Buletin ceria edisi 5 - Dompet Dhuafa Pendidikan

Page 1

Edisi Oktober 2016


Menjemput Hidayah di Langit Meranti

7

1

Sebaik-baik manusia

Pemuda Pejuang Kahayya

12 15

Beranjak dan Bergerak untuk Kebaikan Sesama

Kontribusi untuk Negeri

24

21

InfograďŹ s Penerima Manfaat Dompet Dhuafa Pendidikan

Tim Redaksi

25


Oleh Ki y Andriyani

Keterangan: perayaan HUT RI ke 71 bersama sisiwa SD di Meran


Keterangan: perayaan HUT RI ke 71 bersama sisiwa di Meran

B

ismillahirrohmaanir rohiim. Langkahlangkah kami menyuarakan tanda tanya ke ka mentari baru saja m e n i n g ga l ka n p u n c a k langit tanah gambut Desa Sokop, Kecamatan R a n g s a n g P e s i s i r, Ka b u p a te n Ke p u l a u a n M e r a n , R i a u . Ta n y a tentang seper apa kelucuan dan kekhasan anak-anak akit yang akan menjadi siswa kami. Tentang sikap orang tua mereka, perangkat desa beserta masyarakat lainnya dalam menyambut kedatangan dua orang guru yang kabarnya telah lama dinan . Juga tentang ke k a y a a n a l a m t a n a h gambut dalam memenuhi

2

mutualisme. Airnya, hasil alamnya, selatnya dan masih banyak lagi. Sehari, pun mingguminggu yang kami lewa hingga mencapai bilangan bulan kian membuat kami jatuh ha . Ya, Pada apa saja. Apa saja yang membuat kami terpesona. Keramahtamahan, senyum yang begitu khas tersebab dibalut sikap malu-malu dan rasa saling memiliki. Kebersamaan yang begitu mereka tonjolkan memberikan makna belajar bagi kami. Belajar mencintai sesama. Kami menyebutnya ceracau untuk anak sagu. Itu tentang sekolah, anak-anak

yang lucu, kekonyolan mereka, bahkan kenakalan serta hal-hal yang dak pernah terpikirkan sebelumnya menjadi cerita yang tak habis kami kisahkan sembari menyelesaikan pekerjaan lain. Mereka selalu menjadi topik utama. Topik yang tetap manis meski berkalika l i d i p e r b i n c a n g ka n . Tentang perjalanan penuh perjuangan saat mengajari mereka bagaimana mengenal huruf, mengeja hingga lancar membaca. Ah, bahkan disleksia tak membuat kami patah arah. Keseruan ke ka belajar berhitung bersama mereka juga memberi warna lain yang tak kalah menarik. Belum lagi tentang cerita


3 menulis bersama mereka. Seper menuliskan kisah negeri dongeng. Tentang anak manusia yang belajar bahasa ibu peri. Bahasa asli yang menggeli k kami u n t u k m a m p u menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia jadi buk bahwa negara kami benar-benar kaya akan bahasa. Warna warni, bukan? Karena mereka adalah pelangi. Pelangi di langit Meran . Dahulu, di awal pertemuan kami dengan anak-anak sagu, mereka menganggap bahwa suku sama dengan agama. Melayu iden k dengan islam. Maka, mereka pun menyebut kami sebagai orang Melayu (Islam). Hingga suatu hari

ka m i b erh a s il b erb a gi pelajaran tentang agama ya n g d i a ku i d i n e ga ra Indonesia dengan mereka. Kami menegaskan, bahwa Melayu adalah suku. Islam adalah agama. Bahwa akit bukan agama tetapi suku. Jadi, orang-orang akit yang kelak memeluk agama islam, dak terlepas dari sukunya. Tetap akit, hanya saja telah muallaf (memeluk islam). Seiring waktu berjalan, mereka mulai memahami tentang agama. Terkait untuk apa dan bagaimana. Hingga suatu hari terlontarlah sebuah pertanyaan yang menurut ka m i b e ra t , j i ka ya n g menanyakannya adalah anak akit.

