Portofolio Arsitektur 2022

Page 1

2022

PORTOFOLIO ARSITEKTUR


T

E

N

T

A

N

G

.

.

.

Tentang ‘diam’ dan memaknai bahwa ruang itu ada, Tentang bagaimana menyampaikan ‘pesan’ dari kasarnya material yang mampu dirasakan, Tentang memaknai bahwa ‘aku’ adalah bagian dari ruang. Ini merupakan sebuah prolog, pengantar yang mewakili terkumpulnya lembaran-lembaran karya yang tersusun. Karya-karya perjalanan, kekhasan material, eksplorasi bentuk, ruang yang menyudut, dan membawa pemahaman kedalam ‘rasa’ yang terjebak di ruang arsitektur.





02

Lebong (Lebong Aqua Community Based Tourism) Lokasi = Ciseeng, Bogor Luas = 4 Ha

Lebong merupakan pariwisata dengan pendekatan Community Based Tourism yang dikelola oleh masyarakat lokal dengan mengangkat komoditi unggulannya yaitu ikan hias. Pariwisata ini menghadirkan berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan wisata ikan hias air tawar dalam bentuk area edukasi & komersil. Lebong merupakan istilah yang digunakan masyarakat sekitar terhadap lokasi yang dulunya bekas penambangan pasir & batu, tepatnya di Kampung Bambu Kuning, Desa Karihkil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Konsep yang diangkat Lebong ialah NatureLocality-Interaction-Community-Continuity. Pada perancangannya, Lebong mengusung tiga pilar yaitu water as a spine, water as a

linkage, water as a unity.

Wisata lebong dikembangkan menjadi beberapa fokus diantaranya: 1. Wisata buatan, didalamnya terdapat area pamer ikan hias, area edukasi ikan hias, area belanja produk komoditas. 2. Ekowisata, Lebonk Aqua Community Based Tourism merupakan Ekowisata yang berfokus pada perikanan yang disebut minaeduwisata. Wisata ini sesuuai dengan program pemerintah daerah ciseeng yang merupakan kawasan minapolitan. Kawasan wisata ini akan menghadirkan fasilitas penunjang pariwisata diantaranya; show case ikan hias, floating market, restoran, resort, area UMKM 3. Community based tourism, sebagai upaya membangun pariwisata yang lebih bermanfaat bagi kebutuhan, inisiatif dan peluang masyarakat local. 4. Arsitektur kontekstual, memadukan elemen- elemen yang ada disekitarnya.


Lansekap


ZONA 03

ZONA 02

ZONA 01

Fungsi Umum Luas Lahan Peraturan : GSS KDH KDB KLB KTB

: Pariwisata : 4 Ha : 20.meter : 50% (20.000 m2) : 30% (28.000 m2) : 0.6 (24.000 m2) : 5 lantai


ZONA 01

B

E D

A LEGENDA A B C D E F G

MAIN ENTRANCE GATE TRANSISI PARKIR DIFABLE PARKIR BUS PARKIR MOTOR PARKIR MOBIL

C

F

G


ZONA 02

J

K

LEGENDA H AREA UKMK I AREA KOLAM J WATER BRIDGE K AREA UMKM

I

H


V ZONA 03 O

R

L

M

N

LEGENDA

P

U

S

Q

W T

L M N O P Q R S T U V W

LOKET FLOATING MARKET RESTO GUBUG DAPUR AREA SERVICE MARKET AMPHITHEATRE GALERI VILLA AREA TANAMAN HIAS WATER GAMES PENGELOLA


Dermaga


Dermaga


Tampak

Denah Resto


Overviews


01

Rumah Bertetangga (Konsep community housing akibat respon pandemi covid-19) IAWR - Indonesian Architects Week Rio) Lokasi = Luas = 120m2

Rumah Bertetanga merupakan sebuah proyek ‘mimpi’ yang kami inisiasi sebagai usaha keluar dari kotak ‘sepi’ selama pandemi. Rumah Bertetangga adalah sebuah konsep tinggal bersama yang berusaha menerjemahkan kemungkinan kebutuhan baru/diperbaharui di masa yang akan datang (post-pandemic).

