Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2006
HARIAN
harian_bhirawa@yahoo.com bhirawa_indragiri@yahoo.com suratkabar_harianbhirawa
IKLAN/ LANGGANAN
Surat Kabar Harian Bhirawa
031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000
www.harianbhirawa.co.id
Mata Rakyat Mitra Birokrat
Jumat Pahing, 10 JULI 2020
Gandeng PT Pos Indonesia, Perluas Jaringan Lumbung Pangan Jatim Hingga ke 28 Daerah Pemprov, Bhirawa Upaya perluasan layanan lumbung pangan Jatim dilakukan Pemprov dengan memggandeng PT Pos Indonesia. Setelah berhasil mewujudkan layanan gratis ongkir ke 19 daerah di Jatim, Lumbung Pangan juga diharapkan bisa melayani gratis ongkir hinga ke 28 kabupaten/ kota. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat ini perluasan sudah dilakukan sampai 19 kabupaten/kota di Jatim. Harapannya, minggu depan layanan dapat semakin meluas dengan tambahan 9 daerah sehingga menjadi 28 kabupaten/ kota. “Maka tinggal 10 daerah berikutnya yang kemudian kita perlu maksimalkan kembali jangkauannya,” tutur Khofifah saat melepas armada PT Pos Indonesia untuk layanan Lumbung Pangan di halaman Gedung Negara Grahadi, Kamis (9/7). Terhadap sembilan daerah baru yang akan disasar ini, Khofifah berharap mulai hari ini sudah dilakukan uji coba untuk perluasan ke 28 kabupaten/kota yang bisa mengakses free ongkir Lumbung Pangan Jatim. “Jadi pasar-pasar yang menjadi sampling BPS (Badan Pusat Statistik) akan kita pastikan menjadi daerah yang dilakukan perluasan layanan sembako free ongkir. Harapannya, Lumbung Pangan ke halaman 11
oky abdul sholeh/bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Dirut PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahyu Setijono, bersama Dirut PWU Jatim, Erlangga Satriagung memberangkatkan sejumlah Go-Jek dan PT Pos yang dibekali sembako yang diantarkan menuju 19 Kab/kota dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (9/7).
Bela Hak Tanah Istri Almarhum Salim Kancil
Bupati Lumajang Diperiksa Polda Jatim Polda Jatim, Bhirawa Bupati Lumajang, Thoriqul Haq diperiksa Polda Jatim, Kamis (9/7). Pihaknya diperiksa perihal laporan pengusaha tambak udang terkait dugaan pencemaran nama baik. Kasus berawal saat Thoriq membela istri Almarhum Salim Kancil, Tijah yang tanahnya diserobot pengusaha tersebut. Sebanyak 18 pertanyaan dari penyidik Polisi ditanyakan kepada Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq ini. Usai pemeriksaan Thoriq ke halaman 11
2.150 Pasien Sembuh Baru dalam 14 Hari
oky abdul sholeh/bhirawa
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq diperiksa Polda Jatim terkait dugaan pencemaran nama baik,Kamis (9/7).
MITRA
Jadilah Polisi bagi Diri Sendiri MENJAGA lingkungan baik untuk mencegah tindak kejahatan atau penyebaran Covid-19 tidak hanya menjadi tugas aparat, tapi peranan masyarakat sangat dibutuhkan. Pesan itulah yang disampaikan oleh Kapolres Bojonegoro, AKBP M. Budi Hendrawan saat m e n -
gunjungi Kampung Tangguh Semeru di Desa Nganti Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, Kamis (9/7). Ia berharap masyarakat khususnya Desa Nganti Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro untuk menjaga Kamtibmas tetap aman, damai dan kondusif. “Saling mengingatkan, bekerja sama dalam hal yang positif dan tidak kalah pentingnya jangan lengah dan jadilah Polisi bagi diri sendiri,” katanya. Dalam kunjungan kerja kesiapan Kampung
AKBP M. Budi Hendrawan
Sentil
32 Persen Warga Jatim Masih Tak Bermasker - Masih belum sadar Pembelian dan Pemotongan Hewan Kurban Diperkirakan Menurun - Padahal penjual tusuk sate sudah siap Bupati Lumajang Diperiksa Polda Jatim - Pengorbanan pemimpin
Kasus Positif Naik 4.409 Orang, Recovery Rate Capai 37,34 Persen
ke halaman 11
Khofifah, sapaan akrab Gubernur Jatim, menjelaskan, angka kesembuhan ini naik cukup signifikan dibandingkan recovery rate Covid-19 Jatim pada tanggal 25 Juni 2020. Saat itu, kesembuhan kasus positif Jatim masih di angka 32,56 persen. Pada saat itu kasus positif Covid-19 sebanyak 10.532 orang dengan jumlah kesembuhan 3.429 orang. Artinya, dalam 14 hari terakhir, terdapat 2.150 orang pasien yang
Pemprov, Bhirawa Presiden RI Joko Widodo memberi batas selama dua minggu untuk pengendalian Covid-19 di Jatim. Sepanjang masa 14 hari sejak 25 Juni hingga 8 Juli, angka penambahan kasus positif Covid-19 mencapai 4.409 orang. Kendati demikian, kasus Covid-19 semakin terkendali dengan tingginya recovery rate mencapai 37,34 persen pada Rabu 8 Juni.
