ANALISIS WOMEN EMPOWERMENT DALAM TOKOH MIRANDA PRIESTLY PADA FILM THE DEVIL WEARS PRADA-GAVRIELLAKAY

Page 1


MAKALAH

ANALISIS WOMEN EMPOWERMENT DALAMTOKOHMIRANDA

PRIESTLYPADAFILM THE DEVIL WEARS PRADA

MakalahiniDibuatsebagaiSyaratMengikuti

UjianSekolah:UjianPraktikdanUjianTertulis

TahunAjaran2023-2024

GAVRIELLAKAYLAGUILIO

KELASXIISOS1/11

SEKOLAHMENENGAHATASSANTAURSULA

JAKARTA

2023

ANALISIS WOMEN EMPOWERMENT DALAMTOKOHMIRANDA

PRIESTLYPADAFILM THE DEVIL WEARS PRADA

I. PENDAHULUAN

Gender adalah hasil konotasi masyarakat untuk menentukan peran sosial berdasarkan jenis kelamin yang dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Jeniskelaminmengacuterhadapperbedaankondisi biologis antara perempuan dan laki-laki berbeda dengan gender yang merujuk kepada aspek-aspek feminin serta maskulin. Di era digitalisasi, mayoritas masyarakat dari berbagai penjuru dunia berpendapat bahwa gender terdiriatasduayaitu,laki-lakidanperempuan.UUD1945pasal27 ayat 1 berbunyi ”Segala warga negara bersamaan kedudukannyadidalam hukum dan pemerintahan danwajibmenjunjunghukumdanpemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.” Beralaskan kutipan, negara Indonesia menyatakan bahwakesetaraanadadiantaramasyarakattanpamemandang gender (Lathiifah, 2022). Namun sangat disayangkan, ketidaksetaraan gender masih terjadi dalam aspek sosial, politik, pendidikan, dan sebagainya. Gambar1(World Economic Forum)

Ketidaksetaraan gender adalah ketidakseimbangan kesempatan dan perilakuyangdialamiolehindividudikarenakangendermereka.Perlu disadari bahwa ketidaksetaraan gender dialami oleh pria dan wanita, namun wanita lebih sering mengalami ketidakadilan tersebut. Hal ini merupakan isu krusial yang terjadi di dunia,termasukIndonesia.Menurut laporan World Economic Forum tahun2023menunjukanbahwaIndonesia menempati posisi 87 dari 146 negara di dunia dalam kesetaraan gender (World Economic Forum, 2023). Indeks kesetaraan gender dalam Indonesia adalah 0,697 dengan 4 indikator yaitu pencapaian pendidikan, kesehatan dan kelangsungan hidup,partisipasidanpeluangekonomi,serta pemberdayaan politik. Patriarki yang telah lama melekat dalam aspek sosial budaya Indonesia menjadi alasan ketidaksetaraan gender di Indonesia (Sabiila & Sa’id, 2021). Budaya tersebut memunculkan diskriminasi terhadap wanita sehingga menyebabkan hambatan keadilan/kesetaraan berdiri tegak di masyarakat. Adapun faktor lain yang menyebabkan ketidaksetaraan gender adalah norma sosial yang berlaku dankurangnyaaksespendidikan.

Permasalahan ketidaksetaraan gender terjadi di berbagai tempat, khususnya dalam lingkungan kerja. Perempuan harus mengalami keterbatasan kesempatan serta perlakuan yang kurang adil dalam dunia kerja. Ketidaksetaraan gender dalam dunia kerja dapat dibuktikan melalui adanya gender pay gap, yaitu perbedaan upah antara pekerjalaki-lakidan pekerja perempuan walaupun memiliki kemampuan yang sama. Tidak hanya itu, adanya fenomena glass ceiling yaitu, pekerja perempuan mengalami kesulitan untuk menduduki posisi jabatan tinggi. Berdasarkan survei Angkatan Kerja Nasional tahun 2021, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia berada di tingkat 53,7% lebih rendah daripada laki-laki dengan persentase 81,5% (Santika F., 2023). Dengan adanya ketidaksetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan khususnya lingkungan kerja, maka diperlukanlah gerakan/usaha melawan

hal tersebut. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melawannya adalahaksi women empowerment.

Dalam mewujudkan women empowerment, dibutuhkan representasi kuat dari karakter film, seperti Miranda Priestly. Hal tersebut dikarenakan film melalui tokohnya memiliki peran signifikan untuk membentuk persepsi masyarakat. Tokoh Miranda Priestly yang sudah menjadi ikon karena kekuatan dan kehebatannya menginspirasi peneliti sebagai penonton film The Devil Wears Prada untuk berani menjadi pemimpin sejak sekolah dasar Ikatan khusus peneliti dengan karakter Miranda Priestly dan film The Devil Wears Prada menyebabkan peneliti tertarik untuk membahas topik dengan analisis yanglebihmendalamserta bermakna. Selain itu, makna dalam film The Devil Wears Prada yang mendalam dan penting bagi pemberdayaan perempuan layaklah dianalisis secara mendalam. Diharapkan melalui penulisan makalah ini, banyak perempuan-perempuan diluar sana yang terinspirasi dari tokoh Miranda Priestly untuk mewujudkan women empowerment dalamlingkungankerja, keluarga,masyarakat,danlain-lain.

Miranda Priestly adalah tokoh fiktif dari novel The Devil Wears

Prada karangan Lauren Weisberger yang diperankan oleh Meryl Streep dalam film adaptasi novel. Miranda Priestly adalah editor-in-chief (pemimpin redaksi) majalah fashion Runway yang memiliki pengaruh yang besar dalam industri fashion Sosoknyadigambarkansebagai”devil” (setan) karena sikapnya yang dingin dan kejam dalam kepemimpinannya. Meskipun begitu, tokoh Miranda adalah karakter kuat yang merepresentasikan perempuan hebat dan berkuasa dalam dunia kerja. Karakter Miranda Priestly mampu mematahkan stigma stereotip bahwa perempuan tidak memiliki kuasa dan tidak pandai dalam memimpin. Leadership ability dan representasi Miranda dalam lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap women empowerment dengan mendorong sekaligus menginspirasi perempuan-perempuan diluar sana untuk bisa

melakukan hal yang sama. Melalui karakter Miranda, perempuan dapat belajar bahwa tidak apa-apa bila menginginkan kekuasaan dan menggunakannya kekuatan untuk memajukan karir diri sendiri serta perempuanlain

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi film ”The Devil Wears Prada” secara langsung.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dikarenakan penelitian bersifat deskriptif yang berasal dari analisis tokoh MirandaPriestlydalam film “The Devil Wears Prada”. Sumber data dalam penelitian menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan berliterasi dari buku, jurnal, dan situs-situs internet yang berkaitan dengan ketidaksetaraan genderdan women empowerment.

II.PEMBAHASAN

A. SINOPSISFILMTHEDEVILWEARSPRADA

Film The Devil Wears Prada berceritatentangAndreaSachsatauyang kerap disapa Andy, seorang fresh graduate, yang baru saja lulus dari

Universitas Northwestern Andrea mendapatkan mendapatkan tawaran pekerjaan di New York sebagai asisten pribadi Miranda Priestly, pemimpin redaksi majalah fashion terkenal bernama Runway. Andy tidak memiliki ketertarikan pada dunia fashion, ia hanya menerimapekerjaanasistensebagai batu loncatan untuk menjadi jurnalis. Sudah menjadi rahasia umum bahwa reputasi Miranda dalam dunia fashion dikenal sebagai sosok yang perfeksionis dan kejam sehingga disebut sebagai devil Di haripertamaAndy bekerja, Miranda sudah memperlakukan Andy dengan sikap dinginnya yang membuatsuasanakerjategangdantidaknyaman.

