Selektif dan
Arif Memilah Media
Dahsyat! Perkembangan media saat ini. Nyaris tak ada lagi ruang tersisa dalam kehidupan yang tidak tersentuh olehnya. Media melalui beragam produk cetak, elektronik hingga online telah mempengaruhi berbagai tradisi, budaya hingga peradaban manusia.
M
ulai dari cara kita berkomunikasi, berpikir, merasa hingga bertindak, seolah-olah terpandu dan terarahkan oleh media. Tak aneh rasanya, bila masa kini didengungkan sebagai abad kejayaan media, yang ditandai menjamurnya teknologi informasi. Karenanya, pada edisi pertengahan tahun ini, Swadaya hadir di hadapan Sahabat dengan mengangkat wacana mengenai ’ketangguhan’ media. Mencermati dan menelisik sisi positif maupun negatif media dalam kehidupan sehari-hari. Mengajak untuk bersikap selektif dan arif dalam memilah dan memilih media yang layak dikonsumsi, bagi diri pribadi maupun keluarga. Terlebih lagi, bagaimana menemukan media
yang mengantarkan penikmatnya untuk menapaki jalan yang lurus, yaitu jalan Allah SWT. Untuk bahasan lainnya, diharapkan semakin memperkaya Sahabat dengan beragam isi yang berbeda. Ada berwisata sehat ke International Holistic Tourist Hospital (rubrik Jelajah Wisata), pentingnya melakukan Medical Check-Up Pranikah bagi pasutri (rubrik Bugar), hingga bagaimana Menjadi Muslimah yang ‘dibeli’ oleh Allah (rubrik Beranda Teh Ninih). Insya Allah, kritik dan saran dari para Sahabat menjadi hal yang penting bagi kami. Ya, agar majalah ini tak hanya sekadar kumpulan aksara tanpa makna, tapi lebih dari itu, menjadi oase ribuan hikmah. Semoga!
Swadaya 82 _ Juni 2009
1
Sapa Redaksi ~ 1 Daftar Isi ~ 2 Salam ~ 3 Laporan Keuangan ~ 4 Galeri ~ 5 Jejak Pemberdayaan ~ 9 Sajian Utama Bermula dari Media, Kehancuran itu Menyapa ~ 10 Jelajah Wisata International Holistic Tourist Hospital (IHTH): Berwisata sekaligus Mengenal Tubuh secara Paripurna ~ 12 Dapur Kita Mengenal Lalapan yang Bermanfaat ~ 14 Bugar Medical Check-Up Pranikah: Merentas Masa Depan bagi Calon Pasutri ~ 15 Fashion Muslim Aneka Aksesoris Pemanis Busana Muslimah ~ 16
Beranda Teh Ninih Menjadi Muslimah yang ‘dibeli’ Allah (1) ~ 17
Pundi Persepsi Penentu Kita Mengeluh atau Bersyukur ~ 18 Info ~ 20 Solusi Islam Jatuh Cinta, Tapi...! ~ 21
Inspirasi Yusuf Islam: Menemukan Islam setelah Pencarian Panjang ~ 22
PENERBIT Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN : 1693-3087 PENASIHAT KH. Abdullah Gymnastiar PENGARAH H. Dudung Abdul Ghani, SE. REDAKTUR AHLI Abu Fadhli Prof. Dr. KH. Miftah Faridl KH. Hilman Rosyad Syihab, Lc. DEWAN REDAKSI H. Muhammad Iskandar H. Asep Hikmat Agus Kurniawan H. Asep Teja Setia Somantri Dede Mulyawan REDAKTUR Suhendri Cahya Purnama REPORTER Sansan Darajat
Refleksi ~ 24 KH. Abdullah Gymnastiar “Hati-hati dengan Pujian”
KONTRIBUTOR Ira Apriatin (Priangan Timur) Diah Kusumah (Lampung) Dendi Prasojo (Semarang) Yasir (Jakarta) Soleh (Palembang) Yudhi Widyatmoko (Yogyakarta) Dyah Isnaini (Bogor) DESAINER Muhammad Alfian Khat
Kritik dan saran dapat disampaikan melalui e-mail: redaksimedia@gmail.com Telp/SMS: 022-70231463. TANGKAP PELUANG BISNIS DENGAN BERIKLAN DI SWADAYA. Untuk Informasi IKLAN dapat menghubungi: Yudi Hadiansyah (022-70910719, 081802090831)
022-2021861, 2021862 Next.... Swadaya 82 _ Juni 2009
2
H. Muhammad Iskandar, S.Ip., M.M Direktur DPU DT
Menyikapi Keberadaan Media dengan Adil Pada abad 21, media telah berkembang begitu menakjubkan. Dari lingkaran perkotaan hingga pelosok desa pun, telah mengenal dan terbiasa dengan beragam jenis media. Ia (media) menjadi sebuah kekuatan yang mampu memendekkan ruang dan masa. Hanya dalam satuan waktu, kita bisa menjelajah seantero dunia. Dunia seolah-olah menjadi kecil karena dengan media, jarak secara fisik jadi tidak berarti (menghambat) lagi.
P
erkembangan media yang sangat pesat ini memang harus diakui memberikan kontribusi bagi produktifitas manusia. Utamanya manusia mampu bekerja secara efektif dan efesien. Namun tidak bisa dipungkiri keberadaan media juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Ini terjadi ketika media dijadikan alat komunikasi bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka menyajikan berita atau tayangan yang bombastis, bohong, kekerasan, konsumtif, cinta dunia, sensasional, tidak mendidik dan mencerdaskan. Semuanya itu menggunakan kemasan berlabel kesehatan, gaya hidup masa kini, makanan instans untuk pribadi yang produktif, ilmu pengetahuan, budaya, hingga agama. Yang akhirnya hanya untuk menyuburkan hasrat keegoan dan perilaku konsumtif semata. Media menjadi kontra produktif dengan perkembangan manusia yang telah dipercaya Allah sebagai khalifah (pemimpin) di dunia ini. Lalu bagaimana kita sebagai muslim menyikapi hal ini? Bagaimana menempatkan perkembangan media dengan adil? Perlu diingat bahwa media adalah alat komunikasi untuk menyampaikan pesan. Karena media hanyalah alat (objek), dan manusia adalah
pelaku (subjek) yang menggunakan alat tersebut, maka semuanya berpaling kepada manusia itu sendiri. Konkretnya, bagi pemerintah haruslah menjalankan peran sebagai lembaga regulator secara optimal, yaitu melindungi dan menjaga rakyat dari berbagai efek negatif dari media. Hal itu bisa dilakukan melalui pengadaan berbagai peraturan atau undang-undang. Untuk penggiat media harus lebih arif dalam memproduksi isi medianya. Tidak hanya keuntungan yang dituju tapi kualitas manusia harus dijaga. Adapun bagi pengguna media (masyarakat) harus selektif dan pakai hati dalam memilah dan memilih media. Cari media yang menjadi alat pendekat kepada Allah SWT. Jadikan media sebagai sarana pembawa kebaikan dunia dan akhirat. Dan yang tak kalah pentingnya adalah menjaga rumah (keluarga) kita. Karena rumah memiliki kemungkinan terbesar sebagai tempat untuk mengakses media. Apa yang diberikan oleh media harus dapat disaring oleh para orang tua. Ini berguna agar anakanak mampu tumbuh dan berkembang tanpa khawatir terpengaruhi oleh beragam efek negatif dari perkembangan media. Wallahu a`lam bisshawab.
Swadaya wadaya 82 _ Juni 2009
3
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KONSOLIDASIAN BULAN APRIL 2009 SUMBER DANA Penerimaan dana Zakat Penerimaan dana Infaq Shadaqah Penerimaan dana Wakaf Penerimaan dana IS Khusus(Kemanusiaan) Penerimaan dana Pengelola Penerimaan dana Jasa Bank JUMLAH PENERIMAAN DANA
263.899.205,68 382.700.032,21 36.426.983,56 110.907.164,99 146.599.768,53 273.265,75 940.806.420,72
PENGGUNAAN DANA Dana Zakat Fakir Miskin Pengembangan Ekonomi Produktif Program DPU Misykat Program Pendidikan Beasiswa Prestatif Pendidikan Luar Sekolah Beasiswa Mahakarya Program Dakwah Sosial Bantuan Pendidikan Bantuan Kesehatan Rumah Keluarga Anak Yatim Bantuan Sosial Program Pengembangan Dakwah Program Adzkia Islamic School Muallaf Ibnu Sabil Fisabilillah Ghorimin
77.742.710,00 43.499.910,00 7.600.000,00 12.535.416,67 1.873.200,00 14.508.250,00 16.433.516,67 23.131.436,14 5.890.750,00 20.000.000,00 230.000,00 2.770.000,00 10.180.000,00 1.963.000,00
Dana Infaq Shadaqah (IS) Program Sosialisasi Ziswa Pemasyarakatan Ziswa Optimalisasi Kegiatan Penghimpunan Optimalisasi Pelayanan Donatur Pengembangan Media Dakwah Majalah Swadaya Buletin Keluarga Sakinah Media Dakwah Jakarta Ambulan Gratis Biaya Operasional Kantor Unit DPU Program DPU Misykat Program Beasiswa Anak Asuh Program Layanan Manfaat Program Baby Sitter B. Oprs. Program Pendayagunaan Pelatihan Kemandirian (Kerjasama Pertamina) Qordul Hasan (QH) Infak Shadaqah Dana Wakaf Penyaluran Wakaf Khusus Penyaluran Wakaf Umum Penyaluran Wakaf Eco Pesantren Dana Infak Shadaqah Khusus (Kemanusiaan) Bantuan Kemanusiaan Yogyakarta Bantuan Kemanusiaan Palestina Bantuan Kemanusiaan Situ Gintung Bantuan Kemanusiaan Lainnya Dana Jasa Bank Adm. Jasa Bank Sarana Umum Dana Pengelola Gaji & Insentif Pengembangan SDM Transportasi & Perjalanan Dinas Administrasi Umum Inventaris & Aktiva Kantor Qordul Hasan (QH) Pengelola
* Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasikmalaya), digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya.
