Analogy #7

Page 1

A N A LOGY

Ed.7 | Desember 2016

A N A LY S I S

O F

G E O L O GY

turn back time


Halo, Dokter Bumi! Akhirnya setelah sekian lama Analogy (Analysis of Geology) hadir kembali! Senang rasanya buletin Analogy edisi #7 ini dapat hadir dihadapan rekanrekan semua. Pada edisi kali ini akan dibahas momen-momen seru selama kepengurusan Kabinet Reformasi juga berbagai informasi seputar kegiatan di himpunan. Kehadiran Analogy kali ini akan menemani akhir semester kalian dan liburan yang tinggal seujung kuku. Semoga edisi kali ini dapat menjadi pengingat manis bagi seluruh dokter Bumi. Selamat membaca!

Tim Redaksi


Meet The Team !

Rachaa Anjasmara

Sekar Ramadhani R.

Nadya Ayu Oktavia

Dinar Anisyah Putri

Fiqih Enan Ibrahim

Aditya Pratama Syahreza A.

Sofia Salsabila


lensa

Foto : Panggah bagaskara


CONTENTS 1

9

PENGURUS

GEOLOGI BULAN

Sekilas dari kabinet Reformasi

Bulan, tetangga terdekat Bumi

13

19

GEOTOURISM

ETIKA DI ALAM BEBAS

Liburan kali ini mau kemana?

Garis batas berkegiatan di alam bebas

23

31

LUSTRUM 2

PERHIMAGI

Satu dekade menggapai mimpi. Berbagai rangkaian Lustum 2

Catatan dari PERHIMAGI 2016


PENGURUS

Kepengurusan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi “dr.Bumi” Universitas (dokter Bumi 2013). Mengusung “Reformasi” sebagai nama kabinet perio bahan ke arah yang lebih baik.


s Jenderal Soedirman periode 2016 dipimpin oleh Taufik Novandi ode kali ini, nama ini mengandung makna dan harapan berupa peru-


N A N U P M I H A KETU Q : Halo, mas Taufik! Menurut Mas Taufik himpunan itu seperti apa?

Himpunan itu adalah keluarga. Kenapa bisa seperti itu karena di himpunan ini kita saling belajar mulai dari belajar peduli, saling menhargai dan menghormati, hingga saling mengevaluasi satu sama lain seperti yang dilakukan dalam keluarga, kan? Himpunan itu juga ramai. Ramai mulai dari berbagai kegiatannya, wisudaan, hingga saat evaluasi. Q : Motivasi mas Taufik menjadi ketua himpunan?

Karena saya memandang ada berbagai hal yang perlu diluruskan dan dibenahi. Dengan menjadi ketua himpunan saya dapat lebih leluasa menyuarakan pendapat. Selain itu dengan menjadi ketua himpunan karena dapat membimbing adik-adik agar menjadi lebih baik. Q : Bagaimana kesan Mas Taufik selama menjadi Ketua Himpunan?

Saat menjadi ketua himpunan terdapat kesan suka dan duka. Dukanya adalah menjabat sebagai ketua himpunan namun angkatan yang lebih tinggi sering tidak menganggap sekalipun posisi saya. Selain itu sering dimarahi, ditegur birokrasi dan pihak lain, atau sering diledek orang, namun hal ini merupakan kesenangan tersendiri karena hal ini membuat saya sendiri lebih terbuka dan dapat memahami orang lain. Sukanya, menjadi ketua himpunan merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya sendiri. Q : Terakhir, harapan mas Taufik untuk himpunan?

Himpunan ini merupakan sarana belajar bagi anggota untuk berorganisasi. Semoga kedepannya untuk anggota terdahulu jangan langsung memasang statement bahwa hal baru tersebut tidak baik, namun sebaiknya mencoba mendukung dan mengamati. Sementara untuk anggota yang lebih muda, silahkan berekspresi, berinovasi, tetap jalin komunikasi dan menjaga silaturahim jangan sampai terputus.

Quickie Hitam atau Putih? Hitam. Kuliah atau Titip Absen? TA. Asisten atau Praktikan? Asisten! Pergi atau Tinggal? Pergi.

3


Foto : PDD LUSTRUM 2

4


pengurus

Kabinet Reformasi Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi “dr.Bumi� Universitas Jenderal Soedirman berjalan sejak April 2016. Kegiatan apa saja yang sudah berlangsung sejak April 2016?

Divisi Pendidikan

Divisi Pendidikan pada Kabinet Reformasi ini berada di bawah pimpinan Martin Sinaga. Dalam divisi ini terdapat beberapa orang staff yaitu Dedi Kurniawan, Suryo Kusumo, Halimahtun Sa’Dyah, Riza Aditya Pratama, Agustini S. Nababan, M. Afirudin Pamungkas, dan Dina Hanifah. Pada tahun ini divisi pendidikan menjalani berbagai kegiatan diantaranya : EKSKURSI Bersama dengan SM-IAGI Universitas Jenderal Soedirman, Ekskursi yang bertajuk Ekskursi Goethermal Dieng ini dilaksanakan di Dieng, Jawa Tengah. Pertama-tama peserta mengunjungi pos pengamatan Gunung Api Dieng. Peserta diperkenalkan dengan alat-alat yang digunakan pada pos pengamatan, aktivitas kawah-kawah Dieng, aktivitas di pos, serta berbagai permasalahan yang menimpa kawah-kawah Dieng. Selanjutnya peserta mengunjungi Kawah Sikidang. Kali ini ekskursi dipimpin oleh Pak Ali dari Pt. Termochem Indonesia. Ditengah pemandangan yang memukau, peserta diterangkan materi tentang pengambilan sampel gas.

5


pengurus KUNJUNGAN INDURSTRI Kunjungan Industri merupakan kegiatan tahunan yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Tahun ini HMTG “dr.bumi” UNSOED mengunjungi PT. Pertamina EP Asset.3 yang berlokasi di Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat. Berangkat malam hari dari Fakultas Teknik, peserta tiba pagi harinya di Indramayu dan disambut dengan baik. Pada kunjungan industri kali ini yang bertemakan “Peranan, Peluang, dan Tantangan Geologi dalam Industri Pengeboran Minyak”, peserta diberikan materi seputar lapangan-lapangan pengeboran minyak juga seputar pentingnya aspek geologi dalam pengeboran. KULIAH UMUM Pada periode ini Divisi Pendidikan berhasil menyelenggarakan berbagai kuliah umum diantaranya Role of Geochemistry in Geothermal Exploration and Development, Mud Engineer and Drilling Operation, Aplikasi Ilmu Geologi dalam Bidang Kelautan, dan Metamorphism, Metamorphic Rock, and Geology Expidition to Antartica. PELATIHAN PAPER Bingung menghadapi kalimat “Call for Paper”? Divisi Pendidikan juga kali ini telah mengadakan pelatihan paper. Berlangsung di Gedung D, laboratorium Teknik Geologi, pelatihan kali ini dipimpin oleh Indra Yanastyapricena dan Bela Agung Pratama. GEOLOGY GOES TO FIELD Jenuh belajar di ruangan? Pada periode ini kegiatan Geology Goes to Field hadir untuk membantu anggota HMTG “dr.Bumi” UNSOED belajar memahami materi secara langsung di lapangan. Mengusung topik seputar geologi struktur, Geology Goes to Field kali ini ditemani oleh Fauzan Eka Saputra dan Aditya Azam Fasha yang dengan sabar menerangkan berbagai hal pada peserta. Selain kegiatan diatas masih ada beberapa kegiatan lain diantaranya pengajaran SMA, pelatihan delegasi lomba, dan pengembangan lab.

6


pengurus Divisi humas

Divisi Humas pada tahun ini berada di bawah pimpinan Rachaa Anjasmara dan memiliki 6 orang staff yaitu Sekar Ramadhani R., Dinar Anisyah Putri, Nadya Ayu Oktavia, Aditya Pratama S. A., Fiqih Enan Ibrahim, dan Sofia Salsabila.Divisi Humas pada periode ini memiliki program kerja berupa dr.Bumi on Media yang berperan untuk memberikan informasi seputar himpunan maupun luar himpunan kepada anggota maupun khalayak luas. dr.Bumi on Media kali ini berfokus pada beberapa social media antara lain line, twitter, facebook, dan instagram. Selain itu tahun in divisi humas juga kembali mengaktifkan website himpunan dan menyelenggarakan sharing mahasiswa, hari bumi, juga dr.Bumi peduli bencana.

Divisi minat bakat

Divisi ekonomi

Divisi Minat Bakat pada tahun ini berada di bawah pimpinan Liberty Efendy Hutasoit dan memiliki beberapa orang staff diantaranya Bambang Hambar Eko P., Naufal Nabhan Rusydi, Yopi Rachmana, Krisna Murti, Astri Azaira, dan Darsono. Divisi Minat Bakat pada periode ini selain mengadakan ajang kompetisi olahraga bergengsi yaitu “dr.Bumi� Cup, divisi ini juga mengelola beberapa program kerja berupa GeoVoli, GeoBasket, GeoFutsal, GeoSepakbola, PB Geo, GeoSeni, GeoTenis Meja dan GeoSwim.

Divisi Ekonomi pada periode ini berada di bawah pimpinan M. Askar Sabiq A. R. dan memiliki beberapa orang staff diantaranya Zenit Yudanto, Dzikri Pachlepi, M. Fariz Akbar, Luqman Ary Wibowo, Ricky Setya Pratama L., Tasya Okta Masila, Hanna Laila S., dan Zulfan Haidar Satrya. Pada periode ini divisi ekonomi menangani beberapa kegiatan diantaranya adalah pengadaan produk seperti stiker, buku catatan lapangan, PDL himpunan hingga celana lapangan, Entrepreneurship seperti pelatihan usaha dana dan kewirausahaan, GeoKonveksi, hingga Geology Food Stand.

7


pengurus Divisi personalia

Divisi personalia pada tahun ini berada di bawah pimpinan Aditya Prakasa dan memiliki 6 orang staff diantaranya Bina Suciati, Waliurrohman, Raesita Widowati, Ridha Apandi, Firdaus Ramadhan, dan Risnaldi Priandana. Pada periode ini pula divisi personalia menangani berbagai kegiatan diantaranya pelatihan keorganisasian, pelantikan anggota luar biasa, berbagai tata tertib, dan pererutan dr.Bumi.

Selain itu untuk Badan Pengurus Harian terdiri dari Sekretaris yang berada di bawah pimpinan Astika Aulia Rahmi dengan staff Asbahal Gumelar dan Lulu Nur Aini, juga bendahara di bawah pimpinan Wiwid Murni dengan staff Aditya Sukur. Sementara itu DPO pada periode ini adalah Heru Dwi Saputra, Alfin Fadil Aziz, dan Monang Martogi Daniel. Inilah sekilas isi dari Kabinet Reformasi!

8


feature

Geologi Bulan

Oleh Dimas A. R. Prawiranegara

Geologi bulan atau selenologi yang secara umum termasuk “lunar science� sedikit berbeda dengan Bumi. Bulan tdak memiliki atmosfer sehingga tidak adanya erosi yang ditimbulkan akibat cuaca. Bulan juga tidak memiliki lempeng tektonik dan memiliki gravitasi yang lebih rendah dari Bumi. Geomorfologi Bulan Laut Bulan Laut Bulan merupakan dataran gelap yang umumnya rata. Laut bulan bentuknya berbeda dengan kawah meskipun memiliki beberapa persamaan. Laut bulan cenderung menjadi bundar dan sering ditimbuni oleh gumpalan Tanah yang bentuknya tidak seperti dinding kawah. Laut bulan seperti halnya kebanyakan kawah, memiliki lantai gelap dari lava beku dan mungkin terbentuk akibat jatuhnya benda-benda sangat besar dari angkasa bulan. Dataran Tinggi Bulan Dataran tinggi bulan merupakan dataran yang terang serta lebih tinggi dan bergelombang atau berbentuk pegunungan. Dataran tinggi bulan merupakan bagian paling luas permukaan bulan yang menghadap ke bumi dan meliputi hampir semua bagian sisi yang paling jauh. Apa yang menyebabkan keadaan topografi yang ganjil ini belum diketahui dengan pasti hingga sekarang walaupun beberapa teori telah dikembangkan. Dataran tinggi keadaannya kasar dan berlubang rapat sekali dengan kawah-kawah yang terbentuk di dalam atau diatas kawah-kawah lain.

9


feature Lembah panjang dan sempit (Wrinkle ridges) Lembah yang sempit dan tidak datar di bulan membuka berbagai macam spekulasi sejak teleskop pertama menyelidiki bulan. Beberapa lembah terlihat lurus seperti patahan atau lipatan besar. Tumpukan besar kerak bulan mungkin telah merosot ke bawah sepanjang kedua belah pinggir lipatan. Berbagai macam jenis kelokan Lembah sempit menyusur berkilo-kilometer seperti tikungan sungai. Gambaran ini menunjukkan lembah-lembah sempit ini adalah lembah sungai yang pada masa lalu diperkirakan memiliki udara dan air. Tidak ada satupun contoh batuan bulan Lembah panjang dan sempit / Wrinkle Ridges yang telah cukup dianalisis menunjukkan tanda adanya air. Setiap bukti yang ada sekarang menunjukkan bulan tidak pernah mempunyai jumlah air yang cukup banyak pada permukaannya. Kemungkinan lain lembah-lembah itu merupakan saluran tempat lahar atau lava mengalir dari kawah gunung berapi atau merupakan galian Lembah oleh aliran piroklastik yang keluar saat letusan. Graben Graben merupakan fitur tektonik yang terbentuk akibat extensionak stresses. Bagian ini terbentuk akibat dua sesar turun dengan blok yang turun diantara dua blok lainnya. Kebanyakan graben ditemukan pada lunar maria di dekat tepi cekungan akibat meteor.

Graben

Kawah dan Maar Produk umum dari proses vulkanik yang terjadi di bulan dikenal oleh peneliti sebagai lunar maria. Lunar maria merupakan aliran besar dari lava basaltik yang berhubungan dengan permukaan yang memiliki low-albedo yang menutupi hampir sepertiga bagian dari bulan. Hanya beberapa persen dari seluruh bagian bulan yang dipengaruhi oleh vulkanisme. Bahkan sebelum misi Apollo memastikannya, sebagian besar peneliti telah menduga bahwa maria adalah dataran yang dipenuhi oleh lava karena memiliki pola aliran dan runtuhan yang berkaitan dengan saluran lava.

Bulan

10


feature Mineral, Batuan , dan Komposisi Bulan

Belahan kecil salah satu batuan yang dibawa pulang ke bumi dari permukaan bulan. Batuan beku berwarna ini mengandung 3 macam mineral

Umumnya batuan bulan terdiri dari Basalt dan Gabbro. Sebagian besar mineral yang ada pada batuan bulan sangat serupa dengan sejenisnya yang ada di bumi. Namun, ada beberapa jenis yang sama sekali tidak dikenal. Mineral bulan yang paling penting adalah Piroksen, Oilivin, Plagioklas berkadar Kalsium tinggi, Ilmenit, dan Kristobalit. Mineral-mineral tersebut mengindikasikan

bulan mengandung banyak unsur Kalium, natrium silika, oksigen, dan air. Komposisi tersebut menyebabkan batuan bulan didominasi oleh batuan aktif seperti gabbro dan basalt. Sejarah Geologi Sejarah geologi di Bulan terbagi menjadi 6 Kala atau Epoch yang dimulai 4,5 miliar tahun yang lalu. Keadaan awal Bulan pada saat terbentuk pada fase cair dan mengorbit sangat dekat dengan Bumi sehingga menghasilkan gaya pasang surut yang tinggi. Gaya pasang surut tersebut mengubah bentuk awal Bulan menjadi sebuah ellipsoid yang sumbu utamanya mengarah tepat ke Bumi. Evolusi geologi penting yang pertama terjadi di Bulan adalah kristalisasi magma pada samudera, yang kedalaman nya belum dapat ditentukan secara pasti, namun beberapa studi memperkirakan terjadi pada kedalaman 500 m atau lebih. Mineral yang terbentuk pertama pada samudera ini adalah besi dan magnesium silikat (olivine dan pyroxene). Karena mineral tersebut lebih berat dari material cair yang tersebar di Bulan, maka mineral tersebut mengendap. Ketika proses kristalisasi hampir selesai, terjadi kristalisasi anorthositic plagioklas feldspar yang lebih ringan, sehingga mineral tersebut

11

Mineral yang berwarna kuning dan oranye kemerahan adalah piroksen, yang berwarma hitam ilmenit, dan biru keputihan adalah plagioklas

Fotomikrograf lempengan tipis batu-batuan bulan yang diambil dalam bentuk sinar terpolarisasi


feature bergerak keatas dan membentuk kerak anorthositic dengan ketebalan hampir 50 km. Pada umumnya kristalisasi magma pada samudera terjadi secara cepat (kurang lebih 100 juta tahun) dan menyisakan magma yang kaya KREEP. KREEP merupakan akronim dari K untuk potassium, REE untuk Unsur Tanah Jarang atau Rare Earth Elements dan P untuk phosphorus yang merupakan komponen geokimia bulan dari breksi dan batuan basalt. Penglihatan mikroskopik percikan gelas yang ditemukan pada tanah bulan

Pengambilan foto jarak dekat suatu batuan bulan.

Sesaat setelah kerak bulan terbentuk atau saat masih terbentuk, berbagai macam tipe magma yang membentuk mineral kaya akan Mg juga mulai terbentuk dan kedalaman saat proses ini berlangsung tidak diketahui secara spesifik. Sementara perlahan-lahan hujan meteorit kecil yang tidak merata terus-menerus berjatuhan di permukaan bulan. Benturan-benturan telah dicatat oleh seismometer (alat pencatat gempa) kiri Oceanus Procellarum sebagai “kejadian� yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Akibat hujan ini terjadilah kawah-kawah kecil yang tidak terhitung banyaknya dan bahkan kawah-kawah mikroskopik tentang melubangi batu-batuan dan lapisan bulan. Lapisan itu sendiri atau regolith tentunya adalah sebagian besar akibat proses ini.

12


GEOTOURISM



geotourism Ciletuh - Palabuhanratu geopark

CILETUH - PALABUHANRATU GEOPARK

sumber : www.ciletuhpalabuhanratugeopark.org

Teluk di Ciletuh

Geopark Ciletuh-Palabuhanratu terletak di Kabupaten Sukabumi. Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Geopark ini memiliki lias 126.100 Ha atau 1.261 km2 meliputi 74 desa di delapan kecamatan. Kawasan geopark dibedakan menjadi tiga geoarea berdasarkan karakteristik khusus keragaman geologinya, yaitu Geoarea Ciletuh, meliputi kecamatan Surade, Ciracap, sebagian Ciemas, dan sebagian Waluran. Geoarea Jampang meliputi kecamatan Simpenan, sebagian kecamatan Ciemas, dan sebagian kecamatan Waluran, dan Geoarea Cisolok meliputi kecamatan Cisolok, Cikakak, dan Palabuhanratu.

leh batupasir dan batuan hasil erupsi gunungapi berupa abu vulkanik dan aliran lava yang diendapkan dalam lingkungan laut, dan karena proses geologi menjadi terangkat ke permukaan sehingga membentuk dataran tinggi. Geoarea Cisolok Daerah ini merefleksikan kondisi pergeseran jalur magmatik (aktifitas vulkanik) dari selatan ke arah utara di Pulau Jawa. Hal ini dicirikan oleh kehadiran batuan vulknaik tua di selatan hingga aktivitas gunungapi muda di bagian utara berupa geyser dan endapan travertin serta gunungapi aktif (Gn.Salak).

Geoarea Ciletuh Kekhasan dari geoarea ini, terdapat formasi batuan tertua di Jawa Barat yang dihasilkan oleh proses tumbukan antara lempeng benua dan lempeng mudra, serta memiliki bentangalam berupa amfiteater berbentuk tapal kuda Geoarea Jampang Ciri khas dari geoarea ini berupa dataran tinggi yang disebut Plato Jampang. Dataran ini disusun o-

Batu kodok / Stone of frog

Foto : http://ciletuhpalabuhanratugeopark.org/batu-kodok/

15


geotourism

Titik pandang dari Pamoyanan

GEOAREA CILETUH Dengan tema “pengangkatan batuan zona subduksi� di geoarea ini dapat dilihat komplek batuan tertua di Jawa Barat yang terbentuk akibat adanya tumbukan antara lempeng benua dan lempeng samudra pada Zaman Kapur, lebih dari 65 juta tahun yang lalu. Kumpulan batuan tersebut berupa berbagai macam batuan terdiri atas batuan kerak samudra, batuan sedimen dasar laut, hingga batuan vulkanik yang berasal dari kerak benua. Batuan tersebut semuanya diendapkan pada palung yang sangat dalam dan karena proses geologi, kemudian terangkat dan muncul ke permukaan seperti sekarang.

Geoarea ini juga memiliki keunikan bentangalam berupa amfiteater berbentuk tapal kuda berdiameter lebih dari 15 km. Amfiteater ini terbentuk oleh fenomena struktur geologi berupa patahan yang diikuti adanya gravitasi, sehingga menghasilkan sebuah longsoran yang sangat besar, dengan bentukan akhir berupa dataran tinggi dan lembah yang berbentuk seperti teater alam. Bukti proses geologi tersebut dapat dilihat di sepanjang dinding amfiteater yang terdapat sejumlah air terjun (curug) seperti Curug Awang, Curug Cimarijung, Curug Sodong, Curug cikanteh, dan Curug Puncakmanik; serta adanya bukit-bukit berbentuk segitiga.

Curug Awang / Awang falls

Batu Punggung Naga / Stone of dragon’s back

Foto : http://ciletuhpalabuhanratugeopark.org/curug-awang/

Foto : http://ciletuhpalabuhanratugeopark.org/batuan-unikestetik/

16


geotourism GEOAREA JAMPANG Geoarea Jampang memiliki bentangalam berupa dataran tinggi. Bentangalam ini disebut sebagai Plato Jampang. Dataran tinggi ini termasuk dalam zona geomorfologi Pegunungan Selatan yang membentang dari barat ke timur Jawa Barat bagian Selatan. Kawasan ini tersusun oleh batuan vukanik yang diendapkan di dasar laut sekitar 35 juta tahun yang lalu, kemudian mengalami pengangkatan akibat proses geologi sehingga membentuk dataran tinggi Jampang atau Plato Jampang. Keanekaragaman hayati di geoarea ini terletak pada perkebunan terutama perkebunan teh di Kecamatan Simpenan dan buah naga di Kecamatan Ciemas. Adanya perkebunan teh disini tak lepas dari sejarah kolonialisme Belanda. Perkebunan ini berada pada daerah perbukitan sehingga menyajikan pemandangan yang indah dan sangat cocok untuk kegiatan agrowisata. Geoarea Jampang juga memiliki situs budaya yaitu Vihara atau Kuil Dewi Kwan Im di Desa Kertajaya, Kecamatan simpean. Situs ini merupakan tempat ibadah buddhisme. Lokasinya yang berada di perbukitan serta langsung menghadap ke laut (Pantai Loji) merupakan keunikan vihara. Selain itu, terdapat jembatan kuning Bagbagan yang dibangun di atas sungai Cimandiri oleh kolonial Belada untuk menghubugkan Palabuhanratu dan Desa Cidadap, serta Pos Pengamatan Bulan dan Pantai Karang Embe bagi yang menyukai wisata memancing.

17

Pantai Loji / Loji Beach

Curug Gentong di Plato Jampang / Gentong Falls at Jampang Plateau

Pantai Karang Embe / Karang Embe Beach

Foto : https://jelajahsukabumi.com/2014/05/16/pantai-loji-sisi-lain-palabuhanratu/


geotourism

Pantai Karang Hawu / Karang Hawu Beach

GEOAREA CISOLOK Geoarea ini mencerminkan pergeseran zona magmatik purba dan evolusi muka busur. Produk gunungapi masa lampau ditemukan di Geoarea Ciletuh dan Jampang. Geoarea Cisolok memiliki bukti aktivitas vulkanisme yang masih berlangsung hingga saat ini seperti keberadaan geyser, mata air panas, dan endpaan travertine. Bentang alam di Geoarea Cisolok meliputi pantai hingga pegunungan tinggi. Kita dapat menikmati pantai di Karanghawu, dan arung jeram di Sungai Citarik. Geyser air panas / Hot springs geysers Di Geoarea Ciolok terdapat Cagar Alam Tangkuban Perahu da Taman Wisata Alam Sakayawana. Cagar alam ini menyimpan keragaman flora dan fauna. Jenis tumbuhan yang mendominasi kawasan ini adalah vegetasi dataran rendah seperti Laban, Kiara, Bayur, dan lain-lain. Sedangkan jenis satwa di kawasan ini antara lain beberapa jenis burung pemakan ulat dan pengisap madu serta monyet. Selain itu, di Kecamtan Palabuhanratu terdapat Gua Lalay. Jutaan kelelawar menghuni gua tersebut, bila petang tiba, mereka berterbangan menghiasi angkasa. Gua Lalay / Lalay Cave

18


feature Etika Berkegiatan di alam bebas Oleh Bambang Ha m b a r E ko P r a se tyo

Dewasa ini kerap kita dengar insiden yang terjadi di alam bebas mulai dari di gunung, curug, sungai, goa, tebing, pantai dan lain sebagainya. Insidennya pun bermacam – macam, ada yang jatuh, tenggelam, sakit, kecelakaan sampai serangan binatang liar. Apakah insiden seperti ini terencana? Bisa jadi sangat terencana oleh keegoisan dan kebodohan si korban yang tidak tahu sama sekali mengenai pengetahuan berkegiatan di alam bebas.

Kegiatan alam bebas adalah salah satu kategori aktifitas fisik yang berhubungan langsung dengan alam dan segala kondisi yang ada didalamnya. Kegiatan alam bebas bukan sembarang kegiatan, karena dari sebatas nama saja sudah tergambarkan begitu liar nya kegiatan ini jika tidak tahu tekniknya bahkan dapat menyebabkan kematian. Kegiatan alam bebas mempunyai standar operasional khusus yang mencakup antara lain : MATERI Dalam kegiatan alam bebas ada materi yang harus dikuasai terlebih dahulu sebelum terjun langsung ke lapangan. Materi ini tentunya mengacu pada lokasi kegiatan yang akan dituju. Semisal kegiatan alam bebas akan dilakukan di Gunung, maka materi yang harus dikuasai secara teoritis antara lain adalah Search and Rescue (SAR), Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK), Survival, dan Navigasi Darat. Materi – materi itu nantinya akan membantu saat berada di Gunung jika ada hal buruk yang terjadi. Berlaku untuk kegiatan alam bebas lainnya.

19


LATIHAN PRAKTIK Setelah memperoleh materi secara teoritis akan lebih menarik jika dipraktekkan langsung di kelas agar memiliki gambaran saat berada di lapangan supaya tidak kaget. Ambil saja contoh untuk materi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) latihan praktek bisa dimulai dari bagaimana menolong korban yang patah tulang, materi Navigasi Darat bisa diaplikasikan dengan mencari lokasi anda atau korban di peta dan praktek lainnya.

feature

LATIHAN FISIK Kegiatan alam bebas menuntu setiap orang untuk kuat stamina secara fisik agar saat berkegiatan tidak ada hambatan fisiknya. Aspek penting yang satu ini jarang diindahkan oleh kebanyakan orang, sebab terlihat sepele namun dampaknya begitu fatal. Ambil saja kasus pendakian ke Gunung Slamet yang tingginya 3.428 meter diatas permukaan laut (mdpl), dengan elevasi mencari ketinggian lebih dari 3.000 mdpl akan berpengaruh pada suhu dan tekanannya. Setiap kenaikan elevasi 100 meter akan berpengaruh pada suhu yang turun 0,50C. bisa dibayangkan dengan ketinggian Gunung Slamet dapat membuat suhu turun hingga 170C bahkan lebih. Kondisi ini akan menyerang fisik seseorang dengan efek yang begitu fatal. Jika terbiasa dengan latihan fisik porsi berlipat ganda, sudah dapat dipastikan perubahan suhu yang drastis pun tidak akan mengganggu kesehatan kalian. MEMPERSIAPKAN MENTAL Dan yang terakhir ialah persiapkan mental baja dalam berkegiatan alam bebas. Tidak ada maksud menakut-nakuti malah supaya lebih terdorong untuk mempersiapkan segala aspek penting pendukung aktifitas alam bebas nantinya. Meskipun kesiapan secara fisik dan materi sudah matang, kalau mental tempe tetap saja tidak akan mampu menjalani aktifitas alam bebas. Lalu apa korelasi antara kasus – kasus yang belakangan ini terjadi dengan standar operasional berkegiatan alam bebas diatas ?. Jelas sangat berkaitan. Seseorang yang hanya menjadi abal – abal man (orang yang bodoh dan tidak peduli pada keselamatannya-red) tentu tidak akan memperhatikan empat aspek penting diatas se-

sehingga banyak kasus menimpa pada abal – abal man. Secara materi mereka tidak paham bagaimana menangani seseorang yang terkena penyakit tertentu, mencari lokasi bila tersesat, dan bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrem. Secara fisik mereka akan kalang kabut, mudah letih dan berujung pada sakit bahkan kematian. Apalagi yang secara mental jelas mereka tidak mempersiapkannya sama sekali, akibatnya sudah bisa terlihat dengan jelas.

20


feature Dilain sisi abal-abal man selain bodoh dan tidak peduli pada keselamatannya, mereka pun tidak pernah peduli pada lingkungan yang diinjaknya. Padahal ada pepatah “Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung”. Kasus ini sering terekspos di dunia maya tentang perusakan lingkungan melalui cara – cara yang tidak etis seperti vandalisme, buang sampah di sungai, dan lain – lain. Patut kah hal itu diperbuat ? tentu saja tidak, jauh dari yang diharapkan. Padahal dalam outdoor activity ada etika berkegiatan alam bebas yang tidak mereka ketahui, yaitu : Take Nothing but Picture Saat berada di alam bebas sangat diharamkan untuk mengambil dan membawa pulang sesuatu yang berasal dari alam untuk kepentingan pribadi, terkecuali dapat dipertanggungjawabkan untuk kepentingan bersama misalkan penelitian. Oleh karenanya, kalian hanya diperbolehkan sebatas mengambil momen gambar saja, tujuannya agar alam tersebut tetap lestari sebagaimana alam ini terbentuk. Leave Nothing but Footprints Etika yang kedua ini jarang diterapkan oleh orang yang bodoh nan egois saat berada di alam bebas. Sampah tersebar merata di alam yang mana masa urainya sangat lama sekali sebagai contoh bungkus makanan terurai dalam 10 – 12 tahun, begitu pula puntung rokok akan terurai dalam kurun waktu 10 – 12 tahun, botol plastik sampai saat ini belum bisa diperkirakan lama penguraiannya, yang pasti jangka waktunya lama. Sampah – sampah yang sifatnya anorganik ini harus dibuang ke tempat yang semestinya, bukan malah dibuang sembarang tempat, apalagi di alam yang asri nan indah ciptaan Yang Maha Kuasa. Berbeda kasus jika yang dibuang itu berupa kotoran / feses, kalian boleh membuangnya di alam namun dengan teknik menggali lubang dan menutupnya kem bali sehingga tidak akan mencemari lingkungan serta mengganggu indera penciuman manusia.

Break Nothing but Ego Dan ini lah etika terakhir yang harus kalian camkan baik-baik saat berkegiatan di alam bebas, Jangan Menghancurkan Apapun Kecuali Ego. Sejujurnya, ego manusia itu sangat tinggi, melebihi makhluk ciptaan-Nya yang lain. Padahal akal dan pikiran begitu sempurna Tuhan berikan kepada seluruh umat manusia. Karena di alam semua akan terkuak, siapa orang yang mempunyai ego tinggi dan siapa yang mampu menghancurkan kerasnya ego pribadi. Ketika kalian berhasil menghancurkan ego pribadi yang bergelora maka alam pun terhindar dari kerusakan, sebab alam bukan lah tempat untuk dirusak melainkan menyadarkan seseorang bahwa hidup itu tidak untuk menyakiti serta disakiti. Dengan memahami etika dasar kegiatan alam bebas maka kalian akan terarah menjadi seorang yang peduli akan kelestarian alam yang didatangi dari bahaya keegoisan diri manusia – manusia yang bodoh. Dari etika tumbuh timbal balik saling Kill Nothing but Time Selanjutnya, etika berkegiatan di alam bebas menghargai antara manusia dan alam yang salyang ketiga adalah jangan membunuh apap- ing bersimbiosis mutualisme sehingga terciptalah un kecuali waktu. Etika ketiga ini mengajarkan suatu keseimbangan. pada kita untuk ikut menjaga kelestarian dan keberlangsungan ekosistem di alam agar tidak terganggu. Karena, memang seharusnya waktu sebanyak 24 jam yang kita miliki itu lah yang harus kita buru terus menerus agar terpakai dengan optimal.

21


len sa

Foto : Panggah bagaskara


LUSTR

HMTG “dr ..Bu


RUM

2

umi” UNSOED


lustrum 2 “Satu Dekade Menggapai Mimpi�

Kalimat tersebut yang terus digaungkan oleh para dokter Bumi akhir-akhir ini. Pada tahun ini, usia dokter Bumi mulai menginjak 10 tahun yang artinya sudah tidak dapat dikategorikan belia lagi. Didirikan pada 10 September 2006, Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi “dr.Bumi� UNSOED diharapkan masih dapat eksis bukan hanya organisasi yang mewadahi mahasiswa teknik geologi, tetapi juga organisasi yang turut berperan aktif dalam segi akademik maupun sosial. Di usianya yang ke-10, dokter Bumi mengadakan berbagai rangkaian acara yang diikuti mulai dari sesama anggota himpunan mahasiswa secara umum hingga siswa/i SMA se-derajat. Apa saja yang diadakan tahun ini? Buat kalian yang ketinggalan dan belum bisa ikut tahun ini atau yang sudah ikut tapi ingin mengenang kembali, yuk disimak!

25


lustrum 2

1. Opening Ceremony

Opening ceremony Lustrum 2 HMTG “dr. Bumi� UNSOED dilaksanakan bertepatan dengan hari ulangtahun himpunan tepatnya pada 10 September 2016. Kegiatan yang bertemakan satu pohon satu nyawa ini diadakan di Balai Desa Kebasen dan di lahan-lahan yang ada di Desa Kebasen. Pagi hari itu dibuka dengan kehadiran Bapak Hari Prasetijo selaku Wakil Dekan bagian Kemahasiswaan dan Alumni juga Bapak Siswandi selaku ketua jurusan teknik geologi UNSOED. Ketua Himpunan pun turut serta dengan memberikan pandangan tentang penghijauan kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video. Pemotongan tumpeng tak ketinggalan sebagai simbolisasi perayaan hari jadi HMTG “dr. Bumi� UNSOED. Saat matahari beranjak tinggi kegiatan pada hari ini dilanjutkan dengan penanaman pohon di beberapa titik Desa Kebasen. Kegiatan ini ditutup dengan makan siang bersama di sekretariat tani.

2. Geotour Geowisata atau istilah dalam bahasa Inggrisnya geotourism singkatnya merupakan kegiatan jalan-jalan yang tetap memerhatikan aspek edukasi dan pengetahuan tentang lingkungan geologi pada wilayah tersebut. Kegiatan ini berlangsung di Desa Siwarak tepatnya Goa Lawa dan Gardu Pandang Siwarak. Sembari menjelajah Goa Lawa, geotour kali ini dihadiri guest yang tak kalah menarik yaitu Kurniawan Syah, Bagus Andany K., dan Dimas Agustin (dokter Bumi 2012) yang dengan lugas menerangkan dan menjawab berbagai pertanyaan dari peserta. Kabut tebal yang turun lebih awal tidak membuat semangat peserta Geotour surut untuk menyimak penjelasan dari kakak-kakak dokter Bumi.

3. Lomba cerdas cermat kebumian Lomba Cerdas Cermat merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi kawan-kawan di bangku sekolah. Namun, kimba cerdas cermat kali ini bukan membahas matematika, fisika, kimia, namun membahas ilmu kebumian. Lomba cerdas cermat ini terdiri dari dua

26


lustrum 2 sesi yaitu tes tulis dan lisan. Pada tes tulis peserta mengerjakan serangkaian soal tertulis secara bersama-sama dan tiga tim dengan nilai tertinggi akan masuk ke babak grand final yang mencakup soal-soal lisan. Pada LCCK SMA/se-derajat ini yang berhasil mencapai Grand Final adalah MAN 1 Purbalingga, SMAN 1 Muntilan, dan SMA Taruna Nusantara. Di babak Grand Final ini terdapat sesi presentasi, soal wajib, dan soal rebutan. Pada akhirnya juara 1 diraih oleh SMA Taruna Nusantara, juara 2 oleh MAN 1 Purbalingga, dan juara 3 oleh SMAN 1 Muntilan.

4. Lintasan Geologi Kegiatan kali ini merupakan ajang kompetisi antar anggota HMTG “dr.Bumi� UNSOED. Para dokter Bumi yang mendaftar diacak secara imbang disusun dalam beberapa tim yang masing-masing terdiri dari tiga orang. Pada kompetisi ini terdapat sesi pengambilan data di lapangan, pengolahan data bersama, dan sesi presentasi. Lintasan Geologi kali ini bertempat di Kalisalak, Kebasen. Menempuh lintasan sejauh 1,5 km de-

27


ngan cuaca tak menentu tidak membuat semangat dokter Bumi hilang begitu saja. Seluruh tim berhasil menuju titik akhir dengan senyum lega. Pengolahan data bersama dilakukan di Balai Desa Jompo Wetan mulai dari sore hingga menjelang tengah malam. Peserta sibuk mengolah data hingga mempersiapkan bahan presentasi untuk sesi berikutnya. Sesi presentasi dilakukan pada minggu berikutnya. Lomba lintasan geologi kali ini dimenangkan oleh Martin Sinaga, Faishal Mahdy, Moh. Ridwan Lamci, dan Mu’lif Sholih sebagai juara 1, Imam Fikri dan Eval Juni sebagai juara 2, juga Taufik Novandi, Rachaa Anjasmara, Abdullah Nurdien, dan Risnaldi Priandana sebagai juara 3.

28


lustrum 2 5. reuni akbar Menjalin silaturahmi tentunya perlu, menengok keluarga lama untuk bertegur sapa hingga bercengkrama secara langsung bukan hanya lewat sosial media, reuni akbar namanya. Salah satu rangkaian Lustrum 2 ini dilaksanakan di Gedung Korpri, Purbalingga. Dihadiri oleh anggota biasa dan anggota luar biasa HMTG “dr.Bumi” UNSOED, dosen geologi, serta perwakilan dari jajaran kampus. Adapun agenda yang dilaksanakan yaitu sesi talkshow yang berkaitan dengan kampus dan alumni serta kondisi geologi saat ini. Acara inti berupa sharing-sharing, makan bersama, hingga pemutaran video tak ketinggalan foto bersama.

6. Seminar nasional Masih dalam rangkaian Lustrum 2 HMTG “dr.Bumi” UNSOED, seminar nasional ini merupaak acara terakhir sekaligus penutup dari seluruh rangkaian Lustrum 2. Seminar kali ini bertemakan “Potensi Geowisata Daerah Gunung Slamet” dengan pembicara yaitu Dr. Ir. C. Prasetyadi, M.Sc., Dr. Igan S. Sutawidjaja, M.Sc., dan Dr. Yunus Kusumahbrata, M.Sc. Seminar kali ini dilaksanakan di Gedung Roedhiro Universitas Jenderal Soedirman.

29


len sa

Foto : Naufal nabhan rusydi


PERHIMAGI Organisasi ini pada awalnya didirikan pada era 80-an tengah sebagai Ikatan Mahasiswa Ahli Geologi Indonesia (IMAGI), namun karena kurang representatif bagi mahasiswa geologi keseluruhan sehingga pada tahun 1997 di deklarasikan Forum Himpunan Mahasiswa Geologi Indonesia. Seiring berjalannya waktu diperlukannya pembenahan sehingga pada 7 Februari 2005 berdirilah PERHIMAGI. Organisasi ini merupakan organisasi sosial akademis yang beranggotakan himpunan-himpunan mahasiswa geologi diseluruh indonesia, yang bersifat mandiri, non profit dan non politas, dan bertujuan untuk memberikan konstribusi yang nyata dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kebumian pada mahasiswa geologi khususnya dan masyarakat pada umumnya.




C AT AT A N D A R I

KOREG JABAGTIM K O O R D I N AT O R R E G I O N A L J A W A B A G I A N T I M U R “Kebahagiaan itu dimulai dari sendiri” Hal itulah yang dapat saya kutip selama saya berorganisasi. Bahagia dimulai ketika saya dipilih oleh rekan-rekan dokter Bumi 2012 (Mas Priyo dan Mas Fauzi-red) untuk berangkat ke Pekan Ilmiah Tahunan PERHIMAGI 2015 di Medan. Disanalah kebahagiaan dan perjuangan saya dimulai. Pada saat itu saya ditunjuk sebagai koordinator institusi untuk Universitas Jenderal Soedirman oleh Mas Priyo dan Mas Fauzi. Pada tahun kedua saya di PERHIMAGI, saya berniat untuk menjadi koordinator regional Jawa Bagian Timur dan puncaknya ketika rapat koordinasi wilayah terakhir pada periode 2015/201 6 ber tempat di UPN “Veteran” Yogyakar ta saya terpilih menjadi koordinator regional Jawa Bagian Timur melalui tahapan pemilihan yang sah dan dihadiri oleh seluruh institusi di Jawa Bagian Timur. Pada saat itu saya sangat bahagia sekaligus bangga karena bisa sedikit mengangkat nama baik Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi “dr.Bumi” UNSOED. Intinya, kebahagiaan tidak dapat kita raih secara cuma-cuma. S emua harus diperjuangkan. Pesan untuk pengurus PERHIMAGI berikutnya? Lebih baik kelihatan rendah di depan anggota tetapi kamu bisa membuktikan yang lebih baik daripada berbicara setinggi-tingginya tetapi kamu tidak dapat membuktikannya. Terus harumkan nama dokter Bumi di PERHIMAGI. S alam Geologi! KO O R D I N AT O R R E G I O N A L J AW A B AG I A N T I M U R

Aditya Pratama S.a.

34


perhimagi pit perhimagi 2016

Pekan Ilmiah Tahunan Persatuan Himpunan Mahasiswa Geologi Indonesia (PIT PERHIMAGI) merupakan ajang pertemuan yang diselenggarakan setiap tahunnya. PIT PERHIMAGI tahun ini diselenggarakan di Jogjakarta, 6-13 Maret 2016. Apa saja rangkaian acara yang diselenggarakan pada tahun ini? Yuk, disimak!

1. Seminar nasional

Dilaksanakan pada Minggu (6/3), Seminar nasional kali ini sekaligus merupakan Opening Ceremony PIT PERHIMAGI 2016. Seminar yang bertajuk “Unlocking The Tectonic Element of Java Island and The Potential Resources”. Kegiatan kali ini diisi oleh Bapak Ir. Awang Harun Satyana dari SKK Migas, Dr. Ir. Joko Susilo dari Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta, dan Ir. Pri Utami, M.Sc, Ph.d dari Fakultas Teknik UGM. Seminar ini berlangsung di FTM Seminar Room UPN “Veteran” Yogyakarta.

35


2. Fieldtrip

perhimagi

Fieldtrip tahun ini berlangsung pada Senin (7/3) dan merupakan Fieldtrip Pegunungan Selatan yang bertemakan “Geological Evolution of South East Java Region”. Kegiatan kali ini bertempat di Bayat, Klaten ditemani oleh rekan-rekan dari HMTG “Magmadipa” UNDIP. Meskipun matahari sangat terik namun tidak menyurutkan semangat para peserta untuk mendengarkan penjelasan Pak Awang dan berdiskusi dengan beliau.

3. Penanaman pohon

Hari sedikit mendung pada Selasa (8/3). Pada pagi itu para peserta berangkat bersama-sama menuju Taman Nasional Gunung Merapi untuk melakukan penanaman pohon. Penanaman pohon ini berlangsung syahdu disertai kicauan burung dan hembusan angin yang lembut. Di area penanaman pohon peserta menanam pohon tanpa memandang warna yang dikenakan.

36


perhimagi

4. Creativity Paper Contest

Selepas menanam pohon di Taman Nasional Gunung Merapi, peserta PIT PERHIMAGI 2016 beranjak menuju STTNAS Yogyakarta. Disana para peserta mengikuti kegiatan Creativity Paper Contest yang diselenggarakan oleh rekan-rekan HMTG “BUMI� STTNAS Yogyakarta. Pemenang dari event ini adalah Ahmad Faisal Amin (UGM) sebagai juara 1, Matheus Vito k., dkk. dari UPN sebagai juara 2, dan Reksa Thabarani, dkk. dari UNDIP sebagai juara 3.

5. Musyawarah Nasional Anggota

Musyawarah Nasional Anggota (MUNASA) kali ini merupakan MUNASA XII. Agenda kegiatan ini antara lain LPJ kepengurusan PERHIMAGI periode 2015/2016, membahas AD/ART, pemilihan Sekjen, serta pemilihan lokasi PIT PERHIMAGI tahun berikutnya. Sekjen terpilih adalah Aldi Rangga Putra (UNPAD) dan lokasi PIT PERHIMAGI berikutnya ada di regional Papua.

37


6. Geowisata

perhimagi

Setelah melewati padatnya MUNASA XII, peserta PIT PERHIMAGI juga mengikuti Geowisata kawasan Geoheritage pada Sabtu (12/3). Dibimbing oleh Dr. Ir. C. Prasetyadi, M.Sc, Ir. H. Sugeng Raharjo, M.T., dan Ir.H. Achmad Subandrio, M.T., peserta diajak berwisata ke lava bantal Berbah, gunung api purba Nglanggeran, juga bioturbasi Kali Ngalang. Di akhir kegiatan peserta diberi kejutan dengan mengunjungi Candi Prambanan.

7. Malam Keakraban

Langit kembali mendung saat peserta PIT PERHIMAGI 2016 pulang dari Candi Prambanan. Kali ini peserta berangkat menuju Vila Duta Wacana di Kaliurang untuk mengikuti Gathering Night dan malam keakraban. Seluruh peserta PIT PERHIMAGI bersenang-senang hingga pada pagi harinya dengan berat hati mengikuti upacara penutupan dan kembali ke institusinya masing-masing.

38


perhimagi

Dengan ditutupnya rangkaian acara maka berakhirlah PIT PERHIMAGI 2016! Setelah melihat bermacam-macam kegiatannya, mau ikut PIT PERHIMAGI 2017 di Papua? Ayo, jangan ketinggalan. Salam Geologi! Jayalah PERHIMAGI!

“PERHIMAGI harus menjadi lokomotor bagi mahasiswa geologi Indonesia.. bukan hanya nama ataupun diketahui oleh mahasiswa geologi namun lebih aktif menyuarakan aspirasi mahasiswa yang mendukung tri dharma perguruan tinggi” - Sekjen PERHIMAGI 2016 -

(Aldi Rangga Putra)

“PERHIMAGI merupakan wadah bagi seluruh himpunan untuk dapat belajar saling berbagi tentang berbagai hal mulai dari ilmu atau sharing berbagai informasi lainnya agar lebih maju.” - koordinator DPO 2016 -

(Andrei Norman)

39


How to reach us? HMTG dokter Bumi UNSOED @drbumi_unsoed @drbumi_unsoed drbumiunsoed@gmail.com

@qeb8987o

www.dokterbumi.com


A N A LOGY

Analysis of Geolog y Divisi Humas Kabinet Reformasi 2016


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.