Digital_Tribunkaltim_Siang_28082012

Page 1

CMYK

EDISI SIANG

NO. 462/TAHUN 1 SELASA 28 AGUSTUS 2012

Firasat Foto di Depan Rumah

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

Proses pengangkatan mayat dari lokasi jatuhnya pesawat.

Tidak Ada Black Box dan ELT ■ KNKT hanya Kumpulkan Foto, Data, dan Instrumen Pesawat ”Faktanya memang menabrak gunung. Tapi penyebabnya masih akan kita analisa lagi. Kami diberi waktu 12 bulan karena yang kami sampaikan harus akurat.” Capt Chaeruddin Investigator KNKT

SAMARINDA, TRIBUN Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mendatangi lokasi jatuhnya pesawat Piper PA 31-350 Navajo Chieftain yang ditemukan hancur berkeping di Gunung Tidung Mayang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Dua investigator dari KNKT yakni Capt Chaeruddin dan Henry Poerborianto membawa foto-foto, data, dan beberapa instrumen pesawat dari lokasi kejadian. “Kita bawa beberapa data dan foto. Kemudian kita ada juga membawa beberapa instrumen pesawat yang ditemukan pihak kepolisian. Tapi kita belum melihat instrumen apa saja itu,” ungkap Chaeruddin di Bandara Temindung Samarinda, Senin (27/8). Data dan instrumen pesawat yang ada akan didiskusikan dengan para pakar di KNKT guna mengetahui penyebab pasti jatuhnya pesawat

naas yang membawa empat awak tersebut. “Saat ini kita tidak bisa menduga-duga atau menyimpulkan. Karena yang kita sampaikan harus akurat, maka semua data yang ada akan didiskusikan dan dianalisis bersama para pakar,” jelas Chaeruddin. Berdasarkan hasil investigasi ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), pesawat dipastikan hancur akibat menabrak gunung. Serpihan pesawat terlihat berserakan dalam radius sekitar 20 meter. “Faktanya memang menabrak gunung. Tapi penyebabnya masih akan kita analisa lagi,” katanya lagi. KNKT, kata Chaeruddin, diberi waktu paling lambat 12 bulan untuk menadapatkan penyebab pasti insiden maut tersebut. “Kami diberi waktu 12 bulan, ya karena yang kami sampaikan harus akurat tadi. Tapi bisa saja selesai lebih cepat,” paparnya. Chaeruddin mengungkapkan, meski kondisi pesawat hancur berkeping serta hangus terbakar. Namun dirinya masih bisa melihat jelas mesin serta propiler pesawat. “Satu propiler masih utuh. engine juga masih terlihat. Kalau ELT tidak ketemu. Tapi kita tidak bawa itu (engine dan propiler), tapi kalau nanti diperlukan bisa saja kita bawa,” jelasnya. KNKT juga mendapati Altimeter (alat pengukur

ketinggian) pesawat. Sayang, altimeter yang ditemukan dalam kondisi rusak. “Iya, altimeternya ada, tapi tidak bisa diapaapakan, karena rusak,” ungkapnya. Chaeruddin menuturkan, pepohonan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat tampak layu dan ada yang mengering. Ini disebabkan terbakarnya pesawat yang jatuh tersebut. “Kalau urusan pemindahan serpihan pesawat kita serahkan ke PT Intan Angkasa,” paparnya. Ketiadaan instrumen pesawat seperti Emergency Locator Transmitter (ELT). Engine Pressure Ratio (EPR) Flight Data Recorder (FDR) atau black box) dinilai akan mempersulit pencarian fakta terkait penyebab jatuhnya pesawat. “Tapi itu (mencari penyebab jatuhnya pesawat) sudah tugas kami, dan kami harus bisa. Mudah-mudahan penyebabnya bisa diketahui dalam waktu dekat,” ucapnya. Namun, demikian, pesawat dengan kapasitas di bawah 19 penumpang tidak diwajibkan dilengkapi sejumlah instrumen tersebut. “Tidak ada mandatori itu untuk pesawat yang di bawah 19 orang penumpang . Tapi apaun yang ada dilapangan akan kita selidiki. Karena memang ada sejumlah alat yang sudah terbakar dan rusak,” ujar Chaeruddin. (rad/aid)

Pulangkan Korban PT Intan Angkasa selaku pemilik pesawat naas PA.31 Piper Navajo Chief Tain akan mencarter pesawat, khusus mengevakuasi empat korban menuju Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta. “Nanti kita carter pesawat, khusus untuk mengangkut jenazah korban. Tentu pesawat yang kita carter yang bisa mendarat di Bandara Temindung Samarinda, untuk kemudian diterbangkan langsung ke Halim. Untuk warga asing yang jadi korban, nanti akan diterbangkan juga ke Jakarta untuk selanjutnya diatur pemulangannya oleh pihak Jakarta,” kata Capt Widhi, dari PT Intan Angkasa. Namun demikian, pemulangan keempat jenazah ke daerah asal mereka masih menunggu selesainya proses identifikasi yang dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kaltim. “Kita masih tunggu selesainya proses

identifikasi. Kahawatir kalau ada bagian tubuh yang tertukar. Jadi harus akurat,” papar Widhi. Para korban tewas juga dipastikan akan memperoleh asuransi dari PT Intan Angkasa. Untuk kru pesawat, dialokasikan sebesar 150 ribu dolar AS per orang. “Kalau yang penumpang juga ada, cuma saya lupa berapa persisnya. Tapi untuk penumpang kemungkinan mendapat dua asuransi yakni dari PT Intan Angasa, maupun tempat mereka bekerja,” jelas Widhi. Perusahaan asuransi yang dipercaya PT Intan Angkasa sendiri, menurut Widhi berbasis di London dan memiliki perwakilan di Singapura. “Pasti nanti petugas dari Asuransi akan ke sini untuk mengecek korban dan mengumpulkan data. Untuk itu, pemulangan jenazah belum dilakukan sampai proses identifikasi selesai,” katanya. (rad/aid)

LITTA Elliot, istri Peter John Elliot (General Manager PT Elliot Geophysics International) yang tewas dalam kecelakaan pesawat Piper PA 31-350 Navajo Chieftain, tak mampu menahan tangis saat datang ke Pusat Laboratorium Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum A Wahab Sjahranie, menunggu identifikasi jenazah para korban oleh Tim DVI (Dissaster Victim Identification) Kaltim. Litta datang di RSU AWS, dengan ditemani putranya Hurh Elliot dan kakak dari Peter John Elliot, Donald Elliot. Saat ditemui wartawan di halaman Pusat Laboratorium Kedokteran Forensik RSU AWS siang kemarin, Litta yang mengenakan baju kemeja merah maron mengaku, dirinya dan keluarga sangat terpukul atas kepergian sang suami. Menurut dia, Peter John Elliot sangat dicintai olehnya dan keluarga. “Kami sangat terpukul atas kepergiannya. Dia (Peter John Elliot) sangat dicintai oleh keluarga,” ujar Lita Elliot dengan nada sedih Litta tak mau berbicara lebih banyak kepada para awak media. Dia tampak syok. Sesekali dia mengusap airmatanya, sambil ditenangkan oleh Donal Elliot yang mendampinginya. Litta mengatakan, setelah jenazah suaminya dinyatakan selesai diidentifikasi oleh Tim DVI, rencanannya jenazah akan langsung diterbangkan ke Australia. Usai diwawancarai wartawan, Litta bersama anaknya dan Donald kemudian keluar dari RSU

HO

Litta Elliot dari kanan sedang berbincang dengan putranya di ruang duka Kamar Mayar RSU AWS Senin.

AWS menuju ke sebuah hotel. Sebelumnya pada pagi hari, Litta telah dimintai data-data yang berkaitan dengan kepentingan identifikasi oleh Tim DVI di posko ante mortem. Sementara itu, istri dan dua orang keluarga dari Jandri Hendrizal (Officer Manager PT EGI), tidak mau berkomentar apapun kepada wartawan yang mendatanginya di halaman Laboratorium Kedokteran Forensik RSU AWS. Mereka juga kelihatan sedih dan mengeluarkan airmata. Istri Jandri Hendrizal tiba di RSU AWS sekitar pukul 09.19. Menjelang sore, giliran istri dan keluarga pilot Marshal Basir tiba di kamar mayat RSU AWS. Istri pilot, Eus Tuty Setiasih yang mengenakan pakaian abuabu tampak syok ketika memasuki ruang duka, Kamar Mayat RSU AWS. Dia datang ditemani anaknya Dipa Rahmanu, Lia, Seli dan adik kandung Marshal Basir, Iriyadi Basir.

Kepada wartawan sekaligus mewakili keluarga, Iriyadi Basir mengatakan, bahwa pihak keluarga tabah dan sabar menerima kenyataan ini. Iriyadi mengaku terakhir bertemu dengan kakaknya pada dua minggu lalu di Padang. Sedangkan komunikasi lewat telepon, terakhir pada Idul Fitri. Dipa Rahmanu (30), anak ketiga dari Marshal Basir mengenang sosok ayahnya yang pendiam dan sangat senang menjaga kesehatan. “Papa saya itu jarang berccerita masalah pekerjaannya. Dia orangnya enggak pernah ceritakan masalah kerjanaannya ke ke kita,” kenang Dipa. Dipa mengaku tidak mempunyai firasat apapun terkait musibah yang menimpa ayahnya. “Papa saya itu memang dari dulu suka terbang perintis dan yang saya kagumi itu dia orangnya sangat menjaga kesehatan, dia sering jogging, suka makanan semi vegetarian dan setiap

kali makan dia ukur kalorinya,” cerita Dipa. Eddy Winarto, adik ipar dari Kapten Sus Suyoto (Security Officer Kementerian Pertahanan) mengaku mendapat firasat sebelum kakaknya mengalami musibah. “Kelihatannya ada fotofoto dia di depan rumah saya, itu terjadi pada tanggal 20 Agustus lalu,” kata Eddy saat ditemui di halaman Laboratorium Kedokteran Forensik RSU AWS. Setelah jenazah Kapten Sus Suyoto berhasil teidentifikasi, jenazah akan langsung di berangkatkan ke Jakarta, lalu ke Surabaya, dan ke Pekalongan. Jenazah rencananya akan dimakamkan di taman makam Pahlawan Pekalongan. Hingga sore kemarin, para keluarga dari empat jenazah korban pesawat naas itu masih menunggu perkembangan identifikasi dari Tim DVI. (has)

Anak-anak Trauma Berat ● Korban Kekerasan terhadap Kaum Syiah di Madura JAKARTA, TRIBUN Peristiwa kekersan berlatar belakang sentimen aliran agama di Sampang, Jawa Timur dikhawatirkan menimbulkan efek traumatik anak-anak. Pemerhati anak, Seto Mulyadi mengatakan efek yang ditimbulkan, yakni anak menjadi tidak percaya diri, dan mungkin mengakibatkan trauma berat. “Efek lainnya, gangguan kejiwaan, tidak bisa konsetrasi, dan dendam karena memunculkan bara serta api. Sesuatu yang direkam di bawah sadar nantinya, beberapa tahun ke depan, akan muncul,” kata Kak Seto di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Jakarta, Senin (27/8). Kak Seto, yang mantan ketua KPAI, mengatakan yang dibutuhkan anakanak di Sampang adalah fasilitas fisik seperti tempat tinggal yang aman dan MCK (mandi, cuci, kakus). Kemudian faktor psikologis anak yang tenang dan damai, jauh dari lingkungan yang membuatnya tertekan. Kak Seto yang tergabung dalam Satgas Perlindungan Anak, mengatakan akan membangun Pondok Anak Ceria untuk melindungi anak dalam jangka panjang. “Kegiatan Pondok Ceria, pertama pasif, mendengarkan dongen, melihat sulap, berbicara, mengarang, menggambar. Kegiatan bermain, melompat menghilangkan stres atau tekanan jiwa,” katanya. Kegiatan tersebut dilakukan agar anak tidak mengembangkan

CMYK

pengalaman traumatik menjadi akar permasalahan di masa mendatang. “Trauma center juga memantau kondisi kejiwaan orangtua yang dalam ketakukan bisa meledak emosinya dan bisa diarahkan kepada anak sendiri,” imbuhnya. Pascaperistiwa kekerasan yang terjadi Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (26/8), hingga kini ada sekitar 215 warga tinggal di pengungsian. Mereka mencari tempat aman, menghindari aksi penyerangan susulan. “Meninggal dunia satu orang, enam luka-luka, dan 215 orang mengungsi,” kata Kapolres Sampang AKBP Solehan, Senin (27/8). Menurut Sekretaris Jenderal Ahlulbait Indonesian Ahmad Hidayat, sejak Desember 2011 ancaman selalu ada secara sporadis terhadap masyarakat penganut aliran Islam Syiah yang ada di Sampang. Untuk menjaga tidak meletusnya aksi kekerasan, Polres Sampang sudah cukup berupaya, meskipun pada akhirnya kecolongan. “Ada upaya pendekatan yang baik dengan muslim syiah. Sehingga tiap kejadian mereka (masyarakat) melaporkan ke Kapolsek sejumlah teror ancaman dan rencana oleh kelompok yang tidak manusiawi,” ungkapnya. Namun Minggu (27/8) sekitar pukul 09.00 WIB setelah anak-anak pulang berlebaran dari rumah masing-masing dan akan kembali ke pesantren, tiba-tiba angkutan diadang massa dengan

menggunakan sepeda motor dengan membawa senjata tajam. Massa menghalangi anak-anak untuk tidak kembali mondok ke pesantren. “Ada dua bus yang diadang. Satu bus tertahan satu bus lolos,” ucap Ahmad. Anak-anak yang baru berusia SMP yang dihadang tersebut merasa jengkel, kata-kata kekesalan yang diteriakkan kepada sang pengadang memicu aksi pelemparan dari massa terhadap anak-anak tersebut. Kemudian orangtua santri dan anak-anak tersebut berupaya membela diri sampai akhirnya aksi kekerasan pun pecah akibatnya satu orang meninggal dunia atas nama Hamama. “Tohir masih dalam keadaan kritis dirawat di rumah sakit,” ucap Ahmad. Menurut Ahmad di Dusun Nangkernang terdapat sekitar 143 kepala keluarga dengan jumlah masyarakat sekitar 600 jiwa. Dari 600 jiwa terebut baru sekitar 200 jiwa yang dievakuasi. “Ke mana selebihnya? Mereka lari bersembunyi, kami minta untuk segera menyisir, mencari, dan mengamankan mereka yang dalam persembunyian agar tidak terjadi pembunuhan baru,” ungkap Ahmad. Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak akan mendirikan Pondok Anak Ceria di daerah Sampang, Jawa Timur. Pendirian trauma center itu terkait peristiwa kekerasan mendera warga. “Secepatnya kami lakukan untuk menurunkan trauma.