Swadaya 82 _ Juni 2009
4
JUMLAH PENGGUNAAN DANA Defisit Saldo Awal per 1 April 2009 Saldo Akhir per 31 April 2009*
17.679.300,00 39.914.484,00 35.462.490,36 33.702.300,00 9.474.100,00 15.750.000,00 5.000.000,00 41.730.850,00 25.095.500,00 28.241.600,00 67.213.650,00 341.800,00 2.028.333,00 48.800.000,00 16.826.000,00 216.139.364,00 54.206.099,48 50.749.971,00 7.218.200,00 27.798.000,00 35.878.900,00 18.023.000,00 415.437,66 1.300.000,00 62.489.063,00 3.841.500,00 5.112.200,00 10.785.201,00 10.070.000,00 2.617.450,00 1.132.262.982,97 (191.456.562,25) 4.182.847.745,59 3.991.391.183,34
Donor Darah DPU DT dan Serah Terima Bantuan Kemanusiaan Papua FIF TASIKMALAYA—Lebih dari 42 tamu undangan dari dealer, leasing, BMT dan donatur DPU DT Priangan Timur, menghadiri kegiatan donor darah di kantor FIF Tasikmalaya, Sabtu (4/4). Kegiatan sosial yang bertajuk peduli terhadap sesama tersebut, juga mengadakan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar. (ira)
BEKASI—Senin (20/4), DPU DT Jakarta menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk dakwah di Papua, yang secara simbolis diterima langsung oleh Ustadz Fadhlan Garamatan di posko Yayasan alFatih Kaafah Nusantara (AFKN), Bekasi. Bantuan meliputi pakaian layak pakai dan perlengkapan mandi (shampo, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan deterjen). (yasir)
Program SEHATI DPU DT
TASIKMALAYA—DPU DT Tasikmalaya pada Kamis (23/4), mengadakan kegiatan perdana program Sehat dan Tambah Iman (SEHATI) di halaman parkir Toserba Yogya HZ. Program ini adalah upaya DPU DT untuk memberikan pelayanan terbaik bagi ummat, khususnya dalam bidang kesehatan dan sosialisasi program-program DPU DT. ”Harapannya dengan adanya program ini masyarakat menjadi tahu dan lebih dekat dengan DPU DT,” ujar Riki Taufik Drajat, Kacab. DPU DT Priangan Timur. (ira)
Salurkan Paket Ibadah Recovery Situ Gintung
JAKARTA—Pada Kamis (30/4), DPU DT Jakarta menyalurkan 276 paket ibadah dari para donatur kepada para pengungsi korban Situ Gintung yang masih berada di tempat pengungsian. Paket ibadah berupa sarung, mukena, peci, kerudung, baju koko, dan sajadah. Dan hingga akhir April 2009, telah terkumpul sebanyak Rp.123.469.400,- yang merupakan total donasi dari para donatur di DPU Pusat (Bandung), DPU Jakarta, DPU Bogor, DPU Tasik, dan DPU Yogyakarta. (yasir/hry)
P e m e r i k s a a n Kesehatan Gratis di PN
BANDUNG—Jum`at (1/5), DPU DT Bandung bekerjasama dengan Bandung Ruqiyah Center (BRC) mengadakan pelayanan pemeriksaan kesehatan berbasis metode iridologi (pemeriksaan kesehatan melalui iris mata) untuk PNS Pengadilan Negeri (PN) Bandung di Jalan Martadinata No.74-80. Pelayanan gratis ini berlangsung tiap dua pekan sekali, mengambil tempat di kantor-kantor BUMN, pemerintah dan swasta. (san2) Swadaya 82 _ Juni 2009
5
Pembentukan Koperasi MISYKAT
BANDUNG—Pada Rabu (22/4) di ruang rapat kantor DPU DT Bandung, diadakan pembentukan koperasi MISYKAT, meliputi penetapan Dewan Pengawas: H.M Iskandar (ketua), H.Asep Hikmat (anggota), Dede Mulyawan (anggota); Badan Pengurus: Oha Hoer (ketua), Iwan Firmansyah (sekretaris), Hani Hanifah (Bendahara). Adapun bidang usaha yang akan dibentuk adalah Baitul Mal Watamwil (BMT) MISYKAT dan MISYKAT Niaga. Selain itu, pembentukan koperasi MISYKAT ini bertepatan dengan milad program Misykat DPU DT yang ke6. (san2)
Bantuan Usaha Mustahik
bagi
BOGOR—Penanggungjawab Program Kemandirian Ummat (PKU) DPU DT Bogor, Saepul Budiman, menyerahkan bantuan modal usaha kepada mustahik, Senin (4/5) sore. Bantuan berupa bahanbahan untuk pembuatan produk keripik singkong dan rempeyek. Melalui bantuan ini, diharapkan dapat meningkatkan usaha para mustahik. (dyah)
Pertemuan Ketua Majelis Misykat SeSukasari
BANDUNG—Iwan Firmansyah, Kasubag program Misykat DPU DT pada Rabu (6/5) pagi, mengadakan pertemuan bagi ketua majelis Misykat se-Sukasari. Acara dihadiri sembilan majelis dan berisi pensosialisasikan tata tertib Misykat 2009 serta membahas perkembangan majelis setelah dimandirikan. Diinformasikan pula pembentukan koperasi MISYKAT yang fungsinya membantu usaha para anggota yang telah mandiri. (san2) Swadaya 82 _ Juni 2009
6
Persiapan UN untuk Bea Excellent House
BOGOR—Dalam rangka persiapan Ujian Nasional (UN), para penerima beasiswa Excellent House DPU DT Bogor, mengikuti bimbingan sehari penuh untuk pelajaran matematika, Sabtu (18/4). Kegiatan tersebut dipandu langsung oleh para mahasiswa penerima beasiswa Mahakarya dari IPB. Selain mata pelajaran matematika, para penerima Excellent House yang saat ini duduk di kelas tiga SMA/sederajat juga mendapatkan latihan untuk tiap mata pelajaran yang UN-kan. (dyah)
Toserba Yogya Berikan Beasiswa
TASIKMALAYA—Bertempat di lantai tiga, DPU DT Priangan Timur menerima secara simbolis dana Beasiswa Prestatif dari Toserba Yogya di Jalan HZ Mustofa, Tasikmalaya, Jum’at (24/4). Dana diserahkan langsung oleh Budi Nurhikmat, Manager Yogya HZ, dan diterima Kepala Cabang DPU DT Priangan Timur, Riki Taufik Drajat. (ira)
Outbond untuk Peserta Beasiswa Prestatif
BANTUL—Untuk memberikan semangat baru bagi peserta Beasiswa Prestatif, DPU DT Yogyakarta pada Ahad (26/4), mengadakan kegiatan outbond di Kompleks Taman Makam Seniman Imogiri, Bantul. Kegiatan ini juga melibatkan para relawan dan peserta Bea Mahakarya DPU DT Yogyakarta. (yudhi)
Pengajian Ustadz Dhanu
Diklatsar Bea Mahakarya Angkatan II
BANDUNG/YOGYAKARTA—Pada bulan Maret hingga April, program Bea Mahakarya mengadakan kegiatan Latihan Dasar (Latsar) bagi para peserta yang telah lolos seleksi program tersebut. Untuk di Bandung, kegiatan Latsar diadakan di Kompleks Pesantren Daarut Tauhiid dan kawasan Pondok Hijau, 28-29 Maret. Di Yogyakarta, Latsar diadakan pada 25-26 di Dusun Gunung Kelir, Bantul. (hry/yudhi)
Pelatihan Budidaya Belut Mitra Binaan Pertamina
PALEMBANG—Bekerjasama dengan PKBL PT. Pertamina (Persero) Regional II Sumatra Selatan, DPU DT Palembang menyelenggarakan pelatihan budidaya belut bagi para mitra binaan PT. Pertamina. Untuk angkatan pertama (20 orang) berlangsung pada 14 s/d 16 April dan 4 s/d 6 Mei untuk angkatan kedua (20 orang) di dua tempat yaitu Hotel AKPARI Jalan Kol. Burlian dan di Jalan Sungai Sahang Bukit Besar Palembang. (soleh)
Umum
PALEMBANG—Ustadz Dhanu, pengisi acara bengkel hati di TPI, pada Sabtu (18/4) pagi, memberikan ceramah di gedung Daarul Jannah al-Furqon, Palembang. Pengajian umum yang bertemakan Taushiyah dan Konsultasi Kesehatan secara Islami tersebut merupakan kerjasama DPU DT Palembang dengan Yayasan Dakwah dan Pendidikan (YDP) al-Furqon. (soleh)
Swadaya 82 _ Juni 2009
7
P e r t e m u a n Koordinator Donatur ke Holistic Hospital
BANDUNG—Sebagai agenda empat bulanan, DPU DT Bandung bersama para koordinator donatur dan keluarga, pada Ahad (26/4) mengunjungi Holistic Hospital, Purwakarta. Disambut langsung oleh Dr. Husen Ahmad Bajry, pendiri Holistic Hospital dan penulis buku Tubuh Kita adalah Dokter Terbaik. (hry/san2)
Tausiyah Aa Gym di Kota Yogya
YO G YA K A R TA — K H . A b d u l l a h Gymnastiar (Aa Gym) pada Jum’at (1/5) menghadiri acara yang diselenggarakan DPU DT Yogyakarta bekerjasama dengan pengajian as-Sakinah dan Pamella Swalayan. Di acara yang dihadiri 300 anggota pengajian tersebut, Aa Gym memberikan tausiyahnya. Selain itu, diselenggarakan pula serah terima bantuan program Beasiswa Prestatif dan Mahakarya dari as-Sakinah dan Pamella Swalayan kepada Aa Gym selaku Pembina DPU DT. (yudhi) Swadaya 82 _ Juni 2009
8
Mobil Layanan Peduli Kemanusiaan
“Berkhidmat untuk Ummat� Tujuan: 1. Mempermudah pasien yang akan atau sudah menjalani perawatan di rumah sakit. 2. Menjadi fasilitator bantuan kegiatan kemanusiaan (distribusi logistik korban bencana, peralatan bagi penyandang cacat dan berbagai acara sosial yang rutin dilaksanakan DPU DT).
