Harian Borneo Tribune 27 November 2012

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

DA N

KEBERSAMAAN

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Selasa, 27 November 2012

13 Muharram 1434 H - 14 Cap Gwee 2563

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Oknum Polisi Jadi Bandar Narkoba

PERIKSA. Tim BNNK Pontianak saat memeriksa Urine PNS di Kantor Terpadu Pemerintahan Kota Pontianak, di Jalan Alianyang. (berita terkait di Hal 7) FOTO Achmad Mundzirin/ Borneo Tribune

Distribusi Solar di KKR Tidak Tepat Sasaran

Detik-detik Meninggalkan Kalbar

Kapolda Perintahkan Tangkap Preman SPBU

HNSI Harapkan Tim Terpadu Turun Lapangan

Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak

Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya HIMPUNAN Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kubu Raya berang lantaran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang seharurnya diperuntukan nelayan selalu kurang. Diduga ada oknum tidak bertanggungjawab yang ....Ke Halaman -11

B uah Bibir Tangkap Oknum Siluman ANGGOTA DPRD Provinsi Kalbar, Zulkarnaen Siregar, menegaskan aparat kepolisian dan jajarannya harus segera bertindak tegas terkait aksi pemerasan terhadap para supir truk yang sedang antre mengisi solar di sejumlah SPBU di kawasan Kota Pontianak. “Kita mendesak Kapolda dan Kapolresta Pontianak Zulkarnaen Siregar, SH

....Ke Halaman -11

DETIK-DETIK akhir jelang meninggalkan Kalimantan Barat, Kapolda Kalbar Brigjend

KOMUNIKASI Kapolda Kalbar Brigjend Pol Unggung Cahyono saat berkomunikasi dengan para supir truk yang berunjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Kalbar, FOTO: Achmad Mundzirin/Borneo Tribune.

....Ke Halaman -11

Zulkarnaen Siregar: Siapapun yang Terlibat, Tangkap

PENGGUNAAN kartu kendali untuk mendapatkan Bahan

Jaidi Chandra Borneo Tribune, Ketapang KASAT Narkoba Polres Ketapang AKP Abraham Marpaung mengatakan, MZ yang biasa disapa Zul yang berpangkat Bripka yang bertugas di satuan Samapta Polres Ketapang dibekuk, Rabu (21/11) pukul 21.00 disebuah rumah kontrakan di Jalan Gatot Subroto, Gg Uti Asnah, Desa Payak Kumang Ke-

Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis solar bagi kalangan supir truk, terus menimbulkan polemik yang berpanjangan. ....Ke Halaman -11

dari rumah kontrakan, kami lansung menangkapnya. Dari tas hitam yang dibawanya kami temukan Narkoba tersebut,” kata Kasat Senin, (26/11) kemarin di ruang kerjanya. ....Ke Halaman -11

Andika Lay Borneo Tribune. Pontianak DALAM upaya mengevaluasi dan memonitor pengelolaan penerimaan bagi hasil pajak-pajak Provinsi kepada Pemerintah Kabuapten/Kota, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Kalbar menggelar Rapat Koordinasi

ARAHAN. Sekda Kalbar, Drs M Zeet Hamdy Assovie usai memberikan arahan terkait Rakor Pendapatan Bersama Kabupaten/Kota membuka secara resmi membuka Rakor Pendapatan ini. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune

Mgr. Agus: Pemimpin Harus Mangayomi

Kuis Khusus Mensa

....Ke Halaman -11

camatan Delta Pawan Ketapang. Persis di belakang terminal bus bersama tiga orang rekanya saat sedang Narkoba. “Dia (MZ, red) merupakan bandar, saat MZ akan keluar mengunakan sepeda motor

Bangun Pendekatan Kepentingan Masyarakat

....Ke Halaman -11

MENSA adalah organisasi yang anggotanya memiliki IQ 140 atau lebih. Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah konvensi Mensa di San Francisco, dan beberapa anggota makan siang di sebuah kafe lokal. Sambil bersantap, mereka menemukan bahwa botol

Kapolres Ketapang AKBP I Wayan Sugiri dan Kasat Narkoba AKP Abraham Marpaung saat menanyai Oknum Polisi MZ mengenakan (cadar ) yang diduga bandar dan pengedar sabusabu berserta barang bukti di Mapolres Ketapang (26/11). Foto Jaidi Chandra/Borneo Tribune

Rakor Pendapatan Bersama Kabupaten/Kota

Truk Ekspedisi Ancam Mogok Kerja Yulan Mirza/Andry Borneo Tribune, Pontianak

Oknum Polisi berpangkat Bripka bernisial MZ (35) dibekuk satuan narkoba Polres Ketapang. MZ diduga menjadi bandar dan pengedar Narkoba jenis sabu-sabu. Dari tangan tersangka polisi mengamankan 6,6 gram sabu-sabu dan tiga butir ekstasi.

Emiliana Borneo Tribune, Pontianak

PERJUANGKAN, salah seorang anggota DPRD Provinsi Kalbar, Zulkarnaen Siregar menyampaikan hasil pertemuan antara DPRD Provinsi Kalbar, Dishub, Pertamina dan aparat kepolisian kepada FKSEK di Gedung DPRD Provinsi Kalbar. Para wakil rakyat ini berjanji akan memperjuangkan nasib serta aspirasi yang disampaikan. FOTO: Andry/Borneo Tribune

Mgr Agus saat menerima pemutuh Agung. Foto Emiliana/ Borneo Tribune

“USIA boleh tua tapi semangat untuk membangun harus tetap muda.” Demikian ungkap Mgr. Agustinus Agus, Pr saat merayakan ulang tahun ke 63 di Komplek Rumah Retret Temenggung ....Ke Halaman -11

Pontianak Heritage

Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Barat Simple, anggun, sekaligus megah. Itu kesan pertama ketika saya masuk dan melihatnya dari halaman. Dindingnya didominasi warna kuning kecoklatan. Atapnya berwarna biru Oleh Ahmad Asma dZ BANGUNAN ini dulunya merupakan kompleks perumahan para pejabat pemerintahan Hindia Belanda di Borneo Westeraffdeeling. Berdasarkan

PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000; Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1

Berdasarkan Platte Grond Van de Hoofdplaats Pontianak, 1 Maart 1934 (peta Pontianak 1934), terdapat lima bangunan rumah yang terdapat di areal ini. Memanjang di depan Heerenstraat. Batas sebelah

Utaranya adalah Le Roeslerweg, kini (kemungkinan) sebagiannya masuk jalan Sidas. Bila diurutkan dari bundaran depan kantor Pos lama, bangunan pertama, setelah di renovasi, sekarang menjadi rumah dinas Wakil Gubernur. Bangunan kedua difungsikan menjadi kantor kwarcab Pramuka Kalimantan Barat ini. Bangunan ketiga menjadi kantor PD Bank Pembangunan Pasar. Bangunan keempat, bangunan milik pribadi, menjadi ....Ke Halaman -11

Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Kalbar. Foto dokumentasi pribadi Ahmad Asma dZ.

Menyambut Natal & Tahun Baru Banjir Hadiah Langsung

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -

cmyk

Melayani: - Antar Jemput Penumpang & Carter - Jasa Pengiriman Barang & Dokumen


Selasa, 27 November 2012

Kayong Utara

Borneo T Tribune

2

Bupati: Tidak Ada Jaminan Tenaga Honor Diangkat PNS Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Keberadaan tenaga honor yang saat ini bertugas di jajaran Pemerintahan KKU tidak merupakan suatu jaminan akan diangkat sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintahan tersebut. Tenaga honor tersebut terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Diantaranya, guru, tenaga teknis maupun tenaga non teknis di beberapa satuan kerja. Mulai dari desa, camat, puskesmas hingga SKPD di lingkungan Pemerintah KKU yang sempat menjadi polemik. Hal tersebut sempat kembali disampaikan oleh para tenaga honor di Kecamatan Seponti yang telah mengabdikan diri mereka sejak ta-

hun 2004. Namun hingga saat ini belum mendapat kabar terkait statusnya bisa atau tidak untuk diangkat menjadi tenaga PNS. Menanggapi hal tersebut, Bupati KKU, H. Hildi Hamid menegaskan bahwa tenaga honor yang masuk dalam data based dan terinput sejak masih berstatus sebagai Kabupaten Ketapang memiliki kemungkinan untuk diangkat. Namun demikian, masuk atau tidaknya data seorang tenaga honor yang dibuktikan status kerja yang secara berturut tanpa putus. “Harus masuk dalam data based, kalau tidak berarti jika ingin jadi PNS harus mengikuti tes seperti jalur yang ditentukan,” tegas Hildi Hamid. Untuk tenaga honor yang diangkat melalui SK Bupa-

Opini Oleh : Dedi Suparjo* GAGASAN pendidikan multikulturalisme di Indonesia bukan saja penting melainkan mutlak diperlukan. Hal ini mengingat dua hal. Pertama, merupakan realitas yang tak terbantahkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk baik ditinjau dari segi suku, agama dan bahasa. Kedua, harus diakui juga bahwa sejak lengsernya Soeharto pada tahun 1998 bangsa Indonesia tengah mengalami transisi demokrasi menuju konsolidasi demokrasi. Sebagai bangsa yang majemuk, tentunya Bangsa Indonesia sangat rentan terhadap ancaman disintegrasi. Hal ini karena di tengah kemajemukan budaya tersebut, benturan kepentingan dan potensi konflik bahkan ancaman separatisme merupakan sesuatu yang sulit dihindari. Munculnya serentetan konflik di berbagai daerah di tanah air Dewasa ini, seperti konflik yang terjadi di berbagai daerah yang marak terjadi, semakin meneguhkan kenyataan akan persoalan tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita dewasa ini. Di Indonesia, pendidikan multikultural relatif baru dikenal sebagai suatu pendekatan yang dianggap lebih sesuai bagi masyarakat Indonesia yang heterogen, terlebih pada masa otonomi dan desentralisasi yang baru dilakukan. Pendidikan multikultural yang dikembangkan di Indonesia sejalan dengan pengembangan demokrasi yang dijalankan sebagai counter terhadap kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah. Apabila hal itu dilaksanakan dengan tidak berhati-hati justru akan menjerumuskan kita ke dalam perpecahan nasional. Menurut Azyumardi Azra, pada level nasional, berakhirnya sentralisme kekuasan yang pada masa orde baru memaksakan “monokulturalisme” yang nyaris seragam, memunculkan reaksi balik, yang bukan tidak mengandung implikasi-implikasi negatif bagi rekonstruksi kebudayaan Indonesia yang multikultural. Berbarengan dengan proses otonomisasi dan desentralisasi kekuasaan pemerintahan, terjadi peningkatan gejala “provinsialisme” yang hampir tumpang tindih dengan “etnisitas”. Kecenderungan ini, jika tidak terkendali akan dapat menimbulkan tidak hanya disintegrasi sosio-kultural yang amat parah, tetapi juga disintegrasi politik di Negara Kita yang muncul akibat dari ketidakberdayaan sebuah daerah. Model pendidikan di Indonesia maupun di negara-negara lain menunjukkan keragaman tujuan yang menerapkan strategi dan sarana yang dipakai untuk mencapainya. Sejumlah kritikus melihat bahwa revisi kurikulum sekolah yang dilakukan dalam program pendidikan multikultural di Inggris dan beberapa tempat di Australia dan Kanada, terbatas pada keragaman budaya yang ada, jadi terbatas pada dimensi kognitif. Penambahan informasi ten-

tang keragaman budaya merupakan model pendidikan multikultural yang mencakup revisi atau materi pembelajaran, termasuk revisi buku-buku teks. Terlepas dari kritik atas penerapnnya di beberapa tempat, revisi pembelajaran seperti di Amerika Serikat merupakan strategi yang dianggap paling penting dalam reformasi pendidikan dan kurikulum. Sejarah mencatat Penulisan kembali sejarah Amerika dari perspektif Dunia yang lebih beragam merupakan suatu agenda pendidikan yang diperjuangkan oleh kalangan intelektual, aktivis dan praktisi pendidikan. Di Jepang aktivis kemanusiaan melakukan advokasi serius untuk merevisi buku sejarah, terutama yang menyangkut peran Jerpang pada perang dunia II di Asia. Walaupun belum diterima, usaha ini sudah mulai membuka mata sebagian masyarakat akan pentingnya perspektif baru tentang perang, agar tragedi kemanusiaan tidak terulang kembali seperti yang sekarang terjadi di Jalur Gaza (Israel VS Palestina). Sedangkan di Indonesia masih diperlukan usaha yang panjang dalam merevisi buku-buku teks agar mengakomodasi kontribusi dan partisipasi yang lebih inklusif bagi warga dari berbagai latarbelakang dalam pembentukan Indonesia. Indonesia juga memerlukan pula materi pembelajaran yang bisa mengatasi “dendam sejarah” di berbagai wilayah. Model lainnya adalah pendidikan multikultural tidak sekedar merevisi materi pembelajaran tetapi melakukan reformasi dalam sistem pembelajaran itu sendiri. Affirmative action dalam seleksi siswa sampai rekrutmen pengajar di Amerika adalah salah satu strategi yang perlu kita Conth untuk membuat perbaikan ketimpangan struktural terhadap kelompok minoritas. Contoh yang lain adalah model “sekolah pembauran” Iskandar Muda di Medan yang memfasilitasi interaksi siswa dari berbagai latar belakang budaya dan menyusun program anak asuh lintas kelompok. Di Amerika Serikat bersamaan dengan masuknya wacana multikulturalisme, dilakukan berbagai lokakarya di sekolah-sekolah maupun di masyarakt luas untuk meningkatkan kepekaan sosial, toleransi dan mengurangi prasangka antar kelompok dan golongan. Untuk mewujudkan modelmodel tersebut, tentunya menurut hemat penulis pendidikan multikultural di Indonesia perlu memakai kombinasi model yang ada, agar seperti yang diajukan Gorski, pendidikan multikultural dapat mencakup tiga hal jenis transformasi, yakni: (1) transformasi diri; (2) transformasi sekolah dan proses belajar mengajar, dan (3) transformasi masyarakat. Menyusun pendidikan multikultural dalam tatanan masyarakat yang penuh permasalahan antar kelompok memang tidak mudah dan mengandung tantangan yang tidak ringan. Pendidikan multikultural tidak berarti sebatas “merayakan keragaman” belaka. Apalagi jika tatanan masyarakat yang ada masih penuh diskriminasi dan ber-

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

Harus masuk dalam data based, kalau tidak berarti jika ingin jadi PNS harus mengikuti tes seperti jalur yang ditentukan.

ti KKU tidak merupakan tenaga honor yang masuk dalam data based dan tidak mungkin diangkat untuk menjadi PNS. Bupati menjelaskan, pengangkatan PNS merupakan kewenangan Pemerintah Pusat untuk mengangkatnya dan bukan merupakan kewenangan peme-

rintah daerah. Karena dalam pembiayaannya langsung dibiayai melalui Dana Alokasi Umum (DAU). “Dalam pengangkatan itu mutlak kewenangan pusat,” ucap Bupati. Meskipun diakui untuk tenaga PNS di KKU masih sangat jauh dari kata cukup, sambung Bupati, namun pemerintah kabupaten tidak dapat berbuat banyak terutama untuk perekrutan tenaga honor yang selanjutnya akan didiangkat menjadi PNS. Meski demikian, sambung Bupati, kabupaten memiliki kewenangan untuk mengangkat tenaga honor kontrak yang statusnya hanya satu tahun saja dan akan diperpanjang jika pemerintah kabupaten masih merasa membutuhkan tenaga honor tersebut.

Dongkrak Kualitas Pendidikan dengan Internet

Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Bupati KKU, H. Hildi Hamid mengatakan kualitas pelajar KKU harus terus didongkrak. Salah satu upayanya datang dari kalangan masyarakat dan pelajar itu sendiri. Hal itu disampaikan Bupati KKU melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah lain. Dimana fasilitas baik berupa bimbingan belajar maupun dukungan internet sudah memadai dan tidak demikian dengan apa yang ada di KKU. “Buku pelajaran yang ada di sekolah dan merupakan salah

satu fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Namun untuk menambah pengetahuan umum dan informasi terbaru maka pelajar dan orang tua murid dapat menjadikan internet dan buku-buku di luar pelajaran sebagai bahan pendukung,” ujar H. Hildi Hamid, di Seponti, belum lama ini. Bupati menambahkan, di sejumlah kota besar, para pelajar tidak hanya terpaku kepada buku pelajaran yang diberikan sekolah saja, melainkan banyak dari mereka yang menggunakan internet sebagai media memperkaya ilmu pengetahuan, baik mencari bahan pelajaran maupun menyelesaikan tugas-tugas seko-

lah. Kata Bupati, materi yang ada di setiap buku pelajaran yang ada di sekolah-sekolah pada dasarnya merupakan materi yang mutu dan kualifikasinya sudah distandarkan, sehingga jika mengikuti apa yang ada di dalam buku tidak perlu khawatir akan tertinggal dengan sekolah lain di luar daerah. Selain dari pada itu, sambung Bupati, peran aktif dan kreatifitas para guru perlu ditingkatkan. Yakni dengan memberikan pemahaman dan pandangan yang lebih maju guna merangsang minat dan semangat para pelajar KKU untuk dapat bersaing dengan pelajar lain di luar KKU.

Pentingnya Pendidikan Multikulturalisme; Dalam Membangun Demokrasi sifat rasis. Dapat pula dipertanyakan apakah mungkin meminta siswa yang dalam kehidupan sehari-hari mengalami diskriminasi atau penindasan karena warna kulitnya atau perbedaannya dari budaya yang dominan tersebut? Dalam kondisi demikian pendidikan multikultural lebih tepat diarahkan sebagai advokasi untuk menciptakan masyarakat yang toleran dan bebas toleransi. Ada beberapa pendekatan dalam proses pendidikan multikultural, yaitu: Pertama, tidak lagi terbatas pada menyamakan pandangan pendidikan (education) dengan persekolahan (schooling) atau pendidikan multikultural dengan program-program sekolah formal. Pandangan yang lebih luas mengenai pendidikan sebagai transmisi kebudayaan membebaskan pendidik dari asumsi bahwa tanggung jawab primer menegembangkan kompetensi kebudayaan di kalangan anak didik semata-mata berada di tangan mereka dan justru semakin banyak pihak yang bertanggung jawab karena program-program sekolah seharusnya terkait dengan pembelajaran informal di Kedua, menghindari pandangan perbedaan yang menyamakan kebudayaan-kebudayaan dengan kelompok etnik adalah sama. Artinya, tidak perlu lagi mengasosiasikan kebudayaan semata-mata dengan kelompok-kelompok etnik sebagaimana yang terjadi selama ini. secara tradisional, para pendidik mengasosiasikan kebudayaan hanya dengan kelompok-kelompok sosial yang relatif self sufficient, ketimbang dengan sejumlah orang yang secara terus menerus dan berulang-ulang terlibat satu sama lain dalam satu atau lebih kegiatan. Dalam konteks pendidikan multikultural, pendekatan ini diharapkan dapat mengilhami para penyusun program-program pendidikan multikultural untuk melenyapkan kecenderungan memandang anak didik secara stereotip menurut identitas etnik mereka dan akan meningkatkan eksplorasi pemahaman yang lebih besar mengenai kesamaan dan perbedaan di kalangan anak didik dari berbagai kelompok etnik yang ada. Ketiga, karena pengembangan kompetensi dalam suatu “kebudayaan baru” biasanya membutuhkan interaksi inisiatif dengan orang-orang yang sudah memiliki kompetensi, bahkan dapat dilihat lebih jelas bahwa uapaya-upaya untuk mendukung sekolah-sekolah yang terpisah secara etnik adalah antitesis terhadap tujuan pendidikan multikultural. Mempertahankan dan memperluas solidarits kelompok adalah menghambat sosialisasi ke dalam kebudayaan baru. Pendidikan bagi pluralisme budaya dan pendidikan multikultural tidak dapat disamakan secara logis.

Keempat, pendidikan multikultural meningkatkan kompetensi dalam beberapa kebudayaan. Kebudayaan mana yang akan diadopsi ditentukan oleh Kelima, kemungkinan bahwa pendidikan (baik dalam maupun luar sekolah) meningkatkan kesadaran tentang kompetensi dalam beberapa kebudayaan. Kesadaran seperti ini kemudian akan menjauhkan kita dari konsep dwi budaya atau dikhotomi antara pribumi dan non-pribumi. Dikotomi semacam ini bersifat membatasi individu untuk sepenuhnya mengekspresikan diversitas kebudayaan. Pendekatan ini meningkatkan kesadaran akan multikulturalisme sebagai pengalaman normal manusia. Kesadaran ini mengandung makna bahwa pendidikan multikultural berpotensi untuk menghindari dikotomi dan mengembangkan apresiasi yang lebih baik melalui kompetensi kebudayaan yang ada pada diri anak didik. Dalam konteks keindonesiaan dan kebhinekaan, kelima pendekatan tersebut haruslah diselaraskan dengan kondisi masyarakat Indonesia. Masyarakat adalah kumpulan manusia atau individuindividu yang terjewantahkan dalam kelompok sosial dengan suatu tantangan budaya atau tradisi tertentu. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Zakiah Darajat yang menyatakan, bahwa masyarakat secara sederhana diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kubudayaan dan agama. Jadi dapat dipahami oleh kita semua inti masyarakat adalah kumpulan besar individu yang hidup dan bekerja sama dalam masa relatif lama, sehingga individu-individu dapat memenuhi kebutuhan mereka dan menyerap watak sosial. Kondisi itu selanjutnya membuat sebagian mereka menjadi komunitas terorganisir yang berpikir tentang dirinya dan membedakan eksistensinya dari eksistensi komunitas. Dari sisi lain, apabila kehidupan di dalam masyarakat terdapat interaksi antara individu dan lingkungan sosialnya. Maka yang menjadikan pembentukan individu tersebut adalah pendidikan atau dengan istilah lain masyarakat pendidik serta lingkungannya. Untuk itu, setiap anggota masyarakat memiliki peranan dan tanggung jawab moral terhadap terlaksananya proses pendidikan yang teritegrasi dari beragam kebudayaan yang ada. Hal ini disebabkan adanya hubungan timbal balik antara masyarakat dan pendidikan. Dalam upaya memberdayakan masyarakat dalam dunia pendidikan merupakan satu hal penting untuk kemajuan pendidikan Dewasa ini. Di tengah transisi menuju konsolidasi demokrasi, tentu fenomena tersebut tidaklah ideal. Fe-

nomena tersebut bukan saja akan semakin mengancam persatuan Indonesia, melainkan juga bisa menghambat terwujudnya konsolidasi demokrasi di mana nilainilai keadaban demokrasi (democratic civility) seperti toleransi, HAM, masyarakat madani– tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Meskipun Bangsa kita sudah terbukti berhasil menyelenggarakan pemilu yang cukup “demokratis” (pemilu 1999 dan 2004), hal ini tidak berarti bahwa kita telah berhasil membangun dan menegakkan demokrasi. Jurgen Habermas, seorang filsuf Jerman, berpendapat bahwa ukuran demokratis setidaknya suatu bangsa tidak bisa hanya diukur dari keberadaan institusi formal seperti Pemilu saja, melainkan demokrasi yang sesungguhnya seharusnya ditilik dari sejauhmana nilai-nilai keberadaban publik telah diaplikasikan dalam suatu komunitas bangsa. Keberadaban publik itulah yang pada gilirannya dapat mengantarkan pada terciptanya sebuah-meminjam bahasa Robert Hefner- “keadaban demokrasi” (democratic civility) (Hefner, 1998). Hal yang sama juga disinyalir oleh Robert Putnam (1993) dalam bukunya Making Democracy Work bahwa semakin besar tingkat keberadaban suatu bangsa, maka semakin besar pula potensi tumbuhnya nilai-nilai demokrasi dalam bangsa tersebut. Kalau demikian halnya, terwujudnya keberadaban publik menjadi penting sebagai prasyarat utama menuju sebuah citacita konsolidasi demokrasi yang lebih baik. Namun masalahnya adalah harus diakui bahwa pembentukan idealisme keberadaban publik di mana nilai-nilai toleransi, pluralisme dan inklusivisme menjadi karakter utamanya di tengah pluralitas budaya, etnik dan agama tersebut bukanlah hal yang mudah. Karenanya, hal itu membutuhkan sebuah pemikiran yang sistematis, programatis, integrated dan simultan. Menjadi tanggung jawab kita semua untuk memperjuangkan cita-cita reformasi demi tegak dan berhasilnya demokrasi di negeri yang multikultural ini. Dari sinilah penulis melihat pentingnya usaha untuk mengatasi kemungkinan potensi “tidak demokratis” dan uncivilized di tengah pluralitas budaya yang merupakan kenyataan yang tak terelakkan tadi. Dalam konteks inilah, kehadiran pendidikan multikulturalisme menjadi sangat penting dan dibutuhkan untuk menanamkan nilai-nilai keberadaban publik seperti toleransi, pluralisme, dan inklusivisme. Hal ini tidak saja bermanfaat untuk meredam fenomena ancaman disintegrasi dan semakin melemahnya nasionalisme Indonesia seiring dengan euforia otonomi daerah, tetapi juga sa-

ngat diperlukan untuk mempercepat terwujudnya konsolidasi demokrasi yang sedang kita perjuangkan. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa gagasan pendidikan multikulturalisme itu sepi dari tantangan dan hambatan. Hambatan yang paling serius dalam penerapannya justru datang dari keluarga (orang tua siswa) dan guru serta lingkungan. Harus diakui bahwa keluarga dan lingkungan memegang peranan penting dalam ikut menyukseskan implementasi konsep pendidikan multikulturalisme itu. Dalam hal ini, keluarga dapat mulai menanamkan nilai-nilai multikulturalisme sejak dari lingkungan keluarga, seperti anak mulai diajarkan bagaimana mensikapi teman yang berbeda secara suku, bahasa, dan bahkan agama. Keteladanan dan konsistensi orang tua dalam membumikan ide-ide multikulturalisme tersebut sangat penting. Namun ironisnya, sering orang tua siswa masih merasa khawatir terhadap penerapan ide pendidikan multikulturalisme tadi, apalagi kalau sudah menyangkut aspek multikulturalisme berupa pluralisme agama. Aspek inilah sebenarnya yang membutuhkan perhatian yang lebih serius untuk segera dicarikan solusinya oleh para Pengambil Kebijakan.\ Satu hal lagi yang sering terlewatkan oleh kita semua, ketika mendiskusikan konsep pendidikan multikulturalisme, yaitu peranan guru. Harus diakui juga bahwa guru memegang peran yang sangat dominan dalam keberhasilan implementasi pendidikan multikulturalisme ini begitu juga sebaliknya orang tua dan lingkungan yang membentuk watak peserta didik. Bagaimana mungkin ide cemerlang itu berhasil jika para guru, orang tua dan lingkungan saja tidak mempunyai sense of multiculturalism. Keteladanan guru, orang tua dan lingkungan dalam membumikan nilai-nilai multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan demi keberhasilan penerapan pendidikan multikulturalisme itu. Dengan kata lain, sekolah harus menjadi sebuah laboratorium multikulturalisme. Ini artinya, tidak perlu ada matapelajaran khusus tentang multikulturalisme. Pendidikan multikulturalisme seharusnya integrated dengan beberapa matapelajaran yang ada. Pada aras ini, peranan guru dan masyarakat lingkungan sekali lagi sangat signifikan yang dapat dijadikan model bagi anak didik. Dengan demikian, keberhasilan pendidikan multikulturalisme ini sangat ditentukan oleh iktikad baik dari para orang tua dan juga guru serta para pengambil kebijakan untuk konsisten dalam menanamkan nilai multikulturalisme

melalui sikap dan keteladanan. Sudah saatnya anak didik mulai dilatih untuk mempunyai kesadaran perbedaan. Karena perbedaan sesungguhnya merupakan sebuah harga mati yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi dalam kehidupan Kita. Pendidikan multikultural adalah suatu penedekatan progresif untuk melakukan transformasi pendidikan yang secara menyeluruh membongkar kekurangan, kegagalan dan praktik-praktik diskriminatif dalam proses pendidikan. Pendidikan multikultural didasarkan pada gagasan keadilan sosial dan persamaan hak dalam pendidikan. Sedangkan dalam doktrin Islam sebenarnya tidak membedabedakan etnik, ras dan lain sebagainya dalam pendidikan. Manusia semuanya adalah sama, yang membedakannya adalah ketakwaan mereka kepada Allah Swt. Dalam Islam, pendidikan multikultural mencerminkan bagaimana tingginya penghargaan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan tidak ada perbedaan di antara manusia dalam bidang ilmu. Pendidikan multikultural seyogyanya memfasilitasi proses belajar-mengajar yang mengubah perspektif monokultural yang esensial, penuh prasangka dan diskriminatif ke perspektif multikulturalis yang menghargai keragaman dan perbedaan, toleran dan sikap terbuka. Perubahan paradigma semacam ini menuntut transformasi yang tidak terbatas pada dimensi kognitif belaka, tetapi juga harus menerapkan aspek apektif dan psikomotorik. Dunia pendidikan tidak boleh terasing dari perbincangan realitas multikultural tersebut. Bila tidak disadari, jangan-jangan dunia pendidikan turut mempunyai andil dalam menciptakan keteganganketegangan sosial. Oleh karena itu, di tengah gegap gempita lagu nyaring “tentang kurikulum yang akan berubah lagi”, harus menyelinap dalam rasionalitas kita bahwa pendidikan bukan hanya sekedar mengajarkan “ini” dan “itu”, tetapi juga mendidik anak kita menjadi manusia berkebudayaan dan berperadaban. Dengan demikian, tidak saatnya lagi pendidikan mengabaikan realitas kebudayaan yang beragam tersebut. Kalau saja pendidikan multikulturalisme ini berhasil Kita terafkan untuk menumbuhkan nilai-nilai keberadaban publik seperti yang telah penulis sampaikan di atas, maka terwujudnya sebuah keadaban demokrasi di Negeri ini bukanlah hanya mimpi dan utopia belaka. Semoga…! *)Penulis, Adalah Kepala Sekolah SMAS “Manggala Mandiri” Kecamatan Pinoh Selatan Kabupaten Melawi dan Alumni STAIN Pontianak 2009.

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop

Borneo Tribune


Serba Serbi

Borneo T Tribune

Selasa, 27 November 2012

Mata Tidak Tertutup Rapat Borneo Tribune, Jakarta Normalnya orang tidur dengan posisi mata tertutup, tapi kadang ditemui orang tidur dengan posisi mata tidak menutup sempurna atau setengah terbuka. Ini dia penyebabnya. Tidur dengan posisi mata terbuka atau setidaknya kelopak mata hanya menutup sebagian disebut dengan nocturnal lagophthalmos. Bila kelopak mata tidak menutup sepenuhnya, mata akan terpapar lingkungan sekitar yang membuatnya jadi kering secara signifikan. Umumnya pada pasien yang sangat muda, nocturnal lagophthalmos tidak terlalu parah dibanding pasien yang lebih tua. Namun kondisi ini juga bisa terjadi pada saat seseorang tidur di siang hari. Meskipun terdengar aneh, tapi nocturnal lagophthalmos sebenarnya dianggap sebagai bentuk kelumpuhan wajah. Kondisi ini melibatkan otot orbicularis di kelopak mata yang bisa bersifat sementara atau permanen, seperti dikutip dariAbout.com, Senin (26/ 11). Beberapa kondisi atau penyakit bisa memicu terjadinya nocturnal lagophthalmos, termasuk penyakit Bell’s Palsy, stroke, efek samping dari operasi, adanya trauma atau infeksi tertentu. Jika nocturnal lagophthalmos pada malam hari, maka bisa membuat seseorang terbangun dengan gejala mata kering seperti adanya sensasi benda asing, kemerahan, nyeri, pandangan kabur dan pada beberapa orang jadi lebih sensitif terhadap cahaya. Pengobatan yang dilakukan biasanya diberikan beberapa tetes air mata buatan pada waktu-waktu tertentu sepanjang hari, serta terkadang diberikan pula gel atau salep yang nantinya dioleskan ke mata. Kelopak mata merupakan salah satu penghalang yang memungkinkan air mata melumasi permukaan mata. Air mata ini juga memiliki antibiotik alami untuk membantu membunuh virus dan bakteri. Jika penghalang ini mengalami masalah, maka mata akan terpapar lingkungan luar dan lapisan air mata juga terganggu. Untuk itu kondisi ini sebaiknya diperiksakan ke dokter agar diketahui penyebab pastinya. (dtk/int)

3

Antioksidan Penetralisir Radikal Bebas Amrul Borneo Tribune, Sambas Dalam upaya memulihkan kesehatan dari dampak radikal bebas, PT. Soho mengadakan seminar produk antioksidan, Magozai, dengan tiga komposisi utama, yaitu manggis, goji berry dan acay berry, Minggu (25/11) di Hotel Sambas Indah. Pemateri PT. Soho Group, dr. Deviyana mengatakan molekul yang kehilangan electron menjadi tidak stabil dan akan merusak sel-sel yang sehat sehingga berbahaya bagi kesehatan, adapun sumber dari radikal bebas tersebut bisa datang dari radiasi telepon genggam, racun obatobatan, rokok, polusi kendaraan, stres, gorengan, dan makanan siap saji. Dampak dari radikal bebas, seperti turunnya daya tahan tubuh, gangguan pencernaan, jantung, diabetes, parkinson, gangguan syaraf otak, alzhemir dan kanker. Menurutnya, solusi dari radikal bebas yakni dapat diatasi dengan molekul yang disebut dengan antioksidan, antioksidan adalah suatu molekul yang dapat menetralisir radikal bebas. “ Kami sarankan Magozai dapat dikonsumsi baik pria

Seminar produk PT Soho di Hotel Sambas Indah. FOTO istimewa dan wanita yang memiliki gejala penyakit degeneratif, pria dan wanita yang sudah terdeteksi penyakit di atas dan dalam masa penyem-

buhan, pria dan wanita yang memilki aktifitas padat serta yang mengalami stres, karena Magozai sudah meraih SCOR ORAC tertinggi

di kelasnya yang mana ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity) atau kapasitas penyerapan oxygen radikal merupakan ukuran

terkuat antioksidan dalam menetralisir radikal bebas, untuk itu wujudkan hidup sehat anda bersama magozai, “ tambahnya.

Ingin Umur Panjang, Jangan Banyak Melamun Borneo Tribune, Jakarta Sebuah lelucon mengenai terlalu banyak melamun membuat seseorang mati muda, ternyata ada benarnya juga. Sebuah penelitian telah mengaitkan antara kebiasaan melamun dengan penuaan dini dan memperpendek usia. Para ilmuwan di University of California, San Fransisco melakukan penelitian mengenai telomer yang merupakan topi pelindung ujung kromosom. Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa memendeknya telomer merupakan salah satu penanda terkuat penuaan dini.

Telomer akan memendek seiring dengan bertambahnya usia, sehingga telomer yang memendek pada usia berapa pun dapat memprediksi berkembangnya suatu penyakit dan kematian dini, seperti dilansir prevention, Senin (26/11). Untuk mengetahui apakah kebiasaan melamun memiliki dampak pada panjang telomer, peneliti menguji 239 wanita yang berpendidikan tinggi dan dengan tingkat stres yang rendah. Peserta penelitian diminta mengisi kuesioner tentang kepuasan hidup, kemudian peneliti mengukur panjang telomer masing-masing peserta. Peserta yang sering mela-

mun cenderung memiliki telomer yang lebih pendek, yaitu sekitar 200 pasangan basa, yang seharusnya dialami 4 tahun kemudian. Hal ini berarti pemendekan telomer tersebut menyebabkan 4 tahun penuaan dini. Menurut para peneliti, sebenarnya tidak ada yang salah dengan melamun tetapi melamun biasanya dilandasi oleh ketidakbahagiaan dan perasaan sedih. Stres dan ketidakpuasan terhadap hidup telah dikaitkan oleh memendeknya telomer dalam berbagai penelitian sebelumnya. Peneliti menyarankan daripada berfokus pada suatu hal yang mengganggu Anda, lebih baik berpikir tentang sesuatu yang lain yang membuat Anda merasa lebih baik. Untuk menjaga kondisi telomer dan mencegah penuaan dini, Anda dapat melakukan 6 langkah berikut ini: 1. Merasakan napas Anda sendiri Sebuah studi dalam jurnal Emotion edisi bukan Juni menemukan bahwa bernapas secara sadar selama 8 menit saja dapat mencegah pikiran mengembara kemana-mana.

2. Cobalah yoga dan meditasi Sebuah studi tahun 2011 dalam jurnal Psychoneuroendocrinology menemukan bahwa ketika orang melakukan meditasi atau yoga selama empat bulan saja, dapat meningkatkan produksi enzim telomerase, yang menjaga telomer. 3. Bergaul dengan lebih banyak teman Teman-teman Anda tidak hanya membuat Anda merasa lebih muda tetapi juga dapat melindungi telomer karena pengalaman positif seperti koneksi sosial. 4. Ambil minyak ikan Penelitian menunjukkan bahwa suplemen omega-3 dalam minyak ikan dapat memperlambat proses penuaan dengan memperpanjang telomer. 5. Tidur malam yang berkualitas Atasi segala macam gangguan yang dapat mengganggu tisur Anda dan dapatkan tidur malam yang baik untuk menjaga otak tetap tajam. 6. Olahraga Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga secara teratur dapat memperpanjang telomer. Bahkan, olahraga ringan selama 30 menit sehari dapat membuat telomer memanjang setara dengan 10 tahun lebih muda daripada rekan-rekan Anda yang tidak berolahraga.(dtk/ int)

Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM

ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh lagi. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional

Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.

Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :

HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0812 5279 7888

Hari Minggu & Libur Tetap Buka


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Selasa, 27 November 2012

4

Qatar Telecom Persembahkan Sekolah Eksklusif untuk Kalbar Qatar Telecom (Qtel), pemegang saham di PT Indosat, perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang tersebar di 17 negara, memiliki visi untuk terus memberikan bantuan di bidang pendidikan melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Hal tersebut diimplementasikan, dalam proyek pembangunan Komplek Pendidikan Al Fityan School di Jalan Raya Sungai Kakap Km. 9, Pal VII, Kabupaten Kubu Raya, oleh Direktur Eksekutif Qtel, Adel Abdullah Al Mutawa, dengan peletakan batu pertama di perumahan guru, Senin (26/11) siang. Pembangunan ini diberikan secara eksklusif untuk siswa Kalbar, yang tergolong yatim dan tidak mampu (dhuafa), dari CSR untuk terus membangun hubungan sosial antara Qtel dengan masyarakat Indonesia. “Realisasi program CSR ini sudah mencapai Rp 8,5 miliar, di Kalimantan Barat merupakan proyek yang kelima,” kata Adel, kemarin. Total luas bangunan yang mencapai 7.000 meter persegi, di atas tanah seluas 2 hektar akan dibangun TK, SD, SMP, SMA dan asrama. Ali Zaiter selaku Direktur Al Fityan Jakarta mengatakan, pembangunan ini akan rampung April 2013 mendatang, yang akan siap menampung 1.500 siswa. Namun, sementara hanya menampung 300 siswa. “Pembangunan sudah mulai dilaksanakan 1 Mei

2012 lalu dan diprediksikan akan selesai bulan April 2013,” kata Ali yang diterjemahkan Harzani Hefni, usai peletakan batu pertama kemarin. Proyek ini sebelumnya juga dilakukan di Tangerang, Aceh, Makassar, dan Yogyakarta. Dikatakannya, jika pembangunan rampung maka ajaran sekolah baru sudah dapat dilaksanakan. Penerimaan siswa juga akan dilakukan serentak mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA. “Kita akan bangun beberapa rumah, sebagian bangunan dapat bantuan dari muslim di Qatar,” kata Ali. Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya, M. Amri mengatakan pihaknya menyambut baik keinginan Qtel untuk memberikan kontribusi di bidang pendidikan, menurutnya hal ini akan memberikan perbaikan kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten Kubu Raya. “Karena kita lihat kapasitas luas bangunan dan sarana prasarana sekolah cukup lengkap termasuk laboratorium, kemudian tribun olah raga, tenaga yang memiliki keterampilan, semoga dengan itu semua bisa menghadirkan sekolah yang berkualitas,” harapnya. Ia mengharapkan, siswasiswa dari Al Fityan School ini memiliki karakter dan dapat melahirkan sebuah generasi yang baik di Kubu Raya. Sebelumnya, Adel dan Ali melakukan peninjauan pembangunan gedung di sekitar Komplek Al Fityan School. Hingga kemarin, pembangunan sudah hampir finishing, dan dipastikan April mendatang selesai. o

PELETAKAN BATU PERTAMA Direktur Eksekutif Qtel, Adel Abdullah Al Mutawa didampingi Ali Zaiter selaku Direktur Al Fityan Jakarta dan Harzani Hefni melakukan peletakan batu pertama, Senin (26/11). FOTO Aulia Marti/Borneo Tribune.

