ED 13
DESEMBER 2019
ANALOGY A N A LY S I S O F G E O L O G Y
2
SANG MERAPI YANG TAK PERNAH INGKAR JANJI
12
2019 TAHUNNYA GEMPA BUMI
24
UNESCO GLOBAL GEOPARKS
DISCOVER
EDITORIAL Ucapan terimakasih kami berikan kepada tim redaksi dari divisi humas serta kontributor dari rekan - rekan anggota dan pengurus kabinet HMTG “dr.Bumi” UNSOED sehingga pembuatan buletin ANALOGY jilid kedua di kepengurusan kabinet “Ring of Fire” kali ini dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Kritik dan saran akan selalu kami terima untuk ANALOGY yang lebih baik ke depannya.
Salam Geologi! Divisi Humas Aldo Yulio P Fikri Adry Brilliantona M. Khemal Amrullah Dea Rizqi Zerlinda Afif Alghazali Bondi Pratama Ezza Ray Raditya Azza
Kontributor
David Ade Prasetyo Ailen Dicky Adi Prasetyo Nachwa Absyarin Djayawikarta
Aisha Chrysanoverina Maula Nurlatifah Sofia Salsabila
DAFTAR ISI Highlights .....................................................................2 Sang Merapi Yang Tak Pernah Ingkar Janji Gempa Halmahera Selatan 2019 Tahunnya Gempa Bumi
Ekskursi ........................................................................18 UNESCO Global Geoparks ...........................................24 PETA BUMI 2019 ...........................................................29 Beasiswa Djarum .........................................................36 Quick Fact Geologi .....................................................40 Devils Tower Giant’s Causeway Checkerboard Mesa
SANG MERAPI YANG TAK PERNAH INGKAR JANJI Oleh : Ailen
Gunung Merapi.Foto : tirto.id
“
Gunung Merapi yang tak pernah ingkar janji, Istilah tersebut tidak terlepas dari sejarah panjang proses letusan Gunung Merapi. Letusan - Letusan tersebut tercatat dalam periode siklus pendek yang terjadi setiap antara 2–5 tahun, siklus menengah setiap 5 – 7 tahun, dan Siklus terpanjang pernah tercatat setelah mengalami istirahat selama lebih 30 tahun, terutama pada masa awal keberadaannya sebagai gunung api.
“
Pada Hari Sabtu, 9 November 2019 pukul 06.21 WIB, Gunung Merapi kembali meletuskan awan panas yang berdasarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat akibat letusan itu, terbentuk kolom setinggi lebih kurang 1.500 meter. Awan panas letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo max. 65 mm dan durasi 160 detik. Terpantau kolom letusan setinggi 1.500 meter dari puncak condong ke Barat. SEJARAH Gunung Merapi Hasil penelitian stratigrafi menunjukkan sejarah terbentuknya Merapi sangat kompleks. Wirakusumah (1989) membagi Geologi Merapi menjadi 2 kelompok besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua. Penelitian selanjutnya (Berthomier, 1990; Newhall & Bronto, 1995; Newhall et.al, 2000) menemukan unit-unit stratigrafi di Merapi yang semakin detil. Menurut Berthommier,1990
2 HIGHLIGHT
berdasarkan studi stratigrafi, sejarah Merapi dapat dibagi atas 4 bagian yaitu Pramerapi (+400.000 tahun yang lalu), Merapi Tua (60000-8000 tahun yang lalu), Merapi pertengahan (8000-2000 tahun yang lalu), dan Merapi baru (2000-sekarang).
Karena umurnya yang sangat tua Gunung Bibi mengalami alterasi yang kuat sehingga contoh batuan segar sulit ditemukan. Merapi Tua (60000-8000 tahun yang lalu) Pada masa ini mulai lahir yang dikenal sebagai Gunung Merapi yang merupakan fase awal dari pembentukannya dengan kerucut belum sempurna. Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltic dari awan panas, breksiasi lava dan lahar. Merapi pertengahan (8000-2000 tahun yang lalu) Terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas. Aktivitas Merapi dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan “debris avalancheâ€? ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini terbentuk Kawah Pasarbubar. Merapi baru (2000-sekarang) Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat aktivitas Merapi. Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua. Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun. Letusan besar dari Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak Âą 23 km selatan dari Merapi. Studi stratigraPra merapi (+400.000 tahun yang lalu) Disebut sebagai Gunung Bibi dengan magma an- fi yang dilakukan oleh Andreastuti (1999) telah desit-basaltik berumur Âą 700.000 tahun terletak di menunjukkan bahwa beberapa letusan besar, denlereng timur Merapi termasuk Kabupaten Boyola- gan indek letusan (VEI) sekitar 4, tipe Plinian, telah li. Batuan gunung Bibi bersifat andesit-basaltik terjadi di masa lalu. Letusan besar terakhir dengan namun tidak mengandung orthopyroxen. Puncak sebaran yang cukup luas menghasilkan Selokopo Bibi mempunyai ketinggian sekitar 2050 m di atas tephra yang terjadi sekitar sekitar 500 tahun yang muka laut dengan jarak datar antara puncak Bibi lalu. dan puncak Merapi sekarang sekitar 2.5 km.
3
“
Peta menunjukkan sebaran endapan awan panas Merapi 1911-2006. Hanya wilayah timur lereng yang bebas dari arah aliran awapanas dalam kurun waktu tersebut. SEJARAH ERUPSI Tipe erupsi Gunung Merapi dapat dikategorikan sebagai tipe Vulkanian lemah. Tipe lain seperti Plinian (contoh erupsi Vesuvius tahun 79) merupakan tipe vulkanian dengan daya letusan yang sangat kuat. Erupsi Merapi tidak begitu eksplosif namun demikian aliran piroklastik hampir selalu terjadi pada setiap erupsinya. Secara visual aktivitas erupsi Merapi terlihat melalui proses yang panjang sejak dimulai dengan pembentukan kubah lava, guguran lava pijar dan awan panas (pyroclastic flow).
“
periode menengah setiap 5 – 7 tahun. Merapi pernah mengalami masa istirahat terpanjang selama >30 tahun, terutama pada masa awal keberadaannya sebagai gunung api. Memasuki abad 16 kegiatan Merapi mulai tercatat cukup baik. Pada masa ini terlihat bahwa waktu istirahat terpanjang pernah dicapai selama 71 tahun ketika jeda antara tahun 1587 sampai dengan tahun 1658.
KARAKTERISTIK LETUSAN G.Merapi berbentuk sebuah kerucut gunung api Merapi termasuk gunung api yang sering mele- dengan komposisi magma basaltik andesit dengan tus. Sampai Juni 2006, erupsi yang tercatat sudah kandungan silika (SiO2) berkisar antara 52 - 56 %. mencapai 83 kali kejadian. Secara rata-rata selang Morfologi bagian puncaknya dicirikan oleh kawah waktu erupsi Merapi terjadi antara 2 – 5 tahun yang berbentuk tapal kuda, dimana di tengahnya (periode pendek), sedangkan selang waktu tumbuh kubah lava.
4
Letusan Gunung Merapi dicirikan oleh keluarnya magma ke permukaan membentuk kubah lava di tengah kawah aktif di sekitar puncak. Munculnya lava baru biasanya disertai dengan pengrusakan lava lama yang menutup aliran sehingga terjadi guguran lava. Lava baru yang mencapai permukaan membetuk kubah yang bisa tumbuh membesar. Pertumbuhan kubah lava sebanding dengan laju aliran magma yang bervariasi hingga mencapai ratusan ribu meter kubik per hari. Kubah lava yang tumbuh di kawah dan membesar menyebabkan ketidakstabilan. Kubah lava yang tidak stabil posisinya dan didorong oleh tekanan gas dari dalam menyebabkan sebagian longsor sehingga terjadi awan panas. Awan panas akan mengalir secara gravitasional menyusur lembah sungai dengan kecepatan 60-100 km/jam dan akan berhenti ketika energi geraknya habis. Inilah awan panas yang disebut Tipe Merapi yang menjadi ancaman bahaya yang utama. Setiap gunung api di dunia mempunyai karakter masing-masing termasuk Gunung Merapi mempunyai tipe sendiri yaitu Tipe Merapi. Tipe ini dicirikan munculnya awan panas atau aliran piroklastik atau istilah lokal wedhus gembel. Terbentuknya awan panas tersebut dibedakan atas 2 macam, masing-masing awan panas letusan dan awan panas guguran. Kejadiannya adalah kubah lava yang tumbuh di puncak dalam suatu waktu karena posisinya tidak stabil atau terdesak oleh magma dari dalam dan runtuh yang diikuti oleh guguran lava pijar. Dalam volume besar akan berubah menjadi awan panas guguran (rock avalance), berupa campuran material berukuran debu hingga blok bersuhu tinggi (>700 derajat Celcius) dalam terjangan turbulensi meluncur dengan kecepatan tinggi (100 km/jam) ke dalam lembah. Puncak letusan umumnya berupa penghancuran kubah yang didahului dengan letusan eksplosif disertai awan panas guguran akibat hancurnya kubah. Secara bertahap dalam waktu tertentu sesuai siklusnya akan terbentuk kubah lava yang baru dan letak kubah lava berpindah.