Kemudian kasus tersebut dapat selesai dan anakanak tidak terkena trauma berkepanjangan,” kata Kasubdit Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus Kemensos, Untung Basuki di Kantor KPAI, Jakarta, Senin (27/8). Untung mengatakan pihaknya telah menurunkan 10 tim reaksi cepat ke Jawa Timur. Mereka akan meminta pihak-pihak terkait untuk memfasilitasi perlindungan anak. Nantinya pondok tersebut akan diisi dengan permainan dan konseling psikologis. KPAI akan menemui sejumlah kendala untuk menangani perlindungan anak di Sampang. Kendala tersebut adalah letak geografis wilayah tersebut yang jauh dari pusat pemerintahan di Jawa Timur. Dia meminta kepolisian melindungi pekerja sosial yang akan bertugas di sana agar tidak terjadi gangguangangguan keamanan. ‘Kami tidak membela siapa-siapa, kami bekerja hanya untuk anak,” imbuhnya. Data yang dimiliki Satgas Perlindungan Anak mencatat adanya 189 pengungsi di Sampang, terdapat 53 orang anakanak dengan umur 1-12 tahun, dan 29 orang remaja untuk umur 15-18 tahun, dan 3 manula. Masih ada 4 orang yang ada di RSUD Sampang. “Tujuan kami ke sana murni kemanusiaan bukan Syiah dan Sunni. Kami butuh kepastian dari aparat keamanan agar anak-anak tidak diganggu,” ujar Sekretaris KPAI, M Ikhsan. (tribunnews/fer/yog/adi/ nic/mal)


CMYK

2

Tribun Etam

SELASA 28 AGUSTUS 2012

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO

TROTOAR UNTUK SEPEDA MOTOR - Pengendara bermotor terpaksa melintasi trotoar saat terjadi kemacetan di kawasan sebelum persimpangan Jl Juanda Samarinda, Senin (27/8). Pada jam-jam kerja, Jl Juanda kerap macet karena padatnya lalulintas kendaraan.

Aspal Jalan Terkelupas Habis ■ Jalan Trans Kalimantan Merenggut Banyak Korban ■ Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan PENAJAM, TRIBUN – Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Kabupaten Paser tepatnya di sekitar Jalan Labangka, Api-api, Babulu dan Longkali rusak parah. Pantaun Tribun, terdapat jalan yang dulunya beraspal kini tak terlihat aspalnya sama sekali. Jalanan hanya agregat batu kerikil akibatnya debu beterbangan dan menggangu aktivitas pengendara dan warga sekitar. Pada malam hari ketika jalanan mengering, debu kembali beterbangan sehingga jarak pandang hanya sekitar lima meter. Yayan, tokoh yang juga warga Api-api mengatakan, kondisi jalan rusak parah tersebut sudah berlangsung lama. Aspalnya terkelupas seratus persen sudah sekitar lima bulan. Akibatnya warga terpaksa menanam pohon pisang di tengah jalan, dan setiap saat menyiram jalan agar

tidak berdebu sehingga mengganggu kesehatan. “Kami banyak mengalami penyakit pernapasan karena debunya. Selain itu banyak juga kecelakaan karena jalannya rusak parah,” ujarnya, Senin (27/ 8). Anggota DPRD PPU Anwar SAnusi yang juga daerah pemilihan (dapil) Waru Babulu membenarkan kondisi kerusakan jalan tersebut. Pengerjaan jalan trans Kalimantan di Labangka, Api-api dan Babulu sedang dikerjakan oleh salah satu kontraktor sejak lima bulan terakhir. Namun saat ini pengerjaan terhenti tanpa ada pemberitahuan. Bahkan, lanjut Anwar pengerjaan proyek tersebut tidak transparan karena tidak ada plang nilai proyek serta nama pengerjaanya. “Proyek itu memang multiyears tapi tidak ada plang proyeknya. Sekarang jalan itu malah semakin rusak. Saya juga tidak mengerti bagaimana proses pengerjaanya kok

bisa malah merusak jalan,” tuturnya kepada Tribun saat ditemui di ruang kerjanya kemarin. Anwar menambahkan, jalan yang sebelumnya hanya berlubang. Namun setelah dikerjakan untuk perbaikan malah ruas jalan di kawasan Labangka sekitar 7 kilometer dikupas aspalnya hingga tak bersisa. Akibatnya jalanan berdebu dan kerap memicu kecelakaan lalu lintas berkali-kali. Anehnya pihak kontraktor tidak memasang tanda bahaya rambu-rambu lalulintas. “Ada sekitar 11 kilometer lebih yang dikerjakan itu. Kalau di Labangka ada sekitar 7 kilometer yang dikupas habis aspalnya tapi tidak dilajutkan pengerjaanya. Sedangkan sisanya aspal yang di bagian sisi kiri dan kanan dikupas habis sehingga tersisa aspal di bagian tengah saja. Korban banyak berjatuhan di situ, ini kondisi yang sangat memprihantinkan,” jelasnya.(fer)

Belum Direspons Pemprov Kaltim KETUA DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Nanang Ali mengatakan kondisi jalan rusak parah di kawasan Labangka, Api-api, Babulu serta di sejumlah jalan provinsi atau negara seperti di Sepaku sudah diusulkan berkali-kali. Tidak hanya itu. Sejumlah pejabat baik pejabat Pemprov Kaltim atau pusat yang saat berkunjung juga mengetahui jalan yang rusak tersebut. Pihak

pemprov juga harusnya mengerti dan segera tangani masalah ini. “Jalan tersebut ada jalan bersatus provinsi dan negara. Nah, kami sudah usulkan berkali-kali tapi belum ada tanggapan,” jelasnya. Nanang juga prihatin dengan rusak parah jalan trans Kalimantan tersebut. Menurutnya, Pemkab PPU tidak memiliki wewenang untuk menganggarkan dan memperbaiki jalan yang

masih berstatus provinsi dan negara. Dia berharap masyarakat bersabar untuk menunggu perbaikan jalan tersbeut. “Ya kami berharap anggaran jalan tersebut bisa segera dikucurkan agar masyarakat bisa menikmati infrastruktur jalan dengan baik. Jika kondisi jalan rusak seperti itu maka masyarakat yang dirugikan karena aktivitasnya terganggu,” tandasnya.(fer)

HO

Mahasiswa KPMB berdialog dengan Ketua DPRD Andi Burhanuddin Solong di aula rujab Gn Pasir.

KPMB Pertanyakan Dana Operasional ● Gelar Dialog dengan Ketua DPRD Balikpapan ● Tiga Sekretariat akan Dipermanenkan BALIKPAPAN, TRIBUN - Polemik mengenai pencairan dana operasional untuk organisasi Kerukunan Pelajar Mahasiswa Balikpapan (KPMB) kian menemui titik terang. Setelah perwakilan mahasiswa KPMB mendatangi rumah jabatan Ketua DPRD Andi Burhanuddin Solong (ABS), Minggu (26/8). Dalam pertemuan itu, mahasiswa meminta solusi DPRD atas ketatnya aturan Permendagri nomor 32 tahun 2011 tentang Pemberian Bantuan Sosial (Bansos) dan Hibah. Atas dasar itu pula, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tidak mencairkan dana operasional KPMB selama kurun 2012 ini. “Ini inisiatif kami sendiri untuk meminta solusi atas permasalahan yang kami hadapi. Karena saat pertemuan dengan Walikota kemarin (24/8), kami belum mendapatkan jawaban yang terang,” ujar Muhajir M Saputra, perwakilan KPMB Makassar. Selain dana operasional kegiatan, mahasiswa juga mengeluhkan kondisi tiga sekretariat KPMB yang berada di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Hingga kini status tiga sekretariat tersebut belum dipermanenkan. “Teman-teman kami terpaksa membayar sewa sekretariat itu dari uang sendiri, sejak Pemkot tak lagi memberikan bantuan dana,” ungkap Hendra, perwakilan KPMB Samarinda saat menyampaikan aspirasi rekan-rekannya di hadapan

CMYK

Ketua DPRD. Menjawab hal itu, ABS mengatakan, sulit rasanya mengadakan dana operasional KPMB tahun 2012 ini. Mengingat aturan Permendagri 32/2012 lahir dari amanah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminimalisir penyelewengan dana bansos/hibah di sejumlah daerah. Selain itu, kata ABS, dalam Perwali nomor 2 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemberian Hibah dan Bansos, Pasal 7 ayat 2 menyebutkan, Hibah yang diberikan kepada organisasi kemasyarakatan hanya boleh dilakukan jika telah terdaftar pada Kesbangpol sekurang-kurangnya tiga tahun, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. Selain itu organisasi tersebut harus berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemkot Balikpapan, memiliki sekretariat tetap, profil organisasi, berbadan hukum, serta mendapat rekomendasi dari instansi terkait sesuai bidang kegiatan, dan surat keterangan domisili dari Lurah setempat. “Satu-satunya jalan memang harus dibuatkan KPMB Pusat yang berdomisili di Balikpapan. Jadi fungsinya, KPMB Pusat ini nanti yang akan mengakomodir dan mendistribusikan pendanaan ke teman-teman KPMB di daerah,” katanya. Usul serupa sebelumnya juga sempat dikemukakan Walikota Rizal Effendi saat berdialog dengan mahasiswa KPMB di aula rumah

