Digital Newspaper Tribunkaltim

Page 1

CMYK

EDISI SORE

NO. 020/TAHUN 1 SELASA 28 FEBRUARI 2012

THE 1ST DIGITAL NEWSPAPER IN KALTIM

TRIBUNNEWS/DANNY

Mantan hakim Syarifuddin divonis 4 tahun.

Hakim Syarifuddin Divonis 4 Tahun Penjara JAKARTA, TRIBUN - Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan hukuman empat tahun penjara terhadap hakim nonaktif Syarifuddin, ditambah denda Rp 150 juta yang dapat diganti dengan empat bulan kurungan. Syarifuddin dianggap terbukti menerima suap Rp 250 juta dari kurator Puguh Wirawan terkait kepengurusan harta pailit PT SkyCamping Indonesia. Putusan yang disusun majelis hakim yang dipimpin Gusrizal dengan hakim anggota Ugo, Mien Trisnawati, Sofialdi, dan Anwar itu dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (28/2/2012). “Mengadili, menyatakan terdakwa sah dan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dalam dakwaan keempat, menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara empat tahun dan denda Rp 150 juta dengan ketentuan diganti kurungan empat bulan,” kata Hakim Gusrizal. Majelis Hakim menilai Syarifuddin terbukti melanggar Pasal 5 Ayat (2) juncto Ayat 1 huruf b Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sesuai dengan dakwaan keempat. Putusan ini jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta Syarifuddin dihukum 20 tahun penjara ditambah denda Rp 500 juta yang dapat diganti kurungan enam bulan. Hakim tidak sependapat dengan jaksa penuntut umum soal pasal penjerat Syarifuddin. Jaksa penuntut umum sebelumnya menilai Syarif terbukti melakukan perbuatan korupsi sesuai dakwaan kesatu yang memuat Pasal 12 huruf a, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Pasal tersebut mengatur soal penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, padahal patut diketahui bahwa hal

itu diberikan untuk menggerakkannya agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Dalam putusannya, majelis hakim menyebutkan, hal yang memberatkan adalah perbuatan Syarifuddin dianggap tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas tindak pidana korupsi. Hakim pengadilan niaga itu juga dianggap merusak citra hakim sebagai penegak hukum. Sementara yang meringankan, Syarifuddin belum pernah dihukum sebelumnya, 20 tahun mengabdi sebagai hakim, dan masih memiliki tanggungan keluarga. Berdasarkan fakta persidangan, Syarifuddin terbukti menerima uang Rp 250 juta dari kurator Puguh. Adapun Puguh divonis 3,5 tahun penjara dalam kasus ini. Uang tersebut diberikan agar Syarifuddin selaku hakim pengawas memberikan persetujuan perubahan atas aset boedel pailit PT SCI, berupa dua bidang tanah SHGB 5512 atas nama PT SCI dan SHGB 7251 atas nama PT Tanata Cempaka Saputra, menjadi aset non-boedel pailit tanpa melalui penetapan pengadilan. Pada 21 Juni 2011 lalu, Puguh mendatangi rumah Syarifuddin di kawasan Sunter, Jakarta Utara, dengan membawa uang dalam sebuah tas merah. Kedatangan Puguh saat itu sekaligus membahas pembagian hasil penjualan aset PT SCI dengan Syarifuddin. Sekitar pukul 20.30, saat akan pamit pulang, Puguh mengambil uang dalam tas merah dari mobilnya kemudian diserahkan kepada Syarifuddin. Tas merah berisi uang tersebut dibawa Puguh ke dalam rumah Syarifuddin dan diletakkan di kursi panjang. Beberapa jam setelah Puguh pulang, penyidik KPK menggerebek Syarifuddin di rumahnya. Penyidik KPK juga menemukan mata uang asing yang terdiri dari 116.000 dollar AS, 245.000 dollar Singapura, 20.000 yen Jepang, 12.600 riel Kamboja, dan 5.900 bath Thailand, di samping uang Rp 55 juta di rumah Syarifuddin. Jaksa kemudian meminta hakim membuka sidang pembuktian terbalik bagi Syarifuddin untuk membuktikan asal-usul pecahan mata uang asing yang nilainya lebih dari Rp 2 miliar tersebut. Namun, menurut putusan hakim, uang-uang itu tidak harus disita negara dan tidak harus dibuktikan melalui pembuktian terbalik. (kps)

Keberadaan Dhana Misterius ■ Meski Ditetapkan Tersangka belum Ditahan JAKARTA, TRIBUN - Keberadaan mantan pegawai Ditjen Pajak, Dhana Widyatmika, yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi, hingga saat ini masih misterius. Dhana, yang saat ini bertugas di Kantor Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Setiabudi, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung RI sejak 17 Februari lalu. Dhana terakhir terlihat di Kantor Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Setiabudi, Jumat (24/2). “Jumat dia memang masuk kerja, tetapi kemudian izin pulang cepat,” kata Ketua Bagian Tata Usaha UPPD Setiabudi Tuti Choiriyah di Jakarta, Selasa (28/2). Tuti mengungkapkan, Senin (27/2) kemarin Dhana melayangkan surat izin untuk tidak masuk kerja hingga Selasa (28/2). Permohonan izinnya ini ditujukan agar ia dapat memfokuskan diri pada proses penyidikan Kejaksaan Agung RI terkait dugaan rekening tak wajar yang dimilikinya. “Hanya surat ini saja yang ada di meja saya. Seharusnya Rabu besok, dia sudah masuk,” ujar Tuti. Sejak Jumat lalu, menurut Tuti, pihaknya kehilangan kontak dengan Dhana. “Kami tidak tahu dia di mana. Setelah pulang cepat itu, dia tidak bisa dihubungi. Kami hanya berharap ada niat baik dia untuk menghubungi kami,” tutur Tuti. Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, namun, hingga kini Dhana belum ditahan oleh penyidik. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan

Agung Noor Rachmad mengatakan, penyidik tak takut jika ia melarikan diri, karena, Dhana telah dicegah kepergiannya ke luar negeri melalui Dirjen Imigrasi RI. “Itu (keputusan penahanan) strategi penyidikan. Biarlah itu penyidikan kan domain penyidik. Kalau penyidik belum beranggapan ditahan kenapa ditahan. Kan sudah ada pencekalan,” jelas Noor di kantornya di Jakarta, kemarin. Menurut Noor, dalam pekan ini penyidik Kejaksaan Agung berencana akan melakukan pemeriksaan pada Dhana. Namun, belum dapat dipastikan tanggal pemeriksaan. Istri Dhana, berinisial DA, kata Noor, juga akan dimintai keterangan, meski belum ditentukan waktunya. “Diusahakan secepatnya minggu ini, diusahakan karena tadi saya koordinasi dengan tim akan diusahakan secepatnya. Jangankan DA, siapa pun yang terkait akan diperiksa,” tutur Noor. Saat ini Imigrasi telah mencegah kepergian Dhana selama enam bulan ke depan. Pencegahan dilakukan setelah ia dijadikan tersangka dalam kasus dugaan mafia pajak. Ia bersama istrinya, DA, diduga memiliki rekening tidak wajar jika dibandingkan dengan profilnya sebagai pegawai pajak. DA diduga memiliki simpanan di 18 bank dengan jumlah di luar kepatutan. Satu kali transfer yang masuk ke rekening DA misalnya sebanyak 250.000 dollar AS. (kps)

KPS

Rumah Dhana Widyatmika di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Hanya Bertugas di Bagian TU DINAS Pelayanan Pajak DKI Jakarta menampik dugaan bahwa rekening gendut Dhana Widyatmika yang saat ini menjadi tersangka Kejaksaan Agung RI tersebut didapat setelah bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sekretaris Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta, Djuli Zulkarnaen, mengatakan bahwa Dhana baru bekerja di Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Setiabudi selama sebulan terhitung dari tanggal 12

Auditor BPKP Lompat dari Lantai 12 JAKARTA, TRIBUN Pegawai auditor Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Dede Purnama Cahya (37) tewas bunuh diri, lompat dari lantai 12 Gedung BPKP, Jalan Pramuka No 33, Matraman, Jakarta Timur. “Korban bernama Dede Purnama Cahya (38) warga Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan, yang juga

karyawan di sana,” ujar Kasubag Humas Polres Jakarta Timur, Kompol Didik kepada Tribunnews.com, Selasa (28/2/2012). Didik mengatakan, insiden terjadi sekitar pukul 11.20 WIB ini diduga stres kata teman-teman sekantornya. “Korban jatuh tepat di depan lobi BPKP, dengan luka tangan kanan dan kiri patah, kepalanya hancur” kata Didik.

Diduga Dede sengaja bunuh diri. Pegawai BPKP yang enggan menyebutkan nama mengatakan, aksi nekat Dede mengagetkan pegawai BPKP. Apalagi, sebelum aksinya tersebut Dede tampak biasa-biasa saja. Menurutnya, sekitar pukul 10.00 WIB Dede terlihat mengobrol dengan rekan kerja di lantai 12 gedung BPKP. Mereka

berbicara seputar audit. “Di sana juga ada tempat olahraga untuk pegawai BPKP,” ujarnya. Selang 30 menit berlalu, pembicaraan berakhir. Rekan-rekan Dede pun membubarkan diri. Namun tidak dengan Dede. Ia memilih berlama-lama berada di lantai 12, dan mengisap rokok. Entah kenapa, tibatiba Dede berjalan di atas kanopi lantai 12.

CMYK

Januari 2012. Sehingga kecil kemungkinan rekening gendut tersebut diperoleh Dhana saat bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Baru sebulan bekerja di sini dan hanya berada di bagian tata usaha, bukan wajib pajak,” kata Djuli, saat jumpa pers di Kantor Dinas Pelayanan Pajak DKI, Jakarta, Selasa (28/2/2012). Ia juga menuturkan bahwa sebelumnya yang bersangkutan bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Kemudian sempat bertugas juga di

“Satu orang temannya, juga pegawai BPKP, sempat lihat dia jalan di atas kanopi di lantai 12. Sempat ditegur tetapi tidak digubris Dede,” ungkapnya. Teguran rekan kerja justru membuat Dede semakin nekat. Ia menaiki tangga setinggi tiga meter di lantai 12. Setelah itu, Dede pun terjun bebas. “Kasihan, hancur wajahnya ,” ujarnya seraya bergegas pergi meninggalkan Tribunnews.com. Di temui terpisah, Kepala Bagaian Humas Badan

Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Enam dan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua. “Kemungkinan memang sebelum di sini. Kami juga tidak tahu banyak tentang kasus ini,” ujar Djuli. Berdasarkan penemuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dhana Widyatmika diduga memiliki rekening gendut bernilai Rp 60 miliar. Bahkan kabarnya, Dhana memiliki rekening di 18 bank berbeda dan mempunyai dua Kartu Tanda Penduduk (KTP). (kps)

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Ratna Tianti mengatakan peristiwa yang dialami Dede Purnama adalah murni bunuh diri. Pasalnya, selama ini dirinya tidak pernah melihat adanya permasalahan yang dialami Dede selama bekerja di BPKP. “Ini murni bunuh diri. Dan dia orangnya cenderung pendiam,” kata Ratna kepada wartawan di Gedung BPKP, Selasa (28/2/2012). Lebih lanjut Ratna mengungkapkan, korban baru satu bulan bekerja di

BPKP Direktorat II Deputy Perekonomian sebagai auditor. Kapolsek Matraman Kompol Joko Santoso mengatakan pihaknya menduga Dede mengalami stres. Pasalnya, sumber awal dari akun Facebooknya, Dede menulis “jangan takut mati” sebelum melakukan aksi nekat ini. “Ya kami tadi cek ternyata ada tulisan dia terkait itu. Tapi kami masih terus selidiki,” ujarnya saat ditemui wartawan. (tribunnews)


CMYK

2

Tribun Etam

SELASA 28 FEBRUARI 2012

Rp 1.000 setiap Liverpool Cetak Gol Geliat komunitas sepakbola fans klub di Balikpapan mulai ramai. Banyak aktivitas positif disalurkan para fans klub mulai nonton bareng, futsal dan bakti sosial. Anggotanya mulai pelajar, pekerja sampai orang tua.

TRIBUN KALTIM/AHMAD BAYASUT

Komunitas BalikpapanReds saat talkshow di studio Info Channel BuKadri Vision.

