Fretty’s
PORTOFOLIO
Perencanaan Wilayah & Kota
Selected Works 2016 - 2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi
1
Daftar Riwayat Hidup
7
Project Kuliah Studio
21 1
Tugas Akhir
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Fretty Aigawati Sianturi Towuti, Luwu Timur
(+62) 82291558840
sianturifrettya@gmail.com
PENDIDIKAN Universitas Sam Ratulangi
Manado Aug 2014 - May 2019
Program Studi: Perencanaan Wilayah dan Kota GPA 3.60/4.0
MAGANG Surveyor Intern Job Desc:
Manado Maret 2018 - May 2018
Mengoperasikan aplikasi ArcGis dalam menginput data Melakukan survey lapangan menggunakan GPS Mengumpulkan dan menyusun data/laporan
SEMINAR & KURSUS Kursus Toefl & Ielts Gratis 2020; Skor Toefl ITP 440 Seminar: Peran perencana terhadap penataan ruang yang berkeadilan Seminar: Peningkatan kompetensi sdm informasi geospasial nasional
3
Towuti Feb 2021 Manado Nov 2016 Manado April 2015
s
KILLS
Social Media
Software
Instagram Google Earth Pro
Zoom
English
Other Skills
Indonesia ArcGis
Language
Adobe Indesign
Adobe Lightroom
Microsoft Word
Microsoft Excel
Google Meet
Canva
Microsoft Power Point
4
PROJECT KULIAH
MATA KULIAH: SEKTOR INFORMAL LOKASI: TITIWUNGAN SELATAN, MANADO DIPUBLIKASIKAN TAHUN 2018
F
UNGSI KAWASAN MENURUT RTRW KOTA MANADO
Kecamatan
Sario (Kawasan B on B) adalah kawasan dengan fungsi sebagai Pusat Pelayanan Kota (PPK). Pusat pelayanan ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan terhadap kawasan sekitar Kecamatan Sario khususnya Kawasan B on B atau yang lebih dikenal sebagai Kawasan Reklamasi di Manado.
7
F
UNGSI KAWASAN KELURAHAN TITIWUNGAN SELATAN
Kelurahan Titiwungan Selatan adalah salah satu kelurahan yang ada di Sario. Terletak di pusat kota, kawasan yang berlokasi di TS dan sekitarnya cukup berperan aktif sebagai Pusat Pelayanan Kota Manado. Tidak hanya sebagai tempat pelayanan, lokasinya juga mudah dijangkau karena Kelurahan TS berdiri dan berkembang di sepanjang jalan utama Piere Tendean, Boulevard Manado.
Fungsi kawasan pada Kelurahan TS kebanyakan digunakan sebagai tempat bermukim para warga/ masyarakat asli Manado maupun pendatang. Dengan aksesibilitas yang mudah dan letak lokasi yang strategis, tidak heran banyak yang membangun rumah, tinggal dan beranak cucu hingga kini menjadi permukiman padat penduduk.
8
A
NALISIS LOKASI BERDASARKAN JENIS TEMPAT USAHA Berdasarkan analisa, diamati bahwa beberapa jenis tempat usaha yang ada di Kelurahan Titiwungan Selatan ada dua yakni:
Jenis Tempat Usaha Tidak Bergerak Jenis tempat usaha tidak bergerak untuk sektor informal di Kelurahan Titiwungan Selatan meliputi warung atau tenda. Jenis tempat ini tergolong dalam jenis tempat usaha semi permanen (static). Umumnya jenis tempat usaha ini merupakan jenis usaha dalam bidang kuliner. Jenis Tempat Usaha Bergerak Untuk sektor informal di Kelurahan Titiwungan Selatan, terdapat jenis tempat usaha bermotor dan tidak bermotor, seperti gerobak/kereta dorong. Jenis tempat usaha ini tergolong dalam jenis tempat usaha yang tidak permanen (non-permanent) atau semi permanen (semi static).
