1 minute read

Background and Introduction

Ruang publik merupakan salah satu komponen tata ruang kota yang vital. Karena kebanyakan bangunan di perkotaan dalam beberapa tahun terakhir ini, melupakan adanya ruang publik untuk masyarakat, yang berpeluang menciptakan kesenjangan antar lapisan masyarakat. Dalam project kali ini, tapak berada diantara 3 simpul moda transportasi ditengah Ibu Kota, sehingga terdapat tingkat arus pejalan kaki yang cukup tinggi. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah dalam membentuk DKI Jakarta sebagai Walkable City, yang terintegrasi lewat kawasan Transit oriented Development.

Adanya area-area disekitar daerah TOD, berpeluang tinggi untuk dapat menjadi simpul pertemuan antara pengguna moda transportasi yang akan melakukan transit. Selain itu, area dikawasan ini juga dapat menjadi tujuan bagi warga disekitar DKI Jakarta untuk berkunjung karena mudah untuk disinggahi. Penting bagi hasil karya rancangan agar dapat memenuhi kebutuhan dari seluruh lapisan kelompok masyarakat. Dimulai dari kelompok pekerja yang banyak berada disekitaran sudirman, masyarakat menengah keatas yang memiliki gaya hidup cukup tinggi, orang dewasa, remaja, bahkan lansia. Tak dapat dilupakan juga, salah satu yang berpengaruh besar terhadap hidup nya sebuah ruang, yaitu ialah pengguna nya. Dalam hal ini, salah satu target nya yaitu para remaja-remaja disekitaran kota yang mungkin akrab disebut sebagai “Warga Citayem”. Di sisi lain, keberadaan tapak yang berlokasi di daerah strategis memunculkan potensi bagi lahan komersil yang sangat bernilai. Untuk itu, adanya kantor sewa menjawab peluang lokasi tapak sehingga selain dapat berfungsi sebagai daerah titik kumpul untuk komunitas, Selasar Sudirman juga dapat berfungsi sebagai area komersil dalam hal ini berupa kantor sewa dan area lifestyle.

Advertisement

This article is from: