FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
BENAR BERIMBANG
HARGA Rp.12500,-
MANFAAT BAGI KESEHATAN :
* Membuang racun di tubuh (Detoksifikasi) * Untuk darah rendah dan darah tinggi * Membuang angin dalam tubuh * Meningkatkan tidur yang berkualitas * penetral cafein dan penawar racun (antidot) * Untuk tonik, arthitis, diabetes, batuk, asthma * Untuk wasir, sakit kepala, maag, asam urat * Haluskan kulit dan awet muda (anti aging) * menurunkan demam, ramuan setelah bersalin * redakan sakit sendi dan sakit pinggang * Cocok bagi pekerja berat * Teman paling pas saat lembur * menghilangkan ketagihan merokok, dll
INILAH KOPI YANG MENINGKATKAN VITALITAS UNTUK KEHARMONISAN KELUARGA & SEMANGAT KERJA Sinergi 7 herba yang sudah terkenal khasiatnya untuk kesehatan, untuk vitalitas & mengobati berbagai penyakit. Insya Allah tidak mengandung kafein dan asam, sehingga asam aman untuk lambung dan jantung anda. Cocok dikonsumsi oleh pria dan wanita, juga untuk ibu hamil, menyusui, anak-anak hingga lanjut usia. TAWARAN ISTIMEWA UNTUK ANDA !!! “Berniaga sambil mendakwahkan produk Muslim Halalan Wathoyyiban” Dibuka pendaftaran agen kopi Radix Sinergi (Kopi Sehat) modal kecil, balik modal cepat plus gratis pelatihan dan pendampingan serta bergaransi dan Anda akan mendapatkan banyak peluang, Daftar sekarang juga, jangan sampai ketinggalan!!! Hubungi : 08971276689, 0812 7684 3501
Tiga gorong-gorong Rp 300 juta HALAMAN 3 penerbitan sporadik pulau mahitam diduga ’bodong’ HALAMAN 8 kades bantah terima upeti HALAMAN 11
Warga Pertanyakan Keabsahan Surat Kantor Desa
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
OPINI
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
BENAR BERIMBANG
PT. FAKTUAL BERITA LAMPUNG Akta Notaris No.175 Tanggal 20 Januari 2015 (Fahrul Rozi, SH) NPWP No.: 71.987.123.8-322.000 No. AHU : 0002986.AH.01.01 TAHUN 2015 Anggota SPS : No.32/Kep/I/2015 Dewan Redaksi Uce Nasir, Yulizar K, Iwan S, Sukarmin.SH, Nindian Saputra, Noverisman Subing, Dobur Manalu, Sidik. Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Uce Nasir Pemimpin Perusahaan Windri Widiarti Wakil Pemimpin Perusahaan Munzir Rinaldhy,SE Redaktur Ariza Zuzanfri Penasehat Hukum Ardiansyah, SH Liputan Provinsi Ebri Lampung Timur Damiri (Ka.Biro), Muklis, Haldun Lampung Tengah Wilayah Timur Berliansyah (Ka.Biro) Lampung Tengah (Gayabaru) Johanda S Tulang Bawang Hartawan Nur, SB, SH (Kabiro) Herman Pembina Lampung Selatan Sobki Roni,SH., (Koordinator) Agus Sahroni, SE., Joni Amsyah Sugeng Widodo, Habib Mukhlis Sopiyan Yakup. Lampung Selatan Anri Pratama S (Kabiro), Abdul Wahab, Irwan Sahid, Ghopur Ka. Perwakilan Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus Susanto Biro Pringsewu Dwi Purnomo (Ipung), Made Setiawan,Subali Budi Karyadi, Supriyanto. Biro Pesawaran Deva Ariyadi (Kabiro), Nasrin, Sopian Purba. Biro Way Kanan Rusdi,S.Sos. (Kabiro) Masriyanto, Herman, Heri Amanudin, Usman Hadi Biro Pesisir Barat Nasiarudin Effendi, Lukman
l
n l n l n
Biro Lampung Barat Adi Suwiknyo (Ka. Biro). Biro Mesuji Tabrani (Ka.Biro). Biro Tulang Bawang Barat Zainal. A (Ka. Biro), Heriyanto, Jazuli. Perwakilan Sumatera Selatan Iskandar B. Anang (Ka.Perwakilan) Perwakilan Jawa Barat (Bandung) Yusman (Ka.Perwakilan) Asong, Lia Aprilia. Manager Keuangan Windri Widiarti Kabag Keuangan & Umum Rizki Diah F Tarif Iklan Rp. 4000,- Per Baris (Min. 3 Baris Max. 10 Baris) Umum Display Rp.10.000,-/mmk(BW), Rp.16.000,-/mmk (Full Colour), Harga Belum Termasuk PPN 10% Harga Eceran Rp. 12.500,(luar kota tambah ongkos kirim) No. Rekening BCA: 0230929033 BRI: 5798-01-011580-53-6 BUKOPIN : 0505004943 Bank Lampung : 3910304112917 a.n UCE NASIR Penerbit PT. Faktual Berita Lampung Alamat Redaksi Pemasaran Jl.Amir Hamzah No.1 /Wolter Monginsidi No.69 Gotongroyong Bandar Lampung. Hp.0853 8427 1117 0812 7224 5525 Alamat Biro Bandar Lampung Perum Wana Asri. Jl.Tata Lestari Blok C4/9 Beringin Jaya Kemiling Bandar Lampung. Email : ucenasir.faktualnews@gmail.com Website : www.faktualnews.com Percetakan Media Tanjung Karang (isi diluar tanggung jawab percetakan)
Dahsyat.... harga tiga gorong-gorong di Desa Sukamaju, Kecamatan Punduhpidada Pesawaran nilainya Rp300 Juta. Yang benar saja dong pak.... Kepala sekolah dan komite diduga bersekongkol lakukan pungli Biar kalau masuk penjara ada kawannya.... Bupati dan Wakil Bupati terpilih akan dilantik pada 17 Februari mendatang Semoga amanah dalam mengemban tugas
STOP PERS Diberitahukan kepada jajaran pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, DPRD, Dinas, Kantor, Badan dan masyarakat setempat. Menerangkan bahwa :
HELDA SALAM Bukan Wartawan SKM FAKTUAL di Kabupaten Lampung Selatan. Adapun kegiatan jurnalistik yang bersangkutan, diluar tanggungjawab Redaksi.
REDAKSI
2
Media Reformasi dan Reformasi Media
T
ahun 2015 dan kini berlanjut memasuki 2016 media Indonesia khusus nya media cetak diliputi mendung agak kelabu. Oleh satu dan lain sebab beberapa koran dan majalah menghentikan penerbitannya. Yang agak mengejutkan Harian Sinar Harapan juga mengalami nasib sama. Padahal koran yang lahir tahun 1961 itu pada masa demokrasi terpimpin dan orde baru menjadi salah satu koran terkemuka. Dimasa jayanya tirasnya pernah mencapai 250.000 eksemplar. Koran ini pernah dibredel oleh penguasa orde baru karena pemberitaannya yang terlalu berani dan cukup menggegerkan penguasa waktu itu. Kemudian terbit kembali dengan nama baru “Suara Pembaruan”. Tapi sejak beberapa tahun yang lalu “Sinar Harapan” muncul kembali, semen tara Suar a Pem baruan tetap terbit. Keduanya merupakan koran sore dan merupakan koran-koran sore yang masih cukup punya pengaruh. Pertanyaan yang timbul adalah apakah media khususnya media cetak akan semakin pudar peranannya sebagai salah satu pilar demokrasi, karena saingan yang bertub-tubi dari media elek t r o n i k ? Ta p i khusus untuk Indone sia, ter n y a t a media cetak masih disukai pem bacanya. Dalam berbagai survai di Ibukota tahun 2015 masyarakat memang memilih televisi sebagai sumber berita nomor satu, tapi media cetak khususnya koran menduduki peringkat kedua. Peringkat ketiga diduduki media daring, selanjutnya berturut-turut adalah media sosial dan terakhir radio. Jadi saingan utama media cetak khususnya koran bu kanlah media online (daring), melain kan televisi. Ini khusus terjadi di Indonesia. Sedangkan di beberapa negara lain khususnya negara maju media daring tampil sebagai media saingan utama media cetak. Kembali ke peran media sebagai salah satu pilar demokrasi, dalam abad yang lalu bersama dengan institusi-institusi kekuasaan negara yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif, media merupak an komponen keempat sebagai pilar demokrasi. Tapi menurut mantan Ketua Mahka mah Konstitusi, Prof. Dr. Jimly Asshid diqie, pada abad ke-21 ini eksekutif, legislatif dan yudikatif masuk di satu cabang kekuasaan yang bernama negara. Tiga cabang kekuasaan lainnya adalah pemodal, masyarakat sipil, dan media. Saat ini, lanjut Jimly, ada kecenderungan empat cabang kekua saan akan bertumpuk ke satu tangan. Ini sangat membahayakan. Harus ada usaha untuk mencegah penum pukan kekuasaan di satu tangan. Misalnya, pengusaha besar menguasai industri media, lalu dia membuat partai dan kemudian berambisi ingin jadi presiden. Ini sangat mungkin terjadi, trennya sudah begitu, hanya sekarang belum berhasil. Bayangkan, presiden memegang empat cabang
Oleh: Pramudito Pemerhati Politik
kekuasaan. Ini bukan demokrasi lagi. Pandangan yang sejalan juga dikemu kakan oleh Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Azyumardi Azza. Ia mengingatkan adanya kecenderungan media yang sering dimanfaatkan untuk kepenting an pemiliknya. Jika dibiarkan ini berbahaya karena media yang seha rusnya berpihak pada kepentingan publik justru berpihak pada kepen tingan politik pemiliknya semata. Satu hal yang tak terbantahkan sejak memasuki masa reformasi pers Indonesia menikmati kekebasan yang belum pernah diperoleh pada masa-masa sebelunya, yakni masa orde baru dan demokrasi terpimpin. Kebebasan pers yang pernah dinikmati pers jauh sebe
lumn ya adalah pada masa
demo krasi liberal hingga 1959. Memang diakui pada masa liberal itu sebagian pers merupakan corong partai dengan ideologinya masing-masing. Namun pers waktu itu masih mempertahankan idealismenya meskipun dipenuhi dengan pertentangan ideologi yang tajam, namun tidak sampai mengalami tekanan dari pemerintah. Tekanan dari penguasa baru terjadi pada masa demokrasi terpimpin dan orde baru. Sudah tentu selalu ada sisi-sisi kelemahan dari pers Indonesia dari masa ke masa. Sejak masa reformasi dunia pers juga ditandai dengan peranan pemilik modal atau yang disebut pemodal yang melakukan investasi di media baik elektronik (televisi) mau pun cetak seperti suratkabar. Memang tidak dapat dipungkiri media itu dikelola secara profesional dan berorientasi profit. Namun ketika pemiliknya terjun ke dunia politik, lalu mendirikan parpol dan dipakainya sebagai kendaraan untuk meraih kekuasaan, termasuk menuju jabatan presiden, media yang dimiliki dengan sendirinya juga dipergunakan sebagai corong kampanyenya. Masyarakat pemirsa dapat mera sakan sendiri bila menonton siaran televisi yang dimiliki pemodal-politisi, pemberitaan yang disiarkan hanyalah untuk menguntungkan partai pemilik pemodal di satu pihak, dan memberi kan porsi yang berlebihan pada pemberitaan atau opini yang merugi kan lawan politiknya di lain pihak.
Namun sepanjang yang penulis amati, dari kalangan pemirsa televisi juga terjadi pergeseran pilihan siaran televisi yang ditonton. Pemirsa yang tidak mendukung partai pemilik televisi beralih menonton siaran televisi lain. Masih banyak alternatif televisi lain yang lebih independen dan menyuguhkan acara-acara hiburan. Sedangkan koran-koran yang dimilki pemodal sekaligus politisi tidak tampak penambahan tirasnya secara signifikan. Justru koran-koran independen tetap bertahan dengan masyarakat pembacanya yang setia, baik di ibukota mau pun daerahdaerah. Mengapa masayarakat kita memilih televisi sebagai sumber informasi utama? Karena televisi lebih praktis dan mudah dioperasikan sewaktuwaktu untuk ditonton. Sebagian besar keluarga Indonesia kini terjangkau televisi. Namun siaran berita televisi pun punya kelemahan yakni hanya selintas, tidak sampai mendalam. Kalangan masyarakat menengah atas sebagai kelompok yang terpelajar merasa dengan hanya mengandalkan perolehan informasi dari televisi saja tidak cukup, mereka tetap membutuhkan suratkabar karena pemberitaan dan analisa atau opininya lebih lengkap dan tajam. Juga karena media cetak seperti suratkabar dapat pula dipakai sebagai bahan referensi. Suratkabar tetap merupakan pendamping yang setia minum kopi di pagi h a r i . Kelemahan media televisi juga terdapat dalam media online, demikian juga dengan media sosial. Sedangkan media radio semakin berkurang pendengarnya karena tergeser pesawat televisi. Dengan radio, bila tujuannya hanya untuk memperoleh berita aktual sewaktuwaktu tidak mudah karena tidak setiap saat radio menyajikan beritaberita aktual. Tapi radio masih populer khusus bagi pengendara mobil sebagai selingan bila sedang menghadapi kemacetan lalu lintas. Dari gambaran selintas di atas maka nyatalah meskipun dalam masa reformasi ini pers masih memegang peranan penting sebagai salah satu pilar demokrasi, namun sebagai media reformasi patut dipertanyakan apakah posisi terhormat tersebut masih akan dapat dipertahankan pada masa depan. Penulis mempunyai pandangan bahwa media justru perlu direformasi agar benar-benar menam patkan dirinya sebagai media indepen den dan benar-benar mengabdi untuk kepentingan publik. Harapan masih tetap tercurahkan pada media-media independen baik cetak mau pun elektronik yang selama ini tetap menjaga independensinya dan benar-benar profesional dalam menyajikan informasi dan opini yang obyektif sehingga masyarakat semakin cerdas. Media yang hanya membawa kan aspirasi suatu golongan makin lama akan ditinggalkan oleh masya rakat pembaca atau pemirsanya. Baik media cetak mau pun elektro nik sama-sama mempunyai hak hidup di negeri kita ini. Namun selalu perhatikan aspirasi dan hati nurani rakyat agar mereka tidak meninggalkan media yang tetap mereka butuhkan. ***
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
UTAMA
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
3
Tiga Gorong-gorong Rp300 Juta Pesawaran, FAKTUAL – Tidak masuk akal, proyek pembangunan tiga gorong-gorong di Desa Sukamaju, Kecamatan Punduhpidada, Kabupaten Pesawaran yang anggarannya berasal dari APBDes tahun 2015 menghabiskan dana sebesar Rp300 Juta. Menurut masyarakat setempat, Desa Sukamaju mendapatkan bantuan pembangunan gorong-gorong seba nyak tiga unit, namun pelaksanaanya hanya dua. “Tidak tahu kemana rimbanya yang satu gorong-gorong lagi.” Ujar Warga. Camat Punduhpidada yang juga menjabat sebagai Pj Kepala Desa Sukamaju, Mursalin saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya hanya melan jutkan program mantan kades sebelumnya. “Saya hanya menjalankan anggaran 35% dari APBDes, karena saya sebagai
Camat dan Pj kades hanya menyelesai kan anggaran yang ada, kalau sebe lumnya itu tanggung jawab mantan kades lama Jiby.” Terang Mursalin. Mursalin membantah kalau yang dibangunnya itu gorong-gorong. Menurutnya, itu jembatan. Masyarakat sekitar yang dimintai keterangannya terkait ucapan Camat yang mengatakan bahwa yang dibang unya itu adalah jembatan bukan gorong-gorong, masyarakat setempat hanya geleng-geleng kepala. “Kalau jembatan enggak kecil seperti ini, kalau ini namanya goronggorong. Masyarakat sekarang udah pintar gak bisa di bodohi lagi mas,” ujar warga. Sementara, mantan kades lama Desa Sukamaju, Jiby saat dihubungi melalui telepon genggamnya tidak pernah aktif. (ARIZA)
Dana APBDes Pagar Jaya Disunat Pesawaran, FAKTUAL – Desa Pagar Jaya Kecamat an Punduhpidada, Kabupaten Pesawaran pada tahun 2015 lalu mendapat bantuan APBDes sebesar Rp300 Juta. Dana yang diperuntukan pembangunan desa tersebut diserahkan kepada Kepala Desa (Kades) setempat, Jamian melalui Camat Mursa lin. Namun, menurut sumber, oleh Mursalin dana tersebut diserahkan ke Kades Jamian hanya sebesar Rp280 Juta, lalu Jamian kembali menyerahkan dana itu ke Bendahara Desa sebesar Rp220 juta. “Dari Camat ke bendahara, dua kali dana bantuan APBDes itu disunat. Tidak jelas alasan pemotongan dana tersebut. Diduga sengaja ditilap.” ujar Sumber Menurut warga setempat, dana tersebut digunakan Kades untuk pembangunan sarana air bersih. “Namun karena salah pengerjannya, tidak seluruh warga Pagar Jaya menikmati aliran air bersih tersebut. Bahkan terkadang airnya tidak mengalir sama sekali.” kata warga. Kantor desa setempat yang didatangi wartawan Koran untuk komfirmasi, tertutup rapat. Sampah berserakan di depan kantor,
kaca kantor pun berdebu tebal. Menurut masyarakat setempat kantor kades tidak pernah dibuka. Didatangi dikediamannya, Kades Jamian selalu tidak ada ditempat, dihubujgi melalui telepon genggamnya tidak pernah aktif. Dari informasi yang diperoleh Faktual, APBDes tahun 2015 yang diperoleh Desa Pagar Jaya, perinciannya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat senilai Rp 5juta untuk pembelian tangkap ikan yang diterima Dalhar. Rumpon senilai Rp3 juta yang diterima
