Harian Borneo Tribune 24 Februari 2014

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

DA N

KEBERSAMAAN

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Senin, 24 Februari 2014

24 Rabiul Tsani 1435 H - 25 Chia Gwee 2565

Jainah Minta RM Dihukum Berat Polisi Siapkan Rekonstruksi Pembunuhan Nanda Borneo Tribune, Pontianak Orang tua almarhumah Ramlah alias Nanda, Jainah beserta keluarganya masih menyimpan rasa luka yang mendalam atas kematian Nanda yang dibunuh oleh RM pada tanggal 30 Januari 2014 yang lalu. Jainah meminta RM dihukum dengan hukuman yang berat. “Kematian Nanda karena dibunuh, masih menyimpan luka di hati kami sekeluarga, saya, bapaknya serta keluarga, meminta RM pelaku pembunuh anak saya itu, dihukum dengan hukuman yang setimpal,” tegas Jainah Minggu (23/ 2) kemarin. Menurut Jainah, RM itu seperti bukan manusia, karena dengan tega menghabisi nyawa anaknya. “Dia (RM Red) itu, seperti bukan manusia, seenaknya dia

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Kerja Sama Singkawang - Yangmei

Lulusan SMP di Singkawang diberikan kesempatan menimba ilmu di kota Yangmei, negeri Cina. Syaratnya, bisa berbahasa dan menulis Mandarin. Pendaftaran di Kantor Dinas Pendidikan Singkawang. Borneo Tribune, Singkawang Hubungan antara Pemerintahan Kota Singkawang dengan Pemerintahan Kota Yangmei (China) memang selama ini sangat baik dan dekat. Hubungan tersebut akan berlanjut pada dunia pendidikan. Wali Kota Singkawang, Awang Ishak menjelaskan, da-

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

lam rangka membina hubungan baik antara Pemerintahan Kota Singkawang dengan Pemerintah Kota Yangmei, maka Singkawang akan mengirim pelajar lulusan SMP sebanyak 30 orang untuk melanjutkan sekolah di Kota Yangmei. ....Ke Halaman -11

30 Pelajar akan Dikirim ke Yangmei

....Ke Halaman -11

B uah Bibir Elektabilitas JK Naik Bila Koalisi Poros Tengah Jilid II Terjadi

Jusuf Kalla POLITICAL Commmunication Institute (PolcoMM) merilis hasil survei berpotensi atau tidaknya partai Islam untuk memenangkan pemilihan presiden 2014 yang segera dilaksanakan. ....Ke Halaman -11

Tentang Yangmei

S uara Enggang

- Walikota Peng Shengfu (Berbaju putih), Melakukan kunjungan ke Singkawang 8-10 Juni 2011 diterima oleh Walikota Singkawang ketika itu Hasan Karman (Lihat foto KDEI)

Kifigi Ko Rewek

Farninda Aditya

“Ki fi, gi, ko, re, wek” “Baca re nya e pipih, we seperti membaca elang. Rewek” Saya mengeja sendiri. Sanah memerhatikan saya yang sedang berusaha mengeja Kifigi Ko Rewek “Cemane bacenye nih?” tanya saya pada Sanah. ....Ke Halaman -11

Penulis

Jujur Apa Bego Agung : Ma, tadi di sekolah Agung bisa jawab pertanyaan Bu Guru. Mama : Oh ya? Hebat dong Agung. Itu baru anak mama. Memangnya Bu Guru tanya apa? Agung : Bu Guru bertanya siapa yang kentut dan Agung jawab, saya Bu Guruuu... o

menit dari pantai barat Taiwan dan Selat Taiwan . 50 menit berkendara dari Taipei , ibukota Taiwan.

-Luas Total Yangmei 89,1229 km2 ( 34,4105 sq mi )

Yangmei memiliki tiga stasiun kereta api ( dari Utara ke Selatan ) : Puxin , Yangmei dan Fugang .

-Penduduk ( per Mei 2010) 150.022

Penduduk tradisional adalah orang-orang Hakka .

-situs web http://www.yangmei.gov.tw/

SMA di Yangmei adalah Yangmei Senior High School, Ta Hwa Senior High School dan Jhiping Senior High School (Swasta)

-Yangmei adalah sebuah kota kabupaten di selatan Taoyuan Taiwan ( Republic of China ) . Pusat kota ini dapat dicapai 40

Untan Gelar Seleksi Dosen ke Prancis Borneo Tribune, Pontianak Dalam meningkatkan kualitas tenaga pengajarnya, Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak memberi kesempatan belajar kepada para dosennya ke negara Perancis. Sekitar 15 orang dosen Untan akan dikirim ke negara tersebut untuk mengambil program Doktoral di sejumlah Universitas di Prancis. Tidak

hanya itu, Untan juga akan memberikan beasiswa prauniversitas kepada para tenaga pengajarnya mengambil gelar strata 3. Terkait hal tersebut saat ini Rektorat Untan sedang menggelar seleksi untuk menyaring 15 orang dosen yang akan dikirim nantinya. “Kita sudah buka pendaftaran kepada mereka yang ingin mengambil gelar Doktor dari

Oleh: Nur Iskandar

Asap

UNTUK kesekian kali penumpang di Bandara Soepadio Pontianak luber karena pesawat delay. Sebab musabab delay tiada lain: asap. Penerbangan Garuda yang semestinya pukul 11.40 pada hari Minggu (23/2/14) menjadi pukul 13.55. Pesawat lain juga urut kacang, melorot. Kalstar ke Putussibau pun kena kibau. Semestinya penumpang berangkat pukul

13.00 jadi pukul 14.00. Itu pun masih tunggu perkembangan berikutnya. Maklum asap sukar diprediksi akan mengarah ke mana. Rekan saya dari kepolisian yang tugas ke Kapuas Hulu tak keruan menggerutu. Teman satu rombongan saya cukup pandai. Setelah check-in dia putar haluan cari makan. Lokasinya di luar bandara. Sepoisepoi cari angin pengusir asap.

semua disiplin ilmu. Dan hasil dari seleksi ini akan kita kirim ke beberapa Universitas di negara Perancis,” ungkap Rektor Untan Pontianak, Prof Dr Thamrin Usman DEA di Pontianak. Sabtu (23/2) Dia menambahkan seluruh peserta seleksi akan mengikuti kelas persiapan bahasa

(Sumber: Wikipedia dan Yangmei.gov).

Tindak Truk Angkutan Luar Lebih Kapasitas Borneo Tribune, Pontianak Anggota DPRD Kota Pontianak Komisi B, Alfian Aminardi mengatakan saat ini aktivitas sejumlah truk di wilayah Kota Pontianak memang dirasakan semakin meningkat termasuk banyaknya truk bermuatan berat dari luar Kota. Ia menengaskan perlu adanya aturan terkait aktivitas truk – truk yang beraktivitas tersebut. “Pada intinya tidak melarang aktivitas truk tersebut, namun

....Ke Halaman -11

....Ke Halaman -11

Satu kawan lainnya balik badan. Ia pikir dua jam sangat berarti. Apalagi kawan ini orang perbankan sejati. Baginya waktu adalah uang. Tak duli dengan asap, bila perlu asap dipikir bagaimana bisa jadi duit. Maybee. Lha saya? Saya datang dengan santai, tapi jadi gelagapan juga karena tak disangka ....Ke Halaman -11

PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat Singkawang Ketapang Sanggau Sintang Landak

: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 : Jl. A. Yani No. 8 Telp. (0562) 637000 : Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841 : Jl. Jend. Sudirman Telp. 0564 - 2025280 : Jl. MT. Haryono Telp. 0565 - 24222 : Jl. Pulau Bendu No. 26, Kec. Ngabang

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -


Kayong Utara

Borneo T Tribune

Senin, 24 Februari 2014

Puskesmas Harus Online Borneo Tribune, Sukadana Untuk mendukung kelancaran program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), seluruh instansi terkait pendukung BPJS harus terkoneksi dalam data peserta BPJS. Hal tersebut dikatakan Bupati Kayong Utara H. Hildi Hamid belum lama ini. Katanya salah satu kelemahan tempat pelayanan kesehatan untuk mengetahui data peserta BPJS karena belum terkoneksinya tempat pelayanan kesehatan dengan jaringan internet. “Kalau puskesmas bisa online, pasti akan lebih mudah mengecek data peserta BPJS, jadi kalau mau meli-

T

hat data peserta tinggal buka di komputer bisa terkoneksi,” kata Hildi Hamid. Dikatakannya, selama ini belum terkoneksinya data peserta Jamkesmas dan Jamkesda yang ada di Dinas Kesehatan dan PT Askes dengan seluh puskesmas membuat puskesmas tidak memiliki data yang akurat tentang kepesertaan masyarakat. Kondisi demikian, membuat masyarakat lebih cenderung menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) yang secara otomatis mereka diklaim dengan fasilitas Jamkesda, walau sebenarnya mereka terdaftar sebagai peserta Jamkesmas.

Air Mata Indonesia

Sekedar Bencana, atau Teguran?

Oleh : Nurul Hidayati Miris memang melihat kondisi negara kita yang selalu dikenal dengan keindahan alamnya. Kini, Indonesia tengah mengalami kepahitan yang menelan banyak korban. Bencana yang datang secara perlahan namun hampir merata di seluruh provinsi. Seperti yang sedang dialami oleh saudara kita di Sumatra Utara dan Jawa Timur yang harus merelakan tanah tempat berpijak dan semua harta benda terseret lahar panas yang berasal dari gunung berapi. Bukan hanya sekedar itu, di Sulawesi pun kini sedang mengalami kesedihan karena bencana yang menimpa. Di kota kita, Pontianak yang belum lama ini diselimuti oleh asap akibat adanya hutan-hutan yang terbakar. Banyak yang menyepelekan tentang adanya asap ini, padahal ba-

nyak masyarakat yang masuk rumah sakit akibat paru-paru yang gagal menyaring udara yang bercampur kabut. Udara yang menyesakkan itu juga membuat kegiatan belajar mengajar harus terganggu. Banyak harapan bangsa yang harus membuang waktu barang berhari-hari untuk menghindari asap yang menyelimuti tempat tinggal mereka. Jika DKI Jakarta kini sedang diserbu hujan yang selalu menyebabkan banjir, maka berbeda dengan yang kita alami di Daerah Khatulistiwa ini. Kekeringan telah menjadi keluhan masyarakat akibat terjadinya kemarau panjang. Petani banyak yang pusing melihat lahannya kering. Kini banyak dari masyarakat yang menggunakan air yang belum pasti kebersihannya untuk dikonsumsi. Akibatnya banyak penyakit yang meradang. Yang selalu terpikir di benak

kita adalah kapan semua ini akan berakhir? Seharusnya, tidak bijaksana jika kita hanya merenungkan masalah yang sedang kita hadapi. Seperti rumus yang selalu kita hadapi dalam kehidupan, jika ada akibat pasti ada penyebabnya. Jika kita sekarang tengah menghadapi akibat maka apa yang telah kita lakukan hingga kita menciptakan sebab. Manusia adalah khalifah di bumi ini, Tuhan telah memberikan kepercayaan agar bumi ini dirawat oleh manusia. Kita yang memiliki kewajiban, bukan makhluk Tuhan yang lain. Lalu apakah kita telah menjaga dan merawat bumi ini dengan baik? Pemahaman akan tanggung jawab ini haruslah kita tanamkan pada diri kita masing-masing, sehingga tidak ada lagi keegoisan yang meluluhkan hati sehingga memakan segala ciptaan Tuhan tan-

pa ingat berapa kadarnya. Namun, kenyataan yang masih kita saksikan adalah masih banyaknya oknum-oknum yang selalu menggunakan akalnya saja tanpa dibarengi iman, dan dengan alasan untuk mencari “sesuap nasi” ia melakukan pekerjaan yang merugikan banyak orang. Mungkin ini semua terjadi, karena Tuhan ingin menyadarkan kembali tentang tugas manusia diciptakan dan amanah yang telah diberikan olehNya. Mari kita benahi hidup kita, perbaiki hubungan kita terhadap Nya, perbaiki perlakuan kita terhadap ciptaanNya, belum terlambat semuanya, karena Tuhan akan selalu memaafkan dan mengampuni kesalahan hamba-Nya. Dan penyesalan tidak akan bernilai jika tidak ada usaha untuk memperbaiki semuanya. Semoga tulisan ini bermanfaat.

AJUK

Politik Utak-atik Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Suara rakyat coba dijaring dengan berbagai imingiming. Visi misi kadang dibahas, tapi banyak yang pilih jalan pintas. Para jurkam sibuk bekerja, bahkan berperan sebagai makelar suara. Dikenal dan disukai, akhirnya jadi obsesi. Atas nama popularitas, hakikat demokrasi pun diterabas. Tak penting program kerja, asal rakyat kenal muka. Uang akhirnya jadi kunci untuk memaksimalkan sosialisasi. Karena tak kenal maka tak sayang, tak ada uang caleg siap ditendang. Para kandidat yang ingin instan, banyak bergantung pada para konsultan. Mereka yang halalkan segala cara, tak malu merekayasa angka-angka. Atas nama metodologi, survei pesanan dipublikasi seperti murni. Masyarakat coba dipikat dengan pencitraan palsu yang merakyat. Politik akhirnya semata soal kemasan, yang dipajang untuk dijualbelikan. Promosi wajah & nama terjaja tanpa kekuatan isi kepala. Kampanye berubah menjadi unjuk harta, rakyat dikerdilkan sebatas suara. llmu politik ilmu utak-atik, para konsultan menjadi juru taktik. Jika semua sibuk memburu kemenangan, demokrasi tak lebih sekadar barang dagangan. Dari mana datangnya inspirasi, dari visi turun ke kerja keras tanpa henti. Tak sedikit orang yang bervisi, tapi segelintir yang mampu menggerakkan banyak pribadi. Tiap orang bisa punya mimpi, tapi tak semua bisa bangkitkan semangat tinggi. Hanya bekerja keras sendirian akan mudah lumpuh oleh berbagai kesulitan. Kepemimpinan bukan perkara jabatan, tapi soal menjawab persoalan seraya aktif menebarkan harapan. Inspirasi menjadi kunci agar semua mau berpartisipasi. Bahu-membahu perbaiki negeri bersama-sama mengabdi tanpa henti. Penguasa perlu menabung hikmah, laku keseharian hidup apa adanya. Menyimpan kegaduhan picisan, menolak menyebar kegalauan melelahkan. Apa yang pribadi pantang dikeluhkan, karena nasib publik layak didahulukan. Teladan dalam bersikap nyata, bukan kegamangan yang penuh kata-kata. Berdiam diri dari kecamuk pribadi, sebab ego dan dengki sudah lama tersisih. Menunjukkan cara memerintah, menyelesaikan masalah bukan keluh kesah. Bersikeras melunasi janji konstitusi, yang tak pernah bicara misi pribadi. Mengajari rakyat makna seorang pemimpin dalam kerja dan kesediaan menderita. Berhenti memupuk citra, sebab Indonesia bukan hanya tentang anda.

S

“Ini yang membuat jumlah klaim Jamkesda meningkat, karena peserta Jamkesmas datang ke puskesmas dengan menunjukan KTP bukan kartu Jamkesmas,” katanya. Hal itu tidak akan mungkin terjadi jika puskesmas dan pihak PT Akses memiliki data online, dan jika disandingkan dengan diberlakukannya BPJS tahun ini, perlu dilakukan sebuah terobosan terkait kepesertaan masyarakat di BPJS, terutama kelas pelayanan. “Kita coba cari cara untuk mendapatkan data yang akurat tentang kepsertaan dan data itu tetap bisa diperbaharui,” katanya. (DL)

2

ENGET

Jangan gadaikan demokrasi... Hanya sebatas rupiah... Bang Tribune

Cerpen

Terabaikan Part II Oleh : Holi Hamidin Suatu hari saat anda memiliki uang pas-pasan datang di salah satu restoran mewah. Ketika anda bimbang, antara masuk dan tidak, tiba-tiba para pelayan restoran itu menghampiri anda dengan sopan dan mengantar anda ke tempat yang telah disediakannya. Anda tentu bingung dan mencari cara untuk keluar cepat dari tempat itu. Akan tetapi, pelayan lain lalu menghidangkan ke hadapan anda dua gelas minuman dan beragam kue kesukaan anda. Air putih dan es kopyor di saat anda membutuhkannya tentu membuat berfikir dua kali untuk cepatcepat beranjak dari tempat tersebut. Anda duduk sambil berbincang dan bergurau dengan orang yang duduk bersama anda yang juga menikmati kenikmatan serupa dengan yang anda rasakan. Sesekali anda merasakan kue yang ada di hadapan anda. Anda memilih sesuai selera anda. Ada donat, ada kue lapis, ada bronis, agaragar istimewa dan kue-kue mewah lainnya. Walau bagaimana pun kenikmatan yang anda nikmati saat itu tentu anda berpikir berapa ongkos yang akan anda keluarkan saat itu. Anda mungkin merasa lebih dari cukup. Sebab, ongkos atau uang saku anda khawatir kurang. Tapi ketika hendak beranjak pergi, pelayan-pelayan keluar menghidangkan anda makanan. Anda waktu itu berpikir bahwa anda adalah pangeran atau seorang raja. Anda ingin bertanya, apaapaan ini? Apalagi anda melihat banyak orang di depan anda. Ya, agak jauh tapi cukup dekat dari anda yang tidak merasakan apa yang anda rasakan. Orang-orang itu juga tampak iri pada anda atas apa yang anda dapatkan. Ada sate beberapa tusuk yang dibumbui dengan sambel kacang. Ada hati ayam beberapa potong bersama bumbunya. Ayam goreng dan ayam panggang. Serta nasi putih bersama sendok sebagai alat untuk mengambilnya. Lalu, apa yang anda pikirkan saat itu, saat barang itu ada di hadapan anda sewak-

tu anda sangat lapar? Biasanya tempe dengan nasi seadanya sudah membuat anda puas. Sekarang di hadapan anda semuanya ada. Santap dengan menikmatinya adalah hal yang seharusnya anda lakukan bukan? Isi dompet tak jadi pikiran. Itu urusan belakang. Karena ini sekarang seolah gratis. Anda makan dengan lahap tanpa sedikit pun sisa. Anda telah merasa cukup puas dengan semua pelayanan yang telah disajikan oleh pelayan restoran. Bukan cukup lagi, tapi ini sudah lebih dari cukup. Duduk sebentar untuk sekedar menurunkan makanan yang sudah tertelan. Anda ingin pulang. Anda lalu bergegas pulang dan pelan-pelan menuju kasir. Anda membuka dompet anda. Orang di depan anda yang juga di kasir mengeluarkan banyak uang. Anda sekarang berpikir bahwa anda akan mengeluarkan ongkos yang sama. Anda tentu ketakukan. Tapi semua telah dimakan. Jika uang yang di dompetnya tak cukup, tentu dia mau melakukan apapun untuk menebus apa yang telah dilakukannya. Tapi setelah giliran anda, pelayan itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih banyak pada anda. Saat anda ingin membayar, si kasir menolak bayaran anda. Malahan si kasir memberikan sesuatu pada anda. Dia memberikan anda sebuah amplop. Dalam pikiran anda, isi amplop itu lebih dari dua puluh ribu. Ya memang itu berisi uang. Anda mengambilnya dengan terbata-bata. Selain amplop, anda diberikan sebuah bungkusan. Bungkusan itu berisi makanan yang cukuplah untuk keluarga anda. Di dalamnya juga ada aneka ragam buah-buahan. Anda terkejut dan terkesima dan bahagia. Anda pulang dengan perasaan bahagia. Anda akan mencubit telinga dan pipi anda. Karena anda merasa bahwa itu mimpi. Tapi seberapa pun anggota badan yang anda cubit, apa yang anda bawa dan amplop yang anda kantongi masih tetap ada. Hari itu tentu adalah hari yang ingin anda ulangi tiap harinya. *** Itulah yang dirasakan oleh Jupri sore itu sepulang dari khatmul Quran. Ya. Pemba-

ca Alquran sangat dimuliakan di kampung yang disebut kampung Falaq itu. Jupri pulang dan orang rumah tentu juga senang dengan apa yang telah dibawakan oleh Jupri itu. “Eh, Jup, cewek di rumah lo sapa Jup? Cantik juga lo,” ujar Faris menyela kebuntuan. “Oh, itu sepupu gue. Biasa, dari kampung. Disuruh cari kerja ama bapaknya,” jawab Jupri. “Sepupu? Beneran nich cuma sepupu?!” timpal Faris sambil menyenggol Jupri. “Iya. Sepupu.., Emang napa Ris. Kok gitu amat lo nanya`nya?!” tanya Jupri balik heran. “Enggak.., nanya` doang kok. Kirain calon istri..,” “Kalo iya! Ngapa emang!?” Jupri membuat perbincangan tambah tegang. “Ah, bohong. Seorang Jupri; pria soleh, tinggal ama cewek yang bukan muhrimnya..., ah yang bener aja lo Jup,” ujar Faris tak percaya. “Eh Ris. Denger ya, siapa pun orang yang ada di rumah gue, entah itu cewek atau cowok, jangan ganggu mereka..!!” “Eh, eh, lo kok jadi sewot gitu sich Jup. Gue kan sekedar nanya aja kali`. Kok nyolot gitu sich,” Jup ikut panas. “Oh, maaf Ris. Gue lupa. Ada tugas belum dikerjakan nich... Maaf ya Ris. Gue duluan...” tutur Jupri sembari pergi berlari. Faris pun menghela nafas dan pulang ke rumahnya. Jupri adalah salah satu pemuda yang kuliah. Berteman dengan Faris sejak SD. Tapi Jupri lama meninggalkan Faris. Dia dipaksa menggali ilmu di pulau seberang. Sekitar lima tahunan mereka berpisah. Pertemuan mereka berdua pun tak lama dirusak oleh masing-masing kesibukan mereka. Faris sibuk kerja sedang Jupri sibuk kuliah. Ya. Setelah beberapa tahun nganggur dari pesantren, orangtua Jupri memaksanya kuliah. Dipaksa. Ya. Ia dipaksa. Maklum, orang tua Jupri adalah orang tua yang religius. Sedangkan Faris, ia ditinggal oleh orang tuanya sejak dari kecil. Mulai dari SD dia tinggal bersama neneknya yang rumahnya ber-

sebelahan dengan Jupri. Jadi, ketika Jupri marah pada Faris, Faris merasa tak pantas dimarahi oleh Jupri. Dari dulu; sedari kecil mereka, Jupri orangnya cengeng. Gampang nangis. Menjadi anak yang sering dijahili oleh temann yang lain. Makanya, ketika Faris melihat Jupri bertindak seolah menantang, Faris pun tak terima dengan perlakuan Jupri. Apalagi hanya sekedar bertanya tentang sepupu Jupri. *** Acara khatmul qur‘an selesai. Itu artinya tugas para kaum adam selesai. Sedikit lagi jika ingin semua bisa duduk bersantai. Ruang tamu masih berserakan. Berserakan dengan nasi, piring, gelas, kue-kue dan lauk-pauk yang belum dimakan. Belum lagi air tumpah yang dilakukan oleh orang menumpahkan. Asbak rokok dan suasana pengap ruangan oleh asapnya. Semua itu harus segera dibereskan. Semua orang harus ambil andil dan memberi kekuatan agar cepat terselaikan. Di dapur, para ibu mengantongin makanan. Kantong makanan itu diisi dengan beberapa makanan dan aneka buah-buahan. Ibuibu yang berhak mendapatkan adalah mereka yang datang dan membawa sekantong beras. Jika kita ibaratkan, seorang ibu datang membawa sekantong beras lalu pulang membawa sekantong makanan yang berisi kue dan buah-buahan. Si tukang pengisi sepertinya orang yang tak jauh dari pandangan. Adalah orang sebelah rumah samping pasar. Kebetulan sekali, ibu Jupri, Miskini juga ikut meramaikan. Katanya untuk ta‘ziah. Sembari menikmati makanan yang telah dihidangkan, ibu Miskini harus menjawab pertanyaan dari ibu-ibu yang sedang bekerja mengantongi makanan. Tak sampai di situ saja, tukang cuci piring pun ikut serta mengintrogasinya. “Bu`, itu cewek di rumah cantik ya Bu..,” ujar Bu` Riana. “Iya. Kira-kira kapan nikahnya Bu`..? Kok kayaknya belum ada undangan..,” tambah Bu` Sabria. “Eh Bu`, kenapa nikahnya diam-diam? Tak boleh Bu`.., entar nimbul fitnah loo.,” ibu

tukang cuci piring menimpali sambil menertawakan. Ibu Miskini hanya tersenyum. Tapi merasa tak enak dengan pertanyaan ibu-ibu itu. Tapi ibu memakluminya. Ya. Maklum wanita. Wanita kalau sudah kumpul, apalagi kalau bukan ngerujak. Minimal ngerujak tetangganya. Mana mungkin ada kesepian dalam perkumpulan para wanita. Ada saja yang dibicarakannya. Itu kantong yang tadinya berisi aneka macam ragam menjadi berasa macammacam dan bukan-bukan. Bukan itu saja, suaranya keras hingga keluar. Tapi keseruan masing-masing pada orang. Ketika itu hanya Bu‘ Miskini saja yang tak merasakannya. “Ibu` ini, ditanya` kok malah senyum-senyum. Janganjangan...” Bu` Riana mencoba menebak. “Jangan-jangan apa Bu`...? Ayo ngomong..,” tanya Bu` Miskini. “Jangan menebak asalasalan. Tak boleh. Tak baik.” tambahnya. “Ini yang baik ibu`.., biar semuanya jelas.” tutur Ibu Sabria. “O iya Bu`, aku pamit dulu. Aku sedang masak di rumah. Lupa matikan kompor gasnya. Jupri mana ngerti tentang itu.” Bu` Miskini panik dan izin pulang. Kepanikan Ibu Miskini tentu membuat para ibu-ibu yang sedang ngerujak kesal. Sebab, mereka tidak mendapatkan jawaban. Mereka pun ngerujak dengan orang lain. Ya. Ibu Miskini yang dirujaknya sekarang. Betul saja kerjaan ibu-ibu itu. Tak ada rujak tak rame. Pekerjaan saat itu pun tak terasa terselesaikan dengan baik. Piring dan gelas kinclong mengkilat. Dapur bersih kembali dan semua ruangan rapi dan indah seperti semula. Tidak lagi seperti sebuah restoran yang baru saja ditinggalkan pelanggannya. Ibu-ibu satu persatu pulang dengan pasangannya masing-masing. Ada yang dijemput dan pulang sebelum semua selesai. Ada yang pamit duluan karena kerjaan di rumah belum selesai. Dan ada banyak lagi lainnya. Ibu Sabria dan Riana masih penasaran dengan wanita yang terlihat telah lama tinggal di rumah keluarga Bu‘ Miskini. (*)

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, M Taufik, Fery Ade putra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: Mujidi, www.borneotribunecom Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com

Borneo Tribune


cmyk

Pemilu 2014

Senin, 24 Februari 2014

KPU Siap Gelar Karnaval Pemilu

Borneo T Tribune

3

Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilu 9 April Borneo Tribune, Sukadana KPU KKU akan menggelar karnaval pemilu yang diperkirakan dilaksanakan

pada 15 Maret mendatang. Karnaval dilaksanakan sebagai bagian dari sosialisasi pemilu. Dikatakan Ketua KPU

PANTI ASUHAN MURAH HATI Jl. Trans Kalimantan Km.50 Pontianak - Tayan Kalimantan Barat

YAYASAN CI XIN Rekening : Bank Mandiri 120 000 781 8888 BCA 428 1679729 Rekening ditandatangani 4 orang Pengurus di lokasi : Bpk. Suwandi Hp. 0857 8716 0065 Sukarelawan di Pontianak : Ibu Martha Hp. 0812 5807 8003

Alfred dan Jony, dua abang-adik, dilahirkan oleh ibu mereka yang berasal dari Indonesia di Taiwan. Tidak tahu mengapa setelah ayah mereka meninggal keluarga ayah mereka tidak menerima mereka. Setelah kembali ke Indonesia, ibu mereka tidak berhasil dapatkan pekerjaan yang memadai, bahkan Alfred yang telah kelas empat terpaksa disekolahkan mulai kelas satu. Syukurlah, baik Alfred maupun Jony kemudian bisa ditampung di Panti Asuhan Murah Hati (Ci Xin). Alfred dan Jony hanyalah contoh dari kemalangan yang dihadapi sejumlah anak-anak yang ditampung Panti Asuhan Ci Xin. Mereka menjadi anak-anak Panti Asuhan bukan kesalahan mereka, bahkan mereka lahir ke dalam dunia pun bukan kemauan mereka. Mereka berharap pada belas kasihan Bapak/Ibu sekalian. Melalui uluran tangan Bapak/ Ibu seorang sedikit kiranya mereka bisa bertumbuh besar dan bersekolah dengan baik. Mereka ingin seperti anak-anak lain, menggapai cita-cita. Sesungguhnya ada banyak anak yang memerlukan pertolongan. Dengan seorang ambil bagian sedikit, maka jika kita kumpulkan, ada banyak anak yang bisa kita tolong, kita berikan mereka harapan masa depan yang lebih baik.

Ketua KPU Dedy Efendy saat memberikan pemaparan pada sosialisasi yang dilaksanakan di Sekertariat KPU Jalan Bhayangkara Sukadana. FOTO: Ist. Kayong Utara, H. Dedy Efendy SH pada sosialisai karnaval pemilu DPRD, DPD dan DPRD tahun 2014, karnaval tersebut dilaksanakan salah satunya untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pemilu pada 9 Aril mendatang. “Kita ingin mengingatkan masyarakat bahwa 9 April

adalah waktunya pemilu,” kata Dedy Efendy. Dedy Efendy mengatakan karnaval tersebut akan melibatkan seluruh partai peserta pemilu yang ada di Kayong Utara dengan mengirimkan 10 utusan. Selain itu, karnaval tersebut juga akan diikuti berbagai elemen masyarakat Selain itu, karnaval yang

juga dibarengi penandatanganan kesepakatan kampanye damai tersebut diharapkan akan menjadi motifasi penyelenggaraan pesta demokrasi untuk memilih para wakil-wakil rakyat. Sementara itu, kegiatan yang akan dilaksanakan pagi hari itu mendapat dukungan dan simpati dari

partai politik, seperti yang disampaikan Ketua Partai gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Yamani SH yang siap menurunkan utusan untuk mensukseskan acara karnaval pemilu tersebut. “Kami akan menurunkan utusan, namun tidak bisa lebih besar, hanya sesuai dengan batas yang ditentukan,” kata Yamani. (DL)

Pers Jangan Terjebak Pemberitaan Persaingan Capres KETUA Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik, meminta setiap elemen masyarakat ikut menyukseskan Pemilihan Umum 2014. Secara khusus dia berharap agar media juga dapat melahirkan jurnalisme damai, jurnalisme positif yang lebih mengedepankan makna dan etika. Apalagi, di tahun politik ini, kata Husni, media diharapkan tidak terjebak pada jurnalisme yang hanya fokus pada pemberitaan persaingan antarkandidat capres ataupun caleg. ”Tetapi lebih penting mengedepakan pokok pikiran dari setiap peserta Pemilu dalam mengelola bangsa ini, jika mereka diberi kepercayaaan oleh rakyat lima tahun ke depan,” kata Husni dalam acara Fun Walk HUT ke-27 Suara Pembaruan, Minggu 23 Februari 2014, di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Besarnya pengaruh pers kepada masyarakat, kata Husni, menjadi peluang dan sekaligus tantangan bagi pengelola pers. Media memiliki peluang yang sangat besar dalam menjalankan fungsi sebagai representasi maupun rekonstruksi atas realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya bangsa yang pluralistik. ”Sebagai instrumen representasi kepentingan publik, pers semestinya menjadi arena interaksi politik dan pembentuk opini publik yang sehat,” katanya. (one/ VIVAnews)


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Senin, 24 Februari 2014

Tertabrak Truk

Pemilu dan Pilpres

Dosen UPB Meninggal

Polda Instruksikan Jajarannya Siap Siaga Hal itu dilakukan sejak ditetapkan sebagai calon oleh KPU, baik itu presiden maupun calon anggota legislatif. “ Antisipasi sedini mungkin akan kami lakukan, agar perayaan demokrasi di Indonesia khususnya di Kalbar ini tetap aman dari gangguan Kamtibmas,” ungkapnya. Kabid Humas Polda Kalbar mengimbau kepada seluruh masyarakat Kalbar, untuk membantu pihak kepolisian dalam menjaga Kamtibmas di Kalbar, karena untuk menjaga Kamtiubmas tidak hanya kepolisian, melainkan semua pihak juga ikut bekerja sama. “Saling menjaga lingkung-

an dari gangguan Kamtibmas, itu adalah yang terbaik, karena bukan hanya tugas kepolisian dalam menjaga Kamtibmas, melainkan semua pihak, baik itu masyarakat langsung, serta para Tokoh yang ada di Kalbar ini. Apapun kejadian yang meresahkan warga, segera laporkan ke pihak berwajib. Begitu juga dengan orang asing yang masuk ke lingkungan warga untuk dilaporkan, guna dapat diantisipasi sedini mungkin,” imbaunya. Tidak hanya itu, lanjut Mukson, bagi orang yang pendatang baru, diharapkan untuk melaporkan ke pihak RT/RW agar dilakukan pendataan dan diketahui tu-

juannya berada di suatu lingkungan, hal ini dilakukan guna tidak menjadi kecurigaan antara satu dengan yang lainnya. “ Pendatang baru yang hendak bertamu ke daerah tertentu, harus melaporkan kedatangannya ke RT/RW, guna diketahui kedatangan dan tujuannya, begitu juga Ketua RT, juga harus proaktif dan mengetahui apabila ada pendatang baru di wilayahnya. Hal ini dilakukan agar jangan sampai orang lain curiga dan dianggap orang berbuat jahat, dan jika memang ada pendatang baru yang mencurigakan segera laporkan kepada kepolisian atau pihak berwajib lainnya,” tambahnya.(Zrn).

