Strategi Membangun Gudang
Apakah Gudang Itu ? Adalah pertanyaan yang wajib mendapatkan jawaban yang jelas dan mendasar pada saat anda akan menjalankan usaha pergudangan atau mempersiapkan gudang untuk mendukung industry yang anda kembangkan. Berikut adalah pendapat dari salah satu empunya logistic yang menjelaskan jawaban pertanyaan diatas:
S o u r c e : h t t p
Didalam logistic, ada 5 unsur yang saling terkait satu sama lainnya. 1. 2. 3. 4. 5.
Order process Procurement Inventory Transportasi Warehouse
Warehouse atau pergudangan berfungsi menyimpan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan. Dengan kata lain, Gudang adalah suatu tempat dimana barang memperoleh/mengalami proses penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang. Dan sebagaimana dengan proses penyimpanan, gudang juga dapat digunakan untuk aktifitas pekerjaan yang berkaitan dengan logistik. Jika ke 4 unsur logistic sebelum warehouse sudah dapat dijalankan dengan sempurna, maka warehouse menjadi tidak perlu atau tidak penting. Itulah yang sering disebut dengan Just In Time, T e t a p i j i k Tetapi jika salah satu dari ke 4 unsur logistic tersebut tidak sempurna, maka unsur ke 5 logistik yakni warehouse, menjadi wajib. Warehouse atau gudang harus menjadi pilihan terakhir jika memang harus ada didalam rangka mendukung aktifitas logistic yang dijalankan. Hal ini karena di warehouse: Biayanya mahal Penangannya kompleks Sumber stock bermasalah Memperpanjang proses logistik Dalam lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit diatur, sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik dibandingkan kantoran Variabel yang ada sulit dikendalikan, sehingga kapasitas perlu diperbesar setiap hari dalam menangani masalah. Gudang sebagai pusat logistik namun tidak memberi nilai tambah secara langsung, sehingga prestasi kerja tidak begitu Nampak. Jadi sesempurnanya sebuah gudang, memang begitulah seharusnya dan bukan sebuah prestasi. Misal, biaya gudang harus di bawah 5%, sangat sulit, tetapi ketika kita
mencapainya tidak ada prestasi tersendiri, lumrah. Beda dengan Sales yang bisa sekreatif mungkin memainkan angka-angka. Barang rusak dan hilang nilainya tinggi jika tidak ada pengendalianpengendalian yang di manaje secara professional
Itulah salah satu dasar mengapa Bowersox sampai mengatakan bahwa warehouse adalah kejahatan yang diperlukan didalam rantai logistic.
Pertanyaan selanjutnya adalah, jika memang harus ada warehouse lantas harus bagaimana ? Ronald H. Ballou, didalam bukunga “Bisuness Logistic Managemen” menyatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa warehouse tetap diperlukan: 1. Mengurangi aktifitas transportasi untuk biaya produksi – kecepatan dan biaya alokasi 2. Berimbangnya koordinasi antara ‘permintaan dan pengadaan” – siap setiap saat ada bencana 3. Membantu bagian produksi didalam menyediakan barang – sesuai dengan promosi 4. Membantu bagian marketing didalam menyediakan pelayanan ke konsumen – image Perusahaan Secara umum manfaat diadakannya warehouse dapat dikategorkan menjadi 2 manfaat: 1. Manfaat secara ekonomi: apabila keseluruhan biayanlogistik mengalami penurunan dengan adanya pemanfaatan saatu atau beberapa fasilitas gudang a) Warehouse consolidation yaitu gudang berfungsi sebagai tempat penerimaan dan konsolidasi material dari beberapa manufaktur (produsen), sebelum