Berdasarkan data Covid-19 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, perkembangan kasus mencapai 14.941 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 5.579 orang dinyatakan sembuh atau secara persentatif 37,34 persen. “Dengan kesembuhan kasus yang
terus bertambah ini semoga ke depan semakin banyak warga Jatim yang sembuh dari Covid-19. Serta, dalam waktu yang sama jumlah kematian diharapkan akan terus menurun,” ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kamis (9/7).
ke halaman 11
Tabur Benih Ikan, Menteri KKP Kunjungi BPBAP Situbondo
Cabut Larangan Ekspor Benih Lobster
sawawi/bhirawa
Menteri KKP RI, Edy Prabowo saat menabur benih ikan di BPBAP Klatakan Situbondo, Kamis (9/7).
Situbondo, Bhirawa Menteri Kelautan dan Per ikanan (KPP) RI, Edhy Prabowo berkunjung ke Kabu-
paten Situbondo Kamis (9/7). Menteri asal Partai Gerindra itu menemui para nelayan Situbondo serta melakukan
penaburan benih ikan di Balai Perikanan Budi Daya Air ke halaman 11
Khofifah Indar Parawansa
Covid Makin Mengkhawatirkan, Lockdown Lokal Jadi Opsi Malang, Bhirawa Makin meningkatnya, jumlah penderita Covid 19, Polresta Malang Kota menyarankan adanya lockdown lokal atau Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) pada dua wilayah di Kota Malang, yakni kawasan Mergosono dan Bunulrejo. Opsi itu, menyusul adanya temuan kluster baru penyebaran Covid19 di dua wilayah tersebut. Di Kota Malang, angka temuan warga yang terkonfirmasi Covid-19 terus bertambah setiap
hari. Hingga 8 Juli tercatat sebanyak 305 warga positif Corona atau bertambah 15 orang dibandingkan hari sebelumnya. “Saya sudah sampaikan permohonan lockdown lokal di Mergosono dan Bunulrejo. Untuk Mergosono sudah ditindaklanjuti oleh forum komunikasi kecamatan. Sedangkan di kluster Bunulrejo juga kami dorong kebijakan serupa,” kata Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Leon ke halaman 11
Siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan Madiun Ciptakan Mobil Listrik UMKM
Ramah Lingkungan dan Sudah Dipesan Beberapa Pengusaha Mobil listrik berwarna merah karya siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan cukup unik, kendaraan roda empat itu bukan untuk penumpang, melainkan bisa berfungsi untuk menjajakan dagangan seperti nasi pecel, kopi dan lain sebagainya. Diharapkan karya siswa SMK ini bisa bermanfaat bagi UMKM. Sudarno-Kabupaten Madiun
Beberapa pengujung tampak asik menikmati nasi pecel yang tersaji di mobil listrik karya siswa SMK Model PGRI I Mejayan Kabupaaten Madiun. Di bagian kemudi terlihat aneka lauk seperti irisan daging, ayam goring dan lain sebagainya. Sedangkan di belakang kemudi berjajar kelengkapan nasi pecel.
