Panduan Pelatihan untuk Kader Posyandu FINAL

Page 1

PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

DECEMBER 2006 This publication was produced by Development Alternatives, Inc. for review by the United States Agency for International Development under Contract No. 497-M-00-05-00005-00


Kredit Foto: Bertha Nababan, ESP Medan Kegiatan Promosi Cuci Tangan Pakai Sabun untuk Siswa Madrasah Al Washliyah di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Title:

Program, activity, or project number: Strategic objective number: Sponsoring USAID office and contract number:

Panduan Pelatihan untuk Kader Posyandu dalam rangka Mini Baseline/ Sepuluh Menit Monitoring untuk Pencegahan Diare

Environmental Services Program, DAI Project Number: 5300201. SO No. 2, Higher Quality Basic Human Services Utilized (BHS). USAID/Indonesia, Contract number: 497-M-00-05-00005-00.

Contractor name:

DAI.

Date of publication:

December 2006



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................. II 1.

PENDAHULUAN............................................................................................................... 3

2.

TOPIK PELATIHAN.......................................................................................................... 5

3.

JADUAL PELATIHAN....................................................................................................... 6

4.

PROSES MEMANDU TOPIK PELATIHAN.................................................................... 7 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8.

PENGANTAR KEGIATAN MINI BASELINE/SEPULUH MENIT MONITORING ............................................7 SIKLUS PERPINDAHAN KOTORAN MANUSIA KE MULUT MANUSIA ..................................................... 12 MENGENAL TEKNIK DASAR WAWANCARA ........................................................................................ 20 MEMAHAMI ETIKA WAWANCARA ........................................................................................................ 28 CUCI TANGAN PAKAI SABUN DALAM KEGIATAN POSYANDU .......................................................... 31 PEMURNIAN AIR MINUM ........................................................................................................................ 33 PRAKTEK WAWANCARA ....................................................................................................................... 36 PENYUSUNAN RENCANA PENGAMBILAN DATA DI MASING-MASING LOKASI .................................. 38 U



KATA PENGANTAR Untuk melakukan monitoring tentang penurunan kejadian diare wilayah dimana ESP bekerja, ESP melakukan kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring. Kegiatan ini melibatkan posyandu kader sebagai aktor utama dalam kegiatan ini. Hal ini dimaksudkan agar proses pengambilan data monitoring ini juga menjadi bagian dalam kegiatan posyandu yang nantinya akan dilakukan terus di masing-masing posyandu. Selain itu data yang didapatkan dari monitoring ini juga akan menjadi data masing-masing posyandu yang akan membantu posyandu melakukan monitoring terhadap kejadian diare pada bayi di bawah tiga tahun di wilayahnya. Kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring akan dilakukan dua kali dalam satu tahun (pengambilan data enam bulan sekali). Di beberapa lokasi yang telah dipilih bersama dengan tim posyandu kader di wilayah kerja ESP. Diperkirakan 1,000 responden akan diambil dalam kegiatan monitoring ini di enam propinsi utama ESP yaitu, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Hasil analisa data yang didapatkan dari monitoring akan disosialisasikan lagi kepada kelompok posyandu sebagai hasil monitoring mereka. Bagi ESP, hasil monitoring ini akan menjadi dasar untuk perencanaan penguatan dukungan program ke depan. Dalam kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu pelatihan kader posyandu untuk pengambilan data, proses pengambilan data, proses analisa data, dan proses penyampaian hasil analisa data kepada tim posyandu. Dalam dokumen ini disampaikan proses pelatihan untuk kader posyandu dalam pengambilan data kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring. Panduan proses ini akan membahas secara rinci setiap sessi yang dilakukan dalam pelatihan kader posyandu. Selain itu juga dilengkapi dengan hand-out yang diperlukan dan catatan untuk pemandu untuk setiap hal-hal penting dalam sessi pelatihan.



1. PENDAHULUAN Environmental Services Program (ESP) adalah sebuah program dilakukan selama dalam periode lima tahun dan didanai oleh United States Agency for International Development (USAID). Program ini dilaksanakan oleh Development Alternatives, Inc. (DAI). ESP bermitra dengan pemerintah, pihak swasta, LSM, kelompok masyarakat dan pihak-pihak lain untuk mendukung terwujudnya peningkatan kesehatan masyarakat melalui peningkatan pengelolaan sumberdaya air dan perluasan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi. Program ini mulai dilaksanakan pada bulan Desember 2004 sampai September 2009. Kegiatan ESP difokuskan di 6 wilayah utama program yaitu Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah/Yogyakarta, Jawa Barat/DKI Jakarta, dan Banten. ESP menjadi salah satu bagian dari Kantor USAID Indonesia yang mendukung terwujudnya tujuan strategis: Pelayanan Dasar Masyarakat/Basic Human Services (BHS) Strategic Objective (SO), yang terfokus pada keterkaitan antara kesehatan dan lingkungan yang berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Kegiatan-kegiatan USAID/BHS mengupayakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dasar masyarakat yaitu air, makanan/nutrisi dan kesehatan, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Beberapa program lain yang berada di bawah BHS yang juga menjadi mitra dari ESP adalah Program Pelayanan Kesehatan/Health Services Program (HSP), Program Aman Tirta/Safe Water Systems (SWS) dan Program Bantuan Pembangunan/Development Assistance Program (DAP) yang dilaksanakan dengan bekerja sama dengan beberapa LSM Internasional. ESP menggunakan pendekatan “dari hulu ke hilir” untuk menghubungkan pengelolaan sumberdaya air dan peningkatan kesehatan. ESP bekerja dengan memadukan tiga komponen teknis yaitu: 1) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan konservasi keanekaragaman hayati (Watershed Management and Biodiversity Conservation) untuk melindungi sumber air baku, konservasi dan rehabilitasi lahan serta perlindungan keanekaragaman hayati; 2) Penyediaan Jasa Lingkungan (Environmental Services Delivery), dengan meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat dan sanitasi; 3) Pembiayaan (Environmental Services Finance) dengan menumbuhkan alternative investasi pembiayaan bagi penyediaan jasa lingkungan dan kompensasi terhadap lingkungan. Di Aceh, ESP memiliki komponen ke-empat yaitu Pelaksanaan dan Rancangan Program yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan (Environmentally-Sound Design and Implementation). ESP juga mengelola program lintas komponen melalui program Kampanye dan Komunikasi (Public Outreach and Communications); Kampanye Bersih dan Sehat (health and hygiene communications); pemetaan-GIS; gender; dan dana hibah (grant). Keseluruhan program ESP dilaksanakan dalam satu pendekatan terpadu yang mengkaitkan beberapa komponen serta beberapa program USAID/BHS. Perkembangan kegiatan lapangan ESP saat ini adalah terbentuknya jaringan multi pihak yang melibatkan kelompok masyarakat, LSM, lembaga pemerintah, universitas dan media. Dalam rangka pencapaian tujuan strategis peningkatan kesehatan masyarakat terutama dalam hal penurunan angka diare maka diperlukan sebuah upaya untuk dapat memantau perkembangan kegiatan yang berdampak langsung pada penurunan angka diare. Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring” dimaksudkan untuk dapat melakukan pemantauan berkala yang khusus melihat pada aspek kesehatan dan higinitas yang merupakan penyumbang utama pada kondisi diare pada anak dibawah umur 3 tahun. Pendekatan ESP yang senantiasa melibatkan jejaring yang ada di masyarakat maka upaya pelaksanaan kegiatan pengambilan data melalui mini baseline ini akan melibatkan para kader


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

posyandu yang akan dilatih untuk mampu menjadi ’interviewer’ atau pengambil data di masyarakat, khususnya pada keluarga yang memiliki anak dibawah usia 3 tahun. Pengambilan data ini direncanakan untuk dilakukan 2 kali dalam satu tahun selama masa proyek berlangsung. Pengambilan data akan dilakukan oleh Kader Posyandu di lokasi program terpilih. Sebelum pengambilan data dilakukan, para Kader Posyandu akan dilatih tentang proses pengambilan data monitoring. Kegiatan pelatihan ini tidak hanya melibatkan Kader Posyandu tetapi Tim ESP yang akan mendukung Kader Posyandu juga akan terlibat dalam pelaksanaan pelatihan. Panduan pelaksanaan pelatihan untuk Kder Posyandu ini akan membantu pemandu menjalankan proses yang lebih fokus dan optimal sehingga proses pelatihan akan berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

4


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

2. TOPIK PELATIHAN Pelatihan untuk Kader Posyandu dalam rangka Mini Baseline atau Sepuluh Menit Monitoring ini terdiri dari beberapa materi yaitu: 1. Pengantar Kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring 2. Siklus Perpindahan Feses ke Mulut Manusia 3. Teknik Dasar Wawancara 4. Penjelasan Pengisian Kuisioner Monitoring 5. Etika Wawancara 6. Cuci Tangan Pakai Sabun dalam Kegiatan Posyandu (Pentingnya, praktek dan penerapannya dalam kegiatan Posyandu) 7. Pemurnian Air Minum 8. Praktek Wawancara (persiapan, praktek dan diskusi hasil praktek wawancara) 9. Penyusunan Rencana Pengambilan Data di masing-masing lokasi Masing-masing topik tersebut akan dirinci proses kepemanduannya secara terpisah

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

5



PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

3. JADUAL PELATIHAN Penyampaian topik-topik pelatihan di atas disampaikan dalam dua hari pelatihan. Jadual tentatif dan urutan penyampaian topik-topik pelatihan ini adalah sebagai berikut: Hari

Waktu

Hari – 1

09.00 – 10.00

Hari – 2

10.00 – 12.00 13.30 – 14.30 15.00 – 16.00 16.00 – 17.00 08.30 – 09.30 09.30 – 10.30 11.00 – 12.00 13.30 – 14.30 15.00 – 16.00 16.00 – 17.00

Materi Pengantar Kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring Siklus Perpindahan Feses ke Mulut Manusia Teknik Dasar Wawancara Penjelasan Pengisian Questioner Etika Wawancara Cuci Tangan Pakai Sabun dalam Kegiatan Posyandu (Pentingnya, praktek dan penerapannya dalam kegiatan Posyandu) Pemurnian Air Minum Persiapan Praktek Wawancara Praktek Wawancara di lapangan Diskusi hasil praktek wawancara Penyusunan Rencana Pengambilan Data di masing-masing lokasi

Jadual ini bisa dirubah sesuai dengan kondisi masing-masing pelatihan dan sangat tergantung kepada jumlah peserta dan pengalaman peserta terkait topik-topik di atas.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

6



PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4. PROSES MEMANDU TOPIK PELATIHAN 4.1.

PENGANTAR KEGIATAN MINI BASELINE/SEPULUH MENIT MONITORING

LATAR BELAKANG: Environmental Services Program (ESP) adalah sebuah program bantuan teknis yang menggunakan pendekatan “dari hulu ke hilir� untuk menghubungkan pengelolaan sumberdaya air dan peningkatan kesehatan. Peningkatan kesehatan masyarakat yang dimaksud adalah upaya perbaikan kesehatan masyarakat yang terkait dengan penyediaan air bersih. Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia yang terkait dengan penyediaan air bersiah adalah diare, khususnya untuk anak di bawah usia tiga tahun. Sebagaimana yang kita ketahui, diare merupakan penyakit terbesar ketiga yang menyebabkan kematian bayi di bawah tiga tahu. Dalam rangka pencapaian tujuan strategis peningkatan kesehatan masyarakat terutama dalam hal penurunan angka diare maka diperlukan sebuah upaya untuk dapat memantau perkembangan kegiatan yang berdampak langsung pada penurunan angka diare. Mini baseline atau 10 menit monitoring dimaksudkan untuk dapat melakukan pemantauan berkala yang khusus melihat pada aspek kesehatan dan higinitas yang merupakan penyumbang utama pada kondisi diare pada anak dibawah umur 3 tahun.

TUJUAN: Melalui sessi ini diharapkan peserta akan memahami pentingnya kegiatan Baseline/Sepuluh Menit Monitoring serta proses pelaksanaan kegiatan monitoring ini.

Mini

KELUARAN: 1. Peserta memahami pentingnya kegiatan monitoring kejadian diare di wilayahnya serta manfaat kegiatan monitoring ini dalam rangka mendukung penguatan kegiatan di posyandunya. 2. Peserta memahami proses kegiatan monitoring yang akan dilakukan di daerahnya.

POKOK BAHASAN: 1. Diskusi tentang pengertian dasar dan pentingnya monitoring. 2. Penjelasan tentang Kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring (apa itu mini baseline, tujuannya, siapa yang terlibat, kapan dilakukan, prosesnya, dll) ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

7


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

3. Keterkaitan Kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring dengan kegiatan posyandu (dalam rangka penguatan kegiatan posyandu).

BAHAN DAN ALAT: Kertas plano, spidol, lakban, Hand-out TOR kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring.

WAKTU: Total waktu yang dibutuhkan adalah 1 jam. Sessi ini diupayakan dilanjutkan dengan sessi penyebaran diare (”Bakteri Coli, Keluar Dari Perut Masuk Melalui Mulut”).

LANGKAH-LANGKAH: Pengertian Dasar Monitoring a. Pemandu mengajak peserta curah pendapat dengan melemparkan pertanyaan “apa yang dimaksud dengan monitoring?” b. Pemandu mencatat jawaban peserta tanpa mendebat c. Pemandu kemudian mengajak peserta untuk melihat kembali jawaban-jawaban peserta dan mengklarifikasi jawaban-jawaban yang muncul. d. Kemudian pemandu melemparkan pertanyaan kedua: “Kalau kita sudah tahu apa itu, monitoring, kalau begitu apa prinsip-prinsip dari monitoring?” e. Sekali lagi pemandu mencatat jawaban peserta dengan tanpa mendebat. f.

Pemandu kemudian mengajak peserta untuk menyimpulkan prinsi-prinsip dari monitoring

g. Setelah peserta memahami prinsip-prinsip monitoring, kemudian pemandu melemparkan pertanyaan ketiga, yaitu: “Apa pentingnya monitoring? Mengapa kita perlu melakukan monitoring?”

Catatan untuk Pemandu Pengertian Monitoring: - Pemantauan - Pengamatan - Penilaian Prinsip-prinsip Monitoring: - Dilakukan secara berkala/rutin dalam periode tertentu - Hal yang dilihat/diamati tetap - Untuk melihat hasil, perubahan atau perbedaan yang muncul - Ada perbandingan dengan hasil monitoring sebelumnya Manfaat Monitoring: - Untuk memperbaiki kegiatan yang sedang dilakukan - Untuk menentukan rencana kegiatan selanjutnya - Untuk menentukan hal-hal penting yang akan dilakukan

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

8


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Apa itu Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring Pada tahap ini, pemandu memberikan penjelasan rinci tentang kegiatan Mini Baseline/ Sepuluh Menit Monitoring. Hal-hal yang dijelaskan adalah: -

Apa itu kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring

-

Tujuan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring

-

Waktu pelaksanaan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring

-

Lokasi pelaksanaan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring

-

Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring (pengambilan data dan analisa)

-

Tahapan kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring (pengambilan data dan analisa

(Catatan pemandu: lihat di hand out)

Keterkaitan kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring dengan Kegiatan Posyandu a. Sessi ini diawali uraian pemandu tentang kesimpulan dua sessi sebelumnya. b. Kemudian pemandu mengajak peserta untuk diskusi kelompok (1-2 kelompok, tergantung jumlah peserta). Pemandu mengajukan pertanyaan sebagai berikut: -

Kalau kita akan melakukan kegiatan monitoring rutin di posyandu kita, menurut peserta, apa manfaat dari kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring ini bagi posyandu kita?

-

Menurut peserta, siapa yang akan memanfaatkan data hasil monitoring ini?

c. Pemandu minta kepada peserta untuk membuat rincian selengkap-lengkapnya d. Setelah selesai berdiskusi, pemandu meminta peserta untuk membacakan hasil diskusinya e. Setelah semua kelompok membacakan hasil diskusinya, pemandu membuat kesimpulan.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

9


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Hand-Out Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring Apa itu Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring” Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring” adalah kegiatan pemantauan berkala yang khusus melihat pada aspek kesehatan dan higinitas yang merupakan penyumbang utama pada kondisi diare pada anak dibawah umur 3 tahun. Tujuan kegiatan Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring”: a. Untuk melihat penurunan angka diare pada anak di bawah umur 3 tahun secara berkala mulai tahun 2007 sampai dengan akhir periode program ESP b. Untuk melihat manfaat dan efektifitas kegiatan ESP yang dilakukan di satu lokasi tertentu mampu menyumbang upaya penurunan angka diare pada anak di bawah tiga tahun c. Untuk menentukan strategi yang tepat dalam membantu masyarakat menurunkan angka diare pada anak di bawah umur 3 tahun. Waktu Pelaksanaan Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring” Kegiatan Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring” ini akan dilakukan setiap enam bulan (dua kali dalam setahun). Lokasi Pelaksanaan Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring” Kegiatan Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring” akan dilaksanakan di lokasi tertentu yang telah dipilih. Lokasi terpilih adalah lokasi dimana ESP sedang melakukan kegiatan bersama masyarakat khususnya dalam kegiatan yang terkait dengan penyediaan air bersih, dan peningkatan kesehatan serta higinitas. Dalam setiap propinsi akan dipilih beberapa kabupaten utama dan di setiap kabupaten akan dipilih 2-4 lokasi. Lokasi ini diharapkan akan menjadi lokasi ESP yang memiliki kegiatan dalam jangka panjang. Yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring” Ada beberapa pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring”, yaitu: - Pewawancara/interviewer: kader posyandu yang telah dilatih dalam proses kegiatan dan pengambilan data Mini baseline atau “Sepuluh Menit Monitoring” -

Responden: diambil 30-50 rumah tangga yang memiliki anak di bawah tiga tahun (batita). Responden terpilih diutamakan berasal dari satu dusun atau beberapa dusun yang berdekatan untuk memenuhi jumlah batita yang diperlukan.

-

Penggabung Data: Tim ESP (dikoordinir oleh Health and Hygiene Specialist) dari masingmasing kantor regional akan mengumpulkan data dari masing-masing kader posyandu dan menggabungkan data secara propinsi untuk dianalisa

-

Peng-analisa Data: analisa data akan dilakukan di tingkat nasional setelah semua data dari masing-masing propinsi diterima di Jakarta. Analisa data akan dilakukan oleh Health and HygieneCoordinator dan Monitoring and Evaluation Specialist.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

10


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Tahapan kegiatan Mini Baseline/”Sepuluh Menit Monitoring”

Uji coba kuisioner dan pelatihan kader posyandu

Oktober 2006

Pelatihan kader posyandu di masingmasing Regional

November – Desember 2006

Pengambilan Data Tingkat Rumah Tangga

Pengumpulan Data Tingkat Regional

Setiap bulan Januari dan Juli , mulai tahun 2007 – 2009

Setiap bulan Februari dan Agustus, mulai tahun 2007 – 2009

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

Analisa Data Tingkat Nasional

Setiap bulan Maret dan September, mulai tahun 2007 – 2009

Penyampaian hasil analisa kepada masyarakat dan pihak lain

Setiap bulan Maret dan September, mulai tahun 2007 – 2009

11


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4.2.

SIKLUS PERPINDAHAN KOTORAN MANUSIA KE MULUT MANUSIA BAKTERI E-COLI Keluar dari Perut masuk Lewat Mulut

Siklus Perpindahan Kotoran Manusia ke Mulut Manusia Penghalang Penyebaran

WC Tradisional WC Leher Angsa

Mencuci dan Menutup Pemurnian dan Penyimpanan

Cuci Tangan pakai Sabun

LATAR BELAKANG: E. coli adalah tipe bakteri fecal coliform yang biasanya terdapat pada alat kelamin binatang dan manusia. E. coli adalah singkatan dari Escherichia coli. Adanya E. coli di dalam air adalah indikasi kuat adanya kontaminasi kotoran manusia atau hewan. Kotoran ini kemungkinan mengandung berbagai tipe organisme penyebab penyakit. Saat hujan, salju meleleh atau kondisi dimana hujan terjadi, E. coli melarut ke dalam empang, sungai, danau atau air bawah tanah. Kala air dari sumber-sumber ini digunakan dan air ini tidak dikelola dengan baik sesuai penggunaannya, E. coli akan bisa sampai di air minum kita. ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

12


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

E. coli O157:H7 adalah salah satu dari sekian ratus jenis bakteri E. coli. Meski kebanyakan jenisnya tak berbahaya dan hidup di alat kelamin manusia atau hewan yang sehat, jenis ini menghasilkan racun yang kuat dan bisa menyebabkan sakit parah. Infeksi bakteri ini bisa menyebaban diare berdarah yang cukup parah, kram perut, dan kadang-kadang juga diare tanpa darah. Seringkali, tidak disertai demam. Harus dicatat bahwa gejala-gejala biasa ditemukan dalam berbagai jenis penyakit, dan mungkin disebabkan oleh hal lain selain air minum yang terkontaminasi. Bagi khususnya kelompok anak balita dan usia lanjut, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi hemolytic uremic syndrome, dimana sel darah merah dihancurkan dan terjadi gagal ginjal. Peluang kejadiannya sekitar 2%-7%.Penyakit ini cukup berbahaya dan harus menerima perawatan di ICU. Transfusi darah dan dialysis ginjal biasanya dibutuhkan. Dengan perawatan yang intensif, angka kematian karena penyakit ini adalah 3%-5%. Gejala muncul dalam 2 sampai 4 hari, tapi bisa berlanjut sampai 8 hari. Kebanyak orang bisa sembuh tanpa obat antibiotik atau perawatan khusus dalam 5-10 hari. Penyebab diare lain juga harus dihindari, misalnya loperamide (Imodium). Balita, orang berusia lanjut, dan mereka yang menderita penyakit dalam jangk awaktu lama, misalnya kanker atau AIDS.

TUJUAN: 1. Memahami perjalanan dan penyebaran biota mikro (mikro-organisme) dari kotoran manusia ke mulut dan kembali ke perut yang salah satunya menjadi penyebab diare serta menentukan cara-cara mencegah dan menghalangi penyebaran mikroorganisme tersebut. 2. Masyarakat menjadi sadar untuk berperilaku bersih dalam kehidupannya sehari-hari dan mengembangkannya ke masyarakat lain.

KELUARAN: 1. Pemahaman akan pola perputaran (siklus) bakteri coly sebagai dasar pengembangan prilaku hidup bersih. 2. Kemampuan mengambil keputusan sendiri berdasar pengamatan dan analisa lapangan untuk berprilaku bersih baik pada tingkatan individual, keluarga, maupun kelompok masyarakat.

POKOK BAHASAN: 1. Diagram perpindahan kuman melalui air, tanah, lalat dan tangan. Berikut penjelasan tentang bagaimana caranya memotong jalur perpindahan kuman tersebut. 2. Hal-hal apa saja yang dapat membantu atau menghambat seseorang untuk memahami dan menerapkan ’konsep bersih’ ini pada dirinya, keluarga maupun lingkungannya 3. Bagaimana menemukan cara-cara yang sederhana untuk menjelaskan ’konsep bersih’ bagi diri sendiri maupun orang lain.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

13


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

BAHAN DAN ALAT: Flip chart, kertas plano berbagai ukuran dan warna (minimal 4 warna untuk merepresentasi ke 4 cara perpindahan kuman), potongan-potongan gambar transmisi kuman dari tinja ke manusia, spidol, lakban.

WAKTU: Total waktu yang dibutuhkan adalah 4 jam, pembagian waktu dapat dilihat pada penjelasan langkah-langkah dibawah ini.

LANGKAH-LANGKAH: 1. Pengamatan Lapangan : Setiap peserta diminta untuk mengamati aktivitas hidup mereka dalam sehari dan membuat catatan secara sederhana. Hal-hal yang perlu detail diamati adalah:

Semua hal yang dilakukan oleh tangan dari bangun tidur sampai dengan mau tidur.

Proses penyediaan air minum yang diminum sehari-hari.

Gerak-gerik lalat selama beberapa menit

Perpindahan tanah dari suatu media ke media lain.

2. Diskusi Kelompok : Peserta dibagi ke dalam 5 kelompok untuk mendiskusikan hasil pengamatannya. Untuk menajamkan proses diskusi, setiap kelompok membahas hal-hal sebagai berikut:

hubungan unsur lingkungan seperti; tanah, lalat, air, tinja dan manusia. Selanjutnya peserta menyusun potongan-potongan gambar siklus perpindahan mikro-organisme.

mengidentifikasi penyakit-penyakit yang disebabkan hal-hal diatas dan membuat urutan berdasar pada yang paling sering terjadi di masyarakat.

menyusun perilaku atau aktivitas hidup untuk memblok penyebaran / peredaran mikro organisme dari perut ke mulut, seperti cuci tangan pakai sabun, WC dengan septitank, perlakuan air dan makanan, penyimpanan makanan, dll.

3. Presentasi : Hasil diskusi kelompok dipresentasikan ke kelompok lain dengan penjelasan dan ’exercise’ diagram pemindahan kuman 4. Kesimpulan : Untuk mengerucutkan proses belajar topik ini, mintalah peserta untuk menyusun konsep bersih diri, keluarga dan masyarakat, selanjutnya memikikirkan dan menemukan dalam kelompok cara-cara sederhana untuk me njelaskan tentang ’konsep bersih’ terhadap kelompoknya maupun orang lain/masyarakat.

PERTANYAAN PROSES PENGAMATAN: 1. Apa yang dilakukan oleh tangan untuk kegiatan kebersihan sepanjang hari, dari bangun tidur sampai dengan mau tidur. 2. Apa yang dilakukan lalat (apa saja yang dihinggapi) di rumah, luar rumah dan lingkungan sekitar. 3. Amati dari mana air di ambil, diperlakukan sebelum masak dan setelah dimasak. ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

14


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4. Apa saja yang ada dalam tanah/ligkungan (terdapat di atas tanah, yang terlihat secara kasat mata dan apa dibalik yang kasat mata) dengan mengamati lingkungan sekitarnya.

PERTANYAAN-PERTANYAAN PROSES DISKUSI: 1. Apakah ada hubungan antara hal-hal yang diamati terhadap persebaran penyakit? 2. Perilaku apa yang dapat mencegah persebaran kuman/mikro organis.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

15


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

CATATAN PEMANDU: Apa itu diare? Diare (mencret) adalah berak encer (biasanya 4 x atau lebih dalam sehari), kadang-kadang disertai: - Muntah - Badan lesu atau lemah - Panas - Tidak nafsu makan - Darah dan lendir dalam kotoran Apa penyebab Diare? 1. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit 2. Allergi terhadap makanan atau obat tertentu 3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: o Campak o Infeksi telinga o Infeksi tenggorokan o Malaria, dan sebagainya Apa yang terjadi bila anak terkena Diare? 1. Diare (mencret) terutama pada balita sangat berbahaya. Karena dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan. 2. Diare dapat berakibat pada gizi buruk dan membawa anak pada kondisi kekurangan gizi. 3. Anak yang mengalami diare parah sebanyak 5 kali sebelum menginjak usia 5 tahun, berpotensi untuk merusak pertumbuhan jaringan sel otaknya. Apakah kematian akibat Diare (mencret) dapat dicegah? Sebagian besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan hanya dengan pemberian cairan pengganti seperti Oralit dan meneruskan pemberian makanan seperti biasa. Apa gejala anak yang mengalami Diare? - Gejala diare tanpa dehidrasi (kekurangan cairan) : Berak cair 1-2 kali sehari, tidak muntah, tidak haus, masih mau makan dan bermain. - Gejala diare dengan dehidrasi ringan/sedang: Berak cair 4-9 kali sehari, kadang muntah 1-2 kali sehari, kadang panas, haus, tidak mau makan dan badan lesu lemas. - Gejala diare dengan dehidrasi berat: Berak cair dan muntah terus-menerus, haus sekali, mata cekung, bibir kering dan biru, tangan dan kaki dingin, sangat lemah, tidak mau makan, tidak mau bermain, tidak kencing 6 jam atau lebih, kadang-kadang dengan kejang dan panas tinggi Bagaimana mencegah penyakit Diare:? Penyakit diare dapat dicegah melalui memutus mata rantai perpindahan bakteri e-coli: 1. Cuci Tangan pakai sabun 2. Membuang sampah dengan benar agar tidak ada lalat. 3. Membuang feses di WC atau kakus 4. Memurnikan air (direbus, sodis, klorinasi, dll) 5. Menutup makanan dan menyimpan air minum diwadah yang tertutup. ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

16


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Dan juga: 1. Pemberian ASI (Air Susu Ibu) 2. Pemberian makanan pendamping ASI yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 4 bulan

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

17


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Handout

DIARE fakta dan mitosnya FAKTA Penyebab diare

Pencegah diare

MITOS

-

Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit.

-

Salah makan (terlalu pedas, asam)

-

Allergi terhadap makanan atau obat tertentu.

-

Perubahan cuaca dari panas ke hujan atau sebaliknya

-

Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: o Campak o Infeksi telinga o Infeksi tenggorokan o Malaria, dan sebagainya

-

Salah satu tanda perkembangan anak balita

-

Alasan mistis/klenik

-

Mencuci tangan pakai sabun

-

-

Menggunakan sumber air yang aman

-

Buang air besar dan sampah pada tempatnya

Penangkal klenik (mis. Membawa bawang putih mentah ke tempat ramai untuk menangkal upaya klenik)

-

Tidak menkonsumsi makanan dingin, misalnya es lilin

-

Memakai pakaian yang hangat agar tidak kedinginan sehingga terhindar perut kembung dan mencret

-

Menghindari makanan yang terlalu pedas atau asam

-

-

Menghindari pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan yang kotor. Pemberian ASI (Air Susu Ibu) Pemberian makanan pendamping ASI yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 4 bulan

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

18


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

FAKTA Penyembuh diare

-

Pemberian cairan pengganti atau ORALIT Untuk mencegah dehidrasi.

-

ASI (Air Susu Ibu) diteruskan

-

Makanan diberikan seperti biasanya

-

Bila keadaan anak bertambah berat, segera bawa ke Puskesmas terdekat

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

MITOS -

Perawatan untuk menangkal pengaruh klenik

-

Memanfaatkan cara-cara tradisional penyembuh diare misalnya: memakai penangkal pengaruh klenik lewat jasa dukun, tidak keluar rumah.

-

Konsumsi jamu/herbal

19


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4.3.

MENGENAL TEKNIK DASAR WAWANCARA

LATAR BELAKANG: Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sebuah wawancara atau interview. Keakuratan data yang dikumpulkan akan sangat tergantung kepada proses sebuah wawancara atau interview dilakukan. Proses pengumpulan data melalui sebuah wawancara akan sangat berbeda dengan metode yang lainnya karena akan sangat ditentukan pada situasi dan kondisi saat wawancara dilakukan. Oleh karena itu diperlukan teknis wawancara yang tepat agar data yang diperlukan dapat diambil secara akurat.

TUJUAN: Sessi ini bertujuan untuk melatih kader posyandu agar memahami teknik wawancara yang benar agar proses wawancara berjalan dengan lancar dan nyaman sehingga data yang akan diambil akan sesuai dengan yang diharapkan.

KELUARAN: Peserta dilatih dan mampu melakukan wawancara dengan tepat sehingga data yang diambil dalam mini baseline/sepuluh menit monitoring sesuai dengan yang ditetapkan.

POKOK BAHASAN: 1. Diskusi dan praktek teknik wawancara yang tepat. 2. Etika wawancara. 3. Praktek mengajukan pertanyaan sesuai Kuisioner

BAHAN DAN ALAT: Kertas plano, spidol, lakban, Contoh kuisioner.

WAKTU: Total waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam. Sessi ini dibagi menjadi menjadi 2 bagian yaitu teknik dasar wawancara dan etika wawancara. Diantara dua bagian ini akan disisipi dengan sessi penjelasan kuisioner.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

20


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

LANGKAH-LANGKAH: a. Pemandu menjelaskan kepada peserta tujuan dan pentingnya sessi ini b. Minta peserta untuk membuat lima pertanyaan bebas. Minta peserta menulis pertanyaannya dalam kertas meta plan. Satu meta plan untuk satu pertanyaan. c. Kemudian minta peserta membentuk pasangan. Secara bergantian minta peserta menanyakan pertanyaan yang dibuatnya kepada pasangannya. Minta pasangannya mencatat jawabannya. d. Setelah semua pertanyaan ditanyakan dan dijawab, minta peserta menempelkan pasangan pertanyaan dan jawaban di dinding. e. Pemandu kemudian mengumpulkan pertanyaan yang ada ke dalam dua jenis pengelompokkan, yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. f.

Pemandu menanyakan kepada peserta perbedaan dari pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.

g. Bagikan kuisioner kepada peserta, beri peserta waktu 5-10 menit untik membaca kuisioner h. Pemandu mengajak peserta untuk mendiskusikan jenis-jenis pertanyaan yang ada di kuisioner. i.

Pemandu mengakhiri sessi ini dengan menyimpulkan model pertanyaan kuisioner.

Catatan untuk Pemandu: Terkait dengan model kuisioner, setiap pertanyaan akan disediakan pilihan jawaban, tidak satupun pertanyaan akan dijawab dengan jawaban bebas (pertanyaan terbuka). Model kuisioner ini adalah gabungan dari pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup, artinya pertanyaan bisa saja merupakan pertanyaan terbuka, namun jawabannya harus sesuai dengan pilihan yang telah disediakan dengan tanpa mengarahkan responden.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

21


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Handout Environmental Services Program (ESP) - USAID KUISIONER SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE INFORMASI UMUM: Waktu Wawancara No Kuesioner: ________________________

Musim Kemarau ..................................................... 1

Tanggal Wawancara: ____________________

Musim Hujan ........................................................... 2

Lokasi Propinsi:

Kantor Regional:

1. Sumut

2. DKI Jakarta

3. Jabar

1. Medan

2. Jakarta

3. Bandung

4.Jateng

5. Yogya

6. Jatim

4. Yogya

5. Surabaya

6. Malang

Kabupaten (isi nama kabupaten/kota lokasi): Kecamatan (isi nama kecamatan lokasi): Desa/Kelurahan (isi nama desa/kelurahni): Dusun/RW (isi nama dusun/RW lokasi): Data Responden Nama Ibu: ________________________

Umur Ibu: ____________________(tahun)

Nama Batita: ____________________L/P

Umur Batita termuda: ___________ (bulan)

Data Pewawancara Nama Pewawancara (isi dengan nama pewawancar, bisa 1 atau 2 nama):

1. ______________________________

Asal Posyandu (isi dengan nama posyandu):

________________________________

2. ______________________________

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

22


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

No.

Pertanyaan Pengamatan

Pencatatan Data

Ke

Prosentase Anak Usia Dibawah 36 Bulan yang Menderita Diare Dalam 2 Minggu Terakhir 1

Dalam 2 minggu terakhir ini, apakah anak ibu (sebutkan nama batita termuda) mengalami diare?

YA 1 TIDAK........................................................................................ 2 TIDAK TAHU .......................................................................... 3

SAMPAIKAN: diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan sebanyak tiga kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Prosentase Penggunaan Sabun untuk Cuci Tangan 2

3

Apakah ibu menggunakan sabun hari ini atau kemarin?

YA ......................................................................................................1

Mohon diingat-ingat kembali, mulai dari kemarin sampai hari ini, untuk apa saja ibu memakai sabun?

I. Mulai kemarin sampai hari ini, untuk apa memakai sabun:

Mohon ingat-ingat mulai dari bangun tidur pagi sampai tidur malam hari.

TIDAK...............................................................................................2

Æ No.4

CUCI PAKAIAN/PERALATAN.................................................. A MANDI ............................................................................................ B MANDIKAN ANAK.....................................................................C MENCUCI TANGAN ANAK ....................................................D CUCI TANGAN SENDIRI: SESUDAH BEKERJA DILUAR .....................................................E

Yang benar-benar Ibu lakukan saja.

SESUDAH BERSIHKAN RUMAH ..............................................F SESUDAH BUANG AIR BESAR ................................................G SESUDAH MENCEBOKI ANAK ...............................................H SEBELUM MENYUAP ANAK.......................................................I

BILA MENJAWAB JAWABAN E-K, MAKA TANYAKAN JUGA: Seberapa biasa ibu mencuci tangan pakai sabun pada ....

SEBELUM MENYIAPKAN MAKANAN .....................................J SEBELUM MAKAN ....................................................................... K LAINNYA (SEBUTKAN) ___________ .................................L II. Seberapa Biasa Ibu Mencuci Tangan Pakai Sabun:

(BACA JAWABAN E-K) CUCI TANGAN SENDIRI

II. Seberapa biasa

PILIH:

E. SESUDAH BEKERJA DILUAR......................................... 1-2-3

1.

Selalu

F. SESUDAH BERSIHKAN RUMAH .................................. 1-2-3

2.

Jarang

G. SESUDAH BUANG AIR BESAR.................................... 1-2-3

3.

Tidak pernah

H. SESUDAH MENCEBOKI ANAK................................... 1-2-3 I. SEBELUM MENYUAP ANAK........................................... 1-2-3 J. SEBELUM MENYIAPKAN MAKANAN......................... 1-2-3 K. SEBELUM MAKAN ........................................................... 1-2-3 L. LAINNYA (SEBUTKAN) ___________..................... 1-2-3

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

23


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Prosentase Anak-Anak Usia Dibawah Tiga Tahun yang Buang Air Besar dengan Benar 4

Terakhir kali, di mana (SEBUTKAN NAMA BATITA TERMUDA) buang air besar?

WC/KAMAR MANDI....................................................................1 MENGGUNAKAN PAMPERS .....................................................2 PISPOT..............................................................................................3 DI LANTAI DI DALAM RUMAH ...............................................4 DI LANTAI/HALAMAN DI LUAR RUMAH ............................5 DI CELANA.....................................................................................6 PARIT AIR KOTOR.......................................................................7 DI SUNGAI ATAU ALIRAN AIR LAINNYA...........................8 DI KEBUN/KOLAM CEMPLUNG..............................................9 LAINNYA (SEBUTKAN) _____________________ ..... 10

5

Saat itu, kemana kotoran si (SEBUTKAN NAMA BATITA) dibuang?

BUANG ATAU BILAS KE DALAM WC/KAKUS ..................A BUANG ATAU BILAS KE DALAM SALURAN AIR ATAU PARIT ......................................................................................... B CUCI DAN DIBUANG DI TEMPAT TERBUKA ...................C DI BUANG KE TEMPAT SAMPAH.......................................... D DIKUBUR.........................................................................................E DIBIARKAN SAJA..........................................................................F DI KEBUN...................................................................................... G DI SUNGAI.....................................................................................H DI KOLAM IKAN............................................................................I LAINNYA(SEBUTKAN)______________________ .........J

BILA LANGSUNG DIBUANG, kemana kotoran itu dibuang? BILA DIBILAS/ DICUCI DENGAN AIR, kemana airnya dibuang? 6

Apa jenis jamban/kakus/WC yang biasa digunakan anggota rumah tangga ibu? GALI: Seperti apa bentuknya bu? TANDAI SEMUA JAWABAN

7

Maaf ibu, boleh tahu dimana terakhir kali ibu buang air besar?

Ke

LEHER ANGSA/ SIRAM DENGAN TANKI SEPTIK..............1 LEHER ANGSA/ SIRAM DENGAN CUBLUK.........................2 LEHER ANGSA/ SIRAM KE SUNGAI/ PARIT .........................3 TANPA LEHER ANGSA/ NON SIRAM/ JUMBLENG ...........4 JAMBAN DENGAN KERANJANG (KOTORAN DIPINDAHKAN SECARA MANUAL) ................................................................5 JAMBAN GANTUNG/HELIKOPTER/DI ATAS KOLAM .....6 TIDAK ADA FASILITAS SUNGAI............................................................................................7 KEBUN..............................................................................................8 SEMAK ..............................................................................................9 KANTONG PLASTIK ................................................................ 10 LAINNYA (SEBUTKAN) _________________________________ ................ 11 FASILITAS JAMBAN RUMAH TANGGA.................................1 DI TEMPAT IBADAH....................................................................2 DI SEKOLAH...................................................................................3 DI TEMPAT KERJA ........................................................................4 DI FASILITAS JAMBAN UMUM LAINNYA, SEBUTKAN.....5 TIDAK ADA FASILITAS: SUNGAI............................................................................................6 KEBUN..............................................................................................7 SEMAK ..............................................................................................8 KANTONG PLASTIK ...................................................................9

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

24


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Persentase Rumah Tangga yang Menerapkan Pengelolaan Sampah Terbatas 8

Bagaimanakah kebiasaan pembuangan sampah di rumah tangga ibu? GALI: Bisa digambarkan seperti apa?

Ke

DIKUMPULKAN DI RUMAH, DIANGKUT PETUGAS DARI PEMERINTAH/ PEMDA/ KELURAHAN.......................... 11 MASYARAKAT/ DIKELOLA RT atau RW...................... 12 PERUSAHAAN SWASTA .................................................. 13 DIKUMPULKAN DI SEBUAH TEMPAT BERSAMA, DIANGKUT PETUGAS DARI PEMERINTAH/ PEMDA/ KELURAHAN.......................... 21

BILA DIANGKUT: Diangkut oleh siapa bu?

MASYARAKAT/ DIKELOLA RT atau RW...................... 22 PERUSAHAAN SWASTA .................................................. 23 DIBUANG DI HALAMAN RUMAH KE DALAM LUBANG LALU DIKUBUR ......................... 31 KE DALAM LUBANG LALU DIBAKAR.......................... 32 KE DALAM LUBANG & DIDIAMKAN ........................... 33 TIDAK ADA LUBANG, DI TUMPUK & DIDIAMKAN34 TIDAK ADA LUBANG, DI TUMPUK LALU DIBAKAR35 DIBUANG DI LUAR HALAMAN RUMAH KE LUBANG SAMPAH/ TEMPAT PEMBUANGAN..... 41 KE SUNGAI............................................................................ 42 KE KALI/ SUNGAI KECIL................................................... 43 KE SELOKAN/ PARIT ......................................................... 44 KE LUBANG GALIAN/ KOLAM IKAN/ TAMBAK ...... 45 KE RUANG TERBUKA ....................................................... 46 TIDAK TAHU DIMANA..................................................... 47 LANGSUNG DIBAKAR ...................................................... 51 LANGSUNG DIKUBUR...................................................... 61 JADIKAN MAKANAN BINATANG ................................ 71 DIDAUR ULANG ................................................................. 81 DIBUAT KOMPOS ............................................................... 91 LAINNYA (SEBUTKAN) _________________......... 96 TIDAK TAHU........................................................................ 97

9

Jenis sampah seperti apa saja yang biasanya ibu pisahkan?

TIDAK ADA PEMISAHAN .........................................................A

Æ No.11

ORGANIK/ SAMPAH BASAH/ DAPUR.................................. B LOGAM ...........................................................................................C

TANDAI SEMUA JAWABAN

GELAS/BOTOL KACA ............................................................... D PLASTIK ...........................................................................................E LAINNYA (SEBUTKAN)_______________________ ....F

10

Biasanya sampah yang sudah dipilah/dipisahkan, kemudian diapakan?

DIBUAT KOMPOS .......................................................................A DIBUAT MENJADI BARANG YANG LAIN........................... B DIJUAL.............................................................................................C LAINNYA (SEBUTKAN)_______________________ .. D

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

25


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Prosentase Rumah Tangga yang Menerapkan Pengelolaan Air Minum yang Aman 11

Apa sumber air minum yang biasa digunakan oleh rumah tangga ibu? GALI: Seperti apa sumber itu bu? CATATAN: AIR ISI ULANG ADALAH AIR YANG DIBELI DITEMPAT PENGISIAN AIR, AIR KEMASAN ADALAH AIR YANG DIJUAL DALAM GALON/BOTOL YANG DISEGEL. SUMUR TERLINDINGI: BERCINCIN, BERLANTAI SEMEN, TERTUTUP

AIR LEDENG PDAM LEDENG SAMPAI DI DALAM RUMAH.......................... 11 LEDENG SAMPAI DI HALAMAN/GEDUNG................ 12 LEDENG UMUM/HIDRAN ................................................ 13 SUMUR SUMUR BOR (POMPA TANGAN, MESIN) ................... 21 SUMUR GALI TERLINDUNGI .......................................... 22 SUMUR GALI TIDAK TERLINDUNGI............................ 23 MATA AIR MATA AIR TERLINDUNGI................................................ 31 MATA AIR TIDAK TERLINDUNGI ................................. 32 AIR HUJAN ............................................................................ 41 PENJUAL AIR ISI ULANG.............................................................................. 51 KERETA/ GEROBAK ........................................................... 52 TRUK AIR............................................................................... 53 AIR BOTOL KEMASAN...................................................... 61 AIR PERMUKAAN (SUNGAI/KOLAM/DANAU/DAM/ ALIRAN/ KANAL/ SALURAN IRIGASI............................ 71 LAINNYA (SEBUTKAN)____________________... 96

MATA AIR TERLINDUNGI: ADA BAK SEMEN, TERTUTUP 12

A.

Apa yang biasanya Ibu dilakukan agar air mentah menjadi air yang layak diminum?

APA YANG BIASA DILAKUKAN ORANG?

Pernahkah mendengar/tahu tentang cara lain …

BACAKAN CARA LAIN YANG TIDAK DISEBUT SECARA SPONTAN C.

Cara apa yang pernah dilakukan untuk memurnikan air di rumah ibu?

CATAT JAWABAN SESUAI RESPON Catatan Kader: MEMURNIKAN AIR BERARTI MEMBUAT AIR MENTAH MENJADI LAYAK DIMINUM

B

C

Beri tanda “X” bila menjawab

PERNAH MENDENGAR (BACAKAN PILIHANNYA)

PERNAH MELAKUKAN? (BACAKAN PILIHANNYA)

YA

TD K

YA

TD K

1. MEREBUS AIR

1

2

1

2

2. MENGGUNAKAN KAPORIT

1

2

1

2

3. MENGGUNAKAN AIR RAHMAT

1

2

1

2

4. BILA ADA PRODUK LAIN, SEBUTKAN_________ ______

1

2

1

2

5. AQUATABS/TABLETS

1

2

1

2

6. MENGGUNAKAN PENYARING DARI KAIN

1

2

1

2

7. MENGGUNAKAN CARA PENYARINGAN LAINNYA (LISTRIK, KERAMIK, PASIR, TEMPAT PENADAH)

1

2

1

2

8. MENGGUNAKAN TAWAS

1

2

1

2

9. MENJEMUR AIR

1

2

1

2

10. LAINNYA (SEBUTKAN) _____________

1

2

1

2

TUNGGU JAWABAN SPONTAN B.

A

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

26


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

13

Di mana Ibu menyimpan air siap minum?

DALAM WADAH (EMBER, JIRIGEN, BOTOL, DRUM, TEKO, GENTONG) .................................................................................................. 1

Æ No.16

TANGKI PENYIMPANAN/ BAK TERTUTUP ...................................... 2

Æ No. 16

TIDAK ADA TEMPAT KHUSUS.............................................................. 3

14

BILA PAKAI WADAH: Seberapa besar mulut wadah itu?

SEMUANYA MULUT SEMPIT.................................................................. A SEMUANYA MULUT LEBAR ....................................................................B MULUT SEMPIT DAN LEBAR ................................................................. C

GALI: Bisa digambarkan bu? (MULUT SEMPIT= SEKITAR 3CM ATAU LEBIH KECIL) 15

BILA GUNAKAN WADAH: Apakah wadahnya tertutup?

SEMUA TERTUTUP..................................................................................... 1 SEBAGIAN TERBUKA ................................................................................ 2 SEMUA TERBUKA ....................................................................................... 3

CATATAN HASIL PERMINTAAN DEMONSTRASI Prosentase Ibu yang Mencuci Tangan Secara Benar dengan Sabun pada Waktu-waktu yang Tepat 16

Dapatkah ibu perlihatkan cara Ibu biasanya mencuci tangan? CATATAN KADER: PERHATIKAN CARA IBU MENCUCI TANGAN DAN JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI.

APA YANG DILIHAT

YA

TIDAK

A.

TERLIHAT MEMBASAHI TANGANNYA DENGAN AIR YANG MENGALIR?

1

2

B.

TERLIHAT MENGGUNAKAN SABUN?

1

2

C.

TERLIHAT KEDUA TANGANNYA DIGOSOK-GOSOK?

1

2

D.

TERLIHAT TANGANNNYA DI BILAS AIR YANG MENGALIR?

1

2

E.

TERLIHAT TANGANNYA DIKERINGKAN DENGAN HANDUK/ LAP/ KAIN?

1

2

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

27


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4.4.

MEMAHAMI ETIKA WAWANCARA

LATAR BELAKANG: Dalam melaksanakan sebuah wawancara, agar proses wawancara berjalan dengan lancer tanpa adanya gangguan diperlukan pemahaman tentang etika wawancara. Etika ini perlu dipahami oleh seorang pewawancara/interviewer agar pewawancara dapat memperoleh data yang akurat dan responden merasa tidak tertekan. Dengan adanya kondisi yang nyaman bagi kedua belah pihak, maka wawancara akan berjalan dengan lancar.

TUJUAN: Sessi ini bertujuan agar peserta latihan yang akan menjadi pewawancara/interviewer kegiatan Mini Baseline/Sepuluh Menit Monitoring mengetahui hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama dalam proses wawancara.

KELUARAN: Peserta mengetahui hal-hal yang boleh dilakukan dan yang sebaiknya dihindari selama dalam proses sebuah wawancara.

POKOK BAHASAN: Etika wawancara.

BAHAN DAN ALAT: Kertas plano, spidol, lakban, Contoh kuisioner.

WAKTU: Total waktu yang dibutuhkan adalah 1 jam.

LANGKAH-LANGKAH: a. Pemandu membuka sessi dengan mengajak peserta melihat kembali hasil sessi “penjelasan kuisioner� b. Pemandu membagi peserta menjadi 2-3 kelompok, tergantung jumlah peserta yang dilatih. c. Minta peserta mendiskusikan dan mengisi tabel berikut ini:

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

28


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

No

Hal-hal Yang Boleh dilakukan

Point

1

Sebelum wawancara dimulai

2

Saat mengajukan pertanyaan

3

Saat melakukan pengamatan

4

Jika dalam proses wawancara muncul gangguan

Hal-hal yang sebaiknya dihindari

5

d. Pemandu meminta peserta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Minta kelompok yang lain untuk bertanya dan mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas dalam pemaparan kelompok yang presentasi. e. Diakhir sessi, pemandu meyimpulkan hasil diskusi dengan mengingatkan kembali kepada peserta etika berwawancara dan minta peserta untuk memperhatikan hal-hal ini dalam praktek wawancara yang akan dilakukan di sessi selanjutnya.

Catatan untuk Pemandu: No 1

2

Point Sebelum wawancara dimulai

Saat mengajukan pertanyaan

Hal-hal yang sebaiknya dilakukan -

Memperkenalkan diri

-

Menjelaskan tujuan wawancara

-

Meminta kesediaan responden untuk diwawancarai

-

Bertanya sesuai dengan pertanyaan dalam kuisioner (tidak ditambah dan dikurangi)

-

Bertanya kepada responden dengan suara jelas saat

-

Tidak mengarahkan jawaban peserta

-

Mengajukan pertanyaan sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

Hal-hal yang sebaiknya dihindari -

Langsung menanyakan pertanyaan dalam kuisioner tanpa memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan meminta kesediaan responden untuk diwawancarai

-

Mengubah kalimat dalam pertanyaan

-

Bertanya kepada responden dengan suara pelan

-

Mengarahka jawaban peserta

-

Mengajukan pertanyaan tidak sesuai urutan yang ditetapkan

29


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

3

Saat melakukan pengamatan

Hanya mengamati dan mencatat kegiatan yang diperagakan oleh responden

-

Memberikan penjelasan terlebih dahulu kegiatan yang akan diperagakan oleh responden

-

Tidak memaksakan responden untuk terus melanjutkan wawancara

-

-

Jika memungkinkan hentikan wawancara sebentar kemudian dilanjutkan lagi

Memaksa responden untuk tetap melanjutkan wawancara

-

Wawancara harus dilakukan di rumah responden

-

-

Wawancara dilakukan sendiri-sendiri untuk setiap rumah tangga

Wawancara dilakukan di luar rumah (saat pertemuan posyandu, atau di tempat lain selain di rumah)

-

Wawancara dilakukan secara berkelompok

-

4

5

Jika dalam proses wawancara muncul gangguan

Lain-lain

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

30


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4.5.

CUCI TANGAN PAKAI SABUN DALAM KEGIATAN POSYANDU

LATAR BELAKANG: Pentingnya melakukan cuci tangan pakai sabun diharapkan akan menjadi kebiasaan masyarakat di tingkat rumah tangga. Kegiatan ini bisa disosialisasikan melalui kegiatan posyandu dimana kader posyandu akan mempromosikan bagaimana melakukan cuci tangan pakai sabun. Dalam kegiatan Sepuluh menit monitoring ini akan melihat bagaimana responden melakukan cuci tangan. Untuk memperkuat pemahaman bagaimana melakukan cuci tangan pakai sabun yang benar, maka kader posyandu harus memahami terlebih dahulu bagaimana cuci tabngan dilakukan dengan benar.

TUJUAN: Sessi ini bertujuan untuk melatih kader posyandu agar memahami teknik cuci tangan pakai sabun dengan benar sehingga akan mendasari pengamatannya terhadap responden yang melakukan praktek cuci tangan selama dalam proses Sepuluh Menit Monitoring. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan agar kegiatan cuci tangan pakai sabun akan dipromosika di kegiatan posyandu.