KOMUNITAS BalikpapanReds salah satunya. Dihuni para pecinta klub sepakbola Liverpool FC, komunitas ini baru saja merasakan hadiah berlipat. Tim kesayangannya merengkuh ke-8 Piala Carling usai mengalahkan Cardif City pada Minggu (26/2). Hadiah lainnya BalikpapanReds resmi menjadi regional sebagai komunitas fans klub Liverpool FC di bawah naungan BigReds atau menjadi BigReds Indonesia’s Official Liverpool FC Supporters Club (IOLSC) regional Balikpapan. “Hadiah yang berlipat kami rasakan di BalikpapanReds, setelah kami diresmikan pada 22 Februari ternyata mendapat hadiah lagi Liverpool juara Carling,” uajr Koordinator Wilayah BigReds regional Balikpapan Binsar M H Manurung didampingi Wakowil Rio Adam, belum lama ini. Binsar atau yang akrab disapa Ajie ini mengungkapkan, pekerjaan

BalikpapanReds tidak hanya berhenti sampai di sini. Ia memiliki tanggung jawab bersama anggota lainnya agar komunitas ini berjalan sesuai agenda di pusat. Seperti aktivitas olahraga futsal, nonton bareng (nobar) pertandingan Liverpool serta bakti sosial. Ada yang menarik dari agenda komunitas ini adalah mengumpulkan uang Rp 1.000 setiap gol dari pertandingan The Reds (julukan Liverpool). Program itu dinamakan One Goal One Thousand atau disingkat OGOT. Hasil pengumpulan OGOT dari anggota diperuntukkan untuk kegiatan sosial. Tidak hanya OGOT, agenda nobar ini juga diselingi dengan hadiah berbgai aksesoris tentang Liverpool. Salah satu wujud OGOT pernah disalurkan pada korban kebakaran Balikpapan Permai beberapa waktu silam. “OGOT ini sifatnya sosial, ya hitunghitung modal kami masuk surga,” ujar Rio sembari tersenyum. Agenda komunitas pecinta Liverpool terkini adalah road show ke media cetak dan ekletronik. Road show pertama menjadi tamu di acara komunitas Info Channel Bu Kadri Vision yang tayang secara langsung, Sabtu (25/2). Kini anggota BalikpapanReds mencapai lebih dari 30 orang. (ahmad bayasut)

Tunda Kenaikan Retribusi Pasar ■ Pemkot Samarinda Diminta Sosialisasi ■ Ditunda 1-6 Bulan SAMARINDA, TRIBUN Rencana kenaikan tarif retribusi pasar di seluruh pasar Kota Samarinda ditunda 1 sampai 6 bulan ke depan. Selama waktu itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda diminta mensosialisasikan kenaikan tarif retribusi dari Rp 1.000 menjadi Rp 2.000 serta memperbaiki pelayanan kepada pedagang. Demikian dikemukakan Sudarno, anggota DPRD Kaltim selaku pembina pedagang pasar di Samarinda dalam hearing antara pedagang dengan DPRD

Samarinda, Selasa (28/2). “Dinas Pasar bukanlah perusahaan daerah yang ditargetkan menghasilkan sebanyak-banyaknya dengan menarik retribusi. Anda adalah pemerintah yang seharusnya mendahulukan pelayanan untuk pedagang baru menentukan retribusi. Kalau ada biaya opersional Rp 10 miliar, tapi Anda cuma dapat Rp 1 miliar, kekurangan Rp 9 miliar kewajiban APBD,” kata Sudarno. Warga juga mengeluhkan banyaknya pungutan liar Dinas Pasar yang dilakukan oknum

tertentu. Bahkan tidak ada keseragaman dalam pemungutan terdapat perbedaan besaran, ada yang ditarik 100 persen dan ada yang 50 persen sehingga akuntabilitas perhitungannya dipertanyakan . Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pasar Kota Samarinda Sulaiman Sade mengatakan, dirinya baru menjabat, dan pemungutan itu merupakan kelanjutan dari pejabat sebelumnya. Di sisi lain, pihaknya juga sudah diserahi target yang harus didapat dari retribusi tersebut. (m39)

Tipikor Periksa Kios KASUS penjualan kios di Pasar Segiri seharga Rp 32 juta dari yang seharusnya Rp 16 juta diperiksa tim tindak pidana korupsi (Tipikor). Demikian dikatakan Kepala Dinas Pasar Samarinda Sulaiman Sade ketika ditemui di Balaikota Samarinda, Selasa (27/2/2012). Menurut Sade, adanya pemeriksaan masuk dalam tindak pidana korupsi diawali dari pengaduan 184 pedagang ke DPRD Kalimantan Timur. “Masuk ke tipikor ini berawal dari pengaduan

masyarakat ke DPR, berjumlah 184 orang yang mengeluhkan tingginya harga kios Rp 32 juta padahal sepengetahuan pedagang cuma Rp 16 juta,” kata Sade. Sejauh ini menurut Sade, tim tipikor sudah memeriksa secara menyeluruh terkait pelanggaran-pelanggaran dalam penjualan kios tersebut. “Tim tipikor sudah memeriksa semuanya, petak, kontraktor, lokasi. Mungkin masalah penjualan ini yang belum lengkap,” kata Sade. (m39)

Puji Purnawati, Anggota DPRD Kota Balikpapan BIOFILE

Mantan Pesilat Terjun ke Politik PEREMPUAN kelahiran Balikpapan 20 September 1977 ini oleh masyarakat sering dipanggil dengan sapaan ibu cantik. Parasnya memang masih segar, meski ia sudah beranak dua. Isteri dari Kurnia Effendi ini, mengaku kalau perempuan selama ini kurang mendapat perhatian. Alasan inilah yang memanggilnya untuk berjuang di jalur politik praktis sebagai wakil kaum hawa. Awalnya, Puji tak pernah menyangka dirinya akan menekuni dunia politik. Semua bermula dari tawaran kerabat dan dukungan keluarga. Minimnya partisipasi politik kaum hawa di parlemen, membuat Puji merasa tertantang dan sulit menampik tawaran itu. Hingga akhirnya ia resmi bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) jelang 2009. Ijtihad-nya dengan partai berlambang matahari terbit itu, bukan tanpa alasan. Sebab, dirinya sangat mengagumi dan mengidolakan sosok Amien Rais, mantan Ketua MPR RI yang juga pendiri PAN. “Pak Amien itu

orangnya reformis, cara bicaranya juga enak, lembut dan lompatan berpikirnya luar biasa. Sehingga sangat jarang menemukan tokoh seperti dia, yang saya anggap sebagai aset bangsa ini,” ujar Puji kepada Tribun. Dibalik sikapnya yang ramah, banyak yang tak menyangka jika Puji merupakan mantan atlet pencak silat. Ia pernah menjuarai Kejurcab IPSI Kota Balikpapan 1994 silam, kala masih membela Pencak Silat Setia Hati Terate. Saat itu Puji memainkan Kelas A, yakni kategori untuk berat badan 45-50 Kg. Lawan-lawannya dibuat tak berkutik dan tersingkir dari arena. Hasil manis itu membuat dirinya sempat melenggang ke Kejurda Provinsi Kaltim 1995. Namun langkahnya hanya terhenti sampai di sini, Puji tak berdaya melawan pesaing-pesaingnya. Kendati demikian, dedikasinya terhadap Perguruan Pencak Silat Setia Hati Terate membuat ia diangkat sebagai

anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Balikpapan. Sebuah status yang prestisius, mengingat status itu hanya disematkan kepada murid yang telah melalui seluruh jenjang sabuk. Modal inilah yang membuat Puji tahan banting dalam dunia politik. Baginya, perempuan harus diberi perhatian lebih, karena selama ini perempuan masih kurang mendapat perhatian khusus dari pemerintah sehingga eksploitasi terhadap kaum perempuan masih sering terjadi di bangsa ini. “Siapa lagi yang berjuang keras meneriakkan aspirasi perempuan kalau bukan dari perempuan sendiri,” urainya. Tekadnya berbuah manis di Pemilu 2009. Berjuang di Dapil II wilayah Selatan, Puji berhasil meraup suara gemilang. Dengan perolehan 1.001 suara, dirinya pun melenggang ke parlemen. Kini, setelah 2,5 tahun di DPRD Balikpapan, Puji merasa masih banyak hal yang harus dikerjakan. Walaupun tetap duduk di Komisi II,

Nama : Puji Purnawati TTL: Balikpapan, 20 September 1977 Alamat: Aspol Segara RT 28 Blok Komplek, Klandasan Ilir, Balikpapan Suami: Kurnia Effendi Anak: 2 orang Jenjang Pendidikan ● Madrasah Ibtidaiyah (MI) As Syuhada Balikpapan (1990) ● SMPN 7 Balikpapan (1993), ● SMAN 4 Balikpapan (1996) ● Mahasiswa Semester 7 Fakultas Hukum Uniba Pengalaman Organisasi ● Wakil Ketua Bidang Biro Pemberdayaan Perempuan DPD PAN Balikpapan, 2010-2015 ● Wakil Bendahara Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI) Balikpapan, 2011-2012 ● Sekretaris Persatuan Senam Indonesia (Persani) Balikpapan, 2011-2013. (ful)

ia tak merasa kecewa. Baginya, keputusan rotasi alat kelengkapan Dewan sudah menjadi keputusan di tingkat Fraksi. “Alhamdulillah saya tetap enjoy di sini, selama berangkat dengan keikhlasan maka pekerjaan itu akan enjoy kita jalani,” ujarnya. (ful) TRIBUN KALTIM/SYAIFUL SYAFAR

PEMIMPIN UMUM(Plt): Agus Nugroho PEMIMPIN REDAKSI: Achmad Subechi REDAKTUR PELAKSANA: Priyo Suwarno MANAJER PRODUKSI: Arif Er Rachman WAKIL MANAJER PRODUKSI: Baskoro Muncar KOORDINATOR LIPUTAN: Fransina Luhukay STAF REDAKSI: H Sjamsul Kahar, H Herman Darmo, Uki M Kurdi, Achmad Subechi, Ignatius Sawabi, Priyo Suwarno, Arif Er Rachman, Baskoro Muncar, Iwan Apriansyah, Fransina Luhukay, Adhinata Kusuma, Dwi Haryanto SN, Sumarsono, Mathias M Ola, Trinilo Umardini, M Abduh Kuddu, Rita, Reza Rasyid Umar, Margaret Sarita, M Wikan Hendarman, Maipah, Ahmad Bayasut, Fachmi Rachman, Feri Mei Efendi, Basir Daud, Rafan A Dwinanto, Syaiful Syafar. BIRO SAMARINDA, Jl Ulin No.106 Samarinda, Telepon: 0541 202416, 202417, fax: (0541) 769855: H Maturidi (kepala), Achmad Bintoro, Budhi Hartono, Khaidir, Maipah, Nevrianto HP, Reonaldus, Muhammad Yamin, Hasbi. KUTAI KARTANEGARA: Rahmat Taufik KUTAI TIMUR: Kholish Chered. BONTANG: Udin Dohang PASIR: Sarassani. PENAJAM PASER UTARA: Samir TARAKAN: Junisah. KUTAI BARAT: Alex Pardede. BERAU: Amalia Husnul A. NUNUKAN: Niko Ruru. BIRO JAKARTA, Jl Palmerah Selatan 3, Jakarta 10270, Telepon (021) 5356766 (7618), Fax (021) 5495360: Febby Mahendra Putra (Kepala), Domuara Ambarita (Wakil) Agung Budi Santoso, Johnson Simanjuntak, Chairul Arifin, Ismanto, Rachmad Hidayat, Toni Bramantoro, Yuli Sulistyawan, Yoni Iskandar, Bian Harnansa, Hendra Gunawan, Sugiarto, Budi Prasetyo, Hasanuddin Aco, Murdjani. DIREKTUR UTAMA: Asih Winanti. DIREKTUR: H Herman Darmo, Uki M Kurdi. PEMIMPIN PERUSAHAAN / MANAJER IKLAN: H Zainal Abidin. MANAJER SIRKULASI: Iskandar. BAGIAN IKLAN JAKARTA: Doddy Setiawan (HP 08164859626), Jl Palmerah Selatan 3 Jakarta, Telp: (021) 5483863, 5494999, 5483008, 5480888 (ext: 7635-7638) Fax: (021) 53696583 Tarif Iklan: ■ Umum Display (B/W) Rp 22.500/mm kolom ■ Spot Colour (2 warna): Rp 30.000/mm kolom ■ Spot Colour (1 warna): Rp 25.000/mm kolom ■ Full Colour: Rp 35.000/mm kolom ■ Halaman 1 (B/W) Rp 60.000/mm kolom ■ Halaman 1 (F/C) Rp 90.000/mm kolom ■ Iklan Baris (2 s/d 10 baris): Rp 10.000/baris. Harga di atas belum termasuk PPN 10%.KANTOR PUSAT BALIKPAPAN Jl Indrakila Straat III Dalam, RT 52 No 1 Kampung Timur, Balikpapan 76125. Telepon: (0542) 735015, 7020152, 7020151, Fax: (0542) 735013 No Rek 191.0724971 BCA Balikpapan a/n PT Mahakam Media Grafika. PENERBIT: PT Mahakam Media Grafika. ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN

WARTAWAN “TRIBUN KALTIM” SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APAPUN DARI NARASUMBER

CMYK


CMYK

Tribun Sport

SELASA 28 FEBRUARI 2012

3

Liverpool Targetkan Berkilau di Eropa LIVERPOOL, TRIBUN - Wakil kapten Liverpool, Jamie Carragher, menekankan, perjuangan Liverpool untuk empat besar belum berakhir. Bahkan menurutnya, “The Reds” akan terus mengejar posisi di kompetisikompetisi Eropa. “Saya pikir kami lebih besar dari itu (empat besar). Kami harus mencari cara untuk masuk ke Eropa setiap tahun melalui liga dan bukan melalui Piala Carling,” ujar Carragher seperti dilansir dari ESPN Star. Pemain dengan nama lengkap James Lee Duncan Carragher ini juga mengatakan bahwa mereka masih mampu menembus posisi empat besar dan kembali mengikuti Liga Champions. Dia mengakui, hal itu memang akan menjadi tugas yang sulit. Apalagi, pada laga Premier League selanjutnya mereka akan bertemu dengan Arsenal yang kemarin baru mengalahkan Tottenham dengan skor

telak 5-2, Minggu (26/2/2012). Mereka akan bertemu di Anfield, Sabtu (3/4/ 2012). “Langkah berikutnya adalah mencoba untuk kembali ke Liga Champions. Kami tahu itu akan menjadi tugas yang sulit. Tetapi kembali ke Liga Champions harus menjadi langkah berikutnya untuk klub ini,” ujar pemain bernomor punggung 23 ini. Selain itu, dia dan Steven Gerrard yang bermain dari awal karir hingga saat ini, mengaku lega saat memenangkan Piala Carling. Mereka sangat antusias untuk tidak membiarkan Piala tersebut hilang lagi dari Liverpool. “Lega rasanya bagi kami berdua untuk mendapatkan piala, untuk diri kami sendiri dan klub. Kami masuk ke tahap terakhir dari karier kami, saya dan Stevie,” ujarnya kepada Talk Sport. (kps)

Indonesia Vs Myanmar

Tiga Poin Harga Mati BRUNEI, TRIBUN - Tim nasional U-21, Selasa (28/2/ 2012) ini, akan melakoni partai krusial melawan Myanmar dalam lanjutan turnamen Hassanal Bolkiah Thropy di Hassanal Bolkiah National Stadium. Dalam laga itu, tiga poin akan menjadi harga mati bagi pasukan “Garuda Muda” jika ingin terus bertengger di puncak klasemen dan mengamankan satu tiket di semifinal Saat ini, tim besutan Widodo Cahyono Putro tersebut berada di puncak klasemen grup A dengan mengantongi empat poin hasil satu kali kemenangan dan satu kali imbang. Tiga poin pertama diraih seusai menggebuk Laos, 2-0, pada Jumat (24/2/2012). Sedangkan, hasil imbang dipetik saat melawan Singapura 1-1, dua hari setelahnya, Minggu (26/2/ 2012). Sementara itu, Myanmar bukan merupakan tim yang lemah. Myanmar sejauh ini

baru melakoni satu laga bertengger di peringkat dua dengan tiga poin. Perolehan poin tersebut didapat saat mempermalukan Filipina 82, Jumat (24/2/2012) lalu. Torehan delapan gol ke gawang Filipina itu menunjukan bahwa lini depan Myanmar cukup berbahaya. Pasalnya, jika dibandingkan, Kyaw Zayar Win dan kawan-kawan jelas lebih produktif jika dibandingkan dengan Indonesia yang sejauh ini hanya mampu mencetak tiga gol dari dua pertandingan. Selain itu, Myanmar juga mempunyai keuntungan lain dalam laga nanti. “The White Angel” akan melakoni laga tersebut dengan kondisi yang lebih prima karena baru sekali bertanding. Sedangkan, laga melawan Myanmar akan menjadi pertandingan ketiga Indonesia. Pelatih timnas U-21, Widodo Cahyono Putro, pada Minggu (26/2/2012),

secara khusus menyoroti ketajaman lini depan Myanmar. Ia juga menilai dalam pertandingan nanti, Myanmar akan memiliki kondisi fisik yang lebih bugar lantaran memiliki waktu istirahat lebih lama ketimbang anak asuhnya. “Myanmar tim terbaik di antara para kontestan lain di turnamen ini. Lini depan mereka patut diwaspadai. Apalagi, mereka membawa lima pemain seniornya,” kata Widodo. (kps)

Susunan Pemain:1Muhamad Ridwan, 2- Achmad Faris Ardiansyah, 3- Samsul Arifin, 4- Syaiful Indra Cahya, 6Nurmufid Khoirut Fastabiqul, 8Ridwan Awaludin, 13-Kurniawan, 19-Miko Ardiyanto, 7-Yosua Pahabol, 10-Andik Vermansah (c), 14-Abdul Kamil. Cadangan : 12-Ajisaka, 5-Agus Nova, 11Fadly Manna, 17-Husin J.Rahaningmas, 18-Anugrah Agung Rosyam, 21-Ryan Maylandu, 25-Achmad Hisyam.

Mental Pemain Harus Kuat MESKI menargetkan tiga poin, Andik Vermansyah dan kawan-kawan sebenarnya masih memiliki sejumlah kendala dalam laga kontra Myanmar ini. Kendala itu, salah satunya adalah mental bertanding para pemainnya. Jika melihat dua pertandingan sebelumnya, sejumlah pemain Indonesia terlihat masih kurang berkonsentrasi dalam pertandingan tersebut. Alur bola, koordinasi antar pemain, dan transisi saat menyerang ke bertahan belum diterapkan dengan sempurna. Bahkan, Indonesia beruntung mampu menahan imbang Singapura, berkat tendangan bebas pemain asal Persebaya Surabaya, Nurmufid Fastabiqul Khairot pada menit-menit akhir Koordinator timnas, Bob Hippy di Jakarta, Selasa (28/2/2012), mengaku jam terbang pemain Indonesia memang kalah jika dibandingkan dengan Myanmar. Maka dari itu, ia berharap agar timnas mampu menunjukan performa terbaiknya dalam pertandingan nanti. “Jadi yang perlu diperhatikan adalah mental para pemainnya yang harus benar-benar kuat karena ini adalah laga krusial. Apalagi, mereka ditargetkan

AP

Gianlugi Buffon

Platini Peringatkan Buffon ZURICH, TRIBUN - Mantan pemain Juventus yang kini menjabat sebagai Presiden UEFA, Michel Platini, berkomentar tentang pernyataan penjaga gawang Juventus, Gianlugi Buffon, terkait gol pemain AC Milan, Sulley Muntari, yang tak disahkan wasit pada laga Serie-A di San Siro, Sabtu (25/2/2012). Buffon mengatakan bahwa dia tentu tak akan mengaku pada wasit jika tahu bola sudah melewati garis. “Buffon terlalu jauh dengan katakatanya dan antara Turin dan Milan tidak boleh ada perang. Jika wasit bertanya kepadanya dan dia berkata ‘tidak’, maka dia telah menjadi pembohong,” kata Platini seperti dilansir oleh Football Italia. “Jika saya mencetak gol dengan

tangan saya dan wasit menanyakannya pada saya, saya akan berkata saya telah mencetak gol dengan tangan saya. Maradona tidak mengakuinya? Tidak ada yang bertanya kepadanya,” tambahnya kemudian. Tayangan ulang di televisi menunjukkan bola yang ditanduk oleh Muntari pada menit ke-25 dimentahkan oleh Buffon setelah melewati garis gawang. Namun, wasit Paolo Tagliavento menganulirnya. Insiden itu membuat kedua tim hanya meraih hasil imbang 1-1. Dengan hasil seri itu, Milan memang tetap memimpin klasemen sementara dengan 51 poin atau unggul satu poin dari Juventus di peringkat kedua. (kps)

