Empati bagi Sesama
S
ahabat, masih di awal 2009, kabar memilukan tersiar dari negeri para nabi, Palestina. Sungguh membawa duka bagi kita, Muslim di Indonesia dan juga dunia. Di saat kita masih menikmati kebebasan dan harapan untuk perubahan lebih baik di tahun ini. Saudara kita di sana mesti berjuang sekuat tenaga mempertahankan tanah airnya. Media memberitakan, betapa kematian, kesakitan, darah dan air mata menjadi pemandangan seharihari. Sungguh merugi bila kita tidak mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Karena itu, sajian utama di edisi kedua new Swadaya ini berupaya mereview kadar empati kita. Bahwa kejadian apapun, mestinya menjadi ladang empati yang dapat melembutkan hati.
Ibadah sosial berwujud empati ini, seringkali terlupakan karena kesibukan dan beragam kepentingan pribadi. Dan peristiwa Palestina adalah kesempatan yang diberikan Allah untuk menguji empati dan solidaritas kita kepada sesama. Selain itu, tentu masih ada beberapa sajian rubrik yang semoga semakin memperluas khasanah dan manfaat bagi Sahabat Swadaya. Meskipun tentu masih banyak kekurangan di sana sini, Kami tidak akan menyerah untuk memberikan yang terbaik bagi pembaca, insya Allah. Maka, nikmat manalagikah yang kita dustakan? Ya Rabb, golongkan kami menjadi hamba-Mu yang pandai bersyukur dan ridha menerima setiap ketentuan-Mu. Amin.
Swadaya 78 #Februari 2009
1
Sapa Redaksi Daftar Isi Salam Laporan Keuangan Galeri Jejak Pemberdayaan
~ ~ ~ ~ ~ ~
1 2 3 4 5 9
Sajian Utama : Menakar Kadar Empati
~ 10
Jelajah Wisata : Menyapa Keindahan Pantai Belitong
~ 12
Dapur Kita : Yuk, Makan di Resto Halal
~ 14
Bugar : Tidur Sehat, Ibadah pun Berlipat
~ 15
Fashion Muslim : Jam Tangan, Sahabat Penunjuk Waktu
~ 16
Beranda Teh Ninih
~ 17
Pundi
~ 18
Solusi Islam
~ 19
Info
~ 21
Inspirasi : Kun Faya Kun, Berkah Bersedekah ~ 22 Refleksi
~ 24
PENERBIT Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid PENASIHAT KH. Abdullah Gymnastiar PENGARAH H. Dudung Abdul Ghani, SE REDAKTUR AHLI Abu Fadhli, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, hKH. Hilman Rosyad, Lc. DEWAN REDAKSI H.Muhammad Iskandar, H. Asep Hikmat, Agus Kurniawan, H. Asep Teja Setia Sumantri, Dede Mulyawan PEMIMPIN USAHA Yudi Hadiansyah PEMIMPIN REDAKSI Nurhayati REDAKTUR Suhendri Cahya Purnama REPORTER & UMUM Sansan Darajat KONTRIBUTOR Ira Apriatin (Priangan Timur) Diah Kusumah (Lampung) Dendi Prasojo (Semarang) Yasir (Jakarta) Akmaludin (Palembang) Yudhi Widyatmoko (Yogyakarta) DESAINER Muhammad Alfian Khat
Kritik dan saran Anda dapat disampaikan melalui e-mail: redaksimedia@gmail.com Telp/SMS: 022-70231463 Untuk Informasi IKLAN dapat menghubungi: Yudi Hadiansyah (022-70910719, 081802090831)
Swadaya 78 # Februari 2009
2
Save Our Palestina H. Muhammad Iskandar, S.Ip., M.M Direktur DPU DT
Rentetan peluru dan dentuman bom seolah tak menggentarkan para pejuang Hamas. Mati di medan jihad bagi mereka adalah kehormatan. Bahkan, kaum ibu di sana merasa bahagia bila anaknya mati di medan perang melawan kebiadaban agresor Israel. Kondisi inilah yang membuat mereka bisa bertahan di tengah gempuran dahsyat tentara Israel yang didukung dengan persenjataan canggih. Meskipun pejuang Hamas bersenjatakan alat-alat perang sederhana, nyatanya tentara Israel tidak juga bisa menaklukkan mereka. Anehnya, sejarah mencatat bahwa gabungan negara-negara Arab pada perang melawan Israel tahun 1967, yang notebenenya mempunyai peralatan perang canggih dan didukung oleh jumlah pasukan lebih banyak, dalam hitungan hari (enam hari) dapat dilumpuhkan Israel. Mengapa ini bisa terjadi? Karena modal utama mereka adalah memiliki iman yang kuat. Keteguhan niat memperjuangkan Islam menyebabkan Allah menolongnya, dan Allah tanamkan keyakinan, keberanian dan kekuatan
dalam hati mereka. Perjuangan dan keberanian warga Gaza mencerminkan mereka menghendaki kemuliaan di kehidupan ini. Bahkan, warga Gaza yang gugur syahid dalam jumlah besar sama sekali tidak membuat menurunnya semangat untuk melawan Israel. Sementara itu, kita pun bisa mengambil banyak pelajaran dalam peristiwa ini. Dunia bisa melihat siapa sebenarnya negara yang biadab, dan negara yang mendukung kebiadaban. Juga negara pengecut yang membiarkan negara tetangga dan saudaranya dibantai serta negara yang mendukung perjuangan Palestina dengan alasan kemanusiaan dan agama. Dalam tragedi Gaza, amatlah sayang bila kita tidak mengambil bagian untuk mendukung perjuangan di Palestina. Perjuangan mereka masih panjang, karena agresi Israel menyisakan kehancuran yang teramat hebat. Berbagai infrastruktur telah rusak, persediaan makanan juga menipis, dan ancaman musim dingin yang bisa berakibat fatal bagi kehidupan di sana. Mereka telah berkorban jiwa raga untuk membela agama ini, dengan memikul beratnya penderitaan. Lalu bagaimana dengan kita, saudara-saudara seimannya? Sudahkah kita optimal membuktikan empati dan kepedulian bagi warga Gaza? Apa yang telah kita perbuat untuk meringankan penderitaan mereka? Jangan hanya menjadi penonton, berpangku tangan melihat mereka diperlakukan semena-mena oleh penjajah Israel. Sekecil apapun bantuan kita, akan sangat berarti bagi mereka. Save our Palestina! Selamatkan Palestina, negeri tempat turunnya para Nabi. Itulah wujud dari empati kita, sesama saudara seimannya.
Swadaya 78 # Februari 2009
3
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KONSOLIDASIAN BULAN DESEMBER 2008 SUMBER DANA Penerimaan dana Zakat Penerimaan dana Infaq Shadaqah Penerimaan dana Wakaf Penerimaan dana (Kemanusiaan) Penerimaan dana Pengelola Penerimaan dana Jasa Bank JUMLAH PENERIMAAN DANA
278.411.990,87 988.968.188,00 43.388.456,00 14.220.835,12 165.101.347,01 1.641.873,54 1.491.732.690,54
PENGGUNAAN DANA Dana Zakat Fakir Miskin Pengembangan Ekonomi Produktif Program DPU Misykat Program Pendidikan Beasiswa Prestatif Beasiswa Mahakarya Program Dakwah Sosial Bantuan Pendidikan Bantuan Kesehatan Rumah Keluarga Anak Yatim Bantuan Sosial Program Adzkia Islamic School Biaya Oprs.Pendayagunaan Program Pemberdayaan Peternak Partisipasi Kegiatan Bantuan Longsor Banjir Cianjur Ibnu Sabil Fisabilillah Ghorimin
35.126.625,00 29.900.000,00 18.171.150,00 32.196.900,00 10.165.500,00 15.182.250,00 27.254.800,00 25.360.000,00 4.494.600,00 3.320.600,00 1.040.000,00 4.880.300,00 4.160.000,00 6.065.000,00 5.500.000,00
* Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasimalaya) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya.
Dana Infaq Shadaqah Program Sosialisasi Ziswa Pemasyarakatan Ziswa Optimalisasi Kegiatan Penghimpunan Optimalisasi Pelayanan Donatur Pengembangan Media Dakwah Majalah Swadaya Buletin Keluarga Sakinah Media Dakwah Jakarta Ambulance Gratis Program DPU Misykat Program Desa Ternak Mandiri Program Beasiswa Anak Asuh Program Layanan Manfaat Program Bantuan Sosial Program Baby Sitter Program Qurban Program Pendamping Usaha Mikro Pemberdayaan Muslimah B. Oprs. Program Pendayagunaan Pengembangan Sarana Ibadah Iuran FOZ QH IS Bantuan ke Cabang Dana Wakaf Penyaluran Wakaf Penyaluran Wakaf Eco Pesantren Dana IS Khusus (Kemanusiaan) Bantuan Kemanusiaan Yogyakarta Bantuan Program Mobil Layanan Bantuan Kemanusiaan Lainnya Dana Jasa Bank Adm. Jasa Bank Dana Pengelola Gaji & Insentif Pengembangan SDM Transportasi & Perjalanan Dinas Administrasi Umum Inventaris & Aktiva Kantor QH Pengelola JUMLAH PENGGUNAAN DANA Surplus Saldo Awal per 1 Desember 2008 Saldo Akhir per 31 Desember 2008*
15.784.200,00 39.475.518,00 14.781.700,00 15.856.500,00 10.170.300,00 47.714.840,00 5.650.000,00 3.148.500,00 218.500,00 880.000,00 48.752.500,00 3.525.000,00 28.300.000,00 635.578.375,00 105.500.000,00 378.050,00 35.068.200,00 586.000,00 2.000.000,00 37.075.000,00 5.087.500,00 30.377.050,00 1.932.500,00 11.380.500,00 55.000,00 15.463.400,00 759.503,05 74.035.550,00 795.000,00 4.397.500,00 41.250.710,03 1.275.000,00 850.000,00 1.460.920.121,08 30.812.569,46 4.866.466.043,37 4.897.278.612,83
Swadaya 78 # Februari 2009
4
Bansos Tongkat bagi Dhuafa
BANDUNG—Setelah beberapa lama menghabiskan waktu di rumah singgah RS Hasan Sadikin, Jali bin Idin, warga Kampung Babakan Lewo, Cilaku, Kabupaten Cianjur, pada Senin (22/12) menerima bantuan berupa tongkat bagi kakinya yang mengalami tumor (kaki kanan) dari DPU DT Bandung. Di tempat berbeda, DPU DT Bandung memberikan bantuan tongkat untuk Febri, siswi kelas lima SDN Cikudayasa II, Cileunyi, Kabupaten Bandung, yang diamputasi karena kecelakaan. (hry)
Talk Show Hari Ibu
BANDUNG—Untuk memeriahkan hari ibu, para santri karya DPU DT Bandung, khusus para Muslimahnya, mengikuti talk show bertemakan ‘Ungkapan Cinta Ibu’, Rabu (24/12). Acara yang berlangsung di Sentral V Kompleks Pesantren Daarut Tauhiid, juga diikuti seluruh santri karya di Yayasan maupun Kopontren (koperasi) Daarut Tauhiid, dan masyarakat umum. Tampil dalam acara itu, Ninih Muthmainah (Teh Ninih), Sasa Esa Agustina (Teh Sasa), dan Euis Kartika. Selain talk show, diadakan pula lomba mewarnai bagi anak-anak TK di selasar Poliklinik Daarut Tauhiid. (san2/hry)
Hibah Dana dari PNM
BANDUNG—Setelah pada Selasa (30/12) DPU DT Bandung menerima bantuan uang tunai dari Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Bandung, dana tersebut pada Ahad (28/12), disalurkan untuk Daarul Muthaminnah (rumah yatim dan dhuafa) di acara Gempita Muharam, dan kegiatan Gempita Sosial, Sabtu (17/1). Adapun kegiatan Gempita Sosial yang berlangsung di Desa Ciluluk, Cikancung, Kabupaten Bandung, meliputi bazaar murah, pengobatan dan bekam gratis. (hry)
Wisata Pemberdayaan di Banten
BANDUNG—Tiga belas peserta program Bea Mahakarya DPU DT Bandung, pada senin (29/12) mengikuti kegiatan wisata pemberdayaan di kawasan Pantai Anyer, Banten. Para peserta diarahkan untuk mengamati dan mengevaluasi bagaimana kehidupan masyarakat pesisir dan potensi yang ada disana. Selain itu, kegiatan yang berlangsung hingga sore tersebut, juga diisi dengan penutupan pelaksanaan program beasiswa bagi mahasiswa yang berlangsung sejak Februari 2008. (hry) Swadaya 78 # Februari 2009
5
Peduli Palestina DPU DT
B A N D U N G — Tr a g e d i kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina, mendorong DPU DT Bandung untuk menghimpun donasi masyarakat. Dimulai dari penggalangan dana di pusat keramaian Kota Bandung, Ahad (11/1), juga di majelismajelis pengajian, layanan peduli Palestina di kantor pusat DPU DT, donasi via bank hingga himbauan melalui media lokal maupun nasional. Melalui program Pusat Sosial Kemanusiaan (Pusosman), yaitu Rescue and Recovery, dana yang terkumpul diserahkan ke Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), sebagai lembaga masyarakat yang langsung menyalurkan bantuan ke rakyat Palestina. (hry)
Kunjungan PT. Astra Multi Finance
BANDUNG—Sekitar pukul 10.00 pagi, Selasa (20/1), Manajemen Holding DPU DT menerima kunjungan dari Presiden Direktur PT. Astra Multi Finance (AMF), Marketing Holding AMF dan FIF, Branch Manager FIF Bandung, serta tim Marketing AMF dan FIF Bandung. Kunjungan yang berlangsung hingga sore tersebut, merupakan ajang silaturahmi dan pembahasan kerjasama mengenai agency atau unit layanan syariah AMF. Selain itu, rombongan juga berkesempatan bertemu dengan pengurus Yayasan Daarut Tauhiid. (san2/hry)
TABAH DPU DT Palembang
Rapat Pengelolaan Dana CSR
BANDUNG—Jum’at (16/1), di kantor Yayasan Daarut Tauhiid, jalan Gegerkalong Girang No.30D, diadakan rapat pembahasan pengelolaan dana Corporate Social Responsbility (CSR) dari perusahaan atau instansi yang memiliki anggaran CSR. Disepakati dalam rapat yang dihadiri pengurus dan manajemen Yayasan dan Kopontren Daarut Tauhid (DT), termasuk dari DPU DT, untuk mengemas sebuah program pemberdayaan masyarakat terpadu. Program ini berisikan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh komponen lembaga yang bernaung di DT. (hry)
PALEMBANG— Melalui program Tabungan Kurban Barokah (TABAH), DPU DT Palembang melaksanakan pemotongan hewan kurban sebanyak 15 ekor kambing dan 6 ekor sapi, Senin (8/12). Bertempat di kompleks Yayasan Dakwah dan Pendidikan al-Furqon, program yang sebagian besar muqoribnya (pekurban) berasal dari donatur itu, merupakan program yang memberikan kesempatan bagi para muqorib untuk mencicil dana hewan kurban, beberapa bulan sebelum hari Raya Idul Adha. Harapannya, cara ini bisa mempermudah para muqorib untuk berkurban. (akmal/hry)
Swadaya 78 # Februari 2009
6
Bansos untuk Tuna Netra
PALEMBANG—Sebagai bentuk kepedulian terhadap kaum tuna netra, DPU DT Palembang yang diwakili oleh Sri Martini, staf Pemberdayaan, menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) kepada Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Netra, Kamis (25/12). Bantuan tersebut adalah hasil kerjasama dengan Ikatan Wanita Bank (IWABA). (akmal/hry)
Silaturrahim Day AIS
JAKARTA—Adzkia Islamic School (AIS) mengadakan acara Silaturrahim Day dalam rangka pembagian raport bagi siswa di sekolah duafa binaan DPU DT Jakarta tersebut, Rabu (24/12). Acara yang dihadiri wali murid dan pengajar AIS, berlangsung meriah terutama dengan ditampilkannya berbagai hiburan kesenian seperti pementasan drama, grup musik angklung dan sebagainya dari ara siswa AIS. ”Saya sangat senang sekali bisa menyekolahkan anak di Adzkia Islamic School. Selain meringankan beban untuk biaya sekolah, juga merasakan kekeluargaan antara wali murid dan staf pengajar,” ujar Yuyun, wali murid Nidia Rafi, berkomentar. (yasir/hry)
Out Bond TQS Ciputat
Pelatihan SMAsH & Sosialisasi ZIS
PALEMBANG—Dalam rangka mengembangkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) amil yang berkualitas, DPU DT Palembang menugaskan Sri Martini, Nurhayati, Priyanto dan Akmaludin untuk mengikuti pelatihan Super Memory Asmaul Husna (SMAsH) di gedung aula Bank Mandiri Kanwil Palembang, Ahad (28/12). Pelatihan yang juga diikuti karyawan dan staf Bank mandiri Palembang tersebut, berisikan metode khusus cara mudah menghapal Asmaul Husna (99 nama Allah). Sebelum pelatihan, dari pengelola ZIS Bank Mandiri berkesempatan menyampaikan materi mengenai zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) kepada para peserta.
BANTEN—Ahad (4/1), Taman Qolbun Salim DT Serua, Ciputat, Banten, mengadakan acara kebersamaan dalam bentuk Out Bond. Acara yang diikuti oleh para santri, orang tua dan pengajar ini, merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan di tanah wakaf Yayasan Daarut Tauhiid Jakarta, dan sebagai wujud dari membangun potensi fisik para santri cilik tersebut, disamping potensi fikir dan dzikir mereka. (yasir/hry)
(akmal/hry)
Swadaya 78 # Februari 2009
7
Gempita Muharam bagi 225 Anak Yatim
SEMARANG—Dengan mengangkat tema ‘Menebar Kasih bersama Anak Yatim’, DPU DT Semang pada Ahad (11/1) mengadakan acara Gempita Muharam 1430 Hijriyah. Rangkaian acara hasil kerjasama dengan keluarga besar H. Abdillah Agaos (pemilik PT. Larasati, PT. Fatimah Azzahra, PT. Yasmin, PT. Namira, PT. Derajat Celcius) itu, diisi dengan kegiatan mendongeng dan santunan bagi 225 anak yatim seKota Semarang. Santunan berupa seperangkat alat sekolah, makanan dan uang pembinaan tersebut, diserahkan secara simbolis oleh H. Ahmad Mirza, S.Apt, M.M, Direktur Utama Yasmin. (dandy/hry)
Telkom Peduli Pendidikan
TASIKMALAYA—Sejak tanggal 11 hingga 13 November 2008, DPU DT Priangan Timur bekerjasama dengan PT. Telkom menggelar kegiatan pelatihan internet untuk anak yatim piatu dan dhua’fa. Kegiatan di Aula Plasa Telkom tersebut diikuti 122 peserta dari 21 SMP atau sederajat di wilayah Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, serta menghadirkan instruktur dari Forum Telematika Tasikmalaya, Akhmad Farid dan Pakar Blogger, Ridwan. (ira/hry)
Penggalangan Dana untuk Palestina
TASIKMALAYA—Kamis (15/1) pagi, DPU DT Priangan Timur menerima titipan dana untuk Palestina dari karyawan KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Pratama Tasikmalaya. Dana tersebut merupakan bentuk kepedulian karyawan KPP terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Selain dari KPP Pratama, dana untuk Palestina juga digalang melalui pembukaan posko di Yogya HZ, Hotel Crown, PT. FIF Cabang Tasikmalaya, dan Apotek Martha Farma. (ira/hry)
TABUNGAN KPN
adalah merupakan salah satu program pendayagunaan pemberdayaan produktif peternak kecil di pedesaan yang akan mengelola dana potensi ummat khususnya dalam program kurban peduli negeri Idul Adha 1430 H tahun depan supaya memberi kemudahan kepada para muqorib/pegurban dengan cara mencicil/menabung mulai saat ini.
KEUNTUNGAN BAGI PENABUNG * * * *
Memberi kemudahan untuk berkurban dengan menabung Adanya keringanan bekurban karena dicicil sejak awal Dapat menunaikan ibadah kurban pada Idul Adha 1430 H Tidak hanya sekedar berkurban tapi berdampak multiflier effeck * Adanya jaminan hewan kurban yang sehat dan layak Setoran tabungan Rp. 115.000,- atau Rp. 90.000,- dan selajutnya selama 10 bulan. Pembayaran bisa dengan diantar langsung ke kantor DPU-DT atau layanan jemput langsung ke rumah atau via transfer Rekening. CP Ari 022-92406446 dan Edwar 0852 2013 7283
Swadaya 78 # Februari 2009
8
Bantuan Sosial Peduli Palestina
‘Duka Palestina, Empati Kita Semua‘
P
enghujung 2008, masyarakat dunia dikejutkan oleh serangan negara Israel ke Jalur Gaza, Palestina. Ribuan korban pun berjatuhan, terutama rakyat sipil di bumi para nabi itu. Telah terjadi tragedi kemanusiaan, mengiris nurani mereka yang percaya bahwa agresi—apapun alasannya—merupakan penistaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dibutuhkan upaya nyata untuk memberikan bantuan dana kemanusiaan kepada Rakyat Palestina. Sahabat, atas dasar itulah, Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT) melalui program Pusat Sosial Kemanusiaan (Pusosman), yaitu Rescue and Recovery, berinisiatif menghimpun dana dari masyarakat. Supaya tergalang solidaritas nasional yang mampu mewujudkan empati dan kepedulian terhadap warga Gaza. Pada pekan kedua Januari 2009, berbagai aksi telah dilakukan. Mulai dari penggalangan langsung ke pusat-pusat keramaian di Kota Bandung, acara-acara pengajian, layanan peduli Palestina di kantor DPU DT, hingga himbauan melalui media lokal maupun nasional dan donasi via bank. Dan untuk periode 31 Desember 2008 - 20 Januari 2009, telah terkumpul donasi sebesar Rp.65.315.175,-. Bekerjasama dengan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), dana tersebut 100 % disalurkan untuk Rakyat Palestina. Melalui wawancara via telephone, dr. Muqadam, ketua harian KNRP, mengatakan bahwa sampai Kamis (22/1), KNRP telah mengumpulkan donasi sekitar 11,5 milyar rupiah. Dana yang merupakan sumbangan sukarela dari setiap elemen masyarakat itu—termasuk DPU DT—difokuskan untuk membeli berbagai peralatan dan kebutuhan medis serta bahan makanan bagi warga Gaza, Palestina. Perjuangan mereka (Rakyat Palestina) memang masih panjang. Namun, sekecil apapun sumbangsih dan empati kita, amatlah menentukan nasib mereka di masa depan. (Suhendri Cahya Purnama)
Realisasi dana KNRP: Tahap pertama: pembelian mobil ambulans seharga 400 juta rupiah, sekarang sudah beroperasi di Jalur Gaza, serta pengiriman 3 orang relawan. Tahap kedua: pengiriman uang sebesar 6 milyar pada Senin (19/1), beserta 2 orang relawan. Tahap ketiga: pengiriman uang sebesar 3 milyar pada Rabu (21/1). Tahap keempat: pengiriman 2,5 milyar akan dikirimkan pada Ahad (25/1). (sumber: wawancara by phone dengan dr.Muqadam, ketua harian KNRP, Kamis (22/1)
No. Rek BCA Cab. Bandung
777.0333.151 Swadaya 78 # Februari 2009
9
Menakar Kadar Empati Bisakah manusia hidup sendirian? Berkelana dan menghabiskan usia tanpa seorang pun manusia di sekitarnya? Tentu saja tidak. Sebagai makhluk sosial, ia pasti membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
S
ayangnya, disisi lain manusia juga memiliki sifat egois yang lebih mementingkan diri sendiri. Sifat egois inilah yang merusak hubungan atau relasi dengan orang lain. Namun, sifat egois dapat diantisipasi dengan mengembangkan sifat empati terhadap sesama. Empati, Fitrah Manusia Bermula dari simpati diharapkan tumbuh menjadi sebentuk empati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, h.390), menyebutkan bahwa empati merupakan kemampuan menghadapi perasaan dan pikiran orang lain. Dengan kata lain, empati merupakan sikap yang membuat seseorang
merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain. Fitrah setiap manusia yang terlahir, siapapun dia telah dibekali perasaan empati. Hanya saja, seiring yang perkembangannya empati harus diasah. Keluarga apatis atau tidak peduli dengan lingkungan tetangga misalnya, secara tidak langsung telah mengajarkan anaknya untuk bersikap kurang empati dengan lingkungan. Dalam taraf membahayakan, seseorang tanpa rasa empati tidak segan berbuat aniaya atau dzalim kepada sesama. Karena itulah dalam Islam, porsi empati sangat dipentingkan sekali. Tidak hanya mengurusi ibadah mahdhah yang langsung berhubungan dengan Allah, namun juga memerintahkan kepada kita agar memperhatikan kondisi sekitar. Apakah ada yang memerlukan pertolongan? Jika masih ada, adalah kewajiban kita membantunya lepas dari himpitan masalah, minimal meringankan dan memberikan solusi. Rasulullah saw pernah melakukan hal tersebut. Pada suatu malam, ada seorang Badui mengetuk pintu rumah Rasulullah dan meminta bantuan makanan, pakaian dan uang. Namun, karena Rasulullah pun tidak memiliki apa yang diinginkan orang itu, beliau dengan penuh kasih sayang memberikan solusi dengan menyuruh Bilal (sahabatnya) menunjukkan rumah Fatimah, putrinya yang kemudian memberikan bantuan secukupnya. Di al-Qur’an banyak ditemui ayat yang menganjurkan kita menyayangi sesama. Tidak hanya kepada sesama Muslim, kepada yang non-Muslim pun dianjurkan tetap berbuat adil. Allah mengingatkan hal ini dalam salah satu ayat-Nya, bahwa janganlah
Swadaya 78 # Februari 2009
10
kebencian terhadap suatu kaum membuat kita jadi berlaku tidak adil (QS al-Maidah [5]: 8). Dalam ayat lain, disebutkan pula bahwa kasih sayang adalah salah satu karakter orang Muslim (QS al-Fath [48]: 29). Keterangan tersebut memperjelas indikasi (tanda) keimanan seseorang yang terlihat dari sejauh mana kepedulian dan rasa empati kepada penderitaan sesama. Banyak sekali contoh empati yang diajarkan Rasulullah, misalnya ketika memimpin shalat berjama’ah dan mendengar ada tangisan anak kecil, beliau langsung memendekkan bacaan shalatnya. Pada kesempatan lain, ketika mengetahui bahwa dalam jama’ahnya juga terdapat orang tua atau yang sedang sakit, beliau juga memendekkan shalatnya. Subhanallah, betapa indahnya empati yang ditunjukkan oleh uswah (teladan) kita itu. Rasulullah saw pun pernah menyampaikan bahwa perumpamaan kaum Muslimin dalam saling menyayangi seperti satu tubuh. Bila salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain ikut pula merasakan hal yang sama. Inilah yang hendaknya juga kita rasakan. Contohnya berempati dengan penderitaan saudara seiman kita di Palestina yang sekarang ini didzhalimi oleh Israel. Bila memang kita belum mampu berbuat banyak, minimal teruslah berdoa untuk mereka. Lalu, bagi yang mampu secara finansial (harta), aktualkan dengan memberikan sebagian harta itu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Apapun posisi kita saat ini, pasti ada celah dan jalan untuk berbuat sesuatu. Ujian bagi rakyat Palestina, selain menjadi hikmah kebaikan, juga ladang amal untuk berbuat semaksimal yang bisa kita perbuat! Asah Empati Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengasah empati? Mulailah dari hal terkecil dan jangan ditunda-tunda. Misalnya,
menawarkan berbagi makanan kepada orang lain adalah sebuah latihan mengasah empati. Atau menjenguk orang sakit, menebar senyum, membantu tetangga dan sebagainya. Sebenarnya banyak sekali ladang empati yang bisa dilakukan. Semuanya berpulang kepada kita, mau atau tidak meraihnya. Kerangka berpikir yang hendaknya dimiliki, adalah mengusahakan untuk tidak berpikir untung dahulu. Kadang, untuk berempati saja kita masih berpikir, apakah ada manfaat buat saya. Justru sekarang harus dibalik, bahwa empati tidak akan merugikan. Justru membuat pelakunya makin tenang dan mendapatkan ridha dari Allah. Sebagaimana ada hadits yang menyatakan bahwa barangsiapa menyayangi sesama, maka Allah pun akan menyayanginya. Kita juga dapat mengasah empati dengan sering bertemu orang-orang yang secara fisik membutuhkan pertolongan, misalnya ke panti asuhan, panti jompo, atau daerah-daerah kumuh. Dengan melihat atau bergaul bersama mereka, kita akan belajar sisi lain dari kehidupan. Kita juga akan semakin bersyukur dengan segala karunia yang diberikan Allah. Satu lagi cara mengasah empati, yaitu bayangkan bila kita yang berada diposisi mereka. Pergiliran nasib pasti akan selalu ada, tidak ada yang statis dalam hidup manusia. Saat ini, boleh jadi kita yang membantu mereka. Di lain waktu, bisa sebaliknya. Dalam proses pengembangan diri, sikap empati juga menjadi jalan kesuksesan berinteraksi dengan orang lain. Bila sifat empati menjadi karakter kuat seorang Muslim, siapapun yang berada disekitarnya, pasti akan merasakan manfaat. Dan yang paling penting dari sifat empati, tentu saja aplikasinya. Empati tidak hanya berhenti dalam hati saja. Mulai detik ini, mari menakar kadar empati kita. Jangan sampai penghayatan keberagamaan hanya menyentuh pada ibadah ritual, namun lupa pada indikasi keimanan yaitu empati yang mewujud kepedulian kepada sesama. Semoga Allah menggolongkan kita menjadi orang yang pandai bersyukur dengan senantiasa berupaya menebar kebaikan kepada sesama. (Nurhayati)
Swadaya 78 # Februari 2009
11
Menyapa Keindahan Pantai
Belitong
Belitong (dalam dialek bahasa setempat) adalah pulau yang ada di perairan Laut Jawa, berhadapan dengan Pulau Bangka di sebelah baratnya. Luasnya pun kurang lebih sebesar Pulau Bali (sekitar 480.060 hektar dan dikelilingi 189 pulau kecil), namun menyimpan pesona keindahan yang tak kalah dengan Pulau Dewata itu.
S
All Foto by: Sonny S
ahabat, inilah pulau dengan keindahan pantai yang begitu eksotis. Pasir halus putih menghampar, laut jernih dengan ombak yang tenang, ratusan batu granit besar dan kecil tersebar dari mulai bibir pantai sampai ke laut, dijamin memanjakan setiap mata memandang. Sungguh, di sinilah kita bisa merasakan betapa agungnya ciptaan Allah. Sembari ditemani indahnya matahari terbenam, keelokan alam tiada tara itu, akan memaku kaki kita untuk tidak melangkah meninggalkannya. Berikut adalah beberapa daerah di Pulau Belitong, dengan kecantikan pantai nan begitu dahsyat, yang dapat menjadi alternatif untuk Sahabat kunjungi.
Pantai Tanjung Tinggi Sudahkah Sahabat Swadaya menyaksikan Film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel populer karangan Andrea Hirata? Bila sudah, ingatkah Sahabat akan pemandangan sebuah pantai yang begitu indah, dimana anak-anak Laskar Pelangi berlarian riang gembira? Inilah pantai tersebut. Pantai Tanjung Tinggi, demikian namanya, adalah pantai yang paling terkenal di Belitong. Dikenal pula dengan nama Pelabuhan Bilik, karena dahulu pantai yang diapit oleh dua semenanjung ini merupakan pelabuhan nelayan bagi desa terdekat. Berlokasi tidak jauh dari Kota Tanjungpandan (kota terbesar di Pulau Belitong), pantai
Swadaya 78 # Februari 2009
12
dengan panjang kira-kira 1,2 km ini, akan menggoda para Sahabat untuk berlari merasakan halusnya pasir putih dengan ombak yang lembut menyapu pantai. Batubatu granit yang tersebar di kedua semenanjung hingga ke laut, tak urung mengajak siapa saja untuk bertualang melompatinya, dan menjanjikan pemandangan eksklusif dari setiap sudut kita berdiri. Ukuran granit mulai dari beberapa meter kubik hingga ratusan meter kubik lebih besar dari bangunan sebesar rumah. Dengan berbagai bentuk yang unik, menantang kita berfantasi ke dunia antah-berantah. Aktivitas snorkeling (menyelam) juga dapat dilakukan di sini. Yaitu di depan pantai teluk utama pantai. Lokasi terbaik adalah pada sisi kanan, di dasar batu-batu granit besar sekitar 100 meter dari daratan. Jarak pandang cukup baik dengan kedalaman 3-4 meter. Pantai ini juga merupakan pusat komunitas bagi masakan laut tradisional. Bila berkunjung ke sini, Sahabat akan banyak menjumpai rumah makan masakan laut tradisional, yang menawarkan berbagai masakan seafood seperti gangan (sop ikan dengan kunyit), pais (ikan bakar bumbu), ikan bakar, kepiting (kebiting batu dan kepiting air laut atau rajungan) yang bisa dimasak santan kelapa atau direbus, cumi, udang atau ikan goreng. Dan jangan lupa, minuman kelapa muda sebagai temannya. Hmm.... yummy.
dengan pemandangan di Pantai Burung Mandi. Tetapi, kontur pantai yang berbukit membuat Pantai Bukit Batu memiliki view yang unik. Apalagi dengan adanya fasilitas bungalow, membuat siapapun yang menginap disini, dapat dengan leluasa menikmati keindahannya. Pasir Putih, Batu Granit, dan Ratusan Pulau Kecil Masih banyak lagi pantai-pantai di Belitong yang dapat Sahabat kunjungi. Seperti Pantai Serdang yang terkenal dengan adanya lomba balap perahu katir setiap tahunnya, Pantai di Pulau Lengkuas yang memiliki mercusuar peninggalan Belanda tahun 1882, Pantai Tanjung Kelayang dan berbagai pantai cantik lainnya yang terserak diberbagai tempat di Belitong. Pasir putih, batu granit, dan ratusan pulau kecil, itulah keunikan yang ditawarkan bila Sahabat berada disini. Coba rasakan halusnya pasir yang berwarna putih layaknya gula pasir itu, dan tataplah gugusan batu granit yang sedemikian artistik tersusun, serta jangan pula dilupakan untuk bertualang di pulau-pulau kecil disekitar Belitong. Bila suatu saat Sahabat Swadaya berkesempatan berkunjung ke Pantai Belitong, yakinlah hanya satu bahasa yang akan para Sahabat temui, yaitu bahasa keindahan. (Suhendri Cahya Purnama)
Pantai Burung Mandi dan Bukit Batu Ini adalah pantai berpasir putih seperti umumnya pantai-pantai di Belitong. Namun uniknya, Sahabat tidak akan menemukan satu pun batu granit. Sepanjang pantai hanya ada pasir putih dan ratusan pohon pinus laut yang menjadi pembatas antara pantai dan daratan. Dengan latar Gunung Burung Mandi, menjadikan pantai ini sebagai satu-satunya pantai di Belitong yang memiliki gunung sebagai latar belakangnya. Adapun Pantai Bukit Batu berada dua km di sebelah timur dari Pantai Burung Mandi. Pantai ini terletak di lereng bukit sehingga tidak terdapat pasir putih, kontras
