Do You Know E-Learning ? 13150075 NURUL HANA MUSTOFA (hana.mustofa@yahoo.com) A. Prolog Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, metode belajar dan mengajar juga mengalami perkembangan. Saat ini untuk meningkatkan keefektifan belajar mengajar di sekolah atau kampus, dikembangkan suatu metode baru dalam dunia pendidikan yaitu dengan menggunakan metode e-learning. Pada elearning pihak pengajar maupun pihak yang belajar dihubungkan dengan internet menggunakan perangkat komputer. E-learning dipandang sebagai terobosan baru dunia pendidikan yang memungkinkan pembelajaran dilakukan secara mandiri tanpa terbatas ruang dan waktu. B. Pengrtian E-learning E-Learning adalah singkatan dari Elektronic Learning. Beberapa ahli mengartikan Pengertian E-learning seperti berikut : Pengertian E-learning menurut adalah Jaya Kumar C. Koran (2002) E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Pengertian E-learning menurut adalah Dong (dalam Kamarga, 2002) E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pengertian E-learning menurut adalah Rosenberg (2001) E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pengertian E-learning menurut adalah Darin E. Hartley [Hartley, 2001] E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Pengertian E-learning menurut adalah LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.1 Slogan yang selalu diangkat dalam penerapan e-learning, yaitu “Content is King, Conversation is Queen�. Sudah sepantasnya bagi penggiat e-learning, untuk selalu berusaha menyajikan konten yang bisa diterima dengan baik, bisa diakses dengan mudah, dan bisa diikuti dengan menyenangkan.2 Jadi bisa disimpulkan pengertian E-learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari 1
https://mapande.wordpress.com/2013/07/16/pengertian-definisi-elearning-menurut-para-ahli/ 2 https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik, diakses pada hari Senin tanggal 21 September 2015 pukul 10.40 WIB
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam hal ini, yang perlu diperjelas tentang kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai e-learning ?. Apakah seseorang yang menggunakan komputer dalam kegiatan belajarnya dan melakukan akses berbagai informasi (materi pembelajaran) dari internet, dapat dikatakan telah melakukan elearning ? Untuk mengatakan bahwa suatu kegiatan pembelajaran secara e-learning setidak-tidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :3 1) kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan internet, 2) tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, misalnya CD-ROM, telepon, audio, komputer atau bahan cetak, 3) tersedianya dukungan bimbingan bila mahasiswa mengalami kesulitan, 4) ada lembaga yang menyelenggarakan atau mengelola kegiatan e-learning, 5) rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari / diketahui oleh mahasiswa, 6) sistem evaluasi terhadap kemajuan dan perkembangan belajar mahasiswa. Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa e-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet sebagai metode penyampaian isi pembelajaran, interaksi, bimbingan dan fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya. Jadi e-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga 3
Soekartawi, (2003), Prinsip Dasar E-learning : Teori dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta, Jurnal Teknodik Depdiknas Edisi No. 12/VII/Oktober/2003.
sistem pendidikan konvensional. Dalam pendidikan konvensional, fungsi e-learning bukan untuk mengganti, melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional.4 C. Perkembangan E-learning E-learning sebenarnya sudah mulai dipopulerkan sejak tahun 1960, ketika ditemukannya program Computer Based Training pertama (CBT program). Program ini juga dikenal dengan nama PLATO (Programmed Logic for Automated Teaching Operations). Program tersebut dibuat untuk para mahasiswa yang belajar di University of Illinois, namun akhirnya program tersebut digunakan di sekolah-sekolah hampir di seluruh daerah disana. Sistem e-learning pertama benar-benar hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi untuk para siswa (trainee). Namun ketika memasuki tahun 70-an, e-learning mulai menjadi lebih interaktif. Universitas di Inggris sangat ingin menggunakan elearning. Sistem pendidikan mereka telah berfokus pada pembelajaran jarak jauh. Pada saat itu, materi kursus yang disampaikan melalui pos dan komunikasi dengan pengajar (trainer) masih melalui surat. Sedangkan dengan internet, Universitas Terbuka mulai menawarkan jangkauan yang lebih luas dari pengalaman belajar interaktif serta komunikasi lebih cepat dengan siswa melalui e-mail.5 Tahun 1990, Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi E-Learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (video dan audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.
