port
folio
BY: HANA FAZA SURYA RUSYDA 2012-2017
EDUCATION 2009-2012 2012-2016
SMA Negeri 02 Salatiga Bachlelor of Architecture Engineering, Diponegoro University (GPA 3.59) Master Program at Architecture Engineering, Diponegoro University
2016- now
Hana
Faza Surya Rusyda
CERTIFICATE SKA Arsitek Muda
ORGANIZATION
Female
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Jawa Tengah
25 June1995, Semarang
SKILLS AutoCad Sketch Up Photoshop Corel Draw Ms Office
Indonesia
Sketching Team Work Photography Research
HOBBIES & INTERESTS Architecture Sketching Drawing Photography h.faza01@gmail.com
Traveling Origami and crafting
@Hanafsr Movie Music
INFORMAL EDUCATION
RESEARCH EXPERIENCES
-Kegiatan Pelatihan dan Fasilitasi Uji Kopetensi “Ahli Muda Arsitektur” Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Jawa Tengah (2016) -TOEFL at Service English Unit Universitas Diponegoro (2016) -Workshop on OTTV Calculation Part 1 (2017) -International Field School, “Exploring The Vibrant Urban Kampong Semarang” (2017) -Pelatihan Manuskrip dan Submit Jurnal Internasional Universitas Diponegoro (2017) -Pelatihan E-Commerce/ Akutansi Perusahaan Berbasis IT (2017)
- PKM Karsa Cipta 2015 Team: Hana Faza Surya Rusyda, Merisa Dyah S, Farah Huda K Under Mentor: Dr. Ir. Erni Setyowati “Dayaguna Limbah Maritim Cangkang Kerang Hijau (Perna viridis) Sebagai Agregat Green Acoustic Panel dengan Perekat Polyurethane” - Tugas Akhir 2016 Team: Hana Faza Surya Rusyda, Erni Setyowati, Agung Budi Sarjono “Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Semarang” - ICOVAR 2017 Team: Bangun IR Harsritanto, Ratih Widiastuti, Hana Faza Surya Rusyda “Study of Outdoor Thermal Comfort in Old City Open Space” (Conference) - Jurnal MODUL Team: Hana Faza Surya Rusyda, Bangun IR Harsritanto, Ratih Widiastuti “Sifat Material pada Ruang Terbuka di Kota Lama yang Terkait dengan Termal (Studi Kasus: Taman Srigunting dan Polder Tawang)” avaliable online trough http://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul - Jurnal Umamiyah Team: Hana Faza Surya Rusyda, Rizqi Jamaluddin Potential and Problems on Building Preservation in The Great Mosque of Demak” “Submitted”
COMPETITION EXPERIENCES 2015
-Sayembara Desain Rumah “Eksistensi Arsitektur Tradisional Indonesia” Archi-Ray Design Competition 2015 Top 5 Best Design -Sayembara Desain Arsitektur Share House Wiswakharman Expo 2015 Competition Entry -Sayembara Desain VASTENBURS dalam Prespektif Masa Depan Archevent Design Competition 2015 Competition Entry - Sayembara Desain “Visionary Bamboo Architecture” Archfest Design Competition 2015 Competition Entry
2016
-International Student House Competition Architecture Grand Festival 2016 Competition Entry -Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara Propan Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2016 Competition Entry -Sayembara Desain Fakultas Psikologi UNDIP Universitas Diponegoro and IAI Jawa Tengah 2016 Competition Entry
2017
-Sayembara Desain Rumah Sakit Kariyadi Semarang IAI Daerah Jawa Tengah 2017 Top 6th Best Design Sayembara Desain Resto Nusantara Propan Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2017 Cometition Entry
WORK EXPERIENCES 2015
-Internship at CV. Aretas Semarang (Renovation of Puskesmas Bangetayu ) -KKL at Japan (Kyoto, Kobe & Osaka) 2016 -Study service scheme (KKN) at Pemalang (Kantor Balai Desa Iser and Pendopo Iser) - Internship at IAI Daerah Jateng -Rendering Final Project 2017 -Assistant Lecturer -Junior and Assistant Research -Freelance Architect
LANGUAGE Indonesia Javanese (ngoko alus) English Japan
DAFTAR ISI 2-3 Profile and Personality 4 DAFTAR ISI
2017, SAYEMBARA DESAIN RUMAH SAKIT KARIADI
2016, RUMAH SAKIT KHUSUS Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Semarang
5
10
2016, PROGRAM MONODISIPLIN PENGEMBANGAN DESA ISER Gapura, Pendopo dan Kantor Balai Desa Iser, Pemalang
12
2016, A GUEST HOUSE Griya Batik Semarangan
13
2015, EKSISTENSI ARSITEKTUR TRADISIONAL INDONESIA Papan Limasan
14
2015, VASTENBURG The Solo’s Space for Having Fun
15
2015, KOLAM RENANG DENGAN ADVANCE STRUCTURE Semarang International Aquatic Stadium
16
2015, VISIONARY BAMBOO ARCHITECTURE, Bale Kumpul Sareng
17
2015, RUMAH TROPIS Rumah Arsitektur Berdasar Statement Arsitek William S.W Lim
2014, REDESIGN TAMAN KOTA Perancangan Kembali Taman KB
18
19
2016, SAYEMBARA DESAIN FAKULTAS PSIKOLOGI UNDIP
20
2017, SAYEMBARA DESAIN RESTO NUSANTARA PAWIN ANALA NUSANTARA
22
2017,
PROJECT 1 2017, SAYEMBARA DESAIN RUMAH SAKIT KARIADI IAI Daerah Jawa Tengah (2017) Team : Hana F.S. Rusyda, Yuninda Mukty A., Resza Rizkiyanto
PROJECT 2 2016, RUMAH SAKIT KHUSUS Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Semarang
organisasi ruang & gubahan massa VK dan OK
Dari Zoning Makro didapat (disesuaikan bentuk tapak):
IGD
Tugas Akhir Periode 134 Akses Servis
Orientasi
IGD
Parkir
IRJ VK dan OK disejajarkan dengan IGD. Kebutuhan ruang menyesuakan perhitungan sehingga terbentuk tambahan 3/4 massa bangunan di bagian atas.
“Rumah Sakit Ibu dan Anak merupakan sebuah wadah yang dapat menampung kebutuhan masyarakat akan fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang memberikan informasi pencegahan, pengobatan serta penanganan masalah ibu dan anak.”
IGD Menciptakan taman di tengah sebagai ruang masuk cahaya matahari timur yang baik untuk kesehatan pasien sekaligus menambah view.
Penonjolan di bagian IGD sebagai akses urgent bagi pasien.
Rawat Inap
Rawat Inap sebisa mungkin mendapat view ke luar bangunan yang baik. IGD Entrance
Lift Servis Tangga Darurat
Main Entrance
Lift Pasien ICU/NICU/ PICU CSSD VK dan OK Kantor Pengelola
Penunjang : Ÿ R. Istirahat
Taman R. Rawat Inap Medik Penunjang Umum dan Teknis Penunjang Medik dan Non-Medik Power House Sirkulasi
Entrance Servis
Lobby Administrasi Rekam Medis
R. Serbaguna IRJ
S. VERTIKAL PASIEN
TAMAN
dekat dengan UGD agar pencapaian ke OK atau VK mudah. hanya digunakan oleh pasien dan petugas.
sebagai view pasien dan area bemain anak.
S. VERTIKAL SERVIS
RAMP
untuk petugas non-medik mengantarkan makanan dan linen. dan tidak menganggu aktivitas RS.
untuk keperluan universal & mengantisipasi terjadinya bencana pada gedung
akses servis AKSES UGD bersifat krusial AKSES UTAMA digunakan oleh pengunjung poliklinik & petugas RS.i
DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 3
S. VERTIKAL PENGUNJUG dekat dengan hall dan poliklinik bersifat akses umum AKSES KELUAR dibedakan agar akses utama tidak crowded
POTONGAN B-B
DENAH SITUASI
POTONGAN A-A
PROJECT 3 2016, PROGRAM MONODISIPLIN PENGEMBANGAN DESA ISER Gapura, Pendopo dan Kantor Balai Desa Iser, Pemalang Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP Tim 1 2016 Desa Iser, Pemalang, Jawa Tengah
“Balai Desa adalah suatu wadah pusat pengelolaan pemerintaan pada desa tersebut, selain itu dapat digunakan sebagai tempat berkumpul, bermusyawarah dan tempat silaturahmi bagi masyarakat setempat.”
