Grammar Bahasa Inggris Adjectives
Plural Nouns
Plural Nouns [Kata Benda Jamak] Kata benda dapat menjadi jamak jika merupakan kata benda yang bisa dihitung (countable). Umumnya, kata benda dibuat menjadi jamak dengan menambahkan –s di belakang kata benda tersebut. Setelah itu, kata kerjanya pun harus berbentuk jamak. Contohnya seperti berikut. • Tunggal The chair* in the corner has to be repaired [Kursi di pojok itu harus diperbaiki] *Hanya satu kursi, yaitu yang dipojok. • Jamak The chairs* in this room have to be repaired [Kursi-kursi yang ada di ruangan ini harus diperbaiki] *Lebih dari satu kursi, kata kerjanya juga jamak, have.
Kata benda jamak juga bisa digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak kita ketahui jumlahnya. Contohnya seperti berikut. A famous pop star should have cars* at home [Bintang pop terkenal seharusnya punya mobil di rumahnya] *Kita tidak tahu berapa jumlah mobilnya.
Penambahan akhiran –s tidak berlaku untuk semua kata benda. Ada beberapa ketentuan yang harus diikuti. Bahkan, ada kalanya kata benda memiliki bentuk jamak yang sama sekali tidak serupa dengan bentuk tunggalnya. Perhatikan ketentuan-ketentuan berikut. a. Penambahan –es bila kata benda itu: • memiliki huruf terakhir –s: boss, bosses [bos]; bus, buses [bis] • memiliki huruf terakhir –z: quiz, quizzes [kuis]; buzz, buzzes [dengungan] • memiliki huruf terakhir –x: box, boxes [kotak]; mix, mixes [campuran]
• memiliki huruf terakhir –ch: bench, benches [bangku]; lunch, lunches [makan siang] • memiliki huruf terakhir –sh: bush, bushes [semak]; flash, flashes [kilatan] b. Jika huruf terakhir kata benda itu adalah –y, kita perlu menjadikan huruf y menjadi i, lalu menambahkan –es setelahnya, seperti baby, babies [bayi]; lady, ladies [perempuan]. Lain halnya jika huruf akhir –y tersebut didahului oleh huruf vokal. Contohnya: boy, boys [anak lelaki]; day, days [hari]; toy, toys [boneka]; serta key, keys [kunci]. c. Kata benda tertentu yang berasal dari bahasa asing, bentuk jamaknya sama seperti bahasa aslinya, antara lain: alumnus, alumni [alumni pria]; alumna, alumnae [alumni perempuan]; erratum, errata [kesalahan cetak]; stimulus, stimuli [stimulus]; phenomenon, phenomena [fenomena]; criterion, criteria [kriteria]; basis, bases [basis]; analysis, analyses [analisis]; index, indices [indeks]; matrix, matrices [matriks]; stratum, strata [strata]; penis, penes [zakar]; ovum, ova [telur]; emporium, emporia [toko serba ada].
d. Kata benda tertentu memiliki bentuk yang sama, baik jamak maupun tunggal. Misalnya: deer, deer [rusa]; goods, goods, [barang]; headquarters, headquarters [markas besar]; species, species [spesies]; swine, swine [babi]; sheep, sheep [biri-biri]. e. Kata benda tertentu memiliki bentuk jamak melalui perubahan huruf hidup di dalamnya atau penambahan –en, ini merupakan pengaruh Anglo-Saxon. Contohnya: foot, feet [gigi]; tooth, teeth[gigi]; woman, women [wanita]; man, men [pria]; child, children [anak-anak]; ox, oxen [banteng]; brother, brethren atau brothers [saudara lelaki]; cow, kine atau cows [sapi]. f. Kata benda yang memiliki huruf akhir –o, ada kalanya dijadikan bentuk jamak dengan cukup menambahkan –s. Tapi ada pula yang harus ditambahkan –es. Di lain pihak, ada pula yang bisa ditambah –s maupun –es. • Yang bisa ditambah –s saja: porfolio, portolios; embryo, embryos; radio, radios; photo, photos; piano, pianos; dynamo, dynamos.
• Yang bisa ditambah –es saja: potato, potatoes [kentang]; tomato, tomatoes [tomat]; buffalo, buffaloes [kerbau]; echo, echoes [gema]; volcano, volcanoes [gunung berapi]. • Yang bisa ditambah –s maupun –es: mosquito, mosquitoes/mosquitos [nyamuk]; calico, calicoes/calicos [belacu]; portico, porticoes/porticos [serambi bertiang]. g. Kata benda yang memiliki huruf akhir –f atau –fe dijadikan jamak dengan mengubah huruf akhir tersebut menjadi –ves. Contohnya: knife, knives [pisau]; shelf, shelves [rak]; thief, thieves [pencuri]; wolf, wolves [serigala]; leaf, leaves [daun]; half, halves [paruhan]. Namun, ada kalanya kita cukup menambahkan –s saja di belakang huruf akhir –f atau –fe. Misalnya: Chief, chiefs [ketua]; chef, chefs [kepala koki]; gulf, gulfs [teluk]; cliff, cliffs [jurang]; proof, proofs [bukti]; dwarf, dwarfs [kurcaci]; reef, reefs [karang]; scarf, scarfs [syal]; turf, turfs [tanah rumput]; safe, safes [peti besi]; strife, strifes [perselisihan]; hoof, hoofs [kuku hewan]; wharf, wharfs [dermaga]; grief, griefs [dukacita].
h. Kata benda tertentu yang memiliki akhiran –s atau bunyi desis memiliki bentuk tunggal maupun jamak yang sama, seperti: series, series [seri, rangkaian]; works, works [karya]; amends, amends [ganti rugi]; Swiss, Swiss [orang Swiss]; Javanese, Javanese [orang Jawa]; Portuguese, Portuguese [orang Portugal], dan semua nama golongan orang menurut geografis yang berakhiran –ese. i. Kata benda tertentu selalu dalam bentuk jamak dan tak memiliki bentuk tunggal. Contohnya: spectacles [kacamata]; pincers [penjepit]; pliers [tang]; scissors [gunting]; trousers [celana panjang]; shoes [sepatu]; pants [celana panjang]; people [orang]. j. Kata benda berikut ini tidak bisa berbentuk jamak, meskipun memiliki akhir –s. mathematics [ilmu matematika]; economics [ilmu ekonomi]; news [berita]; gallows [tiang gantungan]; physics [ilmu fisika]. k. Ada beberapa kata benda yang berbentuk majemuk/gabungan (compound noun). Pada kata benda jenis ini, bila kita hendak menjadikannya bentuk jamak, cukup
tambahkan –s pada kata pokoknya. Contohnya seperti berikut. mother-in-law, mothers-in-law [mertua]; stepmother, stepmothers [ibu tiri]; commanderin-chief, commanders-in-chief [panglima tertinggi]; weekend, weekends [akhir pekan]; fire-fighter, fire-fighters [pemadam kebakaran]; runner up, runners-up [peringkat kedua]. Untuk menunjukkan bentuk jamak, kita bisa menggunakan quantifiers. Di antaranya all, most, half, none, none, dan whole.
Countable and Uncountable Nouns [Kata Benda Terhitung dan Tak Terhitung] Kata benda yang bisa dihitung (countable nouns) terdiri atas kata benda tunggal (singular) dan kata benda jamak (plural). Kata benda ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Bisa dijadikan bentuk jamak (plural) Book ďƒ Books [Buku ďƒ Beberapa buku]
b. Bisa diawali a atau an A book [Sebuah buku] c. Bisa ditambahkan many (banyak) Many books [Banyak buku] d.Bisa mengikuti kata a/the number of The number of published books increases [Jumlah buku yang diterbitkan meningkat] Bedakan dengan kalimat berikut. A number of book in the library are arranged. [Sejumlah buku yang ada di perpustakaan sedang dirapikan.] Contoh kata benda yang tidak bisa dihitung (uncountable nouns) adalah water (air), sugar (gula), flour (tepung), coffee (kopi), peace (perdamaian), information (informasi), money (uang) dan seterusnya. Mungkin kadang agak membingungkan karena bread (roti) dan furniture (perabotan) atau clothing (pakaian) pun dianggap tidak bisa dihitung. Ini berbeda dengan bahasa Indonesia, tentunya. Untuk itu, kita harus mengenali ciri-ciri kata benda seperti ini, antara lain sebagai berikut.
a. Tidak bisa dijadikan bentuk jamak sehingga kata kerjanya tetap berbentuk tunggal. Akibatnya, kata kerjanya pun harus tunggal. Salah: Coffees are needed to help you stay awake. Benar: Coffee is needed to help you stay awake. [Kopi diperlukan untuk membantumu tetap terjaga.] Lain halnya jika kalimatnya seperti ini. Two cups of coffee are needed to sweeten your coffee. Are bisa ditambahkan karena yang jamak adalah takarannya (cups), bukan kata bendanya sendiri (coffee). b. Tidak dapat diawali a atau an. Salah: A coffee is needed to help you stay awake. Benar: Coffee is needed to help you stay awake. [Kopi diperlukan untuk membantumu tetap terjaga] Lain halnya jika susunan kalimatnya seperti berikut. A cup of coffee are needed to sweeten your coffee.
A bisa ditambahkan di depan takarannya (cup). c. Untuk menyatakan kata benda tak terhitung berjumlah banyak, kita tidak bisa menggunakan many (banyak), melainkan much (banyak). Salah: Many coffees are needed to help you stay awake. Benar: Much coffee is needed to help you stay awake. [Banyak kopi diperlukan untuk membantumu tetap terjaga] d. Tidak bisa dihitung kecuali dengan menggunakan ukuran tertentu, seperti sesendok, sepotong, dua cangkir, dan sebagainya. Salah: A coffee is needed to help you stay awake. Benar: A cup of coffee is needed to help you stay awake. [Secangkir kopi diperlukan untuk membantumu tetap terjaga] Salah: A bread is needed to provide you with carbs.
82
Benar: A slice of bread is needed to provide you with carbs. [Sepotong roti diperlukan untuk memberimu karbohidrat] e. Untuk menyatakan jumlah kata benda tak terhitung, kita menggunakan kata amount of, BUKAN number of. Salah: The number of coffee consumed everyday has to be less than three cups. Benar: The amount of coffee consumed everyday has to be less than three cups. [Jumlah kopi yang dikonsumsi tiap hari harus kurang dari tiga cangkir] The amount of coffee dianggap tunggal, jadi kata kerjanya tunggal (has to). Cara lain untuk menyatakan banyaknya kata benda tak terhitung adalah dengan menggunakan a bit of (sedikit atau beberapa), a lot of (banyak), lots of (banyak), a little (sedikit), all (of) (semua), most of (sebagian besar), none of (tak satu pun), the whole (seluruh).
83
Klik Detail