DI184627 Desain Interior dan Budaya
REDESAIN INTERIOR GAIA BEAUTY LOUNGE DENGAN MENERAPKAN PRINSIP EGALITER BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LASEM GUNA MENCIPTAKAN INKLUSIVITAS BAGI WANITA DI SURABAYA Dosen: Anggra Ayu Rucitra, S.T, MMT
Edna Lyris Nugraha 08411740000060
Rumusan Masalah Tujuan Tree Method Studi Pustaka Studi Esksisting Konsep Makro Konsep Mikro
ISI RATFAD
Latar Belakang
LATAR BELAKANG
Bersamaan dengan hal ini, Penulis menemukan keberadaan kota Lasem. Penduduk kota ini menganut prinsip 'Egaliter' yang berarti
semua
kesempatan
Demografi populasi menyatakan bahwa etnis Jawa (83,6%) dan etnis Tionghoa (7,5%) adalah dua jenis etnis utama penduduk kota Surabaya. (DPM-PTSP Surabaya, 2017)
orang
yang
berhak
sama.
Hal
ini
mendapatkan turut
hak
ditunjukkan
dan
melalui
damainya kehidupan sehari-hari mereka di tengah akulturasi etnis penduduk yang berbeda-beda. Kota Lasem pun mampu memegang julukan Kota Santri, Kota Ilmu, Kota Tiongkok Kecil, Kota
Batik,
dan
Kota
Pusaka
secara
bersamaan.
Budaya
Berdasarkan riset pribadi, 7 dari 10 wanita muda setuju bahwa di
egaliter
kota
dengan
bersikap berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, saling
sesamanya dan demikian pula etnis Jawa dengan sesamanya. 4
menghargai, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan
dari 7 wanita tersebut pernah tidak jadi masuk ke suatu tempat
yang diwujudkan melalui berbagai cara, bentuk ekspresi, dan
karena
kesenian-kesenian
Surabaya,
etnis
mayoritas
etnisnya.
Tionghoa
orang
di
cenderung
dalamnya
bergaul
bukan
berasal
dari
3 dari 4 wanita tersebut pernah tidak jadi masuk ke
sebuah beauty lounge karena alasan yang sama.
Eksklusivitas antar
tertentu
karakter
yang
warga
berkembang
yang
luas
selalu
(Unjiya,
M.Akrom: 2008 dalam 'Lasem, Negeri Dampoawang, Sejarah yang Terlupakan')
kehidupan sosial-bermasyarakat. Dalam hal ini, sebagian besar
serupa melalui penerapan prinsip 'Egaliter' tersebut di kota
wanita
Surabaya,
Sebagai khusus enggan
Surabaya
seorang
mengenai berada
kesenjangan,
di
wanita,
menjadi
dari
Oleh karena itu, Penulis mendambakan adanya basis akulturasi
kota
telah
terlihat
dalam
di
etnis
tersebut
pun
ikut
Penulis
sebagaimana tempat
terlebih
yang
dalam
sebuah
momok
menyetujui
juga
memiliki
sesama sama salon,
hal
wanita
jika spa,
tersebut.
keprihatinan kerap
terdapat
kali
sebuah
ataupun
klinik
kecantikan hanya karena merasa 'berbeda' satu dengan yang lainnya.
tertuju
pula
untuk
wanita,
guna
menciptakan
sebuah inklusivitas, yakni rasa 'termasuk' dan 'terhitung' secara menyeluruh. (KBBI)
RUMUSAN MASALAH 1.
Bagaimana inklusivitas
cara
melalui
menciptakan
penerapan
prinsip
Egaliter berbasis kearifan Budaya Lasem
TUJUAN TUJUAN 1. Menghadirkan sebuah sistem beauty lounge yang baru guna
menerapkan
prinsip
Egaliter
berbasis
kearifan
budaya Lasem
pada sebuah beauty lounge? 2. Menciptakan suasana beauty lounge yang ramah dan
2. Bagaimana cara agar penerapan prinsip Egaliter berbasis kearifan budaya Lasem pada sebuah beauty
terbuka agar penerapan prinsip Egaliter bebasis kearifan budaya Lasem mudah diterima oleh masyarakat umum
lounge mudah diterima oleh masyarakat umum?
3. Menerapkan ragam batik Laseman, juga instrumental tembang Bonang dalam area lounge yang multifungsi
3. Bagaimana cara menunjang keseluruhan estetika, fungsi, dan teknologi pada sebuah beauty lounge melalui penerapan prinsip Egaliter berbasis kearifan budaya Lasem?
untuk menunjang keseluruhan estetika, fungsi, dan teknologi pada sebuah beauty lounge melalui penerapan prinsip Egaliter berbasis kearifan budaya Lasem
IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan riset pribadi:
1. Masih banyak wanita di kota Surabaya dengan perbedaan etnis merasa kurang nyaman berada di dalam tempat yang sama, terlebih dalam Salon/Spa/Klinik Kecantikan (Ekslusivitas antar etnis masih cenderung tinggi)
2. Kurangnya interaksi antar pengguna yang disebabkan oleh sistem pelayanan dalam Salon/Spa/Klinik Kecantikan pada umumnya bersifat 1 on 1 (Mayoritas pengguna menginginkan adanya teman/rekan yang bisa menemani mereka saat hendak melakukan treatment)
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan observasi pribadi:
1. Sepanjang selasar lantai 1, di balik kaca besar-memanjang, terdapat ruang istirahat untuk para praktisi kecantikan. Namun, perbincangan mereka terdengar sampai luar ruangan sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu pengunjung
2. Area perawatan memiliki fasilitas yang kurang memadai. Untuk perawatan
kuku,
hanya
disediakan
armchair
dan
side
table.
Sepanjang perawatan, beautician harus mengganti posisi di lantai berkali-kali: duduk, jongkok, hingga berlutut tanpa ada bantalan
BATASAN MASALAH Luas
seluruh
Beauty m2
bangunan
Lounge (2
diberlakukan
adalah
lantai). dengan
obyek pada luasan
Gaia 300
Batasan memilih 150
m2,
yaitu pada lantai 1. Tidak
mengubah
bangunan utama
struktur
TREE METHOD REDESAIN INTERIOR GAIA BEAUTY LOUNGE DENGAN MENERAPKAN PRINSIP EGALITER BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LASEM GUNA MENCIPTAKAN INKLUSIVITAS BAGI WANITA DI SURABAYA
PRINSIP EGALITER
HAK DAN KESEMPATAN YANG SAMA
BUDAYA LASEM
KESETARAAN TINGKATAN
TRADISI 'NAPAK TILAS'
INSTRUMEN BONANGAN
INKLUSIVITAS
RAGAM BATIK LASEMAN
NILAI-NILAI KEBERSAMAAN
INTERAKSI TERBUKA
Studi Pustaka:
PRINSIP EGALITER · ·
Berdasarkan KBBI, egaliter/ega li ter/ /égalitér/ artinya
bersifat sama; sederajat
Egaliter berasal dari bahasa Prancis égal yang berarti "sama".
Prinsipnya adalah seseorang harus diperlakukan
sama
dalam
berbagai
dimensi
seperti agama, politik, ekonomi, sosial, atau budaya. Pada hakikatnya,
semua
orang
manusia
adalah
sama
dalam
status nilai atau moral secara fundamental. Hal ini pula terkait studi yang menunjukkan bahwa kesenjangan sosial adalah
penyebab
adanya
banyak
masalah
sosial
itu
sendiri.
(Arneson
Richard,
Encyclopedia
of
"Egalitarianism", Philosophy
The
Stanford
(2002.)
«http://plato.stanford.edu/entries/egalitarianism.«)
Web:
Studi Pustaka:
KOTA LASEM Lasem merupakan kota kecil yang secara admistrasi termasuk dalam wilayah Kabupaten Rembang, sekitar 110 Km dari
Semarang
ke
arah
timur, sepanjang
Lasem mempunyai sejarah panjang pendatang etnis toleransi
di
pendatang.
Tionghoa.
toleransi
Sebagai
kota
jalur
dan
pantura.
Terletak
harmonisasi
kecil, Lasem
12
antara penduduk
telah
bidang ekonomi dan sosial. keduakelompok
masyarakat
kedua Bahkan
etnis tersebut saat
bangsa
tersebut bahu
tampak
ini
dalam
bertempur
dengan
para
tumbuh suburnya
masyarakat
berbagai
berjuang melawan
membahu
asli
membuktikan
kalangan masyarakat Jawa sebagai pribumi dengan kelompok Percampuran
km sebelum timur kota Rembang.