CMYK

Kalbar Masih Kekurangan Balai Penyuluh Pertanian Borneo Tribune, Pontianak Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Anggraito mengakui jumlah Balai Penyuluh Pertanian di walayah Kalbar ini masih belum mencapai angka ideal. Padahal balai ini sangat penting. ”Keberadaan Balai Penyuluh Pertanian ini justru

menjadi ujung tombak kemajuan petanian. Sebab melalui Balai Penyuluhan Pertanian ini merupakan sumber informasi bagi petani dan kelompok tani di Kalbar,” ungkap Anggraito di Pontianak, Minggu (23/2) Dikatakan Anggraito, saat ini jumlah Balai Penyuluh Pertanian di Kalbar sebanyak 132 buah. Pada hal menurut Anggraito

idealnya di setiap kecamatan terdapat satu Balai Penyuluh Pertanian. Sedangkan jumlah kecamatan di Kalbar hampir mencapai 180 buah yang tersebar di 14 Kabupaten dan Kota. ”Kondisi ini mau tidak mau mengkibatkan satu Balai Penyuluh Pertanian harus dapat mencakup dua atau tiga kecamatan,” ung-

kapnya lagi. Ia menambahkan, kegiatan di Balai Penyuluh Pertanian tidak hanya untuk tanaman pangan saja. Tetapi juga untuk hortikultura, peternakan, perkebunan dan perikanan. Menurutnya, selain balai penyuluhan di Kalbar masih kekurangan tenaga penyuluh. Dia berharap, setiap Balai Penyuluh Per-

tanian nantinya diwajibkan untuk menggelar pertemuan antara penyuluh dan petani. ” Pertemuan itu paling tidak satu kali dalam dua minggu. Dimana nantinya antara penyuluh dan petani, saling berinteraksi dan berdiskusi sekaligus mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada,” tandasnya.

Bahasa Pontianak yang Dipandang Aneh?

Oleh: Zainuddin Muhyid Bahasa menunjukkan bangsa, bahasa Indonesia milik bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia terbentuk atau berasal dari bahasa daerah terutama bahasa Melayu, bahasa Sangsekerta dan beberapa bahasa asing lainnya yang sudah diindonesiakan.

Adapun bahasa Melayu terdiri dari berbagai daerah yang satu sama lain saling berbeda, baik tutur kata, dialek, kosa kata, maupun konsonan/huruf dalam satu kata. Ada seorang penulis di harian “Borneo Tribune” tanggal 9 Februari 2014 yang lalu, ia heran dengan katakata : kicap, ae’ kupi, ruti kibeng dan lain-lain yang ditemuinya di suatu daerah di luar kota Pontianak sewaktu berkunjung ke tempat keluarganya, sedang ia berasal dari kota Pontianak. Dalam hal ini berarti ia tak mengetahui bahwa ucapan atau kata semacam itu pernah juga dipergunakan di Pontianak beberapa masa dahulu yang kini sudah hampir punah dari penggunanya. Ia menyebut kata-kata seperti itu merupakan bahasa Melayu pesisir, namun boleh jadi juga demikian karena pesisir dalam arti bukan berarti terpinggirkan, sebab di

kota Pontianak ini terutama di wilayah pesisir Sungai Kapuas juga demikian tutur bahasanya, cuma dialeknya saja hampir berbeda yang orang daerah lain mungkin tak dapat membedakannya kecuali asli orang Pontianak. Untuk mengetahui perbedaan kosa kata dalam bahasa Melayu pesisir itu dapat kita rumuskan kira-kira sebagai berikut: Setiap huruf “e” di permulaan suatu kata dibaca “i”, contoh : “ekor” dibaca “iko’”, “ember” dibaca “imber” (r=gh), “hemat” dibaca “imat” dan lain-lain. Setiap huruf “u” terahir suatu kata dibaca “o”, contoh : “tudung” dibaca “tudong”, “ukur” dibaca “ukor”, “umur” dibaca “umor” dan lain-lain. Setiap huruf “o” di awal/ permulaan suatu kata dibaca “u”, contoh : “Orang” dibaca “urang”, “bodoh” dibaca “budoh”, “botol” dibaca “butol”, “sampannye bucor” (kata-kata dalam lagu kopi

pancong ciptaan Hazairin) dan lain-lain lagi. Selain perbedaan huruf dalam suatu kata ada juga sebutan-sebutan kata dalam bahasa yang berbeda dengan sekarang misalnya : Nama barang : “jendela” disebut “tingkap”, “celana” disebut “seluar”, “sepeda” disebut “lireng” dan lain-lain. Nama binatang : “kecoa” disebut “lipas”, “ikan gabus” disebut “ikan ruan”, “capung” disebut “pelatong”, “belatung” disebut “langau” dan lain-lain. Nama buah : “jengkol” disebut “jereng”, “papaya” disebut “bete’”, “tomat” disebut “terong binjan” dan lain-lain. Kata-kata yang disingkat : “hendak” jadi “na’ “, “hendak kemana” jadi “na’ kemane”, “apa tadi ?” jadi “ape te’..?”, “nanti dulu” jadi “nante’ lo’ “ dan lain-lain. Perbedaan bahasa : “kapan” disebut “bile”,

“kalian” disebut “kita’ “, “nanti” disebut “karang” dan lain-lain. Nama hantu : “kuntilanak” disebut “puntianak”, “pocong” disebut “bangket”, dan banyak lagi kata-kata lain yang tak cukup untuk disusun dalam secuil tulisan ini. Hilangnya / perubahan bahasa Melayu Pontianak yang berlaku hingga saat ini kalau ditelusuri kemungkinan bermula pada awal tahun 1960- an. Sebelumnya pendidikan masyarakat pada masa lalu masih terkebelakang. Pendidikan lebih banyak secara informal dengan tulis-menulis menggunakan huruf Arab Melayu (huruf jawi). Dan yang di sekolah formalnya banyak yang tak tamat SD atau SR (Sekolah Rakyat), sehingga terahir dari masa itu oleh pemerintah digalakkanlah dengan gerakan “Pemberantasan Buta Huruf” (PBH), tujuannya

memperkenalkan dan membiasakan penggunaan huruf Latin di kalangan masyarakat pengganti huruf Arab Melayu. Namun setelah era itu pendidikan secara formal mulai berkembang. Yang tamat SD sudah banyak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi hingga SMP maupun SMA. Di tingkat SLTP pergaulan pelajarnya sudah tak homogen lagi, beberapa orang murid di kelas ada yang berasal dari daerah lain yang sedikit banyak menyinggung masalah bahasa setempat. Lama kelamaan pelajar setempat menyadari kelainan bahasa mereka di lingkungan sekolah itu. Dan tiba di SLTA lebih merasa minoritas lagi dibandingkan pelajar/murid yang berasal dari daerah lain, sehingga untuk berbicara bebas seperti di kampung akan merasa malu. Demikianlah selanjutnya hingga saat ini bahasa tersebut lalu

TVS Pontianak

: 0853 9320 2778

TVS Ketapang

: 0852 4945 5790

TVS Pinoh

: 0813 4557 8321

TVS Merdeka Motor PTK : 0821 5030 6989

TVS Rasau

: 0853 9355 5508

TVS Sintang

: 0812 5746 6666

TVS Putussibau

: 0821 5125 9567

TVS Tepuai

TVS Singkawang

: 0857 5069 6740

TVS BM Sintang

: 0852 5260 1948

TVS Anugrah Sekadau

: 0813 4540 2238

Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS

: 0813 4528 6562

tidak dikenal lagi. Jadi kira-kira begitulah asal mula tersisihnya bahasa Melayu Pontianak asli yang hingga dirasakan aneh dan jadi heran oleh sebagian orang Pontianak sendiri terutama generasi mudanya sekarang. Dengan paparan yang sekedarnya ini apakah kita tidak merasa kehilangan di segi bahasa daerah kita yang merupakan kekayaan/ hasanah bahasa yang kita miliki?, atau kita abaikan saja sehingga sirna tergilas zaman? Sebaiknya marilah kita gali kembali bahasa yang telah hilang itu, kita kumpulkan kita lestarikan hingga jadi bukti bagi generasi mendatang bahwa kita di Pontianak punya bahasa Melayu tersendiri yang pernah berakar dan menyebar di bumi Khatulistiwa ini. Zainuddin Muhyid Jl. Imam Bonjol 28 Pontianak.

CMYK

kondusif, aman terkendali, baik di Polda maupun di Polres - polres,”ungkapnya. Semua daerah, lanjut Mukson, nantinya akan ditempatkan personil kepolisian yang selalu siap siaga, di mana angggota itu langsung turun jika terjadi konflik yang tidak diharapkan. Deteksi dini kerawanan konflik juga dilakukan. Kampanye Pemilu Presiden 2014 ini akan segera dimulai melalui tim – tim di setiap perwakilan daerah, baik itu calon presidenya maupun calon anggota DPR-nya. Selain itu, Mukson juga mengatakan, tidak hanya daerah sebagai sasaran kampanye yang diamankan.

Borneo Tribune, Pontianak Usman Humapea (52) Dosen Universitas Panca Bhakti (UPB) warga Perum 2 No157 Kecamatan Pontianak Bara, meninggal setelah tertabrak truk di Jalan Kom Yos Soedarso, Jumat sekitar pukul 15.00 Wib. Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan Berdasarkan peme- menyebutkan tragis riksaan sejumlah kecelakaan yang menimpa saksi korban terja- Dosen UPB itu dari sang tuh dari kendaraan berawal Dosen menggunadan menyebabkan kan sepeda motor 2040 OS, dari korban tertabrak KB arah Gertak I menuju ke arah truk, sehingga Nipah Kuning, meninggal dunia hendak mendahului truk melalui jalur sebelah kiri, namun sang Dosen terjatuh ke sebelah kanan ketika melihat ada satu kendaraan yang tidak diketahui identitasnya melintas dengan arah berlawanan. Kecelakaan pun tidak terhindarkan. Akibat dari kecelakaan tersebut, Usman Humapea mengalami luka parah di bagian kepala dan tangan sebelah kanan robek, dan membuat Usman Humapea meninggal di tempat. Kasatlantas Polresta Pontianak, Kompol Jovan R Sumual saat dikonfirmasi terkait kecelakaan tragis di Kecamatan Pontianak Barat itu mengatakan sejumlah orang sudah diperiksa terkait kecelakaan tragis itu. “ Berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi korban terjatuh dari kendaraan dan menyebabkan korban tertabrak truk, sehingga meninggal dunia,” jelas Kasat Lantas Polresta Pontianak, Minggu (23/2). Menurut Kasat Lantas, sopir truk KB 8908 AM bernama Syukur (41). Hasil introgasi terhadap supir Syukur dan sejumlah saksi, diduga korban dari arah Gertak I menuju Nipah Kuning, dan Truk KB 8908 AM juga berada satu arah dengan korban, namun dalam perjalanan korban hendak mendahului truk tersebut melalui jalur sebelah kiri. Kompol Jovan menegaskan, pihaknya saat ini supir truk dan kendaraan truk serta sepeda motor korban sudah diamankan di Mapolresta Pontianak dan masih melakukan pemeriksaan terhadap supir, guna proses hukum lebih lanjut.(Zrn)

Borneo Tribune, Pontianak Menjelang Pemilu 2014 tanggal 9 April mendatang serta menjelang pemilihan presiden, Polda Kalbar dan jajaran terus siaga. Polda Kalbar telah menginstruksikan anggotanya untuk mendeteksi titik – titik rawan kericuhan yang ada di Kalbar. Menurut Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar, kerawanan kericuhan kampanye memang perlu diantisipasi. Oleh karena itu, Kapolda Kalbar Brigjend Pol Arie Sulistyo secara terus menerus mengintruksikan jajarannya untuk selalu siap siaga. “Sampai saat ini, semua wilayah dalam situasi

4


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Senin, 24 Februari 2014

5

Digulung Para tersangka komplotan pencurian kabel PT. Telkom yang diamanakan di Polres Pontianak beserta barang bukti. Foto : Johan Wahyudi/ Borneo Tribune

Komplotan Pencurian Kabel Telkom Digulung Borneo Tribune, Mempawah Tim Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satuan Reskrim Polres Pontianakberhasil membekuk empat orang komplotan pencurian kabel PT. Telkom yang telah lama meresahkan. Keempat tersangka ditangkap di Desa Malikian, Keca-

matan Mempawah Hilir, saat coba beraksi melakukan tindak kejahatan, Rabu (19/ 2) pukul 17.00 WIB. Mereka adalah Herman alias Man (28), warga Tanjung Hilir, Pontianak Timur, Herianto (31), warga Medan, Sumatera Utara, Febri Suheri alias Debi (23), war-

ga Jalan Budi Utomo, Pontianak Utara dan Temujin alias Mujin (20), warga Jalan Padat Karya, Kota Singkawang. Kapolres Pontianak, Hady Poerwanto, kepada para wartawan menjelaskan, penangkapan keempat tersangka berawal dari laporan masya-

Mempawah Andalkan 8 Cabor Unggulan Borneo Tribune, Mempawah Menghadapi pekan olahraga provinsi (Porprov) XI tahun 2014 se Kalbar, Juni 2014 mendatang. KONI Kabupaten Pontianak akan mengandalkan 8 cabang olahraga (Cabor) unggulan untuk mempertahankan posisi runner up pada Porprov tahun lalu. “Untuk itu, prestasi ini akan kita tingkatkan dengan mengandalkan 8 ca yaitu anggar, angkat berat, panjang tebing, renang, atletik, balap sepeda, takraw dan bilyar. Karena cabor tersebut mampu meraih juara umum tahun lalu, dan semoga sebagian besar mendali emas untuk kontingen Kabupaten Pontianak bisa diraih dari cabor unggulan,” kata Ketua Satgas Porprov Kabupaten Pontianak, Jailani. Labih lanjut, Jailani, menjelaskan selain cabor unggul-

an, KONI Kabupaten Pontianak telah mempersiapkan 15 cabor harapan seperti taekwondo, yudo, gulat, selam, aero modeling, dan beberapa lainnya yang dapat memberikan kontribusi mendali emas, perak, maupun perunggu. Meskipun Kabupaten Pontianak, tidak mengirim semua cabor yang dipertandingkan, karena pihaknya melihat dan mengevaluasi, rekaman jejak setiap cabor selama kejurda dan pra porprov yang lalu, termasuk masalah kepengurusan cabor. “Apabila selama kejurda dan pra porprov prestasi yang diraih cabor tersebut masih jauh yang diharapkan maka cabor tersebut tidak kami ikutkan di porprov tahun 2014 ini. Sehingga Porprov XI ini akan mengirim hanya 23 cabor atau sekitar

250-300 atlet, pelatih, official dan panitia,” ungkapnya. Sedangkan untuk persiapan, Jailani, menjelaskan KONI Kabupaten Pontianak telah mengadakan rapat bersama pengurus pengcab yang dipimpin langsung Ketua Umum, Ali Bakar pada 18 Februari lalu. Selain itu, juga telah dibentuk Tim Satgas Porprov KONI Kabupaten Pontianak yang bertugas memantau dan mengevaluasi kegiatan persiapan masing-masing cabor, serta akan memfasilitas TC mulai April sampai keberangkatan kontingen. “Prinsipnya para atlet siap berjuang untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya untuk mempertahankan posisi runner up. Apalagi Pemda akan memberikan bonus bagi peraih medali serta pemecah rekor,” katanya.(JoE).

rakat Desa Malikian, Kecamatan Mempawah Hilir, yang mencurigai tindak-tindak keempat tersangka yang masuk ke daerah tersebut menggunakan mobil Toyota Avanza KB 1396 HM. Warga pun melapor ke Mapolres Pontianak. Tim Jatanras Reskrim Polres Pontianak langsung turun melakukan pemeriksaan. Namun sesampainya di sana, petugas hanya berhasil mengamankan dua tersangka yang masih berada di mobil, sementara dua lainnya sudah keburu kabur ke hutan. Sore itu juga, petugas kepolisian dibantu warga langsung melakukan pengepungan. Diduga tidak memahami kondisi hutan di sana, dua tersangka lainnya kebingungan dan berhasil dibekuk petugas sebelum matahari tengggelam. “Saat dilakukan pemeriksaan di lapangan, keempat tersangka menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Mereka langsung kita periksa lebih lanjut di Mapolres Pontianak. Apalagi saat mobil digeledah, ditemukan sejumlah barang bukti yang biasa dipakai untuk kejahatan,” beber Kapolres Hady. Di Mapolres Pontianak, keempat tersangka akhirnya mengakui semua perbuatannya. Mereka adalah komplotan pencurian kabel PT. Telkom yang selama ini di-

cari-cari polisi lantaran dilaporkan beraksi di empat tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Pontianak, yakni di Anjongan, Wajok Hilir, Peniraman dan terakhir di Jungkat. Atas tindak kejahatan ini, PT. Telkom dikabarkan merugi hingga ratusan juta rupiah. “Keempat tersangka berikut sejumlah barang bukti kini sudah diamankan di Mapolres Pontianak. Mereka kita kenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dan pemberatan. Atas tertangkapnya para tersangka, kita mengucapkan terima kasih atas informasi dan kerjasama masyarakat,” ungkap Kapolres. Salahseorang tersangka, Herman ketika ditemui para wartawan, mengakui aksi pencurian kabel PT. Telkom tersebut. Dijelaskan, aksi pencurian sudah dilakukan cukup lama. Mereka pertama kali beraksi di Kecamatan Anjongan, kemudian di Peniraman Sungai Pinyuh, Wajok Hilir Kecamatan Siantan dan terakhir di Jungkat, Kecamatan Siantan. “Kabel Telkom yang kami potong dengan gunting besar, lantas kami bawa dengan mobil sewaan di Siantan, Pontianak Utara. Lalu, kabel dibakar dan tembaganya kami jual ke pengepul seharga Rp 55 ribu per kilo,” ungkap Herman. (JoE).