APAKAH KAMU SUDAH TAU? Gunung Merapi memiliki ketinggian 2.930 mdpl. Nama “merapi” berasal dari penyingkatan “meru” alias gunung dan “api” sehingga merapi sebenarnya sudah memiliki arti gunung api. Gunung Merapi Termasuk salah satu gunung api paling aktif di Indonesia dengan interval letusan kecil rata-rata tiap dua hingga lima tahun. Gunung Merapi adalah satu dari 16 gunung api dunia yang masuk dalam proyek Decades Volcanoes, yakni gunung api yang dianggap berharga untuk diteliti. Gunung ini memiliki puncak populer yang dinamakan Puncak Garuda. Namun karena letusan di tahun 2010, membuat puncak terkenal ini menghilang karena tergerus saat terjadinya erupsi Merapi di waktu itu. Sebenarnya, para pendaki tak boleh naik hingga puncak. Hanya boleh sampai area Pasar Bubrah saja. Namun sayangnya banyak pendaki Gunung Merapi yang melanggar aturan yang sudah dipasang pihak pengelola. Siapa sangka kalau di Gunung Merapi ini tidak ada sumber mata air di sepanjang jalur pendakian. Jadi para pendaki harus membawa persediaan air minum lebih banyak jika ingin mendaki gunung ini.
SUMBER : http://www.vsi.esdm.go.id/ https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Api_ Dekade_Ini h t t p s : / /g e o l o g i . c o . i d / 2 0 1 0 / 1 0 / 2 6 /s e j a r a h - g u n u n g - m e r a p i - s e j a k-7 0 0 - 0 0 0 - t a hun-yang-lalu/ https://www.idntimes.com/
5
Lensa
Oleh :Dicky Adi Prasetyo
Oleh : Maula Nurlatifah
GEMPA HALMAHERA SELATAN 14 JULI 2019 DAN TSUNAMI KECIL
Sumber Gambar: Kompas.com Mengulas Kembali, Indonesia telah mengalami kejadian Gempa Halmahera Selatan Pada Tanggal 14 Juli 2019 dan terjadi juga tsunami kecil. Diujung utara kawasan kepala burung pulau Irian berdirlah kota pantai bernama sorong. Dahulu suku biak menamakan tempat ini sebagai soren, satu pengingat akan lautnya yang dalam dan bergelora. Kata soren lama-kelamaan mengalami transformasi tipis-tipis menjadi sorong. Penamaan soren jelas memperlihatkan kearifan lokal suku biak akan karakter kebumian setempat. Sorong memang berdiri diatas lembah sempit dan panjang, yang menatah kawasan kepala burung pulau irian demikian rupa. Dibagian yang tergenangi air laut, lembah itu memang terkenal dalam dan penuh ombak.
Gempa ini disebabkan oleh adanya sesar sorong yang menjadi salah satu sesar (patahan) aktif terpanjang di Indonesia selain sistem Sesar Besar Sumatera yang lebih dulu melegenda. Terhitung dari pesisir timur teluk cenderawasih, zona sesar sorong membentang sepanjang 1.900 km ke arah barat hingga berujung di Kepulauan Banggai (Provinsi Sulawesi Tengah). Itu setara dua kali lipat panjang pulau jawa. Zona Sesar Sorong memiliki banyak cabang dan hampir semuanya aktif bergerak dan berpotensi menjadi sumber gempa tektonik. Salah satu cabangnya melintasi pulau Halmahera bagian selatan, dikenal sebagai segmen Bacan, dan pada Minggu 14 Juli 2019 TU (Tarikh Umum) terpatahkan.
7
Gambar 1. Sebagian zona sesar Sorong dalam peta model elevasi digital. Nampak jelas meski di dasar laut sekalipun sesar Sorong tetap berbentuk lembah sempit panjang. Sumber: SEARG, 2016.
Gempa Halmahera Selatan (magnitudo 7,3) yang menyebabkan kerusakan dan memicu tsunami kecil. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mencatat, hingga empat hari pasca gempa telah tercatat korban 6 orang tewas, 51 orang luka-luka dan 3.104 orang mengungsi. Jumlah bangunan yang rusak terdiri atas 871 buah rumah dan 7 buah sekolah. Sepak terjang sesar Sorong tak terlepas dari rumitnya kawasan Indonesia bagian timur. Termasuk bumi para raja, Laut Maluku. Di kawasan Indonesia timur inilah tiga lempeng tektonik besar dunia bertemu dalam kawasan yang disebut triple junction, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Australia dan lempeng Pasifik. Zona sesar Sorong merupakan pembatas antara lempeng Australia yang bersifat kontinental (lempeng benua) dan relatif stabil dengan lempeng Laut Filipina dan Carolina yang bergerak ke barat. Karenanya zona sesar Sorong merupakan sesar geser yang aktif dan bergerak kecepatan yang relatif tinggi, yakni 32 mm/tahun. Dalam proses pembentukan pulau Sulawesi yang unik, karena menjadi kawasan dimana triple junction berada, sesar Sorong memegang peranan penting. Lewat sesar Sorong sebagian kepala burung Irian dibelah-belah.
8
Sebagian diantaranya didorong jauh ke arah pulau Sulawesi hingga akhirnya berbenturan. Bagian yang terdorong membentur itu kini menjadi kepulauan Banggai – Sula dan kepulauan Buton – Tukang Besi. Proses tersebut terjadi dalam kurun 11 hingga 5 juta tahun silam dalam peristiwa yang oleh pak Awang Satyana, salah satu cendekiawan kebumian terkemuka negeri ini, disebut sebagai Benturan Keempat. Ini adalah bagian dari lima kejadian benturan (collision) yang membentuk tanah Indonesia dalam kurun 50 juta tahun terakhir. Dengan karakternya yang gemar mendorong-dorong, tak salah jika sesar ini menyandang nama sesar Sorong. Pusat studi gempabumi nasional dalam Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 membagi sesar Sorong ke dalam sejumlah segmen aktif. Yakni 13 segmen aktif dalam zona sesar Sorong sendiri, 1 segmen aktif pada sesar Sula utara dan 3 segmen aktif pada zona sesar Yapen. Magnitudo maksimum yang bisa dibangkitkan oleh segmen-segmen ini bervariasi mulai dari magnitudo 6,6 (pada segmen West Salawati yang panjangnya 45 km) hingga magnitudo 8,1 (pada segmen sesar Sula utara dengan panjang 405 km).
Gambar 2. Sebagian zona sesar Sorong yang berada di lingkungan kepala burung pulau Irian dan sekitarnya. Nampak sesar Sorong memiliki sejumlah cabang. Salah satu cabangnya yang melintas di pulau Halmahera bagian selatan merupakan sumber Gempa Halmahera Selatan 14 Juli 2019 (magnitudo 7,3). Sumber: Permana & Gaol, 2018.
GEMPA HALMAHERA Gempa itu tergolong gempa besar, magnitudonya 7,2 menurut rilis BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) atau 7,3 menurut USGS (United States Geological Survey). Gempa tersebut sangat dangkal, kedalaman sumbernya hanyalah 10 km. Penyebab gempa adalah terjadinya pematahan yang bersifat mendatar pada segmen kerak bumi seluas 65 x 24 km2 yang berarah tenggara-baratlaut di ujung selatan pulau Halmahera. Pada area itu terjadi pergeseran sebesar 240 sentimeter (rata-rata) dimana pergeseran maksimumnya mencapai 295 sentimeter. Meski sifat pematahannya mendatar namun terdapat komponen gerak vertikal turun (subsidence) sebesar yang relatif kecil, yakni sekitar 20 sentimeter. Pada magnitudo 7,3 maka energi yang dilepaskan Gempa Halmahera Selatan 14 Juli 2019 sebagai gelombang seismik mencapai 1.340 kiloton TNT atau setara dengan 67 butir bom nuklir Nagasaki. Energi totalnya sendiri jauh lebih besar.
Bilamana gerak vertikal turun sebesar 20 sentimeter terjadi pula pada paras Bumi di atas sumber gempa yang sebagian diantaranya merupakan dasar laut, maka tsunami bisa tercipta. Di atas kertas, jika segenap area sumber gempa berada di dasar laut, maka tsunami yang terbentuk kecil sehingga pada jarak 160 km diperhitungkan hanya akan setinggi 25 sentimeter, secara kasar.
QUIZ ALL ROCKS SINK IN WATER TRUE OR FALSE?
Karena sangat dangkal dan memiliki pergeserannya relatif besar, terbuka kemungkinan sumber gempa mencuat juga di paras Bumi diatasnya dan memproduksi pengamblesan. Nampaknya demikianlah yang terjadi.
9
Gambar 4. Rekaman dinamika paras air laut di stasiun pasangsurut Gebe dalam peristiwa Gempa Halmahera Selatan 14 Juli 2019. Atas : data asli, bawah : data yang telah dinormalisasi ke elevasi nol. Nampak jelas pola tsunami dengan periode 15 menit dan tinggi maksimum 8 sentimeter. SumGambar 3. Simulasi Widjo Kongko terkait pembangkitan tsunami kecil dalam gempa Halmahera Selatan 14 Juli 2019. Atas: perkiraan bentuk sumber tsunami, dengan warna biru menunjukkan bagian dasar laut yang mengalami penurunan. Bawah : perkiraan tinggi tsunami dengan tinggi maksimum di pesisir pulau Widi sebesar sekitar 50 sentimeter. Sumber : Widjo Kongko, 2019.
Pak Widjo Kongko, salah satu cendekiawan tsunami Indonesia, memiliki pandangan sendiri terkait tsunami kecil ini. Menurutnya, sumber Gempa Halmahera Selata 14 Juli 2019 memiliki luas 70 x 18 km2. Pada paras bumi di atas sumber gempa terjadi gerak vertikal menurun sejauh maksimum 18 sentimeter. Tsunami yang terbentuk diperhitungkan memiliki tinggi maksimum sekitar 50 sentimeter, yang terjadi di pesisir pulau Widi. Sementara pesisir tenggara pulau Halmahera diterpa tsunami setinggi sekitar 20 hingga 25 sentimeter saja. Dan pada pulau Gebe, tinggi tsunami diperhitungkan kurang dari 20 sentimeter.
10
ber: Widjo Kongko, 2019 berdasar data BIG dan BPPT.
Faktanya stasiun pasang surut Gebe yang dikelola BIG (Badan Informasi Geospasial), 161 km di sebelah timur sumber gempa, memang merekam usikan kecil tsunami. Tinggi tsunami yang terekam hanyalah 8 sentimeter dengan periode 15 menit. Tsunami kecil ini terekam dalam 35 menit pasca gempa, sehingga diperhitungkan melaju dengan kecepatan 276 km/jam. Dengan periode yang relatif besar yakni 15 menit, maka tsunami kecil ini murni diproduksi pergerakan segmen kerak bumi yang menjadi sumber gempa, tanpa diikuti oleh faktor-faktor lain seperti misalnya longsoran dasar laut. Dan dengan tinggi hanya 8 sentimeter, maka jelas area sumber tsunami lebih kecil ketimbang area sumber gempa, disebabkan oleh adanya daratan (pulau Halmahera bagian selatan) yang menjadi bagian sumber gempa. Di atas semua fakta tersebut, tinggi tsunami ini cukup kecil dibandingkan ambang batas 25 sentimeter. Sehingga tidak memicu sistem peringatan dini tsunami Indonesia untuk mengeluarkan amaran.
Gambar 5. Distribusi episentrum gempa-gempa susulan dan gempa utama (bintang biru) dalam peristiwa Gempa Halmahera Selatan 14 Juli 2019. Nampak area episentrum membentuk huruf L, menandakan terdapat sedikitnya dua sesar yang bergerak dalam gempa ini. Segitiga terbalik menunjukkan posisi seismometer BMKG. Sumber: Dimas Sianipar, 2019 berdasarkan data BMKG.
SUMBER : https://geologi.co.id/
11
Lensa
Oleh :Dicky Adi Prasetyo Lokasi : Sirau
2019 TAHUNNYA GEMPA BUMI Oleh : David Ade Prasetyo
Gempa Ambon 26 September 2019. Foto : USGS Tepatnya pada 26 September, gempa Bumi terjadi di wilayah Ambon,Maluku.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan 6,8 Magnitudo yang kemudian diperbaharui menjadi 6,5 Magnitudo, melanda Ambon, Provinsi Maluku, pada Kamis (26/9).
Lempeng Indo-Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik mengakibatkan patahan tidak beraturan sehingga menyebabkan Maluku masuk ke dalam wilayah rentan gempa. Adapun daerah-daerah rawan gempa di Maluku, yaitu bagian Tenggara, Pulau Ambon, Seram, dan Buru. Gempa Ambon bukan satu-satunya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 924 gempa bumi terjadi sepanjang September 2019, contoh gempa bumi yang terjadi tahun ini yaitu gempa bumi banten,gempa Halmahera,gem-
Gempa bumi itu memiliki pusat gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer (km) dan tak berpotensi tsunami. Letaknya di sekitar 40 km sebelah timur laut Ambon (3,43 째 S, 128,46 째 E). Gempa tersebut diikuti oleh gempa susulan dengan Magnitudo 5,6, kedalaman 10 km pada pukul 07:39 WIB dan terletak 18 km sebelah timur laut Ambon pa laut Maluku,dan gempa-gempa bermagnitudo kecil yang tersebar di seluruh indonesia.Sebagai (3.63째S,128.36째E). Maluku merupakan salah satu daerah rawan gem- negara yang terletak di wilayah cincin api, tak herpa dan tsunami karena terletak pada pertemuan an bila gempa sering terjadi di Indonesia. Lantas, tiga lempeng besar, yakni Lempeng Pasifik, In- bagaimana penjelasan ilmiah mengapa gempa sering melanda negeri ini? do-Australia, dan Eurasia.
12
1. Indonesia terletak di wilayah cincin api pasifik Sering mendengar istilah ring of fire? Faktanya, cincin api pasifik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu daerah yang sering mengalami letusan gunung berapi aktif dan gempa bumi, tutur laman Facts of Indonesia. Wilayah ini meliputi sekitar cekungan Samudra Pasifik dan memiliki bentuk seperti tapal kuda.
Gambar : learner.org Panjang area yang termasuk dalam cincin api pasifik adalah 40.000 km. 90 persen gempa bumi yang terjadi di dunia, 81 persen terjadi di daerah yang termasuk dalam cincin api Pasifik. Setidaknya, terdapat 33 wilayah di bumi yang masuk dalam cincin api Pasifik, tentu Indonesia termasuk di dalamnya.
QUIZ WHAT IS A DEEP, NARROW VALLEY CARVED BY EROSION CALLED?
13
Gambar : gktoday.in
2. Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng bumi Tahukah kamu bahwa Indonesia terletak di pertemuan 3 lempeng bumi sekaligus? Lempeng bumi yang mengelilingi Indonesia adalah lempeng Pasifik, lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia, tutur laman Facts of Indonesia. Pergeseran lempeng bumi dapat menyebabkan gempa terjadi. Tak hanya itu, bila antar lempeng bumi saling bertabrakan, maka ini akan mengakibatkan gempa bumi dan tsunami sekaligus. Misalnya, yang terjadi di Aceh pada Desember 2004 silam. Beberapa daerah di Indonesia yang rawan gempa bumi dan tsunami ialah Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Banten, Bali, Jawa Timur bagian selatan dan masih banyak lagi.
Gambar : w.media
3. Indonesia berlokasi di Alpine Belt 17 persen dari gempa bumi terbesar atau 5-6 persen dari gempa bumi yang terjadi di seluruh dunia terjadi di daerah sabuk alpine (alpine belt). Wilayah yang termasuk di antaranya adalah Jawa, Sumatera, Himalaya, Mediterania hingga Antarktika, tutur laman Facts of Indonesia. Meski membuat Indonesia rawan gempa, berada di wilayah Sabuk Alpine dan cincin api Pasifik juga memberi keuntungan. Hal ini membuat tanah Indonesia subur serta kaya akan unsur mineral dan zat hara. Tak heran, berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur di Indonesia.
14
Gambar : costa-rica-guide.com
4. Gempa bumi dipengaruhi aktivitas gunung berapi Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh interaksi dan pergerakan lempeng. Namun, tidak sedikit pula yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi. Keduanya dinilai saling berkaitan. Inilah yang disebut gempa bumi vulkanik. Contohnya, seperti yang terjadi pada Gunung Soputan di Sulawesi Utara yang erupsi karena dipengaruhi gempa bumi. Pergerakan magma di bawah gunung berapi dapat mengakibatkan gempa. Magma memberi tekanan pada sekitarnya, membuat area di sekitarnya retak dan memicu munculnya gempa kecil, ungkap laman Oregon State University. Gempa ini biasanya terlalu lemah untuk dirasakan tetapi dapat dideteksi dan direkam oleh instrumen dan alat khusus. Gambar : wikipedia.org/Mike Norton
5. Terletak di batas konvergen lempeng Sunda dan lempeng Indo-Australia Mengapa gempa bumi sering terjadi di pulau Sumatra? Jawabannya adalah karena pulau ini berada di batas konvergen dimana lempeng Sunda ditundukkan di bawah lempeng Indo-Australia, ungkap laman Facts of Indonesia. Lempeng ini bergerak miring pada kecepatan 60 mm per tahun dan komponen belahan di bagian kanan didorong oleh patahan-patahan di Pulau Sumatra.
15
Misalnya, pada gempa di Provinsi Aceh, Sumatra pada 2 Juli 2013. Gempa ini disebabkan oleh lempeng Sunda yang disubduksi dengan lempeng Indo-Australia. Pergerakan lempeng-lempeng itu menyebabkan gempa di Pulau Sumatra dan sekitarnya.
Gambar : australianmining.com.au 6. Selain disebabkan oleh alam, gempa juga bisa dipicu oleh ulah manusia Sebagian besar gempa memang disebabkan oleh kekuatan alam. Namun, tahukah kamu bahwa gempa juga bisa disebabkan oleh aktivitas manusia? Misalnya, kegiatan pertambangan dapat merusak kontur alami kerak bumi, membuatnya tidak stabil dan rentan terhadap gesekan, ungkap laman Facts of Indonesia. Begitu pula kegiatan pengeboran minyak dan gas alam. Eksploitasi yang terjadi dalam skala besar memberi efek langsung pada ketersediaan ruang bebas di bawah lempeng bumi. Jika ruang kosong ini mengalami ketidakstabilan karena tekanan dari luar atau desakan dari dalam, tak pelak gempa akan muncul setelahnya.
16
Gambar : wrl.unsw.edu.au
7. Berkurangnya air tanah dan kepadatan tanah juga bisa memicu gempa Percayakah kamu bahwa berkurangnya air tanah dan kepadatan tanah bisa menyebabkan gempa? Walau sangat jarang dan hanya berskala kecil, ini bisa terjadi. Faktanya, eksploitasi besar-besaran sumber daya air tanah dapat memicu bencana. Terlebih, ketika jumlah air yang ditarik keluar dari tanah lebih besar dari jumlah yang masuk, tutur laman Facts of Indonesia. Perbedaan yang jauh ini menyebabkan ruang kosong di bawah tanah dan bisa mengakibatkan gempa kecil yang tidak biasa. Begitu pula dengan struktur permukaan tanah yang telah mengalami penurunan fungsi akan meningkatkan resiko gempa bumi. Tanah yang tandus, tidak stabil dan tanpa struktur ikatan yang kuat oleh akar pohon dapat menyebabkan gempa bumi dan tanah longsor sekaligus.
SUMBER : https://www.idntimes.com/science/discovery/nena-zakiah-1/penyebab-gempa-sering-terjadi-di-indonesia/full https://kumparan.com/kania-pinasti-s/mengenal-kondisi-geologi-pulau-seram-ambon-maluku-mari-siaga-1rwktbBY8R0 http://www.bmkg.go.id/gempabumi/gempabumi-terkini.bmkg
17
Lensa
Oleh :Dicky Adi Prasetyo Lokasi : Sirau
EKSKURSI
“Knowing The Products and Distribution of Volcano Eruptions” Oleh : Fikry Adry Briliantona
18 EKSKURSI
Gambar : dokumentasi pribadi
Sebagai seorang calon ahli geologi ,ilmu pada dasarnya tidak selalu didapat melalui suatu proses perkuliahan dalam ruangan dan dalam praktikum yang dilaksanakan di laboratorium. Seorang calon ahli geologi dan pemerhati ilmu kebumian akan selalu erat dengan kegiatan di lapangan, baik dalam konteks praktik lapangan atau dikenal sebagai fieldtrip maupun untuk keperluan
kebutuhan pengambilan data sebagai kewajiban tugas akhir. Cuaca cerah, terik matahari yang menyengat, mendung dan gerimis, bahkan hujan akan selalu dekat dengan para ahli geologi ketika melakukan kegiatan lapangan.
19
Pembicara : Wildan Nur Hamzah
Ilmu maupun pertanyaan pertanyaan yang didapat ketika berada di lapangan dapat secara langsung didiskusikan dalam suatu ruang terbuka melalui diskusi di depan objek yang menjadi topik atau sebagai sumber pertanyaan dalam suatu diskusi yang sedang dilakukan. Berbagai topik dapat ditawarkan, mulai dari sedimentologi, vulkanologi, geothermal, minyak & gas, sampai mitigasi dapat menjadi pembahasan yang menarik setiap waktunya. Diskusi dengan seorang ahli/senior yang bergerak di bidang volkanologi dalam sebuah konteks mengunjungi setiap objek geologi dan mendiskusikannya secara bersama-sama inilah yang diadakan oleh Divisi Pendidikan HMTG “dr.Bumi” UNSOED bersama dengan PERHIMAGI dan SM-IAGI Unsoed dalam suatu acara bertemakan Ekskursi Volkanologi dengan judul “Knowing The Products and Distribution of Volcanc Eruptions”.
Gunung Slamet tidak hanya terkenal oleh ketinggiannya saja, secara geologis Gunung Slamet memiliki keunikan tersendiri dengan karakteristiknya yang pada bagian timurnya dikelilingi oleh cynder cone atau scoria cone. Jumlah kerucut sinder ini berkisar pada angka 20-30 buah, mengelilingi daerah pada barat tubuh Gunung Slamet itu sendiri. Dengan pembicara yang merupakan seorang ahli dan pemerhati volkanologi, yaitu Wildan Nur Hamzah (Alumni Teknik Geologi Unsoed Angkatan 2010), kegiatan ekskursi ini ditujukan untuk menjejaki produk-produk erupsi Gunung Slamet sepanjang kawasan Purbalingga bagian utara.
Sabtu pagi (9/11),bertempat di Kampus Teknik Unsoed, Blater, Purbalingga, panitia yang meliputi sebagian anggota HMTG “dr.Bumi” UNSOED dan SM-IAGI Unsoed , bersama dengan seluruh peserta acara ekskursi berkumpul untuk mendapatkan briefing dan arahan selama kegiatan berlangsung. Karena acara ini turut merupakan program kerja institusi HMTG “dr.Bumi Unsoed” dalam kewajibannya sebagai anggota PERHIMAGI Regional Jabagtim (Jawa Bagian Timur), peserta yang mengikuti kegiatan tidak hanya berasal dari anggota HMTG “dr.Bumi” UNSOED sendiri. melainkan juga diramaikan dengan kehadiran temanteman dari institusi regional Jabagtim diantaranya delegasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPN), Universitas Diponegoro (Undip), IST AKPRIND, serta Insitut Teknologi Adhi Tama SurabaKegiatan ekskursi ini mengambil objek utama yaitu ya (ITATS). sebaran produk volkanik gunung Slamet, sebagai gunung yang dikenal sebagai puncak tertinggi (3428 mdpl) di Provinsi Jawa Tengah, daerah dimana kampus Universitas Jenderal Soedirman berdomisli. Dalam regional pulau jawa, Gunung Slamet sendiri merupakan gunung tertinggi kedua setelah Gunung Semeru (3676 mdpl) yang terkenal dengan puncaknya yang bernama “Mahameru” di provinsi Jawa Timur.
20
Stopsite 1 : Scoria
Sebuah bus ¾ yang akan menjadi transportasi sepanjang kegiatan dan tiga buah lokasi stopsite telah dipersiapkan oleh panitia dan pembicara beberapa hari sebelumnya. Tiga stopsite tersebut meliputi sebuah singkapan Scoria di daerah jalan Purbalingga – Pemalang , singkapan Vesicular Basalt di daerah Belik, Pemalang, dan Goa Lawa di Karangreja,Purbalingga akan menjadi topik diskusi untuk beberapa jam kedepan pada hari tersebut.
Berbeda ketika tipe erupsinya berupa tipe freatik atau freatomagmatik, produk erupsinya akan berupa mineral-mineral alterasi yang ‘terlontarkan’ keluar ketika peristiwa erupsi suatu gunung api. Mineral-mineral tersebut teralterasi ketika dalam suatu sistem vulkanik,kontrol sistem hidrotermalnya bekerja, sehingga proses alterasi dapat berlangsung dalam tubuh suatu gunung api. Kenampakan singkapan yang berlapis dengan ketinggian mencapai 10-25 meter didiskusikan secara bersama-sama bersama ‘A Wildan’ dan seluruh peserta kegiatan.
Sesuai dengan pemaparan pembicara yang kerap disapa ‘A Wildan’, singkapan skoria yang terdapat di perbatasan Purbalingga-Pemalang ini merupakan suatu produk erupsi dengan tipe erupsi magmatik. Erupsi magmatik dicirikan oleh produk erupsinya yang berupa Scoria atau Pumice.
21
Stopsite 2 : Basalt
Selanjutnya, rombongan ‘warna-warni PERHIMAGI’ ini bergerak lebih ke utara, tepatnya di kawasan Belik,Pemalang. Target diskusi sendiri berupa singkapan basal berwarna abu-abu dengan dimensi sekitar panjang 30 meter dan tinggi sekitar 2,5 meter.Topik pembahasan sendiri adalah kenampakan seperti batuan beku yang terlipat dan dijumpai mineral-mineral olivine dan piroksen. Menurut pemaparan pembicara, bentukan terlipat tersebut merupakan ujung lava yang dikenal sebagai loup/loube. Lava yang mengalir menuruni topografi ketika sampai di ujungnya akan berhenti dan membentuk bentukan seberti lensa sebelum tertumpuk oleh aliran lava yang mengalir diatasnya kembali pada saat erupsi gunung api Slamet itu sendiri. Stopsite ketiga merupakan sebuah kenampakan dari suatu objek geologi, serta salah satu lokasi wisata yang cukup terkenal di Purbalingga. Lokasi dari stopsite ini adalah Goa Lawa (Lawa Cave). Goa Lawa adalah salah satu goa yang tergolong unik karena tidak terbentuk pada kawasan karst pada umumnya, melainkan dibentukoleh proses aliran lava dari Gunung Api Slamet. Goa lawa terbentuk oleh jenis batuan beku dengan tipe andesite-basaltic.
22
Stopsite 3 : Goa Lawa
Goa ini dibentuk oleh aliran lahar dari letusan gunung berapi yaitu erupsi Gunung Slamet Tua. Retakan-retakan atau fractures pada dinding dinding goa lawa dibentuk ketika proses pendingan aliran lava membeku secara bertahap, sementara kekar-kekar akibat kompresi tektonik sangat sedikit dijumpai.
QUIZ
Stopsite ketiga ini juga merupakan penutup dari rangkaian kegiatan Ekskursi produk sebaran Gunung Api Slamet. Harapannya kegiatan ini dapat menambah wawasan dan ketertarikan mahasiswa geologi sebagai calon ahli geologi di bidang volkanologi, mengingat bahwa kawasan Indonesia sendiri yang dikelilingi oleh rangkaian gunung api. Selain itu juga agar dapat mengkaji potensi baik secara potensi ekonomis, potensi wisata, serta potensi bencana yang ditimbulkan oleh jajaran gunung-gunung api yang ada di seluruh Indonesia.
HMTG dr.Bumi UNSOED berterima kasih kepada para anggota PERHIMAGI yang telah mengikuti kegiatan rangkaian EKSKURSI yang diselenggarakan oleh UN-
WHAT IS THE WORD FOR MOLTEN ROCK FOUND INSIDE THE EARTH?
SOED, dan juga kami tidak lupa ingin mengucapkan terimakasih banyak terhadap kakak tingkat kita yang telah menjadi pembicara selama kegiatan ekskusrsi ini berlangsung. Semoga Ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi kita semua.
23
UNESCO GLOBAL GEOPARKS Oleh : Sofia Salsabila
Pantai Sengigi. Foto : rinjanigeopark.com Wisata merupakan salah satu potensi terbesar dalam membangun sektor ekonomi suatu daerah, terutama daerah yang memiliki keunikan. Salah satu keunikan yang dapat teramati adalah potensi geowisata. Geowisata merupakan pengembangan wisata dengan memanfaatkan karakteristik tertentu seperti bentukan alam. Indonesia memiliki banyak keunikan yang dapat menjadi objek geowisata yang pada beberapa daerah termasuk dalam UNESCO Global Geoparks (UGGp). Geopark merupakan konsep manajemen pengembangan suatu kawasan secara berkelanjutan dengan memerhatikan tiga keragaman, yaitu geologi (geodiversity), hayati (biodiversity), dan budaya (cultural diversity). UNESCO memulai membahas geopark sejak tahun 2001 sebagai respon atas suara sejumlah negara untuk meningkatkan perlindungan warisan bumi.
Hal tersebut mendorong terbentuknya Global Geopark Network (GGN) pada 2004 yang pada awalnya hanya terdiri atas 17 geopark di Eropa dan 8 area di Cina, kini pada 2019 berkembang menjadi 147 area geopark yang berada pada 41 negara. Di Indonesia hingga saat ini terdapat 4 area geopark yang termasuk dalam UNESCO Global Geoparks. 1.Batur UNESCO Global Geopark Geopark yang terletak di bagian timur laut Bali ini pengajuannya menjadi UGGp dimulai sejak 2009 hingga bergabung dalam GGN pada 2012. Area seluas 370,5 km2 dengan ketinggian sekitar 9202.125 mdpl ini termasuk dalam Kabupaten Bangli dan Gianyar yang mencakup area hutan lindung hingga bagian luar dan dalam Kaldera Gunung Batur. Pengembangan geopark ini antara lain dengan inventarisasi sekitar 63 situs baik berupa lokasi pengamatan, jejak-jejak dan rekaman fitur geologi. UNESCO GLOBAL GEOPARKS 24
Gambar 1. Gunung Batur (sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FGunung_Batur&psig=AOvVaw1aSPr9FY1zxzN7I-HNvVZJ&ust=1575390438186000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCMj1yO6wl-YCFQAAAAAdAAAAABAD)
Gunung Batur ini tersusun atas tiga kerucut yang berderet dari timur laut hingga barat daya. Secara umum formasi pada area ini terdiri dari Qhvb di bagian puncak, Qvbb di sekeliling bagian bawah, sementara di sebagian Kabupaten Bangli tersusun atas Qpbb. Formasi ini tersusun atas piroklastik dan endapan lahar. Selain keragaman geologi berupa kaldera dengan Danau Batur, kerucut-kerucut Gunung Batur dan air terjun, daerah ini juga terdapat berbagai desa wisata seperti Desa Terunyan. Di pinggiran Danau Batur juga terdapat beberapa pura diantaranya Pura Ulun Danau Batur dan Pura Bukit Mentik. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati seperti beberapa tanaman khas seperti kopi maupun jeruk, juga hortikultura khas pegunungan lainnya.
2.Ciletuh-Palabuhanratu Geopark
UNESCO
Global
Salah satu geopark yang terletak di Pulau Jawa ini memiliki luas area sekitar 1.260 km2 meliputi 74 desa di delapan kecamatan. Terletak di Kabupaten Sukabumi, tempat wisata ini dapat ditempuh dengan berkendara dari Jakarta menuju Palabuhanratu memasuki geopark di bagian utara. Bertajuk “The first and of the western Java Island�, taman bumi ini memiliki tiga geoarea dengan karakteristik khusus. Area pertama yaitu Cisolok yang terkenal dengan geyser dan endapan travertin. Daerah ini merefleksikan pergeseran zona magmatik purba dari arah selatan ke arah utara di Pulau Jawa.
25
Gambar 2. Geoarea Ciletuh (sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcTPgIbH8uGC_M_akQdG2HLO3RERWul_SZGkPNZ0LZBkaWZhplJV)
Geoarea Jampang memiliki karakteristik berupa dataran tinggi yang tersusun oleh batupasir dan batuan hasil erupsi gunungapi berupa abu vulkanik dan aliran lava yang terendapkan dalam lingkungan laut. Area ini terangkat ke permukaan sehingga membentuk dataran tinggi. Sementara Geoarea Ciletuh memiliki keunikan terrsendiri yaitu memiliki bentangalam berupa amfiteater berbentuk tapal kuda. Pada geoarea ini terdapat formasi batuan tertua di Jawa Barat yang merupakan hasil subduksi antara lempeng benua dan lempeng Samudra.
Keanekaragaman hayati yang terdapat pada geoarea ini terletak pada perkebunan teh dan buah naga. Selain itu, terdapat situs budaya seperti Vihara atau Kuil Dewi Kwan Im yang menghadap langsung ke Pantai Loji. Keanekaragaman budaya yang lain seperti berbagai Kampung Adat dan situs-situs megalit terdapat pada geopark ini.
26
Gambar 3.Daerah Nglanggeran, salah satu geosite pada Geopark Gunung Sewu (sumber : panitia uncover geoheritage 2018 )
3.Gunung Sewu UNESCO Global Geopark Geopark Gunung Sewu melampar meliputi tiga Provinsi yaitu daerah Gunungkidul yang termasuk dalam Daerah Istimewa Yogyakarta, area Wonogiri pada Provinsi Jawa Tengah, hingga daerah Pacitan, Jawa Timur. Geopark dengan luas sekitar 1.802 km2 ini tersusun atas beragam bentangalam yaitu Karst yang termasuk dalam Subzona Gunung Sewu, kemudian Subzona Baturagung membentuk tinggian dengan relief kasar yang hampir seluruhnya tersusun oleh batuan asal gunungapi, dan Subzona Wonosari yang tergolong dataran tinggi dibatasi oleh Subzona Gunung Sewu di selatan dan timur juga Subzona Baturagung di barat dan utara. Pada subzone ini terdapat lempung hitam dan endapan danau purba.
Geopark ini bergabung dalam GGN sejak 2015. Pada Geopark Gunung Sewu terdapat sekitar 33 situs mulai dari gua, air terjun, hingga pantai. Biodiversitas pada area ini terdapat Hutan Turunan dan Wanagama sementara terdapat situs arkeologi Ngrinjangan sebagai keragaman budaya.
27
Gambar 4. Kompleks Gunung Api pada Geopark Rinjani-Lombok (Sumber: https://rinjanigeopark.com/#heritage)
4.Rinjani : Lombok UNESCO Global Geopark Selain memiliki keragaman biodiversitas dengan berbagai kawasan konservasi laut maupun taman nasional, Geopark Rinjani-Lombok juga memiliki berbagai keunikan secara geologi. Geopark yang sejak 2018 termasuk dalam GGN ini memiliki 22 situs keanekaragaman geologi diantaranya Kaldera Samalas, Danau Segara Anak, gunung api, pantai, gua-gua dan air terjun yang indah, serta mata air panas. Bentang alam area ini dicirikan dengan morfologi gunung api kuarter-resen di bagian utara Pulau Lombok. Selain itu terdapat morfologi dataran di bagian tengah yang memanjang barat hingga timur berupa cekungan, dan morfologi perbukitan bergelombang tersusun atas batuan tersier.
Secara geologi bagian utara terdiri dari komplek gunung api dengan kerucut Gunung Rinjani sebagai puncak yang bersifat aktif. Kaldera juga berbagai kerucut gunung api muda berada pada bagian ini. Sementara itu, terdapat dataran rendah yang tersusun atas endapan piroklastk hasil kegiatan kompleks gunung api Kuarter dan Gunung Rinjani di bagian tengah. Bagian selatan area geopark tersusun atas satuan gunung api Tersier dan gunung api bawah laut yang ditutupi batugamping. Memiliki keanekaragaman geologi dan hayati yang beragam, geopark ini juga memiliki keanekaragaman budaya seperti berbagai pura, masjid, juga kampung adat.
SUMBER : Permadi, Reza. 2014. Potensi Situs-Situs Warisan Geologi di Area Kars Gunung Sewu Sebagai Pendukung dan Peluang Pengembangan Geopark di Inodnesia untuk Aset Geowisata Kreatif. Semarang: Universitas Diponegoro. Rachmat, Heryadi. 2014. Perkembangan Geopark Rinjani Menuju GGN. Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi: Bandung, 24 Mei. 288-297. http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/ http://geoparks.id/id/rinjani-geopark-2/
28
Lensa
Oleh :Aldo Yulio
Lokasi : Karangsari
Oleh : Aisha Chrysanoverina
Peta Bumi atau Perayaan Tahunan dr.Bumi merupakan Dies Natalis atau hari ulang tahun berdirinya/lahirnya jurusan Teknik Geologi Universitas Jenderal Soediman. Disebut Perayaan tahunan dr.Bumi karena nama Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi UNSOED adalah HMTG “dr.Bumi” UNSOED. Tahun ini, jurusan Teknik Geologi berusia 13 tahun, maka dari itu peta bumi tahun ini bernama Peta Bumi 2019. Pada usianya yang ke-13, Peta Bumi 2019 yang bertamakan “D’enigma of Gaea” . Rangkaian kegiatan dalam Peta Bumi 2019 ini meliputi, Opening Ceremony Peta Bumi 2019, Geology Open Challenge (GOC), Kompetisi Ilmu Geologi (KIG), Gebyar Peta Bumi 2019, Lomba Cerdas Cermat Kebumian (LCCK) Nasional, dan Closing Ceremony Peta Bumi 2019.
OPENING CEREMONY
Pada tanggal 26 Agustus 2019, rangkaian Peta Bumi 2019 diawali dengan Opening Ceremony yang bertempat di Aula Gedung A Fakutas Teknik Unsoed. Opening Ceremony ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dosen Jurusan Teknik Geologi Unsoed, anggota “dr.Bumi” Unsoed, perwakilan Hima dan UKM Fakultas Teknik Unsoed, serta Peserta Geologi Open Challenge (GOC). Bapak Eddy Maryanto, M.Cs selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan membuka rangkaian acara Peta Bumi secara simbolis dengan pemukulan gong. Rangkaian pertama ini bersamaan dengan Pembukaan Geology Open Challenge (GOC) 2019.
29 PETA BUMI 2019
PENGURUS GEOLOGY OPENUPGRADING CHALLENGE
DAY 1
Geology Open Challenge (GOC) merupakan lomba pemetaan geologi tingkat Nasional yang diikuti berbagai Universitas di Indonesia. GOC tahun ini bertemakan “Menyingkap Potensi Cadangan Minyak dan Gas sebagai Cadangan Energi” yang diikuti oleh 12 tim lomba dari berbagai universitas di Indonesia. Acara ini berlangsung selama 7 hari yang terbagi atas Pembukaan, Pemetaan Geologi, Pengolahan Data, Presentasi Hasil serta Gala Dinner. Hari pertama dalam GOC merupakan Pembukaan acara dilanjut dengan Technical Meeting peserta dan keberangkatan peserta menuju lapangan migas yang terletak di Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
DAY 2-3
Hari ke 2 dan ke-3 merupakan acara pemetaaan geologi itu sendiri, dimana peserta akan di lepas di lapangan untuk mencari data sebanyak – banyaknya. Dalam pengambilan data, peserta tidak diperkenankan menggunakan alat elektronik sepertti handphone, gps, dll dikarenakan pengambilan data harus dilakukan secara manual. Peserta pun harus menentukan titik – titik dimana mereka ingin diantar dan titik dimana mereka akan dijemput nanti. Hal ini membuat persaingan antar tim semakin ketat karena strategi yang mereka gunakan untuk mengambil data, berbeda satu sama lain.
30
DAY 4-6
3 hari ini merupakan hari yang ditunggu – tunggu oleh peserta, karena 3 hari ini akan mereka gunakan untuk mengolah data serta membuat poster dan presentasi yang akan dinilai oleh para juri. Pengolahan data ini bertempat di Wisma Taurus, Baturraden, Purwokerto dan berlangsung dari tanggal 29 – 31 Agustus 2019. Selain mengolah data, ada juga acara refreshing yang melibatkan peserta GOC 2019, hal ini dimaksudkan agar peserta GOC tidak terlalu tertekan dengan lomba yang tengah dihadapi.
DAY 7
31
1 September 2019 merupakan hari yang membuat jantung peserta berdebar lebih cepat dari biasanya, karena hari terakhir ini merupakan hari dimana mereka mempresentasikan hasil pengolahan data mereka di depan para dewan juri. Dewan juri untuk lomba GOC ini antara lain, Bapak Dr. Eko Bayu Purwasatriya, S.T., M. Si, Bapak Salahudin, S.T., M.Sc., Ph.D dan Bapak Akhmad Khahlil Gibran, S.T., M.T. Penguasaan ketiga dewan juri terhadap lapangan migas di Cipari, membuat peserta semakin giat memahami materi yang akan mereka presentasikan. Di malam harinya, ada acara Gala Dinner sekaligus pengumuman Juara Lomba GOC 2019 yang ditunggu – tunggu oleh peserta. Gala Dinner ini dihadiri oleh peserta GOC dan peserta KIG serta dewan juri kedua lomba tersebut. Pada saat pengumuman juara, para peserta terlihat tegang dan harap – harap cemas akan hasilnya. Dan pada akhirnya, Juara GOC 2019 di rebut oleh Tim Universitas Gadjah Mada (Juara 1), Tim A Institut Teknologi Bandung (Juara 2) dan Tim B Universitas Jenderal Soedirman (Juara 3).
KOMPETISI ILMU GEOLOGI DAY 1
KIG atau Kompetisi Ilmu Geologi merupakan perlombaan ilmu geologi antar Universitas yang pada tahun ini bertema “Pentingnya Ilmu Geologi untuk Membangun Negeri” yang diikuti oleh 6 tim lomba. Acara KIG dimulai pada tanggal 30 – 31 Agustus yang bertempat di Wisma Taurus Baturraden. Pada hari pertama ini, tim yang beranggotakan 3 orang akan di uji individual lalu ujian per tim. Nilai dari keduanya akan diakumulasikan untuk menentukan yang masuk Grand Final KIG 2019.
32
DAY 2
Hari kedua ini merupakan lomba cepat tepat materi geologi yang mempertemukan 3 tim tiap sesinya. Tim yang belum melaksanakan lomba, akan di isolasi hingga giliran mereka tiba di ruangan terpisah. Lomba Cepat Tepat dan Rebutan ini membuat suasana lomba KIG semakin seru, terutama ketika babak soal lemparan, yang mana tim yang mendapat soal, dapat memilih menjawab ataupun melempar pertanyaan ke tim lain sesuai strategi mereka untuk meraih kemenangan. Dewan Juri dari KIG ini antara lain, Bapak Dr. Rachmad Setijadi, M.Si, Bapak Fadlin, S.T., M.T, dan Bapak Huzaely Latief Sunan, S.T., M.T. Hasil dari kedua lomba ini di tambah dengan hasil sebelumnya yang akan menentukan tim yang masuk Grand Final. Untuk peserta KIG terdapat juga refreshing yang bersamaan waktunya dengan presentasi lomba GOC, refreshing ini bertujuan untuk merilekskan pikiran peserta yang menunggu – nunggu pengumumam hasil KIG.
GEBYAR PETA BUMI
33
GEBYAR PETA BUMI merupakan acara perayaan ulang tahun inti dari jurusan Teknik Geologi UNSOED yang dilaksanakan pada 10 September 2019 , yang mana merupakan hari lahirnya HMTG dr.Bumi UNSOED. Acara ini menyelenggarakan tukaran kado antar anggota HMTG “dr.Bumi” UNSOED, lalu penghargaan nominasi dr.Bumi, serta perayaan ulang tahun dr.Bumi dengan peniupan lilin serta pemotongan kue dari Ketua Himpunan tercinta, Mochamad Ihza Mahendra. Hal ini menandakan bahwa, anggota HMTG “dr.Bumi” UNSOED merayakan hari kelahirannya dengan bahagia, ditandai dengan antusiasnya para anggota untuk berperan di dalam acaranya.
LOMBA CERDAS CERMAT KEBUMIAN DAY 1
Lomba Cerdas Cermat Kebumian Nasional tingkat SMA/Sederajat mengusung tema “Bumi Sumber Ilmu Pengetahuan” yang dilaksanakan dari tanggal 13 – 15 September 2019. LCCK nasional kali ini diikuti oleh 12 tim lomba dari sekolah yang berbeda di Indonesia. Acara ini berlangsung selama 3 hari yang terbagi atas beberapa tahap yakni, Konservasi, Geowisata, Tahap Tes Tulis, dan grand final. Pembukaan acara LCCK Nasional ini bertempat di Aula Gedung A Fakultas Teknik UNSOED dilanjut dengan pelaksanaan konservasi yang dilakukan di sekitar kampus teknik UNSOED dan Geowisata di daerah Pemalang.
34
DAY 2
14 September 2019 di Kampus Teknik UNSOED, merupakan hari dimana peserta LCCK Nasional akan melaksanakan tes tulis tahap 1 dan 2. Dimana kedua tahap ini terbagi atas 2 sesi, individu dan tim. Pada hari ini juga diumumkan akumulasi nilai dari kedua test tersebut untuk menentukan tim mana yang akan masuk grand final. 14 September 2019 di Kampus Teknik UNSOED, merupakan hari dimana peserta LCCK Nasional akan melaksanakan tes tulis tahap 1 dan 2. Dimana kedua tahap ini terbagi atas 2 sesi, individu dan tim. Pada hari ini juga diumumkan akumulasi nilai dari kedua test tersebut untuk menentukan tim mana yang akan masuk grand final.
DAY 3
Tim yang masuk grand final, dipertemukan keesokan harinya untuk mengikuti sesi Grand Final LCCK Nasional. Dewan juri dari perlombaan ini antara lain FX Anjar Tri Laksono S.T, M.Eng, Bapak Januar Aziz Zaenurrohman, S.T., M.Eng. Grand Final LCCK Nasional kali ini bertempat di Aula Gedung A Fakultas Teknik. Masing – masing tim memiliki strategi sendiri dalam menentukan kemenangannya. Juara 1 di raih oleh SMA Taruna Nusantara, Juara 2 oleh MAN 2 Kota Malang, dan Juara 3 diraih oleh SMAN Ajibarang.
35
CLOSING CEREMONY
CLOSING CEREMONY Merupakan acara penutupan rangkaian kegiatan Peta Bumi 2019 yang dillaksanakan di Aula Gedung A Fakultas Teknik UNSOED bersamaan dengan berakhirnya Grand Final LCCK Nasional 2019. Acara ini disimbolisasikan dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Himpunan dan Ketua Pelaksana sebagai tanda syukur bahwa Peta Bumi 2019 telah selesai dan berjalan tanpa adanya suatu masalah yang berarti.
36
SCHOLARSHIP
COME JOIN US! - BESWAN DJARUM 35 Oleh : Nachwa Absyarin Djayawikarta, Dea Rizqi Zerlinda
Beswan Djarum adalah sebutan bagi mahasiswa penerima beasiswa yang diberikan oleh Djarum Foundation dan berasal dari kata Best One! Ya, sekitar 500 mahasiswa aktif akan menjadi beswan djarum tahun ini. Tak hanya memberikan bantuan dana setiap bulannya, tapi yang membedakan beasiswa djarum dengan beasiswa yang lain adalah event yang dilaksanakan. Para beswan akan diikutsertakan dengan berbagai kegiatan positif seperti Welcoming Party, Character Building, Nation Building, Leadership Development, Competition Challenges, Community Empowerment dan International Exposure. Itulah informasi yang saya baca mengenai Beasiswa Djarum, hingga akhirnya saya mencoba mendaftarkan diri dan menyiapkan berkas-berkas di kampus. Beberapa kali sempat terucap “Kamu yakin Nahwa mau ambil djarum? Udah banyak yang daftar, Yakin bisa keterima?” “Kamu punya apa? Kenapa tidak PPA saja? Atau YPKAAR?” dan lain sebagainya. Banyak omongan dan hal-hal yang membuat saya pesimis dalam mendaftarkan diri saat itu. Namun, yang terbesit dalam pikiran saya hanyalah “who knows, coba aja dulu. Ga perlu terlalu berharap tapi mengoptimalkan apa yang ada dihadapan gaada salahnya.”
