Booklet Potensi Desa Mojopuro - KKN UNS Juli-Agustus 2022 Kelompok 175

BukuPotensiDesaWisata

TimPenyusun

Kelompok175KKNUNS PeriodeJuli-Agustus2022

WahyuRizkaAji AisyahAdfiMutiari DevikaMaheswari IndahNurAini

KhoirunnisaSalsabila LatifahFirdhaus‘Aini

MuhammadRafifTajati

RuthPermatasariSirait TitisInsyari’ati

PemimpinRedaksi DevikaMaheswari

Kec.Sumberlawang,Kab.Sragen

KATAPENGANTAR

PujidansyukurkamipanjatkankehadiratTuhanYangMahaEsayang telah memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku yang berjudul Buku Potensi Desa Wisata Mojopuro, Kec. Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung karya ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih yangsebesar-besarnyakamihaturkankepada:

1. 2. 3. 4.

Pak Gunarno, S.T. selaku Kepala Desa Mojopuro beserta jajarannya,yaituseluruhPerangkatDesaMojopuro

Pak Fajar Sutardi selaku pengelola Sanggar Seni Rumah Langit KebunBumi

DosenPembimbingLapangan,PakWidiyanto,S.P.,M.Si.,Ph.D. SeluruhNarasumberyangtelahbersediameluangkanwaktunya

Setiap daerah tentunya memiliki potensi masing masing yang tak ternilai harganya, begitu pula Desa Mojopuro yang terletak di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Desa ini memiliki banyak potensi yang dapat menjadi daya tarik dan tentunya dikembangkan untuk menuju desa wisata. Oleh karena itu, buku ini ditulis dengan maksud untuk menunjukkan potensi tersebut kepada khalayak luas. Buku ini akan menguraikan kekayaan Desa Mojopuro yang dimulai dari pengenalan berupa profil Desa Mojopuro, serta aspekdayatarikyangberupabudaya,alam,danbuatan.

Dalam setiap penulisan tentunya tidak luput dari berbagai kekurangan,olehkarenaitukamimenyampaikanpermohonanmaaf atas segala kekurangan pada penulisan buku ini. Akhir kata, kami berharapsemogabukuinidapatmemberikanmanfaatyangseluas luasnyakhususnyabagimasyarakatDesaMojopuro.

Sragen,14Agustus2022

Kelompok175KKNUNSTematikIntegratif PeriodeJuli Agustus2022

GAMBARANUMUM

SejarahDesaMojopuro

Sejarah Mojopuro pada zaman penjajahan Hindia Belanda banyak sekali orang Belanda yang bertempat tinggal di Desa ini,ataubisadisebutsebagaitempatmarkasBelandakarena desa ini termasuk di tengah-tengah Kecamatan Sumberlawang. Sehubungan dengan hal tersebut, di tengah desa ada sebuah Gapura yang besar dan megah pada zaman kepala desa Totok Harjanto tahun 1919. Kepala desa bersama tokoh masyarakat yang terkemuka bermusyawarah dan sepakat bahwa desa ini diberi nama Mojopuro. Pada zaman penjajahan, Desa Mojopuro termasuk daerah di Kecamatan Sumberlawang yang diserang oleh Jepang dikarenakan banyak terdapat markas Belanda. Pada tahun 1939DesaMojopurodijatuhibomsebanyak2kaliolehJepang di sebelah timur stasiun kereta api, di mana banyak terdapat markasBelandadisana.

Daftar nama Kepala Desa yang menjabat sejak berdirinya DesaMojopurotahun1919:

TotokHarjanto(1919 1932)

SastroWiharjo(1932 1968)

KromoDiharjo(1968–1981)

Suparmo(1981 1990)

SuparmanAS(1990 1998)

Mugiyono(1999–2007)

H.JokoParyanto(2007–2019)

Gunarno,S.T.(2019 2025)

KeadaanGeografis

Desa Mojopuro merupakan sebuah desa yang terletak di wilayah Kabupaten Sragen bagian Barat, yaitu 30 km dari ibukota Kabupaten Sragen. Secara administratif, Desa Mojopuro merupakan salah satu dari 11 Desa di Kecamatan Sumberlawang.