PNPM-MP Harus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Borneo Tribune, Mempawah Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, mengatakan mengharapkan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dapat berdampak positif terhadap pengentasan kemiskinan, serta harus bisa berdampak terhadap peningkatan daya ungkit kesejahteraan masyarakat. “Hendaknya para pelaksana PNPM memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Sehingga program PNPM berjalan dengan baik, serta tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai,” katanya. Apalagi Rahmad, menjelaskan program PNPM Mandri Pedesaan merupakan program pemerintah pusat untuk memperRahmad Satria cepat pembangunan di daerah yang banyak tertinggal. Dimana dana bantuan PNPM terbagi menjadi dua, diantaranya bantuan bidang ekonomi yaitu bantuan dalam bentuk modal usaha sifatnya simpan pinjam dan bergulir, bantuan dalam bidang fisik yaitu untuk sarana infrastruktur dan sifatnya hibah, program ini untuk megejar keseimbangan pembangunan dengan daerah yang sudah dianggap lebih maju. “Focus sasaran dana PNPM adalah untuk masyarakat tergolong miskin aspek kemanfaatannya harus lebih merata dan lebih luas jangkauannya, keputusan yang diambil adalah berdasarkan musyawarah mufakat. Untuk itu, saya berharap dana PNPM bisa dibagi rata disetiap desa. Contohnya seperti di Kecamatan Segedong, jika dana PNPM dianggarkan sebesar Rp 800 juta, maka dana tersebut harus dibagi merata perdesa, sehingga tidak ada kesan ada desa yang diprioritaskan atau terkesan dianak tirikan,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak ini.(JoE)


Bengkayang Borneo Tribune

Senin, 24 Februari 2014

6

Komplotan Curanmor Dibekuk Polisi Borneo Tribune, Singkawang Lagi-lagi pelaku komplotan Curanmor berhasil dibekuk Satuan Reskrim Polres Singkawang. Pelaku-pelaku tersebut, adalah Nur (21) warga AKK, Pemangkat, Tom

(24), warga Jalan Siaga, Kecamatan Singkawang Tengah, As warga Jalan Rawasari, Kecamatan Singkawang Tengah, dan Asr alias Jen (23), warga Jalan Siaga, Kecamatan

Singkawang Tengah. Kapolres Singkawang, AKBP A. Widihandoko melalui Kasat Reskrim, AKP Bermawis menceritakan, penangkapan pelaku komplotan Curanmor yang selalu

meresahkan warga di Kota Bumi Bertuah Gayung Bersambut itu berawal dari penangkapan Tom dan Jen, di kediaman Jen yang berada di Pontianak. Setelah dilakukan pengembangan, maka

muncullah nama As dan Nur. As berhasil diamankan saat berada di Jalan Kalimantan, sedangkan Nur berhasil diringkus di sebuah Warung Kopi yang beralamat di Jalan Mohammad

Pelaku curanmor berikut barang bukti berhasil diamankan Polres Singkawang / Foto Rudi Borneo Tribune

Hambal Pemangkat. Selain berhasil mengamankan empat pelaku, Satuan Reskrim Polres Singkawang juga berhasil mengamankan 2 unit sepeda motor yang merupakan hasil curian. “Dua unit sepeda motor itu, yakni Yamaha Mio Soul warna merah dan Satria F warna hitam. Keduanya sudah kita amankan di Mapolres Singkawang,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Sekadau itu. Sementara itu, di hadapan wartawan, Nur mengaku jika motor Mio Soul itu merupakan motor titipan dari Tom, yang meminta kepada dia untuk dijualkan ke daerah Pemangkat. “Saya simpan beberapa hari di rumah. Setelah itu saya titipkan ke Warung Kopi dekat Gereja, Jalan Mohammad Hambal,” cerita Nur. Nur mengungkapkan, ada sekitar dua mingguan motor hasil curian itu di titipkannya ke Warkop tersebut, dan sempat pula dibawa pulang oleh pemilik Warkop. “Orang Warkop nanya, mau dijual ndak motor itu? Karena terbelit hutang di Warkop tersebut, dan sudah cukup lama Tom tidak ada kabarnya, akhirnya saya jual dengan harga Rp 1,5 juta. Uang itupun habis untuk membayar hutang,” ungkapnya. Sementara Tom, mengakui jika motor Mio Soul itu sengaja dititipkannya kepada Nur. “Saya dapat motor itu dari As. As minta jualkan kepada saya. Lalu saya minta jualkan lagi kepada Nur,” akunya. Disamping itu, Tom juga

mengakui dia bersama dua rekannya pernah mencuri motor Mio Soul GT, di daerah Sagatani. “Tapi saya hanya mengantar saja, sementara yang bekerja dua teman saya,” akunya. Sedangkan As, mengaku mencuri motor di Jalan Angkasa, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah. Motor itu, kata As, sedang terparkir di halaman rumah yang ada rental bandnya. “Ada 5 buah motor yang terparkir di situ, tapi yang saya ambil cuma 1 motor. Kebetulan motor itu tidak di kunci stang, jadi bisa saya dorong bersama teman. Lain halnya dengan Jen, meski sendirian dia berhasil mencuri motor Satria F, di PS-3 Jalan Alianyang. Motor itu sempat dia jual ke daerah Tebas dengan harga Rp 4,8 juta. “Uangnya sudah habis untuk kebutuhan hidup,” ujar pria yang mengaku sudah berkeluarga itu. Dalam kesempatan itu, Bermawis juga mengimbau, kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap barang kesayangannya. “Jangan sampai sembarangan menaruhkan motornya, terlebih di tempat umum,” pintanya. Berdasarkan pengakuan tersangka, rata-rata baru pertama kali melakukan pencurian motor. Namun, polis tidak mudah percaya begitu saja, dan akan mendalami lebih lanjut. Apalagi ini merupakan aksi komplotan. Bermawis menegaskan keempat pelaku disangkakan Pasal 363 KUHP, dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. (RH)

Okta, Peternak Kelinci

Dalam Seminggu Harus Sediakan 15-20 Ekor Anak Kelinci Borneo Tribune, Singkawang Tidak disangka, ternyata menjadi peternak kelinci dapat meningkatkan perekonomian yang sangat menjanjikan. Seperti yang dialami Okta, salah seorang peternak kelinci, yang tinggal di Jalan KS. Tubun, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah. Berawal dari hobi biasa, yakni dari 2 ekor betina dan 1 ekor jantan, kini ternaknya bisa menghasilkan uang sebesar Rp 5 jutaan dalam sebulan. “Dalam seminggu saja, saya harus bisa menjual 15-20 ekor anak-anak kelinci untuk 1 toko di Pontianak. Sementara di Pontianak ada 7 toko. Seka-

rang ini justru saya yang kewalahan untuk mempersiapkan permintaan tersebut,” ujar Okta saat menceritakan pengalamannya sebagai peternak kelinci kepada kelompok tani Teluk Karang, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, yang sempat berkunjung ke kandang ternaknya yang tak jauh dari kediamannya, Minggu (23/2). Diceritakan Okta, untuk memasarkan kelinci peliharaannya itu, dia dibantu oleh temannya yang kesehariannya memang membawa hewan-hewan hias dan peliharaan. Namun, kata Okta, temannya saat itu sempat bingung,

lantaran hewan apa yang berasal dari Singkawang bisa punya nilai jual saat dibawa ke daerah lain. “Saya coba tawarkan anak kelinci. Alhamdulillah, berkat usahanya, sehingga bisa memenuhi permintaan 7 Toko di Pontianak, akan anak-anak kelinci. Justru saya sendiri yang kewalahan,” selorohnya.

Menurut Okta, menjadi peternak kelinci tidaklah serepot menjadi peternak sapi. Disamping itu, katanya, kotoran maupun air kencing kelinci dapat menghasilkan uang. “Untuk kotoran saja, dikarenakan mertua saya menanam sawi, setiap hari dia ambil kotoran di sini, dan setiap harinya pula sawi-sawi tersebut

bisa dijual di Pasar. Sedangkan air kencingnya, 2 liter bisa dijual seharga Rp 60 ribu. Jadi uang semua kelinci itu,” kata Okta seraya tersenyum. Berkat ketekunannya memelihara kelinci itulah sehingga yang awalnya hanya sekedar hobi, namun sekarang sudah menjadi usaha yang sangat menjanjikan.

Sementara Rozanuddin, anggota DPRD Singkawang, yang hadir pada kunjungan itu meminta kepada para kelompok tani tersebut untuk bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya. Menurut Rozan, apa yang dilakukan Okta, perlu dicontoh, karena selain dilakukan dengan serius namun santai. Disamping itu, dari

usaha peternak kelinci juga sudah jelas dapat meningkatkan perekonomian kita. “Jadi, bagi siapa saja yang ingin seperti Okta, silahkan bertanya secara rinci, baik cara pemberian makan, cara mengawinkan, sampai dengan memasarkannya. Kebetulan kita di sini sedang bertemu dengan ahlinya,” ajak Rozan. (RH)

LPTQ Siapkan Kafilah Berkualitas Borneo Tribune, Bengkayang 2014 ini, MTQ Tingkat Provinsi Kalbar yang ke- 25 akan dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang. Sebagai tuan rumah, salah satu yang dipersiapkan adalah kafilah yang berkualitas dan siap bersaing dengan kafilah lain untuk menjadi juara. ”Salah satu langkah yang kita lakukan adalah menjadikan kafilah Bengkayang berkualitas,” demikian dikatakan Darsyafrudin, Ketua LPTQ Kabupaten Bengkayang. Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas kafilah tersebut, LPQT melakukan terobosan dengan mengutus masih-masing kafilah ke pondok pesantren. ”Sudah lebih dari sebulan ini para kafilah belajar ke lembaga pendidikan untuk mendapatkan penggemblengan yang matang,” jelas Darsyafrudin. Darsyafrudin menambahkan, para peserta yang akan tergabung di kafilah Bengkayang tersebut merupakan putra- putri terbaik Kabupaten Bengkayang yang diseleksi melalui MTQ tingkat Kabupaten Bengkayang. ”Kalah atau menangnya kafilah kita nanti kita akan tetap bangga, karena mereka aset kita dan asli putra putri terbaik Kabupaten Bengkayang,” ujarnya (Mu).

Okta menceritakan perjalanan usaha ternak kelincinya kepada Kelompok Tani Teluk Karang, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan / Foto Rudi Borneo Tribune


Senin, 24 Februari 2014

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Penganiayaan di SMA 1 Ngabang

Komite Sekolah: Kekerasan Terhadap Siswa Tidak Dibenarkan

Borneo Tribune, Ngabang Penganiayaan guru terhadap siswa, seperti yang terjadi hari Rabu, (19/2), di SMA N 1 Ngabang, sangat disesalkan oleh Ketua Komite Sekolah SMAN I Ngabang yang juga wakil ketua DPRD Landak, Klemen Apui, SIP. Menurut calon anggota DPD RI ini, seharusnya hal itu tidak sampai terjadi kalau sang guru dapat memahami ilmu psikologi (kejiwaan). “Kalaupun terjadi kenakalan pada siswa, cara penyelesaiannya adalah, seperti memberi peringatan, mengirim surat kepada orang tua, skorsing, dan langkah

terakhir adalah mengeluarkan siswa dari sekolah yang bersangkutan. Sangat tidak dibenarkan menyelesaikan masalah dengan tindak kekerasan fisik. Ini sudah melanggar undangundang yang berlaku, “ ucap Klemen Apui, Sabtu, (22/2), di Ngabang. “ Ini sangat tidak dibenarkan, ‘kan di situ ada guru BP, dan penyelesaian masalah haruslah dengan cara yang manusiawi, bukan dengan tindakan kekerasan. Apapun alasannya sangat tidak dibenarkan melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa. Sedangkan bila sudah terjadi tindakan kekerasan terhadap siswa, tergan-

Tapi apupun alasannya, tindak kekerasan terhadap anak didik sangat tidak dibenarkan, konsekwensinya berhadapan dengan aparat penegakan hukum. Klemen Apui, wakil ketua DPRD Landak. FOTO Ya’ Syahdan/ Borneo Tribune

Sudah Dihantam Truk, Ketahuan Bawa 27 Karung Gula Tanpa Dokumen Borneo Tribune, Sanggau Nasib malang menimpa TJS (28). Jumat (21/2) sekitar pukul 20.00 WIB mobil Xenia KB 1791 DA yang dikendarainya dihantam truk KB 9905 DI di Jalan Raya Sosok Kabupaten Sanggau. Akibat kecelakaan tersebut mobilnya rusak. Selain itu, Polisi menemukan sebanyak 27 karung gula yang diduga ilegal di dalam mobilnya. TJS pun harus mempertanggungjawabkan hal itu. Kasat Lantas Polres Sanggau, AKP I Nyoman Sarjana ketika dikonfirmasi Minggu (23/2) siang mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal saat mobil Xenia datang dari arah Simpang Tanjung menuju Sosok. Namun, setibanya di Jalan Raya Sosok II tepatnya di depan Intan Market tiba-tiba dari arah yang sama datang truk dan langsung menghantam dari belakang. Kedua kendaraan tersebut pun mengalami kerusakan. Malangnya lagi, insiden ke-

tung dari bagaimana orang tua dari anak yang bersangkutan, apakah akan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian atau dengan cara artenatif perdamaian antar kedua belah pihak. Ini tergantung dari orang tua siswa yang menjadi korban dari tindak kekerasan oleh seorang guru, seperti contoh yang telah terjadi di SMAN 1 Ngabang tersebut, “ papar Klemen. Ia melihat, bisa saja hal ini terjadi secara spontanitas, adanya sebab dan akibat. “ Tapi apupun alasannya, tindak kekerasan terhadap anak didik sangat tidak dibenarkan, konsekwensinya berhadapan dengan aparat

penegakan hukum, “ kata Klemen. Terpisah, Bupati Kabupaten Landak Dr. Adrianus, Asia Sidot, M.Si, melalui pesan singkat (SMS), mengatakan, tindakan kekerasan terhadap siswa yang dilakukan oleh guru, diproses saja di kepolisian. “ Saya tidak mentolerir tindakan seperti itu, “ tegas Bupati Adrianus. Terhadap kasus penganiayaan siswa yang dilakukan oleh oknum guru di SMAN 1 Ngabang, Kasat Reskrim Polres Landak , L. Suheri, mengakui bahwa kasus tersebut sudah masuk dan akan ditindaklanjuti. (Syah)

celakaan lalu lintas tersebut turut menghantam sarana jembatan milik perumahan guru SD 01 Sosok di Dusun Sosok II Desa Sosok Kecamatan Tayan Hulu, sehingga mengalami kerusakan. TJS merupakan warga Balai Karangan III Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau. Nyoman menuturkan, pihaknya terus melakukan penyelidikan. Karena setelah kejadian tersebut, sang supir truk keduluan melarikan diri. ”Supir melarikan diri meninggalkan kendaraannya,” ujarnya. Nyoman menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, hanya kerugian material saja. Untuk penanganan gula yang ada pada mobil Xenia yang dibawa oleh TJS ditangani Polsek Sosok. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Polsek Sosok belum dapat dikonfirmasi terkait status TJS yang kedapatan membawa barang berupa 27 karung gula tersebut. (rtn)

POSE. Rumah Radakng di Pontianak tidak sekadar menjadi simbol dan eksistensi masyarakat Kanayatn tetapi juga menjadi tempat wisata budaya. Hampir setiap kesempatan selalu ramai turis luar maupun lokal mengunjungi rumah budaya ini. Seperti terlihat beberapa minggu lalu, sejumlah ‘turis lokal’ mengunjungi rumah Radakng dan mengabadikan diri lewat kamera. Pose dulu ahh...FOTO Fahmi Ichwan/Borneo Tribune.