4
Kodijat, Ardito M.. (2001). On-line Services pada Industri Pendidikan. 5 http://blog.pinteraktif.com/sejarah-dan-perkembangan-e-learning/
Tahun 1994, Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
Tahun 1997, LMS (Learning Management System) seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE. Tahun 1999, Sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.6 D. Keunggulan E-learning 1) Kegiatan pembelajaran bisa dilakukan kapa saja dan dimana saja asalkan ada akses internet. http://nurfadhilahromadhona.blogspot.co.id/2013/05/sejarahperkembangan-e-learning.html 6
2) Tidak membutuhkan ruang khusus untuk tatap muka dan mempersingkat waktu pembelajaran, efisiensi waktu dan biaya. 3) Kehadiran dan penilaian dapat dengan mudah dinilai dari keaktifan siswa dalam berpartisipasi pada kegiatan e-learning. 4) Pada pembelajaran e-learning siswa akan dituntut untuk lebih aktif karena penilaian didasarkan pada partisipasi siswa di forus e-learning. 5) Meningkatkan kemampuan belajar mandiri, sehingga kualitas pendidikan tidak hanya bergantung pada pihak pengajar. 6) Mudahnya berkomunikasi, dan berbagi bahan ajar. 7) Materi pembelajaran sangat mudah diakses dan dimiliki oleh setiap siswa. 8) Meningkatkan kemampuan siswa dan guru terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi.7 E. Karakteristik E-Learning 1) Memanfaatkan jasa teknologi informasi dan komunikasi berupa internet sehingga penyampaian pesan dan komunikasi guru dan siswa secara mudah dan cepat. 2) Memanfaatkan media komputer seperti jaringan komputer (computer networks atau digital media). 3) Menggunakan pendekatan pembelajaran mandiri. Dengan menggunakan e-learning, pembelajar dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap pembelajar karena pembelajaran tidak dilakukan secara langsung. 4) Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer. 5) Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga mengetahui hasil kemajuan belajar,
http://www.duniapelajar.com/2014/06/22/kelebihan-dankelemahan-e-learning/ 7
administrasi pendidikan, serta untuk mengetahui informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi. 6) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di computer.8 F. Tahapan E-learning Seorang pembelajar menyelesaikan aktivitas pembelajaran untuk belajar. Umumnya terdapat tiga tahapan pembelajaran yang digunakan oleh seorang pembelajar. Tahapan tiga tersebut diungkapkan oleh Hartono (2006) sebagai absort, do, dan connect dengan penjelasan sebagai berikut : 1) Menyerap (absort) pengetahuan dengan membaca, mendengar ataupun melihat, contohnya adalah presentasi, membaca dan kunjungan lapangan. 2) Melakukan (do) sesuatu dengan apa mereka pelajari, contohnya latihan, simulasi dan permainan. 3) Latihan dan aktivitas menemukan guna memperdalam pengetahuan dan hubungan (connect) apa yang dipelajari dengan kehidupan dan pekerjaan sang pembelajar, contohnya prakter lapangan, riset, bercerita pengalaman dan perenungan. G. Unsure E-learning 1) Adanya community web baseddistance learning atau pusat kegiatan pembelajar, yaitu pusat kegiatan yang mampu menjadikan sarana sebagai tempat kegiatan pembelajar (community) meningkatkan atau mengembangkan kemampuannya, seperti membaca materi pembelajaran, atau mencari informasi dan sebagainya.
https://asrisulfty.wordpress.com/2012/12/31/pengertiankekurangan-kelebihan-karakteristik-dan-manfaat-e-learning/ 8
2) Adanya interaksi dalam group community web based distance learning atau kelompok belajar. Pembelajar dapat berinteraksi dengan pembelajar lainnya dalam kelompok belajarnya tersebut untuk mendiskusikan materi pembelajaran yang diberikan pengajar. Sedangkan pengajar hanya memberikan ulasan tentang materi pembelajaran tersebut. 3) Adanya personal administratif supporting system atau sistem administrasi pembelajar. Pembelajar dapat mengetahui informasi mengenai status pembelajar, prestasi hasil belajarnya, dapat mereview keanggotaanya membership, dan sebagainya melalui sistem informasi ini. 4) General information. Dari general information ini pembelajar atau pengunjung web bias mendapat informasi. Untuk itu disediakan fasilitas umum tanpa proses registrasi pembelajar terlebih dahulu. 5) Pendalaman materi pembelajaran dan ujian. Pengajar memberikan tugas kepada pembelajar dengan tujuan untuk memperdalam materi pembelajaran yang telah diajarkan. Cara yang biasa dilakukan antara lain dengan pengajar mengadakan test singkat/pendek dan tugastugas, serta melakukan test pada akhir proses pembelajaran untuk mengetahui kemampuan hasil belajar pembelajar. 6) Materi pembelajaran onlineatau bahan bacaan dari web lainnya di luar materi pembelajaran yang diperlukan untuk menambah dan melengkapi pembelajaran. Untuk itu pengajar dan pembelajar dapat langsung memberikan materi pembelajaran online dari web-web lainnya untuk dipublikasikan kepada pembelajar lainnya melalui websebagai upaya untuk menunjang proses belajar. 7) Adanya perpustakaan digital (digitallibrary). Perpustakaan digital atau sering pula disebut electronic library (e library) memuat berbagai informasi kepustakaan, antara lain informasi tercetak seperti buku,