Sedangkan di mobil lainnya berjajar makanan ringan seperti mie instan (gelas), beberapa boks teh celup, susu. Untuk bagian samping juga dipajang beberapa makanan yang dikemas dalam plastik. Itulah mobil listrik karya siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan yang diharapkan bisa dimanfaatkan oleh para pedagang keliling untuk berjualan. Mobil ini juga terlihat ringan
dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar bensin maupun solar. Selain itu mobil ini bisa masuk ke ganggang sempit. Kepala Sekolah SMK Model PGRI I Mejayan Kabupaaten Madiun, Sampun Hamdan menjelaskan, mobil ini tercipta karena para siswa melihat selama masa pandemic Covid-19, banyak pemutusan hubungan kerja (PHK). Kemudian beberapa siswa berinisiatif untuk membuat mobil listrik tersebut dan mendapat dukungan penuh dari guru pembimbing.
ke halaman 11
sudarno/bhirawa
Mobil listrik UMKM hasil produksi SMK Model PGRI 1 Mejayan Kabupaten Madiun untuk usaha para UMKM. Tampak dalam foto, pelaku UMKM di Madiun menggunakannyauntuk berjualan nasi pecel dan jualan lainnya.
EKSEKUTIF
Jumat Pahing, 10 Juli 2020
Halaman 2
7 Kabupaten di Jatim Memasuki Awal Musim Kemarau
BPBD Jatim Koordinasikan Penanganan Bencana Kekeringan dan Karhutla Surabaya, Bhirawa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melakukan strategi penanganan bencana kekeringan dimusim kemarau 2020 ini. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, langkah awal dilakukan dengan rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri seluruh BPBD Kabupaten/Kota terkait mapping (pemetaan) penanganan bencana kekeringan di masing-masing daerah. Dihadiri kurang lebih 85 orang peserta dari BPBD Kabupaten/Kota di Jatim. Rakor penanganan darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) ini tetap memperhatikan protokol kesehatan. Yaitu para peserta diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer. Dan tetap memperhatikan aturan physical distancing. Rakor dibuka langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jatim, Suban Wahyudiono, Kamis (9/7) di salah satu Hotel di kawasan Waru, Sidoarjo. Dengan ditandai penyerahan simbolis masker kesehatan kepada Bakorwil Malang, Bojonegoro, Magetan, Lumajang dan Sampang.
Suban menjelaskan, dari analisa Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada April 2020 terdapat 7 Kabupaten di Jatim yang memasuki awal musim kemarau. Ketujuh Kabupaten itu adalah Situbondo, Probolinggo, Banyuwangi, Bangkalan, Pacitan, Ponorogo dan Magetan. Musim kemarau sudah merata pada Mei hingga Juli 2020 di 31 Kabupaten/Kota di Jatim. “Puncak kemarau terjadi pada Agustus tahun ini. Sehingga kami mengadakan rakor kesiapan siagaan BPBD Kabupaten/Kota dalam menghadapi kemarau tahun ini,” kata Suban kepada Bhirawa. Startegi BPBD menghadapi kemarau, sambung Suban, langkah yang pertama adalah harus bekerja keras
dalam menurunkan hotspot (titik panas) yang ada. Sedangkan langkah atau jangka pendek yang dikkukan, yakni dengan membuat tandon-tandon air, droping air bersih. Sedangkan jangka menengahnya yang bisa dilkukan yakni dengan membuat waduk dan membuat sumur bor. Dengan rakor ini, pihaknya memastikan melakukan mapping terhadap apa yang disampaikan BPBD Kabupaten/Kota. Rakor ini diakui Suban merupakan implementasi pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Yang menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota bertanggung jawab dalam penanganan bencana di daerahnya. “Dalam hal ini Pemerintah Provinsi hanya memberi bantuan, sifatnya pendampingan dan mensuport Kabupaten/Kota. Seharusnya penanganan bencana dilakukan secara pentahelix, bersama-sama dan gotong royong,” tegas Suban.
oky abdul sholeh/bhirawa
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jatim—Suban Wahyudiono (tenggah) saat rapat koordinasi di salah satu Hotel di kawasan Waru, Sidoarjo, Kamis (9/7) dengan di hadiri seluruh BPBD Kabupaten/Kota terkait mapping (pemetaan) penanganan bencana kekeringan di masing-masing daerah.
Masih kata Suban, berdasarkan data 2019. Di Jatim ada 31 Kabupaten/Kota, 236 Kecamatan, 798 Desa dan Kelurahan terdampak kekeringan. Dengan total droping air bersih sebanyak 186.750.000 liter yang di distribusikan ke masyarakat.