KELUARAN: Peserta mengerti cara cuci tangan pakai sabun yang benar yang akan dijadikan dasar untuk melakukan pengamatan terhadap responden mini baseline/sepuluh menit monitoring.

POKOK BAHASAN: 1. Pentingnya cuci tangan pakai sabun. 2. Praktek mencuci tangan pakai sabun. 3. Memahami kuesioner mini baseline/sepuluh menit monitoring untuk bagian pengamatan cuci tangan

BAHAN DAN ALAT: Kertas plano, spidol, lakban, alat-alat untuk cuci tangan pakai sabun.

WAKTU: Waktu yang dibutuhkan adalah 1 jam untuk mendiskusikan seluruh pokok bahasan yang dimaksud ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

31


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

LANGKAH-LANGKAH: a. Pemandu menjelaskan kepada peserta tujuan dan pentingnya sessi ini. b. Pemandu mengajak peserta untuk melihat kembali gambar siklus perpindahan kotoran manusia ke mulut manusia. c. Pemandu mengajak peserta untuk melihat salah satu komponen pemutus siklus dalam gambar tersebut, yaitu lewat tangan. d. Tanyakan kepada peserta apa yang harus dilakukan dengan tangan agar kotoran manusia tidak berpindah ke mulut manusia. Kemudian tanyakan mengapa penting untuk melakukan cuci tangan. e. Pemandu mengajak peserta untuk menuliskan langkah-langkah mencuci tangan dengan sabun secara benar. f.

Setelah langkah-langkah ini disepakati, kemudian pemandu menyiapkan peralatan cuci tangan dengan sabun dan minta peserta mempraktekkan bagaimana mencuci tangan dengan sabun secara benar. (tata cara mencuci tangan dengan sabun secara benar: lihat catatan pemandu)

g. Setelah praktek cuci tangan dengan sabun dilakukan, pemandu mengajak peserta melihat kembali melihat bagian akhir kuisioner tentang pengamatan praktek cuci tangan dengan benar. h. Pemandu mengajak peserta untuk mendiskusikan cara pengamatan praktek cuci tangan dengan sabun yang dilakukan oleh responden sekaligus cara yang benar dalam pencatatan hasil pengamatan. i.

Di akhir sessi pemandu mengajak peserta untuk mendiskusikan bagaimana kegiatan cuci tangan pakai sabun ini disosialisasikan di kegiatan posyandu.

Catatan untuk Pemandu: Cara Cuci tangan yang benar adalah: 1. Basuh tangan dengan air mengalir dan gosokkan kedua permukaan tangan dengan sabun secara merata, jangan lupakan sela-sela jari. 2. Bilas kedua tangan sampai bersih dengan air yang mengalir 3. Keringkan tangan dengan lap kain yang kering. Jika diperlukan, pemandu bisa membagikan kepada peserta pamflet atau brosur tentang cara cuci tangan pakai sabun yang dikeluarkan oleh ESP.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

32


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4.6.

PEMURNIAN AIR MINUM

LATAR BELAKANG: Penyediaan dan pengelolaan air munium yang aman adalah salah satu komponen yang akan dilihat dalam pelaksanaan mini baseline/sepuluh menit monitoring. Untuk memberikan landasan yang kuat bagi posyandu kader tentang penyediaan dan pengelolaan air minum yang aman, makan dalam pelatihan ini akan dibahas pentingnya dan bagaimana menyediakan air minum yang aman di rumah tangganya masing-masing. Apalagi air merupaka salah satu media persebaran bakteri e coli penyebab diare yang bersumber dari tinja manusia. Secara tidak langsung, air menyebarkan bakteri e-coli secara masuk ke pemukiman dan masuk ke ruang keluarga.

TUJUAN: Sessi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya penyediaan dan pengelolaan air minum yang aman yang akan memperkuat posyandu kader untuk melakukan mini baseline/sepuluh menit monitoring.

KELUARAN: Peserta memahami pentingnya air minum aman dan mengetahui bagaimana mendapatkan air minum yang aman.

POKOK BAHASAN: Peran air sebagai penyebar bakteri e-coli penyebab diare serta penyakit lain yang berhubungan dengan buruknya kualitas lingkungan serta bagaimana menyiapkan air minum yang aman.

BAHAN DAN ALAT: Kertas plano, spidol, lakban, contoh Air Rahmat dan alat-alat untuk penyediaan air minum dengan menggunakan Air Rahmat.

WAKTU: Waktu yang dibutuhkan adalah 1 jam untuk mendiskusikan seluruh pokok bahasan yang dimaksud.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

33


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

LANGKAH-LANGKAH: a. Pemandu menjelaskan kepada peserta tujuan dan pentingnya sessi ini. b. Pemandu mengajak peserta untuk kembali melihat kembali gambar siklus perpindahan kotoran manusia ke mulut manusia. c. Pemandu mengajak peserta untuk melihat salah satu komponen pemutus siklus dalam gambar tersebut, yaitu lewat pemurnian dan penyimpanan manakan. d. Tanyakan kepada peserta hal-hal apa saja yang biasa mereka lakukan untuk memurnikan air sehingga air siap diminum. Tulis jawaban peserta tanpa didebat e. Ajak peserta untuk mendiskusikan lebih details jawaban yang muncul. Jika hanya beebrapa jawaban muncul, berikan beberapa alternative cara lain untuk pemurnian air, misalnya dengan menggunakan Air Rahmat dan Sodis. f.

Tanyakan kepada peserta kira-kira apa manfaat dari cara lain ini dan bagaimana cara yang lain ini bisa membunuh bakteri e-coli.

g. Tanyakan kepada peserta, apakah mereka pernah menggunakan cara yang lain ini di rumah tangga mereka. Jika belum, mulailah untuk mempraktekkan cara pemurnian dengan Air Rahmat, sedangkan untuk cara yang lain dijelaskan oleh pemandu lebih rinci. h. Sebelum sessi berakhir, tanyakan kembali kepada peserta hal-hal lain yang belum jelas dari cara-cara pemurnian air minum. Pemandu menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta.

Catatan untuk Pemandu: Jika dalam membahas pertanyaan nomor 3, muncul jawaban ”merebus air”, maka ajak peserta untuk menyimpulkan beberapa hal, yaitu: Cara merebus air yang benar adalah: a. Tunggu 3 – 5 menit setelah air mendidih b. Dinginkan tanpa membuka wadah yang digunakan untuk merebus Cara yang benar menyimpan air yang siap diminum: a. Simpan dalam wadah tertutup b. Mencuci/membersihkan wadah penyimpanan air secara reguler (baik wadah air panas ataupun dingin) Catatan teknis terkait Air Minum Aman: Air adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa membutuhkan sekitar 55 60 % berat badan terdiri dari air, anak-anak sekitar 65 % sedangkan bayi sekitar 80 %. Kebutuhan manusia akan air sangatlah kompleks antara lain untuk masak, mandi, mencuci dll. Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air sekitar 60 – 120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang termasuk Indonesia tiap orang memerlukan 30 – 60 liter per hari. Diantara kegunaan air di atas, salah satu yang sangat penting adalah ”Kebutuhan Untuk Minum”. Oleh karena itu, untuk keperluan minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

34


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

Syarat-syarat air minum yang sehat yaitu: 1. Secara Fisik. persyaratan fisik adalah bening (tak berwarna), tidak berasa dan biasanya suhu air berada dibawah suhu udara di luarnya. 2. Secara Bakteriologis. Air minum yang sehat adalah air yag bebas dari segala bakteri terutama bakteri patogen. 3. Secara Kimia. Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu di dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di dalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Bahan kimia yang terdapat dalam air antara lain: Jenis Bahan

Kadar yang dibenarkan (mg/liter)

Fluor (F)

1 – 1,5

Chlor (Cl)

250

Arsen (As)

0,05

Tembaga (Cu)

1,0

Besi (Fe)

0,3

Zat Organik

10

Ph (Keasaman)

6,5 – 9,0

Air minum yang berasal dari mata air, sumur dan PDAM adalah sumber air yang dapat diterima sebagai air yang sehat, dan memenuhi ketiga persyaratan tersebut diatas, asalkan tidak tercemar oleh kotoran baik yang berasal dari manusia maupun hewan (Sumber: Ilmu Kesehatan Masyarakat by Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo) Karena air merupaka salah satu media persebaran bakteri e-coli penyebab diare yang bersumber dari kotoran/tinja manusia. Secara tidak langsung, air menyebarkan e-coli secara masif ke pemukiman dan masuk ke ruang keluarga. Ada berbagai macam cara pengolahan air minum secara sederhana, yaitu : 1. Dengan Cara Merebus 2. Menjemur/Pemanasan Matahari (Sodis) 3. Klorinase (Misalnya dengan Air Rahmat) Jika diperlukan, pemandu bisa membagikan kepada peserta pamflet atau brosur tentang cara pemurnian air minum yang dikeluarkan oleh ESP.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

35


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4.7.

PRAKTEK WAWANCARA

LATAR BELAKANG: Setelah peserta latihan mendapatkan penguatan materi teknis tentang kesehatan dan higinitas, serta memahami proses kegiatan mini baseline/sepuluh menit monitoring, peserta akan mempraktekkan melakukan pengambilan data melalui wawancara di salah satu responden yang terdekat denagn lokasi pelatihan.

TUJUAN: Sessi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada peserta tentang pengambilan data di tingkat rumah tangga agar peserta siap melakukan pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring. Selain itu diharapkan adanya masukan dari peserta agar proses wawancara bisa dilakukan dengan baik dan lancar.

KELUARAN: Peserta mengetahui cara melakukan pengambilan data melalui wawancara di rumah tanggan. Selain itu peserta juga mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan sbelum melakukan wawancara.

POKOK BAHASAN: Ada dua pokok bahasan dalm sessi ini, yaitu: 1. Praktek melakukan wawancara 2. Diskusi pembahasan hasil praktek wawancara

BAHAN DAN ALAT: Kertas plano, spidol, lakban, kuesioner wawancara, pensil dan buku catatan.

WAKTU: Total waktu yang dibutuhkan untuk sessi ini adalah 2 jam yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu 1 jam pertama untuk melakukan wawancara (termasuk perjalanan pulang dan pergi dari lokasi latihan) serta satu jam kedua untuk mendiskusikan pengalaman hasil wawancara.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

36


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

LANGKAH-LANGKAH: Sebelum Melakukan Wawancara: a. Pemandu menjelaskan kepada peserta tujuan dan pentingnya sessi ini. b. Pemandu membagi peserta menjadi beberapa kelompok kecil, 3 – 4 orang per kelompok dan meminta masing-masing kelompok kecil untuk melakukan praktek wawancara di salah satu rumah tangga yang sudah disiapkan. c. Pemandu meminta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan pembagian peran anggota kelompok selama proses wawancara: sebagai penanya, pencatat proses, pencatat waktu, pencatat hal-hal yang perlu diperbaiki. Serta meyiapkan peralatan yang diperlukan selama proses wawancara Setelah Melakukan Wawancara: a. Pemandu menanyakan kepada peserta hal-hal yang menarik selama proses wawancara. b. Dalam sessi pleno, pemandu mengajak peserta untuk mendiskusikan hasil wawancara dengan membahas beberapa hal di bawah ini: •

Waktu yang diperlukan selama wawancara

Pembagian peran dalam wawancara seperti apa? Jika nanti dalam wawancara yang sesungguhnya, bagaimana wawancara dilakukan, apakah dalam kelompok atau sendiri-sendiri?

Kesulitan apa saja yang dihadapi selama wawancara? Bagaimana permasalahan ini diselesaikan. Kalau masalah ini muncul dalam wawancara yang sesungguhnya, apak yang harus dilakukan oleh pewawancara? Melihat dari pengalaman praktek wawancara ini, menurut peserta, apakah masih ada masalah lain yang diperkirakan akan muncul selama wawancara yang sesungguhnya? Bagaimana diatasi?

Kalau dikaitkan dengan etika wawancara, apa yang seharusnya BOLEH dilakukan dan TIDAK BOLEH dilakukan? Apakah sesuai dengan yang disepakati dalam sessi etika wawancara?

Ajak peserta untuk mendiskusikan jawaban dari hasil praktek wawancara untuk setiap pertanyaan kuesioner. Diskusikan kembali jika ada hal-hal yang masih belum jelas yang dialami oleh peserta

Diskusikan secara khusus tentang pengamatan praktek cuci tangan. Catatan untuk Pemandu: •

Pengamatan Proses Cuci Tangan Pakai Sabun HANYA BOLEH DIAMATI, DILARANG BERTANYA ATAU MENJELASKAN selama proses wawancara

Jika responden bertanya untuk mengklarifikasikan, pewawancara bisa meminta melanjutkan terlebih dahulu bagaimana responden mencuci tangan, baru setelah selesai, bisa menjawab pertanyaan responden

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

37


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4.8.

PENYUSUNAN RENCANA PENGAMBILAN DATA DI MASINGMASING LOKASI

LATAR BELAKANG: Di akhir pelatihan sebelum proses pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring dilakukan, tim posyandu kader dari masing-masing lokasi perlu menyusun rencana untuk pengambilan data. Beberapa hal yang perlu dilakukan selama dalam proses Perencanaan yaitu seleksi responden, penentuan waktu pengambilan data, pembagian tugas antara tim posyandu kader, dan proses persiaapan pengambilan data. Jika Posyandu Kader menginginkan Tim ESP membantu proses persiapan pengambilan data seperti misalnya, mengingatkan kembali hal-hal penting dalam setiap pertanyaan, perbanyakan kuisioner dan formulir lain, pengambilan kuisioner yang sudah diisi, dan lain-lain.

TUJUAN: Sessi ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada posyandu kader tentang hal-hal yang perlu disiapkan dalam rangka pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring. Serta menentukan dukungan yang diperlukan oleh posyandu kader selama proses pengambilan data.

KELUARAN: Posyandu kader siap melakukan pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring di wilayahnya masing-masing.

POKOK BAHASAN: Pokok bahasan dalam sessi ini adalah hal-hal penting yang harus disiapkan sebelum melakukan pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring.

BAHAN DAN ALAT: Kertas plano, spidol, dan lakban.

WAKTU: Total waktu yang dibutuhkan untuk sessi ini adalah 1 jam untuk diskusi umum tentang persiapan yang harus dilakukan oleh Posyandu kader sebelum melakukan pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

38


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

LANGKAH-LANGKAH: a. Pemandu menjelaskan kepada peserta tujuan dan pentingnya sessi ini. b. Pemandu mengajak peserta untuk curah pendapat tentang hal-hal apa saja yang harus disiapkan sebelum melakukan pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring. c. Secara pleno, ajak peserta untuk mendiskusikan hal-hal tersebut satu per satu sampai semua peserta memahami apa yang harus dilakukan. d. Pemandu meminta tim kader posyandu dari setiap lokasi untuk membuat rencan pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring termasuk persiapannya serta dukungan yang diperlukan dari Tim ESP. e. Pemandu meminta tim kader posyandu untuk menjelaskan rencaan kerjanya dan membuat kesepakatan dengan tim ESP regional tentang dukungan yang diperlukan f.

Mengingat sessi ini adalah sessi terakhir dalam pelatihan, pemandu sekaligus menutup sessi ini dengan berdoa dan ucapan terima kasih atas waktu dan perhatian peserta selama mengikuti pelatihan ini.

Catatan untuk Pemandu: 1. Hal-hal penting selama proses persiapan pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring adalah: •

Seleksi responden

Penentuan waktu pengambilan data

Pembagian tugas antara tim posyandu kader

Dukungan yang diperlukan dari Tim ESP

2. Seleksi Responden. Kriteria yang perlu diperhatikan dalam seleksi responden: •

Menentukan terlebih dahulu jumlah responden yang akan diambil

Responden adalah keluarga yang memiliki bayi yang berumum tidak lebih dari satu tahun (saat pengambilan data pertama dilakukan). Penetapan umur ini dilakukan agar saat terakhir pengambilan data umur bayi dalam keluarga yang diamati perilakunya masih di bawah tiga tahun.

Responden diutamakan diambil dari kelompok posyandu di wilayah sendiri. Jika jumlah responden belum bisa dipenuhi, maka bisa ditambah dari posyandu terdekat agar mempermudah posyandu kader mengambil data.

Rumah tangga terpilih adalah penduduk tetap, bukan penduduk sementara karena akan diwawancarai sampai dengan tiga tahun mendatang

Posyandu kader diminta untuk membuat daftar calon responden dan hasil seleksi ini diserahkan kepada Tim ESP regional.

3. Penentuan waktu pengambilan data. Pengambilanm Data dilakukan setiap bulan Januari dan Juni setiap tahunnya. Diperkirakan setiap lokasi memerlukan waktu dua minggu untuk pengambilan data. Jadual pengambilan data diinformasikan kepada Tim ESP Regional agar bisa menentukan dukungan yang akan diberikan. ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

39


PANDUAN PELATIHAN UNTUK KADER POSYANDU DALAM RANGKA MINI BASELINE/ SEPULUH MENIT MONITORING UNTUK PENCEGAHAN DIARE

4. Pembagian tugas Tim Posyandu Kader. Mengingat bahwa dalam setiap lokasi ada beberapa posyandu kader, maka perlu dilakukan pembagian tugas siapa akan mengambil data di mana saja dan kapan pengambilan data akan dilakukan. 5. Dukungan yang diperlukan dari Tim ESP. Posyandu kader bisa menentukan hal-hal apa saja yang diperlukan dari Tim ESP untuk pengambilan data mini baseline/sepuluh menit monitoring, seperti misalnya: •

Penjelasan kembali untuk mengingat hal-hal penting setiap pertanyaan di kuisioner

Perbanyakan kuisioner

Pengembalian kuisioner yang sudah diisi

Hal-hal lain sebagaimana yang diperlukan

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID

40


ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM Ratu Plaza Building, 17th. Fl. Jl. Jend. Sudirman No. 9 Jakarta 10270 Indonesia Tel. +62-21-720-9594 Fax. +62-21-720-4546 www.esp.or.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.