3 minute read

30 Peran DPKLTS Dalam Pembangunan Eco Wisata Nicolaus Lumanauw

Next Article
Oman Abdurahman

Oman Abdurahman

30

PERAN DPKLTS DALAM PEMBANGUNAN ECO WISATA

Advertisement

Nicolaus Lumanauw

Sahabat DPKLTS Association of The Indonesian Tours and Travel Agency (ASITA) JBU Tour and Travel

Tak terasa DPKLTS telah berumur 20 tahun sejak berdirinya di tahun 2021, ada pepatah mengatahkantua-tuakeladimakintuamakin menjadi, demikian semboyan ini sering terdengar, demikian juga dengan keberadaan DPKLTS yang secara konsisten memperhatikan lingkungan Tatar Sunda, dan berusaha keras menjaga baik alam maupun budayanya. DPKLTS juga konsisten dengan kearifan lokal, yang tetap menjadibidang utamakepeduliannya.

Kehadiran DPKLTS tidak dapat dipungkiri dan tidak dapat diragukan, serta diakui oleh Nasional dan International atas perannya di dunia lingkungan alam dan budaya. Keberadaan DPKLTS tentu sangat strategis dalam rangka kebijakan terkait dengan otomi daerah dalam merumuskan dan mengimplimentasikan terhadap berbagai kebijakan terutama dalam program pembangun pariwisata.

Dengan era otomi daerah tentu pemerintah daerah setempat memiliki kewenangan yang lebih besar untuk menetapkan dan mengkontrol terhadap pembangunan daerah yang sesuai dengan potensisebuah daerah.

Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021 181

Kehadiran pariwisata kini telah menjadi world wide industries boom, walau pun dalam kondisi buruk saat ini dengan adanya Covid-19, kegiatan industri pariwisata banyak yang mengalami keterpurukan dan dampakyangcukupbesar,sehinggamulaidariWHO,WTOdanberbagai organisasi memberikan perhatian efek Covid-19 terhadap bidang pariwisata.

Dalam keberadaan kondisi seperti ini, kehadiran DPKLTS tentu mempunyai peranyangsangat strategis dan penting dengan segudang pengalaman dan kemampuan anggotanya selama 20 tahun berlanglang buana di alam dan budaya Tatar Sunda. Sebagaimana diketahui, dalam konsep pembangunan diperlukan adanya upaya meningkatkan kemampuan manusia untuk mempengaruhi masa depan, yaitu:

Pertama: Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan manusia secaraoptimal,individuatau group sebagai capital building.

Kedua: Mendorong kebersamaan dan nilai serta kesejahteraan rakyat, kemakmuran wilayah, kelestarian lingkungan.

Ketiga: Pembangunan berarti memberi kepercayaan kepada masyarakat guna membangundirinyasendiri.

Keempat: Membangkitkan kemampuan yang berkelanjutan, menggali kemampuan diri, kemampuan berinovasi dan berkreasi.

Kelima: Tidak berjiwa ketergantungan. Jadi dari kelima principal points tersebut akan terbentuk suatu self think and group efficiency, yang ternyata selalu di kontribusikan oleh DPKLTS ke desa-desa, baik tentangalammaupunbudayanyadilingkungan TatarSunda.

Eco Wisata adalah Cita-cita Karuhun

Bila orang bertanya apa yang luar biasa Indonesia, maka semua orang akanmenjawabalamnya luar biasa, pertaniannya, budayanya, lautnya, pantainya dan cuacanya. Memang alam Indonesia luar biasa, di sepanjang garis khatulistiwa yang membentang dari Afrika hingga Amerika Latin.

Tidak semua negara memiliki alam seperti Indonesia yang berada di

182 Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021

daerah garis khatulistiwa, apa lagi seperti di Tatar Sunda dengan alamnya yang subur dan indah. Gunung, rimba, laut, sungai yang dimilikinya sangat kaya, dan di dalamnya terdapat potensi wisata.

Oleh sebab itu sangat pantas sehingga Indonesia disebut sebagai untaian zamrut di khatulistiwa, khususnya Tata Sunda, yang mendapat julukan dari Brouwer, seorang budayawan Belanda yang lama tinggal di Bandung, bahwa BumiPasundan LahirKetikaTuhanTersenyum.

Dunia kini sedang menghadapi suasana yang menakutkan. Suasana Covid-19 membuat manusia menjadi bingung untuk melakukan berbagaiaktivitas,sehinggamanusiamembutuhkansesuatu hal dalam kehidupan. Memilih mengurung diri berbulan-bulan bahkan bertahuntahun tentu manusia akan menjadi kehilangan suatu bodies control dan stability, manusia perlu melakukan berinterakasi dengan alam.

Oleh karena itu manusia makin rindu untuk mencari sebuah bentuk kegiatan, yaitu kegiatan yang sehat yang mampu menggabungkan kebutuhan jasmani, alam dan teknologi, untuk mendapatkan suatu kebebasan menghilangkan travel and event shock.

Jadi tidak aneh, sekarang begitu banyak orang memilih eco dan desa wisata, dan menuju ke lingkungan alam yang terbuka terutama di desa-desa untuk mendapatkan kesehatan dan trend dalam hidupbaru dimasa new normal, guna mendapat normal comfortable and healthy nature.

Kata eco sering diartikan banyak orang yaitu lingkungan. Secara etymology dapat dimaknai dari asal “earth community cybernetic biotic and abiotic“ atau dalam BahasaYunani diartikan”rumah“. Bila disimak dari filosofi untuk membangun eco dan desa wisata seperti pemikiran dan goal DPKLTS terhadap Lingkungan Tatar Sunda, berikut adalah upaya mengembalikan dan menciptakan dan/atau untuk melanjutkan perjuangansertacita-cita parakaruhunorangSunda, yaitu:

Pertama: terciptanya sumber daya kawasan lindung hutan dan kawasan budi daya yang kaya manfaat dan berkelanjutan sesuai kearifan lokal, tatanan adat, istiadat dan budaya karuhun yang menjunjung tinggi nilai nilai luhur, moral dan etika yang diwariskan olehparaleluhur.

Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021 183

Kedua: geledegan leuweungna, recet manukna, cur cor caina, gemah ripah, jeung makmur rahayatna.

Ketiga: mengembalikan fungsi kawasan lindung hutan (leuweung titipan, leuweung tutupan, leuweung baladahan), supaya tidak terjadi no forest, no water, no future (leuweung ruksak, cai beak, manusia balangsak).

Keempat: gunung kaian, gawir awian, cinyusu rumateun, pasir talunan, lebak caian, sampalan kebonan, walungan rawateun, legok balongan, dataran sawahan, situ pulasaraeun, lembur uruseun, basisir jagaeun.

Kelima: Budaya Pasundan dijadikeun pameungkeut pageuh karahayuan, kalayan tujuan ngawangun nagara anu gemah ripah repeh rapih.

Membangun eco dan desa wisata dipandang perlu melibatkan kehadiran DPKLTS menjadi kurator terhadap alam dan budaya, sehinggadalampembangunan eco dandesapariwisatatidak sajahanya denganpendekatanekonomi.***

184 Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021

This article is from: