5 minute read
sejarah
Nederlandsche HandelMaatschappij (NHM) atau
Factorij Batavia adalah perusahaan swasta yang diberi wewenang menerbitkan saham dan bertindak untuk memanfaatkan kegiatan ekonomi serta pengembangan kekayaan nasional.Kedekatandengan pemerintahBelanda membuatnya memegang peran penting dalam pengembangan perdagangan di Hindia Belanda, sehingga dianggap sebagai penerus kekuasaan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) karena samasama dibiayai oleh Hindia Belanda. Tahun 1825 NHM membuka perwakilan di Batavia, dan setahun kemudian cabangnya sudah ada di Palembang, Banjarmasin, dan Banda. Kegiatan utama NHM adalah melakukan pengiriman, pengapalan dan penjualan barang-barang ke Hindia Belanda, serta membantu pemerintah Hindia Belanda melakukan pengiriman uang ke Tiongkok, Australia, dan India. Tahun 1830 ketika sistem tanam paksa (cultuurstelsel) diberlakukan NHM juga diminta melakukan pembelian rempah-rempah.
Advertisement
Pemerintah Hindia Belanda meraup banyak keuntungan darieksploitasitenagakerjapribumi,begitujugadengan NHM yang menjadi fasilitator. Tahun 1870 sistem tanam paksa dicabut atas desakan masyarakat Eropa dan rakyat Belanda sendiri yang baru mengetahui dampak kemanusiaan atas sistem itu. Tahun 1882, NHM Batavia melakukan usaha penuh sebagai bank modern dengan menerima dana pihak ketiga dalam bentuk deposito, rekeningkorandanprodukjasalainnya.
NHM kemudian dinasionalisasi pada tahun 1960 menjadi kantor Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) Urusan
Ekspor Impor. Bersamaan dengan lahirnya Bank Eskpor
Impor Indonesia (Bank Exim) pada tanggal 31 Desember 1968, gedung BKTN pun berubah menjadi Kantor Pusat Bank Exim. Tanggal 2 Oktober 1998 Bank Exim melakukan mergerbersamaBankDagangNegara(BDN),BankBumi
Daya (BBD), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) hingga lahirlah Bank Mandiri. Nama tersebut diusulkan oleh B.J. Habibie dengan harapan bank yang baru nantinya akan benar-benar “mandiri” dan tidak bergantung kepada pemerintah. Kantor Pusat Bank
Mandiri tidak menggunakan gedung yang sama tetapi pindah ke Jalan Jenderal Gatot Subroto, sedangkan gedung eks-NHM digunakan sebagai museum yang mengisahkan perjalanan perbankan Indonesia khususnyaBankMandiri.
Arsitektur gedung Museum Bank Mandiri cenderung sederhana dengan bentuk simetris dari permainan garis-garis horisontal dan vertikal yang menjadi ciri khas gaya art deco. Pengaruh gaya kubisme tampak pada atap berbentuk datar dengan struktur bertingkat (ziggurat), dan motifmotif geometris pada tembok balkon. Ciri mencolok art deco lainnya adalahpenggunaankacapatribermotifgeometris.Padabagianataspintu masuk terdapat kaca patri dengan simbol NHM dan elemen yang melambangkanempatmusimdiBelanda,sedangkantepatdidepanpintu ruangrapatbesarterdapatkacapatriberupatokohWillemvanOranjedan Cornelis de Houtman. Pintu dan jendela berbentuk panel berbahan kayu jati solid yang dikombinasikan dengan logam dan kaca. Bangunan art deco biasanya memiliki banyak kaca untuk memperoleh cahaya yang memadai meski tanpa lampu. Railing (pagar pembatas) tangga merupakan perpaduan antara besi tempa dengan kayu jati kelas satu yang tampak kokoh dan eksklusif. Interior di bagian dalam gedung juga banyak menggunakan material jati pilihan. Lantai lobby, ruang rapat, dan ruang direksi menggunakan mozaik keramik bercampur kaca (glasmozaik tegels) yang diimpor dari Venesia, Italia. Ruang lainnya menggunakan tegel ubin (vloertegels) berwarna hitam, abu-abu, dan merah. Lantai dasarnya dinaikkan setengah lantai sehingga koridor di bagian depan bangunan(mainentrance)tetapmemilikiprivacydanterkesananggun.
Gambar2:LayOutMuseumBankMandiriJakarta.
Denah
Museum Bank Mandiri berdiri di tanah seluas 10.039 meter persegi dengan luas bangunan seluruhnya 21.509 meter persegi dengan arsitektur Indisch bergaya Nieuw
Zakelijk atau Art Deco Klasik. Dan terletak di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1 Jakarta Kota termasukkedalamKawasanKotaTuaJakarta dan merupakan salah satu bangunan cagar budaya berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No.475Tahun1993.
Pada perancangan denah bangunan ini memanfaatkanbangunancagarbudayayang terdapat di area cagar budaya khususnya pada Museum Bank Mandiri di Kota Tua
Jakarta dengan melakukan perencanaan dan perancangan berdasarkan nilai nilai historis arsitekturbangunandansejarahbangunan.
Pada perancangan denah ini juga mengangkattema“TimelineandHistory“dan menggunakan gaya Art Deco Klasik yang dipadukan dengan gaya modern mengikuti perkembangan masyarakat urban dan dijadikan sebagai solusi untuk mendapatkan hasil perancangan yang menjawab permasalahan desain dan keinginan pengguna.
Adapun wujud perpaduan antara penerapan tema “ Timeline and History “ dengan perpaduangayaArtDecodanModerndengan desainberupa:
Menginterpretasikan desain interior museumdengansystemkronologidanalur waktu yang diterapkan pada system display, infografis, zona ruang dan sirkulasi alurkunjunganpengunjungmuseum.
Memberikan sarana dan fasilitas kepadapengunjung museum untuk dapatberinteraksi langsung dengan koleksimuseum untuk mengenal lebih dekatdengankoleksimuseum.
Menjaga ciri khas arsitektur Art Deco dengan membangun kembali filosofi desain dan karakteristik arsitektur Art Deco pada zamannya yang diterapkan pada desain elemen estetis, penggunaan material dan tone warna yang membanguncitraruang.
Menerapkangayamodernyangmasihada kaitannya dengan gaya Art Deco pada desain furniture, system pencahayaan dan aksesorisruangan.
ZONA & SIRKULASI
Gambar2:PolaZona&SirkulasipadaMuseum BankMandiriJakarta
Keterangan
Pada pola penataan ruang dapat dilihat pada denahterdapatareapublichall(1),Audiovisual ( 2 ), Chiense cash ( 3 ), R. pamer sejarah & Operasional bank ( 4 ), R. pamer IT & mesin ITK ( 5),R.pamertemporer(6,7),Cafe(8).
Tampak Fasad
Pada bagian façade bangunan Museum Bank
Mandiri ini tampak memiliki corak warna putih yang dominan pada semua warna bangunannya, tidak hanya itu pada facade ini terlihat memiliki bentukan dinding yang tebal dan kuat, memiliki bukaan jendela yang berbentuk lebar menyerupai kupu tarung, Dari gambarsiteterlihatbentukdenahyangmemiliki proporsi atau disebut golden section, sehingga museum bank mandiri ini memiliki bentuk yang simetris. Bentuk tersebut merupakan ciri dari gaya arsitektur Yunani. Proporsi dalam desain arsitektur merupakan prinsip kesetimbangan visual yang bertujuan untuk membentuk keteraturan rasio di antara unsur pembentuknya, salah satu proporsi disebut goldensection(Sani,2017).
Struktur Ruang
Pada bangunan ini terdapat beberapa lantai yang terdiri dari lantai basement, lantai dasar, lantai1&lantai2.
Pada lantai basement terdapat beberapa ruang seperti,
Ruang Transportasi dari Masa ke Masa dan KomponenBangunan
RuangKhasanah
RuangBrandkasdanPetiUang
Lantai ini merupakan lantai dasar dari bangunan gedung Museum Bank Mandiri (MBM).