Cina
sebagai
sektor kehidupan, terutama
penjajah
Belanda,
di
memeluk Maha
adat-istiadat dan kebudayaan masyarakat Cina. Sebagaian
Islam,
sebagian
Esa. Dalam
silang
kecil
lain beragama
budayanya,
adat istiadat penduduk jawa sebagai
Kristen
dan
masyarakat keturunan
pribumi,
begitu
terjalinnya hubungan yang baik dan erat antara
juga
etnis
hal
Cina
Budha Cina
Lasem
bersama melawan penjajah.Pluralitas
masyarakat Lasem telah membentuk sebuah harmonisasi kerukunan umat beragama. Penduduk asli Lasem menghormati
sikap
besar
dari
masyarakat
sebagai kepercayaan di
Lasem
Tuhan
sangat Lasem Yang
sangat menghormati
yang sama dilakukan penduduk Jawa, sehingga di
Lasem
dengan penduduk asli Jawa.
(Sabda, Volume 11, Tahun 2016, PERCAMPURAN BUDAYA JAWA DAN CINA: Harmoni dan Toleransi Beragama Masyarakat Lasem)
Tradisi 'Napak Tilas' Studi Pustaka:
BUDAYA LASEM
Maksud daripada tradisi ini adalah ulang
Seni Pertunjukan
Seni Rupa Seni Rupa yang ada dan berkembang pesat di Lasem antara lain:
Seni
Pertunjukan
untuk jejak
sejarah
yang
ada
dan
berkembang pesat di Lasem antara lain:
Lasem-Lelet,
yaitu
batang
membatik
dengan
media
rokok
dan
tintanya
menggunakan lethekan kopi
lelet (ampas kopi lelet/kopi lasem yang dicampur susu krimer)
Kerajinan Kuningan
(Dwi
Yuni
Kartika,
PEMANFAATAN
Laesan Lasem Thong-thong Klek
masa
pelaku lampau;
sekaligus dipecaya sebagai positif
dalam
menjalani hidup
Instrumen Bonangan
Wayang Bengkong Wayang Krucil
Musik kedaerahan kota Lasem yang
Wayang Potehi (Bu Dai Xi)
terhubung dengan
Seni Pagelaran Barongsai
dan
Leang Leong (Liong)
yang merupakan masjid pertama di
Jaran Kepang & Barongan
Lasem yang dibangun pada masa
Wayang Wong/Wayang Orang
pemerintahan Adipati Wiranegara.
Tayub
Terletak
Ketoprak, dll
Bonang, Desa Bonang, Lasem.
WARISAN KOTA TRADISIONAL LASEM DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH, Jurnal UNNES, 2014)
para
sebuah bentuk hormat dan
arahan Batik
di
mengikuti
keberadaan
di
Sunan Bonang Masjid
Komplek
Bonang
Daleman
Studi Pustaka:
INKLUSIVITAS Berdasarkan KBBI, inklusivitas berarti termasuk; terhitung.
Secara bebas, inklusivitas dapat dipahami sebagai sebuah pengakuan, penghargaan
atas
eksistensi/keberadaan
enghormatan
atas
keberbedaan
dan
serta
penghargaan
keberragaman.
dan
Masyarakat
yang inklusif dapat diartikan sebagai sebuah masyarakat yang mampu menerima
berbagai
bentuk
keberagaman
dan
perbedaan
serta
mengakomodasinya dalam berbagai tatanan maupun infrastruktur yang ada
di
masyarakat.
Adapun
yang
dimaksud
dengan
berbagai
bentuk
perbedaan dan keberagaman diantaranya adalah keberragaman budaya, bahasa, gender, ras, suku bangsa, strata ekonomi, serta termasuk juga didalamnya
adalah
keberbedaan
kemampuan
fisik/mental
yang
selanjutnya kita sebut juga dengan difabilitas.
(M. Joni Yulianto, S.Pd, MA - Konsultan Pusat Studi dan Layanan Difabel, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Studi Pustaka:
WANITA DI KOTA SURABAYA Pengguna Salon/Spa/Klinik Kecantikan
Berdasarkan
riset
pribadi
terhadap
wanita
di
Surabaya,
berikut
sebagai pengguna Salon/Spa/Klinik Kecantikan sehari-harinya
merupakan
tanggapan
mereka
Studi Pustaka:
WANITA DI KOTA SURABAYA Pengguna Salon/Spa/Klinik Kecantikan
Demografi populasi menyatakan bahwa etnis Jawa (83,6%) dan etnis Tionghoa (7,5%) adalah dua jenis etnis utama penduduk kota Surabaya. (DPM-PTSP Surabaya, 2017)
7 dari 10 wanita muda setuju bahwa di kota Surabaya, etnis Tionghoa cenderung bergaul dengan sesamanya dan demikian pula etnis Jawa dengan sesamanya. 4 dari 7 wanita tersebut pernah tidak jadi masuk ke suatu tempat karena mayoritas orang di dalamnya bukan berasal dari etnisnya.
3 dari 4 wanita tersebut pernah tidak jadi masuk ke sebuah
beauty lounge karena alasan yang sama.
Wanita lainnya dengan persentase yang lebih kecil namun juga pernah tidak jadi masuk ke beauty lounge tersebut dengan alasan lain, adalah karena mereka kurang nyaman kalau sendirian atau tidak ada teman.
(Riset
Pribadi:
Kuisioner
untuk
Wanita
di
https://docs.google.com/forms/d/1tMdpigQKAvHpIlpAccNvTjoxUYGR5qYbQ5Tvv6KpZvk/)
kota
Surabaya
Studi Eksisting:
GAIA BEAUTY LOUNGE Gaia Beauty seorang
Lounge adalah
perempuan,
perempuan,
sebuah
didesain
dalam
proyek
oleh
tim
yang
dimiliki
desainer
prosesnya
oleh
interior
berkolaborasi
dengan illustrator perempuan, untuk mewujudkan sebuah tempat ‘me
time’
bagi
perempuan. Gaia
Beauty
Lounge
ini
memang
diperuntukkan untuk perempuan.
Nama Project : Gaia Beauty Lounge Lokasi
: Jl.
Penyelesaian
Manyar
Jaya
A
/
18C,
SurabayaTahun
: Maret 2017
Luas Bangunan : 300 m2 (2 lantai) Kategori : Komersil – Spa Perancang : KSADProject Manager Team Interior
: Devi Anggia Sari, ST
:
Meladias Guntur, ST,MM, Mehdia Iffah
Nailufar, ST, Wuri Kurnia, ST, Wulandari, ST
(https://www.archify.com/id/project/gaia-beauty-lounge) (http://homediarymagazine.com/gaia-beauty-lounge/)
Studi Eksisting:
GAIA BEAUTY LOUNGE
1. Resepsionis 2. Ruang Ganti Pakaian 3. Toilet 4. Selasar Kaca (Ruang Karyawan) 5. Area Perawatan Rambut 6. Area Perawatan Kuku 7. Area Retail 8. Inventoris Peralatan
Studi
ANTHROPOMETRI RESEPSIONIS
Studi
ANTHROPOMETRI LOUNGE
Studi
ANTHROPOMETRI AREA PERAWATAN KUKU
AREA PERAWATAN RAMBUT
Studi
PENGGUNA
Pengunjung (Wanita) Gaia
Beauty
pengunjung datang pula,Â
Lounge
berkisar
ke beauty
mereka
perawatan
dikhususkan
antara
lounge
mengajak
bersama.
18
ini
-
40
untuk
sesama
Pada
untuk
pengunjung
tahun.
Pada
umumnya
merelaksasikan
teman
umumnya,
wanita
mereka
wanita.
diri.
Tak
Usia
mereka jarang
untuk
melakukan
melakukan
perawatan
selama 1 - 2 jam.
Karyawan / Beautician Karyawan / Beautician Gaia
Beauty
Lounge
adalah
praktisi
kecantikan
terlatih di bidang perawatan. Sehari-harinya mereka menangani minimal 1 set treatment (2 - 3 jenis perawatan) dengan total waktu 4 - 6 jam. Mereka beristirahat setiap menyelesaikan 1 set treatment tersebut (15 - 30 menit).
Matriks
HUBUNGAN RUANG RESEPSIONIS RUANG GANTI PAKAIAN
PRIVATE SEMI-PRIVATE
TOILET
PUBLIC
RUANG KARYAWAN
BERHUBUNGAN
AREA PERAWATAN RAMBUT
SEBAIKNYA BERHUBUNGAN
AREA PERAWATAN KUKU
TIDAK BERHUBUNGAN
AREA RETAIL
INVENTORIS PERALATAN FRONT LOUNGE
AREA
Bubble
RETAIL
DIAGRAM AREA PERAWATAN KUKU RUANG
AREA
KARYAWAN
PERAWATAN
RUANG
INVENTORIS
RAMBUT
PERALATAN
GANTI
RESEP-
PRIVATE
SIONIS
TOILET
SEMI-PRIVATE PUBLIC
FRONT LOUNGE
KARYAWAN / BEAUTICIAN PENGUNJUNG (WANITA)
Studi
AKTIVITAS DAN RUANG
KONSEP
MAKRO
Ruang
inklusif
pengguna suasana juga
(terbuka)
dari
hangat
dengan
yang
berbagai dan
memungkinkan
sudut
nyaman
estetika
ragam
ruang,
bagi batik
interaksi
guna
menciptakan
perempuan. Laseman,
instrumen bonangan dan suara gemericik air
antar
Dilengkapi
juga
iringan
KONSEP
MIKRO - DINDING
Dinding
tersusun
utamanya
dari
memungkinkan
atas
kelompok
pengunjung
Presentations are communication yang menenangkan.
en yerupai tools that can m be used.
kombinasi
pintu
pada setiap sisi ruang
bebatuan untuk
Dinding
gerbang
berbagai
alami.
merasakan
antar
untuk
macam
zona
material, Hal
suasana
ini alam
Presentations are jug a dibentu k communication
mendukung
kete r b u that kaan tools can be used.
KONSEP
MIKRO - LANTAI
Lantai juga
utamanya
dipakai
terbuat
untuk
dari
material
mendukung
kayu
suasana
dan
batuan
alami
bak
yang
pinggir
pantai. Pemilihan warna material terang agar terkesan cerah. Presentations U are n t communication uk area perawatan,
lantai
dibuat
finishing
Presentations are communication do ff agar
mcan e m be uda h k a n p e m b e r s i h a n ( a r e a i n i j u g a b e b a s a l a s k a k i )tools that can be used. tools that used. Presentations are communication tools that can be used.
KONSEP
MIKRO - PLAFOND
Plafond
tersusun
papan
gypsum.
tinggi
ruang
dinding
dan
dari
Hal
2,5
rangka
ini m
lantai.
hollow
demikian
dan
sudah
Plafond
yang
karena
ditutup
mempertimbangkan
banyaknya
seperti
balancing point sederhana dalam ruang
dengan
ini
elemen
mampu
pada
menjadi
KONSEP
MIKRO - FURNITUR
Furnitur yang digunakan bematerial utama kayu/rotan dengan sedikit senada
sentuhan
gloss,
dilengkapi
cushion
dengan
warna
KONSEP
MIKRO - FURNITUR Beberapa putih
aksen
dan
kuning
keemasan
beserta
kombinasi
bentuk
kotak
lingkar
pada
dan
furnitur,
peletakan kaca
juga kaca-
besar
untuk
semakin menunjukkan keterbukaan perluasan (juga
dan ruang
perspektif)
dirasa
mampu
mengesankan sebuah yang unik Presentations are communication tools that can be used.
experiene
KONSEP
MIKRO - PENCAHAYAAN
Pencahayaan utama didapat dari lampu tengah ruang. Presentations are communication Cahaya pendukung didapat dari lampu LED mini pada ujungtools that can be used. ujung ruang
KONSEP
MIKRO - PENGHAWAAN
Penghawaan
diusahakan
aromatheraphy
dengan
Presentations are communication Beb erapa sentuhan
alami essential
tanaman
pada
melalui oil
yang
pojok
a mbe p uused. mendukung penghawaan yang baik tools thatm can
diffuse
atau
menenangkan.
ruang
are communication j u gPresentations a dirasa tools that can be used.
KONSEP
MIKRO - AKUSTIK
Pengusahaan insulation dalam tetap
akustik
agar
lounge nyaman.
bonang
dan
suara tidak
yang dari
luar
pula
gemericik
dilakukan
ataupun
menimbulkan
Didukung
suara
baik
air
suasana
bising
dengan yang
melalui
juga
keterbukaan
sehingga
alunan
wall
semua
instrumental
bisa
diterapkan
pada teknologi In-Depth Speaker Installment pada furnitur
KONSEP
MIKRO - ELEMEN ESTETIS
Estetika ruang didukung dengan penambahan pot-pot Presentations are communication Presentations are communication tanaman, ragam hias yang akan diterapkan pada partisi, juga tools that can be used. tools that can be used. peletakan display yang baik Presentations are communication tools that can be used.
Zoning ------- P E M B A G I A N
A R E A -------
TREATMENT AREA Area Perawatan Rambut & Kuku
MIDDLE LOUNGE Area Tunggu, Ruang Ganti, Toilet, Loker
FRONT LOUNGE Resepsionis, Area Tunggu, Area Retail