jabatan, Sabtu (24/8) lalu. Namun sejumlah perwakilan mahasiswa sempat mengemukakan penolakannya lantaran khawatir keberadaan KPMB Pusat nanti hanya akan menuai konflik. Saat pertemuan dengan ABS, mahasiswa KPMB menyatakan akan mengkaji dulu soal rencana pembentukan KPMB Pusat tersebut. “Kita tidak menolak, tapi kami akan mengkaji dulu soal KPMB Pusat ini. Kami khawatir KPMB Pusat nanti hanya akan dijadikan kendaraan politik dan memicu konflik seperti keberadaan organisasi lainnya,” ujar Hendra, perwakilan KPMB Samarinda. Adapun mengenai status tiga sekretariat yang belum permanen, ABS meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk segera membangunkan sekretariat permanen, yang anggarannya diposkan dalam rencana anggaran tahun 2013. “Saya minta silahkan Bagian Perlengkapan, Dinas PU, anggarkan pembangunan kembali untuk sekretariat di tahun 2013. PU silahkan bikin DED-nya, supaya eksistensi seluruh sekretariat KPMB ini jadi aset Pemerintah,” kata ABS. Pertemuan mahasiswa KPMB dengan Ketua DPRD juga dihadiri sejumlah alumni KPMB seperti Andi Arif Agung (Ketua KNPI Balikpapan) dan Syafruddin (Ketua BK DPRD). Hadir pula Komisi IV DPRD serta sejumlah Kepala SKPD di jajaran Pemkot Balikpapan. (ful)


CMYK

SELASA 28 AGUSTUS 2012

3

Target Tembus Babak Final ● Boyong 15 Atlet Untuk Uji Coba ● Jelang Persiapan PON XVIII 2012

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO

Tim Softball Kaltim Saat Upacara Haornas 2011.

Orangtua Atlet Anggar Ikut ke Riau ● Biaya Akomodasi Tak Ditanggung Ikasi SAMARINDA, TRIBUN Tim Anggar Kaltim dipastikan bakal bertolak ke Riau tanggal 3 September 2012, dengan memboyong sebanyak 32 orang. Kemungkinan, orang tua atlet anggar bakal ikut dalam rombongan untuk memberikan support kepada tim anggar Kaltim. Manajer Tim Anggar Kaltim Muslimin mengatakan, total atlet yang berlaga di PON XVIII 2012 sebanyak 24 atlet. “Ditambah tujuh orang. Tiga dari pelatih, dua dari manajer tim dan dua dari official teknik,” ungkap Muslimin, Senin (27/8). Ia menambahkan, total jumlah rombongan yang berangkat ke Riau tanggal 3 September sekitar 50 orang. “Untuk atlet dan tim dari IKASI Kaltim ada 32 orang. Sisanya, ada orang tua atlet dan keluarganya yang mendampingi disana. Jadi sekitar 50 orang yang berangkat,” papar Muslimin. Hanya saja, lanjut dia, untuk orang tua dan keluarga atlet yang ikut rombongan ke Riau, tidak ditanggung oleh Puslatda KONI Kaltim. Puslatda hanya menanggung atlet dan tim dari IKASI Kaltim. “Jadi orang tua atau keluarga atlet Anggar yang ikut ke Riau, pakai dana pribadi. Tidak dibebani ke IKASI Kaltim. Karena atas kemauan orang tua atlet itu ingin ikut dan mendampingi anaknya. Cuma untuk keberangkatan, mereka bareng dan ikut rombongan kita,” jelas Muslimin. Menurut dia, dengan kehadiran orang tua dan keluarga pada saat pertandingan di PON 2012, bisa berdampak positif dari segi mental kepercayaan atlet anggar. “Mereka memberikan support dan atlet kita pasti semangat dan termotivasi. Karena ditonton langsung orang tuanya,” tambah Muslimin.(bud)

SAMARINDA, TRIBUN Tim Softball PON Kaltim memanfaatkan sisa waktu dua pekan jelang PON 2012 di Riau, dengan mempersiapkan diri try out ke Bandung, Jawa Barat. Sebanyak 15 atlet Softball Kaltim diboyong untuk melakukan uji coba dengan klub-klub softball asal Bandung. Sekretaris Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Softball/Baseball (Perbasasi) Kaltim Muhammad Firmanudin mengatakan, alasan try out ke Bandung guna mempersiapkan diri jelang PON 2012 di Riau.”Kita kesulitan untuk latih tanding di Kaltim. Di Bandung, banyak klub-klub Softball yang bersedia uji coba dengan tim kita. Makanya, kita ke Bandung sekitar 10 hari. Ini sekaligus persiapan sebelum pembukaan PON,” kata Firman, Senin (27/8). Agenda try out sebelum PON 2012, lanjut dia, tim Softball Kaltim membawa sekitar 20 rombongan ke Bandung. “Tim Softball putra yang ikut semuanya