“Bahkan di 2019 ada tiga Kota yang tidak pernah terdampak kekeringan, tapi malah terdampak. Ketiganya adalah Kota Madiun, Kediri dan Blitar,” pungkasnya. Sebagaimana diketahui, ada empat macam tipe kekeringan. Pertama, Kekeringan Metereologis,
yaitu disebabkan curah hujan kurang dan persediaan air tidak ada. Kedua, Kekeringan Hidrologis, yaitu banyak sumur dan sumbersumber air yang kering. Ketiga, Kekeringan Pertanian, yakni tidak mendapat aliran air dikarenakan sungai-sungai mengalami keringan. Dan terakhir adalah Kekeringan Sosial Ekonomi atau kekeringan yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat terhadap air bersih, baik untuk minum, memasak dan untuk mencuci. Sementara Kekeringan Sosial Ekonomi dibagi menjadi tiga. Yakni Kering Langkah Terbatas, dimana persediaan air masyarakat per hari kurang lebih 30-60 liter dan mengambil air bersih maksimal 0-500 meter dari rumahnya. Kedua, Sangat Kering atau disebut Kering Langka, yakni persediaan air masyarakat per hari hanya 1030 dan mengambil air dengan jarak jauh 500-3.000 kilo dari rumah. Selanjutnya Kekeringan Sangat Kriti,syaitu persedian air masyarakat per hari kurang dari 10 liter, dan mengambil air dengan jarak sangat jauh, lebih dari 3 kilo. [bed]
KILAS BIROKRASI
Wali Kota dan Forpimda Launching Mobil Tangguh Polres Madiun Kota Madiun, Bhirawa Pemkot Madiun bersama Forkopimda di Kota Madiun kian getol mendisiplinkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid19. Setelah meresmikan Stasiun Tangguh, Wali Kota meresmikan mobil tangguh hasil kolaborasi dengan Polres Madiun Kota. Peresmian mobil tangguh tersebut dilakukan di halaman Mapolres Kota Madiun, Kamis (9/7).Wali Kota menyatakan, kehadiran mobil tangguh menjadi salah satu upaya strategis untuk mendukung pencegahan penularan Covid-19. “Tiap hari mobil akan keliling di titik-titik keramaian.Apabila ada masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan, maka langsung diingatkan,”kataWali Kota seusai acara. Upaya-upaya yang sudah dilakukan selama ini, kata walikota, mudah-mudahan membawa hasil yang baik sehingga Covid-19 segera meninggalkan Kota Madiun dan juga Indonesia. Wali Kota mengatakan, aktifitas sosial harus terus berjalan tanpa mengesampingkan kondisi pandemi yang masih ada saat ini.”Aktifitas sosial berjalan, penghadangan covid harus pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan hindari kerumunan harus kita jadikan budaya,” tegas Wali Kota. Sementara itu, Kapolres Madiun Kota AKBP Raden Bobby Aria Prakasa mengutarakan, saat ini mobil tangguh yang bakal dijalankan sebanyak tiga unit. Nantinya mobil itu akan beroperasi di beberapa tempat keramaian. Seperti pasar minggu dan lain sebagainya. “Jumlah saat ini masih tiga. Kedepan akan terus dioptimalkan. Tujuannya untuk mencegah kerumunan, utamanya pasar minggu. Jadi kalau ada pendekar waras yang menginfokan ada kerumunan maka mobil akan meluncur,” tegas Kapolres Madiun Kota. [dar]
Pengendara roda dua masih terpantau tanpa menggunakan masker, seperti saat melintas di bawah jembatan layang Wonokromo Surabaya, Kamis (9/7).
Pemkot Tambah Stimulus untuk Kampung Tangguh Surabaya, Bhirawa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menambah anggaran dalam pemutusan rantai covid-19 di perkampungan. Penambahan tersebut segera direalisasikan awal pekan depan. Anggaran ini untuk membantu Satuan Tugas Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo. Khususnya di wilayah-wilayan perkampungan yang aktif dalam upaya pencegahan virus corona.