LetakWilayah

Jarakpusatpemerintahandesadengan

Pemerintahankecamatan:1km

Ibukotakabupaten:30km

Batas-BatasWilayah

Kotaprovinsi:100km Utara:DesaKacangan Timur:DesaCepoko

Selatan:DesaHadiluwih Barat:DesaNgandul

PembagianWilayah

Desa Mojopuro terbagi dalam 4 wilayah Kebayanan dan mempunyai34RTyangterdiridari:

KebayananI(Jengglong) terdapat10RT

KebayananII(Mojopuro)terdapat9RT

KebayanIII(Clupak)terdapat9RT

KebayananIV(Padas)terdapat6RT

LuasWilayah

KeadaanDemografi

JumlahPendudukmenurutAgamadanKepercayaan MataPencaharianPenduduk

Mayoritas penduduk bertani dengan kondisi lahan pertanian tadah hujan. Selain itu, terdapat juga warga yang bekerja sebagaiburuh/swasta,PNS,TNIdanPolri,danlainsebagainya.

PEMERINTAHAN&

KELEMBAGAAN

PerangkatDesaMojopuroada12Orang,hasildaripenataansesuai Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Mojopuro. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Mojopuro adalah sebagai berikut:

Sementara itu, lembaga yang terdapat di Desa Mojopuro di antaranya adalah Lembaga Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat Desa (LP2MD), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga(PKK),KarangTaruna"HarapanMudaManunggal"(HMM), sertaGabunganKelompokTani(Gapoktan).

SARANAINFRASTRUKTUR

Pada tahun 2021, Pemerintah Desa Mojopuro antusias melaksanakan pembangunan, baik bangunan umum maupun bangunan perorangan. Pembangunan yang dilaksanakan meliputi prasarana jalan, prasarana sosial, dan prasarana produksi. Selain itu, juga dibangun sarana perkantoran untuk menunjang pelayanan dan sarana perekonomianuntukpenguatandanketahananpangan.

SaranaPeribadatandanKeagamaan

Kerukunan antar umat beragama di Desa Mojopuro terjalin dengansangatbaik.AgamayangdianutmasyarakatdiDesa Mojopuro di antaranya ada 3 (Islam, Kristen, dan Katolik), dengan mayoritas warga beragama Islam sebesar 99,81%. Desa Mojopuro memiliki tempat ibadah berupa Masjid sejumlah 9 buah, Mushola sejumlah 9 buah, dan Gereja sejumlah3buah.

SaranaPendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan di Desa Mojopuro dapat dikatakansudahbaik,yaknidengantersedianya:

Kesehatan adalah suatu modal utama bagi kehidupan baik lansia, orang dewasa maupun balita. Prasarana kesehatan yang sudah ada di Desa Mojopuro di antaranya adalah Polindes, Posyandu, Bidan Desa dan Kader Kesehatan yang lain. Selain itu, pada tahun 2021 telah di didirikan Pos Pelayanan Terpadu (POSBINDU), hal tersebut bertujuan agar masyarakat Desa Mojopuro dapat dengan mudah mendapatkanpelayanankesehatan.

Kesehatanlingkunganjugapentinguntukdiperhatikan.Terkait dengan hal tersebut, kawasan pemukiman sub peningkatan fasilitas Pengelolaan Sampah Pemdes Mojopuro telah memfalitasi penangan sampah yang ada di Desa Mojopuro dengan menunjang sarana dan prasarana pengolaan sampah menggunakan anggaran yang telah di rencanakan dandirealisasikandalambentuk:

SOSIAL&EKONOMI

PendapatanDesa

Pendapatanlain-lainyangsah SumberpendapatanDesaMojopuroterdiridari:

BantuanpemerintahPusat,ProvinsidanKabupaten BagihasilPajak(BHP)

KesejahteraanSosial

Masyarakat Desa Mojopuro dapat dikategorikan hidup sejahtera, hal tersebut terbukti dari adanya kecukupan sandang. Masyarakat Desa Mojopuro sudah dapat menerapkan pakaian pakaian sesuai penggunaan. Misalnya pakaiansekolah,pakaianjagongan,pakaianrekreasi,pakaian kerja dan lain-lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakatmemilikicukupsandangyanglayak.

KondisiSosialEkonomi

Keadaan sosial ekonomi masyarakat Desa Mojopuro pada umumnya cukup baik, baik dalam bidang pangan, sandang dan papan, didukung dengan sarana dan prasarana transportasi yang baik. Letak geografis Desa Mojopuro yang sangatstrategisberadadidekatpasar,perkantorandanjalan Raya provinsi dan kabupaten membuat kegiatan ekonomi menjadisangatmudah.

