buku ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang terkait, serta berkontribusi dalam percepatan pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung dan sekitarnya. Jakarta, Desember 2019

Ir. Sufrijadi, M.A . Direktur Penataan Kawasan


Tanjung Lesung, keindahan alam di ujung barat Pulau Jawa

RDTR Kawasan Panimbang | 10


11 | RDTR Kawasan Panimbang


DAFTAR ISI

01.

PENDAHULUAN

02.

KARAKTERISTIK WILAYAH PERENCANAAN


RENCANA DETAIL TATA RUANG

03.

PERATURAN ZONASI

04.

PENUTUP

05.


RDTR Kawasan Panimbang | 14


1.1 Urgensi Perencanaan 1.2 Orientasi Wilayah 1.3 Isu Strategis 1.4 Lingkup WIlayah Perencanaan

15 | RDTR Kawasan Panimbang


1.1

URGENSI PERENCANAAN

KEK ‘‘ Tanjung Lesung

Tanjung Lesung merupakan Kawasan Ekonomi Khusus sektor pariwisata pertama di Indonesia

Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011. Maksud pengembangan KEK adalah untuk memberi peluang bagi peningkatan investasi melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan dan siap menampung kegiatan industri, ekspor-impor serta kegiatan ekonomi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Tanjung Lesung ditetapkan sebagai KEK yang bergerak di sektor pariwisata melalui Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2012 tentang KEK Tanjung Lesung. Pengembangan kawasan sekitar Tanjung Lesung akan mengintegrasikan potensi yang ada di dalam kawasan KEK seperti infrastruktur, permukiman dan pariwisata sebagai sektor unggulannya. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di Tanjung Lesung antara lain: leisure, sightseeing, mice, outbound, ecotour, serta wisata budaya dan tradisional.

RDTR Kawasan Panimbang | 16


“Tanjung Lesung merupakan wilayah pesisir yang terletak di Desa Tanjungjaya Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang – Provinsi Banten. Disebut Tanjung Lesung karena merupakan daratan yang menjorok ke laut dan memiliki bentuk seperti lesung. Kawasan ini sudah lama dikenal sebagai kawasan pariwisata pantai putih dengan dengan panorama alam yang indah dan mempesona�

KEK Tanjung Lesung memiliki beberapa keunggulan secara posisi dan secara ekonomis. Secara geografis, Tanjung Lesung terletak di Barat Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang merupakan pusat pengembangan kegiatan pariwisata bagi Provinsi Banten. Berdasarkan posisi dan kondisi geostrategisnya, Tanjung Lesung memiliki banyak potensi ekonomi khususnya sebagai pusat kegiatan pariwisata dan rekreasi. Potensi ekonomi ini perlu didukung oleh kawasan sekitarnya, agar mampu memberikan manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat serta mendorong pertumbuhan wilayah secara berkelanjutan.

17 | RDTR Kawasan Panimbang

Pengembangan KEK Tanjung Lesung diharapkan dapat berperan sebagai prime mover kawasan di sekitarnya. Untuk itu, diperlukan upaya penataan kawasan sekitar KEK yang sinergis dengan pengembangan KEK itu sendiri, baik secara ruang maupun ekonomi, dengan memperhatikan aspek sosial budaya, keterkaitan infrastruktur, dan keberlanjutan lingkungan. Secara tata ruang, perlu segera disusun Rencana Tata Ruang di sekitar KEK dengan menciptakan sinergi untuk investasi yang dapat mendukung fungsi KEK, diantaranya melalui pembagian peran (role sharing) terhadap kegiatan yang bersifat mendukung (komplementer), maupunkegiatan yang bersifat menunjang proses bisnis (sumplementer), seperti penyediaan rantai pasok, logistik, kebutuhan perumahan, jasa-jasa, dan kegiatan penunjang lainnya.


DPP

atau Destinasi Pariwisata Prioritas adalah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang perlu dipercepat pembangunannya. Empat dari 10 DPP tersebut merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), salah satunya adalah KEK Tanjung Lesung, hal tersebut tercantum dalam PP No. 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS (Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional)

Danau Toba

Kepulauan Seribu

Wakatobi Pulau Morotai

Tanjung Kelayang

Tanjung Lesung

Mandalika

Labuan Bajo

Bromo-Tengger-Semeru Borobudur

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung 1.500 Ha

RDTR Kawasan Panimbang | 18


ARAHAN KEBIJAKAN PP 13/2017

Peraturan Presiden 28/2012

RTRWN

RTR Pulau Jawa Bali

Peraturan Daerah Provinsi Banten Peraturan Daerah Kabupaten 5/2017 Pandeglang 3/2011 RTRW Provinsi Banten

RTRW Kab Pandeglang

Fungsi

Fungsi

Fungsi

Fungsi

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)

Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)

Peran

Peran

Sebagai Destinasi Pariwisata Nasional

Arahan

Peran

Peran

Kawasan strategis pariwisata provinsi

Kawasan strategis buffer Zone KEK

Arahan

Sektor unggulan: Pertanian, perikanan, industri, pariwisata, panas bumi, pertambangan

Arahan

Arahan

Kehutanan, pertanian, pertambangan, pariwisata, kelautan, perikanan, industri dan perkebunan

Kawasan perdagangan dan jasa, industri, wisata

Rencana Pengembangan

Rencana Pengembangan

Rencana Pengembangan

Rencana Pengembangan

Pembangunan tol Serang - Panimbang Pengembangan Bandara Banten Selatan

Jaringan kereta api Labuan - Pandeglang Rangkasbitung

Peningkatan akses jaingan prasarana dan pelayanan di kawasan perkotaan jalur kereta api lintas Cilegon - Serang - Pandeglang Rangkasbitung

Jalan bebas hambatan Kragilan - Warunggunung - Panimbang - Bandara Banten Selatan Peningkatan jalur kereta api Cilegon Serang - Panndeglang

ARAHAN PENGMBANGAN KAWASAN • Pusat Pariwisata Skala Nasional, yaitu pengembangan KEK Tanjung Lesung sebagai destinasi pariwisata nasional. • Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Kota, yaitu sebagai titik pengumpul dan sebagai titik penyebaran dalam lingkup wilayah Kabupaten Pandeglang. • Pusat Pemukiman Skala Kota, yaitu kawasan hunian yang sehat dan nyaman dengan dilengkapi prasarana, sarana dan utilitas yang berkualitas.

19 | RDTR Kawasan Panimbang

‘‘

Peningkatan kualias jaringan prasarana di sekitar KEK Tanjung Lesung terus dilakukan untuk menunjang investasi kawasan


• Aksesibilitas menuju Kecamatan Panimbang dan KEK Tanjung Lesung telah didukung oleh beragam moda transportasi, baik transportasi darat, maupun transportasi laut. • Tanjung Lesung berjarak sekitar 170 km dari Jakarta, sehingga untuk moda transportasi udara menuju dan dari Tanjung Lesung dapat ditempuh melalui Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta. RDTR Kawasan Panimbang | 20


1.2

ORIENTASI WILAYAH

Akses menuju Tanjung Lesung dapat ditempuh melalui: • Bandara internasional Soekarno Hatta • Jalan Tol Tangerang - Merak • Pelabuhan Merak • Dermaga-dermaga kecil di sekitar Tanjung Lesung • Stasiun Kereta Rangkasbitung • Terminal Pandeglang 21 | RDTR Kawasan Panimbang


1.3

ISU STRATEGIS TRANSPORTASI di wilayah Kabupaten Pandeglang, khususnya Kecamatan Panimbang terutama akses menuju kawasan Tanjung Lesung masih dirasakan kurang memadai terutama kondisi jalan, penyediaan terminal, penyediaan lapangan terbang dan pembangunan jalan baru. Untuk itu perlu adanya peningkatan sistem TRANSPORTASI wilayah yang lebih baik untuk mendorong percepatan pembangunan dan investasi di Kabupaten Pandeglang

transportasi

Fasilitas pelayanan dan jaringan TRANSPORTASI terkumpul pada sisi utara dan tengah Kecamatan Panimbang, sehingga perlu adanya pengembangan kegiatan produksi pada sisi selatan Pandeglang untuk dapat meratakan kebutuhan jaringan transportasi di Kabupaten Pandeglang

Sektor PARIWISATA di wilayah Kecamatan Panimbang cinderung berkembang pada kawasan pantai sisi barat dan pantai utara. Perkembangan PARIWISATA di sisi utara dan barat didukung dengan letak geografis Panimbang yang berada di antara Kawasan Pariwisata Pantai Carita-Anyer dan Taman Nasional Ujung Kulon. Selain itu juga, terdapat berbadai potensi sumber daya alam, dan kelautan yang perlu dioptimalkan pemanfaatannya untuk meningkatkan nilai kawasan. Kondisi yang strategis dan juga limpahnya sumber daya alam yang ada di Kecamatan Panimbang, maka perlu adanya penataan ruang untuk mengatur pertumbuhan pembangunan dan mempersiapkan kawasan untuk menjadi penggerak investasi bagi Kecamatan Panimbang dan sekitarnya.

pariwisata

Pesisir pantai Kecamatan Panimbang merupakan kawasan terdampak TSUNAMI pada Desember 2018, hal tersebut mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan kerugian materil. Besarnya dampak dari bencana TSUNAMI tersebut seharusnya dapat diminimalisir dengan penataan ruang pada area pesisir pantai. Kawasan pesisir utara Kecamatan Panimbang yang berpotensi sebagai kawasan pariwisata yang juga tergolong dalam Zona Ruang Rawan BENCANA (ZRB4) memerlukan penataan ruang untuk menciptakan kawasan yang aman terhadap BENCANA ALAM terutama TSUNAMI.

bencana alam


Pantai Carita - Anyer

Wilayah Kecamatan Panimbang

Tanjung Lesung Taman Nasional Ujung Kulon

PROVINSI BANTEN Node Pariwisata Provinsi Banten Kawasan Tanjung Lesung dan sekitarnya, area terdampak tsunami Selat Sunda 2018 Kawasan terbangun cukup tinggi dan rute perjalanan pariwisata yang memerlukan penataan dalam perkembangannya

‘‘

Pesona Tanjung Lesung tidak hanya dikenal di Indonesia saja, namun hingga mancanegara terbukti dengan tingginya angka wisatawan mancanegara di Tanjung Lesung


1.4

LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN Kawasan di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung ditetapkan berdasarkan kriteria-kriteria yang selanjutkan akan menjadi wilayah perencanaan kawasan. Secara fungsional, penetapan di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sebagai kawasan yang mendesak untuk diatur dan dikendalikan, sehingga perlu disusun rencana detail tata ruangnya dengan skala peta 1:5000 ditetapkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki akses ke jalan utama; 2. Berada di daerah yang memiliki kawasan terbangun cukup tinggi; 3. Dekat/berbatasan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung; serta 4. Mengakomodasi kegiatan yang bersifat komplementer dan suplementer terhadap kegiatan pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

Berdasarkan hasil analisis isu strategis dan overlay dari keempat kriteria tersebut, maka didapatkan LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN berada di Kecamatan Panimbang, yang terdiri dari 5 (lima) desa, yaitu Desa Tanjungjaya, Desa Mekarjaya, Desa Gombong, Desa Mekarsari, Desa Citereup dan Desa Tanjungjaya, dengan luas total wilayah perencanaan adalah 8. 831,20 Ha.