9
A
NALISIS LOKASI BERDASARKAN POLA SEBARAN
Berdasarkan analisa, diamati bahwa beberapa jenis tempat usaha yang ada di Kelurahan Titiwungan Selatan ada dua yakni:
Pola Sebaran Mengelompok
Pola Sebaran Memanjang
Sektor informal di Kelurahan Titiwungan Selatan yang memiliki pola penyebaran mengelompok umumnya terdapat di ruang-ruang terbuka, ruang parkir, atau di sekitar sektor formal seperti kawasan perdagangan yang terdapat di jalan Sam Ratulangi Lingkungan 3 dan 4, dan di jalan Piere Tendean lingkungan 5.
Sektor informal di Kelurahan Titiwungan Selatan yang memiliki pola penyebaran memanjang umumnya terdapat di sepanjang jalan raya atau jalan utama, atau jalan yang menghubungkan ke jalan utama, yang memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi yaitu di sepanjang jalan Piere Tandean lingkungan 3 dan 5.
10
A
NALISIS BERDASARKAN STANDAR NASIONAL INDONESIA
Kondisi Eksisting di Lapangan
11
Kondisi Eksisting dari Peta Citra
A
NALISIS KEBUTUHAN RUANG PENGUNJUNG PKL
A
NALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA NON-HIJAU
12
K
ONSEP PENATAAN PKL
Karena tempat yang tersedia belum cukup dan layak, maka dibuatlah konsep relokasi pada beberapa PKL yang sifatnya semi menetap. Untuk PKL yang bersifat semi menetap yang ada di Kelurahan Titiwungan Selatan antara lain penjual makanan dan minuman, pulsa, serta bensin. Bisa dialokasikan ke satu tempat yang memiliki luas yang setara dengan jumlah gerobak dan rak bensin. KONDISI SEBELUM DAN SESUDAH KONSEP RELOKASI
Sebelum Relokasi
Sesudah Penerapan Konsep baru
Berdasarkan PKL yang telah di tentukan, untuk PKL yang ada di jalan Sam Ratulangi tidak akan di relokasi dan dibiarkan tetap karena penataan yg sudah ada tidak mengakibatkan kemacetan dan sudah memiliki izin dari pemilik lahan.
13
K
ONSEP PENATAAN PKL DI TEMPAT BARU (SETELAH RELOKASI) Dari hasil pengamatan, relokasi PKL yang dikonsepkan pada Kelurahan TS tidak akan dilakukan pada beberapa jenis PKL dan akan dibiarkan di tempatnya semula. Perencaan tetap memerlukan RTH sebanyak 30% dan untuk area berdagang disisihkan sebanyak 70%. Berikut adalah konsep penataan PKL di lokasi baru.
KONSEP GEROBAK PKL PADA LOKASI BARU Konsep yang dipilih & cocok unuk lokasi baru PKL adalah konsep minimalis sehingga mudah diatur dan tidakmemakan tempat terlalu banyak. Di desain dengan gerobak yang multifungsi serta dilengkapi vegetasi di area yang terkonsep.
14
STUDIO
MATA KULIAH: STUDIO PERUMAHAN & PERMUKIMAN LOKASI: TITIWUNGAN SELATAN, MANADO DIPUBLIKASIKAN TAHUN 2016
1
. IDENTIFIKASI PENYEBAB BANJIR YANG TERJADI DI KEL. TITUWUGAN SELATAN TAHUN 2014
Pada Kelurahan Titiwungen Selatan, terdapat sungai Sario yang mengalir sepanjang Kelurahan ini. Panjang Sungai Sario menurut “Manado dalam Angka 2014” adalah 6,72 Km.
