Diecast Magazine Vol.2 No.5, Feb - Apr 2017

Page 1

Vol.II n No.5 n FEBRUARI - APRIL 2017

HEAVYWEIGHT

DIECAST

DIECAST KERETA API BANGKITKAN KENANGAN MASA KECIL

NEW RELEASE 2017: MENUNGGU THE FATE OF THE FURIOUS

n RMZ CITY n MACHINES n JADATOYS M2 TARMAC WORKS


2 DIECAST MAGAZINE


EDITOR Our Evolution… Begins!

T

erima kasih! Rasanya tak ada kata yang paling pantas kami ucapkan kepada pembaca Majalah Diecast Indonesia yang telah setia membeli, membaca dan menikmati sajian majalah kesayangan Anda tersebut sepanjang tahun 2016. Dan dengan diumumkan tidak akan terbitnya kembali majalah tersebut pada 8 Februari 2017 lalu, ini adalah saatnya media dunia diecast untuk berevolusi menjadi sesuatu yang lebih maju, lebih efisien dan lebih mudah bagi Anda para pecinta dunia diecast Indonesia untuk menikmati sajian khas kami. Mulai edisi Februari 2017, kami berubah menjadi Diecast Magazine dengan format E-Magazine. Sebagai permulaan, Anda bisa menikmati majalah kami secara online, gratis melalui salah satu situs E-Magazine Reader, bahkan dapat mendownloadnya melalui salah satu situs cloud milik kami. Di edisi kali ini, kami menyuguhkan hasil liputan mengenai diecast Alat-alat Berat yang dapat dibilang langka untuk dikoleksi. Salah satu penyebabnya adalah karena harganya yang cukup mahal, dan masih belum banyaknya penjual diecast ini di Tanah Air. Selain itu, di edisi ini seperti biasa kami juga menyuguhkan artikel New Release 2017 yang menyuguhkan jajaran diecast terbaru lansiran M2 Machines, Jada Toys, RMZ City dan Tarmac Works. Jangan lewatkan pula bocoran yang kami dapatkan berkaitan dengan produk hasil karya Chris Stangler yang bertemakan Raja Nusantara bertajuk “The King Returns”. Masih banyak artikel-artikel lain yang dapat Anda simak di edisi E-Magz perdana ini. Salah satu hal istimewa lainnya adalah hadirnya halaman galeri Instagram yang menyajikan foto-foto karya para pecinta diecast di seluruh Indonesia, yang menggunakan hashtag #majalahdiecastindonesia dan me-mention akun­­ @majalahdiecastindonesia. Terakhir, bekerjasama dengan DiecastIndo, kini Anda bisa memperoleh diecast dengan diskon khusus yang hanya bisa didapat dengan pembelian melalui Diecast Magz Store. Selanjutnya, selamat menikmati evolusi majalah “all about diecast” satusatunya di Tanah Air ini dan dengan senang hati kami menerima kritik dan saran Anda mengenai majalah digital ini. Let The Evolution Begins!

EDITORIAL PUBLISHER PT Denis Komunika Internasional MANAGING DIRECTOR Feldani Effendy CHIEF EDITOR Feldani Effendy STAFF Handry Satriatama Wahyu Prabowo Widyo Putro Pury Aryani BUSINESS DEVELOPMENT MANAGER Budityas Bangun Basuki EDITORIAL/MARKETING OFFICE Jalan Kramat Batu Dalam No. 40 RT 006/005 Kel. Gandaria Selatan, Kec. Cilandak Jakarta Selatan - 12420 Telp. +62 21-2276 6207 Fax. +62 21-769 4839 E-mail diecastindonesiamagz@gmail.com Majalah Diecast Indonesia majalahdiecastindonesia

Dalam melaksanakan tugasnya, wartawan Diecast Indonesia dilengkapi kartu identitas dan namanya tercantum seperti di atas serta dilarang keras meminta imbalan apapun dari narasumber Vol.II n No.5 n FEBRUARI - APRIL 2017

Weight 4 Heavy Diecast

Miniatur mesin-mesin konstruksi ini bisa dibilang sebagai diecast ‘kelas berat’ yang menjadi model miniatur alat-alat berat berukuran masif.

Pamungkas 28 Karya Sang Maestro

Satu dari dua karya ter­ akhir founder rumah custom The Hell’s Dept asal Jepang, Chohiro D. Krazy ini ada di Indonesia: The Last Boss.

2016: Bigger Than 34 IDE Ever Dihelat untuk ketiga kalinya, ajang Indonesia Diecast Expo terus memanjakan pecinta diecast di Tanah Air dengan kemeriahannnya.

HEAVYWEIGHT

DIECAST

DIECAST KERETA API BANGKITKAN KENANGAN MASA KECIL

Jakarta 44 Transportasi versi Miniatur Metromini, Kopaja dan Bajaj adalah segelintir transportasi umum yang melekat dengan wajah Ibu Kota. Kami sajikan dalam versi miniatur.

NEW RELEASE 2017: MENUNGGU THE FATE OF THE FURIOUS

M2 MACHINES n JADATOYS n RMZ CITY n TARMAC WORKS

VOL II /NO.5 n Februari - April 2017 n Foto Cover : Zulhafid Yusuf n Property: Wisnu Widya Tama

DIECAST MAGAZINE 3


HEAVY WEIGHT

4 DIECAST MAGAZINE

DIE


HEAVYWEIGHT DIECAST

ECAST Miniatur mesin-mesin konstruksi ini bisa dibilang sebagai diecast ‘kelas berat’ yang tak hanya karena ukuran aslinya yang masif, tapi juga karena dalam wujud miniaturnya, bobot yang dimilikinya cukup berat.

DIECAST MAGAZINE 5


B

erkembangnya pembangunan infrastruktur di Indonesia, menjadikan setiap hari kita semakin sering melihat alat-alat berat yang bekerja siang - malam di proyek-proyek infrastruktur kota. Alat-alat berat ini kerap digunakan untuk membangun kons­truksi jalan raya, jalan layang ataupun pembangunan gedung. Bagi mereka yang tinggal atau bekerja di lingkungan pertambangan, alat-alat berat ini lebih sering dijumpai. Alat berat sendiri merupakan mesin berukuran raksasa yang didesain untuk melakukan fungsi konstruksi dan pemindahan bahan bangunan. Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power train), serta sistem kendali. Dan seperti layaknya mobil atau kendaraan lainnya, alat-alat berat pun memiliki model miniatur berskala, berbahan diecast yang kerap dikoleksi. Karenanya, di edisi perdana tahun 2017 ini, kami mencoba menyajikan sesuatu yang berbeda dengan menyajikan jajaran diecast alat-alat berat sebagai laporan utama. Kali ini, kami mencoba menyajikan sisi detail diecast yang ratarata memiliki ukuran cukup besar bahkan untuk skala kecil sekalipun. Diecast alat berat sendiri di Indonesia cukup banyak,

‘Setiap lekuk dibuat sedetail mungkin seperti model aslinya’

6 DIECAST MAGAZINE

mulai dari skala kecil di kisaran 1:87, hingga skala yang besar, plus bobot yang cukup berat karena material pembuatnya. Namun kali ini kami akan lebih banyak membahas diecast-diecast alat berat dengan skala 1:50 yang merupakan skala dengan jenis alat berat paling banyak dan beragam. Kolektor diecast alat berat di Indonesia pun kami rasa masih banyak yang belum dikenal, khusus untuk skala yang cukup besar seperti 1:50, kolektor diecast alat berat pada umumnya adalah mereka yang secara langsung pernah terlibat dalam dunia pertambangan atau kesehariannya cukup sering melihat kendaraan alat berat di sekitarnya. Mengenai detailnya sudah tidak diragukan lagi, setiap lekuk-lekuknya dibuat sedetail mungkin seperti model aslinya. Namun menurut salah satu kolektor alat berat khusus skala 1:50, untuk warna atau cat dari diecast alat berat ini tidak ada satupun diecastnya yang benarbenar sama warnanya dengan kendaraan aslinya. “Paling tidak hanya 80 persen warna dari diecast tersebut dan tidak pernah ada diecast yang 100 persen warnanya benar-benar sama dengan kendaraan aslinya,� ujar Wisnu Widyatama, kolektor yang juga


HEAVYWEIGHT DIECAST

Conrad - Komatsu Haulpak 730E Conrad Liebherr T282B

Joal - Hitachi Euclid EH1700

NZG - Terex TR60

NZG - Groove TM1500

aktif sebagai admin Grup Diecast Skala 1:50. Masih menurut Wisnu, para penggemar diecast alat berat lebih sering berkumpul di dunia maya. Acara kopi darat atau pertemuan sesama para penggemar diecast alat berat cukup jarang diadakan, “Paling sering bertemu jika ada gelaran tertentu saja, seperti acara Indonesia Diecast Expo misalnya,” tambah Wisnu. Merek-merek produsen diecast alat berat pun cukup beragam. Untuk mendapatkan item ini, beberapa toko di pusat perbenjaan sudah banyak yang menjualnya. Selain itu, bisa juga didapatkan di koperasi-koperasi perusahaan yang menjual kendaraan alat berat aslinya seperti di United Tracktors, Trakindo atau Volvo Trucks misalnya. Tidak seperti diecast lainnya, -- yang kerap bisa didapatkan di lelang-lelang diecast -- khusus untuk diecast alat berat berskala 1:50, Anda akan sulit menemukannya. Kebanyakan para penjualnya lebih sering menjual langsung dibandingkan dengan sistem lelang. Menurut Wisnu, cukup sulit menemukan kolektor diecast alat berat, karena para kolektor seperti ini pada

umumnya berdomisili di daerah Indonesia Timur. Yup, rata-rata para kolektornya adalah orang-orang yang cukup familiar dengan industri alat berat atau orang-orang yang bersinggungan langsung dengan dunia pertambangan. Sampai saat ini pun para penjual diecast alat berat di Indonesia tidak terlalu banyak, bahkan beberapa seller merupakan seller individu yang mendatangkan langsung diecast-diecast alat beratnya dari luar negeri dikarenakan belum banyaknya distributor resmi dari brand-brand diecast yang khusus menjual diecast alat berat. Semoga ke depannya akan semakin banyak seller di Indonesia yang menjual diecast alat berat sehingga para diecaster semakin dimanjakan dengan variasi diecast yang ada. Lalu, apa saja barang-barang diecast “kelas berat” yang kerap dikoleksi oleh para penggemarnya? Silahkan nikmati sajian kami berikut ini.

Ekskavator Kendaraan ini pertama kali diciptakan oleh Wiliam Smith Otis pada tahun 1835 yang merupakan seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya ekskavator

DIECAST MAGAZINE 7


NZG - Wirtgen 1900DC

‘Hampir seluruh bagian diecast ini dapat berfungsi seperti model alat berat aslinya’ dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai alat penggalian untuk membangun rel kereta api. Alat ini juga kerap lebih dikenal sebagai mesin pengeruk. Secara fungsional alat ini bisa melakukan pekerjaan seperti penggalian parit, hingga pengerukan sungai. Beberapa merek alat berat yang cukup familiar di Indonesia antara lain adalah, Komatsu, Caterpilar, Volvo, Kobelco dan Hitachi. Diecast untuk alat berat ini pun salah satu jenis diecast alat berat yang mudah untuk ditemukan. Warna yang cukup dominan adalah kuning, yang biasanya dikombinasikan dengan warna hitam, walaupun tak jarang ditemukan juga warna lain untuk diecast alat berat ini. Tak banyak corak atau gambargambar pada diecast alat berat seperti ini, biasanya hanya terdapat tulisan atau logo tipe dari ekskavator alat berat tersebut atau produsen pembuat kendaraan aslinya. Untuk skala 1:50 hampir seluruh bagian diecast ini

dapat berfungsi atau digerakan seperti model alat berat aslinya. Roda rantai yang digunakannya pun dapat digerakan dengan baik. Bagian rumah atau kabin yang terdapat tepat di bagian atas roda pun dapat berputar, begitu pula pada lengan-lengan penggeraknya yang pada kendaraan aslinya bergerak dengan tabung hidrolik, dapat digerakan. Penambahan detail kabel-kabel pada diecast jenis ini membuat miniatur kendaraan alat berat ini tak kalah seperti aslinya. Material pembuat diecast ini hampir seluruhnya terbuat dari metal. Material plastik pendukung terdapat di bagian kaca serta interior dalamnya. Bagian roda rantainya terbuat dari metal pada bagian alas atau luarnya, untuk bagian dalamnya terbuat dari plastik.

Bulldozer Jenis alat berat yang bertipe traktor ini biasanya digunakan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material. Perlengkapan standar untuk bulldozer di bagian depan biasa dikenal dengan istilah “blade”. Selain itu juga pada bagian belakang seringkali dilengkapi dengan “ripper” untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade, biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan atau pertambangan, serta “winch” untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pemindahan kayu di hutan.

NZG - Hamm 3414

8 DIECAST MAGAZINE


HEAVYWEIGHT DIECAST Wheel Loader

Unit yang banyak di pakai di dunia pertambangan adalah unit yang diproduksi oleh pabrikan asal Jepang yaitu Komatsu. Unit bulldozer Komatsu banyak tersebar hampir di semua pertambangan batubara di indonesia. Diecast dalam kategori bulldozer ini pun tidak terlalu sulit untuk didapatkan. Cukup banyak pabrikan yang mengeluarkan diecast alat berat jenis ini. Harganya pun tidak begitu mahal. Secara keseluruhan ada beberapa bagian yang terdapat pada alat berat jenis ini. Seperti kendaraan aslinya, diecast bulldozer ini pun memiliki detai bagian yang dapat berfungsi seperti kendaraan aslinya. Salah satu bagian utamanya adalah “blade” yang digunakan untuk mendorong material, yang bekerja secara sinergis dengan bagian kedua yaitu “lift cylinder” yang berfungsi untuk menggerakan blade serta “straight frame” yang merupakan batang penyangga untuk “blade”di bagian samping rodanya. Detail bagian lain seperti “ripper”pun dapat digerakkan. Hampir seluruhnya terbuat dari metal. Ornamen pendukung seperti di bagian kemudi serta interiornya terbuat dari plastik.

Wheel loader merupakan salah satu alat berat beroda karet (ban) yang digunakan untuk mengangkut material yang akan dimuat ke dalam dump truck atau biasa digunakan untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat lain. Norscot adalah satu produsen diecast yang memproduksi diecast jenis ini. Dengan harga jual berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah bergantung dari skala serta detail dari diecast tersebut. Pabrikan lain yang mengeluarkan diecast jenis ini adalah Motoart, Joal dan Universal Hobbies. Detail dari diecast ini seperti kendaraan aslinya. Diantaranya terdapat Cab, yang merupakan bagian untuk operator menjalankan kendaraan ini dilengkapi dengan detail tangga untuk naik keatasnya serta kaca bening. Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader, berbentuk sekop besar. Sama seperti aslinya bucket pada diecast ini pun dapat digerakkan.

Road Construction Selain untuk kegiatan pertambangan, kendaraan alat berat juga banyak kita jumpai pada saat pembangunan atau pembuatan jalan raya. Mulai dari Diecast WR2000 yang berfungsi untuk memperbaiki jalan yang rusak. Hingga Dump Truk yang bekerja bersama dengan Asphalt Finisher. Harga dari diecast jenis ini pun bervariasi mulai dari kisaran ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Tentu saja akan menjadi lebih mahal jika sebuah item diecast tersebut sudah tidak lagi diproduksi dan juga banyak peminatnya. Berikut ini adalah beberapa daftar diecast alat berat yang biasanya digunakan untuk membuat atau memperbaiki jalan. Dump Truck, biasanya digunakan untuk mengangkut material untuk pembuat jalan. Aspal adalah salah satu contoh material yang sering diangkut oleh kendaraan ini. Diecastnya cukup banyak ditemui, detailnya seperti kendaraan aslinya dimana pada bagian belakang truknya (bak) bisa terangkat.