RDTR Kawasan Panimbang | 24


Desa Panimbangjaya 912,41 Ha

Desa Citereup

Desa Mekarjaya

1.957,67 Ha

456,58 Ha

KECAMATAN PANIMBANG Desa Gombong 570,82 Ha

Desa Tanjungjaya 1.824,27 Ha

Desa Mekarsari 2.986,41 Ha

KABUPATEN PANDEGLANG 25 | RDTR Kawasan Panimbang


2.1 Kondisi dan Jenis Guna Lahan 2.2 Kondisi Fisik dan Sosial Ekonomi 2.3 Potensi Pariwisata 2.4 Pembentuk Karakter Kawasan RDTR Kawasan Panimbang | 26


27 | RDTR Kawasan Panimbang


2.1

KONDISI DAN JENIS GUNA LAHAN

Danau/Situ 191.88 Ha / 2.33%

Tegalan/Ladang 230.56 Ha / 2.79% Ruang Terbuka Hijau 366.29 Ha / 4.44%

Perkebunan 4086.96 Ha / 49.53%

Pertanian 2667.83 Ha / 32.33%

Permukiman 622.71 Ha / 7.55% RDTR Kawasan Panimbang | 28


Penggunaan lahan pada kawasan Panimbang didominasi oleh lahan perkebunan, yaitu seluas 4086.96 Ha atau sebesar 49.53% dari luas total Kecamatan Panimbang. Selain itu, pertumbuhan pembangunan di Kecaatan Panimbang berkembang secara parsial dan liner mengikuti perkembangan jaringan jalan, terutama di jalan nasional yaitu Jl. Panimbang - Labuhan.

29 | RDTR Kawasan Panimbang


2.1

KONDISI FISIK DAN SOSIAL EKONOMI Satuan Kemampuan Lahan Erosi Cukup Tinggi

Kemampuan Morfologi Rendah

Erosi Sedang

Kemampuan Morfologi Sedang

Erosi Sangat Rendah

Kemampuan Morfologi Tinggi

SKL Erosi

SKL Morfologi

Ketersediaan Air Rendah

Potensi Rendah

Ketersediaan Air Sedang

Potensi Sedang

Ketersediaan Air Tinggi

Potensi Tinggi

SKL Ketersediaan Air Kestabilan Pondasi Rendah Kestabilan Pondasi Sedang Kestabilan Pondasi Tinggi

SKL Kestabilan Pondasi

SKL Bencana Kestabilan Lereng Rendah Kestabilan Lereng Kurang Kestabilan Lereng Sedang Kestabilan Lereng Tinggi

SKL Kestabilan Lereng RDTR Kawasan Panimbang | 30


Kemampuan Lahan Kurang Kemampuan Lahan Sedang

Kemampuan Drainase Kurang

Kemampuan Lahan Cukup Kemampuan Lahan Sangat Cukup

Kemampuan Drainase Cukup Kemampuan Drainase Tinggi

SKL Pembuangan Limbah

SKL Drainase

Kemampuan Pengembangan Sangat Rendah Kemampuan Pengembangan Sedang Kemampuan Pengembangan Tinggi

Berdasarkan guna lahan eksisting dan Satuan Kemampuan Lahan (SKL) pada Kecamatan Panimbang, dapat diketahui bahwa sebagian besar kawasan Kecamatan Panimbang memiliki kemampuan pengembangan lahan yang tinggi, hal tersebut terbukti dengan banyaknya pembangunan pada area kemampuan pengembangan tinggi dan kemampuan pengembangan sedang. Dengan adanya keberadaan KEK Tanjung Lesung, maka diperlukan instrumen penataan ruang pada kawasan Kecamatan Panimbang untuk mengendalikan pertumbuhan pembangunan, terutama pada area yang memiiki kemampuan pengembangan sedang hingga tinggi

31 | RDTR Kawasan Panimbang


Sosial dan Ekonomi

KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk pada Kecamatan Panimbang pada tahun 2018 adalah 51.583 jiwa MEKARJAYA

Masuk dalam kategori KOTA SEDANG

1773 51%

1726 49%

TANJUNGJAYA 3738 52%

3465 48%

PANIMBANGJAYA 8277 52%

7607 48%

KEK TANJUNG LESUNG

15.884 Ha 3.499 Ha 3.499 Ha

7.203 Ha 11.207 Ha

9.271 Ha

2142 47%

MEKARSARI

CITEREUP 4582 49%

GOMBONG

4689 51%

5554 50%

2377 53%

5554 50%

RDTR Kawasan Panimbang | 32


52000

62000

51890

51500

51142

51000

50634

51382

51583

59,545

58000

57,842 56,102

56000

50864

54000 52000

50500 50000

61,249

60000

52416

50000 48000 46000

2013 2014 2015 2016 2017 2018

2019

Pertumbuhan Penduduk Kawasan Di Sekitar KEK Tanjung Lesung Tahun 2013 - 2018 80000 64490

70000

69517

61,249

50000

56,102

52416

51583

59,545

57,842

2029

2034

2039

Proyeksi Penduduk Alami Kawasan Di Sekitar KEKTanjung Lesung Tahun 2019 - 2039

51.890 Jiwa 12.972 KK Kebutuhan Luas Permukiman Tahun 2018 = 518,88 Ha

74545

59426

60000

2024

2018 Luas permukiman eksisting tahun 2018 - 622,70 Ha

40000 30000

74.545 Jiwa

20000

18.636 KK

10000 0 2017

2019 Proyeksi Penduduk (Trend)

2024

2029

2034

2039

2039

Kebutuhan luas permukiman tahun 2039 = 745,44 Ha

Proyeksi Penduduk (Skenario Adanya KEK)

Proyeksi Penduduk (Alami + Pekerja Sektor Pariwisata) Kawasan Di Sekitar KEK Tanjung Lesung Tahun 2019 - 2039 Asumsi 1 KK Asumsi luas kaveling minimum rumah untuk 1 KK KDB untuk kawasan permukiman

: 4 Jiwa : 400 m2 : Maks 70%

Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan lahan untuk permukiman pada tahun 2039 di Kecamatan Panimbang sebesar 745,44 Ha 33 | RDTR Kawasan Panimbang


Sosial dan Ekonomi

SEKTOR UNGGULAN

Jasa Lainnya 0.71 % Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.63% Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4.09% Jasa Perusahaan 0.15%

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 22.52% Penyediaan Akomodasi, Makanan dan Minuman 7.47% Transportasi dan Pergudangan 7.62%%

Pertam b Pengg angan dan alian 6.19%

Industri Pengolahan 28.72%

Real Estate 4.69% Jasa Keuangan dan Asuransi 3.50% Informasi dan Komunikasi 3.75%

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor 3.39% Kontruksi 0.04% Perdagangan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 0.40% Pengadaan Listrik dan Gas 4%

Sektor PDRB unggulan dibidang pertanian, kehutanan dan perikanan, jasa pendidikan, penyediaan akomodasi makan dan minum, dan real estate. Perlu dikembangkan sektor perekonomian lain selain sektor ekonomi unggulan ataupun sektor ekonomi potensial berdasarkan analisis LQ dan SS untuk menjadi daya tarik yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pandeglang diantaranya administrasi pemerintahanan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dan pertambangan. RDTR Kawasan Panimbang | 34


PERTUMBUHAN WISATAWAN

Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Kab Pandeglang ITMP TANJUNG LESUNG TAHUN 2029 : 46.177.306 Wisatawan

Proyeksi Jumlah Wisatawan Kab Pandeglang berdasarkan trend

TARGET KEMENPAR TAHUN 2019 : 1 Juta WISMAN dan 5 Juta WISNUS 35 | RDTR Kawasan Panimbang


2.2

POTENSI PARIWISATA Potensi WISATA di Kecamatan Panimbang tidak hanya wisata BAHARI saja, namun Panimbang juga kaya akan wisata BUDAYAnya

RDTR Kawasan Panimbang | 36


Kecamatan Panimbang memiliki beragam potensi wisata, terutama wisata alam dan juga wisata budaya. Wisata alam pada Kecamatan Panimbang didukung dengan garis pantai yang panjang, membentang sepanjang pesisir utara Kecamatan Panimbang dan letak geografis Kecamatan Panimbang yang berada di sisi barat Pulau Jawa sehingga sangat memungkinkan untuk dapat menikmati proses terbenamnya matahari di pesisir pantai barat dan juga bukit tertinggi Panimbang. Kecamatan Panimbang juga kaya akan nilai budaya, kekayaan budaya yang ada di Kecamatan Panimbang terdapat di Kampung Wisata Cikadu dan juga Kampung Kepuh 37 | RDTR Kawasan Panimbang


NODES

PEMBENTUK KARAKTER KAWASAN Membagi kawasan pariwisata Panimbang menjadi 7 nodes/simpul dengan tujuan untuk memudahkan wisatawan mengenali simpul-simpul vokal pada kawasan pariwisata Panimbang.