Keterangan: Kegiatan belajar mengajar di SD Meran

"Bu, ada orang islam yang bilang kalau kami (orang akit) akan masuk neraka (baca: karena dak beragama islam) dan dak masuk surga. Benar itu Bu?� Sungguh kala itu, kami merasakan ada hembusan bayu yang menusuk sampai ke ulu ha . Waktu seolah berhen sejenak. Akhirnya, melalui coaching, kami menemukan detail peris wa tentang pernyataan di atas. Bismillah, kami pun siap menjawab. "Nak, simak baik-baik ya. Untuk semua anak Ibu, ini pen ng. Nak, jawaban Ibu, Ibu dak tahu." Suasana


hening. Untuk sepersekian d e k m e re ka ke c e wa . Karena tentu mereka butuh jawaban pas . Disinilah momen besar kami d i m u l a i . R a s a ke c e wa mereka yang dilengkapi pertanyaan baru tentang mengapa gurunya dak tahu, membawa mereka pada zona alfa. Terkesiap mereka te ba saja penuh fokus.

ke neraka dulu. Allah yang tahu nak. Kita manusia hanya berusaha. Tapi, tetap harapan dan usaha kita adalah untuk diridhoi Allah sehingga masuk surga. Begitu juga kalian, anakanak ibu semua. Bisa jadi masuk surga kalau amal baiknya (masuk islam) lebih banyak dari amal buruk. Nah, jadi kita harus selalu berusaha menjadi baik ya

pemahaman, raut tertegun, raut bahagia. Tak terkatakan kala itu. D a r i s a n a l a h b e ra w a l ke a n t u s i a s a n m e r e k a terhadap islam. Kami pun mulai berani memasukkan nilai-nilai islam dalam se ap pembelajaran. Dimulai dari hal yang paling kecil. Do'a ke ka akan memulai sesuatu dan

Keterangan: Kegiatan belajar mengajar di SD Meran

"Yah, Ibu dak tahu. Ibu Si , Ibu Ki y yang beragama islam dan pakai hijab untuk menutup aurat, yang selalu berusaha untuk berbuat baik pun dak tahu nak bagaimana akhir dari Ibu berdua nan nya. Masuk neraka atau surga. Langsung masuk surga atau 4

nak. Bagaimana caranya nak? Dengan beragama. Punya pedoman dan aturan-aturan hidup nak. Supaya selamat jika mematuhinya. Seper Ibu yang beragama Islam.� Ada raut yang berbeda, seper sebuah raut

mengakhirinya. Al-fa hah. Do'a makan. Do'a belajar. Do'a bersin dan mendo'akan orang yang bersin. Adab makan dan minum dan masih banyak lagi. Lalu, pada momen kegiatan Pesantren Literasi di bulan Ramadhan, kami membimbing mereka


5 belajar tentang rukun i s l a m . Te n t a n g a p a sebenarnya ar agama dan islam itu sendiri. Kini, delapan bulan sudah kami membersamai mereka, cukup baik pengetahuan yang mereka genggam. Dari lagu islami mereka telah tahu rukun islam dan iman, kisah rosul, keutamaan bulan ramadhan, sifat nabi M u h a m m a d , n i a t- n i a t sholat fardhu, Malaikat beserta tugas-tugasnya, serta 25 Nabi dan rasul. Tentu usaha menanamkan hal tersebut adalah dengan adanya sinergi antara kami GK-Meran , Si Kurniawa dan Ki y Andriany dengan stakeholder setempat, Ibu Riya juga guru PKPU yaitu Mi a Hurrahmi dan Cut Agusvina.

Dengan sedikit ilmu yang diketahui tentang islam, anak-anak akit beberapa diantaranya tanpa ragu telah menyatakan ingin m e m e l u k i s l a m . Ka m i masih menunggu momentum yang paling tepat. Semoga dikuatkan dan diijabah oleh Allah SWT. Semoga ha -ha mereka ditetapkan akan islam. Semoga perjalanan dan perjuangan mereka dalam menjemput hidayah segera disambut oleh sang Ilaahinnaas. Aamiin. Terkadang, masih disini, pun kami telah merindui jika kelak kembali ke daerah masing-masing. Sebab mereka seper senja, yang senan asa kami tunggu sebelum petang dari balik pintu cokelat rumah s i n g ga h ka m i . S e p e r menunggu sapaan ramah,

Keterangan: Kegiatan belajar mengajar di SD Meran

ke k a k a m i m e l e w a rumah-rumah mereka. Ah, sekitar empat purnama lagi mereka akan berlari dari dalam atau sekitar rumah untuk menghadap jalan ke ka suara Buraq (baca: nama sepeda motor kami untuk setahun) yang kami kendarai melintasi rumahrumah mungil mereka. Saling sapa. Kami bersahutsahutan termasuk dengan anak-anak yang masih berusia Ba ta. Dalam bermasyarakatpun tak kalahnya suara para orangtua kami yang juga selalu membersamai harihari kami. Se ap wajah ini terlihat maka saat itu pula rasa cinta kekeluargaan itu t e r c e r m i n . Ke ra m a h ta m a h a n d a n keingintahuan mereka pun terlihat di se ap kami


