madina

Page 1

Majalah

EDISI IV - PEBRUARI 2013

Cerdas Berkualitas Angkat Martabat

BERDARAH-DARAH ANTARKAN ANAK KE SURGANYA

ANAK BARU LAHIR BEREBUT TKQ MASJID JAMIK MTs Assa’adah 1

KAWINKAN JUARA MATEMATIKA DAN IPA

KURIKULUM ALA GARENG KANTONG BOLONG

MEMBONGKAR KURIKULUM GENERASI AFALAISME Edisi iV - PEbruari 2013

1

REDAKSI: JL. HM THAMRIN 50 GRESIK 6114 PHONE: (031) 3984421 E-MAIL: MADINAMAARIF@GMAIL.COM


YAYASAN AL-AZHAR MENGANTI Mengucapkan

SELAMAT DAN SUKSES

KEPADA PC NU GRESIK ATAS

PELAKSANAAN PENDAFTARAN KARTANU SEHINGGA BERHASIL MENGHIMPUN ANGGOTA TERBANYAK.

TTD KEPALA SEKOLAH SMP

WAKIRAN S.Pd

2

KEPALA SEKOLAH SMA

KEPALA SEKOLAH SMK

Drs.Nuripan, M.Pd

Nurul Huda

Edisi iV - PEbruari 2013


DAFTAR ISI Salam redaksi ............................................................................... Hal 4 Surat pembaca ............................................................................ Hal 5 Kurikulum yang menjanjikan ............................................. Hal 6 PC NU Bangga LP Ma’arif Punya Gedung Baru .................................................................. Hal 7 MTs Assa’adah 1 Kawinkan Juara Matematika dan IPA ................................................... Hal 8 Teater Harmoni SMA NU 2 Tampil Apik ...................... Hal 9 Sambut KURIKULUM BARU, ............................................... Hal 10 MA’ARIF BUNGAH GELAR PERGAMA 2 Kemenag Belum Sejahterakan Guru Madin ....... Hal 11 SMA HITs MENGELIAT DI USIA MUDA ......................... Hal 12 Gigi Sumber Penyakit Hindari Permen dan cokelat ................................................................ Hal 13 PILOSIS AJARKAN SISWA SMPNU 1 DEMOKRASI .......................................................... Hal 14 SISWA MA MAARIF Sidomukti Ngelurug DPRD .......................................................................... Hal 15 JUARA MITOS 4 DIKUASAI KOTA DAN UTARA . Gresik Selatan Belum Greng .......................................... Hal 16 Siswa di Sekolah Hanya Mampir Ngombe ..................................................... Hal 18 Parenting Sadarkan Orang Tua Didik Anak .......................................................... Hal 19 Generasi afalaisme, yes jeplakisme , No ............................................................... Hal 20 Badai Keritik Perubahan Kurikulum ..................................................................................... Hal 24-25 BONGKAR PASANG KURIKULUM BAJU LAMA KANCING BARU ............................................ Hal 26 TANPA BAHASA INGGRIS .................................................... Hal 28 LAHIRKAN INTELEKTUAL JAGO KANDANG urikulum ala Gareng Kantong Bolong ...................... Hal 31 GALERY ............................................................................................. Hal 32-33 Dra. Hj. Nafi’atus Sa’adah Mz “Organisasi adalah Guru Terbaik Saya”................... Hal 34 TK Muslimat IX Sekarkedaton Bermain dan bermain Tapi Tak Main-main .......... Hal 35 Bunda Lilis Cinta anak Sirnakan Duka Honornya ..................... Hal 36 PC MUSLIMAT NU GRESIK MELANGKAH MAJU MENATAP MASA DEPAN ....... Hal 37 ANAK BARU LAHIR BEREBUT TKQ MASJID JAMIK ........................ Hal 38 KAUSTIK SODA DARI KAPUR TOHOR Antarkan SMA HITs Juara II KTI se- Jatim............. Hal 40 Awetkan Telur Ayam Dengan Minyak Kelapa ............................................................................. Hal 41 OBAT NYAMUK Dari KULIT JERUK DAN DAUN PEPAYA .................................. Hal 41 DUA MALAM SATU PAGI ...................................................... Hal 42

NASEHAT DARI ............................................................................. Hal 43 JALAN-JALAN DI KOTAKU Giri Wali Yang Beda .............................................................. Hal 44 SMA Assa’adah Penjaga Aswaja ................................ Hal 45 Satu Kecamatan Satu Desa Pendidikan ........................................................ Hal 46 BATALKAN RSBI MK Dituding Bunuh Kreatifitas ................................... Hal 47 MENCINTAI GUS DUR BERAWAL DARI JUNGUT ..................................................... Hal 48 Kung FU Matematika .............................................................. Hal 49 ‘BELAJA’ ILMU KE NEGRI SANG MURID .................. Hal 50 KH. Muhammad Cholil Cetak Ulama Salaf dan Khalaf ........................................ Hal 52 Let’s Get FUN WITH ENGLISH .................................................................. Hal 53 Master Mendidik “Kucing Garong” Jadi Master ............................................ Hal 54 Qayah Thoyyibah ajarkan belajar untuk belajar ................................................................ Hal 55 Sastra Sinergitas Didik Anak-anak Cerdas Kontekstual ......................................... Hal 56 Lahir Bermasalah, Besar Suka Hadapi Masalah .............................................. Hal 58 Berdarah-darah Antarkan Anak ke ‘Surganya’ ..................................................................... Hal 59 “WOW, Hati-Hati dengan INI ” ............................................. Hal 60 Henny Fauziyh Belajar Ringankan Beban Ortu .......................................... Hal 61 Rofiatul Zuhria Belajar Hoki dari Youtube ........................................................ Hal 61 LP Ma’arif Selenggarakan Lomba Menulis Cerita Anak .................................................... Hal 62

Edisi iV - PEbruari 2013

3


Cerdas berkualitas angkat martabat DEWAN REDAKSI : DR.H Chusnul Chuluq,MM, H Ismail Syarif,: Drs.H. Nasihudin, M.Pd, H Sururi,S.Ag,MM Ahmad Jazuli,S.Pd, HU Mardiluhung, Nur Fakih, Drs.Muchlas, Drs.Gunawan, Drs.H Chusaini Mustas, M.Pd, Drs.H Nurudin, H Harun Azhar, H Mulayadi,S.Pd,Drs. Ufuqul Mubin, Drs.Agus Syamsudin, Drs.Syamsul Anam, S.Pd.I

PEMIMPIN UMUM : H Ismail Syarif, S.Pd,MM PEMIMPIN REDAKSI : Drs.H. Nasihudin, M.Pd WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : H Sururi,S.Ag,MM REDAKTUR PELAKSANA : Ahmad Jazuli,S.Pd,MM SEKRETARIS REDAKSI: Syamsuk anam, S.P.d.I REPORTER: Fathul F Amin, Shodiqin, Choiruddin, , S.P.d.I, Andik Pamungkas, S.Sos, M.Said KEUANGAN/DISTRIBUSI : Azharul Rofiqi LITBANG : H Marjuki,S.Pd,M.Pd, Abdullah,S.P.di ALAMAT REDKASI : Jl. HM Thamrin 50 Gresik 6114 PHONE: (031) 3984421 Redaksi menerima kiriman naskah berupa aretikel, berita dan foto kegiatan sekolah, puisi, cerpen, resensi, opini, tip dan trik, saran dan iklan. Redaksi berhak mengedit naskah sejauh tidak mengubah subtansi dan maksud tulisan. Naskah dikirim lewat e-mail : madinamaarif@gmail.com

4

Edisi iV - PEbruari 2013

Yasyudduhu Ba’dluhu Ba’dlo

M

embuat teamwork yang tangguh adalah persoalan penting. Konsep Yasyudduhu ba’dluhu ba’dlo, menyusun kekuatan agar yang satu menjadi penopang kekuatan yang lain dan yang lain menjadi penopang kekuatan yang lain lagi perlu perekat. Membangun rumah, perekatnya adalah semen. Dalam teamwork perekat yang dibutuhkan adalah visi atau dalam bahasa keseharian kita adalah nawaina (niat kita) bukan lagi nawaitu (niatku). Nawaina berarti ada kesepakatan dan kesepahaman dalam menggerakkan roda organisasi ini, sehingga sejak roda mulai berputar ke depan maka tidak ada lagi yang berputar mundur. Maka ketika perekat itu lepas, roda berputar ke arah yang berbeda-beda sehingga seluruh organ pendukung itu akan bergerak sendiri-sendiri dan menjalankan fungsi dan wewenangnya tanpa terkendali. Tentu hasilnya, terlihat belang-belang dan berwarnawarni. Ada warna yang bagus dilihat dan ada warna yang sangat buruk. Tetapi ketika warna warni itu dibingkai seperti pelangi, maka akan terlihat indah dan menawan. Warna Majalah Madinah memang pelangi, menampung banyak keinginan, menampung banyak masalah, menampung banyak hal yang kadang sulit dikendalikan tetapi juga kadang memacu kerja team work. Dengan team work yang didukung kekuatan SDM yang ada, alhamdulillah Majalah Madinah bisa terbit setelah menampung banyak warna yang diperekat satu kepentingan Madinah harus terbit dengan penampilan lebih greng. Kita selalu berharap usul, ide dan kritik pembaca Madinah, sehingga majalah kesayangan kita ini tampil lebih gagah sebagaimana yang kita harapkan bersama. Amin


SUARA NAHDLIYIIN

RSBI Boleh Diganti Asal Ada Penggantinya

KEPUTUSAN Mahkamah Konstitusi menghapus Pasal 50 (3) UU Sisdiknas mengejutkan kami selaku orang tua. Bukan karena saya tidak setuju terhadap keputusan MK tersebut, tetapi sebagai orang tua yang menginginkan anaknya dapat menikmati pendidikan yang lebih unggul adalah tujuan pertama saya saat memasukkan anak saya ke RSBI. Sederhana saja cara berpikir saya, jika anak saya masuk sekolah unggulan atau RSBI peluang untuk memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi akan terbuka lebar. Hal ini didasari dari informasi teman-teman anak saya ditambah lagi penjelasan para guru dan kepala sekolah RSBI yang mengatakan bahwa lulusannya banyak masuk ke PTN-PTN terbaik di Indonesia. Selain bisa masuk ke PTN, saya membayangkan bahwa biaya pendidikannya juga bisa terjangkau dibanding saya harus mendaftarkannya ke PTS. Setelah lulus PTN pun, saya membayangkan bahwa anak saya akan bekerja lebih cepat karena banyak alumni yang akan menggandengnya. Namun kini mimpi saya itu harus dikubur dulu, karena pemerintah sedang mencari format pengganti RSBI dengan sekolah yang memiliki kualitas sebanding dengan RSBI. Terima kasih upaya Pak Mentri, sehinga mimpi saya bisa saya lanjutkan lagi. Masruroh Sembungan-Dukun

RSBI Ditutup, Siapa yang Rugi

TETANGGA saya yang anaknya sekolah di RSBI bilang, “RSBI dihapus, nggak masalah. Nggak dihapus juga nggak masalah.” Lho kenapa, tanya saya lagi? “Sekolah di RSBI itu sebenarnya hanya lebel saja, atau kemasannya saja yang internasional, tetapi isinya nggak juh beda dengan yang bukan RSBI. Jad ortu yang anaknya di sekolah non RSBI tidak perlu khawatir.” Tetangga saya yang lain, seorang ibu yang anaknya tidak diterima di sekolah RSBI berujar,”Syukurlah kalau RSBI dihapus, karena selama ini anak saya selalu rendah diri kalau bertemu dengan teman-temannya karena sekolahnya di level satu tingkat di bawah temannya. Sekarang dengan RSBI dibubarkan, anak saya mulai PD kembali dan bersemangat untuk belajar lagi.” Respon masyarakat itu menunjukkan bahwa setiap kebijakan sektor pendidikan melahirkan beragam pendapat dan sikap yang kadang secara psikologis sangat tidak membikin nyaman antara satu orang tua dengan orang tua yang lain. Psikologi massa yang beragam itu jika disikapi positif melahirkan semangat berkompetesi secara sehat, tetapi jika disikapi negatif, maka beresiko buruk pada masa depan anakanaknya. Memihak pada yang pro RSBI memang benar sekolah harus ditingkatkan mutunya,

tetapi persoalannya tidak sekadar meningkat atau tidak meningkat, sebab kita ini sedang tidak memiliki kebijakan yang benar-benar bisa memahami hati nurani rakya. Hakim MK berusaha menetapkan keputusannya berdasarkan hati nurani rakyat, tetapi kemendiknas juga bekerja meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan hati nurani rakyat. Berdasarkan keputusan itu, perdebatan harus diseleseikan, dan semua pihk memulai untuk memikirkan bagaimana menyiapkan pendidikan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saya meyakini harapan itu bisa terwujud, karena kita sekarang sudah men jadi bangsa yang demokratis, cerdas dan memiliki ratusan pakar pendidikan yang belum dimaksimalkan kemampuannya untuk menyeleseikan soal pendidikan ini. Sunardi Wringi Anom

RSBI Layak ditutup

ALHAMDULILLAH RSBI dibubarkan. Pak Mahfud, hakim yang cerdas mengerti derita rakyat cilik. Kita butuh hakim yang selalu membela kepentingan wong cilik. Alasan MK cukup jelas, penyelenggaraan RSBI bertentangan dengan UUD 45. Kalau saja RSBI dilanjutkan, biaya pendidikan semakin menderitakan masyarakat, sebab sudah menjadi rahasia umum kalau ingin mendapatkan pendidikan yang berkualitas harus memiliki uang lebih. Bagaimana dengan kami-kami yang bekerja di sektor informal bisa menyekolahkan anak kami ke sekolah RSBI. Tentu, RSBI kelak akan dihuni masyarakat berduit, meskipun di sana juga ada anak dari orang tua yang tidak berduit tetapi jumlahnya minoritas sekali. Ini sekaligus pelajaran bagi pemerintah agar menyiapkan pendidikan yang memihak rakyat ‘Indonesia’ yang sebagian besar belum menikmati hidup di atas rata-rata.Terima kasih Pak Mahfud dan kawan-kawannya di Mahkaah Konstitusi. Husen Syihab Cerme

Edisi iV - PEbruari 2013

5


SUARA LP MA’ARIF

Kurikulum Yang Menjanjikan tinggi, bermental tangguh, tidak gampang putus PADA tahun ini, Kemendiknasbud insyaallah asa, selalu optimistis. akan meluncurkan kurikulum baru menggantiUntuk menuju ke sana, model pembelajakan KTSP. Konsekuensi pergantian kurikulum ran direvisi dari teacher centred learning men itu sudah diantisipasi sejak dini. Protes, kritik, jadi student centred learning. Peserta didik sumbang saran, usulan dan macam-macam tidak lagi dijejali ilmu-ilmu baru dari guru issu yang bermunculan dari masyarakat tetapi dia harus memperoleh ilmu setelah pendidikan sudah disiapkan langkah melakukan observasing, questioning, assosolusinya. ciating dan experimenting serta menyimKemendiknasbud bukan tidak pulkan masalah. memperdulikan pikiran-pikiran Meski disain kurikulum 2013 sangat para tokoh pendidikan itu, tetapi canggih, kita perlu sampaikan bahwa, justru berbagai macam masuH ismail syarif selama ini pergantian kurikulum belum kan tersebut dijadikan modal mereform sistem pembelajaran seperti tambahan untuk merencanayang diteorikan. Hal ini, disebebkan beberapa faktor kan kurikulum yang lebih modern, aplikatif dan bersebagai berikut; pertama, pemerataan layanan pendayaguna. Modernisasi kurikulum adalah sunnatullah didikan yang masih diskriminatif. Kebijakan pemerdan kita sudah mengalami dua belas kali pergantian intah cenderung memihak , pada sekolah-sekolah di kurikulum sejak RI merdeka. Ini menunjukkan bahwa perkotaan dibanding pedesaan atau leih memihak pada dunia pendidikan di negeri ini berkembang dinamis sekolah-sekolah di daratan dibanding di daerah kepuagar mampu menjawab tuntutan zaman. lauan atau daerah perbatasan. Soal tuntutan zaman, perlu diungkit, sebab kita Sekolah yang nafasnya senin kemis, sulit mengoperasaat ini sepertinya tidak memiliki zaman sendiri, sionalkan kurikulum, karena masih fokus bagaimana yang diproduksi kita sendiri dan dipakai untuk kita sekolah ini bisa ‘hidup.’ Di luar pulau Jawa-Bali, mungsendiri. Zaman kita adalah miliki dunia, yang dicipkin sejauh mata memandang, ditemukan sekolah yang takan oleh kesepakatan-kesepakatan pasar dunia hidupnya mati enggan hidup sungkan, begitu pula sekodan dimanfaatkan untuk kepentingan dunia secara lah-sekolah di pedesaan, sudah terpencil di balik gunung global. Masyarakat sudah diajak berpikir pada ranah lagi. dunia, bukan lagi locality. Kedua; kemampuan guru yang masih belum banyak Berpikir global merupakan kunci yang harus dipemelakukan reformasi dalam proses belajar mengajar. gang sebelum membuat kebijakan yang terkait denGuru memegang kendali utama untuk mensukseskan gan masyarakat banyak, apalagi menyangkut nasib kurikulum. Di tangan guru, kurikulum bisa mati dan bangsa sebesar Indonesia. Perubahan kebijakan dadi tangan guru pula kurikulum bisa hidup meledaklam waktu cepat, memudahkan masyarakat menudledak. ing bahwa eksekutif tidak konsisten, plin plan serta Guru berkualitas bagus dengan kurikulum sederhamembingungkan banyak orang. na lebih penting dibanding kurikulum canggih tetapi Tudingan itu wajar, karena keterbatasan informasi gurunya jadul. Tetapi yang lebih buruk lagi, jika kuriyang diterima, apalagi jika waktu, pikiran dan tenaga kulumnya sudah tidak visioner ditugaskan pada guru kita difokuskan pada pergulatan sempit yang hanya yang mengajar dengan kemampuan ‘seadanya.’ Haramemikirkan persoalan-persoalan yang locality.Padapan kita tentunya, program peningkatan kemampuan hal, jika kita memiliki wawasan global, akan tampak guru tidak boleh berhenti setelah diberi label guru di depan mata bahwa perubahan tidak lagi terjadi profesional yang mendapat tunjangan profesi. Meladay to day tetapi sudah second to second, sehingga lui upaya pemerintah untuk meningkatkan skill tenaga benar kata orang “tidak ada yang mampu membendpendidik, mulai dari pendidikan dan pelatihan, penung perubahan kecuali perubahan itu sendiri.” ingkatan kualifikasi, pemberian TPP akan mendorong Dengan memahami makna perubahan dan posisi guru bertanggungjawab membentuk anak-anak yang kita di tengah-tengah masyarakat global, maka peselalu berpikrian saintis. rubahan kurikulum KTSP adalah sebuah langkah Rasa hormat saya untuk guru-guru yang disediakan yang patut didukung. Hal ini bukan hanya karena fasilitas sederhana, tetapi mampu mencetak murid unbanyak kelemahan secara konseptual maupun dalam ggul. Para guru seperti itu memahami bahwa tidak ada tataran operasional. Tetapi dunia sudah mendesak murid yang bodoh, tetapi karena dia belum menemuagar kurikulum baru bisa melahirkan, kata Pak M kan guru yang tepat. Nuh, generasi afalais. untuk menegaskan struktur berpikir kita, ada statKonsep kurikulum baru ini menjanjikan peserta men Dr. Casper Shih yang pelu kita renungkan. Dia didik akan memiliki gaya hidup yang berlandasmengatakan bahwa “tak ada yang namanya ketidak kan ilmu pengetahuan atau sering disebut dengan mampuan belajar, yang ada hanyalah ketidak mammasyarakat saintis. Tradisi berpikir saintis harus puan mengajar. Hanya Yang belajar yang dapat menditanamkan sejak anak-anak, sebab dari pola pikir gajar (Ketua PC LP Ma’arif NU Gresik) tersebut peserta didik akan memiliki keterampilan

6

Edisi iV - PEbruari 2013


KABAR MA’ARIF

NU Bangga Ma’arif Punya Gedung Baru RABU 17 Oktober bertepatan tanggal 1 Dzulhijah hari yang bersejarah bagi Pengurus Cabang LP Ma’arif NU Gresik. Pembanguan kantor yang menjadi pusat pelayanan pendidikan di lingkup Ma’arifGresik itu diperluas agar bisa meningkatkan kinerjanya lebih baik. Ketua PC LP Ma’arif NU Gresik H Ismail Syarif menuturkan, gedung dan kantor LP Ma’arif yang berdiri sekarang ini sudah tidak mampu lagi menampung kegiatan

Pengurus Cabang LP Maarif Nu Gresik menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan dan perluasan Gedung LP Ma’arif Gresik.

yang membutuhkan tempat dan ruang yang representatif. “Perluasan gedung LP Ma’rif merupakan kebutuhan pokok dan wajib dibangun, karena kegiatannya setiap tahun bertambah terus. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa para pengurus LP Ma’arif sangat kreatif dan dinamis untuk menggerakkan lembaga ini lebih baik lagi,” ujarnya dalam sambutan peletakan batu pertama perluasan pembangunan gedung LP Ma’arif. Rencananya, gedung baru itu bertingkat tiga. Dinding barat gedung lama dijebol dan akan dinaikkan menjadi tiga lantai juga, sehingga lantai dua dan lantai tiga tampak lebih luas. drs. Chusaini Mustas, M.Pd mengDengan perluasan gedung itu, banyak hal yang guyurkan semen pondasi pembangunan Gedung LP Ma’arif Gresik bisa dimanfaatkan terutama untuk pertemuan para guru dan kepala sekolah di lingkungan Ma’arif Gresik.”Membangun gedung ini tidak tahu dari mana dananya, tetapi dengan bermodal bismillahirrahmanirrahim insyaallah bisa terwujud,”tuturnya. ma’arif yang selalu meluber, terutama jika mendekatai Ketua Tanfidz PCNU Gresik Chusnul Khuluq dalam even-even besar yang diselenggarakan LP Ma’arif. Ujian sambutannya mengatakan, pembangunan gedung dan kantor semeseter, ujian akhir tahun dan kegiatan-kegiatan lainnya LP Ma’arif ini sangat bagus dan perlu didukung semua pihak terutama para pemangku pendidikan. Meski dananya hanya tersedia Rp 70 juta tapi semangat pengurusnya sangat besar untuk memiliki gedung pendidikan yang layak dibanggakan.”Dengan niat ibadah mengharap suatu saat apa yang kita lakukan ini dapat menjadi amal dimasa mendatang,” ujarnya. Menurut dia, pembangunan Kantor LP Ma’arif Gresik ini sekaligus sebagai pemanasan, karena PCNU Gresik sedang merencanakan untuk membangun kampus Nahdlatul Ulama.” Untuk itu kita harus tetap semangat tinggi agar apa yang dicita- citakan oleh jama’ah NU bisa terlaksana dengan lancar,” kata mantan Sekab Gresik ini. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua PCNU Gresik Chusnul Chuluq disusul Ketua LP Ma’arif Ismail Syarif. Mantan Kadispendik dan juga pengurus LP Ma’arif Chusaini Mustas juga turut meletakkan batu pertama pembangunan gedung begitu pula dengan ketua panitia pembangunan Ketua Pelaksana Pembangunan drs abduh Mujib, CH diberi pesan Abdul Mujib Ch. “Secepatnya selesei, karena ini musim Ketua Nu Gresik dr Chusnulul Chuluq agar Gedung LP Ma’arif hujan tukangnya bekerja siang malam,” ujarnya(andrik) cepat selesei tepa waktu Edisi iV -iV FEbruari 2013 Edisi - PEbruari 2013

77


KABAR MA’ARIF Ajang Olimpiade MIPA IV LP Ma’arif

MTs Assa’adah 1 Kawinkan Juara Matematika dan IPA MADRASAH Tsanawiyah Assa’adah 1, Sampurnan Bungah dalam Olimpiade MIPA IV LP Ma’arif, Gresik tahun 2013 kokoh tak tergoyahkan. Dua siswanya, Moh. Ilmi Amaullah dan Para juara olimpiade MIPA IV menerima ucapan selamat atas keberhasilannya sebagai juara Moh.Hari Rusli, berhasil mengawinkan dua gelar matematika dan IPA sebagai juara pertama. Begitu pula sang juara IPA, Moh de MIPA kategori matematika MTS Selain juara I, MTs Assa’adah 1 Rsuli juga sangat senang bisa menjadi Assa’adah 1 merasakan kegembiraan. juga menunjukkan keperkasaannya Juara I. “Ini adalah hasil kerja Cita – setelah dua siswa lainnya, Moh. Firkeras kami semua,” kata Moh daus Zabadai dan A Hisziq egori matematika : hari Rusli. Masfuh merebut juara hara- Kat l Tota MTs Assa’adah 1 memang pan I dan juara harapan II bil Asa Nama No Juara telah memepersiapkan diri dang matematika. Sementara Nilai Sekolah sebelumnya untuk mengiRohmatus Tsaniyah dari MTs 111,00 Assa’adah 1 Mts kuti olimpiade. “Setiap minullah Assa’adah 2 Bungah berhasil Asma Ilmi Moh. 1 Juara I 92.00 ggu, kami selalu mengadakan Al Karimi menjadi nominator 1 biang SMP fah Khofi ’ul Syifa Arik 2 Juara II 90,00 bimbingan, bahkan pihaknya ongo matematika. SMP Walis Siti Mauidho Syarfi 3 Juara III mendatangkan alumni MTs 89,33 Prestasi SMP Assa’adah 1 ’adah di MTs Assa 4 Juara Harapan I Moh. Fairuz Zaba ASsa’adah 1 yang lulus dari Bungah juga patut dibangga89,00 1 ’adah MTs Assa 5 Juara Harapan II A. Hisziq masfuh ITS untuk juga membankan, sebab menurut Panitia 89,00 Ulum hul MTs Mifta 6 Juara Harapan III Ach. Fikri Muzakki tu sebagai pengajar,” kata Fiqih, siswanya M Febrianto 88,00 Rohmatus Tsaniyah MTs Assa’adah 2 Suud guru pembimbing MTs 7 Nominator I berhasil merebut Juara 2 bi84,00 Muh. Aziz Mubarok SMP Nusantara Assa’adah Bungah dang IPA. Bahkan dua siswanya 8 Nominator II 78,00 SMP Al Karimi 1 Match and Science ChalAinur Rosyida sukses menduduki Juara Juara 9 Nominator III 77,00 rif Ma’a MTs lenges Tingkat MTs/SMP yah Harapan III atas nama Meiyas Alfi Alif IV 10 Nominator se-Kabupaten Gresik yang Nuriah Megawati serta Lukman diselenggarkan PC LP Ma’arif NU Baihaqi yang bertengger sebaGresik ini berjalan sukses. Digelar cita mereka untuk menjadi juara bergai nominator II.”Assa’adah tahun ini pada Minggu 20 Januari 2013 di SMA tahan bisa diwujudkan. “Saya tidak dari sisi perolehan, bisa dikatagorikan NU 2 Gresik, Dalam olimpiade ini dimenduga bisa juara I, sekaligus bisa paling banyak menempatkan siswanya lombakan 2 kategori; IPA dan Matemamempertahankan tradisi juara matemapada urutan 10 besar,” ujarnya. tika. Masing – masing akan diambil 10 tika,” kata Moh. Ilmi Asmaullah. Adapun juara bertahan olimpiajuara. Panitia menyediakan trophy, piagam penghargaan serta uang pembinaan, sebesar RP 100 ribu sampai Rp 500. SMANU 2 juga menjanjikan beasiswa bagi mereka Juara I dan II, masing – masing Rp 2 juta dan Rp 1,5 juta. Seleksi olimpiade MIPA IV terbagi dalam 3 Babak. Pada babak I akan diseleksi 20% dari jumlah peserta. Dari 355 peserta yang lolos ke babak II Peserta olimpiade MIPA IV sebanyak 42 siswa. Pada baserius menyeleseikan soalbak ke dua akan menyeleksi soal olipiade peserta menjadi 10 siswa un-

8

Edisi iV - PEbruari 2013


KABAR MA’ARIF tuk mengikuti babak final. Sebanyak 10 siswa ini bertanding di babak III beradu kemampuan akademik untuk menyelesaikan soal eksperimen. Akhirnya terpilih siswa terbaik sebagai berikut; Para peserta sejak awal terlihat bersemangat mengikuti lomba. Para guru pembimbingnya sejak lama mempersiapkan anak didiknya sebelum terjun pada lomba bidang sain yang diselenggarakan LP Ma’arif ini. “Kami ikut bimbingan belajar dan tidak lupa berdoa” kata fatihatul Choiriyah siswa MTs Assa’adah 2. “Kami juga minta doa restu orang tua dan teman serta bapak / iobu guru” tambah Amirotul Mahfudhoh juga dari MTs Ass’adah 2. Zidah guru pendamping SMP Maarif NU AL Fatah berharap siswanya mendapat juara I, sebab dia melihat kemampuan siswa yang dikirim mengikuti olimpiade tahun ini dipilih yang terbaik dari yang terbaik di sekolahnya. Tetapi, kata dia, jika tahun ini gagal, pihaknya akan mengikuti lagi pada tahun depan sampai bisa meraihnya. “Kami ingin jadi juara, jadi kami akan terus berusaha dan termotivasi agar bisa juara,” kata Eva anak didik Zidah. (Choi)

Para juara olimpiade MIPA IV menerima beasiswa dari panitia.

No

Juara

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Juara I Juara II Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II Juara Harapan III Nominator I Nominator II Nominator III Nominator IV

Moh. Hari Rusli M. Febri Arianto Raisatul Mufahamah Virliana Amanda Imroatun Nafi’ah Meiyas Nuriah Megawati Mahfudhotus Syarifah Lukman Baihaqi Muhammad Fahrur Roziq Aric Rahman Novian

Asal Sekolah

Total Nilai

MTs Assa’adah 1 SMP Assa’adah MTs Hasyimiyah MTS Ma’arif MTs Al karimi 1 SMP Assa’adah SMP Miftahul Ulum SMP Assa’adah MTs Ma’arif MTs Ma’arif

235,50 227.00 226,50 213,00 211,00 210.00 208,00 202,00 201,00 199,00

Teater Harmoni SMA NU 2 Tampil Apik KELOMPOK pelajar pecinta seni teater Gresik menggelar pementasan bersama, di Gedung Olah Raga dan Seni Dinas Pendidikan, Januari akhir kemarin. Sebanyak empat lembaga pendidikan menengah masing-masing menampilkan lakon kekinian yang bertemakan tentang kemanusiaan, politik kekuasaan dan persoalan lingkungan. Menurut Hermanto, panitia penyelenggara, teater pelajar Gresik ini harus didorong terus menerus dengan mengintensifkan latihan dan pertunjukan bersama.”Melihat pertunjukan pertama ini, para pelajar itu memiliki bakat dan potensi besar untuk dikembangkan lebih bagus lagi,” katanya. Parade teater pelajar 2013 merupakan hasil kerja antar pelajar yang menempuh pendidikan di SMA NU 2 Gresik, SMKN Cerme, SMAN 1 Manyar dan SMA Muhammadiyah. Jaringan kerja pelajar pecinta seni itu akan memanfaatkan setiap momentum untuk menggiatkan kehidupan berkesenian di Gresik. Dalam gelar perdana kelompok pecinta seni teater itu, keempat sekolah itu diberi kesempatan uintuk menampilkan karya terbaik mereka. Hal ini ditujuka untuk membentuk bibit - bibit teater muda Gresik.”Kalau pentas pertama sudah bagus insyaallah pada momentum yang lain akan lebih bagus lagi,” katanya. SMA NU 2 Gresik tampil dengan group Teater Harmoni. Tampil penuh ekspresif, para seniman muda itu mampu menunjukkan permainan yang

sangat apik. Tema yang dibawakan menceritakan sindiran terhadap para penguasa yang hanya mempedulikan kehidupan mereka sendiri, tanpa mau tahu dengan penderitaan rakyat kecil.Masyarakat desa adalah kelompok yang terpinggirkan, tetapi dikuasai pemimpin yang arogan, sehingga melahirkan peristiwa yang merugikan banyak orang.”Cukp bagus penampilan SMANU 2,” kata pengamat teater Gresik H e r manto.(Choi)

Pemain teater Harmoni dari SMANU 2 tampil apik pada acara parade teater pelajar se-Kabupaten Gresik

Edisi iV - PEbruari 2013

9


KABAR MA’ARIF

Sambut KURIKULUM BARU, MA’ARIF BUNGAH GELAR PERGAMA 2 pramuka harus tampil sebagai pelopor pembangunan akhlaq bangsa,” kata Muafaq. Selama Pergama berlangsung mulai tangal 24 sampai 26 Desember tahun lalu, peserta diwajibkan mengukuti pelbagai kegiatan antara lain, pemberian materi kepramukaan, olah raga, permainan dan lintas medan atau penjelajahan. Panitia juga menggelar bhkati sosial dan lomba. Sugiono menambahkan, Pergama tahun ini terselenggara berkat kerjasama antara MWC LP Ma’arif, Bungah, MKKMI (Musyawarah Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyag,) PGMI (Persatuam Guru Madrasah Indonesia,) seta Pergnu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama.) “Dan ikut mensukseskan juga adalah RSI Mabarrot, Bungah,” kata Sugiono. Lokasi Bumi Perkemahan Telaga Biru merupakan tempat yang menarik bagi wisatawan. Danaunya memiliki pemandangan yang menawan dan airnya sangat jernih. Di lingkungan lokasi perkemahan, peserta dapat menyaksikan hutan alam yang indah, tetapi sayangnya kawasan itu sudah dijadikan lahan galian C. Pihak MWC sendiri, akan meninjau pelaksanaan Pergama yang biasanya digelar setiap 5 tahun sekali akan ditata lagi jadualnya. “Dalam kurikulum baru, Pramuka menjadi kegiatan ekstra wajib, sehingga mau nggak mau, kita harus menyusun strategi baru untuk melaksanakan kegiatan pramuka di seluruh madrasah,” jelasnya. Dalam Pergama ke dua itu, panitia memberi penghargan regu yang paling giat, yaitu untuk regu putra. Nomor satu diraih MI Ma’arif NU Hidayatul MubtaKasi Mapenda Drs.H.Muh.Muafaq Wirahadi menyampaikan pesan-pesan diin, Mojopurowetan, kedua, MI Ma’arif NU Al-Hiberkaitan dengan pramuka yang akan menjadi kurikulum ekstra yang dayat, Indor Delik dan Ketiga diraih MI Ma’arif NU diwajibkan. Assa’dah, Sampurnan. Regu putri penghargaan regu paling giat diberikan kepada pertama, Mi Ma’arif NU Al-Himenjadi pelampiasan para peserta didik,” kata Sugiono, dayat, Indro Delik, juara dua diraih Mi Ma’arif Assa’adah, Ketua MWC LP Ma’arif NU Bungah. Sampurnan dan urutan ketiga diduduki MI Ma’arif DarunMenurut dia, antusiasme para kepala sekolah dan para njah, sidokumpul. (MWC Bungah) pembina pramuka di setiap madrasah untuk meramaikan Pergama ke dua ini, menunjukkan bahwa kegiatan pramuka memiliki manfaat yang besar dalam mencetak peserta didik yang berkarakter. Selain itu, perkemahan ini juga sarana membangun kegiatan yang rekreatif, edukatif dan inovatif. Karena, kata Sugiono, Pramuka bila dipahami dengan benar bisa meningkatkan kreatifits siswa, bahkan siswa akan menjadi manusia yang produktif. Namun yang lebih penting adalah, melalui Pergama dapat terjalin komunikasi antar peserta sebagai satu keluarga besar LP Ma’arif yang saling berseinergi.”Dengan demikian, kompetesi yang diadakan panitia, akan berjalan lebih sportif,” ujarnya. Pergama ke dua MWC LP Ma’arif NU Bungah dibuka Pengurus LP Ma’arif dan langsung Kasi Mapenda Kantor Kementrian Agama, Gresik Pembina berkeliling lokasi Drs. Muh. Muafaq Wirahadi. Ketua PC LP Ma’arif NU Gresik perkemahan yang menjadi turut hadiri yang diwakili Muhammad Hamdan.”Dalam pusat galian C. situasi dan kondisi bangsa yang carut marut seperti ini, PENGURUS MWC LP Ma’arif NU Bungah menghidupkan kembali kegiatan pramuka setelah lima tahun tiarap. Sebanyak 550 peserta dari 26 lembaga madrasah ibtida’iah tumplek blek meramaikan Pergama (Perkemahan Regu Penggalangan Ma’arif) di Bumi Perkemahan Telaga Biru, Desa Kisik Bungah. “Semua peserta bersemangat mengikuti pergama ini, karena sudah lama tidak pernah ada kegiatan perkemahan di lingkungan ma’arif, sehingga Pergama ke dua ini seakan

10

Edisi iV - PEbruari 2013


KABAR MA’ARIF

Kemenag Belum Sejahterakan Guru Madin DALAM rangka mensinerjikan kurikulum madrasah diniyah yang berada dalam naungan LP Ma’arif dengan kurikulum Kantor Kementerian Agama, maka LP ma’arif Gresik mengadakan Rapat Kerja Kepala Madrasah Diniyah se Kabupaten Gresik. Acara yang dilaksanakan pada Oktober tahun lalu di Aula Gedung PC NU Gresik diikuti sekitar 100 Kepala Madrasah se-Kabupaten Gresik. Dalam sambutannya, H Ismail Syarif Ketua PC LP Ma’arif NU Gresik mengatakan, pertemuan yang dibingkai dalam Raker ini merupakan wujud respon positif dari LP Ma’arif atas kegalauan beberapa kepala madin tentang kurikulum yang sudah diterapkan saat ini.”Tidak menutup kemungkinan dalam pertemuan ini akan dirumuskan keikutsertaan madin terhadap berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh LP Ma’arif, termasuk ikut dalam ujian semester, pelajar teladan dan sebagainya,” katanya. Acara yang diisi langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Gresik DR Haris Hasanuddin, M.Ag menunjukkan kepedulian Kemenag terhadap semangat penyelenggara madrasah diniyah di Gresik.”Saya mengapresiasi setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih terhadap LP Ma’arif yang telah mengadakan kegiatan semacam ini,” ujar Haris. Dikatakan, keberadaan madrasah diniyah sebagai salah satu bagian dari pendidikan non formal diharapkan mampu mengantarkan para santri dalam memahami pengetahuan

Kepala Kantor Kemenag Gresik DR Haris Hasanuddin, M.Ag menyampaikan terimakasih atas kerja keras para guru madrasah meskipun pihaknya belum member dana kesejahteraan.

agama yang utuh. “Dengan demikian, para santri tidak mudah terpengaruh dengan berbagai macam aliran yang sekarang meresahkan masyarakat khususnya warga nahdliyin,” ucap Haris. Keberadaan madrasah sangat membantu pemerintah dalam hal ini kementerian agama. Kondisi keamanan dan kenyamanan didaerah-daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peran para ustadz yang selain mengajar di madrasah diniyah juga melaksanakan dakwah atau pengajian keagamaan pada masyarakat sekitar. “Namun disadari pemerintah belum bisa mensejahterakan para ustadz tersebut. Ke depan mudah-mudahan ada anggaran yang diperuntukkan bagi para ustadz,” harap doktor IAIN

Snan Ampel, Surabaya yang disambut tepuk tangan dari peserta raker. Acara yang juga dihadiri oleh plh kasi pekapontren ini dihadiri sekitar 100 lembaga madrasah diniyah yang berada dalam naungan LP Ma’arif Gresik. Dalam forum yang diakhiri dengan tanya jawab ini banyak dari kepala madin mengharapkan agar kurikulum baru ini segera dilaksanakan agar menjadi pijakan yang jelas dalam pengajaran. Begitu pula dengan arah dan tujuan pembelajaran di madrasah diniyah serta kitab yang dipakai untuk para santri. Respon positif dari Fathul Anam penyelenggara Madin di Manyar meminta agar acara semacam ini diadakan minimal satu tahun sekali.”Lewat Raker ini, kita akan selalu mencari dan menggali informasi dari lembaga yang satu dan yang lainnya termasuk di dalamnya ada tukar pendapat tentang kemajuan dan kemunduran, “ ujarnya. Menangapi dari berbagai usulan masukan dari para peserta rakar ini, Mukhlas selaku ketua panitia dan tim diniyah LP Ma’arif Gresik ini akan menindaklanjuti permohonan dari peserta yang semuanya mengharapkan agar ke depan madrasah diniyah ini semakin bermanfaat di kehidupan masyarakat. (FQ)

Peserta Raker Madin sangat senang rapat kerja madin diadakan karena banyak persoalan yang perlu didiskusikan agar madin tetap eksis.

Edisi iV - PEbruari 2013

11


KABAR MA’ARIF

SMA HITs MENGELIAT DI USIA MUDA

MENGGELIAT dan SMA Hidayaussalam, Lowayu, Dukun benar-benar melesat meraih prestasi. Sederet penghargaan bidang seni teater dan sastra, serta karya tulis ilmiah Tingkat Jatim yang ditunjukkan siswasiswinya menempatkan sekolah desa ini dalam deretan sekolah yang perlu diperhitungkan. Selama 4 (empat) kali lulusan, SMA HITs, julukan Hidayatus Salam, menempati satu gedung bergantian dengan RA dan MI. Pada waktu pagi digunakan RA dan MI, pada siang harinya digunakan SMA dan MTs. Berkat kerja keras Pengurus, dalam 2 tahun berhasil menempati gedung baru. Fasilitas yang dimiliki, 5 ruang belajar, 1 ruang LCM (Laboratorium Computer Multi Media,) 1 ruang mushala, 1 ruang perpustakaan dan laboratorium IPA. Selain itu, di dalam gedung baru yang berdiri di atas lahan seluas 8.400 meter persegi itu terdapat 1 ruang untuk kantor dan 1 ruang untuk kreasi siswa. Ketika menempati gedung baru bersamaan dengan momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW seakan mengisyaratkan bahwa SMA Hidayatus Salam lahir untuk menjadi besar. Penyair Celurit Emas D Zawawi Imron dari Madura turut hadir menyaksikan peresmiannya sambil membacakan sajak-sajaknya

yang memukau undangan. Menurut Kepala Sekolah SMA HITs Misbahul Abidin, M.Pd.I, dalam satu tahun terkahir, siswa-siswinya mendapat seabrek penghargaan. Bidang seni peran, pada tahun 2011 meraih Juara I Pantomim dalam Festival Teater se Jawa–Bali di Universitas Negeri Jember. Pada tahun 2012 memperoleh Juara I artistik terbaik dalam festival Teater Pelajar se Jawa Timur di Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. Berkat prestasi itu, Teater nDrenDing sudah 2 kali menjadi tamu kehormatan tampil dalam apresiasi seni di Gedung Cak Durasim Surabaya.”Prestasi yang diraih dalam waktu yang relatif singkat ini tentu bukan pekerjaan ringan. Semuanya adalah berkat kerja keras pengurus, dewan guru serta dukungan orang tua serta masyarakat,” kata Misbah. Tidak hanya itu, lanjut dia, dalam karya ilmiah, SMA HITs masuk 20 besar Lomba Karya Ilmiah yang mengangkat tema pemanfaatan sel surya sebagai upaya mengurangi pemanasan global se Jawa-Bali tahun 2012 di Universitas Negeri Surabaya. Pada tahun lalau juga menyabet Juara II Lomba Karya Ilmiah Pelajar se-Jatim di Universitas Trunojoyo Madura dengan mengangkat tema membuat kaustik soda dari kapur tohor. Dan pada awal tahun ini peserta

Kepala Sekolah SMA HITs Misbahul Abidin, M.Pd.I, saat menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan di Singapura dan Malaysia.

12

Edisi Edisi iV iV -- PEbruari PEbruari 2013 2013

didik Hits sedang mengikuti seleksi 10 besar se Jawa Timur di ITS dengan mengangkat tema pemanfaatan abu pohon randu menjadi sabun cair. “Kami semua memimpikan agar pada masa yang akan datang SMA Hidatus Salam dapat menjadian ICT dan Riset sebagai branding,” kata Ta’mir Masjid Agung Gresik ini. Sebagai upaya menjadikan brand ICT di SMA HITs, telah ada jaringan internet dan wifi, CCTV, Audio system serta LCD dan screen di seluruh ruang belajar. Selain itu laboratorium Computer multi media yang juga difungsikan sebagai warnet school, Scan dan LJK.”Dan yang masih gres karena baru diresmikan adalah Radio Komunitas difrekvensi 107,9 MHz FM,” kata Kasek enerjik ini. Program lainnya, kata Misbah, dalam membangun jaringan dan koneksitas, SMA HITs bersama beberapa SMA di Jawa Timur mendapat kesempatan melakukan study banding dan menjalin kemitraan dengan SMA yang dikelolah oleh KBRI Singapora, seperti kerja kemitraan dengan Aljami’ah Singapore, sebuah lembaga pendidikan favorit di Singapore. Selain itu juga dijalin kemitraan dengan SMK Taman Tun Dr Islamil dan SMK Aminudin Baki di Kuala Lumpur Malaysia. “Dalam menanggulangi penggunaan obat-obat terlarang, SMA HITs dijadikan sekolah percontohan bebas narkoba oleh BNN Gresik,” Kata Misbah. Untuk mengatasi problem sampah, dijalin kerja sama dengan Semen Gresik Foundation. Dalam kerjasama ini siswa-siswi SMA HITs diberi kesempatan belajar pengelolaan sampah menjadi pupuk organik. Kerjasama juga dijalin antara SMA HITs dengan Dinas Kesehatan dalam bidang pencegahan penyebaran kanker serviks. “Khusus soal kurikulum, SMA HITs, menguji-cobakan penerapan 3 pilar kurikulum. Pertama kurikulum standar, kedua kurikulum vokasi skill, dan ketiga kurikulum diniyah. Dengan ketiga kurikulum itu kami ingin lebih maju demi menyiapkan genrasi yang lebih baik,” katanya.( tim Hits)


KABAR MA’ARIF

Gigi Sumber Penyakit Hindari Permen Coklat Bangun tidur ku terus mandi Tidak lupa menggosok gigi NYANYIAN anak-anak itu mengingatkan bahwa gigi perlu dibersihkan. Gigi sehat, tubuh kuat. Sebaliknya, gigi yang tak pernah dirawat dan banyak makan permen serta coklat maka akan menjadi sumber penyakit. Lebih dari itu, penampilan pun tidak keren, karena bergigi ompong. Ketua LP Ma’arif NU Benjeng H Abdu Mujib saat acara pembukaan Bakti Sosial PDGI Unair menceritakan bahwa semasa kecil dirinya selalu mengabaikan kesehatan giginya. Saran dan perintah untuk merawat

Tim dokter dari PDGI Unair, Surabaya sedang memeriksa kesehatan gigi dan mulut siswa Ma’arif Benjeng.

Tim PDGI Unair, Surabaya member sosialisasi kepada siswa Ma’arif Benjeng tentang kesehatan mulut dan gigi

gigi dengan menghindari makanan yang membahayakan gigi selalu diabaikan.”Sekarang sudah tua seperti saya ini, gigi saya sudah banyak yang mrotol . Saya berharap semua siswa di sini agar selalu menggosok gigi secara rutin dan menghindari makanan berpenyakit,” ucap mantan anggota DPRD Gresik dari FKB ini. Baksos PDGI Universitas Airlangga diselenggarakan sejak tahun 2011. Minat siswa-siswi LP Ma’arif mengikuti baksos ini sangat besar, sehingga pada 2012, PDGI Unair bekerja sama dengan LP Ma’arif Benjeng menggelar kembali acara tahunan ini. Pesertanya pun membludak, karena para pelajar menyadari bahwa gigi dan mulut adalah bagian tubuh yang harus dijaga. Bakti sosial dari dokter gigi Unair Surabaya ini diisi sosialisasi tentang kesehatan gigi dan mulut. Mobil yang didisain ruang praktik dokter dilengkapi dengan peralatan medis didatangkan ke lokasi baksos. Para dokter dibantu dengan asistennya memeriksa sekaligus membersihkan serta menambal gigi berlubang. Dr Endang SS Segara dengan gamblang mempresentasikan tenPara siswa antri mendaftarkan diri untuk pemeriksaan mulut dan gigi.

tang kesehatan gigi dan mulut baik mulai dari jenis gigi susu sampai gigi dewasa. Dijelaskan juga, bahwa gigi yang tidak pernah dirawat tidak hanya menimbulkan penyakit gigi saja, tetapi akan menjalar ke pelbagai penyakit lainnya seperti hepatitis. Agar gigi tetap sehat, kata Endang, harus dbersihkan setiap hari minimal dua kali sesudah makan dan sebelum tidur. Sambil memperagakan cara menggosok gigi yang benar, dia berharap agar siswa LP Ma’arif Benjeng mulai dari MI sampai SMK atau SMA bisa mengontrol giginya dengan memeriksakannya setiap enam bulan sekali.”Dengan cara seperti ini, jika ada gigi yang keropos atau berlubang bisa ditanggulangi dengan cepat,” katanya. Selain rutin kontrol dan menggosok gigi, dia menyarankan untuk tidak terlalu banyak makan permen atau coklat. Kedua jenis makanan tersebut bisa berpengaruh besar pada kerusakan gigi, karena gigi siswa ini merupakan gigi yang harus dijaga dengan baik. Acara baksos ini berjalan sukses dan sebanyak 500 bingkisan berisi sikat gigi dan pasta gigi dibagikan gratis.”Kami berterima kasih dengan tim PDGi Unair, bukan hanya karena gratisnya, tetapi manfaat bakti sosial ini bagi kesehatan masa depan anak didik lebih penting lagi,” kata Mujib. ( Andre)

Edisi iV - PEbruari 2013

13


KABAR MA’ARIF

PILOSIS AJARKAN SISWA SMPNU 1 DEMOKRASI PELAKSANAAN Pemilu Pengurus OSIS SMP NU 1 Gresik pada 22 September 2012 berjalan dengan aman, lancar, dan tertib. Di saat para siswa belajar menguasai materi-materi pelajaran, para siswa diajarkan juga cara berdemokrasi. Pelajaran politik seperti pemilu ini seharusnya diajarkan kepada anakanak sejak usia sekolah. Dengan demikian, diharapkan peserta didik bisa memahami pesta demokrasi yang diselenggarakan dengan jujur dan adil. Proses pemilihan Ketua dan Pengurus OSIS SMP NU 1 dibagi dalam lima tahap, yaitu; Pertama tahap penjaringan. Tahap ini dilakukan test tulis dengan materi teori beberapa bidang ilmu serta materi aplikatif berkenaan dengan tindakan. Pada tahap kedua diadakan pemilihan pasangan dan pada tahap ketiga diadakan kampanye dan sosialisasi calon ke kelas-kelas dan pada saat upacara. Pada tahap keempat, pelaksanaan pemilihan dan pada tahap kelima diisi pelantikan calon terpilih. Pelaksanaan pemungutan dirancang tidak mengganggu proses pembelajaran. Siswa dari kelas VII sampai kelas IX bergantian menggunakan hak pilihnya mulai pagi sampai siang. Suasana menjadi ramai saat penghi-

tungan perolehan suara. Darussalam yang berpasangan dengan Arief Firdaus memperoleh suara terbanSiswa SMPNU 1 menggelar PILOSIS. yak, berjumlah 105 disusul pasangan Rahmad Hidayat dan Hasan Ismail Al-Jufri dengan 102 suara, sedangkan pasangan Zaenal Abidin dan M. Syahrul Ichsan memperoleh 25 pemilih. Pasangan tidak terpilih berjabat tangan untuk saling mendukung dan melakasanakan tugas kepengurusan OSIS perode 2012-2013. Pesta demokrasi membentuk, jiwa berorganisasi, karena dengan Acara Pilosis diawali dengan pendataan pemilih terlibat dalam kepanitiaan pilosis dapat mengetahui jujur dan adil akan memberikan pecara berorganisasi yang baik. mahaman tentang pentingnya regenMenurut guru pembimbing Maherasi dalam keorganisasian. Manfaat mud, pimilihan pengurus OSIS menlainnya adalah mempererat parsatgajarkan demokrasi yang benar unuan dan kesatuan antar siswa, guru tuk menghasilkan pemimpin yang dan kepala sekolah. amanat dan kerkualitas. Para siswa Semua tahapan pemilihan OSIS juga semakin memahami pentingnya SMP NU 1 berjalan lancar berkat kemusyawarah mufakat dalam mengbersamaan dan kekompakan antarambil keputusan. “Nilai-nilai depanitia dari pengurus OSIS lama. Kemokrasi itu yang kita tanamkan pada suksesan juga hasil bimbingan guru anak didik agar kelak bisa hidup di pembinanya Mahmud dan Agus. tengah-tengah masyarakat,” ujarnya. (Mahmudiono) Pilosis yang diselengarakan dengn

Tim Futsal SMA NU 2 Gagal Ke Jakarta PERJUANGAN Tim SMA NU 2 Gresik pada Kompetisi Kit Futsalismo 2012 Regional Surabaya cukup membanggakan. Pada laga yang berlangsung akhir tahun lalu di Gedung Giri Loka UPN Veteran Surabaya, SMANU 2 Gresik pada pertandingan final menduduki runner up setelah ditekuk SMA Sejahtera 0-3. Kekalahan ini tidak membuat kecewa tim SMANU 2. Penyerang andalannya Agus yang beberapa kali gagal menjebol gawang lawan, terpilih sebagai pemain

14

Edisi iV - PEbruari 2013

terbaik. Gerak kaki Agus sulit diprediksi musuh, tetapi karena peran Agus yang berbahaya, maka penjagaan terhadapnya sangat ketat sehingga sulit bagus Agus memasukkan bola ke gawang SMA Sejahtera. Pada babak pertama satu gol berhasil masuk ke gawang SMA NU 2 Gresik melalui kaki Adinda siswa SMA Sejahtera. Pada babak kedua, menit ke 24, Fahrizal dari SMA Sejahtera berhasil menciptakan gol lagi dan gol terakhir dijeboskan Adinda pada menit ke – 29. Kedudukan skor 0 – 3 untuk SMA Sejahtera. kedudukan ini tak berubah sampai akhir pertandingan. Sehingga SMA NU 2 Gresik, yang merupakan juara tahun lalu, kali ini harus mengakui keunggulan SMA Sejahtera yang akan melanjutkan final ke Jakarta. (Choi)


KABAR MA’ARIF

SISWA MA MAARIF Sidomukti Ngelurug DPRD Siswa siswi MA Ma’arif Sidomukti audensi dengan Komisi D DPRD Gresik berkaitan dengan peningkatan layanan mutu pendidikan yang belum maksimal.

PELAJAR Madrasah Aliyah Ma’arif Sidomukti, Kebomas didampingi dewan gurunya menggelar acara audensi dengan Komisi D DPRD Gresik. Para siswa menuntut sikap tegas legislatif terhadap kebijakan peningkatan mutu pendidikan di Gresik yang masih jauh dari harapan masyarakat. Para siswa datang berbondong–bondong ngelurug ke gedung dewan karena bermacam-macam persoalan pendidikan di daerah ini dinilai belum pro rakyat. Program penjaminan mutu pendidikan dinilai belum bisa mengangkat layanan pendidikan yang lebih menjanjikan. Sarana prasarana pendidikan masih jauh dari kebutuhan. Kualitas guru masih di bawah rata-rata, sehingga berpengaruh pada kualitas peserta didik. Kurikulum menurut siswa masih belum dimanfaatkan guru untuk mencapai tujuan pendidikan, sebab banyak tenaga pendidik yang kurang memahaminya dengan benar. Selain itu, para siswa juga

mempersoalkan dana kesejahteraan guru baik berupa TPP yang sering terlambat turun dan insentif serta THR yang tidak dicairkan. Persoalan lain yang dungkap para siswa berkaitan dengan dana pendamping BOS. Jumlah yang disalurkan ke seluruh siswa dari APBD perlu ditinjau kembali agar siswa menengah atas bisa menikmati dana APBD tersebut. “Legislatif hendaknya turut memperhatikan moralitas pelajar yang dari tahun ke tahun sangat memprihtinkan. Kami mendorong agar dibuatkan kebijakan yang bisa mendorong siswa memiliki prilaku mulia dan menjauhi prilaku buruk,” ujar seorang siswa. Rombongan siswa itu diterima langsung Ketua Komisi D DPRD Kab. Gresik H. Chumaidi Ma’un dan beberapa anggotanya pada Oktober 2012. Sementara para siswa didampingi Kepala Sekolah, Chusni Thamrin, S.Pd, M.Pd, “Audensi ini sangat bagus, karena dengan kunjungan tersebut peserta didik dapat

Kepala Sekolah MA Ma’arif Sidomukti Chusni Thamrin.

mengetahui kebijakan – kebijakan yang diperjuangkan DPRD sekaligus mengetahui realisasi di lapangan. Dan yang paling utama, para siswa mulai belajar dan memahami politik, meski masih seujung kuku,” Kata Chusni.(Andre)

Edisi iV - PEbruari 2013

15


KABAR MA’ARIF PADA Minggu, 27 Januari 2013 PC LP Maarif NU Gresik menyelenggarakan gawe besar Olimpiade Mitos 4 tingkat MI/SD. Ratusan peserta didik dari berbagai daerah datang memenuhi SD NU 1 Trate Gresik sejak pagi. Pembukaan dilaksanakan pada jam 08.00

JUARA MITOS 4 DIKUASAI KOTA DAN UTARA

Gresik Selatan Belum Greng WIB oleh Ketua PC Lp Maarif NU Kab. Gresik H Ismail Syarif. Dia menjelaskan, olimpiade MITOS ini dari tahun ke tahun pesertanya meningkat terus. Pada tahun ini jumlah pesertanya mencapai 803 siswa mulai kelas IV sampai kels VI.”Saya gembira karena minat untuk mengikuti MITOS cukup tinggi. Semua peserta berpartisipasi meramaikannya. Ini berarti pendidikan di lingkungan LP Ma’arif Gresik berkembang bagus, sehingga para pendidiknya beramairamai mendatarkan siswa untuk ikut acara ini,” katanya. Ada tujuh kategori yang dilombakan dalam Olimpiade Mitos 4. Kategori tersebut adalah, matematika kelas 4, matematika kelas 5, matematika kelas 6, IPA kelas 4, IPA kelas 5, IPA kelas 6, dan telling story berbahasa Inggris. Setiap kategori akan di ambil 10 pemenang, Juara I, II, III, Juara harapan I, II, III Nominator, I, II, III dan IV. Selain itu untuk kategori matematika dan Ipa kelas 4, 5, 6 mendapat uang pemninaan. Untuk juara I sebesar 500.000, Juara II sebesar 350.000, Juara III, 250.000. untuk Juara harapan, I, II, III masing mendapat 100.000. sedangkan untuk telling story, Juara I mendapat uang pembinaan sebesar 300.000, Juara II, 300.000, Juara III 150.000. Jumlah peserta paling banyak adalah kategori IPA kelas 6 yang mencapai 146 peserta. Kemudian disusul peserta dari mapel IPA kelas V yang mencapai 124 siswa, kemudian matematika kelas VI mencapai 117. Olimpiade Mitos 4 dilaksanakan dalam 3 babak. Yaitu babak penyisihan, babak semi final dan babak final. babak penyisihan seleksi dilaksanakan dengan soal pilihan ganda dengan alokasi waktu 60 menit, babak semi final soal uraian dengan

16

No

1 2 3 4 5 6 7

Kategori

Peserta

Matematika kelas 4 Matematika kelas 5 Matematika kelas 6 iPa kelas 4 iPa kelas 5 iPa kelas 6 Telling story Total =

116 112 117 96 124 146 92 803

Juara IPA Kelas IV MITOS IV.

alokasi waktu 30 menit dan babak final mengerjakan soal eksperimen dengan alokasi waktu 30 menit. Untuk masuk ke baba semi final, peserta akan di ambil 20% dari jumlah peserta keseluruhan dari masing-mnasing kategori. Kemudia dari saemi final akan disaring menjadi 10 anak ke babak final memeperbutkan juara I.

(Sumber : data panitia)

Hasil Olimpade Mitos 4 1. Kategori Matematika kelas 4 No

Juara

Nama

1 2 3

Juara I Juara II Juara III

M Jila Wicaksono M Bahre Isy Salim Safira Fitri AR R

4 5 6

Juara Harapan I Juara Harapan II Juara Harapan III

Sabilah Rizky Yassaroh M. Iqbal Alamsyah Durrotul Hikmah

7

Nominator I

Rahil Aula Rahma

8 9 10

Nominator I Nominator III Nominator IV

Moh Zanuaruddin M Ilham manjis F Ravi Fazaul Akbar

Asal Sekolah

MI MIftahul Ulum Tlogopojok MINU Lumpur Gresik MI Al Falah Sembayat MI Hidayatul Mubtadin Bungah MI Islamiyah Ujung Pangkah MI Nurul Huda Wadeng MI Darul Ulum Mojosari MI Miftahul Jannah Duduk Sampean

Total Nilai

81 80 78 76 68 68 68 68

2. Kategori Matematika kelas 5

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Juara Juara I Juara II Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II Juara Harapan III Nominator I Nominator I Nominator III Nominator IV

Edisi iV - PEbruari 2013

Nama Nadhifa Azzahra Danial Farros M M Ilham Azzuhri Rahmatul Laily Ahmad Syauqi mahasin Imliyaul Faizah Syaf M Qithfirul Aziz Dhea Gusti M Fakhira S S M Zainal Wichwan A

Asal Sekolah SD Nu 1 Trate Gresik MI Miftahul Ulum 1 Melirang MI Salafiyah Gresik SD NU kanjeng Sepuh Sidayu SD NU kanjeng Sepuh Sidayu MI Ihhaul Ulum Dukun MI Mifathul Ulum Tlogopojok MI Futuhatul Ulum Roomo SD NU Kanjeng Sepuh Sidayu MI Miftahul Ulum Gredek

Total Nilai 180 123 112 100 90 89 87 77 71 69


KABAR MA’ARIF 3. Kategori Matematika kelas 6 No Juara

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nur Alfiani Alviyatul Ainin N Farah Tri Mahira M. Arif Faizin Muhammad Ulul Albab Rosanty AMalia P Aprilianti Nur A Dienna Aden maskur Novtantian Erlinda Zakiyyah Athir H

Juara I Juara II Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II Juara Harapan III Nominator I Nominator I Nominator III Nominator IV

Asal Sekolah SD Nu 1 Trate Gresik SD Nu 1 Trate Gresik MINU Trate Putri Gresik MI Al Falah Sembayat MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan SD Nu 1 Trate Gresik SD Nu 1 Trate Gresik MI Miftahul Huda Dahanrejo Mi Assa’adah Sukowati MI Trate Putri Gresik

Total Nilai 132 127 123 111 111 105 99 98 88 86

4. Kategori IPA kelas 4 No Juara

Nama

Asal Sekolah

Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Muh. Misbahul Huda Faiqotul Fitriyah Zahraturrifah M Maulidan Azazi Ahmad Aufa Kholqi Ayu Riwayati B Ribich Ataka Putra Adavin najwan A Fadila Amaliamasud Abdurrahman R

Mi Assaadah Sampurnan Mi Salafiyah Gresik MI Infarul Ghoyyi Wadak SD Nu 1 Trate Gresik MINU Banin Manyar MI Miftahul Ulum Kesamben Mi Al Khoiriyah 3 Delegan MI Hidayatul Mubtadin Bungah MI Nurul Falah Bulurejo MINU Trate Putra Gresik

201.5 173 169.5 155.5 150 140.5 130.5 121 107 105

Juara I Juara II Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II Juara Harapan III Nominator I Nominator I Nominator III Nominator IV

5. Kategori IPA kelas 5 No Juara

Nama

Asal Sekolah

Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

M Rafi Fasya Aida Faradi’ah Iflahan Indawahdani Muhammad Azka A ALisyah Putri A Fasal Salsabila A Mustafid Fayyad M Khisbulloh Asnani Nurul Ifanarrovidi Nindy Naela R B

SD Nu 1 Trate Gresik SD Nu 1 Trate Gresik MI Miftahul Huda Karangrejo MINU Trate Putra Gresik MI Miftahul Ulum Tlogopojok MI tarby. Wathon Campurejo MI Munawaroh Glanggang MI Al Hidayah betoyo kauman MI Hidayatul Ulum Kisik MI Al Khoiriyah I

205.5 157.5 157 148.5 148 148 139.5 139.5 136.5 117

Juara I Juara II Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II Juara Harapan III Nominator I Nominator II Nominator III Nominator IV

Matematika kelas IV juara 1 direbut M Jila Wicaksonodari MI Assadah, Sampurnan, dan juara 2 diraih Bahresy Salim. Sementara juara 1 matematika kelas V digaet Nadhifa Azzahra dari SDNU 1 Terate dan juara 2 direbut Danial Farros M dari MI Miftahul Ulum, Melirang. SDN NU 1 Terate juga menempatkan siswanya merebut juara 1 dan 2 bidang studi matematika kelas 6 atas nama Nur Alfiani dan Alviyatul Ainin N. Bidang studi IPA kelas IV Misbahul Huda siswa MI Assaadah Sampurnan menduduki rangking pertama diikuti FaIqatul Fitriyah dari MI Salafiyah, Gresik. Juara 1 dan 2 IPA kelas V diraih M Rafi Fasya dan Aida Faradi’ah keduanya siswa SDNU Terate. Untuk IPA kelas 6, SD NU Kanjeg Sepuh mengantarkan Ishamatul Hamidah sebagai juara pertama disusul M Syaifuddin dari MINU Terate Putra Gresik. “Gresik Kota dan Utara masih mendominasi MITOS,” kata Fiqih panitia MITOS. Gresik Selatan,belum greng, ya? (Choi)

6. Kategori IPA kelas 6 No Juara

Nama

Asal Sekolah

Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Juara I Juara II Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II Juara Harapan III Nominator I Nominator I Nominator III Nominator IV

Ishamatul Hamidah M Syafiuddin Aliffany Pualam A Yuni Khoirotul A M Kavin Maulani Khusnatul Khomsah M Idlofi Mahdi M Nachrul Ilmi Butsainah Abidah D Nurdiah Miftah

SD NU kanjeng Sepuh Sidayu MINU Trate Putra Gresik MI Darunnajah lebanisuko MI Maarif Sidomukti MINU Al Huda Banyutami MI Al Falah Sembayat SD NU kanjeng Sepuh Sidayu MINU Banin Manyar MI Miftahul Ulum Tlogopojok MI tarby. Wathon Campurejo

187.5 182.5 175.5 175 166 163.5 150.5 149.5 146.5 138

7.

Kategori telling Story

No Juara

Nama

Asal Sekolah

Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Khodijah Agustani Raihana Nuruz Zahwa Ar Rosyidah Qimyatul Nafisah Erika AMalia Putri Renata Safa Swandari Imatud Diniyah Tiara AMalia Agnis Syaiful Andriansyah Della Rahma Bonita

Mi Assadah Sampurnan SD Nu 1 Trate Gresik Mi Assadah Sampurnan SD NU kanjeng Sepuh Sidayu Mi Assaadah Sampurnan SD Nu 1 Trate Gresik MI Nurul Huda Leran SD NU Kanjeng Sepuh Sidayu Mi Maarif Sidomukti Kebomas SD NU 1 Trate Gresik

362 360 355 350 349 349 348 348 347 345

Juara I Juara II Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II Juara Harapan III Nominator I Nominator I Nominator III Nominator IV

Para juara matematika kelas V MITOS IV.

Para juara matematika Kelas VI MITOS IV

Edisi iV - PEbruari 2013

17


KABAR MA’ARIF

Siswa di Sekolah Hanya Mampir Ngombe Oleh : DION PENDIDIKAN adalah tugas kita bersama. Komponen Pemerintah, masyarakat, orang tua dan guru harus sinergi seperti yang diamanatkan dalam UU nomor: 20 tahun 2003. Peran pemerintah cukup berat, membuat dan melaksanakan regulasi-regulasi agar penyelenggaraan pendidikan berjalan lebih bermutu, sementara para guru bertugas dan bertanggungjawab dalam menjalankan kebijakan yang diturunkan pemerintah kepada penyelenggara pendidikan. Apa tugas dan tanggung jawab Orang tua? Orang tua adalah komponen keluarga yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya agar mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Sekolah memang telah menyediakan serangkaian materi untuk mendidik seorang anak hingga dewasa, termasuk perkembangan dirinya. Namun, tanggungjawab pendidikan bukan sematamata menjadi tanggungjawab sekolah dan pemerintah, tetapi keluarga juga. Sebagai orang tua, harus memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk memilihkan sekolah buat anak-anak kita. Namun, sering kali orang tua juga merasa sudah melaksanakan kewajiban mendidik anak, dengan menyerahkannya kepada sekolah. Persepsi masyarakat pada umumnya memiliki pandangan bahwa pendidikan dikonotasikan dengan ruang belajar dalam kelas yang dibatasi oleh tembok tinggi. Banyak orang tua meyakini bahwa memilih sekolah yang terbaik merupakan cara yang paling tepat untuk membekali masa depan anak di kemudian hari. Padahal kunci menuju pendidikan yang baik adalah keterlibatan orang tua yang penuh perhatian terhadap perkembangan anaknya. Jika orang tua terlibat langsung dalam pendidikan anak-anak di sekolah, maka prestasi anak tersebut akan meningkat. Setiap siswa yang berprestasi dan berhasil

18

Drs.Chusaini Mustas, M.Pd, member pemahaman kepada orang tua tentang tugas dan fungsinya sebagai pendidik di rumah

menamatkan pendidikan dengan hasil baik selalu memiliki orang tua yang tak pernah lelah memberi support agar anak-anaknya berprestasi secarta akdemik dan memiliki prilaku yang mulia. Pelaksanaan pendidikan bagi anak bukan hanya sebatas di sekolah. Tetapi arena pendidikan yang lebih luas dan lebih menantang adalah saat anakanak hiup di tengah-tengah keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. Keteladanan yang dicontohkan orang tua, juga turut menjadi cermin bagi perkembangan mentalitas anak didik. Kebiasaan dan keseharian orang tua baik dalam bertutur kata, berprilaku dan menampilkan sifat dan sikap dalam menghadapi persoalan akan dicontoh anak-anak yang cenderung meniru apa yang dilihat setiap hari. Sering muncul kesalahkaprahan di benak masyarakat. Para orang tua sering kali merasa bahwa dengan menitipkan seorang anak di lembaga pendidikan, semuanya selesai. Sementara di rumah, apa yang anak dapat tak sama dengan nilai-nilai yang diajarkan di sekolahnya. Tak ada keteladanan yang diperoleh dari anak menyebabkan mereka bimbang terhadap nilai-nilai kebaikan.. Di sekolah diajarkan kebaikan, dilarang melakukan tindakan kriminal, memaki dan harus berprilaku sopan dan santun dengan sesama, sedangkan di rumah, ibu-bapaknya setiap hari mempertontonkan

Edisi iV - PEbruari 2013

prilaku yang menyimpang dari yang diajarkan guru di sekolah. Harus disadari oleh orang tua, anak-anak menghabiskan waktu hidupnya di sekolah hanya 25%, sedangkan sisanya sebanyak 75% dihabiskan untuk bergulat dengan sesama keluarga, teman, tetangga dan komunitas lainnya. Di sinilah letak tanggung jawab orang tua dan masyarakat dalam menyiapkan pendidikan untuk masa depan anaknya. Aspek finansial hanyalah sebagian kecil dari kewajiban orang tua, sebab orang tua harus mampu memanfaatkan sisa waktu 75% hidup anaknya di rumah untuk kebaikan dan mencegahnya agar tidak terjerumus dalam jurang kenistaan. Lembaga pendidikan hendaknya dipahami sebagai institusi yang menjalankan proses pendidikan dan mengenalkan nilai. Anak-anak didik kita hanya mampir sesaat di sekolah atau kata orang jawa hanya mampir ngombe di warung. Hari-hari panjang justru berada di rumah. Di sinilah tugas para orang tua mengawal apa yang telah diperoleh di sekolah tetap dibiasakan dalam kehidupan shari-harinya. Itulah sinergi terbaik antara sekolah dan orang tua. Menurut Arifin (dalam Suhendi, Wahyu, 2000:41) huhungan emosional orang tua khususnya seorang ibu sangatlah besar dan terasa dari pada kepada orang tua laki-laki.*


KABAR MA’ARIF

Parenting Sadarkan Orang Tua Didik Anak PENDIDIKAN diharapkan menghasilkan prilaku positif yang permanen pada setiap peserta didik. Perilaku positif yang permanen tentu tidak dapat dibatasi dengan ruang dan waktu, dimanapun dan kapanpun diharapkan peserta didik memiliki perilaku tersebut. Namun dalam praktiknya, sering dijumpai, peserta didik berperilaku positif ketika di lingkungan sekolah, ketika sudah keluar dari lingkungan sekolah, seolah-olah mereka bebas melakukan apapun, termasuk tindakan tercela. “Pengaruh teman, lingkungan dan budaya-kultur dalam rumah tangga yang tidak suport dengan nilai-nilai idialitas pendidikan, memiliki kontribusi besar bagi peserta didik untuk melakukan hal-hal negatif. Karenanya upaya menciptakan pendidikan konprehenship, utuh dan menyeluruh, merupakan keniscayaan. Artinya nilai-nilai idialitas tidak hanya dijumpai di lingkungan sekolah, tetapi dimanapun termasuk di dalam rumah tangga, nilainilai positif menjadi ruh dalam kehidupan sehari-hari,” kata Ahmad Misbahul Abidin, M.Pd.I Kasek SMA HITs dalam sambutan pembukaan seminar parenting yang bekerja sama dengan Griya Parenting Surabaya. Menurut Ustadz Khoirun Nasikh, MHI, narasumber seminar parenting, dalam konteks rumah tangga, maka orang tua memiliki peran kunci menciptakan kultur dan budaya positif untuk suport dengan iklim dan budaya disekolah.”Hal ini membuat peserta didik akan menemukan nuansa yang sama positifnya baik diseko-

lah maupun didalam rumah,” kata alumni alumni S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya ini. Wakil Kepala Urusan Kurikulum SMA HITs dan Juga Kepala MTs Tarbiyatus Sa’adah ini menjelaskan, Griya Parenting memiliki komitmen besar untuk terus berupaya melakukan penyadaran dan menata pola pikir orang tua akan pentingnya peran mereka dalam menciptakan iklim berpendidikan di rumah guna terbangunnya generasi masa depan yang berkarakter. Siti Maulidah, salah satu wali siswa yang ditemui seusai seminar mengatakan, “Sungguh saya tidak bisa menahan tangis, karena selama ini saya salah memperlakukan anak, sering saya meminta anak saya melakukan sesuatu se-

bagaimana yang saya pikirkan, padahal anak saya memiliki pikiran dan dunianya sendiri. Sekarang saya sadar bahwa perbuatan saya dapat membunuh kreatifitas anak saya dan menumpulkan daya nalarnya. Terimakasih pak Misbah dan pak Nasikh yang telah membuat saya dan juga orang tua yang lain sadar” “Upaya ini sebagai ikhtiar memperkuat pilar pendidikan, yaitu orang tua, untuk bersama sama dengan pihak sekolah memfasilitasi terciptanya generasi berilmu dan berakhlakul karimah” kata Kepala Sekolah HITs Misbah seusai Seminar Parenting yang dilaksanakan pada 22 Desember 2012 bersamaan dengan penerimaan raport semester ganjil.(Tim HITs)

Berkat peran dan tugas orang tua, SMA Hits dijadikan pilot proyek sekolah bebas narkoba. Pada saat diadakan tes urin tidak ada seorang siswa yang terindikasikan mengkonsumsi narkoba.

Edisi iV - PEbruari 2013

19


LAPORAN UTAMA

Brak..brak..brak

M Nuh menggebarak. Gebrakan mengganti

kurikulum 2006 mengejutkan banyak pihak. M Nuh dituding

sedang mencari sensasi. KTSP yang belum jelas kesalahannya

itu digrounded

diganti kurikulum baru yang belum diberi nama.

Namun siapa melawan perubahan akan tergilas. Dan kurikulum 2006 tak sanggup melawan perubahan, sehingga

Kurikulum

2013 disiapkan menggantikannya. Tetapi benarkah perubahan kurikulum

itu, tradisi pergantian rezim?

Mengapa berubah? Kemanakah arah pendidikan kita? Apa saja perubahan kurikulum 2013?

Berikut laporannya yang dirangkum Nur Fakih dari Seminar

Menggagas Kurikulum Pendidikan Dasar Di Tengah Badai Globalaisai yang diselenggarakan PC LP Ma’arif

Gresik bekerja

sama dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Gresik di Masjid Agung.

Prof Dr. M Nuh

“MEREKA ITU BELUM TAHU.....�

2020

Edisi iV -iV PEbruari 2013 Edisi - PEbruari 2013


LAPORAN UTAMA

MEMBONGKAR KURIKULUM GENERASI AFALAISME

Edisi iV iV - PEbruari 2013 Edisi - PEbruari 2013

2121


LAPORAN UTAMA

GENERASI KEPADA guru, seorang murid bertanya, “Bu, berapa lama ayam mengerami telurya?” Guru, ” Ayam mengerami telurnya selama 23 hari.” Murid bertanya lagi, ”Mengapa tidak 20 hari saja atau24 hari?” Guru menjelaskan,” Kalau mengerami selama 20 hari, itu terlalu pendek dan kalau 24 hari itu terlalu lama,” Tradisi guru menjawab sak nemune, tanpa disadari membentuk generasi jeplakisme, asal jeplak alias sak karepe dewe. Masyarakat yang terbiasa bicara tanpa data asal jeplak membahayakan kehidupan sosial, berbanga dan bernegara.”Kelemahan kita sampai sekarang adalah soal ketidakmampuan menghimpun data secara akurat. Akibatnya, banyak persoalan tidak bisa diseleseikan, karena tiap bicara asal jeplak saja,” kata Mendiknasbud Prof DR M Nuh saat menyampaikan sosialisasi kurikulum 2013 di Gedung Semen Gresik awal 2013. Ke depan, lanjut M Nuh, kita akan ciptakan afalaisme generation, yaitu generasi yang selalu berpikir, menggali dan mencari data untuk memperoleh jawaban dari peristiwa yang dialami peserta didik. “Jeplakisme generation harus segera diakhiri dan kita songsong afalaisme generation,” tegas Nuh. Arek Suroboyo ini, menyebut generasi saintis dengan generasi afalaisme. Istilah afalaisme disadur dari ayatayat al-Qur’an yang berbunyi afalaa tatafakkarun, afalaa ta’qilun dan afala afala lainnya. Ayat tersebut memerintahkan manusia untuk memikirkan alam semesta. Alam ciptaan Allah swt ini adalah laboratorium raksasa yang disediakan Tuhan agar ditemukan rahasia yang terkandung di dalamnya. Para guru dalam kurikulum 2013 diharapkan memanfatkan alam ini sebagai proses pembelajaran berbasis saintis.”Kita punya laboratorium yang tersedia, yaitu alam cipataan Tuhan, kehidupan sosial kemasyarakatan dan seni budaya. Itu semua bisa dipakai, nggak perlu alat-alat mahal. Semua sekolah bisa memakainya,” ujarnya. Pendekatan berpikir saintis inilah yang menjadi trademark kurikulum 2013.

22

AFALAISME, YES JEPLAKISME, NO

Guru Besar Universitas Malang Prof.DR Djoko Saryono menyampaikan pokok-pokok pikirannya dalam seminar yang diselenggarakan LP Ma’arif Gresik di Masjd Agung tentang rencana pemerintah menerapkan kurikulu 2013.

Semua guru dituntut menggunakan pendekatan sain setiap menyampaikan mata pelajaran, sehingga melalui tradisi berpikir afalais akan memproduksi anak didik yang terampil dan memiliki sikap hidup yang qualified . Methode sain melatih siswa memecahkan persoalan dengan melakukan observasi, (mengamati) Questioning (menanya,) dan sociating (menalar.) Selain itu, siswa juga akan melakukan experimenting (mencoba],) menyimpulkan masalah serta mengkomunikasikan hasil temuannya. Dengan cara tersebut, maka akan muncul jawaban beragam bahkan ada yang nyeleneh, sehingga setiap anak akan memahami bahwa untuk mencari kebenaran itu dapat dicapai melalui banyak jalan. “Hal ini sekaligus membangun kesadaran dalam dirinya untuk bersikap toleran setiap ada pendapat yang berbeda,” jelasnya. Cara berpikir saintis akan menanamkan jiwa yang tangguh dan menumbuhkan sikap optimistis. Seorang anak tidak gampag putus asa setiap menghadapi permasalahan, sebab dengan kreatifitas yang dimiliki akan ditemukan jalan pemecahannya. “Dengan membiasakan cara berpikir afalaisme,

Edisi Edisi iV iV -- PEbruari PEbruari 2013 2013

suatu masalah jika tidak bisa diseleseikan dengan plan A, digunakan plan B, plan C dan begitu seterusnya. Seorang saintis itu dowo akale, “ jelasnya. Maka, lanjut M Nuh, untuk menyiapkan generasi afalaisme melalui kurikulum 2013 adalah langkah tepat. Sebab, pengganti KTSP ini, dirancang untuk membentuk insan produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Target tersebut dapat dicapai melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. “Kelak saya berharap tidak akan ditemukan lagi generasi lho, yaitu generasi yang selalu berpikir terlambat. Melihat yang lain sudah maju, dia menjadi kaget dan selalu bilang lho...lho..lho kok sudah begini. Kita memiliki kemampuan sama dengan bangsa yang lain. Mengapa harus lho terus,” ujarnya.

Paradoks XXI

Pendekatan saintis ini, menurut Guru Besar Universitas Malang, Prof. DR. Djoko Saryono dalam seminar kurikulum yang diselenggarakan PC LP Ma’arif NU Gresik tahun lalu, sejalan dengan trend abad 21.”Abad 21 adalah abad yang membutuhkan


LAPORAN UTAMA bekal ilmu pengetahuan, inovasi dan kreatif. Dengan berbekal ilmu pengetahuan, sebuah bangsa bisa bersaing dan bersanding dengan bangsa lain,” tuturnya. Fenomena abad 21 akan ditandai dengan ukuran-ukuran yang berlaku di dunia global yang saling bersinergis.”Kita tidak akan bisa berjalan sendiri, sebab antar negara saling bersinggungan dan saling mempengaruhi.Kita akan menjadi desa global,” kata Ketua PW LP Ma’arif NU Jatim, Akh Muzaki. Kata Djoko, dunia global menampilkan banyak paradoks. Munculnya keanehan dalam kehidupan merupakan peristiwa harian..”Maka kalau kurikulum sekarang ini diubah sangat tepat, karena kita tidak bisa lagi menahan perubahan yang sangat cepat ini,” ucapnya. Menurut Mendiknasbud, kurikulum tidak bisa tidak mengikuti perubahan. Meski demikian, perubahan kurikulum 2013 tidak meninggalkan apa yang masih baik digunakan dalam kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2004 dan 2006 memiliki kelemahan yang perlu direvisi, tetapi keduanya juga memiliki keunggulan yang masih bisa didayagunakan oleh kurikulum 2013. Dalam kurikulum berbasis kom-

petensi, peranan guru kalah dominan dibanding dengan peran pemerintah. Dengan KBK, waktu yang dipakai untuk proses pembelajaran cukup, begitu pula dengan persiapan guru untuk menyusun silabus dan mereview buku ajar. Hal ini berbeda dengan KTSP yang menjadikan guru sebagai pemain utama, mulai dari pembuatan kurikulum, silabus, sampai proses pembelajaran. Itu menyebabkan, waktu pembelajaran dihabiskan untuk persiapan penyusunan silabus dan mereview buku ajar, sehingga waktu pembelajaran pun menjadi pendek.”Di sini peran pemerintah sangat sedikit, karena semua diserahkan kepada guru,” jelas M Nuh. Rencananya, model pembelajaran itu akan direkronstruksi dengan menempatkan murid sebagai pusat pembelajaran (student Centred learning.) menggantikan teacher centred learning. Konsekuensi, guru membutuhkan waktu panjang untuk memberi kesempatan kepada peserta didik mengeksplor kemampuannya.”Untuk itu, pemerintah akan menarik tugas guru yang berkaitan dengan penyusunan kurikulum, silabus dan lainnya, sehingga tugas guru semakin ringan,” tegas M Nuh. Dari sisi konten, KTSP dinilai masih

terlalu padat. Mata pelajarannya terlalu banyak, sementara jam pelajaran untuk tatap muka sangat singkat. KTSP juga dikritik pakar psikologi massa yang menilai materi pelajaran tidak sesuai dengan usia anak didik. Coba lihat, kata M Nuh, pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1. Siswa sudah dianggap bisa membaca, sehingga isinya cerita yang harus dibaca murid. Coba lihat lagi, pelajaran PKN untuk SD kela IV yang mengajarkan siswa tentang peran dan fungsi lembaga tinggi negara, seperti DPR,BPK, MK, MA dan sebagainya.”Buat apa pelajarawwwwn ini disampaikan untuk anak SD kelas IV, mau jadi DPR kok cek kesusune,” kritiknya. Terkait kompetensi, KTSP belum sepenuhnya berbasis kompetensi. Kurikulum baru, akan menempatkan kompetensi lebih awal sebagai tujuan pembelajaran, sehigga materi pembelajaran akan diturunkan dari kompetensi yang akan dicapai. Sistimatika berpikir ini dalam KTSP dibalik, yaitu menggunakan materi pelajaran untuk menurunkan kompetensi.”Yang benar itu, tujuannya harus ditetapkan terlebih dahulu, kemudian disusun materi pelajarannya, tidak sebaliknya, tujuan ditetapkan di akhir atau setelah pembelajaran,” kata M Nuh. (nf)

Edisi Edisi iV iV -- PEbruari PEbruari 2013 2013

23


LAPORAN UTAMA

Badai Kritik Perubahan Kurikulum BRAK..brak..brak M Nuh menggebarak. Gebrakan mengganti kurikulum 2006 mengejutkan banyak pihak. M Nuh dituding sedang mencari sensasi. KTSP yang belum jelas kesalahannya itu digrounded dan diganti kurikulum baru yang belum diberi nama. Para pakar pendidikan, praktisi, guru dan masyarakat memuji, mengecam, dan menyetujui langkah M Nuh, tetapi sebagaian lagi menolak KTSP diganti. Mendiknasbud, sedang lari dikejar hantu untuk menyiapkan kurikulum baru yang akan dipakai mulai tahun 2013.Padahal sebagaian besar guru yang bertugas di daerah pulau terpencil, belum memahami KTSP. Kondisi ini diperburuk oleh UN yang memfokuskan penyelenggara satuan pendidikan sukses UN, sehingga KTSP disimpan dalam lemari besi. “Persoalan kurikulum, bukan hanya terkait apakah sudah tertinggal zaman atau tidak layak pakai, tetapi pemahaman guru terhadap KTSP saja belum tuntas tetapi kini KTSP harus diganti,” kata Guru besar Universitas Malang Prof.DR Djoko Saryono. Letak geografis daerah-daerah kepulauan di Indonesia berpengaruh pada usaha pemerintah meningkatkan layanan mutu pendidikan. Banyak cerita serial yang memilukan saat Djoko berkeliling meninjau program pengembangan pendidikan di kawasan terpencil . ”Dari pengalaman berkunjung ke daerah terpencil, perubahan kurikulum sampai berkali-kali bagi mereka tidak bermakna,” ujarnya. Ketua Komisi A DPRD Merauke Dominikus Ulukyanan mengamini jikia rencana perubahan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 2013 tidak akan membawa dampak apa pun untuk perbaikan mutu pendidikan di Merauke. “Para guru tidak akan mengubah metode mengajarnya. Yang penting bukan kurikulum yang diganti, melainkan kualitas guru yang harus dibenahi,” kata Dominikus yang juga pernah menjadi guru SD. `Hal senada diungkapkan Rektor Unesa, Prof.DR Samani yang men-

24

Nara sumber seminar menggagas kurikulum pendidikan dasar di era badai globalisasi, Guru Besar UM Prof.Dr. Djoko Saryono, Anggota Tim Sosialisasi Kurikulum 2013 Ir. Sukemi dan Ketua PW LP Ma’arif Jatim Ak.Muzakki.

gatakan bahwa kemampuan guru memahami kurikulum itu lebih penting dibanding harus mengganti kurikulum. “Saya pernah mencoba bertanya pada para guru, ternyata tidak banyak guru yang baca kurikulum. Yang terjadi sebenarnya guru baca buku paket,” tuturnya. Menurut dia, Kalau ada perubahan pada tahun 2013, Mendiknasbud dinilai terlalu cepat mengambil keputusan. Sebab, lanjut Muchlas, KTSP dalam kerangka teoritik dan praktik masih terlalu bagus digunakan, karena kurikulum ini memberi ruang cukup luas bagi guru untuk memaksimalkan kemampuannya dalam mengajar sesuai dengan keadaan di sekolahnya masing-masing. Maka perubahan kurikulum pada sat ini masih belum relevan. “Selama guru belum dapat mengimplementasikannya, maka tugas pemerintah harus secara ajeg mencerdaskan para tenaga pendidik agar menjalankan kurikulum secara konsisten,” tegasnya. Hal senada diungkapkan Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti. secara teoritis, kata dia, KTSP sudah sesuai dengan apa yang dibu-

Edisi iV iV -- PEbruari PEbruari 2013 2013 Edisi

tuhkan setiap satuan pendidikan. Desentralisasi pembelajaran dengan memberikan wewenang penuh pada guru merupakan kebijakan yang tepat agar siswa lebih kreatif. Hal ini berbeda dengan sistem pembelajaran sentralistik sebagaimana yang diinginkan kurikulum 2013. Buku babon, silabus, model pembelajaran, buku, LKS dan lainnya disusun oleh tim dari Kemendiknas. Para guru, tidak repot-repot lagi menyusun silabus, karena paket Jakarta sudah dikirim komplit. ”Kalau guru dibebani menyusun silabus bisa remek,” kata Mentri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Prof.DR. M Nuh. Pengamatan Djoko, angin perubahan terhadap kurikulum 2006 memang perlu didisain agar lebih sederhana. Beban kurikulum ini semakin berat setelah beberapa instansi ikut menitipkan pesan agar pendidikan narkoba, korupsi, lalu lintas, pendidikan karakter masuk kurikukum.”Nah, karena terlalu banyak yang nitip akhirnya, kurikulum nggak jalan-jalan. Mau berangkat dihentikan karena ada yang titip, mau berangkat lagi berhenti lagi,” jelasnya.


LAPORAN UTAMA

Pengeprasan jumlah matapelajaran untuk Sekolah Dasar dari 10 menjadi 6 mapel dinilai Djoko langkah tepat. Begitu pula perampingan jumlah mapel jenjang SMP dari 12 menjadi 10 matapelajaran. Namun, rencana akrobatik pemerintah menghapus pelajaran IPA dan IPS dan mengintegrasikan pada matapelajaran lain perlu ditinjau ulang. “Pada pelajaran sain, hampir semua negara masih mempertahankannya sebagai matapelajaran yang berdiri sendiri,” jelas Djoko.

Berlawanan

Penghapusan IPA dinilai para pakar berlawanan dengan tujuan pembaharuan kurikulum itu sendiri. Pemerintah menginginkan kurikulum 2013 itu bisa membangkitkan cara berpikir siswa lebih kreatif, inovatif dan kritis.”Tetapi dengan penghapusan pelajaran IPA, harapan itu sulit dicapai, sebab melalui pelajaran sain itu, justru bisa memperkuat daya nalar siswa,” kata Tery Mart Dosen MIPA Universitas Indonesia. Pada satu dasa warsa ini, masyarakat pendidikan mulai bangga karena prestasi gemilang peserta didik yang berhasil merebut medali pada olimpiade sain tingkat Internasional. Prestasi tersebut, kenyataannya bertolakbelakang dengan laporan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS), sebuah pusat studi yang mengakses kemajuan matematika dan sain siswa kelas empat SD dan kelas dua SMP setiap empat tahun. Laporan TIMSS 2011 menyebutkan untuk bidang sains, Indonesia menempati tiga urutan terendah bersama Maroko dan Ghana. Ironis-

nya, prestasi siswa Indonesia kalah dibandingkan dengan siswa Palestina, Lebanon, dan hampir semua negara Timur Tengah. Laporan TIMSS menguak bahwa siswa kita tidak unggul dalam memecahkan soal-soal sains dan matematika yang membutuhkan daya nalar tinggi. Penyebabnya, menurut Guru Besar Matematika ITB Prof Iwan Pranoto, apa yang diajarkan saat ini adalah IPA dan Matematika semu. Peserta didik kurang dilatih merangsang daya nalarnya, sehingga siswa Indonesia hanya piawai menghafal rumus-rumus yang sangat kompleks. Tradisi menghafal materi pelajaran itu, dicermati Guru Besar UI Rhenald Kasali, sebagai penyebab generai muda berwatak ‘penumpang’. Seperti tampak di angkutan umum, penumpang boleh mengan-

tuk, tertidur, terdiam, sibuk sendiri, tak perlu tahu arah jalan, dan praktis kurang berani mengambil risiko. Hal ini berbeda dengan pengemudi yang berwatak sebaliknya.”Kondisi ini disebabkan tradisi belajar sudah mengakar sejak TK sampai Perguruan Tinggi, yaitu tidak menumbuhkan sikap kreatif. Pelajar kita tidak ditradisikan berani bertanya,” katanya. Kurikulum 2013 mendorong siswa aktif bertanya. Bertanya saat belajar akan menambah penilaian pada setiap siswa. Selain itu komponen yang akan masuk dalam standar penilaian adalah proses dan hasil observasi siswa terhadap suatu masalah yang diajukan guru. “Kemampuan siswa menalar suatu masalah dan kemampuan anak mengkomunikasikan hasil observasinya juga menjadi standar penilaian untuk anak,” ujarnya.

Untuk Sekolah Elit

Model pembelajaran yang menerapkan sistem pengamatan, bertanya, penalaran, eksperimen dan menyimpulkan masalah adalah trademark sistem pembelajaran di sekolah-sekolah unggulan. “Jadi penerapan kurikulum 2013 ini butuh biaya tinggi, sehingga hanya menguntungkan kelas sosial ekonomi menengah ke atas saja,” kata Retno. Namun menurut Mohammad Nuh, penerapan kurikulum ini tidak berlaku eksklusfi. Semua sekolah yang kaya atau miskin memiliki kemampuan sama untuk menerapkannya. “Persoalan laborat, misalnya, kita punya laborat raksasa berupa alam ciptaan Tuhan dan

Edisi iV iV -- PEbruari PEbruari 2013 2013 Edisi

25


LAPORAN UTAMA kehidupan sosial masyarakat. Semua disediakan gratis, sehingga semua sekolah bisa memanfaatkannya,” ujarnya. Menariknya lagi, kurikulum 2013 tidak akan memberatkan guru, siswa maupun orang tua, baik dari sisi pembiayaan maupun lainnya. Sebagian besar buku yang dibutuhkan guru maupun siswa disediakan pemerintah. Namun karena ini, program baru muncul pertanyaan mulai dari soal bahasa daerah, penghapusan TIK dan lainnya termasuk kesiapan guru. Banyak guru bingung dengan kehadiran kurikulum baru ini, karena menganggap ganti kurikulum akan membingungkan guru.”Ini karena mereka belum tahu tentang kurikulum 2013. Karena belum tahu maka saya beri tahu dan insyaallah setelah tahu akan meberima dengan senang hati. Pemerintah sudah menyiapkan beragam diklat untuk guru mukai tingkat nasional sampai daerah,” kata M Nuh yang menyediakan anggaran Rp 1,3 T untuk pelatihan guru. .###

BONGKAR PASANG KURIKULUM BAJU LAMA KANCING BARU “BUKAN. Sekali lagi, ini bukan karena ganti mentri ganti kurikulum. Masing-masing kurikulum sudah benar diterapkan pada zmannya dan kurikulum 2013 disiapkan untuk songsong abad 21,” tegas Ir.Sukemi staf khusus Mendiknasbud Prof.DR M.Nuh dalam Seminar Menggagas Kurikulum 2013 di tengah Badai Globalisasi yang diselenggarakan LP Ma’arif Gresik. Pergantian kurikulum itu penting, karena tuntutan zaman. Persoalannya adalah kapan kurikulum harus diganti? Mengapa harus diganti? Dari dua belas kali pergantian, Indonesia belum menerapkan periodesasi masa bhakti kurikulum dengan konsisten. Kurikulum 1947 berusia 20 tahun sebelum diganti kurikulum 1964. Nasib malang diterima kurikulum 2004, karena menderita sakit ‘jantung’ harus berhenti mendadak setelah berumur 2 tahun. Banyak yang menjadi kambing hitam pergantian kurikulum. Namun alasan politis dan kurikulum sudah tidak sesuai perkembangan zaman lebih diunggulkan menjadi tertuduh, selain kemampuan guru yang rendah. Kambing hitam lainnya, mata pelajaran terlalu padat dan memberatkan siswa juga dijadikan alasan pergan-

26

tian kurikulum, begitu pula soal sentralisasi dan desentralisasi tugas dan wewenang penyusunan kurikulum. Uniknya peruabahan kurikulum itu sebagian besar spare partnya adalah komponen bekas yang pernah digunakan kurikulum lama. Baju baru kancing lama. Kurikulum 1968 dibanggakan oleh generasi 60-an karena pendidikan akhlaq telah membentuk manusia karakter bangsa Indonesia yang berbudi luhur. Setelah dihapus, kini mulai dihembuskan lagi pentingnya pendidikan karakter karena melihat generasi muda yang rusak miralnya. Pada Kurikulum 1984 dinilai kurang memperhatikan materi pelajaran sehingga harus diganti dengan kurkuluim 1994 yang padat mata pelajarannya. Tetapi setelah diganti dengan KBK dan KTSP, jumlah mata pelajarannya juga banyak dan mateinya terlalu membebani peserta didik. Pola CBSA yang memusatkan pembelajaran ke siswa diganti dengan pola pembelajaran yang menjadikan guru sebagai teacher centred learning . Namun pada kurikum 2013 siswa diaktifkan lagi sebagai subyek yang berperan utama dalam proses pembelajaran. Kurikulum 2013 bakal mengadopsi pola CBSA. Memusatkan

Edisi iV - PEbruari 2013

Seorang ibu guru menyampaikan pertanyaannya berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum 2013.

pembelajaran pada guru tidak memberi kesemaptan siswa untuk mencari pengalaman, sebab siswa adalah tandon yang siap menerima apa saja. KBK yang dianggap sentralistik harus diganti dengan KTSP. Kuri-


LAPORAN UTAMA kulum 2006 ini menerapkan sistem desntralisasi sesuai dengan tuntutanan otonomi. Guru dan sekolah leluasa mengembangkan kurikulum yang dibutuhkan di masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum berbasis muatan lokal, sebab mereka dianggap lebih tahu tentang persoalan yang dihadapi di lapangan. Model desentralisasi ini membuat guru setiap hari sibuk menyusun kurikulm, silabus, RPP dan lainnya, sehingga sedikit waktu untuk kulakan metode baru yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bebasis kompetensi. Itu sebabnya, kata Mendiknas M Nuh, biar guru nggak remek, maka tugas dan wewenng penyusunan kurikulum akan disentralisasi ke pusat. “Kalau mencari enak-enakan, dengan kurikulum baru itu, pemeritah lebih nggak enak. Tetapi kita tidak mencari enak dan nggak enak, sebab yang kita inginkan adalah agar bangsa ini lebih maju,” kata Nuh.

Sederhana Rumit Sederhana

Disain kurikulum baru itu, menurut Guru Besar UM Djoko Saryono lebih sederhana dan gampang dipahami. Para guru tidak perlu lagi menghadapi kerumitan seperti saat menerapkan KTSP.”Selain rumit, KTSP membuat guru mencari gampangnya dengan mencontoh kurikulum yang pernah ada. Guru tidak paham KTSP apalagi melaksanakannya,|” ujarnya. Kesederhanaan itu pernah diterpkan pada kurikulum 1947. Dioperasikan dalam suasana penjajahan masih menyelimuti psikologi bangsa. Pengaruh Belanda sangat cereng dalam kurikulum pertama ini. Konsep Kurikulum Rentjana Pelajaran ini sebatas mengangkat kembali harkat martabat sebagai bangsa berdaulat dan merdeka. Penyempurnaan kurikulum pada 1952 mulai mengaitkan antara mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Situasi sosial politik, keamanan, ekonomi dan gangguan pihak asing serta pertarungan ideologi dunia yang menginfiltrasi ke Indonesia, semakin meminggirkan pendidikan. Menjelang kejatuhan orde lama, pemerintah menggulirkan kurikulum 1964 yang berkeinginan agar peserta didik memiliki pengetahuan akademik. Disain kurikulumnya terlihat pada lima program unggulan yaitu, pengembangan moral, kecerdasan, emosional / artistik, keprigelan, dan jasmani. Pada saat rezim orde baru berkua-

sa, lewat kurikulum baru, pemerintah berusaha keras membersihkan ideologi komunis secara sistimatis. Kembali ke UUD 45 dan menanamkan nilai-nilai Pancasila secara konsekuen telah menjadi doktrin kebangsaan yang tidak bisa ditawar lagi. Kurikulum 1968 menyodorkan konsep menuju masyarakat Indonesia yang pancasialis yang memiliki kecerdasan akademik dan ketrampilan tinggi. Selain itu, kurikulum pertama pada era orde baru itu bertujuan membentuk generasi yang kuat, sehat bermoral, berbudi luhur serta memiliki keyakinan beragama yang benar. Penguatan pendidikan karakter, melalui pendidikan moral, agama serta penanaman budi pekerti telah menjadi ikon kurikulum 1968. “Bangsa ini pada saat sekarang, sudah tidak jelas arahnya, pendidikan belum mampu menawarkan format yang tepat untuk mengembalikan jati diri bangsa yang bermoral dan bermartabat. Maka pendidikan karakter harus dimulai sejak dini sebelum moralitas bangsa bertambah melorot,”kata Prof.DR.Zainudin Maliki, Ketua Dewan Pendidikan Jatim. Modernisasi kurkulum terus berlanjut sejalan dengan tuntutn zaman. Kurikulum 1975 digelindingkan. Mata pelajaran difokuskan pada tujuan. Semua mata pelajaran disampaikan secara integratif saling terkait dan saling menunjang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pola pembelajaran yang dikembangkan dari nalar psikologi itu mengakibatkan siswa selalu menerima stimulasi

untuk merespon banyak hal melalui ragam latihan. Sudah sekian kali kurikulum berganti, tetapi dunia semakin meninggalkan Indonesia. Kurikulum 1984 diterapkan. Kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menyodorkan konsep bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Menurut Kepala Sekolah SMK Hidayatul Ummah, Kusnun Khukuq, CBSA mendorong siswa aktif secara fisik, mental, intelektual, dan emosional. Hal ini diharapkan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. “Sebelum proses pembelajaran dimulai, guru merumuskan terlebih dahulu tujuan apa yang harus dicapai siswa,” katanya. Kurikulum 1984 dinilai kurang memperhatikan muatan pelajaran, sehingga kurikulum 1994 ditetapkan sebagai penggantinya. Melalui kurikulum ini, siswa memperoleh banyak materi pelajaran, guru juga dituntut untuk mencari model pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam belajar baik secara fisik, mental dan sosial. Kebaikan kurikulum 1994 dibanding lannya, selain guru bebas berkreasi dalam memilih model pembelajaran yang pas untuk anak didik, setiap daerah diberi kewenangan untuk mengembangkan kurikulum berbasis keunggulan lokal. Namun, lagi-lagi, siswa dijadikan kambing hitam untuk menggantikan kurikulum 1994. Akibat dari kecenderungan kepada

Edisi iV - PEbruari 2013

27


LAPORAN UTAMA pendekatan penguasaan materi (content oriented), beban belajar siswa terlalu berat. Materi pelajaran yang diberikn juga terlalu sulit tidak relevan dengan tingkat perkembangan usia siswa sekaligus tidak matching dengan kebutuhan hidup sehari-hari. Dari sisi guru, waktu yang disediakan menyulitkan tenaga pendidik memperagakan beragam motode pembelajaran. Kritik mengalir deras berbarengan dengan menggelindingnya era reformasi. Eforia politik melahirkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada 2004. Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan kompetensi tugas-tugas tertentu sesuai standard yang telah ditetapkan. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

KBK berorientasi pada, hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna. KBK memiliki ciri khas sendiri, antara lain; pertama menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupu klasikal, kedua berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes.) Ketiga penyampaian dalam pembelajaran menggunakan metode yang bervariasi. Keempat, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Dan kelima penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar. Ciri lainnya adalah, kurikulum KBK bersifat sentralistik. Kurikulum disusun tim pusat Ditjen Dikmenum/ Dikmen jur dan Puskur, sementara sekolah hannya melaksanakan saja. Dalam pelaksanaannya, penerapan

KBK jauh dari harapan. Namun kelemahan KBK itu bukan menjadi alasan utama untuk menguburnya meskipun masih berusia 2 tahun. UU No 20/2003 dan PP 10/2003 adalah aturan yang melegalisasi berlakunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. KTSP dan KBK adalah saudara kembar yang mempertahankan paket-paket kompetensi pada pembelajaran. Kedua kurikulum itu memiliki tujuan sama, namun jalan yang ditempuh berbeda. KBK lebih cenderung sentralistik, sementara |KTS|P memberikan otonomisasi pada guru. Persoalan tidak sesederhana teori di atas kertas. Kritik terus bermunculan. Salah satunya adalah guru ternyata tidak siap menyusun kurikulum, apalagi mempraktikannya. KTSP memang sejak awal disebut kurikulum tidak siap pakai, maka harus diganti. Apanya yang diganti?***

TANPA BAHASA INGGRIS

LAHIRKAN INTELEKTUAL JAGO KANDANG

Ketua PW LP Ma’arif NU Jatim menyampaikan pokok-pokok-pokok pikirannya tentang kurikulum 2013 dalam seminar yang diselenggarakan PC LP Ma’arif Gresik.

28

JANGANKAN anak-anak SD, anakanak usia PAUD sudah terbiasa dengan kalimat Good morning ? How Are You? My name is Fatmah. What Is Your name? Berbahasa Inggris tidak hanya diajarkan di sekolah, di rumah, para orang tua juga sudah membiasakan berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Lembaga kursus bahasa asing tidak hanya diisi mahasiswa dan kaum profesional, tetapi anak-anak bersemangat ingin menguasai Bahasa Inggris. Suara anak-anak berbahasa Ingris itu sebentar lagi tidak terdengar dari ruang kelas. “Kita sempat berpikir juga, mengapa pelajaran Bahasa Inggris mernjadi issu kurikulum 2013 yang tidak akan diajarkan untuk jenjang SD,” kata Ketua PW LP Ma’arif Jatim H Akh. Muzakki, Grad Dip SEA, M.Ag, M.Phil, Ph.D2 Memang, lanjut dia, bahasa hanya sekadar alat untuk berkomunikasi, dan bukan esensi dari sebuah gagasan akademik. Namun, bahasa menjadi penting untuk mengungkapkan gagasan agar bisa dinikmati oleh orang banyak.” Gagasan akan dinikmati lebih luas jika bahasa yang digunakan

Edisi iV - PEbruari 2013

bisa diikuti oleh publik lebih luas pula. Nah, Bahasa Inggris adalah satusatunya bahasa yang menjadi standar akademik dunia internasional,” katanya. Dalam konteks kajian Islam, sangat banyak para pemikir dan ilmuwan Indonesia yang tergolong mumpuni secara akademik. Namun dunia tidak banyak mengenal mereka. Dunia lebih banyak mengenal ilmuwan Muslim untuk konteks kajian Islam dari Timur Tengah, Asia Selatan, dan bahkan dari negeri tetangga sendiri, Malaysia. “Di manakah problemnya? Bahasa Inggris jawabannya,” kata Muzakki. Tidak banyak karya-karya ilmuwan Muslim dari latar belakang pendidikan Islam yang disampaikan dan ditulis dalam Bahasa Inggris. Hal itu bukan berarti bahwa para ilmuwan kajian Islam dari negeri ini mandul dari segi produktivitas gagasan. Dalam pengamatan Muzakki, dari segi produktivitas, kalangan pemikiran Muslim Indonesia sudah menunjukkan greget dan kecenderungan yang baik. Ada gelombang besar di kalangan pemikir Muslim


LAPORAN UTAMA Indonesia yang menjadikan karya akademik sebagai bagian dari amal jariyah mereka. “Problemnya, tak banyak dari karya mereka yang ditulis dalam Bahasa Inggris. Tak banyak pula kalangan ilmuwan Muslim Indonesia yang mampu menyampaikan gagasan cemerlang mereka dalam bahasa standar internasional,” ungkap intelektual NU ini. Menurut akademisi yang banyak mengelilingi dunia ini, gagasan kaum intelektual yang disampaikan dalam bahasa lokal, maka audiensnya juga terbatas dan lokal pula. Dengan begitu, para ilmuwan Muslim Indonesia masih bermain di kandang sendiri, karena sulit menembus pasar internasional. Ibarat pepatah, ilmuwan Muslim kita bak “katak di bawah tempurung”. Dirinya merasa sudah hebat, padahal, kehebatannya tak pernah mengalami pergesekan intelektual dengan dunia lebih luas. Dunia kajian Islam dan atau pendidikan Islam pun, ditegaskan Muzakki, lebih banyak mengenal figur pemikir dari negara lain dengan produksi gagasan yang bisa diakses oleh dunia lebih luas. Stok pemikir Muslim kita yang dianggap oleh dunia untuk menjadi representasi dari pemikir Muslim Indonesia pada level internasional berhenti pada figur-figur terbatas, seperti Nurcholish Madjid dan Azyumardi Azra. “Pekerjaan rumah kita, untuk mencetak calon-calon pemikir dari lingkungan pendidikan Islam dengan

kemampuan akademik untuk memproduksi dan mengemas gagasan dalam bahasa internasional. Bahasa Arab sangat penting sekali. Namun, Bahasa Inggris tetap menjadi penting yang harus dikuasai,” tegasnya. Dari pengalaman bangsa-bangsa dunia, mengutamakan Bahasa Inggris beresiko pada penguasaan bahasa ibu. India misalnya, menurut Muzakki, Bahsa Inggris menjadi alat komunikasi yang setiap hari dipakai untuk segela urusan.”Namun akibat-

nya, India mengalami persoalan pada bahasa nasionalnya sendiri yang mulai dilupakan,” ujarnya. Hal ini berbeda dengan Qubeck. Peserta didik di negeri ini akan diajarkan Bahasa Inggris setelah anak-anaknya berusia 21 tahun. Kalau berkunjung ke sana, maka Bahasa Prancis adalah yang paling diagungkan.”Kita bagaimana, tentu harus memilih apakah seperti India atau seperti Quebeck, atau kita memilih jalan sendiri,” jelasnya.(nf)

Edisi iV - PEbruari 2013

29


LAPORAN UTAMA

30

Edisi iV - PEbruari 2013


LAPORAN UTAMA

Kurikulum ala Gareng Kantong Bolong

“METODE lebih penting dibanding materi, guru lebih penting dibanding metode, tapi jiwa seorang guru jauh lebih penting dibanding guru itu sendiri.” Itulah salah satu ungkapan yang terus melekat di ingatan Gareng, a son of Semar yang memiliki gelar si Kantong Bolong. Namun akhir-akhir ini Gareng merasa prihatin. Sebab banyak para pendidik dan stakeholders pendidikan justru ribut tentang kurikulum yang notabene berkaitan dengan materi pelajaran. Padahal meskipun kurikulum penting nyatanya masih ada yang lebih penting darinya, ucap Gareng membatin. “Reng, kenapa kamu sejak kemarin kok tampak pucat?” tanya Bagong sambil mengotak-atik laptop di depannya. “Aku kena murka kepala sekolah, Drs. Durna.” “Kena murka? Tell me why?” “Sebab sebagai guru aku bertekad menerapkan pendidikan karakter pada para siswaku. Aku galakkan dalam mendidik karakter mereka dan berhasil.” Bagong yang memiliki tipe wajah Bengong semakin bengong dengan ucapan Gareng. “Loh, kau ini bicara apa. Kok tidak nyambung sama pertanyaanku. Seharusnya you kan mendapatkan reward atau bahkan award alias pengahargaan dari Drs.Durna. Kok malah terkena murka. Reng, Mbok yang nyambung kalau bicara.” kata Bagong tak mengerti. Gareng menghisap rokoknya, mengebulkan gumpalan asap yang segera hancur membentur udara di

Oleh: Ahmad Rofiq *

* Penulis adalah guru di Madrasah Aliyah Hasyimiyah Mengare- Bungah –Gresik Novelnya yang telah terbit Haji Tak Perlu Lagi ke Mekah

hadapannya. Setelah menarik nafas untuk memenuhi paru-parunya dengan Oksigen Gareng berkata “Listen, Gong ! Ceritanya agak panjang. Waktu itu mau ujian, dan sebagai seorang guru yang bertekad menanamkan karakter baik maka aku berpesan pada para siswaku. yang akan menghadapi ujian tersebut. ‘Anak-anak, belajarlah sungguhsungguh dan tanamkan niat yang baik dalam menuntut ilmu. Jangan sekalikali mencontek, memberi contekan atau menerima contekan dari siapapun. Kalian harus jujur, baik pada diri sendiri, orang lain maupun pada Tuhan.” “So what, Reng?” tanya Bagong yang nampak sekali tak sabar dengan penjelasan Gareng yang bertele-tele. “Ya itu tadi, Gong. Sedikit banyak aku berhasil menanamkan salah satu elemen karakter terpuji, yakni jujur dan percaya diri pada para siswaku. Faktanya, dalam ujian tersebut tak satupun dari mereka yang berani nyontek, memberi contekan atau menerima contekan. Nah, aku berhasil kan?” “La ya, lalu kenapa Drs. Durna sebagai kepala sekolahmu justru memarahi dirimu. Bahkan dengardengar dia mengancam kamu akan dimutasi ke daerah pelosok?” “Ya itu tadi.” “Ya itu tadi apa??” Bagong mulai agak jengkel dengan penjelasan

Gareng yang mbulet seperti bundalan benang tercebur ke dalam Oli. “Ya itu tadi. Sebab semua siswaku tidak lulus, Gong.” Kata Gareng dengan suara tinggi “bagaimana mau lulus, La wong nilai ujian mereka jauh di bawah standar. Untuk pelajaran yang kupegang nilai rata-rata tiga koma. That’s why, Mister Durna sebagai kepala sekolah merasa malu. Apalagi dia….” Gareng berhenti bicara. Toleh sana toleh sini untuk memastikan apa yang akan dia katakan pada Bagong tidak akan terdengar oleh orang lain. Setelah yakin tak ada orang selain mereka, Gareng melanjutkan “maksudku Drs Durna itu terkenal sebagai kepala sekolah yang sedang gencargencarnya melakukan pencitraan.” “Memangnya kepala sekolahmu di Suko Limo itu mau nyalon presiden apa?” “Entahlah, may be yes, may be no. Oh ya, Gong, menurut ente` mendidik karakter mulia yang berhasil itu yang bagaimana? Yang para siswanya mendapatkan nilai tinggi tapi tidak jujur atau yang jujur meskipun nilainya jeblok?” “In my opinion, Reng. Yang berhasil itu yang para siswanya jujur dan percaya diri dalam ujian serta mendapatkan nilai tinggi.” “Tidak pilihan seperti itu dalam pertanyaanku, Gong.” “Makanya beri pilihan seperti itu, biar gampang milihnya, Reng.” Di sela-sela perdebatan itu, mak bedunduk muncul Semar. Lurah Karang Kedempel itu berjalan glinak glinuk diiringi Petruk yang sehari-hari bekerja sebagai satpam di sebuah sekolah menengah. “We ladalah begegeg..ugeg..ugeg hemel..hemel sak dulito. Ini sedang ramai membicarakan masalah apa. Sampai terlihat saling pencerengan seperti kucing ketemu tikus.” “Anu…anu..” ucap Gareng terbata “Ya,Mo. Anu…anu…” “Ona..anu…ona..anu. Sudah jangan sering-sering berdebat. Perdebatan tidak akan menyelesaikan persoalan. Lihat itu di sana, mendung sebentar lagi tumpah ke bumi. Ayo masuk ke rumah. Di sana kita bisa ngobrol sambil menyeruput kopi.” Keempat Punakawan itu berjalan. Seekor anak ayam yang terlepas dari kumpulannya lari terbirit-irit saat Semar dan anak-anaknya lewat di dekatnya. “cieet..ciet..petok…petok !!!”

Edisi iV - PEbruari 2013

31


GALERI

MA’ARIF

Kepala Sekolah Ma’arif se-Jatim mengadakan kunjungan kemitraan dengan lembaga pendidikan di negri jiran.

Peserta seminar menggagas kurikulum pendidikan dasar di era badai globalisasi di Masjid Agung, Gresik.

Peserta Gerak Jalan Balongpanggang-Gresik dari YPI Darsussalam, Cerme.

Guru dan staf SMA HITs mengadakan out bond untuk merefresh pikiran dan fisik.

32

Edisi iV - PEbruari 2013

Tata dan kawan-kawan berfoto bersama saat mengkuti loma sain sedunia di India.


GALERI

MA’ARIF

Peserta olimpiade MIPA IV di SMANU 2 Gresik.

Peserta telling story siap-siap bercerita dengan menggunakan Bahasa Inggris pada acara MITOS IV di SDNU 1 Terate, Gresik.

Kasi Mapenda Kemenag Drs.Muh Muafaq Wirahadi member bantuan pada panitia Pergama 2 di Desa Kisik, Bungah.

Edisi iV - PEbruari 2013

Siswi YPI Darrussalam, Cerme memperagakan kemampuan gayanya di atas cat walk pada acara perayaan tahun baru Islam.

33


PAUD

Dra. Hj. Nafi’atus Sa’adah Mz

“Organisasi adalah Guru Terbaik Saya” NYARIS saja langkahnya mengawal kaum wanita nahdliyyin terperosok ke lembah politik, kalau saja, tidak segera masuk kandang muslimat lagi. Ketua PC Muslimat NU Gresik ini harus kembali bergulat dengan persoalan masa depan kaum perempuan. Saat itu muslimat NU memang sedang membutuhkan figur yang suka kerja keras, suka tantangan dan tak pernah lelah bergelut dengan keruwetan di tubuh muslimat.”Pengalaman

Dra Nafi’atus Sa’adah Ketua PC Muslimat NU Gresik.

politik sudah cukup,” kata Dra. HJ Nafiatus Sa’adah MZ, Ketua PC Muslimat NU Gresik. Bu Nafi’, begitu dia sering disebut, selalu mendengar suara ummat agar tidak salah langkah mengambil keputusan. Setiap suara harus didengar dengan benar, sebab salah dengar bisa mengakibatkan salah langkah dan setiap menempuh langkah yang salah sama saja sedang menuju kegagalan. “Begitulah saat memimpin organisasi muslimat ini, harus banyak mendengar, karena anggota yang tergabung dalam organisasi ini adalah ibu-ibu yang kaya ide dan suka

34

ganisasi. Organisasi adalah guru terbaik saya,” jelasnya. Meski aktifis organisasi, Bu Nafi’ tetap istiqomah menekuni profesi pendidik.”Bagaimana saya bisa meninggalkan profesi ini, karena jiwa raga saya sejak awal sudah diabdikan untuk pendidikan,” tuturnya. Karir menjadi guru, dimulai tahun 1978 menjadi staf Tata Usaha (TU) kemdian menanjak menjadi guru dan akhirnya diangkat menjadi Kepala Sekolah termuda pada usia 25 tahun. Jabatan kepala sekolah dipegang selama 4 periode sejak tahun 1984 sampai 2007 di SMP Mu’allimmat Gresik. “ Kurang lebih 20 tahun saya menjadi kepala sekolah, itu mungkin waktu yang tidak pendek,” kisahnya. PROFIL IDENTITAS DIRI Bendahara PC LP Ma’arif Nama : Dra. Hj. Nafi’atus Sa’adah Mz NU Gresik 2000-2005 Tempat/Tgl. Lahir : Gresik, 13 Juni 1959 in menambahkan untuk Suami : H. Moh Cholil Ms (alm) menjadi guru yang dicinAlamat Rumah : Jln. Ikan Lohan No 45 Perum BP Kulon Sidokumpul Gresik Kota tai dan mencintai profesi, kuncinya adalah mengajar PENGALAMAN ORGANISASI (BANOM NU) tidak boleh setengah hati, Ketua PAC IPPNU Kecamatan Gresik : 1972 – 1975 karena kalau mengajar Ketua PC IPPNU Kabupaten Gresik : 1984 – 1989 tidak dengan sesungguhKetua PC Fatayat NU Kabupaten Gresik : 1989 – 1999 Ketua PC Muslimat Kabupaten Gresik : 2005 – 2010 sungguhnya, maka yang Ketua PC Muslimat Kabupaten Gresik : 2010 – 2015 akan dirugikan adalah peserta didik. “Seorang guru, PENGALAMAN ORGANISASI (BIDANG PENDIDIKAN) modalnya harus sabar dan Kepala SMP Mu’allimat NU Gresik : 1984/1985 – 2006/2007 jangan mudah marah keSekretaris GOP TKI Kabupaten Gresik : 2005 - sekarang Wakil Ketua Forum PAUD Kabupaten Gresik : 2004 - sekarang tika mengajar. Kenapa Wakil Sekretaris Ma’arif : 1988 – 1996 saya sampaikan demikian, Wakil Bendahara Ma’arif : 1991 – 1996 karena dua modal terseBendahara Ma’arif : 2000 – 2005 Pengurus Dewan Pendidikan Gresik : 2007-2012 but yang bisa membuat kita lebih enjoy dalam meANGGOTA KOMISI E (Pendidikan dan Kesra) : 2002 – 2004 (PAW) nyampaikan materi kepada DPRD Kabupaten Gresik (PAW) anak didik kita,” sarannya. bersuara. Jika suara mereka tidak didengar, maka akan terjadi salah paham,”katanya. Berkantor di Gedung PC Muslimat NU, Jl Kartini X no.5 Gresik, dia dikenal perempuan super sibuk. Waktu, pikiran dan tenaganya dihabiskan untuk mengurus muslimat, apalagi sejak muslimat memiliki program pendidikan anak usia dinia. Ibu kelahiran Gresik, 13 Juni 1959 ini berkisah liku-liku kehidupannya. Nafi’ muda sejak duduk di bangku SMP sudah bergabung dengan IPPNU Anak Cabang Gresik. Menginjak remaja, dia aktif di Fatayat dan pada akhirnya berlabuh di pucuk Pimpinan PC Muslimat NU Gresik. “Pengala-

man itulah yang membuat saya selalu ingin maju dan maju,” tegas mantan anggota DPRD Gresik ini. Motivasi berorganisasi sejak belia sampai berusia setengah abad dipengaruhi falsafah hidupnya bahwa ilmu itu ada di masyarakat dan pengalaman hidup bermasyarakat harus digali agar menjadi ilmu yang berhikmah. “Artinya, setiap kita berbaur dengan masyarakat maka kita akan memperoleh ilmu. Itu yang menjadi motivasi saya mengapa suka beror-

Edisi iV - PEbruari 2013

Satu hal lagi yang harus ditanamkan pada diri seorang guru adalah selalu mendo’akan anak didiknya. “Kita tidak tahu si anak besok jadi apa. Kewajiban guru ya, harus mendo’akan si anak, biarpun sekarang tidak bisa, siapa tahu suatu saat akan jadi orang yang berguna. Jadi, guru jangan hanya mengajarkan teori saja, tetapi juga tahu tentang psikologi anak didiknya,” paparnya. (fa)


PAUD

TK Muslimat IX Sekarkedaton

Bermain dan bermain Tapi Tak Main-main PRIIT...priit..priiit. Bunda TK Muslimat NU IX Sekar Kadaton, Kebomas itu memberi aba-abak agar kendaraan segera berjalan. Lalu lintas pun menjadi padat dengan sepeda yang dinaiki anak-anak usia dini itu. Jalan berkelok-kelok nan sempit membuat lalu lintas macet dan priit...priit dua sepeda jatuh bersenggolan. Jalur lalu lintas di halaman sekolah TK Muslimat IX Sekar Kedaton, Kebomas itu itu dirancang untuk mengenalkan pada anak-anak tentang cara berkendaraan yang benar. Tempat penyebrangan dicat berwarna zebra cross, di kanan kiri jalan dipasang beragam rambu lalu lintas. Semua anak-anak yang melewati jalur lalu lintas ini harus disiplin mentaati rambu-rambu. “Mereka belajar berlalu lintas sejak dini, sehingga dari sinilah akan ditumbuhkan sikap disiplin, menghargai orang lain, tidak memaksakan kehendak, mentaati aturan dan selalu menjaga keselamatan baik untuk diri sendiri maupun orang lan,” kata Kepala TK Muslimat IX Sekar Kedaton Lathifah Hanim. Untuk mendidik anak di usia dini, katanya, perlu cara yang menyenangkan. Seperti TK Muslimat NU IX Sekar Kedaton,jalan Sunan Giri, 13 N, no 18 Sidomukti. Setting bangunannya dibentuk layaknya taman bermain. KBB (Kegiatan Bebas Bermain) di luar kelas ada kegiatan game berlalu lintas. “Tempatnya dibentuk seperti berlalu lintas sungguhan. Siswa seakan berada di jalan raya, dan dari situ dikenalkan pada siswa bagaimana cara berlalu lintas yang baik dan benar, sehingga terbentuk sikap, prilaku, serta mental yang baik,” jelasnya. Sekolah yang dibangun di atas lahan seluas 5095 , tersebut berdiri di bawah Yayasan Ma’arif Sidomukti (Yamsi). Jumlah siswa TK mencapai 211 anak, sedangkan siswa PAUD berjumlah 90 peserta didik. Halaman yang luas memudahkan pengelola mendisain bangunan yang dimanfatkan untuk berbagai macam kegiatan berbasis permainan. Tempat menggambar adalah lokasi yang paling favorit bagi anak-anak.

Anak-anak TK Muslimat IX Sekarkedaton, Kebomas, belajar berlalulitas agar menjadi anak yang disiiplin mentaati hokum dan selalu menghargai orang lain.

Apalagi yang mengajar Cak Inoeng. Uustadz gambar yang nyentrik dan suka membebaskan anak-anak menggambar atau mewarnai sesukanya, bahkan diharapkan lewat menggambar anakanak berani ‘melawan’ arus utama. Kalau daun diwarnai merah, kuning, biru dan tidak hijau menurut Inoeng adalah anak yang berani berkreasi. “Bila diajar, anak-anak pun fokus mendengarkan sang guru, karena anak-anak suka melukis sehingga saya selalu mengajaknya bermainmain denga melukis,” kata Inoeng, sapaan akrab Zainul Arifin. Bermain sambil belajar dan Belajar seraya Bermain, itu merupakan prinsip pendidikan nonformal sejenis TK. Bermain secara alamiah untuk menemukan lingkungan, teman atau orang lain, serta dirinya sendiri untuk menumbuhkan motorik peserta didik. Melalui permainan, peserta didik TK Muslimat IX diperkenalkan dengan benda atau sesuatu yang kerap ditemui atau dilihatnya. Ditanamkan pula rasa cinta terhadap bangsanya. “Setahun sekali anak-anak tersebut kami ajak ke pasar tradisional agar tidak hanya mengenal mall atau in-

domaret saja,” tandasnya. Meskipun menempuh kurang lebih enam jam pelajaran, tidak menjenuhkan bagi murid-murid TK Muslimat NU IX Sekar Kedaton. Karena metode yang diterapkan benar-benar memakai prinsip “Bermain sambil belajar dan Belajar seraya Bermain”. Tidak heran apabila wali murid pun sangat senang menemani anak-anak, baik saat menggambar mauun saat anak-anak belajar berlalu lintas. Sebagai TK Muslimat NU, tradisi Aswaja pun ditanamkan pada peserta didik. Ziarah wali sudah menjadi tradisi tahunan untuk mengenalkan perjuangan para Auliya. Selain dari pada itu, menurut Ketua IGTKM (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Muslimat NU), TK Musilimat Nu IX tersebut termasuk salah satu TK percontohan. Sehingga dalam mengembangkannya perlu hati-hati dan tidak main-main. Dalam pemilihan guru saja, harus selektif. “Rata-rata yang mengajar di sini tamatan Strata satu. “Dengan hal itu, maka akan didapatkan guru yang benar-benar profesional, dan tidak main-main kami mengelola lembaga pendidikan ini,” ujarnya. (Shadiqin)

Edisi iV - PEbruari 2013

35


PAUD

Bunda Lilis

Cinta anak Sirnakan Duka Honornya GURU TK adalah guru yang paling gembira. Kalau anak-anaknya tidak boleh sedih, maka wajah sang bunda harus berseri-seri. Kalau anak-anaknya diajak bernyanyi bersukaria, maka hati dan pikiran sang bunda harus bergembira tetap semangat dan menyenangkan. Wajah ceria, berpenampilan menyegarkan dan setiap hari harus bernyanyi dan bermain bersama anak-anak usia dini. Kalau ada anak-anak yang lucu, lincah dan menggemaskan lagi murung, menangis dan bermalas-malasan, maka sang bunda segera menyemangatinya.. Tugas berat yang dipikul para bunda itu, sebenarnya tidak seberat kehidupan sosialnya. Tidak sedikit sang bunda, apalagi di desa pinggiran, setiap bulan menerima amplop tipis sebagai honorariumnya. Lilis Zwuliani, S,Pd adalah contohnya. Guru yang mengabdi sejak tahn 90-an tetap istiqomah mengajar di TK Muslimat 240 NurusySyabab, Kalanganyar, Karangankidul, Benjeng Gresik. Meski sudah mengajar selama puluhan tahun, gaji yang diterima setiap bulan hanya Rp 100.000 dan hanya sekali mengalmi kenaikan pada tahun 2000 sebesar Rp 20.000.“Jadi sampai sekarang gaji saya adalah Rp 120.000/bulan,” ucapnya pelan. Dengan gaji sekecil itu, janda ditinggal wafat suaminya ini, mengajar penuh setiap Hari Senin sampai Sabtu. Lilis tidak terlalu berharap take home pay-nya naik sebagaimana yang diterima guru profesional lainnya yang menyentuh jutaan rupiah. Dia memaklumi, biaya operasional sekolah hanya dipenuhi para orang tua yang menitipkan 14 anaknya ke PAUD Kelas B. Nama besar muslimat yang melekat di sekolah non formal ini menjadi pembakar semangatnya untuk tetap mengawal agar Taman Kanak-Kanan milik muslimat ini hidup sepanjang masa. Mengajar dengan gaji kecil akan sirna, jika Lilis sudah berada di tengah-tengah anak didiknya.” Saya bangga dan puas bisa mengajar murid- murid berusia 4-6 tahun,” katanya. Guru TK dan PAUD, menurut Lilis adalah guru yang meletakkan pondasi awal sebelum anak tersebut melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. “Pendidkan sekarang tergantung dari pendidikan saat seorang anak mengawali masuk sekolah, yaitu TK dan PAUD. Jika sukses membentuk karakter anak didik sejak awal dengan baik dan benar, insyaallah pada waktu mendatang anak itu akan tumbuh lebih baik lagi,” jelasnya. Semangat Lilis dan Lilis-Lilis lainnya yang menjadi guru TK dan PAUD dengan gaji rendah tidak boleh padam.Namun demikian, tidak jarang hatinya begejolak juga jika melihat daftar kebutuhan sehari-hari yang selalu meningkat, sementara pendapatan yang diterimanya relatif rendah. Sebagai singgle parent, Lilis menjadi tulang punggung keluarga. Dia harus memenuhi kebutuhan dua anaknya, termasuk biaya pendidikan. Dalam kalkulasi matematikanya, tidak ada rumus yang membenarkan pilihan hidupnya ini. Hidup sebagai guru TK di desa terpencil sangat ber-

36

Edisi iV - PEbruari 2013

Lilis Zuliani, S,Pd guru yang mengabdi sejak tahn 90-an tetap istiqomah mengajar di TK Muslimat 240 Nuru¬sy- Syabab, Kalanganyar, Karangankidul, Benjeng Gresik.

tolak belakang dengan penampilan saban harinya.”Anakanak kita ajak belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar, tetapi hati dan pikiran kita selalu diajak bermain dengan mimpi,” jelasnya. Selain soal gaji, para guru TK Muslimat itu juga menghadapi tantangan untuk meningkatkan mutu layanan. Dibanding fasilitas yang dimiliki TK Dharmawanita yang mempunyai sarana dan prasarana pembelajaran yang lebih baik, maka TK Muslimat akan semakin ditinggal jika tidak memiliki inovasi dan kreasi tinggi. Dana bantuan banyak diguyur ke TK Dharmawanita, sehingga gaji guruya pun lebih menggiurkan. “Kalau nggak ada urunan wali murid atau sumbangan dari donatur kita susah beli alat permainan meski tiap tahun dapat DOP sebesar Rp 1,5 juta,” tuturnya. Bagi, Lilis meskipun tidak ada rotan mengajar dengan akar tidak masalah, sebab anak-anak TK dianggap sebagai bagian dari hidupnya. “Saya malah nek nggak ketemu dengan mereka, hidup ini sepi. Anak-anak menangis berantem dan bermain sendiri adalah tugas rutin saya,”ujarnya. Pergumulan dengan anak-anak TK itu sering membuatnya lupa bahwa gaji yang diterimanya cukup rendah. Keluh kesah yang menyelimuti hatinya terutama di saat kritis, seakan sirna, karena cinta kasihnya tercurahkan pada anak-anak. Lilis mengatakan, semua guru TK memiliki metode pembelajaran yang sama, yaitu belajar dan bermain. tetapi para bunda mempraktikkannya dengan cara yang berbeda. Misalnya, untuk mengatasai anak yang kurang focus di kelas, masing-masing bunda memiliki cara yang bermacam-macam. Salah satunya, menjadikannya leader untuk bernyanyi bersama di depan kelas.“Menjadi guru TK harus kreatif tidak selalu mwewarisi cara lama yang sudah usang,” saran Lilis.(Andrik)


PAUD

PC MUSLIMAT NU GRESIK

MELANGKAH MAJU MENATAP MASA DEPAN “SEJARAH pergerakan wanita NU memiliki akar kesejarahan panjang dengan pergumulan yang amat sengit yang akhirnya memunculkan berbagai gerakan wanita baik Muslimat, Fatayat hingga Ikatan Pelajar Putri NU”. Muslimat NU berdiri dari muktamar ke muktamar. Kongres NU di Menes tahun 1938 itu merupakan forum yang memiliki arti tersendiri bagi proses katalisis terbentuknya organisasi Muslimat NU. Usul agar muslimat memiliki kepengurusan tersendiri dirancang pada Muktamar NU XV di Surabaya pada 1940. Kongres NU XVI menetapkan berdirinya organisasi Muslimat NU. Tepatnya tanggal 29 Maret 1946 / 26 Rabiul Akhir 1365 dijadikan tonggak sejarah hari lahir Muslimat NU sebagai wadah perjuangan wanita Islam Ahlus Sunnah Wal Jama`ah dalam mengabdi kepada agama, bangsa dan negara. Dan pada Muktamar NU XIX, 28 Mei 1952 di Palembang, NOM menjadi badan otonom dari NU dengan nama baru Muslimat NU. Muslimat sebagai Badan Otonom (Banom) NU, mempunyai kebijakan sendiri dalam mengatur rumah tangganya. Sama seperti Fatayat, Ansor, IPNU, IPPNU, ISNU, PAGAR NUSA, SARBUMUSI, Jamiyah Quro’ wa Khufadz, dan Jamiyah Thoriqoh An Nahdhiyah.

Otonomisasi itu dijadikan modal oleh PC Muslimat NU Gresik untuk bergerak cepat melakukan perubahan. Pelbagai program digulirkan. Seluruh pengurus dan anggota muslimat dibakar semangatnya agar terus maju terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Kami berharap kiprah ibu-ibu muslimat melalui program-program yang digulirkan oleh PC Muslimat NU Gresik, bisa menempatkan perempuan nahdliyiin ini pada maqam yang lebih baik,” jelas Ketua PC Muslimat NU Gresik, Hj. Nafi’atus Sa’adah Mz. Dia menambahkan, untuk menggiatkan program kerjanya, telah didirikan banyak lembaga baik yang sudah berbadan hukum maupun yang belum memiliki ketetapan hukum. Masing-masing lembaga itu bekerja sesuai fungsi dan bidang yang ditanganinya. Diantara lembaga yang sudah berbadan hukum; adalah, Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPM NU) “ NABAWI”, dan Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKM NU.) Pada eranya juga didirikan Yayasan Haji Muslimat NU (YHM NU), dan Koperasi Primer An-Nisa’. Sedang lembaga yang belum berbadan hukum, diantaranya Ikatan Guru Taman Kanak-kanan Muslimat (IGTK/RAM), Ikatan Penyelenggara Taman Kanak-

Gedung PC Muslimat NU Gresik yang dibeli dari bondo nekad. Selain digunakan untuk sekretariatan juga digunakan untuk KB/TK Firdaus..

kanak Muslimat (IPTK/RAM.) Selain itu Nafi’atussa’adah telah membentuk Persatuan Pamong PAUD Muslimat NU (P3M NU), Ikatan Hajjah Muslimat NU (IHMNU) dan Himpunan Majlis Ta’lim Muslimat NU yang diberi nama “Nahdlatul Ummahat”. Nama terahir ini diberikan oleh KH Nur Iskandar pada saat rombongan pengurus sowan ke rumah kiai. Ada beberapa program kerja yang terus dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas guru. Setiap minggu kedua diadakan pembinaan dan worshop menejemen bagi guru-guru TK/ RA se-Kabupaten Gresik.“Upaya ini dilakukan sebagai peningkatan profesionalisme dan kemampuan pedagogig para guru sehingga menjadi pembimbing dan guru yang benarbenar menjadi guru,” jelasnya. Selain beberapa program untuk para guru, PC Muslimat NU Gresik, juga mempunyai program satu sekolah binaan di masing-masing kecamatan. Contoh TK “Mahkota” di Gresik, TK “Sekar Kedaton” di Kebomas, dan TK “Assa’adah” di Bungah. TK binaan terus dikembangkan, karena sampai saat ini jumlah TK yang berada di bawah naungan PC Muslimat NU Gresik sudah mencapai 267 dan jumlah Taman Bermain sebanyak 119. Angka tersebut diperkirakan akan bertambah terus, sebab pengurus muslimat di beberapa daerah berminat besar untuk mendirikan TK baru.. Banyak badan yang berdiri tentu membutuhkan kantor sebagai pusat kegiatan. Kantor menjadi kebutuhan mendesak, sehingga tanpa uang kas yang tersedia, Bu Nafi’ langsung menawar sebuah rumah di Jl Kartini dengan harga murah.”Tidak peduli uang dari mana, yang penting rumah itu harus milik PC Muslimat,” katanya. Bermodal kepercayaan, dia mencari dana agar bisa membayar rumah sesuai janji. “Alhamdulillah, kami bisa melunasi dan semua dana pinjaman juga sudah dikembalikan, bahkan kami sudah bisa menambah bangunan dari satu lantai menjadi dua lantai serta bisa memperbaiki ruang kegiatan,” katanya.ANA(fa)

Edisi iV - PEbruari 2013

37


PAUD

ANAK BARU LAHIR BEREBUT TKQ MASJID JAMIK USAHA keras untuk menggiatkan tradisi ngaji bagi anak-anak Gresik Kota telah ditempuh dengan susah payah, tetapi tetap saja madrasah diniyah ini nyaris mati suri. Namun setelah 10 tahun berinovasi, akhirnya TK al-Qu’ran Masjid Jamik Gresik diburu wali murid, bahkan untuk menjadi santri, sejak lahir orang tua sudah inden tempat. Pada tahun 1980, semangat mengaji (belajar membaca al-Qur’an) di Kota Gresik menurun. Jumlah anakanak yang belajar mengaji al-Qur’an semakin hari tambah menyusut. Madrasah Diniyah yang dikelolah Remaja Masjid Jamik Gresik tidak lagi diminati anak-anak, tidak seperti pada puluhan tahun sebelumnya, anak-anak beduyun-duyun belajar membaca al-Qur’an. Untuk menggiatkan gerakan ngaji itu, menurut Wafa pendiri TKQ Masjid Jami, Remaja menggelar kompetisi sepak bola mini. Pesertanya adalah kelompok pengjian yang ada di Gresik. Kelompok pengajian yang semula sepi mulai diaktifkan kembali. “Hal ini disebabkan, panitia mewajibkan setiap peserta harus melampirkan surat pengantar yang distempel pengurus pengajian di kampung atau ta’mir langgar setempat. Setmpel yang tadinya hilang, dicari kembali agar bisa mengikuti kompetesi,” katanya. Gebrakan ini terlihat berhasil, tetapi akhirnya dihentikan. Setiap ada pertandingan, terjadi tawuran antar supporter. Wasit menjadi sasaran amuk penonton.”Ketika lari menyelamatkan diri masuk masjid jamik, wasit itu tetap dikejar suporter. Demi keamanan, sepak bola mini antar kelompok pengajian ini dihentikan,” ujar Wafa. Selanjutnya Remas menggelar acara dialog yang mendatangkan peserta dari para guru agar bisa mendorong anak-anak belajar ngaji. Selain itu digelar safari Ramadlan. Ceramah

38

tidak berisi tentang hikmah berpuasa, tetapi mengajak masyarakat menggiatkan ngaji Gedung TKQ Masjid Jamik yang selalu al-Qur’an. “Hasilnya, dibanjiri santri. Orang tua sering masyarakat tetap cuek,” mendaftarkan anaknya yang baru lahir agar bisa diteima jadi santri. kisah Wafa. harTak kenal putus asa, setiap us beada pertemuan kelompok ngaji lajar ngaji di luar kota, selalu diikuti. Salah langsung dari satunya pertemuan guru ngaji se-Jagurunya. Itu sebabnya, pengutim 1989 di Masjid Alfalah, Surabarus qira’ati tidak pernah menjual ya. KH. Dahlan Salim sebagai nara buku, tetapi melakukan pembisumber dari Semarang menjelaskan naan calon guru. Guru yang telah pembelajaran methode qir’ati merudibina jika dinyatakan lulus direspakan teori baru yang dikembangtui untuk mengajar menggunakan kannya agar santri bisa cepat memmodel qiroati. baca al-Qur’an dengan benar. Murid pertama TKQ Masjid Jami Pengurus Madrasah Diniyah berjumlah 60 siswa diajar 4 ustadz Masjid Jamik mengundang KH Dahdan dipimpin 1 kepala TKQ. Dua talan Salim datang ke Gresik. Pada hun, masyarakat mulai percaya bahsaat di Gresik, acara yang dihadiri wa TKQ berhasil mendidik anak-anak sekitar 500 ustadz dan guru ngaji, KH bisa membaca al-Qur’an, sehingga Dahlan berhasil membius undangsetiap tahun jumlah siswa yang an. Mereka terkesima saat seorang mendaftar meledak tidak sesuai deanak kecil, murid Kiai Dahlan, menngan tempat yang disediakan.”Untuk demonstrasikan kemampuannya mengatasinya, maka, orang tua yang membaca al-Qur’an dengan fashih. ingin mendaftarkan anaknya harus Atas saran KH Dahlan Salim, Remaja inden terlebih dahulu, bahkan seMasjid Jamik didukung guru – guru bagian besar orang tua sudah medafdiniyah dan KH Fathoni Abdul Syutarkan anaknya sejak umur 0 tahun. kur, mempelopori pendirian TK Al Setelah umurnya sudah memenuhi Qur’an dengan metode Qira’ati pada syarat, maka calon santri dipanggil 12 Rabiul Awal 1410 H / 1990 M. untuk belajar di TK al-Qur’an,” kata Metode Qira’ati diciptakan oleh Wafa. KH. Dahlan Salim pada 1963, setelah Sebagai TK al- Qur’an yang pertadia mengevaluasi pola pembelajaran ma kali menggunakan metode qiroal-Qur’an di Jawa. Dia berkeliling ati, TPQ 01 Remaja Masjid Jamik dari satu daerah ke daerah lain untuk Gresik memiliki segudang prestasi. meneliti cara belajar kita suci itu yang Selain itu juga TKQ ini menyelengdigunakan para ustadz. Kiai Dahlan garka program unggulan berupa menemukan beberapa penyebab kepembelajaran Bahasa Arab, Ulumur gagalan mengajar al-Qur’an.”Metode Qur’an, baca dan tulis pegon, dan Qira’ati diciptakan bertujuan menlain-lain. Dan mulai tahun 2012 TK jaga kemurnian bacaan al-Qur’an,” al-Qur’an Masjid Jamik membuka kata KH Fathoni AS. program tahfiqz ul Qur’an bagi Unutk menjaga kemurnian baalumni dengan syarat usianya tidak caan Al Quran yang tartil disusun boleh lebih dari kelas 3 MI / SD. strategi khas yaitu peserta didik (choi)

Edisi iV - PEbruari 2013


MEWARNAI

WARNAI GAMBAR DI ATAS DAN KIRIMKAN KE KANTOR REDAKSI MAJALAH MADINAH JL. HM THAMRIN 50 GRESIK 6114 PHONE: (031) 3984421

Edisi iV - PEbruari 2013

39


KARYA SISWA

KAUSTIK SODA DARI KAPUR TOHOR

Antarkan SMA HITs Juara II KTI se- Jatim “INI bagian dari pengembangan kepekaan sosial siswa,” demikian komentar Misbahul Abidin M.P.d.I Kepala SMA Hidayatus Salam Lowayu Dukun Gresik berkaitan dengan karya ilmiah siswanya yang menyabet juara II di ajang karya ilmiah siswa se Jawa Timur di Universitas Trunojoyo Madura. Meski usianya masih muda, berdiri pada 2004, SMA Hidayatus Salam langganan juara bidang karya ilmiah. Sebelumnya, pada tahun 2012 peserta didik SMA HITs menemukan pembuatan plastik dari sari pati gadung. Temuan ilmiah ini menarik perhatian Staf Ahli Kementerian Pendidikan Prof. Dr Kacung Marijan sehingga berkenan hadir melihat langsung hasil karya siswa. Kini siswa SMA HITs mengadakan penelitian lagi tentang pembuatan kaustik soda (NaOH), bahan baku ditergen, dari kapur tohor (CaO). Penemuan ilmiah ini memang murni berawal dari kegelisaan siswa-siswi yang sering mendengar keluhan para pengusaha pembakaran kapur gamping. Para pengusaha mikro itu, selalu rugi, karena biaya produksi pembuatan kapur Siswa SMA HITs meraih juara II penulisan karya ilmiah se-Jatim tersebut lebih tinggi dari harga jualnya. mbahkan secara perlahan 100 ml H2O sedikit demi sedikit Di Desa Lowayu Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik sampai campuran berubah seperti bubur. memang banyak terdapat pembakaran kapur gamping yang Di gelas piala yang lain dimasukkan 10,6 gram Na2CO3 diproses menjadi kapur tohor. Hasil produksi tersebut selama dan 100 ml air lalu dididihkan. Kemudian bubur Ca (OH)2 ini dijual langsung ke toko bahan bangunan dengan harga Rp ditambahkan pada larutan ini. Campuran dididihkan sela6 ribu/10 Kg, padahal biaya operasional lebih tinggi. ma beberapa menit, dibiarkan hingga CaCO3 mengendap. Berangkat dari soal ekonomi itu, akhinya siswa melakuHasilnya disaring dan filtrate merupakan NaOH (Kaustik kan penelitian unsur-unsur kimia yang terkandung dalam Soda). kapur tohor. Hasil penelitiannya luar biasa karena kapur Dalam ajang komptisi karya tulis ilmiah tingkat SMA/ tohor bisa digunakan sebagai bahan pembuatan kaustik MA se-Jawa Timur, yang selenggarakan oleh Universitas soda. Harga kaustik soda di pasaran mencapai Rp 30 ribu/ Trunojoyo Madura, karya siswa SMA HITs ini menyabet liter, sehingga sebanyak 10 Kg kapur tohor jika diolah dejuara II. Sementara juara I digondol oleh SMAN 1 Bangkangan mencampur aquades dan berikut proses lanjutannya lan Madura sedang juara III diraih oleh SMAN 1 Gresik. dapat diperoleh 180 liter. “Kami sungguh bersyukur kepada Allah, kami SMA yang Dengan harga jual tinggi itu, maka jika dihitung biaya baru lahir, kami SMA di kampung, kami SMA yang masih produksinya untuk setiap 10 Kg kapur tohor menelan dana minim fasilitas, ternyata kami mampu mengukir sejarah di Rp 1.480,000 produsen akan memperoleh untung sebanlevel Jawa Timur. Hem..... terima kasih ya Allah..” kata yak Rp 3.980.000. Angka ini diperoleh dari penjualan 180 Thohari Pembina KIR SMA HITs sambil matanya berkacaliter dikalikan Rp 30.000 menghasilkan Rp 5.400.000, sekaca, menahan tangis bahagia. mentara biaya produksinya hanya Rp 1.480.000.”Padahal “Ke depan kita berharap dilakukan penelitian lebih lansetiap hari kapur tohor yang beredar dari Lowayu jumlahjut, sehingga penemuan ini akan sangat berharga bagi pennya ratusan ton,” ucapnya. ingkatan kesejahteraan masyarakat”. Sambung Khoirun Hasil penelitian siswa jika dikembangkan di lingkungan Nasikh, MHI selaku Waka Kurikulum SMA HITs yang juga Desa Lowayu dan sekitarnya akan mendatangkan manfaat ikut mendampingi siswa-siswinya melakukan presentasi. yang cukup besar. Ekonomi warga bakal meningkat tajam dan “Saya bukan siapa-siapa, keherhasilan ini adalah hasil kehidupan warga bertambah sejahtera, apalagi bahan baku kerja tim, bukan personal diri saya. Bagi saya orang hebat kapur di kawasan Pantura Gresik ini jumlahnya melimpah. pada era sekarang adalah Super Sistem, bukan Super Man” Menurut Thohari Pembina KIR SMA HITs, proses pemkata Ahmad Misbahul Abidin, M.Pd.I selaku Kepala Sekobuatan kaustik soda cukup sederhana. Caranya, sebanyak 6 lah.(Tim HITs) gram kapur dimasukkan dalam gelas piala 250 ml dan dita-

40 40

Edisi iV - PEbruari 2013 Edisi iV - PEbruari 2013


KARYA SISWA

Awetkan Telur Ayam Dengan Minyak Kelapa

UPAYA mengawetkan telur aya m yang dilakukan masyrakat terdapat berb agai cara. Paling umum dilakukan dengan men yiman telur di dalam lemari es. Namun bag i masyarakat kurang mampu tak bisa embeli lemari es, biasanya menggunaka kapur dan ada juga yang mengolesi dengan minyak curah. Cara tradisional itu sering mem buat telur berusia pendek, sehingga perlu dicarikan cara lain yang lebih murah dan berkhasi at agar telur bisa disimpan lebih lama dan sela lu telur lebih segar. Salah satu cara menyim pan agar telur panjang umurnya digunakan bah an pengawet yang menyehatkan. Selain itu, bah an ini tidak mengurangi zat di dalam kandun gan telur. Bahan paling cocok berdasarkan pen elitian penulis adalah minyak kelapa. Adapun cara pembuatannya seba gai berikut; pertama sediakan bahan yang dipe rlukan seperti; a. telur, b. Kelapa, c. Panci, d parutan kelapa, e. Kertas, d. Spidol, e. saring kela pa, f. wajan dan

susuk. Selain tersebut juga disiapk an lagi bahan; a. kompor,b. minyak tanah,c. kore k api, d. kuas kecil, e. air, d.wadah dan e. minyak curah. Setelah baha terkumpul, dibuatla h dengan cara, langkah pertama, kelapa diku pas dan diparut selajutanya parutanya di remas- remas sambil ditambahi air secukupnya . Hasilnya adalah berupa santan. Santan itu kem udian direbus selama kurang dari 3 jam, sete lah menjadi minyak, pisahkan minyak tersbut dari ampasnya .Tahap berikutnya ambil telur dan di cuci. Olesi telur dengan minyak menggunak an kuas kuas kecil. Biasanya 1 liter minyak kela pa bisa digunakan untuk mengawetkan telur sekitar 70 kg. Setelah diuji, hasilnya telur yang telah diolesi minyak kelapa dapat bertahan kese garanya selam 2 bulan atau 8 minggu, seda ngakn telur yang tak diolsei apa- apa han ya bertahan 1 minggu dan telurnya busuk, kun ing telurnya sudah rusak berbau buuk..( Nur Samsu, SMP Ma’arif Hasyimiyah, Bungah,/An drik)

OBAT NYAMUK Dari KULIT JERUK DAN DAUN PEPAYA KITA mengetahui nyamuk banyak sekali median disaring hingga ekstraknya keluar. nimbulkan penyakit diantaranya, kaki gajah, DBD, Memasukan ekstrak kulit jeruk kedalam semprotan dan Malaria yang bisa menyerang semua orang Begitu juga dengan daun pepaya ekstraknya baik anak- anak hingga dewasa. Gangguna nyamuk dimasukan ke dalam semprotan itu memunculkan berbagai produk pengusir nyaBerikut hasilnya muk, mulai dari obat nyamuk bakar obat nyamuk oles bahkan ada obat nyamuk spray. Konsentrasi Reaksi Waktu yang dibutuhkan Semua produk itu mengandung No pada Nyamuk hingga nyamuk mati zat kimia yang berdampak besar bagi 1 ;0,5 Mati 04: 29 detik kesehatan tubuh. Penyakit yang bisa 1 1:1 Mati 06 : 46 ditimbulkan dari obat kimia tersebut 2 3 1 : 1,5 Mati 07 : 54 antara lain; sesak nafas hingga dapat 4 1:2 Mati 11 : 28 menyebabkan kanker kulit Bertolak dari itu perlu digunakan obat pengusir nyauk dari bahan alami sebagai obat alYang dimaksud konsentrasi 1 : 0,5 itu berati 1 ternatif. Kulit jeruk dan daun pepaya merupakan kg kulit jeruk dicampur dengan 0,5 liter air dan tumbuhan yang memiliki khasita sepadan dengan dapat membunuh nyamuk 4 menit 29 detik, sehobat kimia yag berear di pasar. Meski bisa meningga dapat disimpulkan daun pepaya atau daun gusir nyamuk, bahan terebut, tidak menyebabkan rimba dan kulit jeruk dapat menjadi alternatif gangguan pernafasan hingga kanker kulit. untuk membunuh nyamuk. (Ahmad Ahya Al Adapun cara pembuatannya adalah sebagai Anshori, siswa MA Kanjeng Sepuh, Sidayu/ berikut; Andrik) Kulit jeruk manis yang telah dihaluskan kemu-

EdisiiV iV--PEbruari PEbruari2013 2013 Edisi

41


SENI BUDAYA

DUA MALAM SATU PAGI Oleh Mardi Luhung

DUA malam satu pagi adalah penggalan larik dari puisi Ghali Rizki Ramadhan. Siswa kelas XI-BHS SMA Nahdlatul Ulama I Gresik. Kenapa penggalan larik ini bagi saya menarik?, Adalah karena larik ini begitu bagus dan indah. Larik yang menggambarkan, betapa apa yang terjadi adalah sebuah hal yang perlu untuk dirayakan, dibahagiakan dan dikumandangkan. Sebuah suasana yang begitu tajam. Dan begitu membuat apa yang dipegang dan diangan gampang untuk terlepas dan tertang kap balik. Dan di suasana itu, siapa saja yang ada dan hadir, pun larut dan tergelora. Sampai lupa detik, menit, jam dan hari. Segalanya bersicepatan seperti peluncur di atas ombak. Saling salip dan tikung. Saling cepatdan sampai. Dan sampai pada puncaknya, pun sama-sama akan mendapatkan batas yang dirindukan. Batas yang membuat si peluncur tadi saling bersorak bersama. Dan bahkan menari bersama. Seperti sampainya Pencari dan Yang Dicari.

Untuk kesempatan kali ini, saya tampilkan dua puisi Ghali yang berisi tentang suasana yang saling bersicepat itu. Agar kita semua merasakan, bahwa ternyata, jika mau terbuka, dunia yang bergerak ini. Yang kadang tidak kita pahami dan abaikan, pun dapat tertangkap di dalam lariklarik puisi yang sederhana. Tapi memiliki sebuah dunia, yang mungkin jika dibentang tak akan habis, meski dibahas dengan sekian kitab dan ditambah dengan sekian kitab yang lain lagi. Dan memang, begitulah rasahasia Yang Maha Pembuat Hidup! Selamat menikmati. (Gresik, 2013)

PUISI GHALI RIZKI RAMADHAN SISWA KELAS XI-BHS SMA NAHDLATUL ULAMA I GRESIK

Nyanyian Jiwa

832813551KM

Terlelap dalam sunyinya kegelapan Terbangun dari sunyinya kegelapan Diriku mencari angan-angan Menari-nari kegilaan Malam-malam menyelimuti Seakan-akan dua malam satu pagi Waktu memang singkat Dengan tak sadarnya kembali ke titik nol

Canda temanku mendengar ceritaku Tertawa berkentut-kentut Ini memang cerita lucu Tentang hidupku ini

Jiwa-jiwa bernyanyi Untuk memanggil diriku Jiwa-jiwa menari Untuk menggoda diriku

Mungkin kau akan mengerti Ada sesuatu yang mengganjal Tentang mimpiku Mimpi berjalan sambil bermain kata hingga 832813551KM

Bayangan angan yang tertulis di jiwaku “Aku masih disini, berdiri disini dan tetap di sini Bukankah kau masih menari dan bernyanyi? Aku disini untuk meminjam waktu, bukan bernyanyi.� Diriku kini telah pergi Satu malam satu pagi telah kembali Jiwa-jiwa mungkin tidak mengerti Tidak mengerti apa itu menari dan bernyanyi Terima kasih telah meminjamkan waktu Bernyanyilah wahai jiwa-jiwa Menarilah wahai jiwa-jiwa Dengan sadarnya waktu kembali ke titik A

42

Bukan main rasa senangku Kucoba berbagi dengan temanku Serunya menari dan bernyanyi Bahagia

Edisi iV - PEbruari 2013

untuk

Semua tertawa mendengar itu Angka mustahil untuk berjalan Apakah kamu bisa membantu mereka ? Apakah kamu bisa mengungkapkan perasaanku ? Suatu saat kau akan menyadiri 832813551KM Aku mendapatkan itu setelah mendapatkan 8 25 15 21 11 1 Sebuah angka yang berbeda seperti alphabet Namun memliki arti yang sama


SENI BUDAYA

NASEHAT DARI JALAN-JALAN DI KOTAKU Oleh Mardi Luhung

rimu (dan mungkin kita semua) mesti menemukan inspirasi sendiri. Apakah dengan nama-nama ikan itu kita bisa mengingat pantai kita. Atau dengan nama-nama bahan bangunan itu,kita bisa berpikir tentang kota yang bersih, aman dan sehat. Dan selebihnya, dirimu pun mesti paham, jika pada saat ini, jalan-jalan yang ada (terutama gang-gangnya) pun sudah lapang. Malahan hampir semuapun sudah dipaving dan diplester. Jadinya, tanah sudah tak lagi terlihat. Dan resapan air (jika hujan) pun sudah habis. Jadinya, seperti pepatah di atas: “Hati-hatilah jika berjalan”, pun masih perlu untuk diperhatikan. Dan dipahami bukan sebagai hasil kebudayaan pikiran (nasehat) yang pasif. Melainkan aktif dan terus mencari bentuknya yang baru. Dan bentuk itu akan selalu membuat dirimu (dan juga kita semua) teringat pada pesan Rasulallah, bahwa: “Hari ini mestilebih baik daripada hari kemarin. Dan hari esok juga mesti lebih baik daripada hari ini.” Sampai kita sama-sama paham, mengapa jika saat ini begitu banyak kotoran kucing yang bertebaran di gang-gang kampung yang sudah terpaving dan terplester? Dan mengapa pula ada juga, sebuah jalan di sebuah perumahan (yang cukup baik) tak mencantumkan nomer 13 bagi salah satu rumah di jalan itu?

ADA sebuah pepatah menarik, “Jika berjalan hati-hati.” Jangan sampai terjatuh Maka seringseringlah bertanya. Agar tidak tersesat. Dan kecewa di kemudian hari. Sebab jika kecewa niscaya dirimu akan memulai lagi dari awal. Padahal, umur bergerak ke depan. Umur tak pernah berhenti. Dan umur selalu mengarah pada batasnya. Dan di kotaku, Gresik,jalan itu demikian banyak. Berzigzagan. Bertikungan. Berpotongan. Dan berhubungan antara satu dengan lainnya. Jadinya, jika tidak hafal jalan yang banyak itu, dirimu pasti tak akan sampai di tempat yang kau tuju. Mutermuter. Tak jelas mau ke mana. Mau ke Sidayu, sampainya di Cerme. Mau ke Cerme, sampainya malah ke Manyar. Lain itu, seperti juga ajaran Islam, namailah apa yang ada dan kau kenal dengan semestinya. Dengan yang indah. Dan penuh berkah. Begitu (Gresik, 2013) jugalah dengan jalan yang banyak di kotaku. Juga diberi nama dengan nama yang indah, penuh berkah dan bermakna. Maka tak usahlah heran, jika dirimu berjalan di kotaku, maka nama-namanya (terutama jalan yang lama) pun terasa penuh makna. Dan makna itu, umumnya mengarah ke nama orang. Atau tokoh yang menjadi panutan di tempat itu. Ada tokoh Sindujoyo, KH Kholil, AKS Tubun, KH Imam Syafii, H Samanhudi, KH Kholil dsb. Dan tokoh-tokoh ini tentu saja bukan tokoh sembarangan. Melainkan, tokoh yang benar-benar terpilih. Dan selalu menjadi inspirasi bagi siapa saja (termasuk) dirimu yang berjalan di jalan itu. Tapi, persoalannya jadi beda, jika kita memasuki beberapa perumahan yang kini banyak bertebaran di Gresik. Kenapa? Karena di perumahan itu, dirimu tidak lagi bertemu dengan jalan yang bernama tokoh. Melainkan, nama ikan, batu-batu mulia, bahan bangunan, pulau-pulau atau malah cuma blok A, B, C dan D. Lalu inspirasi apakah yang bisa dirimu dapatkan? Hmm, tentu saja, barangkali seperti Nama jalan yang beragam menghilangkan pesan kesejarahan di Gresik. perkembangan waktu yang begitu cepat. Dan begitu tak lagi terdeteksi, maka di-

Edisi iV - PEbruari 2013

43


JENDELA

Judul Buku

:

Penulis : Penerbit : Cetakan : Jumlah Halaman :

Giri Raja dan Sunan Besar yang Terlupakan Yudhi,AW Diva Pres pertama/2011 360

Giri Wali Yang Beda

B

ayi itu lahir di atas kapal yang sedang berlayar, bukan ditemukan sedang mengapung di atas lautan. Dia diasuh dan dibesarkan seorang saudagar kaya asal Tandes, bukan berarti dia berasal dari keluarga miskin harta dan miskin derajat. Dia adalah cucu Raja Blambangan atau keturunan kelima dari Raja Majapahit Hayam Wuruk. Meski berdarah raja besar, bukan berarti pada masa kecilnya dia gila hormat, rakus harta dan suka memburu jabatan. Dia adalah pemuda ganteng, sederhana,mulia akhlaqnya idola para gadis remaja, bahkan ibu angkatnya Ki Ageng Pinatih pun terpesona dengan kepribadiannya. Namun bukan karena penampilannya yang ganteng, dalam sehari dua kali dia duduk di atas pelamin untuk menikahi dua wanita berbeda dari tokoh berbeda pula. Dewi Wardah adalah putri pejabat Kerajaan Majapahit Ki Bungkul dan Dewi Murtasyiah putri kesayangan Sunan Ampel yang dinikahi secara bersaamaan, adalah taqdir yang harus dilalui agar misi suci dakwah Islamiyah berkembang lebih cepat. Dia adalah ahli fiqih, keras dalam mengambil keputusan bidang hukum-hukum agama, bukan seorang juru dakwah yang lebih toleran terhadap infiltrasi ajaran Budha dan Hindu. Dan dia adalah seorang raja, bukan raja mahadiraja yang berkuasa untuk memerintah dan mengendalikan sebuah wilayah. Dia adalah Ketua Dewan Waliyullah menggantikan posisi Sunan Ampel, bukan Sunan Kalijaga yang tidak memiliki jabatan di pemerintahan tetapi namanya lebih moncer dan pamornya telah menenggelamkan kebesaran putra Maulana Ishaq ini. Lelaki ini sejak kecil dididik dan dibesarkan Ki Ageng Pinatih untuk mengembangkan sayap bisnisnya ke pelbagai kota di daratan Pulau Jawa maupun ke luar pulau. Sebagai putra mahkota raja rempahrempah di zaman itu, dia satu-satunya anak yang diharapkan meneruskan dan membesarkan usaha yang telah menggurita di segala bidang, tetapi di dalam dirinya telah tertanam jiwa seorang raja dan ulama, sehingga pupuslah asa Ki Ageng Pinatih untuk menjadikannya seorang pedagang besar yang disegani. Penulis sengaja mengajak pembaca untuk berimaji-

44

Edisi iV - PEbruari 2013

nasi tentang dialog-dialog yang menghidupkan kisahkisah yang cenderung kaku dan kurang berwarna. Penulis membuka tabir bagaimana perasaan Sunan Giri saat melihat sang gadis pujaan yang juga putri gurunya Sunan Ampel. Prilaku Joko itu menyingung perasaan Ki Ageng Pinatih yang takut ditinggal putra kesayangannya itu. Meski sebenarnya ketakutanya itu didasakan pada perasaan batinnya yang selalu membayangkan kehadiran Joko Samudra masuk dalam lubuk hatinya paling dalam. Gaya penulisan novel, bisa memasukkan banyak sisi kehidupan seseorang termasuk warna romannya. Gaya bahasa yang digunakan sangat ngepop. Pembaca akan tertarik mengikuti alur cerita, sehingga pembaca yang semula tidak berminat untuk membaca, akhirny tertarik juga membaca kisah hidup Sunan Giri.. Namun dari sisi lain, gaya penulisan novel, imajinasi dan opini penulis sangat liar menggambarkan situasi zaman dahulu agar hidup di tangan pembaca. Seringkali pembaca terkesima dengan novel yang berlatarbelakang sejarah sehingga membuatnya lupa tentang kebenarannya. Itu sebabnya, untuk mencari kebenaran sejarah lewat karya novel adalah jalan lain untuk menggali kebenaran sejarah. Tetapi niat baik penulis untuk membangkitkan semangat membaca buku sejarah para tokoh perlu diapresiasi positif asalkan didukung refrensi yang kuat dan memiliki akurasi data yang kuat. Apalagi, kisah Sunan Giri yang ditulis Yudhi AW ini adalah tokoh beda penuh kontroversial, baik saat kelahirannya maupun saat menjadi remaja, saat dewasa dan saat menjadi pemimpin para wali dan saat menjadi penguasa Giri Kedaton. (nf)


ETALASE

SMA Assa’adah Penjaga Aswaja PENDIDIKAN bagi Nahdlatul Ulama (NU) adalah pilar untuk mewujudkan masyarakat mandiri. Di samping itu, pendidikan merupakan sarana kaderisasi yanag efektif. Maka dari itu, SMA Assa’adah, Bungah, didirikan untuk membentuk kader Aswaja yang tangguh demi masa depan NU yang gemilang. Pada tahun 1981 lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan YPP Qomaruddin itu didirikan. “Karena banyak sekali lulusan dari Madrasah Tsanawiyah NU yang melanjukan ke Sekolah Menengah Atas di luar NU. Hal ini menjadi keperihatinan para kiai. sehingga didirikanlah SMA Assa’adah di Qomaruddin,” kata Ah. Ibrahim, Kepalah Sekolah SMA Assa’adah. Kesadaran untuk mengamalkan dan mengembangkan ajaran Ahlussunnah Waljama’ah pada masyarakat masih tinggi. Itu sebabnya, para kiai sepuh, khususnya keluarga besar Pondok Pesantren Qomaruddin prihatin dengan animo santri yang ingin melanjutkan studinya ke sekolah yang bernuansa skuler. Apalagi, lanjut dia, di Bungah, jumlah SMA yang dikendalikan NU saat itu belum banyak. Para santri setelah luus tsanawiyah terpaksa melanjutkan pendidikannya ke SMA yang tidak mengajarkan Aswaja. Upaya untuk mengatasinya, pengurus yayasan mendirikan Lembaga Pendidikan SMA di YPP Qomaruddin. Gedung SMA tersebut dibangun satu kompleks dengan Universitas Qomaruddin, di Jalan Raya Bungah No. 01 Bungah Gresik. Di tengah persaingan pendidikan negeri dan swasta, ternyata minat masyarakat masih sangat tinggi masuk sekolah di SMA Assa’adah. Itu terbukti dari jumlah siswa yang mendaftar di kelas sepuluh. Pada awal tahun ajaran baru, kurang lebih tiga ratus tujuh puluh dua siswa yang masuk menjadi murid baru. Jumlah ini, jika ditotal mulai dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas, mencapai seribu empat puluh tiga siwa yang menimbah ilmu di SMA Assa’adah. Hal ini, menurut Ibrahim, diang-

Siswa-siswi SMA Assa’adah giat berlatih pramuka.

gap wajar. Lembaga pendidikan yang berada dalam naungan YPP Qomaruddin tersebut meskipun terbilang kental dengan pendidikan pesantren, ternyata tidak kalah kualitasnya dengan lembaga pendidikan formal lainnya. Selain memupuk ajaran Aswaja, namun tidak mengabaikan perkembangan ilmu pengetahuan umum.”Jadi kami di sini masih memegang prinsip Al-muhafadhah ‘ala al-qadim ash-shalih wa alakhdzu bi al-jadid al-ashlah,” ujarnya. Menurut lulusan Univrsitas Malang ini saat ditemui di ruang kerjanya menegaskan prinsip tidak meninggalkan budaya lama yang baik, namun tetap mengambil budaya baru yang lebih baik, semakin mempertegas visi dan misi perjuangan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Dengan prinsip tersebut, siswa siswi SMA Assa’adah selama ini mampu bersaing dengan peserta didik di luar lembaga pendidikan yang tidak berlabel pesantren. “ Apa yang menjadi ciri khas dari era modern sekarang ini tidak jauh dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dan SAM Assa’adah sebagai representasi dunia pesantren mampu mensejajarkan posisinya dengan dun-

ia pendidikan modern,” tuturnya. SMA Assa’adah, menurut Ibrahim, dalam bidang karya tulis ilimiah populer dengan tema ilmu pengetahuan dan teknologi maupun tema sosial tidak kalah hebatnya dibanding dengan siswasiswi dari lembaga pendidikan lainnya. Begitu pula denga karya tulis bidang seni budaya dan sastra, semisal puisi dan cerpen. “Hanya saja, hasil karya tersebut masih menjadi konsumsi peserta didiknya sendiri. Memang belum ada yang diikut sertakan lomba karya ilmiah. Tapi yang pasti, SMA Assa’adah pernah menjadi wakil dari Kabupaten Gresik, untuk Olimpiade Sain Nasional (OSN) di tingkat Propinsi,” jelasnya. Sedangkan dalam kegiatan ekstra kurikuler Pramuka, siswa siswi SMA Assa’adah pernah juara satu dalam lomba “Pramuka Kreative” di ITS. “Itu merupakan bukti bahwa lembaga pendidikan yang berlabel pesantren tersebut tidak kalah dengan SMA lain,” tegasnya. SMA Assa’adah, sudah menunjukkan bahwa dirinya dapat mencetak generasi terbaik. Tidak sedikit alumnusnya yang berhasil secara akademik, seperti DR Mudlofar Basuni. (Sodiqin)

Edisi Edisi iV iV -- PEbruari PEbruari 2013 2013

45


OTONOMI MA’ARIF

Bentuk DESA berwawasan pendidikan yang sukses diujicaobakan di Sidomulyo, Kec. Sidayu, kini akan dijadikan pilot proyek pengembangan desa pendidikan di Gresik. Pemkab Gresik menyiapkan program satu kecamatan satu desa berwawasan pendidikan. Seluruh camat dan kepala UPT Dinas Pendidikan pada pertengahan Januri diberi sosialisasi tentang program yang digagas dewan pendidikan. Konseptor Desa Berwawasan Pendidikan Ir. Muhammad Hamdan dalam acara sosialisasi di Gedung Ainul Yakin Dinas Pendidikan menuturkan, bahwa konsep desa berwawasan pendidikan ini sebagai upaya Dewan Pendidikan Gresik untuk mengarahkan masyarakat agar memiliki wawasan pendidikan. Jika sudah memiliki wawasan, maka di dalam diri masyarakat itu akan berdaya.”Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang mandiri, demokratis dan berbudya,” kata Hamdan. Setelah berdaya, maka akan muncul pembudayaan terhadap nilai-nilai kebaikan, norma hukum, norma agama dan norma sosial pada diri setiap warga.”Jadin desa berwawasan pendidikan ini berpijak ada tiga komponen, yaitu wawasan, pemberdayaan serta pembudayaan terhadap nilai-nilai kebaikan,” tutur mantan anggota legislatif ini. Wakil Ketua Dewan Pendidikan Gresik Drs.H Ali Afandi, M.Pd, menjelaskan, untuk memilih satu kecamatan satu desa berwawasan pendidikan hendaknya dikomunikasikan melalui forum informal dengan aparat pemerintahan desa. Komunikasi dengan kepala desa, merupakan langkah awal yang harus dilakukan sebelum bertemu dengan yang lain.”Jadi pendekatannya sangat hati-hati sehingga tidak memunculkan penolakan-penolakan sejak awal. Jika kades setuju dan didukung BPD, maka jalan semakin lapang,” jelasnya. Kedua, setelah perangat desa setuju maka ajaklah tokoh masyarakat, ulama, kiai, pengurus ormas dan sebagainya untuk memusyawarahkan gagasan mendirikan desa berwawasan pendidikan. Komponen paling akhir yang wajib diajak bicara adalah masyarakat itu sendiri.”Jangan sampai ada sejak awal-awal suda ada tokoh

46

Satu Kecamatan Satu Desa Pendidikan

Ketua Dewan Pendidikan KH A Fathoni AS bersama Bupati DR H Sambari Halim Radianto, M.Si dan tokoh masyarakat meresmikan Desa Berwawasan Pendidikan di Sidomulyo, Sidayu.

masyarakat yang menolak. Kalau bisa kelompok vokalis itu direkrut menjadi pantiti inti,” saran mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Gresik ini. Persoalan teknis yang sering muncul adalah, sikap pesimistis terhadap program ini. Tim desa hendaknya bisa meyakinkan masyarakat bahwa program desa berwawasan pendidikan diselenggarakan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.”Masyarakat harus paham bahwa program ini tidak untuk siapasiapa tetapi hanya untuk putra-putrinya sendiri yang akan hidup di masa depan,” jelas Ali Afandi meyakinkan. Sebagai pelaksana harian Desa Berwawasan Pendidikan di Sidomulyo, Sidayu, pihaknya sering mendapat masukan terkait dengan jam wajib belajar yang dimulai pukul 18.00 sampai dengan pukul 20.00. Sering anakanak tidak segera belajar, meskipun sudah pukul 18.00. Setelah diselidiki ternyata sirine belum bunyi, begitu pula anak-anak sering tidak mau berhenti belajar karena sirine terlambat membunyikannya. “Selama jam wajib belajar itu, desa menurunkan satgas untuk memantau rumah-rumah warga yang menyalakan televisi, Jika ditemukan maka, akan diinformasikan bahwa warga yang menyalakan televisi itu di lain waktu harus mematikan saat jam belajar,” kata Ali Afandi.

Edisi iV - PEbruari 2013

Dalam pengamatan Ali Afandi, program bagus ini lebih gampang dioperasionalkan, jika semua pelaksana di lapangan memiliki team work yang bagus. Komunikasi terus dijalin antar team agar tidak terjadi salah paham. “Selain itu, desa berwawasan pendidikan ini perlu didukung peratusan desa, sebagai pijakan hukum bagi pelaksanaan program. ” kata Ali Afandi. Karena program desa berwawasan pendidikan ini baru dilounching akhir tahun lalu, disepakati bahwa kunci sukses pelaksanaan program ini ada pada kesadaran warga. Hal ini sekaligus sebagi jalan untuk tidak mengobral sanksi hukum bagi yang melanggar aturan main.”Kita tidak mendahulukan hukuman jika terjadi pelanggaran, karena yang kita inginkan adalah kesadaran,” jelas Ali Afandi. Kepala Dinas Pendidikan H Nadlif, M.Pd mengatakan, bahwa desa berwawasan pendidikan yang dioperasikan di Sidomuyo itu sudah banyak yang merespon, terutama dari desadesa yang memiliki semangat tinggi untuk meningkatkan mutu SDM lewat pendidikan.”Pak Bupati sudah menyarankan agar pada tahun ini, setiap kecamatan berdiri satu desa berwawasan pendidikan. Jika lebih dari satu desa yang ingin mendirikan dalam satu kecamatan tetap akan didukung,”jelasnya. (tim mdn)


OTONOMI MA’ARIF

BATALKAN RSBI MK Dituding Bunuh Kreatifitas memunculkan diskriminasi dalam pendidikan dan memMENTRI Pendidikan Nasioanl dan Kebudayaan, Prof. buat kasta di lembaga pendidikan. “Penggolongan kasta DR M Nuh dalam acara sosialssai kurikuluim 2013 si Gedalam sekolah seperti SBI, RSBI dan Sekolah Reguler itu dung SG akan mentaati perintah Mahkamah Konstitusi bentuk diskriminatif dan bertentangan dengan konstituuntuk menghapus Rintisan Sekolah Berbasis Internasional si,” kata Akil. (RSBI). Namun Mendiknasbud mengakui jika keputusan Dia menambahkan, RSBI yang sudah ada kembali penghentian RSBI ini merupakan langkah pembunuhan menjadi sekolah biasa. Pungutan karena sistem RSBI, lankreatifitas. jutnya, juga harus dibatalkan. Pasalnya, pungutan terse“Kalau memang ada yang salah dalam pelaksanaan but merupakan bentuk ketidakadilan terhadap hak untuk RSBI, soal biaya misalnya akan dicarikan jalan yang dipermemperoleh pendidikan yang setara. kirakan bisa dijangkau masyarakat supaya RSBI tetap “Hanya siswa dari keluarga kaya atau mampu yang terselenggara dengan baik. Jangan dibunuh dulu, biarkan mendapatkan kesempatan sekolah di RSBI atau SBI yang kreatifitas ini tumbuh dulu,” kata M Nuh. merupakan sekolah kaya atau elit. Sedangkan siswa dari Pada waktu pertemuan keluarga alumni UII, di Jakeluarga sederhana atau tidak mampu hanya memiliki karta, mantan Rektor ITS ini menyampaikan keluhannya kesempatan diterima di sekolah umum (sekolah miskin),” kepada Prof.DR Mahfud MD Ketua MK terkait keputusanungkapnya. nya tentang nasib RSBI. Persoalannya adalah, saat ini Selain itu, penekanan Bahasa Inggris bagi siswa di pemerintah sedang berupaya meningkatkan mutu pensekolah RSBI atau SBI dinilai sebagai bentuk pengkhididikan dengan mendirikan sekolah unggulan bernama anatan terhadap Sumpah Pemuda tahun 1928. Sumpah RSBI.”Masalahnya mengapa pasal 50 (3) UU Sisdiknas pemuda tersebut dalam salah satu ikrarnya menyatakan yang mengatur sekolah unggulan itu dihapus,” jelasnya. berbahasa satu yaitu bahasa Indonesia. Sebab itu, lanjutDiakui dalam pasal 50 ayat 3 UU Sisdiknas itu, memnya, seluruh sekolah di Indonesia seharusnya menggunaberikan tugas agar di setiap kabupaten minimal ada satu kan bahasa pengantar bahasa Indonesia. sekolah unggulan berbasis internasional. Sekolah interna“Adanya aturan bahwa Bahasa Indonesia hanya dipersional ini sampai sekarang belum didirikan, sebab untuk gunakan sebagai pengantar untuk di beberapa mata pelamempunyai SBI perlu dibuat langkah bertahap seperti jaran seperti pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan membentuk sekolah rintisan. M Nuh menganggap penAgama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Sejaerapan Pasal 50 ayat 3 UU No 20 tahun 2003 tidak berrah, dan muatan lokal di RSBI/SBI, maka sesungguhnya tentangan dengan UUD 45. “Walau pun saya bukan ahli keberadaan RSBI atau SBI secara sengaja mengabaikan hukum. Bertentangan dengan UUD, gimana ceritanya itu. peranan bahasa Indonesia dan bertentangan dengan Pasal Ttapi saya renungi apa dosa kita?” katanya. 36 UUD 1945 yang menyebutkan bahasa negara adalah Dia menceritakan asbabun nuzul UU Sisdiknas.. UU itu bahasa Indonesia,”pungkasnya.(nf/KCM) dilandaskan pada nilai dan semangat reformasi. Indonesia harus bangkit dengan segala bentuk permasalahan dan keterbelakangan. Salah satu yang mendukung upaya kebangkitan itu dengan cara melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.“SDM yang berkualitas hanya bisa dilahirkan oleh sekolah yang berkualitas juga. Nah, itulah yang kemudian ditafsirkan melalui RSBI,” terangnya. Untuk itu, meski MK telah membatalkan UU yang mengatur RSBI, Nuh menegaskan proses dan sistem pendidikan yang ada dalam RSBI tetap akan berjalan. Alasannya, semangat membangun SDM berkualitas melalui RSBI merupakan suatu keharusan. “Program RSBI diberi kesempatan hingga tahun pelajaran 2012-2013 (transisi), itu terpenting. Karena tidak bisa serta merta distop,” kata Mendikbud M Nuh. Juru bicara Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar mengungkapkan alasan MK mengabulkan gugatan terhadap status Rintisan Sekolah Sekolah RSBI yang harus dikembalikan menjadi sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan Sekolah Berregular, karena pelaksanaannya tidak sesuai UUD 45. standar Internasional, karena adanya status tersebut

Edisi iV - PEbruari 2013

47


TOKOH KITA Muhammad Rofik Maji

MENCINTAI GUS DUR BERAWAL DARI JUNGUT

PAK ROFIK, begitu banyak orang memanggilnya, sepintas tak ada yang menarik dalam dirinya. Pakaiannya sederhana, berkacamata dan kemana-mana menggunakan sepeda montor buntut berkeliling dari satu rumah ke rumah untuk menghidup-hidupi madrasah sekaligus mencari hidup dari madrasah. Demikianlah Muhammad Rofik Maji (53) bekerja menghidupi rumah tangganya. Profesi yang ditekuninya disebut Jungut atau juru pungut. Awalnya Rofik tidak menginginkan menjadi seorang Jungut, namun permintaan dari Yayasan Mi Sunan Guru untuk mencarikan dana agar madrasah ini bisa hidup, maka dia pun menyanggupinya. “Mereka datang ke saya sudah tak terhitung lagi, mungkin 100 kali agar mau menolong mencarikan dana dari donatur,” katanya. Menurut Raofik kondisi madrasah ini sangat memperihatinkan. Gurunya pernah 2 bulan tidak menerima gaji, sebab dana kasnya selalu minus. Selain itu, lembaga formal ini memiliki anak asuh yang cukup banyak. Hampir 75% siswanya tidak mampu membayar uang sekolah. Kefakiran orang tua dan derita siswa itu menyebabkan beberapa siswanya ada yang pindah agama, karena disekolahkan ke lembaga pendidikan non Islam yang lebih menjanjikan. Dari situlah suami Siti Rahayu setiap hari selalu berkelliling kota Gresik untuk mencari donator dan mengambil sumbangan. Setiap hari dia mendatangi antara 4 – 5 orang di kawasan Dahan Rejo, Dinari, Tenger, Sukomulyo dan lainnya untuk mengambil sumbangan antara Rp 10.000 sampai Rp 250.000/orang. Donatur yang didatangi, menurut dia beragam profesinya. Ada yang menjadi dokter, notaris, karyawan, ibu rumah tangga, pemilik toko onderdil, dealer sepeda motor, pelajar dan lainnya. Infaq para dermawan itu ada yang diberikan setia bulan, 3 bulan bahkan ada yang menyumbang setiap 6 bulan sekali. “Jadi jungut ada enaknya, ada juga tidak enaknya, ada perasaan malu juga. Misalnya saat mengambil sumbangan ke dokter, harus nunggu pasien habis dulu, bahkan di sangka pasien padahal mau ambil sumbangan”, kata Rofik. Apalagi saat mencari dinatur baru, Rofik seperti sales yang menjelaskan latar belakang MI Sunan Giri yang kebanyakan siswanya di bawah garis kemiskinan. Diakui cara mencari dermawan sederhana, tidak seperti lembaga infaq, zakat dan shodaqah yang dikelola dengan profesional. Berkat usahanya itu, sampai saat ini jumlah donatur yang dihimpun Rofik mencapai 157 orang. Memperjuangkan lembaga pendidikan Islam menurut dia harus diiringi hati tulus ihlas. Sebab, lanjut Rofik, mencari donatur baru bukan persoalan gampang begitu pula dengan donatur lama yang harus dijaga jangan sampai ber-

48

Edisi iV - PEbruari 2013

Rofik Madji menekuni jungut sehingga dia mencitai Gus Dur.

henti menginfaqkan sebagian rizkinya.”Modalnya adalah kepercayaan. Sekali kita tidak dipercaya, maka selamanya tidak akan dapat donatur,” katanya. Langkah membangun kepercayaan itu, setiap bulan Yayasan MI Sunan Giri menerbitkan Majalah Tegar. Isinya selain berita kegiatan sekolah, diinformasikan juga tentang jumlah perolehan dana dan penggunaannya, sehingga transparasi anggaran ini membuat khalayak bertambah mantab untuk berinfaq.”Lewat majalah itu juga dibuka lowonga menjadi jungut, namun sampai sekarang tidak seorang pun yang melamar untuk menjadi jungut,” ujarnya. Dari profesi jungut itu, ada berkah yang didapatkan oleh Rofik. Tali silaturahim yang terjalin dengan para donator seperti keluarga sendiri. Teman dan koleganya bertambah banak, tidak hanya di Gresik tetapi sampai luar pulau. Selain upah jungut itu, ada beberapa donator yang welas asih memberi tambahan rizki khusus Rofik. Meski keliling jadi jungut dia tidak pernah absen mampir ke warung kopi. Dia memiliki hobi menggunting berita koran atau kliping, terutama berita tentang gerak langkah Gus Dur sejak menjadi Ketua PB NU sampai lenger dari kursi presiden. Hasil klipingnya itu diterbitkan Ponpes Tebu Ireng pimpinan Gus Sholah dengan judul “Jurus Mabuk Ala Gus Dur.“ Buku setebal 566 halaman itu sebaian besar sudah terjual. Kecintaanya dengan Gus Dur begitu menggebu-gebu. Setelah bertemu Gus Dur dua kali, dia melukis sebanyak 50 gambar Gus Dur dalam berbgai bentuk dan ada lukisan Gus Dur – Sinta Nuriya ditawar Rp 6 juta. Selain itu, Rofik mengadakan lomba karikatur dan penulisan puisi Gus Dur.“Pameran lukisan Gus Dur juga pernah saya gelar di GNI. Ternyata aura Gus Dur, meskipun sudah wafat, tetap hidup bersama rakyat,” jelasnya.(Choi)


TIPS N

Kung

TRIK MA ‘ARIF

u Matematika Oleh : Moh. Nasihuddin

Kungfu Matematika Menghitung Kuadrat 100 sampai 110 Kalau edisi yang lalu, kita sudah membahas tentang kuadrat bilangan yang berakhiran 5, kuadrat 40 sampai 50, kuadrat angka 90 sampai100. sekarang kita meneruskan bagaimana cara menghitung kuadrat 100 sampai 110 dengan cara yang cepat ? Misal menghitung 104 kuadrat = 1042 dengan cara lama kalian bisa memakai perkalian biasa 104 104 _____x 416 000 104 _____+ 10816 dengan cara kungfu matematika, caranya cepat dan sederhana : Contoh : 1042 1) angka terakhir pada 104 adalah 4, kalikan dengan 2, maka 4 x 2 = 8, 108 2) letakkan angka 4 kuadrat (42) di belakang angka 108 menjadi 10816 (sama hasilnya dengan perkalian sebelumnya ) bagaimana dengan contoh lainnya? apa ini cuma berlaku untuk angka 104 saja? Tidak, ini berlaku untuk semua bilangan mulai 100 sampai 110. silakan dicoba sendiri dan kuasai teknik kungfunya Contoh lainnya : 108 kuadrat = 1082 108 angka 8 dikali 2 dan menjadi 116, letakkan 82 = 64 di belakangnya, menjadi 11664 Kungfu Matematika Menghitung akar Kuadrat a. Gunakan Metode bintang Coba perhatikan kuadrat dari 23 yaitu 23 x 23 = ………. 23 23 —x i : 3.3 = 9 X: 2.3 + 3.2 = (1)2 i: 2.2 = 4 Jadi = 529 Kita akan menghitung sebaliknya

akar 529 = … … …? Mari kita gunakan teknik bintang dari kiri ke kana: i : 2.2 = 4 (5 – 4 = 1) X: 2… 2… —x = 12 Tentu kita tahu berapa titik-titik tersebut, 23 23 —x =12 (12 – 12 = 0) i: 3.3 = 9 (9 – 9 = 0) Jadi akar 529 = 23 (selesai). berapakah akar 2209? i: 4.4 = 16 (22 – 16 = 6) X: 4… 4… —x =60 47 47 —x = 56 (60 – 56 = 4) i: 7.7 = 49 (49 – 49 = 0) Jadi akar 2209 = 47 (selesai) Tentu saja kita dapat juga menghitung akar 2 misalnya. dengan bintang tiga dapat dengan asyik menemukan, akar 2 = 1,41 b. Metode Newton Metode Newton adalah metode tingkat tinggi yang bukan bahan ajar untuk siswa dasar tapi bisa dipahami tingkat sekolah menengah. Kita akan mengambil contoh sederhana saja. x2 = 2 x2 – 2 = 0 untuk menghitung akar 2, x(b) = x – k/2x di mana x(b) adalah x berikutnya atau akar yang

kita cari x adalah perkiraan akar yang kita hitung k adalah koreksi k = x2 – 2 Mari kita mulai menghitung akar 2 dengan x = 1, x(b) = 1 – (12 – 2)/2.1 = 1 – (-1/2) = 1,5 Jika x = 1,5 kita anggap cukup maka selesai. Tetapi bila belum memenuhi harapan maka lanjutkan. x(b) = 1,5 – ( 1,52 – 2)/2.(1,5) = 1,4167 sebagai sekedar contoh sudah cukup bahwa akar 2 = 1,4167. Jika ingin lebih presisi lagi maka proses metode Newton dapat terus kita lanjutkan. Keunggulan metode newton adalah dengan cepat ia melipatgandakan digit yang benar. c. Metode babylon Metode ini menggunakan cara pembagian d a n r a t a - r a t a . Wa l a u p u n u n t u k mendapatkan hasil, langkahnya agak panjang, namun hasilnya lebih akurat. Metode ini dapat digunakan bahkan untuk bilangan berkoma secara mudah. Cara perhitungannya adalah sebagai berikut: 1. Misal anda diminta mencari akar dari 412. Kita sebut saja Target (T)=412 2. Tentukan dugaan awal (d). untuk 412, kita pasti akan menduga d=20, karena 202 = 400. 3. sekarang bagi T dengan d, sebut namanya Hasil bagi (Hb). Jadi Hb=T/d = 412/20 = 20,6 4. Hitung rata-rata ( r )antara Hasil bagi dengan dugaan. Jadi r=(d+Hb)/2 = (20+20,6)/2 = 20,3 5. Hitung Error, yaitu nilai absolut (Hb-r). artinya selisih antara Hasil bagi dan rata-rata. 6. Kembali ke Langkah 2, dengan dugaan (d) diisi Hasil bagi. Maka akan ketemu Error baru. 7. Perhitungan dihentikan bila error yang terjadi cukup kecil, misalkan 0,0001. sebetulnya, untuk menyelesaikan akar kuadrat, masih banyak metode lagi. Tinggal cara mana yang paling mudah dipahami. Kita lanjutkan pada edisi berikutnya.

Edisi iV - PEbruari 2013

49


KIBLAT MA’ARIF

‘BELAJA’ ILMU KE NEGRI SANG MURID Oleh : SYAMSUL ANAM, M.Pd

S

Kepala SMA Al Muniroh Ujungpangkah Gresik

etelah kami menempuh perjalanan bersejarah ke negeri “tirai bambu” China yang sejak lama mengajari banyak hal ke masyarakat Indonesia, kini kami belanja ilmu ke negeri yang pernah nyantri ke Indonesia. Singapura dan Malaysia, dua negara ASEAN yang sudah menginternasional ini, tumbuh dan berkembang pesat, karena sistem pengelolaan pendidikannya yang unggul, sehingga berhasil mencetak SDM kaliber dunia. Kami, para Kepala SMA yang bernaung di bawah LP. Ma’arif NU Cabang Gresik, berangkat menggali potensi dan budaya ke Negeri “jiran” Singapura dan Malaysia. “Setelah ilmu nenek moyang kami diserap dan dikembangkan masyarakat jiran, sekarang justru kami tertingggal dan berbalik ingin belajar ke sana dalam berbagai hal,” gumamku. Dan untuk kali ini, jumlah “pasukan” yang dikirim semakin banyak. Ada Pak Nasih dari SMANU 1, Pak Ibrahim dari SMA Assaadah, Pak Kirom dari SMANU 2 dan Pak Sholih dari SMA Kanjeng Sepuh serta Bu Siti Zahratul dari SMA Darussalam. Dalam daftar rombongan, juga ada Pak Nuripan dari SMA Al Azhar, Pak Misbah dari SMA Hidayatus Salam dan tak lupa ibu kita yang energik Bu Sholihah dari SMA Maarif. Pak Rahmat dari SMA PGRI dan pak Yani SMAM 4 juga kami ajak belanja ilmu ke negeri tetangga, walau bukan dari LP Maarif, tetapi keduanya sangat konsen dengan perkembangan pendidikan. Perjalanan kali ini, kami dikawal Mas Ismoyo dari Dynasty Singapura yang memandu dengan sabar dan ramah. Pukul 07. 00 WIB kami diwajibkan Mas Ismoyo, sudah berkumpul di Bandara International Juanda, sehingga sema-

50

Drs. Syamsul Anam menjalin kerja kemitraan dengan lembaga pendidikandi negri jiran.

lam sutuk kami nggak bisa tidur karena terbuai bayangan Singapura, terlebih parjalananku kali ini didampingi Dwi Nur Aini, istriku yang setia mendampingi dalam suka dan duka. Di Bandara sudah berkumpul “kontingen” dari kabupaten lain, termasuk Pak Fathoni. Kepala Sekolah SMA Tebuirang Jombang tempat asal Pendiri NU dan tempat peristirahatan Gus Dur “wali” yang dikeramatkan orang NU itu. tampil bercelana cekak, persis gaya anak baru gede. Pukul 08. 30 pesawat tinggal landas dan terus meninggi. Aku duduk berdampingan dengan isteriku. Meski sesekali pramugari itu lalu lalang menggoda mataku, tetapi “bidadariku” ternyata tak kalah cantiknya. Pukul 09.50 kami sampai di Bandara Changi Singapura. Kami disambut petugas bandara yang sopan, disiplin, sabar, murah senyum tapi sangat tegas. Bandaranya sangat bersih, semua tertata rapi, tidak saya temukan sampah dan kalau mau minum tinggal mendongakkan kepala, “mulut’ dibuka maka akan mengalir air dari kran secara otomatis. “Air disana di samping untuk cuci tangan juga langsung bisa diminum. Kapan ya, di Gresik, ada PDAM yang airnya bisa langsung diminum. Waduh, jangankan diminum, airnya mengalir saja sudah bersyukur,” gumamku lagi. Dengan Bus yang dirancang untuk wisata kami meluncur ke Sekolah Indonesia-Singapura. Di sekolah yang dikelola Kedutaan Besar Indonesia di Singapura ini, kami disambut kepala

Edisi iV - PEbruari 2013

sekolahnya yang dinamis didampingi staf kedutaan. Secara umum sekolah ini hampir sama dengan sekolah di Indonesia karena memang kurikulumnya menggunakan KTSP. Namun cara pembelajarannya banyak mengadopsi dari metode yang berkembang di dunia internasional, begitu pula dengan beberapa mata pelajarannya juga mengadopsi dari kurikulum International.”Kalau KTSPnya sama dengan di Indonesia, mengapa sekolah ini lebih maju,? “ tanya Nasihudin Kasek SMANU 1, Gresik. Selain lingkungan yang memaksa peserta didik dan gurunya untuk bisa berkompetesi, seluruh guru memiliki komitmen untuk menjadikan anak didiknya memiliki kompetensi tinggi. Kedisiplinan diterapkan bukan hanya pada orang lain tapi juga pada diri sendiri.”Siswa dilayani dengan ramah, sabar dan guru terus menerus menjadi pendamping bagi siswa yang sebagian besar putra-putri TKI itu,” begitu yang kutulis dalam buku catatanku. Setelah berdiskusi panjang lebar, seperti biasa, Bu Sholohah mengacungkan tangan dan langsung “nerocos” dengan kata yang lugas tapi bermakna “Gimana caranya bisa menjalin kerjasama dengan Sekolah IndonesiaSingapura?” kontan semua teman tepuk tangan melihat gaya Bu Shol saat berbicara itu. Dijelakan, kerjasama dengan lembaga pendidikan di Singapura tentu melalui beberapa proses. Kirimkan proposal kerjasama yang didalam-


KIBLAT MA ‘ARIF nya memuat profil dan latar belakang sekolah.”Nggak sulit kok, yang penting ada niat bisa dijalin, apalagi Singapura dan Indonesia memiliki kerjasama ASEAN,” tulisku. Usai acara di Sekolah IndonesiaSingapura kami lanjutkan perjalana menuju ke Meryland atau tempat wisata yang kesohor dengan patung yang dari mulutnya terus menerus keluar “air liur” itu. Singapura dikenal dengan surganya belanja, sehingga kami semua mampir ke Musthofa Mart yang semuanya dikelola keturunan “Pandit Jawaharal Nehru” Bapak Proklamator India itu. “Tapi bukan India Keling lho,” kata Kirom SMANU 2 yang pendiam itu. Di tengah perjalanan menuju Musthofa Mart, kami berhenti di Masjid Siglap untuk Sholat jamak qashar Dhuhur dan Ashar. Di masjid ini, kami ditemui seorang ulama besar dan berwibawa. “Kami mempunyai banyak program untuk menggiatkan jama’ah serta memakmurkan masjid ini,” katanya. Kami sedikit kagum, ternyata sang kiyai itu “orisinil” keturunan Indonesia tepatnya nenek moyangnya dari Kebumen Jawa Tengah. Sang kiai juga masih ingat kampung halamannya dan tetap memuliakan sanak keluarganya di Kebumen. Setiap Hari Raya Idul Adha, misalnya, dia mengirim kambing dan sapi sampai 300 ekor “Wow itu luar biasa. bisa kami meminta juga,” celetuk Pak Misbah.

“No..no.. hanya untuk Kebumen” timpalnya dengan cekatan. Perjalanan dilanjutkan ke Musthafa Mart. Kami semua memborong berbagai souvenir, seperti kaos bertuliskan Singapura, gantungan kunci untuk oleh-oleh dan tak lupa coklat khas Singapura. Terlalu asyik belanja, uang dolar Singapura kami habis. “Pak Anam ono duit Dolar Singapura ta.. ” tanya Pak Nasihudin. Aku menjawab ”ngerasakno ono aku yo kente’an kok.” Untung ada Pak Kirom yang baik hati itu menawarkan diri ”Aku ada pak, butuh berapa?.” Wow ..! kami seneng pool lebih senang lagi biDi atas bus, kami melihat teman-teman sudah mulai kelelahan ada yang duduk melamun ada yang mendengkur saya lihat juga Pak Nasih duduk disamping Isterinya, Bu Zahrotul. Selain itu ada juga yang terus bercerita ngalor-ngidul nggak karuan sampai semua duduk tanpa suara. Di Malaysia kami menuju ke SMK Taman Tun Dr. Ismail dan SMK Aminuddin Baki. Dua sekolah ini nama depannya SMK tapi bukan Sekolah Menengah Kejuruan seperti di Indonesia, tapi Sekolah Menengah Kebangsaan yang kalau di Indonesia sama dengan SMAN karena kata kebangsaan itu sama dengan negeri. Di sekolah ini, seluruh siswa tidak dipungut biaya, sebab semua biaya operasional dan investasi ditanggung negara. Pengetua, sebutan untuk kepala sekolah dan Cikgu julukan untuk seorang guru, sangat gamblang menjelaskan bagaiman sekolah ne-

Romgongan kepala sekolah LP Ma’arif berfoto bersama di depan lembaga pendidikan yang dikelola para guru di negeri tetangga.

geri itu dikelola agar bisa mencetak manusia unggul. Dari dua sekolah tersebut, kami dapat mengambil beberapa pelajaran yang bermanfaat yang dapat kami ceritakan sebagai berikut. Di sekolah SMK Taman Tun Dr. Ismail, kami diterima di sebuah ruangan yang dipenuhi berbagai ornamen bernilai seni tinggi. Di tengah ruangan, terdapat meja bundar dan di tengah-tengah persis terdapat berbagai penghargaan dan piala. Tata ruang seperti itu, juga ditunjukkan saat kami berkunjung ke SMK Aminuddin Baki. Setiap tamu yang datang secara langsung dapat melihat berbagai perhargaan itu tanpa harus dijelaskan semua tamu pasti paham, bahwa sekolah tersebut adalah sekolah unggulan. ”Dalam proses KBM kami lebih banyak menggunakan praktik langsung lapangan ” begitu kata Pengetua SMK TTDI Datu Hasma bin Hammam. Untuk setiap kenaikan kelas, lanjut Datu Hasma, tidak ada siswa tertinggal karena pendidikan di sini berbasis usia. “Sedang soal kelulusan, semua siswa yang menyelesaikan progam pendidikan dinyatakan tamat. Bagi siswa yang nilainya kurang untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi disediakan pendidikan selama setahun yang disebut Pra University,” jelas Datu Hasma. ”Kalo di Indonesia siswa dinyatakan lulus apabila memenuhi standar nilai yang disyaratkan dalam Ujian Nasional. Jadi banyak siswa yang stress bila sudah menghadapi Unas” begitu kata pak Sholih dari SMA KS. Di sekolah ini jumlah guru pria dan wanitanya jauh berbeda, ”Cikgu perempuan jumlahnya 80% yang lelaki 20%,” kata Pengetua SMK AB. Setelah puas mengeksplor proses pendidikan di dua SMA tersebut kami lanjutkan jalan-jalan ke ikon Malaysia yaitu KLCC atau yang sering disebut dengan Menara Kembar Petronas. Di pusat perbelajaaan itu lagi-lagi kita mengambil foto dengan berbagai pose, ada yang dengan tidur, jongkok sampai jugkirbalik demi mendapatkan latar ujung menara yang dibangun para TKI itu. Di perjalan kali ini kami banyak mengambil manfaat untuk pengembangan pendidikan yang kami kelola khususnya pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU. ###

Edisi iV - PEbruari 2013

51


OBITUARI KH. Muhammad Cholil

Cetak Ulama Salaf dan Khalaf

PERNAH melintasi Jl KH Cholil di pinggir utara Kota Gresik? Bukankah itu nama kiai besar rujukan ulama NU asal Bangkalan? Ya, nama tersebut adalah milik KH Muhammad Cholil Bangkalan yang dipakai Muhammad Marlichan sebagai nama laqobnya sepulang menunaikan haji. Kiai kharismatik yang dihormati ummat nahdliyiin dari Madura itu adalah tempat berguru anak yatim piatu asal Belandongan, Gresik ini. Muhammad Marlichan menggunakannya agar tabaarukan, mendapat berkah dari sang guru. Harapan itu tercapai, KH Muhammad Cholil menjadi ulama besar setelah menimba ilmu dari kiai-kiai besar di Gresik, Tuban, Madura dan dari ulama besar di Makah al-Mukarromah. Pondok pesantren yang didirikannya telah melahirkan kiai besar yang menekuni bidang dakwah, ilmuwan maupun menerjuni bidangpemerintahan.”Semua kiai-kiai besar dari Gresik kota adalah murid KH Cholil,” kata Pengasuh IV PP Belandongan H Masluk Fanani. Nama asli KH Muhammad Cholil adalah Muhammad Marlichan. Dia lahir di Gresik tahun 1298 H bertepatan dengan tahun 1881 Masehi dari pasangan Syamsuddin dan Muslichah. Muhammad Marlichan sejak kecil terbiasa hidup sendiri karena saat usia 4 tahun ibunya meninggal, dan saat usia 12 tahun ayahnya ikut meninggal juga. Setelah itu dia diasuh oleh bibinya bernama Mustiah. Semenjak kecil bibinya telah mengenalkan kehidupan santri kepada Marlichan. Dia dititipkan ke Kyai Ilyas Blandongan untuk belajar membaca Al Qur’an. Kemudian dia melanjutkan belajar ilmu agama lainnya, seperti; Sullam Taufiq, Safinatun Najah, Tasyrifan, Jurumiyah, Falakiyah dan lain sebagainya. Muhammad Marlichan bersungguh – sungguh dalam mencari ilmu agama. Di setiap waktu luangnya selalu digunakan untuk belajar agama. Pada siang hari dia mencari nafkah sedangkan waktu ba’dal shubuh, ba’dal Asar, ba’dal Maghrib sampai malam ia gunakan untuk belajar ilmu agama. Diantara guru Muhammad Marlichan yang terkenal adalah Kyai Ibrohim Kemuteran, Kyai Marzuki Blandongan, Kyai Abdul Wahab kemuteran, Kyai Ahmad Kroman Lumpur, Kyai Abdullah Faqih Pekauman, dan kayi – kyai lainnya di kota Gresik. Dia juga berguru agama kepada Kyai Faqih Dukun dari Pondok Maskumambang dan Kyai Muhammad Pasuruan. Kiai besar lainnya, adalah Kyai yang amat tersohor di Gresik, yaitu KH. Moh. Zubair Al Qudusy Pekauman Gresik dan KH. Muhammad Cholil Bangkalan Madura juga dijadikan guru Muhammad Marlichan. Setelah cukup ilmu, dia mendirikan Pondok pesantren pada tahun 1331 H / 1912 M bertempat di Desa Blandongan yang kemudian di beri nama Pondok Pesantren Blandongan. Semenjak itu ia aktif mengajar para santrinya. Pada awal pendirian terdapat 12 santri yang menimba ilmu dan jumlahnya tambah tahun tambah banyak santri yang belajar. Pada tahun 1926 H, Marlichan berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji sekaligus memimpin rombongan dari Gresik berjumlah 50 orang. Selama tujuh bulan di Mekkah, Muhammad Marlichan selain beribadah haji juga menuntut ilmu agama dari ulama Mufti Syafii, diantaranya ialah Syech Umar Chamdan, Syech Sayid Sholeh Syatho, dan Syech Sayid Ali Yamani.

52

Edisi iV - PEbruari 2013

Ponpes Blandongan yang didirikan KH Cholil masih berdiri di tengah meskipun santrinya hanya belajar kitab kuning dan kejar paket.

KH. M. Kholil memiiiki santri yang sangat berpengaruh, baik di Gresik maupun tingkatan nasional. Diantara santri beliau yang terkenal adalah Kyai Munawar (mantan pengurus PCNU Gresik), dan KH. Danyalin (Mantan Rois Syuriah PCNU Gresik serta KH Fakih Usman. Kyai Ibrohim Tamim (Mubaligh di Kota Malang), Kyai Abdullah Nafik (khufadz dan Pengasuh Pondok Pesantren di Porong) dan banyak santri lainnya. Menurut Masluh Fanani santrinya yang banyak menjadi tokoh besar, bahkan ada yang menjadi mentri agama dan tokoh besar Muhammadiyah, yaitu KH Fakih Usman. Hal ini menggambarkan wawasan keberagamaan KH Cholil, Belandongan ini sangat luas dan terbuka.”Kalau di Kota Gresik Ponpes Belandonga saat itu merupakan pondok terbesar. Santrinya pun ada yang menjadi ulama salaf dan juga ada yang menjadi ulama kholaf,” kata mantan anggota legislatif ini. KH. M. Cholil menikah dengan Ibu Nyai Shofiyah. Hasil pernikahannya dikaruniai 8 putra-putri, yaitu Muhammad Sholichan, Muhammad Nawawi, Muhammad Syafii, Umi Kalsum, Farikah, Mudawamah, dan Rodhotul Jannah. Semua putrinya dijodohkan dengan para santrinya. KH M Cholil meninggal pada hari Jum’at 22 Dhulqo’dah 1381 H bertepatan dengan 27 April 1962 pukul 15.30 WIB dalamn usia 83 tahun (Hijriyah) atau 81 tahun (masehi). Sekarang makamnya di di pemakaman Islam Tlogopojok Gresik.Kitab karangnya tentang Ilmu Falak berjudul “Wasilatut Thalab” dan mewariskan sebuah Pondok Pesantren Belandongan. Atas jasa – jasanya semasa hidup, nama beliau diabadikan sebagai nama salah satu jalan protokoler di Gresik. Pondok peninggalan KH Cholil ini, menurut Fanani masih dihidupkan dengan kegiatan ngaji kitab kuning dan kitab salafi. Selain itu, santri yang mengaji itu juga mengikuti pendidikan non formal kejar paket A dan B.”Alhamdulillah dengan kegiatan rutin itu pondok pesantren ini masih mewarisi wasiat mbah Chlil,” kata Fanani cicit KH Muhammad Cholil.(Choi)


RUBRIK BAHASA INGGRIS

Let’s Get

FUN WITH ENGLISH

I)

Gunakan partisi E saja (lupakan partisi

Dengan menggunakan satu partisi, grammar anda tidak akan terkontaminasi oleh struktur Bahasa Indonesia anda dan Assalamu’alaikum wr.wb. komunikasi akan menjadi lebih lancar Bagaimana kabar sahabat MADINA yang karena berkurangnya birokrasi di dalam dirahmati Allah SWT? Bersama lagi dengan “FUN otak. Jika merasa menemui jalan buntu, WITH ENGLISH” di edisi ketiga MADINA. Mercoba revisi kalimatnya menggunakan aleview sedikit dari edisi sebelumnya bahwasanya ternative words yang lain. Ketika berkosebagai bagian dari penduduk Indonesia yg tingmunikasi dalam bahasa inggris, just use gal di daerah Jawa Timur, “first language” atau what you’ve got dan lupakan bahasa In“mother tongue” (bahasa ibu) kita adalah Bahasa Jawa ( bahasa lokal), dan “second language” kita By: Aviyatuz Zahriyah, donesia, maka anda akan merasakan bedanya. adalah bahasa nasional kita yakni Bahasa IndoneKeep your motivation steadily high. S.Pd.I sia, sedangkan Bahasa Inggris adalah merupakan Dengan motivasi belajar yang tinggi, misbahasa asing atau “foreign language” bagi kita. alnya motivasi ingin sekolah gratis di luar negeri, anda akan Mungkin saat ini kemampuan Bahasa Inggris anda kurang merasa enjoy (tidak merasa terpaksa) untuk menghabiskan berkembang, kemudian pernah muncul prtanyaan dalam waktu berjam-jam memahami grammar, membuka dictionary, benak anda, ” What’s wrong with me?”. Jangan khawatir, dan praktek. Jadi, temukan segera motivasi anda sekarang!!. itu semua karena Bahasa Inggris memang kompleks (vocab yang banyak, pronunciation yang tidak konsisten, banyak perkecualian, dll), namun jika orang lain bisa kenapa anda tidak?. Hal terpenting selanjutnya adalah segera cari tahu apa yang kira-kira salah; apakah metodenya, tingkat keseriusan, atau ada alasan yang lainnya. Setelah diketahui penyebabnya, barulah kemudian temukan solusinya. Selidik punya selidik, ternyata bisa disimpulkan ada’4 Penyebab Kemampuan Bahasa Inggris Sulit Meningkat’,diantaranya:

Kebiasaan berbahasa Indonesia yang kurang baik. Apabila kita berbicara ataupun menulis, pada umumnya cenderung berputar-putar&tidak terstruktur, sehingga sering kita tidak tahu mana main subject, main verb, dan seterusnya. Ketika menggunakan bahasa Inggris, kita cenderung mempartisi otak menjadi 2 2 partisi itu yakni ‘partisi I’ (Bahasa Indonesia) dan ‘partisi E’ (Bahasa Inggris/English). Kalimat disusun terlebih dahulu dalam partisi I, kemudian diekspor ke partisi E untuk ditranslate, setelah itu baru diekspresikan. Maka yang terjadi adalah grammar/ structure menjadi terlupakan karena partisi E terlalu fokus mentraslate word by word yang dibuat di partisi I. Karena kalimat yang telah dibuat dalam bahasa Indonesia tidak terstruktur dengan baik, maka partisi E menjadi semakin membingungkan dalam melakukan translasi. Akhirnya, output partisi E umumnya jauh di bawah standar. Bahasa Inggris hanya dipelajari saat hendak menghadapi ujian. Itulah yang menyebabkan motivasi menjadi tidak konsisten. Karena bagi pelajar, motivasi untuk belajar Bahasa Inggris pada umumnya hanya karena ingin mendapat nilai yang bagus. Penyebab terakhir adalah Metode belajar yang kurang tepat. Hal itu dikarenakan kecenderungan yang hanya mengandalkan daya hafal. Lantas bagaimanakah solusinya menaklukkan Bahasa Inggris jika tersandung 4 hambatan diatas?????

Use good learning media that fit you. Karakter dan lifestyle akan berpengaruh terhadap media belajar yang tepat untuk masing-masing individu. Berikut adalah media yang dapat dicoba:

1. Jika nyaman mendengarkan lagu-lagu, then keep doing by listening to the west song (anda bisa menemukan lirycs lagunya dari internet). Manfaat dari mendengarkan lagu berbahasa Inggris: *Meningkatkan listening skill. *Mengetahui pronounciation setiap kata secara tepat . *Membantu memperkaya vocabs (lagu lebih lama melekat dalam memori) *Membantu mengingat pola-pola kalimat tertetu. Misalnya, dari lagu “oops..I did it again” by Britney Spears bisa anda jadikan acuan pola penggunaan tenses “Simple Past”. Ketika anda bersenandung kecil, secara tidak sadar anda sudah practice speaking, membentuk pola, dll. 2. Jika suka nonton DVD, then watch DVD movies. Sub-title akan banyak membantu anda. Anda juga bisa belajar beberapa ungkapan expresi, misalnya didalam cerita saat seseorang meminta maaf maka akan berkata “Please forgive me!” bukan “Please Sorry me!”. Manfaatkan fasilitas Internet. Misalnya gunakan facebook dalam Bahasa Inggris, banyak berteman dengan pengguna facebook dari luar negeri untuk melatih kecakapan anda berkomunikasi ketika chatting online dengan foreigner. Butuh waktu dan kesabaran extra untuk mempelajari Bahasa Inggris karena Bahasa Inggris sangat kompleks. So, don’t be too ambisious to touch the finish line in a very short time. Rileks saja, sooner or later you will arrive there. The Last I remind you, “Practice makes perfect” Stop Dreaming then Start Action! Selamat mencoba dan sampai jumpa…… Edisi iV - PEbruari 2013

53


ALTERNATIF

Master Mendidik “Kucing Garong” Jadi Master “ANAK didik saya sekarang ini sudah kuliah di sebagian besar perguruan tinggi negeri kelas wahid. Mereka semua menerima beasiswa, sebab kalau tidak dapat beasiswa, anak-anak akan demo terus sampai dapat. Tidak hanya di dalam negeri, banyak juga yang kuliah di Timur Tengah sperti di Mesir, Yaman, dan yang terakhir ini, ada yang menembus Inggrs yaitu di New Castle,” Begitu Nurrachim membanggakan anak asuhnya. Direktur Sekolah Master (Masjid Terminal) ini lebih lanjut mengatakan, “Saya bukan tidak percaya pada lembaga pendidikan formal, tetapi faktanya, lembaga pendidikan formal hanya menampung siswa normal. Coba lihat siapa yang mau ngurus pendidikan anak-anak jalanan, pemulung, asongan, anak-anak yang suka tidur di teras toko, terminal, di bawah jembatan di atas lokomotif dan gerbong kereta api. Coba lihat remaja ‘kucing garong’ anak-anak punk yang selalu hidup dari jalan ke jalan. Mereka itu mengalami kehidupan yang ‘tidak normal.” Nurrachim mengkisahan pengalamannya saat diundang Dewan Pendidikan Jatim di Tretes, Pandaan, untuk menjelaskan penyelenggaraan pendidikan alternaif yang dikelolanya. Sekolah Master yang juga sering dipesetkan dengan sekolah masyarakat terlantar. Lembaga pendidikan non formal ini dibangun dari sebuah masjid terminal di Depok. Putra juragan toko di Pasang Tanah Abang, Jakarta ini, berempati terhadap anak-anak yang pulang nggak dikehendaki pergi nggak dicari. Dia sendiri pernah mengalaminya. Hidup di atas gerbong.”Ayah saya cerai dan kawin lagi. Kalau ikut bapak kasihan ibu, kalau ikut ibu, kasihan bapak. Maka jalan pintas saya harus pergi dari rumah untuk menjadi manusia mandiri. Rumahku setiap harinya

Anak-aak kucing garong yang menjadi murid kesayangan Nurrochim diharapkan kelak menjadi master

54

Edisi iV - PEbruari 2013

Anak didik Sekolah Master sedang mendengar pelajaran dari pendampingnya.

adalah di mushallah, sehingga saya sering dijuluki primus, alias pria mushallah,” kisahnya. Seorang kakek tidak tega melihat cucunya menggelandang. Akhirnya dia dimasukkan ke pondok pesantren. ”Pak kiai mendoakan saya bahwa kelak saya akan menjadi orang yang bermanfaat sebagai pemimpin tetapi pemimpin anakanak nakal,” tuturnya. Do’a sang kiai terkabulkan juga. Anak- anak jalanan itu dikumpulkan di mushallah Termial Depok untuk diajari membaca a-Qur’an, disemangati jiwanya bahwa mereke harus mempunyai mimpi indah untuk masa depannya. Dari hari ke hari jumlah santrinya bertambah banyak, sehingga mushallah yang teletak di berlakang terminal itu tidak lagi mampu menampung anak-anak terlantar yang mengikuti fatwanya. Dia pun mendirikan bangunan yang terbuat dari kerangka besi dan baja bekas. Boks kontaioner yang tidak dipakai di pelabuhan didisain bertingkat untuk ruang kelas. Warnawarni bercat mural menghiasai dinding kontainer, sehingga tampak indah seindah mimpi anak-anak terminal. Seluruh siswanya digratiskan, bahkan yang mondok diberi makan dan minum tanpa dipungut biaya. Kalau ada yang sakit diobati gratis. Semua aktifitas seperti kursus menjahit, percetakan, belajar melukis, belajar musik, belajar membatik, belajar beladiri, disediakan dengn gratsi. Siswanya, sangat bervariasi latar belakangnya dari anakanak yang lahir ditinggal pergi ayahnya, sehingga ibunya pun iku pergi tetapi anaknya dititipkan di Master. Di sekolah ini juga berkumpul anak preman, tukang copet, perampok dan macam macam profesi yang tidak ‘profesional’. Komunitas kucing garong, kata Nurrochim untuk menyebut kelompok punk, merupakan manusia yang sulit diatur, sebab mereka itu kalau diberi makan tambah malas, tetapi kalau lapar apa saja dimakan.”Latar belakang persoalan yang dihadapai anak-anak jalanan itu beragam. Tentu pertanyaannya, adalah bagaimana saya bisa menjinakkan orang seperti ini. Alhamdulillah dengan seizin Allah semua bisa berjalan dengan baik,” ujarnya. Jangankan anak-anak ‘buangan’ seperti, seorang guru menghadapi satu dua anak yang nakal saja susahnya luar biasa. Dibiarkan ngelunjak dikerasin melotot dipukul lapor polisi. ”Mendidik anak-anak yang nggak karu-karuan ini, saya mencontoh Nabi Muhammad saw. Pada intinya, setiap manusia itu dalam hidupnya membutuhkan rasa aman dan merasa dilindungi, disayangi dan diberi ruang agar terangkat harkat dan martabatnya. Dari Sekolah Master ini mudah-mudahan mereka kelak menjadi master yang sesungguhnya,”tutur Nurrochim (nf)


ALTERNATIF

Qaryah Thoyyibah

Ajarkan Belajar Untuk Belajar

DI sini tidak ada kurikulum, laborat, guru, ruang kelas, jam belajar dan baju seragam. Anak-anak di sini bebas berpendapat, bertanya dan menulis. Para siswa, juga tidak diwajibkan mengikuti Ujian Nasional, orang tua juga tidak perlu bayar uang gedung, SPP, beli buku dan LKS, tetapi dengan uang saku recehan, anak-anak bisa membeli komputer dan setiap hari minum susup sapi. “Kualitas peserta didiknya cukup bagus, para siswa bisa menulis buku, bisa membuat film dan sebagainya,” kata Ahmad Bahruddin seusai menyampaikan materinya di forum Dewan Pendidikan Jatim di Tretes.

yang selalu berposisi di atas murid dan selalu mengucurkan ilmu, mengakibatkan sang pendidik tidak mau belajar karena sudah merasa dirinya adalah sumber belajar utama bagi siswa. “Untuk menghilangkan kesan arogansi guru itu, Komunitas Belajar Qaryah Thoyyibah tidak menggunakan kata guru, tetapi menempatkan seorang pendamping belajar bagi anak-anak. Pendamping dan anak-anak menduduki tempat yang sejajar saling memberi inspirasi untuk belajar. Bisa saja guru harus banyak belajar dari muridnya, karena murid lebih tahu,” ujarnya. Prinsip memberi tahu kepada yang belum tahu adalah konsep belajar yang

Kepala Komunitas Belajar Qaryah Thoyyiah Shmad Bahruddin

Komunitas Belajar Qaryah Thoyyibah mengelola pendidikan sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem pendidikan yang menurut, Ahmad Bahrudin, tidak memihak rakyat. Biayanya mahal membebani masyarakat desa, tetapi sistem penyelenggaraannya tidak memberi ruang gerak yang seluas-luasnya bagi peserta didik untuk menjadi kreatif dan inovatif.”Pendidikan kita justru membelenggu dan mematikan kreatifitas,” kata Ketua Komunitas Belajar Qaryah Thoyybah, Ahmad Bahruddin. Di tengah keruwetan pendidikan itu, mendorong jebolan Fakultas Tarbiyah, IAIN Wali Songo ini untuk menawarkan ide pendidikan yang membebaskan. Guru pada sekolah formal

mampu mendinamisasikan kegiatan belajar mengajar. Siswa tidak selamanya menggantungkan ilmu dari guru, tetapi siswa sendiri diharapkan mampu mereproduksi sendiri ilmu pengetahuan melalui sumber belajar yang tersedia.”Alam telah menyediakan seperangkat model untuk dipelajari dan siswa diharapkan mampu menjadikan laboratorium raksasa agar melahirkan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pengamatan, pertanyaan dan lainnya,” kata Bahruddin. Meski KBQT (Komunitas Belajar Qaryah Toyyibah) dihuni masyarakat desa yang secara ekonomi tertinggal, tetapi peserta didik dan juga masyarakat desa bisa menikmati fasilitas internet selama 24 jam penuh secara gratis. Komputer dan lap top dibeli

sendiri oleh anak-anak hasil tabungan yang terkumpul.”Melalui internet itu, siswa bisa mengakses pelbagai jenis ilmu pengetahuan yang akan direpdruksi kembali dalam bentuk ilmu baru, dan akan diberitahukan kepada yang belum tahu, termasuk kepada pendampingnya,” jelasnya. Konsekuensinya, lanjut peraih Sanata Dharma Award Bidang Pendidikan tahun 2005 ini, memaksa pendamping terus belajar dari banyak sumber yang tersedia. Semangat terus belajar ini mendorong komunitas untuk mengupgrade ilmunya tanpa ada paksaan, sebab kerja upgrading itu adalah kebutuhan setiap orang yang tergabung dalam komunitas. Menariknya lagi, pertemuan antara peserta didik dengan pendamping tidak ditetapkan dalam satu ruang khusus. Ruang belajar bisa diselenggarakan di dapur, di teras rumah, di halaman, di taman di dalam ruangan, sehingga suasana pembelajaran variatif, menyenangkan dan tidak membosankan.”Bahkan soal jam berapa pelajaran dimulai, saya selalu menyarankan agar mereka membantu orang tuanya dulu menyeleseikan pekerjaan rutinnya setelah itu baru belajar dimulai,” ujar Baharuddin. Karena pembelajarannya tidak menggunakan kurikulum KTSP atau KBK, maka siswa diberi kebebasan untuk menentukan sendiri pelajaran apa hari ini yang perlu dibahas. Ini sama saja, kata alumni pondok pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Ngunut, Tulung Agung, Komunitas Belajar Qaryah Thoyyibah menggunakan kurikulum KBK tetapi dalam pengertian Kurikulum Berbasis Kebutuhan.”Jadi kita memberi pelajaran berdasarkan kebutuhan siswa. Di komunitas belajar ini, anak-anak tidak belajar sekadar teori dan pengetahuan, tapi mereka belajar hidup,” tuturnya. Menurut Bahruddin, sistem pendidikan di Indonesia selama ini telah mengalami disorientasi. Pendidikan telah terjebak pada kurikulum yang kaku. Peserta didik diproduksi oleh sebuah mesin yang menjauhkan dirinya sebagai mahluk sosial dengan lingkunganya. Hal ini tidak terlepas dari model pembelajarannya yang menwajibkan anak untuk tahu bukan untuk hidup.(nf)

Edisi iV - PEbruari 2013

55


WAWANCARA

Sastra Sinergitas Didik Anak Cerdas Kontekstual HU Mardiluhung lahir di Gresik 05 Maret 1965 adalah jebolan Fakultas Sastra Universitas Jember dikenal seorang satrawan nasional yang produktif. Karyanya banyak dimuat Harian Kompas, Jawa Pos dan media cetak lainnya. Pemikiran-pemikirannya sering menjadi kompor yang membakar semangat audiennya. Setiap bertemua dengan komunitas ampyang ini, selalu muncul ide segar yang mengusik norma kehidupan. Pikiran-pikirannya sering bermunculan karena setiap hari dia menghisap fenomena warungan dan tidak lupa membaca komik yang menjadi sumber inspirasinya. Meski Mardiluhung lulusan fakultas sastra, tidak banyak seorang sarjana sastra menjadi guru, apalagi menjadi sastrawan. Untuk menggali pikiran-pikiran dunia sastra dan perkembangan pendidikan di Indonesia, berikut wawancaranya. Anda dikenal sebagai sastrawan atau sebagai guru? Kedua-duanya, ya sastrawan , ya guru. Sebagai guru, saya mengajar di SMA NU 1 dan sebagai sastrawan sampai sekarang saya terus berkarya. Karya Anda apa saja? Cerpen saya banyak dimuat di Harian Kompas, dua di antaranya masuk dalam kumpulan cerpen terbaik Kompas, yaitu, tukang cuci dan lebih kuat dari mati. Tiga buah buku puisi saya juga sudah terbit. Karya saya Buhun, bercerita tentang Pulau Bawean, pernah mendapat anugrah dari Katulistiwa Award dan kumpulan puisi Belajar Naik Sepeda. Sebagai guru, apa yang Anda tanamkan pada siswa? Pelajar kita miskin kreatifitas dan inovasi. Melalui sastra, kita coba tawarkan kepada para siswa bahwa, proses kreatif itu menjadi sesuatu yang terpenting dalam kehidupan seharihari baik di masa kemarin, sekarang maupun di masa yang akan datang. Mengapa harus lewat pelajaran sastra? Banyak orang salah memahami sastra, termasuk sebagian besar orang tua yang menganggap pelajaran sastra sebagai sisa pelajaran, karena pelajaran yang tidak bermasa depan. Mengapa sikap masyarakat begitu rendah terhadap bidang sastra? Masyarakat kita sekarang dipengaruhi prilaku hidonis, konsumtif serba fast food, siap saji. Budaya ini terbentuk dari proses globalisasi yang terus-

56

menerus mendesak alam pikiran kita untuk segera menggapai apa yang disebut dengan modernitas yang dipenuhi kecanggihan teknologi. Itu sebanya orang berlomba-lomba untuk memperebutkannya, tanpa disadari bahwa ada persoalan lain dalam diri manusia ini yang tidak boleh ditinggalkan. Apa itu? Kita sekarang mulai disadarkan bahwa dalam diri manusia itu ada kecerdasan IQ,EQ, SQ dan kecerdasan-kecerdasan lainnya. Kecerdasan intelektual hanya sebagian kecil dari sederet kecerdasan yang kita miliki. Alangkah indahnya jika semua kecerdasan itu bergerak terangkat bersama-sama dan akan berwujud pada sebuah kekuatan yang luar biasa pada diri manusia. Pelajaran sastra bermain di mana di antara kecerdasan itu? Sastra bisa masuk pada semua lini kecerdasan dan bisa menjadi tali perekat di antara semuanya. Perekmbangan ilmu pengetahuan, tidak boleh melupakan peran sastra, sebab bidang sastra adalah bagian terpenting dalam pembangunan manusia seutuhnya. Persoalannya, pada era sekarang ini orang meminggirkannya, sehingga jangan kaget kalau terjadi disharmonisasi antara kemajuan teknologi yang dalam satu sisi dibutuhkan manusia tetapi pada sisi lainnya, memunculkan paradoksal dalam kehidupan manusia. Bisa dijelaskan lebih detail? Dalam dunia pemikiran, jalan mencapai kebenaran itu ada empat salah satunya agama, ilmu pengetahuan,

Edisi iV - PEbruari 2013

dan sastra budaya dan ilmu sosial. Keempat-empatnya itu seharusnya bergerak secara sinergis, tidak boleh meninggalkan satu dengan lainnya. Seorang arsitek, perancang pembangunan, misalnya, jika bekerja sendirian, tanpa memperhatikan lingkungan sosial masyarakatnya sama saja karya arsitek itu menghilangkan rasa empati dan simpati masyarakat. Resikonya? Contohnya kongkritnya itu begini, seorang dokter misalnya, jika hendak mendirikan poliklinik atau rumah sakit sudah tidak pedulikan lagi soal lingkungan. Air pembuangan limbah rumah tangga dibuang ke mana dan begitu pula limbah cair dan padat yang tergolong bahan berbahaya beracun. Kalau dimasukkan ke dalam tanah, apakah sudah dipikirkan bahwa limbahnya akan meresap ke dalam sumber air yang digunakan warga seklitarnya. Begitu pula dengan seorang arsitek dan profesional lainnya. Apa pedulinya orang sastra memikirkan hal-hal itu? Ini yang belum banyak dipahami orang. Sesungguhnya sastra itu mengajarkan dan mendidik kita memiliki rasa empati dan simpati terhadap persoalan lingkungan maupun kemanusiaan. Orang yang memiliki rasa empati dan simpati tidak lagi memikirkan diri sendiri, tetapi kepentingan yang lebih besar akan didahulukan, sehingga dengan melibatkan komunitas sastra, sebuah karya arsitek, ekonomi, kedokteran akan tampak sebuah keharmonisan yang sangat indah. Peran itu, apa harus orang-orang sastra yang memainkan? Tidak, orang sastra tidak boleh kerja sendirian. Komunitas yang memiliki expert bidang agama, sosial maupun teknokrat harus melakukan kerjakerja bersinergi agar semuanya saling mengisi da tidak saling dipertentang-


WAWANCARA kan. Perselisihan sering terjadi karena antarsatu profesi dengan lainnya tidak start bersamaan, tetapi saling mendahului. Akibatnya sebuah karya terlihat pincang dan merugikan. Mengapa masing-masing profesi itu berjalan sendiri-sendiri? Banyak orang arsitek tidak mengerti arsitektur, banyak seorang dokter tidak bisa menjadi dokter, banyak juga seorang penulis tetapi tidak bisa menulis. Kalau semua profesi itu dikuasai dengan sungguh-sungguh sesuai norma keahliannya, maka semuanya saling membutuhkan dan tidak akan saling meninggalkan satu dengan lainnya. Era global adalah era percepatan. Sementara orang-orang sastra adalah pemikir yang dalam setiap keputusannya selalu butuh waktu lama.Apakah keterlibatannya, jutsru tidak menjadi penghambat kemajuan? Dalam teologi masyarakat modern, meterialisme merupaka benda yang didewa-dewakan, sementara sastra, dan agama yang bergerak di wilayah yang paling dalam sering dilupakan. Padahal dalam tubuh manusia ini ada kebutuhan rohania yang juga perlu diberi asupan makanan bergizi. Itu sebabnya,

kita berjuang bersama-sama agar keseimbangan hidup selalu dijaga dengan saling bekerjasama secara integral. Kalau wilayah kerja sastra seperti itu, apakah tidak cukup diserahkan pada para ahli agama saja? Kajian sastra berusia sangat purba sekali dan berkembang mengikuti tumbuh kembang manusia, sehingga orang sastra dalam menjalankan kehidupan beragama lebih beriman. Mengapa? Karena dalam pandangan sastra, setiap orang yang derajat ketuhanannya itu turun berarti nilai-nilai kemanusiaannya juga merosot. Artinya orang itu sudah tidak lagi memiliki empati dan simpati, tidak lagi mementingkan orang banyak, kepentingannya sendiri yang dibanggakan dan akan menimbulkan kemrosotan nilai –nilai moralitas lainnya. Anda menyebut sastra itu berketuhanan? Ya, tinggal bagaiman memasukkan nilai-nilai ketuhanan seperti yang diimani banyak orang ke dalam sebuah karya sastra. Nitze itu, kata Iqbal, bisa menjadi seorang sufi jika dia diberi pemahaman dan ajaran sufi. Tetapi karena bukan jalan sufi yang diberikan akhirnya, dia memiliki cara ‘bertuhan’ yang berbeda. Ajaran sastra itu apa bisa diterima para orang tua dan peserta didik kita? Para guru kita, saat ini masih menggunakan Bahasa Indonesia sebagai pengantar. Semua pelajaran nyaris dengan bahasa nasional kita baik siswa jurusan IPA, IPS dan jurusan bahasa sendiri. Ini adalah modal kuat dunia pendidikan kita. Tetapi persoalannya, seringkali bahasa pengantar ini belum mampu dikembangkan oleh para guru untuk memaknai materi pelajaran tentang makna-makna yang tersurat, tersirat dan tersurup. Ini adalah pekerjaan rumah besar kita, bagaimana menjadikan pelajaran sastra ini lebih menarik lagi. Apa itu makna tersurat, tersirat dan tersurup? Makna tersurat adalah makna tekstualnya sedang makna tersirat adalah kontektualnya dan makna tersurut adalah makna otomatisasinya. Kalimat ngono yo ngono tapi ojo ngono sulit diterjemahkan tetapi dari makna tersurupnya, orang sudah mengetahui maksudnya. Memahami persoalan dengan tiga hal itu melatih kecerdasan kontektual siswa. Artinya, seorang yang menekuni sastra tidak membaca teksnya saja, tetapi makna kontekstualnya baik yang tersirat maupun yang tersurut. Bisa diberikan contoh pola pengem-

bangannya ? Sederhananya begini, kalau di sekolah sedang membuat film-film pendek, maka crew yang terlibat bisa diambilkan dari anak-anak yang pintar kameramen, pintar disain dan anak-anak yang memiliki bakat menulis. Kalau mereka diajak bekerja sama sesuai kapasitasnya, maka hasilnya akan lebih bagus. Kerja teamwork di sinilah yang harus dipahamkan tentang peran penting pelajaran ini, sehingga anak didik kita akan tertarik pada pelajaran sastra. Kesan banyak orang, masuk di dunia sastra ini tidak kompeten dengan dunia kerja? Saya tidak setuju kalau belajar sastra menjadikan orang pengangguran. Tidak ada orang menganggur. Yang terjadi sebenarnya adalah proses kreatif. Saya pikir semua bidang, atau jurusan apapun jika tidak memiliki daya kreatif yang tinggi ya tidak bisa bersaing. Jadi belajar Sastra tidak menjadikan anak menjadi pengangguran? Tidak ada pendidikan mengakibatkan orang jadi pengangguran, sebab pendidikan selalu menciptakan kreatifitas. Orang kreatif bisa melakukan apa saja, seperti teman-teman saya yang jurusan sastra banyak yang menjadi pengusaha sukses, sebab dalam mempelajari karya sastra yang terpenting adalah kreatifitas. Dengan kreatifitas, tidak ada anak yang bodoh. Jadi kalau setelah lulus seorang siswa tidak kreatif, maka pertanyaannya sederhana, apakah pendidikan kita sudah memberi kebebasan pada anak-anak untuk kreatif atau sebaliknya mempersempit ruang gerak kreatifitasnya. Anak-anak yang mendapat nilai rendah apakah bukan katagori bodoh? Bukan, dia anak pintar cuma belum menemukan tempatnya yang sebenarnya. Untuk menemukan maqomnya, maka peran guru BP sangat stretegis. Selama ini lembaga pendidikan memiliki guru BP hanya sebagai pelengkap saja, padahal untuk menemukan tempat bagi anakanak yang katanya bodoh itu, guru BP yang berdosa jika tidak bisa membimbingnya ke jalannya yang benar. Itu sebabnya, seorang guru BP agar dalam memberikan bimbingan harus bekerjasama dengan guru-guru yang ada. Jangan kerja sendiri, manfaatkan guru sain tempat berkonsultasi kalau memang anak ini tempatnya di sain, gunakan guru IPS kalau memang anak tersebut memang tempatnya di situ.###

Edisi iV - PEbruari 2013

57


BINTANG

Tata Sang Juara Dunia

Lahir Bermasalah, Besar Suka Hadapi Masalah 1.

s

Tata sedang berpose di Gedng CMS India

alah, dan ketika sudah besar suka menghadapi masalah. Akibatnya, ujian berat mulai dari tingkat kabupaten, propinsi, nasional telah mengantarkan Renata Safa Suwandari Yusuf (12) meraih juara II Tingkat Dunia bidang matematika dan sain yang diselenggarakan IMSO (International Matematic and Sains Olympiac) tahun 2012 di India. Prestasi tertinggi siswi SD NU Terate ini telah mengharumkan nama bangsa dan negara. Para orang tua serta guru ikut bangga, begitu pula dengan Pemerintah Kabupaten Gresik yang secara khusus menyampaikan penghargaan untuk anak kelahiran Malang 2001 ini. Prestas itu diraih Tata, begitu dia biasa dipanggil, dengan susah payah dan kerja keras yang melelahkan. Mulai pembinaan di Kabupaen Gresik, Surabaya, Bandung, dan Jakarta pelbahgai bentuk tes teori dan praktik dilaluinya dengan mulus tanapa hamatan. Didasari semangat tinggi didukung kemampuan intelginsia yang bagus serta mental baja, Tata tidak pernah menyerah menghadapi setiap masalah sain. “Dukungan orang tua, guru dan teman-teman membuat saya lupa akan kelemahan fisik saya yang sering bermasalah,” ujar Renata Menurut ibunya, saat lahir Tata melalui operasi cesar, karena rahangnya terbelit rahim. Pada hari kedua kelahirannya, Tata mengalami pen-

58

darahan luar bisa, sehingga membuat pikiran orang tuanya berusaha agar tim medis bisa mengatasnya. “Namun setelah besar, Tata ternyata suka menghadapi masalah. Tata adalah angrerah Tuhan,” kata Yusuf sang ayah. Saat dikabari, dia lolos mengikuti pembinaan untuk mengikuti IMSO (International Matematic and Sains Olympiac) tahun 2012 di India, Tata langsung terbang ke Bandung untuk mengikuti pembinaan selama seminggu. “Ini cukup melelahkan, saya sempat sakit juga. Bayangkan, pelajaran yang diberikan sangat padat, istirahat hanya saat sholat, makan dan coffe break. Setelah pembinaan usai, PR menumpuk harus segera di kerjakan di kamar hotel,” kisahnya. Berbekal pembinaan yang intensif it, Tata terbang menuju New Delhi, India.Di Lucknow India tempat IMSO di selenggarakan, Tata dan rombongan tinggal di Asrama CMS City Montossory School. Pada acara tersebut, tim Indonesia mengikti deretan tes, mulai dari tes tulis dan teori serta eksperimen tentang promatografi dan berat jenis air. Menjelang acara penutupan, tim Indonesia terbang pulang ke Indonesia dan transit di Singapura. Di negara Lee Kwan Yu itu,diberitakan jika Indonesia mendapatkan 2 medali emas, sementara Tata meraih juara II. “Kami sekeluarga sangat gembira sekali, karena Tata berhasil mengharumkan nama Indonesia,” kata Yusuf ayah Tata.

Edisi Edisi iV iV -- PEbruari PEbruari 2013 2013

Banyak sekali kesan yang di dapatkan oleh Tata selama di India. Ia jalan – jalan ke Indian Guide, keliling ke mall, tetapi tak sempat membeli cindera mata, karena tidak sempat tuikar uang. Kesan lain yang tak terlupakan ialah saat makan malam. Dia dan kawan – kawan dari berbagai negara itu saling tukar suvenir, bahkan ada peserta dari negara lain terpaksa menukarkan uangnya dengan suvenir dari negra lainnya.’”Dari ajang internasional itu, teman saya bertambah banyak dari luar maupun dalam negri,” tuturnya. Bagi Tata menjalin hubungan dengan teman tidaklah sulit karena, Tata anak yang supel, tidak suka memilih-milih teman. Kemampuan Bahasa Inggrisnya menjadi modal untuk menjalin persahabatan. Semua temannya menyenangi Tata, karena pengetahun dan pengalamannya yang banyak menjadi bahan obrolan yang mengasyikkan. Tata bagi teman-temannya adalah ‘perpustakaan berjalan’’ tempat para sahibnya bertanya apa saja.Tata lebih suka bermain, tetapi permainannya bersifat brain games seperti monopoli, congklak, kartu ketimbang yang membutuhkan kekuatan fisik. Selain sekolah, gadis centil ini mengisi waktunya dengan les kumon dan belajar agama dari ustadz Gresik. “Waktu luang saya sangat sedikit kecuali weekend. Saya dibebaskan melakukan apa yang saya senangi.” kata Tata ,(Choiruddin)


BINTANG

Yusuf Mardiana-Anna Yuliastuti

Berdarah-darah Antarkan Anak ke ‘Surganya’ berseri dibeli untuk Tata begitu juga berbagai video ANNA YULIASTUTI (37) dan Yusuf Mardiana (37) pembelajari interaktif. Sampai sekarang, koleksi bukuberhasil menjadikan Renata Safa Suwandari Yusuf (13) nya mencapai 100 buah.”Tata tidak suka buku cerita putri pertamanya sebagai bintangnya anak – anak dan dongeng, ia lebih suka buku ensiklopedi dan seIndonesia. Di balik kelemahan fisik anaknya, Anna jenisnya”, kata Ibunda Tata. “Tata suka baca buku tenmaupunYusuf tak menyangka putri kesayagannya itu tang hewan, dinosaurus, pokoknya yang berhubungan bisa meraih prstasi gemilang di tingkat Internationdengan biologi” lanjut karyawan PT Smelting ini. al sebagai Juara II dalam ajang IMSO (International .Selain konsumsi buku untuk otak, Anna Yuliastuti Matematic and Sains Olympiac) 2012 di India . juga sangat menjaga makanan anaknya. Sejak kecil Wanita yang hobi membuat kue ini, saat hamil tak hingga sekarang Tata tak pernah makan makanan pernah merasa ada yang aneh dalam kandungannya, yang mengandung vietsin atau penyedap rasa, seperti bahkan ia tak pernah mengalami yang namanya “ngidam”. Semua makanan bergizi dilahapnya habis dan sang bayi pun tidak pernah protes meminta tambahan menu spesial orang hamil. Namun setelah 9 (sembilan) bulan hamil, hati dan pikiran pasangan suami istri itu berdebar – debar menunggu bayi pertamanya lahir. Di ruang persalinan itu, awalnya semua berjalan normal, namun sesaat kemudian ada masalah. Rahang sang bayi terbelit rahim hingga tak bisa keluar. Dokter akhirnya memutuskan untuk dioperasi. Operasi dilakukan dan bayi bisa lahir dengan selamat. Pasangan Anna Yuliastuti dan Yusuf Mardiana telah menjadi Ibu dan bapak. Tapi kegembiraan itu tak berlangsung lama. Pada pukul 24.00 bayi yang baru lahir itu mengalamai pendarahan yang sangat hebat, hingga ia harus dikarantina, dipisahkan dengan bayi lainnya. Bayi lucu itu dalam 1 minggu menghabiskan 8 kantong darah. Sejak saat itulah, pasangan muda ini harus menerima kenyataan, fisik motorik Tata, nama panggilan Renata Safa Suwandari Yusuf , menjadi lemah. Tubuhnya tak bisa diajak kompromi dengan pekerjaan fisik, sehingga Tata tidak begiru suka dengan segala Orang tua Tata Yusuf Mardiana-Anna Yuliastuti dan sang adik kegiatan fisik. chiki atau makanan anak – anak kecil lainnya. Sang Tapi Allah SWT memang adil, di balik kekurangan ibu lebih suka membuatkan makanan sendiri yang hambanya, pasti ada kelebihan yang melengkapinya. lebih higenis. Penyakit yang dideritanya; asma dan alergi tak memSaat membeli makanan di luarpun, orang tua sebuat orang tua patah semangat. Mereka bisa menebak lalu membaca komposisi makanan. Jika terdapat penapa saja yang diperlukan anaknya, termasuk kebiagawet, makanan tak jadi di beli. Orang tua Tata selalu saannya, sehingga Tata berkembang dengan dukunmemberi pengetahuan tentang makanan apa saja yang gan penuh orang tuanya boleh dimakan dan dilarang. “Untuk makanan kami Setiap hari, sang ibu mengajaknya untuk membaca, akan memberikan bukan yang enak tetapi yang terwalaupun Tata kecil tak mengerti isi bacaannya, tapi baik,” kata Yusuf. sang ibu tetap membacakan buku. Menjelang tidur tak Jika terpaksa membeli mi instan, bumbu serbuk lupa sang ibu mendongeng sebagai pengantar tidur. dibuang, hanya tinggal mi, kecap dan minyak. BumDengan kebiasaan membaca dan mendongeng, Tata bunya dibuatkan sendiri. “Kalau dibuatkan mi goreng, suka membaca. Berbeda dengan anak usia dini lainTata seakan dapat makanan yang spesial”, kata Ibu. nya, Tata dari awal tak pernah kesulitan mengucapOrang tua Tata berharap bisa menyekolahkan kan huruf “R” maupun “NG’. anaknya ke SMP Islam terbaik di Gresik, namun akan “Saat usia 2,5 tahun sudah mahir mengendalikan dipertimbangkan juga untuk bisa melanjutkan ke mouse computer. Pada usia 3,8 tahun Tata sudah maSMPN 1. Di rumah, Tata akan medapatkan tambahhir membaca, sekaligus paham maksud tulisan yang an pendidikan agama islam melalui guru privat.”Ada ia baca,” kata sang ibu. “Tata sangat cepat menyerap yang berharap Tata jangan sampai Tata keluar dari ilmu” tambah sang bapak Gresik, karena Tata adalah asset terbaik Gresik,” kata . Pasangan harmonis ini, sering mengajak Tata jalan seorang guru. (Choirudin) – jalan ke toko buku. Di sanalah surga bagi Tata. Buku Edisi iV - PEbruari 2013

59


OPINI

“WOW, Hati-Hati dengan INI ” Pernah mendengar ini? “Trus gue harus bilang wow ....!” Atau ini? “Trus gue harus koprol sambil bilang wow....!!!” Dan ini..? “ciyus..miapah?’’ Anda pasti sudah sering mendengar kata-kata tersebut, atau mungkin orang terdekat anda yang mengucapkannya dengan nada yang sok imut, dan cuek. Atau jangan-jangan anda sendiri yang suka mengucapkan kata tersebut?. Boleh saja kita meniru apa yang menjadi trend, namun alangkah lebih baiknya jika saat kita meniru kata tersebut kita mengerti apa maknanya. Kata ‘WOW’ dalam bahasa Indonesia menunjukkan ekspresi takjub, luar biasa. Namun saat kata tersebut diberikan awalan “trus gue harus bilang WOW gitu?” makna kata dalam kalimat tersebut sudah berubah maknanya menjadi ekspresi, cuek,tidak peduli, atau acuh.bayangkan saja saat kita sedang serius cerita, dan diakhir cerita lawan bicara kita berkomentar “trus gue harus bilang wow gitu dari cerita kamu?”. Secara sadar jika cerita anda tersebut serius, kami yakin pasti anda akan merasa tidak dihargai, dan jengkel. Bahkan jika kata-kata tersebut sering dilontarkan kepada lawan bicara kita yang masih dibawah umur, atau anak-anak kita yang masih SD yang masih dalam tahap sosial emosi, suka menceritakan pengalaman pribadinya, akan berdampak fatal yakni mematikan kreatifitas bercerita dan akan takut untuk menceritakan hal yang dialaminya dan yang lebih fatal lagi adalah matinya daya imajinasi

60

Oleh : Linda Wulandari

karena takut akan semua ceritanya akan ditanggapi seperti itu oleh lawan bicaranya. Lebih fatalnya lagi anak tersebut akan menjadi pemalu dan tidak pernah percaya diri atas apa yang akan ia bicarakan. selain fenomena kalimat “trus gue harus bilang WOW?” ada satu kalimat lagi “ciyusss,,,miapah..?kalimat tersebut merupakan kalimat alay yang sampai sekarang belum jelas asal usulnya dan bahkan dokter jiwapun berpendapat seperti ini “dr Suzy yang bidang spesialisasinya adalah psikiatri anak dan remaja, seseorang yang bangga dengan hal itu adalah seseorang yang tengah mengalami krisis identitas karena dia tidak bisa menentukan pilihan, jadi hanya sekedar mengikuti mainstream supaya diakui teman-teman. Memang berlebihan untuk dikatakan sebagai gangguan jiwa, namun krisis identitas bisa memicu kerentanan untuk mengalami gangguan jiwa. Terlebih, para remaja yang mengalami krisis identitas umumnya memiliki masalah dengan latar belakang emosional, misalnya mudah cemas dan tidak percaya diri. katanya seperti ditulis detik, Rabu (24/10)” Memang benar kebanyakan yang mengucapkan kata tersebut adalah para remaja. Dan secara psikologis masa remaja adalah pencarian identitas, dimana remaja mencari tau siapa dia sebenarnya. Sehingga para remaja mencari sosok yang meonjol dalam kehidupannya, mungkin yang paling banyak mendominasi hidupnya adalah media sosial dan media masa, sehingga anak yang diasuh oleh orang tuanya secara permisif (membiarkan anak mengikuti apapun tanpa kontrol) akan mengalami krisis identitas yang parah, suka ikut-ikutan trend, sehingga akan

Edisi iV - PEbruari 2013

rentan mengalami ganguan jiwa, karena tidak ada yang mengontrolnya dan tidak memiliki sosok untuk melepaskan kecemasannya selama tahap krisis identitas. Dari sudut pandang orang awam mungkin berlebihan jika followers atau pengikut kalimat-kalimat tersebut disebut memiliki kecenderungan sakit jiwa, namun bisa juga mungkin, jika kata-kata tersebut tidak sekedar guyonan. Melainkan dijadikan komentar atau tanggapan sehari-hari. Dari sini Sebaiknya bahasa tersebut tidak terus-terusan dipakai, selain rentan terhadap gangguan jiwa, juga merusak etika berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai EYD bahasa Indonesia yang berlaku, bayangkan saja kata terus demi apa, bisa di plesetkan menjadi ciyuuss miapah, menjadi bahasa yang sering kita jumpai. Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar, kondisi plesetan yang tepat sehingga tidak menimbulkan dampak-dampak yang fatal, seperti pernyataan diatas, Penguna bahasa tersebut rentan terserang gangguan jiwa, alangkah baiknya kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan bisa juga suatu saat bahasa Indonesia bisa menjadi seperti Bahasa Inggris yang sekarang menjadi Bahasa Dunia. Mari kita jaga Bahasa Indonesa.  ( Penulis adalah Mahasiswi UNESA FIP/PPB/ S1 Psikologi) Refrensi : Old, papalia.2009. perkembangan manusia. Salemba :Jakarta : kutipan kata dokter jiwa di detik, Rabu (24/10/2012)


SAHABAT MA’ARIF

Henny Fauziyh

Belajar Ringankan Beban Ortu LAHIR dari keluarga ekonomi lemah, Henny Fauziyah (18) siswi Kelas XII AK2 SMK Hidayaul Ummah, Balongpanggang ini justru sudah kaya prestasi. Berkat prestasinya, beasiswa mengalir ke kantong pundi-pundinya, sehingga sebagian kebutuhan hidupnya, termasuk biaya sekolah sudah tidak terlalu menggantungkan orang tua. Ayahnya bernama Samian seorang pekerja keras begitu pula Supiah sang ibu. Uang hasil jerih payahnya hanya cukup mengepulkan dapur dan

kebutuhan pokok lainnya. Kondisi ini, membakar semangat Henny untuk mengurangi beban kedua orang tuanya dengan belajar lebih semangat. Hasilnya, setiap kenaikan kelas, gadis ayu ini selalau menduduki peringkat ke dua, sehingga dia diberi beasiswa dari sekolah. Aktifitasnya terus menumpuk, beberapa kegiatan di tingkat sekolah, kecamatan maupun tingkat kabupaten diikuti. Pada saat olimpiade pajak se-Jatim yang diselenggarakan di Surabaya, SMK Hidayul Ummah menjadikan Henny sebagai wakil sekolah. “Harapan saya setelah lulus segera mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang akuntnsi. Kuliah wajib, karena ingin berubah dari kondisi sekarang,” ujar gadis kelahiran 1995 ini.(Andrek)

Rofiatul Zuhria

Belajar Hoki dari Youtube HOKI merupakan olah raga yang kurang popular di kalangan masyarakat. Tapi tidak bagi Rofiatul Zuhria (14.) Olah raga hoki mulai digelutinya sejak tim Unesa terjun ke sekolahnya untuk memperkenalkan ini kepada siswa.”Dari tanya jawab dengan tim Unesa, Surabaya, akhirnya saya tertarik untuk menseriusi olah raga ini,” kata Zuhria. Bakat terpendamnya mulai moncer saat mengikuti kejuaan hoki se-Jatim di Malang. Saat itu timnya meraih Juara III. Setelah aktif menekuninya, akhirnya dia diangkat menjadi kapten. Sebagai kapten tim hoki SMP NU 2 Gresik, dia telah mengantarkan timnya meraih juara II kategori Mix seKabupaten Gresik mengalahkan lawan-lawannya yang sudah duduk di SMA. “Bermain hoki itu gampang-gampang sulit dan perlu kekompakan tim. Supaya cepat bisa, minimal berlatih 2 minggu sekali,” kata Zuhriah. Dia belajar hoki tak hanya di lapangan. Hoki juga dipelajari melalui video. Tanyangan video online di situs kenamaan youtube menjadi pilihan Zuhria. Dia sering menonton video hoki melalui youtube untuk melihat berbagai teknik dan strategi bermain dalam tim. “Dari Youtube saya banyak belajar bagaimana cara meningkatkan ketrampilan skill bermain hoki,” kata gadis yang menggemari hadrah ini. Selain itu ia juga mendapatkan inspirasi dari atlit

favoritnya. Yahya Mansur atlit Hoki Gresik serta Agus Abrianto dari Unesa adalah atlit hoki faforitnya. Pelatihnya, Sari dengan sabar dan telaten melatih Zuhria dan kawan – kawan. Zuhria tak pernah putus asa dalam berlatih, karena dia ingin menjadi atlit nasional selanjutnya bisa ikut pada pertandingan internasional. (choi)

Edisi iV - PEbruari 2013

61


LP Ma’arif Selenggarakan Lomba Menulis Cerita Anak TRADISI bercerita untuk anak-anak sudah menghilang. Guru dan peserta didik, tidak memiliki waktu untuk mendengarkan cerita, karena waktu pembelajaran yang sempit tidak cukup dipakai untuk mendengarkan cerita. Tidak hanya itu, menurut Ketua PC LP Ma’arif Gresik H Ismail Syarif, buku cerita yang tersedia juga terbatas jumlahnya.”Apalagi buku cerita yang disusun oleh guru Ma’arif yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat berhaluan ahlussunnah wal jama’ah juga belum banyak beredar,” kata Ismail. Padahal kata Ismail, cerita-cerita yang disampaikan seorang guru dapat membentuk karakter yang bagus, apalagi jika orang tuanya selalu membacakan cerita-cerita sebelum tidur.”Melalui cerita ini, banyak pendidikan anakanak yang sukses,” jelasnya. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya menggelar lomba penulisan buku cerita dengan tema tentang ke NU-an. Selama beberapa bulan dibuka pendaftaan sampai hari terakhir jumlah naskah yang diterima panitia sebanyak

sebelas buah buku. “Sepintas saya baca, naskah cerita dari guru pengajar di lingkungan LP Ma’arif Gresik ini banyak yang bagus, sehingga kami berniat untuk mencetaknya untuk dibagikan ke seluruh sekolah-sekolah di lingkungan Ma’arif,” ungkapnya. Di antara judul naskah cerita yang masuk itu, antara lain; Kasta karya Ummi ilyatun,S.Si, Hikmah Orang Penyabar ditulis H Rofiul Amin, S.Pd dan Perjuangan Ibu dan Anak Terpatri Jiwa Ke NU-an kaya Dra. Rokhmatul Ummah, M.Pd.I. Ada juga cerita Semangat Guru Baruku yang ditulis oleh Rofaatul Hidayah S.Pd, cerita tentang Goresan Indah Milik Zahra karya HM Agus Su’udi Faiz, cerita tentang Kampung Ijo yan Abu-Abu karya Santoso, S.Pd serta buku cerita Islami yang ditulis oleh Rachmat Yulianto, S.Ag. “Dari karya tulis cerita yang terbaik itu akan dinilai dewan juri yang memiliki kwalitas bagus, sehingga nanti akan menghasilkan buku cerita yang bagus pula, kata Ismail Syarif. (FQ)

PC LP MA ‘ARIF NU GRESIK MENGUCAPKAN SELAMAT DAN SUKSES KEPADA ANAK KAMI

Renata Safa Suwandari Yusuf (12) sisWa sdNu1 TEraTE GrEsiK

aTas KEsuKsEsaNNYa MEraiH Juara ii Tingkat dunia bidang Matematika dan sain yang diselenggarakan iMsO (international Matematic and sains Olympiac) tahun 2012 di india. SEMOGA PRESTASI TERBAIK INI DAPAT MEMACU SEMUA SISWA DAN GURU UNTUK MERAIH SUKSES LEBIH BAIK LAGI .AMIN

62

KETUA

SEKRETARIS

ISMAIL SYARIF

AHMAD DJAZULI,S.Pd. MM

Edisi iV - PEbruari 2013


LP KANJENG SEPUH SIDAYU TERUS MEMBURU PRESTASI Lembaga pendidikan Kanjeng Sepuh tak pernah lelah berburu prestasi. Pelbagai kejuaraan tim bola voly dan bola basket siswasiswi Kanjeng Sepuh selalu tampil sebagai juara tingkat lokal maupun tingkat Jatim. Begitu pula dengan seni bela diri Pagar Nusa, peserta didik Kanjeng Sepuh tak kalah hebatnya, karena berhasil menyabet di banyak kejuaraan. Selama tahun 2012 tim bola voly SMA Kanjeng Sepuh merebut 4 juara pertama se-Jatim. Keempat turnamen yang dimenangkan itu, kejuaraan Unesa Cup tahun 2012, Competison Gol antar club se Jatim September 2012, Stesia Cup dan Piala Diaspora se-Jatim. Berkat penampilannya yang bagus, beberapa pemainnya direkrut untuk bergabung dengan tim propinsi, yaitu Fachri dan Riky dan Anas. Mereka itu diterjunkan dalam kejuaraan Pospenas dan Ponas di Yogyakarta. 2006 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012

Rebana / Samroh Puteri Pagar Nusa Kls-F Remaja Puteri Pagar Nusa Kls-A Remaja Putera Pagar Nusa Kls-F Remaja Puteri Festival Sholawat Banjari Puisi Matematika Pagar Nusa Kelas Beban Putera Banjari Pagar Nusa Kelas-G Putera Pagar Nusa Kelas-F Puteri Pagar Nusa Kelas-C Putera Pagar Nusa Kelas-C Puteri Pagar Nusa Kelas-C Puteri Pagar Nusa Kelas-H Putera

Juara 2 Juara 1 Juara 3 Juara 2 Juara 2 Juara 1 Juara 1 Juara 1 Juara 2 Juara 2 Juara 2 Juara 3 Juara 2 Juara 2

Dinas P dan K Kab. Gresik Pagar Nusa Kab. Gresik LP. Ma’arif Jawa Timur LP. Ma’arif Jawa Timur Kabupaten Gresik Jawa Timur Kabupaten Gresik Jawa Timur Kab. Gresik Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Kab. Gresik Kab. Gresik

Juara 2 Juara 1 Juara 3 Juara 2 Juara 2 Juara 1 Juara 1 Juara 1 Juara 2 Juara 2 Juara 2 Juara 3 Juara 2 Juara 2

Dinas P dan K Kab. Gresik Pagar Nusa Kab. Gresik LP. Ma’arif Jawa Timur LP. Ma’arif Jawa Timur Kabupaten Gresik Jawa Timur Kabupaten Gresik Jawa Timur Kab. Gresik Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Kab. Gresik Kab. Gresik

TAHUN 2012 2006 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012

Rebana / Samroh Puteri Pagar Nusa Kls-F Remaja Puteri Pagar Nusa Kls-A Remaja Putera Pagar Nusa Kls-F Remaja Puteri Festival Sholawat Banjari Puisi Matematika Pagar Nusa Kelas Beban Putera Banjari Pagar Nusa Kelas-G Putera Pagar Nusa Kelas-F Puteri Pagar Nusa Kelas-C Putera Pagar Nusa Kelas-C Puteri Pagar Nusa Kelas-C Puteri Pagar Nusa Kelas-H Putera

Begitu pula dengan tim bola basket putri. Pada tahun 2012, tim basket yang dibina sejak 2 tahun terakhir ini sudah menunjukkan prestasinya setelah merebut jura 1 Paila Semen Gresik se Kabupaten Gresik 2012. Bahkan tiga pemainnya, Betty, Kuni dan Fifit, ditarik untuk bergabung dalam tim untuk mengikuti kejuaraan di Jatim. Prestasi juga diraih tim olimpiade mapun MITOS yang diselenggarakan PC LP Ma’arif Gresik.”Prestasi ini menunjukkan bahwa, lembaga pendidikan Kanjeng Sempuh selalu berusaha keras menjalankan amanat orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di perguruan ini,” kata Drs. H Ali Afandi Pengurus Perkumpulan Kanjeng Sepuh. Meski berprestasi, pengelola pendidikan juga terus melakukan langkah-langkah inovatif agar lembaga pendidikan lebih maju. Ali Afandi mencontohkan, saat ini sedang dikembangka program pembelajaran bilingual. Kepala Sekolah SMA Kanjeng Sepuh Sholihuddin,SPd,MMPd Pada tahun ajaran 2012/2013 menjalin kerja kemitraan dengan sekolah luar negeri yaitu Indonesian Singapure School (Singapura), Sekolah Menengah Kebangsaan Malaysia (SMK) Aminuddin Baki dan SMK Taman Tun Dr Ismail Kuala Lumpur (Malaysia). “Pada Bulan Januari 2013 kami juga menyelenggarakan kerjasama pembinaan pembelajaran bilingual dengan sekolah bersertifikat Cambridge yaitu SMA Darul Ulum 2 Jombang,” kata Sholihuddin. Kerja inovasi itu bertujuan agar lembaga pendidikan Kanjeng Sepuh bisa meningkatkan layanan pendidikannya.”Goal akhirnya adalah peserta didik lewat layanan pendidikan ini bisa menjadi siswa yang unggul imtaq dan ipteknya,” ujar Ali Afandi. (Tim KS) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Juara III Pelajar Teladan PA se Kecamatan Sidayu Juara III Pelajar Teladan PI se Kecamatan Sidayu Juara Harapan II Pelajar Prestasi se Kecamatan Sidayu Peringkat ke 4 Drumband terbaik kategori Brass se Jawa Timur Juara III Mayor tingkat SD/SMP/SMA se Jawa Timur Juara II Mayor SD/MI kategori Brass se Jawa Timur Juara II Color Guard SD/MI kategori Brass se Jawa Timur Juara III Gitapati SD/MI kategori Brass se Jawa Timur Juara III Costum Terbaik SD/MI kategori Brass se Jawa Timur

Tahun 2013 10. Juara I OSN IPA Kelas V Tingkat Kecamatan Tingkat Kabupaten 11. Juara I Olimpiade MITOS IV IPA Kelas VI 12. Nominator I Olimpiade MITOS IV Telling Story 13. Nominator 3 Olimpiade MITOS IV Telling Story 14. Harapan I Olimpiade MITOS IV Telling Story 15. Nominator I Olimpiade MITOS IV IPA Kelas VI 16. Nominator 3 Olimpiade MITOS IV MTK Kelas V 17. Harapan 2 Olimpiade MITOS IV MTK Kelas V 18. Harapan 1 Olimpiade MITOS IV MTK Kelas V 19. 20.

Edisi iV - PEbruari 2013

63


64

Edisi IV - Pebruari 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.