37 BEASISWA DJARUM
Hingga akhirnya pengumuman seleksi berkas tiba, saya menerima notifikasi email berisi tulisan “Selamat, Anda lolos tahap administrasi seleksi Penerimaan Djarum Beasiswa Plus 2019/2020 yang berarti, saya harus mengikuti tahap selanjutnya yakni TPA dan Psikotest selang sekitar 3 minggu berikutnya. Tidak ada persiapan sama sekali saat itu, karena saya disibukkan dengan tugas-tugas dan kegiatan kampus. Tak terasa, dengan waktu yang tersisa 1 malam, saya mencoba membaca referensi TPA/Psikotest dan juga sedikit belajar tentang logika dasar. Keesokan harinya ketika waktu test tiba, banyak mahasiswa UNSOED dari berbagai fakultas dan jurusan ikut berpartisipasi, Sekitar 3 jam test berlangsung dan menunggu pengumuman selanjutnya. Lagi-lagi saya hanya berfikir “Jangan terlalu berharap, tapi optimalkan.” Alhamdulillah, dari ratusan mahasiswa yang mengikuti test TPA dan psokotest, ternyata nama saya termasuk dalam 32 peserta yang lolos ke tahap selanjutnya, yakni Game Assessment Test dan Interview. Keesokan harinya, saya kembali mengikuti tahap wawancara, jujur saya sangat gugup dan masih selalu pesimis, karena melihat kawan-kawan yang lain begitu enjoy saat test interview ini.
Akhirnya saya tanamkan lagi mindset saya “Anggap saja ini sebatas iseng, karena semakin kamu berharap, semakin kamu jatuh. Tapi tetap optimalkan. Nikmati prosesnya, bukan hasilnya.� Hingga datanglah giliran saya untuk interview. Saya memasuki ruangan dengan penuh percaya diri, menjabat tangan dengan antusias serta tersenyum pada seorang psikolog yang ada dihadapan saya waktu itu. Duduk dengan tegak dan melakukan eye contact saat interview berlangsung. Tahap interview selesai. Selanjutnya, sekitar hampir 2 bulan menunggu pengumuman, saya mencoba membuka website djarumbeasiswaplus.org dan lagi lagi, terpampang ucapan selamat dari layar laptop saya. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur Allah SWT memberikan nikmat yang luar biasa.
Pengumuman seleksi berkas
Berlangsung test TPA & Psikotest Persiapan TPA dan Psikotest
38
Saya belajar banyak hal dari pengalaman yang saya dapatkan. Mulai dari IPK, penilaian IPK hanyalah menjadi standar/kriteria awal, tapi setelah itu kita sama-sama bersaing menggunakan potensi yang kita punya. Banyak kawan-kawan saya yang memiliki IPK lebih tinggi dari saya, namun kembali lagi ke kemauan kita. Hal yang saya pegang adalah “Jika kita hidup di masa lalu, kita akan depresi. Jika kita hidup di masa depan, maka kita akan penuh kecemasan. Jika kita hidup di masa sekarang, kita akan damai. Jadi, optimalkan apa yang ada dihadapan kita.� Pesimis dan cemas itu wajar, tapi jangan kalah dengan rasa takut kita sendiri, hadapi apa yang ada di depan kita, dan jangan terlalu bergantung dengan orang lain, menjadi mandiri adalah jalan terbaik. Terkadang silent is gold ada benarnya juga. Sedikit saran saya untuk adik-adik yang berencana mendaftar tahun selanjutnya, tidak perlu melebih-lebihkan siapa diri kalian saat seleksi interview. Jadilah sederhana, jujur dan realistis. Jika memang kita tidak tahu atau bingung, jangan mengada-ngada. Karena saat test ini, akan dinilai kekonsistenan kita dari apa yang telah kita tulis saat seleksi berkas dengan apa yang kita sampaikan saat wawancara berlangsung.
39
Pengumuman Beswan Djarum
Devils Tower.Foto : www.wyomingpublicmedia.org
DEVILS TOWER
Taukah kalian bahwa batuan yang membentuk DEVILS TOWER merupakan intrusi batuan beku, Devils Tower memiliki tinggi sekitar 1.267 kaki (386 meter). Batuan ini terbentuk di Wyoming, Amerika Serikat ketika magma telah masuk ke dalam batuan yang ada atau dalam bahasa geologi magma yang telah mengintrusi ke batuan yang telah ada. Magma yang dapat mengintrusi ke batuan yang telah ada dapat disebabkan oleh adanya rekahan pada permukaan yang membuat magma keluar ke permukaan dan mendingin membentuk tubuh batuan. Pada awalnya formasi batuan yang membentuk DEVILS TOWER itu tidak terlihat, tetapi ketika angin dan air mulai mengikis batuan sedimen yang mengelilingi lebih cepat daripada batu beku yang lebih keras, Devils Tower lahir.
Devils Tower.Foto : travelwyoming.com Sumber : www.nationalgeographic.com
40 QUICK FACT
GIANT’S CAUSEWAY
Giant’s Causeway.Foto : gestalten.com Taukah kalian tempat ini merupakan bentukan batu yang seperti pijakan mengarah ke laut, pilar-pilar basaltik Giant’s Causeway di Irlandia Utara ini terbentuk dari aktivitas vulkanik sekitar 50 juta hingga 60 juta tahun yang lalu. Batuan yang terbentuk dari zat cair magma ini dikenal sebagai batuan beku, dan ahli geologi mengklasifikasikan batuan beku dari teksturnya. Giant’s Causeway.Foto : covingtontravel.com
Sumber : www.nationalgeographic.com
41
Checkerboard Mesa.Foto : fineartamerica.com
CHECKERBOARD MESA Bentukan alur horisontal dan retakan vertikal di batuan dasar yang memberikan nama Checkerboard Mesa di Taman Nasional Zion Utah, Amerika Serikat. Checkerboard Mesa yang merupakan batuan pasir secara umum dibentuk oleh proses Erosi. Erosi ini yang membentuk batu pasir Navajo di mesa di tepi Colorado Plateau.
Checkerboard Mesa.Foto : utah.com Sumber : www.nationalgeographic.com
42
QUIZ ANSWERS Hello Fellas! gimana buat quiz - quiz nya?? apakah sudah dapat dijawab oleh kalian?? kita cek bareng - bareng yuk untuk jawabannya
ALL ROCKS SINK IN WATER TRUE OR FALSE? FALSE SOME ROCKS CAN FLOAT! PUMICE FORMS WHEN LAVA COOLS QUICKLY AND AIR BUBBLES FORM. THE BUBBLES MAKE THE ROCK LESS DENSE THAN WATER, SO IT FLOATS!
WHAT IS A DEEP, NARROW VALLEY CARVED BY EROSION CALLED? CANYON CANYONS ARE OFTEN FORMED BY WATER, ICE, OR WIND EROSION. THE GRAND CANYON IS ONE OF THE MOST FAMOUS CANYONS IN THE WORLD
WHAT IS THE WORD FOR MOLTEN ROCK FOUND INSIDE THE EARTH? MOLTEN ROCK BELOW THE EARTH’S SURFACE IS CALLED MAGMA. WHEN MOLTEN ROCK IS EXPELLED FROM A VOLCANO, IT’S CALLED LAVA MOLTEN ROCK BELOW THE EARTH’S SURFACE IS CALLED MAGMA. WHEN MOLTEN ROCK IS EXPELLED FROM A VOLCANO, IT’S CALLED LAVA
Sumber : www.nationalgeographic.com
Lensa
Oleh :Aldo Yulio Lokasi : Karangsari
HOW TO REACH US @jnz7803r
HMTG dokter bumi UNSOED
drbumiUNSOED@gmail.com
@drbumi_UNSOED
@drbumi_UNSOED
http://geologi.ft.UNSOED.ac.id/
A N A LOGY
A N A LY S I S O F G E O L O G Y
DIVISI HUMAS
KABINET RING OF FIRE 2019