keluar masuk dusun ini. Dimana ke ka seharian pintu rumah tak terbuka maka kekhawa ran mereka layaknya ayah ibu yang kini berada di kampung halaman. keikutsertaan para warga (ibu-ibu dan bapak-bapak) dalam se ap kegiatan yang kami lakukan sangat luar biasa. Kegiatan senam pagi di se ap hari minggu, maupun kegiatan terkait program yang kami jalankan. Dukungan aparatur desapun sangat kami apresiasi disini hanya saja akses yang menjadi salah satu cerita kami se ap melaluinya. Tanah gambut dengan hamparan hutan luas akan menemani perjalanan panjang se ap melewa nya. Kegiatan yang kami lakukan di dusun Bandaraya ini pun selalu melibatkan desa. Karena harapannya setelah kembalinya GK ke daerah masing-masing maka desa yang akan menjadi pionir untuk meneruskan program yang ada. Selama masa abdi, tampaklah sedikit demi sedikit Allah yang Maha 6

Keramahtamahan, senyum yang begitu khas tersebab dibalut sikap malu-malu dan rasa saling memiliki. Kebersamaan yang begitu mereka tonjolkan memberikan makna belajar bagi kami. Belajar mencintai sesama.

ata s s e ga l a nya memberikan pancaran sinar indahNya disini. Mulai dari datangnya guru bantu (GK-DD), ruang kelas dari DD, sumbangan ruang kelas dari PKPU, guru bantu P K P U , b a n t u a n p e r l e n g ka p a n s e ko l a h a n a k- a n a k d a n m a s i h banyak lagi. Bahkan saat ini s e d a n g p r o s e s pembangunan mushallah (alhamdulillah dan insyaAllah). Suara azan y a n g s e l a m a i n i ka m i rindukan semoga bisa kami dengarkan di penghujung masa bak kami. Amin. Minoritas daklah lantas menjadi pembatas. Itulah sekelumit kisah tentang menjemput hidayah di langit Meran . Kisah utuhnya, hanya Dia yang mampu merekam dan menuliskan. Alhamdulillahirobbil'alami n.


Oleh Vikram Makrif


8

S

ebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya. Sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang diamalkan. Sebaik-baik harta adalah harta yang disedekahkan.

Berawal dari ga kalimat diatas,aku bertekad untuk menjadi manusia yang baik dengan cara menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Selama ini aku telah menerima banyak manfaat dari harta yang b a i k ya i t u h a r ta ya n g diberikan oleh para donatur Dompet Dhuafa dengan Keikhlasan Ha mereka. Aku merupakan salah satu anak yang mendapatkan bantuan beasiswa Pendidikan D o m p e t D h u a fa ya i t u bersekolah gra s selama 5 Keterangan: Kegiatan Jampang mengaji

tahun untuk jenjang SMP dan SMA di sekolah SMART Ekselensia Indonesia. B e r s e ko l a h d i S M A R T Ekselensia Indonesia telah mejadikanku anak yang berpendidikan dan berguna untuk orang lain. Karena dengan bantuan dari Dompet Dhuafa Tersebarlah kebaikan yang kuterima. Namun, bagiku Kebaikan dak boleh putus di penerima manfaat seper ku saja, tetapi Kebaikan harus terus mengalir kepada se ap manusia yang berada di sekitarku. Tiga Kalimat diatas merupakan mo vasiku untuk terus berbuat kebaikan. Aku berkeinginan memiliki ilmu yang baik dengan mengamalkan ilmu yang telah diberikan oleh SMART Ekselensia

Indonesia Kepadaku. Aku juga bertekat menjadi manusia yang baik dengan cara bermanfaat untuk orang-orang disekitarku. Serta berkontribusi untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik dengan g e n e r a s i y a n g berpendidikan dan memiliki ilmu yang bermanfaat. Selama ini tak banyak kontribusi yang ku persembahkan untuk negeri ini. Tak banyak pula ke b e r m a n fa a t a n ya n g kuberikan untuk orang lain disekitarku. Namun, dengan keinginan yang kuat, aku berusaha untuk dapat berguna untuk orang lain dan berkontribusi sebaik yang ku bisa walau hanya sedikit manfaat yang dapat dirasakan oleh orang lain sekitarku.