selanjtunya akan didistribusikan kepada konsumen dalam transportasi tunggal. b) Break Bulk and Cross Dock Pemanfaat gudang sebagai Break bulk dan Cross Dock, hampir sama dengan pemanfaatan gudang sebagai consolidation tetapi tidak dilakukan proses penyimpanan. c) Warehouse Processing /Postponement yaitu pada gudang tersebut dilakukan penundaan dengan melakukan proses manufaktur ringan terhadap produk atau material. d) Warehouse Stockpilling yaitu gudang berfuingsi untuk menyimpan produk yang sifatnya musiman. Ketika tiba musim dimana jumlah permintaan akan prodik tinggi, dengan adanya gudang maka prodik dapat didistribusikan kepada konsumen. 2. Manfaat secara pelayanan yaitu diperoleh dengan pemanfaatan gudang dalam logistic mungkin tidak dapat mengurangi biaya, namun dapat
memperbaiki pelayanan dengan mengurangi waktu pengiriman dan kapabilitas tempat. e) Warehouse Spot stock yaitu pemanfaatan gudang sebagai spot stock paling umum digunakan dalam saluran distribussi, khususnya untuk produk personal. Perusahaan lebih memilih untuk menempatkan produknya digudang agar dapat mengurangi waktu pengiriman produk ke konsumen. f) Warehouse Assortment yaitu gudang berfungai sebagai tempat penyimpanan kombinasi produk sebagai antisipasi terhadap permintaan g) Warehouse Mixing yaitu sebagai mixing hampir sama dengan Break bulk, hanya dalam mixing maka melibatkan beberapa manufaktur atau supplier yang berbeda. h) Warehouse Production support yaitu gudang tersebsut berfungsi sebagai gudang supply bagi penyediaan bahan baku atau material yang akan digunakan dalam proses produksi. i) Warehouse Market presence yaitu dengan adanya gudang lokal, yaitu gudang yang posisinya lebih dekat dengan konsumen, maka dapat memberikan respon yang lebih baik terhadap kebutuhan konsumen dengan mengirimkan produk lebih cepat kepada konsumen.
Jenis-Jenis Warehouse Warehouse menurut fungsinya dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis: 1. Gudang barang dagangan umum untuk barang hasil pabrik (general merchandisse warehouses for manufactured goods) Tipe gudang ini kemungkinan merupakan bentuk yang paling lazim. Tipe ini dirancang untuk digunakan oleh pengusaha pabrik, distributor dan para pelanggan untuk penyimpanan praktis berbagai jenis produk. 2. Gudang untuk penyimpanan yang bersifat dingin (refrigerator or cold storage warehouses). Gudang ini menyediakan lingkungan penyimpanan yang dapat dikendalikan temperaturnya. Umumnya, digunakan untuk menyimpan barangbarang yang tidak tahan lama seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, barang-barang farmasi, kertas fotografik dan film, dan barang-barang lainnya yang membutuhkan 3. Gudang dengan bea/pajak (bonded warehouses) Barang-barang seperti terbakau dan minuman beralkohol impor disimpan di gudang ini. Meskipun pemerintah memegang kendali barang-barang tsb sampai disalurkan ke pasaran, saat itu juga importir harus membayar kewajiban cukai kepada pemerintah. Keuntungan daari gudang ini adalah tidak perlu membayar bea impor dan pajak pembelian sampai barang dagangan terjual. 4. Gudang barang-barang rumah tangga (household goods warehouses) Digunakan untuk penyimpanan propertiy pribadi. Property ini secara khusus disimpan dalam jangkan panjang yang sifatnya sementara. Dalam kategori pergudangan ini terdapat beberapa jenis alternatif penyimpanan.   
Konsep penyimpanan terbuka (open storage concept) Ruang pribadi atau kubah penyimpanan (private room or vault storage) Penyimpanan dalam wadah (container storage)
5. Pergudangan komoditas khusus (special commodity warehouses) Pergudangan komoditas khusus digunakan untuk produk pertanian khusus seperti butir padi, wol dan katun. Biasanya masing-masing gudang ini menyimpan satu jenis produk dan menawarkan pelayanan spesial terhadap produk itu. 6. Pergudangan penyimpanan barang penting (bulk storage warehouses) Pergudangan bulk storage memberikan tangki penyimpanan cairan dan penyimpanan terbuka atau tersembunyi untuk produk kering seperti batu bara, pasir dan barang-barang kimia. Selain itu juga menyediakan drum pengisi atau campuran berbagai tipe bahan kimia dengan bahan kimia lainnya untuk menghasilkan campuran baru. Warehouse menurut fungsinya dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis: 1. Gudang Operasional adalah gudang yang menyimpan bahan baku, barang setengah jadi, ataupun barang-barang dalam proses produksi. Barang ini disiapkan untuk digunakan dalam proses produksi berikutnya. 2. Gudang perlengkapan merupakan gudang untuk menyimpan perkakas kerja, bahan pelumas atau barang lainnya yang diperlukan dalam proses produksi dan tidak ditemukan kembali lagi ke gudang. 3. Gudang pengiriman adalah tempat penyimpanan untuk hasil proses produksi yang biasanya disebut dengan gudang barang jadi (warehousing) 4. Gudang musiman adalah gudang yang diperlukan oleh industri tertentu secara musiman sehingga harus memliki tempat penyimpanan. Secara sederhana, operasional warehouse dapat dilakukan dengan 2 cara yakni menggunakan warehouse milik fihak ketiga atau membangun sendiri warehouse-nya. Jika harus menggunakan fihak ke tiga, maka dapat dilakukan dengan cara mengetahui jenis warehouse berdasarkan kepemilikannya: 1. Private warehouse : dimiliki oleh pribadi dengan investment yang tinggi namun kontrol dan peluang simpan barang sangat tinggi pula karena jenis kepemilikan yang pribadi ini. Resikonya adalah jika terjadi perubahan pasar maka akan menjadi beban yang tinggi bagi perusahaan. 2. Public warehouse : dimiliki oleh negara atau sebuah perusahaan yang menyiapkan gudang untuk umum. Resiko bisnis yang kecil dan investasi yang tidak ada menjadi kelebihan dari jenis gudang ini. Tetapi tingkat ketersediaan ruang simpan sangat rendah. 3. Contract warehouse : merupakan alternative tengah antara private dan public warehouse. Secara sederhana perbedaan jenis gudang berdasarkan tingkat kepemilikannya dapat dilihat didalam table dibawah ini:
Source:
Jika harus membangun sebuah warehouse baik untuk dipakai sendiri atau disewakan, ada beberapa tahapan yang harus di ikuti yang disadur dari berbagai sumber. Sumber :http/www.excelogic.info
Tahapan-tahapan tersebut adalah: 1) Pre-Study Analysis. Tahapan ini dibutuhkan untuk melakukan propose idea kepada business owner / atasan, sehingga ide ini menarik dan selanjutnya akan meminta kita membuatkan lebih detail dalam bentuk business case / proposal yang akan dibahas detail dan dipresentasikan pada tahapan Feasibility Analysis. a) Lokasi Gudang: Penentuan lokasi gudang sebenarnya sudah tertulis jelas dalam teori optimasi jaringan atau dalam istilah asing adalah network optimization sebuah model perhitungan yang berdasarkan pada metode persamaan linier untuk mencari titik yang paling optimum atau di dekat pabrik, kesesuaian infrastruktur penghubung dan Ketersediaan karyawan atau aksesabilitas karyawan ke lokasi gudang yang akan dipilih. b) Item yang disimpan: Pada tapan pre study ini harus dilakukan estimasi item yang akan disimpan dari sisi : jumlah SKU (Stock Keeping Unit), karakteristik item (disimpan di suhu ruang, chill atau freeze, dll), cara penyimpanan setiap item (paletize, menggunakan pigeon hole, cantilever, dll) sehingga gambaran kasar dari pre study ini sudah mendapatkan estimasi luas yang dibutuhkan. c) Sistem Administrasi – Operasional dan Manajemen Gudang Sistem Manajemen Gudang (WMS) seperti apa yang akan dipakai, Teknologi yang akan diimplementasikan, Equipment (Forklift, Hand Pallet, Power Hand Pallet, Trollet, Reach Truck, Order Picker, etc) yang dibutuhkan, serta kemungkinan device (Handheld, Layar Monitor, PDA, Printer Barcode, Wi-fi , etc) baru yang tujuannya meningkatkan produktifitas