NZG - Hamm H13i

DIECAST MAGAZINE 9


‘Akan menjadi semakin­ ­mahal saat diecast tersebut sudah tak lagi diproduksi’

10 DIECAST MAGAZINE

Conrad - Volvo FL

Conrad - Volvo FM


HEAVYWEIGHT DIECAST

Motorart - Volvo FM

Asphalt Finisher, pada diecast ini tidak banyak bagian yang dapat digerakkan. Pada kendaraan aslinya asphalt finisher berfungsi untuk menghamparkan aspal yang dituangkan dari truk (dump truk), dan meratakan lapisannya. Recycler Machines, kendaraan yang bekerja untuk memperbaiki konstruksi jalan. Cold Milling Machines, alat berat yang berfungsi untuk melakukan penggarukan permukaan jalan. Kedua diecast ini mungkin tidak terlalu banyak penggemarnya. Namun demikian jika dilihat dari fungsi atau cara kerjanya, detailnya pun cukup menarik. Motor Grader, secara umum memiliki beberapa fungsi yaitu, meratakan dan membentuk permukaan, merawat jalan, mengupas tanah serta menyebarkan material ringan. Diecast ini begitu unik “blade�terletak di bagian bawahnya bisa digerakkan, enam buah rodanya terbuat dari karet. Pada bagian belakangnya pun dilengkapi dengan “ripper�. Sheep Foot Roller, salah satu fungsinya dalah untuk memadatkan tanah. Ukuran diecast ini tidak terlalu besar walaupun memiliki skala 1:50. Dengan bagian roda depan yang bergerigi terbuat dari metal serta dua roda lainnya di bagian belakang yang terbuat dari karet. Interiornya terbuat dari plastik dan kaca bening transparan. Vibro Roller atau bisa juga disebut compactor digunakan untuk memadatkan tanah dimana mana roller drum pada bagian bisa begetar dan berputar untuk memperbesar efek pemadatanan. Secara umum cara kerja alat ini sama dengan Sheep Foot Roller. Diecastnya juga tidak terlalu besar. Yang membedakan dengan hanyalah pada bagian

Motorart - Volvo FMX

depannya saja. Jika pada diecast sheep foot roller memiliki drum yang bergerigi, sedangkan vibro roller bannya berbentuk bulat saja. Material pembuat diecast ini pun dominan terbuat dari bahan metal.

Dump Truck Salah satu raksasa dalam dunia alat berat adalah kendaraan jenis ini. Pada kendaraan aslinya, dump truk dengan ukuran raksasa ini dapat membawa muatan dengan kapasitas hingga empat ratus ton. Biasanya banyak dipakai untuk keperluan pertambangan. Di Indonesia sendiri kendaraan ini mungkin lebih banyak terdapat di bagian timur Indonesia. Alat ini biasa bekerja bersamaan dengan ekskavator. Diecast-diecast dari alat berat jenis ini pun menjadi salah satu buruan wajib bagi mereka para kolektor alat berat. Sesuai dengan ukurannya yang cukup besar, diecast dari alat berat jenis ini pun cukup besar jika dibandingkan dengan jenis lainnya dengan skala yang sama. Material pembuat yang hampir seluruhnya terbuat dari metal semakin membuat diecast ini terlihat sangat tangguh. Walaupun hanya diecast ini hanya miniatur kendaraan dengan skala 1:50 tetapi bobotnya sangatlah berat. Merek yang lazim memproduksi Dump Truck antara lain NZG, Conrad, Joal dan Motoart. Untuk mendapatkannya para diecaster bisa mencarinya di beberapa situs jual beli online dalam negeri. Namun untuk beberapa model tertentu yang sulit didapatkan di

DIECAST MAGAZINE 11


Conrad - Liebherr T282B

permukaan tanah supaya keselamatannya bisa terjaga. Sama seperti jenis mobil crane lainnya, Truck Crane ini pun bisa berputar 360 derajat. Diecast jenis Truck Crane

ini lebih panjang dibandingkan dengan diecast alat berat lainnya. Beberapa bagian dapat berfungsi, seperti lengan crane NZG - Liebherr 9350 yang dapat didirikan serta dapat kait yang disertai dengan detail tali baja yang berfungsi untuk mengangkat atau memindahkan sesuatu ke tempat yang tinggi. Bagian kabin operator yang terdapat di belakang truk pun dapat berputar seperti fungsi Indonesia, biasanya para kolektor mendatangkannya aslinya. Empat kaki tiang yang berada di bagian bawah langsung dari luar negeri. Harganya pun menyesuaikan pun dapat diturunkan. dengan brand serta model dari diecast ini. Bagian Crane Crawler merupakan mobil berjenis crane belakang diecast ini dapat terangkat, seperti fungsi pada yang memang banyak sekali dipakai untuk membantu kendaraan aslinya. Detail lain adalah bagian tangga untuk proses pengangkatan beban bermaterial berat. Diecast menaiki kendaraan ini. Sementara warna dari diecast ini Crawler Crane ini jika didirikan dapat mencapai tinggi tergantung dari pabrikan mana yang dibuat oleh produsen kurang lebih satu meter. Detailnya sangat baik mulai diecastnya. Hitachi dengan warna hijau dan Leibherr dari Crawler, yang berfungsi untuk menggerakan crane berwarna putih contohnya. ketika bekerja. Superstructure merupakan ruang kontrol operator yang juga merupakan poros dimana crane Crane berputar. Counterweight juga terdapat pada diecast ini Truck Crane merupakan sebuah mobil berjenis crane dimana berfungsi sebagai bobot yang digunakan untuk yang bisa berpindah tempat tanpa adanya bantuan alat menyeimbangkan beban yang akan diangkat dan juga angkut lain. Sebab crane ini langsung terpasang pada beban crane itu sendiri. Detail lainnya seperti Mast yang mobil atau truck. Alat tersebut mempunyai kaki yang berfungsi sebagia penopang tali serta Pulley berfungsi bertujuan sebagai tiang ataupun pondasi untuk menjaga untuk memutar pengait sehingga dapat dinaikkan ataupun keseimbangan ketika proses pengangkatan beban diturunkan. Diecast ini diproduksi oleh Conrad. n WD berlangsung. Pada saat pengoperasiannya, kaki tersebut harus terpasang serta rodanya juga harus terangkat dari Foto: Zulhafid Yusuf

NZG - Wirtgen WR2000

12 DIECAST MAGAZINE


HEAVYWEIGHT DIECAST

‘Saat terakit sepenuhnya, tinggi model miniatur Crane Crawler dapat melebihi satu meter’ Wisnu Widya Tama, kolektor alat berat

MENGAPA BERWARNA KUNING? Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa kendaraan alat berat umumnya berwarna kuning. Warna kuning adalah salah satu warna yang paling mudah diperhatikan manusia. Maka untuk menghindari resiko kecelakaan kerja, warnanya dibuat agar manusia mudah memperhatikan saat kendaraan ini beroperasi atau bekerja. Selain itu juga warna kuning lebih mudah terlihat dalam kondisi lingkungan yang gelap.

Conrad - Sennebongen Starlifter 5500

Norscot - Caterpillar 14M

DIECAST MAGAZINE 13


D yu ah :W

to Fo o ow

ab Pr

‘Mengoleksi model alat berat, dapat dimulai dengan model ­miniatur ‘kelas ringan’ seperti Siku dan Tomica’ 14 DIECAST MAGAZINE


HEAVYWEIGHT LIGHTWEIGHT DIECAST

t s a c Die S

eperti kita ketahui, diecast yang banyak beredar di Indonesia tak hanya berkutat di jenis roda empat ataupun roda dua saja. Diecast-diecast dengan model konstruksi atau alat berat pun banyak dijumpai dengan berbagai macam skala dan merek. Bahkan merek-merek kebanyakan di pasaran, seperti Matchbox, Tomica dan Siku juga mengeluarkan varian-varian model alat berat untuk dikoleksi. Di skala 1:64 misalnya, diecast alat-alat berat cukup banyak dijumpai di pasar-pasar modern hingga toko tradisional penjual mainan. Diecast alat berat keluaran ERTL, Matchbox serta Tomica cukup banyak dikoleksi oleh para pecinta diecast karena harganya yang lebih terjangkau dan ukuran yang tidak terlalu besar. Merek lain yang cukup banyak memproduksi diecast jenis alat berat lainnya adalah Siku. Mulai dari skala kecil hingga skala besar. Harganya pun cukup bervariasi mulai

dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Tak kalah dengan dengan skala yang lebih besar. Diecast-diecast dengan skala kecil pun terkadang menyajikan detail item yang cukup bagus. Selain Siku, Norscot pun membuat diecast alat berat mulai dari skala kecil dengan harga yang cukup terjangkau hingga skala besar dengan harga hingga jutaan rupiah jika mulai masuk ke ranah koleksi yang serius. Buat para diecaster yang tertarik dengan diecast alat berat ‘kelas ringan’ ini, mungkin mulai bisa mengkoleksinya mulai dari brand-brand yang mudah didapat di pasaran umum sebelum melangkah ke jajaran diecast alat berat yang lebih serius. n WD

DIECAST MAGAZINE 15


MENUNGGU

THE FATE O

THE FURI Meski M2 dikabarkan akan segera merilis seri Datsun tahun ini, namun di awal tahun 2017, brand dengan tagline “Detail Like No Other� masih menyuguhkan jajaran mobil berotot ala Amerika. Selain itu, daya tarik sekuel film The Fast & Furious masih akan menjadi unggulan Jada Toys. Yang unik, RMZ kini merambah dunia model replika dengan mobil DTM berdetail keren. Terakhir, ada Tarmac yang memuaskan para kolektor diecast Honda Civic di Tanah Air. 16 DIECAST MAGAZINE


NEW RELEASE 2017

OF

IOUS

P

esta besar 2016 diecaster negeri ini ditutup dengan gelaran akbar Indonesia Diecast Expo di akhir tahun. Selama 2016 tak terhitung varian diecast serta brand yang memberondong masuk meracuni para diecaster. Walaupun masih didominasi pabrikan diecast papan atas yang banyak menyedot perhatian para diecaster, brand lain pun tak mau ketinggalan dengan gebrakannya di tahun ini. PT Emway Globalindo yang merupakan wakil resmi Hot Wheels di Indonesia melakukan gebrakan yang cukup signifikan di akhir tahun 2016 dengan lebih cepat mengeluarkan edisi mainline terbarunya ditambah lagi dengan masuknya beberapa seri yang sebelumnya tidah pernah beredar di Indonesia seperti seri Japan Historic contohnya. Ditambah lagi dengan mendatangkan seri Hot Wheels Mainline Factory Sealed 2016 yang untuk pertama kalinya dijual diluar market Amerika. M2 Machines pun tak mau ketinggalan, walaupun masih cukup sulit mendapatkan diecast merk ini di pasaran Indonesia, di akhir tahun 2016 sudah membeberkan rencananya merilis seri Datsun di tahun ini. Sudah pasti hal tersebut membuat gaduh diecaster Indonesia, dikarenakan banyaknya diecaster Indonesia yang mengkoleksi diecastdiecast dari jenis mobil pabrikan Jepang, khususnya Datsun. Seller-seller lokal pun tak mau ketinggalan dengan mencari sekaligus mendatangkan item-item terbaru yang cukup banyak diburu para dicaster. Mulai dari mendatangkan seri-seri terbaru secepat mungkin hingga melakukan sistem PO (pre order) untuk beberapa seri diecast yang akan segera beredar. Selanjutnya apa saja item yang akan segera beredar di tahun ini. Berikut adalah beberapa sajian MDI untuk diecast-diecast terbaru yang akan meramaikan tahun 2017. n WD

DIECAST MAGAZINE 17


M2 Machines

Pabrikan yang satu ini memang juaranya untuk urusan detail diecast dengan skala kecil. Sepertinya mulai banyak penggemarnya di negeri ini. Diecaster pun berharap makin banyak para seller diecast yang menjual brand ini. Seperti kita ketahui sebelumnya. Pada akhir tahun 2016 lalu brand ini telah mengabarkan akan segera merilis

18 DIECAST MAGAZINE

seri Datsun. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan diecaster Indonesia. Walaupun demikian para penggemar/kolektor brand ini tidak sepenuhnya menginginkan hal ini. Seperti pada salah satu akun sosial media resmi M2 Machines, ada beberapa orang yang cukup kecewa dengan akan dirilisnya seri Datsun, yang dianggap hanya sekedar ikut-ikutan demi bisa bersaing dengan brand diecast skala kecil lainnya. Karena selama ini  M2 Machines cukup dominan dengan diecast-diecast dari pabrikan mobil Negeri Paman Sam. Apapun itu sepertinya inilah salah satu seri diecast yang paling banyak ditunggu kehadirannya oleh diecaster Indonesia. Selain seri Datsun, keluaran M2 Machines terbaru tak kalah menarik. M2 Machines Auto Haulers seri ke 21 misalnya. Terdapat total enam varian diecast dari tiga set di seri ini. Tiga diantaranya diecast versi truk/hauler sedangkan tiga lainnya diecast dari jenis mobil sedan. Tak ketinggalan dengan seri


NEW RELEASE NEW RELEASE 2017

limitednya atau lebih sering dikenal dengan istilah “Chase Car”. Berikut adalah list item yang terdapat di seri Auto Haulers Release 21 n 1958 Chevrolet Spartan LCF + 1969 Chevrolet Camaro Z/28 Rs Kombinasi warna putih serta hitam untuk diecast Truk 1958 Chevrolet Spartan dan juga diecast 1969 Chevrolet Camaro Z/28 Rs. Logo Chevrolet berwarna merah dan putih tampak nebula.wsimg.com dibagian pintu truk serta nomer 38 pada bagian bodi mobil. n 1966 Ford C-600 + 1966 Ford Mustang Fastback 2+2 Didominasi oleh warna merah dan hitam pada truk 1966 Ford C-600 sedangkan 1966 Ford Mustang Fastback 2+2 lebih dominan warna merah. Velg pada kedua diecast ini berwarna emas. n 1970 Dodge L600 COE + 1970 Dodge Super Bee HEMI Diecast Truk 1970 Dodge L600 COE memiliki tiga warna yang cukup menonjol yaitu hijau, abu-abu dan hitam. Sedangkan diecast 1970 Dodge Super Bee HEMI memiliki nebula.wsimg.com perpaduan warna hijau dan hitam. Chase Car di seri ini adalah 1970 Dodge L600 COE + 1970 Dodge Super Bee HEMI. Yang membedakan Chase Car dengan versi regulernya adalah pada bagian velg dan bannya. Jika pada versi reguler car memiliki velg berwarna krom dengan ban karet hitam serta list merah, maka pada versi Chase Carnya memiliki velg serta ban yang berwarna transparan dengan list merah muda. nebula.wsimg.com Sementara dirilisan terbarunya M2 Machines Auto Project Release 40 mengeluarkan enam varian dengan tampilan berkarat “Rusty Look” dengan list sebagai berikut : n 1969 Dodge Charger Daytona 440 Chase Car pada seri ini adalah 1969 Dodge Charger n 1949 Studebaker 2R Truck Daytona 440 limited hanya 750 pcs di seluruh dunia. n 1956 Ford F-100 Dengan warna abu-abu, velg serta ban hitam dan tanpa n 1965 Ford Econoline Camper Van spoiler dibagian belakangnya berbeda dengan versi 1969 n 1969 Chevrolet Camaro SS/RS 350 Dodge Charger Daytona 440 regulernya. n WD n 1969 Plymouth Barracuda 340