Berada di SMART Ekselensia Indonesia selama 4 tahun, sudah banyak ilmu yang aku dapatkan, mulai dari ilmu dunia sampai ilmu tentang akhirat. Ilmu-ilmu itu dak akan berar jika dak ku amalkan, dan dak akan bermanfaat bila dak ku sebarkan dan ku ajarkan pada orang lain.

telah aku dapat kepada anak-anak disekitar jampang dengan memberikan mereka pengetahuan tentang AlQuran dengan baik dan benar. Pada program Jampang Mengaji ini aku ditunjuk

Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Quran dan yang mengajarkannya

Jampang Mengaji merupakan program Asrama SMART Ekselensia Indonesia yang bertujuan untuk membimbing anak-anak sekitar desa Jampang agar lebih cinta te r h a d a p A l - Q u ra n . hadits Rasul meyatakan “ S e b a i k - b a i k ka l i a n adalah orang yang belajar Al-Quran dan yang mengajarkan nya�. Seper yang dikatakan hadits tersebut, agar aku menjadi salah satu dari manusia yang baik, adalah dengan belajar al-Quran dan mengajarkannya. Jampang mengaji salah satu cara a ga r a ku d a p a t mengajarkan ilmu yang

Keterangan: Mengajar adik kelas di SMART EI

m e n j a d i ko o rd i n ato r selama enam bulan atau satu semester. Menjadi koodinator dan sekaligus pengajar Jampang Mengaji membuatku senang karena dengan begitu, aku dapat menyebarkan ilmu yang telah didapat dari SMART Ekselensia Indonesia kepada anak-anak disekitar jampang.

Aku merasakan kebahagian tersendiri saat dapat melihat para peserta Jampang Mengaji Bersemangat dalam mempelajari ilmu AlQ u ra n . Te nt u nya p a ra pengajar merasa senang, te r u ta m a a ku s e b a ga i koordinator jampang mengaji. Saat para peserta mengaji d e n ga n s u n g g u h sungguh dan ceria, bahkan ada beberapa peserta jampang mengaji yang sudah datang ke SMART Ekselensia Indonesia pukul 14:00 WIB p a d a h a l ke g i ata n j a m p a n g m e n ga j i dimulai setelah ashar. Mengajar adalah salah satu kegiatan yang aku sukai. Mengajar apapun itu, asalkan dengan mengajar tersebut aku dapat bermanfaat untuk orang lain. Entah itu mengajarkan pelajaran sekolah seper Matema ka,ďŹ sika,bahasa biologi tau yang lainnya seper menjahit, silat, pramuka dan sebagainya. Semua hal yang berhubungan dengan mengajar akan aku lakukan dengan senang ha dan 9


semampu ku tentunya. Salah satu kegiatan mengajar dibidang non akademik yang aku lakukan adalah mengajar pramuka untuk penggalang di SDN Jampang 04. Berbekal modal pela han KMD (Kursus Mahir Dasar) untuk menjadi seorang pembina pramuka yang diberikan

Membina Pramuka di SDN Jampang 04 membuatku dapat mewujukkan t e k a d k u u n t u k mengamalkan ilmu yang aku miliki kepada masyarakat di sekitarku. Kein gin a n ku memb in a pramuka di SDN Jampang 04 adalah untuk membentuk karakter yang

untuk masyarakat. Aku dak hanya mengajar di satu tempat yang tetap, karena jika aku hanya mengajar di satu tempat yang sama , maka ke b e r m a n fa a t a n ya n g dapat aku berikan hanya terbatas di tempat itu saja. Maka dari itu aku memutuskan untuk

Keterangan: Kegiatan belajar menjahit

oleh SMART Ekselensia Indonesia, aku Mencoba untuk terus dapat menyebarkan ilmu yang kumiliki kepada orang yang berada disekitarku. yaitu mengajar pramuka kepada para murid kelas 4 dan 5 SDN Jampang 04 se ap hari sabtu.

10

baik bagi para peserta didik. Kegiatan mengajar dak harus selalu diwujudkan mejadi seorang pembina ataupun pengajar. Tetapi juga dapat diwujudkan dalam bentuk menjadi seorang Duta yang dapat memberikankan pengetahuan yang baru

menjadi salah satu Duta Gemari Baca agar aku dapat memberikan pengetahuan baru ke berbagai tempat dan berbagai golongan. D u ta G e m a r i B a c a i n i bertugas untuk menyebarkan informasi tentang literasi kepada semua orang dan mengajak orang lain untuk senang


11 m em b a ca . A ku s a n gat senang dan bangga dapat menjadi bagian dari Duta Gemari Baca yang dibentuk oleh Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa. Sebab, menjadi Duta Gemari Baca membuatku merasa menjadi orang yang berguna untuk mengajak orang lain mengenal dan menyukai litrasi.

mewadahi usahaku untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. S e m o ga ke b a i ka n d a n kebermanfaatan akan terus

mengalir kepada sebanyak m u n g k i n o r a n g membutuhkannya. Karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang Bermanfaat.