Sebagai pengembangan usaha, masyarakat Desa Mojopuro jugamelaksanakanusaha usahadibidangjasa,diantaranya adalah bengkel sepeda motor, servis TV/Radio, warung makan, toko buku, dan sebagainya. Hal itu dilakukan demi mencukupikebutuhanhidup.

Jumlah usaha di bidang jasa di Desa Mojopuro dapat dilihat dalamtabelberikut:

KESENIAN

Pada umumnya, masyarakat Desa Mojopuro masih melestarikan adat kejawaan. Adat kejawaan tersebut pelaksanaannya disesuaikan dengan perkembangan zaman. Adapunadatyangmasihadadansifatnyatidakmengikat,di antaranya: Sadranan, Bersih Desa, Syawalan, Suran dan lain lain. Kemudian, adat yang masih berjalan namun fungsinya sebagai kerukunan dan kegotongroyongan masyarakat di antaranyaadalah:

UpacaraPernikahan

UpacaraKhitanan

UpacaraKematian

UpacaraAqiqohananak

UpacaraRuwatan BersihDesa

Kesenian yang ada di Desa Mojopuro antara lain: seni lukis, rebana,kerawitanjawa,wayangkulit,campursari,keroncong, dansebagainya.

KeseniandiDusunClupak

Clupak merupakan salah satu dusun di Desa Mojopuro yang kaya akan budaya dan kesenian. Dahulu terdapat sanggar seni tari Mbah Toyo, namun saat ini sudah tidak diteruskan. Selain itu, dahulu juga terdapat seni teater bernama Teater DIALOG. Tempat tersebut kemudian bereinkarnasi menjadi sanggar seni lukis dan tempat latihan grup rebana mujahadah bernama sanggar Rumah Langit Kebun Bumi. Sanggar tersebut dikelola oleh pak Fajar Sutardi, beliau merupakan perupa dan penulis, serta anggota Komunitas PintuMati.

Pada awal tahun 1989, sebuah teater didirikan dengan tujuan untuk mewadahi kreativitas warga setempat dalam bidang seni pertunjukkan. Di bawah nama Teater DIALOG, Pak Fajar Sutardi bersama Bambang Her dan anggota lainnya berkali kali mementaskan berbagai lakon hingga sempat menyabet juaratigase JawaTengah.

Menekuni pementasan drama bersama teman-teman sanggar memang begitu mengasyikkan dan menyita waktu, hingga para anggota jadi terlalu berfokus pada kegiatan sanggar dan lupa dengan kehidupan bermasyarakat. Karena keadaan inilah, Pak Fajar Sutardi memutuskan untuk membubarkan teater di tahun 2000 dan membangun sanggar Rumah Langit Kebun Bumi untuk mewadahi aktivitas senilukisdanmembaca.

Selanjutnya di tahun yang sama, Pak Fajar Sutardi menggagasHadrah,kegiatanyangmenyasaribu-ibudidesa untuk membaca do'a serta pujian pujian yang kemudian menjadi tradisi di Dusun Clupak. Kegiatan ini biasanya dilengkapidenganpermainanalatmusikrebana.Olehkarena itu, sanggar ini juga biasa dijadikan sebagai tempat latihan gruprebana.

Pak Fajar Sutardi bersama rekan rekan anggota grup rebana telah melakukan berbagai pementasan dari tahun 2001 hingga sekarang. Pementasan tersebut di antaranya berupa konser rebana, pentas rebana tradisi, pentas rebana dan pengajian akbar, serta pentas rebana di pelbagai kampung. Daerah-daerah yang pernah dijadikan tempat pementasan gruprebanadiantaranyaadalahSitusSangiran,CandiSukuh, Klaten, Tanon, dan tentunya rumah rumah warga di Desa MojopurokhususnyaDusunClupak.

KEGIATANRUTIN

Di Desa Mojopuro terdapat berbagai kegiatan rutin yang dilaksanakan, di antaranya adalah peringatan 17 Agustus, peringatan malam 1 Suro, senam bersama, pengajian, dan sedekahbumi.