DIECAST MAGAZINE 19


JADA Foto: scontent.fcgk3-1.fna.fbcdn.net

Toys

20 DIECAST MAGAZINE


scontent.fcgk3-1.fna.fbcdn.net

NEW RELEASE 2017

Dom’s Ice Dodge Charger

Letty’s Rally Fighter

scontent.fcgk3-1.fna.fbcdn.net

Fast and Furious 8 tampaknya akan menjadi tema paling ditunggu tahun 2017 ini, termasuk bagi kolektor diecast. Inilah salah satu film yang cukup dinanti di seluruh dunia, dan bagi para diecaster, tentu saja diecast-diecast seri terbaru dari film ini juga sudah banyak dinanti. Jada Toys sebagai salah satu pemegang lisensi untuk memproduksi diecast seri Fast and Furious akan segera merilis beberapa diecast-nya, terutama untuk skala 1:24 serta 1:32. Salah satu yang akan banyak dinanti adalah Dom’s Ice Dodge Charge yang merupakan tunggangan Vin “Dominic Toretto” Diesel pada film Fast & Furious terbarunya. Pada akun resmi Jada Toys setidaknya ada tiga varian diecast Dodge Charger milik Dom yang akan dirilis pada seri diecast film sekuel ke delapan Fast and Furious ini. Masih dari seri Fast and Furious, pabrikan ini juga akan segera merilis Mazda RX7 dengan warna merah. Dengan skala 1:24 seharusnya diecast ini memiliki detail yang sangat baik. Harapan beberapa diecaster tentunya beberapa bagian dari diecast ini bisa berfungsi atau setidaknya bagian pintu yang dapat dibuka-tutup. Jika mengacu pada seri Fast and Furious sebelumnya di skala 1:24 sepertinya harganya nanti di pasaran berkisar mulai dari Rp 300 ribu-an. Harga tersebut tentu saja tergantung jenis mobilnya, apabila ternyata cukup banyak diburu oleh para diecaster sudah tentu item tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi dari harga normalnya. n WD

DIECAST MAGAZINE 21


RMZ CITY

RMZ kali ini datang dengan seri terbarunya. RMZ City dan RMZ Hobby. Jenis diecast yang dirilis kali ini adalah diecast balap dari seri DTM (Deutsche Tourenwagen Masters) atau balapan mobil Touring ala Jerman. Adalah Mercedes-AMG C-Coupe DTM yang menjadi salah satu model keluaran diecast

22 DIECAST MAGAZINE

terbaru RMZ. Memiliki skala 1:43, model mobil ini di rilis dalam dua versi yaitu RMZ Hobby dan RMZ City. Yang membedakan dari kedua versi tersebut hanyalah packagingnya saja, jika pada RMZ City packagingnya hanya menggunakan box dengan mika plastik sedangkan pada versi RMZ Hobby lebih elegan dengan menggunakan base plate plastik serta box akrilik. Terdapat tiga varian Mercedes-AMG C-Coupe DTM di seri RMZ kali ini. Ketiganya memiliki bodi metal, base plastik serta ban yang terbuat dari karet. RMZ Hobby mengeluarkan dua buah warna untuk Mercedes-AMG C-Coupe DTM-nya. Varian pertama merupakan model replika dari Tim Mercedes-AMG DTM ART yang memiliki warna dasar biru yang dikombinasikan dengan warna


Foto: Wahyu Prabowo

NEW RELEASE NEW RELEASE 2017

putih, dan kuning yang cukup dominan pada bagian bodinya bertuliskan Euronics. Memiliki spoiler dengan warna hitam yang terbuat dari plastik serta kaca spion yang juga terbuat dari plastik. Bagian lampu depan dan belakangnya juga terbuat dari plastik. Sedangkan varian kedua memiliki warna dasar abu-abu yang dikombinasikan dengan warna putih dan kuning yang cukup dominan yang mewakili Tim DTM HWA. Bagian spoiler dan lampunya juga terbuat dari plastik. Sementara Varian RMZ City memiliki warna dasar silver dengan kombinasi warna orange, hitam setra hijau di bagian bodinya, laksana livery Tim DTM HWA Sama seperti dua diecast RMZ sebelumnya, detail lampu dan spoilernya pun terbuat dari plastik. Logo-logo khas sponsor balap tampak jelas pada ketiga varian diecast RMZ ini. Selain itu

juga dibagian samping bodi terdapat detail saluran pembuangan berwarna hitam sehingga terlihat mirip seperti mobil balap aslinya. Ketiganya juga memiliki interior berwarna hitam yang dilengkapi dengan rollbar. Seluruh velgnya berwarna hitam, tak ketinggalan juga pada bagian ban terdapat logo pabrikan sponsor balap seri DTM. Dengan detail yang sangat baik sepertinya akan lebih sempurna apabila bagian pintu diecast ini dapat terbuka. Sayangnya diecast keluaran RMZ bagian pintunya belum dapat dibuka. Base diecast ini tidak dikunci dengan rivet mati tetapi menggunakan baut, sehingga diecaster bisa melihat lebih jauh detail bagian dalam dengan membukanya. Selain itu para customizer pun dapat dengan leluasa membongkarnya apabila ingin menambahkan detail dari diecast ini. Kami belum mendapatkan konfirmasi dari distributor resmi RMZ di Indonesia, berapakah harga diecast ini dijual nantinya. Untuk para diecaster yang gemar mengoleksi diecast-diecast seri balap, sepertinya diecast keluaran RMZ ini cukup layak untuk mengisi lemari koleksi Anda. Kita nantikan saya beredarnya RMZ seri DTM ini di pasar Indonesia. n WD

DIECAST MAGAZINE 23


TARMAC

Perusahaan yang berbasis di Jepang dan Hongkong ini, diecastnya mulai banyak dikenal oleh diecaster Indonesia di awal tahun 2017. Kemunculan Honda Civic Estilo keluaran Tarmac rupanya membuat diecaster Indonesia cukup antusias dengan brand ini. Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah pasar yang sangat baik untuk diecast-diecast dengan model dari mobilmobil pabrikan Jepang. Honda Civic contohnya, apapun brandnya sudah pasti menjadi buruan para diecaster. Tarmac Works 1/64 Honda Civic EG6 Gr.A Racing adalah rilisannya yang mulai dikenal di awal tahun ini. Hingga saat ini varian ini sudah enam wave yang dirilis untuk varian Honda Civic, dimana di setiap rilisannya menampilkan dua buah varian warna. Di bulan Februari nanti akan segera dirilis wave empat dengan dua varian Honda Civic EG6. Detailnya cukup menarik, dengan ukuran skala 1:64 memiliki bodi dan base yang terbuat dari metal serta ban karet. Packagingnya yang

cukup ekslusif dimana menggunakan base plate sebagai alasnya disertai dengan box pembungkus akrilik sehingga memudahkan para kolektor untuk memajangnya. Pada situs resminya, diecast Honda Civic ini dirilis dengan harga US$ 18, sementara untuk pasaran Indonesia para seller menjualnya dengan harga dikisaran Rp 300 ribuan hingga 400 ribu rupiah. Selain di skala 1:64 pabrikan ini juga menampilkan skala 1:43 dan 1:18. Untuk skala 1:18 model-model diecast buatan Tarmac ini didominasi oleh bahan resin, sedangkan di skala 1:43 ada yang berbahan metal dan

Diecast Tarmac Honda Civic ‘Estilo’ ini menjadi salah satu incarankolektor Tanah Air

24 DIECAST MAGAZINE


Foto: Wahyu Prabowo

NEW RELEASE 2017

ada juga yang terbuat dari resin. Tarmac Works juga pernah beberapa kali berkolaborasi dengan beberapa pabrikan diecast lainnya seperti Greenlight dan Minichamp. Nissan GT-R R35 Advance adalah salah satu contoh kolaborasi Tarmac dengan Greenlight Selain Honda Civic, pabrikan diecast ini baru-baru ini juga merilis Audi R8 LMS AAPE GT Asia 2016, masih dengan skala 1:64 dan memiliki warna emas. Berbeda dengan Honda Civic yang dirilis dengan harga US$ 18, diecast Audi ini ini dibandrol dengan harga US$ 26 pada situs resminya. Akankah diecast ini bisa menandingi “hebohnya�Honda Civic saat pertama kali dirilis. Atau memang para diecaster Indonesia yang lebih menyukai diecastdiecast dengan model mobil pabrikan Jepang yang tetap merajai pasar di Indonesia. n WD

DIECAST MAGAZINE 25


The King THE KING RETURNS

Returns

Kami mendapatkan info eksklusif dari salah satu diecaster yang memiliki project diecast custom hasil kolaborasi dengan customizer kondang asal Negeri Paman Sam.

A

da hal menarik dari informasi yang kami dapatkan mengenai sebuah project diecast custom ini. Sebuah tema yang bisa dibilang unik karena merupakan kolaborasi konten bersejarah Tanah Air dengan seorang seniman kondang asal mancanegara. Pada saat kami tanyakan apa latar belakang project tersebut bergulir? Sumber kami menyatakan: “Indonesia terkenal ratusan tahun lalu dipimpin oleh banyak raja. Pada masa-masa itu, bangsa ini cukup disegani oleh bangsabangsa tetangganya karena kebesaran dan

Sultan Hasanuddin menjadi salah satu Raja Tanah Air yang dipilih

26 DIECAST MAGAZINE


NEW RELEASE 2017

kewibawaan para raja tersebut,â€? ujarnya. “Saya berharap dengan menampilkan projek ini sedikit banyak bisa memberikan atau paling tidak mengingatkan masa-masa kejayaan Indonesia tempo dulu dan memberikan semangat kembali kepada seluruh masyarakat Indonesia, minimal di kalangan komunitas diecast di Indonesia,â€? pungkasnya. Hal ini tampaknya akan menjadi sebuah hasil karya yang istimewa, mengingat kolaborasi project ini melibatkan customizer diecast internasional kenamaan yaitu Chris Stangler. Karya-karya Chris di dunia diecast sudah tak perlu ditanyakan lagi kualitasnya. Mobilmobil custom hasil karyanya telah menyebar dan menjadi koleksi para kolektor kenamaan di seluruh dunia. Project ini menggunakan dua jenis mobil yaitu VW Drag Bus dan Datsun 510 Wagon sebagai basisnya. Sementara tema Raja Nusantara yang dipilih adalah Prabu Siliwangi dan Sultan Hasanuddin. Masing-masing mobil di-custom menggunakan tema dari masingmasing raja tersebut dengan jumlah terbatas sebanyak 25 unit sehingga total jumlah dari project ambisius bertajuk The King Returns edisi perdana ini berjumlah 100 unit. Keseluruhan pengerjaan mobil ini dikerjakan hanya kurang dari satu bulan dan diharapkan sudah bisa dinikmati para pencinta diecast di Tanah Air pada bulan Maret 2017. Salah satu hal yang unik dari project The King Returns ini adalah, ternyata ide mengenai tema ini datang dari Sang Customizer sendiri yang berawal dari perjumpaan beliau dengan salah seorang diecaster asal Indonesia. Pertemuan tersebut membuahkan sebuah ide untuk mengerjakan project yang Anda lihat di halaman ini dan akhirnya terwujud sebagai projek edisi perdana ini. Edisi perdana? Wah, apa artinya akan ada projectproject selanjutnya? Patut untuk ditunggu. n FE

Seri Prabu Siliwangi menjadi pilihan lain bagi para penggemar diecast custom edisi terbatas ini

DIECAST MAGAZINE 27


THE LAST BOSS

Karya Pamungkas

Sang Maestro

Satu dari dua karya puncak seorang maestro kustom diecast dunia ada di Indonesia. Ini adalah The Last Boss yang dibuat oeh Chojiro D. Krazy, Founder Hells Dept, rumah kustom diecast ternama asal Jepang.

I

nilah karya terakhir Shozo Fukushima atau yang lebih dikenal dengan nama ‘’Chojiro D. Krazy’’. Customizer diecast asal Jepang dengan karya yang sangat luar biasa yang juga merupakan pendiri Hell’s Dept. The Last Boss, begitulah item ini diberi nama. Ini merupakan karya terakhir Sang Maestro sebelum wafat. Konon kabarnya item ini hanya ada dua buah saja di dunia yang salah satunya berada di Indonesia. Kami berhasil menemukan salah satu item langka ini. Siapakah pemiliknya? Sayangnya sang pemilik minta agar identitasnya dirahasiakan. Diecast ini sangat menarik, jika dilihat sekilas bentuknya menyerupai Drag Bus. Terbuat dari bahan besi putih atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘’white metal’’. Diecast ini terdiri dari dua bagian besar.

28 DIECAST MAGAZINE


Foto: Wiwid

HOT REVIEW

Bagian dalam atau interiornya, terdapat dua buah blok mesin milik Dragbus dan tersambung dengan pipa gas buang di bagian belakang. The Last Boss memiliki enam buah roda, empat di bagian belakang dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan dua roda di bagian depan. Roda bagian belakang terbuat dari plastik dengan velg berwarna silver dan terdapat tulisan ‘Marvel Comics’ di bagian rodanya. Sedangkan roda bagian depan terbuat dari karet berwarna hitam dengan list putih dikombinasikan

dengan velg berwarna silver. Bagian kedua adalah bodi, seluruhnya terbuat dari besi. Di bagian depannya berbentuk tengkorak manusia dengan detail istimewa. Sementara di bagian atas belakang bodinya berbentuk seperti sebuah sayap. Hal lain yang cukup menarik di bagian bodi ini adalah pada sisi atasnya. Disana terdapat ornamen bulu burung yang menyerupai aksesoris suku Indian. Selain faktor disain dan jumlahnya yang hanya dua, ditambah Sang pembuat juga sudah almarhum, turut

menjadikan item ini sangat istimewa di mata para diecaster. Berapakah nilai item ini? Sepertinya apabila sewaktu-waktu dilelang, mungkin akan mendapatkan angka yang cukup fantasstis. Chojiro sebagai sang pembuat dimasukan dalam Diecast Hall Of Fame pada tahun 2014 pada gelaran CDX Super Convention di Los Angeles. Hell’s Dept yang kini di komandani oleh Sang Adik Junpei Nankatsu masih terus berkarya menghadirkan diecast-diecast custom yang luar biasa. n WD

DIECAST MAGAZINE 29


TOP 1 THE ACK ATTACK

The Fastest

I

nilah motor tercepat di dunia yang mencatatkan rekornya saat diuji pada tanggal 25 September 2010 di Bonneville Salt Flats, Utah, Amerika Serikat dengan menembus kecepatan 605,697 km/jam yang tercatat pada rekor dunia. Dikendarai oleh Rocky Robinson dari Amerika Serikat. Kendaraan ini dirancang pada tahun 2001 oleh Akattif. Kendaraan ini memiliki panjang 5,99 meter dengan tinggi 76,2 centimeter. Mesin empat silinder dengan turbocharger yang mampu berputar hingga 12.000 rpm. Kendaraan ini dikenal juga dengan nama ‘’The Ack Attack’’. Diecast yang merupakan merchandise dari pihak TOP 1 Indonesia ini memiliki bentuk yang cukup unik. Jika kita membayangkan sepeda motor tercepat ini layaknya sepeda motor biasa, maka melalui diecast ini, Anda dapat mengetahui bahwa bentuknya lebih mirip sebuah lokomotif. Diecast ini memiliki warna dominan biru metalik serta kuning. Di bagian bodi terdapat Logo TOP1 dengan kombinasi warna merah, kuning serta putih. Disebelahnya terdapat juga Tulisan ‘’Ack Attack’’ dengan warna emas serta beberapa logo-logo lainya. Seluruh bodinya terbuat dari metal, bahkan bagian depan yang

30 DIECAST MAGAZINE


NEW REVIEW RELEASE HOT

Motorcycle Diecast edisi terbatas yang hanya diproduksi 1000 unit, untuk memperingati sepeda motor tercepat di dunia yang disponsori oleh pabrikan oli kendaraan bermotor TOP1. kacanya pun terbuat dari metal yang hanya ditaindai dengan cat warna hitam. Memiliki dua buah roda layaknya sepeda motor dengan bahan plastik. Desainnya sangat menyerupai dengan kendaraan aslinya. Dengan bentuk lonjong membulat di bagian ujung depannya, diecast ini memiliki panjang kurang lebih 20 centimeter. Memiliki bobot yang cukup berat karena hampir seluruh material pembentuknya adalah besi. Diecast ini hanya diproduksi sebanyak 1000 unit saja di seluruh dunia. Sedangkan yang berada pada kami adalah nomor ke 319. Dikemas cukup menarik karena

menggunakan base kayu, sehingga membuat diecast ini terlihat cukup elegan. Agak terlihat aneh memang jika kita membayangkan dengan diecast-diecast motor lainnya. Para diecaster yang hobi mengkoleksi diecast motor akankah menjadikan item ini salah satu buruan koleksinya? Sepertinya agak sulit untuk mendapatnya karena produksinya yang cukup terbatas dan sepertinya tidak diperjualbelikan secara bebas. Mungkin harganya pun lumayan mahal jika ada yang ingin menjualnya. n WD

wo rabo

P hyu

: Wa Foto

DIECAST MAGAZINE 31


GREENLIGHT VW RIO 2016

VW KOMBI PESER Awal tahun lalu, Limited Edition Series Greenlight Volkswagen Rio menjadi salah satu bintang New Release 2016 di edisi perdana majalah ini. Lalu seperti apa sebenarnya keunggulan model VW yang mewakili negara-negara peserta olimpiade ini?