Wakil Wali Kota Surabaya—Whisnu Sakti Buana menjelaskan, penambahan dana setiap kampung dipersiapkan sebesar Rp10 juta. Stimulan ini sebelumnya dinaikkan dari Rp3 menjadi Rp3,5 juta. “Sudah disepakati saat rapat bersama Bu Wali. Estimasinya dalam waktu dekat,” kata Whisnu, Kamis (9/7/2020). Anggaran tersebut dikatakan WS – sapaan Whisnu Sakti – akan difokuskan bagi pemutusan rantai pandemi. Baik
produksi desinfektan maupun membuat dapur umum. Berdasar data Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya, saat ini terdapat 1.505 kampung tangguh yang tersebar di seluruh RW di 31 Kecamatan. Alumnus ITS Surabaya ini menjelaskan, kegiatan yang dilakukan di kampung-kampung tangguh dinilai efektif. Salah satunya di RT 7 RW 1 Kampung Kranggan, Kelurahan Bubutan.
Gotong-royong warga terlihat dalam kebersamaan memutus rantai pandemi. “Ini sangat efektif. Sementara yang terlihat warga urunan dalam pencegahan. Itu yang ingin kita bantu,” terang politisi PDI Perjuangan ini. WS juga meminta selain penambahan anggaran, pengurus kampung dan warga tetap menjalankan disiplin mentaati protokoler kesehatan. Jaga jarak, rajin cuci tangan, dan memakai masker. [dre]
Sekda Bersama Forkopimda Bahas Perbup Tatanan Kehidupan Baru
yanuar abidin/bhirawa
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni Mencanangkan Gerakan Ketahanan Dapur di Gedung PKK Ponorogo, Kamis (09/07/2020).
Kurangi Dampak Pandemi, Bupati Ponorogo Canangkan Gerakan Ketahanan Dapur Sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mencanangkan Gerakan Ketahanan Dapur di Gedung PKK Ponorogo, Kamis (09/07). Gerakan ini diwujudkan dengan cara menanam sayuran, buah buahan, dan tanaman toga di pekarangan, serta budidaber (budidaya ikan dalam ember). Dengan adanya pandemi Covid-19, program Bupati Ipong seperti ini merupakan suatu langkah tepat untuk meminimalisir dampak pandemi. Produksi bahan makanan secara mandiri dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat. “Pandemi ini memiliki implikasi dan dampak yang besar. Karena itulah kita siapkan program - program untuk masyarakat, diantaranya yaitu program Gerakan Ketahanan Dapur ini. Kita canangkan gerakan ini dengan harapan masyarakat dapat menghasilkan sendiri kebutuhan dapurnya. Ponorogo memiliki 24 ribu hektar lahan pekarangan. Jika lahan seluas itu bisa kita manfaatkan, hasilnya akan luar biasa,” jelas Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. “Kita harus jalankan program ini secara optimal, apalagi program ini didukung oleh PKK, jadi saya yakin program ini bisa
trie diana/bhirawa
Warga Bandel Tanpa Masker Berboncengan
Situbondo, Bhirawa Tim eksekutif Pemkab Situbondo dengan dipimpin Sekda Syaifullah terus merampungkan tahapan pembuatan Peraturan Bupati (Perbup) tentang tatanan kehidupan baru (new normal) Kamis (9/7). Ikut mendampingi Sekda Syaifullah diantaranya Asisten III Imam Darmadji, Kapolres Situbondo AKBP Sugandi bersama Dandim 0823 Situbondo Letkol Inf Akhmad Juni Toa. Sejumlah pimpinan OPD terkait juga ikut dalam pembahasan tersebut. Menurut Sekda Syaifullah, rapat koordinasi membahas rancangan Peraturan Bupati tentang pedoman tatanan kehidupan baru ditengah pandemi Covid-19 di Kabupaten Situbondo. Kata Sekda Syaifullah, rakor digelar di ruang Baluran Pemkab Situbondo dengan diikuti Kepala BPBD Priyo Andoko, Kepala Dinas PUPR Gatot Siswoyo, Kepala Dinas Pari-
sawawi/bhirawa
Sekda Syaifullah bersama Plt Asisten III Imam Darmaji dan Kapolres AKBP Sugandi bersama Dandim Letkol Inf Akhmad Juni Toa memimpin rakor Perbup Tatanan Kehidupan Baru Kamis (9/7).