Anhar, intensip aparat desa senilai Rp5juta, intensif lembaga BPD Rp6 juta, LPM Rp2,1 yang diterima Ketua LPM Jauhari, pembuatan mck didusun Beruangan senilai Rp5.421.000, pembuatan rambat di dusun Batu Payung senilai Rp6.604.000, pembuatan goronggorong didusun Labuan Jaya, Rp7.774.000 di terima dusun labuan jaya melalui Kadus Sumil, pembuatan rabat didusun Kamintara
Rp5.444.000, pembuatan talut kali di dusun Sumil Rp8.360.000 diterima anggota BPD Wanto dan pembuatan rambat di . dusun Jaya Tani A, Rp6.164.000. Jika dijumlahkan dana yang telah baru disalurkan sebesar Rp60.871.000. Sementara sisa anggaran sebesar Rp159.129.000 tidak jelas. (ARIZA)
Kabid Budidaya DKP Pesawaran Bohong Pesawaran, FAKTUAL – Dugaan penyelewengan dana proyek di Balai Benih ikan (BBI) yang terletak di Kecamatan Kedondong milik dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pesawaran makin kuat. Dari pantauan Faktual dilapangan, instalasi listrik di proyek yang sudah berjalan lebih dari tiga tersebut hingga saat ini belum juga menyala. Meskin sudah PHO, dilokasi
proyek tersebut baru hanya ada dua tiang listrik yang baru terpancang. Kepala Bidang Budidaya DKP Pesawaran, Ir. Emi Yeni Eniarti saat di konfirmasi terkait permasalahan tersebut mengatakan, DKP sudah mengajukan permohonan pemasangan listrik ke PT PLN dan proses pembayaran pun sudah. “Jadi tinggal menunggu dari pihak PT
PLN untuk pemasangan travo.” kata Emi. Dia menyangkal kalau pekerjaan proyek yang menghabiskan dana miliaran tersebut bermasalah. Terpisah Bidang Pelayanan PT PLN Haris Kurniawan mengatakan, benar DKP Pesawaran telah mengajukan permohonan pemasangan listrik untuk proyek BBI kepada
kami sebesar 53 KVA, surat nya masuk sekitar pada bulan maret 2015 “Sesuai prosedur, setiap pemasangan harus melalui daftar tunggu. Sementara total biaya pengajuan pemasangan 53 KVA sebesar Rp 60.108.000,- Namun emang belum ada pemasangan travo oleh pihak kami, karena belum bayar.” terang Haris. (ARIZA)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
BALAM
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
4
Jokowi Pertanyakan Harga Bawang Cabe dan Beras Bandarlampung, FAKTUAL – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Lampung, Kamis (11/2) menyempatkan diri mengunjungi Pasar Gudang Lelang di Teluk Betung Selatan, Bandarlampung Blusukan Presiden Jokowi didampingi Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dan Penjabat (Pj) Walikota Bandarlampung Sulpa kar. Presiden langsung menanyakan kepada pedagang soal harga-harga yang ada di pasar tersebut. “Bapak Presiden nanya soal harga bawang, cabe,dan beras. Terus Bapak Presiden juga tanyain itu cabe, bawang sama beras itu ambil
dari mana. Yo wis, tadi dijawab kalo ngambil barangnya ya dari Jawa ada, dari sini juga ada,“ kata pedagang yang mengulang percakapan singkatnya dengan Presiden Jokowi. Pertanyaan serupa juga diajukan Presiden Jokowi ke pedagang lainnya. Sayang, karena kerumunan masyarakat yang semakin rapat mengelilingi pergerakannya, Presiden Jokowi tak lama berinteraksi langsung dengan para pedagang. “Melihat antusias tinggi para pedagang di sini ingin bertemu langsung dengan Presiden. Hal ini menandakan bahwa besar harapan masyarakat pasar tradisional terutamanya untuk kemajuan ekonomi kita harus lebih baik
lagi ke depannya,” kata Pj. Wali Kota Bandar Lampung Sulpakar, usai menemani Presi den. Sulpakar berharap dengan adanya kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Pasar Gudang Lelang bisa membawa perubahan bagi pasar traisional tersebut. Pasalnya, dari hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Gudang Lelang, baik warga maupun Presiden RI cukup antusias dan sempat terjadi dialog antara warga dan Presiden. Dia berharap dan yakin bahwa akan ada tindak lanjut atas kunjungan orang nomor satu dinegara ini. “Saya yakin, akan ada tindak lanjutnya atas kunjungan ini, dan mudah-
mudahan kedepan bisa membawa perubahan bagi roda perekonomian masyarakat Bandar lampung,” kata Sulpakar. Sulpakar juga meminta kepada Presiden RI agar dapat memperhatikan juga Pasar-pasar yang ada di Bandarlampung, karena pasar di Bandarlampung cukup banyak jumlahnya. “Tapi yang pasti Pasar Nelayan Gudang Lelang ini kedepanya akan mengalami perubahan, karena sidak yang dilakukan oleh Presiden RI ini, adalah sidak untuk pertama kalinya di Pasar tersebut, apalagi beliau (Presiden, red) sudah biasa melakukan sidak diseluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya. (EBRI)
Mengaku Wakil Nabi Pecahkan Kantor Ketua DPRD Bandarlampung, FAKTUAL – Ruangan ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal, Rabu (10/2) mendadak gempar. Pasalnya, seseorang yang mengaku sebagai ‘wakil nabi’ yang belakangan diketahui bernama Mustofa (51), memecahkan kaca ruangan Ketua DPRD dengan sebuah botol minuman ringan. Aksi yang dilakukan warga Kedondong, Pesawaran ini sontak membuat seluruh penghuni kantor DPRD tersebut kaget. Petugas satpol PP yang sedang berjaga lang sung menangkap yang ber sangkutan. Kabag Humas DPRD Lampung Elip membenarkan, jika kejadian pecah kaca tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Bahkan Elip juga mengatakan jika dirinya mengetahui bahwa keinginan Mustofa untuk menemui Ketua dewan sudah berlangsung sejak sepekan lalu. “Itu terjadi se minggu yang lalu dia mengaku wakil nabi,
mau ketemu Ketua DPRD, karena dia mau menyam paikan di Lampung akan terjadi kejadian besar,” ungkap elip, usai kejadian. Dirinya juga mengatakan jika pihaknya sudah antisipasi sejak sepekan lalu, karena Mustafa selalu berkeliaran di lingkungan DPRD Lampung dengan
mengaku ke semua orang yang ditemuinya, jika dialah merupakan utusan Nabi Muhammad SAW. Bahkan, ancaman-ancam an Mustofa untuk meme cahkan kaca kerap terjadi saat dirinya tak diperbo lehkan menemui Ketua. “Tapi hari ini kita keco longan, dia tidak terpantau Pol PP, karena dia lewat atas. Saat ini yang bersang kutan (Mustofa) sudah diamankan di polsekta TbS,” kata Elip. Berdasarkan pantauan usai kejadian, garis polisi (police line) sudah melin tasi kaca ruangan bekas pecahan, PNS di lingkungan DPRD Lampung pun tampak berduyun-duyun melihat bekas pecahnya kaca tersebut. Terlihat juga empat polisi Inavis yang dikerahkan oleh polsek setempat untuk memantau situasi di TKP usai kejadian. (EBRI)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
PESAWARAN
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
5
PTPN 7 Way Berulu Dituding Tidak Tepati Janji Pesawaran, FAKTUAL –PTPN 7 Way Berulu dituding tidak menepati janji. Ratusan buruh sadap karet Outsourcing dan harian lepas di PTPN 7 Unit Usaha Way Berulu, Desa Kebagusan, Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran akan gelar aksi damai ke Kantor Bupati setempat, meminta peran Pemkab dalam masalah keluhan buruh. Sebelumnya sudah ada kesepakatan, bahwa sehari setelah pekerja mendapat upah, akan diberikan hari libur. Namun pada kenyataannya tidak. “Buruh diberi hari libur sekali, setelah mendapat gaji. Tapi perjanjian itupun dilanggar,” ungkapnya. Koordinator Lapangan (Korlap) dari buruh PTPN 7 Way Berulu, Fabian Jaya dalam orasi meminta, agar Pemkab Pesawaran menengur Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat, yang terkesan tutup mata terkait masalah buruh PTPN 7 Way Berulu. “Kami merasa tidak dianggap, kami seperti bekerja di masa penjajahan, dimana bekerja tanpa ada libur,” jelasnya. Diketahui, sekitar 130 orang masa yang datang dalam unjuk rasa di halaman kantor Bupati Pesawaran tersebut. Fabian Jaya mengatakan, pada 8 Februari 2016 lalu, salah satu buruh sadap bernama Mikrop tetap bekerja dan menghasilkan getah karet sebanyak 40 Kg lebih, namun hanya mendapatkan upah sebesar Rp 7000. “Teman kami bernama Mikrop menyadap karet dapat hasil lebih dari 40 Kg, tetapi hanya dibayar Rp 7000. Apakah itu merupakan hasi yang wajar,” ungkap Fabian. Sementara itu, Mikrop yang dimintai komentarnya membenarkan hal itu. “Saat libur disuruh kerja, bawa bontot, beli bensin. Dan hasil saya saat kerja dapat getah karet sebanyak 48 Kg, dipotong 4 Kg, jadi ber
sihnya 44 Kg. Tetapi hanya dapat upah Rp 7000. Ya saya gak tau, orang itu katanya hasilnya dari orang PTPNnya,” ujar Mikrop. Pj Bupati Pesawaran, Paryanto mengatakan, tidak ada masalah yang tidak dapat selesai, saat beretemu dengan 9 orang perwakilan buruh sadap karet PTPN 7 unis Usaha Way Berulu di ruang rapat bupati. “Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan buruh PTPN 7 yang sudah datang ke Kantor Bupati, dengan tidak menun jukkan cara-cara yang arogan. Dan saya berusaha mendengarkan keluhannya, karena tidak ada permasalahan yang tidak bisa selesai,” ungkap Paryanto. Paryanto menuturkan, dalam keadaan se
Baru Hitungan Bulan Jalan Sudah Hancur
Pesawaran, FAKTUAL - Pekerjaan jalan sampai dengan hotmix dari dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pesawaran tahun 2015 diduga asal jadi. Dari pantauan Faktual dilapangan, jalan didesa Baturaja, Kecamatan Waylima baru beberapa bulan di PHO sudah han cur.
Warga setempat ketika dikonfirmasi mengaku kece wa, baru hitungan bulan jalan tersebut sudah banyak yang ngelupas dan rusak parah (ambles), “Padahal dengan adanya pekerjaan jalan sampai dengan hotmix didesa kami itu sangat bermanfaat bagi warga dan anak-anak sekolah yang selalu melintas jalan tersebut.” Selain diduga kualitas pekerjaan yang buruk, warga pun meminta pada dinas terkait dapat turun dan meninjau jalan tersebut, “Seperti apa kualitas dan mutunya,” ungkap warga. Hal senada disampaikan pengurus LSM Garda P3R Pesawaran. Dia mengatakan, banyak sekali proyek pekerja an di Dinas PU Pesawaran amburadul. “Setelah di Phoenix peker jaan, jalan sampai dengan hotmix, dari dinas PU, Pesa waran 2014 - 2015 dalam hitungan bulan sudah hancur diduga tidak berkualitas dan asal jadi, karena kurang pengawasa dari dinas terkait.” ungkapnya. Kepala Dinas PU Pesawaran Tarno Ngegedek hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. (Purba)
perti ini (unjuk rasa) merupakan perbuatan yang manusiawi, dimana para pekerja menginginkan haknya dapat terpenuhi. “Saya akan berusaha menyelesaikan permasalahan warga saya,” kata Paryanto. Sebelumnya, dalam pertemuan tersebut Fabian Jaya selaku pendamping buruh meng atakan kedatangan pihaknya untuk ke sini (Pemkab Pesawaran) meminta perhatian dari Pj Bupati Pesawaran, terkait tuntutan buruh. “Beberapa poin yang kami sampaikan terkait masalah upah buruh menunjang kepada kesejahteraan, fasilitas dari buruh, pengangkatan jadi pekerja tetap, hari libur dan kinerja Dinsosnakertrans yang tidak jelas,” ungkap Fabian saat menyampaikan keluhan buruh
terhadap kepada Pj Bupati. Paryanto mengatakan, catatan khusus dan dipelajari terkait perkataan saudara Fabian Jaya pendamping rekan buruh sadap, dimana pihak Dinsosnakertrans mungkin ada apa-apa dengan PTPN 7 Way Berulu. “Saya minta kepada assisten III (Sofian Agani) catat, perintahkan inspektorat periksa Dinsosnekertrans. Jika terbukti, teruskan kepada pihak hukum,” ujar paryanto. Kemudian, lanjut dia, berdasarkan pengamat annya, permasalahan antara PTPN 7 ini sudah cukup lama, bukan saja masalah pengangkatan buruh dan kesejahteraan buruh yang diabai kan. Pemda, kata dia, selaku mediator, meminta pihak PTP menjalankan fungsinya berdasarkan UU perburuhan yang berlaku. “Terkait masalah ini, harus lihat duduk permasalahannya, kalau menurut saya ini sudah terlalu lama. Dan sepertinya semua pihak mempunyai keterbatasan, kemampuan yang bisa menyelesaikan permasalahan itu. Kami dari pihak Pemda mengingatkan pada PTP, agar hak buruh diberikan. Jika tidak sanggup maka berikan kepada lebih tinggi agar menemui solusi,” kata dia. Sebelumnya, Fabian Jaya, pendamping buruh sadap PTPN 7 unit usaha Way Berulu mengatakan, jika setiap ada keluhan buruh kepada PTPN 7 Way berulu kepada Dinsosna kertrans pihak dinas terkesan berat. “Saya tidak faham dengan pihak Dinsosnaker trans, sepertinya ada apa-apanya dengan PTPN 7 Way Berulu, karena setiap kami mengeluhkan, hanya diiakan tetapi tidak ada realisasinya,” kata dia. Sedikitnya 187 anggota sabhara dari Polres Lampung Selatan dibantu Polsek Gedongtataan yang dipimpin Kapolsek Kompol Hermansyah Gumay diterjunkan guna pengamanan unjuk rasa tersebut. (Deva)
Proyek Jitut Dinas Pertanian Asal Jadi Pesawaran, FAKTUAL - Proyek Jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) tahun 2015 dari Dinas Per tanian Pesawaran didesa Kedondong terlihat asal-asalan dan tidak sesuai spek. Warga setempat mempertanyakan kualitas proyek jitut tahun 2015 dengan dengan volume 110 yang menghabiskan anggaran Rp75 juta. “Pekerjaan proyek jitut dari dinas pertanian tahun 2015 terlihat asalasalan, kualitas dan mutu sangat buruk, padahal irigasi tersebut dibantukan dari dinas terkait bagi para petani. Seharusnya rekanan bisa menjaga kulitas dan mutu dalam mengerjakan proyek tersebut.” ungkap war ga. Dia juga mengata kan, seharusnya untuk amparan irigasi tersebut, didampar. Na mun sepanjang 110 itu sama sekali tidak didampar de ngan adukan dan untuk pon dasi irigasi ba nyak yang tidak diplaster, apa semua pekerjaan proyek terse but tidak meyalahi atur
an. “Kami selaku warga meminta dinas terkait untuk langsung turun kelapangan, kami juga meminta dinas terkait bisa menegur rekanan dalam pengerjaan proyek jitut didesa Kedondong yang asal jadi dan tidak ber kualitas,” ujar warga setempat lagi. (DV)
FAKTUAL BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
Dua Poktan Berhasil Jalankan Program KBR Pesawaran, FAKTUAL - Kelompok tani (Poktan) Sidomukti 4 Desa Sendanggarut kecamatan Waylima dan kelompok tani Mekar Sari Desa Kutajawa Kecamatan waykhilau kabupaten Pesawaran dikategorikan sebagai kelompok tani terbaik dibanding 17 kelompok lainnya di kabupaten Pesawaran. Dari pantauan Faktual, dua poktan kebun bibit rakyat (KBR) tersebut memiliki prasarana yang lengkap dan jumlah bibit yang cukup sesuai dengan kuota. Poktan Sidomukti 4 dipimpin Legino se mentara poktan Mekar Sari dipimpin Ar min. Saat dikonfirmasi, Legino mengatakan, anggota poktan Sidomukti 4 menyambut baik program bantuan KBR. “Poktan Sidomukti
memiliki anggota 27 orang dengan luas lokasi tanam 30 Hektare.” Lanjut Legino, masyarakat Sendanggarut sudah lama menunggu program tersebut agar lokasi perkebunan mereka bisa ditanami kayu-kayuan. “Maka dalam pengerjaan pembibitanpun dikerjakan secara bersama-sama dengan anggota poktan.”ujarnya. Ditempat yang sama Sucipto menambahkan, kamipun merasa bangga dengan banyak yang mengunjungi lokasi pembibitan kami, baik dari LSM maupun Media hampir rata rata menilai cukup bagus dibanding yang lain, untuk bibit akan dibagikan dalam waktu dekat ini, mengingat ketinggian bibit rata-rata sudah 40 cm.
Hal serupa juga terjadi di poktan Mekar Sari, merupakan satu-satunya poktan yang telah membagikan bibit ke anggotanya, maka poktan tersebut menunjukan salah satu poktan yang telah berhasil melak sanakan program bantuan pemerintah. Sekretaris poktan Mekar Sari, Arwan dite mui ditempat pembibitan KBR menerangkan, bibit telah kami bagikan ke anggota poktan sejak Senin (25/1), “Berhubung anggota poktan telah kebagian semua maka sekarang akan dibagikan ke masyarakat yang tidak masuk kelompok dan yang membutuhkan,” papar dia. Arwan menambahkan, bantuan bibit kayu-kayuan untuk Desa Kuta jawa disambut masyarakatnya dengan antusias.
Jembatan Gantung Pujorahayu Syarat KKN Pesawaran, FAKTUAL - Masyarakat Desa Pujora hayu, Kecamatan Negeri katon, Pesawaran mera gukan kualitas jembatan gantung Waysekapung yang menghubungkan desa Pujorahayu denga desa Lumbirrejo. Menurut Jumbri (45), warga setempat, jembatan gantung tersebut merupa kan akses jalan yang menghubungkan Desa Pujorahayu dan Desa Lumbirrejo, selain itu juga merupakan jalan utama bagi petani sekitar yang setiap harinya melintasi jembatan tersebut. “Petani mengeluarkan hasil panenya mengguna kan jembatan gantung yang panjangnya mencap ai 23 meter itu. Namun jembatan yang dibangun pemerintah kabupaten pesawaran 2015, justru kualitasnya sangat diragu kan dan terkesan asal jadi.” ujar Jumbri Jumbri juga mengatakan, dengan panjang sekitar 23 meter tersebut sudah tentu bobotnya juga berat, namun ternyata paku beton yang digunakan untuk cantolan seling panjang sekitar 40 meter hanya menggunakan besi behel 12 inc. “Untuk menghindari pantauan wartawan, maka behel tersebut ditutup menggunakan adukan.” Jelas nya. Selain daripada itu juga, baut pengikat klaim seling gantung banyak yang kendor bahkan sebagian tidak ada bautnya, begitu juga dengan pagar pengaman yang terpasang di sepanjang jembatan, banyak yang tidak menggunakan baut pengikatnya. “Las-lasan besi buat bantalan papan juga banyak yang diragukan kekuatanya, begitu juga papannya rata-rata tidak menggunakan baut pengikat.” Kicaunya lagi. Sementara, menurut warga lainnya yang enggan disebut namanya menjelaskan, saat pengerjaan jembatan
PESAWARAN
gantung tersebut, papan kegiatan tidak nampak kelihatan. “Saat pembangunan, rekanan tidak memasang papan plang, diduga sudah ada kerjasama dengan pihak dinas PU berbagi untung. Seharus nya rekanan dikenakan sangsi, apalagi sampai hasil pekerjaanya asalasalan, PHO nya bisa ditolak, namun ternyata PHO nya lolos, ada apa ya ?.” tanya warga tersebut. “Berarti tidak ada peng awasan dari Dinas PU. “ kata dia lagi. Kepala Desa (Kades) Pujorahayu, Apri Budi Hartono saat dikonfirmasi melalui telepon genggam nya mengatakan, selaku kades Pujorahayu pihak nya berterimakasih kepa da awak media yang telah ikut mengawasi pem bangunan di Desanya. “Terkait dengan pem bangunan jembatan gantung yang panjangnya lebih kurang 23 meter kualitasnya memang sangat diragukan terutama di coran betonnya. Dudukan baut pengikat seling induk juga sudah pecah,” kata Apri, Senin (8/2). Sebelumnya, Kabid Binamarga Dinas PU Pesawaran, Jaenal Fikri saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (4/2) tidak berada ditempat. Menurut keterangan salah satu stafnya, Fikri sedang dinas luar. Dihubungi melalui handphone juga tidak aktif, di sms juga tidak ada balasan. “Kabid Binamarga PU Pesawaran sepertinya sengaja menghindari media.” ujar salah seorang wartawan media harian yang bertugas di Pesawaran pada saat bersamaan hendak mengkonfirmasi Fikri juga. Sedangkan Sekda Pesawara berulangkali mengimbau seluruh SKPD, agar kooperatif terhadap wartawan, namun imbauan tersebut tidak pernah di indahkan. Hal serupa terjadi pada Kabid Ciptakarya dan Pengairan yang diduga tidak pernah ngantor. (Arin)
tt
SURAT KABAR MINGGUAN
6
“Jangankan cuma di kasih se cara gratis, beli pun pada mau. Namun karna ini bantuan pemerintah secara gratis, maka kami bagikan secara gratis juga,” ungkap nya. Terpisah, Ketua poktan Armin saat di kompirmasi, membenarkan bahwa bibit yang masih akan dibagikan ke masyarakat Kutajawa yang membutuhkan untuk di tanam, mengingat anggota poktan telah kebagian semua. “Poktan Mekar sari mendapatkan bantuan bibit sebanyak 27.500 polibek, namun yang gagal sekitar dua ribuan. Kami terus melakukan penyulaman dan sekarang anggota poktan yang menerima bibit sebagian besar telah di tanam,” pungkasnya. (DV/RIN)
Putra Mantan Bupati Tuba Terancam Dipecat Pesawaran, FAKTUAL - Berdasarkan kajian tim yang merujuk kepada peraturan undang-undang aparatur sipil negara (ASN), dan peraturan pemerintah (PP) no.32 1979 tentang pemberhentian ASN. Dodi Anugerah, terpidana 4 tahun kurungan penjara karena kasus korupsi kendaraan dinas bupati Pesawaran, terancam dipecat secara tidak hormat. Pemerintah kabupaten Pesawaran akan mengambil keputusan terhadap status PNS Dodi Anugerah, dengan pencopotan status PNS secara tidak hormat. Hal ini dikatakan oleh Kabag Hukum setdakab Pesawaran, Susi Patmaningtyas, kepada media ini, Kamis (11/2). Menurutnya, tim pengkaji Pemkab Pesawaran yang terdiri dari Bagian Hukum, Inspektorat, dan BKD, Rabu (10/2) telah melakukan rapat kajian bersama dengan sekertaris daerah (Sekda) terkait status PNS Dodi Anu gerah. “ Kita (tim) telah melakukan pengkajian terhadap terpidana korupsi, Dodi Anugerah yang statusnya sebagai Penjabat Pemkab Pesawaran. Dan pengkajian itu kami lakukan, setelah menerima salinan putusan dari Kejaksaan Negri Kalianda bulan lalu. Dan hasil rapat kemarin, sudah langsung kita serahkan kepada Pj. Bupati Pesawaran, untuk mengeluarkan surat keputusannya,” ungkapnya. Kalau berdasarkan aturan yang ada, lanjutnya, vonis 4 tahun penjara itu sudah tidak ada toleransi lagi, karna menurut aturan memang dipecat secara tidak hormat. Dan hasil kajian tim juga mengambil keputusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “ Namun semua itukan perlu proses, jadi tidak serta merta kita ambil keputusan, harus kita kaji dulu. Dan hasil rapat tim kemarin sudah kita simpulkan, yang berdasarkan kepada salinan putusannya bahwa memang Dodi Anugerah akan dipecat secara tidak hormat,” tuturnya. Sedangkan disinggung tentang Richard (Saudara kandung Dodi Anugerah) yang juga sebagai terpidana 7 bulan penjara lantaran aksi buang tembakan beberapa tahun lalu, Susi mengatakan, bahwa sementara ini tim belum melakukan pengkajian dulu. “Belum, untuk Richard belum kita kaji,” ucapnya. Untuk diketahui, Dodi Anugerah dan Richard, dua putra mantan bupati Tulang Bawang, Abdurachman Sarbini alias Mance tersandung hukum dan divonis penjara lantaran melanggar hukum. Richard divonis 7 bulan penjara dan masuk sel tahanan lantaran aksi buang tembakan tahun 2011, karna tersinggung diperiksa petugas keamanan hotel novotel. Sedangkan Dodi Anugerah divonis 4 tahun penjara lantaran korupsi dalam sebuah proyek pengadaan mobil dinas bupati yang menyebabkan kerugian negara ratusan juta. (DV/RIN)
Lahan di area Pemkab Pesawaran beralih fungsi menjadi kebun singkong. Petani yang menggarap kebun tersebut mengaku menyewa lahan itu.
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
PRINGSEWU
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
7
Kesmasyag Antisipasi Fenomena Nabi Palsu Pringsewu,FAKTUAL-Kepala Kesejahteraan, masyarakat dan keagamaan (Kesmasyag) Sekretariat Pemerintah Kabupaten Pringsewu Ridwan Mas’ud mengimbau kepada warga di Kabupaten Pringsewu untuk mengantisipasi dan mewaspadai adanya fenomena munculnya oknum-oknum yang mengaku sebagai nabi. Menurutnya pengakuan oknum yang meng aku sebagai nabi, bukanlah hal yang aneh. Karena sejak dulu, Nabi Muhammad SAW telah menginformasikan bahwa nantinya bakal ada pengakuan para nabi-nabi palsu yang mengaku mendapatkan wahyu dari Allah SWT.”Maka hal itu perlu diwaspadai, kita jangan sampai larut untuk mengikuti ajaran oknum nabi palsu tersebut sebab oknum itu hanya sebagai perusak Islam,”tegasnya. Ridwan Mas’ud menegaskan hal itu pada isi Khotbah Jum’atnya di Masjid Sunangiri, Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pring sewu, Jum’at (5/2), dihadiri Uspika Pringsewu yakni Camat Nang Abidin Hasan, Danramil Kapten Tuparno, Kapolsek Kompol Maimun
Karim, Ketua MUI Kabupaten Pringsewu H. Hambali serta sekitar 300 jamaah. Namun Kepala Kesmasyag mengaku heran, ternyata masih banyak masyarakat yang tertipu dan rela menjadi korban. Bahkan ada sebagian tokohpun yang ikut yakin dan menjadi pejuang dan pembela nabi-nabi palsu itu.”Lebih anehnya lagi, tatkala ada seorang nabi palsu yang bertaubat dari dustanya, namun pengikutnya malah masih tetap membela dan mempertahan kan perjuangannya,”tuturnya. Dia mengungkapkan, padahal seorang yang mengaku sebagai nabi setelah Nabi Muhammad, baik pengakuan dari dirinya sendiri atau orang lain yang mengklaimnya adalah perbuatan kezhaliman serta kebohongan yang sangat besar serta pendusta.”Maka hal itu Allah SWT mengecam orang-orang tersebut yang mengklaim dirinya sebagai nabi, dengan azab yang sangat pedih dan hina,” ungkapnya. Disamping itu, katanya, orang yang meng aku nabi berarti telah mendustakan Al-qur’an dan hadist yang telah menegaskan bahwa
Muhammad. SAW adalah nabi penutup para nabi dan tidak nabi lagi setelahnya. ”Nabi Mu h a m m a d adalah Rasul ullah dan se bagai penutup nabi-nabi dan Allah Maha mengetahui segala sesuatunya,”jelas Ridwan Mas’ud. Dia menambahkan, sesungguhnya Allah SWT menciptakan dan memilih hamba Nya sebagai nabi itu atas dasar kehendak-Nya, karena Allah lebih mengetahui siapa diantara makhluk-Nya yang pantas untuk membawa dan menyampaikan syariat ini. Sedang kenabian itu tidak bisa dicapai dengan kerja keras ataupun dengan memper banyak ibadah, belajar atau kedermawanan.”Tetapi kenabian adalah keutamaan dari Allah SWT
Ridwan Mas’ud yang diberikan kepada siapa saja yang dikehen daki dari pada hamba-Nya,”terang Ridwan Mas’ud. Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu H. Hambali juga menghimbau kepada masyarakat agar jangan sampai mengikuti ajaran yang menyimpang dari kaidah-kaidah Islam. Apalagi sampai percaya dan mengakui adanya nabi, padahal nabi palsu tersebut.”Nabi kita adalah nabi yang terakhir yakni Muhammad SAW,” tegas nya. (PRI)
Kepala BKKBN RI Beri Kuliah Umum di Pringsewu
Pencuri Motor Babak Belur Dimassa Pringsewu,FAKtUAL - Aan Hanafi (36) Warga RT 05, RW 02, pekon Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu babak belur dimassa setelah kepergok dan tertangkap tangan mencuri sepeda motor honda Revo dan handphone blackberry diwarung counter milik Bahar Rifandi (21) warga pekon Adiluwih Kecamatan Adiluwih sekira pukul 12.30 WIB, Rabu (10/02). Beruntung polisi segera datang untuk menyelamatkan tersangka dari amukan massa. Tersangka kini ditahan di Mapolsek Sukoharjo untuk menjalani proses hukum. Kapolsek Sukoharjo, AKP Samsari mewakili Kapolres Tanggamus, AKBP, Ahmad Mamora mengatakan kronologis kejadian pelaku mengambil sepeda motor dan handphone blackberry dengan cara pada saat korban Bahar sedang tertidur di dalam warungnya. “Pelaku langsung masuk mengambil kontak motor dan hp yang tergeletak dilemari warungnya. Jadi, tersangka yang datang awal berpura-pura mau beli diwarung,” ungkapnya saat Press Release di Mapolsek Sukoharjo, Kamis (11/02). Sedangkan satu rekan pelaku lain berinsial FN (30) warga kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu, lanjut Samsari yang masih daftar pencarian orang (DPO) menunggu di pinggir jalan diatas sepeda motor Honda Pop. Namun, pada saat pelaku akan membawa sepeda motor honda revo diketahui oleh tetangganya korban yakni Edi Suprapto (32). “Saat itu lah tetangga meneriak maling yang bersama dengan warga lain mendengar lansung mengejar pelaku,” kata Samsari. Lanjut Samsari, Setibanya di jalan menikung pekon Pandansurat Kecamatan Sukoharjo pelaku Aan terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya. Pada saat itu juga tersangka lansung melarikan diri ke arah kebon jagung. “Sekira pukul 15.00 WIB anggota kami yang dibantu
warga dapat menangkap satu pelaku dan langsung diberikan perawatan medis ke RSUD Pringsewu,” ujar nya. Menurut Samsari, untuk satu pelaku lainnya yang masih DPO berinsial FN (30) dapat melarikan diri ke arah kecamatan Gadingrejo. Selain itu tersangka meninggalkan sepeda motor honda beat pop warna putih tanpa nomor polisi di pekon Purwodadi kecamatan Adiluwih. “Karena sepeda motor yang digunakan tersangka untuk mencuri itu ban bocor pada bagian depannya,” ucapnya. Dijelaskan Samsari, Untuk barang bukti yang berhasil diamankan polisi yakni satu unit sepeda motor merk honda revo warna hitam BE 6989 UD milik korban Bahar. Kemudian satu unit sepeda motor honda beat Pop warna putih tanpa nomor polisi yang digunakan pelaku FN untuk mencuri. “Pelaku yang berhasil diamankan akan kita kenakan Pasal 363 KHUP Curat ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara,” terang dia. Diketahui, sepeda motor honda beat Pop yang digunakan FN (30) warga kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu untuk mencuri dipekon Adiluwih, kecamatan Adiluwih adalah hasil dari meminjam milik temannya bernama Riki (22) Warga pesawaran yang berkerja di pasar Gadingrejo. “Saat pinjam motor dari jam 9 pagi ngomong cuma sebentar. Sebab, Dia juga sudah ketiga kali ini minjam motor biasa sebentar. Jadi, saya nggak enak kalau dikasih pinjam karena masih teman “ungkapnya saat di Mapolsek Sukoharjo. Menurut Riki, bahwa mengetahui sepeda motor digunakan untuk mencuri pada saat sorenya. “Saya baru tahu kalau motor dipake buat maling dari pak lurah. Nggak nyangka ada firasat kalau sepeda motor saya yang dipinjam buat maling,” pungkasnya. (PRI)
Pringsewu, FAKTUAL - Kepala BKKBN RI, dr. Surya Chandra Suryapaty, MPH, Ph.D melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten pringsewu. Agenda kerja Surya Chandra yakni member kuliah umum yang berlangsung di Aula STKIP Muhammadiyah Pringsewu dengan tema “Genre Sebagai Wahana Dimulainya Pembangunan Berwawasan Kependudukan”. Kuliah umum dihadiri dari berbagai perguruan tinggi serta perwakilan dari SMA se-kabupaten Pringsewu. Acara yang didalamnya dilakukan Pengukuhan Fohum Mahasiswa Peduli Kependudukan ini juga dihadiri oleh Sekda Kabupaten Pringsewu, SKPD, kepala BKKBN Provinsi, serta tamu undangan. Dalam kesempatan itu Surya mengajak seluruh komponen bangsa terutama generasi muda untuk bersama-sama mempersiapkan kualitas sumber daya manusia menghadapi masyarakat ekonomi asean (MEA). “Bonus demografi bisa berkah bisa pula bencana. Berkah kalau bonus SDM usia produktif berkualitas dan terserap lapangan kerja, bencana kalau mayoritas masih berpendidikan rendah menjadi pengangguran. Bonus demografi ini sebuah tantangan bagi, namun kita harus optimis melalui revolusi mental kita pasti bisa,” ungkapnya. Dijelaskannya, bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu Negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan. Saat ini Indonesia mengalami bonus demografi dikarenakan proses transisi demografi yang berkembang sejak beberapa tahun yg lalu yang dipercepat dengan keberhasilan program KB menurunkan tingkat fertilitas dan meningkatnya kualitas kesehatan serta suksesnya program-program pembangunan lainnya. “Untuk itu kualitas SDM harus ditingkatkan agar kita bisa bersaing di dunia internasional,” imbuhnya. Kuliah umum ini mendapat respon luar biasa dari mahasiswa saat sesi Tanya jawab.(Made)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
RAGAM
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
8
Penerbitan Sporadik Pulau Mahitam Diduga ’Bodong’ Pesawaran, FAKTUAL - Pulau Mahitam yang berada di Kecamatan Teluk Pandan kabupaten Pesawaran, sedang dalam sengketa antar Desa dan antar ahli waris. Menurut salah seorang Tokoh adat Desa Gebang, Mahaludin mengatakan, keberadaan Pulau Mahitam yang dekat dengan Dusun ketapang Desa Batu Menyan, merupakan aset desa Gebang yang harus dipertahankan, sekalipun pada saat itu ada pemekaran desa Batumenyan yang merupakan pecahan dari Desa Gebang, Maka kalau pulaunya tetap jadi aset Desa Gebang sekalipun penguasaan pisiknya orang lain. “Karena desa Gebang banyak memiliki potensi Wisata, maka kades Gebang harus segera melakukan penataan aset wisata yang ada di Desa Gebang agar jangan sampai diklaim oleh Desa tetangga,” ujar Mahaludin, Selasa (26/1) lalu. Mahaludin menjelaskan, bahwa pasir timbul yang letaknya berdekatan dengan Pantai sari Ringgung, juga sedang bermasalah antara masyarakat Desa Gebang dengan Pengelola Pasir Ringgung, “Kalau memang itu milik pengelola pasir Ringgung, mana suratnya dan sejak kapan dimiliki.” Tanyanya. “Maka pasir timbul adalah milik Desa Gebang, kalau milik Desa berarti milik negara, maka siapapun tidak bisa mengeklaimnya, karena tempat wisata yang berada di Desa Gebang merupakan ikon Desa Gebang. Pasir timbul apabila dikelola oleh Desa, maka bisa untuk kesejahtraan masyarakat Desa, kita sebagai masyarakat Desa Gebang wajib mempertahankan aset kekayaan Desa.” tegasnya. Kepala Desa Gebang kecamatan Teluk Pandan, H. Dadang, saat dikonfirmasi Rabu (27/1), membenarkan bahwa Pasir Timbul adalah aset Desa Gebang. “Pada tahun 2012, desa Gebang mengon trakkan pengelolaanya dengan pengelola Pasir Ringgung cuma satu tahun setelah satu tahun, pihak pengelola justru tidak ada perpanjangan. “Ucap Dadang. Dadang melanjutkan, rerkait dengan Pulau Mahitam, itu jelas merupakan aset Desa Gebang, secara kewilayahanpun masuk dalam peta Desa Gebang. “Apabila ada pihak yang berani buat surat tanah pulau Mahitam, silahkan tanggung resikonya, apalagi kalau sampai kades PJ yang buat sporadik tanah pulau Mahitam, dibenarkan tidak oleh Undang Undang, itukan surat berharga maka kita harus lebih berhatihati.” ungkapnya. Dadang menceritakan, saat mengadakan pemekaran desa Batumenyan, Pulau Mahitam
tetap masuk Desa gebang. Saat pemekaran pada tahun 2012, yang dimekarkan menjadi Desa Batumenyan hanya dusun Ketapang dan Dusun Marga Dalam, “Pulau Mahitam kan bukan dusun maka tetap ikut desa Gebang. Maka, apabila ada pihak yang menerbitkan surat tanah dalam bentuk apapun tidak melalui Desa gebang, itu sudah terjadi satu poin kesalahan,”tegasnya. Lanjutnya, sejak saya menjabat kepala Desa dari periode pertama hingga saya menjabat kades periode kedua di Desa Gebang tidak ada masalah, namun begitu ada penerbitan Sporadik yang di buat pj kades Batumenyan (Herman) pada tahun 2015, baru timbul masalah. “Untuk pulau Mahitam secara kewilayahan, adalah masuk wilayah desa Gebang, namun kalau kepemilikan fisiknya saya belum tau jelas, namun berdasarkan surat sanggahan yang saya trima dari RI Jaya Putra, yang dilampiri dengan bukti bukti surat yang telah terdaptar di kemenkumham no: 1359/U/ XII/2009, tertanggal 19 Desember 2009 dan surat Fatwa waris yang dikeluarkan oleh Mahkamah Syariah nomor: 73/1972 Tanggal 27juli 1972 tentang Intji Abdul Raub Putra dari Temenggung Muhammad Bin Ali Regen Lampung maka, kemungkinan besar pemiliknya keluarga ahli waris Temenggung Muhammad Bin Ali, yang sekarang pemegang hak warisnya yaitu RI Jaya Putra,” paparnya. Terkait masalah kewilayahan, Pulau Mahitam adalah aset desa Gebang, karena antara Pulau Mahitam dengan Dusun Ketapang sudah beda, maka kalau dusun Ketapang dan dusun Marga dalam itu masuk desa Batumenyan. Namun untuk pulaunya tetap milik Desa Gebang. Pemicu gejolaknya Pulau Mahitam adalah dari penerbitan sporadik yang di buat saat Pj Desa batumenyan dijabat oleh Herman, pada tahun 2015. “Maka dengan penerbitan sporadik Pulau Mahitam oleh Pj Kades Herman, patut dipertanyakan keabsahanya, karena untuk Pj Kades apakah bisa menerbitkan sporadik yang harganya cukup fantastis, dan alasan yang buat dasar apakah sudah terdaftar apa belum, karena apabila sampai salah maka akan berakibat ke arah pidana, “terang Dadang. Terpisah, Jamaludin kades Batumenyan juga menyampaikan bahwa saat penerbitan sporadik Pulau Mahitam itu saat pj kades Batumenyan dijabat oleh Herman, jadi dirinya tidak tau asal-usulnya, karena ternyata di kantor desa Batumenyan juga tidak ada arsipnya sama sekali. “Seharusnya arsip ada dikantor kami dan sayapun saat mau pembuatan sporadik, tidak
pernah dimintai keterangan. Terkait masalah kewilayahan nanti saya akan bicarakan dengan Kades Gebang, karena desa Batumenyan kan anak dari desa Gebang, “ucapnya sambil bercanda. Herman saat dikonfirmasi via telepon selulernya terkait penerbitan sporadik, membenarkan bahwa saat dirinya menjabat pj kades desa Batumenyan menandatangani surat sporadik Pulau Mahitam. “Namun saat itu saya sedang mengikuti bimtek di provinsi, tiba-tiba saya di telepon Camat Teluk Pandan untuk menandatangani sporadik tersebut.” cerita Herman. Setibanya saya dikantor camat, lanjut dia, ternyata sudah ada Kadus Supeno dan Rt Dusun Ketapang, maka kami anggap kadus dan rt lebih mengetahui asal-usul tanah tersebut. “Yang buat sporadik saya tidak tau, karena saat saya menghadap camat sporadik sudah jadi. Saat saya mau menanda tangani sporadik tersebut, saya sempat cari tau dengan beberapa tokoh masyarakat desa batumenyan tentang kebenaran kepemilikan pulau Mahitam, setelah saya mendapatkan keterangan dari beberapa pihak maka saya tanda tangani surat tersebut. “ kata Herman lagi. Saat di tanyakan kemungkinan pencabutan penerbitan sporadik pulau mahitam yang telah ditanda tanganinya, Herman mengatakan kayaknya tidak mungkin karena menurut dia dasarnya sudah benar dan kalau itu harus terjadi akan konsultasikan dengan camat, karena di kecamatan yang lebih berwenang untuk urusan tanah adalah camat, dan juga sebagai PPAT adalah camat. Camat Teluk Pandan, Firdaus saat ditemui dikediamannya, terkait penerbitan sporadik atas tanah Pulau Mahitam, menyatakan sudah benar dan menurutnya sudah sesuai prosedur, dan dasarnya adalah bukti surat jual beli dan poto kopi pembayaran pajak yang dimiliki oleh pemohon (Brigjen TNI purnawirawan Agus H Kholil) ahli waris dari Hi. Abdul mannan. Lanjut Firdaus, jadi terkait sporadik tanah Pulau Mahitam yang kami tanda tangani sejumlah lima belas lembar, “Saya bertanggung jawab. Dan saat penerbitan sporadik tanah pulau mahitam, benar kades Batumenyan dijabat oleh Pj Herman pada tahun 2015, karena Pj yang lama (Jamaludin) domisioner dan tentang kewenangan dan tanggung jawab Pj sama dengan Kades definitif,” tegasnya. Sementara pemegang hak ahli waris RI Jaya Putra memaparkan bahwa dirinya membenarkan telah melayangkan surat sanggahan yang saya tujukan ke BPN Propinsi Lampung, BPN Kabupaten Pesawaran, Camat
Teluk Pandan dan Kades Desa Gebang, terkait dengan keberadaan lokasi Tanah pulau Mahitam yang luasnya lebih kurang 40 ha, yang berada di desa gebang kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. “Agar para pihak untuk tidak membuat surat tanah yang berkaitan dengan tanah pulau Mahitam seluas lebih kurang 40 Ha, apalagi untuk pembuatan sertifikat. Karena pulau Mahitam adalah milik ahli waris dari keluarga Alm. Temenggung Muhammad Bin ali EX Regen (Gubernur di Zaman belanda).,” ujar RI Jaya Putra yang ditemui dirumahnya, Sabtu (30/1). Dia menjelaskan, dari keluarga ahli waris almarhum Temenggung, 36 orang yang menerima Fatwa waris mahkamah syariah nomor 73/1972 tanggal 27 juli 1972, dari 36 orang yang menerima fatwa waris tersebut, sebagai kepala ahli warisnya adalah RI Jaya Putra. “Semua peninggalan dari Alm. Temenggung Muhammad bin Ali, ada dengan saya contoh tanda jabatan Regen (gubernur) Teluk betung tahun 1839, ada dengan saya, berikut surat surat tanah delapan pulau yang belum terjual oleh keluarga ahli waris dari almarhum Temenggung ada 8 pulau diantaranya Pulau Kubur, Pulau Tangkil, Sebagian Pulau tegal, Pulau Mahitam, Pulau Kelagian, Pulau Pahawang Besar, Pulau Pahawang Kecil dan Pulau Kelapa, “ ungkapnya. Dari delapan pulau tersebut, kata RI Putra Jaya, suratnya ada semua dengan dirinya dan telah terdaftar di Departemen Hukum dan Ham RI di jakarta no: 1359/U/XII/2009 tertanggal 19 Desember 2009, dan Kami memiliki Fatwa waris yang dikeluarkan oleh pengadilan Agama/ Mahkamah Syariah nomor : 73/1972 tanggal 27 juli 1972 tentang Intji Abdul Raup putra dari Temenggung Muhammad bin Ali Regen Lampung. Lanjut Jaya, seharusnya saat hendak menerbitkan sporadik tanah pulau Mahitam, dilihat Alasan yang merujuk pada testamen ada enggak, dan dasar surat penerbitan sporadik, banyak kejanggalan contoh, pulau Mahitam dapat beli dari Sari Fahning dan Said Muhammad di zaman belanda Tahun 1882, kalau itu benar maka seharusnya menggunakan Golden bukan Rupiah, dan sari Fahning dan Said Muhammad pada tahun 1882, kedua orang tersebut belum lahir bagaimana dia mau jual. “Maka surat yang digunakan untuk dasar pembuatan sporadik tanah pulau Mahitam, yang di terbitkan oleh Pj Desa Batumenyan diduga kuat Bodong, coba dicek di badan pertanahan terdaftar apa tidak.” tanyanya. (DV/RIN)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
PRINGSEWU 9 Gerindra Pringsewu Peringati HUT ke 8 BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
Pringsewu, FAKTUAL - Jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai Gerakan Indo nesia Raya (Gerindra) Kabupaten Pringsewu menggelar Hari Ulang Tahun Gerindra ke-8, di sekretariat Jalan Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu, Minggu (7/2). Pelaksanaan HUT Gerindra ke-8 itu berlang sung sederhana dengan melakukan pemotongan tumpeng oleh Pengurus Korwil Partai Gerindra Pringsewu Elly Wahyuni, kemudian diserahkan secara berurutan mulai Pengurus Ranting, Pengurus Anak Cabang dan Pengurus Cabang Gerindra Pringsewu. Nasi tumpeng juga diberikan kepada tamu undangan para pengurus partai seperti PKS, PPP, PAN, Nasdem dan Golkar. Sebelumnya Elly Wahyuni mengharapkan bahwa Partai Gerindra yang telah memasuki usia ke-8 agar tetap senangi dan dicintai rakyat dari segala kalangan hingga kelak akan menjadi partai yang besar.”Bahkan target pada pemilu 2019 mendatang akan menjadi permenang,” ujarnya. Dia mencotohkan kendati pelaksanaan pemilu pada 2009 di Kabupaten Pringsewu walau Gerindra masih berusia muda, tetapi mampu mendudukan dua orang anggota DPRD di Kabupaten Pringsewu. Sedang pada pelaksanaan pemilu 2014 di Kabupaten Pringsewu, Partai Gerindra mampu mendudukan enam anggota DPRD Pringsewu.”Hal ini artinya ada peningkatan yang signifikan. Bahkan dinyatakan mendapat peringkat keempat ditingkat Kabupaten Pringsewu
dan peringkat ke-dua di Provinsi Lampung,” ungkapnya. Dia menjelaskan ke-enam anggota DPRD Pringsewu dari partai Gerindra itu yakni Heri Prodikaz, Rahwoyo. Nazarudin, Umi Laila, H.Jamil dan Amproni.”Namun untuk pelaksanaan pemilu 2019 mendatang, saya harapkan di Pringsewu bisa memperoleh kursi di DPRD Pringsewu dua kali lipatnya atau sekitar 12 kursi,”harapnya penuh optimist. Disisi lain Elly Wahyuni mengatakan, terkait pelaksanaan Pilkada Bupati-Wakil Kabupaten Pringsewu pada 2017 mendatang, partainya siap menjagokan baik dari kader internal maupun eksternal partai, namun harus berkoalisi dulu.”Partai kami siap menjagokan calon bupati yang peduli untuk mem bangu n Kabupaten Pringsewu ini lebih baik lagi,”ungkapnya. Sementara itu Sekretaris Daerah
Kader PAN Diminta Solid Pringsewu, FAKTUAL-Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Pringsewu Asa Atorida El Hakim mengharapkan kader PAN agar kedepan tetap bersama bekerja keras dan solid serta komitmen untuk memenangkan setiap bagian, baik Pilkada Bupati Pringsewu 2017 maupun Pemilu 2019. Asa Atorida El Hakim menegaskan hal itu dihadapan kadernya saat membuka agenda Musyawarah Cabang (Muscab) PAN Kecamatan Pringsewu tahun 2016, ber langsung disekretariat PAN setempat, Minggu (7/2) Dia juga memberi apresiasi telah dilaksanakannya Muscab untuk yang pertama kalinya oleh DPC Kecamat an Pringsewu. Hal itu menunjukan demokrasi yang matang guna menyatukan visi dan misi serta berkonsolidasi dengan membangun komitmen yang solid dan kompak.”Semoga ini sebagai tanda awal kebangkitan pada PAN. Artinya kedepan PAN Pringsewu akan lebih siap bersaing memenangkan setiap bagian baik dalam pilkada bupati, pilgub, pileg maupun pilpres,” ujarnya. Menurut Ketua DPD PAN Kabupaten Pringsewu, terbukti berkat kerja keras seluruh kadernya, maka setapak demi setapak PAN di Pringsewu bergerak naik membesarkan diri meskipun tidak tergolong partai besar, namun sudah masuk dalam kategori partai yang sangat di perhitungkan, karena mempunyai kader yang berkwalitas.”Kita yakin kedepan PAN akan menjadi partai besar. Oleh karenanya kita tetap bersatu, kerja keras dan komitmen yang kuat,”tegasnya. Dia mengatakan bahwa Muscab adalah media untuk memilih pemimpin dan pengurus baru, maka siapapun yang terpilih
Kabupaten Prings ewu A. Budman pada sam butannya mengajak kepada seluruh partai politik khususnya Gerindra untuk bekerja sama serta mendukung roda pemerintahan guna mewujudkan segala program pembangunan di Kabupaten Pringsewu. agar dapat meng akomodir semua kader. Juga demokrasi yang dilaksa nakan harus di hormati bersama, jangan ada perpecahan atau kubu-kubuan.”Sebab Muscab di selenggarakan untuk mempersiapkan diri menjalankan proses agenda partai untuk meraih cita cita,”tegasnya. Asa Atorida El Hakin menambahkan, kedepan para kadernya lebih mempersiapkan diri untuk mengemban tugas yang cukup berat.”Diawali untuk mensukseskan Pilkada Pringsewu pada 2017. Juga muscab harus segera di tuntaskan guna persiapan pileg dan pilpres 2019 mendatang,”imbuhnya. Hadir pada Muscab PAN Kecamatan Pringsewu para pengurus DPD PAN Kabupaten Pringsewu Sekretaris Safrudin, Bendahara H.Hartono serta peserta Muscab PAN Kecamatan Pringsewu merupakan pengurus dari 15 kelurahan dan pekon serta dewan pengurus ranting. Ketua panitia Muscab M.Rudi mengatakan bahwa Muscab PAN Kecamatan Pringsewu merupakan salah satu wahana organisasi untuk melakukan proses pencerahan secara demokratis yang berlangsung setiap lima tahun sekali juga berkaitan dengan tanggung-jawab organisasi.”Disamping itu yang juga penting lagi yakni berkomunikasi dan berinteraksi antara partai politik dengan masyarakat,”ujarnya. Sementara ketua DPC PAN Kecamatan Pringsewu periode sebelumnya Eko Andriono mengatakan bahwa pelaksanaan Muscab ini salah satu untuk memberi kontribusi yang cukup signifikan saat pemilu legislatif dan pemilu presiden yang lalu.”Semoga hal ini dapat memberikan dorongan untuk memberikan yang terbaik kususnya bagi Kecamatan Pringsewu. Juga akan memberikan nafas bagi demokratisasi di kalangan partai PAN dan memberikan semangat bagi masyarakat Pringsewu,”harap Eko. Pada pelaksanaan Muscab PAN Kecamatan Pring sewu, terpilih secara demokrasi yakni Isya Ansori menjadi Ketua periode 2016-2021, dia dapat menyisihkan empat calon lainnya. (PRI)
Menurutnya, kendati dirinya bukan orang Pringsewu asli, namun tetap berkomitmen untuk merubah Kabupaten Pringsewu kearah yang lebih baik seperti janjinya sewaktu mengikuti seleksi lelang jabatan sekda.”Yakni saya tidak akan bermain proyek dan akan menempatkan pegawai secara profesional, serta akan menetap tinggal di Pringsewu,”imbuh Budiman.(PRI)
KPU Tinjau Pemilihan Presiden BEM STMIK Pringsewu Pringsewu, FAKTUAL - Ketua KPU Pringsewu kunjungi Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Pringsewu. Rabu, (10/2) di Kampus setempat. Ketua KPU Pringsewu, H. Warsito. ST. Didampingi pokja sosialisasi. A.Andoyo, Mengatakan, Pelaksanaan Proses pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa ini merupakan pembelajaran proses Demokrasi, ini merupakan modal awal mahasiswa untuk menghadapi pemilu yang sesungguhnya. Warsito mengatakan, para mahasiswa kemungkinan ada yg belum memilih dan merupakan pemilih pemula, kegiatan ini bisa menjadi contoh pembelajaran proses pemilihan umum. Kata Warsito, Bagi panitia penyelenggara nantinya bisa berkiprah dalam pemilu yang sebenarnya. Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswa STMIK Pringsewu, Nuraminudin. MTI mengatakan, Pemilihan Presma dan Wapresma ini merupakan proses pembelajaran politik bagi mahasiswa, makna arti dari demokrasi sebenarnya, diharapkan mahasiswa bisa andil secara langsung pada pada pemilu sesungguhnya diberbagai tingkatan. Ujarnya. Ketua KPU dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa STMIK Pringsewu, Hasdidi mengatakan, proses pemilihan ini melalui beberapa tahapan, yaitu dari penjaringan calon dan penetapan calon yaitu Calon 1. Eko budi susanto, wakilnya Slamet Hidayat. Calon no 2 Cahya Ari wakilnya Aldi Rhido. Sesudah penetapan calon dilanjutkan masa kampanye dan debat kandidat. Dilanjutkan tahapan pemilihan selama 5 hari. Untuk mengakomodir 1000 mata pilih. Ujarnya. Hasdidi mengutarakan, pengalamannya sebagai penyelenggara pemilihan, ternyata banyak para mahasiswa yang belum mengetahui, cara memilih. Walaupun sebelumnya ada sosialisasi perkelas cara pencoblosan. Ujarnya.(PRI)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