G

reenlight adalah salah satu pabrikan diecast yang paling sering mengeluarkan diecast Volkswagen. Seri Limited 3000 pcs Greenlight Rio ini, akhir tahun 2016 mulai marak di pasar diecast Tanah Air. Terdapat empat jenis mobil Volkswagen dari total enam varian diecast yang ada pada seri ini.  Masing-masing dua varian Volkswagen Samba Bus, dua varian Volkswagen T2 Bus serta satu varian Volkswagen T2 Panel Bus dan Volkswagen T2 Campmobile. Enam negara yang benderanya terpampang pada seri kali ini, yaitu Brasil, Mexico, Kanada, Amerika Serikat, Australia dan

32 DIECAST MAGAZINE

Jepang. Volkswagen Samba Bus memiliki dua varian yaitu untuk negara Jepang dan Meksiko. Bodi pada kedua varian ini terbuat dari metal sedangkan basenya plastik berwarna hitam serta ban yang terbuat dari karet dengan velg krom. Interior bagian dalam seluruhnya berwarna putih mulai dari kursi hingga bagian kemudi, serta bagian kaca transparan berbahan plastik dengan detail wipernya yang juga terbuat dari plastik pada bagian depan. Detail bumper bagian depan dan belakang mobil terbuat dari plastik ditambahkan detail kaca spion yang hanya terdapat pada sisi kiri saja. Bagian atas bodi keduanya berwarna putih sementara pada kedua sisi bodi menyesuaikan dengan varian


NEW REVIEW RELEASE HOT

RTA OLIMPIADE metal serta ban karet dengan warna velg putih dan krom. Selain itu juga terdapat lampu pada bagian depan dan belakang yang terbuat dari plastik serta spion yang menyatu dengan bodi. Dibuat menyerupai kendaraan aslinya detail di bagian atas bodi terbuat dari plastik dengan kombinasi warna atap putih serta abu-abu. Warna dan putih merah cukup dominan pada bodi bagian samping lengkap dengan lambang “Daun Mapel� nya . Detail kaca jendela bagian tengah cukup menarik dimana terdapat list abu-abu, serta wiper berwarna hitam di kaca depan. Kolektor VW khususnya jenis VW kombi sudah pasti tak mau ketinggalan mengumpulkan seri ini untuk melengkapi koleksinya. Selain itu juga mungkin banyak diecaster yang berharap negara kita bisa berprestasi lebih baik lagi sehingga di seri Greenlight Olimpiade berikutnya kita bisa menemukan Bendera Merah Putih dengan Lambang Garuda terpampang pada diecast ini. n WD

Foto: Wahyu Prabowo

negara pada item ini. Sama dengan dua varian sebelumnya, dua varian untuk Volkswagen T2 Bus ini juga memiliki bodi yang terbuat dari metal, detail interior dan bumper pun seluruhnya berwarna putih yang terbuat dari plastik. Sedangkan basenya terbuat dari metal serta ban yang juga karet dengan perpaduan warna velg putih dan krom. Penambahan detail yang cukup menarik pada dua varian ini adalah detail lampu bagian depan dan belakangnya yang terbuat dari plastik. Kaca bening transparan dengan list hitam dan detail wiper warna hitam seluruhnya terbuat dari plastik serta dua buah spion yang menyatu dengan bodi berwarna abu-abu. Dua varian negara yang terdapat pada diecast jenis ini adalah Amerika Serikat dan Brasil. Varian negara Australia terdapat pada jenis diecast Volkswagen T2 Panel Bus. Berbeda dengan seluruh varian lainnya untuk diecast jenis ini bagian bumpernya berwarna krom. Bodi terbuat dari metal dan base plastik berwarna hitam. Volkswagen Type 2 Campmobile adalah jenis diecast untuk varian negara Kanada. Sama seperti diecast Volkswagen T2 Bus, diecast ini memiliki bodi dan base yang terbuat dari

DIECAST MAGAZINE 33


r e g Big

Than Ever M

emasuki tahun ketiga, gelaran Indonesia ­Diecast Expo (IDE) semakin memantapkan posisinya sebagai pameran khusus diecast terbesar di Indonesia. Persiapan yang matang, konsep baru yang diusung dan antusiasnya peserta seakan menjadi sinyal kedigdayaan hajatan yang kehadirannya ­sudah lama ditunggu komunitas diecaster Tanah Air ini. Belajar dari kekurangan yang pastinya terjadi pada dua penyelenggaraan terdahulu, panitia kini semakin dewasa ‘membungkus’ jalannya acara. Alhasil, kekurangankekurangan tadi pun cukup sukses diminimalisir, dan mem-

34 DIECAST MAGAZINE

buat IDE 2016 menjadi sebuah gelaran yang lebih meriah, ramai dan lebih besar dari sebelumnya. Hal ini tercermin dari pemaparan ­Ketua Dewan Pembina IDE, Letjen (Purn) Suyono pada upacara pembukaan. Beliau bilang, IDE ke­tiga ini merupakan suatu kemajuan dari gelaran sebelum­nya, keberhasilannya selalu ditingkatkan dari tahun ke tahun. “Ini sungguh luar biasa karena diawakili oleh anak-anak muda dengan kreativitas luar biasa pula. Harapan saya bisa ditingkatkan lagi supaya bisa ke tingkat internasional. Bisa mengundang teman-teman komunitas dari negara lain se­ perti Singapura, Malaysia dan Jepang,” ujar Suyono, yang


EVENT REPORT | Indonesia Diecast Expo (IDE) 2016

Sinyal keberhasilan IDE 2016 juga ditandai dengan ikut sertanya beragam komunitas diecast. Kehadiran komunitas ini seakan menjadi nafas bagi semaraknya penyelenggaraan IDE. Ada 60 komunitas yang ambil bagian kali ini, beberapa diantaranya adalah mereka yang secara perdana merasakan keriuhan pameran diecast terbesar di Asia Tenggara ini. Komunitas Tintin Indonesia (Tintin ID) misalnya. Keikutsertaan perdana ini ternyata bisa membawa efek positif bagi para anggotanya, membuka pandangan baru tentang dunia diecast di Tanah Air. “Di satu sisi saya dapat belajar tentang diecast lain. Karena selama ini yang saya tahu hanya diecast Tintin. Ternyata di IDE ada berbagai macam jenis diecast. Yang unik pun ternyata ada. Banyak info di IDE yang kita ­dapat dari hasil kumpul-kumpul dengan komunitas lain,” ­cetus Ricky, salah satu anggota Tintin ID. Pamor gelaran IDE ini juga sudah bisa dibilang cukup “mendunia” dan terdengar hingga ke negara tetangga. Pantauan kami, beberapa ‘bule’ terlihat seliweran di area pameran. Yang mengejutkan, salah satu customizer asal Negeri Sakura, Hells Dept, secara khusus menyempatkan diri da-

Dihelat untuk ketiga kali­ nya, ajang Indonesia Die­ cast Expo terus memanja­ kan para pecinta diecast di Tanah Air, semakin meriah semakin beragam dan se­ makin dilirik oleh komuni­ tas diecast Internasional.

Deretan diecast dipamerkan di salah satu booth milik komunitas

juga berharap kelak Jakarta bisa dijadikan tempat berkumpul komunitas diecast dari Asia maupun seluruh dunia. Dengan jargon “Toys are not Just Toys” dan bertemakan Japanese Domestic Car (JDM), IDE 2016 sukses dilangsungkan pada 29-30 Oktober 2016 lalu. Meskipun dihelat bersamaan dengan gelaran acara komunitas lain di bilangan Jakarta Selatan, IDE tak kehilangan pamor. Para penggila ­diecast maupun pengunjung umum tetap antusias bertandang ke Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta Selatan. Bahkan antrean di jalur pembelian tiket sudah mengular sebelum pintu masuk area pameran dibuka.

tang di Jakarta untuk mengintip kemeriahan IDE 2016. Bahkan, di hari kedua gelaran IDE 2016, Hells Dept menggelar talkshow soal dunia custom diecast. Di sela-sela diskusi yang hangat itu, Hells Dept menyampaikan kegagumannya ter­ hadap atmosfer diecast di Indonesia. “Kami sangat terkesan, bagaimana dalam suatu pameran bisa dipenuhi oleh banyak sekali diecast,” ujar Jay Datsun, salah satu customizer dari Hells Dept.

Memperluas Segmen Pecinta Diecast Beberapa hal yang tampak berbeda dari penyelenggaraan

DIECAST MAGAZINE 35


Antrean panjang calon pengunjung di jalur pembelian tiket IDE 2016

IDE ke-3 ini adalah bertambahnya pengunjung anak-anak. Tercatat, dari total 11.882 pengunjung, 30 persennya adalah anak-anak, atau naik 15 persen dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya. Arya Lembana, Ketua Penyelenggara IDE 2016 mengatakan, memperluas segmen pecinta diecast memang menjadi salah satu fokus diselenggarakannya IDE 2016. Hal ini dimungkinkan dengan melakukan penyesuaian untuk meng­ akomodir kepentingan pengunjung dari ­kalangan anakanak. “salah satunya dengan menambah area ­bermain dan kompetisi balap diecast untuk anak-anak,” ujar Arya. Bertambahnya pengunjung, juga berdampak pada semakin tingginya transaksi yang terjadi pada IDE 2016 ini. Berdasarkan data dari panitia, angka transaksi yang

Ketua Dewan Pembina IDE 2016 Letjen (Purn) Suyono saat memberikan sambutan pada upacara pembukaan

36 DIECAST MAGAZINE

terjadi mencapai Rp 3 Miliar. Hal ini merupakan angka yang berasal dari ber­bagai transaksi yang terjadi sepanjang dua hari berlangsung­nya IDE. Dukungan PT Bank Central Asia sebagai salah satu sponsor IDE 2016 dengan menyediakan mesin Anjungan ­Tunai Mandiri (ATM) di tengah-tengah pameran turut memperlancar proses transaksi yang terjadi. Di akhir gelaran IDE 2016, pihak penyelenggaran pun sudah melakukan ancang-ancang menggelar IDE ke-4 ­tahun 2017. Dengan tema “Muscle-Power”, Indonesia Diecast Expo (IDE) 2017 akan digelar di tempat yang sama pada 28-29 Oktober 2017. Sejumlah persiapan pun mulai dilakukan guna menghadirkan hajatan yang lebih baik di segala aspek. Tak lagi soal total pengunjung, jumlah peserta pameran ataupun transaksi yang bergulir, namun bagaimana bisa memperkenalkan diecast sebagai sesuatu yang lebih bermanfaat bagi khalayak banyak. Akankah ada kejutan lainnya yang disuguhkan penyelenggara tahun depan? WP Foto: Dokumentasi IDE 2016

Hells Dept-King of Customs

Dalam dunia custom diecast, nama Hells Dept sudah tidak asing lagi. Grup custom asal Osaka, Jepang ini didirikan 2010 silam oleh customizer yang mendapat anugerah Diecast Hall of Fame 2014, Chojiro “D. Crazy”. Sepeninggalan Chojiro – yang sudah berpulang 2013 silam – Hells Dept tetap menelurkan karya, dilanjutkan oleh sang adik, Junpei Nakatsu bersama ketiga rekannya Jay Datsun, Ken Takano dan Red Rum. Setelah bertandang pada IDE 2016 lalu, menurut bocoran dari sumber MDI, Hells Dept akan kembali ‘mampir’ ke pameran dicast terbesar di Asia Tenggara ini di 2017. Kabarnya, mereka berencana akan membawa hasil custom diecast berbasis Hot Wheels yang temasuk dalam produk Code-3. Akankah rencana mereka terealisasi? Kita lihat saja!


EVENT REPORT | Indonesia Diecast Expo (IDE) 2016

Kemeriahan

6 1 0 2 E ID dalam Gambar Begitu banyak keseruan yang terjadi di IDE 2016, mulai dari penampilan “diecast� 1:1 yang eksotis hingga serunya lelang diecast event car yang mencetak rekor hingga Rp 8,5 juta untuk sebuah Mini Cooper berskala 1:64. Simak galeri foto kami.

Miniatur Mercedes Benz G-Class yang disandingkan dengan model 1:1 milik salah satu komunitas

Puluhan diecast MINI Cooper yang disandingkan dengan model 1:1 di salah satu booth komunitas

Nge-loose bareng!

DIECAST DIECAST INDONESIA MAGAZINE 37

Jejeran customized diecast milik salah satu customizer


Pengunjung mengamati diorama milik komunitas

Sejumlah diecast yang diikutsertakan lomba custom

38 DIECAST MAGAZINE

Pemenang lelang MINI IDE 2016 seharga Rp 8,5 juta


EVENT SPECIAL REPORT REPORT | Indonesia | TOKO DIECAST DiecastTERTUA Expo (IDE) DI NYC 2016

Imported from Japan!

Pengunjung antusias memadati area diecast race

ggalan!

Diecast pesawat pun tak mau ketin


Bangkitkan

Kenangan

Masa Kecil Naik kereta api, tut..tut…tut. Siapa hendak turut ? Ke Bandung, Surabaya, bolehlah naik dengan percuma. Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama.