Beberapa kegiatan yang kulakukan selama menjadi duta gemari baca adalah memberikan pengetahuan baru dan mengajak anakanak di sekitar daerah Kahuripan untuk mencintai litrasi dan gemar membaca. Selain itu, ada pula kegiatan membuka Pojok Baca di desa Jalan Duren, Depok pada hari minggu tanggal 18 September 2016. Pojok Baca yang dibuat para Duta G e m a r i B a ca te rs e b u t diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta anak-anak yang berada di desa Jalan Duren semakin gemar membaca. Alhamdulilah dengan berbagai kegiatan yang aku lakukan di SMART Ekselensia Indonesia, dapat Keterangan: Kegiatan Jampang mengaji


Oleh Diah Ayu Olif


Keterangan: Foto bersama anak-anak Kahayya

B

eberapa waktu lalu, di dalam perjalanan saya ke s u a t u d e s a d i d a e ra h Bulukumba Sulawesi Selatan, ke ka melakukan perjalanan bersama m misi jelajah Kopi Indonesia D o m p e t D h u a fa . S aya cukup dibuat kagum dengan beberapa pemuda yang tergabung di dalam NGO lokal, melakukan pendampingan kepada penduduk desa dengan mendirikan taman bacaan dan petani kopi yang ada di desa tersebut. Jujur yang ada di bayangan saya ke ka mengunjungi desa tersebut, merupakan satu desa yang mudah u nt u k d i ca p a i d e n ga n fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Bayangan indah saya seke ka langsung sirna, karena untuk menuju lokasi desa t e rs e b u t m e m e r l u ka n perjuangan yang lumayan melelahkan dan berat, dimana saya harus berjalan kaki sejauh 7 KM melewa hutan untuk naik ke atas bukit dimana desa itu berada.

Kahayya adalah nama desa tersebut, desa yang pemandangan nya sangat luar biasa indah, tetapi minim dengan fasilitas modern salah satu nya l i s t r i k . Te r nya ta d a k semua listrik dapat dinikma oleh penduduk d e s a t e rs e b u t . Te t a p i perjuangan yang kami rasakan dak seberapa beratnya menurut para pemuda yang tergabung di dalam NGO lokal tsb. Sebut saja salah satu nya bernama “Tismi�, seorang perempuan muda ber usia sekitar 23 tahun yang menurut saya mempunyai semangat luar biasa untuk berperan serta terhadap kemajuan desa tersebut, khusus nya dalam mengajar anak-anak penduduk desa

Kahayya. Karena menurut Tismi, beberapa bulan sebelum nya jalanan yang kami lewa jauh lebih sulit dan belum bagus seper sekarang ini. Wow, ar nya pemuda-pemuda ini adalah pemuda tangguh dan hebat, karena mereka mau datang ke desa ini berulang ka l i u n t u k m e l a ku ka n kegiatan sosial nya, yang mereka dak dibayar sepeserpun. Ke ka saya tanya kepada Tismi, mengapa dia tertarik dengan pengembangan pendidikan di desa ini? Jawaban Tismi adalah “Karena jiwa saya mengajar, saya memang menginginkan untuk membagi ilmu saya kepada semua orang, ada rasa kepuasan yang saya 13


dapatkan untuk menjalankan misi sosial yang saat ini saya sedang jalani, walaupun tanpa bayaran sepeserpun �. Yang makin membuat saya semakin kagum adalah Tismi saat ini juga sedang menempuh study S2 di

salah satu universitas di Makassar. Membayangkan, seandainya lebih banyak lagi pemuda-pemuda hebat lainnya seper Tismi y a n g m a u menyumbangkan tenaga dan ilmu yang mereka dapatkan tanpa melihat nilai nominal uang yang besar untuk membantu masyarakat desa ter nggal, pas Indonesia akan 14

menjadi negara yang sangat maju. Tetapi melihat fenomena dan kenyataan yang ada saat ini, banyak sekali saya temui pemuda atau remaja yang bersekolah nggi di luar negeri atau pun ber-sekolah di sekolah ternama di pusat ibu kota Indonesia, terbiasa h i d u p e n a k dengan fasilitas mewah, s e m u a serba ada dan hanya nggal suruh. Seper nya saya hanya b e r m i m p i saja....hmmmmmmm.... Saat ini Tismi dan temanteman nya yang tergabung di dalam Indonesia Movement Project yang b e ke r j a s a m a d e n ga n Dompet Dhuafa sedang melakukan pendampingan untuk petani kopi yang ada di desa Kahayya, tujuannya agar petani kopi di desa tersebut bisa memiliki

pengetahuan dalam m e n ge l o l a ko p i ya n g kualitas nya baik dan nama kopi Kahayya bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat Indonesia. Melihat semangat mereka yang nggi dan serius ingin melakukan branding terhadap kopi dan desa tersebut, membuat ha saya tergerak untuk berperan serta walaupun hanya sedikit yang saya bisa berikan dengan membantu dan membimbing mereka di bidang branding dalam mencapai tujuan akhir yang d i h a ra p k a n . Ya i t u : mengangkat kesejahteraan p e t a n i ko p i d a n ko p i Kahayya di mata masyarakat Indonesia. Mari kita doakan bersama, untuk perjuangan para pemuda-pemudi hebat tersebut, melihat mereka melakukan semua nya dengan penuh ketulusan d a n C I N TA t e r h a d a p sesama manusia, karena CINTA dapat membuat semua doa dan harapan bisa menjadi NYATA... “Selalu ada CINTA dibalik KOPI�....