Node 1 ENTRANCE POINT dari Kawasan Panimbang, bertujuan untuk memberi penegasan bagi pengguna kawasan saat memasuki kawasan Panimbang, penegasan dapat berupa UBAN GATE

Node 2 PUBLIC SPACE, bertujuan untuk mengembalikan fungsi lindung pada area sempadan sungai dan menjadikan ruang terbuka publik pada area padat penduduk di Kecamatan Panimbang

Node 3 PUBLIC SPACE, bertujuan untuk mengembalikan fungsi lindung pada area sempadan sungai dan menjadikan ruang terbuka publik pada area padat penduduk di Kecamatan Panimbang

Node 4 KAMPUNG WISATA CIKADU, bertujuan untuk mempertahankan dan memberikan EDUKASI pada wisatawan tentang nilainilai budaya yang ada di Panimbang melalui pagelaran seni dan budaya membatik yang ada di Kampung Wisata Cikadu

Untuk membentuk KARAKTER KAWASAN pada Kawasan Panimbang maka perlu memperhatikan beberapa aspek yang dapat mendukung terciptanya Kawasan Panimbang yang berkarakter, yaitu NODES, PATH, dan EDGE

PATH, EDGE

2.3

Mempertegas kawasan Panimbang dengan penataan jalur pergerakan kawasan dan juga batasan-batasan pembangunan yang ada di kawasan perencanaan

Node 5 KEK TANJUNG LESUNG, yang telah ditetapkan menjadai Kawasan Ekonomi Khusus dengan fungsi utama sebagai penggerak pariwisata di Kecamatan Panimbang

Node 6 END POINT kawasan, terletak pada sisi barat dan batasan terluar dari Kecamatan Panimbang. Titik akhir kawasan perencanaan dipertegas dengan penataan area sempadan pantai dengan memanfaatkan potensi bentang alam yang ada

Node 7 KAMPUNG KEPUH, kampung wisata dengan konsep living cuture dan living like local yang dapat menggambarkan nilai budaya melalui aktivitas sehari-hari masyarakatnya. BUKIT MUNCANG, merupakan dataran tertinggi di Kecamatan Panimbang yang akan berfungsi sebagai anjungan pintar, tempat evakuasi akhir dan sunset point

Edge & Path Memberikan penegasan terhadap KORIDOR WISATA melalui penataan intensitas dan tata bangunan di sempanjang jalan-jalan utama Kecamatan Panimbang untuk memaksimalkan potensi bentang alam yang ada RDTR Kawasan Panimbang | 38


Pantai Carita Anyer

Node 3 Pusat kuliner dan perikanan

Node 1

Node 4

Starting point / entrance point

Kampung Wisata Cikadu / pusat budaya dan kerajinan tangan Node 5

Node 2

KEK Tanjung Lesung

Node 6 Pantai Batu Hideung sunset point / End point

Ruang terbuka hijau publik - river side tourism

KEK TANJUNG LESUNG 1.500 Ha

Path & Edge Node 7

TN Ujung Kulon

Kampung Wisata Kepuh dan Bukit Muncang - kampung wisata, sentra anyaman bambu dan anjungan pintar

39 | RDTR Kawasan Panimbang

Jalur wisatawan/koridor wisata


2.4

PEMBENTUK KARAKTER KEPARIWISATAAN Berdasarkan analisis potensi pariwisata yang ada di Kecamatan Panimbang, umumnya Kecamatan Panimbang memiliki potensi pariwisata yang terkait dengan keindahan alam. Potensi yang ada pada saat ini belum dapat terekspose secara gamblang dikarenakan pembangunan pada Kecamatan Panimbang belum tertata dan dikendalikan, sehingga potensi bentang alam yang ada tertutup oleh bangunan. Untuk itu, perlu adanya pengaturan ruang baik itu dari segi intensitas maupun kegiatan ruang yang berada di kawasan-kawasan yang berdekatan denga titik-titik potensi wisata yang ada. Elemen bentang alam merupakan eleman yang paling kasat mata dan terasa di kawasan perencanaan. Pengaturan ruang dan peningkaan kuali-

tas pada elemen bentang alam akan memberikan pengaruh yang besar dalam memaksimalkan potensi keindahan alam yang juga sebagai salah satu elemen pariwisata yang dapat dirasakan secara langsung oleh pengguna kawasan. Elemen bentang alam pada Kecamatan Panimbang juga merupakan salah satu unsur pembentuk sense of place kawasan. Sense of place merupakan segala elemen kasat mata yang memiliki makna, baik itu budaya maupun elemen fisik lainnya. Sense of place juga berkaitan erat dengan kemampuan orang terhadap orientasi dalam setting kota (mental map), hal tersebut dapat juga dipengaruhi oleh living culture atau kegiatan sehari-hari dan budaya dari lingkungannya.

Suatu kawasan yang dapat memberikan harmoni dari beberapa elemen positif sangat memungkinkan untuk memiliki kualitas keindahan kawasan yang tinggi dan memiliki identitas juga kebanggaan terhadap wilayahnya, sehingga kawasan tersebut memiliki nilai lebih pada sektor pariwisatanya. Kualitas keindahan tersebut tidak terlepas dari jarak pandang manusia terhadap objek yang ada di depannya. Dari sudut pandang pengamat, terdapat dua jenis pandangan yaitu linear view corridors yang merupakan panorama indah yang terlihat oleh pengamat yang bergerak di sepanjang jalan; dan stationary vista points yang merupakan panorama indah yang terihat secara statis dari satu titik pandang pengamat.

Immediate Foreground 0 - 100m detail dapat dirasakan

Viewshed Horizontal sumber: Scenic Analysis of Tuolumne Meadows, 2007

Viewshed Vertical

Foreground 0 - 800m detail dan tekstur masih dapat dilihat

Middleground 800 - 8km bentuk dasar (shape) dan tekstur dapat terlihat

Background > 8km garis tepian (shilouette) yang dapat terlihat

RDTR Kawasan Panimbang | 40


Berdasarkan hasil analisis, terdapat 3 (tiga) vocal nodes pada sisi barat kawasan perencanaan, yaitu Kampung Cikadu; Bukit Pilar dan Kampung Kepuh; dan Pantai Batu Hideung. Ketiga lokasi tersebut memiliki harmoni yang baik dari elemen-elemen pembentuk sense of place dan pebentuk karakter kawasan. • Wisata kerajinan dan budaya, Kampung Cikadu Kampung Cikadu merupakan pusat kesenian di Desa Tanjungjaya, sense of place kawasan dapat tercerminkan melalui budaya seharihari masyarakat yang bergantung pada sektor kesenian dan atau kerajinan tangan (membatik, kerajinan alang-alang, pencak silat dan kesenian khas Sunda lainnya) • Wisata perbukitan, Bukit Pilar dan Kampung Kepuh Bukit Pilar merupakan titik tertinggi di kawasan perencanaan, jarak antara Bukit Pilar dengan area pantai sisi barat sekita 5km, berdasarkan analisis cakupan pandang, jarak tersebut masih tergolong

dalam kategori middleground yang dimana bentuk dasar (shape) masih dapat terlihat, dalam hal ini Bukit Pilar sangat memungkinkan untuk dijadikan pelataran pandang sebagai tempat untuk menikmati sunset dari perbukitan. Sedangkan Kampung Kepuh merupakan kampung dengan potensi living culture dan kerajinan bambu. Sense of place kawasan dapat terbentuk dari nuansa permukiman dan juga budaya kehidupan sehari-hari masyarakatnya yang masih tergolong tradisional • Wisata bahari, Pantai Batu Hideung Pantai Batu Hideung merupakan pantai paling barat pada kawasan perencanaan, sebagai end point kawasan, viewshed pada area pantai ini mencakup deretan perbukitan dan hamparan pantai yang luas yang juga menampilkan keindahan alam pada saat matahari terbenam

252 mdpl titik tertinggi di Kecamatan Panimbang Bukit Pilar, Kampung Muncang 5.6 km

Pantai Batu Hideung 41 | RDTR Kawasan Panimbang

Kampung Cikadu


2.5

PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN Peluang pengembangan Kawasan Panimbang: • Penetapan KEK Tanjung Lesung, dapat berimplikasi pada kawasan di sekitar KEK Tanjung Lesung untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi wilayah • Potensi pariwisata yang melimpah, juga memiliki keunggulan komparatif dengan keragaman dan keunikan yang dimiliki diprioritaskan untuk dikembangkan secara progresif • Lokasi Kawasan Panimbang yang berada di antara dua lokasi pariwisata, yaitu Pantai Carita - Anyer dan Taman Nasional Ujung Kulon • Potensi pengembangan ekonomi perkotaan berada di koridor jalan utama di Desa Tanjungjaya • Potensi ekonomi kawasan berbasis pariwisata (alam dan budaya) serta ekonomi pertaninan, perkebunan dan perikanan Tantangan pengembangan Kawasan Panimbang: • Kawasan perencanaan merupakan kawasan rawan bencana • Pesatnya pembangunan yang tidak terkendali di kawasan sempadan pantai • Belum optimalnya perencanaan dan pengembangan daya tarik wisata

RDTR Kawasan Panimbang | 42


2.6

KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDAGANGAN JASA

WISATA BAHARI

`

KESENIAN `

`

PEMERINTAHAN

PERUMAHAN

PERIKANAN PERTANIAN

`

PERTANIAN KERAJINAN TANGAN & BUDAYA

43 | RDTR Kawasan Panimbang

Kecenderungan perkembangan Kawasan Panimbang meliputi: • Desa Panimbangjaya: perdagangan jasa dan pemerintahan • Desa Mekarjaya dan Desa Gombong: perumahan • Desa Mekarsari: pertanian dan perikanan • Desa Tanjungjaya dan Desa Citereup: pariwisata


RDTR Kawasan Panimbang | 44


45 | RDTR Kawasan Panimbang


3.1

TUJUAN PENATAAN BWP

Penetapan tujuan penataan BWP Kawasan Panimbang didasari oleh beberapa faktor, yaitu ISU STRATEGIS, KEBIJAKAN, dan SWOT. Tujuan penataan ruang RDTR Kawasan Panimbang didasarkan dari 5 konsep pengembangan yang meliputi : 1. Koridor pariwisata, terhubungnya aktifitas 3 destinasi pariwisata utama (Pantai Carita Anyer, KEK Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon) dan keterpaduan antar kegiatan pariwisata. 2. Public space, ketersediaan Ruang terbuka hijau publik dengan prosentase 20 %. 3. Resilient Tourism, tersedianya jalur dan ruang evakuasi serta pembangunan yang berbasis pada pengurangan resiko bencana. 4. Growing Tourism, terbangunnya atraksi wisata baru, amenitas dan aksesbilitas yang dapat meningkatkan ekonomi wilayah. 5. Partisipatif, pengembangan sumber daya manusia sektor pariwisata dan keterlibatan masyarakat secara aktif.