Konsep Pendopo dan kantor berbentuk joglo sebagai simbol Rumah Adat JaTeng, penggunaan material berbahan kayu pada “soko” dan terakota sebagai finishing dinding untuk menciptakan kesan natural. Kusen menggunakan konsep kokoh dan ukir dengan material kayu jati. Gapura sebagai pintu masuk menciptakan kesan agung pada konsep “gunung)
PROJECT 4 2016, A GUEST HOUSE Griya Batik Semarangan Architecture Grand Festival 2016 International Student House Competition Team : Hana Faza Surya Rusyda, Utarina Kusmarwati, Arief Ahmad F, Lolita Maharani
rumah untuk batik semarang.. rumah dalam arti kata tempat tinggal bagi pengrajin batik semarang.. rumah yang juga memiliki pengertian, tempat berasalnya batik semarangan.. rumah sebagai tempat belajar, bagi siapapun yang ingin mempelajari batik semarang.. rumah sebagai cerminan identitas pemilik rumah, yang mampu memperkenalkan kepada khalayak ramai, hasil kerja lelahnya mempertahankan budaya setempat."
Motif batik yang digunakan untuk secondary screen merupakan motif batik semarangan dimana terdapat corak bermotif tugu muda sebagai icon kota Semarrang dan motif pohon asem.
Pintu masuk yang berupa Lobby dan Resepsionis mengambil bentuk dasar Gunungan wayang dimana gunungan dimainkan sebagai sebuah istana dan melambangkan pintu gerbang istana.
Rumah taman Galeri Batik Guest House Workshop CafĂŠ
Bentuk atap merupakan eksplorasi bentuk dari atap rumah Joglo yang merupakan rumah adat daerah Jawa Tengah sehingga mencerminkan bentuk khas daerah namun modern.
Ruang antar massa bangunan digunakan sebagai ruang terbuka hijau berupa taman di tengah-tengah Griya Batik Semarangan.
PROJECT 5 2015, EKSISTENSI ARSITEKTUR TRADISIONAL INDONESIA Papan Limasan
Anyaman Tikar Bambu dijadikan sebagai pengganti plafon
Anyaman Bambu
Archi-Ray Design Competition 2015 Top 5 Best Design Team : Hana Faza Surya Rusyda, Utarina Kusmarwati, Bijak Bestari (Prof T and Partner)
Sisa Gelondongan Kayu Pinus dapat dijadikan pembentuk dinding, karena masih berbentuk bulat ketika ditata terdapat celah-celah kecil yg dapat dijadikan sirkulasi udara.
“Papan Limasan, bukanlah sekedar rumah tempat berteduh tetapi juga merupakan perluasan dari diri manusia itu sendiri. Berbaur harmoni dengan alam sekitarnya.� Papan Limasan mengambil bentuk denah rumah limasan yang pada dasarnya berbentuk sederhana yaitu persegi atau persegi panjang dengan terdapat empat tiang utama (saka guru) di tengah bangunan. Papan Limasan juga mengadopsi sifat empat tiang utama yang berada di tengah selain sebagai struktur utama bangunan juga digunakan sebagai acuan pembagian ruang-ruang di dalamnya.
Bagi orang Jawa kamar tidur merupakan tempat yang sangat penting sehingga diletakkan di bagian belakang untuk menjaga keprivasiannya. Pile lantai kamar dibuat lebih tinggi dari pile lantai lainnya diadaptasi dari kamarr tradisional jawa yang dikenal dengan nama Peturon.
saka guru (empat kolom utama)
Dari denah yang sederhana terbentuk transformasi ruang-ruang yang kekinian namun masih melibatkan unsur arsitektur tradisional Jawa.
Teras R.Tamu, R.Keluarga, R.Makan
Dapur Taman KM & tempat cuci Kamar Tidur
Untuk ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan digabung dalam satu ruang tanpa pembatas, hal ini melambangkan kerukunan dan kebersamaan orang Jawa antara tamu dan tuan rumah.