wisata Hj Tutik Margianti, Kepala Disperdagin Abdul Kadir Jailani, Plt Kepala Dinas Kesehatan Ahmad Yulianto. “Alhamdulillah rakor berjalan dengan lancar,” tutur Sekda Syaifullah. Masih kata Sekda Syaifullah, ada beberapa hal yang disampaikan terkait rencana pelaksanaan tatanan kehidupan baru. Diantaranya, sebut Sekda Syaifullah, tahapan sosia-
lisasi dan pra kondisi dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat. Selain itu, lanjut Sekda Syaifullah, perihal penerapan PHBS pencegahan Covid-19 yang meliputi 8 tatanan diantaranya rumah tangga, sekolah, rumah ibadah, pesantren, tempat kerja, tranportasi, kegiatan sosial dan kegiatan olahraga. [awi]
Petugas Gabungan Gelar Operasi di Taman Bungkul
yanuar abidin/bhirawa
Ketua TP PKK Ponorogo dan Anggota Komisi V DPR RI Sri Wahyuni Menebar Benih Ikan Sebagai Salah Satu Wujud Kegiatan Dari Program Ketahanan Dapur. sukses. Targetnya, kita prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dapur masing - masing keluarga, sehingga dampak ekonomi akibat pandemi dapat berkurang,” tambah Bupati Ipong. Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Ponorogo Sri Wahyuni mendorong ibu
- ibu PKK untuk menggalakkan program ini di lingkungan masing masing. Dirinya yakin, jika program ini sukses, maka kebutuhan dapur keluarga dapat terpenuhi. “Dengan menghasilkan sayur, buah, toga, dan ikan tentu dapat membantu
memenuhi kebutuhan dapur. Bahkan jika hasilnya melimpah, dapat menambah pendapatan. Saya ucapkan terima kasih atas dukungan Pemkab pada program Gerakan Ketahanan Dapur,” pungkas anggota Komisi V DPR RI ini. [yan.adv]
Surabaya, Bhirawa Pemkot Surabaya terus gencar menggelar operasi di berbagai bidang. Setelah sebelumnya gencar melakukan operasi di pasar-pasar tradisional, kini operasi gabungan itu berlanjut ke moda transportasi darat. Operasi gabungan itu melibatkan Dinas Perhubungan Surabaya, Satpol PP, BPB Linmas, Dinas Kesehatan, dan pihak kepolisian, serta jajaran TNI. Operasi gabungan kali ini digelar di depan Taman Bungkul Surabaya. Operasi ini untuk menertiban dan menegakkan Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Surabaya. Operasi yang dimulai sekitar pukul 09.0012.00 WIB itu menertibkan pengendara roda dua dan roda empat serta angkutan umum yang tidak menggunakan masker. Hasilnya, sebanyak 79 orang disita KTPnya dan 3 orang lainnya dibawa ke Liponsos
untuk menerima sanksi sosial karena tidak membawa KTP. Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dishub Surabaya—Tunjung Iswandaru mengatakan operasi gabungan kali ini menerjunkan sekitar 70 personil yang dibantu juga oleh jajaran samping. Operasi kali ini untuk menertibkan Perwali nomor 28 tahun 2020 dalam bidang transportasi, sehingga angkutan kota (angkot) dan pengendara roda dua serta roda empat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker dan sebagainya, langsung dilakukan penindakan di tempat. “Protokol kesehatan yang diatur dalam Perwali harus ditegakkan, makanya bagi pengendara yang tidak mematuhi protokol kesehatan itu langsung dilakukan penindakan penyitaan KTP selama 14 hari oleh temanteman Satpol PP, dan apabila tidak membawa KTP langsung dibawa ke Liponsos untuk disanksi sosial,” kata Tunjung di sela-sela operasi, Kamis (9/7). [iib]
LEGISLATIF
Jumat Pahing, 10 Juli 2020
Halaman 3
11 LSM Minta Verfak Dukungan Perseorangan Dihentikan
KILAS DEWAN