6 Tersangka Tambahan Kasus Jalan Mukok Tidak Ditahan Borneo Tribune, Sanggau Dinilai kooperatif, enam tersangka tambahan dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) proyek peningkatan jalan KedukulBalai Sebut Kecamatan Mukok Kabupaten Sanggau dengan total Rp. 3,1 Miliar tidak ditahan oleh Penyidik Polri. Sementara untuk dua tersangka sebelumnya telah ditahan oleh pihak penyidik kejaksaan sebagai tahanan kota. Kapolres Sanggau, AKBP Semuel Tandi Todingrara belum lama ini mengatakan untuk enam tersangka tambahan dalam kasus dugaan tipikor peningkat-

Fokus ke perkerjaan itu, tidak ke yang lain. Objek kita di pekerjaan saja, tidak yang lain-lain. Jadi acuannya ke Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) saja.

an jalan Kedukul-Balai Sebut di Kecamatan Mukok tidak ditahan. Penyidik berkeyakinan bahwa para tersangka tidak akan menghilangkan barang bukti, tidak mengulangi perbuatannya dan tidak melarikan diri serta kooperatif. ”Mereka kooperatif. Tersangka ‘kan tidak wajib ditahan. Penahanan atau tidak itu kembali lagi kepada itu tadi menghilangkan barang bukti atau tidak dan selanjutnya atau ada jaminan kepada mereka. Kalau ada upaya melarikan diri maka kita tahan begitu juga dengan halhal lainnya,” ujarnya. Sementara itu, ketika

ditanya terkait dengan kemungkinan-kemungkinan terjadinya penghilangan barang bukti atau lainnya, Semuel mengatakan bahwa ia tidak akan membahas persoalan tersebut kemana-mana. Apalagi soal status empat dari enam tersangka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Sanggau. Menurutnya, ia hanya fokus pada penyelesaian berkas perkara yang terjadi pada pengerjaan proyek tersebut. “Fokus ke perkerjaan itu, tidak ke yang lain. Objek kita di pekerjaan saja, tidak yang lain-lain. Jadi

acuannya ke Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) saja,” jelasnya. Semuel pun berjanji akan segera menuntaskan kasus tersebut. Ia juga meminta kepada publik agar kasus tersebut jangan sampai dibawa ke arah lain yang tidak ada kaitannya dengan penyidikan kasus tersebut. Penyidik polri hanya fokus dalam perkara pengerjaannya. ”Kita pasti jalan terus soal kasus ini. Prosesnya ‘kan sedang berjalan. Tapi jangan sampai dibawa kemana-mana kasus ini, kita fokus saja ke pengerjaannya,” pungkasnya. (rtn)


Sekadau Borneo Tribune

Senin, 24 Februari 2014

Potensi Lahan Melimpah

Kelompok Tani Perlu di Pacu Borneo tribune, Sekadau Wakil Bupati Sekadau Rupinus, memberikan perhatian besar kepada sejumlah kelompok petani di Kabupaten Sekadau. Menurut Wabup, potensi lahan yang dimiliki Kabupaten Sekadau di tujuh Kecamatan sangat mungkin mendorong Sekadau menjadi Daerah swasembada beras. “Belum lama ini saya membuka kegiatan panen perdana Desa Sungai Lawak di Nanga Taman, potensi lahan disana luar biasa. Sema- Rupinus, SH, M.Si. ngat Kelompok tani kita di Sekadau ini perlu di pacu,” sebut Wabup dalam sebuah kegiatan di Dusun Landau Mentawak Desa Pantok, belum lama ini. Wabup selama ini mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh kelompok tani. Khusus kelompok tani Sungai Setubong dan masyarakat Desa Sungai Lawak Kecamatan Nanga Taman, wabup memberikan apresiasi kerena dipanen perdana dinilai sudah cukup berhasil. “Agar kelompok tani kita sukses, memang perlu pembinaan ekstra dari Dinas terkait di Pemkab Sekadau,” ingatnya. Untuk itu, mantan camat Nanga Mahap meminta Dinas terkait agar membina kelompok tani yang sudah ada. Entah bantuan itu dalam bentuk memberi penyuluhan atau studi banding di daerah penghasil atau produksi padi dengan catatan sesuai dengan peraturan yang ada. “Sudah seharusnya kelompok tani ini diberi pembekalan oleh dinas terkait, baik berupa penyuluhan, study banding, yang jelas sifatnya tidak menyalahi aturan,” sarannya lagi. Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Sekadau bekerja sama dengan DPRD Kabupaten Sekadau tetap berkomitmen membangun Masyarakat Kabupaten Sekadau yang sejahtera sesuai dengan kemampuan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah asalkan masyarakat juga mendukung semua pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah. “Ini salah satu prestasi kelompok tani sungai Sentubong Desa Sungai Lawak, saya berharap program kerja yang sudah dilakukan oleh kelompok tani ini bisa lebih meningkat lagi. Kita masih membutuhkan produksi beras, untuk itu kita berharap kepada kelompok tani dan masyarakat agar dengan pelan-pelan merubah pola pertanian dari tradisional ke pola modern,” pintanya. Kepala Desa Sungai Lawak, Raharjo mengatakan Kelompok Tani Sentubong berdiri pada tahun 2012. Kelompok tani kemudian menggarap lahan diareal sungai sentubong seluas kurang lebih 60 Ha. Dikatakan Raharjo, sejak berdirinya kelompok tani ini, ada banyak persoalan yang dihadapi. Salah satunya, lahan masih digarap dengan pola tradisonal alias dengan cara manual. Padahal kata dia, jika lahan ini betul-betul digarap dengan baik bukan tidak mungkin daerahnya menjadi penghasil beras. “Kami juga bersyukur pemerintah daerah kabupaten sekadau sudah membantu membangun lumbung padi untuk kelompok tani ini. Bangunannya kini sudah bisa kami gunakan untuk keperluan kelompok tani. Harapan kedepan kelompok tani kami juga semakin diperhatikan,” kata Raharjo. (Mto).

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

Borneo Tribune, Sekadau Seblumnya, selain penyuluhan IMD, GOW juga melakukan senam massal, serta sosialisasi tentang keluarga berencana di Tujuh Kecamatan.” kesehatan ibu dan anak, KB dan meningkatkan partisipatif Inisiasi Menyusui Dini memang menjadi isu menarik,” kata Kristina Rupinus dalam sebuag kesempatan di Sekadau belum lama ini. Sesuai tema nasional hari ibu ke-85 yang berbunyi peran perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan demokrasi yang partisipatif dan pembangunan yang inklusif kemudian dijabarkan oleh GOW dengan sub tema meningkatkan kebersamaan dan kepedulian untuk mewujudkan keluarga sehat berkualitas. Selain itu tahun 2014 yang bertepatan dengan pesta demokrasi, Kristina berharap ibu-ibu bisa berperan lebih aktif menjadi peserta Pemilu. “Berkaitan dengan tema hari ibu nasional, partisipasi kaum perempuan dalam proses demokrasi (pemilu 2014) dituntut untuk lebih aktif. Mengingat sebentar lagi pemilu, salah satu peran perempuan adalah turut mensukseskan pesta demokrasi itu,” kata Kristina merujuk tema hari ibu. Di Kabupaten Sekadau, kata Kristina, peran perempuan dalam pembangunan sudah terbukti. Hak laki-laki dan perempuan adalah sama dan sudah dijamin oleh UUD 1945. Karenanya, untuk lebih meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan, kuncinya adalah dengan memberi kesempatan seluas-luas-

8

GOW Ikut Sukseskan Program KB Canangkan IMD Ketua gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sekadau, Ny. Kristina Rupinus mengatakan pihaknya memandang pentingnya memberikan penyuluhan persalinan aman, inisiasi menyusui dini (IMD). GOW katanya turut mendorong peran ibu-ibu untuk melakukan inisiasi menyusui Dini

Kristina Rupinus nya. “Sudah terbukti kaum perempuan turut andil dalam proses pembangunan di ber-

Ny. Scolastika Simon Petrus bagai bidang. Tinggal bagaimana memanfaatkan kesempatan yang ada,” paparnya. Sementara itu, Ketua Dewan

penasehat GOW Kabupaten Sekadau, Ny. Scolastika Simon Petrus meminta para ibu rumah tangga untuk tidak hanya

berdiam diri dan hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan. Menurut Tika, sapaanya, ada banyak hal dan cara yang bisa dilakukan ibu-ibu dalam pembangunan di Kabupaten Sekadau. “Di daerah kita ini masih banyak masalah sosial yang membutuhkan perhatian. Misalnya masalah HIV/AIDS, narkoba dan sebagainya. Ibuibu juga diharapkan kepekaannya untuk menekan tingginya angka masalah sosial. Nanti, sepulang dari kegiatan ini, tolong sampaikan informasi dan ilmu yang didapat kepada masyarakat di daerah masing-masing,” pesan ibu ramah ini. Dalam bidang pembangunan, ketua Dewan penasahet GOW menilai sudah Nampak kemajuan dan partisipatif kaum wanita di Daerah. “Kita patut mengapresiasi karena saat ini sudah banyak kaum perempuan yang ikut berperan menggerakkan roda pembangunan dengan duduk di berbagai posisi strategis, mulai dari PNS, Pengusaha, dan mengikuti organisasi politik,” tandasnya. (Mto).

BBM di SPBU Langka, Kios Pengecer Melimpah Borneo Tribune, Sekadau Sulitnya mendapatkan BBM jenis premium di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota Sekadau menjadi keluhan konsumen. Banyak konsumen yang memprotes banyak pengantre jeringen yang disinyalir mempercepat habisnya premium.

“Kita setuju saja kalau yang mengantre pakai jeringen itu dibawa ke Kecamatan seperti yang paling jauh Daerah Kecamatan Belitang Hulu dan Nanga Mahap. Tapi jangan sampai yang antre jeringen malah menjual minyak ke luar Daerah,” sebut Sam seorang pengantre BBM di sambangi

Minggu kemarin. Sam mengaku mengelu beberapa hari terakhir ini kerap tak kebagian premium di SPBU di kota Sekadau. parahnya lagi, kata dia ada sejumlah pemilik kios yang sengaja menaikan harga minyak premium. “Di SPBU antre panjang.

Saya kalau mau berurusan karena mengejar waktu mau tak mau harus isi bensin di kios. Pernah ada kios yang jual bensin sampai 8.500 per liter,” ungkapnya tanpa menyebutkan kios tersebut. Harga norma BBM jenis premium di Sekadau yang dijual tingkat pengecer memang

bervariasi, antara Rp 8.0008.5000 per liter. Menurut sam, sah-sah saja pemilik kios BBM menjual harga diatas HET, namun harus ada pengawasan dari Dinas terkait di Pemkab Sekadau. “Karena kalau seenaknya mereka maniki harga, kasian kita yang konsumen,” tandasnya. (Mto).

Kampanye Rubah Pola Hidup Bersih

WVI Dorong Pencapaian MDGs di Sekadau Borneo Tribune, Sekadau Wahana Visi Indonesia kantor operasional Sekadau sejak berkarya di sekadau sudah banyak melakukan perubahan pola hidup masyarakat. NGO yang serius bergerak dalam bidang pendidikan dan kesehatan ini melakukan berbagai terobosan untuk mendorong pencaian MDGs yang dicitacitakan Pemerintah. Manager WVI kantor Operasional Sekadau, Ignatius Anggoro, mengatakan dorong-

an yang dibuat pihaknya dalam rangka menuju MDGs kedepan dengan terus melakukan kampanye hidup bersih dimasyarakat. Desa Pantok, adalah satu Desa di Kecamatan Nanga Taman yang menjadi focus percontohan pola hidup bersih masyarakat. Disana, WVI membantu mendanai pembangunan jaringan air bersih yang dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat. Atas kerja keras dan gotongroyong kini air bersih sudah bisa

dinikmati masyarakat. Selain membangun jaringan air bersih, Desa Pantok di Dusun Landau Mentawak juga warga pertama yang mendeklarasikan stop BABS dan pengandangan ternak di RT 5 dan 6. “WVI Sekadau juga mendanai pembangunan WC di 58 KK dan 623 penduduk di RT 5 dan RT 6 Dusun Landau Mentawak,” kata anggoro. Camat Kecamatan Nanga Taman, Afronius Akim Sehan, memberikan apresiasi atas upaya WVI Sekadau dimana

telah menjadikan Desa Pantok sebagai Desa perocontohan stop BABS di Kecamatan Nanga Taman dan di Kabupaten Sekadau. “Semoga ini menjadi contoh Desa lain, bagaimana pentingnya kesehatan lingkungan sekitar dengan stop BABS,” kata Afronius. Hingga kini Di Desa Pantok sendiri sudah 80 persen warga memiliki WC dirumah masingmasing. Upaya itu tidak terlepas dari dukungan semua pihak termasuk warga desa

Pantok. Tujuannya, tak lain untuk menciptakan lingkungan sehat menuju MDGs kedepan. Anto mengatakan warga Desanya sudah bertekad untuk stop BABS. Tekad pertama mereka menuntaskan BABS sembarangan adalah kepedulian dari masyarakat adalah dengan membangun WC di rumah-rumah. “Sampai kini, sudah ada 80 persen masyarakat di Desa pantok memiliki WC,” sebut Anto, Kepala Desa Pantok. (Mto)

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

Manager WVI kantor operasional Sekadau, Ignatius Anggoro, disela-sela kegiatan peresmian jariangan air bersih dan deklarasi stop BABS di Desa Pantok, Kecamatan Nanga Taman belum lama ini.// foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune


Sintang-Melawi Borneo Tribune

Senin, 24 Februari 2014

9

Hama Belalang Serang Padi Warga Mandau Baru Petani: Panen Berkurang 30 Persen

Borneo Tribune, Nanga Pinoh Para petani di Desa Mandau Baru, Kecamatan Pinoh Selatan mengeluhkan serangan hama belalang

yang merusak tanaman padi siap panen. Akibat munculnya belalang, hasil panen diperkirakan akan mengalami penurunan hingga 30

Borneo Tribune, Sintang Sekitar 400-an orang anggota CU Keling Kumang (KK) terlihat memadati lantai dasar pusat kantor koperasi Simpan Pinjam, di Kampung Tp. Sambas-Tp.Kemayau, Jalan Sekadau-Sintang, kilometer 27 Kabupaten Sekadau, Sabtu (22/2). Semua peserta terlihat mengenakan kaos seragam berwarna biru dengan kerah merah terlihat antusias mengikuti acara pembukaan RAR tahun buku 2013, yang bertepatan dengan ulang tahun CU KK yang ke-21. RAT dibuka oleh Kepala Dinas Keperasi dan UKM Provinsi Kalbar, Ignasius Ik. General Manager CU KK, Yohanes RJ mengatakan, dalam perjalanannya, CU KK akan menghadapi 3 tantangan yang tidak ringan. Tantangan tersebut adalah upaya meningkatkan dan mendorong agar anggota CU KK mampu membayar tepat waktu dan tepat jumlah. Untuk melakukan hal ini pihaknya telah dibantu oleh Peter

Challis, CEO dari WAW sebuah CU di Australia. “Para anggota harus dikenalkan dan dibudayakan untuk membayar dan mengatakan tidak pada budaya memberi gratis. Kedua bahwa berdasarkan ketentuan UU koperasi yang baru, maka CU KK harus memmbayar pajak dan telah ditunjukan dengan dibuatnya NPWP. Tantangan ketiga adalah mensinergiskan CU KK dengan K52 dan K77 yang bergerak dibidang retail dan produsen terutama memenuhi kebutuhan petani,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Pengurus CU KK, Mikael mengatakan, dalam perencanaan strategis 2014, CU KK akan melaksanakan beberapa program kerja dan memberikan perhatian khusus kepada masalah penguatan modal kelembagaan, penguatan kapasitas aktivitas dan anggota serta peningkatan dan penguatan informasi teknologi. Menurutnya, ke depan CU KK tidak hanya akan menja-

persen. Heri, salah satu petani di desa tersebut mengungkapkan, hama belalang tersebut mulai menyerang tanaman padi warga di saat padi baru akan mulai berisi. “Belalang ini memakan daun dan tangkai padi, karena bagian tersebut yang

manis-manis. Buah padi juga sampai terpotong-potong sehingga ujung-ujungnya tak bisa dipanen,” katanya. Namun belalang ini, ujar Heri, tidak memakan batang padi yang memang sudah masak. Kendati demikian, serangan hama belalang tetap mengurangi

hasil panen petani. Karena banyaknya tanaman padi yang tak bisa dipanen. “Sekitar 30 persen lahan warga yang diserang hama belalang ini. Karena tak semua padi warga siap panen. Saat-saat ini biasanya baru memasuki musim panen,” paparnya.