H

ampir semua anak Indonesia mengetahui lirik lagu karang­ an Ibu Soed itu. Bagi anakanak, peng­­alaman dengan kereta api biasanya adalah pengalaman yang berkesan. Beberapa dari mereka bahkan masih menggemari kereta api hingga dewasa. Kegemar­an ini lantas disalurkan de­ngan ber­bagai hal, mulai dari berkesempat­­­an bekerja di perusahaan ke­­­­re­­­­ta api, hingga seke­­dar mengumpulkan gam­­­bar-gambar kereta api. Bagi yang kebetul­­­an punya waktu dan uang lebih, mereka memilih kereta api miniatur. Mainan kereta api yang dimaksud di sini memang bukan sembarang mainan. Dengan detail yang benarbenar menyerupai aslinya, kereta api kecil ini lebih tepat disebut miniatur atau kereta model (kamod) ketimbang mainan. Pada prinsipnya, kereta model bergerak dengan mengalirkan arus listrik ke track (rel) untuk menggerakan mesin kereta yang terdapat di loko­­­ motif. Karenanya, banyak sekali kom­­­­ ponen yang dilibatkan untuk melihat kereta bergerak menyusuri track. Meski awalnya diperuntukkan bagi hobi, alias senang-senang, biaya yang dibutuh­ kan untuk mainan yang satu ini harus dipertimbangkan dengan serius karena sangat berpotensi me­nguras kantong. Di Indonesia saat ini cukup banyak penggemar kamod. Para pehobi ini, disebut Kamoder, awalnya bertemu

40 DIECAST MAGAZINE

dan berkomunikasi satu sama lain di media sosial Facebook hingga akhirnya membentuk komunitas. Beberapa komunitas kereta api di Indonesia antara lain Forum Kereta Api Miniatur, sPOOR model, dan Indonesia Train M ­ o­ deling Community. Menurut Muhamad Ridwan, salah seorang pehobi kereta miniatur, masing-masing komunitas memiliki perbedaan dan ciri khas tertentu yang membe­dakan satu sama lain, mi­nimal dari skala yang digunakan. “Selain itu, pilihan kereta juga bisa berbeda. Ada komunitas yang main kereta Amerika, Eropa, Jepang, ada juga yang kereta Indonesia” ­tambahnya. Dari sekian banyak skala yang di­­gu­­ na­kan untuk kereta miniatur, yang paling banyak diadopsi oleh komu­­ni­­tas kereta model di Indonesia adalah skala HO dan skala N. Skala HO sendiri memiliki dua kiblat, Eropa dan Jepang. Skala HO yang dianut di Indonesia berkiblat pada Eropa, yang bila dikonversi ke sistem numerik maka sama de­ngan skala 1:87, sementara di Jepang, 1:80. Sedangkan Skala N mulai dari 1:150 hingga 1:160. Ma­sing-masing skala tentu saja memiliki keunggulan, misal­ nya skala kecil lebih hemat ruangan bila dibandingkan ska­­­­la besar. Namun resikonya, kereta menjadi semakin imut sehingga pera­watan semakin rumit. Sebaliknya semakin besar skala, ruang yang diperlukan menjadi semakin besar, dan seterusnya.

Selain skala, sistem kontrol yang digunakan dalam menjalankan rangkaian kereta mungil ini juga terbagi dalam dua jenis, yaitu analog dan di­­­­­ gital. Perbedaan yang cukup signi­­fikan dari kedua sistem kontrol ini adalah kemampuannya dalam mengendali­ kan jumlah rangkaian kereta dalam satu lay out. Menurut penjelasan Ridwan, dengan sistem digital, dua unit lokomotif bisa dijalankan dengan


FEATURE | TOKO FEATURE DIECAST | DIECAST TERTUA KERETA DI NYC API

arah dan kecepatan yang berbeda. Pun, pada saat kereta berhenti, lampu tetap menyala terang. “Dalam sistem kontrol analog, hal tersebut sulit dilakukan kecuali dengan sistem blocking arus listrik pada rel,” katanya. Selain itu, karena kecepat­­an ditentukan oleh tinggi rendah­nya voltase, pada kecepatan rendah otomatis lampu akan meredup dan dalam keadaan berhenti lampu juga akan ikut mati. Padahal

dalam kenya­taannya, lampu kereta yang berhenti sering tetap menyala. Singkatnya, kereta terlihat lebih realistis bila dijalankan dengan sistem kontrol digital. Meski demikian, harga kontrol digital lebih mahal diban­dingkan de­ ngan versi analog. Begitu pula dengan unit lokomotifnya. Di Indonesia, jumlah merek kereta miniatur yang meng­gunakan kedua jenis teknologi ini cukup berimbang.

Pada tabel dapat dilihat merek kereta miniatur yang banyak di­temui di Indo­­ nesia, berikut harga dari dua jenis skala. Selain merek-merek pada table tersebut, masih ada bebe­­rapa merek lain yang juga sering ditemui di Indo­­­ nesia, seperti Piko, MTH, Proto 2000, dan Liliput. Meski awalnya merekmerek tersebut berasal dari beberapa ­negara, ­namun saat ini hampir seluruh­­­ nya di produksi dibuat pabrik di China.

DIECAST MAGAZINE 41


Diecast lokomotif merk Athearn Genesin AC 6000 Skala HO

Hal lain yang perlu diketahui sebelum mulai berkecimpung di dunia model kereta adalah trek (rel) dan lay out (diorama). Dua komponen ini pada dasarnya tidak bisa dipisahkan ka­re­­ na rel merupakan penunjang aspek realistis paling utama dari miniatur kereta api. Trek biasanya terbuat dari nikel, baja (Steel Aloy), kuning­an (Brass), dan tembaga (Copper). Trek yang

Merk

Negara Asal

Bechmann

USA

Athearn

USA

Kato

Jepang

Paragon

USA

Atlas

USA

Marklin

Jerman

Trix

Jerman

Roco

Austria

Feichhmann

Jerman

(Tabel harga Lokomotif skala HO)

42 DIECAST MAGAZINE

Sistem Kontrol

Harga

Analog

Rp 1,5 - 2,5 juta

Digital

Rp 2,5 - 5 juta

Analog

Rp 2 - 5 juta

Digital

Rp 3,5 - 6 juta

Analog

Rp 2,5 - 4 juta

Digital

Rp 4,5 - 7 juta

Analog

Rp 2,5 - 4 juta

Digital

Rp 4,5 - 7 juta

Analog

Rp 1,2 - 1,5 juta

Digital

Rp 2 - 4 juta

Analog

Rp 3 - 8 juta

Digital

Rp 4 - 20 juta

Analog

Rp 3 - 8 juta

Digital

Rp 4 - 20 juta

Analog

Rp 3 - 7 juta

Digital

Rp 4,5 - 15 juta

Analog

Rp 1,5 - 3 juta

Digital

Rp 4,5 - 15 juta

beredar di pasaran saat ini umumnya berbahan ­nikel dan baja karena lebih mudah dalam perawat­annya. Trek berbahan nikel hampir tidak memiliki kendala, sementara trek berbahan baja dapat berkarat bila jarang dirawat. Dari bentuknya, trek kereta miniatur hanya ada dua jenis, yaitu trek lurus (straight track) dan trek melengkung (curve track). Trek lurus tersedia dalam berbagai ukuran panjang de­ ngan satuan inci, dan yang paling umum diguna­­kan adalah track 9‘’ (22,86 cm). Sementara untuk trek melengkung, ukur­­ an didasarkan pada radius (jari-jari), dan yang paling umum ditemui di Indonesia adalah R 18”. Diatasnya terdapat radius 22”, 24”,26” hingga 36”. Trek dijual per pack dengan jumlah antara 4 hingga 50 batang. Melongok situs resmi Bechmann, harga trek diluar ongkos kirim berkisar antara Rp. 150 ribu hingga Rp. 700 ribu untuk yang berbahan baja. Sementara trek berbahan nikel dibandrol mulai Rp. 250 ribu hingga Rp. 2.5 juta. Tentu saja tergantung jumlah trek dalam pack. Kenikmatan bermain kereta miniatur baru akan benar-benar tuntas setelah melihat kereta rolling (bergerak) di atas rel,

Merk

Negara Asal

Kato

Jepang

Tomix

Jepang

Feichhmann

Jerman

Trix

Jerman

(Tabel harga Lokomotif skala N)

Sistem Kontrol

Harga

Analog

Rp 900 rb - 3 juta

Digital

Rp 4 - 20 juta

Analog

Rp 1,5 - 5 juta

Digital Analog Digital

Rp 2 - 6 juta -

Analog

Rp 3 - 10 juta

Digital

Rp 4 - 20 juta


FEATURE | DIECAST KERETA API Salah satu diecast lokomotif merk Piko (atas) dan Roco (bawah) skala HO.

meliuk-liuk menyusuri pegunungan atau per­kotaan. Ini tentu saja membutuhkan diorama berukuran besar. Untuk urusan yang satu ini, biaya yang dibutuhkan bisa jadi jauh lebih tinggi dibandingkan keretanya, tergantung ukuran dan kelengkapan isi layout. Menurut Khikmat­tullah Bin Badri, owner Stasiun Lay Lout, harga layout miniatur kereta sangat ditentukan oleh spesifikasi­nya. “Isi layout bisanya ditentu­­ kan oleh pemesan sesuai dengan anggaran” ujar pria yang sudah dua tahun menekuni bisnis layout ini. Stasiun Lay Out sendiri menetapkan harga Rp. 5 juta/m2 untuk jasa pembuat­ an ­la­yout kereta miniatur untuk semua jenis skala. “Mulai dari skala G, O, HO, N, hingga Z bisa kami kerjakan” jelasnya. Yang perlu diketahui, harga tersebut hanya untuk jasa pembuatan, belum termasuk pernak-pernik di lay out seperti rel, se­perti rumah, gedung, jembatan, pohon, figure, dan lainlain. “Tapi pada dasarnya harga bersifat negotiable. Ada juga yang memesan sampai kereta dan relnya” tambahnya. Nama Stasiun Lay Out pimpinan Khikmat, begitu ia disapa,

‘Rel dan layout merupakan penunjang aspek realistis paling utama dari miniatur kereta api’ sudah cukup santer bukan hanya dikalangan komunitas kereta model. Sejak tahun 2014, karyanya selalu mejeng di booth komunitas Forum Kereta Api Miniatur di acara pameran diecast terbesar di Indonesia, Indonesia Diecast Expo. Bahkan, PT Sony Indonesia dan PT Pembangunan Perumahan tercatat pernah menggunakan jasa Hikmat, selain sejumlah toko kamera di Jakarta dan Bandung.

komuter. Karena genre komunitas kami adalah kereta api Indonesia. Rolling stock yang kami buat berbahan akrilik ditambah decals untuk liverynya” jelas Aris Bondet, kordinator merangkap admin Facebook komunitas sPOOR model. Untuk mendapatkan lokomotif yang digunakan PT KAI hasil custom, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp. 1 - 2 juta. Sementara untuk gerbong Rp. 500 – 700 ribu. Untuk KRL, satu rangkaian terdiri dari 6 gerbong, harga berkisar Rp. 2 jutaan. Masih menurut Aris, lokomotif yang cocok untuk dikastem menjadi kereta api Indonesia yakni Atlas, Athearn, dan Proto. Sementara untuk kereta komuter line biasanya diambil dari merek Kato (Skala N), Grand Max dan Atlas (skala HO). Selain komunitas sPOOR model, miniatur kereta api Indonesia juga dibuat oleh Joseph Ari Widjaya yang terkenal dengan label Agung Craft. Bahan yang digunakan oleh Agung Craft ini adalah plastik ABS dengan livery berupa decal. Joseph, yang wafat pada bulan Maret tahun ini, telah membuat ratus­an miniatur kereta api Indonesia. Produk terbarunya bahkan dibuat dengan sistem cetak (moulding) menggunakan mesin. Lokomotif kereta Indonesia buatan Agung Craft dibandrol dari dengan harga Rp. 350 ribu, sementara untuk gerbong penumpang Rp. 200-300 ribu. HS, Foto: WP, HS

Kereta Api Indonesia Bagi yang menggemari kereta api dalam negeri, kondisi saat ini memang kurang menguntungkan karena belum ada pabrik­­an kereta miniatur yang memproduksi kereta yang digunakan di Indonesia. Meski demikian, tidak perlu cemas. Saat ini sudah banyak komunitas yang mampu membuat minatur kereta Indonesia, dalam kondisi tanpa mesin (dummy). Komunitas sPOOR Model, misalnya, seluruh kereta miniatur yang dimainkan oleh komunitas ini merupakan hasil custom para anggotanya. “Kita membuat seluruh kereta Indonesia mulai dari lokomotif, gerbong, hingga kereta

Salah satu diorama karya komunitas sPOOR model

DIECAST MAGAZINE 43


I S A T R O P S TRAN

A T R A K A J

R U T A I N I M I S VER Metromini, Kopaja dan Bajaj adalah segelintir transportasi umum yang melekat dengan wajah Ibu Kota Jakarta. Hal inilah yang mendorong beberapa produsen dan kolektor diecast memproduksi dan mengoleksi angkutan umum unik yang sempat menjadi ikon transportasi Ibu Kota ini.

44 DIECAST MAGAZINE


TRANSPORTASI JAKARTA DIECAST METROMINI DAN KOPAJA Dua miniatur yang Anda lihat di sini bukanlah rilisan resmi produsen diecast, replika Metromini dan Kopaja milik Lukman Azis Kurniawan ini adalah hasil ‘oprekan’ tangan customizer Indonesia, Nanda Mahardhika. Nyaris tak ada hal yang membedakan miniatur skala 1:43 ini dengan rupa 1:1nya. Lihat saja bagian depan diecast Metromini dan Kopaja ini, kaca yang sedikit cembung dan spion menggantung khas kendaraan mini bus benar-benar menjadi ciri khas angkutan yang sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Jakarta ini. Bahkan, penyeka kaca sengaja dibuat hanya satu unit, mungkin untuk mempertegas kesan ‘bodo amat’ kebanyakan para supir Metromini dan Kopaja di Ibu Kota. “Di bagian kaca depan Metromini ini tertulis juga angka 24, trayek Senen-Tanjung Priok yang sering lewat di sekitar tempat tinggal saya dulu,” cerita Lukman. Sementara itu, bagian kaca depan replika Kopaja terdapat angka 20, menunjukan jurusan Senen-Lebak Bulus. Tak lupa, di bagian atas kaca depan juga ada stiker ungkapan jenaka yang memang biasa kita jumpai pada mayoritas Metromini dan Kopaja yang seliweran di jalanan Jakarta. Ada kata ‘Lucky’ pada diecast Metromini dan kata ‘Ikhlas’ pada diecast Kopaja milik Lukman. Masih di bagian depan, disematkan pula gril terbuat dari plastik berkelir abu-abu. Dari sisi pewarnaan, replika Metromini dan Kopaja milik Lukman sungguh terlihat seperti aslinya. Mahardika berhasil menyulap warna bahan kedua diecast itu semirip mungkin. Warna oranye, putih dan biru serta warna hijau dan putih di kedua diecast tersebut tak sedikit pun kabur dari warna model 1:1-nya. Bahkan, kesan karat dan berdebu juga tak lupa diaplikasikan. Beralih ke bagian samping kiri, pintu tengah dan pintu belakang yang ditambahkan sang customizer bisa digeser membuka dan menutup. Uniknya, pada bagian interior, customizer

Pintu belakang ditambahkan sang customizer yang bisa digeser membuka dan menutup

Wiper dibuat hanya satu unit, mungkin untuk mempertegas kesan ‘bodo amat’ supir Metromini dan Kopaja di Ibu Kota

menambahkan replika surat kabar yang diletakkan pada dasbor. Pemandangan yang sering kita jumpai pada dasbor Metromini dan Kopaja aslinya. Lukman bilang, mencari bahan diecast untuk kemudian bisa di-custom menyerupai Metromini dan Kopaja terbilang sulit. Ternyata, pria yang dikenal dengan koleksi diecast khas kendaraan Indonesia ini mendapatkan bahan tersebut di Pasar Mongkok, Hong Kong. “Ini (bahan) diecast model pullback. Dapatnya sekitar tahun 2012 di salah satu pasar malam di Hong Kong,” pungkas Lukman. Saat memboyongnya, Lukman hanya mengeluarkan uang seharga Rp 100 ribu per unitnya.