Peringatan17Agustus

Peringatan 17 Agustus di Desa Mojopuro diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti upacara bendera, kerja bakti, dan tentunya lomba 17 an. Pada saat sebelum pandemi Covid 19, acara 17 an di Dusun Clupak dimeriahkan dengan adanya karnaval. Acara karnaval tersebut dilaksanakan dengan adanya parade kendaraan hias dan kostum unik. Kendaraan seperti sepeda, motor, mobil, bcak, hingga mesin panen padi dihias sedemikian rupa menghasilkan bentuk-bentuk yang unik seperti burung, pesawat, mobil balap, tank, dll. Parade tersebutdilakukandisepanjangjalandanmemberisemangat 17Agustusbagiorang-orangyangmelihatnya.

SENDANG

Mojopuro memiliki banyak sendang yang tersebar di setiap dusunnya. Sendang adalah tempat dengan sejarah panjang yangtakterpisahkandariMojopuro.Sendangdilestarikandan disakralkandenganpengadaanacararitualadat.Acararitual inidapatberbedadimasing masingdusun.

DusunJengglong

Di Dusun Jengglong, diadakan acara tahunan yang disebut Bersih Dusun, di mana penduduk akan membersihkan area sekitar sendang dari rerumputan, semak belukar, dan daun daun kering. Air dalam sendang juga akan dikuras secara bergantian.

Kemudian pada puncak acara Bersih Dusun tahunan, pendudukakanberkumpuluntukmenggelarsyukurankepada sang pencipta atas rejeki yang mereka peroleh, serta doa memohonkelancaranrezekiuntuktahunberikutnya.

Acara itu pun diakhiri dengan pembagian makanan. Sebelumnya, penduduk akan diminta untuk membawa makanansepertiayampanggang,jadah,wajik,danrempeyek kacang. Hidangan itu akan dibungkus dengan daun kelapa (langsangan), tetapi seiring waktu, plastik pun menggantikan daunkelapa.

Makanan yang dibawa penduduk akan dikumpulkan di satu tempat, lalu saat acara makan tiba, penduduk akan mengambil bungkus makanan secara acak. Kegiatan ini memilikipesanuntuksalingberbagidanmemupuktenggang rasaantarpendudukdusun.

Ritual adat sebenarnya bisa dilaksanakan secara santai dengan cara menyajikan berbagai macam hiburan. Sebelum pandemi menyerang pada tahun 2019, warga Jengglong mengundang gamelan dan penyanyi yang memakai selendang(ledhek)untukmemeriahkanritualadat.

DusunClupak

Pada tahun 1990-an di Clupak, sendang menjadi sumber mata air dan pusat kegiatan bagi warga sekitar. Sendang digunakan untuk mandi dan tempat air minum, sementara lapangan di sebelahnya menjadi tempat para pemuda berkumpuluntukbercengkeramadanberolahraga.

Dulu, di Clupak juga terdapat ritual manten, di mana para pengantin baru akan dibawa ke sendang sebagai simbol perizinan untuk memulai kehidupan sebagai pasangan. Namun pada akhir tahun 2000-an, kegiatan ini berhenti karenadianggapmusyrik.

Sendanginikemudiansempatterbengkalaiselamabeberapa tahun sebelum akhirnya kembali dihidupkan melalui acara bersih bersih dan lapangannya digunakan sebagai tempat lomba17Agustusditahun2022ini.

PERTANIAN

JumlahluassawahyangadadiDesaMojopuroadalahseluas 183 Ha yang merupakan lahan pertanian tadah hujan. Sementara itu, jumlah pemilik sawah adalah 556 orang dan buruh tani sejumlah 131 orang. Apabila dipersentasikan buruh taniterhadappemiliksawahadalah23%.

Potensi pertanian yang dimiliki Desa Mojopuro sangatlah besar,masyarakatDesaMojopurotelahmemanfaatkantanah pekarangan yang tersisa untuk ditanami buah-buahan sepertimelondansayur sayuransepertijagung.

Selain pertanian, di Desa mojopuro juga memiliki banyak pekarangan yang ditanami tanaman keras sejenis tanaman perkebunan. Tanaman terebut di antaranya adalah tanaman Jati,Mahoni,Randu,Trembesi,Bambu,Sengon,Gembilina,dan lain lain. Sekitar 40% dari luas tanah pekarangan di Desa Mojopuro ditanami oleh tanaman jenis perkebunan. Semua tanaman tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat,salahsatunyaadalahbambuyangdapatdijadikan sebagaikerajinanmebel.