gudang. d) Budgeting & Financial Aspect: analysis pada tahapan berikut nanti, maka kerangka atau batasan biaya sudah dipegang. Katakanlah budget untuk konstruksi include konsultan sipil, pembelian / penyewaan lahan, pembelian perlengkapan dan peralatan gudang, perpindahan barang (jika ada gudang lama), investasi WMS (Warehouse Management Systems), rekruitmen karyawan, dsb. 2) Feasibility Analysis. Tahapan ini merupakan tahapan kunci apakah ide pembangunan gudang tersebut memang layak dilakukan. Secara default feasibility analysis memiliki beberapa aspek yaitu : aspek finansial, manajemen organisasi, dan operasional. a) Perencanaan Kebutuhan Luas & Pembuatan Layout Gudang diperhitungkan secara detail setiap item / barang yang memerlukan space gudang. Jika gudang tersebut adalah gudang pemilik barang (bukan penyedia jasa gudang), maka tentunya tersedia data historis persediaan per hari. Berdasarkan data persediaan per hari maka tentu
kita dapat mensimulasikan untuk setiap item berapa jumlah kebutuhan luas nya. b) Model Operasional &Teknologi Model operasional gudang dan teknologi yang akan dipakai turut juga menentukan layout dan tata letak gudang. Model Operasional & Teknologi ini katakan saja dibagi atas : Proses / Flow di Gudang, Warehouse Management System, Material Handling Equipment dan Health & Safety Equipment. Berikut sedikit review satu-persatu sub bagian dari Model Operasional & Teknologi. c) Spesifikasi teknis ini tidak perlu disama-ratakan di seluruh gudang, cukup sesuai dengan kebutuhan saja, misalkan kekuatan lantai yang menahan racking perlu lebih besar daripada kekuatan lantai di loading-unloading dock. Jumlah loading-unloading dock dan ketinggian nya serta pintu gudang perlu disesuaikan dengan kebutuhan operasional serta tentunya ketahanan bangunan fisik nya. d) Aspek Finansial : Aspek finansial dari study kelayakan usaha biasanya adalah meninjau daripada Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) , Break Even Period (BEP) serta beberapa aspek ekonomis lainnya (silahkan refer ke tulisan feasibility analysis “Business Analyst 3 (Feasibility Analysis”). Jika kita melakukan investasi kebutuhan karena adanya kebutuhan perluasan space, penambahan fasilitas / lokasi, serta hal-hal lain yang dituntut oleh karena sarana dan fasilitas gudang saat ini kurang mencukupi, maka perhitungan aspek finansial harus ‘sedikit’ dimanipulasi untuk menentukan mana saja yang termasuk dengan benefit / revenue dan mana yang termasuk dengan cost (direct, indirect, capex, etc) 3) Startup Plan. Ketika sudah ‘ok’ kedua tahap di atas, tahapan startup ini sendiri merupakan tahap persiapan dari setup pembangunan gudang, sourcing vendor, melakukan tender, mengundang vendor untuk presentasi sera menetapkan seluruh perangkat pembangunan gudang termasuk gantt chart / project timeline yang detail dengan seluruh PIC atau vendor yang bertanggung jawab. Dari referensi lainnya, paling tidak ada 8 langkah yang dibutuhkan dalam merencanakan kebutuhan warehouse, langkah-langkah tersebut adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Analisa barang dan tipe storage Rencana operasional warehouse Menentukan kebutuhan material handling equipment (MHE) Menghitung kebutuhan space warehouse Membuat list kebutuhan infrastruktur warehouse Pembuatan layout warehouse Menganalisa kebutuhan personil Proyeksi biaya gudang
Mari kita mencoba membangun sebuah gudang dengan data-data dibawah ini:
Jenis industri, Oli. Sales per bulan : 2,500 ton, jenis barang drum dan karton dengan komposisi 80%:20%. Kapasitas terima barang 4 container per hari dan pengiriman 10 truck engkel dan 2 truck build up.

Fasilitas yang dimintakan: kantin, ruang sopir, charge forklift dan gudang barangbarang promosi/botol.
Bisakah kita menentukan berapa m2 gudang yang harus digunakan hanya dengan data-data tsb didatas ? Yakinkah anda dapat menggunakan data-data tsb ? Cukupkah data itu untuk menentukan berapa m2 gudang yang akan digunakan dan berapa lama sewa yang harus diteken ? Pertanyaan lainnya, dimana gudangnya ? Di wilayah utara, timur atau barat ?
Ada metode sederhana yang dapat digunakan didalam menentukan berapa luasan gudang yang diperlukan dan metode-metode lainnya untuk membuat lay out gudang, perlengkapan peralatan kerja dan memilih staff yang akan melaksanakan pekerjaan tsb.