DIECAST MAGAZINE 45


DIECAST BAJAJ Beberapa tahun silam, PCT Collectible Industry Ltd. melalui merk IXO Models pernah merilis diecast Bajaj Jakarta. Namun waktu itu, produsen diecast yang berbasis di Macau ini menambahkan detil plat nomor yang keliru pada diecast berskala 1:43 tersebut, yaitu plat nomor kendaraan daerah Bali (DK). Nah di penghujung tahun 2016 lalu, dengan merk Joey-D (IXO Models), diecast Bajaj Jakarta sekali lagi masuk ke Indonesia melalui laman Facebook Kentoyz Daikes Hobie. Kali ini, Diecast Bajaj tersebut hadir dengan dua kelir berbeda, yaitu jingga (oranye) dan biru. Dan yang pasti dengan tambahan plat nomor daerah yang seragam, yaitu plat nomor DKI Jakarta (B 007 JKT) yang tersemat pada bagian depan, tepat diapit oleh dua lampu yang terbuat dari mika. Bukan IXO jika tidak menonjolkan detail dan presisi. Melihat diecast ini terasa seperti melihat kendaraan Bajaj 1:1 yang diciutkan, tidak ada perbedaan berarti yang terlihat. Dengan panjang sekitar 7 cm dan tinggi sekitar 4 cm, body miniatur ini terbuat dari besi. Masih pada bagian

46 DIECAST MAGAZINE


TRANSPORTASI JAKARTA

eksterior, penutup atap berkelir hitam dibuat dari plastik sementara ketiga rodanya terbuat dari karet dan dilengkapi dengan velg ‘kaleng’ khas Bajaj Jakarta. Bahkan, di bagian bawah terdapat rantai beserta roda giginya. Tak lupa, IXO juga melengkapi miniatur unik ini dengan tampo ornamen khas Jakarta pada bagian samping. Beralih ke bagian interior yang didominasi oleh bahan dasar plastik, bagian setang Bajaj ini terhubung dengan roda depan, membuat kemudinya dapat digerakkan. Sementara di samping setang nampak speedometer. Ken Widjaya, pemilik akun Facebook Kentoyz Daikes Hobie mengatakan, diecast Bajaj Jakarta yang dibuat terbatas (500 unit diecast bajaj oranye dan 300 unit diecast bajaj biru) ini ditargetkan untuk para para turis dan diecaster mancanegara, namun bukan berarti tidak dapat dikoleksi oleh diecaster dalam Negeri. Bahkan pada pra penjualan hari pertama, diecast ini cukup diminati kolektor Indonesia. “Dalam 24 jam sejak diluncurkan, diecast Bajaj ini sudah dipesan lebih dari 100 unit. Sungguh antusias yang tinggi dari para pecinta diecast Indonesia,” cetus Ken. n WP Foto: Wahyu

DIECAST DIECAST MAGAZINE MAGAZINE 47


DRAG BUS

VW Drag Bus – salah satu item premium incaran diecaster dunia, juga mendapat tempat di hati para kolektor diecast Indonesia. Tak jarang kolektor di negeri ini rela merogoh kocek yang tidak sedikit untuk mendapatkan diecast besutan Hot Wheels ini. Namun, belum banyak yang tahu jika ada model diecast premium serupa Drag Bus, yang mulai mencuri perhatian beberapa diecaster Indonesia, yaitu Kustomcity.

NEVER BEEN K THIS LONG!

ustomcity adalah merk diecast di bawah bendera K-Tek Diecast, produsen diecast premium yang berbasis di California dan beranggotakan beberapa orang desainer serta ‘mekanik’ khusus miniatur kendaraan. Adalah Dave Chang – desainer yang sempat dipercaya raksasa diecast M2 dan Hot Wheels untuk mendesain beberapa model diecast mereka – yang menggawangi lahirnya Kustomcity. Diecast yang mempunyai tampilan serupa Drag Bus ini terbilang salah satu model premium, karena diproduksi terbatas dan dirancang oleh para desainer kawakan seperti Dave Chang. Di Indonesia sendiri, kolektor Kustomcity belum banyak yang muncul ke ‘permukaan’. Beruntung, kami bisa bertemu dengan salah satu pecinta Kustomcity, Vero Sahetapy. Vero, yang juga tergabung dalam komunitas Kustomcity Indonesia (KOI), sudah ‘mengantongi’ sekitar 20-an Kustomcity dari berbagai seri. Diantaranya beberapa unit dari rilisan seri ke-11. Pada seri ini, Vero bahkan memiliki edisi “Mystery Chase – Mooneyes Hot Rod Custom Show Yokohama 2008”, yang hanya diproduksi sebanyak 192 unit di dunia. Diecast dengan nama resmi “Evo GT Drag Bus

48 DIECAST MAGAZINE


KUSTOMCITY | DAVE CHANG DESIGN Mystery Chase Edition” dari seri ke-11 ini dibalut dengan warna abu-abu (terlihat seperti unpainted) pada seluruh bagian body. Sementara bagian atap diselimuti warna hitam doff dengan ilustrasi naga dan harimau. Vero bilang, model Mooneyes ini adalah salah satu model yang cukup diminati oleh kolektor Kustomcity. Ada juga empat unit dari seri ke-18 edisi “Happy Holidaze” berkelir hijau metalik, merah muda metalik, merah metalik dan silver (edisi Mystery Chase). Edisi Happy Holidaze berkelir hijau metalik dan merah metalik dibuat hanya 600 unit di dunia, sementara yang berwarna merah muda metalik dan silver (edisi Mystery Chase), hanya tersedia 240 unit. Pada bagian atap keseluruh model pada seri ke-18 ini terdapat ilustrasi bernuansa kulture art karya John Detrcih. Ke semua diecast Kustomcity dikemas sedemikian rupa, dilengkapi dengan kotak akrilik dan base plate eksklusif. Untuk menjamin keaslian, K-Tek Diecast menyematkan stiker hologram bertuliskan “Certified Kustomcity” beserta nomor seri pada bagian bawah baseplate di seluruh unit Kustomcity. Vero bilang, peminat Kustomcity di Indonesia masih terbilang jarang. “Belum banyak yang suka karena bentuknya yang cukup unik dan antimainstream,” pungkas Vero. n WP

Evo GT Drag Bus Mystery Chase Edition - Seri ke-11

Happy Holidaze Edition - Seri ke-18

Foto: Wahyu Prabowo

DIECAST MAGAZINE 49


Say It with

Diecast! Bulan Februari selalu identik dengan Valentine Day, dan hal yang berhubungan dengan warna merah muda alias pink! Pilihan kado valentine pun dapat dipilih dengan warna senada seperti ini, yang menjadi kado valentine ala Diecaster.

B

ulan Februari identik dengan bulan kasih sayang dimana setiap tanggal 14 Februari, didaulat sebagai hari kasih sayang atau Valentine Day. Dampaknya, hampir seluruh masyarakat dari berbagai belahan bumi merayakan tanggal tersebut dengan berbagai cara yang kesemuanya merepresentasikan ungkapan cinta dan kasih sayang. Pemaknaan kasih sayang dalam konteks perayaan Valetine sudah diterjemahkan sedemikian rupa hingga dapat diadopsi sebagai bagian dari budaya masyarakat tertentu. Di Indonesia, hari Valentine umumnya masih dirayakan dengan pemberian kado atau hadiah. Kaum lelaki memberikan hadiah kepada pasangannya. Apapun hadiah yang diberikan kebanyakan bernuansa didominasi warna merah muda dan putih sebagai representasi warna hati atau cinta. Bagi para diecaster pun, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan hari valentine ini sebagai

50 DIECAST MAGAZINE

momen untuk menunjukkan kasih sayang kepada seseorang dengan memberikan kado atau hadiah berupa diecast. Diecast yang dimaksud ini tentu saja diecast yang kental dengan nuansa Valentine. Bagi mereka yang berkantong tebal dan kebetulan ingin memberikan diecast yang amat sangat layak dikoleksi oleh pasangan, tidak ada salahnya memberikan salah satu karya Liberty Works berupa Nissan GTR R 35 skala 1:18. Mobil kustom ini memang bukan sembarang diecast. Ia hanya dibuat sebanyak 20 model dengan 10 varian warna, dan dibuat persis dengan aslinya. Tampilannya yang sudah fully modified dengan warna pink yang imut sudah pasti akan membuat pasangan tak sudi berpaling. Bagi yang berminat, siapkan dana Rp. 10 -12 juta untuk memboyong si GTR R 35 ini. Bila banderol si Nissan dirasa kelewat mahal, pilihan mungkin bisa jatuh ke Hot Wheels Chevy Panel Blown Delivery Mexico Convention 2014 skala 1:64. Mobil ini juga


DIECAST PINK

Nissan GT-R 35 Liberty Walks

layak dijadikan sebagai hadiah Valentine karena jumlahnya yang limited. Warnanya yang merah muda seakan sengaja dibuat untuk meredam kebengisan tampang Chevy Panel seharga Rp. 2 jutaan ini. Bagi yang ingin tampilan lebih kalem, Drag Dairy lansiran Collectors Convention yang ke 15 tahun 2015 mungkin bisa jadi pilhan lain. Harganya juga lebih ramah buat kantong, yakni sekitar Rp. 500 ribuan saja. Di kisaran harga itu, selain Hotwheels, diecast 1:64 lain merk Johny Lightning edisi “cinta-cintaan” mungkin bisa menjadi aternatif. Setidaknya ada dua “mobil cinta” dengan kemasan “unyu-unyu” dan bercat kombinasi merah muda dan putih yang menggemaskan yang cocok sebagai kado Valentine buat sang pujaan hati, yakni VW Transporter Luv Bus dan VW Beetle Luv Machine. Si Beetle saat ini dijual lebih mahal sedikit diatas Transporter yakni Rp. 750 ribu. Bila mobil-mobil tersebut dirasa masih kurang unyu, TOMICA Disney Resort Roadster edisi Valentine mungkin dapat dipertimbangkan. Diecast karakter Disney berupa pasangan romantis Mickey dan Minnie Mouse ini sengaja dikeluarkan TOMICA dengan embel-embel judul Sweet Love Valentine dan dikemas khusus dengan kotak cantik berwarna kombinasi merah muda dan putih. Harganya cukup terjangkau yakni Rp. 450 ribu.

Selain itu, TOMICA juga mengeluarkan beberapa diecast berwarna merah muda yang cocok sebagai kado Valentine, diantaranya My Melody, Winnie the Pooh Piglet, dan Peanut Girls Bus. Namun bila mencari mobil yang realistis, pilihan terbaik mungkin Tomica Honda Fit. Kecuali Winnie The Pooh Piglet yang dijual disekitar angka 700 ribu, harga mobil-mobil tersebut berada diseputaran Rp. 100 ribu. Untuk memberikan hadiah bagi seseorang yang istimewa pada momen yang juga istemewa, harga tersebut tentu saja cukup terjangkau. Jadi, tunggu apa lagi ? Segera siapkan kado istimewa untuk sang pujaan hati sekarang juga. n HS Foto: Wahyu Prabowo

VW Transporter Luv Bus dan Beetle Luv Machine

DIECAST MAGAZINE 51


Adu cepat satu:64

Walau awalnya diperuntukkan bagi anak-anak, balapan diecast justru lebih banyak ditekuni orang dewasa. Ternyata, balapan mobil imut ini bisa menjadi sangat serius dan membutuhkan segudang persiapan. Bahkan, ada Kejuaraan Daerah dan Kejuaraan Nasionalnya !

S

elain populer sebagai barang koleksi, diecast juga memiliki dimensi lain yang tak kalah menariknya, yakni sebagai mobil balap (race). Balapan diecast menjadi daya tarik tersendiri bagi para pehobi diecast yang menyukai keriuhan dengan nuansa kompetisi yang sangat kental. Ada kenikmatan tersendiri yang dirasakan saat memilih, mengutak-atik, dan akhirnya melihat mobil meluncur diatas trek. “Rasanya persis seperti drag race betulan di jalan atau sirkuit” ujar Esko Redhian, seorang pebalap kelas Drag (trek lurus) yang sudah sekitar enam tahun menggeluti balap diecast. Lelaki yang tinggal di Depok ini mengaku awalnya hanya sekedar untuk menyenangkan sang buah hati. Namun akhirnya justru ia yang kecanduan balapan hingga membentuk tim balap diecast. Selain itu, menurutnya balapan dicast juga sangat aman dan sama sekali tidak membahayakan

52 DIECAST MAGAZINE

keselamatan layaknya balapan mobil betulan. “Cuma bikin bahaya isi ATM saja karena isinya habis buat beli diecast balap” tutur racer yang mobilnya pernah menjajah podium berbagai kelas di sebuah kompetisi balap di Depok beberapa tahun lalu ini sambil tertawa. Lain halnya dengan Bang Habib. Lelaki yang belum genap setahun terjun di balapan diecast ini mengaku awalnya hanya sekedar mencari kesenangan lain melalui diecast yang dikoleksinya. “Awalnya saya jenuh aja dengan koleksi. Jadi saya coba balapan buat fun” ujar pengusaha nasi kebuli ini. Meski awalnya sekedar mengusir kejenuhan, bang Habib kemudian justru semakin serius menggeluti balap demi mengejar prestasi. “Awalnya cuma fun aja. Tapi ketika sudah diseriusin, jujur saja saya cari prestasi dengan hobbi ini “ ungkap Bang Habib. Banyaknya racer yang bermunculan membuat komunitas balap diecast di


DIECAST RACE VW Transporter Luv Bus dan Beetle Luv Machine VW Transporter Luv Bus dan Beetle Luv Machine

Indonesia tumbuh subur sebagaimana komunitas kolektor diecast. Hampir setiap kota di Indonesia memiliki komunitas balap yang rutin menyelenggarakan ajang balap diecast. Tak jarang, pesertanya berasal dari kota lain. Meski dengan hadiah seadanya, suasana kompetitif berselimut keakraban menjadi salah satu alasan para racer ini senang sekali berkumpul.

TOMOCI Mini Racing Sebagaimana diceritakan Kemas Yulius Michwan, semua berawal pada tahun 2009, saat seorang bule pehobi diecast bernama Larry Wenchy mulai rutin hadir di Swap Meet komunitas TOMOCI (Toys and Collectors of Indonesia) di lapangan parkir kolam renang Senayan, Jakarta Pusat. Dalam setiap kesempatan, Larry selalu menawarkan untuk membuat suatu balapan diecast (mini racing). Namun, tetapi dalam bayangan Kemas, trek yang digunakan adalah trek yang sudah beredar dipasaran dari berbagai merk mainan. Saat itu Kemas kurang tertarik untuk membuat balapan. Tetapi Larry memang tidak menyerah begitu saja, setiap ada kesempatan bertemu, ia selalu dia bercerita soal balapan. Ia bahkan

berjanji untuk membawa trek dari Negara asalanya Amerika Serikat. Pertengahan tahun 2012, ia kembali dari Amerika dengan membawa seluruh perabotan untuk balapan. “Treknya terbuat dari bahan PVC yang biasa untuk membuat profil di rumah orang di Amerika Serikat” ujar Kemas. Larry mulai membangun trek di samping rumahnya. “Pada saat saya berkunjung kesana, ternyata apa yang saya saksikan diluar perkiraan, sangat menarik. Trek mulus tidak bumpy dan tidak banyak sambungan. Sempurna” lanjut Kemas. Namun, karena strukturnya cukup kokoh dan lumayan berat, maslah kemudian timbul. bagaimana membawa trek tersebut ke Swap Meet ? Larry lantas menunjukan kepada Kemas beberapa video balapan di Puerto Rico. Dari video inilah kemudan mereka mencari alternatif trek yang pada akhirnya berujung pada trek berbahan

DIECAST MAGAZINE 53


alumunium. ”Karena trek alumunium lebih ringan dan mudah untuk dibawa” ujar Kemas. Swap Meet tanggal 2 September 2012, adalah acara dimana TOMOCI Mini Racing pertama kali digelar dengan trek yang sangat kuat dan kaku. Tetapi, hal itu malah menyadarkan mereka bahwa mereka telah menciptakan balapan diecast yang menarik dengan suara yang eksotis. “Saat itu lomba baru satu kelas saja” lanjutnya . Setelah 2 September 2012, mereka mulai menggali ide-ide lebih dalam lagi hingga mereka akhirnya menggunakan trek alumunium jenis lain yang lebih ringan dan lentur secara alami sehingga tidak harus perlu dibengkokan. Trek hasil penemuan mereka mulai dipakai di Swap Meet tanggal 16 Sep 2012 di Wisma Indocement, hingga saat ini. Penggunaan alumunium sebagai material utama memberikan kemudahan buat para diecast racers untuk mengeksplore kenikmatan balapan di alumunium trek. Bahkan balapan bisa dilakukan dalam ondisi cuaca hujan sekali pun. “Yang luar biasa adalah dengan alumunium trek bisa melahirkan balapan yang belum pernah ada di dunia balapan diecast di manapun, yaitu balapan kelas extreme custom, dimana para racers bebas mengkustom mobilnya selama tidak melebihi batas berat yang dilombakan, dan boleh menggunakan bearing sebagai rodanya” tutur Kemas. Balapan jenis ini belum tentu bisa diterapkan pada trek berbahan plastik karena akan merobek trek. Saat itu, mobil paling berat yang pernah ikutan di kelas extreme custom ini mencapai 368 gram! Selain extreme custom, TOMOCI Mini Racing juga melombakan beberapa kelas yaitu kelas Standard dan Open Blister. Kelas Open Blister merupakan kelas yang sengaja diadakan agar dapat diikuti oleh semua orang yang suka balapan, termasuk anak-anak. Ini karena pada kelas open blister, tidak ada persyaratan mutlak. Diecast yang diikutsertakan pada kelas ini yang penting diecast skala 1:4 dan harus masih dalam kemasan (blister). Sistem lomba TOMOCI Mini Racing menggunakan

54 DIECAST MAGAZINE

Pairing System, yaitu mobil peserta diadu dengan mobil lain yang jenisnya, profilnya, dan beratnya sama, hingga diperoleh pemenangnya. TOMOCI Mini Racing tercatat pernah menggelar balapan diecast se-Indonesia acara di Indonesia Diecast Expo 2014 dan 2015. Pada kedua event ini, hadiah yang diperebutkan berupa satu unit Motor Honda Beat, yang merupakan hadiah tertinggi untuk dunia balapan diecast di Indonesia.