16
Penampakan tanggul akibat banjir
Penampakan tanggul setelah renovasi
17
Banjir yang terjadi di Titiwungan Selatan pada tahun 2014 tidak disebabkan oleh meluapnya sungai Sario tetapi disebabkan oleh banjir kiriman dari hulu sungai Sario yang bertempat di sekitaran Desa Koka dikarenakan sampah yang tersumbat. Lingkungan yang paling merasakan imbas dari banjir adalah Lingkungan satu dan dua. Ketinggian pada saat banjir di Lingkungan satu adalah 1 - 2 cm dan di Lingkungan 2; 15 - 30 cm dengan debet kecepatan air menurut kepala Lingkungan satu “kuat sekali depe arus”. Banjir ini tidak memakan korban jiwa tapi banyak rumah warga yang rusak parah. Selain itu, tanggul di sekitaran Sungai Sario juga ikut rusak parah akibat banjir.
18
TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR: ANALISIS SEBARAN SEKTOR INFORMAL DI KOTA MANADO LOKASI: MANADO DIPUBLIKASIKAN TAHUN 2019
1
. ANALISIS POLA SEBARAN: TAMAN KESATUAN BANGSA - KEC. WENANG
PKL ELEKTRONIK
PKL KELONTONG
21
PKL AKSESORIS
PKL MAKANAN
PKL JASA
PKL KEBUTUHAN RT
Ditinjau berdasarkan karakteristik Pedagang Kaki Lima yang
ada di sekitar Pusat Pelayanan Kota Manado yakni Taman Kesatuan Bangsa, PKL yang ada disekitaran TKB cenderung memiliki karakteristik menetap (static hawkers units). Namun dijumpai juga beberapa pedagang yang karakternya berkeliling. Dengan kata lain pedagang akan selalu berusaha mendatangi atau “mengejar” konsumen dengan bergerak atau berpindah-pindah tempat. Ditinjau dari sarana berdagang
Ditinjau dari pola sebaran PKL
PKL di sekitar Taman Kesatuan
yang sesuai dengan kondisi ek-
Bangsa, bermacam-macam sara-
sisting di lapangan (TKB) adalah
na teridentifikasi seperti PKL den-
pola
gan pikulan/keranjang, gelaran/
Dikatakan demikian karena ber-
alas, dan warung semi permanen.
dasarkan
Ditinjau dari jenis komoditi dagangan PKL yang berjualan disekitar TKB, dapat dikategorikan menjadi enam jenis yakni, PKL Kelontong, PKL Kebutuhan Rumah Tangga,
sebaran teori
mengelompok. yang
dikemu-
kakan oleh McGee dan Yeung (1977: 36), pola penyebaran ini dijumpai pada ruang-ruang terbuka, taman, lapangan dan sebagianya.
PKL Aksesoris, PKL Makanan, PKL
ANALISIS
Jasa, dan PKL Elektronik. Ditinjau dari jenis dagangan yang dijual PKL disekitaran TKB terbagi beberapa jenis yakni, bahan mentah, makanan siap saji, nonmakanan, dan jasa pelayanan (service).
22
2
. ANALISIS POLA SEBARAN: PASAR PINASUNGKULAN - KEC. WANEA
PKL PASAR
PKL PASAR
23
Ditinjau
berdasarkan karakteristik Pedagang Kaki Lima yang ada di seki-
tar Pusat Pelayanan Kota Manado yakni Pasar Pinasungkulan, PKL memiliki karakteristik menetap (static hawkers units). Ditinjau dari sarana berdagang PKL di sekitar Pasar, bermacam-macam sarana teridentifikasi seperti PKL dengan gerobak dorong dan tempat semi permanen. Ditinjau dari jenis komoditi dagangan PKL yang
berjualan
disekitar
Pasar,
dapat
dikategorikan menjadi dus jenis yakni, PKL PKL MAKANAN
Makanan, dan PKL Pasar. Ditinjau dari jenis dagangan yang dijual PKL disekitaran TKB terbagi beberapa jenis yakni, bahan mentah dan makanan siap saji (makanan jadi). Ditinjau dari pola sebaran PKL yang sesuai dengan kondisi eksisting di lapangan (Pasar Pinasungkulan) adalah pola sebaran mengelompok karena berdasarkan teori Mc. Gee dan Yeung, pola penyebaran ini dijumpai juga pada ujung-ujung jalan, termasuk disekeliling pasar.