atau kepustakaan digital seperti audio (suara) visual (gambar), 8) dan sebagainya. Perpustakaan digital ini sebagai penambah atau penunjang dan pelengkap yang berbentuk sebagai suatu database. Belajar melalui e-learning menuntut peserta didik memiliki potensi ACKS (Attitude, Creativity, Knowledge, dan Skill). 1. Attitude Agar dapat memanfaatkan teknologi internet dalam pembelajaran, pendidik maupun peserta didik dituntut untuk memiliki sikap positif terhadap teknologi tersebut. Pendidik dan peserta didik harus memiliki sikap passionate dan selalu senang dengan perkembangan teknologi ini. 2. Creativity Sumber daya e-learning menuntut kreativitas yang tinggi, karena harus mendisain system, situs, software atau melakukan pemrograman. E-learning memaksa elearner atau peserta didik dan juga pendidik untuk kreatif, terutama apabila materi yang disampaikan kurang jelas atau kurang lengkap. 3. Knowledge Pengetahuan yang memadai tentang teknologi informasi jaga menjadi tuntutan tersendiri sebagai sumber daya elearning. Pengetahuan tentang bahasa pemrograman dan penguasaan bahasa asing adalah merupakan
prasyarat untuk dapat menggunakan teknologi elearning ini. 4. Skill Ketrampilan dalam menggunakan komputer dan alat teknologi informasi lainnya juga merupakan modal dasar untuk dapat memanfaatkan teknologi e-learning. Diperlukannya skill karena penggunaan e-learning membutuhkan beberapa aplikasi yang komputer tingkat lanjut, tidak sekedar peserta didik mampu mengoperasikan komputer. Dari keempat potensi yang telah disebutkan diatas, maka apabila peserta didik mempunyai keempat-empatnya tidaklah sulit jika peserta didik mengikuti pelajaran di kelas maupun di luar kelas. Jika dikaitkan dengan e-learning maka pembelajaran e-learning yang akan diikuti oleh peserta didik tidak akan menyusahkan atau menyulitkan dirinya. Ditambah lagi jika peserta harus mengupdate segala sesuatu yang berkaitan dengan e-learning, maka mereka (peserta didik) pastilah langsung paham dengan apa yang harus mereka kerjakan terlebih dahulu. Hal tersebut berkaitan pula dengan tahapan e-learning yang mengharuskan peserta didik menyerap materi pelajaran secara optiimal. Dari proses penyerapan materi tersebut yang bisa menunjukkan bahwa peserta idik tersebut berpotensi dalam pembelajaran.9
9
http://psikopend.sps.upi.edu/e-learning-konsep-dan-aplikasi/, diakses pada hari Rabu tanggal 30 September 2015 pukul 10.42 WIB
H. Epilog Internet merupakan satu media yang sangat tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan pembelajaran kita dewasa ini. Munculnya berbagai aplikasi atau software dalam pembelajaran dapat memberikan jalan atau solusi lain dalam penyampaian sebuah materi pelajaran dan bahkan memberikan sumbangan yang tak terhingga dalam proses pembelajaran, sehingga terciptalah yang namanya efesiensi waktu dan kemudahan pemahaman dalam penyampaian dan pemahaman materi oleh peserta didik. Melihat kenyataan di atas, maka kita bisa melihat bahwa eLearning merupakan solusi dan alternative atas beberapa kendala pembelajaran, khususnya pembelajaran. Kehadiran e-Learning akan membawa perubahan bentuk (transformasi) pembelajaran menjadi lebih baik, khususnya di abad 21 yang disebut sebagai era digital.
DAFTAR PUSTAKA Kodijat, Ardito M.. (2001). On-line Services pada Industri Pendidikan. Soekartawi, (2003), Prinsip Dasar E-learning : Teori dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta, Jurnal Teknodik Depdiknas Edisi No. 12/VII/Oktober/2003.
https://mapande.wordpress.com/2013/07/16/pengertiandefinisi-e-learning-menurut-para-ahli/ http://blog.pinteraktif.com/sejarah-dan-perkembangan-elearning/ http://nurfadhilahromadhona.blogspot.co.id/2013/05/sejarahperkembangan e-learning.html http://www.duniapelajar.com/2014/06/22/kelebihan-dan-kelemahane-learning/
https://asrisulfty.wordpress.com/2012/12/31/pengertiankekurangan-kelebihan-karakteristik-dan-manfaat-elearning/ http://psikopend.sps.upi.edu/e-learning-konsep-dan-aplikasi/, diakses pada hari Rabu tanggal 30 September 2015 pukul 10.42 WIB https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik, diakses pada hari Senin tanggal 21 September 2015 pukul 10.40 WIB