PROJECT 6 2015, VASTENBURG The Solo’s Space for Having Fun Archevent Design Competition 2015 Team : Hana Faza Surya R, Utarina Kusmarwati, Merisa Dyah S, Bijak Bestari
Dengan memanfaatkan budaya masyarakat masa kini dan kemajuan teknologi sehingga masyarakat dengan mudah mengunggah di sosial media, maka diperlukan suasana yang mengangkat benteng Vastenburg menjadi suatu tempat yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Surakarta sehingga benteng Vastenburg dapat muncul sebagai icon baru kota Surakarta. sehingga muncul slogan “Jika belum ke Vastenburg, maka belum ke kota Solo”.
Dijadikan area kuliner yang massa bangunan tidak terlalu besar agar tidak menutupi visual sekeliling benteng. Arah area kuliner dihadapkan ke view
Sitting Group
Monumen Vastenburg
Main Entrance
Dibutuhkan view di dalam benteng yang dapat dijadikan icon Vastenburg
Sirkulasi portal
TAMPAK POTONGAN BELAKANG
TAMPAK POTONGAN KIRI
MONUMEN BENTENG VASTENBURG
KIOS KULINER PUBLIC SPACE
PORTAL SITTING GROUP
KULINER MAKANAN KHAS
SOLO
MAKANAN KHAS SOLO
Kios kuliner
Pemilihan Advance Structure dengan menggunakan “struktur tenda”sebagai pembentuk bangunan bentang lebar.
PROJECT 7
TENSILE STRUCTURE
2015, KOLAM RENANG DENGAN ADVANCE STRUCTURE Semarang International Aquatic Stadium
sebagai pembentuk ruang dengan elemen penarik berupa frame truss melengkung dari ujung ke ujung bangunan sehingga merupakan alternatif bentang lebar untuk stadion renang ini.
Perancangan Arsitektur 4 Semester 5
EFTE FABRIC atau kain transparan seperti kaca sebagai pemanfaatan cahaya alami.
FRAME TRUSS lubang pada struktur di manfaatkan sebagai sirkulasi udara yang alami
Konsep menyerupai bentuk gelombang air sesuai dengan fungsi sebuah bangunan, yakni “aquatic”
“Aquatic Stadium.. area pusat olahraga yang berhubungan dengan aqua (air) terutama renang. Dengan mempunyai fasilitas lengkap pendukung kegiatan air.. Sruktur bentang lebar pada bangunan sebagai penunjang luas area tersebut..”
AKSES SERVIS Sebagai jalan langsung menuju ruang mesin dan power house
BASEMENT Mempertahankan kontur tanah, dan bangunan tidak melebihi batas ketinggian jalur pesawat.
AKSES UMUM dipisahkan untuk masuk dan keluar sebagai pencegah crowded
LANTAI 1 (TRIBUN)
BASEMENT 1
BASEMENT 2
PROJECT 8 2015, VISIONARY BAMBOO ARCHITECTURE, Bale Kumpul Sareng Archfest Design Competition 2015 Team : Hana Faza Surya Rusyda, Utarina Kusmarwati, Bijak Bestari (Prof. T and Partner)
Luas Area: 2300m2 Luas Bangunan 935m2
Bale Kumpul Sareng sebagai Cultural & Community Center untuk berkumpul bersama menikmati pentas budaya seperti pementasan, pameran serta berkomunal dengan tujuan edukasi maupun kreasi... Bale Kumpul Sareng memberikan ruang luas tanpa skat, sehingga segala kegiatan oleh sekelompok orang dapat dilihat dan juga dirasakan keberadaan oleh kelompok yang lain.. Ruang luas juga diambil dari unsur budaya Jawa setempet yang menyukai kerukunan dan kebersamaan..
Konsep terbuka terlihat dari ruang yang luas tanpa sekat untuk menciptakan keberadaan dan kebersamaan antar komunal
Pangung dengan penataan tanpa sekat dan dapat memenuhi visibilitas pengguna Bale Kumpul Sareng melihat area pangung
Pintu Masuk utama mengarahkan langsung ke lantai 2, bukan hanya untuk merespon tapak yg berkontur, namun saat memasuki bangunan, pengguna dapat langsung lihat dan merasakan suasana Bale Kumpul Sareng di lantai 2 maupun 1.
Menggunakan berbagai jenis tanaman anti polutan dan peneduh menciptakan kenyamanan pada site.
PROJECT 9
Seperti pada statemen William S W Lim, green building merupakan desain dengan langkeh efisiensi energi yang menanggapi kondisi iklim lokal. Sepertihalnya rumah tropis yang merupakan desain tepat untuk rumah tinggal daerah seperti Indonesia.
2015, RUMAH TROPIS Rumah Arsitektur Berdasar Statement Arsitek William S.W Lim
Rumah tropis merupakan rumah yang dapat menanggapi dan memaksimalkan fungsi iklim tropis sesuai dengan kebutuhan rumah.
Sejarah Arsitektur 2 Semester 6 TAMAN
desain landscape menggunakan komponen tanaman teduh yang dapat menyaring UV, dan menambahkan kolam ikan sebagai penyejuk udara dalam rumah
DINDING
Green Buildings â€œâ€Ś . Effective actions include the enforcement for new constructions using integration of design with multiple energy efficiency measures in response to local climatic conditions and technical capabilities, the use of compact fluorescent light bulbs (CFLs) as well as mounting solar electric generators on rooftops.â€? (Lim W. S.W, 2010)
rumah memperbanyak bukaan yang lebar dengan cross ventilation, supaya pergerakan udara dan terang langit pada dalam rumah berfungsi optimal.
ATAP rumah mempunyai atap yang tinggi, supaya penghawaan dalam rumah mempunyai sirkulasi udara yang efektif dan efisien.
KONSEP VEGETASI
PROJECT 10
Tanaman pada taman KB sebagian di pertahankan dan berikut adalah tambahan dri taman:
2014, REDESIGN TAMAN KOTA Perancangan Kembali Taman KB Tapak & Landsekap Semester 4 Team: Hana Faza Surya R, Anggoro Rio S, I Gusti Ayu DW, Angga Dwi R, Rialdy R, Miranda Nurlina T
(1) Kontrol radiasi sinar matahari, diletakan disepanjang sirkulasi (2) Kontrol pengendali angin diletakan disekeliling taman (3) Kontrol pengendali suara, diletakan di dekat jalan raya (4) Penyaring Udara, diletakan di sekeliling jalan raya Estetika, diletkan di taman dengan pola tertentu dengan memperhatikan warna, bentuk, tekstur dan sekala.
Taman KB merupakan salah satu taman aktif yang terkenal di kota semarang. biasanya taman tengah kota ini ramai dikunjungi masyarakat sarana rekreasi dan tempat bersosialisasi. Selain itu taman KB juga sering sebagai kegiatan pameran yang bersifat periodik dan sebagai ruang komunal untuk anak remaja. KONSEP SENSORI & SIRKULASI View taman merupakan hiruk pikuk kota. Sehingga perlu adanya dinding imaginer yakni suasana yang indah berupa pohon dan semak.
Penataan taman menggunakan pola gemoetris, sehingga pengelompokan lebih kegiatan lebih teratur dan efisien. Selain itu, tiap ruang dipisahkan oleh sirkulasi.
sehingga meggunakan konsep langsung menuju ruang yang dituju,penggunaan batu alam sebagai material dapat mempertegas pembagian sekaligus memudahkan dalam penyerapan air hujan.
ZONING Zoning di dasarkan oleh analisa diatas, dengan perincian sebagai berikut, - untuk semua orang yang tidak hanya dari kawasan itu. - wadah dari bermacam-macam kegiatan yang dilihat dari usia. - bangunan yang monumental pada daerah tersebut. - menyediakan ruang terbuka untuk berkegiatan - ruang terbuka hijauperkotaan.
Landmark Open Theater Area Kegiatan Manula Area Kehiatan Remaja/ Dewasa (Ruang Komunal) Area Kegiatan Anak (playground) Area Kegiatan Anak
PROJECT 11 2016, SAYEMBARA DESAIN FAKULTAS PSIKOLOGI UNDIP Universitas Diponegoro dan IAI Daerah Jawa Tengah 2016 Team : Hana F.S. Rusyda, Umar Faruq, Arif Ahmad Fajar, Utarina Kusmarwati, Bijak Bestari
2017,
PROJECT 12 2017, SAYEMBARA DESAIN RESTO NUSANTARA PAWIN ANALA NUSANTARA Propan Sayembara Desain Nusantara (2017) Team : Hana F.S. Rusyda, B. Yosef Arya Wastunimpurna, Jundi J Afghani, Rizqi Jamaludin, Mustika Kusumaning W