RAT Tahun Buku 2013

CU Keling Kumang Hadapi Tiga Rintangan Penerima Award 2013, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar, Ignasius IK bersama Yohanes RJ berpose bersama penerima award 2013 CU Keling Kuman. FOTO: Endang Kusmiyati/ Borneo Tribune

di sebuah koperasi yang hanya mengurusi masalah financial anggota, namun CU KK juga dituntut untuk memiliki peran sosial bagi anggotanya. Terkait hal itu, pihaknya telah melakukan survey kinerja sosial oleh

CEO WAW Credit Union dari Australia. Masalah transparansi juga menjadi bagian penting yang harus bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anggota tentang berbagai produk CU. Anggota harus

disadarkan pula agar mengajukan pinjaman sesuai dengan kemampuan membayar. Sementara itu, Andreas Budi, pengurus pusat Koperasi Kredit Khatulistiwa mengatakan, CU KK meru-

Heri mengungkapkan, di Desa Mandau Baru, memang hampir seluruh masyarakatnya bertani dengan pola ladang liar atau ladang berpindah. Padi pun ditanam pada areal lahan kering sehingga saat kemarau seperti ini tidak terlalu berpengaruh pada hasil tanam.

“Kalau cuaca sih sepertinya tidak terlalu berpengaruh pada hasil panen. Tapi serangan belalang ini yang merugikan para petani. Tahun lalu juga tidak ada serangan belalang. Sepertinya beberapa tahun sekali belalang ini muncul,” tuturnya. (eko)

pakan salah satu koperasi simpang pinjam yang memiliki perkembangan pesat. Berdasarkan data yang disajikan dalam laporan pertanggungjawaban yang dibagikan kepada peserta RAT, asset CU KK hingga akhir 2013 mencapai Rp 966 miliar. CU KK berhasil mencapai target sebesar 94,35 persen dari angka Rp 1,024 trilyun yang ditentukan dalam RAR tahun buku 2012 lalu. Sementara pada RAT tahun buku 2013, SHU yang akan dibagikan kepada anggota nilainya mencapai Rp 4,3 miliar lebih. Dalam kesempatan RAT itu pula, CU KK memberikan penghargaan kepada Martinus Jahong sebagai member of the year tahun 2013 dan Andreas Aliudin sebagai PK of the year 2013. Pendiri dan penggagas CU KK Munaldus juga memberikan penghargaan gelar aktivis tertinggi kepada GM CU KK Yohanes RJ. Mantan pengurus Walhi Kalbar tahun 2001 ini mendapatkan

pin elang yang menjadi tanda peringkat aktivis tertinggi diantara 7 tingkatan aktivis CU KK yang telah ditentukan. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar, Ignasius mengatakan, keberhasilan sebuah koperasi simpan pinjam bisa diukur dan dilihat dari peningkatan kesejahteraan para anggotanya. Ia juga mengatakan, koperasi simpan pinjam adalah jenis usaha koperasi yang khusus. Menurutnya, ke depan akan dibentuk lembaga khusus oleh pemerintah yang diberikan tugas untuk melakukan pengawasan terhadap koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam. “Sesuai dengan amanat Pasal 96, Undang-Undang Koperasi Nomor 17 Tahun 2012, maka akan dibentuk lembaga pengawas koperasi simpan pinjam. Karena aturan inilah maka koperasi simpan pinjam disebut sebagai koperasi dengan jenis usaha yang khusus,” tegasnya. (end)

Jelang MTQ Kabupaten di Menukung

Kafilah Sokan Target Prestasi Terbaik Borneo Tribune, Nanga Pinoh Kafilah dari berbagai kecamatan mulai berangkat menuju kota Menukung yang akan menjadi tuan rumah MTQ ke-V tingkat Kabupaten Melawi, pada 24 hingga 27 Februari mendatang. Berbagai harapan dan target telah dicanangkan masing-masing kafilah agar bisa berprestasi lebih baik dan merebut tahta juara umum. Kafilah Sokan menargetkan hal yang sama, setidaknya mampu meraih prestasi lebih baik dari saat mereka menjadi tuan rumah di Kecamatan Sokan, dua tahun silam. Sokan saat itu mampu meraih predikat terbaik ketiga. “Kita akan berupaya meraih prestasi yang terbaiklah,” ujar Ketua Kafilah Sokan, Boyli Alamsyah, saat pelepasan kafilah Sokan, di Rumah Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Sabtu (22/2). Sokan sendiri menurunkan 35 peserta dan official yang akan mengikuti tujuh cabang MTQ di Menukung. Cabang lomba tersebut, meliputi Tartil Putra-Putri, Tilawah untuk anak-anak,

remaja dan dewasa, Fahmil Quran, Syarhil, Khat atau kaligrafi. Anak-anak juga sudah berlatih sejak beberapa bulan lalu. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Abang Tajudin mengatakan, agar seluruh peserta dapat menjaga kesehatan serta mematuhi instruksi panitia dan official. Seluruh peserta juga diharapkan dapat mengikuti seluruh perlombaan dengan baik dan mampu meraih prestasi yang diharapkan. “MTQ ini merupakan momen silaturahmi serta memperkuat syiar agama Islam. Saya juga minta pada seluruh kafilah mampu berusaha menampilkan yang terbaik walau pun meraih prestasi bukanlah segalagalanya,” katanya. Sebagai putra daerah asal Sokan, Tajudin juga memiliki harapan tersendiri. Kata dia, setidaknya bisa meraih prestasi hingga menjadi juara umum. Kalau pun tidak mempertahankan prestasi seperti di Kecamatan Sokan dua tahun lalu juga sudah sangat baik. “Adik-adik peserta MTQ harus semangat dan

Rombongan Kafilah, Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Abang Tajudin melepas rombongan kafilah Sokan yang akan mengikuti MTQ tingkat Kabupaten, di Kecamatan Menukung. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune

teruslah berlatih dengan keras agar mampu berpretasi lebih baik,” pesannya. Pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten di Kecamatan Menukung juga direncanakan dibuka langsung oleh Bupati Melawi, Firman

Muntaco. Walau memang pelaksanaan pembukaan juga bersamaan dengan kegiatan Raker Bupati dan Camat se-Kalbar, di Kota Pontianak. “Nanti saya dengan Camat Menukung akan stanby

saat pelaksanaan MTQ. Camat lain nanti tetap ikut acara raker camat di Pontianak. Tapi nanti pada saat penutupan, saya minta seluruh camat hadir,” ujar Bupati Firman Muntaco. Bupati memastikan, ti-

dak ada lagi penundaan pelaksanaan MTQ, karena secara umum infrastruktur pendukung MTQ di Menukung juga sudah sangat siap. “Di mata saya sudah tak ada lagi kekurangan. Lagi

pula kapan lagi kita akan menggelarnya, karena bulan lima sudah digelar MTQ Provinsi dan mungkin pada Juli atau September sudah digelar MTQ tingkat Nasional,” ujar Bupati Melawi. (eko)

Lapak Pedagang Kuliner Belum Difungsikan Diskoperindag Masih Koordinasi dengan Pusat Borneo Tribune, Nanga Pinoh Pusat Kuliner Melawi yang kini sudah ditata lebih indah karena telah dibangun berbagai lapak untuk para pedagang makanan dan minuman. Namun lapak tersebut hingga kini belum bisa ditempati oleh para pedagang. Pasalnya instansi terkati masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perda-

gangan (Diskoperindag) Kabupaten Melawi, Apelles Itang mengungkapkan, lapak pedagang yang dibangun di Lapangan Kecamatan Nanga Pinoh ini memang hanya khusus diperuntukan bagi pedagang yang telah lama berjualan di Pusat Kuliner Melawi tersebut. “Hanya untuk penempatannya kami minta para pedagang bisa bersabar dahulu, karena kami masih

harus berkoordinasi dengan pusat soal perlu tidaknya dibuat etalase di setiap lapak,” ujarnya. Apelles mengungkapkan, jumlah lapak yang telah selesai dibangun ada 50 unit. Bangunan tersebut khusus untuk pedagang yang dari awal memang sudah berjualan di lapangan kecamatan yang jumlahnya ada sekitar 50 orang. “Nanti di lahan yang ma-

sih ada tersisa sekarang akan dibangun lagi sekitar 10 lapak. Saat ini sedang diusulkan ke Kementrian Koperasi,” tuturnya. Menurutnya, penempatan lapak yang sudah selesai dibangun tersebut nantinya akan disesuaikan dengan nomor urut penempatan lapak saat para PKL pertama kali direlokasikan ke lapangan kecamatan. Nanti Diskoperindag akan melaku-

kan koordinasi dengan koperasi yang menaungi PKL tersebut. “Karena para PKl di lapangan kecamatan itu nantinya berada di bawah naungan koperasi. Yaitu Koperasi Ranah Betung yang membangun lapak tersebut,” jelasnya. Diakuinya, pembangunan lapak di lapangan kecamatan tersebut memang akan memperhatikan penduduk

setempat. Namun demikian, Diskoperindag akan lebih memperioritaskan para PKL yang memang dari awal sudah berjualan di kecamatan. “Setelah PKL yang sudah terdata ditempatkan di lapak tersebut ternyata masih ada lapak sisa, baru akan memperhatikan penduduk setempat,” terangnya. Apelles berharap, lapangan kecamatan yang khusus

menjual makanan tersebut ke depan bisa menjadi ikon Melawi. Apalagi di lokasi tersebut juga telah dibuat taman sehingga bisa menjadi tempat rekreasi keluarga di malam hari. “Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mau mendengar dan mengikuti arahan kami sehingga mau menempati lapangan kecamatan ini,” pungkasnya. (eko)


Kapuas Hulu Borneo T Tribune

Senin, 24 Februari 2014

Kapuas Hulu Rencanakan Pemekaran Wilayah Borneo Tribune, Putussibau Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana mengungkapkan bahwa Kabupaten Kapuas Hulu memiliki luas wilayah keseluruhan mencapai 31.162,75 kilometer persegi, yang merupakan 20,33 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Dan sebagai kabupaten konservasi 51,21 persen dari luas wilayah Kapuas Hulu merupakan kawasan lindung. “ Mengingat luas wilayah serta kondisi geografis yang cukup berat, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu telah merencanakan pemekaran wilayah menjadi tiga kabupaten, yiatu, Kapuas Hulu sebagai Kabupaten Induk, Kabupaten Banua Landjak dan Kabupaten Sentarum. Kebijakan ini dilakukan dengan mencermati aspirasi masyarakat yang memerlukan percepatan pembangunan di berbagai sektor, namun untuk pemekaran wilayah tersebut saat ini sedang dalam proses,terutama untuk Kabupaten Banua Landjak,” ucap Agus, Jumat malam (21/02). Bahkan dengan luas wilayah Kapuas Hulu yang memiliki 23 kecamatan dengan 4 kelurahan dan 278 desa terdapat 254.062 jiwa penduduk dengan kepadatan penduduk ratarata 8 orang per kilometer persegi. Dari 23 kecamatan di Kapuas Hulu 7 kecamatan diantaranya masuk dalam kawasan perbatasan yiatu Kecamatan Puring

Ketua Presidium Kabupaten Banua Landjak, Herkulanus Sutomo Manna. Foto : Timotius/Borneo Tribune

10

Kecerdasan Memilih Tentukan Pembangunan Borneo Tribune, Putussibau Dalam menentukan pembangunan lima tahun ke depan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu diminta untuk cerdas dalam menentukan pilihan pada 9 April 2014 mendatang. Tidak hanya karena kedekatan, ikatan keluarga, ataupun kerabat maupun agama dan suku, bahkan juga karena pemberian ataupun memandang jumlah calegnya. Namun kecerdasan masyarakat da-

lam memilih sebagai penentu pembangunan ke depan. “ Banyaknya caleg saya rasa tidak jadi masalah, masyarakat harus cerdas menentukan pilihan untuk pembangunan lima tahun ke depan. Selain itu harus ada hitung-hitungan peta politik, siapa yang layak dan berkualitas untuk dipilih,” ucap Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir baru-baru ini. Dikatakan Nasir, rasanya sangat sayang apabila ada

\Abang Muhammad Nasir. Foto : Timotius/Borneo Tribune

masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya. Oleh sebab itu diminta masyarakat untuk berpartisipasi mendendukung dan menentukan pembangunan lima tahun kedepan dengan menggunakan hak pilih pada Pemilu mendatang. Untuk itu, Nasir juga meminta kepada seluruh partai politik bersama calegnya agar saat kampanye tidak memikirkan diri sendiri melainkan juga membantu dalam men-

sosialisasikan cara mencoblos kepada masyarakat. “ Ini tugas kita bersama dalam mensukseskan pembangunan lima tahun ke depan dengan penyelenggaraan pemilu yang harus menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Untuk itu mari kita sukseskan pemilu mendatang dengan menggunakan hak pilih serta tetap menjaga rasa keamanan dan ketertiban di masyarakat,” tegasnya. (Timo)

Kencana, Kecamatan Empanang, Kecamatan Badau, Kecamatan Batang Lupar, Kecamatan Embaloh Hulu, Kecamatan Putussibau Utara dan Kecamatan Putussibau Selatan. Meskipun demikian dikatakan Agus, ada satu hal yang sangat membanggakan yaitu Kabupaten Kapuas Hulu yang memiliki banyak etnis suku dan agama serta adat istiadat, bisa hidup berdampingan dengan situasi kondisi, keamanan dan ketertiban masyarakat sangat baik dan kondusif dalam setiap gerak langkah pembangunan. “ Semangat kerjasama dan saling menghargai terhadap setiap perbedaan yang ada tetap terjalin dengan baik, semangat kekeluargaan dan gotong royong dapat terpelihara dan tumbuh dalam situasi yang terus berubah sampai saat ini,”pungkasnya. (Timo)

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Ratusan masyarakat di daerah perbatasan di wilayah calon Kabupaten Banua Landjak menghadiri tatap muka dengan DPD RI bersama rombongan di Lanjak Kecamatan Batang Lupar. Foto : Timotius/Borneo Tribune

Gallery

Kerawing Kunjungan Komite I DPD RI Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau

Sutomo : Sahkan Banua Landjak Bersama DOB yang Lain!