15 orang. Ditambah tim official dan manajer. Setelah try out, kita langsung ke Riau,” ujarnya. Tim Softball Kaltim dijadwalkan bertolak ke Riau pada tanggal 7 September. Dua hari sebelum pembukaan, menurut Firmanudin, atlet Softball Kaltim mencoba lapangan yang yang dijadikan tempat bertanding. “Ujicoba lapangan Softball di Pekanbaru kita diberi waktu tanggal 9 atau 10 September,” ucapnya. Menurut dia, tim Softball Kaltim menargetkan untuk bisa masuk ke babak final. Peluang tim Softball Kaltim lolos ke babak final PON 2012, sangat terbuka. Pasalnya, hampir semua pemain dari kontingen menurunkan tim yang pernah mengikuti ajang Kejurnas Softball junior 2007. “Kejurnas Junior 2007, Kaltim meraih emas. Hampir semua pemain di Kejurnas 2007, sekarang main di laga PON 2012 nanti. Ada beberapa tim, yang menurunkan atlet nasionalnya juga,” tambah Firman.(bud)

Kontrak Asri Lebih Besar di Persib ■ Menunggu Kepastian Manajemen Persiba BALIKPAPAN, TRIBUN - Gelandang tim Persiba Balikpapan Asri Akbar akhirnya angkat bicara terkait negosiasi yang dilakukan manajemen Persib Bandung kepada dirinya. Pemain uang dua musim berseragam Persiba ini mengaku jika dirinya sudah ditawari kontrak dengan banderol separo lebih besar dari Persiba. Asri pun terang-terangan mengaku jika dirinya sudah ada deal dengan manajemen Persib. “Secara lisan saya sudah deal dengan manajemen Persib Bandung, tapi saya belum ada tanda tangan kontrak,” kata Asri. Dirinya diminta oleh manajemen Persib untuk datang pada 29 Agustus untuk menjalani tes kesehatan dan dilanjutkan dengan latihan perdana pada 3 September. “Tapi saya belum pastikan karena kemungkinan saya tidak akan datang Bandung, meski pada dasarnya manajemen Persib mendesak saya segera datang. Apalagi mereka akan menggelar TC di Palembang,” beber Asri. Meski sudah deal secara lisan, namun Asri masih ogah menandatangani kontrak di Persib bukannya tanpa alasan. Kecintaannya selama dua musim berkostum biru Persiba membuat pemain asal Takalar, Sulawesi Selatan ini, harus berpikir dua kali untuk benar-benar menjatuhkan pilihannya berlabuh bersama Persib- musim Indonesia Super League (ISL) 2012/13 mendatang. “Ya itulah, meski sudah deal kenapa saya masih belum mau tanda tangan kontrak dengan Persib. Itu tidak lain karena saya masih sangat berharap bisa bermain di Persiba. Karena itu saya tuturkan ke manajemen Persib, saya masih akan ke Balikpapan dulu bertemu manajemen. Karena saya masih menunggu kepastian di Persiba,” terangnya. Persib sendiri kata Asri memang tidak memberikan batasan waktu terkait dengan penandatanganan kontraknya. Itulah yang membuat Asri berkeinginan menunggu respon dari manajemen Beruang Madu. “Jika memang Persiba tidak ada respon dan belum juga memastikan terkait pemain musim depan dalam beberapa waktu ke depan ini, pilihan saya mau tidak mau berlabuh ke Persib,” tutupnya. (goal.com)

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

Asri Akbar CMYK


CMYK

4

Tribun Ekbis

SELASA 28 AGUSTUS 2012

ANTARA/DEDHEZ ANGGARA

BELANJA KONSTRUKSI - Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan di desa Pagirikan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (27/8). Belanja konstruksi Nasional hingga semester I/2012 mencapai Rp80,8 triliun, atau sekitar 53,5% dari target total alokasi selama 2012 yang sebesar Rp150 triliun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama triwulan II/2012, serapan belanja konstruksi yakni sebesar Rp42,3 triliun, sedangkan triwulan I/2012 Rp40,5 triliun.

Buka Layanan Syariah di BRI Konvesional ■ Kucurkan Dana KPR Rp 30 Miliar BALIKPAPAN, TRIBUN Untuk memperluas jangkauan layanannya, BRI Syariah berencana membuka layanan syariah di kantor-kantor BRI konvensional. Noor Rachmad, Kepala BRI Syariah Cabang Balikpapan mengungkapkan, untuk tahap ujicoba layanan syariah bisa diakses di kantor BRI Rapak, Balikpapan Superblock (BSB) dan Kebun Sayur. “Saat ini kantor layanan kami masih terbatas, namun dengan dibukanya layanan syariah di beberapa kantor cabang BRI, akan memudahkan nasabah,” kata Noor Rachmad, Senin (27/8). Ada tiga layanan yang bisa diakses nasabah di BRI konvensional yakni pembukaan rekening, penyetoran dan penarikan tunai. Rencananya, ujicoba ini akan berjalan September mendatang. “Untuk mengakses layanan syariah di BRI,