RDTR Kawasan Panimbang | 46


TUJUAN PENATAAN RUANG Memperkuat, Mentransformasikan, Memperkenalkan, demi Terciptanya Keseimbangan Lingkungan, Sosial dan Ekonomi KONSEP DASAR

1. Koridor Pariwisata 2. Growing Tourism 3. Public Space 4. Resilient Tourism 5. Partisipatif

KONSEP PENGEMBANGAN

Membangun Koridor Pariwisata Carita Anyer - Tanjung Lesung - TN Ujung Kulon yang Adaptif Bencana, Terintegrasi dan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi Wilayah Untuk mencapai tujuan penataan ruang tersebut, dirumuskan prinsip pengembangan wilayah antara lain: 1. Pemantapan perlindungan kawasan lindung guna mencapai keseimbangan ekologi kawasan 2. Pengembangan kawasan budidaya berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang mendukung pengembangan wilayah terutama di sektor pariwisata 3. Pengembangan Sistem Perwilayahan yang terintegrasi dan berhierarki 4. Pemantapan penyediaan jaringan prasarana wilayah dengan meningkatkan ketersediaannya, skala pelayanannya dan keterpaduannya guna menunjang pengembangan wilayah 5. Pengembangan sistem kepariwisataan berdasarkan aspek sosial, budaya dan bentang alam dengan memanfaatkan komunitas lokal dan kawasan budidaya guna meningkatkan length of stay wisatawan juga untuk mendorong investasi dan nilai ekonomi wilayah 47 | RDTR Kawasan Panimbang


3.2

RENCANA STRUKTUR RUANG Struktur ruang BWP Panimbang merupakan gambaran sistem pusat pelayanan kegiatan internal kota dan jaringan infrastruktur kota sampai akhir masa perencanaan, yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kota dan melayani fungsi kegiatan yang ada/direncanakan dalam wilayah kota pada skala kota, yang merupakan satu kesatuan dari sistem regional, provinsi, nasional bahkan internasional.

PUSAT PELAYANAN

JARINGAN TRANSPORTASI

JARINGAN PRASARANA

Pusal Pelayanan Kota Sub Pusat Pelayanan Kota Pusat Lingkungan

Darat Laut Udara

Energi/kelistrikan Telekomunikasi Air bersih Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Persampahan Jalur evakuasi mitigasi bencana Drainase

RDTR Kawasan Panimbang | 48


49 | RDTR Kawasan Panimbang


3.2.1

SISTEM PUSAT PELAYANAN Rencana pengembangan pusat pelayanan merupakan distribusi pusat-pusat pelayanan di dalam wilayah perencanaan, meliputi: 1) pusat pelayanan kota/kawasan perkotaan; 2) sub pusat pelayanan kota/kawasan perkotaan; dan 3) pusat lingkungan

PUSAT PELAYANAN KOTA/KAWASAN PERKOTAAN

SUB PUSAT PELAYANAN KOTA

Pusat pelayanan kota ditetapkan di Desa Panimbang Jaya. PPK diarahkan sebagai pusat pelayanan kegiatan ekonomi, pariwisata, dan juga pelayanan umum. Kebutuhan sarana dan prasarana bagi wilayah perencanaan disusun berdasarkan hasil analisa arahan

adalah kawasan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala Kecamatan atau BWP. Rencana lokasi pengembangan sub pusat pelayanan kota ditetapkan di Desa Mekarjaya, Desa Gombong,dan Desa Tanjung Jaya. sub pusat pelayanan kota yang dilengkapi den-

perkembangan kawasan dan analisa kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka mewujudkan BWP sebagai kawasan perkotaan baru, simpul perekonomian, dan juga kawasan pariwisata yang berkelanjutan. Pendekatan perumusan struktur ruang dilakukan baik dengan tren oriented dan target oriented. Wilayah perencanaan dinilai akan menjadi kawasan cepat tumbuh karena adanya jalur Tol Serang-Panimbang sehingga perlu disiapkan arahan distribusi penduduk dan jenis sarana prasarana beserta skala pelayanannya secara lebih matang. Selain itu, pusat pelayanan kota juga berfungsi untuk mendukung pengembangan kota pada kegiatan perdagangan dan jasa yang diprediksi ke depannya akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dan mengalami efek menetes/ spill over yang paling besar dari pengembangan KEK Tanjung Lesung

gan sarana lingkungan perkotaan skala pelayanan kota yang meliputi sarana perdagangan dan jasa, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, dan sarana pelayanan umum.

PUSAT LINGKUNGAN adalah kawasan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala desa/Kelurahan atau SubBWP. Pusat lingkungan dilengkapi dengan sarana lingkungan perkotaan skala pelayanan lingkungan yang meliputi sarana perdagangan dan jasa, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, dan sarana pelayanan umum. Rencana lokasi pengembangan sub pusat pelayanan lingkungan di Sekitar KEK Tanjung Lesung ditetapkan di Desa Mekarsari dan Desa Citeureup.

RDTR Kawasan Panimbang | 50


Pusat Pelayanan Kota Sub Pusat Pelayanan Kota Pusat Lingkungan

Sub Pusat Pelayanan Kota Fungsi: Pusat pelayanan skala kecamatan, yaitu fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa, perekonomian

Sub Pusat Pelayanan Kota Fungsi: Pusat kegiatan pariwisata

Pusat Pelayanan Kota Fungsi: Pusat kegiatan perekonomian skala regional dan simpul transportasi

Pusat Lingkungan Kelurahan Fungsi: Pusat kegiatan agribisnis dan pelayanan dalam skala lingkungan

51 | RDTR Kawasan Panimbang


3.2.2

RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI

‘‘

Infrastruktur transportasi dikembangkan dalam rangka meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas kawasan, terutama menghubungkan antara pusat-pusat kegiatan, akses menuju kawasan sentra produksi, khususnya dalam arus kegiatan transportasi manusia, distribusi barang dan jasa dalam mendukung kegiatan industri dan sektor unggulan. Rencana jaringan transportasi di Kawasan Perencanaan meliputi sistem jaringan transportasi darat dan sistem jaringan transportasi laut

RDTR Kawasan Panimbang | 52


RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI DARAT Sistem jaringan transportasi darat di Kawasan Perencanaan meliputi sistem jaringan jalan, terminal penumpang, sistem jaringan kereta api, dan sistem angkutan penyeberangan

sistem jaringan jalan terminal penumpang trayek angkutan umum jaringan kereta api

RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI UDARA Rencana sistem jaringan transportasi udara yang ada di wilayah perencanaan berdasarkan RTRW Provinsi banten dan RTRW Kabupaten Pandeglang adalah pembangunan bandar udara untuk mendukung pengembangan potensi unggulan daerah pada sektor pariwisata, perikanan dan kelautan, serta perkebunan.

RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI LAUT Pelabuhan sangat berperan penting dalam pelayanan kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut baik nasional maupun internasional, yang diharapkan dapat menjangkau wilayah pelayanan secara luas jangkauannya dan dapat dijadikan sebagai simpul jaringan transportasi laut internasional. Untuk mendukung keperluan tersebut perlu pengembangan sarana dan prasarana serta pengelolaan manajemen pengelolaan operasional pelabuhan yang sangat memadai.

53 | RDTR Kawasan Panimbang


RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI DARAT

sistem jaringan jalan

Jalan kolektor primer satu (JKP-1), merupakan jalan nasional yang menghubungkan antara ibukota provinsi, meliputi: • Jl. Raya Labuan - Panimbang • Rencana Jalan Strategis menuju Bandara Banten Selatan • Jl. Raya Panimbang - Cibaliung

Jalan Kolektor Sekunder merupakan jalan yang melay-

Jalan kolektor primer dua (JKP-2), merupakan jalan provinsi yang menghubungkan ibukota provinsi ke ibukota Kabupaten/kota, meliputi: • Jl. Raya Sobang; • Jl. Batu Hideung; dan • Jl. Raya Tk Lada

Jalan bebas hambatan, merupakan jalan nasional, beru-

ani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota meliputi Rencana Jalan tembus Cikadu – Tj Lesung

pa jalan dengan jalur ganda untuk lalu lintas dengan kontrol akses penuh untuk keamanan dan efesiensi gerakan lalu lintas dengan volume yang tinggi, pada kecepatan yang cukup tinggi, meliputi jalan bebas hambatan Serang – Panimbang

Jalan Nasional JKP 1 Jalan Provinsi JKP 2

Rencana pengembangan JALAN BEBAS HAMBATAN

RDTR Kawasan Panimbang | 54


55 | RDTR Kawasan Panimbang


RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI DARAT

terminal penumpang

Arahan PENGELOLAAN dan PENGEMBANGAN terminal, meliputi:

Terminal penumpang di kawasan perencanaan adalah TERMINAL TIPE C. Terminal tipe C di Desa Panimbang Jaya dan Desa Citeureup berfungsi yang melayani angkutan perkotaan dan angkutan pinggiran untuk angkutan pedesaan (ADES).