April - Oktober adalah waktu yang tepat karena Sahabat Swadaya bisa menikmari siraman sinar matahari selama 12 jam sehari, tanpa terganggu oleh curahan hujan. Sedangkan bila ingin ke Belitong, dapat menggunakan pesawat terbang. Untuk saat ini, ada dua penerbangan setiap harinya dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta langsung ke Tanjungpandan. Bisa juga melalui kapal penumpang PELNI yang berlayar setiap dua minggu sekali. Alternatif lain pergi ke Belitong adalah melalui Pulau Bangka menggunakan kapal cepat yang berangkat sekali sehari dengan waktu perjalanan empat jam. (sumber: belitungisland.com)
Swadaya 78 # Februari 2009
13
Yuk, Makan di Resto Halal
B
osan dengan menu makanan di rumah? Atau ingin sajian lebih spesial? Mungkin menikmati makanan di restoran, bisa menjadi pilihan. Apalagi banyak sekali restoran, atau kita singkat saja ‘resto’ yang menyediakan beragam menu pilihan yang lezat. Mulai dari resto kaki lima di pinggiran jalan, hingga resto berkelas. Mulai dari menu yang murah harganya sampai menu khusus yang luar biasa menguras kantong. Ehm, ternyata memang banyak sekali pilihannya. Tergantung jenis makanan apa dan berapa kemampuan dompet kita. Tapi ada satu hal yang terpenting, sebelum memilih resto lho. Kira-kira apa sih?... Jawabnya, Sahabat Swadaya harus yakin dulu kehalalannya. Meski Muslim di Indonesia adalah mayoritas, belum ada peraturan yang mengharuskan setiap resto menyediakan makanan halal dan mencantumkan logo halal pada plang restonya. Artinya, kalaupun LP POM MUI memeriksa dan mendapati ada sisi ketidakhalalan pada makanan di sebuah resto, hampir tidak ada sangsi yang diterima resto tersebut. Atau pada kasus lain, ada pula resto yang mencantumkan logo halal padahal belum pernah diperiksa MUI. Tentu hal ini akan merugikan konsumen. Karena itu, tidak ada pilihan lain, kita sebagai konsumen harus meningkatkan pengetahuan agar dapat lebih berhatihati memilih resto yang halal. Sahabat Swadaya, makanan modern biasanya lebih rentan kehalalannya, karena bahan-bahannya banyak diimpor dari luar, seperti masakan Cina, Jepang atau Eropa. Misalnya, penggunaan arak atau sake pada masakan Cina atau Jepang, atau pemakaian anggur dan lemak babi pada beberapa masakan Eropa. Sedangkan resto yang menyajikan masakan tradisional Indonesia cenderung lebih
aman kehalalannya, karena bahannya pun banyak terdapat di Indonesia. Jika ditelusuri lagi, ternyata tidak hanya bahan masakan yang menjamin kehalalan suatu makanan. Cara atau proses memasaknya juga perlu diperhatikan. Mungkin cara memasak dan menyembelih daging yang tidak wajar atau tanpa menyebut nama Allah terlebih dahulu. Kalaupun masakannya halal, boleh jadi alat-alat masak atau proses memasaknya bercampur dengan bahan-bahan tidak halal. Jadinya syubhat atau meragukan kehalalannya. Karena banyak juga resto yang memang tidak mencantumkan di daftar menu masakannya yang haram, namun karena dapurnya kecil maka proses memasaknya bercampur dengan masakan lain yang tidak halal. Sebenarnya Rasulullah saw sudah memberitahukan kepada kita lewat salah satu hadits riwayat Thabrani, bahwa barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka ia tidak akan duduk dimana khamr (alkohol) disajikan. Karena itu, salah satu indikasi halal tidaknya sebuah resto, dapat dilihat dari menunya. Apakah menyediakan alkohol atau tidak. Sahabat Swadaya, salah satu jalan meraih keberkahan adalah senantiasa menjaga makanan yang dikonsumsi. Bukankah Islam pun mengajarkan untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib (baik). Bila hal ini terus diupayakan, Insya Allah makanan yang masuk kedalam tubuh tidak hanya memperkuat fisik, tapi juga bernilai ibadah. (Nurhayati)
Tips memilih resto halal: 1.pilih resto yang telah mendapat sertifikat halal. Kalau mau lebih yakin, resto yang pemiliknya Muslim tentu diharapkan lebih peduli akan kehalalan makanannya. 2.jika ragu, tidak ada salahnya bertanya tentang sertifikat halal resto tersebut. Atau bertanya dengan sopan apakah dalam proses memasak menggunakan bahan yang tidak halal, misalnya arak dan sebagainya. Sebagai konsumen, kita berhak mengetahui kehalalan resto tersebut. Dan resto yang profesional tentu akan menjawab dengan sejujurnya. 3.bila daftar menu yang disajikan masih meragukan, sebaiknya hindari saja. Apalagi jika dalam menu dengan jelas mencantumkan makanan tidak halal atau minuman beralkohol. Wah, gak dech... (sumber: halalguide.com)
Swadaya 78 # Februari 2009
14
Tidur Sehat Ibadah pun Berlipat Begadang jangan begadang, Bila tiada artinya, Begadang boleh saja, Kalau ada perlunya (Begadang, Rhoma Irama) Meskipun terbilang lawas, setidaknya sepotong bait dari lagu yang sempat populer pada tahun 80an tersebut, masih relevan bagi kita. Karena begadang (tidur larut malam) merupakan cerminan dari pola tidur yang tidak sehat. Sejatinya tidur mengembalikan vitalitas tubuh, merelaksasikan otototot serta memperbarui sel-sel yang rusak. Tidur adalah kebutuhan mutlak yang sama pentingnya dengan makanan bergizi dan olah raga. Untuk itu, memiliki pola tidur yang sehat adalah sebuah keniscayaan. Pola Tidur Sehat Disinyalir manusia mampu tidak makan selama dua minggu, namun ia akan mengalami gangguan kesehatan serius bila tidak tidur dalam waktu 3x24 jam. Dengan kata lain, berbagai gangguan fisik maupun psikologis akan menghinggapinya, bila kebutuhan untuk tidur tidak dipenuhi dengan baik. Adapun pola tidur yang sehat berarti memiliki waktu tidur teratur setiap harinya. Yaitu selalu tidur dan bangun pada waktu yang sama, supaya jam biologis tubuh menjadi stabil. Meski telat tidur, bukan berarti Sahabat bisa bangun lebih siang. Jika kekurangan tidur selama hari kerja, tidurlah lebih awal tetapi bangun pada waktu yang sama di akhir pekan. Lamanya tidur juga berpengaruh. Meskipun bagi orang dewasa lamanya tidur itu berbeda-beda, namun secara umum kita membutuhkan sekurangnya 5-7 jam untuk tidur. Bila kurang atau lebih dari itu, kita bukannya merasa segar dan bersemangat,
tapi malah jadi lesu. Menariknya, hasil penelitian dari Daniel F. Kripke seorang profesor ahli psikiatri dari Universitas California. Penelitian selama 6 tahun di Amerika Serikat dan Jepang tersebut, menyimpulkan bahwa tidur selama 8 jam sehari memiliki resiko kematian lebih cepat dibandingkan selama 6-7 jam sehari. Dan tentunya para Sahabat juga tidak lupa tentang kebiasaan tidur Rasululah saw. Beliau pergi tidur tidak terlalu malam (seusai sholat isya/sekitar jam 9 malam), lalu bangun beberapa saat setelah lewat tengah malam untuk sholat tahajjud (sekitar jam 2 pagi). Kalau kita hitung-hitung, lamanya Rasulullah tidur pun kurang lebih 5 jam. Selain itu, dengan menghindari konsumsi kafein (kopi) 9 jam sebelum tidur, tidak langsung tidur setelah makan malam, tidak tidur dalam keadaan lapar atau kekenyangan, tidur dalam suasana kamar yang cukup gelap, dan berolah raga teratur setiap harinya, berarti para Sahabat telah menerapkan pola tidur sehat. Jika telah memiliki pola tidur sehat, niscaya apa yang diharapkan dari tidur berkualitas akan didapat dan kesehatan juga terjaga. Dan waktu shubuh yang penuh berkah pun, tidak terlewatkan sia-sia. (Suhendri Cahya Purnama)
Tidur sehat ala Rasulullah: 1. sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak (menggosok gigi). 2. jangan lupa berdo’a dan berdzikir, terutama ayat Kursi dan tiga surah terakhir dari al-Quran sebelum tidur. 3. tidurlah dengan posisi tidur miring ke kanan dan menghadap kiblat. Karena tidur dengan bertumpu pada sisi kiri tubuh dapat menghimpit posisi jantung, akibatnya sirkulasi darah ke otak terganggu. Begitu juga tidur tengkurap atau menelungkup, tidak praktis untuk pernapasan. Adapun tidur dengan posisi telentang, berakibat tidak baik bagi tulang belakang dan kadangkala menyebabkan kita ingin ke toilet/WC. 4. jangan tidur larut malam, apalagi mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Bahwa Rasulullah saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.� (HR Bukhari dan Muslim). 5. disunnahkan agar tidur searah dengan arah magnet bumi, yaitu kaki mengarah ke Selatan. Posisi ini membawa efek positif bagi sistem syaraf.
Swadaya 78 # Februari 2009
15
Jam Tangan, Sahabat Penunjuk Waktu
S
e t i a p orang memiliki waktu yang sama, 24 jam. Yang membedakan a d a l a h pemanfaatan waktunya, apakah optimal untuk kebaikan atau sebaliknya. Islam mengajarkan kita untuk sangat menghargai waktu. Mengingatkan kita akan pentingnya manajemen waktu, bila ingin sukses dunia-akhirat. Sahabat Swadaya, kita perlu alat bantu agar lebih mengoptimalkan modal waktu yang diberikan Allah. Dan jam tangan adalah salah satu aksesoris yang dapat membantu. Kira-kira adakah yang tahu kapan jam pertama kali ditemukan? Menurut sebuah situs internet, jam pertama kali berdetak sekitar 700 tahun lalu. Meski belum dapat menunjukkan waktu dengan tepat, karena hanya memiliki satu jarum penunjuk. Jam tersebut terus disempurnakan hingga kini dapat menunjukkan waktu dengan jelas dan mudah. Beragam model pun banyak ditawarkan produsen jam tangan. Model untuk laki-laki biasanya relatif agak berbeda dengan model jam tangan perempuan. Harganya juga variatif, tinggal disesuaikan saja dengan budget (anggaran)
yang Sahabat miliki. Namun, seringkali kita menggunakan jam tangan hanya untuk aksesoris. Memang tidak salah, tapi akan jauh lebih baik bila diniatkan untuk bersyukur kepada Allah yang masih mengamanahkan waktu. Dengan bantuan jam tangan, diharapkan menjadi jalan untuk memanfaatkan waktu dengan semakin baik dari hari ke hari. Bila sudah begitu, Insya Allah semoga kita termasuk orang yang bersyukur dan beruntung. (Nurhayati)
Tips memakai jam tangan agar berkah: 1. luruskan niat selalu, yaitu menggunakan jam untuk mengoptimalkan modal waktu yang diberikan Allah. 2. sebaiknya pilih jam sesuai kegunaannya, tidak sekadar untuk fashion saja, misalnya fitur penunjuk waktu shalat, pengingat jadwal, atau hal lainnya yang bermanfaat. 3. pilih bahan jam tangan yang diperbolehkan, karena ada bahan yang tidak boleh digunakan bagi laki-laki seperti jam yang terbuat dari bahan emas. 4. pakailah jam tangan disebelah kanan, karena Rasulullah saw menyukai menggunakan (mendahulukan) kanan dalam segala sesuatu, yaitu ketika bersisir, bersuci, dan dalam setiap urusan (HR. Bukhari Muslim), dan karenanya sebagian ulama menafsirkan bahwa memakai jam tangan sunnahnya disebelah kanan. 5. hindari memakai jam tangan secara berlebihan, seperti berwarna mencolok atau modelnya menarik perhatian orang lain, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan riya (ingin dilihat orang lain) atau sum’ah (bangga diri).
Swadaya 78 # Februari 2009
16
Kunci Perubahan Muslimah
S
ahabat Muslimah, bila melihat dunia global saat ini, amat banyak permasalahan ummat yang hingga sekarang belum terselesaikan. Mulai dari kemiskinan, bencana, pendidikan, dan segudang masalah lainnya. Lalu apa yang bisa kita perbuat? Tentu ada yang bisa kita lakukan, meski memang tidak bisa sekaligus. Namun kita dapat memulainya dengan kunci perubahan, yaitu 3M. Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulai dari saat ini.
Pertama, mulai dari diri sendiri, berarti bagaimana upaya kita menjadi pribadi yang memiliki kekuatan iman. Caranya adalah kita harus mengetahui ilmu mengenal Allah. Lalu amalkan ilmu yang didapatkan. Mulai dari ilmu tauhiid yang berkaitan dengan keyakinan, atau ilmu fiqh (syariat) seperti sholat yang dicontohkan Rasulullah saw. Belajarlah melakukannya dari diri sendiri dengan seoptimal mungkin. Lalu, pelan-pelan ajaklah keluarga dan lingkungan terdekat. Kedua, mulai dari hal-hal kecil dan sederhana, artinya ladang amal yang kita lihat ada di sekeliling kita, segera lakukan. Insya Allah bila diniatkan dengan ikhlas, niscaya Allah akan menolong.
Ketiga, lakukan mulai saat ini, jangan pernah ditunda. Misalnya mengajak tetangga ke pengajian masjid. Boleh jadi awalnya mereka tidak mau ikut. Justru di sinilah perjuangan kita. Jika berniat melangkah karena Allah, pasti akan dicatat sebagai amal baik. Dan Sahabat Muslimah, sebenarnya inilah proses awal menuju kesuksesan. Bila kita berkaca kepada hidup orang sukses, justru kegagalan adalah awal dari kesuksesan mereka. Maka, kesulitan tersebut dapat dimaknai sebagai salah satu bentuk perjuangan. Selain itu, Sahabat Muslimah, beberapa minggu terakhir ini kita banyak mendengar kabar duka mengenai Palestina. Mestinya kejadian memilukan itu dapat menjadi pelajaran dan mengukur sejauh mana empati kita kepada sesama. Minimal kita mendoakannya, serta membantu dari sisi harta. Harapannya juga, doa yang dilantunkan adalah doa yang sungguh-sungguh memohon kepada Allah. Seperti saat kita memohon untuk diri sendiri dan keluarga kita. Tidak sekadar doa basa-basi. Empati juga hendaknya tidak hanya kepada Muslim Palestina, namun juga kepada saudara yang ada didepan mata, dan orang yang terdekat dengan kita. Sekuat tenaga bantulah orang yang datang minta bantuan ke kita. Minimal mendoakannya, dan maksimal tentu membantu berupa pemikiran atau harta. Jangan sampai kita cuek (tidak peduli), atau tidak acuh dengan saudara seiman yang membutuhkan perhatian dan bantuan. Justru mereka yang terdekat inilah yang nyata, disekitar kita. Jadi, perubahan 3M memang dapat diaplikasikan dalam semua hal dan situasi. Untuk mengatasi masalah sendiri dan ummat, serta ladang empati. Semoga kita semua digolongkan menjadi hamba-Nya yang senantiasa berubah lebih baik dari hari ke hari. Amiin...
Swadaya 78 # Februari 2009
17
KRISIS = BISNIS DOLLAR? .... Oleh: Ir. Iwan Rudi Saktiawan, M.Ag
U
ntuk edisi kali ini, masih melanjutkan obrolan Borsi dan Hemri tentang menyikapi kondisi krisis ekonomi yang merupakan lanjutan pada edisi bulan lalu. Borsi : “Hemri, pada saat krisis ini, bisnis uang dolar bagus nggak?” Hemri : ”Memang, saat ini harga dolar sedang fluktuatif (berubah-ubah). Yang saya tahu, akibat krisis ekonomi global, nilai tukar dolar pernah mencapai 12 ribu rupiah untuk satu dolarnya. Memang belum memecahkan rekor seperti pada saat krisis moneter yang lalu, yang semula hanya 2 ribu rupiah untuk 1 dolar kemudian mencapai 17 ribu rupiah. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam Islam adalah alat tukar, bukan komoditi. Dengan demikian, pada hakikatnya uang bukanlah untuk diperjualbelikan. Memiliki motivasi meraup keuntungan dari jual beli mata uang asing tidak diperkenankan. Berspekulasi dengan terlibat menimbun dollar, itu sama artinya kita telah menjadi salah satu penyebab krisis bertambah parah. Dengan berspekulasi dollar, mungkin kita mengambil keuntungan karena nilai rupiah yang turun, tetapi secara umum bangsa ini menjadi rugi besar. Selain itu, berbeda dengan krisis moneter yang lalu, permasalahan krisis saat ini bukanlah masalah nilai tukar, sehingga
tidak terjadi lagi lonjakan kenaikan harga dolar yang fantastis seperti pada saat krisis moneter dahulu. Jadi, saya tidak menganjurkan untuk itu. Tukarkanlah rupiah atau mata uang yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, bukan untuk meraup untung.” Borsi : “Kalau tidak salah, Hemri pernah bilang bahwa pada saat krisis, salah satu investasi yang baik adalah bukan pada investasi usaha. Bisa dijelaskan?” Hemri : ”Investasi tidak selalu menempatkan dana kita pada suatu usaha. Bisa juga membelanjakan pada hal-hal yang secara jangka panjang memberikan keuntungan pada kita. Dan pada saat krisis, merupakan saat yang tepat untuk membelanjakan pada hal-hal seperti itu. Contohnya, membelanjakan dana pada investasi pengembangan diri. Dengan asumsi kita masih memiliki pendapatan untuk hidup sehari-hari dan masih ada dana yang bisa kita sisihkan. Daripada berinvestasi pada dunia usaha yang kondisinya tidak menentu, lebih baik kita mempersiapkan diri untuk menjadi lebih berkualitas. Sehingga bila kondisi sudah stabil, kita sudah berada dalam kondisi yang lebih baik. Bila kita adalah wirausahawan, berarti kita akan lebih berkualitas untuk menjalankan bisnis kita. Atau bila kita adalah pekerja, dengan investasi pada peningkatan keahlian, nilai tawar kita akan naik, mungkin dengan kenaikan gaji ataupun kesempatan bekerja pada tempat kerja yang bergaji lebih tinggi.”
Swadaya 78 # Februari 2009
18
WARISAN Bagi Anak Tiri Prof. Dr. KH. Miftah Faridl. Dewan Syariah DPU DT
Ustadz, mana yang didahulukan bila masuk ke masjid, sholat tahiyatul masjid atau syukrul wudlu? +6281321845xxx Sholat syukrul wudlu di luar masjid atau di rumah, baru tahiyatul masjid setelah masuk ke dalam masjid. Hati saya rasanya gersang, sedih, terkucil dan tidak tenang. Padahal sudah berusaha membaca Al-Qur’an, namun dosa saya terus teringat. Mengapa ya ustadz? 02291910xxx Ingat dosa itu baik. Tetapi harus ditindaklanjuti dengan taubat dan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Jangan putus asa, dan jangan berburuk sangka kepada Allah. Teruskan saja taqarrub, sholat, shaum, dzikir, infaq, dan sebagainya. Bolehkan saya mengeluhkan atau menceritakan suka duka permasalahan yang dialami dalam rumah tangga kepada orang tua? Apakah berdosa? +6281322480xxx Dalam batas konsultasi mencari solusi atau do’a, tentu boleh. Yang harus dipertimbangkan ialah jangan sampai kita membebani orang tua, yang membuat derita mereka. Jadi, Anda harus tahu mana yang lebih maslahat (baik) antara diberi tahu dan tidak diberi tahu. Bagaimana cara pembagian warisan dari ibu kalau dalam keluarga ada saudara perempuan tiri? Berapa pembagiannya? +6281809269xxx Saudara tiri atau anak tiri bukan ahli waris. Kalau mau diberi,
KH. Hilman Rosyad Syihab, Lc. Dewan Syariah DPU DT
harus melalui wasiat atau hibah. Saya kerja di bagian kasir, sedangkan uang yang ada di kasir sering lebih dari yang dijumlahkan. Saya bingung mau dikemanakan uang itu, sedangkan saya tidak tahu uang itu punya siapa. Apakah disumbangkan? Atau dikasihkan saja sama pimpinan? 02292247xxx Uang yang ada di kas menjadi milik perusahaan. Kalau mau disedekahkan sebaiknya dengan izin perusahaan. Kyai, anak saya meninggal dua hari setelah dilahirkan. Apakah perlu akikah buat anak tersebut? +622270207xxx Tidak usah, karena sudah wafat sebelum usia tujuh hari. Dulu saya pernah menghina seorang perempuan, dikarenakan ia mengganggu rumah tangga saya dan ada buktinya. Namun akhirnya saya menyesal karena sudah mencacinya. Saya berusaha meminta maaf melalui sms karena dengan telephone tidak diangkat-angkatnya, tetapi tidak pernah dibalasbalas. Ustadz, apakah dosa saya berkurang dengan cara yang sudah saya lakukan selama ini? +628568989xxx Perlu mengambil pelajaran, bahwa marah dan caci maki itu akan melahirkan penyesalan. Langkah Anda meminta maaf sudah baik dan kalau ada kesempatan, berusaha terus meminta maaf. Kalau yang bersangkutan tidak mau memaafkan, serahkan saja kepada Allah. Dan Anda telah mendapat nilai khusus untuk mengurangi dosa yang ada.
Pertanyaan dapat dikirimkan via SMS ke No. 0811220631 Swadaya 78 # Februari 2009
19
Formulir Kesediaan Beramal Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama _______________________________________________________________ Alamat _______________________________________________________________ Telp./ Hp/ ______________________________________________________ dengan ini menyatakan akan menyalurkan sebagian hartanya untuk { } Zakat { } Infaq { } Shodaqoh { } Wakaf { } Dll.
BMI CAB.BUAH BATU BDG-DPU ZAKAT 103.00011.15 DPU INFAQ SHODAQOH 103.00012.15 YYS DT QQ DPU WAKAF 103.00013.15 BSM CAB. DAGO BDG-DPU ZAKAT 007.006.7473 DPU INFAQ SHODAQOH, DT 007.006.7576 DPU WAKAF, DT 007.007.2828 BNI SYARIAH CAB. BUAHBATU BDG-DPU ZAKAT 009.2553.718 DPU INFAQ SHODAQOH 009.2553.729 DPU WAKAF 009.2553.730 DPU INFAQ SHODAQOH KHUSUS 009.2553.741 BCA CAB. DAGO BDG-DPU ZAKAT 777.033311.8 DPU SHODAQOH 777.033312.6 DPU WAKAF 777.033313.4 DPU DANA PRODUKTIF 777.033314.2 DPU IS KHUSUS 777.033315.1 KANTOR PUSAT Jl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Informasi DPU & Zakat 0800-140-1921(Bebas Pulsa) Telp./ Fax. 022-2021862, 70775632, 022-2021861 Website: www.dpu-online.com email: info@dpu-online.com
Melalui : ( ) Pembayaran ke kantor DPU-DT atau Cabang. ( ) Penjemputan. ( ) Transfer rekening Bank di, (lihat lampiran daftar rekening DPU-DT dibawah). SALURKAN KEPEDULIAN ANDA UNTUK MEMBANTU MERINGANKAN HIDUP KAUM DHU’AFA, MELALUI NOMOR REKENING : PRIANGAN TIMUR Bank Muammalat Cab. Tasikmalaya No. Rek:151-00335-22 GARUT Bank Muammalat Capem Garut No :104-004-00598-22 a/n. DPU DT Garut JAKARTA Bank BNI Syariah Cab. Fatmawati Jaksel No. : 009-154-1034 a/n. Zakat DPU DT Rek. BSM Hasanudin Jaksel No. : 001-004-5016 a/n. DPU DT Jakarta BOGOR Bank Muamalat Cab. Bogor No. : 900-908-2599 a/n. Zakat DPU DT Bogor BNI Syariah Cabang Bogor No.Rek. 009-154-0948 SEMARANG BNI SYARIAH: 00-9657-5400 a/n. Sri M dan Nany R.S QQ. DPU DT. BANK MANDIRI SYARIAH: 050-000-1009 a/n. DPU Daarut Tauhiid BANK MUAMALAT: 901-048-1299 a/n. DPU DT Sadar Zakat. BANK BCA Pemuda: 009-478-957-1 (a/n. Rezania Maisyaroh) KANTOR CABANG & UNIT : PRIANGAN TIMUR Jl. Sutisna Senjaya Belakang 109 Tasikmalaya, Telp. & Fax. 0265-321265, JAKARTA Jl. Laksana I No. 8 Blok S Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kompleks Rukan Ciputat Indah Permai Blok C-2, Jl.Ir.H.Juanda No.50 Ciputat-Jakarta, YOGYAKARTA Jl. KH. Agus Salim No. 56 A Notoprajan, Ngampilan D.I.Y 55262 Telp. 0274-6560086 Fax.0274-566171
BANK NIAGA A. Yani: 016-010-058-113 8 (a/n. Rezania Maisyaroh) LAMPUNG Bank Muammalat Indonesia Cab. Lampung No. Rek: 351-0000-115 a/n. Zakat DPU DT Lampung Bank Mandiri No. 114-000-571-7726 a/n. Yayasan Daarut Tauhiid DPU DT Lampung. PALEMBANG BSM Cab.Palembang No.Rek.018-0216681 a/n. Zakat DPU DT Palembang BSM Cab.Palembang No.Rek.018-0216678 a/n. Infaq Shadaqah DPU DT Palembang PONTIANAK BMI Cab. Pontianak No. 904-40915-99 a.n. Zakat BMI Cab. Pontianak No. 904-40917-99 a/n. Infaq-Shadaqah Bank Kalbar Syariah No. 201-3008035 a/n. Infaq-Shadaqah Khusus. YOGYAKARTA BMI a/n. DPU DT Jogja 919-21299-99 BSM a/n. Infaq 030-009-6835 BSM a/n. Zakat 030-009-6821
BOGOR Jl. Bambu Ori III No.4 Perumahan Hasmin Bogor Telp. 0251-8327465 SEMARANG Jl. Dr. Wachidin No.FGH-8 Kec. Candi Sari Telp. 024-8449931/024-70500074 LAMPUNG Jl. Diponegoro No. 170 Bandar Lampung Telp. 0721-488309, Fax. 0721-486964 PALEMBANG Jl. R. Sukamto 1332 Sekip Ujung Palembang Telp. 0711-7390009 Fax.0711-821816
Swadaya 78 # Februari 2009
20
LAHIR
MENIKAH
Bait Nurul Fauziah, putri dari Tini Sutini (donatur DPU DT Bandung), pada 14 September 2008. Dellani Noviani, putri dari Lina Marlina (donatur DPU DT Bandung), pada 28 September 2008. Zahirah Fairuz Anakova, putri dari Eko Sulistyo dan Eva Rosiman (donatur DPU DT Bandung Grup H. Sonny Somson). Malikah Raihana Azzahra, putri dari Hani Hanifah (santri karya DPU DT Bandung) dan Yana Permana, pada 4 Januari 2009. M. Fauzi Afriza, putra dari Kuncoro Hadi W. dan Reni Komalia (donatur DPU DT Bandung). Zulfa Jahrani, putri dari Agus Supriatna dan Nurhayati (donatur DPU DT Bandung Grup M. Elvan PT. Seribu Satu Jaya). Nashila Gusti Maharani, putri dari Agus Hariwiyono (donatur DPU DT Bogor) dengan Siti Khasanah, pada 7 Januari 2009.
Devi Alamsyah (santri karya DPU DT Palembang) dengan Eka, pada 14 Desember 2008 di Palembang. Susanti (koordinator donatur DPU DT Bandung Grup Susan Trisco) dengan Denden Dendih, pada 14 Desember 2008 di Kompleks Nata Endah J.81, Bandung. Yandi Priatna (koordinator Grup PT. Himalaya) dengan Asti Indriyani, pada 11 Januari 2009 pukul 09.00 WIB di Masjid Muhajirin Kompleks Griya Mitra Posindo, Bandung. Asep Abdul Rohman (santri karya DPU DT Bandung) dengan Yati Uryanti, pada 18 Januari 2009 pukul 08.00 WIB di SMU Bumi Puragabaya Jalan H. Yasin No.59, Bandung. Maesa Merdiana, SE (putri Ir. H. Iwan Setiawan, donatur DPU DT Bandung) dengan Aditya Nygraha, SE.
WAFAT Reskan binti Rd. Denda Amipradja, usia 81 tahun, bibi dari Mari Mariana (donatur DPU DT Bandung), pada 29 Desember 2008 di TPU Jembatan Opat, Bandung. Agus Musta`in (koordinatur DPU DT Bandung Grup Ayub Agus), pada 5 Januari 2009 pukul 03.30 WIB di Rancaekek, Bandung. Budi Raharjo, suami dari Misnem (donatur DPU DT Bandung Grup ibu Amas Nurjanah), pada 17 Januari 2009.
Selamat kepada
Prof. Dr. KH. Miftah Faridl Dewan Syariah DPU DT
Atas turunnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tertanggal 1 Agustus 2008, tentang penetapan jabatan Guru Besar dalam bidang etika dan humaniora di Institut Teknologi Bandung (ITB) Semoga ilmu dan pengabdian beliau, semakin memberikan pencerahan bagi Ummat
Swadaya 78 # Februari 2009
21
Kun Fayaa Kun, Berkah Bersedekah Ustadz Yusuf Mansur
Saya ingin bercerita tentang masa lalu. Saya yakin pengalaman ini dapat bermanfaat bagi kaum Muslim di Indonesia. Dua puluh delapan tahun yang lalu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saya ingin membeli mainan seharga 14 ribu rupiah. Memang bisa dikatakan mahal untuk ukuran waktu itu. Karena saya tinggal bersama nenek, saya bilang ke nenek supaya dia mau membelikan saya mainan. Bukannya memberi uang, nenek malah menyuruh saya menabung. Saya bilang bahwa saya ingin mainan bukan menabung. Nenek bilang, bila ingin mainan kamu harus menabung. Maka mulailah saya menabung. Setiap hari uang sebesar 100 rupiah saya simpan di celengan. Hari pertama menabung saya mulai menghitung jumlah hari untuk mendapatkan mainan tersebut. Logikanya, saya butuh 140 hari untuk bisa mewujudkan impian saya. Waktu itu celengan sudah diisi selama tujuh hari. Tepat pada hari ke tujuh, saya dipanggil nenek. Ia meminta agar uang yang saya tabung dibelikan bumbu masakan untuk makan orang-orang yang selesai shalat Jumat di masjid Pesantren Al-Mansuriyah di Jembatan Lima, Jakarta Barat. Permintaan nenek itu saya bantah karena uang itu khusus untuk beli mainan. Tapi nenek bilang, jika ingin mainan begitu caranya. Di hari itu saya buka celengan dan membawa uang itu ke pasar membeli bumbu masakan. Sambil menggerutu saya serahkan belanjaan itu ke nenek. Bumbu itu langsung disatukan dengan bahan-bahan yang sedang dimasaknya.
Saya kecewa, tapi saya kembali menabung. Jumat berikutnya, nenek kembali meminta uang tabungan saya untuk membeli bumbu masakan bagi kebutuhan makan orang-orang yang shalat Jumat. Minggu berikutnya saya tidak mau menabung lagi. Hingga tiba hari Jumat, nenek tidak meminta uang tapi mengajak saya ke acara khitanan sepupu. Subhanallah, di acara khitanan itu saya menerima hadiah berupa mainan yang saya inginkan. Aneh, yang dikhitan saudara saya, tapi yang diberi hadiah malah saya. Begitulah Allah jika sudah berkehendak. Tidak bisa d i t o l a k . Tidak bisa diperhitungkan dengan pikiran
Swadaya 78 # Februari 2009
22
manusia yang terbatas. Jika sudah ketentuan Allah, pasti jadi, kun fayaa kun. Allah Ta`ala berfirman, “Sesungguhnya apabila Dia menghendaki sesuatu cukup berkata kepadanya:’Jadilah!’ Maka terjadilah ia.” (QS Yaasiin [36]: 82) Subhanallah, saya berhasil mendapatkan mainan yang saya inginkan hanya dalam hitungan 14 hari tanpa harus menunggu 140 hari. Belasan tahun kemudian saya baru mengerti, bahwa yang saya lakukan itu adalah prinsip dasar sedekah. Secara tidak langsung nenek telah mengajarkan kepada saya bahwa Allah akan membalas sepuluh kali lipat dari apa yang kita sedekahkan. Kisah lainnya berkaitan dengan keadaan saya saat dipenjara akibat bisnis yang hancurhancuran. Suatu hari di penjara saya dalam kondisi lapar. Entah mengapa cadongan (jatah nasi) tidak datang. Saya ingat masih punya sepotong roti. Tapi saat hendak dimakan, saya melihat semut berbaris di dinding yang sedang mencari makanan. Saya mendekat dan bilang ke semutsemut itu, “Tuhan elu sama dengan Tuhan ane. Kalau ane berdoa tidak bakal terkabul karena banyak dosa, tapi kalau elu yang berdoa barangkali terkabul. Nih, elu makan roti ane. Tapi doain ane supaya bisa makan nasi. Perut ane lapar nih.” Lalu saya letakkan roti itu di dekat tembok. Ajaib, semut-semut itu langsung mengerubuti roti dan mengangkat potongan
demi potongan roti ke sarangnya. Sepuluh menit kemudian salah seorang pengawai penjara datang dan memberi saya nasi bungkus Padang. Subhanallah, dari memberi roti kepada semutsemut itu rupanya Allah mengajarkan saya tentang ilmu sedekah. Saya dari sana mulai merenung dan mengingat dosa-dosa yang telah saya lakukan. Saya yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah tidak meninggalkan orang-orang yang berdosa. Saya yakin bahwa Allah Maha pengampun dan pemberi rezeki. Buktinya, saya yang waktu itu berada dipenjara saja bisa mendapatkan makanan yang enak dan mengenyangkan, apalagi mereka yang sedang bebas di luar. Dari dua kisah itu jelaslah bahwa bekerja, mencari rezeki dan berbagi dengan sesama adalah pintu yang dapat membuka kemurahan dan keajaiban dari Allah. Memberi satu, Allah balas sepuluh, bahkan hingga tujuh ratus kali lipat. Jadi, biasakanlah diri kita agar mau bersedekah. Sedekah tak harus dengan uang, tapi dengan barang dan doa pun bila dilakukan dengan ikhlas pasti membuahkan hasil (mengabulkan permintaan kita). Yusuf Mansur Mubaligh, Trainer dan Pimpinan Sekolah Daarul Quran Internasional (SDQI) Tangerang. (Naskah ini ditranskrip oleh Ahmad Sahidin dari hasil wawancara di SDQI Tangerang, 24 Juli 2008)
Swadaya 78 # Februari 2009
23
Menjadi Penguasa Diri Adalah sebuah kerugian bagi mereka yang diberikan jabatan atau kekuasaan tanpa bisa menguasai diri. Jabatan yang disandang, bukannya menambah kehormatan dirinya, malah menjadi penyebab kehinaan. Begitu pun dengan kekuasaan yang dimiliki, akan berbuah bencana bagi dirinya dan orang lain. Oleh karena itu, sebuah keniscayaan bagi kita agar dapat menjadi penguasa atas diri. Menjadi penguasa yang bisa mengendalikan diri dari segala perilaku yang tidak sesuai dengan kehendak sang penguasa alam raya ini, yaitu Allah SWT.
J
abatan dan kekuasaan seseorang bukanlah ukuran bahwa orang itu terhormat. Kedudukan tidak identik dengan kemuliaan. Allah memuliakan dan menghinakan siapapun yang dikehendaki-Nya. Jabatan dan kekuasaan tidak ada artinya jika disalahgunakan. Pejabat yang menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya, pada akhirnya akan menuai kehinaan. Bahkan kehinaan tersebut bisa menjadi aib bagi keluarga atau masyarakat disekitarnya. Hikmah terpenting yang bisa kita ambil adalah pentingnya pengendalian diri dalam berbagai situasi dan kondisi. Sebab, sangat mudah bagi Allah memuliakan dan menghinakan hamba-Nya. Sebagaimana difirmankan-Nya, “Katakanlah, wahai Tuhan yang mempunyai
kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.� (QS Ali Imran [3]: 26) Sesungguhnya kekuasaan ada dalam genggaman Allah SWT. Siapapun yang ingin berhasil menjadi penguasa maka haruslah terlebih dahulu menguasai dirinya sendiri. Jika tidak bisa menguasai dirinya, maka kekuasaan, jabatan dan kedudukannya itu akan membuatnya terhina, dunia maupun akhirat. Saudaraku, senantiasalah berupaya mengendalikan penglihatan, pendengaran dan pembicaraan. Juga tidak kalah pentingnya adalah mengendalikan hati. Karena hatilah yang mengendalikan mata, telinga dan mulut. Dengan mengendalikan hati, kita bisa menilai sesuatu dengan jernih, bisa mengendalikan organ tubuh sesuai dengan syariat-Nya. Dengan hati yang terkendali, kita juga bisa mengendalikan gejolak asmara (cinta) yang terkadang membuat kita buta terhadap kebenaran. Jadilah penguasa atas diri sendiri, karena menjadi penguasa diri adalah cermin Mukmin sejati. Wallahu a’lam bishawab. Swadaya 78 # Februari 2009
24