tidak ada loket khusus. Hanya sistemnya saja berbeda dan pembukuannya juga berbeda. Jadi meskipun nasabah BRI Syariah tetapi bisa bertransaksi di BRI konvensional,” paparnya. Dengan pembukaan layanan syariah ini, kata Noor Rachmad juga bisa mendekatkan nasabah dengan layanan perbankan. “Untuk nasabah di Rapak, bisa langsung ke Kantor BRI Rapak. Begitu juga dengan nasabah yang berada di Kebun Sayur ataupun BSB, sehingga kami pun bisa lebih dekat dengan market,” ujarnya. Selain membuka layanan syariah di kantor BRI konvensional, BRI Syariah juga berencana untuk membuka satu unit kantor pembantu yakni di kawasan Sepinggan. “Saat ini, kami telah memiliki dua kantor BRI Syariah yakni di Jalan Sudirman dan Kebun

Sayur. Sedangkan di Sepinggan, rencananya akan beroperasi September ini,” ujarnya. Dalam kesempatan sama, Rachmad mengungkapkan, pihaknya masih terus fokus pada bisnis penyaluran kredit perumahan, produk talangan haji serta produk gadai murni, selain tabungan untuk nasabah. Ketiga produk itu, menurutnya memberikan volume bisnis yang cukup besar karena diminati masyarakat. Untuk layanan kredit pemilikan rumah, BRI Syariah telah mengucurkan kredit hingga Rp 30 miliar hingga Agustus. Ditargetkan, hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp 45 miliar. “Sedangkan untuk layanan gadai, rata-rata berkisar Rp 5 miliar setiap bulannya dan ini biasanya nasabah jangka panjang yang memperpanjang masa gadainya,” kata Noor Rachmad. (may)

Tambah Empat Jaringan di Kalimantan

● Bayar Layanan Antar KFC Gunakan Mesin EDC BALIKPAPAN, TRIBUN Untuk melebarkan jaringannya di wilayah Kalimantan, Kentucky Fried Chicken (KFC) akan kembali membuka empat outlet yakni di Batu Licin, Banjarmasin, Samarinda dan Berau dalam beberapa bulan ke depan. Arif Kurniawan, Marketing Manager KFC Area Kalimantan mengungkapkan, rencana pembukaan empat outlet baru ini akan menambah jumlah outlet KFC di Kalimantan. “Saat ini sudah ada 22 outlet yakni di Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin,

Banjarbaru, Sangatta, Bontang, Tarakan dan Palangkaraya,” kata Arif, Senin (27/8). Sebelumnya, KFC berencana untuk membuka outlet di kota Tenggarong namun sempat terhambat sejak terjadinya musibah ambruknya jembatan Kukar beberapa waktu lalu. “Mudah-mudahan bisa tahun depan untuk Tenggarong,” ujarnya. Khusus untuk wilayah Balikpapan, kata Arif memang belum ada rencana untuk penambahan outlet karena dengan jumlah

yang ada saat ini masih bisa melayani pengunjung. Di kota Balikpapan ada enam outlet yakni di Pasar Baru, Plaza Balikpapan, Central Kebun Sayur, Mal Fantasi, Mal Rapak serta Balcony City. “Dari enam outlet di Balikpapan, outlet di Pasar Baru adalah yang terbesar dengan jumlah pengunjung tertinggi. Setiap harinya, transaksi bisa mencapai 3.000 transaksi dan mencapai 6.000 transaksi pada akhir pekan,” ujarnya. Selama bulan ramadhan lalu, KFC juga

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

Layanan antar KFC. Bekerjasama dengan Bank Mandiri, KFC menyediakan mesin EDC (Electronic Data Capture) bagi customer yang ingin bertransaksi menggunakan kartu kredit maupun kartu debit Mandiri, melalui layanan Home Delivery.

CMYK

mencatat kenaikan transaksi yang bisa mencapai 5.000 transaksi pada hari kerja dan mencapai 7.000 transaksi pada akhir pekan. “Menjelang bulan ramadhan dan Lebaran, kami memang menyediakan stok bahan baku dua kali lipat daripada biasanya. Peningkatan transaksi juga masih terjadi saat libur Lebaran namun saat ini sudah kembali normal,” ujarnya. Dalam kesempatan sama, Arif menyampaikan pihaknya telah bekerjasama dengan Bank Mandiri, berupa penyediaan mesin EDC (Electronic Data Capture) bagi customer yang ingin bertransaksi menggunakan kartu kredit maupun kartu debit Mandiri, melalui layanan Home Delivery. “Kami juga memberikan program khusus berupa gratis dua goceng yakni pilihan sup ayam, cream sup, spaghetti, perkedel dan pudding untuk pembelian menggunakan kartu kredit atau debit minimal Rp 100.000 untuk layanan home delivery,” ujarnya. Dengan adanya fasilitas mesin EDC, kata Arif diharapkan bisa mempermudah customer. Kendati demikian, layanan ini memang belum digunakan maksimal oleh customer. (may)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.