Hunian bertetangga menjadi solusi keberlanjutan desain dalam upaya merespon keasingan akibat pandemi covid-19 melalui kajian ilmu multidisiplin. Melalui tipologi diagram yg kami sajikan, jelas terlihat bagaimana pola alur sirkulasi di lahan yang sempit melalui desain atraktif. Dengan adanya elevasi ruang yaitu olahan desain tangga, adanya pencapaian privasi dari satu ruang ke ruang lainnya hingga keadaan bertetangga pada himpitan dua huniah.


View Tampak Atas Rumah Bertetangga


Konsep Typologi

Ide Desain Ide Desain


design by research & referencing,

menjadi model nyata sebagai relevansi untuk proyek Rumah Bertetangga.

interaktif dengan tetangga


Elemen tangga yang dominan menjadi ide utama dalam penciptaan ruang isolasi mandiri bagi kehidupan komunitas bertetangga. Mengangkat elevasi ruang, sama halnya memberikan celah pada lantai utama dan memecah stigma yang asing semakin asing, justru sebaliknya. Mengangkat elevasi ruang, menjadi solutif bagi keluarga dan memperkuat interaksi dari 1 kepala keluarga yg terdiri dari ayah, ibu dan anak. Mengangkat elevasi ruang, menjadi common space dari realita padatnya ruang permukiman. Selain itu, ruang hijau yang banyak menjadi penyembuh psikologis penghuni sekaligus pemanfaatan lahan yang dapat menunjang perekonomian pribadi.

section A

section B


tampak atas.

denah lt 1

denah lt 2


03

Lokakarya Putri Cempo Wasteland Settlement Development - Final Project Lokasi = Mojosongo, Surakarta Luas = 7Ha


Lokakarya Putri Cempo

Perspektif Eksterior



POTONGAN A-B BALAI WARGA

POTONGAN A-B LOKAKARYA

POTONGAN

POTONGAN A-B POS SATPAM

POTONGAN PLTSa

POTONGAN A-B RUMAH PRODUKSI SAMPAH

POTONGAN A-B HUNIAN PERMUKIMAN

POTONGAN RUANG KOMUNAL

POTONGAN A-B BENGKEL TPA


DENAH POS SATPAM

DENAH INCENERATOR

DENAHBENGKEL TPA

DENAH

DENAH HUNIAN PERMUKIMAN

DENAH LOKAKARYA

DENAHBALAI WARGA


Tampak Belakang Lokakarya Putri Cempo


Penggunaan beton ekspos dan kolam air pada eksterior membawa suasana terkesan hangat.




Ruang Komunal Sampah


Ruang Display Pameran Lokakarya

Auditorium Lokakarya


04

Idum Payung (Desa Wisata) Lokasi = Juwiring, Klaten, Jawa Tengah Luas = 2 Ha

Proyek Desa Wisata Payung ini berada di Desa Tanjung, Dusun Gumantar, Kecamatan Juwiring, Kabupaten klaten. Didalamnya terdapat berbagai potensl yang kedepan desa ini akan diubah menjadi desa wisata dengan pengembangan, konservasi, revitalisasi dll. Dengan adanya upaya untuk pengembangan dan berpedoman pada visi-misi maka diharapkan Desa wisata Payung Juwiring menjadi salah satu desa wisata yang diminati masyarakat hingga sampai ranah internasional (SIPA = Solo International Performing Arts ) “DESA WISATA IDUM PAYUNG” nama yang diberikan untuk desa wisata ini, dengan maksud dapat menjadi arena objek wisata dengan melatar belakangi masyarakat yang idum = iyup = teduh, yang berarti aman, tentram. Dengan segala potensi yang ada di Desa ini yang dikembangkan menjadi objek Desa Wisata.


Atraksi.

Amenity.

Aksesibility.

1. JENIS INDUSTRI Produksi payung hias Produksi sangkar burung Konveksi (sprai Pembuatan gitar Selepan

Masjid Rumah kosong Entrance Desa Fasilitas Umum: Puskesmas Bidan Kantor Kelurahan Sekolah SD. Tempat Fotocopy Pasar Lapangan Tenis Toko Warung Kaki Lima Taman Toilet

Parkir zone Bike rent Sanitasi Water supply (after tracking

2. MAKANAN Karak Jamu Sate keong Gorengan 3. WISATA ALAM Persawahan Sungai Makam Bambu Tambak ikan Tambak kosong

Pedestrian Trotoar Jalan setapak Jalan warga Rest tour area Entrance kawasan Sarana aksesibilitas