SISKA Hp. 081257159998

Agus Mulyana. Foto : Timotius/Borneo Tribune Borneo Tribune, Putussibau Ketua Presidium Kabupaten Banua Landjak, Herkulanus Sutomo Manna mengungkapkan bahwa keinginan masyarakat untuk memekarkan diri nampaknya su-

dah tidak terbendung lagi. Sebab Kabupaten Banua Landjak merupakan kebutuhan masyarakat di daerah perbatasan. Dengan berbagai persoalan yang dihadapi selama ini terutama rentan kendali, dengan wilayah Kapuas Hulu yang sangat luas. “ Sejak awal berdiri Kabupaten Kapuas Hulu belum pernah dimekarkan, oleh sebab itu kami sangat berharap untuk pemekaran Kabupaten Banua Landjak yang merupakan kebutuhan masyarakat dapat disahkan secara bersama-sama dengan Daerah Otonomi Baru (DOB) lainnya yang ada di Indonesia,” ucap Sutomo saat kunjungan Komite I DPD RI ke calon Kabupaten Banua Landjak, Jumat malam ( 21/ 02), kemarin. Menurutnya, selama ini masyarakat di daerah per-

batasan terutama di lima kecamatan dengan jumlah penduduk sekitar 22.669 jiwa yang terdapat di 41 Desa dan 102 Dusun selalu ketergantungan dengan produk Malaysia. Berbagai sektor pembangunan tergolong masih tertinggal, apalagi cakupan wilayah Kabupaten Banua Landjak merupakan beranda depan Negara Republik Indonesia. Sehingga pemekaran tersebut benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat. “ Dengan adanya pemekaran tentunya akan mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat dan akan mempercepat pembangunan yang lain serta menjawab rentang kendali Pemerintah yang terjadi selama ini dengan wilayah Kapuas Hulu yang sangat luas,” cetusnya. (Timo)

IKLAN BARIS Langganan Koran

DIJUAL

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

Tanah Kavling lokasi strategis, siap bangun di Perbatasan Sungai Raya Dalam - Punggur Kecil (lurus Paris2), SHM - aman / tidak bertimpa, dll. Tersedia 62 kavling 10 x 20 m2 (25jt cash), 8 kavling Ruko 5 x 40m2 (50 jt cash). Untuk kredit DP 5jt, sisanya diangsur 3642 bulan. Hanya 5 Km dari Jl.Ayani 3 dan pinggir jalan raya Paris - Parit Buluh. Berminat Hubungi :

0812 5710 225

Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688) Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi (085245247955). Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946). Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757)

Biro Kapuas (085654585775)

Hulu:

Herdi

Biro Ketapang: Aldi (08971600688) Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)

Taxi

Service Mobil SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo Tribune

Senin, 24 Februari 2014

11

Cara Inggris Cegah Banjir Meluas UTUSAN Khusus Perubahan Iklim dari Kerajaan Inggris, Sir David King, mengatakan manusia tidak bisa selalu menyalahkan perubahan iklim atau cuaca ekstrem sebagai penyebab banjir. Masing-masing kasus memiliki penyebab yang berbeda. Hal itu diungkap King ketika ditemui VIVAnews dalam sebuah pertemuan media terbatas di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat. King yang tiba di Indonesia pada Kamis kemarin merujuk kepada pe-

ristiwa banjir yang terjadi di negaranya. Akibat curah hujan yang tinggi, Sungai Thames tak sanggup lagi menampung air yang masuk. Alhasil, terhitung tanggal 10 Februari 2014 kemarin, sebagian area Inggris terendam air. Badan Lingkungan pun terpaksa mengeluarkan 14 peringatan banjir di beberapa daerah yang terkena dampak banjir seperti Surrey, Berkshire hingga ke bagian barat kota London. ”Namun, kami memiliki se-

macam penghalang yang dinamakan Thames Barrier, sehingga dapat menyelamatkan London agar banjir tidak cepat meluas,” ungkap King. Dia menyadari banjir yang menimpa Inggris kali ini sangat dahsyat. Pasalnya, penghalang yang biasanya hanya digunakan sekali dalam enam pekan, kali ini terpaksa digunakan sebanyak 29 kali dalam 11 pekan. Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan untuk mengatasi banjir pemerintah suatu daerah harus menyiap-

kan diri sejak awal sebelum air merendam suatu daerah. ”Selain itu, pemerintah juga harus menyiapkan peringatan dini, dengan catatan penduduk sudah lebih dahulu diberikan pelatihan bagaimana mengantisipasi banjir,” kata King. Jika tidak ada pelatihan itu, imbuh King, maka tidak ada gunanya. “Ini sama saja seperti coba memadamkan api karena kebakaran, tetapi mereka tidak diberi pelatihan cara memadamkan api,” kata King. Di mata King, Inggris dan In-

Untan Gelar Seleksi Dosen ke Prancis selama 3 bulan. “Dan kelas bahasa iniÿ dimulai bertepatan dengan diresmikannya Pusat Bahasa Prancis Untan. Untuk tenaga pengajarnya akan kita datangkan langsung dari Perancis. Mereka, selain belajar bahasa juga akan ada pengenalan budaya negara tersebut,” ujarnya. Usai mengikuti kelas bahasa, peserta seleksi akan disaring hanya menjadi 15 orang saja. Hasil dari itu,

Untanÿ akan mengirim mereka untuk mendaftar kuliah di sejumlah Universitas di 2 kota di Perancis yaitu di Kota Tollouse dan kota Poittiers. “Untuk biaya tiket pesawat, akomodasi, pelatihan dan biaya hidupÿ hingga bulan September 2014, Untan yang tanggung . Dan setiap peserta akan kita sediakan living cost maksimal 1.000 Euro,” papar Thamrin. Dia juga menjelaskan, pada saat tahun studi dimulai, maka

beasiswa tidak lagi menjadi kewajiban Untan melainkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). “Jadi kita hanya menyediakan beasiswa pra-universitas. Sedangan untuk selanjutnya semua biaya kuliah dan keperluan lain akan ditanggung oleh Dikti. Dan mereka tidak perluÿ khawatir,” ujarnya. Rektor Untan Pontianak ini berharap, dengan diadakannya program dapat

meningkatkan kualifikasi dan kompetensi para dosen Untan. Apa lagi para dosen akan menambah ilmu di beberapa Universitas ternama di negara yang memang sudah terkenal akan kualitas pendidikannya. Dengan harapan para doktor tersebut selalu aktif melakukanpenelitian dan tentu sajaÿ semakin meningkat keilmuannya yang sangat berguna untul ditransfer ke mahasiswa kita di sini. (Slt)

Tindak Truk Angkutan Luar Lebih Kapasitas harus ada aturan untuk mengatur aktivitas truk - truk itu,”tegas Alfian. Menurut Alfian, banyaknya kendaraan angkutan berat yang parkir sembarangan seperti di bawah jembatan Tol Landak serta Jalan Kom Yos Sudarso yang menyebabkan terjadinya penyempitan jalan hingga terjadi kepadatan kendaraan dan kemacetan pun tidak terelakan.ÿ “Seharusnya truk - truk

yang parkir di pinggir jalan itu ditindak jangan dibiarkan, karena sudah banyak korban jiwa di jalan raya,” terang Alfian. Selain itu Alfian mengatakan, dengan adanya aktivitas truk truk besar di Kota Pontianak maupun dari luar kota, infrastruktur seperti jalan ÿjuga diperhatikan. “Terhadap instasi terkait yaitu Dinas Perhubungan juga perlu suatu pengawasan proaktif, ÿterutama pengawasan

kelayakan kendaraan, termasuk anggkutan yang melebihi kapasitas,” pintanya. Alfian meyakini banyak truk melanggarÿaturan, dan ini dapat dilihat dari barang - barang ÿyang dimuat, karena banyak truk yang melintas di Kota Pontianak melebihi kapasitas beban. Katanya ini sudah lama terjadi, jadi jangan dibiarkan begitu saja. “Truk - truk dari daerah luar Kalbar, yang masuk ke Kalbar

khususnya ke Kota Pontianak, tentunya terbiasa dengan jalan di daerahnya seperti di Pulau Jawa, namun ketika masuk ke wilayah Kalbar tentunya harus juga mengerti, jadi jangan terlalu berlebihan dalam memuat barang, kemudian tidak dalam kecepatan tinggi. Bagi yang melanggar aturan, kepolisian maupun Dishub harus memberikan tindakan tegas,” tegasnya.(Zrn).

Jawatan pertanian tak terima jika dikatakan gagal membina petani. Terlebih jika dikatakan biang kerok asap adalah petani yang bakar lahan. Pihak perkebunan apalagi-walau beberapa tahun lalu ada yang divonis bersalah oleh pengadilan. Kehutanan begitupula. Bahkan sampai kepada aktivis lingkungan hidup. Mereka ogah ambil tanggung jawab. Kalau pun ada kalah kuantitas. Mayoritas bekerja jika ada project: wani piro. Sebel. Padahal tidak ada asap tanpa api. Sebagai jurnalis saya ingin tahu secara persis, dari mana api itu? Di lingkungan terdekat lahan gambut sekitar kompleks perumahan kami di Purnama terbakar hebat. Sepanjang lima tahun terakhir saya menetap di sana tak pernah segalak ini api membahana. Kini apa kabar? Kabar tak baik. Pohon-pohon bertumbangansyukur tak menyambar tali listrik dan orang yang lewat. Debu? Jangan cakap. Unsur syarat karbon itu duduk di sofa kursi ruang tamu. Masuk tanpa permisi. palagi assalamualaikum. Halaman kotor. Tenaga menyapu dan mengepel dua kali lipat. Biaya hidup jadi lebih tinggi. Selain tenaga ekstra butuh kalori, juga air tersedia sedikit. Pam mampet. Api itu datang dari mana? Kami selidiki, rupanya datang dari pihak yang beragam. Api di sudut barat meluas akibat seorang pemilik rumah memanfaatkan momen kemarau buat menebas rumput sekeliling rumah. Usai menebas dia membakar. Usai membakar dia tinggalkan lokasi itu. Habislah sudah. Api melahap rumput kering bak kerupuk. Untung saja warga kompleks berhamburan keluar dan berjibaku memadamkan api. Adakah si pelaku minta maaf ? Tidak. Barangkali dia pikir hal ini biasa. Baginya membakar adalah hal lumrah. Dia tidak berpikir bahwa ulahnya itu telah menyusahkan orang lain. Maaf ternyata mahal sekarang di lingkungan kita. Harga maaf menjadi murah kala hari raya. Terutama setelah puasa Ramadhan. Ya hari raya Idul Fitri. Dari sisi timur api merambat di malam hari. Seiring jamaah di mesjid salam ke kiri dan salam ke kanan, api juga menoleh ke kiri dan ke kanan

dari kawasan rimba belukar. Api menjilati dedaunan kering di pohon yang tinggi. Tak pelak hutan kecil yang biasanya gelap gulita jadi terang benderang. Jika saja warga tak bergotong royong menepas api dengan batang bambu serta sebagian lagi menyiram dengan air sumur, alamat beberapa rumah dirasuki api. Kalau kunang-kunang? Kukira mereka telah pergi melarikan diri. Padahal di tempat lain yang alamnya asri, kunang kunang jadi destinasi. Destinasi pariwisata ekologi. Wisata ekologi atau alam mendatangkan uang. Uang datang kok disia-siakan? Kok ilmu sederhana begini pun kita buang? Kemana kearifan lokal? Kemana kearifan universal? Sejak api bertekuk lutut ditepas puluhan bapak-bapak, maka sejenak warga bisa tarik napas walaupun tidak bisa tidur nyenyak. Betapa tidak, api dalam gambut tidak mudah menyerah begitu saja. Ia masih hidup. Macam ada bahan bakarnya. Ketika warga meruyak masuk ke tengah rimba, tak tahunya asal muasal api dari sekitar rumah warga yang dapurnya tersambung ke belukar dekat hutan. Ia sebenarnya berniat berbersih pekarangan, namun tak mengira api seolah terpanggil masuk hutan. Adakah pemilik rumah minta maaf ? Nehi. Untuk minta ampun minta maaf gengsi. Kadang saya tak habis pikir, kemana gelar warga timur yang sopan santun? Sekedar maaf dan bertobat saja kini gak peduli. Pendidikan karakter atau character building kita benar benar hancur. Di sisi selatan lain lagi kisahnya. Ada seorang yang lewat di jalan kecil kemudian melintas ular. Ular dia kejar, dan binatang melata itu sembunyi di perdu. Eh perdu itu dia bakar. Walaupun si ular mati, namun puluhan warga terpaksa mandi keringat di siang bolong memadamkan api. Weleh weleh...sebenarnya ular itu tak perlu dibunuh dengan api. Ular itu gerah, dan mencari tempat yang sejuk secara ekologi. Di sebelah utara saya menjumpai kenyataan lain. Tukang kayu yang bekerja memborong rumah juga membakar material bangunan yang

menjadi sampah. Apinya di malam hari juga menjalar luas. Sikap manusia dari berbagai kalangan dan profesi, etnik, bahkan level pendidikannya itu macam-macam. Tapi kelakuannya sama: mane duli dengan alam. Sama dengan situasi saat saya melintasi Parit Demang masuk ke Perdana. Dari Perdana ke Sepakat. Dari Sepakat ke Parit Haji Husin terus ke Sungai Raya Dalam, Parit Buluh, lalu masuk Punggur. Apa yang saya lihat sepanjang jalan? Asap. Orang-orang membakar lahan. Sebagian kelompok tani bahkan sedang menugal untuk cocok tanam jagung di bekas lahan terbakar. Lahan masih belukar sekalian dibakar. Seorang petani saya tanya di pagi hari. “Mau ke mana Pak?” “Mau ke kebun, mau mbakar,” katanya. “Mau membakar?” tanya saya heran. “Iya pak, kalau tak membakar lahan kami makan apa? Kerja kami ya beginilah...” jawabnya polos. Saya hanya diam. Mau rasanya menjelaskan, tapi begitu panjang, sementara pak tani telah beranjak jauh dari depan mata. Saya dalam kategori “man raa mingkum munkaran falyughayyir biyadihi” adalah masuk kategori golongan orang paling lemah. Hanya bisa berdoa. Padahal pesan Nabi SAW, kalau engkau melihat kemungkaran, maka hendaknya dicegah dengan tangan (power) dalam hal ini pemerintah. Kedua, dengan lisan, mungkin jatah guru, dosen dan alim ulama. Ketiga dengan doa. Saya hanya bisa dengan doa. Melihat bandara mendelay pesawat, saya berdehem. Bahwa telah bertebaranÿ kerusakan di daratan dan lautan akibat ulah tangan-tangan manusia. Saya pikir mengatasi asap efektif dengan introspeksi preventif. Soal gotong royong jangan kuatir, sifat itu masih ada di tengah masyarakat kita. Jangankan di desa, di kota pun masih terjaga. Kebersamaan itu harus dimulai dari diri sendiri, dimulai dari lingkungan terkecil dan sekarang juga. Kata pepatah Barat: As Soon As Possible (ASAP). *

Asap dan tak dinyana pesawat delay. Schedule jadi amburadul. Untunglah sebagai jurnalis segenap alat kerja saya simple. Ya hanya kamera dan alat tulis, sehingga easy going. Tak perlu pikul beban berat apalagi menggerutu. Sebagai jurnalis ini tantangan. Walau sikon ini tak disangka dan tak dinyana. Kok hari siang begini, jarak pandang juga sebenarnya cukup jauh, pesawat berjamaah delay? Alasan petugas-klasik-asap. Syukurnya saya bisa membunuh waktu dengan beragam aktivitas. Aktivitas paling gampang adalah menulis. Adalah aneh jika jurnalis tidak menulis. Saya memang melihat bahwa hujan yang turun malam tadi tanggung kapasitas maupun durasinya. Biasanya bara api di dasar gambut tidak sepenuhnya mati. Air yang membasahi gambut bak spone itu tak cukup mematikan api. Bara di perakaran justru lambat-lambat merambat kembali. Produksi asapnya justru jauh lebih tebal. Adalah Bandara Soepadio dikitari lahan gambut. Lahan ini mudah tersulut api, terutama musim kemarau. Kenyataan asap seperti ini sesungguhnya berita basi. Apalagi jurnalis kerap melaporkan titik api, dan kerap menyajikan peringatan dini sesuai prediksi badan metrologi. Hanya kita saja yang kurang cepat belajar, sehingga setiap kemarau panjang datang kita selalu gelagapan, kalangkabut, saling salah menyalahkan. Terus menerus. Entah kapan kita pintar mengatasi segenap persoalan. Ini baru urusan asap, apalagi urusan lain yang terus hadir bertubi-tubi. Secara teori hujan yang jatuh tadi malam menekan asap. Tekanan awan yang menggelayut berat mengompresi udara di angkasa dan bertambah pressurenya dengan penguapan. Inilah kondisi yang kita alami. Situasi yang dari tahun ke tahun tidak banyak berubah. Ketika asap semakin akut, seperti biasa pula antara satu pihak dengan pihak yang lain saling lempar batu sembunyi tangan. Rumah sakit penuh penderita sesak napas. Sekolah Dasar dan PAUD terpaksa diliburkan. Di jalan jalan orang memakai masker.

donesia merupakan negara yang rentan terkena banjir. Pasalnya, permukaan air laut terus meningkat hingga 25 centimeter setiap tahunnya. Apabila tidak ada langkah antisipasi terhadap fakta itu, air akan membanjiri permukaan daratan. Dilansir dari kantor berita

ABC News, akibat bencana banjir yang dialami Inggris, Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengumumkan akan mengucurkan dana senilai USD$236,6 juta untuk mendanai pembangunan darurat dan perbaikan fasilitas umum yang rusak akibat banjir.

