Awon : Penabuh Angklung

Page 1

Penabuh Angklung

Oleh : Septian Dwi Rahman



Cerita ini diadaptasi dari film The Hunchback of Notre Dame.


01

Dahulu kala terjadi kerusuhan pada desa citaneuh, beberapa orang ditangkap dan ditawan oleh Kanda pemimpin desa yang kejam.


02

02

Pemimpin kerusuhan ditangkap dan dibunuh oleh tangan Kanda sendiri saat sedang melarikan diri.


03

Tak sadar bahwa tahanan tersebut membawa bayi yang berpenampilan buruk rupa sehingga Kanda mengasingkan bayi tersebut di saung angklung diatas bukit.


02

04

18 TAHUN KEMUDIAN Awon menjadi seorang pemuda yang sehat, bermain angklung setiap harinya karena hanya itu yang bisa dilakukan oleh dirinya yang diasingkan di saung angklung tersebut, tidak sadar bahwa rasa kesepiannya semakin menumpuk.


05

Saat awon sadar dia kesepian dia melihat ke arah kota dan melihat keramaian, disitu rasa penasaran Awon memberontak, walau dia merasa tampilannya tidak pantas dilihat tapi awon tidak kehilangan ide.


02

06

Awon mengambil kain untuk menutupi dirinya dan berlari kearah kota yang sedang menyelenggarakan pesta tahunan.


07

Walau hanya berjalan di tepian jalan awon sangat menikmati keramaian. kota


02

08

Namun kondisi tersebut mendadak berubah saat salah satu pasukan kanda menabrak awon sampai awon terjatuh dan wajah serta badannya yang cacat terlihat dan menarik perhatian semua orang.


09

Erna seorang wanita yang kebetulan ada di kota tersebut langsung menarik awon pergi, saat mereka kabur terlihat sosok kanda yang menyadari anak angkatnya berani pergi dari pengasingannya.


02

10

Awon berterimakasih kepada Erna namun Erna berkata Awon tidak perlu berterimakasih, karena berkat Awon, Erna dapat mengetahui keberadaan Kanda orang yang dia cari selama ini untuk membalaskan dendam orang tuanya yang dijadikan tawanan.


11

Kanda memerintahkan Ajeg untuk mencari Erna dan Awon dan segera membawakannya ke hadapan Kanda.


02

12

Ajeg menemukan Awon dan Erna di salah satu jalan kecil dan mengucapkan bahwa dia tidak berniat mencelakakan mereka sembari sedikit menggoda ke arah Erna.


13

“Begini aku juga tidak suka dengan cara Kanda memerintah masyarakat serta tentaranya, kalau kalian mau membantuku, kita bisa menyingkirkan Kanda” Ucap Ajeg kepada Awon dan Erna dua orang yang memiliki keinginan yang sama.


02

14

Awon merasa takut untuk melakukan rencana tersebut sehingga dia memilih untuk pulang ke saung angklung tempat pengasingannya.


15

Saat sedang sendiri di saung angklungnya tiba-tiba Awon mendengar teriakan bantuan dari arah luar, suara itu terdengar seperti suara Erna.


02

16

Ajeg terlihat terluka, dan Erna meminta tolong kepada Awon untuk menjaga Ajeg selama Erna pergi mengkonfrontasi Kanda.


17

Ajeg yang sadar setelah pingsan, memarahi Awon karena sifat Awon yang penakut dan memilih untuk tinggal di saung angklung dan tidak membantu Erna saat dia kembali


02

18

Awon dan Ajeg pergi menyusul Erna yang sedang berkonfrontasi dengan Kanda, Erna yang sedang terpojok merasa terbantu dengan kedatangan Ajeg dan Awon


19

Awon yang tadinya penakut menjadi berani saat melihat Erna terluka, sehingga dia mendorong Kanda, sehingga Kanda terjatuh kebawah bukit


02

20

Setelah Kanda tiada desa menjadi lebih tentram dan Awon pun sudah tidak malu untuk mengunjungi desa sesekali, walau tetap saja Awon lebih memilih untuk banyak meluangkan waktu di saung Angklungnya, sedangkan Erna membantu Ajeg untuk memimpin pasukan dari desa citaneuh dan warga-warga beraktifitas seperti biasanya.


BIOGRAFI PENULIS Semoga Berkah

Nama Septian Dwi Rahman, orang lain bilang katanya aku susah ditebak. Disangka panggilannya Septi eh taunya Tian. Lahir di Karawang, Besar di Karawang eh kuliah di Telkom University Bandung. Awalnya masuk dkv karena suka gambar eh jadi suka Branding. Dulu SMA IPA eh masuknya DKV. Sekarang kerjanya ngapain? banyak yang nyangka pengangguran, Eh ga salah sih cuma ya alhamdulillah lagi magang. Emang hidup susah ditebak yang gampang ditebak cuma 1+1 aja. Satu tambah satu jawabannya dua. Thankyou Semua.



Awon merupakan seorang buruk rupa yang dikurung sendirian di sebuah sanggar angklung terbengkalai di perbukitan. Karena keingintahuan dan kecerobohan pada suatu hari Awon nekat pergi ke kota. Saat itulah petualangan menyenangkan serta menegangkan Awon dimulai. Buku ini terinspirasi oleh cerita klasik the hunchback of notre dame, digubah sedikit alur dan penceritaan, menjadi cerita yang lebih ringan dengan pengalaman yang familiar untuk anak-anak di Indonesia.

ILLUSTRASI LANJUT Olivine Alifaprilina Supriadi, M.Ds AWON : SI PENABUH ANGKLUNG

Typeface : Montserrat Didot

Septian Dwi Rahman DG42E 1601184333


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.