Andy berusaha beradaptasi di lingkungan barunya walau penuh tantangan dari Miranda. Berkat kecerdasan dan etos kerjanya, Andy berhasil menarik perhatian Miranda. TuntutandantekanandariMirandamenyebabkan Andy merubah cara berpakaian dan sikapnya. Setelah menghabiskan waktu

yang cukup lama dalam industri fashion, Andy sudah mulai mahir dalam melakukan pekerjaannya bahkan menggantikan posisiEmilyyangmerupakan asisten utama Miranda. Meskipun Andy sudah beradaptasi dengan sangat baik, Andy harus bisa membuat pilihan terkait melanjutkan karirnya atau mengejarmimpinyadalambidangjurnalisme.

B.

WOMEN EMPOWERMENT/PEMBERDAYAANPEREMPUAN

1. KonsepPemberdayaan

Secara etimologis, konsep empowerment/pemberdayaan berasal dari kata ”daya/power ” yang memiliki arti kekuatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pemberdayaan adalah proses, cara, perbuatan memberdayakan. Pemberdayaan sendiri maknanya adalah proses yaitu memperoleh kekuatan atau kemampuan,danpemberiandayaberasaldari pihak yang sudah memiliki kekuatan tertentu kepada pihak yang kurang/belum berdaya (Sulistiyani, 2004). Menurut pandangan lain, Pemberdayaan adalah suatu proses masyarakat supaya menjadi berdaya, mendorong individu sehingga memiliki keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya sendiri. Masyarakat tersebut termasuk kelompok yang rentan dan lemah yaitu kelompok masyarakat ekonomi lemah, masyarakat buruh, dan juga termasuk kelompokperempuan.Olehkarena itu, pemberdayaan harus ditunjukan kepada lapisan masyarakat yang masihtertinggal(Prijonoetal.,1996).

Perempuan adalah gender yang masih mengalami ketidakadilan dalam kehidupan masyarakat. Kelompok perempuan rentan memperoleh diskriminasi dan marginalisasi ekonomi dikarenakan konstruksi sosial masyarakatterhadapjeniskelaminsemata(Nurhaeni,2022).

2. Konseppemberdayaanbagiperempuan

Pemberdayaan Perempuan adalah suatu rangkaian pembentukan kapasitas (capacity building) terhadap partisipasi yang lebih luas sehingga terciptanya kebebasan, pengawasan, dan pengambilan keputusan serta tindakan transformasi yang mengarah pada persamaan derajat yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki (Azizah, 2022). Nursahbani Katjasungkana mengemukakan bahwa pemberdayaan bagi perempuan terdapat empat indikator penting(Nugroho,2008).

a. Akses, perempuan dan laki-laki memiliki akses sumber daya, pendidikan,danlain-lainyangsetara.

b. Partisipasi, keikutsertaan perempuan dan laki-laki dalam menggunakansumberdayatersebut.

c. Kontrol, perempuan dan laki-laki memiliki kontrol yang setara ataspemanfaatansumberdaya.

d. Manfaat, hasil sumber daya tersebut dimanfaatkan oleh Perempuandanlaki-lakisecarabersama-samadansetara.

Tujuandaripemberdayaanperempuanadalah

a. Memperluas kesempatan perempuanuntukterlibatdalamprogram pembangunan secara aktif mulai dari pembangunan, perencanaan, pelaksanaan,danpengawasan.

b. Memperkuat peran dan posisi perempuan dalam mengambil keputusandemimewujudkankesetaraangender.

c. Meningkatkan kemampuan perempuan dalam memegang peran kepemimpinandanmengelolaindustriskalayangbesar.

d. Memperjuangkan usaha pemberdayaan perempuan dalam setiap aspekkehidupanmasyarakat.