Pada lantai dasar terdapat beberapa ruang seperti,
RuangChinescheKas“KasirTempoDoeloe”
RuangPeralatanOperasionalBank
RuangMesinATMdariMasakeMasa
RuangInformasiTeknologi(IT)
Keletakan lantai ini lebih tinggi dari jalan raya dan dihubungkan dengan tangga utama yang cukup lebar yang diapit dua ruangan kecil di sudutdepan.
ELEMEN-ELEMEN Dinding&Lantai
Pada bagian dinding dan lantai dapat dilihat pada bangunan museum bank mandiri seringkerapditemukanmenggunakanubin/ tegel yang bermotif beragam seperti pada bagianlantaiyangadadilantai2
RuangHouseHold/RumahTangga
RuangSecurity
RuangRapatBesar
RuangGoPublic
RuangPenghargaan
RuangSouvenir
RuangMakan
RuangPialaIntern
RuangPresidenDirektur
RuangNumismatik
Padalantai1terdapatbeberaparuangseperti, Dari lantai dasar menuju lantai 1 dihubungkan dengan 2 tangga yang lebar, terletak mengapit pintumasukutamakelantai1.
Padalantai2terdapatbeberaparuangseperti,
RuangArsipSejarah
RuangArtCenter
Lantai ini terletak paling atas, merupakan tempat penyimpanan arsip-arsip dan berfungsi jugasebagaiArtCenterMuseumBankMandiri.
Atap
Pada bagian atas bangunan / atap dapat dilihat pada bangunan museum bank mandiri terdapat Ziggurat, Ziggurat adalah struktur bertingkat yang terlihat seperti tangga. Gaya arsitektur Art Deco sebetulnya terpengaruh oleh gaya arsitektur purba dari
Babilonia dan Mesir. Ziggurat merupakan sebutan bagi punden berundak dari peradaban Mesopotamia dan juga merupakancikalbakalpiramidaMesir
Pintu&Jendela
Bentuk bangunan yang bergaya Artdeco membuat bentukan pintu dan jendela memiliki gaya yang tersendiri sepert, Pintu dan jendela berbahan kayu solid berbentuk panel dan dikombinasikan dengan logam dankacapolos.
Tidak hanya itu Elemen dekoratif pada Art Deco umumnya berupa sepuhan warna krom, besi tempa, perunggu dan plastik. Sentuhan tersebut dapat di lihat pada bagian jendela bangunan yang dimana pada lapisan luar jendela di tutupi oleh besi tempa , dan tidak hanya jendela sentuhan warna krom dapat dilihat dari bentukan lampuyangadadidindingdalambangunan ini.
TiangDanKolom
Pada bagian pertiangan bangunan, terdapat kolom yang terdiri dari beberapa kolom-kolom kecil yang dijadikan satu dan menerus ke atas. Hal tersebut dimaksudkan agar bangunan tampak menjulang tinggikeatas.
Terlihat bahwa pada bagian depan bangunan tampak bahwa kolom yang digunakan merupakan kolom Doric, dikatakan sebagai kolom doric karena Tidak mempunyai base/dasar, jadi badan kolom/shaft langsung diletakkan di atas dasar (pediment). Alur relief pada kolom ini berujung tajam
Ornamentasi
KacaPatri
Pada bangunan ini selain kaca patri terdapat karakteristik ornamentasi bergaya
Art Deco yang dimana pada bangunan ini selain memperhatikan aspek seni bentuk kubisme juga mengutamakan bentuk geometris, salah satu bentuk geometris pada bangunan ini yaitu terdapat pada coraktembokbalkonbangunan.
KacaPatri
Salah satu ciri yang melekat dengan Art Deco adalah adanya penggunaan kaca patri dengan motif geometris. Dalam bangunan ini kita dapat melihat2kacapatri.Kacapatripertamaterletak diatas pintu masuk bangunan, sedangkan kaca patri yang kedua terletak tepat di depan pintu ruang rapat besar. Kaca – kaca tersebut memperlihatkan elemen - elemen ikonik seperti empat musim di Belanda dan tokoh – tokoh yang berpengaruh seperti Willem van Oranje danCornelisdeHoutman.