Dr Mulyono D Prawiro *)
Menumbuhkan Kepercayaan Diri dan Menghapus Malu Banyak di antara kita merasa kurang percaya diri bila berhadapan dengan orang lain, apa lagi berhadapan dengan orang asing atau orang yang belum kita kenal, dan kadang-kadang kita merasa malu, takut dan perasaan minder bila berhadapan dengan mereka. Lalu bagaimana dan apa yang perlu dilakukan terhadap perasaan yang muncul seperti ini ? Apakah ada cara yang terbaik untuk menghilangkan rasa takut, malu dan meningkatkan rasa percaya diri?
Dalam pertemuan Posdaya, kita mempunyai banyak kesempatan untuk berlatih berbicara di depan umum. [FOTO: DOK]
M
ENURUT David J Schwartz, dalam bukunya berjudul “ The Magic of Thinking Big� 1996, ketakutan akan orang lain adalah ketakutan besar, akan tetapi ada cara untuk menaklukkannya. Seperti halnya banyak orang terutama yang baru menginjak dewasa, mereka merasa cemas, malu dan dirinya khawatir melihat orang lain terkesan lebih cerdik, fisik dan mentalnya lebih baik dibandingkan dengan mereka. Tidak sedikit yang merasakan, bahkan dia dilahirkan hanya untuk kegagalan. Salah satu cara untuk meningkatkan percaya diri, seperti yang diutarakan oleh David J Schwartz adalah bahwa pada dasarnya manusia itu lebih banyak persamaannya dari pada perbedaan. Antara lain banyak orang menyukai makanan 64
Gemari Edisi 109/Tahun XI/Pebruari 2010
yang enak, merindukan keluarga dan teman, ingin maju, suatu saat ingin rileks dan juga mempunyai masalah. Nah, kalau orang lain banyak yang seperti itu, kenapa kita harus takut ? Kalau orang lain itu kita anggap penting, maka dihadapan mereka kita juga harus penting. Jadi sewaktu kita berhadapan dengan orang lain, kita harus berpikir bahwa kita adalah dua orang penting yang duduk bersama dan membicarakan sesuatu demi kepentingan dan keuntungan bersama. Sikap menganggap diri sendiri itu penting, ini akan membantu membuat situasi seimbang, artinya dalam pikiran kita, orang lain tidak terlalu penting dibandingkan dengan diri kita. Orang lain mungkin tampak lebih besar, terkesan
lebih penting, akan tetapi ia tetap manusia biasa yang pada dasarnya memiliki minat, keinginan dan masalah yang sama seperti kita. Jadi kita boleh berpikir bahwa kita tidak jauh berbeda dengan mereka, kita sama dengan mereka, dengan demikian perasaan malu, takut dan minder bisa dikurangi dan bahkan bisa dihilangkan. Seorang psikolog besar Dr George W Crane dalam bukunya yang sangat terkenal “Applied Psychology� (Chicago; Hopkins Syndicate, Inc,1950), mengatakan bahwa gerakan (mention) adalah pendahulu emosi, kita tidak dapat mengendalikan yang belakangan secara langsung, tetapi hanya melalui pilihan gerak atau tindakan kita. Untuk membuktikan apa yang dikatakan Dr George W Crane bahwa gerakan dapat mengubah emosi, adalah bila orang malu-malu memperkenalkan diri, dapat menggantikan sikap malu-malu tersebut dengan sikap percaya diri dengan melakukan tindakan-tindakan sederhana seperti, ulurkan dan raih tangan lawan bicara dan genggam dengan penuh kehangatan, lihat langsung arah orang yang bersangkutan dan kita bisa berkata, saya senang bertemu dengan Anda. Menurutnya tindakan-tindakan tersebut secara otomatis dan cepat dapat menghilangkan rasa malu yang ada pada kita. Bila kebetulan para pembaca tulisan ini adalah mahasiswa atau para peserta pertemuan, untuk meningkat rasa percaya diri, akan lebih baik bila Anda dalam mengikuti perkuliahan atau pertemuan lainnya Anda mencari tempat duduk di deretan paling depan. Sebagian dari kita masih suka bergerombol dan mencari tempat duduk paling belakang, agar tidak terlalu terlihat mencolok, karena mereka itu kurang percaya diri. Kelebihan duduk di deretan paling depan, selain dekat dengan pembicara, materi yang disampaikan akan lebih mudah diserap dibandingkan dengan duduk paling belakang yang kadang-kadang suaranya pun terdengar samar-samar dan tidak terlalu jelas. Keunggulan lain bila duduk di depan adalah, dapat membangun rasa percaya diri. Hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan percaya diri adalah membiasakan mengadakan kontak mata dengan lawan bicara, ini sangat penting dan membuat mata Anda bekerja untuk Anda. Bila arah mata tepat ke arah mata lawan bicara, ini bukan hanya memberikan peningkatan kepada rasa percaya diri kita, tetapi juga membuat orang lain juga percaya kepada kita.
Apabila kita berjalan dengan kecepatan rata-rata, maka kita juga melangkah dengan rata-rata pula, namun bila kita berjalan setengah berlari, katakanlah 25 persen lebih cepat dari rata-rata, kita bisa tunjukkan kepada dunia, kita seakan pergi ke suatu tempat yang penting dan ada pekerjaan harus segera diselesaikan. Dengan bahu tegak, kepala diangkat, bergerak maju sedikit lebih cepat dari biasanya, maka rasa percaya diri kita akan semakin berkembang. Dalam hal berbicara, biasanya semakin banyak berbicara, orang semakin besar rasa percaya dirinya dan semakin mudah untuk Dr Mulyono D Prawiro berbicara terus terang pada kesempatan lainnya, berbicara terus terang itu merupakan vitamin untuk membangun kepercayaan. Setiap ada pertemuan, baik itu pertemuan di lingkungan Posdaya, maupun pertemuan lainnya di kampung atau di RT, akan lebih baik bila kita berani berbicara dengan suka rela di setiap kesempatan. Kalau perlu beri komentar, buat saran atau ajukan pertanyaan. Jangan menjadi orang terakhir yang berbicara, tetapi jadilah orang pemecah kekakuan dari orang yang telah memberi komentar. Dan yang paling penting adalah tersenyum lebar, dan sebagian orang pernah mendengar, bahwa senyuman akan memberi dorongan yang luar biasa, dengan senyuman orang bisa mampu meningkatkan kepercayaan diri, karena itu merupakan obat yang ampuh dan mujarab untuk meKesempatan untuk nyembuhkan penyakit berlatih berbicara di kekurangan kepercayaan. Di dalam pertemuan Posdaya, depan umum dan yang kita bisa duduk di deretan paling depan, mata kita bisa mengaterpenting kita bisa dakan kontak langsung dengan tersenyum lebar ketua atau si pembicara. Perjalanan menuju ke tempat pertemuan bersama sesama kita bisa menggunakan kecepatan anggota Posdaya lebih dari rata-rata bila berjalan, kita mempunyai banyak kesemlainnya. Dengan depatan untuk berlatih berbicara di mikian kepercayaan depan umum dan yang terpenting kita bisa tersenyum lebar diri kita akan bersama sesama anggota Posdaya lainnya. Dengan demikian kepermeningkat dan rasa cayaan diri kita akan meningkat malu yang sering dan rasa malu yang sering membelenggu, bisa dihapuskan. membelenggu, bisa *) Penulis adalah Dosen dihapuskan. Pascasarjana Universitas Satyagama, Jakarta Gemari Edisi 109/Tahun XI/Pebruari 2010
65