CMYK

NET

Widodo memimpin latihan timnas U-21.

menjadi juara dalam turnamen ini,” kata Bob Hippy. “Satu-satunya pemain kita yang punya jam terbang lumayan cuma Andik (Vermansyah). Jadi kita harapkan dia mampu memompa mental pemain lainnya dalam pertandingan nanti,” harapnya. (kps)


CMYK

4

Life Style

SELASA 28 FEBRUARI 2012

Mitha ‘The Virgin’

Ingin Kontrak Seumur Hidup MITHA, personel The Virgin, ingin menandatangani kontrak seumur hidup dengan manajemen Republik Cinta Managemen (RCM) besutan musisi Ahmad Dhani. Ia ingin terus berkarir bersama RCM selama dirinya masih dibutuhkan. “Kontrak aku masih lama, sign 2009. Aku akan kontrak seumur hidup selama masih dibutuhkan,” ujar gadis tomboy itu, Selasa (28/2/2012), saat ditemui di Studio RCTI,

Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Menurut Mitha, management besutan Ahmad Dhani sudah sangat sempurna. Selama ini, diakuinya namanya menjadi populer setelah bergabung bersama The Virgin. Makanya, ia tidak pernah berencana untuk hengkang dari RCM. “Kalau manajemen RCM, manajemennya perfect. Kita besar di RCM, kita nggak akan melupakan. Karena kita dari nol dan besar di RCM. Insya Allah setiap ada masalah bisa diomongkan,”

terangnya. Makanya, ia sangat menyayangkan hengkangnya Tata dari Mahadewi dan managemen RCM. Namun, ia cukup mengerti meskipun belum mengetahui alasan Tata yang berencana hengkang setelah kontraknya habus pada Maret 2012 mendatang. “Kita menyayangkan banget. Mungkin ada tujuannya masing-masing. Fans juga menyayangkan. Job banyak kan,” timpal Dara. (tribunnews)

Lady Gaga akan Konser di Jakarta PENYANYI pop asal Amerika Serikat, Lady Gaga dijadwalkan akan menggelar konser di Jakarta. Dalam rilis yang diterima Kompas dari promotor Big Daddy Live Concerts, konser turnya bertajuk The Born This Way Ball ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada

Chika Jessica

Tak Cemburui Tiwi T2

Oprah Winfrey

Jual AApar par parttemen 7,9 Juta Dollar AS! OPRAH Winfrey telah mengiklankan penjualan apartemennya di New York. Penthouse di lantai 36 apartemen Manhattan, Place 57, tersebut dijualnya seharga 7,9 juta dollar AS. Oprah membeli penthouse tersebut empat tahun silam seharga 7,1 juta dollar AS, atau setara dengan Rp 65.348.400.000. Apartemen tersebut memiliki teras seluas 768 meter persegi dilengkapi ruang tamu triangular dan dapur modern, serta dua kamar tidur dan sebuah ruang makan yang terpisah. Sementara itu, kamar utama miliknya di apartemen ini dilengkapi dengan tiga lemari atau walk-in closets, shower, dan juga bath tub mewah. Oprah memutuskan menjual apartemennya, setelah perempuan berusia 58 tahun itu menyewa sebuah apartemen di kawasan Chicago, November 2011 lalu. Ia diketahui menjadi selebritas terkaya setelah tahun lalu meraup penghasilan hingga 290 juta dollar AS antara periode Mei 2010 hingga Mei 2011. Saat ini, Oprah sendiri telah menyewa apartemen dengan pemandangan Danau Michigan yang bisa dilihat dari ruang perpustakaannya, ruang keluarga, dan kamar tidurnya seharga 180.000 dollar AS per tahun. Apartemen berlangit-langit setinggi 10 kaki dan luas 4.607 meter persegi itu tampak mewah dengan serambi luar dan dalam, ruang tamu, ruang makan, pantry, tiga kamar tidur, dan empat kamar mandi. (kps)

PRESENTER cantik Chika Jessica tidak cemburu mengetahui lagu yang diciptakan pacarnya, Ade ‘Govinda’ berjudul ‘Tak Jodoh’ dinyanyikan oleh Tiwi ‘T2’, meski Tiwi mantan kekasih Ade. “Nggak,” ucap Chika singkat, Selasa (28/2/2012), saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Namun, saat itu wajah Chika kelihatan mesemmesem. Ade menuturkan bahwa lagu yang dinyanyikan oleh T2 itu sudah lama. Pihak label telah menentukan bahwa lagu itu menjadi pilihan untuk single terbaru grup duo vokal yang digawangi Tiwi dan Tika. “Itu kan lagu sudah lama direkamnya. Lagipula kan pemilihannya label yah untuk menentukan lagu itu diangkat,” terangnya. Namun, Chika memang tidak perlu cemburu. Sebab, Ade juga ternyata ingn menciptakan lagu untuk wanita yang dicintainya itu. Sayang, Chika bukan penyanyi. Ia tidak percaya diri untuk terjun ke dunia tarik suara. Makanya, Chika lantas menolaknya. “Ini dia orang yang dibikinkan lagu tapi menolak,” ucap Ade. Namun, Chika punya alasan menolak dibikinkan lagu oleh Ade. “Aku nggak pede orangnya. Padahal orang lain banyak yang minta lagu sama dia,” tandasnya. (tribunnews)