Metode “Pitu (Tujuh) Mo� 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menentukan kapasitas simpan dan keluar. Menentukan luasan gudang Membuat lay out gudang Mencari lokasi gudang Menentukan harga sewa dan lama sewa Melengkapi alat-alat pendukung operasional Memilih staff dan training
1.Menentukan kapasitas simpan dan keluar. Database yang digunakan adalah database yang ada pada study case. Kuncinya adalah dari data sales per bulan, dapat ditentukan berapa putaran barang yang harus disimpan didalam gudang setelah diketahui hari turn over simpanan (biasanya kelipatan bulan, 30 hari atau ada juga 45 hari dan 7 hari) Hitunglah rata-rata isian per pallet normal sehingga akan diketahui berapa jumlah pallet yang harus disimpan, yang masuk dan yang keluar per hari atau per bulan. Kalau angka ini sudah ketemu, artinya satu tahapan awal dalam penentuan gudang yang tersulit sudah diselesaikan. Tips#1: Jangan lupa, tentukan juga apa tipe pallet yang akan dipergunakan, apakah 1x1,2 m (amerika) atau 1x0.8 m (eropa). DATA BASE
Carton Drum
Kg/Pallet 512.00 800.00
Carton Drum
Space M2 1,346.00 2,771.00
Pallet Size (1.2 X 1.0) (M2) Rack Size ( 2bay X 2row X5 Stack) (M2) Free space Data: Target Average Carton Drum Average/month
Block 2 3
Kg/Pallet 1,024 2,400
Avg Storage 729,547 1,482,419
AVG per M2 542.01 534.98
Receiving (Kg) 500,000 1,000,000 1,500,000
Dispatch (Pallet) 1,953 1,875 3,828
Cases/pallet
Kg/Unit 16 4
32 200
1.2 6.9 9%
Dispatch (Kg) 1,000,000 1,500,000 2,500,000
Receiving (Unit) 15,625 5,000 20,625
% Storage 20.0% 80.0%
Data-data yang diperlukan untuk menentukan kapasitas gudang
2. Menentukan luasan gudang Jumlah pallet yang disimpan belumlah berarti apa-apa untuk menentukan besaran luas gudang yang akan disewa. Diperlukan kalkulasi kedua untuk menentukan berapa luas gudang jika pallet tsb ditumpuk atau di letakan di rack. Level racking yang diinginkan juga menjadi bahan pertimbangan dan akan berdampak langsung pada besaran m2 gudang yang akan disewa. Tips#2: Jangan lupa tambahkan 3,10 m ukuran antar rack untuk keamanan maneuver forklift. Tips#3:
Standard gudang di Indonesia rata-rata 9m bawah dan 12m atas. Sedangkan standard gudang yang agak baru adalah 12m bawah dan 16m atas. WAREHOUSE MODEL
BLOK STACK Storage Target
5,000,000 kg
TO Pallet / Lajur Modul X (row)
60 days 7 Warehouse 7
Result: Lebar (m) Panjang (m)
Modul Y
33
Jarak dari dinding belakang
46 178 5 5 2 8,228
Tips#4: Jenis rack yang umum dipakai adalah selective dan Type of item Pallet Blok Pallet (m2) Kg(s) jika jenis barang tidak Carton 1,953 977 1,172 1,000,000 banyak serta Drum 5,000 1,667 2,000 4,000,000 6,953 2,643 3,172 5,000,000 pengiriman rata-rata Eff. 39% perpallet, pertimbangkan juga memakai rack jenis double deep agar lebih banyak daya muatnya Jarak dari dinding depan
Pallets Req. Pallets Capacity
6,953 7,392
Stacking Warehouse (m2)
3.Membuat lay out gudang Hal terpenting dari lay out tadi adalah, tentukan dimana in dan outnya barang serta tatanan pallet yang diinginkan. Tambahkan juga keperluan untuk penyiapan barang setelah terima dan sebelum pengiriman, yang luasannya tentunya bergantung pada banyaknya pengiriman dan penerimaan barang serta jadual/skedul pengiriman dan terima barang. Tips#5: Rata-rata ukuran gudang yang umum adalah 23mx48m. In dan Out sebaiknya dilakukan pada pintu yang berbeda dan memiliki alur yang searah (tidak bolakbalik).