• Pengembangan fasilitas terminal untuk mendukung fungsi terminal • Pengaturan jalur sirkulasi angkutan antar kota yang tiba dan berangkat • Pengaturan angkutan dalam kota dalam menaikkan dan menurunkan penumpang

RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI DARAT

trayek angkutan umum

SISTEM ANGKUTAN UMUM di wilayah perencanaan diharapkan tidak berhenti sembarangan dipinggir jalan karena kedepannya terdapat titik – titik pemberhentian berupa halte bayangan sebagai lokasi pemberhentian angkutan umum. Penempatan halte akan ditempatkan pada simpul – simpul penting pada wilayah perencanaan seperti zona perdagangan dan jasa, zona wisata, dan zona sarana pelayanan umum. Rencana trayek/route angkutan umum meliputi:

• • • •

Tanjung Lesung – Panimbang – Labuan – Rangkasbitung Panimbang – Tanjung Lesung – Sumur Panimbang – Sobang – Cigeulius - Sumur Pandeglang – Labuan – Panimbang – Sumur

RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI UDARA Rencana sistem jaringan TRANSPORTASI UDARA yang ada di wilayah perencanaan berdasarkan RTRW Provinsi banten dan RTRW Kabupaten Pandeglang adalah PEMBANGUNAN BANDAR UDARA untuk mendukung pengembangan potensi unggulan daerah pada sektor pariwisata, perikanan dan kelautan, serta perkebunan. Rencana sistem jaringan transportasi udara tersebut berupa pembangunan Bandar Udara Banten Selatan di Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Sobang yang disiapkan untuk mendukung penetapan lokasi BANDAR UDARA BANTEN SELATAN. RDTR Kawasan Panimbang | 56


RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI DARAT

jaringan kereta api

JARINGAN JALUR KERETA API perkotaan dikembangkan untuk menghubungkan kawasan perkotaan dengan bandar udara dan mendukung aksesibilitas di kawasan perkotaan. Rencana pengembangan sistem jaringan kereta api di kawasan perencanaan adalah Anyer Kidul-Labuan- Panimbang dan Menes-Tanjung Lesung. Selain itu, Pengaktifan kembali jalur kereta api meliputi lintas Rangkasbitung - Pandeglang - Saketi dan pembangunan Stasiun Kereta Api Terpadu Panimbang.

RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI LAUT Pelabuhan di Kawasan Perencanaan sebagai PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL (Multifungsi) mampu melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi. Selain itu, direncanakan akan ada pembangunan PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU SEBAGAI PELABUHAN PENGUMPAN di Kecamatan Panimbang. Rencana sistem jaringan TRANSPORTASI LAUT di wilayah perencanaan yaitu: • Rencana Pembangunan Pelabuhan Sungai dan Danau sebagai Pelabuhan Pengumpan di Kecamatan Panimbang • Rencana lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal di Kecamatan Panimbang

57 | RDTR Kawasan Panimbang


3.2.3

RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI Jalan Nasional JKP 1 Rencana pengembangan JALAN BEBAS HAMBATAN Rencana pengembangan Jalan Provinsi

PELABUHAN TERPADU

JKP 2

Rencana reaktivasi Rencana reaktivasi Rencana pengembangan

JALUR KERETA API

JALUR KERETA API

TERMINAL B/C

RDTR Kawasan Panimbang | 58


59 | RDTR Kawasan Panimbang


RENCANA STRUKTUR RUANG

RDTR Kawasan Panimbang | 60


61 | RDTR Kawasan Panimbang


3.3

RENCANA POLA RUANG Rencana pola ruang di wilayah perencanaaan terdiri atas ZONA LINDUNG dan ZONA BUDIDAYA. Zona lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan, sedangkan zona budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan dengan dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.

ZONA LINDUNG 518.85 Ha

ZONA BUDIDAYA 7666.25 Ha

Zona Sempadan Pantai

Hutan Produksi

Zona Sempadan Sungai

Zona Perumahan

Zona Ruang Terbuka Hijau

Zona Perdagangan dan Jasa Zona Perkantoran Zona Sarana Prasarana Umum Zona Pertania Zona Pariwisata Zona Perikanan Zona Peruntukan Lainnya

RDTR Kawasan Panimbang | 62


63 | RDTR Kawasan Panimbang


3.3.1

RENCANA PEMBAGIAN SBWP DAN BLOK Konsep pengembangan SUB BAGIAN WILAYAH PERENCANAAN (SBWP) didasari oleh adanya pusat dan skala kegiatan pada masing-masing kelurahan/desa. Pembagian SBWP dalam kaitannya dengan pendalaman yang lebih terinci mengenai karakteristik kelurahan/desa. Maksud dan tujuan fungsi pembagian wilayah perencanaan ini adalah untuk mencapai tujuan rencana yang diharapkan pada masa mendatang, yakni

1. Menciptakan keseimbangan dan kelestarian lingkungan yang ada, pada prinsipnya merupakan upaya dalam menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi serta intensitas penggunaan lahan antar bagian-Wilayah Pembangunan atau di dalam Sub Bagian Wilayah Perencanaan (SBWP) itu sendiri. 2. Menciptakan kelestarian lingkungan permukiman dan kegiatan kota yang merupakan usaha menciptakan hubungan yang serasi antar manusia dan lingkungannya, yang tercermin dari pola intensitas yang menggunakan ruang kota. 3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan, yang merupakan usaha pemanfaatan ruang secara optimal, tercermin dalam penentuan jenjang fungsi pelayanan kegiatan-kegiatan kota dan sistem jaringan jalan. 4. Mengarahkan pembangunan kota yang lebih tegas dalam rangka pengendalian, pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik komponen masing-masing Sub Bagian Wilayah Perencanaan secara teratur, baik menyangkut kuantitas maupun kualitasnya.

RDTR Kawasan Panimbang | 64


SBWP A SBWP C Pendukung kawasan pariwisata Kegiatan utama: Pariwisata

Pusat Pelayanan Perkotaan Fungsi utama: Perdagangan jasa dan perumahan kepadatan tinggi

SBWP B

Agribisnis Fungsi utama: Pertanian dan RTH

Wilayah perencanaan dibagi ke dalam 3 (tiga) Sub Bagian Wilayah Perencanaan (Sub BWP), dengan beberapa pertimbangan, diantaranya karakteristik guna lahan dan fungsi kawasan, kondisi geografis kawasan, jangkauan (radius) pelayanan sarana dan prasarana, jumlah penduduk pendukung, serta batas administrasi kawasan 65 | RDTR Kawasan Panimbang


PEMBAGIAN BLOK

A-4

A-1

595.71 Ha

546.66 Ha

SBWP A

C-4 1078.83 Ha

C-1

1905.13 Ha

911.81 Ha

SBWP C

A-3 346.13 Ha

3721.79 Ha

SBWP A 22.50%

C-2 683.12 Ha

C-3 972.93 Ha

C-1

C-2

C-3

A-2

C-4

SBWP C 43.95% 3721.79 Ha

A-1

A-3

A-2

A-4

416.68 Ha

1905.13 Ha

SBWP B 33.55% 2841.28 Ha B-1 499.01 Ha

B-4 827.03 Ha

SBWP B B-2

2841.28 Ha

526.23 Ha

B-3 988.98 Ha B-1

B-2

B-3

B-4

RDTR Kawasan Panimbang | 66


Pembagian blok pada kawasan perencanaan berdasarkan sebidang lahan yang dibatasi sekurang-kurangnya oleh batasan fisik yang nyata seperti jaringan jalan, sungai, selokan, saluran irigasi, saluran udara tegangan ekstra tinggi, dan pantai, atau yang belum nyata seperti rencana jaringan jalan dan rencana jaringan prasarana lain yang sejenis sesuai dengan rencana kota

BLOK A-1 BLOK A-2 BLOK A-3 BLOK C-4

BLOK C-2

BLOK C-3

67 | RDTR Kawasan Panimbang

BLOK A-4

BLOK B-3 BLOK C-1

BLOK B-4

BLOK B-1 BLOK B-2


3.3.2

RENCANA POLA RUANG Zona

Subzona

Kode Zona

Kode Subzona

ZONA LINDUNG

TOTAL (HA) 522.86

Sempadan Pantai

SP

176.55

Sempadan Sungai Zona RTH

SS RTH

283.95

Hutan Produksi Zona Perumahan

Zona Perdagangan Jasa

Zona Perkantoran Zona SPU

Zona Pariwisata

Taman Kota

RTH-2

Taman Kecamatan

RTH-3

2.73

Taman Kelurahan

RTH-4

27.43

Pemakaman

RTH-7

ZONA BUDIDAYA HP R Rumah Kepadatan Tinggi

K

KT SPU

W

25.66

6.54 7,667.76 362.12

R-2

88.57

Rumah Kepadatan Sedang

R-3

1,082.32

Rumah Kepadatan Rendah

R-4

476.09

Perdagangan Jasa Skala Kota

K-1

62.05

Perdagangan Jasa Skala BWP

K-2

124.40

Perdagangan Jasa Skala SBWP

K-3

121.05 0.16

SPU Skala Kota

SPU-1

8.72

SPU Skala Kecamatan

SPU-2

2.34

SPU Skala Kelurahan

SPU-3

7.37

SPU Skala RW

SPU-4

2.55

Wisata Alam

W-1

Wisata Buatan

W-2

0.05

Wisata Budaya

W-3

932.57

P-1

2,092.84

644.12

Zona Pertanian

P

Tanaman Pangan Perkebunan

P-3

1,509.70

Zona Perikanan

IK

Perikanan Budidaya

IK-1

147.47

Zona Pertahanan dan Keamanan

HK

Zona Lainnya

PL

0.12 Pembangkit Listrik

TOTAL (HA)

PL-2

3.17

8,187.46

% 6.39% 2.16% 3.47% 0.31% 0.03% 0.34% 0.08% 93.65% 4.42% 1.08% 13.22% 5.81% 0.76% 1.52% 1.48% 0.00% 0.11% 0.03% 0.09% 0.03% 7.87% 0.00% 11.39% 25.56% 18.44% 1.80% 0.00% 0.04% 100.00%

RDTR Kawasan Panimbang | 68


69 | RDTR Kawasan Panimbang


3.4

SBWP PRIORITAS FUNGSI UTAMA SUB BWP

SBWP A (Desa Panimbang Jaya, Desa Mekarjaya, dan Desa Gombong)

SUB BWP ·Kawasan Pusat Pelayanan Umum Perkotaan. ·Kawasan Fasilitas Pelayanan Umum, Perkantoran; Perdagangan Jasa

·Kawasan Agribisnis

SBWP B (Desa Mekarsari)

TINGKAT KESESUAIAN DENGAN TUJUAN BWP

KONDISI SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN

Sedang:

Menunjang karena:

Penting: bila menunjang salah satu pengembangan baru fungsi utama pengembangan perkotaan didukung oleh sarana pelayanan umum dan sesuai dengan pengembangan perkotaan

Ek: berbasis pengembangan perdagangan – jasa

Skor - 3

Skor - 4

Sedang:

cukup penting:

Sos – bud: Membentuk masyarakat dengan adanya pengembangan SPU Link: Mempertahankan lahan RTH Skor – 4 Cukup Menunjang karena:

apabila kondisi yang menunjang salah satu Ek: berbasis pertanian direncanakan cukup fungsi utama dan perkebunan tersedia untuk pengembangan pertanian pengembangan perkotaan