A
d a l a h program sosial DPU DT yang memberikan pelayanan antar-jemput bagi pasien (masyarakat kurang mampu), secara gratis (dari rumah sakit ke rumah pasien atau sebaliknya). Selain sebagai fasilitas antar-jemput, Mobil Layanan Peduli Kemanusiaan juga digunakan dalam membantu kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Adapun biaya operasional, merupakan donasi dari masyarakat, perorangan maupun instansi atau perusahaan.
Wilayah Pelayanan: Pasien mustahik (dhuafa) yang tinggal di daerah Provinsi Jawa Barat. Kriteria Pasien: * Penerima zakat (dhuafa). * Memenuhi kelengkapan administrasi. * Pasien yang mengalami kondisi kritis (tidak mampu berjalan atau berjalan tertatih-tatih).
Swadaya 82 _ Juni 2009
9
Bermula dari Media,
K
etika mesin cetak pertama kali ditemukan oleh Johannes Guttenberg dari kota Mainz, Jerman, tak seorang pun memperkirakan akibat luar biasa dari peristiwa tersebut. Kemampuan teknologi pengganda itu menghasilkan banyak media cetak koran, majalah, tabloid hingga buku. Yang menjadi cikal bakal lahirnya teknologi informasi dalam dunia media. Lima ratus enam puluh sembilan tahun kemudian, saat dunia memasuki milenium ketiga, teknologi informasi (media) berada pada zaman keemasannya. Sebagaimana diramalkan Alfin Toffler, futuristik sains terkemuka, peradaban manusia kini memasuki gelombang ketiga yang ditandai dengan peradaban yang super cepat (abad infomasi). Media bertransformasi dari bentuk klasik (surat kabar, majalah, radio, televisi, film/layar lebar) ke ranah yang berbasis virtual (media online). Puncak dan titik acuan dari semua ini adalah konvergensi (penyatuan) komputer dan telekomunikasi pada 30 tahun yang lalu. Jadilah teknologi internet yang kita kenal selama ini seakan-akan tidak terpisahkan Swadaya 82 _ Juni 2009
10
dalam kehidupan manusia. Personal Data Asssistant (PDA), Tablet PC, Notebook, CD ROM, VCD, DVD, SVCD, Pena Digital, telepon selular, GPRS, CDMA, hingga Blackberry, menjadi sahabat akrab seharihari. Ruang dan waktu semakin dibuat cepat dan sempit. Dunia ini seakan-akan dibuat menjadi satu komunitas, yang setiap penghuninya bisa berinteraksi secara realtime tanpa halangan berarti. Ancaman Media Percepatan tumbuh kembang media memang luar biasa. Banyak yang mengklaim perkembangan media menjadi salah satu pilar pembangun peradaban manusia ke titik yang belum pernah tercapai pada masa sebelumnya. Media membuka cakrawala berpikir dan cara memandang dunia ini ke
arah yang lebih baik. N a m u n tepatkah klaim tersebut? Benarkah media (hanya) memberikan kontribusi positif bagi peradaban m a n u s i a dewasa ini? Memang harus diakui, perkembangan m e d i a memberikan b a n y a k manfaat. Tapi tidak bisa dipungkiri, media juga memiliki sisi negatif. Bila salah menyikapinya, dapat berbalik menghancurkan peradaban manusia itu sendiri. Tesis bahwa media dapat membangun masyarakat ideal, justru kembali perlu dipertanyakan. Dalam konteks media di Indonesia, Sirikit Syah, Direktur Lembaga Konsumen Pers (media watch), disebuah tulisannya
menyatakan bahwa banyak media yang menyajikan berita atau tayangan bombastis, sensasional, tidak mendidik dan mencerdaskan. Seiring dengan lahirnya UU No. 40/1999 tentang Pers, beragam kabar provokatif, bohong, trial by the press (memojokkan), dan sejenisnya, semakin menjadi-jadi. Lebih spesifik lagi, Ade Armando, pengamat media dari LSM Media Ramah Keluarga (Marka), menilai r a m a i n y a p r o d u k produk media (khususnya televisi) kian tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat. Kebutuhan publik atas informasi dan hiburan, m e n u r u t Ade yang juga pengajar di Jurusan Komunikasi FISIP UI ini, kebanyakan direcoki oleh hal-hal berbau kekerasan dan tidak mendidik. Ini terutama bagi anak dan remaja (generasi muda), mereka adalah kelompok yang rentan sebagai korban dari tayangan media yang dangkal nilai. Apalagi dengan kecenderungan generasi muda untuk men’dewa’kan musik, fashion, film, dan hal remehtemeh lainnya, semakin memperparah kenyataan yang ada. Isi media yang kebanyakan miskin wacana dan inspirasi, menjadi digugu dan ditiru. Karenanya tidak berlebihan bila Paul Kennedy, sejarawan Yale University, di dalam bukunya Preparing for the Twenty
First Century, memunculkan istilah triavialis(me) yaitu kecenderungan untuk menyukai hal-hal remeh. Suatu fenomena yang bersumber dari konsumsi media yang menawarkan hal-hal yang dangkal, absurd, irrasional dan tidak penting. Paul meramalkan gejala krusial ini akan mengantarkan kepada melempemnya arus pemikiran dan tingkat kemajuan olah pikir suatu bangsa. Akibat yang lebih mengerikan a d a l a h mematikan nalar kritis generasi m u d a . U j u n g ujungnya, peradaban s e b u a h b a n g s a t i n g g a l menghitung d e t i k kehancuran!