4.Mencari lokasi gudang Carilah akses yang termudah dan ada alternative jika seandainya terjadi kemacetan dijalan, ukurlah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman barang dari pabrik/distributor ke gudang. Fasilitas pergudangan yang harus ada sangat bervariasi tergantung dari kebutuhan yang diperlukan. Biasana semakin lengkap fasilitas yang ada, akan mempengaruhi besaran harga sewa yang akan dikenakan.
No
Address
1 Jl. Brigjen Katamso (Titi Kuning)
Spesification
Contact Person
Size (m2) Height (m) Construction
Bpk. Ali Phone : 0811614332
Wall
Floor
Advantages
20 x 30
6X9
Steel
Concrete Concrete 2 min. from Tol Acces Office near w/h Good security
2 Medan Industrial Park I Bpk. Sumatro Phone : 0818813233 4521268
22 x 42
6X9
Steel
Concrete
3 Jl. Kayu Putih No. 15
Bpk. Kimseng Phone : 0811600834 4521364
20 x 50
6X9
4 BGR Warehouse Hamparan Perak
Bpk. Tarigan Phone : 08126080245 6850555
30 x 24
5 Jl. Kapt. Sumarsono
Bpk. Azis Nst Phone : 845 3003
6 Binjai
Bpk. Ajun Phone : 0811616099 8829777
Disadvantages
Price (Rp/m2/month)
Bad Roof Bad Floor No Loading Ramp Small Park
7,500
Asphalt Location at Industrial Park Asphalt Floor 5 min. from Tol Acces No Loading Ramp 15 min. from Port Office near w/h Good security Big Park
8,333
Steel
Concrete Concrete Big Park No Office 10 min. from Tol Acces No Loading Ramp Near from transporter area 30 min. from Port Close to SeaPort Integrated Security
7,917
6X9
Steel
Aluminium Concrete Big Park Integrated Area
Aluminium Wall
12,000
24 x 36
6X9
Steel
Concrete Concrete Big Park Integrated Security
Not Office Not Loading Ramp
17,500
2300 m2
6X9
Steel
Concrete Concrete Good Floor
Far from Medan Container Acces not required
6,522
Contoh data potensial pergudangan di Medan Tips#6: Cara termudah dalam mencari gudang adalah melalui referensi dari perusahaan rack/forklift. Demikian juga untuk menggambar lay out, perusahaan racking akan memberikan bantuan yang sangat berarti.
Contoh pemilihan lokasi pergudangan di Jakarta 5.Menentukan harga sewa dan lama sewa „Berapa yang harus dibayar ?“ Adalah pertanyaan yang sulit dan penuh ketergantungan dengan kemampuan dalam bernegosiasi dan ketajaman informasi yang diperoleh dari referensi. Perhitungan antara luasan yang lebih besar untuk ukuran gudang standard dengan luas yang agak kecil dengan tinggi gudang yang sampai 16 m misalnya, akan sangat berbeda dan perlu dijadikan dasar pertimbangan pengambilan keputusan Tips#7: Biasanya landlord akan memberikan range penawaran antara 5%-15% dari harga final yang ditawarkan. Besaran sewa antar 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun juga memiliki beda yang cukup berarti.
Tips#8: Bayarlah uang sewa per periode 3 bulan dengan deposit 3 bulan dimuka. Biasanya landlord akan meminta 1 tahun + 1 bulan deposit, coba perhitungkan dimana yang lebih menguntungkan untuk budget perusahaan. 6.Melengkapi alat-alat pendukung operasional Untuk mengoperasikan gudang yang berskala internasional dan berstandard tinggi, pastikan bahwa seluruh peralatan dan perlengkapan yang diadakan sudah memiliki sertifikat uji yang layak. Tidak banyak pemain di logistic yang menyediakan rack, forklift, pendingin, genset, pallet dan peralatan lainnya. Hanya saja satu hal yang perlu diwaspadai adalah lama waktu pengadaan yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan. Tips#9: Racking adalah perlengkapan yang biasanya memerlukan waktu paling lama yakni sekitar 8-12 minggu pengiriman dan 3-4 minggu instalasi. Perbandingan antara beberapa peralatan gudang berdasarkan Merk Principal
Specification
Company Brand Max height Fork length Capacity Battery Waranty Other
Budget Delivery
Specification
Specification
"PT B" RPM 16 AC 8500mm 1150mm - kg at top 1600kg at bottom 620AH/48V/3phase - hours operating 1 year/2000 hour Free service 12x in 1 year Electronic fault diagnosis
"PT C" RM5220-45TT341 8660mm 1219mm 1400 kg at top 2040kg at bottom 816AH/36V/3phase - hours operating - year/- hour PIN security
"PT S" 8GRE16-TF850S 8600mm 1070mm - kg at top 1600kg at bottom 440AH/48V/3phase - hours operating - year/- hour -
Free maintenance steering tech.