Skor – 3 ·Kawasan Pendukung Sangat Tinggi: Pariwisata

SBWP C (Desa Tanjung Jaya dan Desa Citereup)

NILAI PENTING SUB BWP

memiliki hubungan yang erat dengan fungsi utama yang merupakan kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung

Skor - 3 penting:

Link: Adanya lahan perumahan menyebabkan terjadi peningkatan kegiatan Skor - 3

apabila kondisi yang direncanakan cukup Ek: berbasis pariwisata tersedia untuk pengembangan pariwisata

Skor - 3

Skor - 3

TOTAL

KETENTUAN PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT

SKOR

sesuai karena :

Sangat sesuai karena lahannya dapat dikembangkan untuk kawasan budidaya

Skor – 5

Mendukung kawasan perumahan perkotaan dan kelengkapan prasarana umum

20

Skor - 4 sesuai :

Sangat sesuai karena lahannya dapat dikembangkan untuk kawasan budidaya

Mendukung kegiatan pertanian

Skor – 5

Skor - 4

Cukup Menunjang karena:

Link: Adanya pengembangan kegiatan pariwisata membutuhkan kajian kepariwisataan. Skor – 5

DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP

18

Sangat Sesuai :

pengembangan terbatas Merupakan kegiatan karena kondisi utama dalam topografinya curam tetapi pengembangan wilayah. cocok dikembangkan pariwisata

Skor – 5

21

Skor - 5

RDTR Kawasan Panimbang | 70


Penetapan Sub BWP Prioritas sebagai berikut:  Kawasan yang diprioritaskan penanganannya terdapat di Sub BWP C, khususnya di Bukit Citancang Kampung Muncang dengan luas ± 80 Ha. Rencana penanganan di Sub BWP C meliputi :  Penataan desain kawasan Bukit Citantang;  Pembangunan anjungan cerdas dan bukit pandang; dan  Penyediaan RTH  Penambahan fasilitas pendukung pariwisata.

71 | RDTR Kawasan Panimbang


VISUALISASI SBWP PRIORITAS

WISATA SUNGAI CIKADU

Menghidupkan kembali potensi wisata yang ada di SUB BWP C khususnya di Kampung Cikadu. Menghidupkan wisata sungai dengan tujuan untuk memberikan alternative wisata dan juga menghidupkan kembali transportasi air yang pernah ada di Cikadu

BUKIT PILAR Menjadikan Bukit Muncang sebagai titik wisata baru di SUB BWP C dengan menyediakan sunset point yang juga berfungsi sebagai anjungan pintar dan titik kumpul akhir dalam keadaan darurat seperti bencana tsunami

RDTR Kawasan Panimbang | 72


Permukiman yang berada di sempadan pantai beresiko banjir dan merupakan jalur air saat tsunami

Mengembalikan fungsi sempadan sebagai fungsi lindung dengan melarang adanya pembangunan di sempadan sungai

Landscape / softscape Amphitheatre Wetland

MENCIPTAKAN WISATA SUNGAI DAN MANGROVE Memanfaatkan potensi mangrove yang ada sebagai alternative wisata di kawasan perencanaan

73 | RDTR Kawasan Panimbang


3.6

KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG Pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya. Ketentuan pemanfaatan ruang merupakan upaya mewujudkan Kawasan Panimbang dalam bentuk program pengembangan dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan (2019-2039)

PRIORITAS PEMANFAATAN ZONA LINDUNG dan ZONA BUDIDAYA

PRIORITAS PENGEMBANGAN JARINGAN PRASARANA

1. Kawasan lindung yang terdiri atas Rehabilitasi dan Perlindungan Sempadan pantai di sepanjang pesisir pantai barat dan pantai selatan, rehabilitasi kawasan sempadan sungai DAS Ciliman, adaptasi dan mitigasi kawasan rawan banjir di sekitar DAS Ciliman, mitigasi rawan bencana tsunami di pantai barat dan selatan Kabupaten Pandeglang, mitigasi rawan bencana kebakaran hutan dan lahan, dan mitigasi kawasan rawan bencana tanah longsor. 2. Kawasan budidaya meliputi kegiatan budidaya kawasan hutan produksi, kawasan pertanian, kawasan perikanan, kawasan permukiman, kawasan pariwisata, kawasan peruntukan lainnya, dan kawasan perdagangan dan jasa/SPU. 3. Rencana zonasi kawasan budidaya di Kawasan perencanaan

1. Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi 2. Rencana pengembangan jaringan listrik 3. Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi 4. Rencana pengembangan jaringan air bersih 5. Rencana pengembangan jaringan drainase 6. Rencana pengembangan jaringan persampahan 7. Rencana pengembangan jaringan air limbah 8. Rencana pengembangan jaringan evakuasi bencana

RDTR Kawasan Panimbang | 74


TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN Pelaksanaan pembangunan di Kawasan Panimbang paling tidak membutuhkan waktu 20 tahun sejak ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap yang terbagi dalam program lima tahunan yang pembagian waktunya disesuaikan dengan tahapan dalam RPJMN, yaitu: • Tahap I (Tahun 2019 2024); • Tahap II (Tahun 2025 2029); • tahap III (Tahun 2030- 2034); dan • Tahap IV (Tahun 2035- 2039). Pelaksanaan pembangunan di Kawasan Panimbang menjadi tanggung jawab dinas/ instansi yang terkait di lingkungan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, swasta, dan masyarakat. INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN Penyusunan program dalam rangka penetapan kawasan lindung dan pengembangan kawasan budidaya didasarkan pada potensi pengembangan spasial maupun sektoral yang dihadapi di daerah. Tujuan penanganan dikaitkan pada alokasi pemanfaatan ruang bagi sektor yang bersangkutan. Pengembangan kawasan budidaya sebagai pengisian dari rencana-rencana pembangunan di daerah sebagaimana telah dikemukakan, akan dibatasi oleh pendeliniasian dan pemantapan terlebih dahulu kawasan yang berfungsi lindung. Dalam penyusunan indikasi program penataan ruang ini, sektor yang terkait dalam setiap kawasan akan ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut : • Disusun berdasarkan arahan pemanfaatan ruang. • Disusun atas dasar potensi dan permasalahan sektoral. • Disusun berdasarkan tingkat kepentingan penanganan skala prioritas dan yang mempunyai peranan yang besar. • Disusun dengan memperhatikan keterpaduan usaha-usaha pembangunan antar sektor sesuai dengan tujuan pembangunan.

75 | RDTR Kawasan Panimbang


2025

2024

2023

2022

2021

2020

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Perwujudan Sistem Pusat Pelayanan • Pusat Pelayanan Kota • Sub Pusat Pelayanan Kota • Pusat Lingkungan • Pusat Kegiatan Lokal

Perwujudan Sistem Jaringan Transportasi Transportasi Darat • Jalan nasional kolektor primer • Jalan bebas hambatan • Jalan provinsi • Terminal penumpang tipe C

Transportasi Laut • Pelabuhan pengumpan (sungai&danau) • Pelabuhan regional multifungsi • Pelabuhan pengumpan lokal Transportasi Udara • Bandar Udara Banten Selatan

Program Perwujudan Penetapan SBWP yang Diprioritaskan Penanganannya • Penataan desain kawasan Bukit Pilar • Pemantapan dan penataan RTH • Pembangunan jalan tembus Cikadu - Citancang • Pembangunan amenitas

RDTR Kawasan Panimbang | 76


• Pembangunan anjungan cerdas 77 | RDTR Kawasan Panimbang

2040

2036

2031

2026

• Terminal penumpang tipe C • Pengembangan jalur KA lintasan • Pengembangan stasiun KA terpadu pada kawasan bandara • Peningkatan aksesibilitas jaringan prasarana dan pelayanan rel kereta api


INDIKASI PROGRAM NO.

PROGRAM PEMANFAATAN RUANG PRIORITAS

I. PROGRAM PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG A. Perwujudan Sistem Pusat Pelayanan a. Pusat Pelayanan Kota b. Sub Pusat Pelayanan Kota c. Pusat Lingkungan a. Pusat kegiatan di wilayah kabupaten/kota yang terdiri atas; a. Perwujudan Pusat Kegiatan Lokal B. Perwujudan Sistem Jaringan Transportasi 1 Perwujudan Sistem Trasportasi Darat a. Peningkatan kualitas jaringan jalan nasional kolektor primer

b. c. d. e.

LOKASI

SUM

Desa Panimbangjaya Desa Tanjungjaya, Desa Mekarjaya, Desa Gombong Desa Mekarsari, Desa Citeureup

APBD Kabu APBD Kabu APBD Kabu

Perkotaan Panimbang

APBD Kabu

1. Jl. Raya Pandeglang; 2. Citeureup - Tanjung Lesung; 3. Jl. Raya Labuan - Panimbang; Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan Jalan Tol Serang - Panimbang Pengembangan jaringan jalan provinsi Tanjung Lesung – Sumur; Pengembangan Jalur KA lintasan Rangkasbitung - Panimbang Pembangunan dan peningkatan terminal penumpang Tipe C Desa Panimbangjaya dan Desa Citeureup

f. Pengembangan stasiun kereta api terpadu pada kawasan Bandara g. Pembangunan jalan lintas baru

APBN

APBN/Swa APBD Prov APBN APBD Kabu

Kawasan Bandar Udara Banten Selatan

APBN

1. Cilegon – Anyer Kidul – Labuan – Panimbang; 2. Rencana Jalan Tembus Cikadu - Citancang; 3. Rencana Jalan Strategis menuju Bandara Banten Selatan h. Peningkatan aksesibilitas jaringan prasarana dan pelayanan Anyer Kidul-Labuan- Panimbang; Menes-Tanjung Lesung rel kereta api 2 Sistem Transportasi Laut a. Pembangunan Pelabuhan Sungai dan Danau sebagai Pelabuhan Panimbang Pelabuhan Pengumpan b. Pembangunan pelabuhan regional multifungsi Kecamatan Panimbang c. Rencana lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal Kecamatan Panimbang 3 Sistem Transportasi Udara a. Pembangunan Bandar Udara Banten Selatan sebagai pengumpul sekuder/tersier C. Perwujudan Sistem Jaringan Energi a. Rencana Pengembangan dan Pembangunan PLTU Labuan 1-2 b. Peningkatan Rencana Pengembangan PLTB Pandeglang