Selain pertanian dan perkebunan, di Desa Mojopuro juga memilikipotensipeternakan,yangdiantaranyaadalahternak sapi, kambing, ayam ras, ayam petelur, itik, dan ayam kampung. Terdapat pula kelompok peternakan yang mendapatbantuanternaksapi,kambing,dandomba.

Kemudian, terdapat pula kelompok perikanan yang memelihara ikan lele sekitar 9.000 ekor. Tanah kas desa yang kurangsuburdapatdigunakansebagaitempatperikananjika dikelolasecaraoptimal.

HOMEINDUSTRY

Keberadaan industri kecil atau kerajinan di Desa Mojopuro, selain untuk meningkatkan penghasilan oleh pengelolanya juga dapat mempercepat pelayanan terhadap lingkungannya. Disamping itu juga dapat menyerap tenaga kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Data industri kecil tersebutadalahsebagaiberikut:

Dalam rangka pembangunan ekonomi di desa Mojopuro, telah dilaksanakan pelatihan kepada ibu-ibu pengurus PKK pada pengembangan ekonomi keluarga dengan pelatihan sebagaiberikut:

1.PembuatanProdukSabunCuciPiring

HandSoap

Pelatihan dan pendampingan pembuatan produk berjalan dengan baik dan berkembang menambah produk pewangi lantaidenganbiayapelatihandaribiayaswadaya.

UsahaKeripikTempe

Desa Mojopuro memiliki banyak UMKM keripik tempe, pembuatan keripik tempe tersebut dilakukan di rumah masing masing (home industry). Salah satu daerah di Desa Mojopuro yang menjadi pusat UMKM keripik tempe adalah Dusun Clupak, yang terdiri dari RT 19 & RT 20. Daftar pengusaha keripik tempe di Dusun Clupak di antaranya adalahsebagaiberikut:

MbahNdelul/PakSuparmindariRT20

BuTuminahdariRT19

BuTuminahDalimandariRT19

BuWarsidariRT19

PakSarontodariRT19

PakDaryonodariRT19

PakNartodariRT19

Usaha keripik tempe Mbah Ndelul merupakan yang pertama diDesaMojopuro(tahun1981).Padaawalnya,usahainibelum berfokus pada keripik tempe. Dahulu, Mbah Ndelul berjualan kelilingdiataskepaladanmenjualberbagaimakananseperti nasi, mento, keripik, dan lain lain. Saat ini, usaha tersebut diteruskanolehPakSuparmindandibantuistrinya.

Pak Suparmin sangat menjaga kualitas dari keripik tempe agar tidak berubah rasanya. Mulai dari api hingga teknik penggorengan harus diperhatikan. Bahan tepung dari keripik tempe ini menggunakan tepung beras dan tidak memakai telur agar tahan lama. Bahan bakar menggunakan kayu sonokeling,yangmerupakankayukecil kecildarikebun.

Produksi keripik tempe dilakukan sebelum jam 10 pada pagi hari. Penjualan dilakukan dengan sistem pre order, sehingga tidakmendadak.

KeripikTempeMbahNdelul

KeripikTempeBuTuminah

Bu Tuminah mulai memproduksi tempe sekitar tahun 90-an. Saat itu Bu Tuminah belajar dari Mbah Ndelul, mulai dari menumbuk tepung sendiri dan mencoba coba mengiris tempe hingga akhirnya bisa menghasilkan keripik. Bahan-bahan yang digunakan di antaranya adalah tempe, tepung kanji, dan bumbu. Tempe yang digunakan adalah tempe yang di-press, khususuntukpembuatankeripik.

Keripik tempe dijual biasanya untuk bakul atau oleh oleh. Keripik tempe dapat dipesan secara langsung di rumah Bu Tuminah maupun dibeli di pasar. Biasanya pesanan sangat banyak dan berasal dari berbagaidaerahpadasaatlebaran.

KerajinanBambu

Di Desa Mojopuro, tepatnya di Dusun Jengglong,terdapatpengrajinbambuyang memiliki usaha bernama Widodo Bambu. Kerajinan yang dibuat adalah mebel yang diantaranyaberupakursi,meja,stand toko, hingga gazebo. Pak Widodo belajar membuat kerajinan bambu secara otodidak, mulai dari membuat bingkai dari bambu. Pengerjaan masih dilakukan sendiri dan secara manual. Pemesan biasanya perorangandandikerjakansesuairequest.

DokumentasiKegiatanKKN