UMP Kalbar Terendah se Kalimantan Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak

MENINJAU Direktur Eksekutif Qtel, Adel Abdullah Al Mutawa didampingi Ali Zaiter selaku Direktur Al Fityan Jakarta melakukan peninjauan pembangunan gedung yang hampir rampung. FOTO Aulia Marti/Borneo Tribune

BLH Ancam Tutup RS dan Klinik Kecantikan Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Membuang limbah medis secara sembarangan membuat Badan Lingkugan Hidup Kota Pontianak menjadi geram. Karena itu, instansi ini mengancam akan menutup tempat usaha. Baik itu rumah sakit (RS), bersalin hingga klinik kesehatan dan kecantikan jika terbukti membuang limbahnya secara sembarangan. Demikian dikatakan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pontianak, Raihan, kemarin. Menurutnya, pihaknya akan bertindak secara tegas jika ada yang terbukti membuang limbah medis di tempat sampah secara serampangan, maka tempat usaha itu akan ditutup.

Mengingat limbah yang dihasilkan tempat usaha itu sangat membahayakan. “Limbah medis sangat berbahaya sehingga harus menggunakan pembuangan khusus dan tidak sembarangan untuk mengolah sisa limbah medis tersebut. Bahaya itu bisa berupa pelepasan zat-zat dari sisa limbah yang tidak terproses dengan benar,” terang dia. Raihan menambahkan residu yang dilepaskan ke udara itu yang berbahaya jika dihirup. Makanya, limbah RS, klinik harus khusus pengolahannya karena resiko obat-obatan itu tinggi. Apalagi jika sembarangan membuang jarum suntik sisa pakai medis. Namun demikian, sambung dia, sejauh ini pihaknya belum menemukan RS umum, bersalin

bahkan klinik kecantikan yang membuang limbahnya secara sembarang. Akan tetapi, kata dia lagi, pihaknya tetap memberikan arahan kepada pemilik usaha yang bergerak di bidang kesehatan dan kecantikan untuk mengolah limbahnya dengan proses yang benar secara berkala. “Kita belum menerima laporan kepada kita. Kita selalu pantau dan meminta laporan mereka tentang limbahnya. Intinya, limbah medis itu berbahaya. Kita minta seluruh usaha yang bergerak di bidang pahaman akan hal tersebut. Jangan coba-coba membuang limbah medisnya di tong-tong sampah yang bukan pembuangan khusus sisa limbah medis,” urai dia. Raihan mengakui ada RS skala kecil maupun

klinik dan bersalin belum memiliki mesin khusus limbah. Tetapi, mereka sudah berkerjasama dengan RS besar dalam pengolahan limbahnya. “Iya, kebanyakan mereka bekerjasama dengan RS besar untuk masalah limbah medisnya. Kita menyarankan hal itu untuk menghindari salah proses limbah medis itu, yang akibatnya bisa fatal,” terang dia lagi. Sejauh ini, lanjutnya, masalah limbah medis, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pontianak. “Kita sendiri juga sering melakukan evaluasi. Kita pun selalu berkoordinasi karena tugas ini tidak bisa sendiri-sendiri. Harus dilakukan secara bersama-sama biar hasilnya maksimal,” ucap dia. o

Upah Minimum Povinsi Kalimantan Barat (UMP Kalbar) tahun 2013, yang telah ditetapkan Dewan Pengupahan Daerah sebesar Rp 1.060.000, dinilai upah yang paling terendah se Kalimantan. Pasalnya, UMP di Kalimantan lainnya, realitanya nilai rupiah di atas upah yang telah ditetapkan Dewan Pengupahan Daerah Kalbar sebesar Rp 1.060.000 per bulan. Jika dibandingkan dengan UMP Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2013 sebesar Rp 1.752.000, UMP Kalimantan Selatan (Kalsel) Rp 1.337.000, UMP Kalimantan Tengah (Kalteng) sebesar Rp 1.633.000 per bulan. “Karena sudah ditetapkan, besarnya UMP Kalbar untuk 2013 senilai Rp 1.060.000 itu, tentu tak dapat diubah lagi. Tapi kami berharap pihak pengusaha harus menerapkan UMP atau besarnya Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) secara jujur dan konsekuen,” tegas Ketua Korwil Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalbar, Suherman SE, kemarin. “Seharusnya UMP Kalbar tidak sebesar itu, kalau ditinjau dari kebutuhan hidup layak (KHL),” ucap Herman yang juga aktivis serikat buruh ini. KSBSI berharap, UMP Kalbar tahun 2013 sebesar Rp 1.200.000 dan bukan Rp 1.060.000 per bulan. Hal mendasar, kata dia, lantaran pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kini berada di nomor dua di dunia setelah China. “Tapi soal upah, Indonesia berada di nomor 66 terbawah dari 190 negara. Bahkan upah yang paling terendah di Asia Tenggara. Artinya, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik. Seharusnya buruh juga menikmati pertumbuhan ekonomi itu dari penerimaan upah yang cukup lumayan” urai dia. Karena itu, Herman menegaskan, KSBSI bersikap agar pertumbuhan ekonomi itu juga harus dirasakan para buruh atau pekeja Indonesia. Konsep yang baik dalam menetapkan upah, menurut dia, seharusnya dewan pengupahan dan pihak terkait secara serius memperhatikan pertumbuhan ekonomi, juga kebutuhan buruh akan papan, sandang, jaminan kesehatan dan banyak lagi. “Perlu dipahami bersama, keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 13 tahun 2012 tentang struktur upah dan komponen hidup layak, itu untuk pekerja lajang dan bukan bagi buruh/pekerja yang sudah berkeluarga,” terang dia. o

Penerimaan CPNS, Tunggu Instruksi Pusat Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pontianak menjelaskan pihaknya berjanji akan transparan terkait dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2013 mendatang. “Kita akan umumkan ke media lokal. Baik media cetak, radio hingga pengumuman resmi pemerintah secara transparan,” kata Kepala BKD Kota Pontianak Zumiyati, kemarin. Zumiyati menambahkan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu instruksi pemerintah pusat. “ Apakah boleh kita menerima formasi atau tidak,” terang dia. Zumiyati mengakui sejauh ini, pemkot masih membutuhkan sekitar 450 pegawai untuk mengisi sejumlah formasi. Adapun formasi CPNS yang diperlukan itu adalah tenaga kesehatan. “Nantinya, tenaga kesehatan yang lolos tes akan ditempatkan di RSUD Kota Pontianak yang masih membutuhkan ratusan pegawai,” jelas dia. Sebelumnya, sejak tahun 2010 lalu, pemerintah Kota Pontianak menghentikan sementara penerimaan CPNS terkait moratorium selama dua tahun. Zumiyati berharap, tahun depan Pemkot Pontianak mendapat jatah formasi yang dibutuhkan tersebut. Saat ini, jumlah PNS Kota Pontianak mencapai 7.256 orang. o

CMYK

CMYK

Aulia Marti Borneo Tribune, Pontianak


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Selasa, 27 November 2012

Bangun Karakter dengan Training ESQ

Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Pemerintah Kabupaten Pontianak untuk sekian kalinya melaksanakan training ESQ kepada warganya, 26 November-1 Desember di Gedung Kartini Mempawah. Pe-

latihan ini diikuti 300 pengurus dan anggota Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), Ormas Islam dan Organisasi Wanita. Kasi Mental Spiritual Kesra Setda Kabupaten Pontianak, Muhammad Pagi mengatakan training ESQ merupakan upaya mewujud-

kan misi Kabupaten Pontianak mensejahterakan masyarakat melalui menggali potensi intelektual, emosional dan spiritual. “Training ESQ dibuat dua angkatan. Angkatan pertama sebanyak 150 orang dan angkatan kedua 150 orang, jadi jumlah peserta mengi-

kuti ESQ sebanyak 300 orang,” kata Muhammad Pagi ditemui di Gedung Kartini Mempawah, Senin (26/11), kemarin. Muhammad Pagi menjelaskan training ini banyak manfaat yang dapat diterima peserta karena menanamkan nilai-nilai spiritual

dan kecerdasaan emosional kepada peserta. Selain itu, diharapkan hasil pelatihan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Training ini sangat penting karena mampu menumbuhkan dan mengelola potensi SDM yang berkualitas dan profesional dalam hal memimpin, baik didalam sebuah organisasi atau lembaga lainnya,” katanya. Lanjutnya lagi, melalui training ESQ bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang bisa diandalkan, dari segi sikap, moral dan aspek lainnya sehingga dapat dipertanggungjawabkan apa yang selama ini dilakukan, baik diorganisasi atau lembaga. Sekaligus dapat menjadi contoh bagi para pemuda dan pemudi generasi penerus, agar cita-cita bangsa Indonesia dapat tercapai. “Dengan training ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang dapat menjadikan Indonesia semakin baik lagi dan menjadikan Kabupaten Pontianak semakin maju. Untuk itu, diharapkan peserta training ESQ agar apa yang didapatkan selama training dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari, baik di lingkungan keluarga atau tempat kerjanya,” ungkapnya. o

Pemkab Akui Pengembangan Objek Wisata Terus Dilakukan Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kubu Raya mengaku terus berupaya untuk mengembangkan objek-objek wisata di Kabupaten Kubu Raya. Ini dilakukan disadari banyak ditemukan kawasankawasan berpotensi untuk dikembangkan, seperti Pekong Laut di Kecamatan Kakap, Pantai Tasik Maya di Kecamatan Batu Ampar, dan Pantai Paloh Nibung Kecamatan Teluk Pakedai.

Kepala Bidang Pariwisata Disbudparpora Kabupaten Kubu Raya, Iping Indriati mengatakan pada dasarnya Kabupaten Kubu Raya banyak memiliki kawasan yang berpotensi dijadikan kawasan wisata, seperti Pekong Laut di Kecamatan Kakap, Pantai Tasik Maya di Kecamatan Batu Ampar, dan Pantai Paloh Nibung Kecamatan Teluk Pakedai. “Semua potensi wisata yang ada saat ini sedang kita kaji,” katanya, Senin (26/11). Semua potensi wisata yang ada, lanjut Indriati harus dikaji, bagaimana pengembangannya, apa yang

dibutuhkan untuk mendukung objek wisata. Sehingga dengan demikian pengembangan objek wisata sesuai dengan keinginan. “Objek wisata yang layak jual, adalah yang aman dan mudah diakses,” ucapnya. Untuk Saat ini, Idriati menyatakan tidak dapat dipungkiri akses menuju objek wisata memang masih harus mendapat perhatian serius. Agar pengembangan objek wisata dapat berjalan selaras dengan dinas-dinas terkait, pihaknya sudah melakukaan koordinasi dengan beberpa dinias, seperti Dinas Bina Marga unuk

pembangunan jalan. Indriati menegaskan, untuk pengkajian tidak hanya dilakukan pada objek wisatanya saja melainkan semua pendukung pengembangan, seperti pangsa pasar, keamanan dari objek wisata yang nantinya akan dikembangkan. Dengan mengembangkan objek wisata, Indriati menambahkan, tentu akan menimbulkan dampak positif bagi masyarakat di lokasi wisata. Seperti membuka lapangan pekerjaan masyarakat. “Wisatwan yang datang tentu membutuhkan masyarakat, seperti ingin melihat kearifan

lokal, atau butuh konsumsi dan ini bisa dimanfaatkan, sehingga terjalin kerjasama antara pemerintah dan masyarakat,” tuturnya. Sementara waktu ini, Indriati menjelaskan objek wisata yang mudah dikunjungi dan selalu ramai adalah Pekong Tengah Laut di Kecamatan Sungai Kakap. Hal itu lebih disebabkan karena akses dan transportasi menuju lokasi sudah cukup memadai. “Untuk promosi objek wisata yang ada, sudah kita lakukan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan dari kementerian,” ungkapnya. o

Bupati Minta Guru Jangan Hanya Sebatas Mengajar Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan peran guru tidak hanya agent of learning, tetapi juga harus mampu memerankan dirinya sebagai agent of change (agen perubahan) bagi peserta didiknya. Guru diharapkan dapat menjadi seorang pendidik yang tidak hanya sebatas mengajar, tetapi juga harus mampu memotivasi siswa-

nya. “Yang kita harapkan adalah guru-guru di Kabupaten Kubu Raya mampu memberikan motivasi dan mengajak siswa –siswanya untuk lebih kreatif. Peran seorang guru bukan hanya mengajar tetapi mampu menginspirasikan berbagai hal. Sehingga terciptanya guru-guru yang fokus,”kata Muda usai membuka acara Puncak HUT PGRI Kabupaten Kubu Raya, di GOR Pangsuma, Senin (26/11). Menurutnya, para guru diharapkan mampu membang-

kitkan motivasi dan dapat memanfaatkannya menjadi penggerak kuat para siswa untuk meraih prestasi yang diharapkan. Oleh karena itu, Guru yang profesional harus menyadari bahwa dirinya harus berperan sebagai motivator, yang bertugas memberikan inspirasi atau dorongan supaya proses pembelajaran lebih menyenangkan. “Yang lebih pentingnya seorang guru harus menolong siswanya supaya memiliki hasrat untuk belajar,”katanya.

Muda menambahkan, jika hal tersebut sudah dilakukan oleh para guru, maka siswa akan lebih mudah memahaminya. Maka dengan cara membangkitkan motivasi siswa juga akan terlahir para generasi-generasi muda yang berfikir secara produktif. Muda menilai, bahwa anak-anak tingkat pelajar saat ini bemum mampu mengikuti perkembangan zaman. Maka untuk itu, sebagai seorang guru harus mampu mendidik anak-

anaknya menjadi anak yang kokoh dan unggul untuk di masa yang akan datang. “Perkembangan zaman saat ini sangat pesat, dan saya rasa anak-anak pelajar belum mampu mengikuti perkembangan itu. Maka guru harus lebih proaktif membimbing dan mendiidk anak-anaknya kedalam ranah yang positif. Itu semua harus dilakukan agar kedepan terlahir para generasi muda yang berpikiran produktif dan positif thinking,” tuturnya. o

5

1 Muharram Jadikan Momen Instropeksi Diri Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah 1 Muharram 1434 H yang jatuh pada 15 November adalah tahun baru bagi umat Islam. Momentum tahun baru hijrah ini harus dijadikan sebagai sarana hijrah menuju kehidupan yang lebih baik. Hal ini, disampaikan Bupati Pontianak, Ria Norsan, saat membuka acara gebyar Tahun Baru Islam di Gedung Kartini Mempawah, Sabtu malam (24/11), kemarin. “Sebagai rasa syukur maka sebaiknyalah kita sebagai muslim yang taat FOTO: Johan W / Borneo Tribune memanfaatkan tahun Ria Norsan baru ini untuk menginstropeksi diri, mengevaluasi diri, bermuhasabah atas segala perencanaan, perbuatan dan program hidup yang telah dilakukan di tahun sebelumnya, jadikan saatsaat seperti ini sebagai momen yang tepat bagi kita untuk selalu berinstropeksi diri tentang amal ibadah apa yang sudah kita capai dan hal apa saja yang masih kurang dalam diri kita,” kata Bupati Pontianak, Ria Norsan. Lanjutnya lagi, melalui instropeksi diri tersebut, diharapkan bisa memperbaiki dan memperbaharui kekurangan-kekurangan di masa depan dan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan tidak akan diulangi lagi. “Tahun baru Islam merupakan momentum penting dengan membuka lembaran hidup baru untuk betul-betul membuat suatu perubahan yang nyata terpenmting dalam hidup ini,” katanya. Selain itu, Bupati juga tidak lupa mengingatkan orangtua akan pentingnya pendidikan agama bagi anak. Karena melalui pendidikan agama memberikan keselamatan bagi para anak sebagai generasi penerus, baik di dunia dan akhirat. “Bila kita mendidik anak dengan agama sudah pasti akan meciptakan generasi berakhlak mulia. Karena dasar agama yang kuat bisa menjadikan anak yang shaleh dan itu merupakan kebanggaan bagi orang tua, serta bangsa dan negara,” katanya. o

APBD 2013 Jangan Molor Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Susanto mengingatkan eksekutif agar lebih awal menyerahkan draf Raperda APBD 2013. Ini agar DPRD memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pembahasan dan tepat waktu. “Kita mengingatkan agar penyerahan draf Raperda APBD 2013 tidak mengalami keterlambatan. Draf seharusnya sudah masuk akhir November dan paling lambat awal Desember. Karena kita tidak ingin pembahasan APBD 2013 FOTO: Johan W / Borneo Tribune molor,” katanya. Susanto Susanto, menjelaskan sesuai aturan dan ketentuan pembahasan anggaran idealnya ditetapkan 25 Desember. Namun pengesahan lewat tanggal 25 Desember, tidak menjadi permasalahan. “Selama masih akhir Desember, secara aturan sah-sah saja dilaksanakan. Tapi apabila pembahasan sampai Januari 2013, maka akan dikenakan sangsi secara administrasi berupa pemotongan anggaran dari pemerintah pusat,” ungkapnya. Untuk itu, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Pontianak ini meminta eksekutif lebih cepat dan lebih awal menyerahkan draf Raperda APBD 2013, agar legislatif dapat segera menindaklanjuti pembahasan Raperda tersebut. “Kita tidak ingin, pembahasan anggaran dilaksanakan terburu-buru dengan waktu yang mendesak. Jika diserahkan lebnih awal, maka kita akan memiliki cukup waktu untuk melakukan pembahasan agar alokasi anggaran efektif dan tepat sasaran,” katanya. o


Bengkayang Borneo Tribune

Selasa, 27 November 2012

6

Pemkot Bongkar 12 Pintu Pagar Ruko Borneo Tribune, Singkawang Musim penghujan seperti terjadi sekarang ini di Singkawang menjadi keprihatinan sendiri bagi warga yang selama ini tinggal di wilayah rentan akan banjir. Seperti di kawasan Pasar Baru Kelurahan Pasiran, Singkawang Barat. Lurah Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Prayitno, menjelaskan dirinya tetap memantau sejumlah daerah di wilayah Pasiran yang selama ini memiliki potensi banjir seperti di wilayah pasar baru yang memang dari tahun ke tahun pada musim penghujan selalu mengalami banjir. “Namun sampai hari ini kawasan itu tidak mengalami banjir, semoga tidak terjadi banjir di kawasan itu,” katanya, kemarin. Ada sekitar 50 KK di kawasan tersebut, dan tahun lalu pada saat banjir datang ke wilayah itu yang mana warganya terpaksa di evakuasi untuk mengungsi sementara waktu di aula Kantor Camat Singkawang Barat. Dirinya beralasan jika banjir di wilayah pasar baru itu disebabkan wilayah itu adalah daerah rawa, dan permukaannya juga sangat rendah, selain itu ditambah dengan datangnya air dari Roban dan dari daerah lainnya yang mengalir ke daerah itu yang berakibat banjir. Karena rawan banjir, maka dirinya memerintahkan kepada ketua RT setempat untuk tetap berkoordinasi dengan pihak kelurahan atau kecamatan jika memang banjir datang, sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan dengan cara melakukan evakuasi warga setempat. (Freelancer/Rudi)