APBD Prov

APBN

APBN

APBD Prov APBD Kabu

Kabupaten Pandeglang

APBN, Swa sumber lain

Kabupaten Pandeglang

APBN, Swa sumber lain APBD Prov sumber lain APBD Prov sumber lain APBD Prov sumber lain

Kecamatan Panimbang

c. Rencana pengembangan Energi Baru Terbarukan/EBT berupa Energi Hidro dan Biomassa d. peningkatan jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan kapasitas 150 (seratus lima puluh) kilovolt e. pengembangan gardu induk

Kabupaten Pandeglang

f. Rencana Pembangunan SUTET dari GI Menes ke GI Tanjung Lesung

Kecamatan Panimbang

Kecamatan Panimbang

GI Desa Mekarjaya; GI Tanjung Lesung

APBD Prov sumber lain APBD Prov sumber lain

RDTR Kawasan Panimbang | 78


SUMBER PENDANAAN

INSTANSI PELAKSANA

APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten

Dinas PUPR Kab Pandeglang Dinas PUPR Kab Pandeglang Dinas PUPR Kab Pandeglang

APBD Kabupaten

Dinas PUPR Kab Pandeglang

APBN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat - BPIW

APBN/Swasta APBD Provinsi APBN APBD Kabupaten APBN

BPJT Dinas PUPR Provinsi Banten PT KAI Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang Kementerian Perhubungan

APBD Provinsi

Dinas PUPR Kab Pandeglang

APBN

Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang

APBN

Kementerian Perhubungan

APBD Provinsi APBD Kabupaten

Dinas Perhubungan Provinsi Banten Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang

APBN, Swasta, dan/atau sumber lain yang sah

Kementerian Perhubungan

APBN, Swasta, dan/atau sumber lain yang sah APBD Provinsi dan/atau sumber lain yang sah APBD Provinsi dan/atau sumber lain yang sah APBD Provinsi dan/atau sumber lain yang sah

Dinas ESDM Provinsi Banten

APBD Provinsi dan/atau sumber lain yang sah APBD Provinsi dan/atau sumber lain yang sah

Dinas ESDM Provinsi Banten

79 | RDTR Kawasan Panimbang

Dinas ESDM Provinsi Banten Dinas ESDM Provinsi Banten Dinas ESDM Provinsi Banten

Dinas ESDM Provinsi Banten

WAKTU DAN TAHAPAN PELAKSANAAN 2020 - 2025

2026 - 2030

2031 - 2035

2036 - 2040


RDTR Kawasan Panimbang | 80


81 | RDTR Kawasan Panimbang


4.1

KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN

Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I memiliki sifat sesuai

dengan

peruntukan

yang

direncanakan. Pemerinah kabupaten tidak dapat

melakukan

peninjauan

atau

Pemanfaatan Bersyarat secara terbatas bermakna bahwa kegiatan dan penggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut: •

Pembatasan jumlah pemanfaatan

•

Pembatasan intensitas ruang,

•

Pembatasan pengoperasian,

pembahasan atau tindakan lain terhadap kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I.

RDTR Kawasan Panimbang | 82


Pemanfaatan bersyarat tertentu be rmakna bahwa untuk

Kegiatan

mendapatkan izin atas suatu kegiatan atau penggunaan

termasuk dalam klasifikasi X memiliki sifat

lahan diperlukan persyaratan-pe rsyaratan tertentu yang

tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang

dapat be rupa persyaratan umum dan pe rsyaratan khusus.

direncanakan

Persyaratan dimaksud diperlukan mengingat pemanfaatan

dampak yang cukup besar bagi lingkungan

ruang tersebut memiliki dampak be sar bagi lingkungan

di sekitarnya.

sekitarnya. Persyaratan umum yang dimaksud antara lain: •

Dokumen AMDAL dan/ atau Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)

Pengenaan

disinsentif

misalnya

biaya

dampak

pembangunan (development impact fee) •

Persetujuan

dari

Ke tua RT

masyarakat setempat

83 | RDTR Kawasan Panimbang

dan

Ketua RW serta

dan

penggunaan

dan

dapat

lahan

yang

menimbulkan


ZONA LINDUNG

Subzona Pemakaman

Subzona Rumah Kepadatan Tinggi

Subzona Rumah Kepadatan Sedang

Subzona Rumah Kepadatan Rendah

Subzona Skala Kota

RTH-7

HP

R-2

R-3

R-4

K-1

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

T T X X X X X x X X X X

I I I I I B I B I I I X

I I I X X B I B I I I I

I I I X X B I B I I I I

X X X B B B X B B X X T

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

T X BT X X X X X

T X BT X X X X X

I I B X I I I B

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X B

X X B

X X B

I I I

Zona Hutan Produksi

Subzona Taman Kelurahan RTH-4

X X X X X X X X X X X X

RTH-2 Subzona Taman Kota

Subzona Taman Kecamatan

PERDAGANGAN Waralaba swalayan Pertokoan Pasar tradisional Pasar lingkungan Pusat perbelanjaan Mall Plaza SPBU Perdagangan, Reparasi Dan Perawatan Mobil Dan Sepeda Motor Perdagangan Besar, Bukan Mobil Dan Sepeda Motor Perdagangan Eceran, Bukan Mobil Dan Motor

RTH-3

B

Zona Sempadan Sungai

PERUMAHAN Rumah Tunggal Rumah Kopel Rumah Deret Rumah Susun rendah (< 5 lantai) Rumah Susun Sedang (5 s.d. 8 lantai) Asrama Kost-kostan Panti jompo Panti asuhan yatim piatu Guest House Rumah dinas Real Estate

SS

A

Zona Per dan

Zona Sempadan Pantai

JENIS KEGIATAN

Zona Perumahan

SP

No

Zona Ruang Terbuka Hijau

RDTR Kawasan Panimbang | 84


Subzona Sub BWP

Subzona Skala Kota

Subzona Skala Kecamatan

Subzona Skala Kelurahan

Subzona Tanaman Pangan

Subzona Perkebunan

Subzona Wisata Alam

Subzona Wisata Buatan

Subzona Wisata Budaya

Subzona Perikanan Budidaya

Pembangkit Listrik

K-3

KT

SPU-1

SPU-2

SPU-3

P-1

P-3

W-1

W-2

W-3

IK-1

PL-2

I I I X X B I B I I I I

X X X B B B X B B X X T

X X X B B B X B B X X T

T T T X X X B B B X T X

X X X X X I x X X X I X

X X X X X I x X X X I X

X X X X X I x X X X I X

X X X X X I x X X X I X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X T X X

T T T X X X X X X T X X

T T T X X X X X X T X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

T X T X X X X X

T X BT X X X X X

I I B X I I I B

I I B X X X I B

I I B B X X I X

X X X X X X X B

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

T T X T T X X X

T T X T T X X X

X X T T X X X X

X X X X X X X X

X X B

X X B

I I I

I I I

I I I

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X T

X X T

X X T

X X X

R-3

Kepadatan Sedang

Subzona Skala BWP

Zona Zona Peruntukan Perikanan Lainnya

K-2

Zona Pariwisata

Subzona Skala Kota

Zona Pertanian

K-1

Zona Sarana Pelayanan Umum

Subzona Rumah Kepadatan Rendah

Zona Perdagangan dan Jasa

R-4

rumahan

Zona Perkantoran

ZONA BUDIDAYA

X X B

B

85 | RDTR Kawasan Panimbang


ZONA LINDUNG

Subzona Taman Kelurahan

Subzona Pemakaman

Subzona Rumah Kepadatan Tinggi

Subzona Rumah Kepadatan Sedang

Subzona Rumah Kepadatan Rendah

Subzona Skala Kota

RTH-4

RTH-7

HP

R-2

R-3

R-4

K-1

T T X X X X X T X T BT

T T X X X X X X X X BT

T T X X X X X X X X BT

T T X X X X X X X X BT

X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X

I I X I X X X X X X I

I I B I X X X T X I I

I I B I X X X T X I I

I I I T BT BT I X I I I

I I I T X X I X I I I

X X T

X X T

X X T

X X T

X X T

X X X

X X T

X X I

T X I

T X I

I X I

I X I

X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X

X T I B I I I I I T T

X T I B I I I I I T T

X T I B I I I I I T T

I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I I I

X X BT

X X BT

X X BT

X X BT

X X BT

X X BT

X X BT

T T X

T T X

T T X

I I I

I I I

X

X

X

X

X

X

X

I

I

I

I

I

Zona Hutan Produksi

Subzona Taman Kecamatan RTH-3

T T X X X X X T X T BT

RTH-2 Subzona Taman Kota

Zona Sempadan Sungai

JASA Penginapan hotel Penginapan losmen Travel dan pengiriman barang Bengkel Kantor Bisnis dan Pemasaran Properti Jasa Jahit Pakaian Lembaga Bimbingan Belajar Rental Kendaraan Penyediaan Akomodasi Penyediaan Makanan Dan Minuman Aktivitas Penerbitan Aktivitas Produksi Gambar Bergerak, Video Dan Program Televisi, Perekaman Suara Dan Penerbitan Musik Aktivitas Penyiaran Dan Pemrograman Telekomunikasi Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer Dan Kegiatan YBDI

SS

D

HIBURAN/REKREASI Taman hiburan Bisnis lapangan olahraga Studio ketrampilan Panti pijat Klub malam dan bar Hiburan dewasa lain Teater Kolam Pancing Bioskop Restoran Aktivitas Hiburan, Kesenian Dan Kreativitas Perpustakaan, Arsip, Museum Dan Kegiatan Kebudayaan Lainnya Aktivitas Perjudian Dan Pertaruhan Aktivitas Olahraga Dan Rekreasi Lainnya

