Lemtaqwa Maret

Page 1

Nama Rubrik


Dari Redaksi

Nama Rubrik

Assalaamu’alaikum Wr. Wb. AlhamduliLlah, segala puji bagi Allah, dengan segala rahmat dan kemudahan yang dilimpahkanNya, kami, Departemen Media Islam dan Jurnalistik (MISTIK) FUKI 2012, berhasil menerbitkan Lemtaqwa untuk pertama kalinya di tahun ini. Tak lupa pula shalawat kita haturkan bagi Nabi Besar Muhammad Saw. yang telah membawa kita dari zaman gelap gulita ke zaman yang terang benderang seperti sekarang ini. Pada tahun sebelumnya, Lemtaqwa ini diterbitkan oleh Biro Media dan Komunikasi, yang tahun ini berdiferensiasi menjadi Humas dan MISTIK. Apa yang beda? Pada tahun ini kami mencoba memberi Lemtaqwa yang lebih rapih dari segi desain, dan lebih informatif dari segi konten :D Walau masih banyak kurangnya, walau telat juga terbitnya, semoga buletin ini bisa memberi setitik cahaya inspirasi, akan hidayah-Nya yang tiada terbatas lagi ^_^

Daftar Isi Hikmah 03 | Gelas Kosong Kajian 04 | Ibadah Yes, Prestasi Yes Tokoh 06 | Amanah Ramadiah Infografis 08 | FUKI 2012 Cakrawala 10 | Ilmuwan Muslim Rujukan Ilmuwan Barat Statistik 12 | Software Bajakan Dalam Islam Resensi 14 | Negeri 5 Menara

unduh versi Flash di:

lemtaqwa.tumblr.com

Di Balik Laptop Inas S. J.

Redaktur Bahasa

02

Dika Handika

Pemimpin Redkasi

Suci Fadhilah Desainer

Denny Haryadi Desainer

A. Izzuddiin A. Reporter

Riza Herzego Marketing

Dipta Tanaya

Abd Majid H. Reporter

Reporter

Yusuf C. N. Reporter

Kajian, dan Ukhuwah Hana Lembar FitrianiTausiyah, Teguh A. W. Edisi 1/Maret 2012

Reporter

Reporter


Hikmah

Hikmah:

Gelas Kosong Foto: lighgrapher.deviantart.com

G

elas yang sudah penuh, masihkah ia bisa diisi? Yang ada hanyalah air yang meluap saat kita coba mengisinya bukan? Sahabat, begitu pun hati dan fikiran kita. Dalam suatu majelis ilmu, saat kita merasa serba tahu, atau bahkan sok serba tahu, ilmu yang kita terima takkanlah semaksimal sebagaimana mestinya. Fikiran kita takkan bisa fokus untuk menerima, tetapi malah sibuk me-retrieve pengetahuan yang sudah kita miliki sebelumnya. Saat ada sesuatu yang sebetulnya baru dan belum kita ketahui, otak kita takkan menyadarinya, apalagi menyimpannya. Tak sesuai kriteria, dipandang sebelah mata Sering kali, kita terlalu pilih-pilih orang untuk untuk dimintai ilmu. Banyak spesifikasi yang kita pertimbangkan, seperti usia, asal suku, latar belakang, dll. Bila spesifikasinya tak memenuhi kriteria yang kita mau, jangankan memperhatikannya, untuk mendengar nasihatnya saja, hati kita mencibir “yaelah, dia doang“. Betul tidak? :D Sahabat, setiap manusia punya hak untuk berbagi ilmu dan menasihati. Tak peduli siapa-