Alhamdulillah, dari penertiban ini ada sekitar lima sampai enam orang pemilik ruko turut membantu membongkar pagarpagar tersebut

Lurah Pasiran Pantau Daerah Banjir

Borneo Tribune, Singkawang Sedikitnya 12 pintu pagar ruko di Jalan Niaga, Kecamatan Singkawang Barat, dibongkar oleh tim gabungan terdiri dari, Satpol PP, Dinas Tata Kota, Polres, dan Kodim 1202 Singkawang, Senin (26/11). Alasan pembongkaran dilakukan lantaran pemilik ruko bangunan dianggap telah mengganggu fasilitas umum baik pejalan kaki maupun PKL. “Pembongkaran ini adalah sebagai tindak lanjut dari keluhan masyarakat selaku pejalan kaki maupun PKL yang merasa keberatan dengan adanya fasilitas umum yang ditutup oleh pemilik bangunan. Padahal, sebelumnya Satpol PP sudah berkali-kali memberikan peringatan kepada pengusaha yang bersangkutan. Pada intinya, mereka berjanji bahwa paling lambat pada Minggu (25/ 11), pagar-pagar yang mengganggu pejalan kaki maupun PKL itu akan segera mereka bongkar sendiri,” kata Kasatpol PP Singkawang, Karyadi. Namun, sampai Senin (26/ 11) pagi pihaknya melihat bila pagar-pagar itu masih kokoh berdiri. Dan bahkan,

ada hari ini pihaknya masih memberikan toleransi kepada mereka untuk memberikan waktu 1 setengah jam, untuk membongkar pagarpagar tersebut. Namun sama sekali tidak diindahkan oleh pemiliknya, sehingga tim pun harus bergerak dan mengambil tindakan untuk pembongkaran. “Alhamdulillah, dari penertiban ini ada sekitar lima sampai enam orang pemilik ruko turut membantu membongkar pagar-pagar tersebut,” katanya. Kepala Dinas Tata Kota, Pertanahan dan Cipta Karya Singkawang, Drs. Muslimin, mengungkapkan pembongkaran maupun penertiban itu sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah

Tim gabungan saat membongkar sedikitnya 12 pintu pagar bangunan ruko di jalan niaga, Kecamatan Singkawang Barat FOTO: Rudi

untuk menyeimbangkan antara kepentingan pribadi dan masyarakat. Pihaknya tidak mau kalah kedua-duanya itu di cekal. Disamping pemilik ruko harus mentaati IMB yang dikeluarkan oleh dinas teknis, mereka juga tidak diperkenankan untuk menutup

akses fasilitas umum bagi pejalan kaki maupun PKL. Sebenarnya, sambung Muslimin, kita tahu maksud dari pemilik ruko memagari bangunannya, karena mereka tidak mau ada PKL berada di tempatnya. Tetapi inikan sebenarnya bisa ditempuh dengan cara yang baik. Inikan bisa kita bicarakan bagaimana cara mengatur PKL dengan baik. “Jangan dengan cara seperti ini, seenaknya saja memagar yang sudah merupakan fasilitas umum,” tegasnya. Dan sebenarnya, terkait

dengan permasalahan ini, jauh-jauh hari sudah memberikan peringatan. Karena ia maunya mereka yang membongkar sendiri. “Tetapi, sampai pada pagi ini ternyata imbauan kami sama sekali tidak diindahkan, sehingga kita pun harus mengambil tindakan yang tegas,’katanya. Sekali lagi Muslimin menegaskan, mengenai sejumlah bangunan yang lain yang juga dianggap bermasalah, bakal pihaknya tertibkan. “Namun prosesnya harus bertahap,” pungkasnya. (Freelancer/Rudi) o

Perkantoran Siapkan Pojok ASI untuk Ibu Menyusui

Pengendara motor terpaksa harus turun dari kendaraanya lantaran kondisi jembatan yang rusak. Foto: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune

UNKA Sintang Tambah Gedung Baru Sebagai perguruan tinggi pertama di Sintang dan wilayah timur Kalbar, Universitas Kapuas Sintang terus melakukan berbagai terobosan untuk menjadi kampus pilihan utama. Perencanaan pengembangan fisik dan akademis pun telah dipersiapkan, Sehingga UNKA bisa menjadi kampus kebanggaan masyarakat wilayah timur Kalbar. “Untuk pengembangan fisik, kita sudah siapkan lahan kurang lebih seluas 5.000 meter persegi di sebelah masjid dan akan kita bangun untuk pengembangan program study pertanian. Kemudian di belakang rektorat kita juga siapkan lahan seluas kurang lebih 2500 meter persegi,” kata Rektor Universitas Kapuas Sintang, Petrus Atong usai melepas keberangkatan mahasiswa dalam program pelaksanaan pengabdian mahasiswa pada masyarakat (PPMPM) ke Kabupaten Kapuas Hulu, Senin (26/11).

Untuk pengembangan fisik, kita sudah siapkan lahan kurang lebih seluas 5.000 meter persegi di sebelah masjid dan akan kita bangun untuk pengembangan program study pertanian. Kemudian di belakang rektorat kita juga siapkan lahan seluas kurang lebih 2500 meter persegi

Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang

Penambahan lahan untuk kampus UNKA tersebut menurutnya telah seizin pihak yayasan dan dengan persetujuan dewan pembina. Selain pembangunan fisik untuk pengembangan program studi pertanian, di lahan se-

FOTO: Endang K/Borneo Tribune

Petrus Atong luas kurang lebih 2500 meter persegi akan dibangun gedung rektorat UNKA. Gedung yang ada saat ini akan dijadikan perpustakaan dan akan dihubungkan dengan gedung LPPM. “Jadi untuk pembenahan fisik kita sedang fokuskan terutama untuk tata guna lahan yang harus efektif, kemudian beberapa gedung yang belum tersambung akan kita sambung,” ujarnya. Ia juga mengatakan saat ini pihaknya telah mengajukan proposal kepada pemerintah provinsi untuk pembangunan gedung berlantai 3 di bagian depan kampus. Bangunan tersebut diperkira-

kan memerlukan dana sekitar Rp7miliar. Gedung berlantai tiga tersebut menurutnya akan dijadikan ruang perkuliahan, mengingat kebutuhan ruang kuliah semakin meningkat seiring dengan peningkatan produktivitas kegiatan di kampus. Selain pengembangan fisik, Petrus Atong juga menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengembangkan kualitas kampus. Baik dari sisi dosen maupun mahasiswa. Untuk peningkatan kiprah dosen terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian, menurutnya seminggu yang lalu pihaknya telah mengundang mantan Ketua LPM Untan Dr.Ngusmanto dan sejumlah peneliti lain untuk memberikan pelatihan penelitian kepada para dosen. Ia juga mengatakan bahwa dari keseluruhan dosen yang mengajar di UNKA, hanya tinggal 1 dosen saja yang belum menempuh pendidikan S2. Namun dari 16 penerimaan tenaga pengajar baru di kampus kuning tersebut, tercatat hanya 6 saja yang telah memiliki strata pendi-

dikan S2. “Tapi yang lain sudah berkomitmen untuk melanjutkan ke jenjang S2,”ujarnya. Kemudian peningkatan kualitas mahasiswa juga dibuktikan dengan telah tercapainya rasio produktifitas mahasiswa. Karena dari keseluruhan mahasiswa yang masuk pada tahun ajaran 2009, sudah 90 persen yang telah mengikuti PPMPM. Dalam ketentuan, rasio mahasiswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan PPMPM ditentukan minimal 70 persen. Ia pun menargetkan dari sekitar 432 mahasiswa yang mengikuti PPMPM di tahun 2012 ini, paling tidak di tahun depan lebih dari 70 persen telah menyelesaikan pendidikan. “Kita mengukur produktifitas kampus ini dengan melihat jumlah mahasiswa yang masuk dan berhasil menyelesaikan pendidikan pada waktu yang telah ditentukan. Kalau produktifitas di atas 30 persen, maka boleh dikatakan perkembangan kampus berjalan dengan baik,” pungkasnya. o

Borneo Tribune, Singkawang Walikota Singkawang, Hasan Karman, meminta kepada seluruh SKPD, BUMN serta BUMD di Singkawang diminta untuk bisa menyediakan ruangan untuk dipergunakan para ibu menyusui. Hal ini bagian dari implementasi dari Peraturan Walikota tentang inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif. FOTO: Rudi/Borneo Tribune “Apa yang telah menjaHasan Karman di pencapaian kita bersama (Perwako IMD dan ASI Eksklusif) dapat diimplementasikan sebaik-baiknya,” kata Hasan Karman. Pemkot Singkawang telah mengesahkan draf Peraturan Walikota (Perwako) tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) menjadi Perwako Nomor 17 Tahun 2012. Bahkan Perwako tersebut, Pemkot secara nasional termasuk yang pertama memulainya. Menurutnya, dengan menyediakan ruang menyusui, maka seluruh pusat layanan kesehatan di kota ini, baik di rumah sakit pemerintah maupun swasta, puskesmas, dan klinik bersalin dapat menerapkan Inisiasi Menyusui Dini dan mendorong pemberian ASI eksklusif. “Ini sebagai bentuk Pemkot Singkawang serius dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak. Semua ini dilatarbelakangi komitmen Negara terhadap kesepakatan bangsa-bangsa di dunia,” terangnya. Sebagai bagian dari NKRI, Pemkot Singkawang berkewajiban untuk berpartisipasi membantu pemerintah pusat dalam mencapai hasil deklarasi tersebut. Diantaranya dengan menandatangani perjanjian kerjasama untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. “Langkah pertama yang dilakukan Pemkot, membentuk tim teknis khusus bidang kesehatan ibu dan anak serta pendidikan untuk mengkoordinasikan hal yang berkaitan dengan ke dua isu tersebut,” katanya. Termasuk diantaranya, lanjut Hasan, terjalinnya kemitraan bidan dan dukun beranak, sebagai upaya menekan tingkat kematian ibu melahirkan. Serta adanya komitmen puskesmas guna meningkatkan pelayanan dalam bentuk janji perbaikan layanan puskesmas di Singkawang. “Dinas Kesehatan khususnya di Puskesmas, menindaklanjuti serta bersungguh-sungguh melaksanakan janji perbaikan layanan serta mendorong kemitraan bidan dan dukun beranak. Kemudian juga perwakilan masyarakat yang tergabung dalam multi stakeholder forum dapat melakukan monitoring pelaksanaan Perwako serta pelaksanaan perbaikan layanan di puskesmas,” katanya. (freelancer/Rudi) o


Selasa, 27 November 2012

Tiga Pejabat Kodim 1204 Diganti Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Tiga pejabat setingkat perwira di Kodim 1204 Sanggau, Jumat (23/11) kemarin resmi diganti dengan pejabat baru. Penggantian tersebut merupakan hal yang sudah seharusnya dilakukan. Ketiga pejabat tersebut diantaranya Dan Ramil Entikong, Kapten. Dedi yang akan berpindah tugas ke Pusdik Armed Cimahi, Bandung. Selain itu, Dan Ramil Kota, Kapten Napitupulu akan pindah ke Perwira penghubung Kodim Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah dan Pasi Teritorial, Kapten Armed Kurnia ke Pusen Armed Cimahi Bandung. Dandim 1204 Sanggau, Letkol CZI Ade Heri Kurniawan belum lama ini mengatakan, bahwa pergantian pejabat ditingkat Kodim 1204 Sanggau merupakan hal yang biasa dan sudah seharusnya dilaksanakan demi kepentingan regenerasi dan karir para anggota TNI Angkatan Darat. ”Pindah satuan seperti ini merupakan hal yang biasa. Pindah satuan atau yang biasanya dikenal dengan mutasi ini agar ada regenerasi dan untuk kelangsungan karir anggota yang bersangkutan,” ungkapnya. Ade juga menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan kerja kerasnya selama bertugas di Kodim 1204 Sanggau. Ade pun berharap kepada tiga mantan bawahannya tersebut agar bertugas di tempat yang baru dengan lebih baik dan berkomitmen pada aturan TNI. Selain dilaksanakan pelepasan pejabat tersebut, juga dilakukan pemberian penghargaan kepada para purnawirawan TNI yang telah berjasa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemberian penghargaan tersebut diberikan dalam upacara di Makodim 1204 Sanggau. “Kita berikan penghargaan kepada para purnawirawan yang telah banyak berjasa dan penghargaan ini sebagai bentuk penghormatan yang besar dari setiap diri anggota TNI,” pungkasnya.

Kasat Reskrim Selidiki Pengerjaan Air Bersih Desa Ringo Borneo Tribune, Landak Kasat Reskrim Polres Landak, Alber Manurung,S.IK, ditemuai senin (26/11) kemarin, menyebutkan, kasat Reskrim pada tanggal 22 november 2012 melakukan penyelidikan Air Bersih di TKP, Desa Ringo kecamatan Menyuke Hulu. Terkait dugaan kasus pengerjaan asal-asalan masalah Air Bersih yang dibiayai APBN senilai 5,8 , kasat Reskrim menelusuri penyelidikan pekerjaan proyek tersebut. Dikata Alber Manurung, “ kami pergi ke TKP berdasarkan laporan masyarakat. Setibanya “% TKP kami melakukan penyeledikan. Untuk hasil dari penyelidikan kami belum bisa menyimpulkan hasil temuan kami, dan nanti kami akan melakukan pemanggilan kepada kades Ringo dan Camat Menyuke Hulu dan kecamatan menyuke meminta keterangan tentang proyek tersebut. Nanti Saya akan memberi informasi selanjutnya yang jelas kami akan melakukan penyidikan terkait proyek air bersih tersebut,” ujar Alber dikantor kapolres landak kemarin. (Yohanes. J)

HO TEL HOTEL Jl. Dr. Setia Budi No. 93 Ptk Telp.: 0561-736195 Fax.: 0561-736668 e-mail : aromainn@ymail.com

Jl. Jendral Ahmad Yani No. 91 Pontianak, Tel : (+62 561) 577 888 Fax. (+62 561) 768 833

HOTELMERPATI Jl. Gajah Mada No. 177-183, Pontianak 78121, Telp. (+62-561) 761598, 761397 (Hunting) Fax. (+62-561) 761398

Jl. Imam Bonjol No. 111 Pontianak, Telp. 0561-745481, Fax. 0561-762662

Grand KARTIKA HOTEL Jalan Gajah Mada No. 89 Pontianak, Telp. (0561) 768999, Fax : 0561-761999

Jl. Rahadi Usman No. 2 Pontianak, T elp. (0561) 734401, Fax. 0561-738457

Jalan Nusa Indah III, Telp. (0561) 732223 Fax. (0561) 742882 Pontianak

Jl. Tajungpura No. 45 Pontianak, T elp. (0561) 736162, 745475 Fax. (0561) 740651

HOTEL KHATULISTIWA Jalan Pahlawan No. 40 Pontianak, T elp. (0561) 735890, Fax. (0561) 739001

Jalan Diponegoro No. 56 Pontianak 78117 Telp. 0561-736793 Fax. 0561 - 734930

Hotel’95 Jl. Sidas No. 8 Pontianak Telp. (0561) 736022/ Fax. (0561) 736200

Jl. Imam Bonjol No. 95 Pontianak, T elp. 7959595 (95 m samping UNTAN)

Hotel Surya Jl. Gajah Mada No. 889 Telp. (62-561) 736 122 Fax. (62-561) 734 374

Jl. Sidas No. 1 1-A Telp. (0561) 734337 Fax. (0561) 760334 Pontianak-Kalbar

Hotel

KAPUAS DHARMA Jalan Diponegoro No. 46 Telp. (0561) 733777 Fax. (0561) 740555

Jl. Imam Bonjol No. 89 Pontianak, Telp. 0561-766669 Fax. 735399

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Nyaris Ribut, Lapak PKL Perintis Akhirnya Dibongkar Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Setelah bertahun-tahun permasalahan Pedagang Kaki Lima (PKL) tak kunjung selesai, akhirnya Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau, Senin (26/11) membongkar lapak PKL yang berada di daerah Perintis Jalan Jendral Sudirman, baik yang permanen maupun tidak. Setelah dilakukannya dengar pendapat (hearing) oleh Pemkab Sanggau bersama tokoh masyarakat, Rabu (14/11) yang lalu sebagai langkah terahkir. Sebelum-sebelumnya, segenap daya dan upaya telah dikerahkan untuk melakukan penertiban PKL ini. Namun bukan tujuan bersama berupa penyelesaian yang dihasilkan, malah yang ada kericuhanlah yang terjadi. Bahkan setiap kali penertiban yang dilakukan petugas, kerap berujung pada nyaris bentrok fisik antara PKL dan petugas. Namun, untuk kali ini pembongkaran tersebut berhasil dilakukan, meskipun sempat terjadi penolakan oleh pedagang. Pembongkaran PKL dimulai dari para pedagang yang berada di daerah Perintis hingga ke lapangan bola di sepanjang trotoar. Mereka pun diberikan tempat untuk berjualan di Rawa Bangun setelah dibongkar. Pembongkaran ini dipimpin langsung oleh Bupati Sanggau, H Setiman H Sudin yang memberikan arahan sebelum anggota Sat Pol PP turun melakukan pembongkaran. Dalam apel yang dipimpin Bupati dan dihadiri Forkompimda, Setiman menegaskan untuk hari ini, Senin (26/11) masih diingatkan dan dilakukan pembongkaran, namun untuk Selasa (27/11) maka bangunan tersebut akan di-police line. Lantaran para pedagang sudah diberikan peringatan sebanyak 5 kali dan terakhir pada hearing yang telah dilakukan. Saat melakukan pembongkaran, Satuan Sat Pol PP bertugas sebagai pemegang

BONGKAR. Sat Pol PP Sanggau saat melakukan pembongkaran PKL di Perintis Jalan Jenderal Sudirman, Senin (26/11) pagi. Foto: Ratna Sari/ Borneo Tribune kendali. Kepala Satuan Sat Pol PP, Drs Chairuddin Rais ketika ditemui dilokasi mengatakan pihaknya tetap melakukan penertiban langsung. Selasa (27/11) akan di police line. Anggota yang diturunkan mencapai 120 orang yang diketahui gabungan dari instansi terkait baik Polisi, TNI-AD, dan dinas terkait. ”Pedagang ini sudah kita beri peringatan sebanyak 5 kali dan terakhir satu minggu yang lalu, ketika hearing dilakukan. Kita akan bongkar,” tegasnya. Chairuddin menuturkan PKL yang akan ditertibkan mulai dari Perintis hingga ke lapangan sepak bola yang berada disepanjang trotoar. Untuk di wilayah Kelurahan Beringin, ada sekitar 15 PKL yang ditertibkan, dan 13 PKL di Kelurahan Ilir Kota. Semua PKL itu berada di atas trotoar. Sementara ketika ditanya tentang Pantai Mutiara yang bangunannya di daerah aliran sunga (DAS), Chairuddin mengatakan untuk sekarang pihaknya masih fokus pener-

tiban PKL. ”Kita masih fokus penertiban PKL, karena arahan Bupati masih penertiban ini. Kalau pantai mutiara nanti. Bangunan yang sudah permanen tetap kita robohkan,” jelasnya. Sementara untuk bangunan ruko di DAS, nantinya akan dilihat proses administrasi terkait perizinan dan akan dikoordinasikan dengan instansi terkait. Begitu dilakukan pembongkaran, PLN Cabang Sanggau pun langsung melakukan pemutusan listrik di area PKL tersebut. Para pedagang tersebut diketahui telah memiliki listrik sendiri. Masyarakat pun heran, kenapa para pedagang dengan mudah mendapatkan listrik, namun untuk rumah biasa, tidak secepat itu. “PLN kita hanya miss komunikasi saja,” ujarnya. Chairuddin mengatakan tidak ada yang membacking para pedagang ini. Bangunan ini merupakan inisiatif

mereka sendiri yang membngun. Setelah dilakukan penertiban ini, pihaknya tetap melakukan perngawasan terhadap PKL. Sementara itu, Kabid Pasar Disperindakop dan UKM, Victor mengatakan silahkan para pedagang ini membuat lapaknya di Rawa Bangun, Pemkab telah menyediakan disana. Namun, bangunan yang dibangun itu bukan untuk tempat tinggal. Tetapi untuk mereka berjualan. ”Dengan pembongkaran ini, maka akses jalan yang ada akan terbuka untuk kenyamanan lalu lintas di protokol, karena ini Jalan Jenderal Sudirman, intinya Pemkab

Sanggau ingin memberikan nama besar untuk jalan ini sesuai dengan namanya. Jalan protokoler akan ditata dengan baik. Ini dilakukan, karena mereka juga sebagai warga Kabupaten Sanggau, jadi fasilitas umum tidak untuk tempat kumuh,” ujarnya. Victor menambahkan, manfaatkan fasilitas yang ada di Rawa Bangun lebih dulu. Jika penjualan mereka merugi dibandingkan sebelumnya, pasti ada yang kurang. “Kebutuhan buah di Sanggau kan perharinya bisa dihitung, jadi sediakan saja kebutuhan itu. Kalau lebih pasti merugi,” jelasnya.

Oknum PNS Terindikasi Narkoba Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak Upaya Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pontianak bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam mencegah penyalahgunaan narkoba mulai menampakan hasil. Satu demi satu pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot yang terindikasi narkoba terungkap saat dilakukan pemeriksaan tes urine. Lantaran Setelah lima orang PNS yang positif menggunakan narkoba terungkap, kembali seorang PNS terindikasi narkoba setelah dilakukan tes urine di Kantor Terpadu Jalan Alianyang, Senin (26/11). Tes ini dilakukan secara mendadak tanpa sepengetahuan para pegawai di lingkungan kantor tersebut. Ada empat instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di kantor terpadu itu, yakni Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Badan Lingkungan Hidup dan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Menurut Kepala BNNK Pontianak, A Harun AR, jumlah pegawai yang dilakukan pemeriksaan tes urine hari ini sebanyak 160 orang PNS. “Dari jumlah itu, seorang diantaranya terindikasi menggunakan narkoba. Untuk tindak lanjutnya, kita akan serahkan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk dilakukan pembina-

KEHILANGAN STNK, KB 3221 LJ NK: MH328D40CBJ189878 NS: 28D-3189931 AN: KAMIS Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

NGL

an,” ujar Harun. Pemeriksaan tes urine ini, dikatakan dia, sebagai upaya dalam rangka melakukan pembinaan kepada mereka yang terindikasi menggunakan narkoba supaya segera melakukan introspeksi diri dan tidak lagi menggunakan narkoba. Harun menjelaskan, selain pemeriksaan tes urine, pihaknya juga kerap menggelar sosialisasi kepada seluruh masyarakat terkait penyalahgunaan narkoba seperti aturan-aturan dan undang-undang, akibat dari penggunaan narkoba, baik itu dari aspek kesehatan maupun psikologisnya. “Jadi tidak semata tes urine saja tetapi juga sosialisasi gencar kita lakukan,” tuturnya. Dia menyatakan, ke depan pihaknya akan melakukan tes urine secara insidentil, artinya tes urine yang dilakukan secara tiba-tiba saat para pegawai sedang beraktifitas. Jadi kita akan datang secara tiba-tiba dan langsung melakukan tes urine di saat para pegawai sedang sibuk bekerja. Sementara itu, Sekretaris BKD Kota Pontianak, Lazuardi menyatakan, tes urine ini bukanlah untuk mencari-cari PNS yang menggunakan narkoba, namun sebagai upaya melindungi dan mencegah agar penyalahgunaan narkoba di kalangan PNS tidak merebak. Jadi jangan sampai ada peredaran narkoba di kalangan PNS kita. Lazuardi menambahkan, peranan BKD dalam mencegah adanya pegawai yang menggunakan narkoba yakni dengan melakukan pembinaan kepada mereka supaya tidak lagi mencoba-coba menggunakan narkoba. “Hasil tes kemarin, dua diantara lima PNS yang terindikasi narkoba hasilnya negatif.”


Sekadau Borneo Tribune

Selasa, 27 November 2012

8

Lubang Maut Kilometer 8 Rengut Nyawa Pasutri Satpol PP Kabupaten Sekadau Kehilangan Personil Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Kondisi jalan berlubang yang sangat mengkhawatirkan di sepanjang jalan negara, sekitar kilometer 8 kembali memakan korban jiwa. Minggu (25/11) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, pasangan suami istri (pasutri) Zainudin (47) bersama istrinya, Suminah (41) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan hebat di kilometer 8, persis di depan SLB dan BTN di Jalan Sekadau-Sintang. Zainudin yang merupakan salah seorang anggota Provos Satpol PP Kabupaten Sekadau bersama istrinya meregang nyawa usai mengalami kecelakaan di kilometer 8. Persisnya 1 kilometer dari persimpangan kompleks perkantoran Bupati Sekadau. Hasil olah TKP yang dilakukan oleh pihak Sat Lantas Polres Sekadau menye-

butkan, kecelakaan bermula saat Zainudin dan istrinya berangkat dari Sekadau berboncengan dengan mengendarai sepeda motor Honda Blade, dengan nomor polisi KB 3126 VI. Sampai di lokasi, korban hendak mengelakan lubang yang ada di jalur kiri jalan dari arah Sekadau, terpaksa harus mengerem sepeda motornya. “Karena di lokasi ada genangan air, korban hilang keseimbangan. Sepeda motor yang dikendarai korban oleng dan berbalik arah,” terang Kasat Lantas Polres Sekadau, IPTU. Andi Sutejo melalui KBO Lantas Polres Sekadau, IPTU. P Sitorus. Sementara itu, saat yang bersama dari arah berlawanan melaju mobil Bus ABM KB 7777 BE yang dikemudikan Kalven Dadius. Karena sopir juga hendak mengelak lobang yang berada di sebelah kiri badan jalan dari arah Sintang dan tak jauh dari lobang yang ditangkis korban, maka ba-

Pembangunan Dermaga Fery Sungai Ayak

Pondasi Dermaga, alat berat sedang beroperasi membangun pondasi dermaga menuju tiga Kecamatan Belitang di Dusun Sungai Asam, Kecamatan Belitang Hilir, beberapa waktu lalu. FOTO: Bagus Kosminto/Borneo Tribune Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Dinas Perhubungan Telekomunikasi, Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubtelinfobudpar) Kabupaten Sekadau kini sedang berkonsentrasi menyiapkan sarana infrastruktur dasar. Salah satunya persiapan dermaga menuju daerah tiga Belitang, yakni Kecamatan Belitang Hilir, Belitang dan Belitang Hulu. Pelaksana Tugas(Plt) Kepala Dishubtelinfobudpar Kabupaten Sekadau, H. Khandra Asmarahady, mengatakan Pemkab dibantu Pemerintah Pusat akan berkelanjutan menyiapkan pembangunan dermaga fery. “Pendanaan pembangunan dermaga itu dibantu dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah,” jelas H Khandra, di Kantor Bupati Sekadau, baru-baru ini. Dia menjelaskan pembangunan dermaga fery saat ini memang diperlukan masyarakat di tiga Belitang. Hal tersebut seiring dengan cukup tingginya mobilitas kendaraan roda dua dan roda empat menuju wilayah tersebut. Sedangkan pembangunan dermaga sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 dan 2012 secara berkelanjutan hingga dermaga tersebut rampung. Khandra menambahkan, saat ini pembangunan dermaga sedang berlangsung. Kegiatan yang sudah dilaksanakan seperti pembangunan pondasi dermaga dari beton dan pembebesan lahan berikut jalan masuk

menuju dermaga di Dusun Sungai Asam. “Tentunya pembangunan dermaga ini butuh waktu. Mudah-mudahan nanti setelah selesai akan memberikan kemudahan bagi pengguna yang juga natobene warga kita,” timpalnya. Selama ini masyarakat di tiga Belitang, merasa bersyukur dengan tersedianya fery penyeberangan di Sungai Asam-Sunyat Desa Sungai Ayak. Dengan tersedianya fery tersebut warga tidak lagi melewati jalan alternatif di penyeberangan Manis Raya, dearah Sepauk, Kabupaten Sintang. Karena fery di Sungai Ayak sudah beroperasi dengan baik. Untuk meningkatkan fasilitas pelayanan, kata Khandra, Pemerintah Daerah mengusulkan dana kepada Pemerintah Pusat termasuk pemerintah Provinsi. “Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat kita,” tandasnya. Disinggung mengenai apakah ada rencana peningkatan pelayanan maupun fasilitas dermaga fery di Pasar Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Khandra mengatakan usulan sudah dilalukan sejak lama kepada Pemerintah Provinsi Kalbar. Namun demikian masih ada administrasi dan status kepemilikan asset dermaga tersebut yang harus diselesaikan. “Hanya saja kita masih terbentur dengan aset dermaga yang milik Pemerintah Prov kalbar, masyarakat di seberang Kapuas harap bersabar dulu, karena perlu proses,” ucapnya. o

dan bus sempat menjorok ke tengah badan jalan. Tak ayal, badan bus pun menyenggol kedua korban. Korban Zainudin mengalami benturan paling parah di bagian kepala. Sementara istri korban, Suminah sempat masuk ke dalam kolong bus dan kepalanya terlindas ban belakang bus. “Jalan di lokasi kejadian memang lurus. Tapi ada dua lobang di bagian kiri dan kanan jalan yang berdekatan,” tutur Sitorus. Mengetahui kejadian tersebut, warga langsung menyemut ke TKP. Jasad korban Zainudin dan istrinya sempat dibawa ke RSUD Sekadau sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka, di Desa Sungai Ringin, Sekadau Hilir. Kematian kedua pasutri ini membawa duka mendalam bagi masyarakat Sekadau, termasuk jajaran Pemda Sekadau. Sejumlah pejabat langsung melayat korban begitu mengetahui keja-

dian tersebut. Bupati Sekadau, Simon Petrus, langsung melayat korban, baik saat masih di rumah sakit maupun saat proses penguburan. Tampak melayat, Wakil Bupati Sekadau, Rupinus, Waka Polres Sekadau, Kompol. Yohanes Suhardi, Wakil Ketua DPRD Sekadau, H Isnaini dan Asisten II Pemkab Sekadau, Khandra Asmarahady. Sejumlah pimpinan SKPD serta jajaran Satpol PP Kabupaten Sekadau juga terlihat hadir. Kerabat korban, Ipah mengatakan kedua pasutri yang menjadi korban hendak pergi ke Sungai Durian, Desa Nanga Kerabat, Kecamatan Sekadau Hulu. “Mereka ingin pergi ke tempat saudara istrinya yang ada di sana,” ujar Ipah yang terlihat sedih menggenang kedua korban. Sebelumnya, seperti diberitakan Borneo Tribune beberapa waktu lalu, banyak warga di kilometer 8 yang

berkoar-koar agar lubang di ruas jalan tersebut segera diperbaiki oleh Pemerintah. Tujuannya agar jalan yang dalam kondisi berlubang ini tidak memakan korban. Pasalnya ruas jalan ini sebelumnya sudah sering kali memakan korban, terutama bagi para pengendaraan roda dua. Mereka sering menabrak lubang sehingga menjadi hilang keseimbangan. “Sebelumnya banyak korban, lubang itu harus ditambal,” kata Hen warga kilometer 6, beberapa waktu lalu. Masyarakat setempat menuturkan bahwa ruas jalan di kilometer 8, persisnya di depan SLB dan BTN di Jalan Sekadau-Sintang itu memang meresahkan para pengguna jalan. Lubang yang cukup lebar siap menerkam maut. Bahkan sudah sekian kalinya warga mengalami kecelakaan di ruas jalan tersebut. “Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat harus segera memperbaiki kerusakan jalan Negara ini,” tegasnya. o

Jenazah Korban, dua korban pasutri yang mengalami kecelakaan di kilometer 8 di ruas Jalan Sekadau-Sintang, Minggu (25/11) pagi. FOTO: Istimewa

2013, Kecamatan Akan Miliki Pasar Permanen Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Pembangunan pasar tradisional di kecamatan sudah direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau pada 2013. Jika mampu direalisasikan, pasar tradisional ini cukup mendukung percepatan perputaran ekonomi masyarakat di sejumlah kecamatan. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sekadau, H. Isdianto, mengatakan pihaknya telah mengusulkan pembangunan pasar tradisional di tiga kecamatan melalui dana dari Pemerintah

Pusat. Tiga kecamatan yang diprioritaskan pengembangannya adalah Kecamatan Nanga Taman, Belitang Hilir dan Kecamatan Belitang Hulu. Pemkab Sekadau menilai perlunya pembangunan pasar tradisional di tiga daerah ini mengingat perputaran ekonomi cukup pesat. “Memang wacana Pemerintah Daerah sudah lama. Namun, karena terkendala anggaran, pembangunannya mesti berkelanjutan,” kata H Isdianto, belum lama ini. Wacana pembangunan pasar tradisional memang sudah berhembus sejak beberapa tahun terakhir. Namun, hingga kini belum juga dapat terealisasi akibat ter-

kendala anggaran dana untuk merealisasikan pembangunan pasar. Dalam Musrenbang Kabupaten Tahun 2012, pembangunan pasar tradisional kembali dibahas. Pemerintah Kabupaten Sekadau sepertinya cukup serius memperhatikan persoalan tersebut. Tidak hanya sampai di situ, upaya tersebut ditindaklanjuti dengan mengusulkan rencana tersebut ke Pemerintah Pusat. “Tiga kecamatan itu sangat potensial. Sangat disayangkan jika wacana itu tidak ditindaklanjuti. Berbagai persiapan kita lengkapi, termasuk masterplan-nya pun sudah ada. Hanya tinggal me-

nunggu anggaran dan mudah-mudahan mendapat dukungan penuh dari masyarakat,” tuturnya. Di pusat kota Kecamatan Belitang Hulu, di Desa Balai Sepuak, misalnya, hingga kini belum ada pasar tradisional yang dibuat sebuah komplek permanent. Seperti rumah toko (ruko) oleh Pemerintah Daerah. Kendala pembangunan bidang ini dipastikan karena daerah belum memiliki dana khusus. Selain dana yang disediakan Pemerintah masih konsentrasi membangun sarana infrastruktur dasar di daerah Belitang Hulu, termasuk di daerah lain di seantero ‘Bumi Lawang Kuari’. Di Desa Balai Sepuak sen-

diri, masyarakat yang mengadakan kegiatan jual beli sembako, barang pakaian dan lainnya masih dengan menggunakan cara lama. Di sana hanya pengusaha toko (toke) yang menyediakan tempat pribadi untuk bertransaksi jual beli. Barang jenis sayur-mayur misalnya dijual masyarakat dari rumah ke rumah dengan cara tradisional. Atau ada juga pedagang yang lain memanfaatkan lahan (pasar tumpah) di sekitar lokasi terminal tidak jauh dari lokasi kantor Camat yang lama. Begitu juga dengan toko pakaian, toko elektornik, di sana dijual oleh pedagang di lokasi yang mereka sediakan secara pribadi. o

Mess Karyawan TBSM Ludes Terbakar Polisi Langsung Lakukan Identifikasi Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Mess karyawan PT. Tintin Boyok Sawit Makmur (TBSM) di Dusun Balandung, Desa Tinting Boyok, Kecamatan Sekadau Hulu hangus terbakar. Minggu malam (25/11), sekitar pukul 02.30 dini hari, sepuluh pintu dalam satu deretan C I Devisi III ludes dilahap si jago merah. Selain membakar sepuluh pintu mess karyawan, api juga melahap 3 unit kendaraan bermotor roda dua. Beruntung, tidak ada korban ji-

wa dalam peristiwa tersebut. Salah satu penghuni mess, Ahmad yang menjadi saksi mata mengungkapkan, pertama kali dia melihat api sudah menyala di bagian dek mess. “Saya seperti mimpi. Dengar suara berisik. Api kemudian membakar dek tripek. Saya keluar kamar melihat ada api di dek,” tutur Ahmad memberikan keterangan kepada Polisi, Minggu siang. Ahmad menambahkan, setelah mengetahui adanya api, dirinya berusaha memadamkan api dengan menyi-

ramkan air seadaanya dari dapur ke arah bagian dek yang sudah terbakar. Namun, usaha itu tak membuahkan hasil. Bahkan, Ahmad dalam keadaan panik tak bisa menyelamatkan barang-barang serta suratsurat penting. “Saya sudah berusaha memadamkan, tapi api menjalar di semua dek mess,” tutur pria paruh baya itu. Menurutnya, dua malam terakhir, Mess II yang dia huni dan Mess I yang dihuni Pepen kerabatnya, sengaja dipadamkan listriknya akibat kabel ada yang rusak digigit tikus.

Karena mengalami kerusakan pada bagian kabel, listrik di dua mess ini tidak dapat menyala. “Malam sebelumnya, mess sebelah saya lampunya padam, karena ada kabel yang rusak,” terangnya. Seperti dijelaskannya, di mess-mess karyawan di sediakan khusus mesin pembangkit listrik untuk menerangi mess pada malam hari. Listrik dihidupkan mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 23.30 atau 00.00 WIB. “Sekitar pukul 04.00 dini hari, listrik kemudian dihidupkan sampai dengan pu-

Identifikasi, Polres Sekadau melakukan identifikasi di lokasi kebakaran mess karyawan PT TBSM yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Sekadau, AKP. Barmawis. Tim mengumpulkan puing-puing kebakaran yang diduga bisa menjadi penyebab kebakaran, Minggu malam (25/11). FOTO: Bagus Kosminto/Borneo Tribune

kul 06 pagi,” paparnya. Sementara itu, Pepen penghuni blok Mess no 1 saat memberikan keterangan kepada kepolisian juga menceritakan hal yang tak jauh berbeda dari keterangan Ahmad. “Kami semua tidak tau dari mana asal api. Apalagi dalam keadaan tertidur,” tutur pria asal Jawa Barat itu. Kondisi mess yang berada di tengah-tengah perkebunan sawit dan jauh dari pemukiman warga dusun atau desa membuat tak banyak yang bisa diperbuat oleh para penghuni mess. Tiga unit kendaraan bermotor roda dua milik karyawan penghuni mess yang terbakar turut menjadi korban karena tak sempat diselamatkan. Bahkan para korban yang direlokasi ke beberapa blok mess lainnya di sekitar TKP terlihat sedih karena tak banyak barang atau surat menyurat penting yang mereka selamatkan dari musibah kebakaran ini. Menurut pihak perusahaaan, dalam musibah ini, ditaksir kerugian bangunan fisik mencapai Rp 325 juta. Sementara itu, untuk memastikan sumber api, Polres Sekadau melalui unit identifikasi Sat Reskrim terjun langsung ke lapangan. “Sementara kita masih penyelidikan dan mengambil keterangan para saksisaksi. Barang-barang yang diduga bisa sebagai sumber api kita bawa tadi untuk kita lihat dan uji,” ujar Bermawis. o


Selasa, 27 November 2012

Tiga Mahasiswa Perkosa Gadis Bawah Umur Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang NASIB malang kembali menimpa seorang pelajar SMP di Sintang. Niat menuntut ilmu ke kota meski harus jauh dari orang tua dan keluarga seperti pupus manakala nasib buruk menimpa dirinya. Sebut saja Bunga (nama samaran) berusia 16 tahun, siswi kelas 9 sebuah SMP negeri di Kota Sintang kini hanya bisa meratapi nasib malangnya. Keperawanan direnggut paksa oleh 3 orang mahasiswa pada Kamis (22/11). Gadis asal Empakan, Kecamatan Kayan Hulu ini, tak kuasa melakukan perlawanan atas kebrutalan nafsu setan tiga pemuda yang menggagahi di rumah kost bilangan Jalan Lintas Melawi, Kelurahan Ladang. Atas tindakan pemerkosaan tersebut, ia terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Tidak hanya mengalami sakit secara fisik, diduga kuat Bunga juga mengalami shock. Kejadian pemerkosaan yang menimpa Bunga ini akhirnya sampai kepada orang tuanya yang ada di kampung. MN, orang tua korban mengaku mendapatkan telpon dari seseorang pada Minggu (25/11) sekitar pukul 11 .00 siang. Penelpon mengatakan anaknya Bunga telah diperkosa oleh tiga orang mahasiswa dan kini tengah dirawat di RSUD Sintang. Tanpa menunggu lebih lama, ia pun bergegas berangkat ke Sintang untuk mengetahui secara pasti kondisi buah hatinya. “Saya lihat anak saya sudah terbaring di rumah sakit. Badanya lemas dan wajahnya sangat pucat. Kemudian saya tanpa apa yang te-

lah terjadi, dia pun mau menceritakan siapa saja yang telah melakukan perbuatan jahat tersebut,” katanya, saat ditemui di Sintang kemarin. Setelah mendengar cerita buah hatinya, ia pun langsung melapor ke Polres Sintang. Sesuai dengan pengakuan buah hatinya dan penelpon tiga pemuda yang menggagahi putrinya masing-masing bernama Bartolomeus Daling (17) dan Paulus Herman (20) adalah mahasiswa STIKES Kapuas Raya kemudian Higinus Arkadius (20) mahasiswa Universitas Kapuas Sintang. Kasat Reskrim Polres Sintang AKP Andi Yul L saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia juga mengatakan bahwa tiga tersangka pelaku pemerkosa telah berhasil ditangkap dan diamankan di tahanan Mapolres Sintang pada Minggu (25/11) malam. “Kami belum bisa menceritakan bagaimana kronologis kejadian. Karena korban belum bisa kita mintai keterangan dan masih terlihat shock,” ungkapnya. Namun dari ketiga tersangka yang telah diamankan, ada diantaranya yang telah mengenal korban. Ia juga membenarkan bahwa korban adalah anak di bawah umur, sesuai dengan korban yang lahir pada 14 Juni 1996 atau masih berusia 16 tahun. “Kita masih lakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini, termasuk jeratan-jeratan hukum yang akan mengancam tiga orang pelaku,” tegasnya. Kasat juga mengatakan bahwa dari kejadian pemerkosaan terhadap anak di bawah umur tersebut, pihaknya telah meminta keterangan dari saksi yang bernama Noviyadi, warga Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Tanjung Puri Sintang.

Dewan: Pemkab, Perhatikan Guru Honor Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh MENCARI guru yang benar-benar ingin mengabdikan dirinya untuk mengajar di daerah yang jauh dari ibukota memang tidaklah mudah. Apalagi masih terjadi kesenjangan antara jumlah guru di kota dan di pedalaman. Belum lagi dari sisi kesejahteraan, terutama bagi guru yang menyandang status sebagai guru honor, baik honor daerah maupun honor komite. “Makanya pada momen Hari Guru Nasional ini juga kita harus memikirkan nasib ratusan guru, bahkan mungkin ribuan guru yang belum mendapatkan kesejahteraan yang layak,” kata Malin, anggota Komisi A DPRD Melawi, kemarin. Diungkapkan, persoalan kekurangan guru memang terjadi dimana-mana, termasuk di Melawi. Ia mengharapkan guru dari PNS juga tidak mudah, karena selama dua tahun terakhir, tak ada penerimaan pegawai negeri termasuk tenaga guru baru. Makanya peran guru honor, terutama untuk mengisi kekurangan guru di sejumlah sekolah sangat diperlukan. “Kalau bicara pengabdian, guru yang berstatus PNS maupun guru honor samasama mengabdi untuk mengajar dan memberikan ilmu kepada murid-muridnya. Tapi dari sisi kesejahteraan, terdapat ketimpangan yang cukup besar,” terang Malin. Makanya, dirinya berharap, Pemkab bisa memberikan perhatian lebih, misalnya dengan menaikkan honor daerah bagi guru-guru yang bertugas di pedalaman sehingga mereka bisa fokus menjalankan tugasnya dengan baik. Pemberian insentif bagi guru honor juga bisa menjadi salah satu

Sintang-Melawi

Borneo T Tribune

9

UNKA Kirim 423 Mahasiswa PPMPM

Mengajar di Kapuas Hulu Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang SEDIKITNYA 423 mahasiswa Universitas Kapuas (UNKA) Sintang, Senin (26/ 11) dilepas oleh Bupati Sintang, Milton Crosby untuk mengikuti kegiatan Pelaksanaan Pengabdian Mahasiswa Pada Masyarakat (PPMPM) di 3 kecamatan Kapuas Hulu. Ratusan mahasiswa tersebut direncanakan akan mengabdikan ilmu dan teori yang mereka terima selama dibangku kuliah pada masyarakat Kapuas Hulu. “Mereka akan ditempatkan di 4 kecamatan. Yaitu Kecamatan Putusibau Selatan, Putusibau Utara, Batang Lupar dan Badau,” kata Rektor Unka, Petrus Atong usai melepas keberangkatan para mahasiswa menuju Bumi Uncak Kapuas. Ia menjelaskan, dari 432 mahasiswa tersebut akan dibagi menjadi 18 kelompok masing-masing didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL). Para mahasiswa akan ditempatkan di desa-desa yang telah ditetapkan selama 14 hari dan akan kembali ke Sintang sekitar akhir Desember nanti. “Intinya mereka siap mengabdi kepada masyarakat, sesuai dengan basic ilmu yang mereka terima dibangku kuliah,” ujarnya.

Sementara Ketua Yayasan Melati, Yuris Mening mengatakan kegiatan PPMPM merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan sejumlah teori yang diterima selama kuliah. Pada saat mengikuti PPMPM inilah para mahasiswa bisa melihat kehidupan nyata di masyarakat. “Silahkan berbaur dengan masyarakat dan buatlah program dengan baik sehingga menimbulkan kesan di masyarakat bahwa kampus kita ini layak menjadi pilihan utama untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi,” pesannya. Ia juga berpesan agar dalam menjalankan program PPMPM, hendaknya mahasiswa juga menimba ilmu dari masyarakat dari berbagai dimensi. Mahasiswa juga diminta untuk tetap membawa dan menjaga pesan moral dari kampus. “Karena bagaimanapun kalian datang ke tengah-tengah mereka dan akan dijadikan sebagai tauladan,” pungkasnya. Bupati Sintang, Milton Crosby mengatakan PPMPM merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi yang harus diikuti oleh mahasiswa. Dikatakan dengan mengikuti PPMPM maka mahasiswa akan melihat persoalan langsung di tengah masyarakat, serta diharap-

Bupati Sintang Milton Crosby didampingi Rektor UNKA dan Ketua Yayasan Melati melepas mahasiswa peserta PPMPM ke Kapuas Hulu. FOTO: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune kan mampu memberikan solusi atas berbagai persoalan itu kepada pemerintah. Terkait dipilihnya lokasi PPMPM oleh pihak universitas, Milton mengatakan bahwa kabupaten tersebut merupakan salah satu cakupan wilayah dalam pembentukan provinsi Kapuas Raya. Ia memaparkan sejumlah persoalan umum yang dihadapi oleh kabupaten yang ada di wilayah timur Kalbar. Antara lain masih rendahnya produktivitas ekonomi masyarakat. Sementara angka kemiskinan masih cukup tinggi karena terbatasnya akses untuk kegiatan ekonomi. Di wilayah timur Kalbar menurutnya kesempatan kerja masih sangat

minim, sehingga pengangguran masih menjadi masalah besar. “Boleh dikatakan wilayah timur Kalbar ini masih terisolasi, sehingga terjadi ketimpangan pembangunan. Kita bisa lihat bagaimana kondisi infrastruktur jalan khususnya. Kondisi infrastruktur itulah yang menghambat pengembangan usaha, pelayanan publik dan investasi,” katanya. Begitu juga masalah akses kualitas pendidikan dan kesehatan juga masih menjadi persoalan utama. Belum meratanya persebaran tenaga pendidikan dan kesehatan berdampak pada kecilnya akses masyarakat untuk mendapatkan layan-

an kebutuhan dasar tersebut. Belum lagi adanya wilayah di Kapuas Hulu dan juga Sintang yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia. “Daerah perbatasan tantangannya lebih berat, khususnya dalam hal keamanan dan kejahatan trans nasional dengan berbagai modusnya. Kondisi ini bisa dilihat oleh mahasiswa yang lokasi PPMPM berada di Kecamatan Badau, ”katanya. Ia pun berharap agar mahasiswa bisa lebih fokus selama mengikuti PPMPM. Ia juga berpesan agar selama mengikuti PPMPM mahasiswa bisa menjaga nama baik pribadi, kampus dan daerah.

Hari Guru, Pengawas Sekolah Terima Motor Dinas Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh HUT Hari Guru Nasional 2012 di Melawi diperingati dengan menggelar apel yang diikuti oleh ratusan guru dan pelajar serta sejumlah pegawai dari berbagai instansi di halaman Kantor Bupati Melawi, Senin (26/11). Upacara dipimpin Plh Sekda Melawi, Imansyah juga diisi dengan penyerahan penghargaan dan bonus kepada peraih nilai tertinggi dalam UN 2012 dari berbagai tingkatan sekolah serta penyerahan motor dinas pengawas sekolah. Imansyah saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke- 67 menga-

Imansyah sedang mencoba motor dinas yang akan diserahkan kepada 48 pengawas sekolah di Melawi. FOTO: Eko Susilo/ Borneo Tribune takan secara hakiki guru adalah mulia dan sama sekali tidak memerlukan atribut tambahan Memuliakan profesi guru adalah kemuliaan dan hanya orang-orang mulia yang tahu bagaimana memuliakan dan menghargai kemuliaan. “Oleh karena itu, tidaklah berlebihan apabila sebagai profesi, guru mendapatkan kehormatan memiliki Hari Guru.

Kehormatan yang tinggi ini memiliki implikasi pentingnya profesionalitas guru,” katanya. Ia menambahkan, seorang guru teladan pernah ditanya mengapa dia tertarik menjadi guru? Jawabnya adalah karena guru yang dapat merasakan dan menyentuh pinggiran masa depan. Dia tidak berharap dapat menyentuh masa depan, karena hal itu mustahil.

“Tetapi cukup dapat menyentuh pinggiran masa depan, karena melalui persinggungan dengan peserta didiknya yang mewakili masa depan tersebut, profesi guru menjadi jauh lebih menarik daripada profesi yang lain. Itulah sesungguhnya jawaban guru teladan,” katanya. Kemampuan menyentuh masa depan, meski hanya pinggiran, menempatkan guru pada tanggung jawab yang berat, namun mulia. Karena kemampuan dan kesempatan itu tidak dimiliki yang lain. “Pada dirinya tertumpu beban tanggungjawab menyiapkan masa depan yang lebih baik, yaitu dengan berfungsi sebagai jembatan bagi para peserta didik untuk melintas laju masa depan mereka,” terangnya. Tugas guru sangat mulia

karena menyiapkan generasi penerus demi masa depannya yang lebih baik, lebih berbudaya dan sekaligus membangun peradaban. Sehingga guru merupakan tonggak utama dalam dunia pendidikan. Sehingga sangat tepat bahwa guru dijadikan sebagai profesi yang harus mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesionalitas, mendapatkan perlindungan dan jaminan kesejahteraan. “Peningkatan kesejahteraan guru mampu meningkatkan kualitas pendidikan, meski belum signifikan,” kata Mendikbud. Seusai pelaksanaan Hari Guru Nasional kemudian dilakukan penyerahan bonus dan penghargaan kepada peraih nilai UN tertinggi serta penyerahan 48 motor bagi pengawas sekolah di Melawi.

Tapal Batas Tak Jelas, Rawan Terjadi Konflik Malin Foto Eko Susilo/Borneo Tribune

bentuk perhatian pemerintah mengingat tugas mereka juga sama beratnya dengan guru yang berstatus PNS. “Selama ini, bantuan untuk tunjangan guru terpencil, tunjangan tambahan profesi guru lebih banyak dinikmati oleh mereka yang sudah berstatus PNS. Padahal dari sisi gaji, mereka juga sudah lebih tinggi,” katanya. Padahal di sisi lain, guru berstatus honor daerah juga melaksanakan tugas yang sama bahkan terkadang lebih berat karena bertugas di daerah yang sulit di jangkau dan ketiadaan akses transportasi. “Kita sering mendengar, ada satu sekolah hanya diisi satu hingga dua guru PNS. Sisanya diajar oleh guru honor tadi. Justru mungkin bisa saja pengabdian mereka lebih tinggi, bahkan lebih baik ketimbang guru yang sudah PNS,” kata Malin. Pemberian insentif ini, kata dia tentu disesuaikan dengan kemampuan daerah. Bila kesejahteraan para guru ini sudah semakin baik, tentu diharapkan kualitas pendidikan, khususnya untuk di Melawi juga ikut membaik.

Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh HINGGA saat ini persoalan tapal batas di wilayah Kabupaten Melawi baik itu batas antar desa, kecamatan dan kabupaten masih banyak belum jelas. Tak pelak hal tersebut dapat menjadi salah satu pemicu konflik sosial di tengah masyarakat kemudian hari. Menurut Ketua MPC Pemuda Pancasila Melawi, Muhammad Abdurahman

mengatakan, Pemkab Melawi melalui instansi terkait harus segera menyelesaikan tapal batas tersebut. Sehingga ada kepastian yang jelas secara administrative wilayah. “Pemuda Pancasila siap menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia, khususnya di wilayah Melawi untuk bersama-sama membantu pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menjaga stabilitas keamanan didaerah,” kata pria akrab disapa Aab ini, Minggu

(25/11). Lebih lanjut Aab mengatakan sejak dimekarkan menjadi kabupaten pada 2004, geliat pembangunan Melawi mulai berkembang dengan pesat. Sejumlah investor perkebunan sawit maupun tambang mulai ramai berinvestasi masuk ke wilayah Melawi. Namun demikian, masuknya investor tersebut, terkadang dihadapkan dengan beberapa persoalan baru di tengah masyarakat setempat seperti persoalan tapal batas an-

tar desa ataupun kecamatan salah satu contoh. Sehingga terjadi saling klaim wilayah kepemilikan, ketika pihak investor mulai berinvestasi. “Kita siap membantu Pemkab sesuai dengan kapasitas kami. Ya paling tidak memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan halhal yang dapat menimbulkan konflik sosial. Pada akhirnya dapat merugikan kita semua. Karena bagaimanapun situasi yang kondusif menjadi

Muhammad Abdurahman Foto Eko Susilo/Borneo Tribune

modal penting terhadap kemajuan pembangunan didaerah,” katanya.

Kota Sintang Rencanakan Miliki 10 Kelurahan Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang PEMEKARAN wilayah di Sintang bagai bola salju yang menggelinding. Tidak hanya sekedar rencana pemekaran provinsi, tapi pemekaran juga diupayakan dilakukan di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa. Pemekaran desa sendiri di Sintang telah diupayakan sejak beberapa tahun lalu, direncanakan di tahun 2013 mendatang, ada sekitar 110 desa baru yang terbentuk. Kabag Tata Pemerintahan Setda Sintang, Yasser Arafat mengatakan meski Perda pemekaran kelurahan di Kecamatan Sintang belum turun dari pemerintah provinsi, na-

Yaser Arafat Foto Endang Kusmiyati/Borneo Tribune

mun di tingkat Pemkab sudah dilakukan berbagai persiapan pembentukan kelurahan baru. “Ada 10 kelurahan baru nantinya, ini bagian dari rencana pemekaran kecamatan Sintang menjadi tiga atau empat kecamatan,” ungkapnya.

Dikatakan, dalam tahap awal, kini tengah dilakukan survey kesediaan lahan untuk pembangunan kantor lurah dan sosialisasi ke masyarakat tentang perubahan kelurahan. “Kita juga sedang mengajukan dana tugas pembantuan dari pusat sebesar Rp 6,5 miliar untuk pembentukan kelurahan baru ini,” ujarnya. Ia mengungkapkan wacana Pembentukan Sintang menjadi pemerintahan kota juga terus bergulir. Prosesnya akan sinergis dengan pembentukan provinsi Kapuas Raya. Ketika Kapuas Raya terbentuk, Sintang sebagai ibukota Kapuas Raya akan berubah status menjadi kotamadya. “Kemudian ibukota Kabupaten Sintang akan dipindah.

Pindahnya ke mana? Masih dalam kajian akademik,” jelas Yaser. Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Sintang, H.Mas’ud Nawawi mengatakan dalam perencanaan pemekaran Sintang menjadi pemerintahan kota, akan dilakukan pemekaran kecamatan terlebih dahulu. Kecamatan Sintang rencananya akan dimekarkan menjadi tiga atau empat kecamatan. “Untuk menjadi sebuah pemerintahan kota minimal memiliki empat kecamatan. Kalaupun tidak bisa menjadi tiga kecamatan,” katanya. Dikatakan, ketika Sintang menjadi pemerintahan kota, maka harus dipikirkan Kabupaten Sintang ibukotanya

dimana dan apa namanya. Karena Kabupaten Sintang tidak boleh hilang. “Sekarang kita sedang mengkaji wilayahnya, luasnya, infrastruktur dan topografinya untuk pembentukan pemerintahan kota Sintang,” katanya. Ia menjelaskan untuk menjadi pemerintahan kota, luas wilayah kota yang dibutuhkan minimal 600 kilometer persegi. Saat ini, Bappeda sedang mengkaji batas-batas wilayah untuk pemerintahan kota Sintang. “Kita harus buat perencanaan tata ruangnya, mana kawasan industrinya, kawasan perdagangan dan jasanya, kawasan pemerintahan, kawasan perkebunan dan pertaniannya,” kata Mas’ud.


Selasa, 27 November 2012

Kapuas Hulu

Borneo T Tribune

10

Jembatan di Daerah Perbatasan Memprihatinkan Borneo Tribune, Putussibau PEMBANGUNAN sejumlah ruas jalan menuju daerah perbatasan saat ini sedang berlangsung, akan tetapi kondisi tersebut belum membuat masyarakat daerah perbatasan bernafas lega, pasalnya sejumlah infrastruktur lainnya yang berada di daerah perbatasan hingga saat ini masih mem-

prihatinkan, salah satunya kondisi jembatan. “Jembatan di sepanjang jalan Lintas Utara menuju daerah perbatasan rata-rata kondisinya memprihatinkan dan tidak layak untuk dilintasi apalagi untuk antar negara, sementara pemerintah telah merencanakan pada bulan Desember akan dilakukan grand launching Pos

Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Nanga Badau, bahkan belum lama ini sudah dilakukan soft launching, akan tetapi kondisi infrastruktur daerah perbatasan masih memprihatinkan,” ucap Umpor (30) salah satu warga perbatasan, Senin (26/11). Sementara itu, Philipus Pian selaku Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Hulu

yang juga putra daerah perbatasan, belum lama ini pernah mengatakan, secara kasat mata dan kenyataan yang ada di lapangan, Indonesia belum siap dengan pembukaan PPLB Nanga Badau. Hal tersebut terbukti dengan kondisi infrastruktur di daerah perbatasan hingga saat ini belum tuntas penanganannya.

“Sebelumnya kita menyangka pihak Malaysia belum siap untuk pembukaan PPLB, akan tetapi sesungguhnya pihak kitalah yang belum siap. Infrastrkutur Negara Malaysia menuju daerah perbatasan sudah mulus, sementara kita masih dalam tahap pembangunan bahkan kondisi sejumlah jembatan kita tidak layak dilalui antar negara,” jelasnya. Dikatakannya, keseriusan Pemerintah Pusat untuk memperhatikan daerah perbatasan masih dipertanyakan. Pian menilai penanganan pembangunan untuk daerah perbatasan sangatlah lamban.

“Kita akui jalan kita tidak separah beberapa tahun lalu, akan tetapi hingga saat ini masih tahap pengerjaan perbaikan kondisi jalan Lintas Utara, sedangkan jembatan hingga saat ini masih berpondasi kayu, sementara tidak lama lagi setelah dilakukan soft launching sebelumnya, pada bulan Desember akan dilakukan grand launching. Pertanyaannya apakah kita benarbenar siap ?, meskipun di sisi lain pembukaan PPLB merupakan kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, akan tetapi kesiapan kita baik itu infrastruktur maupun yang lain-

nya juga sangat menentukan azas manfaat dari pembukaan border itu sendiri,” ucapnya. Pian meminta Pemerintah Pusat segera melakukan perhatian serius untuk pembangunan daerah perbatasan. Dikatakan Pian, dalam pembukaan PPLB yang menjadi taruhannya yaitu harga diri bangsa ini. “Yang kita minta bukan hanya menyenangkan hati masyarakat saja, akan tetapi yang kita inginkan keseriusan pemerintah dengan kondisi pembangunan daerah perbatasan saat ini,” harapnya. (Freelancer/Timotius)

Realisasi Anggaran Pembiayaan 2013 Tunggu PDAM

Guru Wajib Membuat Karya Tulis Ilmiah Borneo Tribune, Putussibau GURU golongan IIIB ke atas diwajibkan untuk membuat karya tulis ilmiah yang diberlakukan sesuai aturan yang berlaku. Antonius, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Kapuas Hulu, di ruang kerjanya baru-baru ini, mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menunjang kewajiban seorang guru, maka dituntut untuk menguasai teknologi informatika.

“Guru tidak hanya untuk menyampaikan mata pelajaran bagi siswa-siswanya, akan tetapi guru juga perlu pengembang diri dan memperluas wawasan,” ucapnya. Dijelaskannya, selain pembuatan karya tulis ilmiah, guru juga dituntut untuk melakukan penelitian tindakan kelas dan karya inovatif lainnya, sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat. Dikatakan Antonius, penerapan syarat untuk kenaikan pangkat tersebut sudah lama dilakukan akan tetapi untuk meningkatkan kualitas guru pengembangan diri harus tetap dilaksanakan dengan terus menggali potensi. “Guru merupakan ujung tombak dunia pendidikan, meskipun selama ini sejumlah fasilitas khususnya di daerah pedalaman teruta-

Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Antonius Kepala Disdikpora Kapuas Hulu Foto Timotius/Borneo Tribune

ma untuk perumahan guru, akan tetapi saya tetap mengimbau agar seluruh guru yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu untuk tetap menjalankan tugasnya dan kewajibannya,” tegasnya. (Freelancer/Timotius)

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

PALAPA TAXI

PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG

Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2

Jl. Niaga No. 25

0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :

BERANGKAT:

05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00

minta agar pihak PDAM memiliki keseriusan dalam menjalankan operasional perusahaan dengan memperhatikan prinsip-prinsip antara lain trasparansi, keadilan, efektif, dan efesien, responsibilitas serta akuntabilitas. “Yang kita harapkan kinerja PDAM semakin

ditingkatkan, serta ada peningkatan dalam pengelolaan operasional perusahaan,” tegasnya. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melakukan penyertaan modal terhadap PDAM bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa PDAM. “Anggaran yang telah dikucurkan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu hendaknya digunakan tepat sasaran dan memiliki manfaat bagi peningkatan kinerja PDAM itu sendiri sehingga dirasakan langsung oleh masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu, untuk itu saya minta PDAM benar-benar serius dalam menjalankan operasional perusahaan serta selalu menyampaikan kewajiban yaitu membuat laporan keuangan,” pungkasnya. (Freelancer/Timotius)

Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Gallery

Telp. 0561-577868

Yang kita harapkan kinerja PDAM semakin ditingkatkan, serta ada peningkatan dalam pengelolaan operasional perusahaan

Kondisi jembatan menuju daerah perbatasan rata-rata mengalami kerusakan serius, sehingga tidak layak untuk dilalui kendaraan. FOTO: Timotius/Borneo Tribune

Borneo Tribune, Putussibau ANGGARAN pembiayaan tahun 2013 guna meningkatkan kinerja dan pelayanan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Kapuas Hulu akan direalisasikan setelah PDAM menyelesaikan kewajiban menyampaikan laporan keuangan tahun sebelumnya, serta melakukan inovasi strategis untuk meningkatkan pelayanan kinerja perusahaan. “PDAM sendiri belum menyelesaikan kewajibannya, belum menyampaikan laporan keuangan pada tahun sebelumnya, padahal hal ini sangat penting. Oleh karenanya anggaran tahun 2013 tidak akan terealisasi apabila PDAM belum menyampaikan laporan keuangan,” kata Abang Muhammad Nasir Bupati Kapuas Hulu, belum lama ini. Selain itu, Nasir juga me-

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

ANGGOTA DPRD Provinsi Kalimantan Barat, HM Ali Akbar AS, SH meminta kepada pemerintah daerah agar dapat menekan angka pengangguran di Kalbar. Seperti membuat terobosan terbaru sebagai upaya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. “Di tengah kesulitan ekonomi seperti sekarang ini, banyak dari saudara-saudara kita tak tahu harus bagaimana lagi untuk menutup kebutuhan sehari-hari keluarganya. Pekerjaan yang semakin sulit didapat dapat membuat seseorang menjadi gelap mata,” terang dia. Ia meminta pemerintah daerah bersama masyarakat mengubah cara berpikir seseorang. Agar mereka tidak hanya berorientasi pada mencari pekerjaan semata meski hal itu tidaklah mudah. “Padahal banyak usia

produktif mampu menjadi pengusaha dan menciptakan lapangan kerja,” ucap politisi PPP ini. Selain itu, menurut politisi Dapil Kota Pontianak juga berharap agar pemerintah jangan hanya bisa menargetkan tingkat kelulusan SMA sederajat sekian persen setiap tahunnya. Sementara tidak mencarikan solusi mau kemana mereka setelah selesai sekolah. Sebab, jumlah yang kuliah dari jumlah kelulusan sangat minim. “Sebagai generasi muda Indonesia, harus segera mengubah mindset selama ini yang selalu ingin jadi PNS atau karyawan. Tanamkan diri untuk menjadi entrepreneur muda yang menciptakan lapangan kerja. Untuk mendukung itu, pemerintah harus mendukung dengan program-program yang pro rakyat,” urai dia. Ketua Fraksi PPP DPRD Kalbar menambahkan, banyak warga daerah Kalbar mencari pekerjaan keluar negeri sebagai TKI. Karena

itu, perlu diciptakan lapangan kerja untuk mereka. “Hanya saja peluang kerja di Kalbar belum maksimal bila dikaitkan dengan SDA yang tersedia. Sehingga penduduk provinsi yang kini mencapai empat juta lebih jiwa itu sulit mencari pekerjaan dan sebagian mereka memilih menjadi TKI/ TKW,” ujar dia. Ali Akbar melanjutkan, yang perlu dipikirkan bersama adalah bagaimana cara agar tingkat kesejahteraan masyarakat Kalbar makin meningkat. Dengan terbukanya banyak lapangan pekerjaan serta meningkatnya kesejahteraan, banyak yang tetap tinggal di daerahnya, tidak mencari pekerjaan keluar negeri. “Apalagi sebagai pekerja di luar negeri, seperti TKW di Arab Saudi risiko tinggi, bukan saja mendapat caci maki dan atau deraan majikan. Tapi lebih dari itu, bisa terancam hukuman pancung karena main hakim sendiri akibat tak kuat menahan derita,” pungkas dia.

IKLAN BARIS Dijual

Dicari

Peluang Usaha

Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279

SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562

BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034

Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Dijual Paket DAHSYAT MITSUBISHI!! Colt Diesel + Dump. DP Cuma 75 Juta + Bns TV LED 24” Hub. 085 268 495 763

Dijual Tanah

Peluang Bisnis

Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336

Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999

DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977

Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Kost

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo Tribune

Selasa, 27 November 2012

Gedung Kwarda Gerakan Pramuka

Tangkap Oknum Siluman untuk segera menangkap pelaku pemerasan terhadap para supir truk yang sedang antre mengisi solar di sejumlah SPBU di kawasan Kota Pontianak. Para supir mengaku kerap diperas preman untuk bisa ikut mengantre solar di kawasan SPBU. Mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 150 ribu rupiah,” tegas Zulkarnaen Siregar, di hadapan puluhan supir truk ekspedisi jurusan kawasan timur Kalbar yang menggelar aksi demonstrasi terkait sulitnya mendapatkan pasokan solar di sejumlah SPBU di

Kota Pontianak, di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Senin (26/11). Legislator Partai Golkar ini mengaku prihatin terhadap nasib para supir truk yang kerap diperas saat mengantre solar di sejumlah SPBU. “Terus terang saya sangat prihatin terhadap perlakuan yang mereka alami. Kasihan mereka (supir truk, red). Sudah gaji kecil, diperas lagi. Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan. Saya minta aparat untuk segera bertindak tegas,” timpalnya. Tak hanya menindak te-

gas pelaku pemerasan, wakil rakyat dapil Kota Pontianak ini juga mengharapkan agar kepolisian dapat pula menangkap truk siluman yang kerap mengisi solar di SPBU untuk mengeruk keuntungan secara pragmatis. “Selain pelaku pemerasan, aparat kepolisian juga harus menangkap truk siluman yang ikut mengisi solar di SPBU. Karena keberadaan truk siluman juga sangat meresahkan para supir truk ekspedisi yang mengantre solar di SPBU,” paparnya. Selanjutnya, selama tiga

hari ke depan, Zulkarnaen Siregar mengharapkan aparat kepolisian dapat meningkatkan patroli rutin di sejumlah SPBU di kawasan Kota Pontianak dan sekitarnya. “Kita minta aparat kepolisian untuk meningkatkan patroli rutin di sejumlah SPBU di Kota Pontianak. Apabila ada yang terbukti memeras, truk siluman atau mungkin ada oknum aparat maupun oknum petugas SPBU yang terlibat membekengi praktik-praktik tersebut, langsung ditangkap,” tegas Zulkarnaen Siregar. (Andry/Borneo Tribune)

Kuis Khusus Mensa tempat garam berisi merica dan botol merica mereka penuh dengan garam. Bagaimana mereka bisa menukar isi botol tanpa menumpahkan, dan hanya menggunakan alat di ta-

ngan? Jelas ini adalah pekerjaan untuk Mensa! Kelompok ini memperdebatkan ide-ide, dan akhirnya datang dengan solusi brilian yang melibatkan serbet, sedot-

an, dan piring kosong. Mereka memanggil pelayan untuk memamerkan solusi mereka. “Bu,” kata mereka, “kami tidak bisa membantu tetapi melihat bahwa

botol merica berisi garam dan botol garam berisi merica... “ “Oh,” sela pelayan. “Maaf tentang itu.” Pelayan segera membuka tutup kedua botol itu dan menukarnya.

undang RI No 35 tahun 2009 tentang narkoba maksimal ancaman hukuman 5 sampai 20 tahun penjara,” pungkas Kasat. Kapolres Ketapang Ajun Komisaris Besar ( pol) I Wayan Sugiri menegaskan, jika melihat banyaknya barang bukti yang diamankan MZ diduga sebagai pengedar dan bandar. Kepolisian dalam hal ini akan menindak tegas siapapun yang terlibat

walapun MZ merupakan anggota polisi. Polisi tidak akan tebang pilih dalam pemberantasan barang haram tersebut. “Jadi jangan main-main. Ini juga sebagai contoh bagi anggota polisi lainya, polisi tidak akan tebang pilih semua akan ditindak tegas. Jika terbukti bersalah dari pengadilan akan terancam sanksi pecat,” tegas Kapolres.

Oknum Polisi Jadi Bandar Narkoba Kasat menuturkan tiga rekanya yang ikut diamankan yakni Lol, Nov, dan Endang dan ketiga temanya ini merupakan warga sipil, MZ kata Kasat merupakan Target Operasi ( TO) yang sudah lama di incar Satuan Narkoba Polres Ketapang. MZ diketahui jarang masuk kerja di Polres Ketapang. “Kami terima laporan dari masyarakat. Saya, Kasat

Samapta dan anggota Propam yang terjun lansung ke TKP untuk menangkapnya,” ujar Kasat. Kasat menjelaskan, barang bukti yang diamankan dugaan sementara narkoba jenis sabu-sabu 6,6 gram, tiga butir ineks serta uang Rp 8.620,000, alat penghisap tiga bong, timbangan elektrik, HP dan barang bukti yang lainya. “Sesuai dengan undang-

tempat tinggal. Dan kelima, yang paling ujung, bangunan milik pribadi, difungsikan menjadi rumah makan. Bangunan ini dulunya juga pernah dijadikan tempat pertemuan para pejuang. Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Ketika tentara sekutu/Australia di bawah Komando Asia Tenggara (Southeast Asia Command/ SEAC) divisi AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) mendarat di

Tukung Wisata Rohani Bukit Kelam Sintang. Dimulai dengan misa bersama umat dan para undangan larut dalam suasanan khidmat. Tampak hadir sejumlah tamu udangan dari Kabupaten Sintang yang dipimpin Wakil Bupati bersama rombongan membaur bersama Wakil Bupati Melawi bersama rombongan, Wakil Bupati Sanggau bersama rombongan DAD dan OMK. Wakil Bupati Sekadau dan rombongan juga tampak bersama M. Kebing bersama rombongan. Turut hadir pula tamu dari Malaysia di Gua Maria Bukit Kelam. Misa dilakukan di alam terbuka dan berlangsung

dan terjadinya baku hantam antara preman dan para pengisi BBM di SPBU, itu merupakan suatu tindak kriminal. Dan Ia selalu mengatensikan kasus penyalahgunaan BBM, yakni seperti penimbunan, tangki siluman dan adanya spekulan. “Bukan hanya Preman di SPBU yang saya perintahkan tangkap, melainkan juga oknum polisi yang mendukungnya spekulan maupun penimbunan BBM, maka dari itu saya selalu meminta kepada masyarakat Kalbar, untuk melaporkan oknum polisi yang mendukung suatu tindak kejahatan,” tegasnya lagi. Dikatakan Kapolda, Ia akan menindak anggotanya secara tegas, jika memang

ada anggota yang melakukan tindak kejahatan, atau pun turut serta atau membantu serta mempelancar maupun terlibat dalam tindak kejahatan, termasuk oknum polisi yang membacking para spekulan dan penimbun BBM. Sementara itu Wahyudi selaku Wakil Ketua Forum Supir Truk Ekspidisi Kalimantan Barat, bahwa supir truk yang ada di Kalbar, sering berseteru dengan namanya Preman yang ada di SPBU.dimana Preman yang ada di SPBU tersebut meminta uang, kemudian menghalang - halangi Supir untuk mengisi BBM di SPBU. “Kemungkinan warga setempat yang berada di dekat SPBU yang menjadi preman

di situ, mungkin juga oknum warga lain, yang berkepentingan, guna BBM yang kami inginkan tidak bisa didapat, dan terpaksa mengisi di pengecer,” katanya. Lanjut Wahyudi, bahwa supir - supir selalu mengalah jika berhadapan dengan para Preman yang nangkring di SPBU. Sehingga BBM jenis solar yang hendak diisinya harus terpaksa di beli di eceran, bukan di SPBU, lantaran selalu dihalang - halangi oleh para preman yang ada di SPBU. “Adanya preman merupakan satu keluhan kami sebagai supir truk, padahal ada polisi dalam penjagaan, tetapi seperti tidak ada polisi, seharusnyakan preman - preman ini ditangkap,” kritik Wahyudi.

KEHILANGAN

KEHILANGAN

KEHILANGAN

KEHILANGAN

KEHILANGAN

porannya. Selain itu, masih katanya, pelaksanaan Rakor ini dimaksudkan untuk membangun komunikasi dan silatarahmi antara Pemprov dengan Pemkabupaten/ Kota, khususnya bidang pendapatan daerah. “Kita wujudkan kerjasama yang sehat dan konstruktif dalam semangat kebersamaan,” jelasnya. Sementara itu, Sekda Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie, mengatakan permasalahan-permasalahan yang terjadi haendaknya dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan dalan proses pembuatan kebijakan revisi UU nomor 28/ 2009 yang akan dilakukan

oleh Pemerintah pusat. “Saya harap, Kemenkeu RI dapat memotret permasalahpermasalahan yang dihadapi daerah dalam implementasi UU Nomor 28,” kata M Zeet Hamdy Assovie dalam sambutannya. Dijelaskan olehnya, dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, Dispenda yang memiliki tugas pemungutan pajak dan retribusi baik pada tataran Pemprov maupun pada lingkup Pemkab/kota untuk meninggalkan paradigma lama dalam pemungutan pajak dan retribusi daerah. “Pendekatan yang digunakan selama ini yang lebih berorientasi kepentingan pemerintah saja, tapi harus

diubah dengan pendekatan kepentingan Masyarakat,” ujarnya. Dengan lebih mengutamakan kepada pendekatan kepentingan masyarakat, maka kepentingan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan juga secara otomatis akan dapat diwujudkan dengan kata lain tujuannya tetap sama, yakni peningkatan pendapatan daerah, namun pola pendekatannya yang harus diubah. “Pola pendekatan ini harus didukung beberapa faktor, seperti dukungan atau komitmen dari pimpinan untuk buat kebijakan-kebijakan yang diarahkan kepada pendekatan tersebut,” ajak Sekda.

Distribusi Solar di KKR Tidak Tepat Sasaran membeli solar dengan jumlah besar dengan mengatasnamakan nelayan kemudian di jual ke tempat lain. Ketua HNSI Kabupaten Kubu Raya, Bahtiar mengatakan, selama ini petugas stasiun Pengisian Bahan Bakar Dealer Nelayan (SPDN) kerap mengeluh karena minyak yang datang takarannya selalu berkurang. Namun Pertamina selalu membantah dan menegaskan jika takaran yang dikirim sudah cukup. “Tim terpadu sangat diharapkan dapat turun ke lapangan untuk mengawasi pendistribusian BBM dari Pertamina, hingga ke SPDN dan sampai ke tangan ma-

syarakat,” katanya, Senin (26/11), kemarin. Bahtiar menegaskan, agar tidak ada penyelewengan BBM, maka pengawasan harus melibatkan unsur masyarakat setempat dimana SPDN itu berdiri. Dan pengawasan dilakukan dari pengiriman hingga BBM sampai ke tangan masyarakat. Menurutnya, penyalahgunaan BBM terjadi karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Oknum-oknum tersebut mengatasnamakan nelayan dan membeli solar dalam jumlah yang besar. Setelah itu BBM tersebut dijual ke tempat lain.

Menurutnya, apa yang dilakukan oknum tersebut, merupakan modus baru Mereka mengatasnamakan nelayan dengan memodifikasi kapal, seperti memodifikasi tangki pada mobil. Setelah itu membeli BBM dalam jumlah yang besar, bahkan hingga 2 Ton. “Setelah mendapat BBM mereka jual ke tempat lain,” tuturnya. Bahtiar menambahkan, selain melakukanÿ pengawasan oleh tim terpadu perlu juga diberlakukan kartu pengendali untuk para nelayan. Meskipun kartu ini tidak mengurangi penyeludupan BBM, namun dapat mengantisipasi tindakan-tindakan yang

serupa. Bahtiar menjelaskan kartu pengendali, sudah dimasukan ke usulan, kepada instansi terkait. Nantinya masing-masing nelayan mendapat satu kartu pengendali, jadi sesuai dengan jumlah mesin yang digunakan saat mencari ikan. Dalam kartu kendali itu, lanjut Bahtiar, selain dicantumkan nama, juga dicantumkan mengenai kebutuhan minyak untuk para nelayan dalam perharinya. Tetapi untuk mendapatkan kartu kendali tentuÿtidak mudah karena harus mendapat rekomendasi yang dikeluarakan dari HNSI dan Kelurahan setempat.

Kapolda Perintahkan Tangkap Preman SPBU

STNK KB 2459 KK NR: MH3509204BJ513715 NM: 5D91513803 A/N HERMAN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN

STNK KB 2049 KJ NR: MH1JF512XBK250475 NM: JF51E2243683 A/N NOVA ARMAWATI, A.Md Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN

STNK KB 4610 KG NR: MH1JBC219AK489603 NM: JBC2E1477987 A/N MASNEN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN

STNK KB 2732 KF NR: MH314D0029K378419 NM: 14D378773 A/N KOK NYAT TET Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN

Kwartir Daerah gerakan Pramuka Kalimantan Barat, BKKBN Kota, AMPI serta KNPI. Berada di Heerenstraat, sekarang menjadi jalan Zainudin. Secara administratif, masuk ke wilayah Kelurahan Sekip Darat, Kecamatan Pontianak Kota. Sebagai salah satu dari 14 bangunan yang telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya. Keberadaannya jelas menjadi sangat penting dalam perjalanan sejarah Kota Pontianak.

dengan penuh hikmat. Selesai misa semua umat dan undangan makan malam bersama dilanjutkan dengan acara ulang tahun dan sekaligus Penerimaan Penghargaan yang diberikan oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Sanggau kepada Mgr. Agustinus Agus,Pr, sebagai Pemutuh Agung kabupaten Sanggau. “Gelar Pemutuh Agung diberikan sebagai gelar kehormatan (orang yang dituakan), kepada seseorang kerena mempunyai jasa membangun daerahnya, baik sebagai Gembala/Pemimpin (Putra terbaik),” ungkap Paulus Hadi, Wakil Bupati Sanggau, saat memberi sambutan.

Ucapan terimakasih juga disampaikan oleh Mgr. Agus atas kehadiran umat dan para undangan dalam acara ulang tahun dan sekaligus penerimaan penghargaan Pemutuh agung. Ia berharap siapapun yang menjadi pemimpin, harus bisa mengayomi, mempersatukan semua suku, dan mampu membela hak masyarakat adat yang diberlakukan tidak adil. Dengan adanya gelar ini juga merupakan tantangan buat saya ke depan. Acara berlangsung penuh dengan rasa kekeluargaan dan keakraban hingga tak disadari jam menunjukan pukul 04.00, baru undangan meninggalkan tempat.

Truk Ekspedisi Ancam Mogok Kerja

Pol Unggung Cahyono memberikan perintah tegas kepada seluruh Kapolresta dan Kapolres yang ada di Kalbar, untuk menangkap para Preman yang ada di SPBU. Preman tersebut membuat resah para konsumen BBM di Kalbar, Senin (26/11). “Jika memang ada para Preman yang nangkring SPBU, guna mementingkan kepentingan pribadi dan mengambil keuntungan, itu tidak boleh. Dan saya mengintruksikan kepada seluruh jajaran saya, bukan hanya di Pontianak melainkan seluruh Kalbar, untuk menangkap para Preman tersebut,” tegas Kapolda Kalbar. Menurut Kapolda, bahwa dengan adanya spekulan maupun preman di SPBU,

Bangun Pendekatan Kepentingan Masyarakat

Pontianak, 14 oktober 1945 jam 8.30 pagi, dipimpin oleh Letkol Sir Thomas Blamey. Bangunan ini menjadi salah satu bangunan yang di ambil alih. Dan menjadi kegiatan tentara sekutu, selain dari bangunan kantor residen. Setelah masa kemerdekaan, bangunan yang berbentuk memanjang ke belakang dengan delapan ruangan ini pernah difungsikan sebagai kantor Komdak, lalu BKKBN. Kemudian pada tahun 1980 akhir difungsikan sebagai kantor

Mgr. Agus: Pemimpin Harus Mangayomi

Bahkan mereka menilai penggunaan kartu kendali yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan itu sudah tidak relevan dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Apalagi selama ini para supir truk ekspedisi tersebut juga kerap mendapat perlakuan intimidasi maupun pemerasan oleh preman yang meminta jatah sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 150 ribu kepada sejumlah truk yang mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Kota Pontianak. Padahal, di sana ada petugas kepolisian yang berjaga, namun terkesan membiarkan adanya praktik pemerasan yang dilakukan oleh preman. Akibat perlakuan itu, ratusan massa yang tergabung di dalam Forum Komunikasi Supir Ekspedisi (FKSEK) menggelar aksi damai di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Senin (26/11). Mereka juga membawa puluhan truk yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan solar dan diparkirkan di pelataran rumah rakyat tersebut. Kedatangan mereka langsung diterima oleh perwakilan anggota DPRD Provinsi Kalbar. Diantaranya, Ketua Komisi C DPRD Provinsi Kalbar, H. Mulyadi, H. Retno A Pramoedya, Zulkarnaen Siregar, Syarif Izhar Assyuri dan lainnya. Tidak hanya itu, hadir pula Kapolda Kalbar, Brigjen. Pol. Unggung Cahyono, Wakapolresta Pontianak, AKBP. Ade Yana, perwakilan Dinas Perhubungan dan Pertamina. Dalam aksi tersebut, FKSEK mendesak instansi terkait agar dapat mencabut kartu kendali. Karena menurut mereka, penggunaan kartu tersebut dinilai telah merugikan bagi kalangan supir truk ekspedisi tersebut. FKSEK juga mendesak aparat kepolisian untuk segera menindak tegas para preman yang selalu memeras para supir truk yang sedang mengantre solar di sejumlah SPBU. “Kami menduga adanya oknum petugas kepolisian yang ikut bermain dalam pengisian BBM bersama spekulan,” teriak para pendemo. Tak hanya itu, FKSEK juga mengharapkan kebijaksanaan Pertamina agar para supir truk ekspedisi, khususnya yang membawa barang kebutuhan masyarakat di kawasan timur Provinsi Kalbar. Yakni, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten

(Rakor) Pendapatan bersama Pemerintah Kabupaten/ Kota di Grand Mahkota Hotel, Senin (26/11). Menurut Kadispenda Kalbar, R Taruli Manurung Rakor Pendapatan ini dilaksanakan untuk mengevaluasi dan memonitor pengelolaan penerimaan bagi hasil pajakpajak Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalbar. “Rakor ini diharapkan permasalah-permasalahan yang kita hadapi dalam penyaluran bagi hasil pajakpajak Provinsi dapat diakomodir dan dibahas secara bersama-sama untuk mencari upaya-upaya penyelesaiannya,” kata R Taruli Manurung, dalam la-

11

STNK KB 3652 KE NR: MH314D0018K181387 NM: 14D176920 A/N AMHAD ROFIT Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN

Melawi, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sintang untuk ditambah kuota solarnya menjadi 400 liter. “Kebutuhan solar sebanyak 200 liter yang disediakan itu, tidak mencukupi untuk para supir ekspedisi yang keluar kota, khususnya ke Kapuas Hulu, Melawi, Ketapang maupun Sintang. Maka dari itu, kita minta tambah. Sebab, 400 liter itu diperuntukan para supir untuk pulang pergi,” ujar Ketua FKSEK, Wahyudi selaku juru bicara di dalam ruangan rapat Komisi C DPRD Provinsi Kalbar, Senin (26/11). Wahyudi mengharapkan pemerintah daerah khususnya Dinas Perhubungan agar memperbolehkan truk-truk tersebut untuk melakukan penambahan tangki. Karena hal itu dinilai sangat membantu para supir yang membawa kebutuhan masyarakat ke Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, Ketapang dan Sintang. “Kita merasa kesulitan dalam mendapatkan BBM jenis solar di luar daerah. Karena itu, kita berharap kepada pihak Dishub dan petugas kepolisian agar memperbolehkan truk-truk ke luar kota yang dimaksud itu untuk ditambah tangkinya. Hal itu dimaksudkan agar memudahkan para supir untuk tidak mencari solar lagi di luar daerah,” paparnya. Para demonstran juga mengancam apabila di dalam pertemuan itu tidak menghasilkan kata kesepakatan, mereka sepakat untuk mogok bekerja dan tidak mengantarkan kebutuhan sembako kepada masyarakat di kawasan timur Kalbar. Mendengar hal tersebut, Pertamina siap membantu kebutuhan BBM jenis solar bagi supir truk ekspedisi tersebut. Namun, pihaknya meminta kepada FKSEK agar dapat mendata kendaraan yang memiliki tujuan ke sana. Sementara itu, perwakilan Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar, Radi M mengatakan pihaknya akan membantu dan mempermudah kebutuhan BBM jenis solar bagi para supir ekspedisi. Selain itu, pihaknya juga berjanji akan melakukan verifikasi ulang kartu kendali dengan melakukan pendataan kembali truk-truk yang ada di Kalbar. Sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan kartu kendali di lapangan. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan kemudahan bagi para pemilik truk-

truk ekspedisi untuk melakukan pemasangan tangki ganda. Akan tetapi, kata dia, truk ekspedisi yang keluar kota dan akan dipasang tangki ganda itu harus melaporkan terlebih dahulu ke Dishub. Sehingga hal itu tidak bermasalah di kemudian hari. Sedangkan untuk petugas kepolisian, Wakapolresta Pontianak, AKBP. Ade Yana menegaskan pihaknya akan bertindak tegas dengan cara melakukan penangkapan terhadap para preman yang memeras para supir truk yang sedang mengantre di SPBU. Tidak hanya itu, Ade juga menegaskan pihaknya tidak segan-segan akan mengambil tindakan tegas kepada oknum petugas kepolisian yang ikut terlibat bersama spekulan. “Jika ada ditemukan, tolong laporkan ke saya. Catat namanya lalu laporkan ke saya. Atau bisa hubungi ke Humas Polda Kalbar,” tegasnya. Untuk mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi kalangan supir truk yang mengantre BBM jenis solar, sambung Ade, pihaknya akan menerjunkan dua orang personelnya di setiap SPBU. Dan bahkan, mereka akan di rolling atau diputar ke tempat tugas SPBU yang lain. “Hal itu dimaksudkan agar mereka tidak tertular untuk ikut bermain dengan spekulan BBM. Sehingga mereka bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar,” ujarnya. Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Kalbar, Zulkarnaen Siregar, mendesak Kapolda Kalbar beserta jajarannya untuk segera bertindak tegas menangkap pelaku pemerasan serta oknum spekulan yang terlibat dalam persoalan ini. “Kami minta Kapolda dan Kapolresta untuk segera menindak tegas para pelaku pemerasan maupun spekulan. Truk siluman juga harus ditangkap. Karena keberadaannya meresahkan para supir truk,” tegas Zulkarnaen Siregar. Wakil rakyat daerah pemilihan Kota Pontianak ini mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami oleh para supir truk saat mengantre solar di SPBU selama ini. “Kasihan mereka (supir truk, red). Sudah gaji kecil, diperas lagi. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan. Siapapun yang terlibat, harus segera ditangkap,” lugasnya.

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK KB 3457 KJ NR: MH328D40DBJ232846 NM: 28D3232706 A/N NINA SELASWATY Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN

STNK KB 5312 KG NR: MH1JB9121AK324206 NM: JB91E2317909 A/N NATALIA ACIK Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN


CMYK

Seremonial

12

www.borneotribune.com

Borneo Tribune

Selasa, 27 November 2012

Sekda : Rakor Harus Lahirkan Kebijakan Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Upaya memperketat dan pengawasan peredaran ternak dan produk peternak Illegal, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Senin (26/11) menggelar Pertemuan Koordinasi pengawasan peredaran ternak dan produk peternak Illegal, di Hotel Gajah Mada Pontianak. Pertemuan Koordinasi yang dibuka secara resmi oleh Sekda Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie ini juga dihadiri oleh Kapolres Bengkayang, Sambas, Sanggau, dan Kapuas Hulu serta para Kapolsek jajaran di Polres yang memiliki wilayah perbatasan. Menurut M Zeet Hamdy Assovie, Produk Asal Hewan (PAH) seperti daging, dan susu merupakan sumber pangan strategis, karena dibutuhkan untuk kesehatan dan membangun tingkat konsumsi PAH sebagai sumber protein hewani sering kali dijadikan tolak ukur untuk mengetahui tingkat kesejahteraan suatu bangsa. ”Negara maju seperti Jepang, Amerika, tingkat konsumsi protein hewani jauh lebih tinggi dibanding Indonesia sebagai negara

berkembang,” kata M Zeet Hamdy Assovie, dalam sambutan pembukaannya. Disisi lain, lanjut M. Zeet, apabila tidak disikapi hewan dan PAH dapat menjadi media penularan Penyakit Hewan Menular Strategid (PHMS) dan dapat menganggu ketentraman batin masyarakat karena, mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat. ”Dampak PHMS tidak hanya kerugian dari aspek ekonomi dan sosial saja, tapi masyarakat dunia telah mewaspadai PAH digunakan sebagai senjata biologis dan bioterorisme,” jelasnya. Kata M. Zeet, Bagi Provinsi Kalbar, masih katanya, kerugian secara ekonomi akibat PHMS masih dirasakan sampai saat ini. “Kejadian ini karena kita tidak serius mencegah masuknya ternak dan daging secara illegal dari Sarawak,” ujarnya. Lemahnya pengawasan lalu lintas masuk PAH membuat Provinsi Kalbar Januari 2010 merupakan satu-satunya Provinsi yang dibebaskan flu burung, namun Juli 2010 tertular kembali. “Kita rasakan lemahnya peran masyarakat dan hukum belum ditegakkan sebagaimana mestinya,” ingatnya. o

POLRES PERBATASAN Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Dhani Kristianto, Kapolres Bengkayang, AKBP Veris Septiansyah, Kapolres Sambas, AKBP Pahala HM Panjaitan, dan Kapolres Sanggau AKBP Winarto SH saat menghadiri Pertemuan Koordinasi pengawasan peredaran ternak dan produk peternak Illegal, di Hotel Gajah Mada Pontianak. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Siapkan Masa Depan

Tingkatkan Kemampuan

Pedomani Koreksi dan Evaluasi Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Kemampuan para Komandan dan Staf, serta unsur Pelayan Markas satuan perlu ditingkatkan. Khususnya dalam melaksanakan teknik, prosedur dan tata cara kerja yang berlaku dalam perencanaan dan pengendalian operasi serta menguji efektivitas fasilitas di Markas Komando Satuan. Upaya itu dilakukan Mayonif 631/Atg Mayonif 631/ Atg pada, Jumat (23/11) lalu melalui kegiatan Gladi Posko II, yang ditutup secara resmi oleh Danrem 102/ Pjg. Menurut Danrem 102/ Pjg, Kolonel Czi Irwan, dengan berakhirnya kegiatan Gladi Posko-II ini, diharap-

kan para peserta gladi telah memiliki pengetahuan dan kemampuan serta peningkatan kualitas di dalam melaksanakan tugas, kedepan untuk meraih keberhasilan. Selama tiga hari, para peserta telah mengikuti kegiatan gladi ini. Dimulai dari penyelesaian RIG sampai pelaksanaan dinamika dilapangan. Hasil kegiatan yang peserta kerjakan sudah dinilai dan dievaluasi oleh Waslai serta pengendali. “Saya ingatkan kepada semua peserta gladi, koreksi dan evaluasi yang disampaikan agar dijadikan pedoman dalam mendukung tugas-tugas satuan kedepannya. Tingkatkan kemampuan Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas,” kata Kolonel CZI

TUTUP GLADI Danrem 102/Pjg memeriksa barisan pada upacara penutupan Gladi II di Mayonif 631/Atg. FOTO Andika Lay/ Borneo Tribune. Irwan. Danrem juga mengingatkan, pahami secara benar tentang tugas dan jabatan yang diemban dalam mengaplikasikannya secara teknik pada prosedur hubungan komandan dan Staf serta unsur Pelayan Maskas. Tingkatkan terus budaya belajar dan berlatih,

sehingga keterpaduan dan kerjasama antara Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas dapat terlaksana dengan baik dalam mendukung tugas satuan. “Pelajari dan latihkan kekurangan dan koreksi secara menyeluruh yang disampaikan oleh Dirgla, untuk mensukseskan tugas dan latihan yang akan dihadapi. Tingkat kepedulian terhadap prosedur koordinasi dan kerjasama dalam merencanakan suatu kegiatan untuk mendukung tugas satuan,” ingatnya. Gladi posko II yang dilaksanakan selama tiga hari ini adalah merupakan kelanjutan Gladi Posko-I yang telah dilaksanakan di Mayonif 631/Atg untuk meningkatkan kemampuan para Komandan dan Staf serta unsur Pelayan

Markas satuan dalam melaksanakan teknik, prosedur dan tata cara kerja yang berlaku dalam perencanaan dan pengendalian operasi serta menguji efektivitas fasilitas di suatu markas komando satuan. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai pada Gladi Posko-II adalah untuk meningkatnya kemampuan Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas dalam mengaplikasikan teknik pekerjaan staf, pelayanan markas komando, gelar posko, pemindahan posko dan pengamanan posko. “Meningkatnya kemampuan Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas dalam mengaplikasikan prosedur hubungan Komandan dan Staf, prosedur Koordinasi dan prosedur Perhubungan,” jelasnya. o

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kalimantan Barat, Ir. Dwi Listyawardani M.Sc DipCom. Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak

Usia remaja dinilai merupakan usia yang paling rentan. Karena itu, diharapkan para remaja Kalimantan Barat dapat mempersiapkan masa depannya dengan serius dalam menuntut ilmu dan tidak terjerumus dalam Triad KRR, yaitu praktek seks bebas, nafza dan HIV/AIDS. Demikian dikatakan Kepala Badan Kependudukan

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy

CMYK

dan Keluarga Berencana Kalimantan Barat, Ir. Dwi Listyawardani M.Sc DipCom, ketika menyampaikan pemaparannya pada Talkshow Generasi Berencana (GenRe) Menuju Remaja Kalbar Gemilang di Pontianak, Senin (26/11), kemarin. Talkshow tersebut diikuti 200 siswa SMA dan mahasiswa se-Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya Menurut Dwi, BKKBN menaruh harapan positif kepada para remaja dalam menyongsong masa depan yang gemilang. “Berbagai program yang dilaksanakan oleh BKKBN yang salah satunya adalah pengembangan Pusat Informasi dan Konseling (PIK),” jelas Dwi seraya agar remaja tidak putus asa dan kehilangan masa depannya hanya karena masalah Triad KRR. Sedangkan Direktur Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) Mahyus S.Pd SE MM, menerangkan dalam mempersiapkan masa depan yang gemilang para remaja harus melepaskan diri dari kungkungan persoalan dirinya sendiri maupun lingkungannya. Karena, sambung dia, sejauh ini secara intelektual, mental maupun prilaku bangsa masih diatur dan meniru apa yang diterapkan oleh bangsa-bangsa maju. “Padahal pada kenyataannya, hal itu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dikenal sebagai bangsa yang mengenal ketimuran,” ujar dia. Psikolog Remaja, Armyn M.Psi memandang, untuk meraih masa depan yang gemilang remaja harus punya mimpi. Mimpi itulah yang akan menjadi harapan bagi generasi muda untuk meraihnya. “Dengan mimpi remaja akan dapat memiliki harapan untuk menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa dan bangsa,” jelas Armyn. o


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.