Cameron pun terjun langsung ke daerah Somerset untuk melihat situasi banjir. Sementara itu, Pangeran William dan Harry turun tangan untuk membuat penghalang air yang terbuat dari tumpukan kantong pasir di daerah Datchet, Berkshire. (one/VIVAnews)

30 Pelajar akan Dikirim ke Yangmei Adapun biaya 30 pelajar SMP yang akan melanjutkan sekolah di Yangmei itu, semuanya akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Yangmei. “Selama 3 tahun mereka akan menuntut ilmu di sana,” jelasnya. Menurut Awang, semua keperluan sehari-hari dan kebutuhan sekolahnya semua ditanggung oleh Pemerintah

Yangmei, dan Pemerintah Kota Singkawang dalam hal ini kemungkinan hanya menanggung pasport pelajar yang akan berangkat ke Yangmei untuk melanjutkan studinya. Namun, kata Awang, bagi pelajar yang terpilih untuk melanjutnya sekolahnya di Yangmei, tentulah ada syarat yang harus dimiliki yaitu ha-

rus pandai berbahasa dan menulis bahasa Mandarin. “Tidak peduli pelajar itu dari etnis atau agama apa. Yang penting harus bisa berbicara dan menulis bahasa Mandarin. Bagi pelajar yang lulus SMP dan memenuhi syarat maka daftarkan diri ke Dinas Pendidikan Kota Singkawang,” ucapnya. (RH)

Jainah Minta RM Dihukum Berat menghabisi nyawa anak orang, coba kalau anak dia atau keluarga dia digitukan, apa dia bisa terima,” katanya kesal, setelah mendengar hasil otopsi bahwa anaknya meninggal karena ada tindak kekerasan. “ Kami sekeluarga, minta dia hukum maksimal, seberat beratnya, karena dia itu sudah menghilangkan nyawa seseorang,” kesalnya lagi. Selain itu Jainah juga berharap kepada pihak kepolisian, dapat menjerat RM dengan pasal yang berat, karena apa yang dilakukan oleh RM itu sudah tidak manusiawi. “ Kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, diharapkan kepolisian menjerat RM dengan hukuman yang paling berat dan setimpal atas kematian anak saya itu,”tambahnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Mila selaku Bibi almarhumha Nanda. Mila meminta pelaku dihukum dengan hukuman yang maksimal atau seberat - beratnya. “ Kami masih tidak bisa terima atas kematian Nanda, pokoknya RM harus dihukum seberat - beratnya, kalau bisa dihukuman mati. Tega benar main bunuh - bunuh anak orang,” tegas Mila.

Lanjut Mila, keluarganya tidak tahu kalau Nanda ini telah dibunuh, namun karena dibantu sama pihak kepolisian, akhirnya keluarganya mengetahui hal ini. “ Kami sangat berterima kasih kepada kepolisian, karena kalau bukan polisi, mungkin sampai saat ini, kami belum mengetahui Nanda ini meninggal karena dibunuh, karena polisilah semuanya terbongkar, baik itu penyebab kematian Nanda dan orang yang membunuh Nanda,” tambahnya. Sementara itu Kapolresta Pontianak Kombes Pol Drs. Hariyanta, M.Si saat dikonfirmasi perkembangan kasus kematian Nanda, mengatakan sudah melakukan pemeriksaan. “ Kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, melakukan otopsi beserta hasilnya, maka dari itu kita menangkap RM, dan kita tahan, karena RM inilah yang diduga menghabiskan nyawa Nanda,” ujar Kombes Hari. Lanjut Kapolresta, motif pembunuhan yang dilakukan RM terhadap Nanda, sampai saat ini masih terus dikembangkan. “ Kita belum mengetahui motifnya, karena pelaku sela-

lu tidak mengaku ketika dilakukan pemeriksaan, walaupun demikian, kita sudah cukup memiliki alat bukti untuk memproses RM,” katanya. Ditegaskan oleh Kombes Hari, pihaknya menahan RM dan menjeratnya dengan pasal yang ada di KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia. Ancamannya di atas lima tahun penjara. “ Untuk sementara ini kita menjerat RM dengan pasal penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia, dan ancamannya di atas 5 tahun penjara,” tegas Hari. Selain itu Kapolresta juga mengatakan, bahwa pihaknya saat ini sedang menyiapkan rekonstruksi pembunuhan terhadap Nanda yang dilakukan oleh RM, karena rekonstruksi, sangat dibutuhkan dalam penyidikan. “ Sedang kita siapkan, baik itu waktu dan tempatnya, karena rekonstruksi ini sangatlah penting dalam penyidikan pembunuhan, dan rekontruksi ini dilakukan sekaligus memperjelas kasus pembunuhan itu seperti apa, bagaimana, di mana dan kapan tindak pidana pembunuhan itu dilakukan,” tambahnya.(Zrn).

Elektabilitas JK Naik Bila Koalisi Poros Tengah Jilid II Terjadi Direktur PolcoMM, Heri Budianto, menuturkan, dalam survei yang dilakukan lembaganya, dapat disimpulkan bahwa mayoritas publik memberikan alasan bahwa poros tengah jilid II akan mampu menjadi wadah yang akan menyatukan suara umat Islam, menjadi solidaritas suara umat Islam serta menjadi kekuatan melawan dominasi partai nasionalis. “Publik melihat bahwa koalisi partai Islam atau koalisi poros tengah jilid II, merupakan jawaban yang menerpa partai-partai Islam. Dari hasil survei sebanyak 45 persen publik menyarankan supaya partai Islam berkoalisi,” kata Heri, Minggu, 23 Februari 2014. Kata Budi, hasil survei itu memperlihatkan publik juga menganggap partai perlu menunjukkan capres sendiri. Dari hasil survei itu, sebanyak

29,7 persen menyatakan setuju partai Islam mengajukan capres sendiri. Kemudian yang tidak menjawab, 28,3 persen. Dan yang menyatakan tidak tahu 22,2 persen. Sementara itu, yang menyatakan tidak perlu mengajukan capres sendiri 19,8 persen. Kata dia, dari 29,7 persen publik yang setuju partai Islam berkoalisi itu, 17, 6 persen di antaranya memilih Jusuf Kalla menjadi calon presiden potensial. Sedangkan di bawahnya ada nama Hatta Rajasa, Yusril Ihza Mahendra, Mahfud MD dan Hidayat Nur Wahid. “Jadi yang memilih JK sebagai capres potensial yang diusung ini kebanyakan dari Indonesia timur. Publik juga menilai positif kinerja JK di bidang sosial dan pelayanan masyarakat,” ujarnya. Tapi, menurut Budi, survei itu hanya dilakukan pada lima

partai Islam, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Partai nasionalis maupun tokohnya tidak dimasukkan dalam klasifikasi Koalisi Poros Tengah Jilid II itu. “Jokowi dan yang lainnya belum dimasukkan,” ucap dia. Menurut Heri, survei tersebut dilakukan kepada 1.200 orang di 29 provinsi. Terkecuali di Papua Barat, NTT, Bali, dan Sulawesi Utara, karena jumlah pemilih partai Islam sedikit. Survei digelar pada 15 Januari sampai 15 Februari 2014 memakai multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 96,9 persen. (one/ VIVAnews)

orang berbahasa Bugis, semakin jadi saya tidak tahu berbahasa Bugis. Jadi saat menyebut Kifigi Ko Rewek saja, saya terbata-bata. Dalam keadaan hanya kami berdua di ruangan, Sanah adalah masternya bahasa Bugis. Hari itu, Nurhasanah dan saya menyelesaikan klipingan tulisan anggota Club Menulis yang terbit di koran. Lalu, ketemulah kami dengan kolom Tok Ambok yang ditulis Bang Nur Iskandar. Dari tulisan Tok Ambok, saya membaca Kifigiko Rewek. “Artinye kemane kau balek”, jawab Sanah setelah saya bertanya arti dari kalimat tadi. Mendengar jawaban tersebut, saya mengangguk sambil bilang “Ooh” dengan mata yang mungkin terlihat

berbinar-binar. Bisalah dibilang seperti mata Spongebob yang sedang bahagia. Saya merasa beruntung sekali membaca tulisan Tok Ambok saat bersama Sanah. Dia bisa saya tanya bagaimana cara membacanya. Saya yang sudah berlidah Melayu ini, melafalkan kalimat tadi terasa sekali menebaknya. Lebih ke nada Melayu. Ya lumayan menjadi tawaan Sanah karena memang lucu. Apalagi pada percakapan lain di dalam tulisan Tok Ambok itu. “Melok rewek ki Amsterdam. Amsterdam ero Ahmad Yani teruk kik Sungai Raya laleng haaa”. Sana cekikan tertawa mendengar saya. Apalagi pada kata “haa”. Ya, namanya juga baru belajar J

Kifigi Ko Rewek “Kufikikugi rewek”, Sanah menjawab. Pas saja lafalnya. Sedap telinga mendengarnya. Sanah -Nuhasanah, adalah orang Bugis. Dia berasal dari Segedong, Kabupaten Mempawah. Jika ditanya dia orang apa, Sanah mengaku dia orang Bugis. Bedanya dengan Saya, jika ditelusuri dari sejarah kampung, pendiri kampung memang orang Bugis. Keturunan juga masih masuk dalam Waris Sembilan, meskipun jadi pewaris terakhir. Tapi sayangnya, di kampung sana, hingga usia 23 tahun ini belum pernah mendengar ada orang kampung yang bicara dengan bahasa Bugis. Melayu, itulah sekarang. Jadi bahasa Bugis sangat asing untuk saya. Sudah tidak pernah berbahasa Bugis, tidak ada berada di lingkungan


CMYK

Borneo Tribune

Minggu, 23 Februari 2014

www.borneotribune.com

12

Perpustakaan Provinsi Buka Hingga Malam Pengarahan. Instruktur Pusdiklatkar Sunarto didampingi Senior Pemadam Kebakaran Kota Pontianak Ateng Tanjaya memberikan pengarahan kepada personil Damkar Swasta dalam simulasi penanggulangan kebakaran lahan di Purnama II. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Damkar Swasta Dilatih Kuasai Sifat dan Teknis Api Borneo Tribune, Pontianak Sebanyak 70 Personil dari berbagai Yayasan/Perhimpunan Pemadam Kebakaran (Damkar) Swasta yang ada di Kota Pontianak selama 5 hari dilatih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak dengan menghadirkan Instruktur dari Pusat Pendidikan dan Latihan Kebakaran (Pusdiklatkar) Jakarta Timur untuk menguasai sifat dan teknis api serta jenis-jenis kebakaran yang sering melanda Kota Pontianak dan sekitarnya, termasuk bencana kebakaran hutan dan lahan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Aswin Taufik mengatakan kegiatan pelatihan ini sudah diselenggarakan, dan hari ini (Sabtu Red) merupakan hari terakhir bagi personil Damkar Swasta mengikuti latihan ini, dan hari terakhir ini, personil Damkar menjalani kegiatan

dengan simulasi 2 penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan. Untuk acara simulasi ini, BPBD selain mengikutsertakan para personil Damkar yang menjadi peserta Pelatihan, juga menghadirkan seluruh Damkar Swasta baik yang ada di Kota Pontianak, maupun yang ada di Kabupaten Kubu Raya. “Kegiatan ini diperuntukkan bagi personel damkar swasta. Kita ingin merangkul damkar-damkar swasta yang ada di Kota Pontianak sebagai bentuk apresiasi dan rasa terimakasih. Karena damkardamkar swasta yang di pontianak sangat berperan dan membantu pihak BNPB dalam menanggulangi bencana kebakaran,” kata Aswin Taufik, Sabtu (22/2) saat ditemui dilokasi Simulasi. Dikatakannya, pada kegiatan simulasi yang dilakukan para personil Damkar dengan melibatkan mobil Damkar ter-

sebut merupakan proses akhir dari pelatihan teori yang sudah dijanlani selama lima hari, dan lokasi simulasi di Jalan Purnama II dan seluruh armada dilibatakan dan berpartisipasi untuk simulasi. Sementara itu, Instruktur Pusdiklatkar Sunarto mengatakan BPBD harus mengkombinasikan dan mengkoordinir damkar damkar swasta yang ada di kota untuk turut serta mengambil peran dalam penanggulangan kebakaran dan bencana kebakaran hutan dan lahan. Dijelaskannya, BPBD itu adalah komandan besar diwilayah Pontianak. BPBD harus mampu melakukan koordinasi dan mengkombinasikan peran untuk damkar swasta apabila terjadi bencana. “Tidak hanya pada bencana kebakaran pada pemukiman saja. Semua bencana kebakaran, baik lahan maupun pemukiman menjadi tanggung jawab bersama,” kata Sunarto. (Lay).

JAM MALAM. Baliho penambahan jam pelayanan hingga malam Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalbar kepada pembaca. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

SPESIFIKASI PONDASI COR BETON SETEMPAT + PERKUATAN CERUCUK RANGKA BADAN BETON BERTULANG DINDING BATAKO PLESTER LUAR LANTAI COR BETON KERAMIK 40 X 40 (T 45 X T 70) TERAS COR + KERAMIK 40 X 40 RANGKA ATAP BAJA RINGAN ATAP SENG METAL PINTU JENDELA KUSEN ALUMINIUM, DAUN PINTU MULTIPLEK CAT LUAR DALAM PLAFON RANGKA ALUMINIUM PENUTUP GYPSUM (DALAM) GRC (LUAR)

KM/WC KERAMIK 20 X 20 SANITARY KLOSET JONGKOK (T 45) KLOSET DUDUK (T 70) FASILITAS LISTRIK PLN 1300 W LEBAR JALAN 5 METER AIR BERSIH PDAM PAGAR KELILING

HUBUNGI:

YONGKY

TYPE 45 & 70

0852 4551 2773 Denah Lokasi POM BENSIN

DENAH T 45

DENAH T 70

Keraton Kadariah

Jl. Ya’ M Sabran Jl. Panglima Aim

Jl. Tj Hilir

Jl. Tanjung Raya

RS YARSI

Borneo Tribune, Pontianak, Kepala Unit Pelayanan Perpustakaan Provinsi Kalbar Untad Dharmawan mengatakan bahwa perpustakaan yang dikelolanya, mulai tanggal 10 Januari 2014 lalu telah dibuka hingga malam hari. ”Ini bukan tanpa alasan, waktu itu saat perpustakaan sudah tutup, ternyata masih ada saja pengunjung yang belum pulang. Ketika saya tanya, mereka mengatakan, Bapak orang perpustakaan ya? Bapak curang, masak Bapak buka perpustakaannya di saat kami masih kuliah,” cerita Untad Darmawan, Sabtu (22/2) saat ditemui sambil meniru pertanyaan yang pernah ditanyai. Dikatakannya, setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, pihaknya memutuskan mulai 10 Januari 2014 lalu, telah membuka pelayanan perpustakaan hingga malam hari. “Kecuali hari minggu, kami

hanya buka hingga pukul 17.00. Alasan lain, setiap harinya pengunjung perpustakaan daerah ini semakin meningkat. Bahkan bisa mencapai dua ratus lebih pengunjung perhari. Mayoritas mahasiswa. Meskipun demikian, dengan ditambahnya waktu pelayan perpustakaan, artinya akan bertambah lagi biaya operasionalnya. ”Untuk tingkat pelajar sendiri, harus dikondisikan, harus disuruh baca dulu, dipaksakan untuk meresensi, baru mereka mau. Nah kesadaran mereka masih sangat kurang,” jelasnya. Dalam upaya peningkatan minat baca khususnya bagi pelajar, setiap tahunnya selalu rutin mengadakan kegiatan lomba. Diantaranya lomba bercerita untuk tingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. Ini dimaksudkan agar anak memiliki kemampuan minat baca yang tinggi. Sebab di dalam perlombaan itu mengharuskan anak untuk membaca cerita rak-

yat. ”Yang nantinya anak yang terpilih menjadi pemenang, akan diikut sertakan ke tingkat provinsi dan nasional,” ungkapnya. Dijelaskannya, Perpustakaan Provinsi Kalbar terus berbenah diri, termasuk dalam hal pelayanan terhadap mereka yang dalam keterbatasan. Seperti dengan tidak membuat rak-rak buku yang terlalu tinggi. Sehingga, perpustakaan bisa dimanfaatkan oleh semua pihak.Pihaknya juga berencana untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tinggal jauh dari Pontianak, yang memang sulit untuk mengakses buku-buku yang ada di perpustakaan. “Pihaknya berencana untuk berkerjasama dengan TNI yang ada di perbatasan, untuk membuka layanan perpustakaan. “Dan, mudahmudahan dalam waktu dekat ini, semuanya bisa terlaksana dengan baik,” ujar Untad. (Lay).

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

Kertas Fotokopi Berkualitas

DISTRIBUTOR TUNGGAL

CV. DUTA UTAMA ADITYA Jl. Putri Candramidi No. 8 Pontianak-Kalbar Telp. 0561-767552/766199


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.