Photostory/Photobook: Space and Place

Page 1

S

P

P

A

C

A

N

D

L

A

C

FAHMI I S

E

E


“Space is real in the same sense that commodities are real since (social) space is a (social) product” -Henri Lefebvre


Place Making : Masjid Cut Meutia Memaknai space dan place ternyata tidak sesederhana membalikan telapak tangan. Space biasa dipahami dengan imajinasi spasial dengan melibatkan kegiatan di dalamnya, dengan kata lain pemahaman space bersifat objektif/terukur juga secara subjektif melalui representasi dan makna sosial. Sementara place tidak memiliki batasan spasial/fisik tetapi melibatkan lokasi dan kondisi sosial, kondisi sosial mendahului spasial. Place memiliki semangat, impresi, memori yang melibatkan perasaan, ini yang membuat place unik dan membedaknnya dengan space.

Space sangaT memungkinkan dirubah oleh manusia/masyarakat menjadi place. Menurut filsuf juga penggagas fenomenologi Martin Heidegger, place making mungkin dilakukan dengan membina hubungan timbal balik manusia dan lingkungan fisik beingin-the-world. Lingkungan fisik akan memiliki makna

kasus Masjid Cut Meutia yang pada masa Belanda difungsikan sebagai kantor yang bersifat formal, namun saat ini difungsikan sebagai Masjid yang kental dengan nuansa transendental. Bangunan Masjid Cut Meutia berada di kawasan Gondangdia Jakarta, dulunya bernama N.V De Bowplo yang merupakan kantor perusahaan arsitek perumahan/perencanaan kota. Sebelum menjadi masjid bangunan ini berkali-kali beralih fungsi; kantor angkatan laut Jepang, kantor Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), kantor perumahan hingga kantor urusan agama. Sampai akhirnya paten dijadikan Masjid dengan nama Cut Meutia.

Place making menurut saya telah terjadi, pemaknaan

jika manusia yang menghuninya memberikan aksi dan interaksi di dalamnya.

bangunan tersebut bisa beragam, tergantung siapa yang memberikan aksi pada bangunan ini. Satu waktu tempat ini menjadi tempat yang bersejarah untuk seorang sejarawan, dalam waktu yang bersamaan tempat ini menjadi tempat paling suci untuk umat muslim yang hendak menghadap kepada-Nya.

Untuk itu saya tertarik mengulas bagaimana place making terjadi melalui photostory, mengambil studi

Selamat menikmati observasi yang saya lakukan dari waktu Ashar hingga Maghrib kali ini....


Babak pertama.

Terjun ke masa lalu, memaknai bangunan bersejarah N.V De Bowplo sebagai kantor biro arsitek yang mengembangkan kawasan Gondangdia itu sendiri.





Babak kedua.

Kini menjadi tempat suci. Pelebur kelas sosial melalui saf saat shalat, juga peredam nafsu masyarakat urban.






Place making terjadi. Kalibrasi arah dilakukan sesuai dengan peruntukan, membuat ruang tersebut menjadi “suci”. Karpet tidak dipasang lurus dengan arah bangunan, melainkan dibuat menyerong, hal ini dilakukan agar saat dilakukan shalat mengarah ke kiblat.






Babak tambahan.

Berdampingan dan komunal. Sebagai bangunan heritage atau sebagai bangunan peribadatan space tersebut telah memiliki pemaknaan place masing-masing, namun satu yang sama, yakni siapapun bisa datang untuk memaknainya lebih dengan memberikan aksi interaksi sosial di dalamnya; bercengkrama, beristirahat bahkan berdagang.







FAHMI I S Original Photos (2022) Jakarta, Indonesia 12630 Email. fahmails18@gmail.com Instagram. @fahmisidris


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.