RAGAM 10
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
KKG-PAI Sukoharjo Adakan Lomba Mata Pelajaran Pringsesewu, FAKTUAL - Kelompok Kerja Guru Agama Islam (KKG-PAI) Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu mengadakan berbagai lomba mata pelajaran yang dilaksanakan di BPG dan Masjid Al-Burhan Pekon Keputran. KUPT Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kecamatan Sukoharjo, Drs.Masdar sangat nendukung dengan kegiatan tersebut sebab menunjang bagi para siswa sekolah dan berguna bukan hanya peserta lomba ini tapi ya seluruhnya. “Kami berharap kepada para siswa peserta
kegiatan ini nantinya dapat mengikuti ditingkat kecamatan melalui MTQ, karena ini untuk peningkatan prestasi bagi siswa itu sendiri. Saya juga berharap para pendidik tenaga guru agama islam agar dapat lebih giat lagi saat mendidik anak-anak ini agar sesuai dengan yang diharapakan dalam bidang prestasi agama Islam ini,” Jelasnya. Masdar menambahkan, pada lomba tersebut panitia menyiapkan hadiah berupa Alquran Tafsir, Piala untuk juara 1, 2, 3 dan Piagam Penghargaan. “Ini pun bertujuan untuk memberikan
semangat yang tinggi kepada para siswa dengan prestasi yang mereka raih, sehingga dapat memberikan motivasi terhadap siswayang lain,” tambahnya. Sementara, ketua panitia lomba PAI Isman Pardianto didampingi sekretaris lomba Mausul Hilala,SPd.I, menjelaskan, kegiatan ini akan rutin diadakan setiap tahun dan pada tahun ini diikuti 217 peserta dari 31 SD se Kecamatan Sukoharjo. “Selain untuk memotivasi para siswa, jugta untuk menggiatkan kegiatan keagamaan ditingakat usia dini dan dimaksudkan agar
menguatkan pondasi iman dan takwa,” jelas Isman. Adapun yang dilombakan dalam kegiatan ini diantaranya MTQ, Adsan, Tahfidz Quran, Khotil Quran, Cerdas Cermat (LCC) dan pidato Isman juga berharap kegiatan pendidikan keagamaan di kecamatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Anggaran kegiatan ini bersumber dari KKG Kecamatan Sukoharjo dan tidak ada uang pendaftaran baik dari siswa maupun pihak sekolah yang mengikuti lomba ini,” pungkasnya. (Made)
SMK Islam Adiluih Terapkan Empat Program
Proyek InfrastruKtur di Dinas PU Pesawaran
Diduga Jadi Sekandal Mega Korupsi Pesawaran, FAKTUAL - Belum genap satu tahun dibangun, ornamen siger di atas tugu ikon Pesawaran di Gedungtataan, Kabupaten Pesawaran jatuh. Selain terjangan angin, jatuhnya ornament siger tersebut diduga akibat pengerjaan yang ceroboh dan tidak berkualitas. Berdasarkan pantauan Faktual, saat pengerjaan Ornamen siger, proyek yang menghabiskan dana milyaran rupiah dan menjadi salah satu ikon dan mega proyek di era kepemimpinan Aries Sandi, diduga dikerjakan asal jadi. Dalam catatan Faktual, dalam setahun sudah dua kali ornamen siger itu roboh. Kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan anggaran milyaran juga terjadi di Masjid Arroyan. Masjid dikomplek Islamic Center Pesawaran yang baru satu tahun, plafon sudah pada jebol, belum lagi pada dinding tembok yang sudah pada retak. “Tidak hanya itu, berbagai proyek infrastruktur seperti jalan hotmik, hampir rata-rata baru dua bulan sudah pada hancur. Ini menunjukkan, saat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pesawaran melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan, hanya formalitas, wajar kalau Dinas PU Pesawaran diduga menjadi skandal mega Korupsi.” Terang Arwan, warga Pesawaran yang terlihat kecewa dengan beberapa proyek infrastruktur di Pesawaran yang mutu dan kualitasnya buruk, sementara dana yang dikeluarkan miliaran rupiah. Arwan juga mengatakan, apabila ornamen tersebut tidak segera di turunkan maka akan membahayakan pengguna jalan. Menurutnya, bangunan tersebut sangat tidak sesuai dengan anggaran yang begitu
besar. “Beberapa bulan lalu saya membaca di koran, bangunan tersebut menghabiskan biaya hampir sepuluh milyar rupiah namun belum satu tahun sudah rontok, “ujarnya. Anto, warga Gedongtataan yang menyaksikan langsung ornamen siger yang masih menggantung diatas jembatan merasa was-was, apalagi bila membayangkan ornamen tersebut meluncur ke bawah dan menimpa pengguna jalan. “Ngeri saya ngeliat ke atas, sebab kalau sampai jatuh dan menimpa orang lewat bagaimana coba”ujar Anto Anehnya kejadian tersebut tampaknya di anggap sepele oleh pemborong dan dinas PU pesawaran. Itu di buktikan dengan tidak adanya oknum dari dinas PU yang berada di lokasi untuk mengawasi pekerja yang memperbaiki ornamen tersebut. “Tanggung jawab dari pihak-pihak terkait seperti pemilik perusahaan dan dinas PU patut di pertanya kan. Masyarakat berharap aparat penegak hukum turun ke lapangan untuk memeriksa dugaan nuansa korupsi di beberapa mega proyek di kabupaten pesawaran.” lirih Anto. Sementara, salah satu pekerja mengatakan bahwa dirinya di perintah oleh Cik Ali, pemilik perusahan yang mengerjakan proyek jembatan tersebut, namun ia mengatakan hanya di perintahkan untuk menurunkan ornamen yang roboh untuk di perbaiki, selanjutnya ada orang lain yang akan memperbaiki ornamen tersebut. (DV/RIN)
Pringsewu, FAKTUAL – SMK Islam Kecamatan Adiluih Kabupaten Pringsewu menerapkan empat program yang bisa mengarahkan anak didik menjadi lebih baik, apakah itu prestasi, kebersihan diri maupun lingkungan, kedisiplinannya, pengetahuan tentang keagamaan. “Keempat program tersebut dilaksanakan setiap hari sabtu,” ujar kepala SMK Islam Adiluih, Abdul Latif, S.Ag yang ditemui diruangkerjanya, beberapa waktu lalu. Untuk 4 program tersebut meliputi; sabtu pada minggu pertama awal bulan yaitu SEHAT, Sabtu ke II BERSIH, Sabtu ke III DISIPLIN dan Sabtu ke IV RELIGI. “Program ini dilaksanakan sesudah semester ganjil yang lalu, selain diikuti oleh seluruh siswa siswi dari kelas X sampai XII, juga dilakukan para guru-guru serta seluruhnya tenaga administrsi sekolah.” Terang Abdul Latif. Pengertian dari 4 progran tersebut, menurut Abdul Latif adalah, Sehat, semuanya melaksanakan olah raga bersama dari berbagai olah raga yang ada. Bersih, agar siswa mengerti tentang kebersihan pada diri sendiri, kemudian lingkungan sekolah dan gizi yang baik. “Siswa dalam hal gizi diharuskan membawa bekal dari rumah dengan menu yang sedarhana tapi dengan standar Gizi yang layak. Untuk bersih ini berkaitan dengan Progam UKS yang ada disekolah ini,” kata Kepsek yang dikenal tegas ini. Lalu disiplin, juga erat berkaitan dengan pramuka, seperti permainan, baris-berbaris serta dengan tingkat kehadiran yang tepat waktu. Religi, ini yang biasa dilakukan selain doa bersama, siswa juga diwajibkan membaca yasin bersama, Istiqozah serta sholat dhuha sebelum memulai pelajaran. Lebih lanjut Latif menjelaskan, semua program ini dikordinatori oleh pimpinan program sekolah dalam pelaksanaannya. Adapun tujuan dari program ini adalah agar para siswa dapat menghargai dan memafaatkan waktu, mengerti akan kebersihan baik untuk diri sendiri maupun lingkungan yang ada dilingkup sekolah serta dirumah dan masyarakat, juga membiasakan hidup sehat. “Melalui olah raga yang manfaatnya juga sangat banyak apa lagi untuk anak sekolah, serta mengenai ke rohanian, yang mengingat keadaan seperti saat ini, maka perlu ditambah untuk ke kegiatan kerohanian.” Kata Latif lagi. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan pada hari sabtu, mengingat para siswa tidak begitu repot dan waktu luang juga ada. “Program-program yang sengaja kami terapkan agar disekolah ini memiliki nuansa berbeda dan sesuai dengan visi dari sekolah yaitu Mencetak Generasi yang terampil dan berdaya saing dengan landasan Ilmu Pengetahuan, Iman dan Taqwa,” jelas Latif. Selanjutnya Latif mengharapkan agar para siswa-siswi memfaatkan program tersebut karena akan sangat berguna bagi mereka (siswa) dan dapat menjadi bekal mereka nantinya saat melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi. Latif juga mengimbau, khusus untuk siswa kelas XII yang sebentar lagi akan mengikuti UN, setelah lulus para siswa dapat meneruskan pendidikannya ke yang lebiih tinggi. Sedangkan untuk siswa siswi kelas X dan XI dapat mengikuti program ini sebab waktu masih lama untuk bersekolah disini, jadi program ini terserap dengan baik dan tentunya menjadi matang, tapi dengan catatanya harus rutin dan rajin serta serius. “Secara tidak langsung program ini tempaan bagi para siswa agar dapat berfikir jernih (tenang), timbul kedewasaanya, sebab semua penjabaran sudah terangkum di 4 Program ini. Saya juga berharap siswa dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar, bila mengalami kesulitan tanya kepada guru, agar pada saat UN tiba para siswa benar-benar sudah siap,” harapnya Latif juga mengharapkan peran serta orang tua wali murid untuk mengawasi putra-putrinya saat dirumah terutama dalam kegiatan sehari-hari. (Made)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
RAGAM
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
11
Kades Bantah Terima Upeti Lampung Selatan, FAKTUAL – Kepala desa Talang Baru Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Ahmadi membantah telah menerima upeti dari armada truk yang diduga milik PT. Cemerlang Bumi Makmur yang melintasi jalan penghubung antar desa di dusun tiga dan empat Desa tersebut. Diberitakan edisi lalu, akibat hilir mudik kendaraan milik perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang batu zeolit jalan penghubung yang baru dua minggu diperbaiki, kondisinya saat ini kembali rusak. Sementara, Kepala dusun 04 Patman saat dikonfirmasi mangatakan bahwa dirinya tidak pernah di ajak musyawarah oleh Kepala Desa Talang Baru mengenai masalah yang ada saat ini.
Menurut Patman, PT. Cemerlang Bumi Makmur memang pernah memberikan bantuan sebesar Rp6.000.000 yang di peruntukkan untuk pembuatan talud di lokasi dusun 03 dan dusun 04, selebihnya kepala dusun tidak pernah di ajak lagi musyawarah baik itu mengenai jalan yang rusak maupun royalti yang diberikan oleh perusahaan kepada kepala desa maupun kepada desa Talang Baru. Mengenai alat berat yang sering lalu lalang di jalan Ajisman Desa Talang Baru di benarkan olehnya yang mengakibatkan jalan cepat rusak sehingga ini yang di keluhkan masy arakat. “Kerusakan jalan makin parah karena dilalui kendaran berat milik PT Cemerlang Bumi Makmur, padahal jalan tersebut baru
selesai dibangun dan baru di FHO sekitar dua minggu.“ ujar Patman. Rekanan yang mengerjakan proyek rehab jalan tersebut saat di konfirmasi mengatakan, dirinya belum pernah makan uang dari pekerjaan jalan itu walaupun hanya seribu Rupiah. Sementara karyawan PT. Cemer lang Bumi Makmur yang tidak bersedia di sebutkan namanya mengatakan, bahwa alat berat yang sering keluar masuk melalui jalan ajisman itu bukan gounder melain kan loader. Masyarakat Desa Talang Baru khususnya dusun 03 dan 04 meminta kepada kepala desa dan juga perusahaan dan dinas terkait
serta re kanan yang mengerjakan proyek jalan tersebut agar segera dapat melakukan perbaikan. (ANRI PRATAMA.S/IRW)
Kepsek Komite SMPN 1 Way Panji Sekongkol Pungli Lampung Selatan, FAKTUAL – Kepala SMPN 1 Waypanji, Lampung Selatan diduga bersekongkol dengan komite sekolah tersebut untuk melakukan pungutan liar (pungli). Diberitakan edisi lalu, sejumlah wali murid mengeluhkan pungutan yang dilakukan pihak sekolah. Untuk kelas 7 dan kelas 8 di pungut biaya sebesar Rp 358.000 sedangkan untuk kelas sembilan di pungut biaya sebesar Rp 385.000, degnan pem bayaran dilakukan secara bertahap yaitu untuk pembayaran pertama dilakukan pada bulan Oktober 2015 sedangkan penarikan tahap kedua dilakukan pada bulan November 2015.
Kepala SMPN 1 Waypanji saat dikonfirmasi sedang tidak berada di tempat, sementara bendahara sekolah, Monik menjelaskan, bahwa pungutan tersebut dilakukan oleh komite sekolah. “Itu terjadi awalnya wali murid menginginkan anak sekolah masuk pagi semua sementara lokal tidak cukup karena SMPN 1 Waypanji hanya memiliki 4 lokal maka terjadilah pungutan yang dilakukan untuk membiayai pembangunan gedung dan meubeller untuk satu unit lokal baru.” Jelas Monik. Menurutnya, pungutan tersebut sebelumnya sudah dimusyawarah antara wali murid dengan komite
sekolah. “Saya sendiri ikut dalam rapat komite sekolah dengan wali mu rid. Dan uang ters ebut saya yang menerimanya dari semua wali murid. Setelah itu uang pungutan tersebut langsung saya setorkan kepada ketua komite sekolah, Daryanto.” terang Monik. Sementara Faktual berusaha menghubungi Daryanto melalui handphone selular sedang tidak aktif dan saat ditemui dikediamannya
Daryanto terkesan menghindar. Menurut tetangganya, barusan saja
Daryanto masuk ke da lam rumahnya. (ANRI PRATAMA.S/IRW)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
TUBA
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
12
15 Kampung Siap Ikuti Lomba Tingkat Kabupaten Tulangbawang, FAKTUAL -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang (Tuba) akan segera melaksanakan penilaian Lomba Kampung dan PKK Berprestasi tingkat Kabupaten Tulangbawang tahun 2016. Dalam rangka pelaksanaan lomba kam pung, Pemkab telah membentuk Tim Evaluasi Lomba Kampung Tahun 2016, yang terdiri dari unsur Satuan Kerja di lingkup Pemkab Tuba dan Tim Penggerak PKK Tuba. Tim ini telah bekerja dan bertugas melakukan penilaian terhadap perkembangan pembangunan di kampung-kampung selama
dua tahun terakhir, yaitu tahun 2014-2015, untuk menentukan juara 1, 2 dan 3 tingkat Kabupaten Tulangbawang, berdasarkan indikator penilaian sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaran Perlombaan Desa dan Kelurahan Dari evaluasi yang dilakukan dari 147 kampung 4 kelurahan yang ada, telah meng erucut sebanyak 15 kampung dari 15 keca matan yang mengikuti lomba kampung dan PKK berprestasi tingkat Kabupaten Tulangbawang tahun 2016.
Secara garis besar, indikator penilaian lomba kampung diantaranya meliputi per kembangan pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan keter tiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, serta Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dari hasil penilaian tersebut, bagi Kampung yang Juara, Pemerintah Kabupaten Tulang bawang akan memberikan dana pembinaan untuk melengkapi sarana dan prasarana kampung serta kelengkapan administrasi kampung. Sedangkan bagi Juara 1 Tingkat
Kabupaten Tulangbawang Tahun 2016, akan dipersiapkan untuk menghadapi lomba kampung tingkat Propinsi Lampung. Dijadwalkan, penilaian lomba kampung akan dimulai Selasa 16 Februari 2016, di 15 kampung di 15 kecamatan se-Tulangbawang. Dan rencananya Bupati Tulangbawang Ir. Hanan A Rozak, MS ataupun Wakil Bupati Tulangbawang Heri Wardoyo,SH juga akan hadir bersama Tim Evaluasi Lomba Kampung di setiap kampung yang mengikuti lomba kampung dan PKK Berprestasi Tingkat Kabupaten Tulangbawang. (MAN TB)
Hanan Kedepankan Aspek Hukum Tulangbawang, FAKTUAL – Bupati Tulangbawang (Tuba) Ir.Hanan A. Rozak, MS mengkedepankan aspek hukum dalam penyelesaian polemik tapal batas antara Kabupaten Tuba dan Kabupaten Mesuji. “Negara kita kan berdasarkan aturan hukum. Aturan yang kita kedepankan. Tidak boleh berdasarkan sejarah. Kalau bicara sejarah,Kabupaten Mesuji juga pecahan dari Tuba,”tegas Hanan saat menanggapi pertanyaan warga Mesuji Timur. Menurut Hanan,secara aturan sudah jelas, bahwa wilayah Rawajitu Timur masuk bagian dari Kabupaten Tulang bawang.”Karena bagian dari Tuba maka akan kita pertahankan. Tapal batas ini menjadi prioritas pemerintah.