Selektif dan Arif Semua isi dan bentuk media manusia sangatlah ditentukan oleh pribadi-pribadi yang memproduksi dan menyampaikannya. Sedangkan perkembangan teknologi informasi dan media audio-visual hanyalah dipakai sebagai alat untuk mempermudah penyampaian komunikasi. Karena media adalah alat, maka baik-buruk akibatnya tergantung siapa dan bagaimana ia menggunakan alat tersebut. Kita tidak bisa membendung perkembangan teknologi masa kini sebab teknologi akan terus berkembang. Hal yang bisa kita lakukan adalah
menggunakan teknologi secara tepat guna dan memanfaatkannya untuk mengajarkan hal-hal baik, berguna, dan benar. Media yang menawarkan nilai-nilai keislaman (ketauhiidan) dan penghargaan tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan, tentunya menjadi pilihan utama. Perlindungan yang ketat terhadap keluarga juga menjadi kemestian. Kemampuan untuk bersikap selektif dan memilah media mana yang layak untuk dikonsumsi adalah harga mati. Mulai dari media cetak (koran, majalah, buletin), elektronik (televisi, radio) hingga online (internet), haruslah merupakan media ramah keluarga. Yaitu media yang—dibawah bimbingan orang tuanya—mengajarkan anakanak untuk mengenal Allah, takut bermaksiat kepada-Nya dan memiliki kecintaan yang besar terhadap kemuliaan agamanya. Media ramah keluarga juga haruslah media yang berkontribusi positif bagi perkembangan akidah seseorang. Terutama generasi muda (anak dan remaja), karena merekalah penerus peradaban. Itulah ciri media yang layak dijadikan acuan. Karena bila serampangan dalam mengkonsumsi isi media, bukan hanya diri yang merugi, namun juga keluarga dan orangorang terdekat kita. Yang secara gamblang telah difirmankan oleh Allah SWT di surah QS at-Tahrim [66] ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” Semoga dengan memahami kekuatan sekaligus ancaman dari media, kita sebagai seorang mukmin mampu menyikapinya dengan tepat. Menjadikan media (dengan beragam produknya) sebagai generator dan inspirator dalam menebar peradaban Islam keseluruh penjuru dunia. Dan keluarga adalah basis dalam memilah, menelaah dan mengartikan beragam media yang pantas jadi panutan. (Hendri)
Swadaya 82 _ Juni 2009
11
International Holistic Tourist Hospital (IHTH): Berwisata sekaligus Mengenal Tubuh secara Paripurna
B
anyak yang beranggapan pergi ke rumah sakit merupakan pengalaman tidak menyenangkan. Bagi orang sakit sekalipun, pergi ke rumah sakit akan dilakukan ketika tidak ada pilihan lain. Apalagi menjadikan rumah sakit sebagai tujuan wisata, tentunya itu hal yang mustahil! Tapi, segera buang anggapan tersebut ketika Sahabat mengalokasikan waktu berkunjung ke International Holistic Tourist Hospital (IHTH). Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Purwakarta. IHTH adalah rumah sakit d e n g a n k o n s e p w i s a t a r u m a h sehat yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dengan citra nuansa wisata alam. Swadaya 82 _ Juni 2009
12
Berlokasi di lereng gunung, dikelilingi area persawahan yang hijau, bebas dari polusi udara, dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Bangunan IHTH pun berbeda dengan rumah sakit pada umumnya. Rumah Sehat Sejatinya IHTH yang berdiri sejak tahun 1993, tidaklah tepat jika dibilang sebagai rumah sakit. Gambaran rumah sakit yang angker dan arogan, dominasi bangunan berwarna putih dengan santernya bau obat-obatan, tidak akan Sahabat temukan disini. Sebaliknya, kemana pun mata memandang, IHTH menyuguhkan pemandangan menyejukkan mata. Kesan bersahabat langsung tercitrakan sejak langkah pertama diayunkan memasuki kawasan yang berjarak tempuh sekitar 90 menit dari Ibukota Jakarta ini. Mulai dari arsitektur dan corak bangunan yang berkelas, keanggunan pemilihan warna dan penempatan detail di setiap sudut, memberikan rasa keindahan bagi siapa pun yang
melihatnya. A d a n y a taman-taman dengan desain menarik, dipadu dengan suasana alam yang permai serta kicauan b u r u n g yang bebas beterbangan, menghadirkan suasana alami yang sejuk dan teduh. Fasilitas berolahraga seperti kolam renang dengan dilengkapi sarana untuk terapi air, track (jalur) untuk berjalan santai sambil menikmati desiran air di sungai Ciheurang, dan berbagai fasilitas olahraga lainnya, semakin melengkapi keapikan IHTH. Bagi Sahabat yang terbiasa menghabiskan akhir pekan dengan menginap di villavilla di daerah pegunungan, dipastikan IHTH memberikan kesan serupa. Pergaulan yang hangat dengan sesama pasien atau antara pasien dan tenaga medis, juga menjadi poin plus dari rumah sakit (sehat)
ini. Karenanya, jangan heran bila rata-rata pasien rawat inap, betah berama-lama meskipun penyakitnya sudah menghilang. Faktor lingkungan fisik yang menyenangkan dan interaksi individu yang sarat dengan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, menghadirkan rasa nyaman bagi mereka (pasien). Selain ditunjang oleh fasilitas rumah sakit pada umumnya seperti UGD, ICU, Radiology, USG, ECG, Laboratory, LBA, Unit Haemodialisa, Ruang Bedah, IHTH juga dilengkapi dengan beragam fasilitas terapi perpaduan dunia kesehatan timur dan barat. Phsiotherapy, Homoepathy, Electro Therapy, Accupunture, Koryo Sooji Chim, Bio Energy, adalah sekian banyak dari jenis terapi yang ada disini.
Holistik Medicine Adalah konsep yang membuat IHTH menjadi unik dan layak menjadi referensi utama bagi para Sahabat kala tubuh diserang sakit. Bahkan bagi yang sehat pun, IHTH bisa menjadi rujukan berwisata sehat. Karena melalui pendekatan pengobatan holistik, Sahabat akan mengenal konsep sehat dengan lebih baik. Holistic Medicine (pengobatan secara holistik) secara sederhana dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai sistem pengobatan barat (konvensional) dan timur (eastern medicine). Konsep pengobatan secara alami dan menyeluruh (fisik, psikis, sosial) dengan penekanan pada pola makan yang sehat (diet). Meminimalisir penggunaan obatobatan dan memberikan kesempatan tubuh untuk bekerja menyembuhkan dirinya sendiri (self-repairing system). “Tubuh Anda adalah dokter yang terbaik�, demikian slogan yang selalu didengungkan oleh Dr. Husen A. Bajry M.D., Ph.D (pelopor dan
pendiri IHTH). Melalui buku dengan judul yang sama, Dr. Husen akan mengajak Sahabat untuk peka terhadap bahasa tubuh. Suatu ketidakharmonisan yang terjadi di dalam tubuh (sakit) pasti akan disampaikan keluar oleh tubuh dalam bentuk gejala atau tanda. Semua gejala tersebut bukanlah penyakit, tetapi merupakan cara tubuh untuk berkomunikasi dengan kita sebagai pemilik tubuh. Melalui pengobatan holistik, Sahabat akan memahami (teriakan) tubuh itu dengan bijak. Tidak menjejalinya dengan obat-obatan yang seringkali makin memperparah kondisi tubuh. Dan bila dirunut ke masa lalu, pendekatan holistik tidak jauh berbeda dengan tuntunan Rasulullah saw. Sebagai individu yang dikenal paling sehat fisiknya dari semua manusia yang pernah hidup di muka bumi ini, Rasulullah telah menyarikan berbagai resep sehat sepanjang masa. Melalui penekanan pada keselarasan, keserasian, dan keseimbangan di dalam hidup. Inilah yang dihidupkan kembali oleh IHTH. Untuk itu, Sahabat tak harus sakit bila ingin ke IHTH. Dengan kondisi tubuh yang prima pun—bila berkunjung ke IHTH—Sahabat akan tersegarkan sekaligus tercerahkan akan pentingnya mengenal dan menjaga kesehatan tubuh secara paripurna. (Hendri)
Swadaya 82 _ Juni 2009
13
Mengenal Lalapan yang Bermanfaat Lalap dan karedok, dua nama makanan yang identik dengan kuliner Sunda. Tak hanya diracik menggunakan bumbu yang mampu menggoyang lidah, kedua menu tersebut amat kentara berisi sayur-mayur segar (lalapan).
B
erikut beberapa jenis lalapan yang sering dikonsumsi, plus manfaatnya. Dan mungkin salah satunya merupakan favorit Sahabat Swadaya. 1. Kemangi Daunnya kecil-kecil dengan bau harum sangat khas. Sering dijadikan sebagai bahan lalapan. Pada masyarakat Manado dan Makassar, daun kemangi dijadikan sebagai salah satu bumbu untuk menambah kelezatan olahan ikan.
Kemangi banyak mengandung minyak asiri, protein, kalsium, fosfor, besi, dan belerang. Dalam ilmu pengobatan tradisional disebutkan, keharuman kemangi bisa menghilangkan bau badan. Selain itu, juga memiliki efek menenangkan serta mengeluarkan gas dari dalam perut. Karena itu, amat tepat bila dikonsumsi saat susah tidur. Daun kemangi juga bisa mengurangi diare dan muntah. Membantu menyembuhkan sariawan dan menghilangkan bau napas atau mulut. 2. Labu Siam Seringkali diolah dengan santan. Juga dijadikan campuran saat memasak sayur asam. Jika ingin dijadikan lalapan, biasanya direbus atau dikukus sejenak. Kaya kandungan air, protein, lemak, kalsium, fosfor, dan besi. Labu siam bisa membantu proses penyembuhan gusi berdarah. Caranya, parut labu siam secukupnya, beri dua sendok air matang dan satu sendok madu. Minum tiga kali sehari. Untuk menyembuhkan sariawan, makan sebagai lauk setelah dikukus atau direbus. Jika suka bisa dimakan mentah. Getah labu siam baik digunakan untuk menghilangkan garis hitam di tumit kaki. Dioleskan di tempat tersebut, biarkan hingga kering setelah itu cuci tumit hingga bersih. 3. Mentimun Memiliki kandungan air sampai 90 persen, sehingga efeknya dapat membantu menyiram bakteri di sepanjang usus dan dinding kandung kemih. Sifat diuretik juga membantu meringankan retensi air. Kandungan airnya mampu membantu menghilangkan toksin dan asam urat melalui ginjal. Karena itu, mentimun sangat baik dikonsumsi penderita encok. Mentimun juga berfungsi sebagai makanan pelangsing yang sempurna, karena memberi efek mengenyangkan. Selain itu, mentimun kaya kalori, vitamin A, B1, B2, C, kalsium, kalium, mangan dan sulfur.
Campuran air dan jus mentimun dapat menurunkan demam dan mendinginkan kulit. Selain itu, baik dikonsumsi oleh penderita darah tinggi. Dengan begitu, banyak manfaatnya dan tidak rugi menjadikan mentimun sebagai salah satu jenis lalapan. Ya, bisa dimakan mentah atau direbus dulu sebentar hingga kandungan airnya bertambah banyak. Jika ingin mengonsumsi mentah, sebaiknya di dua bagian ujung timun dipotong terlebih dahulu, kemudian gosok memutar hingga getah keluar. Dengan demikian saat disantap tidak lagi pahit. Jangan buang biji mentimun. Sebaiknya dikonsumsi seluruhnya, karena di bagian biji mengandung alkaloid yang bisa membantu menyembuhkan penyakit cacingan, terutama pada anak. 4. Kubis atau kol Secara garis besar ada dua macam jenis kubis, yaitu merah dan hijau keputihan. Biasa digunakan untuk lalap dan campuran sup ayam. Banyak mengandung vitamin C, kalium dan asam folat. Kandungan kaliumnya membantu mengatur keseimbangan air dalam tubuh. Banyak yang tidak menyukai bau kubis mentah. Tapi jika tahan mengonsumsi mentah atau dibuat jus, sangat baik untuk membantu mengobati nyeri tenggorokan dan sariawan. Tapi sebaiknya dikonsumsi tidak berlebih, karena bisa menimbulkan gas dalam perut. 5. Selada Diduga berasal dari Asia Barat, kemudian menyebar ke seluruh dunia. Jepang, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat dan Belanda merupakan negara yang memberi perhatian lebih pada budi daya selada. Biasa dimakan mentah dan dibuat salad. Jenis sayuran ini bisa membantu mengurangi risiko kanker, katarak, stroke, meringankan insomnia dan mengurangi gangguan anemia. (Hendri/berbagai sumber)
Swadaya 82 _ Juni 2009
14
Medical Check-Up Pranikah:
Merentas Masa Depan bagi
Calon Pasutri
Malam semakin larut, namun Agung dan Maya belum juga beranjak tidur. Hanyut oleh galaunya perasaan, pasangan tersebut merenungi perjalanan pernikahan yang dibangun beberapa tahun lalu. Sebuah kisah berbuah duka. Berawal ketika satu dari dua anak mereka meninggal dunia karena menderita thalassemia. Sekarang, si bungsu pun bernasib sama. Bocah yang baru berusia delapan bulan itu, harus menjalani transfusi darah seumur hidup akibat penyakit genetika tersebut. Rasa sesal bergayut dibenak mereka. Andai saja pasangan suami istri itu melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum pernikahan (medical checkup pranikah), semua ini mungkin tak terjadi. Kalau saja mereka lebih melek kesehatan, tak perlu sampai ‘mengorbankan� dua buah hatinya. Agung dan Maya baru tahu mereka berdua adalah carrier (pembawa) gen thalassemia ketika Maya mengandung anak keduanya. Sekarang, bubur sudah tidak bisa kembali menjadi nasi. Kenyataan yang menyedihkan itu harus mereka terima dengan lapang dada.
I
lustrasi kisah pasangan Agung dan Maya ini, setidaknya bisa menjadi bahan renungan. Terutama bagi para Sahabat yang akan melengkapi separuh diennya (pernikahan). Pemahaman mengenai pentingnya medical check-up pranikah, menjadi sebuah keharusan.
Medical Check Up Pranikah Menurut WHO (World Health Organization), keluarga berkualitas adalah keluarga yang harmonis, yaitu sehat dalam arti fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Untuk mewujudkan hal itu, salah satunya disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum memasuki jenjang pernikahan bagi calon pasangan suami-istri (pasutri). Mengapa? Karena bila ada penyakit atau kelainan pada salah satu atau kedua calon pasutri, bisa terdeteksi sedini mungkin. Dengan mengetahui kondisi kesehatan masing-masing, maka akan lebih mudah melakukan upaya pencegahan. Mengabaikan risiko-risiko kesehatan, bisa berdampak buruk pada kesehatan maupun keturunan mereka nantinya. Sekurangnya ada tiga hal yang dilakukan (medical check-up pranikah). Pertama, mendeteksi ada tidaknya kemungkinan memiliki penyakit keturunan seperti thalassemia (penyakit keturunan di mana sel darah merah mudah rusak), hemofilia (penyakit gangguan pembekuan darah), atau penyakit kencing manis (diabetes melitus). Kedua, berkaitan dengan ada tidaknya penyakit menular seksual (PMS), berupa sifilis, herpes, dan gonorhea. Dan ketiga, melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum. Untuk itu, dianjurkan medical check-up pranikah dilakukan sekurang-kurangnya dua bulan sebelum pernikahan.
Bagaimana Jika Bermasalah? Menurut Dr. Jess Siagian dari Medika Plaza International Clinic Jakarta (www2.kompas.com/ kompas-cetak), bila calon pasutri menemukan masalah pada kesehatan tubuh mereka, ada beberapa saran yang bisa dilakukan: 1.
2. 3. 4.
5.
Cari second opinion, setidaknya kepada tiga dokter. Kemungkinan ada pendapat dua dokter yang sama dan itulah yang digunakan sebagai bahan pertimbangan atas kebenaran hasil pemeriksaan. Persoalan yang ada harus didiskusikan guna mencari jalan keluar, bukan malah diperdebatkan. Perlu mempertimbangkan berbagai saran, terutama dari anggota keluarga kedua belah pihak sebelum memutuskan sesuatu. Membuat kesepakatan untuk tetap bersama dengan segala risiko atau tidak. Termasuk sepakat untuk tidak memiliki anak karena risiko atas penyakit tertentu, atau memiliki anak dengan jalan adopsi. Hasil pemeriksaan merupakan suatu laporan medis dan memberikan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Keputusan untuk melangsungkan pernikahan atau tidak tetap ada di tangan calon pasutri.
Pernikahan tak cukup bermodalkan cinta, kesiapan mental dan materi semata, tapi juga kesehatan fisik calon pasutri. Dan Insya Allah pernikahan yang diimpikan dapat direntas sedini mungkin. (Hendri)
Swadaya 82 _ Juni 2009
15
Aneka Aksesoris
Pemanis Busana Muslimah
D
alam dunia fashion, ungkapan “how does the way we dress communicate message about our identity� menjadi begitu penting. Menegaskan bahwa cara Sahabat Swadaya berbusana, memperlihatkan identitas Sahabat yang sebenarnya. Entahlah, ungkapan itu memiliki kemungkinan benar ataupun tidak. Namun, seiring dengan perkembangan mode (khususnya bagi muslimah), perhatian terhadap gaya berbusana semakin tinggi. Para desainer kian peduli pada hal-hal detail, yaitu ditunjukkan dengan beranekanya aksesoris pemanis yang unik namun fashionable, indah dipandang, dan sesuai syar’i. Ada corsage (korsase), scarf, obi, gelang, topi, bros, pashmina, bandana dan lain-lain. Yang jika dipadukan dengan busana muslimah, akan mempertegas jati dirinya. Berikut beberapa jenis dari aksesoris tersebut:
ada juga yang berbentuk belah ketupat. Scarf bisa berukuran sekecil sapu tangan kantung baju Sahabat, bisa juga selebar syal. Terbuat dari berbagai jenis bahan, warna dan motif. Yaitu bermotif polos, garis-garis, kotak-kotak, flora dan fauna. Seringkali juga diberi jalinan payet atau benang keemasan dan keperakan. Scarf selalu up to date meskipun fashion selalu berubah dari waktu ke waktu.
Korsase Korsase (corsage dalam bahasa Inggris) adalah bouqet bunga segar atau buatan dalam ukuran kecil yang disematkan pada busana. Korsase merupakan aksesoris sederhana yang tidak berkesan mewah, tapi cukup unik dan serasi dengan busana, sekaligus menunjang keanggunan pemakainya. Untuk korsase berbentuk bunga buatan, biasanya terbuat dari bahan kain vuring (kain pelapis busana) warna-warni.
Bros Benda kecil satu ini bisa memberi aksen pada busana (kerudung). Lebih tepat jika ditambahkan pada kerudung yang polos dan resmi. Jika motif pada kerudung sudah banyak, maka pilihlah bross yang simpel dan kecil. Jika detail kerudung masih simpel, pilihlah bross yang besar. Namun, perlu diingat bahwa besar kecilnya bros harus disesuaikan dengan standar bentuk tubuh Sahabat. Bros juga bisa dipadukan dengan scarf, yaitu dengan menyematkan bros pada kedua ujung scarf yang dililitkan ke leher Sahabat.
Scarf Ada aksesoris yang penggunaannya memberikan kemungkinan kreasi tanpa batas dan tambahan nilai plus pada penampilan busana secara keseluruhan, bahkan pada busana paling sederhana sekalipun. Aksesoris itu adalah scarf, yang merupakan selembar kain, bentuknya bisa berupa bujur sangkar, persegi panjang seperti selendang, dan
Swadaya 82 _ Juni 2009
16
Obi
Pakaian sederhana yang dimiliki bisa terkesan mewah dengan cara memberikan aksesoris dari bahan yang terkesan mewah. Dan obi (ikat pinggang) bisa jadi pilihannya. Contoh, gamis sederhana bisa jadi terlihat lux jika dipadukan dengan obi dari sutra atau berbordir. Gaya rancangan obi pun disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya, baik untuk acara seharihari yang bergaya casual atau formal maupun acara khusus seperti pesta dan pernikahan.
Selamat mencoba! Ingatlah bahwa aksesoris adalah pelengkap. Jadi jika busana Sahabat sudah terlihat berat maka hindari aksesoris yang juga berat. Cukup kenakan aksesoris yang simpel sebagai penetral penampilan. (Hendri/berbagai sumber)
Menjadi Muslimah yang ‘dibeli’ Allah (1)
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (QS at-Taubah [9]: 111)
S
emoga kita menjadi muslimah yang dibeli Allah, dengan surga sebagaimana yang tertera pada ayat di atas. Berkacalah pada kisah kaum Anshor dan Muhajirin. Meskipun harta habis, istri ditinggal, dan hidup seadanya, mereka (kaum Muhajirin) sama sekali tidak merasa berat. Begitu juga dengan kaum Anshor yang tulus menerima kedatangan kaum Mauhajirin dan bahu membahu menegakkan Islam. Subhanallah, orang-orang seperti
inilah yang menjual diri, jiwa dan raganya hanya untuk dibeli Allah. Atau kisah hidup penulis buku tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Sayyid Quthb yang hingga wafatnya senantiasa berinteraksi dengan al-Qur’an. Boleh jadi, inilah sebabnya mengapa kita seringkali oleng dalam meniti kehidupan ini. Kita masih jauh dari peta hidup yaitu al-Qur’an. Dan belum total menyerahkan hidup kita kepada Allah SWT. Ketika para sahabat sedang berkumpul bersama rasul dan menyimak ayat ini, mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kemenangan ini untuk kami juga?”. ”Iya,“ jawab Rasulullah saw. Para sahabat sangat senang dan lega mendengarnya. Diujung ayat, memang disebutkan itulah kemenangan bagi siapa saja yang berjihad di jalan Allah. Pada masa tersebut, salah satu cara mencari ridha Allah adalah dengan membunuh musuh Islam. Seperti yang diceritakan pada ayat ke 111 di surah yang dimulai tanpa membaca basmallah itu (surah At-Taubah). Nah, sekarang apa yang bisa kita lakukan agar serupa dengan peristiwa pada masa itu? Adalah dengan ’membunuh kemaksiatan’ atau segala hal yang tidak disukai Allah. Semua ini dapat dilakukan bila kita bergandengan tangan dalam satu jama’ah. Dengan ilmu
yang saling menguatkan, mestinya kita memang jangan sampai bercerai-berai. Selaras dengan pesan Allah di surah Ali Imran [3] ayat 103, ”Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercearai berai,...” Boleh jadi kita sulit bersatu karena masih ada niat tersembunyi yang belum lurus lillahi ta’ala. Insya Allah bila senantiasa meluruskan niat, suatu saat Allah akan menyambungkan hati-hati kita. Hanya Dia yang mampu menggerakkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. Bila pada zaman Rasulullah, para sahabat berbai’at (bersumpah), siap membela kebenaran Islam lahir dan batin. Sekarang pun, sesungguhnya kita selalu berbai’at kepada Allah dalam setiap shalat kita. ”Inna shalatii wanusukii wamah yaayaa, wa mamati lillahi rabbil a’alamiin,” inilah janji kita setiap hari dalam shalat. (bersambung ... )
Swadaya 82 _ Juni 2009
17
Persepsi Penentu Kita Mengeluh atau Bersyukur Oleh: Ir. Iwan Rudi Saktiawan, M.Ag**
P
ada edisi bulan lalu, disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa salah satu penyebab banyaknya perempuan yang masuk neraka adalah karena sering mengeluh kepada suaminya. Pada edisi ini, akan dikupas salah satu penyebab mengeluh itu dan solusinya. Salah satu penyebab kenapa kita sering mengeluh adalah karena tidak sedikit di antara kita yang menganggap kebahagiaan itu akan ada, bila kita telah mencapai apa yang kita inginkan. Misalnya, bila telah memiliki suami, jika memiliki rumah yang mewah, andai memiliki mobil, dan sebagainya. Karena beranggapan kebahagiaan adalah ketika telah mencapai sesuatu yang diandaikan atau diinginkan tersebut, dan manakala hal tersebut belum tercapai, maka kita tidak merasa bahagia. Dengan sikap seperti itu, yang sering keluar dari dalam diri kita adalah kalimat-kalimat sebagai berikut: “Kok saya begini ya. Senang deh bila aku….” “Sedih deh saya sekarang, coba kalau saya punya….”
Swadaya 82 _ Juni 2009
18
“Selama ini saya kurang merasa tidak bahagia, mungkin akan bahagia jika….” “Malangnya nasib saya. Bahagia rasanya bila saya….” Padahal sebenarnya kebahagiaan adalah persepsi atas fakta yang ada. Sebagai contoh, penulis memiliki pengalaman nyata saat menjadi trainer di sebuah hotel di Kota Kupang, NTT. Para peserta pelatihan merasa senang sekali dapat tinggal di hotel tersebut. Mereka umumnya berasal dari pelosok, beberapa di antaranya bahkan perlu berharihari dengan perahu untuk mencapai Kota Kupang. Bagi mereka, ini adalah pengalaman termewah dalam hidupnya. Namun ternyata itu berbeda 180 derajat bagi beberapa trainer dari Jakarta. Setiap hari mereka selalu mengeluh dengan kondisi hotel tersebut. Keluhan mulai dari AC yang ribut bunyinya, air yang terkadang tidak mengalir, handuk yang kurang bagus dan sebagainya. Maklumlah, hotel di Kupang lebih cocok disebut losmen untuk ukuran Jakarta. Cerita itu menunjukkan bahwa meskipun faktanya sama namun memberikan dampak yang berbeda. Bagi
satu pihak menimbulkan keluhan, bagi pihak lain justru merupakan kebahagiaan yang tidak terhingga. Demikianlah, perasaan kita dari hari ke hari, dari waktu ke waktu bukanlah dipengaruhi oleh atas apa yang terjadi atau apa yang kita terima. Perasaan bahagia atau tidak bahagia adalah sebagai akibat dari persepsi kita atas apa yang terjadi dan apa yang kita terima. Islam mengajarkan kepada ummat-Nya untuk mempersepsi kehidupan secara positif dengan sikap qonaah, yaitu sikap menerima dan rela hasil yang diberikan Allah kepadanya tanpa mengurangi ikhtiar untuk mendapatkan rahmat Allah. Qonaah adalah keyakinan dari kita bahwa Allah memberikan sesuatu kepada kita sudah dengan pertimbangan dan terkandung maksud yang baik bagi penerimanya. Dan sikap seorang mukmin ketika mendapatkan kebahagiaan adalah bersyukur, ketika mendapatkan musibah ia bersabar, dan berikhtiar mengatasinya.
*Trainer Manajemen Keuangan Keluarga Islami dan penulis buku
SALURKAN KEPEDULIAN ANDA UNTUK MEMBANTU MERINGANKAN HIDUP KAUM DHU’AFA, MELALUI NOMOR REKENING DONASI:
ZAKAT
INFAQ
009.2553.718
009.2553.729 009.2553.730
007.006.7473
007.006.7576 007.007.2828
103.00011.15
103.00012.05 103.00013.15
777.033311.8
777.033312.6 777.033313.4
0884.01.016683.53.7 13000.9000.000.4 377.000.3031 0000.2701.5999
WAKAF
Formulir Kesediaan Beramal Bismilahirrahmanirrahhim. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama ____________________________________________________________ Alamat ____________________________________________________________ Telp./ Hp: ___________________________________________________ dengan ini menyatakan akan menyalurkan sebagian hartanya untuk * Zakat : Rp. ________________________________________ * Infak Shadaqah : Rp. ________________________________________ * Kemanusiaan : Rp. ________________________________________ * ......................... : Rp. ________________________________________ CARA PEMBAYARAN : ( ) Diantar langsung melalui alamat kantor DPU DT ( ) Diambil atau dijemput Tim Silaturrahim DPU DT ( ) Wesel pos ( ) Transfer rekening bank di, (lihat lampiran daftar rekening DPU DT dibawah). ( ) .............................................................................
PALEMBANG REKENING CABANG BSM Cab.Palembang No.Rek.018-0216681 PRIANGAN TIMUR a/n. Zakat DPU DT Palembang Bank Muammalat Cab. Tasikmalaya BSM Cab.Palembang No.Rek.018-0216678 No. Rek:151-00335-22 a/n. Infaq Shadaqah DPU DT Palembang GARUT YOGYAKARTA Bank Muammalat Capem Garut BMI a/n. DPU DT Jogja 919-21299-99 No :104-00598-22 a/n. DPU DT Garut BSM a/n. Infaq 030-009-6835 JAKARTA BSM a/n. Zakat 030-009-6821 Bank BNI Syariah Cab. Fatmawati Jaksel No. : 009-154-1034 a/n. Zakat DPU DT Rek. BSM Hasanudin Jaksel No. : 001-004-5016 a/n. DPU DT Jakarta KANTOR PUSAT BOGOR Jl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Bank Muamalat Cab. Bogor No. : 900-908-2599 a/n. Zakat DPU DT Bogor Informasi DPU & Zakat 0800-140-1921(Bebas Pulsa) BNI Syariah Cabang Bogor Telp./ Fax. 022-2021862, 70775632, 022-2021861 No.Rek. 009-154-0948 Website: www.dpu-online.com email: info@dpu-online.com SEMARANG BNI SYARIAH: 00-9657-5400 a/n. Sri M dan Nany R.S QQ. DPU DT. BANK MANDIRI SYARIAH: 050-000-1009 KANTOR CABANG & UNIT : a/n. DPU Daarut Tauhiid TASIKMALAYA BANK MUAMALAT: 901-048-1299 Jl. Sutisna Senjaya No. 129 Tasikmalaya 46111 Telp./Fax 0265 – 338 535 0265 – 7042525 a/n. DPU DT Sadar Zakat. BANK BCA Pemuda: 009-478-957-1 JAKARTA (a/n. Rezania Maisyaroh) Jl. Laksana I No. 8 Blok S Kebayoran Baru Jakarta Selatan, BANK NIAGA A. Yani: 016-010-058-113 8 Kompleks Rukan Ciputat Indah Permai Blok C-2, Jl.Ir.H.Juanda (a/n. Rezania Maisyaroh) No.50 Ciputat-Jakarta, LAMPUNG YOGYAKARTA Bank Muammalat Indonesia Cab. Lampung Jl. KH. Agus Salim No. 56 A Notoprajan, Ngampilan D.I.Y No. Rek: 351-0000-115 a/n. Zakat DPU DT Lampung 55262 Telp. 0274-6560086 Fax.0274-566171 Bank Mandiri No. 114-000-571-7726 a/n. Yayasan Daarut Tauhiid DPU DT Lampung.
............................, ......................
( _________________________ ) Tanda tangan/ nama lengkap
BOGOR Perumahan YASMIN Sektor VII Jln. Bambu Ori III No. 4 Bogor. Telp./Fax. 0251-8401727 SEMARANG Jl. Dr. Wachidin No.FGH-8 Kec. Candi Sari Telp. 024-8449931/024-70500074 LAMPUNG Jl. Diponegoro No. 170 Bandar Lampung Telp. 0721-488309, Fax. 0721-486964 PALEMBANG Jl. R. Sukamto 1332 Sekip Ujung Palembang Telp. 0711-7390009 Fax.0711-821816
Swadaya 82 _ Juni 2009
19
LAHIR
AKIKAH
Moh. Mustofa Mahandika al-Afifi, putra dari Yoyoh dan Afief (donatur Group Asep Muhammad RS al-Ihsan), pada 1 April 2009 di RS al-Ihsan.
Raihan Rasyid Sabihisma, putra dari Sabihisma Susilo Putra, yang lahir pada 21 Mei 2008 di Komp. Grijaya Mitra Posindo Blok. Jaka El Ghani Tirta, putra dari Irwan Iskandar, yang lahir pada 23 Februari 2009 di Kumamoto, Jepang. Shafira Jinda Ali, putri dari M. Rifki, yang lahir pada 15 Maret 2009 di Komp. Pilar Mas 2 D6 - 90 Baros, Cimahi. Zaki Al Afgani, putra dari Ariyanto, yang lahir pada 6 April 2009 di Jalan Murni II No.2 Ciateul Bandung. Wisnutama, putra dari Wicaksono, yang lahir pada 16 April 2009 di Komp. Cendrawasih Jalan Katalina 1A, Cimahi. Muhammad Risyad Devanka, putra dari Ivan Yudianto, yang lahir pada 21 April 2009 di Jalan Kadipaten 17 No.27 Antapani, Bandung. Aulia Rahidah Rahmatullah, putri dari Rahmat Hertawan, yang lahir pada 23 April 2009 di Perum Bumi Sariwangi Blok E No.23 Bandung.
MENIKAH Heti Aprianti Astuti (Donatur DPU DT Bandung) dan Didik Darmansyah, pada 12 April 2009 di Kuningan. Dewi Marlina (donatur DPU DT Bandung) dan Arifin Nurdin, pada 25 April 2009 di Antapani, Bandung.
WAFAT Endang Sumirat (usia 60 tahun), ayah dari Apriliyani Dewi dan Yulia Yudianti (donatur Group Asep Muhammad RS al-Ihsan), pada 7 Maret 2009 di RS al-Islam Bandung. Eros Binti Sanusi, orangtua dari M. Wahyudin (koordinator donatur DPU DT PT. Elvindo), pada 23 Maret 2009.
20
Swadaya 82_ Juni 2009
“Kami ucapkan selamat atas kelahiran putra/i Anda dan terima kasih atas kepercayaannya mengikuti program Makkah (Manajemen Akikah) DPU Daarut Tauhiid�
Innalillahi wa innaa ilahi raajiuun Segenap pengurus Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid turut mendoakan atas wafatnya, NENENG SITI NUGRAHAWATI Staf Freelance Marketing DPU DT Bandung Pada Senin, 27 April 2009. Dikebumikan di pemakaman umum Jalan Laswi Ciparay, Bandung. Semoga diterima segala amal baik dan diampuni segala kekhilafannya, serta ditempatkan disisi Allah yang Maha Mulia. Amiin.
Pertanyaan dapat dikirimkan via SMS ke No. 0811220631
Jatuh Cinta, Tapi...! Prof. Dr. KH. Miftah Faridl. Dewan Syariah DPU DT
Ustadz, zakat mal sebaiknya diberikan ke siapa? Apa ke masjid, saudara yang kurang mampu, anak yatim, atau orang cacat yang minta-minta di jalan (pengemis)? +622270484xxx Zakat lebih utama dititipkan kepada lembaga yang resmi ditunjuk oleh pemerintah agar pendayagunaannya lebih optimal untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Tetapi jika ada kondisi tertentu yang mengharuskan Anda untuk memberikan zakat secara langsung kepada mustahik, maka hal tersebut diperbolehkan dan zakat Anda tetap sah. Sedangkan memberikan zakat kepada pengemis, saya kira hal tersebut kurang tepat karena meminta-minta dalam pandangan Islam merupakan perilaku yang tercela kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu. Saya mendapatkan beasiswa. Apakah saya harus mengeluarkan zakatnya? Kalau iya, berapa persen yang harus dikeluarkan? +6285269438xxx Tidak ada kewajiban zakat atas beasiswa yang Anda terima. Justru sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa mereka yang masih menempuh pendidikan dapat dikatogerikan sebagai ibnu sabil atau fii sabiilillah yang berhak mendapatkan zakat. Boleh apa tidak kita memberi zakat kepada yang berhak menerimanya, tapi kita tidak mengatakan bahwa yang kita berikan itu adalah uang zakat? +6281321373xxx
KH. Hilman Rosyad Syihab, Lc. Dewan Syariah DPU DT
Jika yang menerima zakat termasuk ashnaf yang delapan, maka hal itu diperbolehkan. Tetapi lebih baik jika hal tersebut disampaikan, agar mereka yang biasa menerimanya tidak memiliki ketergantungan terhadap Anda.
tempat tinggal (safar), yang bersangkutan boleh menjama qashar shalat. Kalau tidak dalam posisi safar tapi sangat sibuk sehingga sulit ditinggalkan, boleh jama takhir tanpa qashar. Yang terakhir ini tidak boleh terusterusan, tapi hanya sekali-kali saja.
Apakah boleh menjama qashar shalat ketika kita camping? Contohnya menjama qashar shalat dzuhur dan ashar dengan alasan acara kegiatan penuh mulai dari waktu dzuhur hingga menjelang magrib? Padahal sumber air dekat dan kegiatan tersebut tidak keluar dari area camping. Apa alasannya kita bisa mengambil rukhsoh (keringanan) tersebut? ana.farming@yahoo.com
Bolehkah kita sebagai ummat Muslim jatuh cinta kepada yang non Muslim dan apa hukumnya? +6285722576xxx
Rukhsoh atau keringanan dalam kaitan dengan shalat ialah dalam bentuk tayamum sebagai pengganti wudhu atau mandi. Mengusap sepatu sebagai pengganti cuci kaki, mengusap jilbab sebagai pengganti mengusap kepala, melaksanakan shalat di luar waktunya sebagai pengganti shalat karena lupa atau tertidur, menghadap ke arah mana saja ketika shalat di kendaraan, melakukan shalat sambil duduk ketika sakit atau di kendaraan dan menyatukan shalat dzuhur dan ashar atau maghrib dengan isya ketika safar, sakit atau kesibukan tidak bisa ditinggalkan. Sedangkan qashar ialah merubah shalat empat rakaat menjadi dua rakaat. Jadi, kalau camping di daerah yang jauh dari
Hanya sekadar cinta tidak ada larangan, yang harus diwaspadai adalah dampak dan tindak lanjut dari rasa cinta tersebut. Kalau dengan cinta itu Anda terdorong untuk berusaha mengajak yang bersangkutan masuk Islam, maka cinta tersebut menjadi bernilai positif. Tapi kalau sebaliknya, mendorong Anda untuk berbuat dosa melanggar ketentuan agama apalagi mengubah keyakinan agama Anda, maka cinta tersebut menjadi musibah dan bencana. Ustadz, apakah pemimpin umat Islam di dunia sekarang ini akan menyatukan umat Islam yang sepertinya kurang bersatu? +6281394005xxx Kalau oleh satu orang menurut saya tidak realistis. Tapi kalau kepemimpinan kolektif antara tokoh-tokoh Islam, memungkinkan walaupun tidak mudah.
Swadaya 82 _ Juni 2009
21
Yusuf Islam:
Menemukan Islam
setelah Pencarian Panjang
Aku dilahirkan di London, jantung dunia Barat. Era saat teknologi (televisi dan angkasa luar) mencapai puncaknya di negara yang terkenal dengan peradaban modern, Inggris. Aku juga terlahir dari sebuah keluarga Nasrani yang berpandangan materialis, dan tumbuh besar seperti mereka.
S
aat itu aku meyakini bahwa kehidupan di sekelilingku adalah kehidupan materi. Kekayaan adalah kekayaan harta benda yang sesungguhnya, dan kefakiran adalah ketiadaan harta benda secara hakiki. Amerika adalah contoh negara kaya dan negara-negara dunia ketiga adalah contoh kemiskinan, kelaparan, kebodohan, dan kepapaan. Karena itu, aku harus memilih dan meniti jalan kekayaan, supaya aku bisa hidup bahagia, supaya aku dapat kenikmatan hidup. Aku membangun falsafah bahwa dunia tidaklah ada kaitannya dengan agama. Keyakinan inilah yang aku jalani agar mendapatkan kebahagiaan jiwa. Setelah dewasa, muncul kekagumanku
melihat para artis, hingga aku menganggap mereka sebagai dewa tertinggi. Lantas aku pun bertekad mengikuti perjalanan hidup mereka. Dan benar, ternyata aku menjadi salah seorang bintang pop terkenal yang terpampang di berbagai media massa. Pada saat itu, aku merasa diriku lebih besar dari alam ini dan seolah-olah usiaku lebih panjang daripada kehidupan dunia, dan seolah-olah akulah orang pertama yang dapat merasakan kehidupan seperti itu. Namun pada suatu hari, aku jatuh sakit yang parah dan terpaksa di opname. Saat itulah, aku mempunyai kesempatan untuk merenung, hingga kutemui bahwa diri ini hanyalah sepotong jasad. Apa yang selama ini kulakukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan jasad. Aku menilai bahwa sakit parah yang diderita merupakan cobaan ilahi dan kesempatan untuk membuka mataku. Mengapa aku berada di sini? Apa yang aku lakukan dalam kehidupan ini? Setelah sembuh, aku mulai banyak memperhatikan dan membaca seputar permasalahan hidup. Lantas aku akhirnya membuat beberapa kesimpulan yang intinya bahwa manusia terdiri dari ruh dan jasad. Alam ini pasti mempunyai Ilah (Tuhan). Selanjutnya, aku kembali ke gelanggang musik namun dengan gaya musik yang berbeda. Aku menciptakan lagu-lagu yang Swadaya 82 _ Juni 2009
22
berisikan cara mengenal Tuhan (Allah). Ide ini malah membuat diriku semakin terkenal dan keuntungan secara materi pun semakin banyak kuraih. Tetapi aku masih merasa resah dan belum juga menemukan apa yang ingin kucari, yaitu keimanan dan kebenaran Tuhan. Aku memiliki iman kepada Allah. Tetapi, gereja belum mengenalkanku siapakah Tuhan itu dan aku tak mampu sampai pada hakikat Tuhan sebagaimana yang dibicarakan gereja. Pikiranku buntu. Maka, aku pun memulai berpikir tentang jalan hidup yang baru. Dan seperti ada perasaan, aku harus menuju pada titik tujuan tertentu, tetapi aku tidak tahu keberadaan dan pengertiannya. Beberapa ajaran Timur aku pelajari dan coba mendalaminya. Demi rasa dahaga tersebut, hingga membawaku pada ajaran klenik Timur. Aku juga sempat putus asa ketika kebenaran Tuhan yang kucari belum juga aku temukan. Bahkan aku sempat menjadi ateis dan kembali kepada obat-obatan penenang. Kegalauan yang kurasakan semakin menjadi-jadi. Untunglah, Allah menjawab rasa galau itu. Pencarianku mencapai titik yang selama ini kudamba. Pada suatu hari temanku yang beragama Nasrani pergi melawat ke Masjidil Aqsha (Palestina). Ketika kembali, ia menceritakan kepadaku bahwa ada suatu keanehan yang ia rasakan di saat melawat masjid tersebut. Ia dapat merasakan adanya kehidupan ruhani dan
ketenangan jiwa di dalamnya. Hal ini berbeda d e n g a n gereja, walau dipadati orang banyak namun ia merasakan kehampaan di dalamnya. Ini semua mendorongnya untuk membeli a l - Q u r ’ a n terjemahan dan ingin mengetahui b a g a i m a n a tanggapanku terhadap alQur’an. Ketika membaca alQur’an, aku dapati bahwa al-Qur’an mengandung jawaban atas semua persoalanku. Yaitu siapa aku ini? Dari mana aku datang? Apa tujuan dari sebuah kehidupan? Aku baca al-Qur’an berulang-ulang dan aku merasa sangat kagum terhadap tujuan dakwah agama ini yang mengajak untuk menggunakan akal sehat, dorongan untuk berakhlak mulia dan aku pun mulai merasakan keagungan Sang Pencipta. Semakin kuat perasaan ini muncul dari jiwaku, membuat perasaan bangga terhadap diriku sendiri semakin kecil. Rasa butuh terhadap Ilah Yang Maha Berkuasa atas segalanya semakin besar di dalam relung jiwaku yang terdalam. Akhirnya, pada hari Jum’at, aku bertekad untuk menyatukan akal dan pikiran yang baru tersebut dengan segenap perbuatanku. Aku harus menentukan tujuan hidup. Lantas aku
melangkah menuju masjid dan mengumumkan keislamanku. Alhamdulillah, aku mencapai puncak ketenangan di saat mengetahui bahwa aku dapat bermunajat langsung dengan Rabbku melalui ibadah shalat. Ya, berbeda dengan agama-agama lain yang harus melalui perantara. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan kepadaku keistiqomahan dan kelak mematikan aku sembari tetap berada di jalan-Nya.
(sumber: Republika Newsroom/Buku Serial Kisah Teladan karya Muhammad Shalih al-Qahthani, penerbit DARUL HAQ)
Yusuf Islam (Cat Stevens) terlahir dengan nama Stephen Demetre Georgiou, 21 Juli 1948, adalah mantan superstar rock dunia yang mengundurkan diri dari dunia musik untuk mempelajari Islam, dan kini aktif berdakwah melalui kegiatan pendidikan dan sosial. Ia adalah seorang penulis lagu dan pemusik terkenal yang berasal dari Inggris. Lagu “Morning Has Broken” gubahannya, sempat menduduki anak tangga Top 10 tingkat internasional dan terjual hingga lebih dari 40 juta album dimasa kejayaannya, yaitu pada tahun 1960-an dan 1970-an. Yusuf Islam sekarang tinggal di London bersama istri dan lima anaknya. Ia adalah seorang anggota jamaah yang aktif. Ia juga mendirikan yayasan kemanusiaan Small Kindness yang awal mulanya menolong korban kelaparan di Afrika dan sekarang membantu ribuan anak yatim dan keluarga di Balkan, Indonesia, dan Irak. Yusuf Islam juga mendirikan yayasan kemanusiaan Muslim Aid tetapi meninggalkannya sebagai ketua pendiri pada 1999.
Swadaya 82 _ Juni 2009
23
hati-hati dengan
S
etiap manusia mengharapkan apa yang diinginkannya tercapai. Ada yang berharap lulus ujian sekolah, menjadi pejabat, memiliki handphone bagus atau pakaian serba mewah, dan berbagai harapan yang menjadikannya dihormati orang lain. Ada pula yang beribadah dan melakukan kedermawanan sosial dengan bergelimang sorotan media massa atau perhatian dari orang-orang disekitarnya. Apakah semua itu perlu dan untuk siapa? Apakah karena Allah atau karena ingin pujian manusia? Saudaraku, luangkanlah waktu sejenak saja untuk bertafakur. Koreksi kembali setiap aktivitas atau amal ibadah yang dilakukan. Apakah karena Allah atau untuk mencari pujian manusia semata. Karena tidak sedikit orang yang melakukan segala cara untuk memperoleh harta dan jabatan ataupun ketika beribadah, hanya untuk pujian makhluk. Padahal amal ibadah kita bisa hancur lebur seandainya kita merasa senang dengan pujian itu. Hati-hatilah dengan pujian, sekiranya ada yang memuji maka kembalikanlah 24
Swadaya 82 _ Juni 2009
Pujian
segera kepada Allah dan beristighfar, Insya Allah dengan demikian kita terhindar dari penyakit uzub (merasa diri lebih dari yang lain). Pujian berlebihan juga bisa menjadikan amal tidak lagi karena Allah. Yang akhirnya menimbulkan riya’ (pamer atau ingin dilihat amalnya) dan sum’ah (ingin popularitas). Misalnya, seseorang shalat hanya ingin dipuji oleh temannya, bersedekah hanya karena ingin disebut sebagai orang yang dermawan, membaca al-Quran dengan suara yang lantang agar disanjung orang lain. Riya’ jika mencampuri amal, akan membatalkan amalan itu. selanjutnya menjadikan ia terhijab dari cahaya Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya, “...... Maka barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Rabbnya, maka hendaklah dia mengamalkan amal yang shalih dan jangan menyekutukan Rabbnya dengan seseorang dalam beribadah.” (QS al-Kahfi [18]: 110). Cukuplah Allah tempat kita berharap, karena dialah yang menentukan segala-galanya. Tidak layak kita merasa bangga dengan amal
yang diperbuat, karena segala amal itu mutlak karena kekuasaan Allah dan rahmatnya. Taubat dan syukur harus terus diperbanyak atas amal yang telah diperbuat agar terhindar dari sifat riya’. Semoga kita termasuk orang yang berhati-hati dalam menerima pujian. Tidak mencari pujian dalam setiap amal ibadah yang dilakukan dan menjaga setiap aktivitas agar senantiasa bersih dari riya’ dan sum`ah. Wallahu a`lam bisshawab.