3.Pemberdayaanperempuanpenting

Women Empowerment penting untuk dijalankan dalam setiap aspek kehidupanmanusia.Halinibermanfaatkarena,apabila

perempuan dapat menjalani kehidupan yang aman dan produktif maka mereka dapat mencapai potensi tertinggi dalam dunia kerja. Perempuan juga dapat mendorong berbagai aspek penting negara dan menyumbang manfaat bagi khalayakluaspadadasarnya.Tidak hanya itu, pemberdayaan perempuan penting untuk berbagaialasan yaitu:

a. PerkembanganEkonomi

Perempuan adalah bagian penting dalam Pembangunan ekonomi dan tenaga kerja. Dengan adanya pemberdayaan perempuan secara ekonomi melalui pendidikan, pelatihan, dan kesempatan yang setara maka perempuan dapat berkontribusi aktifpadapertumbuhanekonomi.

b. KesetaraanGender

Pemberdayaan perempuan adalah aspek mendasar untuk mencapai kesetaraan gender. Secara historis, perempuanselalu berada di bawah laki-laki sehingga mereka tidak memperoleh kesempatan yang sama. Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk mengatasi ketidakadilan dengan memercayai bahwa perempuan mendapatkan akses,kesempatan,danperilakuyang adilsepertihalnyalaki-laki.

c. HakAsasiManusia

Pemberdayaan perempuan penting karena menciptakan hak asasi manusia. Setiap individu memiliki hak yang sama untuk menentukan pilihan hidupnya sendiri. Pemberdayaan perempuan membela perlindungan hak-hak tersebut, termasuk hakkesehatan,pekerjaandanpartisipasipolitik.

d. PartisipasiPolitikdanSosial

Pemberdayaan perempuan memperluas partisipasi Perempuan dalam dunia politik maupun sosial. Perempuan akan terlibat aktif dalam tata kepemimpinan dan pengelolaan untuk menciptakan kebijakanyanglebihinklusifdanefektifsehingga banyakperempuanlainyangterwakili.

2. UpayaPemerintahdalamMewujudkan Women Empowerment

PemerintahmelakukanberbagaiUpayauntukmewujudkan women empowerment dalamkehidupansehari-hari(Hubeis,2010).

a. Menargetkan keterwakilan perempuan dalam pemilu legislatif sebesar30%.

b. Meningkatkan jumlah keikutsertaan perempuan dalam bidang ekonomidanketenagakerjaan.

c. Memaksimalkan kualitas layanan kesehatan terhadap Ibu dan anak.

d. Menerapkanminimalwajibbelajar12tahun.

Pada tahun 1978, Pemerintah Indonesia sudah berusaha untuk menangani ketidaksetaraan terhadap perempuan dengan membentuk

Menteri Muda Urusan Peningkatan Peranan Wanita (Menmud UPW) (Harruma, 2022). Beberapa kali kementrian tersebut mengalami perubahan nama sampai akhirnya diubah menjadi Kementerian

PemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnak(Kemen-PPA).

IV. ANALISISFILM THE DEVIL WEARS PRADA

A. Adegan Women Empowerment dalamFilm

AwalFilm(Padamenitke04:40)

Saat Emily, asisten utama Miranda, mengangkat telpon dari Miranda tanda bahwa ia sudah dekat menuju kantor, semua karyawan terlihat panik dan terburu-buru. Mereka bergegas untuk merapikan penampilan dan barang-barang yang berantakan. Seluruh karyawan tersebut berusaha untuk tampil sempurna di hadapan Miranda karena mereka patuh dan takut kepadanya. Dari awal film sudah ditunjukan bahwa posisi Miranda dalam industri fashion dan majalah runway sangatberkuasasertadominan.

Setiap shot dalam pembukaan film dengan sengaja menciptakan aura kekuasaan dari barang-barang mahal serta modis yang hanya bisa dibeli dengan uang banyak (Spiker & Ph, 2012). Hal tersebut menunjukan bahwa Miranda mengekspresikan kekuatan wanita dan membangkitkan kekuatan tersebut melalui tindakan verbal dannonverbal(Finerman&Frankel,2006).

DiskusiPemotretan(Padamenitke21:52)

Majalah Runway sedang melakukan pemotretan untuk edisi majalah terbarunya. Saat itu, Miranda bersama timnya diskusi mengenai pemilihan dua sabuk biru untuk pemotretan. Andy yang masih baru dalam dunia fashion tertawa karenaiamenganggapbahwa kedua sabuk itu sama saja. Miranda langsung menegur Andy melalui gaya bicaranya yang khas, ia menjelaskan bahwa keputusan dalam dunia fashion akan memengaruhi suatu tren dan pilihan konsumen luas. Pada adegan ini, Miranda menunjukan bahwa ia memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas akan fashion serta

menggambarkan pengaruh Miranda dalam membentuk dunia mode.

TransformasiAndreaSachs(Padamenitke34:32)

Andrea Sachs atau yang kerap disapa Andy, asisten baru Miranda, menangis karena mengalami tekanan kerja akibat Miranda yang memberikannya waktu sulit untuk beradaptasi serta kritikan tajamnya. Walaupun sifat pekerjaannya yang menantang, Andy tidak cepat menyerah, Ia melakukan perubahan gaya busana sekaligus perubahan etos kerjanya. Bimbingan dan Gaya mengajar Miranda yang keras, memberdayakan Andrea untuk berkembang secara profesional danmemilikimentalyangkuat.TekaddanetoskerjaAndy menunjukan bahwa dalam dunia kerja perempuan dapat melakukan pekerjaan yang penuh tuntutan dengan berjuang untuk mencapai tujuandanekspektasiyangdiharapkan.

PenampilanKoleksiBusanaTerbaru(Padamenitke44:11)

Bersama timnya, Miranda melihat karya terbaru desainer James Holt sebelum dirilis ke khalayak luas. Ketika James memamerkan karya-karya terbarunya, Miranda tidak puas dengan koleksi tersebut. Hanya melalui ekspresi wajahnya, Miranda menunjukan ketidaksukaannya terhadap busana yang ditampilkan. James Holt membutuhkan opini Miranda sebelum merilisnya karena pengaruh Miranda yang begitu besar, apabilaMirandatidakmenyukai busana-busana yang ditampilkan, maka designer langsung berusaha untukrevisidesainbajumereka.

Staff Meeting (Padamenitke57:25)

Miranda bersama tim-nya melakukan rapat untuk membahas konsep majalah edisi terbaru. Dalam rapat, anggota tim menyampaikan pendapat mereka masing-masing terkait ide konsep yang ingin direalisasikan. Miranda tidaksetujudengankonsepmereka yang dianggap membosankan dan kurang kreatif. Ia menetapkan standar tinggi untuk timnya dan memiliki perhatian tajam terhadap setiap detailnya. Walaupun sikapnya yang terkesan menuntut banyak hal, hal tersebut malah menunjukan bahwa Ia menginginkan hasil kerja timnya menjadi terbaik tanpa celah. Harapan Miranda berguna untuk menantang karyawannya untuk menunjukan etos kerja yang baik dan berkontribusi kepadaindustri fashion.Dalamadegantersebut menekankanposisi,pengaruh,dankekuatanMiranda.

AndreadipilihkeParis(Padamenitke1:07:25)

Paris fashion week adalah event penting bagi Miranda, setiap tahunnya, Ia akan memilih asisten untuk mendampinginya di sana. Emily, asisten pertama Miranda yang sudah memimpikan Paris tidak dipilih olehnya. Miranda melihat dan mengakui etos kerja Andrea yangbesarsehinggaIamemilihAndy Dalamadegantersebut,langkah yang diambil oleh Miranda memberdayakan Andy dengan mengakui kemampuannya. Hal ini sekaligus menunjukan bahwa Andy sebagai seorang perempuan memiliki tekad dan kerja keras yang kuat walau beradadalamtekananyangbesar.

AkhirFilm (Padamenitke1:41:33)

Andrea memutuskan untuk berhenti bekerja kepada Miranda tanpa pemberitahuan dan melanjutkan karirnya dalam bidang jurnalisme. Iamelamarpekerjaandiperusahaanpublikasidanditerima karena Miranda. Miranda memberikan pernyataan, ”Of all the assistants she has ever had, (Andrea) was by far her biggest disappointment. And if he (the newspaper editor) does not hire her, he is an idiot”. Pernyataan tersebut adalah bentuk dukungan dari pemimpin redaksi fashion yang sangat berpengaruh. Peran dan pengaruh Miranda sangat berkuasa sehingga kata-katanya membuat siapa pun mendapatkan pekerjaan di mana saja dengan mudah.

Walaupun Miranda dan Andy memiliki pandangan yang bertolak belakang mengenai kekuasaan, pada akhirnya mereka bisa saling menerimadanmendukungsatusamalain.

B. Pembelajaran Women Empowerment yangbisadiambil

1. MirandaPriestly

Miranda mewakili perempuan dan kekuasaan dalam masyarakat. Tidak masalah bagi seorang perempuan untuk memiliki kekuasaan dan menggunakan kekuasaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tokoh Miranda menjadi inspirasi dan teladan bagi perempuan diluar sana. Nilai-nilai dari

Miranda yangbisamenjadicontohbagipemberdayaanperempuan, yaitu:

a. Kesuksesan

Miranda Priestly telah mencapai kesuksesan yang signifikan dan karirnya cemerlang walau berada di dalam industri kompetitif serta didominasi oleh laki-laki. Miranda menjadi

panutan bagi perempuan untuk bisa meraihkepemimpinandan posisiyangtinggidalamsebuahindustri.

b. MematahkanStereotipFemininitas

Miranda memiliki sikap yang berbeda dengan femininitas, Ia adalah sosok yang tidak hangat melainkan pribadi yang mengutamakan efisiensi dan ambisinya dalam mencapai yang diharapkan. Hal tersebut mematahkan pemikiran bahwa seorang perempuan harus bisa menyesuaikan diri dengan berbagai stereotip yang ada untuk bisa mencapai level kesuksesan.

c. Leadership

Peran dan pengaruh Miranda sebagai pemimpin redaksi majalah ternama menyebabkan Ia memiliki otoritas yang tinggi. Penggambaran karakter Miranda Priestly dalam film

The Devil Wears Prada mematahkan norma dan stereotip gender tradisional bahwa wanitatidakbisaberadadalamposisi kekuasaandankepemimpinan.

2. AndreaSachs

Perkembangan Andrea dari awal hingga akhir film menandakan bahwa pribadinya yang kuat dan gigih dalam mencapai mimpi-mimpinya. Andrea menjadi inspirasi bagi perempuan diluar sana yang masih barudalammemulaikariernya. Nilai-nilaiyangbisadiambildarikarakterAndreaSachsadalah:

a. PerkembanganProfesional

Pada saat Andrea mulai bekerja sebagai asisten Miranda Priestly, Ia tidak memiliki pengalaman terkait fashion. Ketika Andrea menghadapi berbagai tantangan pekerjaan dantuntutan

dari Miranda, tekad dan kegigihannya untuk belajar membuktikan pemberdayaan danperkembangandalamdirinya.

Perjalan Andrea dari awal hingga akhirfilmmenjadigambaran bagi perempuan untuk bangkit dan maju dalam kariernya melaluikerjakeras.

b. Ambisius

Andrea memiliki tekad yang kuat dalam mencapai mimpinya sebagai seorang jurnalis. Ia memulai bekerja menjadi asisten

Mirandasebagaipengalamandanbatuloncatanuntukkariernya di bidang jurnalisme. Andrea menggarisbawahi pentingnya untukmengejarmimpiyangkitainginkan.

III.PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari analisis penelitian bahwa ketidaksetaraan gender dalam dunia kerja masih sering terjadi. Fenomena gender pay gap, yaitu perbedaan upah antara pekerja laki-laki dan perempuan serta fenomena glass ceiling, yaitu pekerjaperempuanmengalamikesulitanuntukmenduduki posisi jabatan tinggi, membuktikan bahwa perempuan masih mengalami ketidakadilan. Oleh karena itu dibutuhkannya women empowerment untuk mengatasi dan mencegah permasalahan tersebut. Peranan film dan karakter dapatmenginspirasi women empowerment agarterwujud.

Melalui analisis Film “The Devil Wears Prada” diatas, dapat disimpulkan bahwa adegan dan karakter dalam film menunjukan women empowerment/pemberdayaan perempuan khususnya dalam dunia kerja. Miranda Priestly sebagai pemimpin redaksi majalah runway memiliki kekuasaan tinggi dalam industri yang didominasi oleh laki-laki. Melalui karakter Miranda, perempuan dan wanita dapat terinspirasi bahwa seorang perempuan mampu mencapai posisi karier tertinggi dan mengembangkan potensi terbaiknya. Miranda Priestly mengajarkan perempuan bahwa

menginginkan kekuasaan dan tidak takut untuk berhasil adalah hal yang normaldanwajar

B. Saran

Pada era modern ini, ketidaksetaraan gender khususnya terhadap perempuan masih sering terjadi dalamkehidupansehari-harinya.Seharusnya permasalahan seperti itu dapat dicegah dan diatasi oleh pribadi masing-masingdenganpikiranyangterbukasehinggaterciptanyalingkungan yang aman dan nyaman bagi semuaorang.Dalammengatasiketidaksetaraan gender dibutuhkan pemberdayaan perempuan. Tokoh inspiratif seperti Miranda Priestly dari film The Devil Wears Prada menginspirasi perempuan-perempuan untuk menjadi sosok pemimpin dan melawan ketidaksetaraan gender. Diharapkan para pembaca dapat mengambil dan meneladanisikappositifMirandaPriestly.

DAFTARPUSTAKA

Ambar,T.S.(2004). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan.GavaMedia.

Azizah, R. E. (2022). Pemberdayaan Perempuan untuk Kesetaraan. Kementrian Keuangan Republik Indonesia. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pontianak/baca-artikel/15732/Pembe rdayaan-Perempuan-untuk-Kesetaraan.html#:~:text=Pemberdayaan%20perem puan%20adalah%20proses%20penyadaran,antara%20perempuan%20dan%20 laki%2Dlaki.

Finerman, W., & Frankel, D. (2006). The Devil Wears Prada [Motion picture]. TwentiethCenturyFoxFilmCorporation.

Forum,W E.(2019). Global Gender Gap Report 2020 WorldEconomicForum.

Harruma, I. (2022). Upaya Pemerintah Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan. Kompas. https://nasional.kompas.com/read/2022/04/13/00000091/upaya-pemerintah-m eningkatkan-pemberdayaan-perempuan

Hubeis, A. V. S. (2010). Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa . IPB Press.

Lathiifah, F N. (2022, September 12). Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki. Kementrian Keuangan Republik Indonesia https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pontianak/baca-artikel/15362/Keseta raan-Perempuan-dan-Laki-Laki.html

Nugroho, R. (2008). Gender dan Strategi Pengarusutamaannya di Indonesia PustakaPelajar

Nurhaeni, I. D. A. (2022). MODUL DAN BAHAN AJAR KONSEP GENDER DALAM BIDANG PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN.KementrianLingkunganHidupdanKehutanan.

Prijono, S. Onny, & Pranarka, A. M. W. (1996). Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi.

Sabiila, S., & Sa’id, M. (2021). Ketidaksetaraan Gender dalamLingkunganKerja. Buletin KPIN

SantikaF.,K.(2023,January31).TingkatPartisipasiAngkatanKerjaLaki-lakidan PerempuandiNegaraASEAN,BerapaCapaianIndonesia? Databoks

Spiker, J. A., & Ph, D. (2012). Gender and Power in the Devil Wears Prada. International Journal of Business, Humanities and Technology, 2(3).

World Economic Forum. (2023). Indeks Kesetaraan Gender Indonesia. https://dataindonesia.id/varia/detail/wef-kesetaraan-gender-indonesia-tak-beru bah-pada-2023

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.