Oleh Kushendra Tarwana


16

A

nak kecil itu tak berbeda dengan anak kecil pada umumnya. Sekolah, bermain, dan mengaji di dekat rumahnya. Hingga semua berubah ke ka krisis ekonomi yg luar biasa tahun 1997 melanda Indonesia, saat itu ia baru kelas 4 SD. Akibat dari krisis tersebut, kondisi ďŹ nansial keluarganya goyah. Usaha orang tuanya mengalami kemunduran, dan bangkrut. Akhirnya tanpa diminta oleh siapa pun, ia mengiku teman-teman di lingkungan rumahnya m e n c a r i u a n g d e n ga n b e r b a ga i c a ra s e p e r mencari ikan disawah dan bekerja di pasar Parung. Berbagai pekerjaan ia lakukan, mulai dari menjual plas k, kuli panggul, hingga

membantu menjaga dagangan penjual tahu. Ia ingat betul ke ka pertama kali ia mulai main ke pasar, dengan bermodal uang Rp 1000 yang diperoleh dari orang tuanya, ia diam-diam pergi ke pasar untuk berjualan plas k eceran. Ia menjajakan dan menjual kantong kresek keliling pasar parung sampai sore, dan laku 20 kresek. Sehingga ia memperoleh keuntungan Rp 2000, jadi total uang yang ia miliki adalah Rp 3000. Selain mendapat keuntungan tersebut, ia juga mendapatkan upah sebagai kuli panggul sebesar Rp 1000. Uang berjumlah Rp 4.000 tergolong besar baginya saat itu. Sejak hari

itu, sepulang sekolah ia selalu main ke pasar untuk berjualan kantong kresek dan kuli panggul se ap hari, dari senin sampai jumat, bahkan sabtu minggu pun ia main kepasar dari pagi sampai sore. Ak vitas bekerja ke pasar ia lakukan sampai lulus SD. Ia tak memiliki impian sedikitpun untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMP karena keterbatasan biaya. Tapi alhamdulillah Allah memberi jalan baginya melalui bantuan salah satu saudaranya, ia dapat melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Melanjutkan pendidikan SMP bukan berar menghilangkan kesibukannya bekerja di

Keterangan: pendakian ke Gunung Papandayan


pasar, bahkan ak vitas di pasar cenderung semakin padat. Ia bangun dini hari untuk ke pasar, kemudian berangkat sekolah dari pasar, lalu pulang sekolah kembali bekerja di pasar lagi. Semua itu ia lakukan semata-mata untuk

bekasdi belakang pasar. Bahkan dak segan-segan ia meminta majalah tersebut secara cumacuma sambil berharap kemurahan ha Pemilik agen koran bekas. Ya, walaupun dak selalu diberi secara gra s,

dak. Alasannya klasik, sama seper sebelumnya karena ke adaan biaya.Menjelang batas akhir penda aran, Allah kembali menolongnya. Saudara yang sebelumnya sudah membantu, mau membantu kembali biaya

Keterangan: pendakian ke Gunung Papandayan

m e m e n u h i ke b u t u h a n hidupnya agar tak merepotkan orang tua. Bekerja di pasar m e n g e n a l ka n i a p a d a banyak hal, salah satunya adalah kegemaran membaca. Ia mulai gemar membaca melalui koran dan majalah bekas. Semua itu ia dapat dari agen koran

iakadang membayar dengan harga yang sangat murah untuk majalah yang berukuran tebal. Kegemaran membaca terus melekat padanya hingga saat ini. Setelah lulus SMP, lagi-lagi ia tak pernah berďŹ kir untuk melanjutkan sekolah ke SMA, berani bermimpi pun

sekolahnya. Itulah sepenggal kisah masa kecil saya, Kushendra Tar wana, atau temanteman biasa memanggil saya dengan panggilan Hendra. Saya selalu bersyukur karena saya mengalami masa kecil yang tak begitu manis bahkan dapat dibilang cukup keras. 17