Kita juga sudah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan polda dan pemerintah provinsi,”kata Hanan. Mengapa konsultasi ke Polda, Hanan beralasan karena bisa menyebabkan potensi konflik.”Ini yang kita cegah dan jaga agar potensi konflik ini tidak terjadi.Sekali lagi saya tegaskan akan kita pertahankan, kecuali memang undang-undang yang merubahnya,”tegas Hanan lagi. Hanan menerangkan, batas wilayah itu jelas. Namun yang harus diingat batas administrasi tidak menghilangkan hak kepemilikan.”Jadi orang Mesuji boleh punya lahan di Tuba begitu juga sebaliknya,”tungkas Hanan. Dalam kesempatan kemarin Hanan juga menyebut,jika wilayah Rawajitu
Timur akan dibantu penyalur air bersih.”Pemerintah menyiapkan Rp.4,3 M untuk penyaluran air bersih,”kata Hanan yang disambut tepuk tangan warga. Teknisnya, lanjut Hanan masih dikaji pemerintah Kabupaten Tuba.”Sengaja saya membawa direktur PDAM bapak Kirnail M.Yus untuk membantu air bagi masyarakat di Rawajitu Timur.”pungkas nya Diketahui Bupati Tuba Ir.Hanan A Rozak didampingi ketua TP PKK Tubs , kepala satker dan direktur PDAM melakukan kunjungan ke Kampung Bumi Dipasena Jaya dan Kampung Bumi Dipasena Mulya, Rabu (10/2). Hanan melakukan pembinaan aparatur kampung dan melakukan
silaturahmi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat di Rawajitu Timur. Bupati Tuba mengatakan,sejak dirinya terpilih menjadi Bupati Tuba, maka pola pembangunan di Kabupaten Tuba dirubah. Pola pembangunan yang semula khusus pada kecamatan dan wilayah-wilayah tertentu saja maka sejak dirinya dilantik bersama Heri Wardoyo maka setiap kampung melaku kan proses pembangunan. ”Tidak ada kampung atau kecamatan yang istimewa.Semua sama dan program GSMK sebagai jawabannya. Masyarakat tentu sudah merasakan manfaat program yang dari rakyat untuk rakyat dan dilaksanakan untuk rakyat ini,” pungkasnya. (MAN TB)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
RAGAM
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
Tulangbawang, FAKTUAL – Bupati Tulangbawang, Ir.Hanan A. Rozak, MS, resmikan trayek Bus DAMRI jurusan Unit 2 Tulangbawang Trayek Bakauheni— sukadana—Simpang Menggala—Unit 2 PP, Jumat lalu. Peresmian Trayek DAMRI ini tentunya menjadi satu hal yang membanggakan dan membahagiakan bagi Pemerintah Daerah maupun seluruh masyarakat Tulangbawang, yaitu dengan adanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang transportasi darat dan angkutan jalan di Kabupaten Tulangbawang. Bupati, Ir. Hanan A Rozak,MS dalam sambutannya mengatakan mewakili masyarakat Tulangbawang, mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi atas upaya jajaran Perum Damri yang telah menyediakan layanan angkutan kepada masyarakat di Kabupaten Tulangbawang. “Dengan merintis pembukaan Trayek Bakauheni— sukadana Simpang Menggala—Unit 2 PP ini, semoga menjadi salah satu bentuk kepedulian dan keinginan Perum DAMRI untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Tulangbawang” Harapannya, kehadiran DAMRI di Tulangbawang ini mampu menarik minat investasi dari pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Tulangbawang. “Peresmian Trayek ini merupakan suatu kemajuan dan tentunya tidak dapat dilihat dari keinginan perum damri untuk mengembangkan usahanya saja, tetapi seyogyanya harus dilihat dari perspektif bahwa perkembangan Pembangunan Daerah Kabupaten Tulangbawang telah memberi ruang kepada pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah di Kabupaten Tulangbawang,” papar Ir. Hanan A Rozak, MS. Dan jajaran Perum DAMRI agar senantiasa menjaga kualitas pelayanannnya, tidak hanya dikenal murah, tetapi juga harus aman dan nyaman sehingga dapat selalu diminati oleh masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan umum. Selanjutnya menurut Kepala Dinas Perhubungan Tulangbawang Thuhir Alam, Pemerintah Daerah Kabupaten Tulangbawang melalui Dinas Perhubungan, kami memberikan peluang seluas-luasnya kepada pengusaha angkutan umum di daerah, untuk mengambil peluang dalam perkembangan lalu lintas angkutan jalan, tentunya dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa angkutan. Akan tetapi, setiap perusahaan angkutan hendaknya harus terus memperbaharui kendaraan yang dimiliki karena hal itu akan memberikan rasa keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran berlalu lintas dimana sekarang kecenderungan peningkatan masyarakat pengguna jasa untuk mempergunakan kendaraan angkutan umum biasa atau kelas non ekonomi, salah satu faktornya adalah pengguna jasa sudah begitu memahami pentingnya keselamatan, kenyamanan serta ketepatan waktu dalam perjalanan dari dan ketempat tujuan, ucap Tuhir Alam.(MAN TB)
13
Hanan Resmikan Trayek Damri Empat Perwakilan FHK2I Waykanan ke Jakarta
Waykanan, FAKTUAL - Meskipun hanya 4 orang anggota dan perwakilan saja, Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) kabupaten Waykanan tetap berangkat ke Jakarta. Hal itu ditegaskan oleh Agus Yati S.Pd Koordinator wilayah FHK2I Kabupaten Way Kanan, sesaat menjelang keberangkatan ke Jakarta Selasa (09/02). Memang semula akan berangkat 5 orang yang kesemuanya dari Kecamatn Kasui, akan tetapi menjelang detik-detik akhir keberangkatan salah seorang peserta atas nama Tika Guru yang mengajar di SMP 2 Kasui mengundurkan diri karena urusan keluarga, Jelas Agus yati. “Karena tekad dan niat kami sudah bulat, serta kami ingin berjuang, maka berapa orangpun yang akan berangkat kami akan jalan ke Jakarta sebagai bentuk Partisipasi dan rasa senasib dan sepenanggungan dengan kawan-kawan yang saat ini ada yang sudah tiba di Jakarta, kami berangkat,” tegas Agus Yati lagi. Agus Yati berharap perjuangan mereka
Reihana Beri Kesaksian Kasus Alkes Bandarlampung, FAKTUAL - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana akhirnya datang memberikan kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tanjungkarang, dalam sidang dugaan korupsi pengadaan peralatan kesehatan puskesmas perawatan yang merugikan negara senilai Rp3,2 miliar. Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Tanjungkarang, Bandarlampung, Kamis, Reihana datang pukul 10.00 WIB, didampingi kuasa hukumnya, setelah sebelumnya sudah empat kali tidak memenuhi panggilan jaksa penuntut umum (JPU). Dalam keterangannya, Reihana di depan ketua majelis hakim Agam Syarief mengata
kan, selaku kuasa pengguna anggara (KPA) dirinya tidak mengetahui masalah teknis karena hanya menerima laporan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). PPK tersebut adalah terdakwa Sudiono yang menyatakan bahwa seluruh kegiatan tersebut sudah sesuai tugas pokok dan fungsi proses lelang dan sudah dijalankan sesuai prosedur.(AN)
didengar oleh para petinggi yang ada di Republik ini, “Makanya kami tetap berangkat, meskipun tidak direstui apalagi diberikan bantuan transportasi oleh petinggi yang ada di Kabupaten Way Kanan,” kata Agus Yati. Agus Yati menjelaskan, saat ini berdasarkan laporan kawan-kawan yang ada di seluruh Indonesia, khususnya di Sumatera, dari Bengkulu Selatan sudah tiba di Jakarta, Dari Sumatera Selatan, Semalem jam 11 mereka suda ada di Bakauheni, sedangkan dari Jambi dan Riau mereka pakai Pesawat, Jadi semua sudah berangkat guna mengikuti Jihad Akbar FHK2 I pada tanggal 10-12 Februari yang alan datang,. “Hanya doa dan bantuan alakadarnya saja dari kawan-kawan yang sudah kita hubungi, akan tetapi itu pun sudah cukup bagi kami untuk berangkat ke Jakarta, untuk ikut demo secara nasional untuk memperjuangkan nasib honorer yang ada di Indonesia diangkat menjadi pegawai negeri sipil,” ujarnya lagi. (MAN GS)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
MESUJI
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
14
Pelajar Moromoro Terus Sekolah
Pembangunan di Mesuji Harus Lebih Baik Mesuji, FAKTUAL – Kabupaten Mesuji tengah berupaya membangun infrastruktur yang lebih baik secara merata, dan dapat digunakan oleh masyarakat. Hal itu ditegas Bupati Mesuji Khamamik saat menjelaskan sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam pem bangunan infrastruktur di daerahnya, sehingga perlu segera diatasi untuk memperlancar pembangunan di Kabupaten Mesuji menjadi lebih baik, Selasa (9/2). “Saya akan berbuat untuk masyarakat, dengan motivasi kerja, kerja dan kerja, seperti yang kita akomodir pada hampir seluruh desa di Kabupaten Mesuji ini,” ujar Khamamik. Pada 2017 mendatang Kabupaten Mesuji akan melaksanakan pemilihan kepala daerah dan Bupati Khamamik akan menyelesaikan masa kepemimpinan lima tahun pertamanya. Belum dipastikan Khamamik akan maju mencalonkan diri lagi atau tidak. Khamamik mengakui, adanya kendala dalam pembangunan infrastruktur di daerahnya yang sempat terhambat di beberapa kecamatan, seperti Mesuji Timur, Rawajitu Utara, dan Mesuji Atas yang disebabkan faktor akses jalan dan kondisi lingkungan sekitarnya. Bupati Mesuji itu menanggapi pemberitaan tentang pelaksanaan proyek pembangunan jalan, jembatan, talut maupun infrastruktur lain di daerahnya yang telah rusak sebelum waktunya, menilai hal itu bisa saja terjadi. Ia menyatakan, saat ini Pemkab Mesuji tengah menyusun program pembangunan untuk kepentingan masyarakat, seperti infrastruktur berupa pembangunan
jalan, bedah rumah, dan sarana/prasarana penting lainnya. “Dalam pelaksanaannya memang ada banyak masalah serta kendala kami hadapi,” ujar dia pula. Menurutnya, setiap pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur itu dilaksanakan oleh masing-masing pemenang tender atau pemborong, sehingga jika rusak sebelum waktunya tentunya akan dilakukan perbaikan yang diperlukan oleh pelaksananya. Selain itu, katanya lagi, dalam pembangunan jalan itu pihaknya menemukan masalah kondisi jalan yang cepat rusak dikarenakan kondisi tanah di Kabupaten Mesuji yang masih labil, sehingga meskipun dilakukan pengaspalan pastinya tetap akan rusak dan berlum pur. “Sementara jalan yang selesai dibangun, ini pun setiap harinya dilewati mobil yang bermuatan berat, dan sistem pembatasan tonase juga belum diterapkan. Wajar saja jika ada kendala seperti kerusakan kecil di bagian jalan itu,” ujar Khamamik pula. Menurutnya, adanya kerusakan jalan dan infrastruktur yang telah dibangun itu, telah didiskusikan kepada Dinas Pekerjaan Umum Mesuji untuk memperbaiki jalan yang rusak dan berlumpur di beberapa wilayah yang menggunakan dana APBD setempat. “Jika tak diperbaiki maka retensi proyek atau pekerjaan jalan dan infrastruktur itu tak akan kami cairkan, melainkan akan digunakan untuk perbaikan jalan dan infrastruktur yang rusak tersebut,” kata Khamamik pula. (TAB)
Meteran ’Bodong’ Marak di Mesuji Mesuji, FAKTUAL – Maraknya meteran listrik tanpa nomor kontak alias bodong di Kabupaten Mesuji, membuat Bupati setempat gerah. Khamamik meminta PT PLN melakukan penertiban karena akan merugikan PLN maupun warga pengguna listrik dengan KWH meter yang sah. “Adanya KWH meter `bodong` itu berdampak pada keluhan konsumen lainnya, karena dengan memakai KWH meter `bodong` masyarakat dapat menikmati listrik tanpa dikenakan biaya, sementara saat ini daya listrik untuk warga Kabupaten Mesuji masih minim. Jika KWH meter `bodong` itu banyak digunakan di kawasan Register 45 tentunya merugikan konsumen yang menggunakan KWH meter yang tidak bodong,” ujar Khamamik. Menurutnya, beberapa waktu lalu pihak PLN setempat sempat menemuinya di rumah dinas bupati Mesuji untuk menanyakan tentang keluhan masyarakat lewat pendataan. Khamamik menegaskan pada waktu itu, dia minta pihak PLN jangan hanya mencatat saja, tapi lakukan yang terbaik untuk masyarakat, langkah apa yang harus dilakukan untuk menindak oknum yang memasang KWH meter `bodong` atau KWH meter dengan nomor kontrak sama. Selain itu, dia juga sangat menyayangkan pihak PLN yang tidak tanggap dengan kondisi daya listrik di Mesuji, mengingat pada beberapa wilayah atau desa di daerah itu masih banyak yang menggunakan tiang kayu sebagai
tonggak untuk menghubungan kabel listrik sehingga akan berbahaya bagi warga setempat. Bupati juga menyatakan banyak masalah yang dialami masyarakat Mesuji dengan kondisi daya listrik yang minim dan berdampak pada aktivitas sehari-hari warga, sehingga seringkali peralatan rumah tangga rusak akibat tegangan listrik yang tak kunjung stabil. Ia juga membenarkan, pihanya menerima laporan dari masyarakat bahwa di permukiman kawasan Register 45 Mesuji dipasang jaringan listrik padahal kawasan lindung itu tak boleh didiami warga dan dimasuki PLN. Namun kenyataannya pemasangan KWH meter tetap dilakukan di kawasan Register 45, berarti sama saja PLN telah melegalkan kawasan Register 45 untuk didiami dan dimasuki. Keluhan atas penggunaan KWH meter `bodong` juga disampaikan beberapa warga, seperti di Kecamatan Simpang Pematang, Pancajaya, Rawajitu Utara, dan Kecamatan Mesuji Timur yang diduga pemakainya mencapai Ribuan warga. Menurut warga, penggunaan KWH meter `bodong` itu jelas merugikan PLN dan masyarakat yang menggunakan KWH meter yang terdaftar resmi di PLN setempat. Warga minta semestinya pihak PLN menindaktegas adanya oknum yang telah sengaja memasang KWH meter `bodong`, mengingat masyarakat hanya tahu listrik itu hidup dan tak mengerti `bodong` atau tidak KWH meter yang digunakan. (TAB/AN)
Mesuji, FAKTUAL – Bupati Mesuji, Khamamik memastikan anak-anak warga Moromoro di kawasan Register 45 Mesuji dapat meneruskan pendidikan mereka. Saat ini Pemkab setempat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan mengakomodasi anak-anak yang tinggal di kawasan Register 45, yaitu Moromoro, Morodewe, dan lokasi lain di Kecamatan Way Serdang, Mesuji Timur agar dapat kembali bersekolah di SD terdekat. Rencananya anak-anak dari kawasan Register 45 itu akan disekolahkan di SDN 1 Gedung Boga dan SDN 2 Gedung Boga. “Kami juga telah membangun ruang kelas baru pada kedua sekolah tersebut, dengan tiga lokal sebagai tempat proses belajar mengajar bagi anak-anak warga Moromoro dan wilayah sekitar kawasan Register 45 itu,” katanya. Khamamik menyatakan, pemkab setempat tidak bisa langsung mengakomodasi seluruh pelajar di kawasan Moromoro untuk tetap bersekolah di tempat ini. “Kami akan terhalang dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan yang mana tertera larangan keras bagai pejabat pemerintah untuk menjamah kawasan Register 45 Mesuji,” ujar dia lagi. Khamamik menambahkan, selain ruang kelas baru (RKB), pihaknya juga menyiapkan dua truk yang dibeli dengan dana APBD Mesuji lengkap dengan atapnya yang akan digunakan sebagai kendaraan angkutan bagi para pelajar dari kawasan Register 45 itu menuju sekolah masing-masing. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada para kepala sekolah agar menerima pelajar dari kawasan Moromoro untuk bersekolah seperti siswa lainnya. Khamamik menegaskan kemajuan dunia pendidikan di daerahnya sangat berperan penting untuk menciptakan generasi penerus bangsa mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas. Dirikan Rumah Belajar Sebelumnya, sejumlah relawan yang melakukan kampanye #wesavemoromoro dan #jangantutupsekolahkami membuat berbagai komunitas di Kota Bandarlampung Provinsi Lampung, dan Bandung, Jawa Barat untuk turun tangan mendirikan “Rumah Belajar Moromoro” yang akhirnya dapat diresmikan operasionalnya. “Setelah melakukan berbagai persiapan sejak November 2015, kami bersama berbagai komunitas di Bandung dan Lampung akhirnya melakukan peresmian Rumah Belajar Moromoro diDdusun Morodewe Kabupaten Mesuji, Lampung. Kegiatan ini dilakukan untuk menegaskan bahwa pendidikan harus berjalan dengan cara apa pun,” ujar Ricco Andreas, alumni SD Morodewe di kawasan Register 45 Mesuji yang kini tengah belajar di Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila). Ricco menjelaskan, setelah melakukan kampanye dan penggalangan dana melalui situs www.kitabisa.com, pada awal tahun ini sejumlah komunitas melakukan gerakan bersama untuk membangun “Rumah Belajar Moromoro” yang berlokasi di eks bangunan SD Morodewe, Mesuji, Lampung. Pendirian rumah belajar itu menyusul kebijakan penutupan SD Morodewe di Moromoro, Mesuji, Lampung bulan Mei tahun 2015. Penutupan sekolah itu berimbas pada 111 siswa yang harus tercerai-berai. Terdapat 45 orang yang harus pulang pergi (PP) menumpang truk ke SDN II Indraloka di Tulangbawang sejauh 12 km, sejumlah tiga anak putus sekolah karena kekurangan biaya dan sisanya harus pindah sekolah ke dua SD lain di Moromoro yang jaraknya juga cukup jauh dari rumah mereka di Morodewe. Menurut Ricco yang merupakan tim #wesavemoromoro, pihaknya berhasil membawa berbagai komunitas untuk mengunjungi kampungnya dan menghidupkan kembali suasana belajar di Morodewe. Komunitas-komunitas yang turut bersumbangsih atas kegiatan ini adalah Komunitas Rumah Bintang Bandung, Komunitas Filmut Bandarlampung, komunitas Motor Linescapade, dan Komunitas Helau Tiedye. “Tujuan dari mendirikan rumah belajar tersebut yaitu memberikan motivasi kepada adik-adik di Morodewe yang sudah tidak diberikan akses pendidikan oleh pemerintah setempat. Rumah Belajar ini sendiri didesain agar anak-anak tetap bisa berkarya dan semangat belajar. Karenanya berbagai komunitas bahu membahu mengumpukan donasi baik berupa uang dan peralatan belajar demi mengembalikan keceriaan mereka,” kata Niki Suryaman, pegiat Komunitas Rumah Bintang Bandung yang terlibat dalam pendirian rumah belajar itu pula. Pendirian Rumah Belajar Moromoro sendiri menghabiskan dana Rp7 juta sejak renovasi sampai pembukaan. Sedangkan sejumlah dana lainnya digunakan untuk membantu tiga siswa SD Morodewe yang sempat putus sekolah untuk kembali sekolah dan merajut masa depan cerah dengan gembira. (TAB/AN)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