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012

pun dia. Dengan segala kekurangannya, tetap tak ada alasan bagi kita untuk meremehkannya. Mencari ilmu bisa dari siapa saja :) Rasulullah Saw bersabda “Cukuplah seseorang dianggap melakukan kejahatan (maksiat) manakala ia meremehkan saudaranya.” (HR. Muslim) Jadilah gelas kosong Kuncinya adalah tawadhu’. Bagaimana kita merendahkan hati kita; menganggap diri kita sebagai orang yang tak tahu apa-apa dan sangat haus akan ilmu. Dengan begitu, hati akan lebih jernih dan fikiran pun akan lebih ikhlas dalam menerima. “Tidaklah cukup bertaqwa, seseorang yang tidak bisa mengambil hikmah yang nyata, dari nasihat yang sebenarnya biasa saja” - Salim A. Fillah Wallahu a’lam. Semoga kita termasuk orangorang yang selalu rendah hati dalam menuntut ilmu. Wallahul musta’an :D (Dika Handika)

03


Nama Rubrik

Kajian:

Ibadah Yes, Prestasi Yes

“Barangsiapa yang ingin hidup bahagia di dunia maka hendaklah dia memiliki ilmu, dan barangsiapa yang ingin hidup bahagia di akhirat mestilah memiliki ilmu, dan barangsiapa yang ingin hidup bahagia pada keduanya maka mesti juga dengan ilmu�. (Imam Syafi’i Rahimahullah)

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012

Foto: Majid/MISTIK


Kajian

K

ebodohan adalah salah satu sebab utama seseorang terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kefasikan, bahkan ke dalam kemusyrikan atau kekafiran. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Kebaikan anak Adam adalah dengan iman dan amal shalih, dan tidaklah mengeluarkan mereka dari kebaikan, kecuali dua perkara: Pertama: Kebodohan, kebalikan dari ilmu, sehingga orangorangnya akan menjadi sesat. Kedua: Mengikuti hawa-nafsu dan syahwat, yang keduanya ada di dalam jiwa. Sehingga orang-orang akan mengikuti hawa-nafsu dan dimurkai (oleh Allah)”. (Majmu’ Fatawa 15/242) Demikian juga orang-orang yang beribadah kepada Allah dengan kebodohan, maka sesungguhnya mereka lebih banyak merusak daripada membangun! Sebagaimana dikatakan oleh sebagian Salafush Shalih: “Barangsiapa beribadah kepada Allah dengan kebodohan, dia telah membuat kerusakan lebih banyak daripada membuat kebaikan.” (Majmu’ Fatawa 25/281) Oleh karena bahaya penyakit kebodohan yang begitu besar, maka Islam memberikan resep obat untuk menghilangkan penyakit tersebut. Yaitu mewajibkan para pemeluknya untuk menuntut ilmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim.” [HR. Ibnu Majah, no:224, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahih Ibni Majah] Keutamaan Menuntut Ilmu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya –dengan hal itu- Allah jalankan dia di atas jalan di antara jalan-jalan surga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi (pencari ilmu agama). Dan sesungguhnya seorang ‘alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikanikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012

seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang banyak.” [HR. Abu Dawud no:3641, dan ini lafazhnya; Tirmidzi no:3641; Ibnu Majah no: 223; Ahmad 4/196; Darimi no: 1/98. Dihasankan Syeikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin 2/470, hadits no: 1388] Marilah kita perhatikan hadits ini. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan menuntut ilmu pada awal kalimat, dan keutamaan ‘alim (orang yang berilmu) pada pertengahan kalimat, lalu pada akhir kalimat beliau menjelaskan bahwa ilmu yang dimaksudkan adalah ilmu yang diwariskan para Nabi, yaitu ilmu agama yang haq. Ini bukan berarti bahwa ilmu dunia itu terlarang atau tidak bermanfaat. Bahkan ilmu dunia yang dibutuhkan oleh umat juga perlu dipelajari dengan niat yang baik. Umat Islam Harus Berprestasi Menyandang predikat “berprestasi” bukanlah hal yang sulit. Mungkin sebagian diantara kita merasakan hal yang sama dengan pernyataan tersebut. Namun mungkin terdapat sebagian dari kita tidak sepakat dengan itu. Berprestasi di bangku kuliah, kira-kira berbentuk seperti apa? Ya, IPK tiga koma sekian, memperoleh nilai A di setiap mata kuliah, juara olimpiade, juara lomba akademik maupun non-akademik, maupun mendapat penghargaan sebagai salah satu subyek berpengaruh di kampus atau di kalangan mahasiswa, dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi salah satu elemen esensial untuk menjadikan kita tetap bertahan di masa kini. Menguasai teknologi dan menuntut ilmu belum dapat dikategorikan seimbang apabila tidak diikuti dengan nilai-nilai moralitas yang dinilai sebagian besar oleh ajaran agama.

05


Kajian Dan kini kita tengah diuji oleh perkembangan zaman. Seberapa tangguhkah kita? Atau seberapa lemahkah kita? “I have some figures which compare the cost of one kilo of airplane compared to one kilo of rice. One kilo of airplane costs thirty thousand US dollars and one kilo of rice is seven cents. And if you want to pay for your one kilo of high-tech products with a kilo of rice, I don’t think we have enough.” -B. J. HabibieItulah alasan mengapa B. J. Habibie bertekad kuat untuk menguasai teknologi. Dalam menguasai teknologi, peran iman dan taqwa (IMTAQ) adalah sebagai penyuplai energi positif. Apabila IPTEK terus melaju tanpa diberikan suplai akhlak dan landasan iman yang kuat, maka kerugianlah yang akan dihasilkan. Islam merupakan ajaran agama yang sempurna. Hal ini tergambar jelas dalam keutuhan inti ajarannya yaitu iman, Islam dan ikhlas yang terintegrasi dalam sebuah sistem ajaran yang disebut Dinul Islam. Dalam al-Qur’an Surat Ibrahim : 24-25 digambarkan bahwa :“Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (dinul Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam ke bumi) dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaanperumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat”

bukan kerusakan alam. Bagi jiwa-jiwa yang merindukan pahala yang besar dan merindukan surga, mereka juga manusia seperti kita. Mereka mampu menjadi besar karena mereka menjadikan tujuan hidupnya merupakan prestasi yang bernilai ibadah di sisi Allah,maka kita juga pasti bisa jika kita mau. Pemuda Islam adalah pemuda yang penuh semangat untuk berprestasi dengan jalan dan cara yang indah. Hidup ini terlalu singkat untuk bersantai dan duduk bimbang tanpa kegunaan. Orang yang besar memikirkan kualitas hidupnya, karena hidup ini terlalu singkat. Para pahlawan sejati adalah orang yang kehadirannya diharapkan, suaranya didengar, kebaikannya ditiru, dan gagasannya dilanjutkan dan di puncak prestasi kepahlawanannya itu ia jadikan jalan untuk mensurgakan peran dan meraih kebahagiaan. (Solikhin Abu Izzuddin dalam Happy Ending Full Barokah) Oleh karena itu, kita, selaku generasi muda di negeri ini tidak usah menunggu lama lagi untuk mengukir prestasi di masa depan. Waktu tak akan menunggu lama. Sekaranglah saatnya menuntut ilmu, menguasai IPTEK sembari mengaplikasikan IMTAQ dalam kehidupan sehari-hari demi menyongsong Indonesia lebih baik. Kalau bukan kita, siapa lagi? Ibadah yes, prestasi yes. (Abd Majid Hamid)

Ayat di atas adalah gambaran keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau antara Aqidah, Syariah dan Akhlak. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu diibaratkan sebagai batang pohon yang mengeluarkan cabangcabang ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon. IPTEK yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan takwa akan selalu menghasilkan amal shalih,

06

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012


Tokoh

Amanah Ramadiah: Modalnya Hanya Percaya

U

ntuk berprestasi itu tidak mudah, untuk jadi orang hebat itu pasti pernah merasakan kegagalan. Kira-kira seperti itulah yang diamini oleh Amanah Ramadiah alias Ami, mahasiswi S1 Fasilkom UI, jurusan Ilmu Komputer angkatan 2009. Jatuh bangun pernah ia rasakan di bangku sekolah ketika mendeklarasikan mimpinya. Berkali-kali kalah di lomba matematika tingkat SMP, Ami tidak pernah kapok untuk terus mencoba. Kegigihannya berujung pada medali perak lomba matematika tingkat nasional. Di bangku SMA, mimpinya untuk memenangkan lomba tingkat internasional pun mendapat gelak tawa dari temannya. Namun kemenangan di International Competition in Informatics di Rumania dan Asian Youth Exchange Program in Okinawa membuktikan kata-katanya. Baginya, kegagalan itu suatu rencana Allah, “Selama kita berusaha dan kembali pada Allah, pasti ada jalan” ujarnya, “karena Dia bakal menentukan yang terbaik.” Kepercayaan itulah yang mengantarkannya pada sebuah kesempatan dan pengalaman yang lebih baik. Setelah menginjakkan kaki di Fasilkom, Ami pun menambah pengalamannya di bidang informatika dan lingkungan. Ketertarikannya terhadap isu lingkungan membuat Ami menjadi ketua umum Green Community UI 2011 dan menjadi wakil di Asian Pasific Youth Assembly. Selain itu Ami juga menjadi direksi manajer di Ristek Fasilkom dan sempat menjadi staf FUKI 2010 di Departemen Ukhuwah. Dalam kegiatannya yang cukup banyak, Ami meniatkannya demi manfaat bagi orang lain. Karena baginya, prestasi itu bukan ditandai oleh sertifikat, penghargaan, atau medali saja. Orang yang berprestasi itu orang yang menjadi sebaik-baiknya manusia. Dan sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Karena menurut dia untuk bisa terus maju manusia harus bersyukur, “Dan salah satu bentuk syukur itu dengan memanfaatkan kesempatan yang diberikan Allah dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat.” Untuk memulai memang tidak gampang. Namun semua harus diniatkan karena Allah dan mulai dari diri sendiri dan hal yang kecil. Tidak perlu bagi-bagi uang untuk menjadi bermanfaat, “Do what you can do now” ujarnya. (Hana Fitriani)

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012

07


Nama Rubrik

08

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012


Nama Rubrik

09

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012

Ilustrasi: Suci/MISTIK


Cakrawala: Nama Rubrik

Ilmuwan Muslim: Rujukan Ilmuwan Barat

Ilustrasi: Suci/MISTIK

zf

S

alah satu karakteristik Islam yang membedakan dengan ajaran lainnya adalah syumul. Islam adalah agama samawi yang menjamah seluruh aspek-aspek kehidupan. Sifatnya yang menyeluruh membuat tidak ada sudut sekecil apapun yang tidak dapat disentuh oleh nilai-nilai Islam. Begitu pula dengan teknologi, dalam hal ini Islam juga berperan besar dalam kemajuannya, pengembangannya, sampai pada pengawasannya. Pada saat Islam sedang dalam masa kejayaannya, sangat banyak disiplin ilmu yang dikuasai oleh ilmuwan muslim. Ilmuwan-ilmuwan tersebut telah melakukan penelitian-penelitian yang menghasilkan banyak karya yang fantastis. Karya-karya tersebut tidak hanya digunakan oleh umat muslim, tetapi juga dijadikan rujukan oleh ilmuwan-ilmuwan barat hingga sekarang. Tidak sedikit penemuan yang ditemukan oleh ilmuwan muslim sejak 10 abad yang lalu yang digunakan sebagai dasar ilmu dan