Integrated side shifter
-
-
Roller bed Incl. battery spare
-
Finger level control Sitting operator position Spare battery Incl. battery spare Cost
Specification
PT U" FS17RJX-1 8825mm 1070mm 1050kg at top 1400kg at bottom 420AH/48V/3phase 8 hours operating 1 year/1500 hour 3 years for controller & drive motor Anti roll back in ramp system
25,400 Euro - US $ 32,665 310,159,400 278,750,000 111% 3 months
24,440 Euro - US $ 31,430 283,500,000 278,750,000 102% Ready Stock
3,800 Incl. battery spare US $ 29,225 Euro - US $ 33,700 339,010,000 278,750,000 122% Ready Stock
US $ 30,772 Euro - US $ 39,574 364,870,686 278,750,000 131% 3 months
7.Memilih staff dan training Gudang baru, alat baru dan staff yang baru. Ideal memang. Namun tidak semua gudang baru harus dikelola oleh staff yang baru, minimal harus dipilih dari staff yang memiliki kelebihan dalam hal implementasi. Training dan pelatihan adalah perlu untuk memastikan bahwa staff memahami benar bagaimana alur kerja dan dokumen yang berlangsung digudang baru tsb. Tips#10: Gunakan waktu 1-2 minggu sebelum go live untuk melatih staff secara real life sehingga mereka siap pada waktunya dan kita tahu kekurangan/kelemahan alat dan perlengkapan yang ada digudang kita.
President
Director Organisasi Sebuah Supply Chain di Industri Farmasi
Supply Chain Manager
PR
CDC Manager
Ops. Manager
Warehouse Supervisor
Transport Supervisor
Maintenance Team
Checker Inbound
Checker Outbound
Security
Warehouseman
Forklift Driver
Penanggung Jawab PBF-PBAK
Roche Specialist Special Staff
IT/MS Supervisor
Purchase & SC Supervisor
GA/HR Supervisor
Admin Supervisor
Inventory control
Purchase
Billing Admin
General Admin
Receiving/ Dispatch Admin
Report & Analyst
Receptionist
Routing
Return/Damage Handling
Staff
Cleaner
Repack/POP
Referensi:
Pertanyaan ini sangat sederhana didalam menjawabnya. Ya atau Tidak. Namun sebelum menjawabnya, bayangkan kalau anda diharuskan mengelola gudang kosong pada gambar diatas dimana kondisinya masih “perawan”. Yang ada disitu hanya lantai yang mulus, lampu dan tiang-tiang serta pintu di setiap sisinya. Masalahnya adalah barang FMCG (Consumer Goods) yang sangat beragam jenisnya dari yang fast moving sampai degan yang slow moving. Apa yang harus dilakukan ? Lay Out mudah ! jika memang kompleksitas operasional gudang anda memang sangat sederhana. Katakanlah kalau anda hanya mengelola 1-5 jenis barang makanan khusus kemasan kaleng dengan jumlah outlet yang dilayani hanya 1-5 outlet per ‘bulan’ dan dengan luasan gudang yang cuma dibawah 1000 m2 serta karyawan yang rata-rata berjumlah 5 orang. Lay Out itu sulit ! Namun membuat lay out akan menjadi sangat sulit jika anda mengoperasikan gudang dengan luasan 10,000 m2, 5,000 an jenis barang aneka ragam, 100 outlet perhari dengan jumlah karyawan diatas 100 orang serta masih harus
berhubungan dengan pabrik dimana WIP (work in process—barang-barang setengah jadi) adalah bagian dari aktifitas keseharian anda Contoh Lay Out Sebuah Gudang
Pertanyaannya adalah : mengapa ruangan barang rusak diletakan di belakang kantor administrasi utama ?