WAYKANAN
15
Tekab 308 Tangkap Pelaku Begal Waykanan, FAKTUAL - Tim Khusus anti Bandit 308 (Tekab 308) Kepolisian Resor Waykanan Lampung berhasil meringkus pelaku begal kerap beraksi di wilayah hukum Waykanan. Perbuatan para tersangka begal ini menjadi momok dan meresahkan masyakarat setempat, karena saat beraksi, kawanan ini tidak segan-segan menganiaya korbannya. Kasat Reskrim Polres Waykanan Lampung AKP. Hi. Sahril Paison, SH. mendampingi Kapolres Waykanan AKBP. Harseno, SIK., MM., Kamis (11/02) mengatakan, kedua pelaku ditangkap pada hariRabu (10/02) sekira jam. 23.44 Wib waktu setempat, dan kini telah diamankan di Mapolres Waykanan. Pelaku bernama Riki Iqbal bin Sebangun (20th) dan Teguh Arya bin Sugiri (23th), keduanya merupakan warga Km. 5 Kelurahan Blambangan Umpu Kecamatan Blambangan Umpu Waykanan. Turut diamankan juga barang bukti milik pelaku berupa satu unit sepeda motor Honda Revo BE 4765 WI dan handphone merk Nokia 6020. “Sepak terjang kawanan ini sudah lama meresahkan masyarakat ibukota Waykanan dan sekitarnya. Karena kawanan ini, berani bertindak disiang bolong dan ditempat keramaian dan selalu berhasil melarikan diri dari kejaran petugas. Beberapa hari lalu
para tersangka ini membegal Suin Tasyati bin Kasir, seorang ibu rumah tangga warga Kampung Umpu Bhakti Blambangan Umpu. Namun usaha mereka gagal, karena bu Suin ini melakukan upaya perlawanan dan berteriak minta tolong,” ujar Kasat Reskrim Polres Waykanan AKP. Hi. Sahril Paison, SH., saat ditemui media ini, Jum’at (11/02). Diungkapkan Kasat Reskrim, penangkapan tersebut bermula dari anggota Tekab yang memperoleh informasi dari masyarakat. Menindaklanjuti hal tersebut, Kasat Reskrim langsung memerintahkan Kanit Resum Tekab 308 IPDA. Musakir beserta team untuk mela kukan penangkapan terhadap orang yang diduga sebagai pelaku curat dan curas tersebut. “Kami sudah lama mengintai dan memperlajari modus operandi kelompok ini, tetapi selalu kecele, dan tertinggal. Sementara laporan terus masuk. Sabtu lalu, kami mendapatkan laporan korban bernama Suin Tasyati (28th) warga Kampung Umpu Bhakti Kecamatan Blambangan Umpu, yang menjadi korban curat. Berbekal keterangan Suin Tasyati itu, kami langsung langsung melakukan penyelidikan. Selanjutnya, pada pada pukul 23.44 Wib hari Rabu kemarin, saya bersama IPDA. Musakir memimpin langsung Tekab 308 dan kami berhasil
mengungkap serta menangkap para pelaku tersebut,” ulas AKP. Hi. Sahril Paison. “Tersangka Riki Iqbal ditangkap di Bedang Alang-Alang Kampung Sidoarjo Blambangan Umpu, sedangkan Teguh Arya ditangkap saat lagi main game di rental PS Km.5 Kelu rahan Blambangan Umpu. Keduanya ditangkap tanpa perlawanan. Dari pengakuan dan keterangan para korban, dua orang pelaku ini merupakan pelaku curat dan curas yang tindak tanduknya memang sudah sangat meresahkan,” tukas Kasat Reskrim Polres Waykanan ini. Ditambahkannya, bagi masyarakat Blambangan Umpu dan sekitarnya yang pernah mengalami aksi curat dan curas, dipersilahkan melihat ke Polres. Bila memang mereka pelakunya, kata dia, silahkan dilapor kan, agar keduanya mendapatkan hukuman yang maksimal. Sementara rekan mereka yang seorang lagi, telah diketahui identitasnya. Kini masih dalam pengejaran Tekab 308 Waykanan. Terpisah, Suin Tasyati (28th) warga Kam pung Umpu Bhakti Kecamatan Blambangan Umpu yang berhasil menggagalkan peram pokan yang Sabtu lalu dilakukan Riki dan Teguh cs. menceritakan peristiwa nahas yang menimpanya. Sore itu, Suin sedang dalam perjalanan dari rumahnya menuju Km. 2
Blambangan Umpu, setibanya di pertengahan antara Kampung Umpu Bhakti dan Kelurahan Blambangan umpu, ia melihat sebuah sepeda motor yang berisi 3 orang lelaki yang tidak ia kenal. Karena Suin mencurigai gelagat ketiga pengendara sepeda motor yang berpapasanan dengannya tersebut, ia langsung tancap gas kearah Blambangan Umpu. “Ternyata kecurigaan saya itu benar, karena motor tersebut langsung berbalik arah dan mendahului saya. Lalu salah seoarang dari mereka memasukkan ranting kayu ke jari-jari sepeda motor saya, yang menyebabkan saya akhitnya terjatuh. Saat saya terjatuh itulah dua dari 3 pengendara motor mendatangi saya. Sadar bila kedua lelaki itu hendak mengambil motor saya, sayapun bangkit dan mengambil kunci motor dan langsung mema sukkannya kedalam celana dalam saya. Melihat hal itu, kedua lelaki tersebut langsung meme gangi kedua tangan saya dan menyeret saya kearah semak. Tanpa memikirkan keselamatan saya, saya langsung berteriak sekuat-kuatnya, seraya berusaha melepaskan tangan saya yang dipegang. Beberapa saat kemudian, terdengar suara sepeda motor menuju tempat kami, lalu ketiganya kabur meninggalkan saya sendirian. Saya akhirnya pulang, laluv melaporkan kejadian yang itu ke Polres Waykan an,” ulas Suin. (MAN GS)
Mayat Tanpa Identitas Terungkap Waykanan, FAKTUAL - Mayat tanpa identitas yang ditemukan oleh Kridianto bin Taslim (35) bersama istrinya diperkebunan sawit dekat lokasi KTM (Kota Terpadu Mandiri) Waykanan Kampung Bumi Baru Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan terungkap. Korban yang diketahui bernama Suratmo Margani (32) warga Kampung Karang Rajo III Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih Sumsel itu, kini dijemput keluarganya untuk dikebumikan. Hariyadi alias Sumo (58) kakak kandung korban, meyakini mayat yang telah membusuk tersebut adalah jasad adik bungsunya yang bernama Suratmo Margani (32) warga Kampung Karang Rajo III, Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Menurut keterangan Hariyadi, adiknya tersebut telah 4 hari tidak memberikan kabar kepada Marlina (Istri korban). Gani (panggilan akrab korban) yang memang berprofesi sebagai sopir travel jurusan Prabumulih-Palembang dengan menggunakan minibus jenis Toyota Avanza Veloz nopol BG 1603 CE. Pada hari
terakhir berkomunikasi dengan Marlina berpamitan untuk mengantar seseorang ke kota Metro Provinsi Lampung. Sebelumnya, korban mendapat telepon dari seseorang yang minta dijemput di daerah Indralaya, Sumsel dan dihantar ke Kota Metro (Lampung). Setelah itu korban diminta kembali untuk menjemput di PT. TEL Muara Enim. Dan semenjak saat itu korban tidak pernah lagi menghubungi keluarga di rumah. Masih lanjut Hariyadi, sehari setelahnya, Marlina menghubungi Hariyadi dan memintanya untuk membantu mencari Gani dengan memberi petunjuk terakhir korban menuju Lampung. Dari situ Hariyadi bersama saudara yang lain mulai menelusuri dan meminta kepada aparat kepolisian di Lampung untuk membantu mencari Gani. Setelah tiga hari berkeliling Lampung, Hariyadi mendapat informasi dari salah satu Polsek di Way Kanan bahwa ditemukan mayat yang telah membusuk dengan kondisi tangan diborgol dan tubuh terikat kawat seling pada hari minggu (7/2).
Mendengar hal itu, keluarga korban langsung menuju RSUD ZA Pagaralam setelah korban dievakuasi oleh tim identifikasi Polres Way Kanan. “Saya yakin ini jasad adik saya, kami 12 bersaudara. Saya melihat ada tanda lahir dibagian pinggangnya. Selain itu dari pakaian yang dikenakan dan tinggi badannya,” ujar Hariyadi. Namun pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan outopsi, “Kami tidak ingin jasad adik di outopsi, ya karena kami kasihan dengan kondisinya yang semacam ini (bengkak dan mulai mengeluarkan belatung), kami akan membawa pulang saja dan segera kami makamkan,” lanjutnya. Kasad Reskrim Polres Way Kanan AKP Hi. Paison, SH mendampingi Kapolres Way Kanan AKBP Harseno., S.Ik., MM membenarkan bahwa keluarga korban telah melihat kondisi korban, dan berniat membawa pulang jasadnya. Dalam hal ini lanjut Paison, Polres Way Kanan bekerja sama dengan Polres Prabumulih untuk mengungkap pembunuhan tersebut, “Kita berusaha mengungkap kasus ini, dan bekerja sama dengan Polres Prabumulih
karena perkara awal kejadian bermula dari sana,” ujar Paison. Sebelumnya masyarakat Kampung Bumi Baru Kecamatan Blambangan Umpu pada pukul 15.30 minggu (7/2), dihebohkan oleh penemuan mayat sesosok lelaki yang sudah membengkak di tengah kebun sawit dalam kondisi tangan terikat dibelakang, oleh Krisdianto bin Taslim (35) warga setempat, yang saat itu hendak mencari rumput bersama istrinya dilokasi tersebut. “Saat itu, saya dan istri sedang mencari rumput, sekitar 40 Meter dari lokasi KTM (Kota Terpadu Mandiri ), akan tetapi setibanya di perkebunan sawit, saya mencium bau yang sangat busuk, dan agak aneh, sehingga saya memutuskan untuk mencari sumber bau tersebut, dan betapa terkejutnya saya setelah melihat ada sesosok mayat yang sudah membengkak dan belatungan, dengan kondisi terlentang dan tangan terikat dibelakang, sehingga saya membatalkan mencari rumput dan memberitahu warga lain dan melaporkan penemuan mayat tersebut ke kantor polisi,” ujar Krisdianto bin Taslim. (MAN GS)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
LAMTIM
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
16
Azwar Hadi Pimpin Golkar Lamtim Lampung Timur, FAKTUAL - Azwar Hadi secara aklamasi terpilih sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Lampung Timur (Lamtim), setelah pada Musyawarah Daerah (Musda) II Partai Golkar setempat hanya memiliki calon tunggal. Peserta musda pun sepakat pemilihan dilakukan secara aklamasi dengan jumlah mata pilih 53. Musda sendiri dihadiri Sekjen DPD I Golkar Lampung , Ririn Kuswantari, Pj Bupati Lampung Timur Tauhidi, Wakil Bupati Lamtim terpilih Zaiful Bukhori, dan sejumlah anggota DPRD Lamtim dari partai lain, yakni Ahmad Basuki (PKB), Muslih (PKS), Miswanto (PDI), serta 300-an kader Partai Golkar dari tingkat desa hingga kecamatan. Dalam arahannya sebelum membuka
musda, Ririn Kuswantari mengatakan terkait kondisi Lampung Timur, ada dua permasalahan yang perlu dilakukan Golkar setempat untuk membantu masyarakat. Pertama terkait keamanan yang seyogianya merupakan tugas pokok lembaga kepolisian namun tidak ada salahnya Golkar yang merupakan partai besar dan memiliki massa cukup banyak bisa membantu menjaga kenyamanan dan keamanan Lamtim. “Apa pun jenis permasalahan yang berhubungan dengan kriminalitas jika tidak ada provokatornya, masalah tidak akan timbul besar. Sebab itu, jika kalian orang Golkar dan sayang Lamtim jangan menjadi provokator. Dengan bersikap seperti itu Anda sudah membantu menciptakan
kenyamanan,” kata Ririn Kuswantari. Selain soal kriminalitas, Golkar harus membantu Pemkab Lampung Timur terkait dengan pendapatan daerah karena di Lamtim masih banyak potensi alam yang dibiarkan mubazir yang seharusnya bisa dijadikan sumber pendapatan daerah, seperti objek objek wisata yang tidak terawat dan tidak diberdayakan. Selain itu tambang pasir juga perlu diterapkan perizinannya sehingga bisa menyuplai pendapatan Lampung Timur. “Anggota DPRD terutama yang dari Partai Golkar harus memperjuangkan masyarakat Lamtim. Dengan meningkatkan PAD Lamtim, itu sudah membantu menyejahterakan rakyat Lamtim,” kata Ririn.
Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Lamtim terpilih Azwar Hadi siap berkoordinasi, berkomunikasi dengan semua kader untuk membantu Pemkab Lampung Timur menjaga kenyamanan dan keamanan. Dengan terciptanya kondisi aman dan nyaman, perekonomian di Lamtim otomatis akan meningka. Di sisi lain, Azwar Hadi juga menegaskan selama konflik internal Golkar, kader-kader Golkar Lampung Timur tidak terprovokasi dan tetap dalam pendirian mengikuti, menyepakati hasil Munas Bali. “Memang ada 1 atau 2 orang yang sempat salah jalan, tapi kami masih membukakan pintu maaf untuk bergabung kembali dengan kami,” kata Azwar Hadi. (KLIS)
Keluarga Korban Talangsari Tuntut Hak Sama Lampung Timur, FAKTUAL - Paguyuban Keluarga Korban Talangsari Lampung berharap pemerintah memberikan hak pelayanan publik yang sama dan tanpa diskriminasi kepada keluarga korban Peristiwa Talangsari seperti layanan kepada warga lain pada umumnya. “Selama ini masih kurang, masih ada ketimpangan di antara warga Talangsari yang menjadi korban dengan warga lainya,” kata Wakil Ketua Paguyuban Keluarga Korban Talangsari Lampung (PK2TL) Edi Arsadat di Lampung Timur, Rabu (10/2). Hal itu dia sampaikan dalam peringatan 27 tahun Peristiwa Talangsari yang terjadi pada tahun 1989 di Dusun Subing Desa Rajabasa Lama Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Selama ini, menurut Edi Arsadat, masih terjadi perlakuan diskriminatif dialami warga Talangsari yang menjadi korban pelangaran HAM itu, terutama dalam mengakses pelayanan publik ke pemerintah. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lampung Timur Amriadi, mewakili Penjabat Bupati Tauhidi, mengatakan bahwa Pemkab Lampung Timur telah mem berikan hak akses publik kepada warga korban Talangsari, seperti pembangunan jalan, listrik, dan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat setempat meski diakuinya masih belum maksimal. Ia menjelaskan bahwa belum maksimal layanan yang diberikan warga eks Talangsari itu karena masih minim ketersediaan anggaran, baik dari pemerintah daerah maupun dari pemerintah pusat, mengingat harus berbagi dengan masyarakat lainnya di Lampung Timur. Amriadi juga tidak menampik adanya perlakuan diskriminatif dialami warga korban Talangsari itu pada masa Orde Baru. Namun, seiring dengan waktu pada masa Reformasi diskriminasi itu sudah tidak ada lagi. “Pada era Orba layanan publik memang kurang bisa diakses oleh warga di sini. Akan tetapi, pada era Reformasi ini hak publik warga Talangsari sudah bisa dinikmati,” ujarnya lagi. Peringatan 27 Tahun Peristiwa Talangsari ini dihadiri oleh Feri Kusuma, Divisi Pemantau Impunitas Kontras Wamnayeti, Ketua Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI), dan Ferliana Kristi dari Yayasan Indonesia untuk Kemanusian (IKA). Wamnayeti, Ketua IKOHI, menyatakan bahwa IKOHI juga terus berupaya membantu keluarga korban Talangsari agar memperoleh hak-haknya dari pemerintah yang sebelumnya tak dapat dinikmati oleh korban dan keluarganya.
