DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
3
DAFTAR ISI LAPORAN UTAMA
Tasawuf Membantu Pencegahan KORUPSI YANG GAGAL 11
I
HUKUMAN tidak membuat koruptor jera. Ada usul hukuman mati, tetapi dilawan pencinta HAM. Pemerintah menaikkan gaji, menambah fasilitas, membina karakter (human character building), hasilnya sama, malah antre korupsi. Nah, bisakah tasawuf membantu mencegah korupsi?
15 I Wawancara Mario Teguh :
Orang Arogan Tak Bisa Masuk Surga
ANDA memperhatikan gelang yang sering dipakai Mario Teguh? Tidak sedikit yang berkomentar tentang itu. Ada yang menduga inilah gelang kesehatan yang selalu dipakai dengan model aneka warna (biasanya match dengan bajunya). Gelang itu kadang melingkar di tangan kanan, kadang di tangan kiri. Banyak yang kemudian meniru gayanya meski tak tahu maksudnya.
NASIONAL 50
I Andi, Pemberani Itu Kembali ke Kilometer Nol
SIKAP mundur Andi Mallarangeng menyusul ditetapkannya sebagai tersangka oleh KPK, memang luar biasa. Lewat adiknya, Rizal, Andi sudah menyeret nama Anas. Akankah korupsi Hambalang berujung pada Ibas, putra SBY?
ORMAS 62
I Enam Jurus Hadapi Wahabi
APA yang mengkhawatirkan atau membahayakan dari radikalisme Wahabi ini? Dan bagaimana para kiai harus bersikap? Itulah pertanyaan paling penting yang selaras dengan tujuan yang hendak dicapai dalam halaqah ini. Untuk membahas pertanyaan tersebut digelar satu sesi khusus dengan tema “Salaf, Salafi, dan Salafiyah dalam Perspektif Aswaja. Para pembahas dalam sesi khusus ini adalah Prof Dr Muhammad Baharun, KH As’ad Said Ali dan KH Masdar F Mas’udi.
4 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
DAFTAR ISI LAPORAN KHUSUS
DUMAS
Korban Dahlan, Dahlan pun Korban 66
I
Majalah Islam Bulanan Izin Terbit SIUPP No: 693/SK/MENPEN/SIUPP/1998 (a/n SIGI)
Gonjang ganjing ‘politik’ BUMN. Kebijakan Meneg BUMN Dahlan Iskan membawa korban. Tidak sedikit politisi babak belur. Dahlan pun dicap menteri paling urakan, paling ngawur. Tapi ada juga yang meyakini Dahlan juga korban dari kebijakan yang tak kalah ngawur?
Penasehat Ahli KHA Hasyim Muzadi H. As’ad Said Ali Khofifah Indar Parawansa Prof. Dr. Mohammad Baharun Prof. Dr. Nur Syam Prof. Dr. Ali Aziz Prof. Dr. Zainuddin Maliki Dr. Totok Amin Soefijanto Pemimpin Umum Choirul Anam
DUMAS
Pemimpin Redaksi Mokhammad Kaiyis Samsul Muarif
LAPORAN UTAMA - Tasawuf, MembantuPencegahan Korupsi yang Gagal ................ 11 - Wawancara Mario Teguh : OrangArogan Tidak Bisa Masuk Surga .......... 15 - Indonesia., Kaya Tapi Tak Barokah ............................ 22 - Dengan Tasawuf Orang Tak Mau Korupsi ...................... 25 - Basah Kuyub bersama Arifin Ilham ............................... 27 - Mutiara Sufi .............................. 29 - Perdebatan Ibnu Athaillah vs Ibnu Taimiah ......................... 30 - Syekh Ibnu Athaillah : Membedah TasawufIbnu Athaillah 34 - Tasawuf Relevan dengan Kehidupan Modern ................... 36 - Pandangan Sufi tentang - Zuhud dan Dunia ....................... 38 - Tips Mario Teguh : Golden Ways 40 - Sekilas Tentang Ilmu Tasawuf 46 NASIONAL : - Mengurai Rumor yang Menjadi Kenyataan ................................ - Berbaris di :Jurang’ Hambalang “ - KPK Versus Elang Hitam ........... - Ketika Srikandi Menjebak Mafia di Istana ...........................
48 54 56 58
ORMAS : - Enam Jurus Hadapi Wahabi
62
LAPORAN KHUSUS : - Giliran Dahlan Dibidik Angka 37,6 Trilliun .................... - Harga “Byar Pet” yang Super Mahal ............................ - Saya Ikhlas Masuk Penjara ....... - Dia Memikul “Wajib Lapor” ........ - Eksekutif Lebih Jago Peras BUMN ...................
66 73 75 77 78
PERBANKAN SYARIAH : - Kapitalis Ambruk Justru karena .... 81 - Perlukah Boyong ke Rekening Halal ......................... 84 - Akhirnya Sama, Bank Syariah pun Pakai DP ....... 86 - Ekonomi Kita Hancur Justru Karena Bank Umum ......... 88 NASIONAL : - Tersengat Setrum Tiap Tahun ...... 90 - Aklinas : Tak Etis Tanpa Audit Energi ..................... 94 - Kaleidoskop 2012 ...................... 96 - Apa Siapa : Akhir Tahun Ardhie Massardi : Kado SBY “ Kualat Gus Dur” .......................... 99
Dewan Redaksi Samsul Muarif, Nuruddin, Rofiq Kurdi Ismail, Gatot Susanto, Mokhammad Kaiyis, Owen Putra, M. Shoelhi. Reporter Ahmad Fatih Su'ud, Fatkhul Aziz, Sofyan Cahyono, Ahmad Millah Hasan, Mohammad Saifullah, Zakir L. Makmur, Dadang Sugandi, Didik Krisna, Eko Julianto, Khoirul Huda Sabili Fotografer Umar Faruq, Dery Ardiansyah Disain Grafis Ahmad Hisbullah Fachry, Ahmad Faiz Muda, A. Nuzulul Muskhaf, Husni Firmansyah Keuangan Ahmad Nahidlul Umam, Ahmad Hizbullah Fachry Pemasaran/Distribusi/Sirkulasi Syamsul Huda, Lutfi Eko S Iklan Lores Verdawati, Muvita Endah Rahayu, Andi Heriyanto. Penerbit Yayasan Bisma Satu Percetakan: PT Duta Aksara Mulia Alamat Redaksi: Jakarta: Jl. Kramat VI No. 8 Jakarta Pusat, Tlp. (021) 31906159, Fax (021) 31906214, Email: dumas.jkt@gmail.com Surabaya: Graha Astranawa, Jl. Gayungsari Timur 35 Surabaya, Tlp . (031) 8299982, 8299985,8299986. Fax. (031) 8299987. Email: dumas@sby.centrin.net.id Website: www.dutaonline.com.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
5
SURAT PEMBACA
Modus Ganjil-Genap Perlu Didukung E-STNK
P
ENYEBAB kemacetan lalu lintas, terutama di Jakarta yaitu, pertambahan kendara-0an ibarat deret ukur, sedangkan pertambahan jalan ibarat deret hitung. Sampai kapanpun tidak akan tercapai titik temu. Maka salah satu solusi radikal yaitu penerapan sistem plat nomor ganjilgenap. Pro kontra pasti ada. Namun kalau mengikuti suara kontra, kemacetan justru akan semakin menjadi-jadi. Sedangkan kalau mengikuti suara pro, akan mempunyai banyak kelebihan. Antara lain, kemacetan berkurang sekitar 40%, kecepatan kendaraan bertambah, menghemat BBM, mengurangi polusi dan lain-lain. Sistem ini tentu saja dimulai dari jalan-jalan tertentu sebagai uji coba. Mereka yang kontra tentu akan mengatakan bahwa sistem tersebut bisa diakali. Misalnya, membeli mobil/ motor lagi sehingga punya mobil/motor dengan plat nomor genap dan ganjil. Atau bahkan menggunakan plat nomor palsu. Harus dicatat bahwa, sistem
genap-ganjil tentu akan didahuli penambahan transportasi umum dalam jumlah yang memadai. Kemudian akan disusul dengan kenaikan pajak mobil/ motor pribadi, pelarangan penggunaan mobil/motor usia tua (kecuali mobil/ motor antik pada hari-hari tertentu). Kabarnya, pada tahap awal sistem ini akan menggunakan sistem stiker yang ditempel di plat nomor, yaitu warna merah dan hijau. Memang, lebih bagus lagi kalau pemerintah pusat/kepolisian mengeluarkan STNK jenis baru, yaitu e-STNK (electronic STNK) yang dilengkapi
Pejabat Kurang Peduli Petani Mohon maaf, numpang aspirasi. Sejauh ini saya masih belum tahu kebijakan Pemerintah yang propertanian. Padahal sebagai negara agraris, para petani adalah mayoritas, tapi mereka seakan dibiarkan hidup sendiri, bertarung dengan alam, yang semakin hari semakin ganas, di mana petani bila tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan perubahan alam, pasti akan dilumat oleh alam. Nah, alam bukan hanya soal lahan pertanian, bukan soal ekosistem, tapi juga pasar 1 ½ 1 1 ½
6 ‹ DUMAS
bebas, yang menjadi tempat bagi hasil produksinya untuk berkompetisi. Lihat saja, di lahan pertanian, petani jatuh bangun membuat produk pertaniannya agar berkualitas, dengan amuk hama, dengan kondisi lahan yang seharusnya bisa subur, tapi lihat saja, harga pupuk dan obat pembasmi hama, sangat mahal, belum lagi bila bicara soal air, dan lain-lain, termasuk buruh tani. Artinya, ongkos produksi sangat tinggi. Tapi lihat saja apa yang terjadi saat produksi pertanian melimpah, di
Halaman (Back Cover) Halaman (Back Cover Halaman Balik Cover Dan Back Cover Halaman Dalam Halaman Dalam
EDISI XX JANUARI 2013
Rp. Rp.
10.000.000 6.000.000
Rp. Rp. Rp.
7.500.000 5.000.000 3.000.000
microchips seperti pada e-KTP. Di mana tiap mobil/motor akan memasuki jalan tertentu harus memasukkan e-STNK ke scanner khusus dan palang pintu akan terbuka secara otomatis dan tertutup secara otomatis setelah mobil/motor melewati jalan tersebut. Tujuannya, untuk efisiensi dan menghindari adanya penggunaan plat palsu. Tentu ini bisa dilaksanakan secara bertahap untuk jangka menengah dan panjang. Hariyanto Imadha BSD Nusaloka Sektor XIV-5 Jl.Bintan 2 Blok S1/11 pasar harganya jeblok, harus bertarung dengan produk impor yang harganya jauh lebih murah, dan mungkin kualitasnya lebih baik. Ini fakta yang harus dipecahkan pemerintah, bukan petani, sebab petani hanya sebagian kecil saja dari proses besar yang berlaku di wilayah negara. Petani tak bisa dibiarkan sendiri menghadapi proses besar ini tanpa campur tangan negara, bila tidak, mereka akan tergilas oleh proses besar, dengan gurita kepentingan yang besar pula. Sedang kepentingan petani hanya sedikit, hanya soal perut dirinya dan keluarganya. Lalu bagaimana pemerintah untuk mengurus perut petani saja tak mampu? Apakah ini yang disebut sebagai negara auto pilot? Semoga saja tidak. Siti Romlah Mojoagung Jombang
DARI REDAKSI
Belum Masuk Pesantren Mohon Jadi Agen Perkenankan, saya Buchori dari Rembang. Kepada Pemasaran Dumas, saya ingin bertanya apakah saya bisa menjadi agen Majalah Dumas. Saya baru mendapatkan majalah ini edisi XVIII soal PKI. Saya tertarik untuk ikut menjadi pemasaran di wilayah Rembang. Bagaimana caranya? Bagaimana cara mendapatkannya? Apakah via pos, kiriman kilat atau apa? Berapa harganya? Saya berharap bagian pemasaran berkenan untuk menjawab. Alamat kami sudah ada pemasaran ketika kami bertemu dalam pameran haji-umroh internasional di Jatim Expo Surabaya. Terus terang saya ingin majalah Islam seperti Dumas berkembang pesat. Saya yakin mengembang Dumas bisa diniati ibadah. Buchori, Buchori_rmg@gamil.com Terima kasih. Kami segera proses, dan kaji kemungkinan untuk mengembangkan seluruh wilayah Rembang. Berikutnya kami jawab via surat. Bag. Marketing
Pembaca yang budiman! Sebelumnya kami mohon maaf, karena edisi XX Dumas kali ini belum bisa menurunkan tuntas persoalan pesantren. Usulan untuk membedah problema pesantren sudah sering kami terima. Kami sedang mengumpulkan bahanbahan untuk itu. Karenanya, mainstory edisi XX yang ada di tangan Anda, pembaca, berkutat soal tasawuf dan korupsi. Mengapa? Kami, jajaran redaksi, tengah mencermati kegandrungan umat belakangan ini ke masalah sufi. Harus diakui semakin besar problem umat semakin cepat pula mengantar-kan mereka untuk mendekati dunia tasawuf. Ini bagi mereka yang ingin selamat. Di samping itu, belakangan moti-vator-motivator ulung cenderung mengerek kalimat tasawuf. Kita mengenal Mario Teguh, tetapi tidak banyak yang tahu, siapa sesung-guhnya Mario Teguh itu. Nah, itulah sebabnya pembaca, kami ingin memberikan banyak informasi kepada Anda, tentang siapa Mario Teguh dan apa saja yang bisa diambil manfaat darinya. Banyak hal menarik yang bisa kita petik. Mario Teguh sendiri mengakui betapa sedikit umat Islam yang benar-benar kaffah memahami agama. Memang, cukup banyak orang beritual agama, tetapi sedikit sekali yang bisa mematri dalam hati. Kebersihan hati. Itulah inti ajaran tasawuf yang kemudian ia kemas dengan bahasa mativasi handal.
Pembaca, kita juga perlu tahu, bahwa ilmu tasawuf sendiri banyak menuai gugatan, didera begitu kejam. Tidak sedikit yang menye-butnya sebagai jalan buntu menuju Tuhan. Tasawuf juga dicurigai sebagai biang keset alias bermalas-malasan. Padahal, tidak demikian. Inti ajaran tasawuf itu pada kebersihan hati. Dengan hati yang bersih manusia tidak tamak, tidak korup, tidak kolusi, tidak sombong, tidak congkak, tidak curang, tidak curiga dan masih banyak lagi hal-hal buruk yang bisa dihindari. Itulah yang tersaji dalam edisi kali ini. Semoga bermanfaat, amin. Pembaca yang budiman, InsyaAllah edisi XXI bulan Pebruari kami akan mengupas tuntas problema pesantren. Termasuk upaya-upaya mengkerdilkannya. Anda punya hal penting untuk dipublikasi demi kemaslahatan bersama? Kami tunggu.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 ‹
7
Hisablah dirimu sebelum engkau semua dihisab (dihitung) amalmu oleh Allah SWT. Timbanglah dirimu (berapa amal yang baik dan yang buruk) sebelum perbuatanmu semua ditimbang oleh Allah SWT. Demikian pesan Khalifah Umar bin Khaththab ra.
S
etiap tanggal sembilan Desember, dunia memperingati moment penting: Hari antikorupsi sedunia. Ini pertanda semua negara gerah dengan korupsi. Indonesia yang notabene mayoritas masyarakatnya muslim, ternyata juga tidak dapat menangkal secara optimal praktek korupsi yang sudah mengakar, dan bahkan seakan menjadi budaya turun temurun. Banyak langkah ditempuh, dari menaikkan gaji, menambah fasilitas tunjangan sampai pembinaan karakter manusia (human character building). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk tahun 2003. Jauh sebelum itu, ada enam lembaga pemberantasan korupsi di negeri ini. Pertama, Operasi Militer 1957. Kedua, Tim Pemberantasan Korupsi 1967. Ketiga, Operasi Tertib 1977. Keempat Tim Optimalisasi Penerimaan Negara dari sektor pajak tahun 1987. Kelima, Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pida-na Korupsi (TKPTPK) tahun 1999, dan keenam Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Timtas Tipikor) yang dibentuk tahun 2005. Hasilnya? Masih kewalahan. Lalu mengapa bangsa beragama, rajin beribadah, rajin beramal, ini juga rajin korupsi? Bahkan Kementerian Agama (Kemenag) pun tak sepi dari korupsi. Tidak tanggung-tanggung, proyek pengadaan al-Quran diembat. Mengapa? Tidak bisa dibantah pangkal korupsi adalah kelemahan jiwa. Jiwa yang lemah membuat kesadaran rendah. Inilah yang mendorong manusia sibuk mengejar keinginan dunia tanpa sadar akibat dan martabat. Korupsi sudah tak kenal miskin dan kaya. Jika kondisi ini gagal dihentikan, Indonesia bakal tersungkur lebih dalam. Bangsanya tersungkur dalam neraka jahannam. Naudzubillah! Kita perlu berkaca pada masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah – yang menggantikan imperium Romawi dan Persia. Kejayaan dan kemakmuran yang dianugerahkan Allah SWT. tidak membuat umat Islam (saat itu) bersyukur, sebaliknya menjadi materialistis, bermewahmewahan, cinta dunia dan berebut jabatan. Bangsa yang, secara kasat mata rajin beribadah itu, pun kolaps. Dalam kondisi krisis seperti itu, muncullah ilmu tasawuf ke permukaan sebagai respons lemahnya kesadaran dan ketidakstabilan hati manusia. Kita juga mengenal tasawuf model Al-Hikam – karya Ibnu Atha’illah Al-Iskandari – yang juga merupakan ekspresi penghayatan spiritual terhadap dinamika sosial yang cenderung menyimpang dari nilai-nilai Islam. Ketika masyarakat jamak lebih cenderung menggunakan akal dan perdebatan teks-teks hukum (ayat), para sufi memilih merumuskan kaidah-kaidah agama berdasarkan makrifat dalam bentuk kata-kata mutiara. Ini menjadi solusi mengatasi kegalauan dunia. Saat ini, Indonesia – negeri muslim terbesar di dunia – harus sadar tengah terjangkiti penyakit yang sama, materialisme dan hedonisme. Akibatnya tiada hari
8 DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 8 DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
tanpa (berita) korupsi. Sebuah media di ibukota pernah menulis, bahwa, setiap pejabat atau pegawai negeri sipil (PNS) di negeri ini dipastikan pernah korupsi, baik dalam jumlah kecil atau besar. Contoh, menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, pulang kantor sebelum waktunya dan, tidak ada di kantor pada waktunya. Dalam skala besar – dengan kerugian negara miliaran rupiah – gampang disebut, tidak perlu contoh. KPK masih kedodoran mengejarnya, ibarat siput memburu kancil. Dalam kondisi demikian, bibit-bibit sufisme menjadi barang penting. Nurani manusia – termasuk koruptor – itu masih bisa dituntun ke arah kebaikan. Tasawuf bisa menjadi penuntunnya. Ia merupakan salah satu fenomena dalam Islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek rohani manusia, yang selanjutnya menimbulkan akhlak mulia. Dari sini diharapkan manusia bisa tampil sebagai orang yang pandai mengendalikan diri saat berinteraksi dengan orang lain, dan atau pada saat melakukan aktivitas yang menuntut kejujuran, keikhlasan, tanggung jawab, kepercayaan dan lain-lain. Di sini tasawuf dapat mengatasi berbagai penyimpangan moral seperti manipulasi, korupsi, kolusi, penyalahgunaan kekuasaan dan kesempatan, penindasan dan lain sebagainya. Diakui, ilmu tasawuf di republik ini tengah didera kritik tajam. Tetapi, kenyataannya tasawuf justru menjadi sumber inspirasi dan bahan materi pelatihanpelatihan profesional serta pengajian-pengajian modern yang bernilai entertain. Kita mengenal banyak motivator ulung seperti Mario Teguh yang banyak menggunakan bahasa-bahasa sufi. Dalam kondisi krisis seperti ini, tasawuf menjadi jawaban. Buktinya buku-buku sufi menjadi laris manis, Mario Teguh menjadi bintang nasional yang digandrungi banyak umat dalam mengemas kata-kata bijak. Harus diakui materi yang disajikan Mario banyak bersumber dari al-Quran dan al-Hadits, termasuk perkataan para ulama salaf. Jadi, pembersihan jiwa itu mutlak. Sebagaimana diakui Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, bahwa korupsi tidak bisa diatasi hanya dengan penindakan semata. Apalagi modus korupsi sangat dinamis dan canggih. Karenanya prioritas KPK dalam mengatasi korupsi, tidak menafikan pencegahan dengan memperkuat jiwa bangsa sehingga benar-benar menjadi khalifah fil ardl. Dengan jiwa yang kuat, tumbuh kesadaran yang tinggi untuk tidak korupsi, meski pasal hukum itu mudah dibolak-balik, dilipat-lipat guna dipermainkan. Mengapa? Karena masing-masing dari kita sibuk menghisab diri sendiri sebelum dihisab oleh Allah SWT. sebagaimana pesan Khalifah Umar bin Khaththab ra. di atas. Bukankah begitu? Waallahu’alam bish-shawab.
KARIKATUR
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
9
LAPORAN UTAMA
Tak Mau
Berhitung
Sama Tuhan
A
nda memperhatikan gelang yang sering dipakai Mario Teguh? Tidak sedikit yang berkomentar tentang itu. Ada yang menduga inilah gelang kesehatan yang selalu dipakai dengan model aneka warna (biasanya match dengan bajunya). Gelang itu kadang melingkar di tangan kanan, kadang di tangan kiri. Banyak yang kemudian meniru gayanya meski tak tahu maksudnya. Apa sesungguhnya pesan yang disampaikan Mario Teguh melalui gelang itu? Dalam acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV ia mengatakan, bahwa gelang itu bukan gelang kesehatan. “Banyak orang mengira yang saya pakai ini gelang kesehatan. Padahal bukan. Ini tasbih. Tapi mengapa tak ada hitunganhitungannya? (lazimnya tasbih terdiri dari batu-batu panjang dengan jumlah tertentu, misalnya berjumlah 99, 33, 11). Karena saya nggak mau hitung-hitungan sama Tuhan. Karena kalau nanti Tuhan hitung-hitungan balik, saya pasti rugi.�
10 ‹ DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
LAPORAN UTAMA
Tasawuf, Membantu Pencegahan
Korupsi yang GAGAL
Hukuman tidak membuat koruptor jera. Ada usul hukuman mati, tetapi dilawan pencinta HAM. Pemerintah menaikkan gaji, menambah fasilitas, membina karakter (human character building), hasilnya sama, malah antre korupsi. Nah, bisakah tasawuf membantu mencegah korupsi?
A
had, tanggal 9 Desember kemarin, suasana di lapangan Monas (Monumen Nasional), Jakarta tampak gemuruh. Saat itu, tumplek blek para pegiat LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) antikorupsi. Mereka melakukan orasi. Sejumlah tokoh nasional hadir, ada Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ketiganya ikut berjubel menjadi satu di acara itu. Sejumlah menteri — Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II — juga datang. Ada Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring serta sejumlah aktivis antikorupsi lainnya. Mereka datang berpanaspanasan memperingati hari antikorupsi
se-dunia. Temanya lumayan ‘maut’, “Berani Jujur Hebat”. Acara ini dimulai sejak 06.30 WIB dengan kegiatan funbike dan senam bersama. Selain itu, ada panggung hiburan dan arena bermain anak-anak. Ada pula gerai bazar dari berbagai LSM yang mengampanyekan antikorupsi. Masyarakat terlihat antusias bekerumun di gerai-gerai tersebut. Pukul 10.00 WIB, ada pembentangan spanduk raksasa berukuran 30 meter x 50 meter bertuliskan “Berani Jujur Hebat”. Spanduk yang dibikin mirip dengan di gedung KPK itu menempel kuat di Gedung Balaikota DKI Jakarta. Semarak! Inilah rangkaian kegiatan yang digelar atas kerja sama KPK, LSM antikorupsi, pekerja seni, serta elemen masyarakat lain. Sekaligus gambaran perjuangan keras mencegah dan menekan angka korupsi di Indonesia. Kepala Bareskrim Polri Komjen Sutarman, yang hadir di acara itu, mengatakan, bahwa dirinya amat menyayangkan proses pencegahan korupsi yang dianggap gagal. Meski banyak koruptor ditangkap dan dipenjara, tetapi tetap saja, tidak menimbulkan efek jera. Korupsi tidak berkurang, bahkan semakin canggih. “Ke depan kita harus melakukan evaluasi bersama. Penegakan hukum baru dikatakan berhasil manakala bisa mencegah orang melakukan pelanggaran,” kata Sutarman di silang Monas, Jakarta. Mochammad Jasin, mantan Wakil Ketua KPK pernah menulis pola pemberantasan korupsi sistemik melalui pencegahan dan penindakan. Menurut Jasin, sudah tak kurang-kurang pemerintah berikhtiar. Mulai dari menaikkan gaji, menambah fasilitas tunjangan sampai pembinaan moral. Selain itu, pemerintah juga membentuk KPK tahun 2003.
Mario Teguh
Jauh sebelum itu, masih kata Jasin, sudah ada enam lembaga pemberantasan korupsi di negeri ini. Pertama, Operasi Militer 1957, Kedua, Tim Pemberantasan Korupsi 1967. Ketiga, Operasi Tertib 1977. Keempat Tim Optimalisasi Penerimaan Negara dari sektor pajak tahun 1987. Kelima, Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TKPTPK) pada tahun 1999, dan keenam Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Timtas Tipikor) yang dibentuk tahun 2005. Kebijakan pencegahan juga diupayakan pemerintah, misalnya dengan peningkatan transparansi dari penyelenggara negara. Ini telah menjadi perhatian pemerintah sejak tahun 1957.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
11
LAPORAN UTAMA Pemerintah dengan Kepres No. 48/1957 melalui Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Abdul Haris Nasution selaku penguasa militer menetapkan Peraturan Penguasa Militer No. Prt/PM/06/1957 tentang Pemberantasan Korupsi. Salah satu aspek penting dalam peraturan tersebut adalah membentuk suatu unit kerja yang bertugas menilik harta benda setiap orang yang disangka, didakwa atau sepatutnya disangka melakukan korupsi, termasuk harta benda suami, istri, anak atau badan/institusi yang diurus oleh orang tersebut. Jadi? “Pada masa orde baru sudah lahir Keppres No. 52/1970 tentang Pendaftaran Kekayaan Pribadi Pejabat Negara/Pegawai Negeri/ABRI. Di orde reformasi ada UU no. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih KKN. Dibentuk pula Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), yang dalam tugasnya meletakkan landasan bagi mekanisme pelaporan kekayaan penyelenggara negara secara komprehensif,” demikian Jasin. Diakui Jasin, bahwa dari berbagai kebijakan dan lembaga pemberantasan korupsi yang telah ada itu, ternyata tidak
cukup membawa Indonesia menjadi negara yang bersih dari korupsi. Buktinya Indonesia masih dicap sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Ini menunjukkan adanya beberapa hal yang kurang tepat dalam pelaksanaan kebijakan atau pun kinerja dari lembaga pemberantasan korupsi itu sendiri. Intinya, upaya pencegahan itu masih dianggap gagal total. Sekedar Basa-basi Politisi Harus diakui, pemberantasan korupsi masih sebatas tong kosong, belum sampai kepada nurani. Tidak usah menyebut kasus besar seperti Bank Century yang penuh kontroversi itu, pengadilan sejumlah politisi misalnya, dari berbagai kasus suap seperti pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Wisma Atlet, Hambalang lebih dari cukup untuk mengatakan bahwa politik di negeri ini memang berlimpah korupsi. Kehidupan politisi yang serba mewah, adalah bukti kalau duit negara dikeroyok rame-rame. Apakah dengan kenyataan ini kemudian kita (rakyat) percaya ada semangat memberantas korupsi? Jawabannya, tentu tidak!
TAUBATNYA TERSANGKA: Kebersihan jiwa bisa berangkat dari rasa menyesal. Penyesalan yang terurus dengan baik akan menjadi taubatan nasuha. Karena ada komitmen kuat tidak akan mengulangi lagi. Pernah mendengar penyesalan Angie? Kepada Rosa ia pernah bicara: setelah ini cari kerjaan yang benar. Luar biasa. Ada yang bilang Angie sekarang tampil dengan jiwa bersih, selalu membawa tasbih sebagai Mario Teguh. Semoga menjadi lebih baik.
12 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
Buktinya, meski mereka berteriak lewat janji iklan: ‘Katakan Tidak Pada Korupsi’, toh akhirnya terlibat juga. Presiden SBY sebagai ‘pemilik’ Partai Demokrat memang berkali-kali menyerukan agar dunia politik bersih dari permainan uang. Ia minta PD dimodali duit halal alias bersih. Bagus! Demikian pula Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga tak kalah keras bersuara soal itu. Pun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, berikut ketua umum partai lain tak kalah semangat: Bersihkan dunia politik dari uang haram! Tetapi, masalahnya: Apakah kemudian mereka memerintahkan kepada anak buahnya di DPR untuk membuat kebijakan (yang diformat dalam bentuk undang-undang) guna mencegah politik uang di dunia politik? Jawabnya sama, tidak! Buktinya, pada saat pembahasan RUU Perubahan UU No 2/2008 tentang Partai Politik (yang kemudian disahkan menjadi UU No 2/2011) awal tahun kemarin, tidak ada satu pun partai politik yang usul untuk memperbaiki pengaturan pengelolaan dana partai politik secara lebih transparan dan akuntabel. Mengapa? “Tidak mungkin kami menje-
LAPORAN UTAMA bak diri sendiri,” begitu kata salah seorang politisi yang juga perancang undang-undang. Perlu Terapi Sufi Belakangan ini mulai banyak orang melirik ilmu tasawuf, kehidupan sufi. Masyarakat Indonesia mulai condong mendekati kehidupan ‘bersih’ yang bersandar pada nilai-nilai moral, agama. Lahirnya motivator-motivator ulung, seakan menjadi penyambung lidah umat menuju kehidupan yang lebih bersih dan bijak. Kendati harus diakui, ilmu tasawuf di negeri ini masih didera kritik serta hinaan yang tajam. Bahkan tidak sedikit yang menuduhnya sesat. Situs arrahmah.com misalnya, menuding ilmu tasawuf sebagai ajaran sesat, bukan Islam. Bahkan ajaran ini dinilai sebagai kumpulan ajaran sesat yang disusupkan ke tengah-tengah umat untuk menjauhkan mereka dari agama Islam yang benar. Sebagian orang memahami tasawuf secara sepihak, sehingga yang tampak kesesatan. Tasawuf dianggap tidak pernah ikut andil dalam menjaga stabilitas negara, terutama dari azab Allah SWT. Pola hidup sufi menurut arrahmah.com, mengajarkan kepasrahan yang salah, menyebabkan umat tidak produktif. Karena itu, keberadaannya bukan berkah melainkan musibah. Benarkah demikian? Tidak. Banyak fakta menunjukkan, tasawuf sering menjadi jalan alternatif yang nyaman ketika jalan-jalan lain sudah sesak dengan ketamakan, keangkuhan, kesombongan dan kemewahmewahan. Saat ini, bangsa Indonesia terjebak di jalan buntu itu. Bangsa ini tengah berlomba mengeruk harta dan menguasai jabatan. Ironisnya semua itu dilakukan tanpa peduli aturan. Korupsi terjadi di mana-mana, jual beli jabatan menjadi barang lumrah.Wabah korupsi telah menjalar tanpa mengenal status, ras, atau golongan, bangsa, negara dan bahkan agama. Buktinya, Indonesia yang notabene mayoritas muslim, juga tidak dapat menangkal secara optimal penyakit korupsi yang sudah mengakar dan menjadi budaya turun temurun ini. Ketua KPK Abraham Samad, meng-
akui, bahwa korupsi itu bermula dari penyakit hati. Ia kemudian menyindir gaya hidup pejabat Indonesia yang wah. Mereka tidak memberikan keteladanan serta contoh gaya hidup sederhana. Pola hidup materialistis justru ditampilkan di mana-mana. Hal ini sangat ironis sekali dibanding kehidupan masyarakat banyak yang jauh dari tingkat kelayakan. Di sela-sela diskusi dengan Kiai NU di Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu Abraham Samad mengatakan: “Kita bisa melihat dari kepala daerah, mereka berubah hidup serba mewah dan materialistis, bukan memberikan contoh hidup yang jujur dan sederhana. Jadi sekarang ini tidak ada yang dicontoh,” katanya. Hidup sederhana, kata Abraham Samad bisa diterapkan jika manajemen hati selesai. Dan itu tidak terbatas di kalangan pejabat, semua profesi mestinya berani menampilkan pola hidup sederhana. Sehingga, bila gaya hidup sederhana menjadi patokan, keinginan korupsi bisa dikurangi. “Kita kasih contoh paradigma yang salah, seorang lawyer, pengacara, dokter insinyur contoh orang berhasil dari segi materi bisa memamerkan kekayaan materi. Masyarakat pun terorentasi hidup materalistis seperti itu, padahal ini keliru,” tuturnya. Karena itu, menurut Abrahama Samad, pekerjaan memberantas korupsi bukan hanya
tugas KPK saja tetapi juga tanggung jawab seluruh pihak. Hal yang sama disampaikan motivator kondang Mario Teguh. Menurut Mario Teguh awal kejatuhan seseorang atau bahkan perusahaan itu bisa karena kesombongan diri, lupa diri, arogan. Banyak orang tidak terasa, bahwa sifat ini menjadi pintu petaka. “Ya, awal dari kejatuhan individual atau kejatuhan perusahaan adalah ketika mereka lupa diri, arogan dan sombong. Itulah yang bisa diungkapkan dari sejarah bisnis. Banyak produk yang dulu terkenal, market leader (memimpin pasar –red), tapi kemudian hilang dari peredaran. Kenapa? Jawabnya adalah mereka terjebak dalam kesombongan yang membuatnya puas diri, sehingga tak terdorong melakukan inovasi,” katanya. Mario Teguh sepaham dengan Abraham Samad, bahwa kesederhanaan itu penting, rendah hati itu penting. “Artinya, dia atau seseorang itu perlu rendah hati, sejenis perasaan di mana kita bukan merasa yang paling top, meski barangkali kita sudah duduk di tempat yang paling top.” Ia kemudian memberi contoh, “Bisa saja seorang duduk di kursi presiden misalnya atau gubernur, pokoknya sudah paling top. Lalu dia tetap menunjukkan kerendahan hati, itu rendah hati
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
13
LAPORAN UTAMA namanya. Sebaliknya, jika seseorang duduk pada tempat yang tinggi, seperti pada jabatan-jabatan itu, namun ia arogan, maka orang tersebut berubah menjadi tiran, berubah menjadi diktator, korup bahkan fasis.” Dan, ini penting: “Seseorang yang duduk di kedudukan tinggi tetapi rendah hati maka dia berubah menjadi pelayan, orang tersebut menyenangkan kita. Jadi sekali lagi, seorang yang rendah hati tidak merasa sudah paling tinggi meskipun barangkali dia sudah di tempat paling tinggi, dia tetap suka melayani,” katanya. Dengan kata lain, masih menurut Mario Teguh kerendahan hati adalah tidak menuntut apa yang tidak patut bagi kita sesuai dengan kedudukan kita. Mendahulukan orang lain dengan menolak mendahulukan apa yang patut bagi kita sesuai dengan kedudukan kita, itu kerendahan hati. “Kerendahan hati adalah sebuah syarat di mana kita bisa belajar lebih lanjut. Ketinggian hati adalah sebuah kondisi di mana kita tidak belajar lagi karena sudah merasa paling top, paling pinter, paling luar biasa, dan seterusnya. Padahal ini bahaya!.” Apa yang disampaikan Mario Teguh senada dengan mutiara sufi. Meski demikian ia mengaku tidak ingin memasuki wilayah agama secara verbal. “Terus terang, dalam menjalankan tugas, baik sebagai pembicara publik maupun sebagai motivator, saya menghindari komponen-komponen komunikasi yang terlalu mengindikasikan agama Islam secara formal atau verbal,” katanya. Mengapa? “Buat saya, ketika kita betul-betul dalam kondisi sadar, dan sesadar-sadarnya mengatakan ‘ya!’ terhadap keberadaan dan keesaan Allah SWT. (laa ilaaha illallaah -red) maka, kita tak perlu repot-repot lagi memikirkan label-label formal ketuhaan. Pokoknya terus berlaku jujur, menganjurkan yang baik, menghindarkan perilaku, sikap dan pikiran yang buruk, saya rasa ini semua pilihan orang-orang beriman. Itu alasan pertama.” Lalu? “Kedua, Islam itu agama rahmat untuk semesta alam. Makanya, kalau mau ber-Islam itu ya mbok yang keren abis gitu lho! Maksudnya , menjadi orang Islam mbok yang betul-betul memayungi
14 DUMAS
(pemeluk) agama-agama lain. Agama kita itu sebagai agama terakhir dan penyempurna bagi agama-agama sebe-lumnya. Agama kita itu puncak kesem-purnaan agama. Oleh karena itu, kita harus tampil sebagai pembawa berita bagi semua. Kita tidak perlu meng-unggul-unggulkan agama kita yang memang sudah unggul di hadapan saudara-saudara kita yang tidak seaga-ma dengan kita. Bagaimana Islam akan dinilai baik kalau kita selaku muslim merendahkan agama (dan pemeluk) agama lain?.” (Baca Mario Teguh: Orang Arogan Tidak Bisa Masuk Surga). Hal yang (hampir) sama disampaikan Al Habib Luthfi bin Yahya, Rais Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an-Nahdiyah. Menurut Habib Luthfi manusia itu perlu tasawuf dan tasawuf itu adalah pembersih hati. Dengan tasawuf manusia bisa mengatur diri sendiri, tidak terjebak pada kegiatan dosa. Dalam dunia yang karut maut seperti ini,
EDISI XX JANUARI 2013
tasawuf sangat diperlukan guna mengendalikan diri agar tidak terjebak dalam dosa, termasuk dosa korupsi. “Jadi? Mampukah kita berhadapan dengan lingkungan yang demikian itu? Ketika kita asik-asiknya bergurau, maka berhentilah sejenak. Kita koreksi apakah ada sesuatu yang kurang pantas? Agar hal yang demikian itu tak dicontoh atau ditiru anak-anak kita. Itu sudah merupakan tasawuf. Jadi dalam rangka pembersihan hati, bisa dimulai dari hal-hal kecil semacam itu,” katanya. Kalau melanggar yang kecil saja takut apalagi yang besar, seperti korupsi. Ini sekaligus menjadi keteladanan. Jadi? Sufi itu pembersihan hati. Upaya menghindari dosa kendati kecil di mata manusia. Sufi bukan berarti lari dari dunia, karena dunia bagi mereka adalah majroatul akhirah, tanaman (ladang) akhirat. Bukankah begitu? Waallahu’alam bishshawab. (Mokhammad Kaiyis, berbagai sumber)
Nama Lengkap : Sis Maryono Teguh Nama Populer : Mario Teguh Tempat Tanggal Lahir : Makasar, 5 Maret 1956 Agama : Islam PENDIDIKAN: SMU, NEW TRIER WEST HIGH, Chicago, Amerika Serikat. Pada Tahun 1975. SARJANA S1: IKIP MALANG, Jurusan Linguistik & Pelajaran Bahasa Inggris. SOPHIA UNIVERSITY - TOKYO, JEPANG, Jurusan Interaksi Bisnis PROGRAM MBA: INDIANA UNIVERSITY, AMERIKA SERIKAT, Jurusan Operation System. Pada tahun 1983 PENGALAMAN KERJA: CITIBANK, 1983 - 1986 Sebagai Head of Sales BSB BANK, 1986 - 1989 Sebagai Manager Business Development ASPAC BANK, 1990 - 1994 Sebagai Vice President Marketing & Organization Development, EXNAL CORP - JAKARTA, 1994 - Sekarang, Sebagai CEO & Senior Consultant JALAN PANJANG Karir cemerlang seorang Mario Teguh tidak datang secara instan. Suami dari Lenny Teguh serta ayah dari Audrey ini mengawali karirnya di bidang perbankan yang dimulai dari posisi head of sales. Pria yang hobi membaca ini belajar banyak mengenai ilmu motivasi diri melalui buku-buku yang dibacanya. Selain itu, kemampuan komunikasi Mario teguh yang telah terasah selama berkarir dalam bidang marketing sejak tahun 19831984 membuat dirinya mampu berkomunikasi dengan baik kepada audience.
LAPORAN UTAMA
Wawancara Mario Teguh
Orang Arogan Tak Bisa Masuk Sorga Ciri khas Mario Teguh dalam membawakan acara Golden Ways di MetroTV sangat menarik perhatian banyak pemirsa dari berbagai kalangan. Kalimat-kalimat Mario Teguh tak hanya memikat pemirsa muslim saja melainkan pemirsa non-muslim pun banyak yang menyukainya, karena alasan isinya menyerupai tuntunan ajaran agama mereka. Mario Teguh berhasil menyuguhkan kalimat-kalimat bijak, mengajak kita suka beramal, berzakat, dan bersedekah, menggiring orang menuju sabar, tawakkal, dan zuhud. Bak Super Mario, Mario Teguh begitu piawai menghibur khalayak untuk mengusir duka-lara dan kesal-kecewa yang tak ada gunanya. Menyimak sajian Golden Ways, pemirsa muslim yang paham benar tentang ajaran Islam akan menemukan banyak pesan Mario Teguh yang sama dengan fatwa Imam Ghazali, Ibnu Athaillah. Melalui Golden Ways, Mario Teguh sedang mengajarkan tasawuf modern kepada masyarakat.Untuk mengetahui lebih jauh pikiran dan gagasannya, mari kita simak petikan wawancara berikut ini:
Pak Mario, acara Golden Ways yang Anda bawakan di Metro TV menyedot perhatian dari banyak pemirsa, bagaimana perasaan Anda? Alhamdulillah, saya bersyukur jika demikian halnya. Formula yang Anda tawarkan seperti Emotional Question (EQ) versi Daniel Goldman, betul begitu? Kira-kira begitulah. Tapi saya mengistilahkannya dengan Emotional Intelligence atau Kecerdasan Emosi. Jabarannya seperti apa? Banyak cara yang ditawarkan orang dalam melatih responsibility terhadap seorang klien. Ada orang yang dilatih untuk memberikan respons agresif terhadap stimuli. Ada juga yang berlatih merespons dengan cara melarikan diri. Ada pula yang menggunakan pendekatan bersembunyi atau mencari pembenaran diri pada apapun. Pada pendekatan yang terakhir ini apapun dibenarkan sebagai dukungan terhadap kebenaran diri karena mendapat serangan dari lingkungan. Nah, paradigma ini yang biasanya
dibangun dalam budaya, sehingga muncul budaya pertahanan. Dalam level yang paling rendah, kalau tidak setuju, ya diam saja. Nanti kalau sudah keterlaluan baru bereaksi. Nah, mekanisme ini mengakibatkan sekelompok orang untuk diam selama tidak setuju dan kalau sudah tidak tahan baru bereaksi dengan reaksi yang lebih agresif dan anarkis. Kecerdasan emosi itu bukan semata kemampuan seseorang mengendalikan emosi pada tempat dan waktu tertentu. Dalam Kecerdasan Emosi seseorang dibekali semacam peta baku yang menjadi “rujukan� untuk memberikan respons terhadap stimuli, atau respons terhadap hubungan. Seorang anak yang sudah memiliki Peta Kecerdasan Emosi tidak akan berespons negatif ketika dihina sebab dalam dirinya sudah ada peta bahwa hanya orang yang rendah saja yang marah ketika direndahkan orang lain. Seseorang yang sudah memiliki Peta Kecerdasan Emosi tidak akan berespons negatif ketika dikatakan bodoh oleh pihak lain sebab dalam Peta Emosi yang dimilikinya ada petunjuk bahwa hanya orang bodoh saja yang
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 ‹
15
LAPORAN UTAMA mengatakan orang lain bodoh. Kalau saja secara kolektif bangsa ini diisi oleh individu-individu yang bereaksi positif terhadap apapun yang terjadi di lingkungan kita, yakinlah kehidupan bernegara dan berbangsa ini akan lebih damai dan syahdu. Jadi, penyemangatan yang kita bicarakan adalah penyemangatan yang memiliki muara pada pengertian-pengertian baik dan positif, bukan dari hingar bingar seperti musik keras atau teriak-teriak atau loncat-loncat atau melalui obat dan minuman yang melegakan secara artifisial, sehingga kita kelihatan seperti bersemangat. Penyemangatan yang demikian ini sesaat saja sifatnya. Di Jepang ada sebuah toko barang antik yang disediakan untuk para eksekutif yang tengah dilanda amarah. Di situ, orang boleh memecah berbagai jenis keramik yang ada dengan harapan setelah itu orang akan merasa lega karena amarahnya telah ditumpahkan pada barang-barang yang dipecahnya. Anda menghindari pendekatan macam ini? Ya. Seperti yang saya katakan barusan, pendekatan macam itu temporal saja sifatnya. Dan ini bukan pemecahan, bukan solusi. Marah hanya bisa diobati dengan memaafkan. Menahan amarah tanpa memaafkan hanya akan menambah penyakit saja. Tapi dalam konsep tasawuf, memaafkan itu harus dilatih terus menerus seiring dengan tumbuhnya “kedewasaan ruhaniah” seseorang. Masih dalam konteks tasawuf, memaafkan itu hasil perjuangan dari pengendalian kekuatan ghadhab (amarah) yang berada di antara dua kutub tekanan: kutub tekanan pengecut dan kutub tekanan pemberang. Bagaimana menurut Anda? Nah, di sinilah letak perbedaan antara Ilmu Kejiwaan Barat dengan Ilmu Kejiwaan menurut agama. Ilmu Kejiwaan Barat tidak menyertakan komponen keyakinan yang murni sebagai mekanisme, sebagai sebuah sistem, sedang Ilmu Kejiwaan dalam agama menyertakan proses bahwa
16 DUMAS
manusia itu bagian dari sebuah keberadaan yang lebih besar, yakni Tuhan. Dan apa yang Anda sampaikan itu adalah bagian dari Ilmu Kejiwaan dalam agama. Apa yang Anda katakan itu memang sudah seharusnya demikian bagi orang yang sudah mengakui keberadaan Tuhan. Karena kalau kita sudah menerima Tuhan, semua waktu, tempat, keadaan dan kesempatan dipersembahkan hanya untuk Tuhan. Alasan kita tersenyum di pagi hari kepada isteri dan anak-anak, menyambut mereka dengan santun, datang tepat waktu untuk memenuhi janji, itu semua bukan semata-mata didasari kesantunan kita sebagai manusia, melainkan kita niatkan sebagai ibadah, karena kita ingin mengabdi kepada-Nya. Kembali pada “memaafkan” orang lain. Memaafkan sebenarnya merupakan akibat dan bukan sifat. Memaafkan
tivasi, di antara Ilmu Kejiwaan Barat dan Ilmu Kejiwaan dalam agama, mana yang Anda gunakan? Kalau anda perhatikan penjelasan saya tadi, sebenarnya “peta” yang ada dalam Kecerdasan Emosional yang saya tawarkan merupakan gugusan pilar dari kebenaran, keindahan dan kebaikan. Hal ini didasari oleh fitrah kehidupan bahwa manusia dalam hidup itu tak lepas dari menginginkan kebaikan, menyukai keindahan dan mencari kebenaran. Tapi dalam realitas kehidupan, tiga hal ini lebih sering dirasakan oleh manusia sebagai tiga hal yang berdiri sendiri-sendiri. Misalnya kebenaran yang dicari ternyata malah membawa kepedihan, keindahan yang disukai ternyata tidak membawa kebaikan, atau kebaikan yang diupayakan malah bertentangan dengan kebenaran.
Di sini letak perbedaan Ilmu Kejiwaan Barat dengan Ilmu Kejiwaan agama. Ilmu Kejiwaan Barat tidak menyertakan keyakinan sebagai mekanisme sistem. Agama lebih lengkap dari itu.
Pada saat yang demikian manusia tidak dapat menikmati keadaan itu secara sempurna lalu mengidap split personality atau kepribadian yang terbelah. Nah, kira-kira melalui apa manusia dapat menemukan dan merasakan kebenaran, keindahan dan kebaikan sejati? Melalui agama bukan?! Wah penjelasan Anda sufistik banget lho?! Ha…ha…ha…terima kasih, Mas. Tapi terus terang, dalam menjalankan tugas, baik sebagai pembicara publik maupun sebagai motivator, saya menghindari komponen-komponen komunikasi yang terlalu mengindikasikan agama Islam secara formal atau verbal.
adalah sebuah peralihan dari pusat ego kepada altruisme. Orang-orang altruis dalam al-Quran disebut sebagai orangorang yang berbuat baik (al-muhsinun red). Semakin jelas di sini bahwa memaafkan tak bisa direkayasa secara artifisial dengan upacara pemutihan seperti acara halal bi halal misalnya. Serupa dengan memaafkan, kesabaran pun demikian. Ia bukan sifat tapi akibat. Ya, akibat dari ia mengerti risiko, mengerti reaksi yang tidak proporsional. Orang yang penyabar dan pemaaf itu sebenarnya cermin dari pengertian luas yang ia miliki. Karenanya, kalau ada orang dilahirkan enggak bisa marah, itu bukan kesabaran tapi ketidaknormalan.