ANALISIS
24
3
. ANALISIS POLA SEBARAN: CENTRAL BUSINESS DISTRICT - KEC. SARIO
PKL KELONTONG
25
PKL MAKANAN
Ditinjau dari jenis dagangan yang
dijual
PKL
disekitaran
CBD terbagi beberapa jenis yakni, makanan siap saji, non-
PKL JASA
makanan, dan jasa pelayanan (service).
Ditinjau berdasarkan karakteristik Peda-
Ditinjau dari pola sebaran PKL
gang Kaki Lima yang ada di sekitar Pusat
yang sesuai dengan kondisi ek-
Pelayanan Kota Manado yakni Central
sisting di lapangan (CBD) ada-
Business District, PKL yang ada diseki-
lah pola sebaran memanjang/
taran CBD memiliki karakteristik menetap
seragam (linier). Dikatakan de-
(static hawkers units).
mikian karena berdasarkan te-
Ditinjau dari sarana berdagang PKL di sekitar CBD, bermacam-macam sarana teridentifikasi seperti PKL dengan gerobak dorong, warung semi permanen, dari
jenis
komoditi
Gee dan Yeung (1977: 36), pola penyebaran ini dijumpai pada jalan-jalan utama.
dagan-
ANALISIS
Ditinjau
ori yang dikemukakan oleh Mc-
gan PKL yang berjualan disekitar CBD, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yang pertama ada PKL Kelontong, PKL Makanan, dan PKL Jasa.
26
4
. ANALISIS POLA SEBARAN: RUMAH SAKIT ADVENT - KEC. WANEA
PKL MAKANAN
PKL PASAR
27
PKL JASA
Ditinjau berdasarkan karakteristik Pedagang Kaki Lima yang ada di sekitar Pusat Pelayanan Kota Manado yakni RS Advent, PKL cenderung memiliki karakteristik menetap (static hawkers units). Ditinjau dari sarana berdagang PKL di sekitar RS Advent, bermacam-macam sarana teridentifikasi seperti PKL dengan gerobak dorong, warung semi permanen, dan kios. Ditinjau dari jenis komoditi dagangan
PKL KELONTONG
PKL yang berjualan disekitar RS Advent, dapat dikategorikan menjadi empat jenis, yang pertama ada PKL Kelontong,
Ditinjau dari pola sebaran PKL yang se-
PKL Makanan, PKL Jasa, dan PKL Pasar.
suai dengan kondisi eksisting di lapan-
Ditinjau dari jenis dagangan yang dijual PKL disekitaran RS Advent terbagi beberapa jenis yakni, bahan mentah, makanan siap saji, non-makanan, dan jasa pelayanan (service).
gan (RS Advent) adalah pola sebaran memanjang/seragam
(linier).
Dika-
takan demikian karena berdasarkan teori yang dikemukakan oleh McGee dan Yeung (1977: 36), pola penyebaran ini dijumpai pada jalan-jalan utama.
ANALISIS
28
5
. ANALISIS POLA SEBARAN: KAMPUS UNSRAT - KEC. MALALAYANG
PKL KELONTONG
29
Ditinjau
berdasarkan karakteristik
Pedagang Kaki Lima yang ada di sekitar Pusat Pelayanan Kota Manado yakni Kampus UNSRAT, PKL memiliki karakteristik menetap dan semi menetap (static hawkers units). Ditinjau dari sarana berdagang PKL di sekitar Kampus UNSRAT, berikut sarana yang teridentifikasi seperti PKL MAKANAN
PKL dengan gerobak dorong, dan warung semi permanen.
Ditinjau dari jenis dagangan yang
Ditinjau dari jenis komoditi dagan-
dijual PKL disekitaran Kampus UN-
gan PKL yang berjualan disekitar
SRAT terbagi beberapa jenis yakni,
Kampus UNSRAT, dapat dikategori-
makanan setengah jadi, makanan
kan menjadi dua yakni, PKL Kelon-
siap saji, non-makanan.
tong, dan PKL Makanan.
Ditinjau dari pola sebaran PKL yang sesuai dengan kondisi eksisting di lapangan (Kampus UNSRAT) adalah pola sebaran mengelompok cenderung acak.
ANALISIS
30
A
N A L I S I S FA K T O R P EN YEBAB
TABEL NILAI RATA-RATA HASIL KUISIONER
Setelah dilakukan perhitungan pada data hasil kuisioner, diperoleh angka rata-rata pada setiap aspek per lokasi sehingga dibuat perbandingan untuk melihat faktor apa yang paling berpengaruh tehadap keberadaan pedagang kaki lima di Kota Manado.
32
1
. FA K T O R A K S ES I B I LI TAS Dari kelima aspek yang ada,
dua
aspek
yang
menjadi bagian dari faktor aksesibilitas, yakni aspek kemudahan kebebasan.
33
dan
aspek
Dari tabel, dijumpai lima lokasi dengan angka aspek yang berbeda-beda. Untuk aspek kemudahan, angka paling tinggi terdapat di Kec. Sario yakni Central Business District dengan rata-rata 73. Sedangkan angka terendah dari aspek kemudahan terdapat di Kec. Wenang yakni Taman Kesatuan Bangsa dengan rata-rata 64.
Untuk aspek kebebasan, angka tertinggi terlihat pada Kec. Wenang yakni Taman Kesatuan Bangsa dengan rata-rata 73.66. Sedangkan angka terendah terletak di Kec. Wanea yakni RS Advent dengan rata-rata 50.66.
Jadi kesimpulan sementara dari tabel yang ada bahwa lokasi yang paling dipengaruhi oleh faktor aksesibilitas berdasarkan aspek kemudahannya terletak pada Kawasan B on B, Sario (CBD). Lokasi yang paling dipengaruhi oleh faktor aksesibilitas berdasarkan aspek kebebasannya terletak di Taman Kesatuan Bangsa, Wenang.
34
2
. FA K T O R A GL O MERAS I Dari kelima aspek yang ada,
dua
aspek
yang
teridentifikasi menjadi bagian dari faktor aglomerasi, yakni aspek biaya dan aspek kelarisan.
35
Dari tabel, dijumpai lima lokasi dengan angka aspek yang berbeda-beda. Untuk aspek biaya, angka paling tinggi terdapat di Kec. Wanea yakni Pasar Pinasungkulan dengan rata-rata 49. Sedangkan angka terendah dari aspek kemudahan terdapat di Kec. Wanea yakni Rumah Sakit Advent dengan rata-rata 36.33.
Untuk aspek kelarisan, angka tertinggi terlihat pada Kec. Sario yakni Central Business District dengan rata-rata 85.66. Sedangkan angka terendah terletak di Kec. Wanea yakni RS Advent dengan rata-rata 79.
Jadi kesimpulan sementara dari tabel yang ada bahwa lokasi yang paling dipengaruhi oleh faktor aglomerasi berdasarkan aspek biaya terletak di Pasar Pinasungkulan, Wanea. Lokasi yang paling dipengaruhi oleh faktor aglomerasi berdasarkan aspek kelarisan terletak di Central Business District, Sario.
36
3
. FA K T O R J A R AK Dari kelima aspek yang ada,
satu
aspek
yang
teridentifikasi menjadi bagian dari faktor jarak, yakni aspek jarak.
37
Dari tabel, dijumpai lima lokasi dengan angka aspek yang berbeda-beda. Untuk aspek jarak sendiri, angka paling tinggi terdapat di Kec. Malalayang yakni Kampus UNSRAT dengan rata-rata 61.33. Sedangkan angka terendah dari aspek jarak terdapat di Kec. Wanea yakni Rumah Sakit Advent dengan rata-rata 55.66.
Jadi kesimpulan sementara dari tabel yang ada bahwa lokasi yang paling dipengaruhi oleh faktor jarak berdasarkan aspek jarak terletak di Kampus UNSRAT, Malalayang.
38
B
E S A R A N D A R I F A K T O R Y A N G MEMP EN GARU H I
Dalam merumuskan dan menghitung besaran untuk menginterpretasikan (menafsirkan) hasil kesimpulan sementara pada angka sebelumnya, dilakukan perhitungan menggunkan Skala Likert. Hal pertama yang dilakukan yaitu penentuan skor jawaban, kedua menentukan skor ideal (kriterium), ketiga membuat rating scale, dan terakhir membuat persentase dari jawaban hasil akhir.
MENENTUKAN SKOR JAWABAN Skor jawaban merupakan nilai jawaban yang akan diberikan pada setiap responden. Pemberian nilai pada jawaban ini bertujuan untuk memudahkan dalam menghitung setiap jawaban responden dengan skor yang sudah ditentukan oleh peneliti.
39
SKOR IDEAL Skor ideal adalah skor kriterium yang akan menjadi nilai pada rating scale yang dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
SKOR IDEAL FAKTOR AKSESIBILITAS
SKOR IDEAL FAKTOR AGLOMERASI
SKOR IDEAL FAKTOR JARAK
40
Pada tahap ini, skor ideal yang telah didapat
RATING SCALE
dari masing-masing faktor pada poin sebelumnya, di ubah kedalam bentuk skala yang diurutkan dari yang paling kecil nilainya hingga yang paling besar nilainya. Rating Scale bertujuan untuk memudahkan dalam menentukan jawaban akhir dari data sebelumnya, kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. RATING SCALE FAKTOR AKSESIBILITAS
STD
TD
CD
D
SD
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai jawaban untuk faktor Aksesibilitas yakni 2268. Angka kemudian dicocokkan dengan nilai jawaban pada rating scale untuk menentukan kategorinya.
Dari rating scale dan tabel, maka nilai 2268 termasuk ke dalam kategori interval “cukup dominan dan dominan”. Namun nilai dari faktor Aksesibilitas pada kelima lokasi dengan melibatkan 100 responden lebih mendekati “cukup
41
dominan” untuk menjadi faktor penyebab sebaran PKL di Kota Manado.
RATING SCALE FAKTOR AGLOMERASI
STD
TD
CD
D
SD
Dari hasil perhitungan, rating scale dan tabel maka nilai 1888 termasuk ke dalam kategori interval “cukup dominan dan dominan”. Namun nilai dari faktor Aglomerasi pada kelima lokasi dengan melibatkan 100 responden lebih mendekati “cukup dominan” untuk menjadi faktor penyebab sebaran PKL di Kota Manado.
RATING SCALE FAKTOR JARAK
STD
TD
CD
D
SD
Dari hasil perhitungan, rating scale dan tabel maka nilai 872 termasuk ke dalam kategori interval “tidak dominan dan cukup dominan”. Namun nilai dari faktor Jarak pada kelima lokasi dengan melibatkan 100 responden lebih mendekati “cukup dominan” untuk menjadi faktor penyebab sebaran PKL di Kota Manado.
42
PERSENTASE JAWABAN
Pada tahap ini, dalam rangka mengetahui jumlah jawaban ketiga faktor dala bentuk persen, akan digunakan rumus menghitung nilai persentase.
FAKTOR AKSESIBILITAS
Persentase jawaban untuk Faktor Aksesibilitas yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya sebaran Pedagang Kaki Lima di lima lokasi, pengaruhnya sebesar
FAKTOR AGLOMERASI
Persentase jawaban untuk Faktor Aglomerasi yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya sebaran Pedagang Kaki Lima di lima lokasi, pengaruhnya sebesar
FAKTOR JARAK
62% dari 100%.
Persentase jawaban untuk Faktor Jarak yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya sebaran Pedagang Kaki Lima di lima lokasi, pengaruhnya sebesar
43
64% dari 100%.
58% dari 100%.
FRE TTY’S PORTOFOLI O SE LE CTED W OR K S 20 1 6 - 2 0 1 9
S E K I A N & T E R IM A KA S IH