Ikatan Racer Diecast Indonesia Bila TOMOCI Mini Racing menggunakan trek hasil modifikasi sendiri berbahan alumunium, Ikatan Racer Diecast Indonesia (IRDI) menggunakan trek buatan Mattel yang berbahan plastik. IRDI merupakan wadah bertemunya seluruh Racer diecast se-Indonesia dalam satu event yaitu Kejuaraan Daerah (Kejurda) dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Komunitas ini didirikan di bulan Oktober tahun 2013 tujuannya untuk mempersatukan seluruh pebalap diecast (racer) Indonesia. Saat itu, pengaggasnya adalah Hendro trek dan Boby Kintara. Boby Kintara sendiri kemudian didaulat menjadi Ketua Umum IRDI pertama dengan Sekertaris Jenderal Julian Palapa Tidak banyak perbedaan antara IRDI dengan komunitas TOMOCI MINI RACING

IKATAN RACER DEICAST INDONESIA

Standard - TOP 30 (gr) - TOP 45 (gr) - TOP 60 (gr) - TOP 75 (gr) - TOP 90 (gr) Open Blister All Brands

7 Loop All Base 5 Loop All Base 6 Loop All Base Extreme Loop TOP 50 (gr) All Base TOP 40 (gr) All Base TOP 37 (gr) All Base TOP 35 (gr) All Base Monster Jam


DIECAST RACE balap lainnya, karena semua diecast racer umumnya menggunakan produk keluaran Mattel dan skala 1:64, termasuk dengan Tomoci. “Mungkin perbedaan hanya terletak pada di model trek yang digunakan. IRDI menggunakan trek plastik keluaran Mattel, sementara Tomoci terkenal dengan trek berbahan alumunium. Ada juga komunitas Markibal (Mari Kita Balap) yang menggunakan trek dari talang telpon” jelas Muhammad Ilhamka Nizam. Ketua IRDI melaui keterangan tertulis Kegiatan rutin IRDI adalah Kejurnas yang bisa diadakan hingga empat kali atau lima kali dalam setahun di beberapa kota. Jumlah mobil yang diikutkan dalam event ini bisa mencapai lebih dari 7000 unit dalam satu kali penyelenggaraan. Maklum, jumlah member IRDI saat ini hampir di perkirakan 1000 sampai 1.500 orang yang tersebar di berbagai kota “Untuk angka pastinya kita belum mempunyai data, baru pada tahun 2017 ini kita akan membuat KTA (Kartu tanda Anggota IRDI)” tutup Ilham. HS Foto: Wahyu Prabowo

Pilihan balapan diecast lainnya adalah kelas Monster Jam

Jam selalu Pertarungan Monster gan loncatan den ck tra kan mengguna

Track Monster Jam menggunakan dua buah track HW orange untuk satu mobil

DIECAST MAGAZINE 55


Tennessee Caroline

KARYA MOLEK

‘SI GADIS JUTEK’ Bertahun-tahun menjadi perupa tak membuat wanita asal Bandung ini berpuas diri. Puluhan bahkan ratusan karya seni lukis di berbagai media mainstream seperti kertas, kanvas dan dinding sudah ditelurkan olehnya. Namun kini, Ia kerap menuangkan imajinasinya lewat media yang terbilang masih jarang disentuh oleh perupa wanita kebanyakan: diecast.

S

Customized diecast bertemakan shio macan

56 DIECAST MAGAZINE

etahun belakangan, Tennessee Caroline mulai mengaplikasikan keahlian melukisnya ke media yang baru. Ya, diecast kini menjadi salah satu ‘santapan empuk’ ide liarnya. Tenny, sapaan akrab Tennessee, pada dasarnya tidak terlalu asing dengan dunia diecast, mengingat sang suami, Lawrence Mark Gamaliel adalah seorang penggila diecast. “Awalnya saya minta Tenny untuk buatkan saya lukisan di diecast. Terus iseng posting di Facebook, eh malah jadi ramai,” cerita Mark, yang juga tergabung dalam Indonesian Mini Cooper Diecast Collectors (IMDC ). Tenny, yang juga membuka kelas privat melukis untuk kalangan profesional bilang, rasa penasaran dengan media lukis yang lebih kecil juga menjadi alasannya


CUSTOMIZER | TENNESSEE CAROLINE Customized diecast bertema Monalisa yang dipadukan dengan ikon ‘Gadis Jutek’ milik Tenny

‘nyemplung’ di dunia custom diecast. “Bosan juga melukis di kanvas. Pengen nyoba aja sih, pengen tau. Yang pasti (pengerjaannya) lebih cepat karena diecast kan kecil. Tapi harus lebih fokus dan teliti,” kata Ibu dua anak ini. Tidak dipungkiri, sisi idealis yang notabene sangat lekat dengan seorang seniman tak bisa lepas begitu saja dari sosok Tenny. Untungnya, kolektor diecast yang memesan karya custom padanya bisa secara penuh mempercayakan tangan Tenny untuk menggarap pesanan mereka. Karena sebagian besar kolektor memang sudah melihat hasil karya Tenny. “Terkadang idealis sih..hehe. Tapi selama ini mereka (kolektor diecast) membebaskan. Mereka pesan, saya akan mengeksplor ide,” cetus jebolan Fakultas Seni Rupa, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. Karya custom hand-painted Tenny didimonasi oleh

konsep ikon-ikon identik dunia. Namun, ada satu sosok imajinasi yang menjadi ciri khas Tenny sejak 2003. Adalah sosok gadis berparas jutek yang sudah 13 tahun melekat pada karya-karya garapannya. Ilustrasi gadis jutek itu pun tak jarang disematkan pada custom diecast pesanan kolektor. “Sosok ini adalah sosok imajinasi ikonik Tenny, tapi belum ketemu namanya,” cerita sang suami, Mark ‘Tukang Jait’. Belakangan, selain proyek mural yang telah lama dilakoninya, Tenny kini juga disibukkan dengan banyak pesanan custom diecast yang tentunya mendatangkan rezeki tambahan untuk kedua buah hatinya. “Diecast ternyata seru juga. Saya sekarang juga sudah mulai koleksi..hehe,” pungkas pemilik studio seni iCrea ini. WP

Foto: dok.pribadi

Grafis yang dibuat Tenny pada customized diecast garapannya memiliki detail yang istimewa

DIECAST MAGAZINE 57


One of THE OLDEST

IN THE Big APPLE Diecaster yang datang ke New York City, jangan lewatkan The Red Caboose di 23 W 45th Street NYC. Salah satu hobby shop tertua di Big Apple yang menyimpan banyak cerita.

B

egitu sampai di 23 W 45th Street, New York, kami cukup bi­ngung, karena dari luar tak terlihat sedikitpun ciri-ciri adanya sebuah hobby shop di sini. Keraguan pun melintas saat kami berada di depan ruko tua yang tak memiliki neon sign atau petunjuk-petunjuk dari kehadiran toko ini.

58 DIECAST MAGAZINE

Beruntung kami bertemu salah satu warga New York yang paham area tersebut dan beliau tahu tentang Diorama model diecast militer menyambut di tangga pintu masuk toko yang dimaksud. Beliau menjelaskan kalau toko tersebut masih buka dan berada di lantai basement. Bahkan untuk memastikan, dia menyempatkan untuk menelepon toko tersebut dan menanyakan apakah toko itu masih buka? “Yup it’s still open man!” ujarnya. Tanpa ragu, kami pun masuk ke dalam dan menuruni tangga menuju basement. Wow! Kesan pertama yang mengagumkan. Semenjak dari pintu masuk hingga tangga turun terpajang bermacam diecast kombinasi mobil, kereta, pesawat, kendaraan militer lengkap dengan diorama yang tematik. Inilah The Red Caboose, salah satu hobby store tertua di New York City, yang dibuka sejak tahun 1970. Sejatinya, lokasi tempat Red Caboose berada saat ini merupakan salah satu lokasi toko mainan dan hobby tertua di New York. Sejak tahun 1946 di lokasi ini telah berdiri beberapa hobby shop, dan tahun 1973, Red Caboose pindah di blok yang sama (saat dibuka tahun 1970, Red Caboose terletak dekat Empire State Building), dan tahun 1994 barulah pindah ke lokasinya saat ini. Sejak tahun 1970-an hingga saat ini, The Red Caboose menjadi satu-satunya toko yang masih bertahan. Penyusuran di toko ini dimulai sejak menuruni pelanpelan anak tangga sambil memperhatikan pajangan di kiri-kanannya. Dominasi mainan kereta beserta aksesorisnya lumayan banyak. Selain itu ada juga diecast mobil balap yang kami pikir pasti berusia cukup tua. Tiba di lantai basement, suasana kental sebuah toko diecast tradisional benar-benar terasa mengasyikan. Suasana sempit tidak menjadi kendala bagi pengunjung untuk memburu diecast kesukaannya di toko ini. Luas toko yang berkisar 10 X 20 meter persegi ini


REVIEW | DIECAST STORE

Hot Wheels Elite De Lorean Back To The Future menjadi salah satu koleksi yang langka

Deretan diecast mobil formula yang berusia tua menarik perhatian di tangga masuk

Pintu masuk menuju basement lokasi toko The Red Caboose menyempil di antara pertokoan

di tangga Deretan koleksi diecast menyambut

memiliki koleksi lengkap dari berbagai jenis diecast. Lokomotif kereta api dengan berbagai macam gerbong cukup mendominasi area sebelah kanan toko. Dari yang jenis tua hingga kereta yang lumayan modern tersedia lengkap dengan aksesorinya. Dari area diecast mobil-mobilan yang terletak di sisi kiri, berjejer mobil-mobil dari skala 1:87 hingga skala 1:18. Koleksinya berbaga macam, mulai dari koleksi tua hingga terbaru. Salah satu yang mencuri perhatian adalah deretan koleksi skala 1:87 buatan Schuco yang berasal dari Jerman. Salah satunya mata kami tertuju pada mobil Jaguar E-Type tahun 1961. Jenis mobil yang kurang mendapat perhatian tetapi justru memiliki keasyikan tersendiri. Dari dimensi yang lumayan mini hingga detail yang lumayan baik, model Jaguar E-Type buatan Schuco ini memilik aura khas kendaraan Inggris yang klasik. Mobil yang sempat membuat sibuk pabrikan Italia, Ferrari, yang kemudian melahirkan Ferrari 250 GTO untuk menantang Jaguar ini. Model diecast lain yang menarik perhatian kami adalah mobil dari film Back To the Future, DeLorean, keluaran Hotwheels Elite berskala 1:18 dengan banderol harga USD189.98. Menurut kami model mobil ini menarik karena dari jenis Hot Wheels Elite saja sudah punya profil beda apalagi ditambah

Kolekasi diecast kereta api mendominasi di toko ini

jenis mobilnya DeLorean yang memang lumayan jarang beredar di Tanah Air. Untuk detailnya, mobil ini memiliki lumayan banyak pernik-pernik yang hampir mirip mobil aslinya di film. Kabel-kabel yang mengelilingi keseluruhan mobil, pintu yang bisa dibuka serta botol mesin waktunya yang tampak di bagian buritan. Selain dua mobil tadi yang menjadi perhatian kami, masih banyak koleksi diecast lain yang begitu banyak jumlahnya. Bahkan peralatan pendukung untuk pembuatan diorama juga sangat lengkap. Dari kompresor mini hingga berbagai macam jenis cat, bahkan miniatur orang-orangan pun tersedia. Tidak berlebihan apabila toko diecast ini memiliki reputasi sebagai salah satu The Best Diecast Store. Apabila diecaster dariIndonesia ada kesempatan ke Negeri Paman Sam khususnya New York, The Red Caboose menjadi menu wajib untuk disambangi. FE Foto: Feldani

Jaguar Type E yang legendaris

DIECAST MAGAZINE 59


HW MAINLINE FACTORY SEALED SET 2016

Konco MartaLegawa saat unboxing HWMFSS 2016

YANG PERTAMA di ASIA PASIFIK Indonesia kembali menunjukan posisinya di tengah komunitas diecast global setelah Mattel Inc. memilih Indonesia sebagai negara pertama di luar Amerika Serikat yang secara resmi memasarkan Hot Wheels Mainline Factory Sealed Set (HWMFSS) 2016.