EDISI XX JANUARI 2013
Saat memberikan terapi atau memo-
Kenapa begitu Pak Mario? Buat saya, ketika kita betul-betul dengan sadar sesadar-sadarnya mengatakan ‘ya!’ terhadap keberadaan dan keesaan Allah (laa ilaaha illallaah red) kita tak perlu repot-repot lagi memikirkan label-label formal ketuhanan. Pokoknya terus berlaku jujur, menjaga kerahasiaan klien, menganjurkan yang baik, menghindarkan perilaku, sikap dan pikiran yang buruk, saya rasa ini semua pilihan orang-orang beriman. Itu alasan pertama. Alasan kedua, Islam
LAPORAN UTAMA itu agama rahmat untuk semesta alam. Makanya, kalau mau ber-Islam itu ya mbok yang keren abis gitu lho! Maksudnya , jadi orang Islam mbok yang betulbetul memayungi (pemeluk) agamaagama lain. Agama kita itu sebagai agama terakhir dan penyempurna bagi agama-agama sebelumnya. Agama kita itu puncak kesempurnaan agama. Oleh karena itu, kita harus tampil sebagai pembawa berita bagi semua. Kita tidak perlu mengunggul-unggulkan agama kita yang memang sudah unggul di hadapan saudara-saudara kita yang tidak seagama dengan kita. Bagaimana Islam akan dinilai baik kalau kita selaku muslim merendahkan agama (dan pemeluk) agama lain? Apakah dalam pandangan Anda semua agama itu sama? Ha…ha…ha…ya jelas tidak sama toh, Mas. Tapi oleh Tuhan manusia diberi kebebasan memilih di antara ketidaksamaan itu. Saya tidak akan mengatakan bahwa perbedaan itu rahmat, tapi saya akan menunjukkan Windows Operating System yang dikeluarkan Microsoft. Masih ada toh orang yang menggunakan Windows 95? Masih ada juga kan orang yang meng-gunakan Windows 98 atau Windows 2000? Dan anda sendiri sekarang menggunakan Windows XP kan?. Begitu juga dengan agama-agama Tuhan. Ada versi-versi yang sesuai untuk zamannya, untuk kelengkapan pikiran di zaman itu dan di sana ada jenis kemampuan masingmasing orang dalam menyikapinya. Masak Anda mau memaksa orang lain untuk memakai Windows XP pada orang yang kemampuannya cuma sebatas Windows 95? Tidak toh?! Alangkah indahnya kalau semua orang Islam ketika bicara dapat diterima semua pemeluk agama lain. Contohnya seperti apa pembicaraan yang dapat diterima semua pemeluk agama lain? Anda adalah direktur utama dari perusahaan jasa milik Anda sendiri. Anda adalah CEO dari kehidupan Anda sendiri. Anda sebenarnya, sepenuhnya bertanggungjawab atas bisnis kehi-
dupan Anda dan apapun yang akan terjadi pada diri Anda sendiri. Anda bertanggungjawab atas semuanya, antara lain produksi, pemasaran, keuangan, RND, dan lain sebagainya di perusahaan kehidupan Anda. Demikian pula, Anda sendirilah yang menentukan berapa besar gaji Anda, berapa income Anda. Bila Anda tidak puas dengan penghasilan yang Anda terima, Anda bisa melihat di dekat cermin Anda dan menegosiasikan pada bos Anda, yakni Anda sendiri yang ada di dalam cermin itu. Begitulah kira-kira. Nah, menurut saya etos demikian tak dapat dibantah oleh semua ajaran agama-agama yang ada di dunia. Anda ingin mengatakan bahwa di balik cermin tersebut ada impian masa depan dan perencanaan strategis, begitu? Ya, tepat sekali. Salah satu pengamatan penting yang dapat ditemukan pada
Kita tidak perlu mengunggulunggulkan agama kita yang memang sudah unggul di hadapan saudara-saudara kita yang tidak seagama dengan kita. suatu perusahaan atau individu adalah perusahaan yang dapat mengetahui nilai utama yang dimilikinya dan dapat membuat perencanaan ke depan serta mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam mencapai misi dan visi perusahaan. Demikian pula dengan “perusahaan” Anda. Anda harus memiliki “impian” masa depan serta membuat perencanaan strategis yang harus dijalankan sesuai dengan proses yang direncanakan, sehingga Anda bisa mengerjakan apa yang harus Anda kerjakan dan bukan yang Anda senangi untuk dikerjakan. Jadi, menurut Anda apa aset paling utama untuk perusahaan dan individu? Aset yang paling utama bagi suatu
perusahaan dan individu adalah nama baik atau reputasi. Pemasaran adalah persaingan antar persepsi yang ada di benak pelanggan dan bukan persaingan antara produk yang sebenarnya. Jadi, reputasi dan persepsi suatu perusahaan atau individu adalah sesuatu yang amat penting dalam mencapai kesuksesan. Jika ditemukan kegagalan, di mana letak masalahnya? Saya melihat hanya salesmen yang gagal, disebabkan mereka banyak menghabiskan waktu untuk melakukan sesuatu yang kurang memberikan nilainilai kunci pada perusahaan kehidupan mereka. Sebaliknya, para sales people yang sukses, umumnya mereka fokus pada aktivitas yang banyak memberikan nilai-nilai tambah dalam perusahaan kehidupannya. Termasuk memberi nilai tambah estetika untuk perusahaan yang bernama Republik Indonesia karena kemerosotan perilaku bangsanya di sana-sini? Ha…ha…ha… dalam sekali anda! Tapi memang benar, pengalaman estetika itu menjadi soal yang mendesak bagi masyarakat kita belakangan ini. Karena itulah, mata pendidikan estetika pun menjadi pendidikan yang layak diakselarasi. Estetika bukan sebatas menyangkut kesenian semata, ini adalah peristiwa kebudayaan. Estetika itu awalnya adalah ketakjuban manusia di hadapan alam. Lalu alam itu mengajarkan bermacammacam persoalan agar manusia meniru dan menduplikasinya. Sejak itulah lahir peristiwa kesenian. Di dalam kesenian, jiwa manusiadiperkenalkan kepada nilainilai yang lebih luhur. Dari keluhuran seni, manusia tergerak untuk mencari pengalaman yang lebih tinggi dan bertemulah dengan pengalaman reliji. Dari seni pindahlah mereka kepada agama. Dari sekadar pengalaman estetik, manusia beranjak ke dalam pengalaman relijius. Sama seperti para ahli tasawuf saat membahas cahaya dari proses manusia bahwa hidup adalah sebuah tamsil agung tentang perjalanan seorang manusia menembus lorong dirinya sendiri, tanpa kawan, tanpa
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
17
LAPORAN UTAMA bekal, tanpa lentera. Ha…ha…ha…. anda paham soal itu kan?! Kembali kepada pendidikan estetika tadi, itulah pendidikan yang hasilnya akan kita nikmati dalam bentuk nilai kepatuhan publik kepada hukum, tertib sosial, sikap mental masyarakat yang hidup dan menjunjung tinggi kedaulatan umum. Bila kita berhasil dalam pendidikan estetika ini, maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang peka terhadap alam dan kemanusiaan, sekaligus menjadi bangsa yang tampil lebih kuat di hadapan hasutan budaya pop, dan tidak mudah memuja sesuatu yang sejatinya biasa-biasa saja cuma karena ia dipopulerkan oleh media massa . Ya! Hasil pendidikan itu membuat bangsa ini mudah mengenali sesuatu yang sejatinya indah dan gerah ketika melihat limbah.
Mario Teguh
LAPORAN KHUSUS
Dengan cara apakah pendidikan estetika ini harus dijalankan? Oleh karena estetika itu lebih luas dari hanya mengenali lukisan cantik, tidak mudah memang untuk menyingkapnya. Tapi jika mau cara sederhana, mulailah dari diri kita sendiri dan masing-masing komponen bangsa, dan kemudian para pemimpin yang besar visi estetiknya. Dengan secara demikian, kesuksesan pun siap untuk dijelang. Apa arti sukses menurut anda? Perjalanan 50 tahun hidup yang sudah saya jalani menyimpulkan bahwa sukses itu tidak selalu berarti mendapat piala atau pujian, meski tak ada salahnya jika kita mendapatkan keduanya. Hanya saja itu semua bukan kriteria dari sukses itu sendiri. Karenanya, tak jarang orang kemudian sulit menemukan kesuksesan-kesuksesan yang pernah diraihnya. Secara sederhana, sukses adalah bagaimana kita keluar dari comfort zone kita dan mencoba menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan definisi ini, anda akan melihat begitu banyak kesuksesan yang bisa anda lihat pada diri anda. Kalau kemarin anda baru bisa membantu satu orang, dan hari ini anda bisa membantu dua dan besok anda bisa membantu lebih banyak lagi, maka anda
18 DUMAS
sukses. Dengan perasaan yang positif mengenai kesuksesan yang pernah anda raih, maka anda akan merasa semakin sukses dan semakin percaya diri dengan cita-cita, visi dan misi hidup anda. Saya sangat tidak setuju dengan ungkapan, “Biarlah kita sekarang susah, asal nanti kita sukses”. Ini jelas enggak pernah bakal sukses. Saya bertanya, di mana anak tangganya? Bukankah untuk meraih kesuksesan besar harus diawali dengan kesuksesan kecil dan kesuksesan sedang? Ada pepatah yang mengatakan, “Sukses akan melahirkan sukses yang lain.” Nah, dari pepatah ini dapat diambil pelajaran, apabila kita semakin mudah untuk melihat kesuksesan kita dari halhal yang kecil, maka mudah bagi kita untuk mengumpulkan, mengakumulasikan dan melangkah mencapai sukses yang lebih besar. Percaya deh, dengan sukses kecil-kecil itu, cepat atau lambat, sukses yang lebih besar akan menjemput anda. Tapi sayang, umumnya, masyarakat kita menilai sukses seseorang dari ukuran materi seperti mobil yang digunakan, mewahnya rumah yang dimiliki dan lain sebagainya. Bagaimana
EDISI XX JANUARI 2013
komentar Anda? Ini jelas penilaian yang harus diluruskan sebab akan ada akibatnya; jika tidak kaya atau bergelimang harta maka seseorang tidak dikatakan sukses. Sehingga pada akhirnya, setiap orang berlomba-lomba untuk mencari kekayaan yang lepas dari cara yang halal atau yang haram karena ia takut kalau dikatakan tidak sukses. Jika kekayaan itu sudah diraihnya, pasti ia mudah terlena dengan kekayaan itu. Dengan angkuh, ia mengklaim bahwa kekayaan yang ada padanya itu hasil jerih payahnya sendiri. Ia lupa bahwa kekayaan sesungguhnya bukanlah sebab melainkan akibat dari sukses yang diraihnya. Menurut hemat saya, orang yang angkuh dengan apa yang dicapainya sebenarnya dia tidak berencana untuk mencapai kesuksesan-kesuksesan yang lain. Apa tanda seseorang yang terjebak pada keangkuhan atau kesombongan? Konon tidak seorang pun bisa masuk sorga kalau hatinya tinggi, arogansinya besar dan harga dirinya bengkak. Orang-orang arogan tidak bisa masuk sorga. Kira-kira begitulah secara spiritual. Tetapi di dunia terlihat jelas, orang-orang yang masuk dalam jebakan kesombongan dan arogansi ditandai
LAPORAN UTAMA dengan perasaan luar biasa hebat, perasaan paling top, perasaan paling benar, bahkan lupa sesungguh-nya dia sudah merasa lebih besar dari pada sejatinya. Perusahaan-perusahaan dan orang-orang yang sedemikian ini biasanya mulai mengalami proses penjatuhan, keruntuhan, atau proses penurunan. Jadi, sombong itu awal dari kejatuhan individual maupun kejatuhan perusahaan? Ya, awal dari kejatuhan individual atau kejatuhan perusahaan adalah ketika mereka lupa diri, arogan dan sombong. Itulah yang bisa diungkapkan dari sejarah bisnis. Pada banyak produkproduk yang dulu terkenal, market leader (pemimpin pasar –red), tapi kemudian sekarang hilang dari peredaran. Kenapa? Jawabnya adalah ketika mereka terjebak dalam kesombongan yang membuatnya puas diri, sehingga tak terdorong untuk melakukan inovasi. Dengan kata lain, jika kita ingin maju kita harus rendah hati? Iya. Rendah hati yang Anda maksud seperti apa? Ya, dia sejenis perasaan dimana kita bukan yang paling top, meski barangkali
kita sudah duduk di tempat yang top. Maksudnya? Bisa saja seorang duduk di kursi presiden misalnya, atau kursi gubernur misalnya, pokoknya sudah paling top. Lalu dia tetap menunjukkan kerendahan hati, itu rendah hati namanya. Sebaliknya, jika seseorang duduk pada tempat yang tinggi, seperti pada jabatan-jabatan itu, namun ia arogan, maka orang tersebut berubah menjadi tiran, berubah menjadi diktator, bahkan fasis. Seseorang yang duduk di kedudukan tinggi tetapi rendah hati maka dia berubah menjadi pelayan, orang tersebut menyenangkan kita. Jadi sekali lagi, seorang yang rendah hati tidak merasa sudah paling tinggi meskipun barangkali dia sudah di tempat paling tinggi, dia tetap suka melayani. Dengan kata lain, kerendahan hati adalah tidak menuntut apa yang tidak patut bagi kita sesuai dengan kedudukan kita. Mendahulukan orang lain dengan menolak mendahulukan apa yang patut bagi kita sesuai dengan kedudukan kita, itu kerendahan hati. Kerendahan hati adalah sebuah syarat dimana kita bisa belajar lebih lanjut. Ketinggian hati adalah sebuah kondisi dimana kita tidak belajar lagi karena sudah merasa paling top, paling pinter, paling luar biasa, dan seterusnya.
Penjelasan Anda mengingatkan saya pada nasihat Sufi Besar, Imam Ibnu Athoillah. Nasihatnya, “Tanamkanlah wujudmu dalam bumi yang sunyi sepi, karena sesuatu yang tumbuh dari benda yang belum ditanam tidak sempurna hasilnya.” Pertanyaannya, bagaimana memupuk rasa rendah hati dalam diri kita? Oh, ya ... Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memupuk kerendahan hati di antaranya adalah dengan menyadari bahwa seluruh yang kita punyai adalah anugerah-Nya, berkah-Nya atau rahmat-Nya. Karenanya, katakan pada diri sendiri, “Aku masih ingin belajar”, “Aku masih ingin mendapatkan input dari sekelilingku”, “Aku masih ingin mendapatkan pengetahuan dari mana saja agar aku bisa menjadi lebih baik”. Jika ditilik dari kehidupan umat Islam, tampaknya metode memupuk kerendahan hati yang Anda sampaikan itu masih menjadi problem besar. Betul tidak? Persis seperti yang saya perhatikan selama ini. Saudara-saudara kita sesama muslim masih terlalu asyik dengan dunianya sendiri dan bergaul hanya pada lingkungannya sendiri. Malah yang lebih memprihatinkan, kalau mau mengundang pembicara dia tanya dulu, “Orang itu madzhabnya apa?” Dia tidak akan menerima orang yang tidak satu madzhab atau satu aliran dengannya. Padahal di negaranegara maju sudah menjadi pemandangan yang biasa orang-orang Yahudi mengundang pembicara Islam, Hindu atau Kristiani, atau sebaliknya. Mereka sudah mantap dengan iman mereka sehingga mereka tidak khawatir dengan pembicara yang datang dari luar komunitas mereka. Malah dengan cara begitu (menghadirkan ‘orang luar’), mereka bisa membaca pikiran orang lain yang perlu dimanfaatkan. Mereka sangat yakin, bahwa dengan cara demikian, mereka dapat memperkaya wacana dan juga kehangatan batin. Kita, atau persisnya sebagian umat Islam, lupa bahwa salah satu cara mensyukuri perbedaan ditunjukkan bukan pada perkataan sesama muslim akan tetapi
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
19
LAPORAN UTAMA dengan mendengarkan pendapat orang lain yang beda keyakinan agamanya. Apakah Anda punya pengalaman keberislaman seperti yang Anda sinyalir itu? Ya. Pernah beberapa peserta mengklaim bahwa materi yang baru saja selesai saya sampaikan sesuai dengan sudut pandang keyakinan agama mereka. Seorang peserta yang beragama Kristen mengatakan bahwa materi saya juga diajarkan dalam Injil. Peserta lain yang beragama Islam mengaku bahwa materi yang saya sampaikan ada di dalam Al-Quran surat al-Maidah dan juga ada di Al-Hadits. Peserta yang beragama Budha menganggap bahwa materi saya itu merupakan penerapan dari dharmadharma Budha. Saya hanya mengembalikan semua apresiasi itu kepada-Nya. Pengalaman lainnya? Masih banyak orang yang salah paham terhadap Islam. Ada satu pengalaman yang mengherankan sekaligus membuat saya prihatin. Dalam satu seminar di acara coffee break, isteri saya didatangi salah seorang peserta penganut agama Kristen yang taat. Kepada isteri saya orang itu memberi komentar bahwa saya menerapkan ajaran Injil dengan baik. Lalu dengan lembut, penuh kehati-hatian, isteri saya memberitahu bahwa saya seorang muslim. Sontak orang itu terperanjat saat mengetahui bahwa saya seorang muslim. Yang membuat isteri saya (dan kemudian juga saya) prihatin adalah ucapannya, “Lho, koq ada ya orang Islam yang baik macam Pak Mario!?�
takan perbuatan buruk itu enak dan menyenangkan, jangan dipercaya itu pasti dusta. Ingatlah, bahwa dalam hidup ini anda dibimbing oleh persangkaan anda sendiri. Oleh karena itu, bila anda menemukan kejengkelan, kegalauan, kegagalan, atau apa saja yang tidak menyenangkan, itu merupakan buah dari persangkaan anda sendiri atau akibat dari sikap anda sendiri, tidak sepantasnya anda menyalahkan orang lain, apalagi sampai menyalahkan Tuhan. Hidup ini indah bila anda bisa menjaga hati anda. Kalau anda mengira hidup ini berat, maka anda akan dibebani oleh kehidupan. Bila ada merasakan hidup ini berat, maka jalani-lah hidup ini sesuai kemampuan anda dan menurut apa adanya, pasrahkan kehendak
Kembali pada pembicaraan tentang kerja hati. Menurut Anda, seberapa jauh arti penting kerendahan hati dalam hi-dup seseorang? Yang paling penting, hati dengan segala gerak-gerik dan perasaanperasaan yang bergejolak di dalamnya itu perlu dijaga agar tidak dihinggapi penyakit keragu-raguan. Yakinlah bahwa perbuatan buruk akan mendatangkan akibat buruk, begitu pula sebaliknya. Kalau ada orang menga-
20 ‹ DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
Mario Teguh
anda pada Yang Maha Berkehendak, hingga anda mampu menaiki anak tangga kehidupan selanjutnya. Akan tetapi, jika anda mengira hidup ini kesempatan untuk melaksanakan misi Tuhan, maka anda akan menemukan hidup ini penuh kebaikan hingga anda tak mampu lagi mera-sakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Hidup itu bagaikan air sungai yang mengalir ke lautan atau samudera. Artinya, jika anda ingin merasakan indahnya hidup ini, maka jalanilah hidup anda seperti air sungai yang selalu mem-beri manfaat kepada apa saja yang ada di sekitarnya yang dilewatinya, hingga anda mengakhiri perja-lanan dengan selamat menuju tujuan, kembali ke asalnya, yaitu menyatu dengan samudera (keagungan ilahiah – red). shoelhi/sufinews
LAPORAN UTAMA
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
21
LAPORAN UTAMA
Indonesia, KAYA Tapi Tak BAROKAH Menjadi orang Indonesia itu, enak. KaruniaNya luar biasa. Allah SWT. memberi sumber alam melimpah, berkelas dunia. Hasil sawit kita terbesar dunia. Karet ranking dua. Emas, tembaga, nikel nomor lima. Gas alam nomor tujuh dunia. Umur produktif kita 66%, jumlah remaja 45,9 juta jiwa, sepuluh kali lipat penduduk Singapura. Kurang apa?
M
embaca data kekayaan negeri ini, tidak ada alasan untuk bangkrut. Di akhir Desember kemarin, hampir semua perusahaan melakukan evaluasi, lalu proyeksi. Hasilnya optimis, Indonesia akan ‘terbang jauh’. “Negeri ini bagaikan pesawat terbang yang mestinya empat mesin, tetapi bisa terbang ke angkasa dengan dua mesin. Hanya dengan konsumsi domestik dan investasi, Indonesia bisa melejit,” kata Ir H Misbahul Huda, MSc saat berdiskusi dengan para jamaah masjid Nasional AlAkbar Surabaya. Menurut Misbahul Huda, mesin ketiga dan keempat — belanja pemerintah (infrastruktur) dan eksport — negeri ini tengah macet berat, karena dikorup besar-besaran. Tetapi skala ekonomi kita yang luar biasa membuat negara ini tidak oleng. Skala ekonomi Indonesia se-Asean 51%, sisanya 49% dibagi 10 negara Asean. Pertumbuhan ekonomi 6,3%, dan tahun depan diprediksi mencapai 6,8%. Ini termasuk tiga besar setelah China dan India. “Bahkan, semua berharap Indonesia menjadi negara maju dalam waktu yang tidak lama, kirakira 10 hingga 15 tahun ke depan,” tambahnya. Indonesia memang layak maju. Sekarang ini terbuka peluang bisnis untuk empat juta perusahaan. Dengan
22 DUMAS
demikian diperlukan 4 juta direktur, 4 juta manajer, 4 juta lebih pimpinan untuk mengelola bisnis tersebut. Pertanyaannya: Umat Islam Indonesia akan menjadi pemain, atau penonton? Bisakah kita bangkit sekaligus mengikis korupsi di negeri ini? Masih di akhir tahun 2012, McKinsey Global Institute (MGI) dalam laporan terbarunya yang dipublikasikan pada bulan September bertajuk “The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential” memprediksi Indonesia pada tahun 2030 berpotensi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh dunia. Posisi Indonesia akan mengalahkan Jerman dan Inggris, tapi masih berada di bawah China, Amerika Serikat, India, Jepang, Brasil dan Rusia. Dalam laporan MGI, dikemukakan bahwa jejak rekam ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini sangat luar biasa, namun kurang mendapat apresiasi. Padahal, saat ini saja Indonesia sudah menjadi negara ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan diperkirakan akan terus berkembang. Sejalan dengan prediksi MGI, Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof Dr Armida S. Alisjahbana, SE, MA mengemukakan, berdasarkan The Global Competitiveness Index, (GCI) tahun 20122013 Indonesia berada di ranking 50
EDISI XX JANUARI 2013
dengan score 4.4 atau sudah masuk dalam Stage 2 Development Global, dengan Efficiency Driven. Artinya, perekonomian Indonesia sudah di-drive oleh efisiensi dari penggunaan berbagai faktor produksi. Hal serupa dikemukakan Stefan Hofer, Direktur Eksekutif dan Peneliti Strategi Emerging Markets Bank Julius Baer. Stefen mengatakan bahwa Indonesia sangat menarik sebagai tujuan investasi. Pertumbuhan ekonomi kuat pada 20122013, karena Indonesia punya perekonomian yang begitu beragam, basis komoditas, konsumsi yang kuat, dan sektor jasa yang kuat. Pemerintah Indonesia juga punya program investasi yang menarik untuk investor. Gambaran jangka panjang Indonesia sangat baik. Menurut Stefen, kalau melihat 10 tahun ke belakang, Indonesia berhasil membuat progres yang luar biasa dalam iklim usaha dan regulasi. Apa yang dikatakan Stefen di atas, tentunya bukan sekedar basa basi. Karena berdasarkan data BKPM, Investasi Asing yang masuk ke Indonesia pada semester II-2012 tumbuh 30 persen. Menurut Ketua BKPM M Chatib Basri, Indonesia akan menjadi salah satu tujuan investasi bagi negaranegara maju seperti Jepang yang ingin mendekati pasar. Meskipun dihadapi persoalan korupsi dan inefisiensi birokrasi, ternyata Indonesia tetap memberikan keuntungan berinvestasi. Menurut Chatib, indikator seperti kondisi ekonomi makro yang sehat, status layak utang dan pasar yang besar menjadi jaminannya. Langkah Indonesia menjadi negara maju sebagaimana pernah dinyatakan
LAPORAN UTAMA Presiden SBY sebenarnya sudah mulai diapresiasi dunia. Negara-negara maju kini mulai menggandeng Indonesia untuk bersama-sama membahas dan menanggulangi permasalahan yang dihadapi dunia akibat ketidakpastian perekonomian global. Kini Indonesia sudah aktif sebagai anggota negara yang tergabung dalam organisasi negara maju G-20, bahkan tahun 2013 Indonesia telah didaulat untuk menjadi Ketua APEC. Apresiasi internasional terhadap Indonesia, bukan saja di bidang ekonomi, tapi juga dibidang non ekonomi lainnya. Namun harus diakui, tantangan Indonesia untuk menjadi negara maju tidaklah mudah. Tantangan utama, Indonesia harus bisa memberantas korupsi dalam pemerintahan dan semua sektor kegiatan ekonomi. Masalah korupsi kini telah menjadi hambatan pembangunan di hampir seluruh sektor pembangunan di Indonesia. Masih maraknya korupsi, telah mengurangi kualitas dari hasil pembangunan. Misalnya gedung sekolah yang baru dibangun, bisa saja runtuh dalam waktu satu tahun karena kualitas bangunannya yang rendah akibat di korupsi. Saking kesalnya dengan kondisi korupsi yang masih lambat penegakan hukumnya, baru-baru ini Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sempat melontarkan wacana perlunya meninjau ulang ketentuan tentang kewajiban membayar pajak bagi warga negara Indonesia. Logikanya, kalau hasil pajak dari rakyat masih tetap dikorupsi tanpa ada upaya penegakan hukum, maka kualitas pembangunan akan merosot, yang pada akhirnya pelayanan kepada rakyat akan rendah juga. Pernyataan Ketua PBNU tersebut, tentunya harus menjadi perhatian para pimpinan partai politik (Parpol), karena sejak era reformasi, bandul korupsi sudah bergerak ke para kader Parpol, baik yang menjadi kepala daerah maupun DPR, termasuk DPRD. Tidak lama setelah PBNU, para tokoh juga mengeluarkan maklumat boikot pajak. Mereka menelorkan maklumat ini di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
KEBIJAKAN PEMERINTAH NGAWUR Lahirnya maklumat boikot pajak, ini dilatarbelakangi oleh kebijakan pemerintah yang ngawur. Akhirnya, sarasehan alim ulama yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur itu menghasilkan maklumat berisi seruan kepada masyarakat untuk menunda membayar pajak pada 2013. Mengapa? Alasannya uang pajak rakyat tersebut selama ini ternyata digunakan untuk membayar bunga obligasi rekap yang hanya dinikmati segelintir orang. Sejumlah tokoh hadir di antaranya Salahudin Wahid (Gus Solah), anggota DPR-RI Lily Wahid, Sekjen Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia (APPI) Sasmito Hadinagoro, mantan Danpuspom Mayjen (Purn) Syamsu Djalal, dan mantan Direktur Bais ABRI Laksamana Mulyo Wibisono. Maklumat ini ditandatangani sejumlah tokoh yang hadir tersebut, meski Gus Solah menyatakan tidak se-eks-trem itu . Dalam sarasehan tersebut, Sasmito Hadinagoro menegaskan bahwa selama ini pemerintah telah salah dalam mengelola uang pajak rakyat. Uang pajak rakyat lebih banyak digunakan membayar bunga obligasi rekap yang nilainya mencapai Rp60 triliun per tahunnya. Dan pembayaran uang bunga obligasi rekap ini sudah berlangsung
sejak 2003. “Seharusnya bunga obligasi rekap itu tanggung jawab para pemilik bank, namun ternyata ditanggung rakyat dengan menggu-nakan uang pajak,� katanya. Sasmito mendesak Presiden SBY agar berani membuat kebijakan menghentikan pembayaran bunga obligasi rekap ini. Sebab pembayaran bunga ini hanya membuat utang Indonesia terus membengkak. Utang Indonesia saat ini hampir Rp2.000 triliun dan akan menjadi Rp3.000 triliun apabila pemerintah terus membayar bunga obligasi rekap. Obligasi rekap ini awalnya untuk menyelamatkan dunia perbankan yang nyaris kolaps karena krisi moneter tahun 1998 lalu senilai Rp450 triliun. Ternyata di belakang hari pemerintah harus membayar bunga dari surat utang negara tersebut hingga saat ini. Masih menurut Sasmito, seharus-nya uang pajak tidak dialokasikan untuk membayar bunga obligasi rekap. Melainkan dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat, seperti subsidi pendidikan, kesehatan dan bahan bakar minyak. Sementara Lily Wahid mengatakan, pengelolaan uang pajak seperti ini sangat memprihatinkan dan menyakiti rakyat Indonesia. Apalagi nilai yang digelontorkan sangat fantastis men-capai Rp60 triliun setiap tahunnya. Berarti nilai yang digelontorkan sejak 2004 sudah
MAKIN MAKMUR?: Tampak Kawasan Industri Jababeka merupakan perusahaan swasta pertama yang memperoleh izin untuk membangun suatu kawasan industri di Indonesia.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 ‹
23
LAPORAN UTAMA mencapai sekitar Rp600 triliun. “Kami akan berupaya bersinergi dengan PBNU yang pernah menyerukan boikot membayar pajak untuk menyelamatkan uang rakyat agar tidak dinikmati segelintir orang saja,” kata adik kandung Gus Dur ini. Kebijakan yang ngawur itu, bisa jadi buntut dari kongkalikong politik. Untuk itu, korupsi di tingkat politik (Parpol) harus benar-benar dituntaskan. Dalam artikelnya berjudul Politisi Vampir (Kompas 5/7), Febri Diansyah, Peneliti Hukum Indonesia Corruption Watch Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan, mengibaratkan koruptor yang berasal dari Parpol atau politisi yang korup itu (tentu tak semua politisi seperti itu) sebagai kisah pengisap darah yang mirip dengan cerita penguasa yang merampas hak-hak mendasar warga negaranya. Berjubah wakil rakyat, tetapi bersekongkol merampok anggaran negara dan menjual kewenangan yang dimilikinya. Korupsi para politisi ini lahir dari persekongkolan politik dengan kelom-pok bisnis atau korupsi yang dilakukan demi kepentingan dana politik. Oleh karena itu, tindakan korupsi yang dilakukan para kader parpol tersebut harus disetop agar tidak terjadi lagi kongkalikong dengan para birokrat. Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, mengutip data dari Mc Kinsey,
menyatakan, ada sekitar 95 juta orang kaya baru (OKB) pada tahun 2030 mendatang. Itu bisa terjadi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil 6 persen per tahun. “Jika perekonomian Indonesia bisa tumbuh 5-6 persen per tahun atau kalau bisa 7 persen per tahun, maka di tahun 2030 akan ada 95 juta orang kaya baru di Indonesia. Itu angka minimal. Syukur-syukur bisa menjadi 125 juta orang,” kata Mahendra saat memberikan sambutan pembuka-an IFEF di Jakarta Convention Center Jakarta. Menurut Mahendra, saat ini sekitar 55 persen dari total masyarakat Indonesia melakukan pengeluaran untuk konsumsi. Apalagi pengeluaran APBN pemerintah dan investasinya lebih diarahkan ke 65 persen di sektor domestik. Apalagi dari sisi pendapatan, orang kaya baru tersebut juga memiliki pendapatan sebesar 2-20 dollar AS per hari atau sekitar 60-700 dollar AS per bulan. MENGAPA TIDAK BAROKAH? Dari data di atas, Indonesia mestinya paling makmur di seluruh jagad raya. Ini bukan sekadar pujian, tapi fakta karena modal menuju baldatun thoyibatun warabbun ghafur sudah sangat jelas. Kita tidak bisa mencari negara lain di dunia ini yang mampu menandingi Indonesia.
POTENSI BESAR: Sektor pertanian tak kalah prospek. Tampak salah satu pabrik pupuk BUMN di Indonesia. Tidak semua negara punya potensi ini.
24 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
Coba hitung panjang garis pantai negeri ini, dan apa saja isi di dalam lautan kita. Lebih dari separuh spesies dunia (biodiversity) ada di bumi pertiwi ini. Jika Arab dan Brunei yang hanya punya tambang minyak saja mampu membuat mereka kaya raya, mestinya bumi pertiwi ini jauh lebih kaya dari mereka. Pun soal kekayaan budaya, tidak ada tandingannya. Modal dasar berupa kesungguhan para pejabat dalam mengelola negeri ini pun tersedia. Pejabat-pejabat kita sangat religius, di samping bangsa ini juga religius. Atribut sebagai bangsa beragama begitu kental, dari kantorkantor besar sampai rakyat jelata. Masalahnya, apakah kegiatan religius telah menyatu dengan perbuatannya? Bukankah Islam telah menawarkan ‘barokah’ kepada setiap tetes keringat usaha kita yang sungguh-sungguh ditujukan kepada Allah. Betapa simpel ajaran Islam, sambil bekerja kita bisa berdzikir, membersihkan jiwa, menengadahkan muka dan berseru untuk Allah. Dengan begitu barokah-Nya akan turun. Dzikir dan memuji-Nya tidak harus menyendiri di masjid, bisa di mana saja, tidak harus terucap, yang penting sadar. Dan kesadaran inilah yang tengah hilang di belantaran Indonesia. Jadi jelas masalahnya, mengapa rahmat Allah yang berupa negeri ‘bocoran surga’ seperti Indonesia tak kunjung pula berubah menjadi ‘barokah’ yang menyejahterakan rakyatnya baik lahir maupun batin. Al-Quran mengajarkan kepada kita dengan 96,5 % contohcontoh konkret bagaimana mengatur kehidupan ini. Allah menunjukkan bahwa dunia dan akhirat bukan sesuatu yang terpisah, antara tauhid vertikal dan horizontal itu bukan berhadapan secara diametral, melainkan bersilang untuk menuju kepada-Nya. Karena itu ajaranajaran agama harus menjadi ruh dalam kehidupan ini. Dengan ini kekayaan kita bisa menjadi barokah, bisa menyelamatkan anak cucu dari keterpurukan dinia-akhirat. Alam ini bukan warisan orang tua, tapi titipan anak cucu yang harus kita jaga. Begitulah slogan yang kerap kita dengar. Semoga! (mokhammad kaiyis, berbagai sumber)
LAPORAN UTAMA
Wawancara Habib Luthfi bin Yahya
Dengan Tasawuf,
Orang Tidak Mau Korupsi
Dalam Habibluthfiyahya.net, Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah, Al Habib Luthfi bin Yahya mengatakan, bahwa tasawuf bisa membantu memperbaiki bangsa, termasuk membantu pencegahan korupsi yang gagal, karena dasar tasawuf itu aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut petikan wawancara dengan Habib Luthfi dari berbagai sumber. Apa pandangan Habib tentang tasawuf? Tasawuf adalah pembersih hati. Dan tasawuf itu ada tingkatan-tingkatannya. Yang terpenting, bagaimana kita bisa mengatur diri kita sendiri. Semisal memakai baju dengan tangan kanan dahulu, lalu melepaskannya dengan tangan kiri. Bagaimana kita masuk masjid dengan kaki kanan dahulu. Dan bagaimana membiasakan masuk kamar mandi dengan kaki kiri dulu dan keluar dengan kaki kanan. Artinya bagaimana kita mengikuti sunah-sunah Nabi. Itu sudah merupakan bagian dari tasawuf. Bukankah hal semacam itu sudah diajarkan orang tua kita sejak kecil? Para orang tua kita dulu sebenarnya sudah menerapkan tasawuf. Hanya saja hal itu tak dikatakannya dengan memakai istilah tasawuf. Mereka terbiasa mengikuti tuntunan Rasulullah. Seperti ketika mereka menerima pemberian dengan tangan kanan, berpakaian dengan memakai tangan kanan dahulu. Mereka memang tak mengatakan, bahwa itu merupakan tuntunan Nabi SAW. Tapi mereka mengajarkan untuk langsung diterapkannya. Kini kita tahu
kalau yang diajarkannya itu adalah merupakan tuntunan Nabi. Itu adalah tasawuf. Sebab tasawuf itu tak pernah terlepas dari nilai-nilai akhlaqul karimah. Sumber tasawuf itu adalah adab. Bagaimana adab kita terhadap kedua orang tua, bagaimana adab pergaulan kita dengan teman sebaya, bagaimana adab kita dengan adik-adik atau anakanak kita. Bagaimana adab kita terhadap lingkungan kita. Termasuk ucapan kita dalam mendidik orang-orang yang ada di bawah kita. Kepada anak-anak kita yang aqil baligh, kita harus benar-benar menjaganya agar jangan sampai mengeluarkan ucapan yang kurang tepat kepada mereka. Sebab ucapan itu yang diterima dan akan hidup di jawa anak-anak kita. Bagaimana sikap kita berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang sudah carut maut? Mampukah ketika kita berhadapan
dengan lingkungan yang demikian itu? Ketika kita asik-asiknya bergurau, maka berhentilah sejenak. Kita koreksi apakah ada sesuatu yang kurang pantas? Agar hal yang demikian itu tak dicontoh atau ditiru oleh anak-anak kita. Itu sudah merupakan tasawuf. Jadi dalam rangka pembersihan hati, bisa dimulai dari halhal kecil semacam itu. Lalu kita tingkatkan dengan tutur sikap kita terhadap orang tua. Ketika kita makan bersama orang tua, janganlah kita menyantap lebih dahulu sebelum bapak-ibu kita memulai dulu. Janganlah kita mencuci tangan dahulu sebelum kedua orang tua kita mencuci tangannya. Makanlah dengan memakai tangan kanan. Dan jangan sampai tangan kiri turut campur kecuali itu dalam kondisi darurat. Sebab Rasulullah tak pernah makan dengan kedua tangannya sekaligus. Ini sudah tasawuf. Apa yang sebenarnya menarik dari Habib, sehingga begitu getol menekuni dunia tasawuf? Yang menarik, karena tasawuf itu mengajarkan pembersihan hati. Saya ingin mempunyai hati yang sangat bersih. Jadi tak sekedar bersih tidak sombong karena ilmunya, tidak sombong karna setatusnya, tidak sombong karena ini dan itu. Namun hati ini betul-betul mulus, selalu melihat kepada kebesaran Allah SWT yang diberikan kepada kita. Itu karena fadhalnya Allah SWT. Sehingga kita tidak lagi mempunyai prasangka-prasangka yang buruk, apalagi berpikiran jelek dalam pola pikir dan lebih-lebih lagi di hati. Sebab tasawuf itu tazkiyatul qulub, yakni untuk membersihkan hati. Jika hati kita ini bersih, maka hal-hal yang selalu
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
25
LAPORAN UTAMA menghalangi-halangi hubungan kita kepada Allah itu akan sirna dengan sendirinya. Sehingga kita senantiasa mengingat Allah. Ibarat besi, hati kita itu sebenarnya putih bersih. Hanya karena karatan yang bertumpuk-tumpuk lantaran tak pernah kita bersihkan, sehingga cahaya hati itu tertutup oleh tebalnya karat tadi. Na’udzubillah kalau sampai hati kita seperti itu. Lantas dari mana kita mesti memulai untuk pembersihan hati tersebut? Ikutlah dahulu ajaran fiqih yang tertera dalam kitab-kitab fiqh. Seperti arkanush shalat (rukun-syarat sholat), lalu adabush shalat, adabuth thaharah dan seterusnya. Marilah itu semua kita pelajari dan kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Ketika kita diundang untuk menghadiri acara walimah di sebuah gedung misalnya, maka kenakanlah pakaian yang bagus-bagus. Sebab itu demi menghormat dan untuk menyaksikan kehalalan kedua mempelai di pelaminan. Untuk menghormati acara tersebut, kita menggunakan pakaian yang rapi. Sebab pada hakikatnya, kita telah menghormati Allah SWT yang telah menghalalkan hal tersebut. Kita juga menghormati yang telah mengundang kita, serta menghormati sesama kita dalam gedung atau dalam jamuan tersebut. Kalau kita bisa menyaksikan aqdun nikah (akad nikah) secara demikian, mengapa kalau kita menghadap langsung kepada Allah SWT, tidak pernah melakukan penghormatan yang demikian itu?
TAMPIL SEDERHANA: Tampak Habib Luthfi (tengah) bersama habaib dari Timur Tengah.
Habib dikenal sebagai mursyid thariqah, tetapi kelihatan gemar memainkan alat musik? Di sana kita akan menemukan kekaguman. Ilmullah yang ada dalam music itu sendiri. Diantaranya notnya itu hanya ada 7; do re mi fa sol la si do, do si la sol fa mi re do. Sedangkan oktafnya ada 7, suara miringnya 5, jadi ada 12. Yang memakai adalah di seliruh dunia, dan mengeluarkan lagu yang beragam. Itu merupakan satu hal yang sangat menarik.
26 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
Ketika orang mendengarkan musik, mereka bisa menangis dan tertawa, bersedih dan bersuka ria. Nah, yang berupa benda saja bisa menghasilkan efek semacam itu. Lantas bagaimana kalau kita tengah mendengar lantunan ayat Al-Qur’an sedang dibacakan? Mesti akan jauh lebih dari itu. Bagaimana supaya puasa atau ibadah tidak sekadar ritual saja, tapi juga berpengaruh pada kehidupan sosial? Kita ambil contoh yang ringan saja. Bagaimana kita merasakan lapar dan dahaga? Ternyata setetes air dan sebutir nasi sangat bermanfaat. Kita harus menghormati sang pencipta nasi dan setetes air. Secara proses, sebutir nasi itu melibatkan banyak orang, dari ditanam hingga tersaji. Secara sosial, kita harus menghormati orang-orang yang terlibat dalam proses pembuatan nasi. Itu baru sebutir nasi, belum lagi tentang air, lauk, dan sebagainya. Ada contoh lain? Soal wudlu, misalnya. Tiap hari anggota tubuh lima kali dibasuh wudlu. Masing-masing tiga kali. Berapa kali satu anggota badan dibasuh dalam sebulan? 450 kali. Setahun? 5.400 kali. Itu baru yang wajib saja. Pertanyaannya: sejauh
mana bekasnya kita membasuh anggota tubuh sebanyak itu? Apa “buah” wudlu yang kita dapat? Mestinya mata kita bisa menutupi aib orang lain, mulut kita mengucapkan yang baik-baik, tangan kita juga tidak mengambil yang bukan hak, tidak korupsi. Karena berkah dari wudlu, secara sosial kita juga harus lebih baik. Bagaimana proses puasa “membersihkan” tubuh? Anda bayangkan perut kita seperti bejana yang tidak pernah dicuci, padahal digunakan untuk memasak aneka makanan selama sebelas bulan. Kirakira bisa tidak pencernaan kita melakukan metabolisme tubuh dan menghasilkan darah yang baik kalau tidak dibersihkan? Padahal darah tadi akan memasok makanan ke otak. Obat cuci perut hanya terbatas, tidak bisa sampai ke dasar pencernaan tempat virus dan kotoran. Hanya puasa yang bisa menjangkaunya. Jadi, puasa juga berdampak pada pencerdasan kehidupan bangsa. Inilah pentingnya belajar tasawuf, belajar membersihkan hati. Dengan hati yang bersih prilaku menjadi bersih, tidak korupsi, kolusi dll.
LAPORAN UTAMA
LEBIH DEKAT dengan
Arifin Ilham Sama dengan dai-dai lain yang giat melakukan dakwah dengan pendekatan sufistik, Muhammad Arifin Ilham, ustadz muda kelahiran Banjarmasin 8 Juni 1969 ini juga dikenal di tengah masyarakat luas dengan taushiyah dzikirnya. Dalam berdakwah, ustadz Ilham tak pernah meninggalkan dzikir berjamaah. Ia memilih taushiyah lebih sedikit dan dzikir menyebut nama Allah lebih banyak. Baginya, kegersangan ruhani masyarakat hanya bisa disegarkan kembali dengan banyak berdzikir karena dzikir mendatangkan ketentraman dalam hati.
Saat ia memperkenalkan dzikir berjamaah di masjidnya sekitar tahun 1997, jumlah jamaahnya hanya dua-tiga orang saja. Namun, ia tak berputus asa, terus berupaya meyakinkan para jamaah bahwa dzikir berjamaah sangat besar faedahnya. Ia memaparkan sebuah hadits, “Sesungguhnya satu jamaah yang berdzikir kepada Allah memperoleh empat kebahagiaan. Yaitu, turunnya ketenteraman pada hati mereka, rahmat akan menaungi segenap diri mereka, para malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para makhluk yang ada di dekatNya.” Hadits yang ia sampaikan ini menjadi semacam energi positif yang berkobar di hati pengikutnya sehingga jamaah dzikirnya semakin hari semakin banyak. Biasanya, berlangsung selama dua jam, ribuan jamaah Majelis Dzikir AdzDzikra pimpinan Arifin hanyut dan histeris dalam ritual dzikir yang teduh. Pengikut dzikir berjamaah ini berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Pada umumnya yang hadir dalam majelis dzikir begitu syahdu ini para pengusaha, artis, sutradara, karyawan, akademisi, pegawai, dan masyarakat dari berbagai profesi. Di
tengah kekhusyukan berdzikir, para jamaah meneteskan air mata. Bahkan banyak yang terisak-isak. Arifin sendiri pun terus-menerus menyeka air matanya yang mengalir dengan dua saputangan yang dibawanya. Itulah indahnya dzikir berjamaah. Namun, menurut Arifin, tangis bukan termasuk ritual dzikir. Dzikir pun, katanya, tidak juga sekadar duduk dan menangis sambil menyebut nama Allah dan memanjatkan puja-puji kepada-Nya serta berdoa. ‘’Yang terpenting dari dzikir adalah mengosongkan hati dari segala angan-angan dan mengisinya dengan ingatan kepada Allah semata-mata. Di dalam hati kita harus selalu ingat dan merasakan kehadiran Allah SWT,’’ jelas alumnus FISIP Unas ini. Di tengah maraknya kegiatan dzikir di berbagai sudut kota, Arifin pun tak luput diterpa musibah. Ia dilempari fitnah, bahwa dzikir yang diajarkan atau didakwahkan Arifin adalah perbuatan sesat. “Apa yang dilakukan Arifin beserta jamaahnya itu bukan Majelis Dzikir melainkan Majelis Makar (makar kepada ulama sufi –Red),” tandas mereka yang tidak menyukai dzikir berjamaah yang dibawakan Arifin Ilham itu. “Dzikir yang benar bukan dzikir seperti yang dilakukan
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
27
LAPORAN UTAMA Arifin Ilham itu. Itu bid’ah sesat dan menyesatkan,” ujar Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi. Dasar yang digunakan Ust Abu Karimah adalah kitabkitab tasawuf antara lain ajaran tasawuf yang mengharuskan calon sufi berguru kepada guru mursyid dan berbaiat sufiyah. Sedangkan, di kalangan sufi, Arifin Ilham tidak tergolong mursyid. Ust Abu Karimah yakin bahwa dzikir berjamaah ala Arifin Ilham itu tidak akan meninggalkan jejak-jejak faedah di hati para jamaahnya. Musibah ini diterima dengan lapang hati dan sabar hingga tak menyurutkannya untuk terus berdakwah melalui kegiatan dzikir berjamaah. Arifin Ilham sesungguhnya bukan tidak mengetahui disiplin ketasawufan, khsusunya dalam hal berdzikir. Hanya saja, ia berniat untuk berdakwah melalui dzikir berjamaah. Singkat kata, tanpa dzikir berjamaah seperti itu masyarakat tidak akan pernah mau berdzikir menyebut nama Allah secara khidmat dan khusyuk. Ia sadar betapa sulitnya merangkul masyarakat – apalagi saat mereka begitu gandrung pada dunia hingga jauh dari kedekatan kepada Allah – untuk diajak kembali kepada semangat ibadah dan sekaligus memperbaiki kualitas keberagamaan mereka. Ia sadar dengan dzikir berjamaah, ia memang tidak mengajarkan disiplin dzikir melainkan hanya mengarahkan masyarakat agar menyukai ibadah dzikir untuk menyegarkan kegersangan rohaninya. Dalam setiap kesempatan dzikir berjamaah, Arifin selalu mengingatkan para jamaah akan arti penting dan perlunya berdzikir. “Begitu intensnya Rasulullah Muhammad SAW menjalin hubungan dengan Allah melalui dzikir sehingga Muhammad pun diangkat derajatnya oleh Allah,” tuturnya di sela tausiyah dzikirnya. Keterhubungan seorang Muslim dengan Allah melalui dzikir kelak menjadi sarana bagi kebersihan jiwanya. Jiwa yang bersih akan menuntun seorang Muslim dalam jalan yang diridhai Allah. Pikiran, hati, dan gerak tubuhnya akan selalu berada pada rel yang benar. Geliat nafsu dalam diri sedikit demi sedikit terkikis hingga akhirnya tak kan lagi pernah terbetik pikiran, gerakan,
28 DUMAS
dan ucapan yang dilambari hawa nafsu. ‘’Itulah puncak hidayah. Allah menetapkan dalam diri seorang Muslim ingatan yang selalu tertuju kepada-Nya. Dengan demikian, setiap langkah dan helaan nafasnya hanyalah rasa ingat dan cinta kepada penciptanya,’’ ujar Arifin. Jenis dan Metode Dzikir Arifin membagi dzikir ke dalam empat hal. Pertama, dzikir hati yakni hati yang senantiasa mengingat Allah dan merasakan kehadiran Allah. Kedua, dzikir akal, yang berarti akal mampu menangkap bahasa Allah sebagaimana terpantul dalam gerak alam semesta. Ketiga, dzikir lisan yakni lisan yang bergerak menyebut asma Allah sebagai refleksi dari kata hati. Keempat, dzikir amal yang berbentuk berbagai perbuatan baik (amal saleh) sebagai aplikasi takwa kepada Allah. Metode dzikir berjamaah yang diterapkannya juga dilandasi keinginan kuat untuk mencintai Allah secara total dan rasa keprihatinannya terhadap keadaan umat Islam saat ini yang bergelimang dengan dosa dan maksiat. Arifin prihatin melihat kenyataan umat yang terus-menerus terperangkap dalam fitnah dunia, ketertindasan, kezaliman, keterpurukan, dan kemaksiatan. Anehnya, umat Islam yang mayoritas di Indonesia ternyata tak berdaya sama sekali untuk melawannya. “Saya sedih, para koruptor kakap bebas dari hukuman, sementara orang yang belum tentu bersalah sudah menerima hukuman berat. Saya sedih para politisi tidak amanah, sekuler dan liberal. Saya sedih, para aghniya kurang menyayangi masakin dan fuqoro. Saya sedih dekadensi moral dibiarkan,” keluhnya. “Saya hanya bisa berdakwah dengan dzikir berjamaah,” pungkasnya. Dzikir Mencerahkan Jiwa Menurut Pimpinan Majelis Dzikir AdzDzikra ini, merenung dan memberikan hal positif bagi seseorang merupakan salah satu sunnah Nabi. Perenungan dan berdzikir mencerahkan jiwa, sebab dalam perenungan seseorang dibawa untuk menelusuri dirinya dan apa yang telah ia lakukan. Apalagi kalau perenungan itu disertai dengan dzikir, maka akan diperoleh pencerahan yang lebih baik dan
EDISI XX JANUARI 2013
keinsyafan untuk meninggalkan perilaku buruk dan mengerjakan perilaku yang baik sebagai upaya perbaikan kualitas diri. Ada kondisi yang harus tercipta agar semuanya terjadi sedemikian. Seseorang harus berniat untuk melakukan perbaikan diri. Ia pun berupaya memahami dan menghayati lafadz dzikir yang dilantunkan. Andaikan hal ini berjalan baik, maka perenungan melalui dzikir ini akan membuahkan perilaku yang semakin baik kualitasnya. ‘’Kecenderungan banyak orang sekarang ini suka mengikuti majelis dzikir karena memahami artinya, juga karena dzikir telah menjadi jembatan bagi mereka untuk mencapai hakikat makna hidup dan kehidupan,’’ jelasnya. Arifin menyimpulkan, bahwa dzikir dapat menyucikan dan membangkitkan spiritualitas seseorang. Kebangkitan rohani ini akan memberikan dampak pada kebangkitan jasmaninya. Diri seseorang akan dipenuhi semangat untuk mewujudkan hal yang mulia. Energi positif seperti itu, menurutnya, lahir dari orang-orang yang selalu mengingat Allah. Hal itu tak mengherankan sebab Allah SWT merupakan sumber dari segala kebaikan dan keindahan. ‘’Bukankah itu yang diharapkan? Setiap Muslim di penjuru alam semesta ini wajib mengutamakan keselamatan dirinya dan menebar kebaikan serta keselamatan bagi alam sekitarnya. Idealnya, tak boleh ada gerak laku yang merusak dan tak pula ia tampilkan kekerasan,’’ tandasnya. Sayangnya, tak semua orang senang berdzikir dan mau melakukan kontemplasi terhadap keberadaan dirinya sendiri dan menghayati arti penting kehidupan dunia dan akhirat. Kehidupan kosmopolitan menyebabkan orang sibuk dan enggan menyisihkan waktu untuk merenung. Ironisnya, bilik sekolah pun lebih menjejalkan ilmu pengetahuan kepada siswa dan generasi muda, tanpa berupaya mengajak untuk merenungkannya. Kurikulum agama kian jauh dari bangku sekolah dan juga jauh dari keramaian dunia. Karena alasan itulah, Arifin tergerak untuk memasyarakatkan dzikir berjamaah. Ia berharap agar dzikir menjadi sebuah gerakan nyata yang memenuhi relungrelung kehidupan segenap lapisan umat. Semoga! (Muhammad Shoelhi)
LAPORAN UTAMA
Mutiara Sufi “Peliharalah apa yang telah dikatakan oleh orang-orang yang taat kepada Allah, karena sesungguhnya perkara yang benar tampak jelas di hadapan mereka.” Sayyidina Umar bin Khaththab r.a “Berbicaralah dengan orang lain seminimal mungkin dan berbicaralah dengan Tuhanmu semaksimal mungkin agar hatimu dapat melihat Tuhan” Muadz bin Jabal “Orang alim bukanlah orang yang banyak ilmu, tetapi orang yang mengamalkan ilmu serta mengikuti sunnah–sunnah nabi Mjuhammad SAW walaupun sedikit ilmunya” Ibrahim Al Khawas “Allah bukanlah sesuatu yang dapat dipahami dengan penge-tahuan. Allah adalah Ia yang mempunyai alasan atas diriNya sendiri” Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a
“Dalam setiap umat ada kelompok terpilih dan merekalah wakil Tuhan, disembunyikan oleh-Nya dari makhluk-Nya yang lain, orang semacam inilah yang dinamakan sufi.” Syekh Yusuf ibnu Al-Husain
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
29
LAPORAN UTAMA
Gugatan Ilmu Tasawuf
PERDEBATAN
Ibnu Athaillah vs Ibnu Taimiah
J
angan kaget kalau ilmu tasawuf digugat. Sejak zaman dulu sudah begitu. Tidak sedikit orang yang menghukumi sesat dan keluar dari Islam. Tetapi, gugatan itu tidak pernah berhasil, karena tasawuf sendiri adalah tangga mencapai keberasihan hati. Ada perdebatan yang cukup menarik dan patut ditampilkan antara dua orang cendekiawan terkemuka dalam sejarah Islam. Yang pertama adalah Imam Ahmad Taqiuddin Ibnu Taimiah, seorang faqih ternama yang pendapat-pendapatnya diikuti banyak orang, dan kedua imam Ahmad Ibnu Athaillah As-Sakandari, seorang sufi penyair yang juga banyak pengikutnya dan guru besar di Al-Azhar. Dua orang pakar dan budayawan yang sezaman dan hampir bersamaan usianya, yang pertama dilahirkan tahun 660 H di kota Harran, Syria (w. 728 H), dan yang kedua dilahirkan sekitar tahun 658 H di kota Al-Iskandariah (Alexandria), Mesir (w. 709 H) Juga disebutkan dalam sejarah, bahwa yang pertama adalah “musuh bebuyutan” para sufi,
30 DUMAS
dan yang kedua adalah wakil dan juru bicara para sufi waktu itu. Tak ayal lagi bahwa keduanya merupakan dua tokoh yang saling “bertentangan” satu sama lain. Kita tahu bahwa Ibnu Taimiah, sang faqih ini selalu dikenal sebagai pengecam para sufi. Kecaman-kecamannya yang amat pedas itu dituliskan dalam beberapa risalahnya, bahkan permusuh-annya tarhadap para sufi, menurut sebagian pengamat, kadangkadang terlalu berlebihan. Namun sebenarnya juga beliau mengakui, bahwa para sufi abad-abad pertama lahirnya tasawuf tak lain adalah para mujahid dan pejuang di jalan Allah dan mereka tidak melakukan sesuatu yang keluar dari Qur’an dan Sunnah. Jadi sebenarnya ia tidak menolak tasawuf itu sendiri. Hanya saja para sufi di zamannya, menurut beliau, telah banyak menyimpang. Oleh sebab itu kata-kata seperti bid’ah dan syirik sudah biasa ia lontarkan pada mereka, bahkan tuduhan seperti sudah keluar dari Islam dan yang semacam itu telah pula ia
EDISI XX JANUARI 2013
lemparkan kepada tokoh-tokoh seperti Al-Hallaj, Al-Bustami, Ibnu Arabi, Ibnu’l Faridh, At-Tilmisani dan lain-lain. Mereka ini disebut sebagai orang-orang yang punya pandangan wahdah, hulul dan ittihad. Namun anehnya, tuduhantuduhan yang sama juga dikenakan kepada tokoh-tokoh seperti Abu’l Hasan Asy-Syadzili dan sementara muridnya, meskipun mereka ini sebenarnya jauh dari pandangan wahdah, hulul dan ittihad seperti tadi. Berikut kami turunkan kembali perdebatan antara Ibnu Athaillah yang mewakili kaum sufi versus Ibnu Taimiah yang mewakili kelompok antisufi: Suatu hari di awal-awal tahun 700 H Ibnu Taimiah berkunjung ke Mesir. Sebagaimana di tempat asalnya Damaskus, di Kairo pun Ibnu Taimiah terus melancarkan kecaman dan kritik pedasnya terhadap para sufi. Orang Mesir mulai resah dan gelisah. Sejumlah orang mengadu kepada penguasa, agar Ibnu Taimiah disuruh pulang saja kembali ke tempat asalnya Damaskus atau ke kota Alexandria, atau kalau tidak
LAPORAN UTAMA ditahan. Ia telah membuat keretakan dan keresahan dalam masyarakat Mesir. Dan Ibnu Taimiah memilih ditahan. Namun pengikut-pengikut beliau menyarankan agar beliau ke kota Alexandria saja. Akhirnya Ibnu Taimiah mengikuti jamaahnya. Tak lama setelah di Alexandria, ia dipanggil kembali oleh penguasa baru ke Kairo. Sore itu, setibanya di Kairo Ibnu Taimiah shalat maghrib di masjid AlAzhar. Selesai shalat, baru tahu beliau bahwa Ibnu Athaillah telah makmum di belakangnya. Terjadilah percakapan antara kedua orang penting dan besar itu. Cerita ini diambil atau diterjemahkan dari buku Ibnu Taimiah, al-Faqih al Muadzdzab (lbnu Taimiah, Faqih yang Tersiksa) oleh penulis Mesir Abdurrahman Asy-Syarqawi. Ibnu Athaillah (IA): “Saya biasa shalat Maghrib di masjid Al-Husein dan shalat Isya di sini. Hm... lihatlah takdir Allah. Saya ditakdirkan untuk menjadi orang yang pertama kali bertemu Anda. Anda menyalahkan saya hai faqih?” Ibnu Taimiah (IT): “Saya tahu bahwa Anda tidak bermaksud menyakiti saya, yang terjadi hanyalah perbedaan pendapat. Hanya saja orang-orang yang memang sengaja menyakiti saya, sejak hari ini telah lepas dari diri saya.”
kepada Anda hai faqih. Anda seorang pendukung Sunnah, hafal dan faham terhadap atsar-atsar, sempurna dalam pemikiran dan pemahaman. Namun Anda telah melancarkan ungkapanungkapan yang orang-orang dahulu dan sekarang menolak menggunakannya, hingga dalam hal ini Anda telah keluar dari madzhab imam Anda yaitu Imam Ahmad (ibnu Hanbal) dan madzhab imam-imam lainnya.” Ibnu Taimiah (IT): “Orang yang fanatik pada madzhab tertentu, seperti orang yang kecanduan. Tujuan orang yang fanatik kepada suatu madzhab, agar dengan sendirinya ia bersikap bodoh terhadap ilmu, agama dan kodrat orang lain. Jadilah ia bersikap dhalim, dan Allah melarang manusia bersikap bodoh dan dhalim serta memerintahkan ilmu dan keadilan. Kata Allah: “Dan manusia itu telah mengembannya (amanat), sungguh dia itu dhalim dan bodoh.” Lihat saja Abu Yusuf dan Muhammad yang kedua mereka itu murid paling setia dan paling tahu tentang pendapat-pendapat Abu Hanifah. Mereka itu berbeda pendapat dengan syeikhnya dalam banyak
masalah yang hampir tak terhitung jumlahnya, setelah mereka tahu dari Sunnah dan argumen yang kuat sesuatu yang memang wajib mereka ikuti. Dalam hal ini mereka tetap menjunjung imam mereka. Dan saya mengatakan apa yang menurut saya ada dalilnya, tanpa pura-pura dan tanpa saya kita tak seorangpun dari fuqaha zaman ini ada yang lebih cinta dan lebih mengikuti langkah Rasulullah dari pada saya. Kalau saya tahu ada hadits sahih, saya akan mengambilnya dan saya tinggalkan pendapat-pendapat para imam. Begitu pulalah mereka menasehati diri mereka sendiri.” Ibnu Athaillah (IA): “Apa belum tiba waktunya bagi Anda hai faqih untuk mengetahui bahwa istighatsah itu tak lain adalah wasilah dan syafa’ah, dan bahwa Rasulullah itu di mohonkan kepada beliau istighatsah, wasilah dan syafa’ah?” Ibnu Taimiah (IT): “Dalam hal ini saya mengikuti Sunnah mulia itu. Dalam hadits sahih dinyatakan: telah sepakat bahwa ayat “semoga Tuhanmu akan memberimu kedudukan terpuji”, yang
Ibnu Athaillah (IA): “Apa yang Anda ketahui tentang diri saya hai Syeikh Ibnu Taimiah?” Ibnu Taimiah (IT): “Saya tahu bahwa Anda seorang yang wara’, banyak ilmu, cerdas dan jujur. Saya bersaksi bahwa tidak pernah saya melihat di Mesir maupun di Syam seorang yang seperti Anda dalam hal cinta dan fana’nya kepada Allah, dan dalam hal ketaatannya terhadap perintah dan laranganNya. Namun bagaimanapun, terjadi perbedaan pendapat. Dan apa yang Anda ketahui tentang diri saya, sampai Anda menuduh saya sebagai telah sesat karena saya telah mengingkari istighatsah kepada selain Allah?” Ibnu Athaillah (IA): “Saya heran DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
31
LAPORAN UTAMA dimaksud dengan “kedudukan terpuji” itu tak lain adalah syafa’ah. Dan Rasulullah tatkala ibu Amirul Mukminin Ali r.a. meninggal, beliau berdoa kepada Allah di kuburnya: “Allah yang menghidupkan dan yang mematikan, Ia Maha Hidup dan tidak mati. Ampunilah bagi ibuku Fatimah binti Asad, luaskanlah baginya kuburnya, demi nabi-Mu dan para nabi sebelumku. Engkaulah yang Maha Pengasih”. Inilah syafa’ah. Adapun istighatsah di situ ada syubhat syirik kepada Allah, Oleh sebab itu dilarang, untuk mencegah perbuatan yang tidak dikehendaki. Kata Allah: “Janganlah kamu menyeru bersama Allah sesuatu yang lain.” Maha benar Allah. Dan Rasul menyuruh sepupunya Abdullah ibnu Abbas agar tidak minta tolong kepada selain Allah.” Ibnu Athaillah (IA): “Semoga Allah memperbaikimu hai faqih. Adapun nasehat Rasul kepada Ibnu Abbas adalah agar ia mendekatkan diri kepada Allah dengan amal perbuatannya, bukan dengan kekerabatannya kepada Rasul. Adapun pemahamanmu bahwa istighatsah itu adalah permintaan tolong kepada selain Allah dan itu syirik, siapa di antara kaum muslimin yang beriman kepada Allah dan Rasulnya yang mengira bahwa selain Allah itu bisa melaksanakan qada’ dan qadar, memberi pahala dan siksa? Itu hanya istilah yang jangan hanya dilihat bentuk tersuratnya saja, dan tak perlu ditakutkan jadi syirik hingga harus dilarang agar tak terjadi suatu yang tidak diinginkan. Setiap orang yang istighatsah kepada Rasul, tak lain adalah minta syafa’ah padanya di sisi Allah, sebagaimana misalnya Anda berkata: ‘makanan ini telah mengenyangkan saya’. Apakah makanan itu yang mengenyangkan Anda ataukah Allah yang telah mengenyangkan Anda dengan makanan itu? Adapun perkataan Anda bahwa Allah telah melarang kita menyeru selain-Nya, apa Anda pernah lihat seorang muslim yang menyeru selain Allah? Ayat tadi turun berkenaan dengan kaum musyrikin yang menyeru tuhan mereka selain Allah. Kalau kaum
32 DUMAS
muslimin istighatsah kepada Nabi Muhammad SAW, tak lain adalah meminta wasilah, apa Anda perhatikan yang menjadi hak beliau di sisi Allah dan meminta syafa’ah yang telah dianugerahkan Allah kepadanya. Adapun pengharaman Anda atas istighatsah karena ia menuju pada syirik, bagaikan Anda mengharamkan buah anggur karena ia menuju kepada khamr. Atau bagaikan pengebirian kaum lelaki yang tidak kawin karena itu bisa menuju kepada zina”. Kedua syeikh itu sama-sama tertawa. Dan Ibnu Athaillah kemudian melanjutkan: Ibnu Athaillah (IA): “Saya tahu betapa luas pandangan syeikh Anda imam Ahmad, dan betapa luas pula cakupan pandangan fiqh Anda. Membendung ke arah yang tak dikehendaki (sad adzdzari’ah) dalam madzhab Anda disyaratkan sesuai kondisinya. Yang boleh bisa dilarang apabila mengakibatkan kerusakan yang kebanyakannya terjadi, seperti pengharaman penjualan senjata pada zaman di mana banyak fitnah. Atau pengharaman penaikan harga apabila dibayar secara nyicil, karena ditakutkan menuju riba.
Mengambil makna lahir saja kadangkadang bisa menjerumuskan kita kepada kekeliruan, hai faqih. Antara lain pendapat Anda tentang Ibnu Arabi. Ia seorang imam agama yang wara’. Anda memahami tulisan-tulisannya secara lahiriah saja. Sedangkan para sufi itu mengatakan sesuatu sering dengan isyarat dan celotehan rohani. Kata-kata mereka sering dimaksudkan yang tersirat maka orang seperti Anda yang pintar, cerdas dan mengetahui baik ilmu bahasa, hendaknya mencari makna yang tersembunyi di balik kata-kata yang tersurat. Makna sufi itu seperti roh, dan katakata seperti jasad. Maka carilah di balik jasad agar Anda menemukan hakikat ruh. Lagi pula vonis Anda terhadap Ibnu Arabi didasarkan atas teks yang sengaja diselipkan oleh musuh-musuhnya. Adapun syeikhul Islam Izzuddin Ibnu Abdissalam setelah memahami tulisan-tulisan syeikh Ibnu Arabi dan memecahkan simbolsimbol, misteri dan sugestinya, beliau segera minta ampun kepada Allah atas pendapat-pendapatnya sebelum itu. dan menyatakan bahwa Ibnu Arabi seorang imam kaum muslimin. Demikian perdebatan itu, semoga membawa manfaat. Amin.
MENDATANGI MAKAM: Bukan bermaksud minta kepada yang mati, tetapi dengan mendatangi makam mendoakan para syuhada efeknya bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
EDISI XX JANUARI 2013
LAPORAN UTAMA
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
33
LAPORAN UTAMA
Syekh Ibnu Athaillah Pengarang Kitab Al-Hikam
Membedah Tasawuf
Ibnu Athaillah N
ama lengkapnya adalah Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Athaillah As-Sakandari. Ia lahir di Iskandariah (Mesir) pada 648 H/1250 M, dan meninggal di Kairo pada 1309 M. Julukan Al-Iskandari atau As-Sakandari merujuk kota kelahirannya itu. Sejak kecil, Ibnu Athaillah dikenal gemar belajar. Ia menimba ilmu dari beberapa syekh secara bertahap. Gurunya yang paling dekat adalah Abu Al-Abbas Ahmad ibnu Ali Al-Anshari Al-Mursi, murid dari Abu Al-Hasan Al-Syadzili, pendiri tarikat AlSyadzili. Dalam bidang fiqih ia menganut dan menguasai Mazhab Maliki, sedangkan di bidang tasawuf ia termasuk pengikut sekaligus tokoh tarikat Al-Syadzili. Ibnu Athaillah tergolong ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Meliputi bidang tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah kitab AlHikam. Buku ini disebut-sebut sebagai magnum opusnya. Kitab itu sudah
34 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
beberapa kali disyarah. Antara lain oleh Muhammad bin Ibrahim ibnu Ibad ArRasyid-Rundi, Syaikh Ahmad Zarruq, dan Ahmad ibnu Ajiba. Beberapa kitab lainnya yang ditulis adalah Al-Tanwir fi Isqath Al-Tadbir, Unwan At-Taufiq fi’dab Al-Thariq, Miftah Al-Falah dan Al-Qaul Al-Mujarrad fil Al-Ism AlMufrad. Yang terakhir ini merupakan tanggapan terhadap Syekhul Islam ibnu Taimiyyah mengenai persoalan tauhid. Kedua ulama besar itu memang hidup dalam satu zaman, dan kabarnya beberapa kali terlibat dalam dialog yang berkualitas tinggi dan sangat santun. Ibnu Taimiyyah adalah sosok ulama yang tidak menyukai praktek sufisme. Sementara Ibnu Atha’illah dan para pengikutnya melihat tidak semua jalan sufisme itu salah. Karena mereka juga ketat dalam urusan syari’at. (Baca: Gugatan terhadap Ilmu Tasawuf) Ibnu Athaillah dikenal sebagai sosok yang dikagumi dan bersih. Ia menjadi panutan bagi banyak orang yang meniti jalan menuju Tuhan. Menjadi teladan bagi orang-orang yang ikhlas, dan imam
bagi para juru nasihat. Ia dikenal sebagai master atau syekh ketiga dalam lingkungan tarikat Syadzili setelah pendirinya Abu Al-Hasan Asy-Syadzili dan penerusnya, Abu Al-Abbas AlMursi. Dan Ibnu Athaillah inilah yang pertama menghimpun ajaran-ajaran, pesan-pesan, doa dan biografi keduanya, sehingga khazanah tarikat Syadziliyah tetap terpelihara. Meski ia tokoh kunci di sebuah tarikat, bukan berarti aktifitas dan pengaruh intelektualismenya hanya terbatas di tarikat saja. Buku-buku Ibnu Athaillah dibaca luas oleh kaum muslimin dari berbagai kelompok, bersifat lintas mazhab dan tarikat, terutama kitab Al-Hikam. Kitab Al-Hikam ini merupakan karya utama Ibnu Athaillah, yang sangat populer di dunia Islam selama berabad-abad, sampai hari ini. Kitab ini juga menjadi bacaan utama di hampir seluruh pesantren di Nusantara. Syekh Ibnu Athaillah menghadirkan Kitab Al-Hikam dengan sandaran utama pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Guru
LAPORAN UTAMA besar spiritualisme ini menyalakan pelita untuk menjadi penerang bagi setiap salik, menun-jukkan segala aral yang ada di setiap kelokan jalan, agar kita semua selamat menempuhnya. Kitab Al-Hikam merupakan ciri khas pemikiran Ibnu Athaillah, khususnya dalam paradigma tasawuf. Di antara para tokoh sufi yang lain seperti Al-Hallaj, Ibnul Arabi, Abu Husen An-Nuri, dan para tokoh sufisme falsafi yang lainnya, kedudukan pemikiran Ibnu Athaillah bukan sekedar bercorak tasawuf falsafi yang mengedepankan teologi. Tetapi diim-bangi dengan unsur-unsur pengamalan ibadah dan suluk, artinya di antara syari’at, tarikat dan hakikat ditempuh dengan cara metodis. Corak Pemikiran Ibnu Athaillah dalam bidang tasawuf sangat berbeda dengan para tokoh sufi lainnya. Ia lebih menekankan nilai tasawuf pada ma’rifat. Adapun pemikiran-pemikiran tarikat tersebut adalah: Pertama, tidak dianjurkan kepada para muridnya untuk meninggalkan profesi dunia mereka. Dalam hal pandangannya mengenai pakaian, makanan, dan kendaraan yang layak dalam kehidupan yang sederhana akan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah dan mengenal rahmat Illahi. Manusia sebaiknya menggunakan nikmat Allah SWT dengan sebaikbaiknya sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya,” kata Ibnu Athaillah. Kedua, tidak mengabaikan penerapan syari’at Islam. Ia adalah salah satu tokoh sufi yang menempuh jalur tasawuf hampir searah dengan AlGhazali, yakni suatu tasawuf yang berlandaskan kepada Al-Qur ’an dan Sunnah. Mengarah kepada asketisme, pelurusan dan penyucian jiwa (tazkiyah an-nafs), serta pembinaan moral (akhlak), suatu nilai tasawuf yang dikenal cukup moderat. Ketiga, zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia karena pada dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati selain daripada Tuhan. Dunia yang dibenci para sufi adalah dunia yang melengahkan dan memperbudak manusia. Kesenangan dunia adalah tingkah laku syahwat, berbagai keinginan yang tak
kunjung habis, dan hawa nafsu yang tak kenal puas. “Semua itu hanyalah permainan (al-la’b) dan senda gurau (allahwu) yang akan melupakan Allah. Dunia semacam inilah yang dibenci kaum sufi,” ujarnya.
”
Meninggalkan dunia yang berlebihan akan
menimbulkan hilangnya rasa syukur. Dan berlebih-lebihan dalam memanfaatkan dunia akan membawa kepada kezaliman.
”
Keempat, tidak ada halangan bagi kaum salik untuk menjadi miliuner yang kaya raya, asalkan hatinya tidak bergantung pada harta yang dimiliknya. Seorang salik boleh mencari harta kekayaan, namun jangan sampai melalaikan-Nya dan jangan sampai menjadi hamba dunia. Seorang salik, kata Athaillah, tidak bersedih ketika kehilangan harta benda dan tidak dimabuk
kesenangan ketika mendapatkan harta. Kelima, berusaha merespons apa yang sedang mengancam kehidupan umat, berusaha menjembatani antara kekeringan spiritual yang dialami orang yang hanya sibuk dengan urusan duniawi, dengan sikap pasif yang banyak dialami para salik. Keenam, tasawuf adalah latihanlatihan jiwa dalam rangka ibadah dan menempatkan diri sesuai dengan ketentuan Allah. Bagi Syekh Athaillah, tasawuf memiliki empat aspek penting yakni berakhlak dengan akhlak Allah SWT, senantiasa melakukan perintahNya, dapat menguasai hawa nafsunya serta berupaya selalu bersama dan berkekalan dengan-Nya secara sunguhsungguh. Ketujuh, dalam kaitannya dengan ma’rifat Al-Syadzili, ia berpendapat bahwa ma’rifat adalah salah satu tujuan dari tasawuf yang dapat diperoleh dengan dua jalan; mawahib, yaitu Tuhan memberikannya tanpa usaha dan Dia memilihnya sendiri orang-orang yang akan diberi anugerah tersebut; dan makasib, yaitu ma’rifat akan dapat diperoleh melalui usaha keras seseorang, melalui ar-riyadhah, dzikir, wudhu, puasa ,sahalat sunnah dan amal shalih lainnya. Semoga Allah SWT selalu menuntun kita ke arah yang lebih baik. Amin .
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
35
LAPORAN UTAMA
Tasawuf Relevan dengan
Kehidupan Modern
Masyarakat modern membutuhkan tasawuf untuk menentramkan hatinya dan menggapai kehidupan yang cerah dan teduh.
M
endengar kata tasawuf yang langsung terbetik dalam benak adalah sesuatu yang berat dan tidak mudah. Tasawuf adalah sesuatu yang jauh, yang tidak terjangkau oleh akal awam. Sufi, sebutan bagi orang yang bertasawuf, lazimnya dalam keseharian berpakaian serba putih, memelihara jenggot panjang dan menjauhi kehidupan duniawi, hidup sangat sederhana dalam keminiman ekonomi dan berpakaian seadanya. Gambaran itulah yang kerap dimunculkan saat mendengar kata tasawuf dan kehidupan para sufi. Padahal, tasawuf sesungguhnya tidak identik dengan jenggot panjang dan kehidupan serba kekurangan atau paspasan. Berbicara tentang tasawuf juga sering berhadapan dengan pernyataanpertanyaan ganjil atau nyeleneh yang
36 DUMAS
kerap susah dipahami, dan terkesan melanggar keyakinan umum kaum Muslimin. Betapa sulitnya menerima ucapan Al-Hallaj seperti misalnya “Ana Al-Haqq” (Akulah Sang Kebenaran) atau ucapan Abu Yazid Al-Busthami, “Tak ada apapun dalam jubah yang dipakai Abu Yazid Al-Busthami selain Allah.” Masih banyak pertanyaan lain yang terpaut dengan tasawuf dan pengalaman para sufi, seperti bagaimana pengalaman spiritual seseorang yang merasa dekat dengan Tuhan, Allah SWT, dan mengaku pernah bertemu dengan Malaikat Jibril? Dia pun mengaku mendapat wahyu atau pun menyaksikan hal-hal gaib, pengalaman yang tak dialami oleh orang kebanyakan. Benarkah penyaksian atau pengakuan itu? Apakah pengakuannya itu merupakan hasil dari ketekunannya menjalani
EDISI XX JANUARI 2013
tasawuf? Untuk menjawab berbagai pertanyaan yang begitu berat itu, Haidar Bagir, Ketua Pusat Pengembangan Tasawuf Positif, menjelaskan dengan bahasa lugas dan mudah dimengerti, mengenai tasawuf dan seluk beluknya. Singkat kata, menurutnya, jika perkataan seorang yang mengaku sufi atau dikenal sebagai sufi itu bertentangan dengan pesanpesan Al-Quran dan Al-Hadits, maka itu adalah hayalan kosong dari seorang pelamun. Tetapi sebaliknya, jika ceritaceritanya sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadits, maka itu adalah kebenaran. Kendati demikian, ada kalanya apa yang dikisahkan seorang sufi itu tak masuk akal bagi kebanyakan orang, kecuali hanya sedikit orang yang bisa menerimanya. Tetapi hal-hal semacam ini biasanya tidak akan diceritakan oleh
LAPORAN UTAMA seorang sufi sejati kepada sembarang orang, kecuali pada orang-orang tertentu di dalam lingkungan terbatasnya sendiri. Bila diceritakan kepada siapapun dikhawatirkan akan bisa menimbulkan fitnah atau gonjang-ganjing yang bisa merusak keyakinan atau keimanan. Haidar memberikan contoh mengenai pengalaman spiritual Lia Aminuddin, misalnya, yang sempat menjadi berita menggegerkan beberapa tahun lalu. Lia mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi dan pada kesempatan lain mengaku sebagai Nabi karena ia merasa menerima wahyu dari Jibril dalam bentuk lagulagu. Menurut Haidar, soal pengakuan Lia bercengkerama dengan Jibril, itu hanya Lia dan tuhannya Lia sendiri yang tahu. Justru yang perlu dipertanyakan soal pengakuan itu ialah apakah semua pengalaman spiritualnya itu membuatnya menjadi orang yang shalehah? Tak seorangpun mengetahui keshalehan atau kedermawanan Lia. Tak seorang pun mendengar misalnya ia peduli terhadap nasib kaum dhuafa dan kaum mustadh’afin. Yang banyak didengar orang justru hanya keego-isannya sendiri untuk ‘memaksa’ orang lain mengakuinya sebagai nabi. Ini jelas bertolak belakang dengan Al-Quran. Akhirnya, Lia tinggal sendirian, tengge-lam, ditinggalkan oleh segenap pengikut-nya setelah mereka mengetahui apa yang dikatakan Lia hanyalah bualan belaka. Karena alasan itu, Haidar lebih cenderung ‘mengampanyekan’ tasawuf positif yang berdampak nyata dalam kehidupan sehari-hari yang bermanfaat sekaligus mampu memupuk dan menyuburkan tumbuhnya keimanan yang kokoh, serta melahirkan amal shaleh yang bermanfaat bagi masyarakat. Pemahaman yang benar mengenai tasawuf positif akan melahirkan seorang sufi yang berakhlak baik dalam dimensi sosial dan pribadinya sehingga ia layak diteladani dan dapat diterima secara positif oleh masyarakat luas.
selalu bersemangat untuk mendapatkan manfaat dari segala kelebihan dalam hal pemikiran dan disiplin yang ditawarkannya, seraya menghindari eksesekses yang tak diharapkan. Meski diembeli istilah ‘positif’, tasawuf ini mempromosikan konsep keesaan Allah (tauhid) dalam dua perwujudan, yakni perwujudan keindahan dan cinta (jamal) di samping perwujudan keagungan dan kedahsyatan (jalal). Tema tersebut menggambarkan bahwa metode tasawuf merepresentasikan sifat Islam yang, selain berorientasi syariat, juga menekankan metode cinta dan kasih sayang. Selama ini kita menganggap bahwa cinta kasih itu terkait dengan agama Nasrani, sedangkan Islam identik semata-mata dengan syariah, disiplin, dan ketaatan pada hukum. Hal ini, menurut Haidar, merupakan akibat dari pemahaman secara eksklusif atas aspek jalal (keagungan) Allah, dan kita melupakan satu aspek lainnya, yakni aspek cinta dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang beriman. Membahas tasawuf biasanya tak terlepas dari pendalaman tentang perjalanan meniti jalan tasawuf, termasuk bahasan tentang jadzab (kemabukan) yang lazim dialami sufi saat ia meniti jalan menanjak menuju kemesraan dengan Allah. Menarik pula untuk dipelajari - dalam lingkup bahasan ini penyebab terjadinya jadzab serta aspek-
aspek manfaat dari menekuni jalan tasawuf. Tujuan terpenting dari perjalanan sufi itu adalah lahirnya akhlak yang mulia dan tersemainya manfaat dan kasih sayang di tengah kehidupan sosial. Dalam kehidupan modern saat ini, kehadiran tasawuf dirasakan sangat relevan, manakala manusia merasa lelah dan jenuh dengan tuntutan-tuntutan kerja keras untuk meraih kepalsuan kenikmatan materi yang tak pernah membuat hati puas dan tentram. Kehidupan modern yang penuh diwarnai gemerlap duniawi (materi) ternyata hanyalah kehidupan yang gersang yang membuat hati haus akan keserakahan. Dalam keadaan seperti ini, orang-orang modern merindukan kehidupan yang cerah dan teduh. Mereka sangat membutuhkan tasawuf untuk menentramkan hatinya. Itulah sebabnya, orang modern yang merasa kehilangan jati dirinya, lari mencari kehidupan beragama untuk merasakan indahnya pencerahan dan keteduhan yang dijanjikan agama. Mereka ingin menemukan hakikat makna hidup, membuang kegersangan duniawi, dan beralih menikmati pengalaman spiritual dalam kekhidmatan, kekhusyukan, dan ketentraman. Kebutuhan semacam ini hanya bisa dijawab dengan menempuh jalan tasawuf yang akan membawanya pada perjalanan untuk menyingkap dan mereguk kejamalan dan kejalalan Allah. shoelhi/rpblk
Penentram Hati Tasawuf positif adalah sebuah pemahaman tentang tasawuf, bahwa tasawuf mampu memberikan energi positif pada pelakunya (sufi) sehingga ia DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
37
LAPORAN UTAMA
Pandangan Sufi tentang
Zuhud dan Dunia
TOKOH SUFI: Konferensi Sufi Internasional di Indonesia yang diprakarsai oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Konferensi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh sufi dari berbagai negara seperti Suriah, Yaman, Brunai, Jepang, dan Amerika Serikat. Hadir juga ratusan tokoh sufi dan pengamat sufisme dari Indonesia dan mancanegara.
A
da pendapat yang mengatakan bahwa dalam hidupnya para sufi atau para salik selalu bersikap zuhud, yakni tidak tertarik pada kesenangan duniawi karena mereka khawatir kesenangan duniawi itu akan memalingkan kemesraan cintanya kepada Allah. Karena alasan itulah, mereka lebih memilih hidup sederhana. Pendapat lain mengatakan bahwa zuhud tak selalu identik dengan penolakan terhadap gaya hidup bergelimang dunia. Tidak sedikit sufi yang hidupnya gemerlap dengan perhiasan duniawi. Mereka memiliki rumah mewah, kendaraan mewah, dan pakaian serba mewah juga, serta ‘uang dingin’ yang tak terhitung banyaknya. Segenap kekayaan itu tak berpengaruh sedikitpun pada dirinya untuk tetap mengingat dan menyebut nama Allah di waktu pagi, sore, dan malam hari. Pendapat para ahli zuhud Ulama salaf berbeda pandangan soal zuhud. Sufyan ats-Tsaury, Ahmad bin Hanbal, Isa bin Yunus dan lainlainnya menegaskan, bahwa zuhud terhadap dunia berarti membatasi
38 DUMAS
angan-angan dan keinginan untuk memperoleh dunia, bukannya memakan makanan kasar atau mengenakan jubah dari kain kasar. Ungkapan ini sebagaimana ditegaskan ulama lainnya - cenderung dipahami sebagai faktor penyebab atau faktor pembangkit zuhud atau nilai-nilai disiplin zuhud, dan bukan zuhud itu sendiri. Ahmad bin Hanbal memberikan penjelasan, “Ada tiga macam zuhud: (1) Bersumpah menjauhi perkara yang haram adalah zuhud kaum awam, (2) bersumpah menjauhi sikap berlebih-lebihan dalam perkara yang halal adalah zuhud kaum terpilih (khawash), dan (3) bersumpah menjauhi apa pun yang memalingkan sang hamba dari Allah SWT adalah zuhud kaum arifin.” Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq mengatakan, “Pada umumnya banyak orang berbeda pendapat berkenaan dengan zuhud. Ada sebagian orang mengatakan, ‘Zuhud bersangkutan dengan perkara yang haram saja, sebab perkara yang halal diterima Allah SWT. Apabila Allah memberikan berkah kepada hamba-Nya berupa harta yang halal dan hamba itu bersyukur kepada-Nya
EDISI XX JANUARI 2013
atas berkah itu, kemudian Allah menambah berkah lebih banyak lagi; maka sah saja sang hamba menikmati berkah itu tanpa harus mengajukan hak izin untuk mengekangnya.’ Sebagian yang lain mengatakan, ‘Zuhud terhadap perkara yang haram adalah suatu kewajiban, sementara zuhud terhadap perkara yang halal adalah suatu keutamaan. Apabila hamba yang berzuhud selalu bersyukur dan merasa puas atas segala sesuatu yang telah dianugerahkan Allah kepadanya, banyak beramal, banyak berinfak dan bersedekah, sedangkan ia hidup miskin a la kadarnya dan tetap bersabar, maka hal itu lebih baik ketimbang berupaya menimbun kekayaan berlimpah.’ Syeikh ad-Daqqaq lebih lanjut mengatakan, “Zuhud adalah hendaknya Anda meninggalkan dunia sebagaimana adanya. Anda tidak berkata, “Dengan dunia aku akan membangun ribath (pondok Sufi) atau mendirikan masjid.” Syeikh ad-Daqqaq berkisah, “Salah seorang Sufi ditanya, ‘Mengapa Anda menolak dunia?’ Dijawab sang Sufi, ‘Karena aku menarik diri dari gemerlap
LAPORAN UTAMA kemewahan dunia dan tak menginginkannya walau sedikit pun.’ Sary as-Saqathy menegaskan, “Allah menjauhkan dunia dari para waliNya, bahkan Allah menjauhkan mereka dari makhluk-makhluk-Nya yang berhati suci dan dari hati mereka yang dicintaiNya lantaran Dia tidak memperuntukkan semua itu bagi para wali-Nya itu.” As-Sary berkata, “Kehidupan seorang zahid tidak akan baik apabila dirinya terpalingkan dari kepedulian terhadap jiwanya, dan begitu juga kehidupan seorang arif tidak akan baik apabila terlalu mementingkan jiwanya.” As-Sary berkata, ‘Aku melaksanakan seluruh aturan zuhud dan dianugerahi segala sesuatu yang kuminta dalam doa, kecuali zuhud terhadap masyarakat (uzla). Aku belum mencapai tingkatan ini, dan aku pun belum sanggup menanggungnya. Kaum zuhud mengucilkan diri mereka dan berkumpul hanya dengan sesama zuhud saja, mereka menjauhi nikmat-nikmat sesaat demi nikmat yang abadi.” Abu Utsman berkata, “Zuhud adalah hendaknya Anda meninggalkan dunia dan kemudian tidak peduli terhadap mereka yang mengambilnya.” Abu Utsman berkata lagi, “Allah memberi seorang zahid sesuatu lebih daripada kadar yang diinginkannya, dan Dia memberikan sesuatu kepada hamba yang mustaqim sesuai yang diinginkannya, dan Dia memberi kepada hamba yang dicintai-Nya kurang dari yang ia inginkan.” Al-Fudhail bin ‘Iyad berkata, ‘Allah SWT menempatkan seluruh kejahatan dalam satu rumah dan menjadikan kecintaan kepada dunia sebagai kuncinya. Dia menempatkan seluruh kebaikan di rumah yang lain dan menjadikan zuhud sebagai kuncinya.” Hasan al-Bashry pun berkata, “Zuhud di dunia, hendaknya Anda membenci muatan-muatannya dan pendukungnya.” Al-Kattany mengatakan, “Sesuatu yang tidak ditentang oleh orang Kufah, dan tidak ditentang pula oleh orang Madinah, orang Irak, juga tidak oleh orang Syria, adalah zuhud terhadap dunia, kedermawanan dan doa supaya
umat manusia mendapatkan kebaikan. Dengan kata lain, tidak seorang pun dari mereka mengatakan bahwa hal-hal itu tidak terpuji.” Ibnu Khafif berkata, “Pertanda zuhud adalah adanya sikap tenang ketika berpisah dari harta milik.” Dikatakannya pula, “Zuhud adalah ketidak-senangan jiwa pada dunia, dan melepaskan diri dari segala urusan yang terkait dengan hak milik itu.” Ibnul Jalla’ berkomentar, “Zuhud adalah sikap Anda memandang dunia ini hina di mata Anda, maka berpaling darinya akan menjadi perbuatan yang mudah bagi Anda.” Abdullah ibnul Mubarak berkomentar, “Zuhud adalah tawakkal kepada Allah SWT dipadu dengan kecintaan kepada kefakiran.” Syaqiq al-Balkhy dan Yusuf bin Asbati juga mengatakan demikian. Jadi, keterpaduan antara tawakkal dan cinta pada kefakiran merupakan satu dari tanda-tanda zuhud, lantaran si hamba tidak mampu merelakan dunia kecuali dengan tawakal kepada Allah. Muhammad ibnul Asy’ats al-Bikandy berkata, “Barangsiapa berbicara tentang zuhud dan menyeru manusia kepada zuhud, sedangkan ia sendiri menginginkan sesuatu yang dimiliki, maka Allah SWT akan melepaskan kecintaan pada akhirat dari hatinya.” Dikatakannya pula, “Manakala seorang hamba menjauhkan diri dari dunia, maka Allah SWT mempercayakan
dirinya kepada malaikat yang menanamkan kebijaksanaan didalam hatinya.” Al-Bikandy bercerita, ada seorang Sufi ditanya, “Mengapa Anda menolak dunia?” Ia menjawab, “Karena ia telah menolakku.” Hatim al-Asham mengatakan, “Kaum zuhud menghabiskan isi dompetnya sebelum dirinya menghabiskannya. Orang yang berperilaku zuhud menghabiskan dirinya sebelum dompetnya.” Muhammad ibnu al-Fadhil mengatakan, “Sikap memprioritaskan orang lain bagi kaum zuhud adalah pada waktu mereka berkecukupan, sedangkan bagi kaum ksatria adalah pada waktu mereka sangat membutuhkan.” Bisyr al-Hafi menegaskan, “Zuhud adalah seorang raja yang tidak menempati suatu tempat selain hati yang kosong.” Al-Junayd mengajarkan, “Zuhud adalah kekosongan hati dari sesuatu yang tangan tidak memilikinya.” Ketika al-Junayd bertanya tentang zuhud, Ruwaym menjawab, ‘Zuhud adalah meremehkan dunia dan menghapus bekas-bekasnya dari hati.” Lebih lanjut, Al-Junayd berkata, “Zuhud adalah mengosongkan tangan dari harta dan mengosongkan hati dari kelatahan.” Abdul Wahid bin Zaid memberikan penjelasan, “Zuhud adalah menjauhkan diri dari dinar dan dirham.” Abu Sulaiman ad-Darany mengatakan, “Zuhud adalah menjauhkan diri dari apa pun yang memalingkan Anda dari Allah.
Kemurahan hati seperti Ibrahim a.s.; Penerimaan yang tak tersisa sedikit pun dari Ismail a.s.; Kesabaran, sebagaimana dimiliki Ya’kub a.s.; Kemampuan berkomunikasi dengan simbolisme, seperti halnya Zakaria a.s.; Pemisahan dari para pendukungnya sendiri, sebagaimana halnya Yahya a.s.; Jubah wool seperti mantel gembala Musa a.s.; Pengembaraan, seperti perjalanan Isa a.s.; Kerendah-hatian, seperti jiwa dari kerendahan hati Muhammad saw. (Junaid al-Baghdadi)
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
39
LAPORAN UTAMA Seseorang bertanya kepada Dzun Nuun al-Mishry, “Kapan saya dapat menjauhkan diri dari dunia?” Dzun Nuun menjawab, “Ketika Anda menjauhkan diri dari nafsu.” Ditanya tentang zuhud, asy-Syibly menjawab, “Zuhud adalah hendaknya Anda menjauhkan diri dari segala sesuatu selain Allah.” Yahya bin Mu’adz mengatakan, “Zuhud menyebabkan kedermawanan dalam hak milik, dan menumbuhkan cinta yang mengantarkan pada semangat kedermawanan.” Yahya bin Mu’adz menambahkan, “Tidak akan sempurna zuhud seseorang, kecuali memiliki tiga karakter: (1) Berbuat tanpa disertai keterikatan, (2) berbicara tanpa disertai ambisi, dan (3) kemuliaan tanpa kekuasaan atas orang lain.” Seseorang bertanya kepada Yahya bin Mu’adz, “Bilakah saya akan memasuki kedai tawakal, mengenakan jubah zuhud, dan duduk dalam majelis bersama kaum zuhud?” Yahya menjawab, “Ketika Anda tiba pada suatu keadaan riyadhah (dalam olah rohani) atas diri Anda secara rahasia, sehingga sampai pada batas ketika Allah memutuskan rezeki selama tiga hari, Anda tidak merasa lemah. Tetapi, apabila tujuan ini tidak tercapai, maka duduk di atas karpet bersama kaum zuhud hanyalah kebodohan, dan saya tidak dapat menjamin bahwa Anda tidak akan terhinakan di tengah mereka.” Yahya bin Mu’adz lebih lanjut berkata, “Orang zuhud adalah orang yang mengusik hidung Anda dengan bau cuka, sedangkan kaum arif menyebarkan keharuman minyak kasturi.” Yahya melukiskan sikap seorang zahid dan seorang arif terhadap dunia dengan analogi, “Dunia ini bagaikan pengantin wanita. Orangorang yang melihatnya ingin membelai rambutnya penuh kelembutan. Sedangkan si zahid, di tengah-tengah mereka akan tampak kusam, mengacak-acak rambutnya, dan membakar gaunnya. Sedangkan seorang arif (ahli makrifat) tidak sedikit pun menoleh pada dunia, karena senantiasa sibuk dengan dan sibuk bersama Allah.” An-Nashr Abadzy berkata, “Bagi orang yang benar benar bersikap zuhud,
40 DUMAS
dunia akan menyerahkan diri kepadanya dengan penuh kerendahan dan kehinaan. Oleh sebab itu, tidak heran mendengar perkataan, “Apabila sebuah topi jatuh dari langit, ia akan jatuh di atas kepala seseorang yang tidak menghendakinya.” Abadzy berkomentar, “Zuhud adalah terpeliharanya darah kaum zahidin dan tertumpahkannya darah kaum arifin (para ahli makrifat).” Dalam pandangan Abadzy, orang zuhud adalah orang asing di dunia, dan orang arif (ahli makrifat) adalah orang asing di akhirat. Nash tentang zuhud Zuhud disinggung secara tidak langsung di dalam al-Quran. Allah menghimbau orang-orang yang beriman untuk bersikap zuhud berkenaan dengan perolehan kekayaan, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah, ‘Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik bagi orang orang yang bertaqwa.” (QS An Nisa’: 77). Orang-orang beriman memang dilarang Allah untuk melupakan nasib hidupnya di dunia, tetapi pada sisi lain, Allah sendiri telah menetapkan nasib tertentu di antara hamba-hamba-Nya. Allah berfirman, “Tidak satu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu melainkan sudah tertulis di dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum Kami meciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (QS Al-Hadid : 22-23), De4ngan kata lain, Allah menghendaki agar kita tidak tinggi hati atau pun rendah diri atas segala kekayaan harta yang kita miliki, sebab pada hakikatnya segala sesuatu yang menjadi milik kita di dunia ini merupakan anugerah yang diberikan Allah. Kekayaan itu pada hakikatnya milik Allah yang dititipkan kepada kita. Allah berfirman, “Milik Allah segala yang ada di langit dan di bumi.” Pada ayat lain, Allah memberitahukan bahwa Allah menguji umat-Nya
EDISI XX JANUARI 2013
dengan harta kekayaan. Allah pun menegaskan, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah perhiasan yang menipu. Banyak ayat al-Quran yang berkenaan dengan tidak berharganya dunia dan seruan untuk bersikap zuhud terhadapnya. Sebagian orang yang mengatakan, “Apabila seorang hamba membelanjakan harta dalam ketaatan kepada Allah, bersabar, dan tidak mengajukan keberatan terhadap larangan-larangan syariat untuk dilakukannya dalam menghadapi kesulitan hidup, maka adalah lebih baik baginya bersikap zuhud terhadap harta yang dihalalkan.” Sebagian yang lain berkomentar, “Seyogyanya bagi seorang hamba memutuskan untuk tidak memilih meninggalkan yang halal dengan bebannya, dan tidak pula memenuhi kebutuhannya secara berlebihan, karena menyadari atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Apabila Allah menganugerahkan kepadanya harta yang halal, ia harus bersyukur kepadaNya. Apabila Allah menentukan dirinya berada pada batas kecukupan hidup, maka hendaknya tidak memaksakan diri mencari kemewahan, karena kesabaran merupakan sesuatu yang paling utama bagi pemilik harta yang halal. Kepedulian yang utama dalam hidup di dunia ini bukan kepedulian terhadap kesibukan mencari anugerah Allah yang sangat melimpah di darat dan di lautan, melainkan kesibukan memperkokoh iman dan ketaatan kepada Allah. Al-Arif Billah berkata, “Dunia itu seperti air laut, semakin kau minum, semakin kau kehausan.” Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman, “Wahai dunia, tipulah orang yang menghamba kepadamu, dan layanilah serta penuhilah kebutuhan orang yang menghamba kepada-Ku.” Nabi SAW bersabda, “Apabila kamu sekalian melihat seseorang yang telah dianugerahi zuhud berkenaan dengan dunia dan ucapan, maka dekatilah ia dan jadikanlah ia teman, karena ia dibimbing oleh hikmah.” (HR Abu Khallad dan ditakhrij oleh Abu Nu’aim dan Baihaqi). shoelhi
LAPORAN UTAMA
Tips Cara
Mengatasi Masalah
Cara Balas Dendam Marah itu adalah rahmat dan tidak salah. Hanya saja cara pelampiasannya saja yang sering salah. Untuk itu, salurkan kemarahan Anda menjadi energi yang menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Maka, jika kita dimarahi, balaslah dengan memberi maaf, namun tetap mengingat pelajaran dari apa yang telah dilakukannya. Cara terbaik balas dendam terhadap orang yang menghina Anda, adalah menjadi lebih berhasil dari orang tersebut. Dengan cara itu, justru membuat terbuka peluang sukses bagi diri Anda. Ingat, pembalasan dendam yang paling baik adalah sukses. Untuk itu, janganlah menjadi orang lemah yang hanya mengurus masalah sepele. Jadilah orang besar yang tidak dipusingkan dengan dendam. Karena orang besar sibuk dengan rencana untuk melanjutkan kehidupan. Maka, putuskan untuk menyibukkan diri Anda menjadi orang besar. Karenanya, apapun yang dilakukan orang lain kepada Anda, tetaplah berjalan
dengan kesibukan. Itulah cara terbaik mengatasi kebencian orang lain yang menjadi penghalang keberhasilan Anda. Selalu tersenyumlah walau banyak cobaan mendera. Dan lucunya, dengan keberhasilan Anda menyelesaikan banyak masalah, justru menjadi masalah baru bagi orang yang membenci Anda. Cara terbaik balas dendam terhadap orang yang menghina Anda, adalah menjadi lebih berhasil dari orang tersebut. Cara terbaik untuk balas dendam dengan memaafkan. Cara itu menjadikan Anda Orang Hebat. Memaafkan membatalkan rencana dan tetap ingat kesalahan yang pernah diperbuat. Dunia Milik Pemberani Hiduplah di wilayah keberanian, bukan di wilayah katakutan. Dampak positif dari cara ini akan mendorong seseorang mampu membuat loncatan besar untuk mencapai keberhasilan yang diinginkan. Ketakutan menghadapi sesuatu yang belum pernah dilakukan, membuat orang menjadi enggan bergerak dari
keadaan sebelumnya. Padahal keadaan seperti itu jika dibiarkan, mampu mengecilkan potensi diri yang sebenarnya dapat lebih dikembangkan. Mengapa tidak ingin menjadi manusia berguna? Hingga dengan kegunaannya itu bisa mengupayakan kebaikan bagi orang tua, keluarga dan sesamanya. Tuhan kelak meminta pertanggungjawaban dari hidup yang diberikanNya pada kita. Yakni, sebesar apa kita mengisi kehidupan ini. Untuk itu, sebagai pembuka tahun 2013, bebaskan diri kita dari rasa takut menghadapi sesuatu yang belum pernah dicoba. Kuncinya, bersegeralah dengan tindakan. Karena keberhasilan ditentukan dari cepat tidaknya tindakan, dan banyak tidaknya tindakan yang dilakukan. Jangan hidup menjadi pribadi yang tidak terpakai. Jadilah orang berani yang mampu masuk di wilayah yang ditakuti. Dengan demikian, keberanian itu mampu mengatasi ketakutan diri yang semestinya tidak perlu ada. Sebab di balik rasa takut itu, apa saja potensi diri menjadi tidak maksimal. Jadilah orang yang berani. Sebab keberanian itu akan membuat rasa takut menjadi kekuatan. Sehingga mampu meloncat dengan satu lompatan besar sesulit apapun keadaan hidup ini untuk bisa selamat dan menjadi orang sukses.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 ‹
41
LAPORAN UTAMA Apalagi banyak orang mengeluh dalam hidup yang dijalaninya. Mengeluh pada keinginannya yang tidak bisa diwujudkan, karena pendapatannya paspasan. Untuk itu, mereka yang membebaskan diri dari rasa takut memiliki peluang besar menjadi berhasil dalam hidupnya. Daripada selalu mengeluh hidup di wilayah yang aman, tapi takut menghadapi hidup ini. Jadilah Kekasih Tuhan Mudahnya rezeki menghampiri seseorang tergantung dua hal, yakni dari apa yang seseorang itu lakukan dan bagaimana orang lain mengenal seseorang itu. Serta, setelah kekayaan itu diperoleh, jadikan ia bermanfaat untuk kualitas hidup diri dan sesama. Sebab Tuhan memuliakan orang yang berbuat baik dengan kekayaannya. Tidak semua harta adalah kekayaan. Namun, kekayaan adalah harta. Misalnya kesehatan, merupakan kekayaan terbaik yang harus dimiliki tubuh ini. Orang yang tidak mau kaya berarti tidak mau sehat, padahal kesehatan sangat diperlukan dalam menjalani hidup ini untuk mencapai kesempurnaan hidup. Kaya harta harus diimbangi kekayaan hati, sehingga terbentuk kesalehan diri. Tuhan menyukai manusia yang mampu menjaga harmoni hidup di dunia, baik sebagai makhluk pribadi maupun sosial. Untuk kesalehan itu sendiri ada dua hal, yakni kesalehan pribadi dan kesalehan sosial. Kesalehan pribadi merupakan kualitas baik pada diri seseorang. Hidup ini menjadi sangat indah jika kesalehan pribadi ditingkatkan menjadi kesalehan sosial. Sehingga atas seizin-Nya semata, kita dimuliakan oleh Tuhan. Apa jadinya kalau Tuhan sudah memuliakan makhluk-Nya yang suka menolong, berbuat baik untuk sesama, mendermakan hartanya pada kebaikan, maka orang itu akan menjadi kekasih Tuhan. Itulah keindahan kehidupan di dunia dan akhirat. Jangan persulit orang lain untuk menemukan Anda, sebab Tuhan mempunyai cara mengalirkan rezeki melalui orang lain yang berhubungan
42 DUMAS
dengan Anda. Kekayaan pribadi tidak bernilai apabila tidak menjadi kenikmatan bersama Cari Ustadz atau Mario Teguh Hidup ini sungguh indah. Kalaupun dalam perjalanannya mengalami kendala adalah hal biasa. Segera cari bantuan yang ada dalam jangkauan kita, agar kehidupan tidak galau dan menjadi dilema. Tuhan telah memberi cara untuk kita berpikir dan bertindak. Jangan biarkan diri kita tenggelam dalam kegalauan dan kegelisahan.Carilah ustadz, motivator atau lihat program acara seperti Mario Teguh ini, yang bisa memberi petunjuk untuk kita segera bangkit dalam keterlenaan jiwa. Bagaimanapun, galau tidak akan pernah berhenti dalam kehidupan ini. Beda halnya dengan dilema atau kegelisahan, hanya membutuhkan ketegasan kita untuk segera keluar dari kegalauan.
“
Kaya harta harus diimbangi kekayaan hati, sehingga terbentuk kesalehan diri. Tuhan menyukai manusia yang mampu menjaga harmoni dalam kehidupan.
“
Galau dan dilema pasti hadir dalam kehidupan. Dan hal itu tidak bisa dihindari. Baik galau dan dilema memiliki karakter tersendiri. Galau adalah gamangnya rasa karena tidak adanya kepastian. Kalau digambarkan, kegalauan itu seper-ti putaran lingkaran kusut. Sehingga seseorang itu hanya mampu mengeluh dan memperpanjang keluhannya. Sementara kegelisahan, memiliki pilihan–pilihan seimbang. Yakni, gerakan putaran lingkarannya mencari jalan keluar. Di sini, tergantung bagaimana kearifan sesorang untuk segera bertindak dan melakukan gerakan membaikkan kehidupan. Untuk itu, cara terbaik yang harus dilakukan dalam kegelisahan, adalah
EDISI XX JANUARI 2013
mampu menyelesaikan masalah hati. Obatnya, activity of the body. Perbanyaklah kesibukan yang membuat kita tidak ada waktu untuk mengeluh. Dalam hal ini, baik kegalauan dan kegelisahan, seberapa lama boleh meleset dari rencana kita untuk mengubahnya menjadi hal yang bermanfaat. Akan jauh lebih baik, jika kegalauan dan kegelisahan itu, hanya mampir sebentar dalam diri kita. Dengan diberi kegalauan dan kegelisahan, manusia dilatih untuk mampu menyelesaikan dengan cara terbaik sehingga menaikkan derajat kehidupannya menjadi lebih baik. Seperti seseorang yang mengeluh gajinya tidak sesuai dengan pengeluarannya. Permintaannya lebih besar dari gaji. Sehingga membuat berada dalam kegalauan dan kegelisahan. Bukankah rejeki yang diberikan Tuhan tersebar dimana–mana ? Jadi, mengapa kita tidak melakukan tindakan atau usaha lain, yang dimungkinkan Tuhan memberikan rejekiNya yang tanpa batas. Sementara gaji itu ada batasnya. Keberanian berusaha, menunjukkan tanda dari Iman. Jangan batasi kemampuan Tuhan dengan sumber yang kita dapat peroleh. Berharaplah pada pengharapan yang baik. Karena akan membuat kita lebih bersemangat dalam menjalani hidup. Biar Muka Tebal Tetapi Hati Suci Judul ini dimaksudkan, agar lebih baik menjadi orang biasa tapi berani. Karena kehidupan yang tidak berani bukan kehidupan menarik. Dan hadapilah kehidupan ini dengan berani. Tidak memalingkan wajah saat menghadapi kesulitan. Tegakkan wajah Anda dengan penuh keikhlasan. Karena wajah adalah bagian paling kuat dalam menghadapi cobaan kehidupan. Jangan berpaling dari kesulitan. Semakin memalingkan wajah dari kesulitan, justru kesulitan lain bertambah pelik. Tegaslah dengan konsep kepribadian. Lalu bungkus dengan kebenaran. Paksakan diri untuk bertindak pada kebenaran. Sehingga Tuhan mempendarkan karuniaNya pada wajah kita untuk menjadi orang berhasil.
LAPORAN UTAMA Ikhlaskan wajah terbaik kita pada Tuhan. Sejelek apapun wajah, yang dilihat olehNya adalah hati yang dimiliki manusia. Itulah cara menjadikan kehidupan berhasil. Dengan kata lain, menebalkan kulit wajah bukan hal buruk. Lihat bagaimana para pendusta dengan sangat anggun dan gagah berani menghadapkan wajahnya seperti orang tidak bersalah. Kenapa kita yang memiliki hati bersih, tidak melakukan cara seperti yang dilakukan para pendusta itu? Yakni dengan memperlihatkan keanggunan dan berani. Padahal, hati yang bersih dijamin oleh Tuhan akan memberhasilkan dirinya dari kesulitan yang dihadapi. Jangan mencegah keberhasilan kita hanya karena wajah berjerawat. Atau membatasi pergaulan karena tubuh kita tidak baik. Ikhlaskan diri menerima apapun yang ada pada wajah. Hadapi kehidupan ini dengan wajah kita untuk berhasil. Iman itu tidak lepas dari ikhlas. Dan kebaikan berpulang untuk diri sendiri. Jangan jadikan diri kita mengikuti keburukan yang dilakukan orang lain. Apalagi melakukan fitnah. Yakinlah bahwa memfitnah bukan kebaikan. Tapi, orang itu sedang melakukan keburukan untuk dirinya sendiri. Jadilah orang yang mudah memberi maaf. Itulah keberanian sesungguhnya. Bersilaturrahimlah Karena 80% Harta Lewat Teman Jadikanlah orang lain tertarik pada pribadi kita yang menarik kehidupannya. Seperti magnet yang menempel pada besi. Itulah cara menguatkan rezeki diri Anda. Untuk itu, penting menjaga silaturahmi. Karena 80% harta yang kita peroleh berasal dari teman. Karenanya, besarkan daya tarik Anda pada banyak teman, yang akhirnya Anda menjadi populer. Popularitas membantu Anda mudah dikenali. Buat diri Anda sering beredar. Orang Afrika punya nasihat, tidak ada kotoran sapi di mana sapi tidak lewat. Hal ini dimaksudkan, bahwa orang yang mengumpulkan kotoran sapi haruslah di jalan yang dilewati sapi. Sesungguhnya rezeki itu berada di tempat-tempat yang
harus didatangi. Rezeki itu untuk kepantasan. Wajah yang baik pantas berezeki baik. Tingkatkan kualitas kepantasan agar rezeki baik mendatangi Anda. Ada caranya agar magnet rezeki mudah diperoleh. Pengalaman saya bisa dijadikan cermin. Kalau Perlu GR Sendiri Dulu, sebelum saya dikenal dan seberhasil seperti sekarang ini, saya menolak ketakutan dengan mengubahnya menjadi harapan. Yakni, harapan bahwa orang lain akan senang untuk saya temui. Atau orang yang akan bertemu saya akan gembira. Boleh dibilang saya ge-er sendiri. Dengan cara itu, saya tidak takut ditolak. Salah satu ketidakberhasilan rezeki, adalah adanya rasa takut ditolak sebelum kita melakukan langkah. Penolakan itu wajar. Namun, ubahlah takut ditolak dengan menja-dikannya
“
Jangan cepat mengambil kesimpulan lalu menyalahkan Tuhan jika mengalami ketidakadilan. Padahal, Tuhan dengan caraNya itu, justru menutup jalan kecil yang kita hadapi untuk kita nantinya melihat jalan yang lebih besar.
“
sebagai keyakinan bahwa orang akan senang bertemu Anda. Berpengharapan baiklah. Berharaplah orang akan menerima dan menyukai Anda, karena itulah yang menjadikan rezeki baik. Magnet rezeki Anda terletak pada orang yang tertarik pada Anda. Baliklah rezeki yang ditolak menjadi perasaan yang didukung oleh orang lain. Jadikan diri seperti bayi. Menarik untuk didekati dan dicintai, yang orang lain tidak sampai hati membuatnya menangis. Berlakulah lembut, mengasihi, menyayangi. Yang demikian ini akan menjadikan diri Anda, pribadi paling indah. Please be my baby, jadilah kekasihku, jadilah bayiku. Sungguh terdengar merdu di telinga, panggilan itu, panggilan
yang mengandung keanggunan. Dengan keanggunan itu, Anda dipantaskan untuk ditemukan oleh orang, untuk dicintai. Adalah jauh lebih penting, bila Anda berada di posisi yang diminta, daripada yang meminta. Bayi memiliki kekuatan yang bisa membuat orang lain sayang padanya, tidak sampai hati membuatnya menangis. Orang tidak mampu menyakitinya, walaupun hanya dengan bahasa yang sedikit keras. Keadilan Amanah Tuhan Berlakulah adil pada sesama, karena keadilan itu merupakan kebaikan hati yang diamanahkan Tuhan untuk kita berada pada sistemNya. Sehingga tindakan yang dilakukan menjadi benar dan sekaligus membuka pintu-pintu untuk kita berkehidupan lebih baik. Itulah keadilan yang sesungguhnya yang diinginkan Tuhan dengan Maha Adilnya. Keadilan ibarat tunas yang tumbuh dari hati yang baik. Untuk itu, jika memilih pemimpin maka pilihlah yang hatinya baik. Sehingga dengan kebaikan hatinya, ia mampu berlaku adil untuk anak buahnya dan sesamanya. Karena pemimpin yang hatinya tidak baik, kelak akan membuat ketidakbaikan juga. Untuk belajar pada keadilan, kita bisa tiru para pemimpin penjahat. Sebab, ia akan tidak berani tidak adil pada anak buahnya yang juga penjahat. Mencari pemimpin yang baik memang tidak mudah. Namun, kita dengan hati yang diberikan Tuhan, diarahkan memilih pemimpin yang hatinya baik. Dan orang baik itu tidak usah dikasih tahu karena sudah alamiah akan berlaku adil. Melebihkan Takaran Sebelum berlaku adil pada sesama, berlakulah adil pada diri sendiri. Hal ini akan membuat kita mampu melihat keadilan secara jelas, tanpa ada keberpihakan atau kepentingan di dalamnya. Jangan cepat mengambil kesimpulan lalu menyalahkan Tuhan jika mengalami ketidakadilan. Padahal, Tuhan dengan caraNya itu, justru menutup jalan kecil yang kita hadapi untuk kita nantinya melihat jalan yang lebih besar.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 ‹
43
LAPORAN UTAMA Keadilan Tuhan itu tidak sama dengan apa yang dirasakan oleh umatNya. Hanya mereka yang melebihkan takaran yang diberikanNya, pasti akan dilebihkan dari yang lainnya. Jadi, jangan menakar kebaikan Tuhan, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semakin kita melebihkan keberserahan diri, semakin Tuhan melebihkan kita dari yang lainnya. Anda tidak akan rugi walau orang lain untung. Karena apapun perbuatan yang kita lakukan, sudah ada dalam pengetahuan Tuhan. Diizinkan atau tidaknya, tergantung kasih sayangNya. Tuhan memiliki maksud baik pada setiap masalah yang dirasakan oleh umatNya. Seperti adanya krisis, justru mengajak kita berubah menjadi lebih baik. Sebab, krisis adalah alasan terbaik untuk perubahan. Artinya, saat kita tidak merasa nyaman dengan situasi di lingkungan pekerjaan di kantor, lihat niat baik Tuhan untuk kita segera keluar. Bukankah, pintupintu rezeki bertebaran telah diberikan Tuhan. Jadi, mengapa kita takut wirausaha sendiri, sehingga kita bebas dan memiliki waktu banyak daripada menghabiskan usia dengan ketidaknyamanan yang ada di lingkungan yang tidak membaikkan hati. Yang Penting Ojo Ndeso Jangan langsung berfikir bahwa ndeso artinya orang yang berasal dari kampung. Ndeso saat ini banyak dialami oleh orang modern, yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi bijak. Ndeso merupakan satu kata yang banyak dihindari oleh orang banyak, terutama orang yang tinggal di perkotaan. Takut dibilang berpenampilan ndeso, takut dijauhi oleh sosialita karena ndeso, dan banyak takut-takut lainnya dari kata ndeso. Padahal ndeso adalah pola pikir masyarakat, baik yang tinggal di kota ataupun di desa, yang tidak mengerti bagaimana menempatkan diri dan keadaaan. Ndeso timbul karena pola pikir orang lain yang tidak penting untuk kita pikirkan. Setiap orang selalu merasa kurang dari pada orang lain. Berarti menunjukkan bahwa setiap orang sebenarnya memi-
44 ‹ DUMAS
liki perasaan yang sama dengan kita semua. Tidak perlu merasa minder, karena pasti setiap orang juga akan merasa minder. Yang harus kita lakukan adalah tampil lebih gagah dan berani dibanding perasaan asli kita. Banyak yang mengaitkan ndeso dengan penampilan dan gaya bicara. Namun sebenarnya ndeso sangat berkaitan dengan kenaikan kelas pribadi diri kita. Tidak ada orang yang kelas kehidupannya bisa baik dan naik, kalau kelas pribadinya tidak naik. Beberapa berpikiran bahwa ndeso selalu identik dengan hal yang kampungan dan lucu untuk ditertawakan. Namun ada juga yang berfikiran ndeso adalah perilaku yang norak. Ndeso yang lucu adalah ndeso yang culun, polos, kuper, asbun. Ndeso yang lucu biasanya dimiliki oleh orang-orang yang sebenarnya tidak tahu apa-apa, tetapi dia tetap berusaha terlibat di dalam percakapan ketidaktahuan, dengan pendapat-pendapat yang asal-asalan atau yang dikaitkan. Orang-orang seperti ini, indahnya, menerima batas pengetahuannya sebagai pengetahuan terbaik. Mereka
“
Bahkankah orang-orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan saja masih diberikan rezeki karena Tuhan Maha Penyayang
“
tidak pernah mengeluhkan sesuatu yang tidak mereka mengerti. Mereka mensyukuri apa yang mereka mengerti. Namun beberapa orang yang lain, banyak sekali mengeluhkan hal-hal yang tidak mereka mengerti. Seperti orangorang yang ndeso norak. Mereka selalu menganggap kekayaan adalah pemulia diri. Selalu memamerkan segala emas dan berlian yang dimiliki, karena jika itu dilepas dari badannya, dia akan merasa malu sekali dan merasa tidak berharga. Orang yang ndeso norak sebenarnya mengetahui apa itu norak, tapi dia tidak menggu-nakan pengetahuannya. Orang-orang seperti ini adalah orang
EDISI XX JANUARI 2013
yang sulit untuk menaikkan kelas pribadinya. Rejeki Bukan dari Korupsi Rezeki lebih dari sekadar uang, dikhususkan untuk membiayai kehidupan dan uang termasuk ke dalamnya. Ada empat konsep penting yang harus diketahui antara lain : Semua uang yang ada di dunia ini adalah uang Tuhan. Namun masih banyak yang tidak menyadari akan hal tersebut. Kedua, tentang kepantasan. Bahwa orang yang meminta harus pantas diberi. Berapa banyak orang yang sadar kepantasannya saat meminta. Ketiga, naik kelas kepantasan. Karena kelas pemberian yang kita minta lebih tinggi. Keempat, hidup ini marathon. Saling berjuang untuk melihat seberapa besar ketahanan kebaikan yang kita miliki. Tidak mungkin menunggu rezeki selama 60 tahun tapi dengan mudahnya korupsi dan kelak cucu-cucu kita menunggui di penjara. Dalam hal ini kita harus yakin bahwa Tuhan itu Maha Kaya, Tuhan itu Maha Pemurah, dan Tuhan Maha mendengar semua permintaan hamba-hambanya. Sebagian orang kadang ragu akan permintaan yang ia tujukan kepada Tuhan, namun sebenarnya tugas manusia adalah meminta dan Tuhan tugasnya memberi, karena Dia sedemikian kayanya. Jika kita selama ini renungkan dalam ibadah-ibadah kita dan dalam doa yang kita panjatkan, hampir seluruhnya adalah meminta. Jadi tidak perlu ragu akan kuasa Tuhan. Bahkankah orang-orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan saja masih diberikan rezeki karena Tuhan Maha Penyayang. Rezeki tidak datang begitu saja dari langit. Perlu formula khusus agar bisa mendapatkan rezeki yang baik. Segala upaya yang dilakukan harus disertai dengan doa dan tindakan. Banyak orang yang jika rezekinya kurang maka ibadahnya akan ditambah. Tapi jika kita tak ada niat untuk berusaha, rezeki juga akan sulit datang. Percayalah bahwa Tuhan tidak akan pelit kepada hamba-Nya.
LAPORAN UTAMA
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
45
LAPORAN UTAMA 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123
Sekilas Tentang Ilmu Tasawuf
I
lmu tasawuf adalah ilmu tentang ihsan. Dalam praktiknya, ilmu tasawuf disebut tharekat, yakni perilaku yang didasarkan pada ilmu-ilmu Islam (fiqih, mu’asyarat, aqidah, akhlaq) yang dilakukan dalam bentuk amal perbuatan yang istiqamah dan ikhlas sesuai sunnah Nabi sehingga menjadi sifat hakikat dalam diri seseorang. Ilmu fiqih berkisar tentang syariat lahir, seperti shalat, puasa, zakat, naik haji, perdagangan, perkawinan, peradilan, peperangan, perdamaian dan sebagainya. Ilmu aqidah atau ilmu ilmu tauhid (ushuluddin) mempelajari perihal keimanan kepada Allah, malaikat, rasulrasul, kitab-kitab suci, Hari Kebangkitan, surga, neraka, qadla dan qadar. Ilmu akhlaq mendalami perihal budi pekerti, kebersihan hati, adab terhadap Allah, bagaimana mendekatkan diri kepada Allah (muraqabah), bagaimana takhalli, tahalli dan tajalli. Inilah yang dinamakan ilmu tasawuf. Dengan ketiga ilmu itu kita berharap dapat meningkatkan derajat kualitas ketaqwaan kita. Setiap muslim harus mengetahui ketiga ilmu tersebut sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya dan memegang serta mengamalkannya dalam perilaku sehari-hari. Ilmu tasawuf dapat dipelajari dari guru-guru mursyid, kitab-kitab atau jamaah tasawuf. Syarat untuk mendalami ilmu tasawuf, seseorang harus terlebih dahulu mengetahui ilmu fiqih dan ushuluddin. Orang yang paham dan mengamalkan ilmu tasawuf dikenal dengan sebutan sufi. Dalam tasawuf atau tharekat, seseorang tidak hanya diajarkan wirid atau dzikir saja melainkan juga. ilmu-ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ilmu dan dzikir adalah dua perkara yang tak boleh dipisahkan.
46 DUMAS
Dalam mempelajari disiplin ilmu tasawuf, lazimnya seorang murid berguru kepada guru yang mursyid, yakni guru yang bisa memberikan bimbingan tentang kebersihan hati. Sang murid bersedia ‘disumpah’ dengan bai’ah shufiyah (berbaiat kepada mursyid untuk memegang teguh dan menjalankan secara istiqamah ajaran yang diajarkan kepadanya). Hal ini sangat penting dalam disiplin tharekat, selain untuk menjaga sanad tharekat agar tidak terputus, tetap terjaga dan sesuai dengan sunnah Nabi. Dalam kitab Asy-Syari’ah wa Thareqah, Maulana Zakariya al-Khandahlawi berkata, “Bai’ah tharekat bukanlah bai’ah untuk jihad melainkan bai’ah untuk mengamalkan ajaran Islam dengan sempurna.” Definisi Ilmu Tasawuf Dalam kitab Ar-Risalatul Qusyairiyah, Abul Qasim al-Qusyairy an-Naisaburi menguraikan beberapa definisi tasawuf dari para Sufi besar: 1. Muhammad al-Jurairy: “Tasawuf berarti memasuki akhlak mulia dan keluar dari akhlak tercela. Tasawuf adalah kesadaran atas keadaaan diri sendiri dan berpegang pada adab.” 2. Mohammad bin Ali al-Qashshab: “Tasawuf adalah akhlak mulia dari orang yang mulia di tengah-tengah kaum yang mulia.” 3. Muhammad bin Ali Kattany: “Tasawuf adalah akhlak yang baik, barangsiapa yang melebihimu dalam akhlak yang baik, berarti ia melebihimu dalam tasawuf.” 4. Samnun: “Tasawuf berarti engkau tidak memiliki apa pun dan tidak pula dimiliki apapun.” 5. Ruwaim bin Ahmad:
EDISI XX JANUARI 2013
“Tasawuf artinya menyerahkan diri kepada Allah dalam setiap keadaan apa pun yang dikehendaki-Nya. Tasawuf didasarkan pada tiga sifat: memeluk kemiskinan dan kefakiran, mencapai sifat hakikat dengan memberi, mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri, dan meninggalkan sikap kontra dan memilih.” 6. Abu Ya’qub al-Madzabily: “Tasawuf adalah keadaan dimana semua atribut kemanusiaan terhapus.” 7. Al-Muzayyin: “Tasawuf adalah kepasrahan kepada AlHaqq.” 8. Abu Sahl ash-Sha’luki: “Tasawuf adalah berpaling dari sikap menentang ketetapan Allah.” 9. Ahmad bin Muhammad ar-Rudzbary: “Tasawuf adalah tinggal di pintu Sang Kekasih, sekali pun engklau diusir. Tasawuf adalah sucinya taqarrub, setelah kekotorannya berjauhan dari dirinya.” 10. Abu Bakr asy-Syibly: “Tasawuf adalah duduk bersama Allah swt tanpa hasrat.” “Sufi terpisah dari manusia dan bersambung dengan Allah sebagaimana difirmankan Allah kepada Musa, ‘Dan Aku telah memilihmu untuk Diri-Ku’ (Thoha: 41) dan memisahkanmu dari yang lain. Kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Engkau tak akan bisa melihat-Ku’.” “Para Sufi adalah anak-anak yang berada di pangkuan Tuhan Yang Haqq.” “Sufi disebut Sufi karena adanya suatu kesucian yang membekas pada jiwa mereka. Jika bukan demikian halnya, niscaya tidak akan ada nama yang dilekatkan pada mereka.” 11. Ahmad an-Nuury: “Tanda orang Sufi adalah ia rela manakala tidak punya dan peduli terhadap orang lain ketika berpunya.” 12. Abu Hamzah Al-Baghdady: “Tanda Sufi yang sejati adalah dia yang menjadi miskin setelah kaya, hina setelah mulia, dan bersembunyi setelah terkenal. Sedang tanda Sufi yang palsu adalah dia yang menjadi kaya setelah miskin, menjadi obyek penghormatan tertinggi setelah mengalami kehinaan, dan menjadi masyhur setelah tersembunyi.” 13. Amr bin Utsman Al-Makky: “Sufi adalah si hamba berbuat sesuatu yang terbaik menurut Rabbnya saat itu.” 14. Askar an-Nakhsyaby: “Orang Sufi tidaklah dikotori suatu apa
LAPORAN UTAMA pun namun menyucikan segalanya.” 15. Dzun Nuun Al-Mishry: “Kaum Sufi adalah mereka yang mengutamakan Allah SWT di atas segalagalanya dan yang diutamakan oleh Allah di atas segala makhluk yang ada.” 16. Abul Hasan as-Sirwany: “Sufi sejati adalah sufi yang bersama ilham bukan cuma dengan wirid yang menyertainya.” 17. Ali al-Hushry dan Abu Nashr asSarraj ath-Thusy: “Sufi adalah dia yang tidak dibawa bumi dan tidak dinaungi langit. Dalam setiap perkataannya, ia merujuk kepada keleburan.” 18. Muhammad al-Wasithy: “Mula-mula para Sufi diberi isyarat, kemudian isyarat itu menjadi gerakan-gerakan hingga tak ada sesuatu pun yang tinggal pada dirinya selain kesedihan.” 19. Ahmad ibnul Jalla’: “Kita tidak mengenal mereka melalui prasyarat ilmiah, namun kita tahu bahwa mereka adalah orang-orang miskin, sama sekali tidak memiliki sarana-sarana duniawi. Mereka bersama Allah tanpa terikat pada suatu tempat kecuali Allah, yang tidak menghalanginya dari mengenal semua tempat. Karenanya mereka disebut Sufi.” 20. Al-Husain bin Manshur al-Hallaj: “Sufi adalah kesendirianku dengan Dzat yang tak seorang pun menerimanya dan juga tidak menerima siapa pun.” 21. Sahl bin Abdullah: “Sufi adalah orang yang memandang darah dan hartanya tumpah secara gratis.” 22. Al-Kharraz: “Mereka (para sufi) adalah kelompok manusia yang mengalami kelapangan jiwa yang mencampakkan segala milik mereka sampai mereka kehilangan segala-galanya. Mereka diseru oleh rahasia-rahasia yang lebih dekat di hatinya, ingatlah, menangislah kalian saat menginat kaum sufi.” 23. Hamdun al-Qashshsar: “Bersahabatlah dengan para Sufi, karena mereka melihat dengan alasan-alasan untuk mermaafkan perbuatan-perbuatan yang tak baik dan bagi mereka perbuatan-perbuatan baik bukan suatu yang besar, bahkan mereka bukan menganggapmu besar karena mengerjakan kebaikan itu.” 24. Al-Junaidi al-Baghdady: “Tasawuf artinya Allah mematikanmu dari dirimu dan menghidupkanmu bersama dengan-Nya. Tasawuf adalah
engkau berada semata-mata bersama Allah tanpa keterikatan dengan apa pun. Tasawuf adalah perang tanpa kompromi.” Pada bagian lain al-Junaidi mengatakan bahwa tasawuf adalah anggota dari satu keluarga yang tidak bisa dimasuki oleh orang lain selain mereka. “Tasawuf adalah dzikir bersama, ekstase yang disertai sama’ dan tindakan yang didasari sunnah Nabi.” “Kaum Sufi seperti bumi yang tegar meski diinjak oleh orang saleh maupun pendosa; juga seperti mendung yang memayungi segala yang ada; seperti air hujan yang mengairi segala sesuatu.” “ Jika engkau melihat Sufi menaruh kepedulian kepada penampilan lahiriyahnya, maka ketahuilah bahwa wujud batinnya rusak.” 25. Ma’ruf Al-Karhy: “Tasawuf artinya memihak pada hakikathakikat dan memutuskan harapan dari semua yang ada pada makhluk”. 26. Abu Ali Ad-Daqqaq: “Yang terbaik untuk diucapkan tentang masalah ini adalah, ‘Inilah jalan yang tidak cocok kecuali bagi kaum yang jiwanya telah digunakan Allah untuk menyapu kotoran binatang. Seandainya sang fakir ini tak punya apa-apa lagi kecuali hanya ruhnya dan ruhnya ditawarkannya pada anjing-anjing di pintu itu, niscaya tak seekor anjing pun menaruh perhatian padanya.” Dari seluruh pandangan para Sufi itulah akhirnya Al-Qusyairy menyimpulkan bahwa Sufi dan Tasawuf memiliki terminologi tersendiri, tidak berawal dari etimologi karena standar gramatika Arab untuk akar kata tersebut gagal membuktikannya. Dari seluruh definisi itu, dapat disimpulkan pula bahwa pada pokonya tasawuf adalah ajaran dalam Islam mengenai adab hubungan antara hamba dengan Allah dan hubungan antara hamba dengan sesamanya. Dengan kata lain, tasawuf merupakan wujud cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya, pengakuan diri akan haknya sebagai hamba dan haknya terhadap sesama dalam kehidupan. Landasan Ilmu Tasawuf Dalam kitab Ar-Risalatul Qusyairiyah Abul Qasim al-Qusyairi an-Naisaburi menegaskan bahwa kesalahpahaman banyak orang terhadap tasawuf semata-
mata karena ketidaktahuan mereka tentang hakikat tasawuf. Menurutnya, tasawuf merupakan bentuk amaliah, ruh, rasa, dan pekerti. Ruhnya adalah firman Allah SWT: “Demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya.” (QS Asy-Syams : 7-8) “Sesungguhnya beruntunglah orangorang yang membersihkan diri dan dia mendzikirkan nama Tuhannya lalu dia shalat.” (QS Al-A’laa : 14-15) “Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orangorang yang alpa” (QS Al-A’raf : 205) “Dan bertakwalah kamu kepada Allah; dan Allah mengajarkan kamu (memberi ilmu); dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu” (QS Al-Baqarah : 282) Dengan demikian, pada prinsipnya, tasawuf bukanlah ajaran tambahan terhadap al-Qur ’an dan al-Hadits. Tasawuf adalah implementasi dari sebuah kerangka agung ajaran Islam. Pentingnya Ilmu Tasawuf Pentingnya ilmu tasawuf atau tharekat dapat ditemukan pada nasihat para imam mazhab. Imam Syafi’i menasihatkan, “Berupayalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mau menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelazatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi shaleh? (Diwan Al-Imam Asy-Syafi’i, hlm. 47). Imam Maliki pun berkata, “Siapa yang bertasawuf tanpa mempelajari fiqih rusaklah keimanannya, dan siapa yang belajar fiqih tanpa mengamalkan tasawuf tersesatlah jalan hidupnya. Hanya dia yang memadukan keduannya terjamin benar.” shoelhi/berbagai sumber
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
47
NASIONAL
A
RUMOR yang Menjadi KENYATAAN
nda pernah mendengar rumor gontok-gontokan di KPK? Entah, yang jelas rumor itu satu persatu menjadi kenyataan. Rumor pertama: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, naik pitam sampai membanting meja kursi di ruangan kantornya hingga hancur berantakan. Pasalnya, langkah Abraham Samad yang akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malarangeng, terkait kasus suap Wisma Atlet, dicegah pimpinan KPK yang lain. Pencegahan inilah yang membuat Abraham berang, naik darah dan melampiaskan kemarahannya. Inilah informasi yang dirilis oleh Anggota DPRRI, Ahmad Yani (PPP), dan Akbar Faisal (Hanura). Namanya juga rumor. Terungkapnya berita ini bermula dari pesan singkat (SMS/BBM) yang beredar di kalangan tertentu, terkait langkah
48 DUMAS
Ketua KPK Abraham Samad yang akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Menpora Andi Alfian Malarangeng. Peristiwa itu berawal ketika Ketua KPK Abraham Samad sudah siap hendak menandatangani surat perintah penangkapan terhadap Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Menpora Andi Malarangeng. Namun masih menurut rumor itu, langkah ini dicegah oleh Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto, yang menyarankan agar menunda dulu rencana penangkapan tersebut. Pencegahan inilah yang membuat Abraham naik pitam. Kontan saja suara hiruk pikuk dari ruang kantor Abraham yang sedang membanting-banting meja kursi itu terdengar oleh banyak petugas KPK yang lain, dan tanpa diketahui siapa yang memulai tahu-tahu berita ini sudah beredar dan menjadi perbincangan anggota dewan. Anggota Komisi III DPR-RI, Ahmad
EDISI XX JANUARI 2013
Yani, sangat menyesalkan (jika benar) terjadi ketegangan antar Pimpinan KPK dalam proses investigasi dan penindakan atas kasus dugaan korupsi Wisma Atlet. Ahmad Yani mengaku dirinya mendapat informasi ini dari rekannya di Komisi III, Akbar Faisal. “Saya baru mendapatkan informasi ini dari rekan Akbar Faisal, dan Akbar Faisal mendapat informasi yang menurutnya kualifikasi A1. Kualifikasi A1 ini tentunya bukan perorangan, bukan anggota penyidik, tapi pasti dari Pimpinan KPK,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung DPR, Kamis (26/1) awal tahu kemarin. Lebih lanjut Ahmad Yani berpendapat, untuk menetapkan siapa tersangka kasus suap Wisma Atlet berikutnya tidak dibutuhkan kecerdasan khusus. Dengan melihat fakta-fakta yang yang terungkap di persidangan dan berdasarkan proses hukum acara, dari situ saja sudah cukup bisa diketahui siapa saja yang terlibat. “Dan orang yang akan ditetapkan tersangka itu adalah orang yang berkali-kali dipanggil
NASIONAL KPK dan berkali-kali datang ke KPK,” tandasnya. Ahmad Yani menyayangkan kejadian dicegahnya Ketua KPK yang akan menangkap tersangka pelaku tindak pidana korupsi. Ia khawatir KPK tidak bisa diharapkan lagi untuk membongkar kasus-kasus lain yang melibatkan orang-orang tertentu yang memiliki akses ke kekuasaan dan finansial. Menurutnya, intergritas dan moralitas KPK saat ini betul-betul sedang dipertaruhkan. “Kalau KPK sudah dijadikan instrumen politik untuk melindungi partai politik tertentu dengan maksud tujuan tertentu, ini menjadi tidak adil buat partai lain dan orang lain. Yang tidak memiliki akses kekuasaan bisa digulung habis,” pungkasnya. Sementara itu, Anggota Komisi III DPR-RI Akbar Faisal, meyakini kebenaran informasi (rumor) tentang adanya perpecahan di tubuh pimpinan KPK. Akbar mengaku bahwa dirinya mendapatkan informasi tentang perpecahan di unsur pimpinan KPK langsung dari sumber di dalam lembaga tersebut. Diungkapkannya bahwa Ia mengenal dekat Ketua KPK Abraham Samad karena sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan, disamping juga karena pekerjaan Akbar yang sebelumnya pernah berprofesi sebagai wartawan. Akbar berpendapat bahwa sangat
masuk akal jika Abraham Samad sampai naik pitam sehingga membanting meja kursi di ruang kantornya lantaran ada pimpinan KPK lain yang berusaha menghalangi keputusan KPK untuk menangkap Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng. “Saya mengenal Abraham sebagai orang paling keras kepala yang saya kenal,” ungkap Akbar kepada para wartawan usai menjadi pembicara dalam acara Forum Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah, di Jakarta, pada hari Kamis (26/1/2012). Saat ditanya siapa nama sumber informasi tentang berita persengketaan antar pimpinan KPK ini, Akbar menolak menyebutkan nama. Akan tetapi, lanjutnya, sebagai seorang yang pernah berprofesi sebagai wartawan, dirinya meyakini kebenaran informasi yang diperolehnya. Sebagai misal, Akbar mencontohkan bahwa dirinya juga pernah mendapat informasi tentang perpecahan di kalangan pimpinan KPK terkait kasus skandal mega korupsi Bank Century. “Waktu itu ada pimpinan KPK yang bilang kepada Abraham agar jangan mengikuti kemauan politikus DPR dalam kasus Century, karena menganggap DPR punya agenda,” pungkasnya sebagaimana dikutip kabar.net. Redaktur kabarnet lalu menganalisa. Dari hal-hal yang diungkapkan oleh
UBAH GAYA: Abraham Samad berjanji terus memburu koruptor, meski mereka berada di lingkaran polisi.
Anggota Komisi III DPR, Akbar Faisal seperti yang tertulis di atas, dapat ditarik suatu benang merah bahwa informasi tersebut tentunya diperoleh Akbar dari Ketua KPK Abraham Samad sendiri. Mengingat kedekatan hubungan pribadi antara Abraham dan Akbar, disamping kaitan posisi Akbar di Komisi III DPR yang salah satu tugasnya mengontrol kinerja KPK, maka menjadi sangat logis dan manusiawi kalau Abraham mengeluhkan kendala-kendala yang dihadapinya kepada Akbar selaku temannya. Secara sederhana, ada dua hal yang bisa disimpulkan dari masalah ini: Pertama, Kemungkinan kebenarannya rumor itu sangat besar soal berita tentang terjadinya perpecahan diantara personil unsur pimpinan KPK terkait langkah-langkah penindakan terhadap tersangka kasus suap Wisma Atlet. Kedua, Kemungkinan kebenarannya sangat besar, bahwa seandainya Ketua KPK Abraham Samad tidak dicegah oleh dua pimpinan yang lain, maka surat perintah penangkapan terhadap Anas dan Andi tersebut tentunya sudah ditanda-tangani. Atau dengan kata lain, andaikan langkah Abraham Samad tidak dihalangi, tentunya Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dan Menpora Andi Malarangeng saat ini sudah meringkuk di balik jeruji besi penjara. Abraham Samad, menyangkal dirinya mengamuk dalam rapat pimpinan, karena ada pimpinan KPK yang belum bersedia menandatangani surat penangkapan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum, dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng. “Kami pimpinan sudah bukan sahabat lagi, tapi sudah seperti saudara,” kata Abraham dalam jumpa pers di kantor KPK, Jakarta beberapa waktu lalu. Apapun, sekarang Andi sudah menjadi tersangka. Meski belum ditahan, KPK tampaknya tidak akan membuat Andi lenggang kangkung. Pertanyaan berikutnya benarkah Anas segera menyusul? Kalau Anas menyusul bagaimana dengan Ibas, putra SBY. Sebab, ada meyakini dijadikannya Andi sebagai tersangka pertanda skenario pengamanan menjadi buyar. Kita tunggu! (kabarnet dan berbagai sumber)
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
49
NASIONAL
ANDI, Pemberani itu
Sikap mundur Andi Mallarangeng menyusul ditetapkannya sebagai tersangka oleh KPK, memang luar biasa. Tetapi, bagi Andi barangkali itu lumrah alias biasa. Siapa yang tidak kenal Andi, ia termasuk politisi handal. Bahkan kepiawaiannya bisa bikin ciut nyali Presiden SBY.
K
arir politiknya terbilang cemerlang. Bayangkan, ia sudah menjadi menteri dalam usia 46 tahun. Diawali dengan jabatan Juru Bicara Presiden RI pada usia 41 tahun. Manuver Mallarangeng dalam dunia politik, juga terbilang hebat dan lincah. Meski kartu politiknya sempat jatuh, tetapi Andi dengan mudah membuat panggung baru. Setelah Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan yang ia dirikan bersama Ryas Rasyid gagal mendapat kursi di DPR-RI, di Pemilu Legislatif April 2004,
50 ‹ DUMAS
Kembali ke Kilometer NOL
Andi langsung putar haluan. Ia merapat ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sudah dipersiapkan Partai Demokrat menjadi Capres di 2004. Posisinya di PD tidak bisa dianggap enteng. Ia termasuk tokoh yang mendorong kecepatan partai ini memperoleh kemenangan. Tidak heran, jika kemudian Andi dengan cepat mendapat kepercayaan dari SBY. Ke mana pun SBY pergi, Andi selalu berada di samping. Jarak antara waktu perubahan status, dari anggota Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan kemudian menjadi pendukung Partai Demokrat, relatif singkat, hanya sekitar dua bulan. Tidak mudah bagi politisi untuk loncat gerbong. Tetapi tidak bagi Anda. Itulah salah satu kepiawaiannya, sehingga ia tidak sempat dicap sebagai politisi yang “kutu loncat� ataupun intelektual yang oportunis, sekalipun apa yang dilakukannya pantas diberi julukan seperti itu. Setelah SBY memenangi Pilpres putaran kedua pada 20 September 2004, tak sampai sebulan, Andi pun disahkan
EDISI XX JANUARI 2013
oleh SBY sebagai Juru Bicara Presiden RI. Namanya kian moncer, gayanya yang khas menghadapi masalah membuat pria berkumis ini semakin kokoh. Semenjak itu, selama 5 tahun, Andi Mallarangeng seakan menjadi ikon politik sekaligus selebriti birokrat Indonesia. Luar biasa. Hampir seluruh manuvernya mulus. Hanya ada satu catatan minor yang mengawali pekerjaannya. Yaitu ketika terjadi tabrakan beruntun di jalan toll Jagorawi. Tabrakan terjadi, ketika iring-iringan kendaraan Presiden SBY melaju dengan kecepatan tinggi, sementara berbagai kendaraan umum di jalan bebas hambatan itu, belum sempat dihentikan oleh petugas lalulintas. Tabrakan, memaksa Andi Mallarangeng sebagai Jubir Presiden harus membuat pernyataan. Entah karena baru pertama kali bertindak sebagai Jubir Presiden, Andi seakan menyalahkan para pengendara kendaraan umum. Pernyataannya tidak membumi. Akibatnya ia mendapat kecaman sekali-
NASIONAL pun yang mungkin disasar dengan kecaman itu adalah Presiden SBY. Setelah tiga tahun bertugas sebagai Jubir SBY, tepatnya 1 Nopember 2007, Andi Mallarangeng meluncurkan buku. Banyak yang terkejut dan sempat bertanya: kapan Andi menulisnya? Maklum ketika itu, sebagai Jubir Presiden, Andi dikenal sangat sibuk. Jawaban atas pertanyaan di atas akhirnya mengemuka setelah yang bertanya hadir di Museum Pusat, Jl.Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, tempat peluncuran buku tersebut. Judul bukunya Kilometer Nol, merupakan kumpulan tulisan Andi yang pernah dimuat di harian Jurnal Indonesia, suratkabar yang secara tidak resmi merupakan corong SBY. Mengapa diberi judul Kilometer Nol? Tidak lain karena ceritera yang dituangkan Andi, berawal dan berkisar kejadian di Istana, tempat dia berkantor bersama Presiden SBY. Bagi Andi, Istana merupakan titik awal. Semua pekerjaan di republik ini dipersepsikannya, berawal dari Istana, dari Kilometer Nol. Membaca buku tersebut, kesan pertama yang muncul adalah Andi Mallarangeng merupakan seorang
sosok yang produktif, dinamis dan tentu saja seorang intelektual. Produktif, sebab tulisan-tulisan Andi sebetulnya diangkat dari ceritera serius. Tapi ketika disajikan, dia gunakan bahasa seharihari, komunikatif, sehingga pembaca dengan mudahnya dapat memahami pesan dan perspektif yang hendak disampaikan si penulis. Dinamis, sebab penulisan itu dilakukan di tengah kesibukan utamanya sebagai Jubir Presiden RI. Tidak jarang, dalam waktu yang sangat mepet, terbatas, sedang dalam perjalanan di luar negeri, Andi tetap nenyelesaikan tulisannya. Karena ia punya komitmen kepada media. Intelektualitasnya, tecermin dari wacana dan wawasan yang dirangkai di dalam tulisan-tulisan tersebut. Lewat buku itu, Andi ingin membawa “Istana lebih dekat dengan rakyat”. Siapapun yang mengenal Andi baik langsung ataupun baru setelah membaca bukunya, pasti sepakat, Presiden SBY sangat beruntung mendapatkan sosok seperti Andi Mallarangeng. Presiden yang juga dikenal sebagai seorang jenderal intelektual, mendapatkan anak buah dan mitra kerja yang sepadan. Kehadiran Andi Mallarangeng sebagai Jubir telah ikut membantu kualitas pencitraan SBY. Selama Andi menjadi Jubir, Presiden SBY praktis lebih terjaga citranya. Andi Mallarangeng, sampai batas tertentu mampu
mengkomunikasikan masalah-masalah politik dan sosial yang menjadi beban Presiden SBY. Cara Andi Mallarangeng melakonkan peran sebagai Jubir Presiden RI, cukup terukur dan profesional. Profilnya yang simpatik, memberi bobot pada pekerjaannya. Oktober 2009, Andi Mallarangeng melepas jabatan Jubir Presiden RI setelah ia dipromosikan oleh Presiden untuk jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga. Posisinya digantikan oleh Julian Pasha. Keputusan SBY mengganti Andi Mallarangeng sebagai Jubir merupa-kan sebuah langkah “blunder besar”. Sementara tergodanya Andi menerima promosi jabatan, merupakan sebuah “blunder kecil”. Mengapa disebut “blunder”? Penempatan Andi di Kemenpora, kurang pas. Sebab Andi tidak mengakar di jaringan ormas pemuda. Andi juga bukan seorang “gila olahraga”. Andi mungkin lebih cocok jika direkrut sebagai Menteri Kominfo, Dan kalau dicermati, dengan menggunakan sudut pandang orang luar Istana Kepresidenan, pasca-pergantian itu membuat SBY lebih banyak tampil sendiri ke publik untuk menjawab dan menjelaskan persoalan yang ada. Presiden SBY tidak lagi menggunakan “bumper”. Parahnya, tidak jarang penampilan Presiden justru menimbulkan masalah baru bagi Presiden SBY sendiri. Julian Pasha, suksesor Andi Mallarangeng, tak bisa disebut sebagai seorang pengganti yang tepat. Sangat kuat terasa, adanya perbedaan nuansa ketika Istana merespons sebuah persoalan di masyarakat, khususnya pasca pergantian Andi Mallarangeng. Kemampuan Andi menjadi
Andi Malallareng
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
51
NASIONAL jubir, boleh jadi lebih mengesankan, karena faktor sejarah. Andi direkrut langsung oleh SBY sementara Julian Pasha melalui “pencari bakat”. Hubungan Andi Mallarangeng dan SBY sudah ber-chemistry. Andi, walaupun posisinya hanya seperti “pesuruh” atau “pembantu” SBY, namun dia tidak punya “jarak psikologis” dengan SBY sebagai atasannya. Pasha dengan SBY lebih mengedepankan hubungan formal, sesuatu yang wajar tetapi tidak selamanya efektif. Itu pula barangkali yang menyebabkan penampilan Andi di depan publik media, ketika mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menpora, terkesan tanpa beban. “Bapak Presiden sudah menerima pengunduran diri saya”, ujar Andi datar. Sementara SBY kebalikannya. Ketika menanggapi pengunduran diri Andi Mallarangeng, Presiden terkesan cukup tegang. SBY seperti baru sadar, dia sudah kehilangan salah seorang Menteri yang tidak gugup menghadapi berbagai kecaman. Jika boleh dibuat perbandingan antara Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum, yang juga mitra kerja politik SBY, dalam cara menghadapi tuduhan atas keterlibatan mereka di Proyek Hambalang, jelas sangat berbeda. Andi yang terkesan tenang dan Anas yang mencoba tetap tenang. Kini publik menunggu pembuktian Andi Mallarangeng atas pengadilannya. Yah apapun hasilnya, apakah Andi Mallarangeng bersalah atau bebas dari hukuman, yang pasti semenjak pengundurannya dari jabatan Menpora per 7 Desember 2012, karir politiknya, otomatis sudah berakhir. Yang disayangkan karir politik yang cemerlang dan manuver politik yang hebat itu, tidak berakhir dengan happy ending. Sejak mengundurkan diri dari menteri maupun pengurus elit Partai Demokrat dan menjadi rakyat biasa, kehidupan mau tidak mau harus dimulai dari nol atau seperti judul buku yang diterbitkannya 5 tahun lalu, kembali Kilometer Nol. (Dari berbagai sumber/mdr
52 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
SBY Bisa Kelimpungan J
Hadapi ELANG HITAM
uru Bicara Kepresidenan, Julian A Pasha menegaskan tidak benar Presiden SBY meminta Menpora Andi Malarangeng mundur terkait kasus dugaan korupsi Hambalang. Hal ini diungkapkan Julian kepada Tribunnews, guna memberikan klarifikasi pemberitaan yang mengatakan SBY meminta Andi Malarangeng mundur. Julian pun buru-buru memban-tah kabar SBY meminta Andi Malara-ngeng mundur. “Tidak benar itu,” tegas Jubir tersebut dalam pesan singkatnya. Rupanya SBY sudah terlalu lama memendam buah simalakma Dimakan mati ibu tidak dimakan mati ayah. Andi maupun Anas yang dijerat dampaknya sungguh luar biasa. Karena itu, jauh hari sebelumnya diberitakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kabarnya telah meminta Andi Mallarangeng mundur dari jabatan Menpora. Konon pesan itu disampaikan Presiden di kediaman pribadinya di Cikeas, Jawa Barat, Minggu (14/10) malam saat acara syukuran tujuh bulan kehamilan Siti Rubi Aliya Rajasa. “Presiden bilang, Andi mungkin akan lebih sibuk dengan urusan pemanggilan-pemanggilan KPK
sehingga lebih baik mundur dan meninggalkan kursi Menpora karena ke depan tentu tugas akan semakin berat. Tekanan tentu makin berat dengan kasus Hambalang ini sehingga rasanya akan lebih baik kalau Pak Andi mundur saja,” kata sumber Tribunnews mengutip pernyataan SBY. Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang dikonfirmasi di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (15/10) siang membenarkan informasi bahwa Andi Mallara-ngeng datang ke kediaman pribadi Presiden Yudhoyono di Cikeas, Jawa Barat, Minggu. Andi datang saat keluarga besar SBY menggelar acara syukuran tujuh bulan kehamilan Siti Rubi Aliya Rajasa. Menurut Dipo, kedatangan Andi ke Cikeas untuk menghadiri acara syukuran atas kehamilan Aliya yang memasuki usia tujuh bulan. Ia buru-buru membantah jika kedatangan Andi karena dipanggil Presiden untuk urusan lain. “Dia datang untuk acara tujuh bulanan kok,” ujarnya. Dipo mengatakan, selain Andi dan dirinya, hadir juga dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Hatta Rajasa. Namun, kehadiran Hatta dalam acara tersebut sebagai anggota keluarga atau besan karena putri sulungnya itu menikah dengan putra
NASIONAL
bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono. Terkait informasi bahwa Presiden meminta Andi untuk mengundurkan diri sebagai menteri saat datang ke Cikeas, Dipo mengaku, ia tidak mendengar hal itu. “Saya tidak dengar itu,” ujarnya. Apa kata Andi waktu itu? “Kita serahkan pada proses hukum biar jelas persoalannya.” Indikasi kelimpungan lain ditunjukkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Ia membantah rumor Presiden SBY meminta Menpora Andi Mallarangeng mundur dari jabatannya. “O, tidak ada lah, Pak SBY pasti melihatnya secara clear, secara utuh, dua institusi saja didamaikan dan diberikan tupoksi dan kewenangan masing-masing,” kata putra bungsu SBY itu di Gedung DPR RI. Menurut Ibas, kabar mengenai permintaan SBY agar Andi mundur hanyalah rumor belaka. “Terkait diminta mundur kita lihat saja nanti,” imbuhnya. Mengenai dugaan korupsi yang dilakukan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, Ibas menegaskan bahwa ia menyerahkannya semua kepada aparat hukum. “Sejak awal sudah kami tegaskan jika menyangkut hukum kita kembalikan pada aparat hukum tentunya kami di demokrat tidak ingin mendugaduga, bahkan ada kesan melindungi siapapun,” tuturnya. Namun, Ibas menegaskan bahwa hingga saat ini Anas Urbaningrum tetap menjabat sebagai Ketua Umum
Demokrat dengan Sekjen, ia sendiri. “Saya sebagai Sekjen harus loyal terhadap Ketum. Tentunya kalau ini menyangkut hukum tentu kita dorong KPK, penegak hukum, agar segera menyelesaikan masalah tersebut,” katanya. Ibas juga meminta KPK mengungkap bukti-bukti terkait proses hukum tersebut. Tentunya disertai dengan bukti-bukti yang berkeadilan, jangan hanya desakan-desakan. Cukup? Belum. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Syarif Hasan pun berkomentar sama. Ia tidak meyakini, Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono meminta Sekretaris Dewan Pembina PD, Andi Alfian Mallarangeng mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda Olahraga (Menpora). Hingga saat ini, kata dia, Andi sangat berkomitmen membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menyelesaikan kasus korupsi Sekolah Olahraga Nasional (SON) Hambalang. “Masak sih. Saya tidak bgitu jelas. Saya pikir tidak yah. Pak Andi kan sangat komit dan full support ke KPK. Mungkin informasinya keliru mungkin,” kata Syarif kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Menteri Koperasi dan UKM juga sudah menegaskan, bahwa bila ada politikus PD yang diduga terlibat kasus korupsi Hambalang sepenuhnya dise-
rahkan kepada penegak hukum. “Kita serahkan saja ke penegak hukum,” kata dia. Dia juga mendesak KPK agar tidak menperlambat penyelidikan kasus Hambalang yang diduga menyeret elit PD. Sehingga partainya tidak tersandera oleh kasus tersebut. Andi Tak Mau Dipingpong Akhirnya KPK menetapkan Andi Mallarangeng sebagai tersangka. Lantas, mantan juru bicara presiden itupun memutuskan menanggalkan kursi Menteri Pemuda dan Olahraga. Andi Mallarangeng yang disebut-sebut anak kesayangan SBY tak segan-segan pamit. Benarkah SBY kemudian kecewa dan merasa kehilangan Andi? Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengatakan, tidak hanya seorang SBY yang sedih. Seluruh kader dan teman baik Andi juga sangat sedih saat KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi. “Jadi kalau mau dilihat dari aspek sedih, saya juga sedih. Karena sahabat saya Pak Andi kena musibah, tapi sekali lagi kalau bicara dalam konteks pemerintah, (SBY) menginginkan 2013 pemerintahnya itu berjalan secara efektif. Karena ini pengabdian beliau yang terakhir sebagai presiden,” jelas Hayono di Gedung DPR, Jakarta. Konon lebih sedih lagi, Andi bersama keluarga besarnya ternyata berpotensi untuk membongkar Hambalang, yang bisa menyeret siapa saja ke pengadilan.
BERBINCANG: Presiden SBY seang berbincang serius dengan Menkopolkam Djoko Suyanto soal gantinya Andi Mallarangeng.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
53
NASIONAL
Berbaris di
‘JURANG’ Hambalang Ki Sabdo tantang Anas Sumpah Pocong
Ikhlas. Keluarga Mallarangeng ikhlas Andi dijerat Hambalang. Asal, KPK tidak tebang pilih. Rizal Mallarangeng tancap gas, menyeret dalang di balik Hambalang, termasuk jejak Anas. Akankah merembet sampai (Ibas) Cikeas.
P
residen Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sambat. Tidak lama setelah Andi Alfian Mallarangeng ditetapkan sebagai tersangka, SBY berpidato soal Korupsi. Ia minta dibedakan antara koruptor yang sebenarnya dengan orang yang tidak tahu bahwa dirinya terlibat korupsi. Dari sini jelas, Presiden SBY ingin membela atau minimal menunjukkan keprihatinannya kepada Andi. Mengapa? Pengamat psikologi politik UI, Hamdi Moeloek menilai pernyataan Presiden SBY yang akan memberi perlindungan terhadap pejabat negara yang melakukan korupsi karena ketidaktahuan aturan merupakan pesan terselubung untuk melindungi Andi Mallarangeng yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Hamdi menangkap ada dugaan cukup kuat SBY tidak terima atau minimal galau Andi
54 DUMAS
ditetapkan sebagai tersangka. “Jelas koq pesannya, SBY ingin membela Andi. Oke, itu dikatakan saat peringatan Hari Anti Korupsi, tetapi kan waktunya berdekatan dengan penetapan Andi sebagai tersangka. Dan juga selama ini kita tahu dari mulut Andi sendiri bahwa dia selalu mengaku tidak tahu,” jelas Hamdi di Jakarta. Di sisi lain, masih menurut Hamdi, apa yang disebutkan SBY hanya merupakan bumbu-bumbu saja, misalnya terkait serapan anggaran yang rendah di daerah lataran banyak pejabat ragu mengambil kebijakan, takut tersangkut korupsi. “Kalau memang ada pesan yang jelas dan substantif harusnya dari dulu SBY bicara seperti ini. Tapi kenapa koq baru sekarang?” ujarnya. Adalah sangat tidak masuk akal pejabat sekelas menteri yang masuk kategori high rank tidak memahami aturan. “Ini naif sekali.
EDISI XX JANUARI 2013
Sudahlah, tidak perlu mengatakan banyak argumen untuk fakta yang sebenarnya kita juga sama-sama tahu,” pungkas Hamdi. Pesan lain yang tak kalah penting adalah kegalauan Presiden SBY itu sendiri. Presiden tampak risau dengan terjeratnya Andi, mengapa? Bisa saja karena alasan di atas, ketidakpahaman, tetapi bisa jadi justru adanya kekhawatiran yang amat besar, sebab dari Andi inilah masalah Hambalang semakin runyam. Apalagi kalau sampai merembet ke Anas, lalu ke Ibas. Jika seperti itu, Cikeas jelas tidak sanggup menghadangnya. Padahal, nama Anas dan Ibas semakin santer disebut. Proyek Hambalang diyakini melibatkan Anas Urbaningrum dan Edi Baskoro alias Ibas yang disebut merupakan satu paket. Paket khusus ini sudah pernah dibeber mantan Bendahara Partai Demokrat M. Nazaruddin.
NASIONAL Paket ini juga diyakini pegiat media sosial (citizen journalism), Iwan Piliang menanggapi kasus Hambalang yang diibaratkan telah menjadi bola liar. Menurut Iwan, yang dibidik KPK awalnya justru Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, tetapi yang terjadi sekarang di luar skenario, justru Andi terlebih dahulu yang dijerat. “Kalau skenario sebenarnya, Anas diduluin, tapi ini kan di luar pakem. Kita tidak tahu, bola liarnya akan ke mana,” katanya kepada pers di Denpasar akhir bulan kemarin. Iwan tetap yakin, perubahan skenario ini tidak membuat Anas lolos. “Kalau aku bilang sih gak akan lolos, tinggal tunggu waktu saja,” ujarnya menegaskan. Ia buru-buru menambahkan, jika sampai Anas dinyatakan terlibat dan menjadi tersangka korupsi Hambalang maka Ibas juga akan menyusul masuk. “Pertanyaannya, apakah rela? Jadi persoalan sekarang adalah tinggal bargaining saja,” tuturnya. Karena itu dia berharap sampai akhir tahun ini ada kejutan dari KPK. “Yang jelas besok itu hari spesialnya Samad (Abraham Samad). Saya pikir sebelum akhir tahun, akan ada kejutan lagi,” ucapnya yakin. Tetapi, keyakinan Iwan ini langsung dimentahkan Abraham Samad. Ia masih mengunci rapat siapa lagi yang akan menjadi tersangka menyusul Andi. Lagi-lagi, Abraham bermain teka-teki. Saat ditanya dia hanya memberi kode awal tahun depan. “Awal tahun depan (2013), tentang seseorang yang sudah dibicarakan dan akan bisa diwujudkan,” jelas Abraham kembali dengan senyum. Soal siapanya, “Saya rasa Anda sudah tahu,” candanya lagi. Apapun Iwan Piliang berharap KPK tegas. Menurut pengamatannya, keterlibatan Anas dalam kasus ini cukup jelas sebagaimana saksi-saksi dan keterangan yang terungkap selama ini. Beberapa bukti yang menguatkan, adanya aliran dana masuk untuk dua elit Partai Demokrat itu seperti pemberian Nazaruddin kepada Ibas. “Ibas diberi Nazar Rp35 miliar. Dibelikan rumah di Mangunsarkoro, Menteng sebesar Rp26 miliar. Itu jelas-
Ki Sabdo Jagad Royo
jelas uang Hambalang,” bebernya. Demikian juga dengan Anas, jelasjelas satu perusahaan dengan Nazaruddin. “Jadi kurang saksi apa?” ucapnya bertanya. Iwan menjelaskan jika uang diterima Mahfud dari proyek Hambalang dan lainnnya bukan saja untuk kepentingan Kongres Partai Demokrat bagi pemenangan Anas namun juga untuk kepentingan tahun 2014. Pada akhirnya, sambung Iwan, yang muncul adalah “in the matter of floor or in the matter of fact” atau lebih cenderung dilihat di atas permukaan ketimbang kenyataan. Inilah yang bakal dibongkar keluarga Mallarangeng. Adik kandung Andi Mallarangeng, Rizal Mallarangeng sudah menemukan banyak bukti bagaimana uang triliunan itu mengalir. “Kalau Anda melihat permukaan, pasti tdiak tahu apa sesungguhnya yang terjadi. Setelah kami masuk ke dasar masalah, dengan gamblang melihat konspirasi perampokan uang negara,” katanya. (Baca: Elang Hitam Mematuk Anas) Tantang Anas Sumpah Pocong Anas kian terpojok. Bukan cuma tim
elang hitam yang mematuknya, paranormal pun menantangnya sumpah pocong. Meski Ketua Umum Partai Demokrat ini sudah sumpah serapah digantung di Tugu Monas, tetapi bagi Ki Sabdo Jagad Royo, semua itu palsu. Ki Sabdo pun menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberi dukungan termasuk membongkar kepalsuan sumpah serapah Anas. Dia mengungkapkan hasil terawangannya, bahwa aktor utama kasus yang menimpa partai berlambang bintang mercy adalah Anas Urbaningrum. “Saya sudah terawang satu tahun lalu. Anas, Angie, dan Andi Mallarangeng, itu terlibat dalam hal Hambalang,” kata Sabdo, melalui rilisnya, Selasa (18/12). Dalam hal ini, Sabdo menantang Anas untuk melakukan sumpah pocong dan memenuhi janjinya digantung di Monas jika ia benar-benar terbukti terlibat dalam korupsi Hambalang. “Dan saya siap menantang Anas kalau terbukti dia harus digantung (di Monas), tapi kalau gak terbukti saya siap digantung,” tegasnya.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
55
NASIONAL Sabdo juga menuding, Anas telah menggerus generasi muda yang seharusnya menjadi tonggak pembangunan bangsa dengan melibatkannya kedalam praktek kotor semacam itu. “Contohnya negeri ini carut marut karena siapa? Dia (Anas) ini orangnya,” simpulnya. Karena itu, ia berkepentingan untuk mertamu ke KPK, guna memberi dukungan demi Indonesia tercinta. Mundur dengan Gagah Hanya sehari setelah KPK menetapkan Menteri Pemuda Dan Olah Raga Andi Mallarangeng sebagai tersangka dugaan korupsi kasus Korupsi Proyek Komplek Olah RagaTerpadu di Hambalang Bogor dengan Surat Nomor SprinDik 46/01/12/2012 tertanggal 3 Desember 2012, Andi ikhlas mundur dan meninggalkan rumah dinas. Pagi harinya, Andi Mallarangeng sudah ke Istana Negara dan langsung diterima Presiden Sby, Wakil Presiden Boediono serta sejumlah pejabat lainnya. Dalam kesempatan tersebut Andi Mallarangeng menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Pemuda Dan Olah Raga terhitung sejak 7 Desember 2012. Presiden SBY setelah mempertimbangkan dengan seksama langsung menyetujui permohonan pengunduran diri Menteri Pemuda dan Olah Raga. Dalam pertemuan tersebut Presiden memberikan apresiasi kepada Andi Mallarangeng terhadap keputusan pengunduran dirinya dari kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Sikap Andi dipuji Presiden dan Andi dinilai SBY sebagai salah satu menterinya yang ‘berhasil’. Sikap Andi menuai pujian. Ia dapat dijadikan contoh oleh seluruh pejabat tinggi negara. Dia sportif dan tanggung jawab baik secara hukum maupun secara moral. Mudah-mudahan jika ada pejabat negara lainnya yang tersangkut masalah hukum dengan besar hati mau dan berani mengundurkan diri. Sikap Andi Mallarangeng patut dipuji. “Ya! Sikap Andi ini patut dicontoh,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat. Apakah Andi akan terbukti bersalah,
56 DUMAS
Andi Mallarangeng
biarlah pengadilan Tipikor yang menentukan. Yang jelas, dari sikap Andi tergambar jelas, ia tidak mau kasus Hambalang diselesaikan secara parsial. Ia siap menerima hukuman atas kekhilafannya, tetapi ia juga ingin menyaksikan hukum berdiri tegak, tanpa pandang bulu. Karena itu, melalui ‘detektif swasta’ tim elang hitam, keluarga Mallarangeng terus berkicau, menerangi lorong yang gelap menuju Hambalang. Mereka yakin, banyak nama yang layak diangkat ke permukaan. Inikah yang membuat SBY sambat? Kalau itu betul terjadi, apakah yang disampaikan SBY tentang orang yang tidak tahu bahwa dirinya terlibat korupsi itu memang ada. Lalu siapa ? Siapa orang yang pantas dilindungi SBY? Kita semua mafhum, SBY adalah seorang militer yang dikenal ahli strategi. Dia (tampaknya) sudah berusaha menyingkirkan Anas Urbaningrum – sebagaimana yang diteriakkan Ruhut Sitompul — akan tetapi tak berdaya. Justru Ruhut yang harus menjadi korban, ia dipecat rame-rame. Itulah sebabnya, mengapa Ruhut terus melawan. Dan tidak menggubris SK pemecatan sepanjang tidak diteken SBY sendiri.Saling sandra, saling tikam, saling bunuh. Atau lebih populer dengan istilah tiji tibeh (mati siji mati kabeh – habis satu habislah semua), tampaknya inilah strategi yang
EDISI XX JANUARI 2013
diterapkan Anas Urba-ningrum. Ia menutup rapat kemung-kinan terbukanya konspirasi Hamba-lang. Anas rupanya yakin, untuk sampai kepadanya harus melalui satu mata rantai yang lebih sakral, Ibas keluarga orang Istana. Logikanya sederhana. Anas sebagai Ketua Umum, Ibas Sekretaris Jendral dan M Nazaruddin — yang sudah meringkuk dalam bui — adalah Bendahara Umum. Ketiganya tri tunggal yang tak mudah dipisahkan. Nazaruddin sudah berteriak, bahkan sampai serak. Tetapi, Anas dan Ibas masih lenggang kangkung. Politisi muda berbakat ini, dituding dengan begitu pintar memanfaatkan keberadaan Ibas sang putra Mahkota sebagai perisai dari semua tindakannya. Saat ini, SBY harus menyadari karena hal itu sudah terjadi. Bisa jadi benar, proyek triliunan rupiah itu berjalan tidak normal. Ibas mungkin saja tidak sadar dipergunakan mendo-brak pintu Departemen Keuangan sehingga jebollah duit negara. Menteri Keuangan sendiri bisa saja tidak mengerti, karena jalur yang dilewati begitu saksi. Kini SBY dihadapkan pada satu keputusan yang dilematis. Menjerat Anas sebetulnya bukan masalah sulit, tapi memisahkan Anas dengan Ibas rasanya impossible. Waallahu’alam bish-shawab. (mokhammad kaiyis, berbagai sumber)
NASIONAL
KPK Versus Elang Hitam
Agus Martowardojo, Anny Rahmawati dan Andi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersikukuh meyakini telah mengantongi dua alat bukti yang cukup keterlibatan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng, dalam kasus tindak pidana korupsi di proyek pembangunan sport center Hambalang, Jawa Barat.
J
uru bicara KPK, Johan Budi, menampik pernyataan kubu Andi Mallarangeng yang menyebut bahwa Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, dan wakilnya Anny Rahmawati, sebagai pihak yang paling bertanggungjawab dalam proyek Hambalang karena menyetujui pengalokasian anggaran senilai Rp2,5 triliun. “Kenapa kok si PA (Pengguna Anggaran) tidak tanda tangan (kontrak proyek) dijadikan tersangka? KPK tidak bisa dikatakan seperti itu. Bukan karena tanda tangan atau tidak tanda tangan. Tapi kita melihat sejauh mana pertanggungjawaban PA yang diduga menyalahgunakan kewenangan,” kata Johan Budi kepada wartawan. Johan mengatakan, Andi dan mantan Kepala Biro Perencanaan Kemenpora, Dedy Kusdinar, disangka melanggar Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Mengacu pasal tersebut, KPK menduga ada penyalahgunaan jabatan yang dilakukan keduanya. Johan juga menambahkan, komisi antikorupsi itu menduga ada unsur perbuatan memperkaya diri sendiri serta orang lain. “Yang dilihat KPK
apakah dalam proses pengadaan itu terjadi mark up. Di sisi lain dalam proses itu apakah ada aliran dana yang diterima penyelenggara negara yang tidak sah atau diduga melanggar pasalpasal,” terangnya. Tapi, bukan Andi kalau pasrah begitu saja. Guna menguak kebenaran terkait kasus korupsi proyek pembangunan Sekolah Olahraga Nasional (SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rizal Mallarangeng, adik kandungnya membentuk sebuah tim khusus. Menurut Rizal, tim tersebut dibentuk bukanlah membela dua saudaranya, Andi Mallarangeng dan Choel Mallarangeng, namun untuk mengungkap kebenaran kasus Hambalang. “Namanya tim Elang Hitam dengan posko di Casablanca, Jakarta Selatan. Tim ini bukan membela Andi atau Choel tapi untuk membuka kebenaran,” kata Rizal, di Freedom Institute, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Selain membentuk tim Elang Hitam, Rizal juga akan mengadakan diskusi di Freedom Institute, setiap minggunya sampai semua kebenaran tentang Hambalang terbuka. “Diskusi akan dilakukan setiap hari Jumat, tempatnya di sini (Freedom Institute),” ujarnya.
Masih Adakah Tawa Anas-Ibas Setelah Andi, kasus Hambalang juga mengincar Anas Urbaningrum dan Edi Baskoro alias Ibas yang disebut merupa-kan satu paket. Hal itu sebagaimana disampaikan pegiat media sosial (citizen journalism), Iwan Piliang menanggapi kasus Hambalang yang diibaratkan telah menjadi bola liar. Dalam analisanya, yang dibidik KPK awalnya justru Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum namun yang terjadi di luar skenario, justru Andi terlebih dahulu yang dijerat. “Kalau skenario sebenarnya, Anas diduluin, tapi ini kan di luar pakem. Kita tidak tahu, bola liarnya akan ke mana,” katanya di Denpasar. Hanya saja, meskipun saat ini Anas masih bisa melenggang, Iwan punya keyakinan tidak akan lolos. “Kalau aku bilang sih gak akan lolos, tinggal tunggu waktu saja,” katanya menegaskan. Iwan buru-buru menambahkan, jika sampai Anas dinyatakan terlibat dan menjadi tersangka korupsi Hambalang maka Ibas juga akan menyusul masuk. “Pertanyaannya, apakah rela, persoalan sekarang tinggal bargaining saja,” tuturnya.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
57
NASIONAL
Dipo Alam
Ketika Srikandi Menyibak
Lily Wahid
MAFIA di ISTANA
Sejak zaman orde baru, baru kali ini mafia di Istana disebut. Ini buntut saling sodok elit politik. Pasca Dahlan Iskan ‘memukul’ DPR, tak lama Dipo Alam menyodok tiga kementerian, lalu memblokir anggaran. Kini DPR menuding Dipo melindungi mafia Istana. Srikandi DPR RI, Lily Wahid melaporkannya ke Mabes Polri.
A
dalah anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, Lily Wahid menduga ada pengusaha berinsisial ‘K’ yang menjadi mafia proyek dengan bermain di lingkungan Istana Presiden SBY. Dugaan ini disampaikan Lily Wahid, dalam acara Indonesia Lawyer Club di TV one, Selasa (4/12) malam, bertajuk ‘Menguji Tuduhan Dahlan dan Dipo’. Dugaan Lily Wahid tidak asbun, buktinya ada pemblokiran anggaran yang sudah disetujiui DPR dan pemerintah dengan diberi tanda ‘bintang’ yang diduga dilakukan mafia di Istana . “Dipo Alam (Sekretaris Kabi-net) intervensi ke Menteri Keuangan untuk memblokir itu. Ini melanggar Undangundang, dia tidak punya hak untuk blokir anggaran,” ungkap Lily geram. Menurut adik kandur Gus Dur itu, “Ini permainan antara rekanan temanteman di sana (lingkaran Istana, red). Anggaran miliaran (yang sudah disetu-
58 DUMAS
jui DPR dan pemerintah) itu secara terbuka, dasarnya tender. Kok diblokir. Ini Dipo tidak punya hak,” ujarnya. Lily menegaskan, yang kongkalikong dengan mafia pengusaha itu justru pihak eksekutif (lingkaran Istana), bukan DPR. Ia pun menduga, karena ada pengusaha dekat Istana kalah tender, maka anggaran proyek yang sudah disetujui DPR dan pemerintah diblokir oleh oknum rekanan-rekanan mafia pengusaha yang kongkalikong dengan lingkaran Istana. Ini sudah membahayakan. “Kita (DPR, red) tidak ada urusan dengan rekanan-rekanan itu. Yang berurusan dengan rekanan itu adalah pemerintah, bukan kami (DPR). Ini ada yang bermain di Ring I Istana. Jadi, ada pengusaha berinisial ‘K’ punya kerabat dekat yang ada di lingkaran Istana,” papar vokalis DPR dari PKB yang ‘dikucilkan’ Muhaimin ini. Lebih jelas lagi, mantan Anggota
EDISI XX JANUARI 2013
Komisi I DPR, Ade Daud Nasution yang juga hadir dalam acara itu. Ia mengatakan, pengaduan yang dilakukan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait adanya kongkalikong di tiga Kementerian disinyalir atas bisikan Kasan Gunawan. Pengusaha berinisial ‘K’ atau Kasan ini adalah adik dari Stafsus Presiden Bidang Perubahan Iklim, Prof. Jusuf. “Kasan ini kontraktor yang setiap hari tidak pernah diganggu gugat. Ini adiknya Jusuf Gunawan yang stand by di Istana. Ini perusahaan yang mensuplai amunisi dan semua perbekalan TNI. Saya dulu ngomong gitu, dipukul kepala saya berdarah,” beber Ade Daud. “Karena Pak SBY pemerintahan yang terakhir, sudahlah… yang gitu-gitu jangan dipelihara di Istana. Kok bisabisa yang namanya Kasan and the geng ini main di Istana,” tandas mantan
NASIONAL anggota DPR dari Fraksi Partai Bintang Reformasi (PBR) pimpinan mendiang KH Zainuddin MZ ini. “Ini contoh sudah jelas kongkalikong di Istana. Ini yang mestinya harus dibawa Dipo Alam ke KPK,” sambung Lily Wahid lagi. Menurut Ade, Jusuf yang melaporkan Kementerian Pertanian dan Pertahanan kepada Ibu Ani Yudhoyono yang kemudian ditindaklanjuti oleh Sudi Silalahi. “Mungkin aja dia bisik-bisiki ke Dipo. Memang mafia bisnis tentara itu ada di Istana, Kasan ini mafianya tentara dan polisi. Yusuf itu kakak Kasan, Yusuf ini yang jagain bisnisnya Kasan ini di Istana,” duganya. Daud menjelaskan, pengaduan Dipo ke KPK terkait adanya kongkalikong di Kemenhan diduga karena Kasan tadi. Daud yang saat ini sebagai kader Partai Gerindra mengatakan, Kasan memiliki orang-orang di Lemhanas dan Komisi I DPR. “Ada sesuatu yang tidak dia dapat dari Kemenhan. Dia kuasai Lemhanas, Kasan ini dengan Jangkarnas ini leadernya. Komisaris-komisaris Kasan ini ada yang jadi wakil ketua DPR,” tandasnya. Untuk itu, dirinya meminta agar mafia di istana segera diungkap. Sebab, hal itu akan merugikan rakyat. “Kita mau bongkar monopoli, jadi semua rakyat pasti mendukung,” tegasnya. Ade menambahkan, bisnis Kasan di TNI meliputi alutsista (alat utama sistem senjata), atribut seragam TNI bahkan katering. Ade yang juga mantan anggota Komisi I DPR saat itu mendapat pemukulan ketika menyebutkan, Kapolri, KASAD, KASAL dan KASAU bisa berganti, yang tetap adalah Kasan. Kabarnya, sejak menjadi Deputy di Kantor Menko Ekuin, Dipo Alam intens berhubungan dengan mantan terpidana Jarkom atau Alkom Tommy Silfanus. Dipo kerap memuluskan bisnis Silfanus dengan mempermudah kredit ekspor di Kepolisian. Lebih lanjut, seniman yang juga dalang Sudjiwo Tedjo yang juga hadir di Indonesia Lawyer Club, menyerukan dalam zaman edan seperti sekarang ini perlu orang-orang urakan seperti Dahlan Iskan dan Mahfud MD. “Fungsinya untuk membongkar seluruh
aib yang ada di pemerintahan,” tegasnya. Anggota DPR dai Fraksi Partai Hanura, Faisal Akbar menilai, koordinasi pemerintahan SBY sekarang kacau balau. Misalnya, Juru Bicara Presiden SBY, Julian Aldrin Pasha, bilang bahwa pernyataan Dipo Alam atas nama sendiri bukan melibatkan Istana, tapi Dipo Alam justeru menyebut klarifikasi Julian itu tidak benar. “Tapi waktu saya ketemu seorang menteri senior, dia bilang bahwa itu pernyataan pribadi Dipo Alam. Jadi koordinasi pemerintahan SBY ini kacau,” tandas Faisal sembari menambahkan, bisa saja kegaduhan yang dilontarkan Dipo Alam dan Dahlan Iskan sekarang ini merupakan skenario Istana untuk menutup-nutupi skandal Century dan kasus kakap lainnya yang menyeret keterlibatan pihak Istana. Politisi PDIP Firman Jaya Daeli, menambahkan, pernyataan Dipo Alam yang menuding adanya kongkalikong di tiga Kementerian itu menunjukkan wajah buruk pemerintahan SBY. “Tiga Kementerian itu menggambarkan wajah pemerintahan yang bersih atau tidak,” tukasnya. DPR PUN MARAH Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso akhirnya memberikan respon terhadap surat yang dikirimkan oleh Pimpinan Komisi I DPR kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait sikap contemt of parliament (penghinaan terhadap DPR) yang dilakukan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam.
Priyo Budi Santoso
Sikap Dipo tersebut berujung pada pemblokiran dana optimalisasi di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). DPR sendiri menilai jika pernyataan Dipo Alam tentang adanya indikasi kongkalikong dalam penyusunan anggaran di Kementerian dengan DPR tidak bisa dibuktikan. Pernyataan Dipo tersebut, tentu berujung pada semakin memburuknya citra DPR di mata masyarakat. Bahkan, Komisi I menilai pernyataan tersebut merupakan salah satu bentuk pelecehan terhadap DPR. Pasalnya, Komisi I dan Kemenhan bersikap terbuka dalam pembahasan dana optimalisasi senilai Rp678 miliar itu. “Pimpinan DPR telah meneruskan surat Pimpinan Komisi I DPR kepada Saudara Presiden RI untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Priyo dalam surat bernomor PW/12047/DPR RI/XII/2012 yang dikirim kepada presiden, tanggal 21 Desember 2012 lalu. Surat yang ditujukan ke Presiden SBY tersebut terdiri dari dua, yakni nomor 106/Kom.I/MP.II/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 perihal penyampaian hasil pembahasan dana optimalisasi Kemhan/TNI TA.2012 dan No. 107/Kom.I/ MP.II/XII/2012 tanggal 19 Desember 2012, perihal permohonan penyampaian hasil pembahasan dana optimalisasi Kemhan/TNI TA 2012 kepada presiden. Pada tanggal 5 September 2012, Komisi I DPR telah melaksanakan Raker dengan Menhan, Panglima TNI, dan Menkeu untuk membahas surat Dirjen Anggaran Kemenkeu mengenai pemberian tanda bintang terhadap anggaran pemanfaatan dana optimalisasi Kemhan/TNI TA 2012. Keputusan rapat tersebut telah disampaikan ke Menkeu melalui surat pimpinan DPR No. AG/08714/DPR RI/ 2012 tanggal 19 September. Dalam surat itu, Komisi I berpendapat jika pemberian tanda bintang dilakukan dengan cara sepihak, tanpa disertai pembahasan terlebih dahulu dengan DPR. Lantaran Menkeu tidak mencabut tanda bintang tersebut, maka Komisi I DPR menggelar Raker dengan Menhan, Panglima TNI,
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
59
NASIONAL Menkeu, Seskab, dan Ketua BPKP pada tanggal 6 dan 10 Desember 2012. Dalam rapat itu, Menkeu mengaku, pemberian tanda bintang dilakukan karena surat dari Seskab Dipo Alam yang ditujukan kepada Menhan dan Menkeu. Nah! Selain itu, dalam rapat tersebut juga dijelaskan jika Seskab menugaskan Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan pre audit terhadap dana optimalisasi Kemhan TA 2012 sebesar Rp678 Miliar. Kemudian tanggal 22 Juli 2002, Seskab menyampaikan pernyataan di media massa tentang adanya kongkalikong dalam penyusunan anggaran kementerian/lembaga dengan DPR. Komisi I DPR berpandangan bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap sejumlah UU yakni UU No 4 Tahun 2012 tentang perubahan atas UU No 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012, UU no. 27 Tahun 2009 tentang MD3, UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Keppres No 103 Tahun 2001 tentang Lembaga Negara Non Departemen. “Sehubungan dengan hal tersebut, pimpinan DPR meneruskan surat Pimpinan Komisi I DPR dimaksud kepada presiden, menindaklanjuti sesuai dengan mekanisme dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Priyo. Tapi, bagi Srikandi Senayan, Lily Wahid (Anggota Komisi I dari Fraksi PKB), sikap itu tidak cukup. Ia memilih melaporkan Dipo atas dugaan penyelewengan kewenangan ke Bareskrim Mabes Polri, Jumat (21/12). Lily datang bersama beberapa
kuasa hukumnya. Dia secara pribadi melaporkan Dipo karena melakukan pemblokiran anggaran untuk Kementerian Pertahanan. Anggaran sebesar Rp678 miliar tersebut rencananya digunakan untuk dana optimalisasi nonpendidikan. Namun, diblokir Dipo dengan surat yang diajukan ke Menteri Keuangan. Pelaporan ini dilakukan karena, menurut Lily, Dipo Alam melanggar pasal 41 KUHP tentang pelanggaran kewenangan dan memaksakan kewenangan pada orang lain. “Karena itu, kita laporkan ke Bareskrim Mabes Polri, pelanggaran kewenangan, dia melanggar pasal 41 KUHP yaitu melanggar kewenangannya dan memaksakan kewenangan pada orang lain,” katanya di Bareskrim Mabes Polri. Kata Lily, Dipo tidak memiliki hak untuk mengeksekusi masalah penganggaran seperti ini. Jabatan Sekertaris Kabinet memang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden nomor 82/2010 dan dalam Peraturan itu tidak ada satu pasal pun yang mengatakan jika Sekretaris Kabinet punya kewenangan untuk mencampuri urusan kabinet. “Ini masalah ketatanegaraan yang serius. Dia tidak punya hak eksekusi, karena dia dibentuk hanya dengan Perpres 82 tahun 2010, tidak ada satu pasal dalam Perpres itu untuk memberikan kewenangan kepada Dipo Alam mencampuri kinerja kabinet,” ungkapnya. Dikatakan Lily, akibat pemblokiran yang dilakukan Dipo, anggaran yang seharusnya bisa digunakan untuk pencapaian minimum esensial forces yang harusnya disegerakan, kini terhambat.
Lily Wahid (Anggota Komisi I dari Fraksi PKB)
60 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
Dia juga mengatakan, apa yang dilakukan Dipo bisa berakibat sabotase terhadap negara. Karena apa yang dikerjakan Dipo, menurut Lily, sama dengan memblokir dan itu adalah suatu kewenangan yang jauh dari kewenangan yang dia miliki. “Selain itu, implikasinya banyak, karena (anggaran) itu digunakan untuk beli alat selam, dsb, yang kita tahu pertahanan kita kalau boleh dibilang ya prihatin dengan peralatannya. Karena itu, Komisi I membantu supaya mereka bisa mencapai minimum esensial forcesnya itu secepat mungkin, seperti yang dikehendaki presiden,” ujar Lily. Dalam laporan itu, lanjut Lily juga disertakan Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo. “Ya keduanya. Kita laporkan Dipo dan kedua, Menteri Keuangan, karena dia berdasarkan surat dari Dipo Alam itu yang memblokir anggaran Kemenhan, sebesar Rp678 miliar, itu yang kita laporan. Ini ada kaitannya dengan apa yang kita laporkan,” jelasnya. Bukan Dipo kalau tidak bisa berkelit. Sekretaris Kabinet ini membantah memerintahkan Menteri Keuangan untuk memblokir anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp678 miliar. “Apakah Seskab yang memerintahkan pembintangan atau memblokir, itu sama sekali tidak benar,” kata Dipo di Gedung DPR RI, Jakarta. Dalam pertemuan dengan Anggota Dewan Komisi I dan Kementerian Pertahanan itu Dipo mengaku tidak pernah meminta secara tertulis kepada Menteri Keuangan ataupun Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk membintangi anggaran bagi Kemhan. “Semuanya bersifat rahasia, karena saya masih menggunakan asas praduga tak bersalah, saya juga tidak pernah menulis ekspilit diblokir, karena itu bukan kekuasaan saya,” ujar Dipo. Nah? Inilah yang namanya mafia, sulit dijebak karena semua sudah diatur untuk mengkadali hukum. Bukankah begitu? Waallahu’alam bishshawab. (mokhammad kaiyis dari berbagai sumber)
LAPORAN UTAMA
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
61
ORMAS
Enam Jurus Hadapi
Wahabi
AWAS WAHABI: Halaqah Nasional Kiai Pondok Pesantren Ahlussunnah Wal Jama’ah, di Pondok Pesantren Al Falah Kabupaten Bandung, mengingatkan bahaya sekte Wahabi. Mereka membuat buku panduan untuk mengantisipasinya. Tampak Menteri Agama RI H. Suryadharma Ali dalam cara tersebut.
T
ujuan utama Halaqah Nasional para kiai pondok pesantren yang berlangsung di Nagreg Kabupaten Bandung, 14-15 Desember 2012, adalah untuk membahas radikalisme gerakan Wahabi yang mengklaim sebagai satu-satunya aliran puritan dalam Islam hingga ia mengkafirkan aliran-aliran lain kecuali Wahabi. Nahdlatul Ulama dicap Wahabi sebagai aliran sesat. Apa yang mengkhawatirkan atau membahayakan dari radikalisme Wahabi ini? Dan bagaimana para kiai harus bersikap? Itulah pertanyaan paling penting yang selaras dengan tujuan yang hendak dicapai dalam halaqah ini. Untuk membahas pertanyaan tersebut digelar satu sesi khusus dengan tema “Salaf, Salafi, dan Salafiyah dalam Perspektif Aswaja. Para pembahas dalam sesi khusus ini adalah Prof Dr Muhammad Baharun, KH As’ad Said Ali dan KH Masdar F Mas’udi. Wahabi merupakan sempalan dari aliran Kharaj atau Khawarij yang muncul pertama kali pada masa Khalifah Ali.
62 DUMAS
Menurut Ketua Komisi Hukum MUI Pusat, Prof Baharun, kelompok ini telah melancarkan perlawanan terhadap jamaah Islam, bahkan dengan mengkafirkan Khalifah Ali dan mayoritas umat Islam yang bersama Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Lebih lanjut, dosen pasca-sarjana dan direktur Program Kader Ulama IAII Ibrahimy Situbondo, Jawa Timur, ini memaparkan bahwa radikalisme Wahabi yang paling membahayakan adalah upaya mereka menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW sesuai hasrat ideologi dan afiliasi politik mereka sendiri. Konyolnya lagi, karakter gerakan mereka sangat narsis, kaku, dan arogan sehingga sulit sekali untuk diajak kompromi. Jika pada awalnya Wahabi bangkit untuk untuk meruntuhkan pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah, dalam perkembangannya sekarang, Wahabi bergerak dengan tujuan meruntuhkan aliranaliran paham lain dan jika perlu juga meruntuhkan pemerintahan yang
EDISI XX JANUARI 2013
mereka sebut sebagai thoghut termasuk pemerintahan Republik Indonesia. Di sinilah letak bahaya pengaruh Wahabi. Strategi Hadapi Wahabi Sementara itu, Wakil Ketua Umum PBNU, KH As’ad Said Ali, mensinyalir bahwa gerakan radikalisme Wahabi secara nyata memang sangat mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Kiai As’ad, gerakan Wahabi ini selain membid’ahkan amaliyah warga nahdliyyin (NU), juga berusaha sekuat tenaga merebut posisi-posisi strategis di tengah kehidupan masyarakat, bahkan di jajaran eksekutif, legsislatif, dan yudikatif. Lebih lanjut dikatakan Kiai As’ad, gerakan Wahabi harus dihadapi dengan strategi, di tengah kehidupan masyarakat kita jangan memberi peluang kepada penganut Wahabi sebagai pemimpin, dan dalam kehidupan negara, diimbau agar dilakukan screening yang ketat sehingga penganut Wahabi tidak mengobok-obok pemerintahan. Singkat
ORMAS kata, gerakan Wahabi yang sudah terlanjur berkembang ini harus dibendung, karena mereka tidak bersedia untuk diajak berdialog dan berkompromi. Dalam praktiknya, implementasi strategi ini perlu didukung oleh langkah-langkah lain hingga dapat dioptimalkan. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As’ad Said Ali meminta kepada segenap pengurus dan warga NU untuk mewaspadai gerakan Wahabi di lingkungan masingmasing. Kiai As’ad menengarai, saat ini gerakan Wahabi sudah cukup jauh menyusup ke tengah masyarakat, dan bahkan telah masuk ke jajaran pemerintahan, sehingga pemerintah tampak tidak berdaya menghadapinya. Taktik Pengelabuan Dalam menghadapi gerakan Wahabi, Prof Baharun mengingatkan agar kita bersikap jeli dan hati-hati karena mereka menggunakan taktik pengelabuan untuk mengecoh agar masyarakat mau menerima mereka dalam pergaulan. Taktik tersebut, yakni mereka mengaku sebagai penganut ahlus sunnah wal jamaah (aswaja) dan mengaku mengikuti Madzhab Empat, tetapi setelah mereka kita terima,
mereka membelokkan umat kepada ajaran-ajaran Wahabi. Warga nahdliyin hingga saat ini telah berupaya menangkal radikalisme Wahabi dengan cara mereka sendirisendiri, namun upaya itu tak sebanding dengan gencarnya gerakan mereka. Mereka sudah lama melakukan kaderisasi, pembukaan yayasan, pembentukan opini via berbagai media massa, media online, media cetak, radio, TV dan penyebaran kader di pemerintahan dan parpol. Mereka meluaskan pengaruh pada masyarakat. Sementara resistensi umat mayoritas terhadap agresivitas mereka ini belum cukup memadai. Bahkan yang memprihatinkan adalah beberapa masjid NU sudah dikuasai, sehingga hilanglah karakteristik ke-NU-an yang selama ini dipertahankan. Enam Jurus Dalam kondisi objektif seperti ini, menurut Prof Baharun, sulit sekali bila kita mau berupaya untuk merajut ukhuwwah dengan mereka. Karena dalam kenyataannya pengaruh ‘radikal’ mereka kini sudah sangat sistemik di tengah masyarakat, hingga timbul kekawatiran. Radikalisme Wahabi yang
KREATIF: Ada ada saja. Kalau Anda buka ummatipress, Anda akan mendapati berbagai virus antiwahabi. Katanya, bagi yang baru mengalami gejala ringan, insya-Allah m u d a h menyembuhkannya. Cukup rajin membaca artikel yang ada di UmmatiPress, virus Wahabi akan terblokir dan sirna.
jelas sekarang ini telah merusak soliditas persaudaraan di tengah umat dan lebih jauh menampilkan potensi ancaman terhadap kelangsungan NKRI. Oleh karena itu, untuk menghentikan gerakan radikalisme Wahabi diperlukan enam jurus: Pertama, harus ada respons terhadap buku-buku dan ceramah yang mereka terbitkan untuk meluruskan segala upaya tahrif dan takfir. Jaringan para penerbit Aswaja harus lebih solid dalam melakukan radd (bantahan) terhadap manuver mereka ini, karena mereka memiliki akses luas dan sumbersumber finansial yang besar untuk mengancam eksistensi Aswaja. Kedua, membangun jaringan (networking) yang lebih luas untuk mengembangkan pengaruh Aswaja dalam rangka revivalisme Aswaja di tengah generasi muda yang kini sebagian mulai merasa goyah terkena virus aliran sesat dan menyesatkan itu. Ketiga, mewaspadai adanya konspirasi anti Pancasila dan NKRI yang berbungkus agama, sehingga mempengaruhi sebagian umat, terutama remaja dan mahasiswa yang dapat ditunggangi untuk kepentingan politik praktis mereka. Kepentingan asing juga ikut berpengaruh dalam aktivisme ini. Keempat, semua ponpes se-Indonesia - melalui RMI - menerapkan kurikulum Aswaja, yang harus diajarkan sejak dini kepada para santri. Pemahaman Aswaja tidak dibatasi pada kajian furu’ (perkara-perkara insidental) dalam syari’ah, namun juga hendaknya dimulai dari telaah ushul (pokok-pokok yang prinsipal) dalam ‘aqidah. Kelima, NU harus mengusulkan agar manhaj Aswaja yang sudah berakar diamalkan oleh umat NU, Muhammadiyah, Tarbiyah Islamiyah, Mathla’ul Anwar, Persis, Rabithah ‘Alawiyah, dan Al-Irsyad. Alangkah baiknya bila manhaj ini dikukuhkan pemerintah sebagai manhaj (faham) resmi negara. Keenam, ukhuwwah yang sejati dan sungguh-sungguh harus dimulai secara internal antar kalangan nahdliyyin dan intra antara ormas Islam yang ada dalam koridar Aswaja. shoelhi
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
63
64 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
LAPORAN UTAMA
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
65
LAPORAN KHUSUS
KORBAN DAHLAN Dahlan pun KORBAN Gonjang ganjing ‘politik’ BUMN. Kebijakan Meneg BUMN Dahlan Iskan membawa korban. Tidak sedikit politisi babak belur. Dahlan pun dicap menteri paling urakan, paling ngawur. Tapi ada juga yang meyakini dia pun korban dari kebijakan yang tak kalah kacau?
S
emakin tinggi jabatan seseorang, semakin besar pengaruh dan risikonya. Ketika masih memegang perusahaan media, Jawa Pos Grup, dampak kebijakan dan maneuver Dahlan Iskan, tidak sehebat ini, maksimal hanya bikin pusing karyawannya saja. Namun setelah menjadi pejabat publik, Direktur Utama PLN, dampaknya kian luas. Apalagi setelah ditempatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Meneg BUMN yang menaungi sekitar 141 perusahaan besar milik negara. Masih ingat kita, saat Dahlan masih menjadi kandidat Dirut PLN, penolakan keras datang dari (salah satunya) Serikat Pekerja PLN. Alasannya, Dahlan bukan orang karir PLN dan kurang mengerti teknis setrum menyetrum. Juga gaya kepemimpinannya selama di Jawa Pos Grup yang dikenal ‘one man show. Belum lagi kecurigaan lainnya, seperti memiliki sebuah perusahaan PLTD di Kalimantan Timur. Bisa ditebak, begitu dilantik, Dahlan melakukan perombakan pada struktur pejabat PLN, tak mengakui keberadaan Ketua SP terpilih, dan lain sebagainya. Mulailah korban-korban Dahlan berjatuhan. Semangat positif yang tersirat, ia ingin merombak gaya PLN, dari perusahaan berpelayanan buruk, menjadi perusahaan sehat berpela-yanan prima, anti suap. Bagus! Kebijakan Dahlan di PLN selanjutnya memang cukup mencengangkan dan mengagumkan. Antara lain, April 2010, PLN mencanangkan Indonesia bebas byar pet pada 30 Juni 2010. Tak tanggungtanggung, 27 Oktober 2010, PLN menca-
66 DUMAS
nangkan gerakan sehari sejuta sambungan listrik. Kemudian April 2011, Dahlan terbang ke Iran mencari gas. Alasannya, jajaran Direksi PLN jengkel, tak pernah kebagian gas domestik. Pada Mei 2011, Dahlan menetapkan bulan puasa untuk perjalanan dinas. Luar biasa! Namun, belakangan kontra produktif. Kebijakan Dahlan yang populis dan pro rakyat serta mengesankan profesionalisme itu — dari sisi keuangan — berdasarkan audit BPK harus dibayar dengan super mahal, Rp 37,6 triliun lebih. BPK menegaskan, terjadi pembi-aran ketidakefisienan di PLN selama 20092010. Nilainya gila-gilaan, Rp 37,6 triliun. Hebatnya lagi, disodori angka itu, Dahlan malah bilang kurang besar. Mestinya kerugian yang terjadi jauh lebih besar. Lho? Apapun, bola panas yang dibesut BPK mulai menggelinding, dan membakar pihakpihak yang dilalui. ‘Bara api’ ini bisa membakar Dahlan Iskan. Jika tidak hati-hati, lelaki asal Magetan ini benar-benar gosong sendiri. (Baca Dahlan: Saya Ikhlas Dipenjara). Bagi insan pers, khususnya Jawa Timur, yang mengenal sepak terjang Dahlan Iskan (pernah menjadi Ketua PWI Jatim), pengusaha media yang ‘gila kerja’, yang selalu bepikir efektif, efisien, untung bukan buntung, tentu terpera-ngah dengan kerugian itu. Setengah tak percaya. Karena pemborosan, itu bukan watak Dahlan. Dia sangat efisien kalau
EDISI XX JANUARI 2013
tidak dibilang pelit. Pun ketika mengendalikan perusahaan percetak-an dan media, juga Perusahaan BUMD Jawa Timur yang dipercayakan kepadanya (PT Panca Wirausaha) ia dikenal ‘pelit’ terhadap lingkungan, termasuk dalam melaksanakan program CSR (corporate social responsibility). Ini juga bisa dilihat dalam catatan Dahlan Iskan di blogspotnya yang dikutip berbagai media online. Misalnya bagaimana dirinya melakukan efisiensi terhadap pengadaan travo, dari yang
LAPORAN KHUSUS semula pengadaannya ditenderkan melalui perusahaan suplaier, diubah peserta tendernya harus langsung pabrikan travo. Sehingga PLN efisien uang negara cukup besar. Lucunya, ada fakta dan pengakuan, termasuk dari Dahlan serta jajaran Direksi PLN, yang mengatakan bahwa inefisien Rp 37,6 triliun itu memang benar terjadi. Bahkan, menurut Dahlan, bila BPK mau menghitung dengan benar, maka inefisiensinya bisa mencapai Rp100 triliun. Laporan BPK itu tentu saja membuat mata anggota DPR terbelalak. Betapa tidak? Kasus bobolnya Bank Century (Rp6,7 triliun saja) sudah menggegerkan jagad Indonesia, apalagi sampai Rp37,6 triliun. Tidak heran kalau DPR meradang, polemik mulai menghiasi koran. Arahnya, memanggil Dahlan Iskan untuk dilakukan klarifikasi. Namun bukan Dahlan Iskan kalau mengikuti arus Senayan. Maka meski sudah dipanggil beberapa kali, Dahlan pilih mangkir. Disengaja atau tidak, — apa merasa direcoki — maka Dahlan Iskan mengeluarkan bola panas baru, yang ditujukan langsung pada lawannya, DPR RI. Bola panas itu berupa ‘tudingan’ bahwa “anggota DPR banyak yang minta jatah pada BUMN”. Dahlan emoh disebut bola panas itu sebagai pengalihan isu. Ada kisahnya tersendiri. Ini berawal dari kebijakan SE (Surat Edaran) Seskab, Dipo Alam Nomor 542, tentang Pengawalan APBN 2013-2014 demi mencegah praktik kongkalikong. Dahlan tampaknya kelewat semangat menyambut SE tersebut. Konon, ia sampai melayangkan pesan singkat (SMS - short massage sistem) kepada Seskab. Isinya? Tentu seputar kongkalikong itu. Lucunya, SMS itu sampai ke wartawan. Dahlan pun dibuat kaget, karena wartawan menanyakan soal isi SMS yang dikirimkan kepada Seskab Dipo Alam terkait dengan anjuran menghindari kongkalikong dengan oknum anggota DPR. Ditanya soal detail SMS-nya, Dahlan menjawab bahwa pesan singkatnya kepada Sekretaris Kabinet Dipo Alam tidak patut untuk dipublikasikan kepada
siapa pun. “Itu SMS kepada atasan sehingga tidak bisa dibuka-buka,” tutur Dahlan seusai menghadiri Seminar Pendidikan Nasional di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin (29/10). Padahal, sebelumnya kepada‘ wartawan, Dipo memang menuturkan, Dahlan telah mengirimkan pesan singkat kepadanya pekan lalu agar seluruh menteri KIB II dan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian mengindahkan Surat Edaran Nomor 542. “Iya beliau SMS ke saya agar baik menteri, lembaga terkait, maupun pimpinan pemerintah non kementerian dapat mengindahkan surat edaran tersebut,” tutur Dipo. Dahlan Iskan pun meneruskan isi SE ke seluruh jajaran BUMN. Nyatanya, kata dia, pasca keluarnya surat itu, Dahlan melaporkan masih ada oknum DPR yang meminta jatah ke BUMN. Sehingga, Dipo meluruskan bahwa surat edaran yang dikeluarkannya bukan atas dasar permintaan Dahlan, karena surat edaran itu sudah ada sebelum Dahlan mengaku ada oknum DPR meminta jatah. ‘Kemudi’ Dipo Alam berbelok. Dahlan menjadi ‘pemain’ tunggal. Ketika ditanya wartawan, apa tujuan mengungkap ada anggota DPR yang meminta jatah ke BUMN, Dahlan menjawab santai. “Saya tidak mengungkapkan itu. Coba telusuri lagi, awalnya siapa yang membuka. Saya buat laporan ke Presiden, Beliau bilang
BUMN-BUMN jangan kongkalikong dengan DPR. Saya bilang ke beliau bahwa praktik-praktik itu masih terjadi. Saya buat laporan diserahkan ke Pak Dipo. Bahwa kemudian teman-teman media tahu, ya, saya tidak mengerti,” ujar Dahlan, Senin akhir Oktober, di studio KompasTV, Jakarta. Dahlan menyatakan, tak akan mempersoalkan jika disebut hanya melakukan pencitraan. Meskipun didesak banyak pihak, Dahlan menegaskan, dirinya tidak merasa terpojok. “Enggak. Enggak sama sekali, buat apa merasa terpojok,” katanya lagi. Ia berharap, surat edaran yang dibuatnya dan diedarkan ke seluruh BUMN bisa menjadi senjata para direksi BUMN untuk menolak ajakan kongkalikong oknum anggota DPR. Surat edaran itu merujuk instruksi Presiden dan surat edaran Sekretaris Kabinet Dipo Alam tentang mencegah praktik kongkalikong BUMN dengan DPR. “Harapan saya sederhana supaya teman-teman BUMN menggunakan surat itu untuk menolak intervensi dan kongkalikong. Itu saja. Supaya teman-teman punya senjata,” jelasnya. Padahal, senjata yang ditaruh sembarangan, dimainkan sembarangan itu, bisa makan tuan. Dahlan juga mengungkapkan, ada sejumlah modus oknum anggota DPR dalam meminta “jatah” pada BUMN.
PAMER MOBIL: Dahlan sepertinya sedang diingatkan-Nya agar lebih hati-hati dan ikhlas.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
67
LAPORAN KHUSUS Modus-modus itu, di antaranya, meminta jatah uang, meminta proyek, meminta fasilitas, hingga menitipkan sanak saudaranya masuk menjadi pegawai BUMN. SENJATA MAKAN TUAN Benar, moncong senjata Dahlan justru mengarah kepada dirinya. Semakin keras ia menembak, semakin tumbang dibuatnya. Dahlan bisa salah terka, karena alam hukum, alam politik di negeri ini penuh permainan. Dia tak cukup bermodalkan ikhlas masuk penjara. Lihat saja, anggota DPR kebakaran jenggot. Dahlan Iskan dianggap bikin gaduh, cari perkara, carmuk (cari muka), caper (cari perhatian). Ketua DPP Partai Amanat Nasional, Viva Yoga Mauladi, meminta agar Presiden SBY menertibkan para menterinya yang kerap membuat gaduh. Langkah tegasnya diperlukan agar citra presiden tidak ikut terpuruk akibat sikap para pembantunya yang tidak fokus bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Viva juga menilai, pernyataan Dipo Alam, terkait adanya praktik kongkalikong di kementrian untuk memark up APBN, adalah mengulangi kesalahan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Keduanya memilih melempar rumor adanya kongkalikong menguras APBN, namun tidak membawa ke penegak hukum. Akhirnya, pernyataan keduanya dinilai hanya menciptakan kegaduhan politik. “Sebagai pejabat negara, seharusnya concern dengan penegakan hukum. Bila ada dugaan korupsi atau pemerasan, maka segera dilaporkan ke polisi atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tapi ini dilempar ke publik sehingga ramai,” kata Wakil Ketua Fraksi PAN itu. Viva mencatat, Dipo selama ini banyak membuat rumor politik yang tidak produktif untuk meningkatkan kinerja pemerintah. “Banyak dugaan bahwa Pak Dipo diberi tugas Presiden memainkan rumor politik di luar Istana agar hal-hal yang berkaitan dengan istana dan presiden tidak tersentuh, ini tidak boleh dibiarkan,” ujar Viva. Seperti kita tahu, Dipo melempar isu ke publik, layaknya Dahlan Iskan. Dipo mengaku menerima banyak laporan
68 DUMAS
dari pegawai negeri sipil di kementerian terkait praktik kongkalikong untuk menguras APBN. Dipo menyebut ada partai politik koalisi pemerintah yang menyusupkan kadernya di suatu kementerian. Kader yang mendapat jabatan struktural hingga staf khusus menteri itu, bertugas mengatur berbagai proyek dengan dana APBN untuk kepentingan partai. Selain itu, Dipo menyebut ada ketua fraksi di DPR yang bertugas menciptakan program serta mengamankan alokasi anggaran yang sudah digelembungkan agar disetujui DPR. Dipo juga menyebut ada menteri yang melindungi pejabat korup. Menurut Dipo, laporan yang masuk disertai bukti-bukti. Tak disebutkan apakah sudah ada klarifikasi terkait bukti-bukti itu. Namun, Dipo tak mau menyebut nama parpol, nama-nama kader parpol, nama kementerian, serta proyek yang dimaksud. Tetapi, setelah ramai, tiga kementerian yang dilaporkan Dipo pun muncul, ialah Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Perdagangan. Pertanyaan yang terus menggelayut adalah, kenapa Dipo Alam membocorkan SMS Dahlan Iskan ke wartawan? Apakah untuk menciptakan isu di DPR yang memang peka, agar istana bisa bekerja dengan tenang, seperti yang disinyalir oleh Viva Yoga? Ataukah agar
Dahlan Iskan yang sedang direcoki anggota DPR tentang inefisiensi PLN semakin berbenturan dengan DPR? Atau ada konspirasi lain di Istana untuk ‘mengerjain’ Dahlan Iskan yang nota bene anggota Kabinet yang banyak tingkah di mata rakyat? Nah! Kalau kemungkinan kedua atau ke tiga, maka di sini Dahlan Iskan diperalat untuk dikorbankan. Walhasil, bola panas anggota DPR minta jatah ke BUMN’ semakin liar. Dahlan sendiri yang terlalu ‘lugu’ dalam politik tampak kewalahan. Tokoh-tokoh nasional pun ikut berkomentar, pun pimpinan DPR RI. Intinya meminta Dahlan Iskan tidak hanya ngomong di media saja, melainkan menyebut nama, lalu membawa ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau ke Badan Kehormatan (BK) DPR RI. Dan benar, ia benar-benar terpancing. Dahlan kepada pers mengatakan, dirinya siap memenuhi panggilan DPR RI untuk menjelaskan dan membuka BUMN mana saja yang dijadikan ‘sapi perah’ oknum anggota dewan, termasuk nama anggota DPR itu sendiri. “Kalau diminta oleh DPR, akan saya lakukan. Semuanya tergantung permintaan DPR,” ujarnya saat itu. Orang yang melek politik semakin kaget dengan gaya Dahlan. Ia dianggap tidak menyelesaikan masalah, malah bikin masalah. Mulailah tudingan minor
JANGAN ADA PENCITRAAN: Dahlan harus menghindari upaya pencitraan, apalagi sampai dibesut tim khusus.Pencitraan tidak pernah memberikan solusi terbaik.
EDISI XX JANUARI 2013
LAPORAN KHUSUS terhadap Dahlan bermunculan. Ada yang menyebut mengalihkan isu jebloknya PLN, mencari sensasi, menciptakan pencitraan demi agenda Pilpres 2014. Sebuah kecurigaan yang lumrah, sebab setelah itu namanya kian melejit. Seperti diketahui, manuver Dahlan saat menjabat Dirut PLN dan Meneg BUMN cukup membuat dia makin populer. Ditambah lagi kepiawaiannya menulis dengan angle yang layak baca. Walhasil, salah satu hasil survei tentang calon presiden Indonesia 2014, menyebut namanya sebagai kandidat Capres, sebagaimana disampaikan Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardhi, Lembaga Survei Indonesia (LSI), di Jakarta. Survei yang dilakukan pada JanuariMei 2012 itu menggali opinion leader dari para responden tingkat atas. Mereka terdiri dari lulusan S-3 dari berbagai latar belakang, pemimpin redaksi media massa, pengusaha nasional, dan purnawirawan jenderal. Mereka menilai, 24 nama tokoh dengan lima kriteria utama, yaitu bisa dipercaya, tidak pernah terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), tidak pernah melakukan tindakan kriminal, mampu memimpin negara serta pemerintahan, dan berdiri di atas semua kelompok. Dari 24 nama yang dinilai, hanya 18 tokoh yang lulus uji kualitas personal. Lima nama di antaranya memperoleh nilai di atas 70 dari rentang nilai antara 0 sampai 100. Mereka adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD (nilai 79); mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (77); Menteri BUMN Dahlan Iskan (76); mantan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (72); dan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Hidayat Nur Wahid (71). Beberapa tokoh populer justru dinilai memiliki kualitas personal lebih rendah, seperti Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri (68), Hatta Rajasa (66), dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (61). Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak masuk dalam daftar 18 tokoh yang lolos uji. “Mungkin juga dia melakukan pencitraan karena dia sudah punya
agenda politik,” ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo, Kamis (25/10/2012), di kompleks Parlemen, Senayan. JALAN DAHLAN MAKIN TERJAL Dahlan Iskan sebenarnya sudah dua kali dipanggil Komisi VII bidang energi terkait surat edaran tersebut dan soal temuan BPK atas inefisiensi PLN yang diduga merugikan negara sampai Rp 36,7 triliun. Namun, Dahlan tidak memenuhi panggilan DPR dengan berbagai alasan. Mulai mengunjungi petani, turba ke perusahaan BUMN hingga dipanggil SBY. Menurut Tjahjo, keengganan Dahlan memenuhi undangan DPR merupakan salah satu upaya pencitraan. Bahkan, ia menilai, hal itu terkait dengan mulai disebutnya Dahlan sebagai salah satu tokoh yang berpeluang maju pada Pemilihan Presiden 2014. “Saya kira wajar kalau pembantu Presiden melakukan pencitraan karena dia tidak mau kalah dengan presidennya. PDI-P tidak akan terganggu, silakan mereka bermanu-
“Nama-nama itu harus diklarifikasi oleh BK (Badan Kehormatan) DPR, kalau benar, ya diproses hukum. Tapi kalau tidak benar ya direhabilitasi,” kata Ketua Umum ISNU itu. ver,” kata Tjahjo sedikit geram. Sementara anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Ali Masykur Musa, menuding Menteri BUMN Dahlan Iskan sengaja memanfaatkan jalur politis daripada hukum, terkait dugaan pemerasan oleh oknum anggota DPR. “Apalagi menjelang pemilu, jadi semua pada nyari panggung,” ujarnya di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (9/11/ 2012). Menurut dia, mendapatkan apresiasi atas pencitraan adalah sah. Inilah yang harus dicermati Dahlan. Ia menjelaskan, tidak ada yang melarang orang, termasuk Dahlan, mencari panggung menjelang pemilu. Pasalnya, Indonesia adalah negara
demokratis yang terbuka atas tindakan warganya. Asal, tindakan itu tidak menyalahi hukum. Dan ketulusan serta keikhlasan tidak bisa dibangtun melalui pencitraan. Ia tumbuh dari hati nurani, bukan dari tim sukses. Karena itu, menurut Ali Masykur, data yang disodorkan Dahlan seharusnya diserahkan kepada aparat penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau kepolisian. “Namanama itu harus diklarifikasi oleh BK (Badan Kehormatan) DPR, kalau benar, ya diproses hukum. Tapi kalau tidak benar ya direhabilitasi,” kata Ketua Umum ISNU itu. Menurut dia, logika eksekutif dan legislative, memang saling bertolak belakang. Jika hal itu tetap dilanjutkan, antara Dahlan dan Dewan, tidak akan menemui titik temu. Pasalnya, kedua belah pihak mengusung kepentingannya sendiri-sendiri. Justru di sini rakyat dirugikan. Ya! Akhirnya Dahlan mendatangi undangan BK DPR RI menyerahkan nama-nama oknum anggota dewan yang dikatakan ‘memeras BUMN’. Dari 10-15 nama yang dikatakan Dahlan, yang disetorkan hanya dua nama ditambah lagi enam nama. Konon jumlahnya 10 nama, namun satu nama berada pada dua kasus pemerasan, dan satu nama lagi justru dipuji Dahlan karena sempat mencegah teman-temannya untuk meminta jatah ke PT Merpati. Setelah itu, Dahlan merivisi dua nama karena terbukti tidak terlibat, dan diganti dua nama lagi. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengkritik keras aksi Dahlan Iskan yang merevisi nama-nama anggota DPR yang diduga memeras BUMN. Revisi yang dilakukan Dahlan pun diduga keliru lantaran mencantumkan anggota Fraksi PAN, Muhammad Hatta. “PAN akan terus memantau perkembangan kasus ini. Namun, perlu diingat, sudah banyak korban yang tidak bersalah,” ucap Dradjad di Jakarta. Dradjad mencontohkan, anggota Fraksi PAN seperti M Ichlas El Qudsy yang dilaporkan Dahlan terkait dugaan pemerasan Direksi Merpati, itu salah
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
69
LAPORAN KHUSUS besar. Hal ini kemudian dibantah oleh politisi yang akrab dipanggil Micle itu. Belakangan, Dahlan menyatakan, bahwa Micle tak hadir pada pertemuan tersebut. Lho? Lalu dengan menyebut ksatria Dahlan mendatangi rumahnya untuk minta maaf. “Istri dan anak-anak saudara Micle selama berhari-hari menjadi terpidana di masyarakat karena divonis sebagai pemeras,” kata Dradjad. Demikian juga yang dialami oleh Andi Timo Pangerang dari Fraksi Partai Demokrat, dia tidak terlibat. Dradjad juga menjelaskan bahwa Hatta sama sekali tidak terlibat. “Muhammad Hatta, yang biasa dipanggil Charlie, tegas-tegas membantah tuduhan tersebut. Yang bersangkutan juga memberikan bukti berupa foto lengkap dengan tanggal, jam, dan menitnya. Isinya, pada waktu kejadian yang dituduhkan, yang bersangkutan sedang menjadi pembicara di sebuah kota di Jawa Tengah untuk acara sosialisasi Undang-Undang OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ucap Dradjad. Dradjad pun meminta agar Dahlan bersikap hati-hati. Pasalnya, Dahlan sudah menyebabkan luka psikologis terhadap Micle dan keluarganya. Ini
bukan hal ringan. Sebagai pemimpin ia harus berpikir jernih, bukan grusa-grusu, urakan dan ngawur. Jangan karena kebelet populer semua dihantam. “Karena itu, pejabat negara, siapa pun, sebaiknya jangan grusa-grusu. Lakukan cek dan ricek, jaga akurasi, dan jangan gila publisitas, karena Anda adalah pejabat negara. Efek tindakan Anda dirasakan oleh orang banyak,” imbuh Dradjad. Lebih lanjut, Dradjad menyarankan agar Dahlan menggunakan cara Menteri BUMN sebelumnya, Sugiharto, dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam mencegah praktik kongkalikong. “Mereka telah melakukan seperti yang Dahlan lakukan, tetapi tanpa political madness seperti ini. Percayalah, masih banyak anggota DPR yang idealis dan mendukung gerakan bersih-bersih seperti ini,” imbuh Dradjad. Jika ada oknum anggota DPR yang nakal, lanjutnya, maka patut dihukum. Tetapi, jangan merusak DPR secara institusi. “Seolah-olah semua anggota DPR dan politisi itu penjahat. Jangan lupa, saudara Dahlan bisa mendapat amanah di PLN dan kabinet juga karena proses politik yang melibatkan politisi,” kata Dradjad.
Ending dari isu dugaan pemerasan ini, adalah setelah BK mempertemukan oknum-oknum DPR yang dituduh memeras dengan direksi-direksi BUMN bersangkutan. Ternyata hasilnya disimpulkan tidak ada pemerasan. Dan 6 nama plus 2 nama sebelumnya, direha-bilitasi oleh BK DPR RI. Secara politis, serangan Dahlan bahwa “ada oknum DPR yang meminta jatah BUMN’ diterima oleh lembaga DPR RI, diproses, meski endingnya semua nama secara ‘diplomatis dan politis’ tidak terbukti memeras dan direhabilitasi. Namun DPR RI telah merespon dan menghormati Dahlan Iskan. Kini pertunjukkan lanjutan Dahlan vs DPR berikutnya adalah, secara etika, ganti Dahlan Iskan yang harus tahu diri merespon dan menghormati lembaga DPR RI. Artinya Dahlan harus bersedia menghadiri undangan DPR terkait temuan BPK soal inefisiensi PLN. Atau Dahlan menunggu takdir untuk dihadirkan secara paksa. Babak baru ini tak kalah seru! Siapa korban berikutnya? Kita tunggu, semua demi perbaikan bangsa. (Mokhammad Kaiyis dan Nuruddin, dari berbagai sumber)
TAK MASUK AKAL: Ritual kembang tujuh macam, demi keselamatan menandakan kita tak percaya Tuhan. Acara seperti ini mestinya dihindari.
70 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
LAPORAN KHUSUS
Giliran Dahlan Dibidik Angka 37,6 Triliun
SALING MEMUJI: Kedua tokoh ini sempat saling memuji. Tampak Dahlan (kiri) dan Jusuf Kalla (Kanan).
P
erang tanding Dahlan vs DPR semakin seru. Kali ini, Dahlan benar-benar sulit ngeles. Masalahnya terkait adanya potensi kerugian negara melalui PLN sebesar Rp 37,6 triliun. Bagaimana dan dari mana DPR memulainya? Pemicunya: Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk laporan keuangan tahun 2009 dan 2010 yang menunjukkan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tidak mampu menghemat biaya operasional. Dengan demikian, ada potensi kerugian negara sebesar Rp 37,6 triliun karena inefisiensi operasional PT PLN (Persero). Dan, saat itu, Dahlan Iskan sebagai Dirut PT PLN yang duduk pada 23 Desember 2009 hingga 16 Oktober 2010. Ia kemudian dituding sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas potensi kerugian tersebut. Isi laporan audit BPK, seperti yang direlease merdeka.com, BPK menilai PLN tidak dapat memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik sesuai dengan
volume dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan. BPK menemukan 8 unit pembangkit berbasis dual firing (bisa memakai gas atau BBM), sehingga harus dioperasikan dengan HSD yang lebih mahal dari gas. Akibatnya, PLN kehilangan kesempatan melakukan penghematan biaya bahan bakar sebesar Rp 17,9 triliun pada tahun 2009 dan Rp 19,7 triliun pada tahun 2010. Demikian ungkap BPK dalam laporannya. Hasil audit tersebut juga memberi gambaran ketidakefisienan PLN yang terjadi karena beberapa hal. Di antaranya, PLN terlambat mengupayakan pemenuhan gas untuk kebutuhan pembangkit dan beberapa pemasok tidak dapat memenuhi pasokan sebagaimana kontrak yang telah ditandatangani. Sementara itu, perjanjian jual beli gas antara pemasok gas dengan PLN, tidak mengatur sanksi bagi pemasok gas apabila realisasi pasokan gas tidak sesuai kontrak, begitu tulis BPK.
Tidak hanya PLN yang dinilai gagal. Kementerian ESDM dan BP Migas juga ikut andil dalam inefisiensi operasional PLN. Kementerian ESDM dan BP Migas belum optimal dalam menetapkan kebijakan dan mengupayakan pemenuhan gas bagi PLN dan PGN sebagai pemegang hak akses pipa transmisi South Sumatra West Java (SSJW) belum membangun booster compressor untuk meningkatkan kapasitas sistem sesuai dengan keputusan Rakor Menteri BUMN pada 16 Juli 2008 lalu. Dan juga PGN harus mengurangi pasokan gas untuk PLN Muara Tawar sesuai risalah yang disusun Direksi PGN atas rapat 19 Maret 2010 lalu, begitu BPK menutup hasil auditnya. DPR BALAS DENDAM? Angka Rp 37,6 triliun, adalah angka yang fantastis. Sepadan dengan 1/3 belanja modal APBN 2012. Maka prokontra DPR selaku lembaga negara yang mengawasi roda eksekutif pun
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 ‹
71
LAPORAN KHUSUS Dia menjelaskan panjang lebar adanya kesempatan untuk PLN melabersuara. Anggota Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha mengatakan, hasil mengenai inefisiensi yang dilakukan kukan penghematan dalam operasiotemuan tersebut belum bisa disebut PLN. Dahlan Iskan mengakui, hasil nalnya. “Kenyataannya begitu,” singtemuan atau audit Badan Pemeriksa katnya. PT. Perusahaan Listrik Negara sebagai kerugian negara. Untuk itu, Dahlan Iskan selaku Dirut Keuangan yang menyebutkan adanya (Persero) tidak merasa bersalah atas PLN pada saat itu, harus memverifikasi potensi kerugian negara sebesar Rp 37 laporan audit Badan Pemeriksa hasil temuan BPK kepada DPR. triliun lantaran inefisiensi operasional Keuangan (BPK) yang menyebutkan Menurutnya, itulah yang melatarbe- PLN. Dahlan juga menjelaskan, saat tidak efisiennya perusahaan dan lakangi Komisi VII mengundang Dahlan menjabat sebagai Dirut PLN, dia akhirnya mengakibatkan kerugian rapat. “Itu belum dikatakan kerugian terpaksa memutuskan menggunakan negara sekitar Rp 37 triliun. Direktur Utama PLN yang baru, Nur Negara, karena ini masih tahap verifikasi bahan bakar minyak (BBM) sebagai Pamudji beralasan, kerugian tersebut bahan baku pembangkit listrik. nantinya dari beliau,” ujarnya kepada Alasannya, pasokan gas sangat terba- dampak dari alokasi gas untuk pemwartawan di Jakarta. Menurut Satya, jika dari hasil audit tas. Dahlan menuturkan, saat menjabat bangkit listrik PLN yang tidak mengalir. BPK tersebut perlu dilanjutkan ke tahap sebagai Direktur Utama PLN, dia Akhirnya, PLN terpaksa masih mengaudit investigasi, maka itu bukan lagi memilih menggunakan BBM daripada gunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) domain DPR, melainkan domain BPK. mengambil risiko yang lebih besar, yang jauh lebih mahal dibanding meng“Jika dari hasil verifikasi tersebut yakni pemadaman di seluruh wilayah gunakan gas. “Nih loh kalimatnya. Hal tersebut dibutuhkan untuk audit investigasi, itu ibu kota. “Waktu itu, PLN (saya jadi Dirut) mengakibatkan PLN kehilangan kesemurusan BPK lagi, karena DPR hanya meminta verifikasi atas temuan itu,” tidak dapat gas. Pilihannya cuma dua, patan melakukan penghematan biaya saya mematikan listrik Jakarta, atau bahan bakar sebesar Rp 17 triliun 2009 tegasnya. Sementara Wakil Menteri ESDM, menggunakan BBM. Kalau mau listrik dan Rp 19,7 triliun pada 2010,” ujar Nur Rudi Rubiandini secara tegas mengaa- Jakarta dimatikan satu tahun, saya bisa Pamudji yang ditemui di Gedung DPR RI, kan bahwa hasil audit BPK yang saja. Ini bukan mati satu RT lho, ini Jakarta. Dia justru menuding Kementerian menyebutkan inefisiensi dalam tubuh setengah Jakarta,” jelasnya. Lho? Bahkan, Dahlan mengaku siap Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan PLN tidak serta merta disebut kerugian negara. Sebab, langkah tersebut dipakai bertanggung jawab atas keputusannya Pelaksana Usaha Kegiatan Hulu Minyak Dahlan Iskan pada saat darurat. “Dulu untuk menggunakan BBM yang diang- dan Gas Bumi (BP Migas) serta kan gasnya belum ngalir, jadi masih gap merugikan negara. Atas kebijakan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menggunakan BBM. Itu keputusan yang pernah dia buat itu, Dahlan berada di balik kerugian tersebut. Alasannya, gas yang merupakan mengaku ikhlas jika harus dipenjara operasional saat urgent,” katanya. bahan bakar alternatif pengganti Bahan Dahlan juga angkat bicara kerugian karena dianggap merugikan negara. “Karena BBM lebih mahal dari gas, Bakar Minyak (BBM) tidak dimanfaatkan PLN. Dia mengakui bahwa PLN mengterjadi inefisiensi triliunan rupiah. Kalau untuk pembangkit listrik. “Ya itu, karena alami kerugian yang sangat besar, jauh di atas temuan Badan Pemeriksa itu salah, saya harus berani menang- berbagai masalah kan. Ini laporannya Keuangan. Dahlan membela diri ketika gung risikonya, masuk penjara pun saya hanya ini, ini udah final. Jadi ini yang dituding sebagai orang yang paling jalani dengan seikhlas-ikhlasnya,” dipermasalahkan adalah 2009 - 2010,” tegasnya. bertanggungjawab atas inefisiensi PLN. katanya. Kerugian ini bisa terjadi karena tidak (Nurudidin berbagai sumber) Menurut Dahlan, kerugian tersebut sudah terjadi sejak lama dan menjadi Daftar Nama-nama Oknum Anggota DPR RI Yang Diserahkan warisan turun temurun. “Kurang Meneg BUMN Karena Diduga ‘Memeras Perusahaan BUMN’ besar (Rp 37 triliun), bisa lebih dari Rp 100 triliun. Itu (warisan) sejak I. Kasus dugaan pemerasan ke PT Merpati Air Lines (seorang diri): lama. Sejak zaman Majapahit,” ujar 1. Sumaryoto Anggota Komisi XI Fraksi PDI- Perjuangan Dahlan. Apakah ini berarti bila langkah II. Kasus dugaan pemerasan ke PT Merpati Airlines oleh beberapa anggota Komisi XI. efisiensi PT PLN (Persero) diterapkan 1. Zulkiflimansyah Wakil Ketua Komisi XI Fraksi PKS secara menyeluruh, akan mampu Wakil Ketua Komisi XI Fraksi Partai Demokrat 2. Achsanul Qosasi, meng-efisiensi uang Negara Rp100 3. Saidi Butar-butar Anggota Komisi XI Fraksi Demokrat Direhabilitasi triliun lebih? Logiskah? Kalau logis, 4. Linda Megawati Anggota Komisi XI Fraksi Demokrat Direhabilitasi berarti sejak 2011 hingga sekarang 5. I Gusti Agung Rai Wirajaya Anggota Komisi XI Fraksi PDIP Direhabilitasi dan tahun mendatang, PT PLN telah III. Kasus Dugaan pemerasan ke PT PAL dan PT Garam melakukan efisiensi, terutama de1. Idris Laena Anggota Komisi XI Fraksi Partai Golkar Direhabilitasi ngan mempergunakan BBG (Bahan Nama-nama yang tak terkait kasus di atas (Salah setor nama) Bakar Gas), karena bukankah PT PLN 1. Andi Timo Pangerang Anggota Komisi XI Fraksi Partai Demokrat Direvisi Dahlan saat ini juga masih di bawah 2. M Ikhlas Al Qudsi Anggota Komisi XI Fraksi PAN. Direvisi Dahlan tanggung-jawab Dahlan Iskan selaku 3. Muhammad Hatta Anggota Komisi XI Fraksi PAN Direhabilitasi Meneg BUMN?
72 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
LAPORAN KHUSUS
Harga Byar pet yang Super Mahal
B
egitu Dahlan menjabat Direktur Utama PLN, ia meluncurkan kebijakan populis; menghentikan kebiasaan listrik mengalami “byar pet”. Setelah itu, sejuta pelanggan baru dalam satu bulan. Ini jelas bukan perkara mudah. Minimnya pasokan bahan baku berupa energi primer seperti gas, batu bara, dan panas bumi menjadi hambatan. Dahlan tak mati langkah. Dua bulan setelah dilantik menjadi Direktur Utama PLN, ia menganggarkan penyewaan genset untuk enam propinsi sebesar Rp 2 triliun dengan kapasitas 700 megawatt. Penyewaan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi krisis listrik di JawaBali. Pria yang melakukan transplantasi hati di China ini menyewa genset dari negeri Tirai Bambu itu. Dia bilang biayanya lebih hemat. Harga sewa
genset dari Cina cuma Rp 1.700 per kwh, sedangkan genset dari dalam negeri Rp 2.200 per kwh. Hasilnya, pemadaman bergilir yang sempat menghantui Ibu kota tak lagi mengancam. Hanya saja, persoalannya tak sesederhana itu. Belakangan justru muncul isu tak sedap. Anggota Komisi VI DPR RI, Satya Widya Yudha mengungkapkan, pengadaan genset itu memakan anggaran Rp 4 triliun, bukan Rp 2 triliun. Disusul kemudian temuan BPK berupa inefisiensi Rp 37,6 triliun. Wow.. Inilah yang menurut Wakil Ketua Komisi VII, Effendi Simbolon, sebagai bagian krusial selama kepemimpinan Dahlan. “Mari kita telusuri dan kita cek satu per satu untuk memanggil supplier, rekanan, dan mantan menteri ESDM,” ujar Effendi kepada Sindo Weekly.
Dahlan sendiri siap buka-bukaan. Ia bahkan tidak merasa bersalah dengan temuan BPK itu. Menurut dia, dalam temuan BPK tersebut tidak disebutkan terdapat kerugian negara, namun BPK menyebut PLN tidak bisa menghemat. “Tidak ada kalimat yang menyalahkan PLN,” ujar Dahlan. “Bahkan, angka itu rasanya masih terlalu kecil. BPK seharusnya menemukan jauh lebih besar daripada itu.” Kok? Tak usah kaget. Lelaki kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini justru ingin menjelaskan bahwa ia telah sukses menekan angka inefisiensi lebih dari temuan BPK itu. Dia menyebut sejumlah proyek yang digarap, adalah untuk menekan inefisiensi yang jumlahnya jauh lebih dahsyat. “BPK tidak menemukan itu,” katanya. (Baca Dahlan: Saya Ikhlas Masuk Penjara)
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
73
LAPORAN KHUSUS Boleh jadi apa yang dibilang Dahlan bukan isapan jempol. Hanya saja, fakta berbicara lain. Dari sisi bisnis, kepemimpinan Dahlan nyatanya tak bisa menambah pundi-pundi perusahaan negara ini. Tengok saja laporan keuangan konsolidasi audited PLN per 31 Desember 2011. Laba bersih PLN hanya Rp 7,19 triliun pada 2011, tergerus 28,74% dari posisi tahun sebelumnya yang Rp 10,09 triliun. Pendapatan perseroan memang masih naik 28,11% ke Rp 208,02 triliun, tetapi bebannya naik lebih besar, persisnya 29,70% ke Rp 193,40 triliun. Dengan demikian, laba usahanya hanya naik 10,17% menjadi Rp14,62 triliun.
Bahkan, jika dilihat sejak 2009, ada tren penurunan. Sebab, laba bersih PLN pada 2009 masih Rp 10,35 triliun, lalu turun ke Rp 10,09 triliun per 2010, dan anjlok ke Rp 7,19 triliun per 2011. Kinerja PLN 2010–2011 lebih banyak di tangan Dahlan Iskan, karena posisinya sebagai Dirut PLN sejak 23 Desember 2009–1 November 2011. Bisa saja Dahlan berkilah PLN adalah perusahaan pelat merah yang tak melulu berorientasi bisnis. Untung atau rugi listrik harus terus menyala. Hanya saja, temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan inefisiensi di tubuh PLN mencapai Rp37 triliun dan proyek genset jelas sebagai masa-
PLN itu Perusahaan Tidak Rumit Berikut petikan wawancara dengan salah satu Guru Besar Fakultas Teknik UI ini : Bagaimana Anda menilai potensi pemborosan yang dilakukan Dahlan Iskan selama menjabat sebagai Dirut PLN terutama soal sewa genset dari Cina? Dalam setiap kepemimpinan itu mempunyai focus goal dan program berbeda. Zaman Pak Dahlan Iskan fokus utamanya Indonesia bebas pemadaman. Tidak ada jalan lain selain menyewa genset. Karena kalau membangun pembangkit lain alasannya adalah prosesnya lama. Definisi yang dibuat oleh Pak Dahlan adalah beban puncak di bawah total kapasitas pembangkit. Dia harus menaikkan total kapasitas pembangkit di atas beban puncak. Cara satu-satunya adalah sewa, meskipun mahal. Jelas ini membuat subsidi meningkat. Pak Dahlan sendiri tahu. Semua pegawai PLN juga tahu. Tapi, Pak Dahlan menempati subsidi BBM pada urutan kedua setelah prioritas, yakni bebas pemadaman bergilir. Apalagi, waktu itu banyak PLTG yang membutuhkan gas tidak bisa disuplai oleh penyuplai utamanya, Perusahaan Gas Negara (PGN). Lalu? Letak kesalahannya adalah, kena-
74 ‹ DUMAS
pa PLTG yang begitu memerlukan gas, diganti dengan solar yang membutuhkan banyak anggaran. Selain itu, rencana pembangunan pembangkit 10.000 megawatt tidak selesai tepat waktu. Ini antara lain karena, proses tender yang lama, infrastruktur gas yang tidak siap, dana, dan perencanaan yang tidak siap. Saat itu, apalagi kesalahan manajemen PLN? Ada beberapa hal, seperti penyambungan yang tidak terbatas seperti pemasangan listrik baru dengan target satu juta pelanggan dalam satu bulan. PLN melakukannya berapa pun permintaan penyambungan listrik dia akan layani juga percepat. Ini bisa menimbulkan masalah kekurangan pembangkit.
lah. Inilah yang membuat DPR terusik untuk tetap memanggil Dahlan. Sementara itu, Prof. Rinaldy Dalimi, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) menilai Dahlan Iskan selama menjabat Dirut PLN punya fokus kerja yang apik, yakni mengatasi pemadaman bergilir seantero Nusantara. Pak Dahlan fokus ke arah sana. Itu menjadi tujuan utama, karenanya ada faktor-faktor lain di bawah itu yang harus dikorbankan. Tidak ada jalan lain selain menyewa genset. Kepemimpinan Dahlan di mata Rinaldy sebenarnya sudah berada pada rel. PLN memang butuh efisiensi dengan pengurangan beban subsidi oleh pemerintah. negeri saja? Produksi dalam negeri bisa saja, bahkan sudah ada yang diproduksi. Tetapi, dalam hitungan bisnis itu tetap saja ada prioritas barang murah. Kalau ada produsen luar negeri menawarkan harga genset murah dibanding dengan buatan dalam negeri, maka sewa bisa saja diambil. Harus dipisahkan antara kepentingan industri nasional dengan biaya termurah, namun jangka panjang Indonesia harus mampu memproduksi genset murah. Lalu soal gas, kenapa tak ada kuota khusus untuk PLN? Pemerintah sudah menetapkan gas prioritas utamanya adalah untuk industri dan perusahaan pupuk. PLN hanya urutan ketiga. Lalu, penempatan pembangkit listrik itu tidak pas dengan infrastruktur gas yang dibangun oleh PGN.
Bagaimana soal efisiensi anggaran sendiri? PLN sebenarnya suatu perusahaan yang tidak rumit. PLN bisa untung 7%, meskipun mendapat subsidi pemerintah. Kalau tidak untung juga akan disubsidi. Sehingga, efisiensi hampir tidak ada. Kalau perusahaan lain mau untung 7% maka dia harus memotong biaya produksi, tapi kalau PLN berbeda. PLN tidak memikirkan biaya produksi. Di sisi internal PLN sendiri tidak ada aturan untuk mengatur kapan harus menyewa genset atau dalam hal penggunaan BBM. Kenapa genset tak diproduksi di dalam
EDISI XX JANUARI 2013
Prof. Rinaldy Dalimi, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN)
LAPORAN KHUSUS
Saya Ikhlas Masuk Penjara S
*Diudal soal Rp 37,6 T dan ketidakcermatan BPK
ecara panjang lebar, Dahlan Iskan menulis dalam catatannya, yang kemudian dimuat oleh kantor berita Antara, Senin (29/10). Dalam catatan itu, Dahlan memberikan gambaran, bahwa inefisiensi di tubuh PT PLN (Persero) jauh lebih besar dari temuan BPK yang dituangkan dalam hasil audit untuk tahun anggaran 20092010. Dia seperti meledek BPK yang kurang cermat. Dan inefisiensi yang dilaporkan BPK, terjadi karena PLN tak memiliki pilihan, demi mementingkan kepentingan yang lebih besar, yakni industry berbahan bakar gas tidak tutup, dan tidak ada PHK ribuan karyawan. Berikut curhat Dahlan Iskan, minimal untuk mengetahui alur pemikirannya. Mestinya Melebihi Rp 37 Triliun Benarkah BPK menemukan inefisiensi di PLN sebesar Rp 37 triliun saat saya jadi Dirutnya? Sangat benar. Bahkan angka itu rasanya masih terlalu kecil. BPK harus menemukan jauh lebih besar dari itu. Contohnya ini: Rabu subuh kemarin, saya mencuri waktu sebelum mengikuti
acara peresmian pelabuhan kontainer Kariangan Balikpapan oleh Presiden SBY. Masih ada sedikit waktu untuk saya menyelinap di Senipah. Jaraknya memang 1,5 jam dari Balikpapan, tapi dengan sedikit ngebut, masih akan oke. Di Senipah sedang dibangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) 80 MW. Awalnya sebelum saya menjabat Dirut PLN, proyek ini menghadapi persoalan birokrasi besar. Saya datang ke Senipah di dekat muara Sungai Mahakam itu. Persoalan selesai. Proyek bisa dibangun. Ini penting bukan saja agar kekurangan listrik di Kaltim segera teratasi, tapi PLN pun bisa berhemat triliunan rupiah. Lebih efisien. Kasus Kaltim ini (juga Kalselteng) sangat memalukan bangsa. Daerah yang kaya energi justru krisis listriknya terparah. Kini, ketika pembangunan PLTG Senipah itu hampir selesai, ada persoalan lagi. Untuk membawa listrik itu ke Balikpapan dan Samarinda harus melewati tanah Pertamina. Saya pun harus mencari jalan keluar. Beres. Tiga bulan lagi proyek ini sudah menghasilkan listrik. Efisiensi triliunan rupiah segera
terwujud. Dengan kata lain, selama ini telah terjadi inefisiensi triliunan rupiah di Kaltim. Inefesiensi ini tidak ditemukan oleh BPK. Contoh lain lagi: krisis listrik di Jambi juga termasuk yang paling parah. Padahal di Jambi banyak ditemukan sumber gas. Tapi PLN membangkitkan listrik dengan BBM. Terjadilah inefisiensi triliunan rupiah di Jambi. BPK juga tidak menemukan inefisiensi di Jambi ini. Saya segera memutus pembangkit yang sudah nganggur di Madura dibawah ke Jambi. Sejak kabel listrik untuk Madura dilewatkan Suramadu, tidak ada lagi kekhawatiran Madura kekurangan listrik. Jambi pun lebih efisien. Ada lagi gas Jambi yang sudah bertahun tidak digunakan. Berapa triliun inefisiensi telah terjadi. Ini juga tidak ditemukan BPK. Saya segera memutus membangun CNG (compressed natural gas) di Sei Gelam, di luar kota Jambi. Agar gas yang ditelantarkan bertahuntahun itu bisa dimanfaatkan. Minggu lalu tengah malam dalam rangkaian meninjau proyek sapi di Jambi, saya bersama Gubernur Jambi,
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 ‹
75
LAPORAN KHUSUS Hasan Basri Agus, meninjau proyek CNG ini. Sudah hampir selesai. Saya bayangkan betapa besar efisiensinya. Bahkan, Jambi yang dulunya krisis listrik akan bisa “ekspor” listrik. Contoh lagi: Suatu saat pemerintah membuat keputusan yang tepat: gas jatah PLN dialihkan untuk industri yang kehilangan pasokan gas. Jatah gas PLN dikurangi. Akibatnya PLN berada dalam dilema: menggunakan BBM atau mematikan listrik Jakarta. Pembangkit besar di Jakarta itu (Muara Karang dan Muara Tawar) memang hanya bisa dihidupkan dengan gas atau BBM. Tidak bisa dengan bahan bakar lain. Tentu PLN tidak memilih memadamkan listrik Jakarta. Bayangkan kalau listrik Jakarta dipadamkan selama berbulan-bulan. Maka digunakanlah BBM. Siap Menanggung Risiko Kalau keputusan tidak memadamkan listrik Jakarta itu salah, saya siap menanggung risikonya. Saya berprinsip: seorang pemimpin itu tidak boleh hanya mau jabatannya tapi tidak mau risikonya. Maka dia harus berani mengambil keputusan dan mengambil risikonya. Kalau misalnya saya sekarang harus masuk penjara karena keputusan saya itu, saya akan jalani dengan iklhlas seikhlas-ikhlasnya !. Saya pilih masuk penjara daripada listrik Jakarta padam secara massif berbulan-bulan, bahkan bisa setahun lamanya. Saya membayangkan mati listrik dua jam saja orang sudah marah, apalagi mati listriknya berbulan-bulan. Sikap ini sama dengan yang saya ambil ketika mengatasi krisis listrik di Palu. Waktu itu saya sampai menangis di Komisi VII. Saya juga menyatakan siap masuk penjara. Daripada seluruh rakyat Palu menderita terus bertahuntahun. Akibatnya keputusan saya untuk tidak memadamkan listrik Jakarta itu memang berat. PLN inefisiensi triliunan rupiah. Tapi pabrik-pabrik tidak tutup, PHK ribuan buruh terhindarkan, dan Jakarta tidak padam selama setahun! Apakah PLN harus memberontak terhadap putusan pemerintah itu? Tentu tidak. Putusan itu sendiri sangat logis.
76 DUMAS
Kalau industri tidak dapat gas, berapa banyak pabrik yang harus tutup. Berapa ribu karyawan yang kehilangan pekerjaan. Alangkah ributnya. Indonesia pun kehilangan kepercayaan. Sekali lagi, jangankan dipanggil Komisi VII. Masuk penjara pun saya jalani dengan sikap ikhlas seikhlasikhlasnya! Ini mirip Pertamina yang juga tidak mungkin tidak menyalurkan BBM ke masyarakat meski kuota BBM bersubsidinya sudah habis. Atau juga seperti BUMN lainnya, PT Pupuk Indonesia, yang November/Desember nanti tidak mungkin tidak menyalurkan pupuk ke petani. Padahal kuota pupuk subsidi sudah habis. Saya tahu pepatah: kian tinggi kian kencang anginnya. Tapi saya juga tahu lelucon ini: kian besar kembung perut, kian besar buang anginnya! Contoh lain lagi: secara mendadak, saat menjadi Dirut PLN saya memu-
“
Saya tegaskan: Komisi VII sangat tahu semua itu. Kalau pun merasa tidak tahu, kan ada Dirut PLN yang baru. Nur Pamuji. Pak Nur bisa menjelaskan dengan baik, bahkan bisa lebih baik dari saya. Apalagi waktu itu beliau menjabat Direktur PLN urusan energi primer.
“
tuskan membangun transmisi dari Tentena ke Palu lewat Poso. Sejauh 60 km. Harus melewati hutan dan gunung. Tahun depan transmisi ini harus jadi. Ini akan bisa mengalirkan listrik dari PLTA Poso milik Pak Kalla yang begitu murah tarifnya ke kota Palu. Kalau tidak ada transmisi ini PLTA di Sulteng tidak bisa untuk melistriki Sulteng, tapi justru melistriki propinsi lain. Akibatnya inefisiensi di PLN Sulteng akan terus terjadi. Dengan nilai trilliunan rupiah. Ini juga tidak ditemukan oleh BPK. Saya terus memonitor pembangun-
EDISI XX JANUARI 2013
an transmisi ini agar inefisiensi yang sudah terjadi bertahun-tahun itu segera berakhir. Belakangan ini ada masalah besar di proyek itu. Terutama sejak dua polisi Poso tewas di hutan oleh teroris. Para pekerja yang memasang transmisi itu tidak berani masuk hutan. Dua polisi itu tersebut pernah ikut mengamankan proyek ini. Begitu pentingnya proyek ini, saya minta PLN tidak menyerah pada ancaman teroris. Kalau perlu minta tolong Zeni TNI AD untuk mengerjakannya. Inefisiensi yang terjadi triliunan rupiah. Listrik untuk Palu pun lebih terjamin. Program ini tidak boleh gagal oleh gertakan teroris. Contoh lain yang lebih menarik: di laut utara Semarang ditemukan sumber gas. Pemilik sumur gas itu sudah setuju menjual gasnya ke PLN. Harganya pun sudah disepakati. Tapi bertahun-tahun perusahaan yang memenangkan tender untuk membangun pipa gas itu tidak kunjung mengerjakan. Bukan PLN yang mengadakan tender. PLN hanya konsumen. PLN gagal mendapatkan gas sampai 100 MMB itu. Di sini PLN inefisiensi triliunan rupiah. BPK juga belum menemukan inefisiensi ini. Contoh-contoh inefisiensi seperti itu luar biasa banyaknya. Dan triliunan rupiah nilainya. Itulah sebabnya mengapa saya benar-benar ingin menjabat Dirut PLN sedikit lebih lama lagi. Agar saya bisa melihat hasil-hasil pemberantasan inefisiensi di PLN lebih banyak lagi. Apakah Komisi VII DPR tidak tahu semua itu? Sehingga memanggil saya untuk menjelaskannya? Saya tegaskan: Komisi VII sangat tahu semua itu. Kalau pun merasa tidak tahu, kan ada Dirut PLN yang baru. Nur Pamuji. Pak Nur bisa menjelaskan dengan baik, bahkan bisa lebih baik dari saya. Apalagi waktu itu beliau menjabat Direktur PLN urusan energi primer. Hampir tidak ada relevansinya memanggil Menteri BUMN ke Komisi VII. Tapi kalaupun saya dipanggil lagi, saya akan hadir: saya juga sudah kangen pada mereka. Dan mungkin mereka juga sudah kangen saya. Sudah setahun saya tidak melucu di Komisi VII.
LAPORAN KHUSUS
Dia Memikul ‘Wajib Lapor’
Mahfud MD
T
okoh besar sekaliber menteri negara, memang tak seharusnya asbun (asal bunyi). Meski sudah menjadi rahasia umum, bahwa BUMN menjadi ’sapi perah’ politisi, birokrat, toh untuk mengungkap tak bisa asbun. Tidak cukup hanya bermodal berani, tapi perlu akurasi dan bukti. Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mengatakan, semua yang mengetahui adanya tindak pidana harus melaporkannya. “Ini adalah kewajiban hukum. Menurut saya, sebaiknya Pak Dahlan buka-bukaan saja,” kata Mahfud di Jakarta. Dalam dunia hukum, kata dia, seseorang yang mengetahui terjadinya tindak pidana wajib melaporkannya. Jadi, selain harus taat hukum, warga negara harus tunduk pada aturan dan melaksanakan kewajiban. Hal yang sama dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa yang memastikan Dahlan Iskan bakal memberikan klarifikasikasi kepada DPR terkait tudingan ‘tukang palak’ BUMN. “Pastinya Dahlan nanti kan ketemu DPR, di situ pasti akan
diklarifikasi,” jawab Hatta kepada detikFinance, di sela panen raya di Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Menurut dia, pokok intinya adalah praktik pemerasan atau meminta upeti di lembaga mana pun oleh siapa pun harus diberantas di negeri ini. “Pokoknya semua harus dikikis habis,” tutur Hatta. Meski demikian, Hatta tidak ingin terjebak dalam polemik tersebut, hingga masuk dalam persoalan ada atau tidak praktik itu. “Tapi saya tidak mau masuk soal ada tidaknya ya,” terang Hatta. Ditanya apakah Dahlan membeberkan identitas pemeras kepada Presiden Susilo Bambang Yudhyono? Hatta enggan mengomentarinya. Dengan polemik yang muncul dan komentar-komentar para politikus yang berdasarkan LSI memiliki elektabilitas tinggi untuk meju sebagai Capres 2014 tersebut (Mahfud MD, Jusuf kalla, Hatta Rajasa), membuat posisi Dahlan tak mungkin mundur dan harus terus maju. Apakah Dahlan terjebak? Hatta Rajasa menegaskan dirinya tak mau terjebak
pada blunder ini. Di sini tampak benar, Dahlan Iskan semangatnya lebih besar ketimbang persiapannya dalam menyerang DPR dengan ‘menuduh’ oknum anggota DPR RI suka malak BUMN. Atas statemen Dahlan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie pun geram dengan pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menyebut DPR suka minta jatah kepada pemerintah. Ia meminta mantan Direktur Utama PLN itu untuk berhati-hati dalam bicara. “Saya dapat laporan dari Komisi. Ini kan menyinggung perasaan kami. Emang kami suka minta uang? Anggota DPR, itu saya termasuk lho,” ujar Marzuki di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Sebagai pejabat negara, lanjut Marzuki, Dahlan seharusnya bisa lebih berhati-hati dalam berbicara. Seharusnya Dahlan menyebutkan oknum dan tidak menggeneralisasi anggota DPR. “Jangan dibilang anggota DPR, saya merasa enggak enak juga dibilang begitu. Kalimat ini harus hati-hati betul, jangan sampai menyinggung orang banyak ya, apalagi antar lembaga ya. DPR ini lembaga yang justru mengawasi eksekutif,” papar Marzuki. Politisi Partai Demokrat itu juga meminta kepada Dahlan agar membuat laporan resmi dan menyertakan buktibuktinya. “Sampaikan dan pasti kita pecat melalui BK. Tapi, jangan seperti membuat tanda tanya dan akhirnya hubungan tidak baik,” imbuh Marzuki. Dia pun menantang Dahlan untuk membuktikan kebenaran ucapannya itu. Marzuki menegaskan, tidak semua anggota DPR seburuk yang dituding Dahlan. “Pernah tidak saya mintaminta? Kalau ada, saya ganti sejuta kali. Mendingan saya bunuh dirilah kalau saya minta-minta. Itu kan menyinggung perasaan orang. Banyak ustadz, di sini juga banyak dari santri,” kata Marzuki. (nuruddin)
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
77
LAPORAN KHUSUS
Eksekutif Lebih Jago
SARAT KEPENTINGAN: Bukan cuma oknum DPR, oknum eksekutif juga dinilai lebih rakus memeras BUMN. Tampak sebuah sidang kabinet yang selalu mewanti-wanti agar tidak bermain dengan uang BUMN.
M
antan Menteri BUMN, Laksamana Sukardi era Presiden Megawati mengungkapkan, tidak hanya oknum anggota DPR RI yang kerap meminta-minta kepada BUMN. Dari kalangan eksekutif pun, menurutnya banyak yang minta-minta. “Permintaan itu tidak hanya dari DPR, dari kenalan. Dari eksekutif juga banyak minta,” kata Sukardi di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Dia menanggapi pertanyaan wartawan mengenai praktik pemerasan terhadap BUMN. Menurut Sukardi, kongkalikong antara direksi BUMN dan eksekutif maupun legislatif itu sulit dicegah. Baik pihak direksi BUMN maupun eksekutif dan legislatif memiliki kepentingan sendiri. Rata-rata motivasi mereka adalah berdagang. “Karena anggota dewan ada yang pedagang, dari kalangan macammacam, dan anggota direksi BUMN yang berasal dari parpol, sehingga ingin juga menyumbang ke parpolnya. Jadi, ini kompleks sekali,” tambahnya. Kalangan eksekutif, lanjutnya, bisa menitip perusahaan tertentu agar dimenangkan sebagai rekanan proyek-proyek BUMN. Permintaan-permintaan seperti itu, menurut Laksamana, wajar-
78 DUMAS
wajar saja. Tinggal bagaimana direksi BUMN menyikapi hal tersebut. Dia pun berpesan agar Direksi BUMN tidak menanggapi permintaanpermintaan yang tidak layak. “Jadi, ikuti saja aturan lewat tender, lalu ada klarifikasinya. Kalau tidak memenuhi syarat, tidak usah digubris. Mereka juga tahu kok hanya coba-coba, dan cobacoba itu wajar, tidak hanya DPR saja, teman-teman eksekutif juga kadangkadang ‘tolong dong ini ada supplier, bagaimana ini’,” ungkap Laks. “Katakan saja pada mereka ‘oke, terima kasih, tetapi kami akan melaksanakan seusai dengan prosedur dan kemungkinan dapat atau tidak dapat, keputusan itu tidak berada di kami’,” tambahnya. Laksamana juga mengatakan, praktik kolusi di lingkungan BUMN itu tidak hanya terjadi lantaran ada permintaan tidak layak dari eksekutif maupun legislatif. Terkadang, menurutnya, direksi BUMN sendiri yang justru membuka peluang tersebut. Mereka menawarkan kemudahan-kemudahan dengan motivasi beragam, seperti ingin dibantu agar naik jabatan atau sebagai sumbangsih kepada partai jika si direksi itu berasal dari partai politik.
EDISI XX JANUARI 2013
Peras BUMN “Akan tetapi, kalau dari BUMN sendiri yang menawarkan jasa-jasa itu, itu juga harus dikasih tahu Pak Dahlan (Menteri BUMN sekarang) bahwa pemerasan atau kolusi itu tidak dari satu tangan,” ujarnya. Hal yang terpenting, katanya, ada instruksi dari menteri agar direksi BUMN tidak macam-macam. Ia juga menilai, langkah Dahlan Iskan yang ingin membongkar praktik kongkalikong antara BUMN dan DPR patut diapresiasi. Hanya, menurut dia, caranya yang salah. Sebaiknya, kata Laksamana, Dahlan menyiapkan buktibukti terlebih dahulu sebelum menghembuskan isu tersebut ke permukaan. “Kalau mau jadi whistle blower, persiapannya itu harus disiapkan terlebih dahulu. Artinya, kalau tidak ada bukti mengatakan pemerasan, kan ada yang diperas dan ada yang memeras, nah ini ada enggak,” ucapnya. Seperti diketahui, Menteri BUMN Dahlan Iskan telah melaporkan sejumlah nama anggota DPR pemeras ke Badan Kehormatan DPR. Laporan Dahlan ini, tidak disertai bukti-bukti yang cukup. Tentang banyaknya penguasa (pejabat di eksekutif) yang juga ‘meminta’ ke BUMN dibenarkan oleh
LAPORAN KHUSUS mantan Sekretaris BUMN, Said Didu. Bahkan Said mengatakan, intervensi oleh anggota Dewan dinilai sangat kecil jika dibandingkan intervensi yang harus dihadapi BUMN dari pihak penguasa. “Saya katakan, intervensi terbesar itu bukan dari anggota DPR. Dari Rp 1.400 triliun yang ada, DPR hanya terkait berapa persennya saja. Saya lihat, bagaimana penguasa sampai orangorang dekat penguasa mengintervensi direksi BUMN. Ini yang saya bilang intervensi non-korporasi,” ujar mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu, dalam diskusi di Warung Daun, Cikini. Permainan di DPR, lanjutnya, hanya
bisa dilakukan pada penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun-Rp 4 triliun untuk BUMN “sakit”, subsidi Rp 200 triliun, dan privatisasi. Untuk privatisasi, Said mengatakan, anggota Dewan biasanya kerap meminta jatah saham. Namun, ketiga praktik pemerasan ini menurut Said masih terbilang kecil jika dibandingkan intervensi yang dilakukan eksekutif. Said pernah menjabat sebagai Sekretaris Menteri BUMN pada periode 2005-2010. Selama lima tahun itu, ia mengaku melihat langsung bagaimana orang-orang dekat penguasa melakukan intervensi, mulai dari istri penguasa,
teman penguasa, hingga birokrat. Dalam wawancara di studio Kompas TV, Said mengungkapkan bahwa pihak penguasa dan orang dekat penguasa biasanya berpengaruh dalam menentukan orang mana saja yang bisa menjadi direksi BUMN. Intervensi kuat lainnya juga berasal dari pihak asing. “Saya seorang peneliti, masa pas masuk BUMN, kok kayak begini. Ada pihak-pihak asing juga melakukan intervensi bagaimana supaya bank atau Pertamina kalah sehingga perusahaan tambang dalam negeri tidak maju. Ini oleh mereka diistilahkan lobi, padahal itu intervensi,” ujar Said. (Nuruddin)
Misteri
Genset China Itu
A
nggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo meminta kepada penegak hukum, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengusut dugaan penyimpangan uang negara sebesar Rp 37 triliun oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero yang waktu itu Direktur Utamanya dijabat Dahlan Iskan, sebagaimana hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ada dugaan, Dahlan mencoba mengalih-kan kasus tersebut dengan kasus upeti DPR RI. “Jangan sampai lebih berat pemberitaan tentang upeti
Bambang Soesatyo
DPR yang juga memang harus dibuka,” kata Bambang di Jakarta. Terkait inefisiensi PLN, ia meminta aparat penegak hukum agar mengusut dugaan keterlibatan seorang wanita bernama Nani Wijaya yang merupakan istri kedua Dahlan Iskan, serta dugaan keterlibatan anak Dahlan, Asrul Ananda yang bermain dalam pengadaan mesin genset dari China tanpa melalui tender terbuka, untuk pembangkit diesel PLN di sejumlah daerah di Indonesia. “Juga terkait tender proyek jaringan transmisi PLN dari Jawa Timur ke Bali yang dimenangkan konsorsium bersa-
ma Nani Wijaya dan Asrul Ananda kerjasama 2 perusahaan China meng-gunakan APBN. Kini proyek tersebut terlantar dikarenakan kontraktor asal China kabur,” kata dia. Terkait rencana kenaikan tarif dasar listrik, Bambang menengarai, kenaikkan tarif listrik hanyalah upaya dari PLN untuk menutupi kerugian negara sebesar Rp 37 triliun akibat kesalahan kebijakan Dahlan Iskan saat memimpin PLN. “Kebijakan Dahlan itu adalah fakta terbaru bahwa harga dari politik pencitraan
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
79
LAPORAN KHUSUS
selalu harus ditanggung rakyat,” kata Bambang. Ia menambahkan, hanya karena ingin dianggap sukses memimpin PLN tanpa pemadaman bergilir, Dahlan Iskan nekad menyewa genset diesel dari China yang tidak efisien itu. “Bayangkan dana Rp 37 triliun itu tidak kecil. Cukup untuk membangun 20 pembangkit listrik berkapasitas 250 MW,” katanya. Mendengar tuduhan tersebut, Menteri BUMN Dahlan Iskan meradang dengan pernyataan yang mengait-ngaitkan keluarganya dalam tender-tender di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), termasuk soal penyewaan genset listrik dari China. “Betul dia mengatakan itu? Dia akan saya persoalkan, Anda saksinya,” kata Dahlan kepada wartawan di Jakarta. “Saya tak mau membantahbantah. Saya mau cek dulu dia ngomong apa,” imbuh Dahlan. Belakangan Bambang Soesatyo mengklarifikasi dirinya tidak pernah menuduh Dahlan Iskan demikian. “Tidak benar saya memberikan pernyataan seperti itu. Itu bukan pendapat saya. Saya hanya dapat informasi dari milis tetangga. Bukan
80 DUMAS
untuk diberitakan,” kilah pengurus DPP Partai Golkar itu. Tetapi, semua terlanjur basah, ibarat peluru lepas dari larasnya. Bambang menambahkan, dirinya dalam memberikan pernyataan tidak akan pernah menyinggung perkara yang bersifatnya pribadi. “Mana mau saya, dan enggak mungkinlah statement saya menyerang pribadi seperti itu,” sergah Bambang meluruskan. Terlepas dari itu, soal keterkaitan keluarga Dahlan Iskan dalam proyek yang menyebabkan inefisiensi di PLN memang sudah menjadi topik hangat secara informal di media sosial, khususnya Twitter. Dahlan akhirnya memahami itu dan memberi klarifikasi soal keadaan keluarganya. “Begini lho, anak saya itu, Azrul Ananda dan seluruh keluarga saya, sesungguhnya keberatan saya menjadi Dirut PLN. Tapi karena ini perintah dari Bapak Presiden SBY dan dokter juga mengizinkan, maka saya mau. Begitu anak saya tahu saya menerima jabatan Dirut PLN itu, dia bersumpah untuk tidak mau menginjakkan kaki di kantor PLN manapun,” kata Dahlan yang merintis karier sebagai wartawan hingga menjadi pemilik grup media Jawa Pos.
EDISI XX JANUARI 2013
Dia melanjutkan, anaknya sangat mematuhi sumpah itu karena menjaga reputasi dirinya. “Dia tahu bagaimana cara harus menjaga reputasi media sehingga dia, jangankan ngobyek, menginjakkan kaki di PLN saja dia tak mau. Sumpah itu dia penuhi sampai saya berhenti jadi Dirut,” ujarnya. “Anak saya (Azrul), ya.. dia kan dari reporter kemudian jadi Pimred, kemudian jadi Dirut Jawa Pos Grup.” Ketika salah seorang wartawan menanyakan perihal penyewaan mesin genset yang berasal dari negara China. Dahlan menolak menjelaskan alasan PLN pada saat itu lebih memilih menyewa mesin genset dari China. “Mengambil dari China? Siapa yang bilang mengambil dari China? Saya minta namanya. Saya mau persoalkan, dia itu tahu enggak?,” tegas Dahlan, saat di Kawasan Blok M Jakarta Selatan. Seperti diberitakan, berdasarkan informasi yang dihimpun, dua bulan setelah dilantik sebagai Direktur Utama PLN, pada Februari 2010 lalu, PLN menganggarkan penyewaan genset untuk enam provinsi sebesar Rp 2 triliun dengan kapastias 700 Megawatt. Penyewaan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi krisis listrik di JawaBali. Dahlan saat itu mengklaim menyewa genset dari China jauh lebih hemat dibanding menggunakan genset dari dalam negeri. Harga sewa genset dari China sebesar Rp 1.700 per kwh sedangkan genset dari dalam negeri membutuhkan biaya sebesar Rp 2.200 per kwh. Lain itu juga, telah ramai diberitakan di beberapa media beberapa waktu lalu, dugaan keterlibatan Nani Wijaya yang merupakan istri kedua Dahlan Iskan serta dugaan keterlibatan anak Dahlan, Asrul Ananda yang bermain dalam pengadaan mesin genset dari China tanpa melalui tender terbuka untuk pembangkit diesel PLN di sejumlah daerah di Indonesia. Inilah pekerjaan lain Dahlan Iskan, yang harus ia atasi dengan jernih.
EKONOMI
Rudi Rubiandini, Dewi Aryani
Tersengat Setrum Tiap Tahun PEMERINTAH akhirnya benar-benar menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk pelanggan mulai daya 1.300 Volt Amper (VA) ke atas sejak 1 Januari 2013 lalu. Artinya, masyarakat tidak boleh kaget bila bulan depan tagihan listriknya bertambah. Masyarakat “dipaksa” untuk memaklumi, sebab Pemerintah sudah ngos-ngosan mengurus masalah subsidi energi.
W
akil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini, menyatakan,meski menaikkan tarif listrik rata-rata 4,3% per triwulan tapi pemerintah tetap memberikan subsidi listrik tiap bulannya untuk rumah tangga hingga Rp 258.270 per bulan per rumah tangga. “Pemerintah masih berikan subsidi listrik cukup besar untuk rumah tangga,” kata Rudi, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (2/1). Rudi mencontohkan pelanggan rumah tangga golongan 1 dengan 2.200 VA, sebelumnya mereka dikenakan tarif Rp 795 per Kwh dengan tagihan listrik per bulannya Rp 266.325. Jumlah ini dengan subsidi Rp 186.604 per bulan. Namun, dengan tarif yang naik menjadi Rp 843 per kWh dan pemakaian normal rata-rata per bulan per pelanggan sebesar 335 kWh, maka tagihannya per bulan menjadi Rp 282.305. “Itu pemerintah masih memberikan subsidi Rp 170.625 per bulan, padahal tagihan sebenarnya itu Rp 452.930 per bulan,” ungkap Rudi.
Bahkan, kata Rudi, pelanggan R2 dengan daya 3.500 sampai 5.500 VA tegangan rendah dengan tarif baru Rp 948/kWh dan pemakaian rata-rata per bulannya 639 kWh, maka tagihan normal per bulannya Rp 605.676. Namun, pemerintah masih memberikan subsidi sehingga pengguna hanya membayar Rp 258.270 per bulannya. “Memang sebelumnya mereka (golongan R2) mendapatkan subsidi hingga Rp 295.236 per bulan, sekarang subsidinya cuma Rp 258.270 per bulan. Nanti tarifnya naik lagi pada triwulan ke II pemerintah masih subsidi tapi subsidinya cuma Rp 218.901 per bulan,” ucap Rudi. Saat ini untuk rumah tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA yang tidak dikenakan kenaikan tarif listrik juga tetap mendapatkan subsidi. Misalnya pelanggan rumah tangga 450 VA dengan ratarata pemakaian listrik per bulannya 80 kWh dengan tarif saat ini Rp 410 per kWh, tagihan perbulannya hanya Rp 32.800. “Namun pemerintah memberi-kan subsidi listrik hingga Rp 75.362 per bulan
per rumah,” tandas Rudi. Cari Kambing Hitam Penjelasan Wamen ESDM ini belum sepenuhnya memuaskan kalangan DPR. Sebab masalah utamanya bukan subsidi sebab subsidi memang tak mungkin dihapus lantaran kewajiban pemerintah memberi keadilan pada masyarakat bawah. Golongan ini tak mungkin hidup sejahtera tanpa subsidi. Yang jadi soal, sudah kondisinya miskin, bahkan banyak yang tidak menikmati listrik, tapi yang aneh malah selalu jadi kambing hitam setiap kali terjadi kenaikan tarif listrik— dan juga BBM. Setiap Pemerintah tak mampu membuat kebijakan, mewujudkan sebuah program, selalu saja kaum papa ini yang jadi “rujukan masalah”. ”Padahal mereka tidak tahu apa-apa, tidak butuh apa-apa, justru yang kelimpungan bingung bermain, orang orang kaya dan pejabatnya. Begitu pula dalam kasus kenaikan listrik, dan juga sebelumnya BBM,” kata seorang anggota DPR. Dewi Aryani, anggota Komisi VII DPR RI, mengatakan, kenaikan TDL per 1 Januari 2013 jelas merupakan bentuk pemaksaan kehendak pemerintah kepada rakyat. Rakyat seperti tidak ada ruang untuk memberikan opini, keluhan,
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
81
EKONOMI dan aspirasi. Politisi PDI Perjuangan ini menilai bahwa rakyat yang seharusnya diposisikan sebagai subjek yang mendapat pelayanan terbaik malah diperlakukan sebaliknya. Berbagai defisit negara—yang bisa jadi karena salah urus— ternyata harus ditanggung oleh rakyat. Pemerintah mengabaikan penderitaan rakyat akibat menumpuknya beban yang harus mereka tanggung. “Pemerintah dalam hal ini PLN tahun ini harus benar-benar bisa membuktikan bahwa pelayanan kepada masyarakat semakin baik dan maksimal. Pemenuhan elektrifikasi di wilayah yang masih belum berlistrik harus direalisasikan, fokus membangun pembangkit listrik berbasis batubara low kalori, panas bumi dan energi alternatif lainnya. Artinya, segera menghentikan pembangunan pembangkit listrik berbasis minyak dan batubara high kalori,” kata Dewi Aryani saat dihubungi Selasa (2/1). Menurut Dewi, hal tersebut perlu dilakukan agar ke depan tidak ada alasan pemenuhan sumber bahan bakar minyak dan high rank calorie karena pembangkitnya sudah berbasis renewable energy. Energi baru terbarukan ini harus terus digalakkan agar negeri ini bisa bebas dari bencana energi yang jelas-jelas memampang di depan mata bangsa. “Saat ini PLN masih 56% pembangkitnya menggunakan batubara berkalori tinggi yang sebagian besar harus diimpor, 20% masih menggunakan minyak dan masih kecil persentase pembangkit berbasis panas bumi yang potensi sumbernya berlimpah di negara kita,” jelasnya. Lebih lanjut, Dewi menegaskan, PLN harus secara transparan mempublikasikan setiap progresnya dalam hal manajemen seperti pelayanan, cost produksi, pembangunan pembangkit baru, maintenance, dan lain-lain agar masyarakat tumbuh kembali kepercayaannya kepada PLN. Masyarakat kecewa dengan PLN sebab perusahaan setrum pelat merah ini layanannya masih belum baik. Selain itu, tambahnya, jangan selalu memenuhi permintaan penaikan daya
82 DUMAS
oleh industri. PLN jangan hanya mempertimbangkan faktor komersial kepentingan pengusaha. Selanjutnya program penghematan dan gaya hidup hemat harus terus digalakkan. Dalam hal ini pemerintah harus memposisikan diri sebagai panutan dengan memelopori gerakan tidak boros listrik. Lebih dari itu, pemerintah harus pula melakukan efisiensi dari internalnya sendiri. “Secara komprehensif pemerintah harus fokus bagaimana meningkatkan daya saing negara di berbagai bidang dan sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat, supaya pembebanan berbagai kenaikan biaya hidup termasuk listrik dapat tercukupi. Energi harus segera ditempatkan sebagai ‘the leading sector’, sebagai pertimbangan utama dan strategis dalam membuat berbagai kebijakan-kebijakan yang lainnya,” tandasnya. * Token Dibatasi agar Tak Diborong SUASANA menjelang kenaikan tarif listrik di awal tahun 2013 memang terkesan adem ayem. Tapi sebenarnya suasana itu seperti menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Masyarakat tetap saja resah sebab setiap kenaikan harga sejatinya uang mereka telah “dicuri” secara diam-diam. Apalagi bila Pemerintah tidak berdaya menghadapi para penyamun BBM dan
EDISI XX JANUARI 2013
kali ini pulsa listrik. Ya, menjelang kenaikan tarif listrik sempat ada kekhawatiran para spekulan menimbun pulsa listrik seperti yang terjadi pada BBM. Direktur Pengkajian Energi Universitas Indonesia (UI), Iwa Garniwa, termasuk yang curiga menjelang kenaikan TDL per 1 Januari 2013 telah terjadi penimbunan pulsa listrik di masyarakat. “Penimbunan bisa jadi dilakukan pelanggan listrik prabayar alias yang mengisi dengan token atau pulsa listrik,” ungkapnya. Menurut dia, hal itu memang satu persoalan tersendiri dan akan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari. Dengan sistem pulsa atau prabayar, masyarakat dapat membeli dalam jumlah banyak terlebih dulu sebelum TDL naik. “Jadi bayar menggunakan pulsa listrik dengan perhitungan tarif lama,” tukasnya. Apalagi, dalam pulsa tersebut tidak ada batas waktu berakhir atau kedaluwarsa. Dengan begitu, otomatis bisa menikmati keuntungan hingga 15 persen pada akhir tahun nanti. “Kita beli pulsa dengan harga yang murah sekarang (sebelum naik 1 Januari 2013). Nah, kita boleh kan tidak langsung pakai,” bebernya. Namun, menurut dia, kasus itu tidak termasuk dalam kategori penimbunan energi seperti BBM yang sering terjadi
EKONOMI sebelum adanya kenaikan harga. Karena itu, kerugian terhadap konsumsi energi PLN tidak bisa diperhitungkan. “Itu kan cuma pulsa doang. Bukan energinya,” katanya. Tapi PT PLN (Persero) sudah menyiapkan sistem vending machine untuk membatasi jumlah pembelian pulsa oleh pelanggan listrik pra bayar. Menjelang kenaikan tarif listrik, pelanggan listrik prabayar 1.300 VA hanya bisa membeli pulsa listrik maksimal Rp 748.800 per bulan. Langkah ini sebagai antisipasi terjadinya penimbunan pulsa listrik (token) menjelang kenaikan tarif listrik 1 Januari 2013. Jika tak ada sistem pembatasan, maka sangat mungkin pelanggan membeli pulsa dengan tarif lama dengan jumlah besar alias menimbun. Direktur Operasi Jawa Bali PT PLN, Ngurah Adyana, mengatakan, pelanggan PLN khususnya pelanggan listrik pra bayar atau pulsa token tidak bisa membeli pulsa listrik sebanyakbanyaknya. Pasalnya PLN menetapkan pembatasan maksimal pembelian pulsa 720 jam per bulan. “Sudah dibatasi (pembelian pulsa token listrik) sebesar 720 jam per bulan, jadi tidak bisa beli lebih dalam bulan yang sama,” ucapnya.
Dicontohkan Adyana, pelanggan dengan daya 1.300 Volt Amper (VA), dibatasi 720 jam per bulan. Artinya 720 jam x 1.300 Va. “Jadi kami batasin, 72 x 1,3 Kwh per bulan,” ucapnya. Dijelaskan Adyana, hitungannya 720 jam x 1.300 (1.300 : 1.000) KW = 936 Kwh x Rp 800/ Kwh = Rp 748.800. Artinya kalau pelanggan dengan daya 1.300 Va memakai listriknya full terus-menerus 24 jam sehari dan 30 hari dalam sebulan (24x30 sama dengan 720 jam), maka pelanggan tersebut akan memakai listrik maksimal 936 Kwh. “Dan membeli token listriknya maksimal Rp748.800,” jelasnya. Dengan sistem itu, kata dia, pelanggan tidak bisa membeli token lebih dari nilai pembatasan (Rp 748.800). “Artinya borong token untuk tujuan menimbun tidak dapat dilakukan karena sudah diantisipasi,” katanya. Secara umum, model pembatasan itu, adalah, untuk pelanggan R1 daya 1.300 VA pelanggan 1300 VA, dikenakan tarif Rp 833/Kwh, maka hitungan pulsanya menjadi Rp 779.688 per bulan (maksimal). Untuk pelanggan Rumah Tangga (R1) daya 2.200 Volt Amper, artinya, 720 jam x 2.200 (2.200 : 1.000) = 1.584 Kwh x Rp 843/Kwh (tarif baru) = Rp 1.335.312 per bulan. Untuk Pelanggan Rumah Tangga (R2) 4.400 VA
artinya 720 jam x 4.400 (4.400 : 1.000) = 3.168 Kwh x Rp 948/Kwh = Rp 3.003.264 per bulan. Untuk Pelanggan rumah tangga (R2) 5.500 VA artinya 720 jam x 5.500 (5.500 : 1.000) = 3.960 Kwh x Rp 948/ Kwh (tarif baru) = Rp 3.754.080 per bulan. Hanya saja sistem PLN ini dikritik Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini. Dia mempertanyakan langkah PT PLN (Persero) membatasi pelanggannya untuk membeli pulsa listrik sebanyakbanyaknya, padahal itu hak pelanggan. “Ngapain PLN membatasi pelanggannya beli pulsa listrik sebanyakbanyaknya, buat apa?,” kata Rudi ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (3/1). Menurut Rudi, seharusnya PLN membiarkan masyarakat membeli pulsa listrik sesuka hatinya. “Buat apa? Kan kalaupun mereka numpuk pulsa listrik apa akan membuat keuangan PLN jebol? Nggak kan, biarin-lah masyarakat beli tanpa harus dibatas-batasi begitu,” tegas Rudi. Jika PLN terus membatasi orang membeli pulsa listrik, menurut Rudi, pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang melakukan tindakan. “Ya kalau dibatasi biar YLKI aja maju, saya aja biasa tiap kali ngisi tiap bulan 1 juta, kok dibatasi,” tandasnya.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
83
EKONOMI
Aklinas:
Tak Etis Tanpa Audit Energi
T
ahun baru 2013 masyarakat mendapat tambahan beban baru. Setelah sempat ditunda, akhirnya Pemerintah menaikkan tarif listrik secara bertahap hingga mencapai 15 persen. Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengungkapkan sejak 1 Januari 2013 PT PLN (Persero) telah memberlakukan kenaikan tarif listrik Triwulan I-2013 rata-rata sebesar 4,3%. Kenaikan tarif listrik dilakukan per tiga bulan hingga akhir tahun rata-rata mencapai 15%. “Namun untuk golongan S,R,B,I, dan P untuk daya 450 Va dan 900 Va tidak dikenakan kenaikan tarif listrik,” tandas Rudi di Kementerian ESDM. Asosiasi Kontraktor Listrik Nasional (Aklinas) Jawa Timur yang sejak awal mengawal proses rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL), langsung melakukan protes dan menolak kenaikan TDL tersebut. ”Kenaikan semacam itu seharusnya tidak diberlakukan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Aklinas Jawa Timur Arda Netaji SH kepada Duta Masyarakat Magazine (Dumas), Kamis (3/1). Arda mengatakan, saat TDL tidak jadi dinaikkan tahun 2012, Aklinas senang sebab masyarakat tidak terbebani
84 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
tambahan biaya hidup. Namun kini tarif listrik dinaikkan. Dan akan terus dinaikkan bila pemerintah tidak melakukan audit energi. Karena itu Aklinas pun mendesakkan lagi agar dilakukan audit energi secara menyeluruh. “Kenaikan TDL kapan pun waktunya, tetap tak etis dilakukan sepanjang pemerintah belum melakukan audit energi,” ujarnya. Arda mengatakan, audit energi menjadi sebuah keniscayaan bagi Indonesia untuk mengetahui berapa suplai listrik yang dimiliki, berapa kebutuhannya, dan potensi energi listrik yang bisa dikembangkan di setiap daerah. Dengan demikian bisa diketahui antara kebutuhan listrik masyarakat dengan ketersediaannya sehingga bisa ditempuh pemenuhannya secara bertahap melibatkan banyak pihak. Aklinas siap turun tangan membantu Pemerintah menyediakan listrik murah bagi masyarakat miskin di pelosok-pelosok desa. Melalui langkah tersebut, pembangkit listrik bisa dibangun dengan memanfaatkan potensi di daerah masing-masing. Misalnya suatu daerah yang memiliki potensi panas bumi,
tenaga surya, air atau ombak dan angin. Daerah-daerah bersangkutan harus diupayakan adanya listrik yang bersumber dari potensi-potensi tersebut. Tidak hanya mengandalkan setrum PLN. Hal ini pastinya juga akan menekan beban subsidi PLN akibat membengkaknya biaya produksi karena sebagian besar pembangkitnya menggunakan BBM. Selain itu, dengan optimalisasi potensi daerah, listrik tidak hanya tergantung kepada pembangkit PLN lagi. Tiap daerah bisa melakukan secara mandiri atau dengan menggandeng swasta. “Selain untuk mengetahui potensi energi yang bisa dikembangkan di tiap daerah, melalui audit energi, pemerintah juga akan mengetahui langkah penghematan seperti apa yang harus diberlakukan dan ditekankan kepada seluruh lapisan masyarakat dan instansi pemerintah. Mulai dari pelanggan industri, rumah tangga, hingga untuk lampu penerangan jalan umum atau rumah sakit dan kantor pemerintahan, semua bisa diatasi,” ujar Arda. Dia mengungkapkan, langkah penghematan ini sudah dilakukan di berbagai negara maju. Ketika pembang-
EKONOMI kit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang bermasalah, misalnya, Jepang tak terburu membangun pembangkit listrik, tapi mereka berupaya melakukan penghematan. Yang ada dimaksimalkan dengan menggunakan produk hemat energi, seperti penggunaan lampu LVD. Sebab, lampu LVD ini terbuksi bisa menghemat energi hingga 50%. “Di Indonesia, langkah penghematan berjalan sangat lambat. Kesadaran masyarakat untuk itu masih sangat kecil. Sementara dorongan pemerintah untuk merealisasikan program tersebut masih setengah hati. Padahal ini bisa menekan konsumsi listrik hingga 50%,” katanya. Wakil Ketua Aklinas Jatim, Tri Prakoso, menambahkan kebijakan pemerintah menaikkan TDL mengecewakan Aklinas karena pihaknya sudah berkomitmen menyediakan listrik murah bagi pelanggan. Menurut dia, alasan pemerintah menaikkan TDL untuk mengurangi beban subsidi akibat besarnya biaya produksi kurang tepat karena masih banyak cara lain untuk menekan subsidi listrik. Apalagi, menjelang kenaikan TDL, ternyata masih banyak warga di Jawa Timur yang belum menikmati listrik. Misalnya, 60 ribu keluarga di Bondowoso. Bisa dibayangkan bila hari ini listrik masuk desa-desa tersebut, warga laangsung merasakan harga listrik yang mahal. “Ini kan tidak adil, wong mereka belum pernah merasakan listrik, eh pertama kali menikmati penerangan, harus bayar mahal,” katanya. Tri menilai besarnya biaya operasional PLN disebabkan pemerintah belum menerapkan teknologi yang bisa menghemat konsumsi listrik. Ia mencontohkan, seharusnya pemerintah menggunakan teknologi lampu LVD yang bisa menghemat listrik hingga 50 persen. “Di Jepang dan Eropa, lampu LVD sudah dipakai dan lebih hemat ketimbang lampu merkuri,” katanya. Selain itu, pemerintah harus melakukan audit energi nasional secara menyeluruh. Dari audit ini akan diketahui potensi sumber listrik dari masing-masing daerah. Jadi tidak perlu lagi mengandalkan listrik dari PLN yang pembangkitnya berbahan bakar minyak.
“Kalau di suatu daerah banyak angin, bisa dikembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Kalau potensinya air, bisa dikembangkan pembangkit listrik tenaga mikro hidro,” ujarnya. Selama ini tolok ukur Pemerintah yang dijadikan dasar kenaikan TDL tidak pernah jelas dan terukur. Alasan mereka hanya untuk mengurangi beban subsidi TDL yang katanya semakin membengkak akibat besarnya biaya produksi. “Padahal ada banyak cara untuk menekan biaya subsidi PLN,” ujar Tri Prakoso. Seperti diketahui, telah disepakati subsidi listrik dalam RAPBN 2013 antara
lain soal kenaikan tarif listrik sebesar 15% pada 2013 secara bertahap, pertumbuhan penjualan listrik sebesar 9 % dan volume penjualan listrik 182,3 TWh. Kemudian Biaya Pokok Penyediaan (BPP) untuk susut jaringan 8,5 % dan BPP tenaga listrik Rp 212,07 triliun atau Rp 1.163 per kWh. BPP sebesar Rp 212,07 triliun atau Rp1.163 per kWh dengan rincian biaya energi Rp 112,75 triliun, depresiasi dan administrasi Rp 62,49 triliun, dan pembelian dan sewa listrik Rp 36,82 triliun. Selain itu disepakati pokok Revenue Requirement dengan margin usaha 7% dan BPP+Margin Rp 226,91 triliun.
KENAIKAN TARIF LISTRIK TRIWULAN I Golongan Sosial (S) S2 daya 1.300 Volt Amper (Va) Tegangan Rendah tarif awal Rp 605 per Kwh naik 4% menjadi sebesar Rp 629 per Kwh. S2 daya 2.200 Va (TR) tarif awal Rp 650/Kwh naik 4% menjadi sebesar Rp 679/Kwh S2 daya 3.500 Va sampai 200 Kva tarif awal Rp 755/Kwh naik 4,5% menjadi Rp 789/Kwh S3 daya > 200 Kva tarif awal Rp 761 naik 5% menjadi Rp 799/Kwh
Golongan Rumah Tangga (R) R1 daya 1.300 Va tarif awal Rp 790/Kwh naik 5,5% menjadi Rp 833/Kwh R1 daya 2.200 Va tarif awal Rp 795/Kwh naik 6% menjadi Rp 843/Kwh R2 daya 3.500 Va - 200 Kva tarif awal Rp 880/Kwh naik 6,5% menjadi Rp Rp 948/Kwh R3 daya > 200 Kva tarif awal Rp 1.154 per Kwh naik 3,55% menjadi Rp 1.195/Kwh
Golongan Bisnis (B) B1 daya 1.300 Va tarif awal dari Rp 795/Kwh naik 5% menjadi Rp 835/Kwh B1 daya 2/200 Va sampai 5.500 Va dari Rp 905/Kwh naik 5% menjadi Rp 950/Kwh B2 daya 6.600 Va sampai 200 Kva tarif awal Rp 1.151/Kwh naik 5,56% menjadi Rp 1.215/Kwh B3 daya > 200 Kva tarif awal Rp 876/Kwh naik 11,30% menjadi Rp 975/Kwh
Golongan Industri (I) I1 daya 1.300 Va tarif awal Rp 765/Kwh naik 5% menjadi Rp 803/Kwh I1 daya 2.200 Va tarif awal Rp 790/Kwh naik 5% menjadi Rp 830/Kwh I1 daya 3.500 Va 14 Kva tarif awal Rp 915/Kwh naik 5% menjadi Rp 961/Kwh I2 daya 14 Kva sampai 200 Kva tarif awal Rp 870/Kwh naik 5% menjadi Rp 914/Kwh I3 daya >200 Lva Tegangan Menengah tari awal Rp 731 naik 3,50% menjadi Rp 757/Kwh I4 daya 30.000 Kva Tengangan Tinggi ke atas tarif awal Rp 605 naik 4% menjadi Rp 629/Kwh
Golongan Pemerintah P1 daya 1.300 Va tarif awal Rp 880/Kwh naik 4,5% menjadi Rp 920/Kwh P1 data 2.200 Va sampai dengan 5.500 Va tarif awal Rp 885/Kwh naik 5% menjadi Rp 929/Kwh P1 6.600 Va sampai 200 Kva tarif awal Rp 1.157/Kwh naik 5,45% menjadi Rp 1.220/Kwh P2 > 200 KVa tari awal Rp 813/Kwh naik 6% menjadi Rp 862/Kwh P3 tarif awal Rp 820/Kwh naik 5% menjadi Rp 861/Kwh. gatot susanto
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
85
PERBANKAN SYARIAH
Perlukah BOYONG
ke Rekening HALAL
Ada yang optimis Bank Syariah menjadi wadah terbaik ekonomi umat. Mereka yakin di sini bebas riba. Apalagi omsetnya kian menjulang tinggi. Sementara masih banyak yang pesimis lantaran praktek Bank Syariah tak ubahnya bank umum. Sama-sama syubhat. Benarkah?
L
ebih dari dua puluh tahun bank syariah hadir di Nusantara. Tahun 2013 adalah tahun transisi, karena BI bakal menyerahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga keuangan yang mengusung tema non-ribawi itu, menyodorkan banyak produk. Bank Syariah juga berpeluang mengeruk mengeruk dana APBN, APBD, setoran haji sebagaimana bank umum. Kampanye pindah rekening halal (Bank Syariah) terus dilakukan. Barubaru ini, Khotib Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya — Drs Ec H Suherman Rosyidi, MSc – terang-terangan mengatakan, bahwa, membiarkan rekening di bank umum sama saja memakan riba. Bahaya. “Jalan keluarnya pindahkan rekening anda sekarang juga ke bank syariah, guna menyelamatkan diri anda sendiri dan keluarga,” katanya serius. Suherman mengawali dengan sebuah pertanyaan: Apakah Islam datang membawa sistem ekonomi? Untuk menjawab ini marilah kita cermati firman Allah dalam surah Al Baqarah : 278: Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orangorang yang beriman. Untuk melihat apakah Islam membawa sesuatu tentang ekonomi apa tidak, maka caranya dengan mengkaji Al-Qur’an. “Saya mencatat terdapat 25 istilah ekonomi dalam Al-Qur’an, belum termasuk prosesnya, akan lebih banyak lagi. Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa dalam transaksi itu diharuskan suka sama suka, dan menghindari riba,” tegasnya. Allah SWT. berfirman dalam surah an Nisa’ ayat 29: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu….. “ “Sistem ekonomi Islam ditegakkan dengan sedekah dan zakat. Yang seratus persen bertentangan dengan sistem ekonomi yang berlaku di masyarakat kita, yang berlaku di pemerintah kita, yakni sistem kapitalis, yang justru menjadi tulang punggungnya adalah
bunga,” tambahnya. Padahal Al Qur ’an menyatakan empat kali yang berkaitan dengan riba (bunga). Surah Ar Ruum : 39, An Nisa’ :161, Ali Imron : 130, Al Baqarah: ayat 275-280. Di empat tempat ini Allah membenturkan riba dengan zakat dan shadaqah. Yang menjelaskan bahwa sistem ekonomi itu tidak ditegakkan dengan bunga, tetapi dengan sedekah dan zakat. Itulah sistem ekonomi yang dapat kita jumpai dalam Al-Qur’an. Praktek dari sistem ini, bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. “Nah, pada tahun kira-kira 1986, para ulama kita bersidang di Cisarua, Bogor. Mereka membahas satu hal, yakni, bagaimana mengadakan lembaga keuangan yang bebas riba (bunga). Karena didorong oleh kegelisahan kaum muslimin Indonesia, bahwa lembaga keuangan yang ada baik itu bank, asuransi, koperasi simpan pinjam, reksadana dll, seluruhnya dijalankan dengan cara bunga. Hasilnya, mereka merekomendasi, harus dibangun segera, bank yang bebas bunga.”
Iis Siti Darawatymendapatkan penghargaan sebagai pemenang “Al Mubtakir Awards” PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah. Aplikasi “Enterprise Dashboard” adalah Sistem Informasi Eksekutif untuk direksi guna mendeteksi perusahaan secara cepat. (*)
86 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
PERBANKAN SYARIAH Demikian Suherman. Maka, tahun 1992, berdirilah bank Muammalat, bank syariah pertama yang bebas dari bunga. Pada tahun 1999 pemerintah lalu mengijinkan bank-bank lain untuk mendirikan bank syariah. Maka berdirilah bank syariah Mandiri. Kemudian pada tahun 2001, mulailah satu demi satu bank-bank syariah. Pada tahun 2004, ada 10 bank. Kemudian pada tahun akhir-akhir ini, bank-bank syariah yang asalnya merupakan anak dari bank konvensional, lepas dari induknya. Lalu, kenapa masalah riba ini harus terus menerus didengungkan dan disebarluaskan bahayanya? Karena masalah ini sangat serius, dan ancamannya sangat berat, sebagaimana diterangkan dalam surah Al Baqarah 275. “Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” “Rasulullah SAW menegaskan riba itu mempunyai 73 pintu dosa, dosa yang paling ringan sama dengan seorang lakilaki berzina dengan ibu kandungnya,” jelas Suherman. Seperti biasa, setelah jumatan ada sesi dialog. Salah seorang jamaah langsung angkat tangan. “Mohon maaf! Ngeri rasanya mendengar isi khotbah bapak. Apakah saya harus memindahkan saldo dari bank umum ke bank syariah?” tanyanya. Belum juga dijawab, penanya lain sudah mencecar dengan soal yang hampir sama. Suasana ini menunjukkan betapa seriusnya masalah bunga bank. Tetapi, dalam kenyataannya hukum bunga bank masih menjadi perdebatan. Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, tahun 1992 tak kuasa menolak tiga pendapat yang berbeda. Para musyawirin berbeda pendapat. Ada yang mempersamakan bunga bank dengan riba secara mutlak, sehingga haram. Ada pula yang tidak, sehingga boleh. Lalu ada yang menghukumi
MELAJU CEPAT: Bank BUKOPIN Syariah menyuguhkan produk-produk perbankan syariah yang menarik. Mereka terus melakukan inovasi demi kenyamanan mitra kerja.
syubhat (tidak indentik dengan haram). Sementara Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun lalu tetap mengharamkan bunga bank. Wakil Sekretaris Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Abdul Fattah Wibisono, mengatakan, hasil rapat komisi ini secara hukum mengikat seluruh anggota Muhammadiyah. “Meski sudah ditetapkan, pelaksanaannya tidak bisa serta merta, melainkan bertahap. Kami hanya mengimbau agar warga Muhammadiyah sebisa mungkin menghindari perbankan yang menerapkan imbal jasa berupa bunga,” katanya. Artinya, secara proses harus ada ketegasan pengalihan ke rekening halal. Menurut dia, diharamkannya bunga bank karena ciri-ciri yang sama dengan riba, yakni tambahan sebagai imbalan mendapatkan modal pinjam dalam jangka waktu tertentu. Ciri lain adalah adanya perjanjian yang mengikat, lebih banyak menguntungkan pemilik saham, ada tirani antara pemilik modal dan pengguna modal serta imbalan jasa hanya dimiliki pemegang saham (pemilik modal). Nah, karena semua perbankan (umum) memiliki ciri-ciri riba, maka ia
menghimbau agar warga Muhammadiyah menjauhi transaksi riba perbankan. “Oleh karena itu warga Muhammadiyah diminta bertransaksi dengan prinsip syariah yang tidak menggunakan bunga, tapi bagi hasil,” tegasnya. Sementara bagi MUI, hukum bunga bank sudah final. “MUI sudah lebih lebih dulu menetapkan soal hukum bunga bank, tahun 2003. Hukumnya haram, itu berlaku bagi semua bunga bank,” KH Ma’ruf Amin Ketua Dewan Syariah Nasional kepada Dumas Magazine. Menurut Kiai Ma’ruf, agar masyarakat terhindar dari hukum haram bunga bank, sementara tetap bisa menyimpan uangnya dengan aman, maka bank syariah solusinya. Sebab, hukum keharaman bunga bank itu tidak sekedar adanya timbal-balik dari simpanan, tetapi juga dana yang kita simpan di bank umum juga digunakan untuk riba. “Dulu, sebelum ada bank syariah, kita menyimpan dana di bank karena alasan darurat. Kalau hukumnya ya tetap saja sama, bunga bank itu ya haram. Kalau sekarang, setelah ada bank syariah, harus dipindahkan ke bank syariah, mutlak, ini bank tanpa bunga,” terangnya.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
87
PERBANKAN SYARIAH Organisasi Konferensi Islam (OKI) juga pernah membahas bunga bank. Hasilnya identik dengan MUI. Semua peserta sidang OKI yang berlangsung di Karachi, Pakistan Desember 1970 menyepakati dua hal: Praktek Bank dengan sistem bunga adalah tidak sesuai dengan syariah Islam. Kedua perlu segera didirikan bank-bank alternatif yang menjalankan operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Sementara Kantor Mufti Mesir memilih konsisten dengan keputusan tahun 1900 hingga 1989 yang menetapkan haramnya bunga bank dan mengkategorikannya sebagai riba yang diharamkan. Ulama-ulama besar dunia yang terhimpun dalam lembaga ini telah memutuskan dengan tegas terhadap bunga bank sebagai riba. Di antara 300 ulama yang hadri tercatat nama seperti Syeikh Al-Azhar, Prof. Abu Zahra, Prof. Abdullah Draz, Prof. Dr. Mustafa Ahmad Zarqa’, Dr. Yusuf Al-Qardlawi. Konferensi ini juga dihadiri oleh para bankir dan ekonom dari Amerika, Eropa dan dunia Islam. Mohammad Ma’ruf Syah, pemerhati bank syariah yang juga kandidat doktor Ilmu Hukum di Universitas Airlangga, mengatakan, bahwa perkembangan bank syariah di republik ini cukup menggembirakan. “Saya yakin betul bank syariah akan maju pesat. Sesuai dengan firman Allah, andaikan suatu kaum menggunakan sistem ekonomi
syariah maka bangsa ini akan barokah. Cuma, harus didorong bersama-sama,” katanya kepada Dumas. Menurut Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LPBH) PWNU Jatim ini, antusiasme masyarakat muslim di Indonesia begitu tinggi. Kesadaran umat Islam terhadap barang halal semakin besar. Tetapi, tetap saja harus dilakukan pembenahan bagi perbankan syariah. “Harapan kami, masyarakat sebagai pengguna jasa bank syariah mengetahui betul soal akad yang ada dalam bank syariah. Kalau perlu minta penjelasan kepada Bank Pengawas Nasional (BPN). Dengan ini akan melahirkan kepercayaan kepada nasabah,” jelasnya. Ditanya soal prospeknya, Ma’ruf optimis bakal besar. Asal bank syariah diberikan kesempatan yang sama. Pandangan serupa disampaikan Kiai Ma’ruf. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini, optimis bank syariah bakal menggeser bank umum. Ini lantaran umat Islam di Indonesia mayoritas. Untuk itu, pihaknya akan melakukan berbagai langkah, di antaranya terkait sumber dana. Danadana murah itu seperti deposito, tabungan dari bank BUMN, BTN, dan lain sebagainya itu sudah dihabiskan bank konvensional. Inilah sebabnya bank syari’ah kalah bersaing. “Seperti yayasan-yayasan itu nabungnya ke bank konvensional, jarang ke bank
syariah. Juga dana APBN, APBD, setoran haji yang jelas-jelas milik masyarakat, seharusnya ditabung ke bank syariah, ini demi kehalalannya,” tambahnya. Belum Menjawab Kebutuhan Tidak semua umat Islam kepincut bank syariah. Meski samasama menghukumi bunga bank haram, tetapi banyak yang emoh beranjak dari bank konvensional. Sebut saja Budi Setiawan, ia masih akan memilih bank umum untuk menaruh duitnya. Menurutnya bank syariah selama ini belum jelas operasionalnya. “Tidak ada yang tahu uang yang disimpan di bank syariah itu didistribusikan ke mana, kepada siapa dan untuk apa?” papar salah seorang nasabah bank konvensional Budi Asmo. Bagi Budi, menyimpan uang di bank yang utama bukanlah untuk mendapatkan bunga. Melainkan memudahkan ketika dirinya hendak melakukan proses transaksi, dan lebih praktis dalam membawa uang. “Saya yakin tidak bakal terkena hukum (riba), karena niatnya untuk mutasi dan transaksi keuangan. Bukan mengutamakan perolehan bunga,” tegasnya sambil menjelaskan jika ada bunga sebaiknya diinfaqkan, tidak dimakan. Nah, bisakah bank syariah menjawab kebutuhan umat? Waallahu’alam bish-shawab. (Mokhammad Kaiyis dan Moh Nasir)
KEGIATAN SOSIAL: Bank Syariah Mandiri juga serius dalam masalah sosial. Tampak sebuah acara penyerahan bantuan bea siswa.
88 DUMAS
EDISI XX JANUARI 2013
PERBANKAN SYARIAH
Ekonomi Kita Hancur
I
Justru Karena Bank Umum
deologi (ekonomi) kapitalisme mulai dicurigai. Barat sendiri mulai tidak sreg. Kapitalis menjauh dari nilai keagamaan, kemanusiaan dan moralitas. Kapitalis hanya menyembah material. Hasilnya malah memperlebar kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Tidak heran, jika Barat sendiri cenderung melirik ekonomi Islam. Ribuan pengusaha muslim yang terhimpun dalam LKP HTI, akhir tahun kemarin tumplek blek di Gramedia Expo, Surabaya. Mereka mendukung laju perbankan syariah, meyakini bank umum hanya bikin bangkrut perekonomian nasional. Apalagi, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Sayangnya, lembaga keuangan (perbankan) yang digunakan di Indonesia mayoritas masih menggunakan sistem konvensional yang lebih mengedepankan bunga dalam sistem operasionalnya. Akibatnya bangsa Indonesia tak
pernah lepas dari berbagai musibah dan cobaan karena bunga bank dalam Islam jelas-jelas diharamkan karena termasuk riba. Larangan riba itu secara tegas tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 275, yang artinya, “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2003 juga telah mengeluarkan fatwa untuk mempertegas larangan bunga bank karena termasuk kategori riba. Namun hingga saat ini umat muslim Indonesia masih enggan menggunakan bank syariah. Padahal hampir seluruh bank-bank konvensional di Indonesia baik yang milik pemerintah maupun swasta juga membuka Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang syariah. Ketua Lajnah Khusus Pengusaha (LKP) Pusat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) M Karebet Widjajakusuma, kepada Dumas menjelaskan umat muslim di Indonesia masih sedikit yang mau mempercayakan uangnya ditaruh di bank syariah. “Ada dua alasan kenapa
masyarakat masih enggan menabung ke perbankan syariah,” tutur Karebet, saat ditemui dalam acara Muslim Entrepreneur Forum 2012 Jatim, di Gramedia Expo Surabaya, Kamis (27/12). Pertama, kata Karebet, karena minimnya pemahaman umat muslim terhadap bunga bank konvensional yang jelas-jelas diharamkam dalam Islam karena termasuk riba, tidak sampai menjadi sikap dan prilaku. Kedua, karena umat muslim Indonesia hidup dalam sistem kehidupan kapitalistik. “Pemerintah masih memberlakukan dua sistem dalam dunia perbankkan yang berlaku di Indonesia, yakni konvensional dan syariah. Sehingga umat muslim menjadi terjerumus ke dalam lubang kesesatan,” jelas Karebet. Bank Indonesia yang menjadi induk dunia perbankan di Indonesia, kata Karebet, masih menggunakan sistem konvensional, sementara bank-bank syariah harus tunduk dengan aturan BI. “Itu artinya, ibarat orang menanam durian yang buahnya berbau harum tapi
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
89
PERBANKAN SYARIAH ditanam di ladang tanaman jengkol. Sehingga buah durian yang dipanen tetap berbau jengkol,” dalihnya. Celakanya, lanjut Karebet, masih ada bank syariah di Indonesia belum seutuhnya berjalan sesuai dengan syariah. Pasalnya, 70 persen SDM bank syariah berasal dari tenaga bank konvensional yang dilatih secara khusus selama beberapa hari, kemudian diberi sertifikat bankir syariah. Sehingga pola pikir mereka juga tidak nyambung dengan ketentuan syariah. Kendati demikian, paling tidak dengan menyimpan uang di bank syariah, umat muslim di Indonesia bisa terhindar dari perbuatan riba yang diharamkan dalam agama Islam. Sebab akad di bank syariah sudah sesuai dengan syariat, yakni adanya akad antara pemilik modal dengan pengelola, serta bagi hasil antara pemodal dengan pengelola modal yang dijalankan sesuai ketentuan agama. Selain itu, lanjut Karebet, langkah umat muslim yang sudah mempercayakan ke bank syariah dapat menghindarkan perekonomian Indonesia dari keterpurukan serta menghambat laju kapitalisasi perekonomian Indonesia. Sebab, aset bank syariah saat ini hanya sekitar 3 persen, sedangkan 97 persen sisanya masih dikuasai bank-bank konvensional. “Bank-bank konvensional di Indonesia itu sebagian besar dimiliki asing, dan sebagian besar modalnya juga dikuasai orang asing. Jika mereka menarik dananya sewaktu-waktu maka bank itupun akan kolaps alias ambruk dan nasabah yang mayoritas muslim akan dirugikan,” bebernya. Sementara itu Humas HTI Jatim, dr Moh Usman menambahkan, dual banking yang diterapkan pemerintah Indonesia justru sangat merugikan umat muslim. Pasalnya, secara idealistik, kebijakan itu jelas bukan pilihan yang terbaik. Masalahnya bukan terletak pada sisi administratif, melainkan pada problem paradigmatik. Kemudian secara subtansial, pengakuan terhadap keberadaan bank syariah yang anti bunga (riba) merupakan penegasan terhadap keberadaan bank konvensi-
90 DUMAS
onal yang berintikan riba. “Apa yang dicari bank konvensional adalah yang dibenci oleh bank syariah. Bagaimana mungkin dua lembaga yang sama sekali berbeda bisa hidup berdampingan dalam sebuah sistem. Jadi pemerintah harus memilih salah satu, yakni bank syariah karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim,” tegas Usman. Di sisi lain, upaya pemerintah mempertahankan keberadaan bank konvensional adalah blunder dan merugikan rakyat. Sebab krisis ekonomi pertengahan tahun 1997 telah membuka tabir kerapuhan dan kebobrokan sistem perbankkan konvensional. Akibat krisis itu, ada 16 bank dilikuidasi dan 51 bank lainnya dibekukan pada November 1997 serta 13 bank diambil alih (BTO). Jadi jelas bank umum bikin bangkrut. Langkah yang diambil pemerintah itu telah mengurangi secara drastis jumlah bank konvensional dari 237 pada akhir Juni 1997, menjadi 151 bank pada akhir Desember 2000. Jumlah bank swasta juga ikut menciut dari 160 bank menjadi 81 bank. Sedangkan bank pemerintah dari 7 tinggal 5 bank. “Kondisi perbankkan nasional itu ibarat pasien,
EDISI XX JANUARI 2013
Dr Moh Usman, Humas HTI Jatim.
memang belum jadi mayat tetapi sudah terbaring koma di UGD dan sewaktuwaktu bisa kritis lagi,” dalih pria murah senyum ini Untuk merestrukturisasi bank-bank konvensional yang selama ini menjadi sumber darah bagi perputaran roda perekonomian nasional, pemerintah tidak kurang telah mengeluarkan Rp659 triliun pada tahun 2000. Bahkan untuk pembiayaan itu, pemerintah terpaksa mengeluarkan obligasi (surat hutang) senilai Rp 659 triliun. Dampaknya, hutang pemerintah yang sebelum krisis hanya 55 miliar USD, meningkat menjadi 77 miliar USD. “Hutang sebesar itu membuat rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai di atas 100 persen pada akhir tahun 2000, sehingga mengakibatkan perekonomian Indonesia pada 1025 tahun ke depan akan terus mengalami proses destabilisasi,” beber Usman Belum lagi kewajiban obligasi jatuh tempo pada tahun 2001 sekitar Rp.12,9 triliyun. Jumlah tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya mencapai Rp.73,98 triliun pada tahun 2007 dan Rp.138 triliyun pada 2018. “Biaya itu dibebankan kepada APBN, berarti rakyat juga yang harus menanggung. Sampai kapan pemerintah mengorbankan rakyatnya demi membantu bank-bank konvensional yang nyata-nyata membikin terpuruk perekonomian bangsa Indonesia,” tegasnya kembali Solusi mengatasi persoalan itu, lanjut Usman adalah kembali kepada al Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber hukum perbankan maupun sistem perekonomian Indonesia. Jadi prinsip syariah bukan merupakan salah satu pilihan tetapi menjadi satu-satunya pilihan. Kebijakan pemerintah dan struktur bank sentral hanya tersedia satu pilihan yakni bank syariah. “Artinya, bank syariahlah anak tunggak dunia perbankkan di Indonesia menggantikan bank-bank konvensional yang secara syariah jelas-jelas terlarang dan secara empirik telah terbukti membikin hancur perekonomina bangsa,” pungkasnya. (Mokhammad Kaiyis: laporan Achmad Fathis Su’ud)
PERBANKAN SYARIAH
HM Ismail Yusanto – Juru Bicara HTI
S
KAPITALIS AMBRUK Justru Karena Riba dan Judi
ejak ideologi Kapitalisme diterapkan, nilai keagamaan, kemanusiaan dan moralitas semakin tergerus. Satu-satunya nilai yang mendominasi hanyalah nilai material. Namun, nilai materi ini pun malah memperlebar kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Itulah bukti yang tidak dapat terbantahkan, bahwa Kapitalisme adalah ideologi yang cacat. Lantas apa saja cacatnya itu? Dapatkah cacat tersebut diperbaiki? Mengapa Kapitalisme ambruk? Berikut penjelasan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), HM Ismail Yusanto kepada Joko Prasetyo: Apa saja cacat mendasar ideologi Kapitalisme? Pertama: pandangannya mengenai problematika ekonomi. Kapitalisme memandang bahwa problem ekonomi itu adalah scarcity atau kelangkaan. Pandangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa ada gap antara kebutuhan yang disebut tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Karena alat pemuas kebutuhan tidak mencukupi kebutuhan, di situlah disebut adanya kelangkaan. Nah, untuk mengatasinya, produksi
harus dipacu. Jadi Kapitalisme itu memiliki dorongan yang luar biasa untuk memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan itu. Padahal pada faktanya, tidak tepat seperti itu, karena meskipun diproduksi, katakanlah uang sebanyak kayak apa, tetap saja ada orang yang tidak punya uang. Meski diproduksi rumah sebanyak kayak apa, tetap saja ada orang yang tidak punya rumah. Begitu juga makanan. Jadi problemnya itu bukan pada scarcity, tetapi ternyata pada distribusi. Lagipula kebutuhan itu sebetulnya itu terbatas. Yang tidak terbatas itu adalah keinginan. Beda need dengan want. Kalau need itu terbatas, want itu tidak terbatas. Jadi, scarcity itu tidak betul. Lalu yang Kedua? Pandangan bahwa nilai paling tinggi dari ekonomi itu adalah saat kebutuhan terpenuhi dan materi bisa diperoleh. Ini telah menimbulkan satu individu dan masyarakat yang kemudian sangat mengagungkan nilai-nilai materialisme. Pasalnya, bagi mereka tidak ada nilai yang lebih tinggi kecuali nilai materi. Nah, dari sini kemudian nilai-nilai luhur seperti nilai-nilai keharmonisan, nilai-nilai persaudaraan, termasuk juga
nilai-nilai agama terabaikan. Jadi nilai materialisme itulah yang sangat diagungkan. Menurut Anda apa dampaknya? Dampaknya adalah kerusakan yang luar biasa. Sebabnya, dengan semangat materialisme itulah kemudian dorongan untuk mencari keuntungan dalam setiap usaha itu sangat besar, tak peduli dengan nilai-nilai yang lainnya yang bersifat non-material. Di situlah kemudian kita melihat bahwa Kapitalisme telah mendorong manusia itu untuk memproduksi segala macam. Kalau produksi itu dianggap sebagai industri maka industri dalam Kapitalisme itu bukan hanya manufaktur, bukan hanya barang-barang; tetapi juga industri hiburan, bahkan juga industri seks, karena itu dianggap sebagai alat pemuas. Sekarang muncul lagi dengan istilah industri politik, karena di sana ada cost and benefit, ada modal; kemudian ada untung dari setiap proses politik yang mereka lakukan. Begitu. Jadi semua itu berujung pada perolehan material termasuk juga industri agama. Maksudnya, sebagai industri?
agama
dijadikan
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 ‹
91
PERBANKAN SYARIAH Iya, misalnya dalam setiap perayaan hari-hari besar agama. Misalnya, Natal itu bagaikan sebuah industri karena sebenarnya tidak ada landasan atau dasar teologis, adanya Santa Klaus, Piet Hitam, segala macam itu. Itu semua menjadi aksesoris yang dikonversikan ke dalam nilai jual. Semuanya menjadi industri. Itulah nilai yang paling tinggi. Padahal pada kenyataannya manusia itu kan tidak hanya mendasarkan tindakannya pada materialisme. Ada nilai-nilai lain, termasuk di dalamnya adalah nilai-nilai agama. Bahkan kalau dalam Islam kan nilai-nilai agama itulah yang menjadi panglimanya. Agama menjadi dasar utamanya dalam setiap kegiatan manusia termasuk di dalam ekonomi. Dalam Islam ekonomi pun didasarkan pada agama, pada halal dan haram. Jadi nilai tertinggi standarnya bukan materi, tetapi bagaimana keridhaan Allah SWT bisa diraih. Karena itu, halalharam mesti diperhatikan dalam kegiatan ekonomi. Keuntungan dalam ekonomi pasti akan diraih, tetapi dicapai dengan cara yang benar dengan cara yang halal. Itu yang kedua. Lalu yang Ketiga? Cacat ketiga adalah nilai kebahagiaan. Yang disebut dengan kepuasan, kebahagiaan, dalam Kapitalisme itu ya terpenuhinya kebutuhan material itu atau tercapainya nilai material itu. Itu bertentangan dengan pandangan agama, pandangan Islam. Keempat, manipulatif. Karena dalam Kapitalisme itu dorongan produksi amat dominan, tak jarang itu dilakukan dengan menggunakan segala cara. Cara-cara semacam manipulasi, yang sebenarnya sudah dikenal—ada manipulasi perpajakan ada manipulasi akutansi, kemudian manipulasi macammacam itu—sebenarnya lahir dari ideologi Kapitalisme. Termasuk sekarang ini, yang paling mengerikan adalah bagaimana Kapitalisme menggunakan negara untuk meraih keuntungannya, dari sana lahirlah corporate state, korporatokrasi; negara dikelola oleh perusahaan. Keputusan perang dan tidak itu bukan didasarkan pada kepentingan negara,
92 ‹ DUMAS
Kegiatan di salah satu bank
tetapi kepentingan perusahaan untuk menjual senjatanya, untuk menjual mesiu, untuk memperoleh bahan baku, untuk mendapatkan proyekproyek, segala macam. Contohnya yang terjadi di Irak, di Afganistan dan sebagainya. Ekonomi Kapitalisme bertumpu pada mekanisme pasar. Betulkah dengan mekanisme pasar distribusi kekayaan bisa diwujudkan secara adil? Mengenai distribusi kekayaan, Kapitalisme percaya bahwa ada tangan yang tidak terlihat (invisible hand) yang akan mengatur distribusi itu dengan sebaik-baiknya. Ketika ada kemakmuran individu maka akan didapat kemakmur-an kolektif. Padahal kenyataannya tidak ada itu invisible hand. Jadi tidak ada apa yang disebut kemakmuran bersama. Ini karena watak Kapitalisme yang cende-rung eksploitatif. Ketika ada eksploitasi pasti akan ada the winner group dan the losser group. Nah, kelompok yang kalah atau tersisih ini yang kemudian menjadi kelompok penderita dalam sistem ekonomi kapitalis. Siapa saja mereka yang kalah itu? Misalnya mereka yang tinggal di
EDISI XX JANUARI 2013
bantaran sungai, tinggal di emperan toko, tinggal di sepanjang jalur kereta api. Kalau di Amerika ya mereka-mereka yang tuna wisma, yang homeless segala macam. Yang begitu-begitu itu selalu ada dalam sistem kapitalis. Artinya, sekali lagi, tangan yang tidak kelihatan itu memang benar-benar tidak ada, begitu. Jadi, menurut Anda kapitalisme gagal meratakan kesejahteraan? Ya! Pasti. Kapitalisme memang gagal menciptakan sebuah masyarakat yang sejahtera bersama. Kesejahteraan hanya dinikmati oleh segelintir orang. Protes masyarakat Barat terhadap simbol Kapitalisme di Wall Street, dengan mengatakan bahwa we are ninety ninepercent itu sebenarnya menunjukan yang tadi saya sebut itu. Ada the winner group dan ada yang the looser group. Bahkan yang kalah itu ternyata lebih banyak daripada yang menang. Yang menang itu hanya satu persen itu. Apalagi ketika mereka yang satu persen ini punya masalah lalu mereka menggunakan negara, dengan istilah dana talangan (bailout) segala macam itu. Itulah yang disebut oleh Stiglitz, bahwa Kapitalisme itu off one percent, for one percent, by one percent itu. Itulah hakikat demokrasi mereka. Jadi pada
PERBANKAN SYARIAH akhirnya hanya pemilik modal saja yang memenangkan pertarungan politik, dan ketika mereka mendapatkan kekuasaan politik, mereka gunakan untuk mereka sendiri. Akhirnya, kekayaan berputar untuk diri mereka; off one percent, for one percent by one percent. Itu satu. Lalu? Kedua, Dalam hal-hal tertentu, meka-nisme pasar itu bisa diterima. Maksud-nya, harga itu memang ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang atau jasa. Saat penawaran ‘ketemu’ dengan permintaan di pasar, akan terbentuklah harga. Jadi sebatas ini sebenarnya masih bisa diterima. Namun, ada dua persoalan dalam mekanisme pasar. Pertama, nilai suatu barang itu sebenarnya tidak hanya ditentukan oleh mekanisme pasar (harga), tetapi oleh nilai yang lain. Harga itu bukan penentu, bukan satu-satunya penentu nilai dari suatu barang. Maksudnya? Tegasnya begini, narkoba, misalnya. Walaupun narkoba memiliki harga—karena di situ ada penawaran dan permintaan—ia merupakan barang yang tidak berharga dalam pandangan Islam. Sama seperti jasa-jasa lainnya yang dilarang. Nah, di dalam Islam itu tidak boleh masuk ke dalam pasar, tetapi dalam Kapitalisme itu boleh selama ada permintaan ada penawaran. Nah, itu satu. Kedua, ada barang dan jasa tertentu yang tidak boleh semata-mata ditentukan oleh mekanisme pasar, begitu. Misalnya menyangkut kebutuhan-
kebutuhan dasar, katakanlah dalam kehidupan kita di Indonesia itu beras, misalnya; tidak semata-mata ditentukan oleh mekanisme pasar. Mengapa begitu? Karena menyangkut hajat hidup orang banyak jadi pemerintah boleh melakukan intervensi meskipun tidak dalam arti menentukan harga. Ketiga, ada barang yang justru tidak boleh ditentukan oleh mekanisme pasar sama sekali. Misalnya barang milik umum seperti minyak dan gas, itu. Negara bisa menentukan berapa harganya karena ini hakikatnya milik rakyat. Jadi, harganya tidak boleh dilepas oleh mekanisme pasar. Jadi kalau negara itu mengambil keputusan untuk memberikan barang tersebut secara gratis, walaupun itu barang sebenarnya dicari orang, artinya dalam mekanisme pasar bisa bernilai tinggi, itu tidak salah. Sebaliknya juga kalau negara itu menghargai sesuatu supaya hasilnya diberikan lagi kepada rakyat itu juga tidak salah. Jadi tidak semata-mata bisa diserahkan kepada mekanisme pasar, begitu.
Kapitalisme diyakini memiliki kemampuan adaptasi, misalnya ketika ada kesenjangan sosial, ada modifikasi berupa santunan, sehingga Kapitalisme akan mampu terus bertahan. Komentar Anda bagaimana? Memang ada beberapa bagian dari Kapitalisme itu yang bisa di-adjust, bisa disesuaikan dan dimodifikasi seperti tadi itu. Misalnya, kesenjangan itu ditutup dengan apa yang disebut dengan social security net, jaring
pengaman sosial. Lahirnya jaminan sosial, kemudian bahkan juga asuransi sosial, juga ada CSR (Corporate Social Responsibility), dll itu sebenarnya didasarkan pada kehendak untuk menutupi bolong-bolong di dalam Kapitalisme menyangkut kesenjangan itu. Namun, itu sifatnya parsial. Dalam arti, ada bagian-bagian tertentu yang tidak di-adjust, yang tidak bisa di modifikasi. Misalnya? Misalnya soal sistem keuangan. Sistem keuangan di dalam Kapitalisme itu sebenarnya didasarkan pada dua hal yang sangat dilarang di dalam Islam, yakni riba dan judi. Sistem keuangan Kapitalisme itu, jika dibolak-balik, sebenarnya cuma riba dan judi. Seluruh produk keuangan dalam Kapitalisme itu, ya cuma dua itu. Yang namanya kredit, leasing, asuransi, saham, semuanya itu ujungnya cuma judi sama riba. Itu mau di-adjust bagaimana? Dalam hal-hal yang tidak bisa diadjust itulah Kapitalisme itu ambruk. Fakta yang ada di Eropa sekarang ini adalah kehancuran Kapitalisme dalam perkara-perkara yang memang sudah tidak bisa lagi dimodifikasi. Mereka mungkin saja melakukan modifikasi dengan menutup bolong-bolong kesenjangan tetapi kehancuran sistem keuangan Kapitalisme tidak bisa ditutup. Dengan apa dia ditutup? Karena memang sistemnya seperti itu. Jadi Kapitalisme itu cacat sejak lahir? Iya. Apakah sistem ini segera runtuh? Runtuh dalam waktu cepat mungkin tidak. Seperti kehancuran sebuah bangunan, yang sejak awal dibangun pondasinya retak, lalu tembok retak, begitu. Sampai titik tertentu akhirnya ambruk. Jadi ambruknya itu pelan-pelan. Seperti sekarang ini kan, kerusak-an Kapitalisme dimulai dari kesen-jangan, kerusakan moral, kerusakan lingkungan, family disorder dan kerusakan lain sebagainya hingga akhirnya Kapitalisme benar-benar hancur sama sekali. Jadi? Tinggal menunggu waktu.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013 ‹
93
PERBANKAN SYARIAH
AKHIRNYA SAMA
Bank Syariah pun Pakai DP
BI menerapkan kebijakan sama. Mulai April, baik Bank Umum muapun Syariah – dalam kredit Pemilikan Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) harus menggunakan DP 20%. Kebijakan ini semakin ‘memojokkan’ Bank Syariah, dianggap setali tiga uang dengan Bank Umum. Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia jauh melampaui tingkat pertumbuhan secara global. Sektor perbankan syariah global tumbuh ratarata 15%-20% per tahun, sedangkan di Indonesia mencapai 36%. Hal itu terungkap dalam seminar International Association of Deposit Insurers (IADI) Islamic Deposit Insurance Group (IDIG) keempat di Yogyakarta, Selasa (27/12). Seminar hari kedua tersebut berlangsung di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Menurut Direktur Eksekutif Perbank-an Islam Bank Indonesia (BI) Edy Setiadi, per September 2012 total aset perbankan syariah di Indonesia sebesar Rp173 triliun. Meski mampu
94 DUMAS
mencatatkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi ketimbang pertumbuhan di tingkat global, total aset perbankan syariah nasional baru 1% total aset perbankan syariah global. “Dengan populasi Indonesia sebesar 210 juta orang dan 85%-nya muslim, Indonesia sesung-guhnya berpeluang menjadi pemimpin pasar pembiayaan syariah global. Tapi sekarang aset kita baru 1% total aset perbankan syariah global,” ujar Edy yang menjadi salah satu pembicara seminar. Edy optimistis seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang relatif tetap tinggi, sektor perbankan syariah akan terus berkembang pesat. Kendati demikian, pertumbuhan aset akan lebih rendah tahun ini karena adanya perpindahan dana haji dari dana pihak ketiga (DPK) ke sukuk. Hal itu, lanjut Edy, menyebabkan pertumbuhan perbankan syariah melambat menjadi sekitar 26% jika dibandingkan dengan 2011. BI memperkirakan total aset bank-bank syariah nasional sampai dengan akhir Desem-
EDISI XX JANUARI 2013
ber 2012 sebesar Rp187 triliun. Di kesempatan yang sama, Asisten Sekjen Islamic Financial Services Board Abdullah Haron mengatakan aset perbankan syariah global mencapai US$1,3 triliun pada akhir 2012. Proyeksi tersebut dengan asumsi pertumbuhan 15%-20% per tahun berlanjut tahun ini. “Pertumbuhan tersebut cukup pesat sebagai industri yang baru mulai berkembang pada 1970-an. Prospek akan lebih cerah seiring meningkatnya inovasi manajemen aset disertai makin dikenalnya layanan dan produk perbankan syariah,” ungkap Abdullah. Ia mengungkapkan perkembangan bank-bank berbasis syariah menjadi penentu pertumbuhan industri keuangan syariah. Saat ini pangsa aset bank syariah mencapai 81%, disusul sukuk 14%, pendanaan syariah 3,9%, dan takaful 1,1%. Selama ini Bank Syariah bisa ‘berpesta’. Bank Indonesia (BI) sendiri mencatat, setelah adanya aturan mengenai Down Payment (DP) bagi
PERBANKAN SYARIAH pembelian kredit kendaraan bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di bank konvensional Juli lalu, bank syariah mendapat berkah. Pasalnya, masyarakat ternyata beralih mengambil kredit ini dari perbankan konvensional. Masih menurut Edy Setiadi, dari Juli lalu, menurut data BI, secara bulan ke bulan (m to m), pembiayaan perbankan syariah di dua sektor ini trennya mengalami kenaikan sekitar tiga sampai empat persen. “Ini akibat pemberlakuan aturan DP di perbankan konvensional, jadi yang tadinya di perbankan konvensional berubah ke perbankan syariah,” ujar Edi saat Bankers Dinner, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta kepada wartawan. Total pembiayaan perbankan syariah di kedua sektor kredit ini, tambah Edy, juga telah mengalami kenaikan mencapai 13 persen dari total pembiayaan. “Total pembiayaan di sektor KKB dan KPR mencapai Rp168 triliun di perbankan syariah,” jelasnya. Ini angka luar biasa. Menurut Edy, penyaluran kredit KKB dan KPR ini, juga lebih bersifat konsumtif ketimbang produktif. Karena itu, jika BI tidak mengerem laju pertumbuhan di
KKB dan KPR ini, total pembiayaan perbankan syariah bisa mencapai 20 persen dari total pembiayaan. “Secara total, prediksi kita, secara maksimal, pembiayaan perbankan syariah akan bergerak ke 20 persen dari total pembiayaan. Makanya kita rem dari RBB, kalau peningkatan dan risiko terlalu besar, kita rem,” pungkasnya. Kaji Besaran DP KPR Syariah Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah mengatakan, “Kita akan terapkan juga aturan loan to value ratio (LTV) untuk bank syariah, untuk besarannya masih akan diteliti lagi,” katanya. Karenanya, BI sekarang sibuk mengkaji besaran uang muka (down payment/DP) minimum untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) bagi bank syariah seperti yang telah berlakukan untuk bank konvensional. Menurut Halim besaran uang muka yang berbeda bagi bank syariah karena ada beberapa produk yang tidak bisa menggunakan DP yang sama. “Untuk KPR yang sifatnya berbeda, MMQ (pembiayaan musyarakah mutanaqishah) untuk properti misalnya, kan sudah
jelas berbeda,” katanya. Kini tengah ditegaskan, bahwa, BI akan mengeluarkan aturan down payment (DP) di perbankan syariah mulai 1 April 2013 mendatang. Aturan DP bagi perbankan syariah ini sama dengan perbankan konvensional, yaitu 20 persen. Artinya, masyarakat yang ingin meminjam ke bank untuk membeli KPR atau kendaraan bermotor harus membayar minimial 20 persen dari harga keseluruhan. Baik melalui bank umum maupun syariah. “Pengaturan KPR diberlakukan bagi tipe 70 ke atas wajib 20 persen. DP untuk kredit roda dua dan tiga juga 20 persen, sementara roda empat untuk kepen-tingan produktif 25 persen,” jelas Edy. Aturan ini diberlakukan sama antara perbankan syariah dan konvensional karena Bank Sentral melihat adanya tren lebih ke arah konsumsi dibandingkan produktif. Dengan alasan inilah, meski-pun secara aset perbankan syariah dan perbankan konvensional masih jauh, tetapi aturan DP yang diterapkan BI disamakan. “Aturan ini berlaku mulai 1 April 2013,” pungkasnya. Inilah yang kemudian menjadi tanda tanya, dimana letak syariahny? Waallahu’alam bishshawab.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
95
JANUARI Wacana Pembatasan BBM Bersubsidi Sejak awal tahun 2012, Pemerintah sudah mewacanakan agar kendaraan pribadi tidak menggunakan BBM bersubsidi, tetapi menggunakan BBM non subsidi semacam pertamax atau pun BBG. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk menghidari jebolnya APBN karena menanggung subsidi BBM yang nilainya mencapai Rp 137,4 triliun dalam APBN-P 2012. Menkeu Agus Martowardojo pun berucap, mulai 1 April di Jawa dan Bali, premium bersubsidi hanya akan didistribusikan untuk angkutan umum, pelayanan umum, dan sepeda motor. Kendaraan pribadi hanya boleh menggunakan BBM non subsidi.
FEBRUARI Angelina Sondakh Tersangka Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh alias Angie sebagai tersangka. Penetap-
96 ‹ DUMAS
an tersangka itu diungkap pimpinan KPK, Jumat (3/2/2012). Angie disangka melakukan korupsi terkait penganggaran proyek perguruan tinggi di Kementerian Pendidikan Nasional dan proyek pengadaan sarana prasarana olahraga di Kementerian Pendidikan Olahraga. Penetapan tersangka itu pengembangan penyidikan kasus dugaan suap Wisma Atlet yang menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. KPK juga mencegah berpergian keluar negeri politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Wayan Koster . Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Angie langsung dinonaktifkan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
MARET Anas Siap Digantung di Monas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan siap digantung di Monas jika terbukti menerima satu peser pun uang dalam proyek pembangunan sarana olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Nama Anas
EDISI XX JANUARI 2013
berulangkali disebut oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin terkait proyek Hambalang. Anas menganggap Nazaruddin mengigau. Widjoyo Nitisstro Meninggal Prof Dr Widjojo Nitisastro yang dikenal sebagai begawan ekonominya Indonesia meninggal dunia. Guru besar UI ini dikenal sebagai arsitek utama perekonomian Orde Baru. Bersama Ali Wardhana, JB Sumarlin, Emil Salim, dan Sadeli, Widjojo dianggap sebagai pengarah perekonomian Indonesia masa Presiden Soeharto.
APRIL Siti Fadilah Supari Tersangka Korupsi Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan untuk kejadian luar biasa tahun 2005. Penetapan tersangka itu diungkap Kepolisian, Selasa (17/4/2012). Awalnya, penetapan tersangka itu disampaikan mantan bawahan Siti, Mulya
KALEIDOSKOP 2012 Hasjmy dan Hasnawaty ketika bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (12/4/2012). Namun, ketika dikonfirmasi, Mabes Polri membantah. Ketika itu, Kejaksaan Agung juga mengaku telah menerima Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) dengan tersangka atas nama anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu dari Bareskrim Polri.
MEI Corby Dapat Grasi 5 Tahun Terpidana perkara narkotika, Schapelle Corby, warga negara Australia, mendapatkan potongan masa hukuman alias grasi selama 5 tahun. Corby sebelumnya dihukum 20 tahun penjara karena menyeludupkan ganja dari Australia.
JUNI Ical Resmi Jadi Capres Golkar Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical resmi ditetapkan menjadi calon presiden dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang. Penetapan itu dilakukan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke III Partai Golkar di Bogor. Namun, sejumlah survei menyebutkan, elektabilitas Ical rendah. Ical sendiri optimistis dapat meningkatkan elektabilitasnya hingga 2014 mendatang Om Liem Meninggal Dunia Pengusaha Liem Sioe Liong (Sudono Salim) yang akrab dipanggil Oom Liem meninggal dunia di Singapura, Minggu (10/6). Bermula dari usaha tokok kelontong, Liem berhasil membangun kerajaan bisnisnya. Ia mendirikan sejumlah perusahaan bersama koleganya, seperti BCA, Bogasari Flour Mills, Indocement, dan Indofood Sukses Makmur.
JULI Muslim Abdurrahman Meninggal Dunia Cendekiawan muslim Moeslim Abdurrahman (65) meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2012) malam pukul 19.30 WIB. Dalam perjalanan karirnya, Moeslim pernah menjabat sebagai Kepala Badan Peneli-
ti dan Pengembangan Departemen Agama. Ia juga aktif di partai politik sebagai Ketua DPP Partai Amanat Nasional. Muslim Rohingya Dibantai Kelompok minoritas‘muslim di Burma, etnis Rohingya, dibantai etnis lain pemeluk agama Budhis. Ratusan muslim meninggal dunia, ribuan mengungsi ke luar negeri dengan perahu dan ribuan lainnya berlindung ke penampungan. Presiden Burma Thein Sein mengatakan kepada delegasi tamu dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nation’s High Commissioner for Refugees (UNHCR), bahwa pemerintahnya sama sekali tidak akan mengakui Rohingya. Thein Sein juga mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan penyerahan ‘kelompok etnis’ itu kepada UNHCR. Menurut Thein Sein, kelompok Muslim yang saat ini berjumlah 800.000 orang akan “menjadi ancaman bagi keamanan nasional”.
AGUSTUS
Dahlan Iskan Gegerkan DPR Peras BUMN Menteri BUMN Dahlan Iskan membeberkan nama-nama oknum anggota DPR yang meminta “jatah” ke BUMN. Tuntutan untuk mengungkap namanama anggota DPR yang diduga meminta jatah kepada BUMN itu mencuat setelah muncul surat edaran dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam kepada pada menteri dan jajaran di Kabinet Indonesia Bersatu II. Surat edaran Nomor 542/Seskab/IX/2012 itu memuat tentang pengawalan APBN 2013-2014 dengan mencegah praktik kongkalikong.
DESEMBER
Kharis Suhud Meninggal Dunia Mantan Ketua MPR masa Orde Baru, Letnan Jenderal (Purn) Mohammad Kharis Suhud, meninggal dunia pada usia 87 tahun, Senin (20/8/2012) dini hari di Jakarta. dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Kharis Suhud menjabat sebagai Ketua MPR periode 1987-1992 dan pernah pula menjadi Duta Besar Indonesia untuk Thailand.
SEPTEMBER Kepolisian Tarik 20 Penyidiknya di KPK Kepolisian menarik 20 penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang berasal dari institusinya. Satu dari 20 orang tersebut adalah penyidik yang menangani kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM). Penarikan 20 penyidik sekaligus ini memperuncing hubungan KPKKepolisian. Gelombang penarikan terjadi beberapa kali sepanjang tahun 2012. Buntutnya, KPK kekurangan penyidik.
Korupsi Pengadaan Al Qur’an Anda masih ingat dengan terbongkarnya kasus korupsi pengadaan Alquran pada 2011 dan 2012 di Kementerian Agama. Dalam kasus itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan dua tersangka. Mereka adalah ayah dan anak, Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Fraksi Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar, serta Direktur Utama di PT Perkasa Jaya Abadi Nusantara, Dendi Prasetya. Dendi adalah Sekretaris Jenderal Gerakan Muda Musywarah Kekeluargaan dan Gotong Royong. Dia juga kawan akrab terpidana kasus suap Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah, Fahd El Fouz alias Fahd A. Rafiq. Menurut kabar, terbongkarnya kasus korupsi Alquran atas pengakuan anak musikus dangdut Fahd. A Rafiq itu. Pasangan bapak dan anak itu diduga menerima hadiah berupa uang sejumlah Rp 4 miliar terkait proyek pengadaan di Kementerian Agama sepanjang 2011 sampai 2012.
DUMAS EDISI XX JANUARI 2013
97
APA SIAPA
Akhir Tahun Adhie Massardi
Kado SBY ‘Kualat Gus Dur’ Ada-ada saja. Adhie M Massardi, inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih menyarankan Presiden SBY untuk ziarah ke makam Gus Dur. Mengapa? Dia perlu minta maaf karena kekhilafannya selama ini. Kalau tidak, SBY bakal tersandera oleh Anas Urbaningrum. Lho?
P
artai Demokrat terjun bebas. Pamornya runtuh pasca gonjang-ganjing kasus mega korupsi, dari soal Century, Wisma Atlet bahkan Hambalang. Menurut Adhie Massardi ada ‘karma’ menimpa SBY. Ini lantaran ia telah terang-terangan mendholimi Gus Dur. Untuk keluar dari lubang masalah, Adhie menyarankan SBY berziarah dan meminta maaf ke makam Abdurrahman Wahid (Gud Dur) di Jombang. Ini harus dilakukan terlebih dahulu kalau dia mau melengserkan Anas Urbaningrum dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat. “Ya! Untuk menurunkan Anas dari Ketua Umum, SBY harus meminta maaf kepada Gus Dur, bila perlu datang ke makamnya,” ujar aktivis Gerakan Perubahanini di Jakarta, Minggu akhir bulan kemarin. Menurutnya, ini perlu dilakukan SBY karena permasalahan yang dihadapi Partai Demokrat saat ini tak jauh berbeda dengan permasalahan yang terjadi di PKB ketika Gus Dur masih aktif di dunia politik. Adhie mengatakan, posisi tersebut bisa terjadi karena pada saat itu SBY membekingi gerakan Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) dalam menggusur Gus Dur dari PKB.
98 DUMAS
Masih kata Adhie, hal yang sama saat ini terjadi ketika SBY ingin melengserkan Anas Urbaning-rum yang masih kuat sebagai Ketua Umum karena menguasai DPD . “Jadi kalau sekarang dia dilawan Anas, ya bagian dari kualat sama Gus Dur. Makanya agar nasib-nya di partai tidak lebih buruk dari Gus Dur sebaiknya SBY segera ziarah, siapa tahu dengan demikian akan dibukakan jalan oleh Allah SWT. sehingga dia menemui jalan yang lebih baik,” tandasnya. Ya! Seperti diketahui saat ini internal Partai Demokrat sedang mengalami perpecahan. Meski sejumlah petinggi partai ini membantah, tetapi realitas politik tak terbantahkan. Beberapa kader terlibat kasus korupsi bahkan sudah
EDISI XX JANUARI 2013
menjadi tersangka. Kader Demokrat yang bermasalah tersebut antara lain Muhammad Nazarudin, Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng. Belakangan, Ruhut Sitompul juga dipecat dari jabatan pengurus DPP. Ini menandakan ada badai tak terelakkan.
NEGERI PARA BEDEBAH Ada satu negeri yang dihuni para bedebah Lautnya pernah dibelah tongkat Musa Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah Dari langit burung-burung kondor menjatuhkan bebatuan menyala-nyala Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah? Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah Atau menjadi kuli di negeri orang Yang upahnya serapah dan bogem mentah Di negeri para bedebah Orang baik dan bersih dianggap salah Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah Karena hanya penguasa yang boleh marah Sedangkan rakyatnya hanya bisa pasrah Maka bila negerimu dikuasai para bedebah Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah SWT Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya Maka bila melihat negeri dikuasai para bedebah Usirlah mereka dengan revolusi Bila tak mampu dengan revolusi, dengan demonstrasi Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan. (Adhie M Massardi - 2009)