10

teknologi di berbagai bidang hingga saat ini. Mari kita lihat beberapa penemuan ilmuwan muslim yang telah membuat dunia ini begitu canggih. Ibnu Firnas Ya, Ibnu Firnas lah yang pertama kali menemukan konsep pesawat terbang. Jauh, jauh sekali sebelum Wright Bersaudara (Ibnu Firnas: 875M, Wright Bersaudara: 1903M). Ibnu Firnas memiliki nama asli Abbas Qasim Ibnul Firnas. Akan tetapi, orang barat memanggilnya Armen Firman. Pada tahun 852 masehi, Ibnu Firnas membuat sayap yang terbuat dari jubah yang disangga dengan kayu dan melakukan uji coba dari menara Masjid Mezquita di Cordoba. Memang sayap itu tidak mampu membuatnya terbang seperti karakterkarakter bersayap yang ada di kartun, tetapi sayap itu mampu membuatnya melayang sebentar dan memperlambat jatuhnya ia ke tanah. Setelah keberhasilannya membuat sayap

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012


Cakrawala tersebut, Ibnu Firnas melakukan serangkaian penelitian untuk menemukan konsep mesin terbang. Penelitian ini pun terbilang berhasil dan sudah di ujicoba di gunung Al-‘Arus di dekat Cordoba, disaksikan oleh penduduk Cordoba pada saat itu. Meskipun berhasil, pada akhir uji coba tersebut, ia mengalami gagal pendaratan sehingga ia mendapatkan cedera parah di punggungnya. Cedera ini membuatnya tidak mampu melanjutkan penelitiannya mengenai mesin terbang ini. Ia wafat pada tahun 888 masehi. Ia telah menemukan teori-teori dasar pesawat terbang yang pada beberapa abad setelahnya dijadikan rujukan oleh ilmuwan-ilmuwan barat seperti Roger Bacon. Al-Khwarizmi Ialah Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi dengan nama panggilan di barat Al-Goritmi. Beliau dilahirkan di Bukhara (tempat asal Imam Bukhari) pada tahun 780 Masehi. Pada usia yang masih sangat muda, beliau bekerja di lembaga ilmu terbesar di dunia pada saat itu, Baitul Hikmah. Beliau bekerja sebagai peneliti matematika dan astronomi. Penemuannya yang pertama adalah al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala (Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Pelengkapan dan Penyeimbangan). Buku ini berisi banyak teori-teori dasar aljabar yang kita kenal sekarang ini. Salah satunya adalah perhitungan lengkap dalam memecahkan akar positif polinomial persamaan sampai dengan persamaan dengan derajat dua. Selain itu, buku ini juga menjelaskan mengenai konsep pemakaian trigonometri (Secans dan Tangens) dan yang paling fenomenal adalah penemuan angka nol yang ada di dalam buku ini. Sebelum angka nol ditemukan, ilmuwan menggunakan abakus untuk melakukan perhitungan. Buku ini banyak diakui kehebatannya oleh ilmuwan-ilmuwan matematika barat, seperti Agela Armstrong dalam bu-

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012

kunya yang berjudul The Development of Arabic Mathematics serta JJ O’Connor dan EF Robertson dalam bukunya History of Mathematics. Buku ini dijadikan rujukan oleh matematikawan terbesar eropa Leonardo Fibonacce. Pada akhirnya, gelar Bapak Aljabar disematkan kepada diri beliau atas segala karyanya yang fenomenal terhadap dunia matematika. Mengapa ya, mereka mau bekerja begitu keras dan mau berkorban waktu dan tenaga untuk mendapatkan itu semua? Itu semua karena mereka tahu bahwa orang-orang berilmu itu mendapatkan kemuliaan yang sangat tinggi di sisi Sang Pencipta Alam, Allah subhanahu wata’ala. Coba lihat perkataan Allah yang ada dalam Al-Quran pada surat Al-Mujadalah ayat ke 11: “... Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang beriman diantara mu dan orangorang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pun pernah mengatakan seperti ini, “seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju syurga”. Hal ini terdokumentasikan dalam kitab Shahih Al-Jami yang ditulis oleh Imam AtTirmidzi. Ada juga hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim juga yang berkaitan dengan apa yang mereka lakukan, yang berbunyi, “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” (Abd Majid Hamid & Abdullah Izzuddiin A.)

11


Statistik Statistik:

Software Bajakan dan Bagaimana Islam Memandangnya Angka Pembajakan Negara-negara di 2010 Te r t i n g g i

Te r e n d a h

Georgia

93%

AS

20%

Zimbabwe

91%

Jepang

20%

Bangladesh

90%

Luxemburg

20%

Moldova

90%

Selandia Baru

22%

Yaman

90%

Australia

24%

Armenia

89%

Austria

24%

Venezuela

88%

Swedia

25%

Belarusia

88%

Belgia

25%

Libia

88%

Finlandia

25%

Azerbaijan

88%

Swiss

26%

Indonesia

87%

Denmark

26%

Ukraina

86%

Jerman

27%

Sri Lanka

86%

UK

27%

Irak

85%

Kanada

28%

Software Bajakan vs Software Asli Mana yang lebih baik?

% berkata lebih baik dari segi Technical support

91

6

3

Proteksi dari virus dan hacker

95

Asli Sama saja Bajakan

3 2

Reliability

91

7

2

Fungsi dan fitur

84

12

14

2

sumber: http://portal.bsa.org/globalpiracy2010/

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012


Statistik

T

ak usah dipungkiri lagi, menggunakan software bajakan sudahlah menjadi hal yang biasa di lingkungan masyarakat kita. Dari data yang disampaikan sebelumnya, angka pembajakan di Indonesia sudah mencapai 87%. Artinya, dari 100 komputer, 87 di antaranya diisi oleh software bajakan. Bagaimanakah hukumnya dalam pandangan Islam? Harus seperti apakah sikap kita? Ada tiga pendapat ulama kontemporer mengenai hal ini: Pertama: Mengharamkan secara mutlak baik meng-copy maupun menggunakannya. Pada dasarnya, hak atas suatu karya imiah, hak atas merek dagang, dan logo dagang merupakan suatu hak milik yang keabsahaannya dilindungi syariat Islam karena merupakan kekayaan yang menghasilkan pemasukan bagi pemiliknya. Pendapat ini di dukung oleh fatwa Komite Tetap Fatwa dan Penelitian Agama Kerajaan Saudi Arabia yang berbunyi: “Tidak dibenarkan bagi Anda untuk menggandakan programprogram komputer yang pemiliknya melarang untuk digandakan kecuali atas seizinnya.” Kedua: Boleh meng-copy dan menggunakan software yang tidak asli untuk kepentingan pribadi (bukan untuk diperjualbelikan). Rasanya, keuntungan yang diambil pembuat software sudah terlalu tinggi. Tak adil rasanya. Apalagi software yang bersangkutan sangat berpengaruh dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan. Bila memang sangat membutuhkan dan dengan asumsi software aslinya telah terjual cukup banyak untuk menutupi biaya pembuatan, menggunakan software bajakan diperbolehkan.

menggunakan software bajakan secara terbatas. Toh, bila dilarang digunakan atau di-copy, bukankah kebermanfaatan software itu jadi terbatasi? Jika memang mau “cari aman“, tentu pendapat pertama yang perlu kita utamakan. Alangkah baiknya bila kita mencari alternatif software lain yang memiliki fungsi sama dengan yang kita butuhkan, tetapi bersifat open source atau gratis. Namun, apabila memang mendesak dan tidak ada software lain yang berfungsi sama serta harga software aslinya tak terjangkau, Syaikh Utsaimin memperbolehkan menggunakan software bajakan selama tidak dikomersialkan. Walau software yang ada sekarang ini kebanyakan buatan orang kafir, bukan berarti kita bisa sesuka hati membajaknya sebagai bentuk perlawanan kepada mereka. Allah SWT telah berfirman “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Maidah: 8) Perlu kita sadari pula, bahwa hak-hak kafir non-harbi (kafir yang tidak memusuhi islam) harus kita perlakukan sebagaimana kita memperlakukan hak-hak sesama muslim lainnya. Memang sangat disayangkan, di negara yang populasi umat islamnya tertinggi di dunia ini, kasus pembajakan masih merajalela. Mungkin karena akses menuju software bajakan itu jauh lebih mudah dan lebih murah dibanding software yang asli. Selain itu, hal tentang pembajakan ini bisa dibilang baru, tidak banyak dibahas di kitabkitab fiqih masa lampau, sehinga kesadaran kita akan hal ini pun minim.

Ketiga: Membolehkan secara mutlak Wallahu ‘alam bis shawab. (Dika Handika) Dalam suatu kasus tertentu yang melibatkan hajat/kepentingan (non komersil) orang banyak, beberapa ulama memberikan keringanan untuk

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012

13


Resensi

Resensi: Negeri 5 Menara Judul Buku Negeri 5 Menara Pengarang Ahmad Fuadi Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit 2009 Jumlah Halaman 423 halaman

M

AN JADDA WAJADA!! Sepenggal kata ini menyulut percik energi positif Alif dan kawan sekelasnya. Ini pelajaran pertama mereka di Pondok Madani. Sebuah kalimat sederhana yang sangat kuat. Sebuah mantera kompas kehidupan yang bermakna tegas : “Siapa yang bersungguh - sungguh, akan berhasil!� Hari itu juga ribuan murid PM membulatkan niat untuk menuntut ilmu karena Allah. Termasuk Alif, yang pada awalnya dengan setengah hati memutuskan untuk masuk Pondok Madani. Dipandu oleh Kiai Rais, mereka menundukkan wajah, dan mengucap Allahuma zidna ilman war zuqna fahman. Alif dipertemukan dengan Raja, Said, Dulmajid, Atang, dan Baso melalui hukuman jewer berantai. Merasa senasib-sepenanggungan, persahabatan mereka menjadi lekat. Bahkan, mereka diberi gelar Sahibul Menara oleh kawan lainnya. Di bawah menara masjid mereka lintuh oleh ayat ilahiah yang diperdengarkan ke seluruh sudut PM. Di kaki menara ini pula mereka berkisah tentang impian yang tidak cukup sampai sepanjang galah. Memandang awan, membayangkannya menjadi benua impian masing-masing. Mereka sungguh yakin dengan apa yang menjadi impiannya. Tidak takut, walaupun belum tahu bagaimana menjadikannya nyata.

14

Ahmad Fuadi lahir di Bayu, kampung kecil dekat Danau Maninjau, 40 tahun silam. Beliau mengadaptasi kisah pribadinya menjadi sebuah novel yang inspiratif Berangkat dari mimpi, persahabatan, dan kehidupan, pendiri Komunitas Menara ini menulis dengan lugas dan apa adanya. Pilihan kata dan alur ceritanya mudah diikuti oleh pembaca. Sangat cocok untuk penyulut semangat meraih impian. Namun, buku pertama dari trilogi ini agak sedikit mengecewakan pembaca yang mendambakan klimaks dari kisah Alif dan kawan-kawan. Di buku yang sekarang tersaji dalam film berdurasi 2 jam ini tidak ada konflik berarti, sehingga terkesan datar. Kabarnya, Ahmad Fuadi akan menyelesaikan buku ketiganya awal tahun ini. Sekarang, alumnus Universitas Padjajaran, George Washington University, dan University of London ini sangat sibuk mempromosikan film Negeri 5 Menara dan menjadi pembicara di berbagai toko buku dan radio. (Dipta Tanaya)

Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012


Lembar Tausiyah, Kajian, dan Ukhuwah Edisi 1/Maret 2012

15


Ilustrasi: Dika/MISTIK

Nama Rubrik


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.