Dasar-Dasar Di Dalam Membuat Lay Out Gudang 1.Pemahaman industri yang akan dijalankan Lay out gudang tidak bisa dicontek secara langsung dari industri A ke industri C. Perlu dilakukan beberapa modifikasi yang beralasan dari industri A ke C sehingga apa yang disyaratkan nanti akan terpenuhi. Pemahaman industri ini akan memberikan konsep dasar dimana pintu keluar dan masuk akan ditentukan, sarana bongkar muat kendaraan, lokasi penyiapan picking dan delivery serta lokasi sarana pendukung operasional yang disysratkannya 2.Komoditi barang yang dikelola Dengan mengetahui jenis komoditi barang yang akan dikelola, maka anda dalam menentukan lay out akan dapat memberikan gambaran dimana kelompok barang A yang fast moving ditempatkan, barang yang mudah pecah dialokasikan dan dimana barang yang memiliki bau yang menyengat diberikan tempat khusus. Kejelasan rencana pengelokasian ini akan memberikan kecepatan kerja yang tinggi dan juga resiko-resiko kerusakan barang yang minimal. 3.Ketahui luasan gudang yang ada Tidak perlu dipermasalahkan yang mana dulu harus ditentukan apakah luasan gudangnya atau gudang yang sudah diberikan dahulu. Tetapi dengan mengetahui luasan yang ada, maka akan lebih mudah anda dalam merencanakan lay out tsb. Adanya rencana rack dan non rack juga akan
mempunyai pengaruh yang berbeda dalam menentukan besaran pallet yang tersimpan dan juga lay out gudang secara keseluruhan. 4.Jenis aktifitas yang dilakukan di gudang Bayangkan jika gudang anda ternyata harus melakukan salah satu operation support seperti repacking, maka sudah tentu anda harus menyediakan sarana ini dilokasi yang tepat dimana barang masuk dan keluar kelokasi repack ini tidak mengganggu aktifitas lainnya. Demikian juga dari segi pengamanan, lokasi repack ini harus terjamin keamananya baik dari sisi kehilangan barang baku maupun sisi penyimpanan barang jadi. 5.Fasilitas non operasional yang harus ada Didalam komponen suatu gudang, tidak cuma lokasi rak, pintu keluar masuk saja yang harus tersedia. Namun ada sarana-sarana yang harus disediakan dimana tidak secara langsung sarana-sarana tsb akan membantu kelancaran operasional. Sarana-sarana tsb antara lain, kantin, toilet, ruang ganti pakaian, mushola, ruang absent dan juga resepsionist. 6.Expansi gudang jangka panjang Dengan pemahaman yang jauh terhadap rencana perusahaan jangka panjang, akan memberikan penyiapan lay out yang mapan. Seandainya perusahaan sudah pasti akan memperluas gudang 3 tahun mendatang, lay out gudang harus memberikan jaminan bahwa perluasan tsb tidak akan merombak seluruh fasilitas yang ada. Minimal rak-rak yang sudah berdiri tidak perlu dipindahkan lagi hanya karena perluasan gudang tsb. Demikian juga dengan sarana umum dan alur operasional tetap berjalan pada saat kelak dilakukan perluasan tsb Berikut ini adalah contoh desain gudang yang memenuhi ke 6 unsur diatas.
Perhatikan poin-poin penting gambar lay out gudang tsb: 
Pintu masuk dan keluar dipisahkan. Kepentingan akan keamanan barang masuk dan keluar menjadikan alasan utama didalam pemisahan ini.
Penempatan peralatan palet dan hand pallet didekat pintu masuk memberikan kemudahan terhadap masuknya barang Pintu emergency, tidak boleh ada barang disekitarnya yang menghalangi aksesnya Kantor lebih baik di dekat pintu keluar karena potensi kehilangan barang banyak terjadi pada saat barang akan keluar Manipulasi tiang-tiang warehouse yang ditempatkan ditengah-tengah penyimpanan barang akan mengurangi tingkat kesulitan operasional gudang dan meningkatkan keselamatannya. Pembagian fast dan slow moving barang didepan dan dibelakang warehouse Pemisahan antara barang makanan dan obat
Salah Satu Contoh 10 Langkah Membangun Gudang (Source: Supply Chain Institut, LTD)