4. VEGETASI Pohon pisang Bambu Singkong Tanaman hias Pohon mangga

6.KESENIAN Lukisan Mural Galeri payung Typologi rumah tradisional 7.LINGKUNGAN BUATAN Masjid Rumah Kuno Sekolahan Pasar

3A PATTERN

5. PETERNAKAN Kambing Ayam Burung


Sarasehan terbuka / Amfiteater



Balai Seni Terbuka


Amfiteater Idum Payung

Desain Balai Idum mengangkat konservasi budaya lokal sebagai isu utamanya. Konsep tersebut diyakini akan mendorong inovasi baru sebagai desa Wisata. Tujuannya yaitu agar budaya lokal dapat tumbuh dan berkembang dan menjadi modern dengan caranya sendiri. Desain balai Idum dibuat selaras dengan rumah lokal. Salah satunya penggunaan materal serta ikon payung sebagai cirikhas daerah setempat. Wistawan belajar mengenai kearifan lokal, membuat payung hias dan mempelajari sejarah desa melalui pendekatan yang diberikan oleh balai tersebut baik secara visual maupun fisik. Wisatawan juga dapat menikmati sungai melalui konservasi sungai oleh warga, yang difungsikan sebagai wisata air sehingga memberikan ketertarikan wisatawan domestik maupun mancanegara.


05

Go Library (Perpustakaan Daerah) Lokasi = Kartasura, Surakarta Luas = 7.500 m2


Perspektif Eksterior


OTONGAN

DENAHDENAH

DENAH

DENAH LT 1, LT 2, LT 3 PERPUSTAKAAN

POTONGAN

POTONGAN A-B PERPUSTAKAAN


Sculpture - Monumen Baca Penanda Lansekap


06

Naungan Waru

Menadah Sejarah Dan Manusia Lokasi: Jogyakarta Luas: 6000m2

SEJARAH Pasar Godean mulanya berasal dari sebuah Pohon Waru yang kemudian di datangi oleh beberapa warga. Mereka berteduh dibawahnya dan menjajalkan barang daganganya. Mulai dari makanan, bumbu ,sayur mayur hingga alat dapur.

Suasana jual beli menjadi hangat, karena pembeli dipaksa 'menduduk' kepada para pedagang dan pohon waru.Mungkin berdiri tak sama tinggi, namun dengan pola pasar dibawah pohon ini, kita menjadi duduk sama rendah dan interaksi dak hanya jual beli tetapi juga obrolan dari hati ke hati. Hal ini menginspirasi kami untuk kembali membuka sejarah awal mula pasar yang mulai mulai terlupakan.


TRANSFORMASI BENTUK

Naungan adalah element penutup yang melindungi ruang dibawahnya. Ia kokoh membentang dan memberikan rasa aman. Makna ini yang ingin kami bagikan melalui desain pasar. Bahwa pasar mampu menjadi peneduh bagi ‘segala pergerakan’ manusia dibawahnya. Ia tidak hanya sekedar menaungi aktivitas jual-beli, tetapi juga wisata, dan edukasi.


View Eksterior

View Interior



07

Proyek Imajinasi

-


#1

Hunian Tanpa Tetangga Tempat berteduh seakan menjadi persoalan. Kontras bukan berarti beda, Beda bukan berarti aneh, tetapi aneh belum tentu asing, sehingga kami mencoba menghadirkan hirarkie yang harmonis, unik, selaras, memiliki karakter kuat dan merakyat. Lantas bagaimana jika individu menjadi tampak asing? Rumah kami indah, Rumah kami besar, dan Rumah kami memiliki aktifitas seperti rumah pada umumnya, Tetapi hampa. Hunian tanpa tetangga, adalah sebuah imajinasi hunian tinggal yang eksklusif. Memisahkan dan mengasingkan diri dari object lain dan mencoba memberikan perasaan baru kedalam arti tinggal.



#2

Rumah Teduh Rumah Teduh mempunyai indikasi redup dan reda. Hal ini mempertanyakan mengenai interpretasi keramaian dengan stigma hunian di perkotaan. Lantas, apakah kecenderungan kebutuhan psikologis manusia akan terpenuhi dengan hadirnya Rumah Teduh? Bagaimana hasrat yang enggan bersosialisasi dengan hiruk pikuk suasana diperkotaan? Imajinasi ini lahir dari keresahan tentang “keinginan mendapat keteduhan dan ketenangan untuk tinggal”. Mencoba menghadirkan model rumah yang jauh dari perkotaan dan menyajikan kolam sebagai komponen nyata sebagai gagasan utama Rumah Teduh.

Rumah Teduh


Teras Rumah Teduh #viewsatu


Lalu imajinasi berlanjut, membentuk pola dan skenario aktivitas manusia untuk saling mendekat, bersosial, bertamu dan berdiskusi atau sekedar berargumen terhadap isu yang dibicarakan. Teras sebagai sentral dan ruang bersama, memiliki pesan hangat sebagai area penyembuhan diri, peningkatan kualitas diskusi antara 2 orang atau lebih, dan menjawab permasalahan tentang pemenuhan psikis yang kian menipis.


#3

Rumah Hutan Apakah kamu merasa nyaman dengan hadirnya gubuk ditengah hutan sebagai upaya untuk tinggal? Apakah pilihan tinggal di tengah hutan adalah suatu keterpaksaan? Apakah hal tersebut adalah strategi meng-asingkan diri dari publik?


Seolah-seolah pertanyaan itu hadir sebagai penyesuaian diri dan keharusan hidup bermasyarakat sebagai tempat bernaung.

01

02

03

04

05

06

Teras

07

08


08

Proyek Probation

-


#1

Heha Ocean

Pada Gunung Kidul, Yogyakarta terdapat satu kawasan yang direncanakan menjadi sebuah tempat wisata dengan latar bukit dan pantai. Pada luasan tanah ±3,3 Ha akan menghadirkan berbagai fasilitas seperti hunian / resort, restaurant dan fasilitas pendukung lainnya. Tersedianya fasilitas rekreasi akan menarik minat pengunjung dari kalangan anak-anak dan remaja sehingga menciptakan suatu aktivitas dengan nuansa baru di pariwisata ini yaitu Heha Ocean View.

Cottage di Yogyakarta


B C A

A WARDROBE B BATHROOM C BEDROOM



#2

Jagad Kecik Jagad Kecik merupakan proyek rumah tinggal yang mengedepankan nilai tradisi, keberlanjutan, dan keharmonisan dengan alam. Tidak hanya akan ditinggali oleh Pak Nick,Ibu Ida dan Mima, Jagad Kecik juga akan menjadi naungan bagi hewan peliharaan mereka. Rumah ini dicita-citakan akan menjadi tempat yang “hangat” untuk melakukan berbagai aktivitas mulai dari berkumpul, bekerja, bertukar cerita, hingga mengistirahatkan mata.

Hunian Rumah tinggal di Yogyakarta


Denah




#3

Rumah Berook Rumah beruk adalah proyek rumah tinggal di Godean, Yogyakarta. Rumah tersebut merespon lokalitas setempat dengan menghadirkan bentuk geometri sederhana dengan latar belakang dipedesaan yang asri dan teduh. Beruk selaku pemilik rumah ini, ingin mengembalikan kenangan masa kecil, selain itu rumah tersebut akan menjadi tempat bernaung untuk kegiatan berkelanjutan hingga menua bersama istrinya.

Hunian rumah tinggal di Yogyakarta


Siteplan

Denah



09

Proyek Kolektif

-


+some +some +some +some

Berawal dari Volunteer PRIHAL Andramatin, datang dan menjawab keresahan, tentang bagaimana berproses, bertukar pikiran, menuangkan ide, membentuk keluarga dan memaknai bahwa arsitektur itu luas. +some adalah sekumpulan anak muda melalui keresahan masing-masing, mempertanyakan suatu hal lalu kami duduk berdiskusi dan terbentuk +some. +some adalah kolektif multidisiplin yang bergerak dibidang arsitektur, terbentuk saat pandemi Covid 19, pada Maret 2020. Uniknya, orang-orang didalamnya tidak hanya berasal dari backgound arsitektur saja tetapi juga hadir ditengah-tengah yaitu multidisiplin ilmu lain, seperti hukum, desain komunikasi visual (dkv) dan psikologi. Kajian kami yaitu mengenai riset, diskusi, sosial eksperimen, tips arsitektur, kolaborasi dan tutorial. Yang kemudian kita kemas ringan melalui penampakan diplatform media sosial, diataranya youtube, instagram, medium, dan podcast.

Instagram: @some._______ medium :hi.plussome Youtube: Plus Some Collective Podcast: plus some



Accordingly this request has been submitted, for your attention I thank you very much. Fuad sl, w. e.

i.

085871175620 @fuadsl slfuad14@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.