Zona Perd dan J

Zona Sempadan Pantai

C

JENIS KEGIATAN

Zona Perumahan

SP

No

Zona Ruang Terbuka Hijau

RDTR Kawasan Panimbang | 86


Subzona Skala BWP

Subzona Sub BWP

Subzona Skala Kota

Subzona Skala Kecamatan

Subzona Skala Kelurahan

Subzona Tanaman Pangan

Subzona Perkebunan

Subzona Wisata Alam

Subzona Wisata Buatan

Subzona Wisata Budaya

Subzona Perikanan Budidaya

Pembangkit Listrik

K-3

KT

SPU-1

SPU-2

SPU-3

P-1

P-3

W-1

W-2

W-3

IK-1

PL-2

I I B I X X X T X I I

I I B I X X X T X I I

I I I T BT BT I X I I I

I I I T X X I X I I I

I I I T X X I X X I X

I I X X X X X X X I X

I I T X X X X X X I X

I I T X X X X X X I X

I I T X X X X X X I X

X X X X X X X T X X X

X X X X X X X T X X X

I X X X X X X X X T X

I I X T X X T X X I I

I I X X X X X X X I I

X X X X X X X I X X X

X X X X X X X X X X X

T X I

T X I

I X I

I X I

I X I

I X X

I X I

I X I

I X I

X X X

X X X

X X T

X X I

I X I

X X X

X X

X T I B I I I I I T T

X T I B I I I I I T T

I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I I I

I I I X I X X X X I I

I I I I I I I I I I I

X I I X X I I I I I I

X I I X X I I I I I I

X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X

B B X X X X X X B B X

I I X X X X X X I I X

B B X X X X X X B B X

X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X

T T X

T T X

I I I

I I I

I I I

I I I

I I I

I I I

I I I

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X

I

I

I

I

I

I

I

I

I

X

X

X

X

X

X

X

Kepadatan Sedang

K-2

Zona Zona Peruntukan Perikanan Lainnya

Subzona Skala Kota

Zona Pariwisata

K-1

Zona Pertanian

Subzona Rumah Kepadatan Rendah

Zona Sarana Pelayanan Umum

R-4

Zona Perdagangan dan Jasa

R-3

rumahan

Zona Perkantoran

ZONA BUDIDAYA

87 | RDTR Kawasan Panimbang

X

X


4.2

ZONING MAP DAN TEKS

ATURAN JARAK BEBAS BANGUNAN NO

GSB SAMPING KANAN -

GSB SAMPING KIRI 3

GSB BELAKANG 3

3

3

3

5

4

5

> 12 lantai sd 20 LANTAI

6

4

6

> 20 LANTAI

8

5

8

TINGGI BANGUNAN SETARA JUML. LANTAI

1

≤ 25 M

≤ 5 LANTAI

2

>25 M sd 40 M

3

>40 M sd 60 M

> 5 sd 8 LANTAI > 8 LANTAI sd LANTAI

4

>60 M sd 100 M

5

> 100 M

12

RDTR Kawasan Panimbang | 88


PERATURAN ZONASI ZONA PERDAGANGAN JASA (K) ATURAN LAHAN

KEGIATAN

DAN

PENGGUNAAN

KETENTUAN KHUSUS RAWAN BENCANA ALAM Untuk kawasan yang termasuk dalam zona ruang rawan bencana (ZRB), maka terdapat aturan khusus, antara lain : 1. Dilarang adanya pembangunan baru, kecuali pembangunan infrastruktur publik. 2. Kegiatan eksisting yang sudah ada sebelum ada peraturan ini, tetap diperbolehkan dengan menyesuaikan standart konstruksi bangunan tahan tsunami dan gempa. 3. KDH harus ditambahkan 10% dari yang disebutkan.

ATURAN INTENSITAS DAN TATA MASSA BANGUNAN Zona

Perdagangan Jasa

Tinggi Jumlah Lantai Bangunan Max Bangunan Max (meter) (lantai)

GSB Minimal (meter)

Luas Kaveling Minimum (meter²)

7

8

>600

28

5

5

>201

28

5

3

>100

Kode

KDB Maksimal

KDH Minimal

KLB Maksimal

Skala Kota

K-1

50%

10%

3,5

38

Skala BWP

K-2

60%

10%

3

Skala Sub BWP

K-3

70%

10%

3,5

Sub Zona

KETENTUAN KHUSUS PENATAAN KORIDOR PARIWISATA Penataan koridor pariwisata sebagai salah satu konsep pengembangan di Kecamatan Panimbang dengan mempertahankan pemandangan pantai sehingga intensitas pemanfaatan ruangnya dibatasi 1. Pengaturan Kegiatan dan Penggunaan Lahan, yang terdiri atas: Secara umum, pengaturan kegiatan dan penggunaan lahan mengikuti ketentuan peruntukan dalam peta zonasi dan mastriks zonasi yang ada pada dokumen ini. 2. Pengaturan Intensitas Pemanfaatan Ruang, terdiri dari : • Secara umum, pengaturan KDB mengikuti ketentuan dalam aturan intensitas pemanfaatan ruang dalam sub zona perdagangan jasa skala kota. • KLB dibatasi 1,5. • Ketinggian bangunan maksimal 12 meter. 3. Ketentuan tata bangunan berupa Garis Sempadan Bangunan (GSB) Secara umum, pengaturan GSB mengikuti ketentuan dalam aturan intensitas pemanfaatan ruang dalam sub zona perdagangan jasa skala kota 89 | RDTR Kawasan Panimbang


ATURAN JARAK BEBAS BANGUNAN NO

TINGGI BANGUNAN SETARA JUML. LANTAI

1

≤ 25 M

≤ 5 LANTAI

2

>25 M sd 40 M

> 5 sd 8 LANTAI > 8 LANTAI sd LANTAI

12

GSB SAMPING KANAN -

GSB SAMPING KIRI 3

GSB BELAKANG 3

3

3

3

3

>40 M sd 60 M

5

4

5

4

>60 M sd 100 M

> 12 lantai sd 20 LANTAI

6

4

6

5

> 100 M

> 20 LANTAI

8

5

8

RDTR Kawasan Panimbang | 90


PERATURAN ZONASI ZONA PERUMAHAN (R) ATURAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN

KETENTUAN KHUSUS RAWAN BENCANA ALAM Untuk kawasan yang termasuk dalam zona ruang rawan bencana (ZRB ), maka terdapat aturan khusus, antara lain : 1. Dilarang adanya pembangunan baru, kecuali pembangunan infrastruktur publik. 2. Kegiatan eksisting yang sudah ada sebelum ada peraturan ini, tetap diperbolehkan dengan menyesuaikan standart konstruksi bangunan tahan tsunami dan gempa. 3. KDH harus ditambahkan 10% dari yang disebutkan.

ATURAN INTENSITAS DAN TATA MASSA BANGUNAN Zona

Perumahan

Kode

KDB Maksimal

KDH Minimal

KLB Maksimal

Kepadatan Tinggi

Tinggi Bangunan Max (meter)

Jumlah Lantai Bangunan Max (lantai)

GSB Minimal (meter)

R-2

80%

10%

2,4

18

3

2

>60

Kepadatan Sedang

R-3

70%

10%

2,1

18

3

3

>200

Kepadatan Rendah

R-4

60%

10%

1,8

18

3

3

>600

Sub Zona

KETENTUAN SARANA PRASANA MINIMAL

91 | RDTR Kawasan Panimbang

Luas Kaveling Minimum (meter²)


Landscape / softscape Amphitheatre Wetland

RDTR Kawasan Panimbang | 92


PERATURAN ZONASI ZONA WISATA (W) ATURAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN

KETENTUAN KHUSUS RAWAN BENCANA ALAM Untuk kawasan yang termasuk dalam zona ruang rawan bencana (ZRB ), maka terdapat aturan khusus, antara lain : 1. Dilarang adanya pembangunan baru, kecuali pembangunan infrastruktur publik. 2. Kegiatan eksisting yang sudah ada sebelum ada peraturan ini, tetap diperbolehkan dengan menyesuaikan standart konstruksi bangunan tahan tsunami dan gempa. 3. KDH harus ditambahkan 10% dari yang disebutkan.

ATURAN INTENSITAS DAN TATA MASSA BANGUNAN Zona

Sub Zona

Alam Pariwisata

Kode

KDB Maksimal

W-1

30%

KDH Minimal

KLB Maksimal

Tinggi Jumlah Lantai Bangunan Max Bangunan Max (meter) (lantai)

0,6

13

GSB Minimal (meter)

2

Buatan

W-2

60%

20%

1,8

18

3

5

Budaya

W-3

60%

20%

1,8

13

2

5

KETENTUAN SARANA PRASARANA MINIMAL 1. Minimal terdapat 1 taman untuk 30.000 jiwa penduduk kota; 2. Jalan akses minimum berupa jalan kolektor; 3. Jalur pejalan kaki yang dilengkapi dengan fasilitas pejalan kaki seperti lampu dan bangku taman; 4. Tersedia area terbuka sebagai alternatif evakuasi bencana; 5. Utilitas perkotaan • Kran air minum • Jaringan listrik • WC umum • Panggung terbuka • Kolam retensi 6. Prasarana lingkungan • Tempat parkir umum • Tempat sampah untuk sampah basah dan sampah kering 7. Jaringan drainase

93 | RDTR Kawasan Panimbang

Luas Kaveling Minimum (meter²)


RDTR Kawasan Panimbang | 94


95 | RDTR Kawasan Panimbang


“planning without action is daydream, action without planning is nightmare”

RDTR Kawasan Panimbang | 96


• Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Panimbang masih memerlukan penyempurnaan, terutama dalam aspek pengendalian pemanfaatan ruang, untuk selanjutnya digunakan untuk memenuhi salah satu persyaratan persetujuan substansi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional • Proses penyusunan yang dilakukan maupun muatan substansi Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Panimbang sudah sesuai dengan Peraturan Menteri ATR/ Kepala BPN No. 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota • Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Panimbang disusun secara kolaboratif antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, serta telah melalui berbagai proses partisipatif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait, baik unsur akademis, bisnis, komunitas atau masyarakat, serta pemerintah (A,B,C,G) • Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Panimbang perlu segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui proses legislasi menjadi Peraturan Daerah sebagai acuan pengendalian pemanfaatan ruang dan perizinan pengembangan Kawasan Panimbang yang saat ini sudah sangat dinamis

97 | RDTR Kawasan Panimbang



TERIMA KASIH HATUR NUHUN


TATA RUANG PINTU MASUK TERBAIK BAGI INVESTASI MENUJU NEGERI MAKMUR, ADIL DAN SEJAHTERA

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Direktorat Jenderal Tata Ruang Direktorat Penataan Kawasan

DitjenTataRuang

tataruang.atr-bpn.go.id/

gistaru.atrbpn.go.id/rtronline


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.