“Kami terus bekerja sama dengan kawankawan di Talangsari agar mendapatkan kebaikan-kebaikan, akses-akses yang belum didapat warga Talangsari dari pemerintah, khususnya bagi korban dan keluarga korban bisa diperoleh,” ujarnya. Peringatan 27 Tahun Peristiwa Talangsari, menurut dia, juga momentum untuk mengingatkan kembali kepada pemerintah agar memberikan hak hidup yang layak bagi korban Talangsari. Peristiwa Talangsari 1989 adalah insiden yang terjadi antara kelompok pengajian Warsidi dan aparat keamanan di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur (sebelumnya masuk Kabupaten Lampung Tengah). Peristiwa ini terjadi pada tanggal 7 Februari 1989. Peristiwa Talangsari mencuat atas peran seorang tokoh bernama Warsidi. Di Talangsari, Warsidi dijadikan imam oleh Nurhidayat dan kawan-kawannya. Selain karena tergolong senior, Warsidi adalah juga pemilik lahan sekaligus pemimpin komunitas Talangsari yang pada awalnya hanya berjumlah di bawah sepuluh orang. Nurhidayat diketahui pernah bergabung dalam gerakan DI-TII (Darul Islam-Tentara Islam Indonesia) Sekarmadji Maridjan
Kartosoewirjo. Namun, kemudian dia menyempal dan membentuk kelompok sendiri di Jakarta. Di Jakarta inilah, Nurhidayat, Sudarsono, dan kawan-kawan merencanakan sebuah gerakan yang kemudian terkenal dengan peristiwa Talangsari Lampung. Gerakan di Talangsari itu tercium oleh aparat keamanan sehingga pada tanggal 6 Februari 1989, pemerintah setempat melalui musyawarah pimpinan kecamatan yang dipimpin oleh Kapten Soetiman (Danramil Way Jepara) perlu meminta keterangan kepada Warsidi dan pengikutnya. Namun, kedatangan Kapten Soetiman disambut dengan hujan panah dan perlawanan menggunakan golok. Kapten Soetiman pun tewas sehingga membuat Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam Lampung Kol. A.M. Hendropriyono mengambil tindakan tegas terhadap kelompok Warsidi. Pada tanggal 7 Februari 1989, terjadi penyerbuan ke Talangsari oleh aparat setempat yang mendapat bantuan dari penduduk kampung di lingkungan Talangsari yang antipati kepada komunitas Warsidi. Akibatnya, korban pun berjatuhan dari kedua belah pihak, sebanyak 27 orang tewas di pihak kelompok Warsidi, termasuk Warsidi sendiri. Sekitar 173 orang ditangkap. Namun, yang sampai ke pengadilan sebanyak 23 orang.(AN)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
LAMBAR
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
17
Mukhlis Basri Hadiri Musrenbang di Kebun Tebu Lampung Barat, FAKTUAL - Bupati Lampung Barat (Lambar) Drs. Muklis Basri MM, menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan yang digelar Pemkab setempat di Kecamatan Kebun Tebu, Selasa (9/02). Turut hadir pada musrenbang tersebut, Ketua DPRD Edi Novial S.Kom, Sekretaris Bappeda Ir. Agustanto Basmar, Camat Kebun Tebu dan Seluruh aparat pekon serta undangan lainya. Dalam sambutanya Drs. Muklis Basri MM., mengatakan acara Musrenbang ini tidak lain adalah forum musyawarah antar pemangku kepentingan dan juga pemerintah daerah sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi rakyat terhadap pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan ini, pembangunan yang ada di Kecamatan Kebun tebu ini harus mampu bersaing dengan kecamatan lainya. Dikatakanya, pelaksanaan Musrenbang
Kecamatan, merupakan forum musyawarah antar pemangku kepentingan, Forum ini memiliki arti penting guna membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program atau kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan pembangunan kecamatan. ”Kecamatan Kebun Tebu ini adalah Kecamatan Tempat tinggal saya (Bupati) dan Ketua DPRD Kabupaten Lambar, jadi sebisa mungkin ADD harus digunakan secara oftimal, apabila dipergunakan ke pembangunan fisik juga harus diperhatikan kwalitasny, peran serta dan tanggung Jawab penuh terhadap ADD harus menjadi prioritas utama terutama untuk para pemegang atau pemangku yang akan menggunakan aggaran tersebut”, Jelasnya. Selanjutnya kita ketahui bersama bahwa pertemuan tersebut bukan hanya kegiatan rutin, akan tetapi lebih dari itu penting untuk
membahas dan menyepakati baik usulan rencana kegiatan pembangunan kecamatan yang menjadi kegiatan prioritas pembangunan baik di tingkat kecamatan maupun menyepakati pengelompokan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan, berdasarkan tugas dan fungsi SKPD Kabupaten. Sementara itu Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lambar Ir. Agustanto Basmar mengatakan dalam Musrenbang Tingkat Kecamatan tersebut akan diselenggarakan untuk membahas dan menyepakati hasil-hasil Musrenbang dari tingkat pekon yang akan menjadi kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang bersangkutan. “Musrenbang yang kita gelar akan mensingkronkan program Pemda dengan ADD yang mana yang harus di bangun pemda dan mana yang dibangun oleh pekon bersumber dari ADD”, Ungkapnya. Lebih lanjut dikatakannya, untuk Pemerintah
Daerah Musrenbang merupakan wahana untuk menumbuhkan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat, maka program pembangunan pada 15 kecamatan akan semakin didukung oleh masyarakat Lambar dan sehubungan dengan pemberlakuan UU No. 6 tahun 2014 tentang desa yang mengamanatkan pengelolaan anggaran dan belanja desa Aloksi Dana Desa (ADD), secara mandiri, maka peratin beserta jajaran diharapkan segera menuntaskan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Desa (RPJMDES) sebagai salah satu prasyaratan pengalokasian dana tersebut. Kemudian disampaikanya juga perencanaan pembangunan yang akan dibahas di tingkat kecamatan tersebut merupakan gagasan prioritas setiap pekon dan nantinya seluruh aspirasi dan gagasan prioritas setelah dibahas di tingkat kecamatan akan dibawa ke kabupaten. (ADI)
Jalur Liwa-Krui Longsor
Lampung Barat, FAKTUAL - Jalan Liwa-menuju Krui Pesisir Barat, tepatnya di pal 16 kabupaten Lampung Barat mengalami longsor setinggi sekitar 1,5 meter dengan panjang sekitar 20 meter, Rabu (10/02). Longsor yang terjadi akibat hujan disertai angin kencang yang mengguyur sebagian wilayah Liwa sejak pagi hingga siang hari. Sejumlah pengendara yang melintasi jalur tersebut terpaksa harus memutar arah dan bermalam di Krui Pesisir Barat karena hingga menjelang magrib material longsor belum ada penanganan. ”Setelah mendapat info longsor kami berkoordinasi dengan pihak Dinas PU untuk menurunkan alat berat. Alat berat tiba di lokasi sekitar pukul 22.00 WIB, langsung bekerja membersihkan longsoran dan jalan berhasil di buka Kamis dini hari sekitar pukul 04.15 WIB,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat, Maidar. Akibat longsor, jalur tersebut sempat lumpuh total selama 14 jam jalan lintas Liwa-Krui tidak bisa dilintasi kendaraan . Senada dengan Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampung Barat, Hendrianto, jika jalan baru bisa di lintasi kendaraan sekitar pukul 04.15 pagi hari. “Semalaman alat berat milik kabupaten kita turunkan dan baru tiba di lokasi longsor tengah malam. Alhamdullilah bisa tembus Kamis subuh, ungkap Hendrianto. (ADI)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
JAWABARAT
18
Patung Arjuna di Purwakarta Terbakar Purwakarta, FAKTUAL -Sebuah patung tokoh pewayangan Arjuna Memanah yang identik sebagai simbol Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, di daerah Situ Wanayasa, Kamis, terbakar, patung yang terbuat dari bahan fiber itu disinyalir telah dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sekitar pukul 04:00. “Petugas kami Aiptu Suhada dan Bripka Sarpudin mendapati patung telah terpapar api dan segera memadamkannya,” kata Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo Wisnu, Kamis. Menurut dia, saat ini kasus pembakaran tersebut masih didalami oleh pihak Polres Purwakarta karena pengrusakan fasilitas bisa dimasukkan sebagai tindakan pidana. Berdasarkan keterangan dari pihak Polres Purwakarta, pelaku disinyalir melakukan aksinya
saat jalanan dalam kondisi sepi warga dan pengendara. “Kami masih Mendalami kronologi nya,” ujar dia. Peristiwa ini sungguh mengejutkan, karena Purwakarta yang saat ini terkenal dengan berbagai ornamen patung hias dan budaya di arsitektur kotanya justru baru saja mendapatkan apresiasi budaya dari berbagai pihak. Salah satunya penghargaan Anugerah Budaya dari Persatuan Wartawan Indonesia yang baru saja diberikan pada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada Selasa (9/2) lalu. Anugerah Budaya sebagai kepala daerah yang pro budaya ini diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada Dedi Mulyadi karena mampu melestarikan kebudayaan dengan keteladanan yang partisipatoris.
Pelaku Misterius Sampai saat ini belum diketahui pasti siapa pelaku pembakaran terhadap patung wayang arjuna yang ada di kawasan Situ Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Berdasarkan informasi yang kami kutip dari laman detik.com (11/2), warga setempat tidak tahu menahu soal kejadian tersebut. Padahal kawasan yang menjadi daerah wisata tersebut banyak ditemui warung makanan atau oleh-oleh yang berjajar di sepanjang jalan. Menurut salah satu pedangang yakni Nana, pedagang yang ada di kawasan tempat wisata tidak berjualan 24 jam. Mereka hanya berjualan dari pagi sampai sore, jadi tidak tahu menahu masalah pembakaran tersebut. Nana juga menambahkan bahwa ketika
kejadian berlangsung, hanya ada satu orang yang mengetahui kebakaran tersebut. orang itu adalah Ade, penjaga malam yang ada di lokasi tempat wisata. Namun ia juga tidak dapat memastikan apakah Ade melihat pelaku atau hanya sekedar melihat api dalam keadaan membesar. Ketika ditanya apakah pedagang merasa terganggu dengan patung tersebut, Nana langsung mengatakan bahwa pedagang sama sekali tidak terganggu. Malah menurut mereka adanya patung tersebut dapat menjadi daya tarik wisata untuk datang ke Situ Wanaya. Warga sekitar Situ Wanayasa memang banyak membuka warung makanan dan oleh-oleh di sana. Bahkan perkampungan warga hanya berjarak 200 meter dari tempat wisata tersebut. (YUS)
Netty : Aspek Sosial dan Budaya, Penting Dalam MEA Bandung, FAKTUAL-Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Jawa Barat merupakan salah satu yang menjadi andalan dalam perjalanan perkembangan ekonomi di Jawa Barat. “Saya mengapresiasi adanya acara ini sebagai bentuk kepedulian terhadap produk lokal unggulan Jawa Barat dengan terus membangun kesadaran di tengah masyarakat mengenai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) untuk mencintai dan menggunakan produk lokal,” jelas Netty saat menghadiri Tea Morning Bincang-bincang Santai Tentang Kerajinan di ERA MEA bersama pelaku usaha Bordir, Batik, Handicraft dan Aksesoris yang tergabung dalam Asephi Jawa Barat di Galeri Batik Hasan, Kamis (11/2). Agar produk lokal kita berkembang, papar Netty, kita harus mampu mening katkan sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan-pelatihan. Sehingga
Hard Skill, Kemampuan Bahasa Asing, Interpersonal Skill, Attitude dan Pendidikan yang memadai menjadi modal besar bagi kita meng hadap i
bangs a asing. Diba rengi karakter dan budaya yang menjadi ciri khas tersendiri dengan produk yang
dihasilkan, serta pentingnya strategi pemasaran kepada masyarakat. MEA bukan saja menyasar aspek ekonomi te tapi pen ting
diper hat ikan juga aspek Sosial dan Budaya. Kedua aspek tersebut berkaitan utamanya bagi ketahanan
keluarga dengan dibentengi melalui membangun antibodi dan imunitas yang kuat sehingga tidak akan tergerus oleh arus budaya luar. Dan dapat menurunkan permasalahan sosial yang tengah ada di masyarakat seperti perdagangan orang dan kekerasan, demikian Netty. Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Jawa Barat, Hedi Yamasari menuturkan, kegiatan ini merupakan sarana berbagi pengalaman pelaku usaha berpengalaman dalam produksi dan pemasaran produk. Kita selalu bersama-sama saling memotivasi dan mendukung untuk selalu berusaha menghasilkan produk dengan meningkatkan kualitas dan terus berinovasi. “Saya sampaikan ada sebanyak 400 pelaku usaha yang tergabung dalam Asephi Jawa Barat dan untuk menjadi anggota Asephi Jawa Barat syaratnya yaitu produk yang dihasilkan haruslah 60% berbahan baku lokal agar masyarakat lebih mengenal dan mencintai produk daerahnya dengan baik,” tambahnya. (YUS)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
JAWABARAT
19
Cimahi Bisa Jadi Pusat Pengembangan Animasi Bandung, FAKTUAL – Saat ini Kota Cimahi telah menjadi salah satu daya tarik untuk industri animasi di tanah air. Bahkan tidak menutup kemungkinan dengan sumber daya dan festival animasi yang telah ada saat ini, Cimahi bisa menjadi barometer dan pusat pengembangan industri animasi di Indo nesia. Hal tersebut pun mendapat dukungan penuh dari Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Usai melakukan pertemuan dengan Walikota Cimahi Atty Suharti. Deddy Mizwar mengungkap kan harapannya, agar Cimahi bisa jadi pusat industri animasi tanah air, terlebih saat ini menurut Deddy di Cimahi telah ada berbagai
kegiatan seperti festival animasi tingkat internasional yaitu Baros International Animation Festival (BIAF), serta sarana pendukungnya. “Saya kira komunitas yang ada sudah sangat mendukung, kemudian festival yang sudah secara kontinyu diselenggarakan juga sudah hadir. Ini tidak mustahil menjadi pusat pengembangan animasi,” ujar Deddy usai pertemuan di kantornya di Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung pada Kamis (11/2). Deddy pun mengungkapkan pengembangan industri kreatif ini harus bisa melibatkan dunia pendidikan dengan menggaet beberapa perguruan tinggi di Bandung seperti ITB dan
Politeknik Negeri Bandung. “Saya juga mengusulkan barangkali kalau ITB bisa mengembangkan Fakultas Digital Art ini akan jauh lebih baik, seperti yang dilakukan oleh negara Thailand. Saya kira ini tidak mustahil, ada komitmen dari komunitas, Bu Wali (Walikota Cimahi), dan kita akan support dari provinsi,” kata Deddy. “Karena memang dari fakta yang ada, komunitas di Bandung Raya khususnya - sangat memadai untuk lahirnya sebuah Fakultas Digital kemudian festival animasi yang berkesinam bungan dan juga adanya asosiasi animasi yang kuat dan bisa melahirkan entrepreneur animasi,” tambah Deddy.
Untuk mendukung pengembangan industri animasi ini, disamping telah memiliki BITC (Baros Information Technology Creative), saat ini Pemkot Cimahi pun tengah membangun Technopark di daerah Baros. Technopark yang dibangun dilahan seluas 1 hektar dengan luas bangunan 1.500 meter dan terdiri dari 3 lantai ini ditargetkan akan selesai pada tahun ini. Technopark ini akan memiliki berbagai fasilitas seperti studio dan rumah produksi, sehingga diharapkan technopark ini pun bisa menjadi sarana untuk pengembangan teknologi animasi - tidak hanya dari sisi kreatifitasnya saja namun juga untuk pengembangan wisata dan bisnis animasi di Kota Cimahi. (YUS)
17 Kabupaten/Kota di Jabar Rawan Banjir Bandung, FAKTUAL - Sebanyak 17 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat dinyatakan sebagai daerah rawan banjir, ungkap Koordinator Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Ridwan, di Bandung, Kamis. Ke-17 kabupaten/kota yang merupa kan daerah rawan banjir tersebut adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Tasikmalaya. Kemudian Kota Tasikmalaya, Kabu paten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumed ang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Ku ning an, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. “Jadi untuk potensi longsor terjadi di daerah rawan pergerakan tanah, sedangkan banjir biasanya terjadi di daerah dataran rendah atau akibat luapan air sungai,” kata dia. Menurut dia jumlah kejadian bencana alam berupa banjir dan longsor di Jawa Barat pada awal 2016 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2014. “Catatan kami, daerah di Jawa Barat
yang kejadian banjirnya paling sering untuk saat ini adalah Kabupaten Indramayu. Dari tanggal 7-10 Februari 2016 ini sudah tiga kali terjadi banjir di Indramayu. Itu banjirnya lumayan besar dibandingkan di daerah lain,” kata dia. Berdasarkan data yang dimiliki oleh BPBD Jawa Barat, dari awal hingga 10 Februari ini telah ada 10 kejadian banjir di sejumlah kabupaten/kota seperti di Kabupaten Bandung tiga kejadian, Kabupaten Sumedang satu keja dian. Kemudian di Kota Bandung satu kejadian, Kabupaten Bandung Barat satu kejadian, Kota Bogor tiga kali kejadian, Kabupaten Sukabumi satu kejadian, Kabupaten Karawang satu kejadian, Kota Bekasi satu kejadian, Indramayu tiga kejadian, dan Cirebon satu kejadian. Lebih lanjut ia mengatakan walaupun Jawa Barat dikenal sebagai daerah yang potensi bencananya besar namun belum didukung dengan tingkat pemahaman masyarakat terkait kebencanaan. Sehingga, kata dia, BPBD sering kesulitan dalam melakukan penanggu langan bencana terutama di sejumlah
kabupaten/kota yang belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Itu karena menyulitkan proses koordinasi. Pemahaman masyarakat tentang kebencanaan masih kurang, itu lah yang sering petugas temukan di lapangan,” ujar Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Jabar Ridwan di Bandung, kemarin. Siaga Bencana Sampai 4 Mei BPBD Jabar sudah menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor terhitung sejak 4 Januari lalu hingga 4 Mei mendatang. Hal ini berdasarkan prakiraan terjadi cuaca ekstrim dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai potensi pergerakan tanah dan longsong di Jabar. Selain 17 kabupaten/kota yang merupakan daerah rawan banjir, 23 kabupaten/kota ditetapkan tergolong daerah rawan longsor yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat,
Kabupaten Garut, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon. “Potensi longsor terjadi di daerah rawan pergerakan tanah, sedangkan banjir biasanya terjadi di daerah dataran rendah atau akibat luapan air sungai,” ucapnya. Ridwan menilai dari sisi jumlah, bencana di awal 2016 terbilang masih lebih baik dibandingkan bencana di 2014. Banjir dengan ukuran kecil tahun ini baru terjadi di Indramayu dan Subang sedangkan dua tahunlalu terjadi mulai dari Karawang hingga Bekasi yang membuar pertanian dan permukiman terendam air. Namun demikian, menurut Ridwan, ketersediaan peralatan dan logistik terbilang mumpuni untuk menghadapi bencana. Seluruh kelengkapan telah dikirim dari Pemerintah Provinsi kepada 27 Kabupaten/Kota seperti perahu, tenda, bahan makanan, selimut, dan lain-lain. (YUS)
FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN
BENAR BERIMBANG
Edisi 365 / Tahun Ke-14 / 15 - 21 Februari 2016
Warga Pertanyakan Keabsahan Surat Kantor Desa Lampung Selatan, FAKTUAL – Masyarakat Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda Lampung Selatan (Lamsel) yang diwakili oleh H. Yakup dan M. Nurdin menanyakan ke Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Lampung atas dugaan rekayasa pemberkasan pembangunan kantor desa setempat yang di duga telah dimanipulasi oleh M Amin Sy pada saat itu menjabat sebagai kepala desa Gunung Terang. “Kami datang kesini (BPMPD) untuk menanyakan keabsahan surat kantor desa Gunung Terang.” Ujar H. Yakup, Rabu (10/2). Kepala BPMPD melalui kepala sub bidang pengembangan desa dan administrasi pemerintahan desa/kelurahan Rusdan Badaruddin,SH mengarahkan warga Desa Gunung Terang ke dinas Pengairan dan Pemukiman provinsi Lampung. “Pembangunan kantor desa Gunung Terang tersebut ditangani oleh dinas Pengairan dan Pemukiman, sementara BPMPD Provinsi hanya menerima laporan yang sudah selesai di kerjakan. Terkait masalah pekerjaan tersebut bukan tanggung jawab kami.” Jelas Rusdan. Sementara perwakilan warga yang berusaha untuk menemui Kepala Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung dihadang oleh tiga orang anggota Polisi Pamong Praja yang mengatakn bahwa semua pejabat sedang berada di luar. “Para pejabat dilingkungan dinas tersebut sedang melakukan persiapan penyambutan kedatangan wakil presiden Republik Indonesia, sementara seluruh staf yang berada di ruangan tidak ada yang bersedia untuk memberikan keterangan terkait masalah kantior desa gunung terang.” Jelas H. Yakup. Warga yang tidak berhasil menemui Kepala Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung merasa kecewa. Saat warga berusaha untuk menghubungi Hanjar Safari ternyata nomor handpone yang di berikan oleh Rusdan Badarudin ternyata bukan nomor Hanjar Safari, sehingga membuat warga bertambah kesal terhadap kinerja aparatur pemerintah. (ANRI PRATAMA.S/IRW)
RAGAM
20