18 Sebab, jika tak mengalami pengalaman yang cukup keras, mungkin saya akan terjebak dalam zona nyaman yang membuat saya terlena dan tak pernah tahu rasanya berjuang dalam hidup. Saat ini saya kuliah di Universitas Pamulang , Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan, Semester 7. Sebelumnya saya kuliah di AMIK BSI Ciputat Jurusan Manajemen Informa ka, dan lulus tahun 2011. Saat ini saya juga berprofesi sebagai pekerja di salah satu Perbankan BUMN,

yaitu Bank BRI Kantor Cabang Bintaro. Karena tak mau hanya terjebak pada ru nitas pekerjaan untuk kepen ngan pribadi, saya dan beberapa teman menginisiasi sebuah gerakan social bernama Tripforcare. TripforCare merupakan sebuah upaya untuk menciptakan trend baru b a h w a ke g i a t a n a l a m terbuka bukan hanya tentang explorasi keindahan alam indonesia, bukan hanya sebuah perjalanan penuh makna, bukan hanya tentang kebersamaan dalam

p e rs a h a b a t a n d e n ga n keberagaman. Namun juga sebuah cara asik dan seru untuk berbagi dengan mengajak siapapun terlibat mendukung program gerakan-gerakan sosial. TripforCare diinisiasi seiring dengan lahirnya Gerakan Banten Mengajar, yaitu sebuah gerakan yg fokus pada pengembangan pendidikan di Banten. Secara singkat GBM dapat dijelaskan sebagai upaya yg mengajak semua pihak agar a m b i l b a g i a n menyelesaikan masalah pendidikan di Banten. Hingga hari ini, sudah

Keterangan: Tripforcare ke Baduy dalam


hampir 200 orang dari berbagai daerah dan profesi, seper pelajar, mahasiswa, pekerja, b a h ka n p e n g u s a h a yg terlibat dan berpar sipasi bersama kami dalam mendukung berbagai program gerakan sosial. Mereka yg pernah mengiku trip bersama Tr i p f o r C a r e m e m b e r i

session. Yaitu sebuah ajang memperkenalkan program gerakan sosial yg kami dukung, dan moment saling m e m p e r ke n a l k a n d i r i termasuk kegiatan sosial atau komunitas yg para peserta iku . Harapannya dari Sharing Session tersebut, terjalin silaturahmi antara peserta dan terjalin sinergi antara

Papandayan, support GBM Batch 1 2. Campoengan (Camping di Kampung) Situ Gintung, support SDI Ruhul Amin 3. Backpacker ke Gunung Pulosari & Pantai Carita, Support Indonesian Share 4. Nanjak Bareng ke G u n u n g C i k u r a y,

Keterangan: Tripforcare ke Baduy dalam

apresiasi kepada kami, sebab mereka bukan cuma bersuka cita. Namun mereka juga mengaku mendapat pengalaman baru, dimana kami dalam se ap kegiatan menyisipkan acara sharing

komunitas atau gerakan sosial yg mereka iku . Selama perjalanannya Tr i p fo r C a re s u d a h melaksakan beberapa kali Open Trip, yaitu : 1. Pendakian ke Gunung

Support GBM Batch 2 5. Explore Ujung Kulon Na onal Park (Pulau Peucang), support Iuran Guru 6. Culture Trip ke Baduy Dalam, support Turun Tangan Banten 19


Sehingga dalam 10 bulan TripforCare sudah Open Trip ke 6 Des nasi yg berbeda, dan sudah mendukung 6 Program G e ra ka n S o s i a l . S e l a i n ak fdi TripforCare, saya jugaterlibat sebagai Relawan Turun Tangan Banten, Gerakan Banten Mengajar, dan Indonesian Share.

20

tak ada yang is mewa yaitu bagaimana kita mengupayakan waktu yang kita miliki tak terbuang percuma. Sebab banyak teman-teman yang terlibat di ak vitas sosial pun tak jauh berbeda dengan saya, kebanyakan dari mereka juga pekerja atau mahasiswa yang senin sampai jumat sibuk dengan ak vitas hariannya masingmasing.

Saya selalu memegang teguh prinsip bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Sebagai manusia yang diberi kehidupan oleh yang Maha Hidup, tak patut jika hanya menjadi seonggok daging yang punya nama. Maka sudah selayaknya sebagai mahkluk yang diberi kelebihan oleh Tuhan, kita sebagai manusia harus saling membantu, saling melengkapi, dan saling berbagi. Memberi sesuai d e n ga n a p a ya n g k i ta mampu, apa yang kita miliki, dan apa yang kita bisa lakukan.

Saya sangat bersyukur dapat berinteraksi dengan lingkaran orang-orang yang memiliki rasa peduli yang nggi pada sesama. Saya berharap dapat mempertahankan semangat & komitmen saya serta para relawan untuk terus bertahan, dan bergerak bersama, untuk menciptakan perubahan bagi lingkungan sekitar. Serta yang tak kalah pen ng adalah sinergi a n t a r ko m u n i t a s a ga r gerakan yang dibentuk dapat semakin berdampak maksimal, tak hanya bergerak sendiri-sendiri.