M

edio Desember 2016 lalu (17/12), Emway Globalindo sebagai perpanjangan tangan Hot Wheels di Indonesia menggelar acara bertajuk “Epic Launch Mainline Factory Sealed Set 2016”di Djakarta Theatre, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi diecaster Tanah Air karena untuk pertama kalinya, Indonesia mendapat kehormatan sebagai Negara pertama di Asia, sekaligus di luar Amerika Serikat, yang ditunjuk Mattel Inc. sebagai tempat diluncurkannya

60 DIECAST MAGAZINE

produk yang banyak diburu oleh penggila diecast seluruh dunia ini. Di Amerika Serikat sendiri, HWMFSS 2016 sudah dirilis 6 Desember 2016 (Untuk Redline collector) dan 7 Desember 2016 untuk masyarakat umum. Bukanlah hal yang mudah bagi Emway untuk bisa memboyong HWMFSS 2016 ke Indonesia. “Ini merupakan proses yang cukup panjang, cukup berliku. Kami harus menunjukan kepada prinsipal kenapa Indonesia harus menjadi negara pertama,” kata Konco Martalegawa, Brand Marketing Manager PT Emway Globalindo. HWMFSS 2016 merupakan koleksi besar Hot wheels Basic Cars bertanda khusus dengan total 411 mobil. Selain semua Hot Wheels Basic Cars (Keseluruhan 30 koleksi mini, yang di dalamnya terdapat 50 model baru, 15 Treasure Hunts, 15 Super Treasure Hunts beserta 41 mobil berwarna khusus), terdapat juga 6 mobil promosi edisi kolektor. Total, ada 700 unit HWMFSS yang diproduksi Mattel tahun 2016, dan lebih dari setengahnya masuk ke Indonesia. It’s such an epic thing! “Ini adalah satu cara kita appreciate kekuatan ­komunitas Hot Wheels di Indonesia. Kita cukup bangga. Kita bisa menjadi role model untuk mereka (HW ­pu­­­­­­sat) karena komunitas kita unik,” pungkas Konco. WP Foto: Wahyu/ HS


NGE-LOOSE BARENG SM TOMOCI

YUK KITA NGE-LOOSE

Beberapa orang mengoleksi diecast lengkap dengan blisternya, namun komunitas Pecinta Ngeloose (PN) justru menantang para kolektor untuk merobek blister dan nge-loose koleksinya… Puncak acara nge-loose bareng di Swap Met Argo Manunggal

kemudian diambil secara acak, satu persatu, secara bergantian. Bila beruntung, mereka akan mendapatkan diecast yang cukup berharga untuk dikoleksi. Selanjutnya, mereka merobek kemasan (card) diecast yang telah diambil, dengan serentak ! Acara “Ngeloose Bareng” ini memang sengaja diadakan sebagai penutup kalender SM Argomanunggal tahun 2016. Menurut salah satu “panitia”, Danny Bee, acara ini ditujukan semata-mata untuk memeriahkan SM. “Selain kesempatan bertukar diecast yang disediakan, di dalam trash bag juga diketahui ada sejumlah diecast berharga yang berupa Hotwheels Datsun Track Day dan Nissan Skyline Matchbox” jelas Danny Bee. SM Argomanunggal hari itu memang terasa berbeda. Selain acara “Ngeloose Bareng”, yang juga diikuti oleh om Vero Sahetapy, Ketua Panitia Indonesia Diecast Expo 2017, jumlah lapakers yang hadir tampak lebih banyak dari biasanya. Vero sendiri ngeloose beberapa koleksi pribadinya yang bisa dibilang langka. Salah satunya Hotwheels VW Beetle Treasure Hunts 1995 yang harganya saat ini sudah menembus angka 2 juta rupiah. Hal yang sama pernah dilakukan lelaki yang menggemari angka 69 ini di SM Jakarta Utara seminggu sebelumnya. Di acara itu, Vero merobek card dan bubble sejumlah koleksi pribadinya, yaitu Hotwheels Drag Bus seri Convention, Hotwheels Blown Delivery, VW Microbus, dan lain-lain. Harga total ketiga item tersebut saja saat ini sudah melewati angka 5 juta! Hingga matahari tergelincir dan adzan maghrib dikumandangkan, lapangan parkir Wisma Argomanunggal masih belum benar-benar ditinggalkan para diecaster. Mereka masih berkumpul di sudut-sudut parkiran, termasuk di meja lelang yang menjadi pusat acara Ngeloose Bareng. HS Foto: Handry

Salah satu rare items yang diperoleh peserta nge-loose bareng

D

i penghujung tahun 2016, Swap Meet (SM) Argomanunggal punya hajatan istimewa. Pada Minggu, 18 Desember 2016, di SM terakhir tahun 2016, lapangan parkir Wisma Agomanunggal riuh oleh sekelompok diecaster yang menggelar acara “Ngeloose Bareng”. Acara sederhana yang diprakarsai oleh Komunitas diecast berbendera Pecinta Ngeloose (PN) itu diikuti oleh lebih dari 30 peserta yang secara “sukarela” menyerahkan diecast skala 1:64 ke dalam trash bag untuk

Penukaran diecast bertanda khusus yang disediakan penyelenggara

DIECAST MAGAZINE 61


Diecast Milik Semua Kalangan

Barang-barang koleksi seperti diecast selama ini identik dengan harganya yang selangit dan terkadang tak masuk akal. Mayoritas kolektor diecast pun datang dari kalangan berada. Lalu, bagaimana mereka yang minim dana tetapi ingin mencicipi serunya mengoleksi diecast?

Stereotipe inilah yang coba dikesampingkan oleh beberapa orang diecaster yang menamakan dirinya PENDI (Pengkolan Diecast). Seperti namanya, ‘markas’ PENDI berlokasi di daerah Rawabadak dan memang terletak tepat di persimpangan Komplek Departemen Perhubungan Laut, Sunter II, Jakarta Utara. Pada hari Sabtu setiap minggunya, PENDI rutin menggelar lapak diecast mereka. Tak ada syarat masuk, tak ada nomor ataupun aturan baku keanggotaan. Karena sejatinya PENDI bukanlah komunitas, melainkan sebuah wadah bagi para diecaster untuk bertukar pikiran, diskusi dan mengenalkan diecast kepada kalangan menengah bawah. PENDI menawarkan diecast dengan harga yang terjangkau. “Tujuannya memang ingin mengenalkan diecast ke warga sekitar (Sunter II). Supaya mereka tahu kalau diecast itu gak selamanya mahal,” kata salah satu diecaster PENDI, Danang Siswandono, yang juga pernah merasakan sulit dan mahalnya mendapatkan mainan semasa kecil. Berawal dari pengalaman itulah kemudian Danang berinisiatif membuka lapak diecast dengan harga terjangkau pertengahan 2015 lalu. Kini, PENDI yang belum genap berusian 1 tahun ini sudah diramaikan belasan diecaster dari Bekasi, Jakarta Timur dan bahkan Depok. WP

t e k r a M n io t c e l l o C y n Colo Acara yang digelar oleh Colony de­ ngan dukungan Sacca Production ini diadakan di Hall B Jakarta Convention Centre pada 3-4 Desember 2016 lalu. Colony sendiri merupakan komunitas kolektor Indonesia yang bertujuan menghubungkan dan membantu para berbagai komunitas kolektor di Indo­ nesia dengan mengimplementasikan teknologi di segala platform dan kegia­ tan yang dilaksanakan. “Melalui event ini kami dari Colony ingin menjadi fasilitator komunikasi yang berbasis digital bagi komunitas kolektor toys & games di Indonesia” ujar Elvina Tinneke, salah satu CEO Colony dalam konferensi pers di awal pembukaan (CCM). Dengan tiket ma­ suk Rp. 50.000, CCM 2016 memasang target 10 ribu pengunjung per hari. Dalam gelaran perdananya, CCM melibatkan komunitas Toys and Mo­

62 DIECAST MAGAZINE

dels Collector Indonesia (TOMOCI), Ferrari Diecast Owners Club Indonesia (FDOCI), dan Majalah Diecast Indone­ sia sebagai perwakilan dari komunitas diecast. CCM ini juga dikuti oleh ex­ hibitor yang dikenal sebagai distributor salah satu brand diecast terbesar di Indonesia, Agata Promar. Menariknya, di acara perdananya ini CCM melibatkan beberapa bintang tamu yang cukup terkenal dikalang­ an komunitas hobi, yaitu Christian Bertolini dan Alfredo Campisi, seni­ man airbrush dari Italia, serta Yayan Ruhian, seniman silat merangkap aktor film laga kebanggan Indonesia. Sebagai Juri untuk kompetisi cosplay , CCM menghadirkan Saida, seorang cosplayer internasional dari Korea Selatan dan Ryan CYD, Jawara World Cosplay Summit (WCS) 2016 asal ­Indonesia. HS


KOMUNITAS | DEWATA DIECAST

Komunitas DIECAST

PULAU DEWATA Kekayaan budaya dan destinasi wisata kelas dunia membuat Bali menginternasional sejak lama. Namun, belum banyak yang tahu jika diecast beserta ekosistemnya juga tumbuh sumbur di Pulau Seribu Pura ini.

D

i edisi pertama, kami pernah mengulas salah satu pebisnis diecast yang berbasis di Bali, salah satu faktor penanda jika dunia diecast juga bergeliat di pulau tersebut. Ternyata, Bali juga mempunyai komunitas diecast yang terbentuk sejak hampir tujuh tahun silam, mereka adalah Dewata Diecast (DD). DD berawal dari ajang kumpul kecil beberapa diecaster di Bali dan pada 30 Oktober 2010, komunitas ini didirikan. Seperti halnya komunitas lain, DD mempunyai agenda rutin, yaitu swapmeet di minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulan. Di awal terbentuknya, mereka menggelar swapmeet di halaman gedung salah satu perusahaan telekomunikasi di Jl. Sunset Road. “Sekarang kami pindah di Parkir Timur Renon di alun-alun Kota Denpasar,” cetus FX Ari Mudiyanto, salah satu founder DD. Hingga kini, anggota DD sudah mencapai 102 member, tergabung dari pecinta diecast berbagai aliran dan skala yang tersebar di hampir seluruh Bali. Bahkan, warga Negara Asing pun pernah ikutan ‘nimbrung’ di komunitas ini. DD kini semakin dikenal masyarakat Bali, membuat banyak pihak merangkul komunitas ini untuk mengisi berbagai acara di pusat-pusat

perbelanjaan sekitaran Kuta dan Denpasar. Bahkan beberapa kontes custom diecast pun pernah dijuarai oleh DD, diantaranya juara custom di Jogja Volkswagen Festival (JVWF) 2014 dan 2015 serta Kustomfest 2015 dan 2016. “Custom diecast kreasi anggota DD juga meraih juara kategori Best Low Rider pada event besutan Hotroddiningrat akhir 2016 lalu,” pungkas Ari. WP Foto: Dok. Dewata Diecast

DIECAST MAGAZINE 63


Parjo perdana B

Kota

Kembang Setelah Jakarta dan Jogjakarta, Pasar Jongkok Otomotif (Parjo) 2016 hadir di Bandung. Penyelenggaraan pertama Parjo Bandung pun sukses menarik penonton yang tak hanya mencari pernik otomotif, tapi hingga pernik gaya hidupnya.

64 DIECAST MAGAZINE

ertempat di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Institut Teknologi Bandung (ITB), Parjo Bandung sukses berlangsung selama dua hari pada 12-13 November 2016 lalu. Tercatat 117 booth peserta, 33 band penampil serta diriuhkan oleh 200-an lebih komunitas otomotif yang hadir di lokasi yang berada di lembah Sungai Cikapundung itu. Pantauan kami, pengunjung sudah menyesaki area indoor dan outdoor Sabuga beberapa saat setelah pintu tiket dibuka pada hari pertama gelaran. “Bahkan di sore hari, kami sudah menjual tiket untuk hari kedua,” cetus Suharlan Hasbi, CEO Gusno Production. Parjo Bandung benar-benar menyuguhkan konten – yang tak dipungkiri – dapat menyedot ribuan pengunjung. Selama 2 hari penyelenggaraan, terhitung sebanyak 12.000 lebih penggila otomotif bertandang ke Sabuga untuk menghadiri acara yang sudah digelar selama 6 tahun berturut-turut tersebut, dan untuk pertama kalinya hadir di Bandung. Seperti biasa, konsep budaya dan gaya hidup otomotif yang disuguhkan Parjo pun bisa diterima semua kalangan, tak terkecuali kalangan pecinta diecast. Ada beberapa lapak yang menampilkan dan menjual produk diecast di Parjo Bandung 2016. Pihak Gusno Production memang sudah memasukan diecast dalam daftar kultur otomotif mereka, hal ini sudah terlihat dari Parjo Jakarta dan Jogjakarta 2016, yang sudah lebih dulu dihelat. Jika di Jakarta


t menyaksikan salah

Pengunjung menyemu

satu band penampil

terdapat puluhan pelapak diecast, di Jogja ada diecast custom competition, saat di Bandung, Parjo menantang diecaster untuk mengabadikan diecast mereka ke dalam sebuah gambar. Ya, demi memanjakan diecaster, kami bekerjasama dengan Parjo 2016 menggelar Diecast Photo Contest. Didukung Indonesian Diecaster dan Diecastindo, kontes foto ini tak hanya mencuri perhatian para diecaster, pengunjung umum pun banyak yang berpartisipasi. Ini terbukti dari 142 postingan foto yang diunggah. Antusias pecinta otomotif terhadap diecast juga bisa dilihat dari ramainya pengunjung saat acara open box Hot Wheels di booth kami. Tak disangka, puluhan diecaster dan pengunjung umum bahkan sudah antre di depan booth kami sebelum jadwal open box Hot Wheels mulai dibuka. Meski hari kedua Bandung diguyur hujan lebat sepanjang hari, lokasi gelaran Parjo Bandung yang memiliki dua area indoor dan outdoor tetap dipenuhi pengunjung. Para pemburu diecast juga cukup dimanjakan dengan adanya Vintage & Classic Area dimana di area tersebut, terdapat banyak pelapak yang menjual berbagai benda-benda kuno dan antik. Diantaranya ada beberapa diecast dan juga tin toys yang dapat dibilang cukup berumur. Meski begitu, Anda perlu cukup gigih untuk menawar harga yang ditawarkannya. Sampai jumpa di Parjo 2017! WP

Suasana salah satu pelapak diecast yang cukup ramai dikunjungi

Pengunjung berebut diecast pada saat open box HW di booth MDI

Foto-foto: Wahyu Prabowo

Deretan diecast di display di booth Indonesian Diecaster

DIECAST MAGAZINE 65


#majalahdiecastindonesia

INSTAGRAM GALLERY Dapatkan T-Shirt Eksklusif!

Mulai Diecast Magazine #5 ini, kami akan memilih lima foto terbaik menurut redaksi yang akan dimuat di #majalahdiecastindonesia Instagram Gallery. Foto terpilih adalah mereka yang menyertakan hashtag #majalahdiecastindonesia dan telah follow akun Instagram @majalahdiecastindonesia. Tersedia 5 (lima) buah t-shirt Diecast Magazine eksklusif yang akan dikirimkan kepada pemilik akun IG dengan foto yang terpilih. Ayo kirim foto terbaik Anda! 66 DIECAST MAGAZINE


Motor Max Pagani Zonda Cinque 1:18

Motor Max Chevy Bel Air BE 1955 1:18

Seasons City Mall - Lt.1 Blok C1 No.5 Jl. Prof.Dr.Latumenten No.33 - DKI Jakarta Open Time : Selasa - Minggu (12.00 - 20.00) Website : www.diecastindo.com Phone : +62-822-99091-888

STORE Dapatkan Diskon 10% untuk produk Motormax 1:18 berikut ini: Motormax Timeless Classic : Diecastindo Price Rp. 600.000 Rp. 540.000

Chevy Bel Air 1955 Kode: DMS001

Chevy Bel Air BE 1955 Kode: DMS002

Chevy Bel Air Couple 1950 Kode: DMS003

Chevy Corvette 1958 Kode: DMS004

Chevy Impala 1958 Kode: DMS005

Motormax Platinum : Diecastindo Price Rp. 800.000 Rp. 720.000

Ford Five-Window Couple Ford Pick Up 1940 1932 Kode: DMS007 Kode: DMS006

Pontiac GTO Judge 1969 Kode: DMS008

1/2 Ford Mustang 1964 Pagani Zonda Cinque Kode: DMS009 Kode: DMS010 CARA ORDER 1. Pilih barang yang Anda inginkan 2. Kirim pesanan dalam format: BUY[spasi]KODE BARANG[spasi]NAMA[spasi]KOTA TUJUAN[spasi]NO. TELP[spasi]JUMLAH BARANG Contoh: BUY DMS006 BUDI BANDUNG 0811186XXX 2 3. Kirim melalui WA ke 0813 1866 3139 atau email ke: diecastindonesiamagz@gmail.com atau via DM di akun Facebook: Majalah Diecast Indonesia atau Instagram: @majalahdiecastindonesia 4. Setelah pesanan diterima, kami akan balas pesan Anda untuk konfirmasi ketersediaan barang dan total pembayaran termasuk ongkos kirim. 5. Transfer jumlah pembayaran ke: Bank Panin Cabang Radio Dalam II – Jakarta Selatan Supported by a/n PT Denis Komunika Internasional, Acc No: 065 500 0067 6. Kirimkan kembali bukti pembayaran berikut alamat pengiriman melalui WA, email, FB atau IG (via DM). 7. Setelah bukti pembayaran kami terima, barang akan segera kami kirimkan.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.