Buat Apa Pacaran... ADE Govinda menjalin asmara dengan presenter cantik Chika Jessica. Kendati demikian hubungannya itu tak luput dari pertengkaran. Namun, pertengkaran tersebut diakuinya hanya sekedar lucu-lucuan. “Kadang suka berantem. Tapi kan buat luculucuan saja. Yang penting saling percaya dan komunikasi lancar,” ucap Chika, Selasa (28/2/2012), saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Namun, Chika mengatakan intensitas pertengkaran mereka sangat jarang. Bahkan, Chika mengatakan berpacaran seharusnya menyenangkan. Menurutnya, untuk apa berpacaran kalau berantem melulu. “Pacaran begini asyik sih. Ngapain juga sih pakai berantem segala. Kalau pacaran berantem terus ngapain pacaran,” serunya sembari senyum. Sejauh ini, hubungan asmaranya bersama Ade baik-baik saja. Ade di matanya adalah seorang pria yang baik dan menyenangkan. Ade selalu memberikan kejutan yang membuat Chika semakin mencintainya. “Dia itu baik banget orangnya. Terus sering kasih surprise. Aku juga nge-fans sama karya-karyanya dia. Lagu yang aku senang ternyata ciptaan dia,” tandasnya. (tribunnews)

CMYK

3 Juni 2012. Tur konser ini digelar setelah Gaga meluncurkan album terakhirnya Born This Way yang dirilis Mei 2011. Selain di Jakarta, konser juga dijadwalkan berlangsung di Seoul, Hongkong, Tokyo, Auckland, dan sejumlah kota di Australia.

Tiket masuk konser penyanyi yang mulai melambung namanya setelah merilis debut album The Fame pada 2008 itu akan mulai dijual di Jakarta, pada 10 Maret di FX Lifestyle X’Center Sudirmana dan online tiket di www.myticket.co.id dengan harga Rp 465.000 hingga Rp 2.250.000. (kps)


CMYK

EDISI SORE

NO. 020/TAHUN 1 SELASA 28 FEBRUARI 2012

THE 1ST DIGITAL NEWSPAPER IN KALTIM

TRIBUNNEWS/DANNY

Mantan hakim Syarifuddin divonis 4 tahun.

Hakim Syarifuddin Divonis 4 Tahun Penjara JAKARTA, TRIBUN - Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan hukuman empat tahun penjara terhadap hakim nonaktif Syarifuddin, ditambah denda Rp 150 juta yang dapat diganti dengan empat bulan kurungan. Syarifuddin dianggap terbukti menerima suap Rp 250 juta dari kurator Puguh Wirawan terkait kepengurusan harta pailit PT SkyCamping Indonesia. Putusan yang disusun majelis hakim yang dipimpin Gusrizal dengan hakim anggota Ugo, Mien Trisnawati, Sofialdi, dan Anwar itu dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (28/2/2012). “Mengadili, menyatakan terdakwa sah dan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dalam dakwaan keempat, menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara empat tahun dan denda Rp 150 juta dengan ketentuan diganti kurungan empat bulan,” kata Hakim Gusrizal. Majelis Hakim menilai Syarifuddin terbukti melanggar Pasal 5 Ayat (2) juncto Ayat 1 huruf b Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sesuai dengan dakwaan keempat. Putusan ini jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta Syarifuddin dihukum 20 tahun penjara ditambah denda Rp 500 juta yang dapat diganti kurungan enam bulan. Hakim tidak sependapat dengan jaksa penuntut umum soal pasal penjerat Syarifuddin. Jaksa penuntut umum sebelumnya menilai Syarif terbukti melakukan perbuatan korupsi sesuai dakwaan kesatu yang memuat Pasal 12 huruf a, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Pasal tersebut mengatur soal penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, padahal patut diketahui bahwa hal

itu diberikan untuk menggerakkannya agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Dalam putusannya, majelis hakim menyebutkan, hal yang memberatkan adalah perbuatan Syarifuddin dianggap tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas tindak pidana korupsi. Hakim pengadilan niaga itu juga dianggap merusak citra hakim sebagai penegak hukum. Sementara yang meringankan, Syarifuddin belum pernah dihukum sebelumnya, 20 tahun mengabdi sebagai hakim, dan masih memiliki tanggungan keluarga. Berdasarkan fakta persidangan, Syarifuddin terbukti menerima uang Rp 250 juta dari kurator Puguh. Adapun Puguh divonis 3,5 tahun penjara dalam kasus ini. Uang tersebut diberikan agar Syarifuddin selaku hakim pengawas memberikan persetujuan perubahan atas aset boedel pailit PT SCI, berupa dua bidang tanah SHGB 5512 atas nama PT SCI dan SHGB 7251 atas nama PT Tanata Cempaka Saputra, menjadi aset non-boedel pailit tanpa melalui penetapan pengadilan. Pada 21 Juni 2011 lalu, Puguh mendatangi rumah Syarifuddin di kawasan Sunter, Jakarta Utara, dengan membawa uang dalam sebuah tas merah. Kedatangan Puguh saat itu sekaligus membahas pembagian hasil penjualan aset PT SCI dengan Syarifuddin. Sekitar pukul 20.30, saat akan pamit pulang, Puguh mengambil uang dalam tas merah dari mobilnya kemudian diserahkan kepada Syarifuddin. Tas merah berisi uang tersebut dibawa Puguh ke dalam rumah Syarifuddin dan diletakkan di kursi panjang. Beberapa jam setelah Puguh pulang, penyidik KPK menggerebek Syarifuddin di rumahnya. Penyidik KPK juga menemukan mata uang asing yang terdiri dari 116.000 dollar AS, 245.000 dollar Singapura, 20.000 yen Jepang, 12.600 riel Kamboja, dan 5.900 bath Thailand, di samping uang Rp 55 juta di rumah Syarifuddin. Jaksa kemudian meminta hakim membuka sidang pembuktian terbalik bagi Syarifuddin untuk membuktikan asal-usul pecahan mata uang asing yang nilainya lebih dari Rp 2 miliar tersebut. Namun, menurut putusan hakim, uang-uang itu tidak harus disita negara dan tidak harus dibuktikan melalui pembuktian terbalik. (kps)

Keberadaan Dhana Misterius ■ Meski Ditetapkan Tersangka belum Ditahan JAKARTA, TRIBUN - Keberadaan mantan pegawai Ditjen Pajak, Dhana Widyatmika, yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi, hingga saat ini masih misterius. Dhana, yang saat ini bertugas di Kantor Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Setiabudi, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung RI sejak 17 Februari lalu. Dhana terakhir terlihat di Kantor Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Setiabudi, Jumat (24/2). “Jumat dia memang masuk kerja, tetapi kemudian izin pulang cepat,” kata Ketua Bagian Tata Usaha UPPD Setiabudi Tuti Choiriyah di Jakarta, Selasa (28/2). Tuti mengungkapkan, Senin (27/2) kemarin Dhana melayangkan surat izin untuk tidak masuk kerja hingga Selasa (28/2). Permohonan izinnya ini ditujukan agar ia dapat memfokuskan diri pada proses penyidikan Kejaksaan Agung RI terkait dugaan rekening tak wajar yang dimilikinya. “Hanya surat ini saja yang ada di meja saya. Seharusnya Rabu besok, dia sudah masuk,” ujar Tuti. Sejak Jumat lalu, menurut Tuti, pihaknya kehilangan kontak dengan Dhana. “Kami tidak tahu dia di mana. Setelah pulang cepat itu, dia tidak bisa dihubungi. Kami hanya berharap ada niat baik dia untuk menghubungi kami,” tutur Tuti. Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, namun, hingga kini Dhana belum ditahan oleh penyidik. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan

Agung Noor Rachmad mengatakan, penyidik tak takut jika ia melarikan diri, karena, Dhana telah dicegah kepergiannya ke luar negeri melalui Dirjen Imigrasi RI. “Itu (keputusan penahanan) strategi penyidikan. Biarlah itu penyidikan kan domain penyidik. Kalau penyidik belum beranggapan ditahan kenapa ditahan. Kan sudah ada pencekalan,” jelas Noor di kantornya di Jakarta, kemarin. Menurut Noor, dalam pekan ini penyidik Kejaksaan Agung berencana akan melakukan pemeriksaan pada Dhana. Namun, belum dapat dipastikan tanggal pemeriksaan. Istri Dhana, berinisial DA, kata Noor, juga akan dimintai keterangan, meski belum ditentukan waktunya. “Diusahakan secepatnya minggu ini, diusahakan karena tadi saya koordinasi dengan tim akan diusahakan secepatnya. Jangankan DA, siapa pun yang terkait akan diperiksa,” tutur Noor. Saat ini Imigrasi telah mencegah kepergian Dhana selama enam bulan ke depan. Pencegahan dilakukan setelah ia dijadikan tersangka dalam kasus dugaan mafia pajak. Ia bersama istrinya, DA, diduga memiliki rekening tidak wajar jika dibandingkan dengan profilnya sebagai pegawai pajak. DA diduga memiliki simpanan di 18 bank dengan jumlah di luar kepatutan. Satu kali transfer yang masuk ke rekening DA misalnya sebanyak 250.000 dollar AS. (kps)

KPS

Rumah Dhana Widyatmika di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Hanya Bertugas di Bagian TU DINAS Pelayanan Pajak DKI Jakarta menampik dugaan bahwa rekening gendut Dhana Widyatmika yang saat ini menjadi tersangka Kejaksaan Agung RI tersebut didapat setelah bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sekretaris Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta, Djuli Zulkarnaen, mengatakan bahwa Dhana baru bekerja di Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Setiabudi selama sebulan terhitung dari tanggal 12

Auditor BPKP Lompat dari Lantai 12 JAKARTA, TRIBUN Pegawai auditor Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Dede Purnama Cahya (37) tewas bunuh diri, lompat dari lantai 12 Gedung BPKP, Jalan Pramuka No 33, Matraman, Jakarta Timur. “Korban bernama Dede Purnama Cahya (38) warga Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan, yang juga

karyawan di sana,” ujar Kasubag Humas Polres Jakarta Timur, Kompol Didik kepada Tribunnews.com, Selasa (28/2/2012). Didik mengatakan, insiden terjadi sekitar pukul 11.20 WIB ini diduga stres kata teman-teman sekantornya. “Korban jatuh tepat di depan lobi BPKP, dengan luka tangan kanan dan kiri patah, kepalanya hancur” kata Didik.

Diduga Dede sengaja bunuh diri. Pegawai BPKP yang enggan menyebutkan nama mengatakan, aksi nekat Dede mengagetkan pegawai BPKP. Apalagi, sebelum aksinya tersebut Dede tampak biasa-biasa saja. Menurutnya, sekitar pukul 10.00 WIB Dede terlihat mengobrol dengan rekan kerja di lantai 12 gedung BPKP. Mereka

berbicara seputar audit. “Di sana juga ada tempat olahraga untuk pegawai BPKP,” ujarnya. Selang 30 menit berlalu, pembicaraan berakhir. Rekan-rekan Dede pun membubarkan diri. Namun tidak dengan Dede. Ia memilih berlama-lama berada di lantai 12, dan mengisap rokok. Entah kenapa, tibatiba Dede berjalan di atas kanopi lantai 12.

CMYK

Januari 2012. Sehingga kecil kemungkinan rekening gendut tersebut diperoleh Dhana saat bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Baru sebulan bekerja di sini dan hanya berada di bagian tata usaha, bukan wajib pajak,” kata Djuli, saat jumpa pers di Kantor Dinas Pelayanan Pajak DKI, Jakarta, Selasa (28/2/2012). Ia juga menuturkan bahwa sebelumnya yang bersangkutan bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Kemudian sempat bertugas juga di

“Satu orang temannya, juga pegawai BPKP, sempat lihat dia jalan di atas kanopi di lantai 12. Sempat ditegur tetapi tidak digubris Dede,” ungkapnya. Teguran rekan kerja justru membuat Dede semakin nekat. Ia menaiki tangga setinggi tiga meter di lantai 12. Setelah itu, Dede pun terjun bebas. “Kasihan, hancur wajahnya ,” ujarnya seraya bergegas pergi meninggalkan Tribunnews.com. Di temui terpisah, Kepala Bagaian Humas Badan

Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Enam dan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua. “Kemungkinan memang sebelum di sini. Kami juga tidak tahu banyak tentang kasus ini,” ujar Djuli. Berdasarkan penemuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dhana Widyatmika diduga memiliki rekening gendut bernilai Rp 60 miliar. Bahkan kabarnya, Dhana memiliki rekening di 18 bank berbeda dan mempunyai dua Kartu Tanda Penduduk (KTP). (kps)

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Ratna Tianti mengatakan peristiwa yang dialami Dede Purnama adalah murni bunuh diri. Pasalnya, selama ini dirinya tidak pernah melihat adanya permasalahan yang dialami Dede selama bekerja di BPKP. “Ini murni bunuh diri. Dan dia orangnya cenderung pendiam,” kata Ratna kepada wartawan di Gedung BPKP, Selasa (28/2/2012). Lebih lanjut Ratna mengungkapkan, korban baru satu bulan bekerja di

BPKP Direktorat II Deputy Perekonomian sebagai auditor. Kapolsek Matraman Kompol Joko Santoso mengatakan pihaknya menduga Dede mengalami stres. Pasalnya, sumber awal dari akun Facebooknya, Dede menulis “jangan takut mati” sebelum melakukan aksi nekat ini. “Ya kami tadi cek ternyata ada tulisan dia terkait itu. Tapi kami masih terus selidiki,” ujarnya saat ditemui wartawan. (tribunnews)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.