Perihal membagi waktu pada prinsipnya sederhana,

Sejarah Indonesia, bahkan dunia tak luput dari peran

Pemuda. Selagi muda, beranilah bermimpi dan berďŹ kir besar, karena kita adalah penentu masa depan Indonesia. Serta pilihlah jalan terjal yang penuh tantangan, bukan memilih jalan mudah d e n g a n ke n y a m a n a n . Beranjaklah segera jika kita sudah merasa hidup nyaman, karna itu tanda hidup kita mulai dak mengalami kemajuan.

Sejarah Indonesia, bahkan dunia tak luput dari peran Pemuda. Selagi muda, beranilah bermimpi dan berďŹ kir besar, karena kita adalah penentu masa depan Indonesia.


Oleh Nunung Mulyani


S

udah menjadi pertanyaan klasik bagi para pelajar atau pekerja di luar negeri, “ K a p a n p u l a n g membangun negeri? Kamu harus berkontribusi untuk Indonesia”. “Pertanyaan” ini menjadi “pernyataan” yang sudah ditangkap betul oleh saya. Dengan latar belakang itulah saya bergabung di komunitas Sahabat Beasiswa (sahabatbeasiswa.org). Sahabat Beasiswa m e r u p a ka n o rga n i s a s i sociopreneur di bidang p e n d i d i k a n (SocioEdupreneur) yang berdiri sejak tahun 2012. Sahabat Beasiswa ini mempunyai visi “Menjadi Lembaga Penyedia Informasi dan Pembinaan Beasiswa Nomor Satu di 22

Indonesia pada 2016”. Pada komunitas Sahabat Beasiswa, saya menjadi CoFounder Sahabat Beasiswa Goes Abroad. Saya lulus S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, U nve rs i ta s I n d o n e s i a . Selama kuliah saya menerima beasiswa Beastudi Etos Dompet Dhuafa (tahun 2010-2013). Saya saat ini melanjutkan studi S2 di University of Bologna jurusan Health E c o n o m i c a n d M a n a g e m e n t . Sebelumnya saya telah diterima di lebih dari 5 kampus di United Kingdom d a n b e b e ra p a N e ga ra Eropa dan mendapatkan penghargaan sebagai “Figure Profile” di Sahabat Beasiswa. Saya juga pernah b e ke r j a d i s a l a h s a t u

Rumah Sakit Swasta di Jakarta. Berkontribusi di Kampung Halaman Selain ak f di Sahabat Beasiswa, saya juga ak f d a l a m p ro g ra m s o s i a l seper Ramadhan For Kids yang saya gagas bersama teman-teman se ap bulan Ramadhan untuk Social Project di sekitar Jakarta. Ti k balik kehidupan saya adalah pada saat kenangan masa kanak kanak, dimana ibu saya (Bu Painah) adalah seorang single parent (orang tua pisah sejak saya berumur 4 tahun). Dari situlah ibu pontang pan ng bekerja dari pagi hingga sore. Saya selalu dibawa beliau kemanapun b e l i a u b e ke r j a . Ke ka


hendak ke sawah, saya d i b o n c e n g d i b e l a ka n g dengan kaki di ikat di bawah sedel sepeda. Dari situlah saya merasa terharu sekaligus bertekad bahwa kelak saya akan bersekolah se nggi- ngginya dan bisa menggan kan ibu untuk menanggung hidup keluarga. Idola saya adalah Andrea Hirata dan Ridwan Kamil. Saya mempunyai cita-cita untuk segera lulus dan kembali ke tanah air untuk mengabdi di kampung halaman (Purworejo). Saya ingin suatu saat bisa ikut m e m b a n t u p ro g ra m program yang bermanfaat untuk masyarakat di sekitar daerah saya, entah itu dalam bidang kesehatan, pendidikan ataupun sosial.

Saya mempunyai cita-cita untuk segera lulus dan kembali ke tanah air untuk mengabdi di kampung halaman (Purworejo).

23



Rina Fatimah

Pradila Maulia Aza El-Munadiyan Andi Angger Sutawijaya Hassan Afif Nur Hikmah Ramadhan Asyuhandar Arif Eni Megawati Pradila Maulia Andi Angger Sutawijaya Asmat Haryadi Pradila maulia Dindin Komarudin ddpendidikan@gmail.com

25


Dompet Dhuafa Pendidikan Jalan Raya Parung - Bogor KM 42 Jampang Kemang, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16310 Phone: +62 251 8610817, 8610818, 8162044

www.pendidikandd.org


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.