Rumah Warga Penerima Bansos Bakal diberi Label Tulungagung, Bhirawa Pemkab Tulungagung dalam waktu dekat bakal memberi label atau tanda di rumah warga yang menerima bantuan sosial (bansos). Pemberian label ini bertujuan agar bansos dapat tepat sararan. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Suyanto, Kamis (9/7), membenarkan jika sudah ada rencana pemberian label atau tanda di rumah warga atau keluarga penerima manfaat (KPM). “Tahun ini juga akan direalisasi. Tinggal rapat sekali lagi,” ujarnya. Menurut dia, pemberian label atau tanda di rumah penerima bansos tersebut akan membuat bantuan dari pemerintah benarbenar diterima oleh warga yang membutuhkan. “Jadi kalau kemudian ada warga mampu masih tercatat sebagai KPM, mereka akan malu karena rumahnya akan dilabeli atau ditandai sebagai penerima bansos,” paparnya. Diakui Suyanto, tidak sedikit laporan yang diterimanya terkait dugaan warga mampu secara ekonomi tetapi menerima bansos. Ia berharap dengan pemberian label di rumah warga penerima bansos, program bansos yang disalurkan pemerintah akan semakin tepat sasaran. “Nanti rencananya rumah KPM akan dilabel atau ditandai dengan tulisan permanen dengan cat di dinding rumah. Bukan dengan plang atau plakat,” tuturnya. Suyanto selanjutnya menjelaskan tulisan permanen yang bakal dicat di dinding rumah KPM itu akan disesuaikan dengan jenis bantuan sosial yang diterima. Semisal PKM penerima PKH (program keluarga harapan) akan bertuliskan rumah PKM penerima PKH, begitupun dengan PKM penerima BPNT (bantuan pangan non tunai) akan bertuliskan rumah PKM penerima BPNT. “Ada banyak bansos yang disalurkan pemerintah. Tidak hanya PKH dan BPNT. Juga ada BLT, BST,dan JPS. Dari 381 ribuan jumlah KK (kepala keluarga) di Kabupaten Tulungagung, sekitar 200 ribuan KK yang menerima bansos,” paparnya. [wed]
Jember, Bhirawa Sedikitnya 11 Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM) Jember meminta Pansus Pilkada DPRD Jember untuk menghentikan verifikasi Faktual (verfak) dukungan pasangan perseorang. Pasalnya, mereka menduga ada sejumlah penyimpangan yang dilakukan oleh penyelenggaran di tingkar desa terkait verfak dukungan. Seperti yang disampaikan oleh Ketua LSM Kuda Putih Slamet Riyadi saat bertemu dengan Komisioner KPU dan Bawaslu Jember yang difasilitasi oleh Pansus Pemilu DPRD Jember, Kamis (9/7/2020). Menurut Slamet, selama ini fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu tidak optimal, bahkan cenderung ada pembiaran. Ini dibuktikan dengan banyaknya dukungan dari paslon perseorangan yang selama ini merasa tidak mendukung tapi namanya tercantum dalam form dukungan yang diserahkan oleh paslon perseorangan. “Ini jelas ada indikasi pemalsuan tanda tangan. Karena dalam form dukungan itu dibubuhi tanda tangan yang bersangkutan. Ini jelas masuk rana hukum, namun selama ini tidak ada action dari Bawaslu dan KPU menyikapi persoalan ini,” ujar Slamet kemarin. Termasuk kata Slamet, laporan dari kader PDIP yang sudah melaporkan kepada KPU dan Bawaslu, bahwa ada 26 petugas penyelenggara di desa yang diduga tidak netral dalam menjalankan tugasnya, namun tidak ada tindakan. “Maksud kami, ayo KPU dan Bawaslu bersama-sama dengan kami,
effendy/bhirawa
Pertemuan KPU dan Bawaslu Jember bersama 11 LSM yang difasilitasi oleh Pansus Pemilu DPRD Jember, di Banmus DPRD Jember, Kamis (9/7/2020).
untuk melaporkan kepada aparat penegak hukum atas temuan itu. Atau serahkan data tersebut kepada kami, biar kami yang melaporkan. Kalau tidak ada upaya itu, kami mencurigai ada permainan terselubung dan KPU serta Bawaslu ikut serta di dalamnya,” ujar Slamet kemarin. Hal senada juga disampaikan oleh Nurdiansyah dari LSM Banteng Jawara. Menurut Nunung (panggilan Nurdiansyah) pelaksanaan Pilkada saat ini tidak ada upaya keterbukaan publik seperti yang diamanahkan oleh Undang-Undang. Sehingga masyarakat yang digaungkan untuk
berperan aktif mengawasi mengawasi jalannya Demokrasi yang beradab tidak akan pernah terjadi. “Ini (pemilukada) gelap-gelapan, yang sarat dengan penyimpangan. Selama ini KPU belum pernah mempublikasikan secara transparan kepada masyarakat. Bagaimana kita bisa ikut berperan aktif mengawasi jalannya pemilu yang beradab, sedangkan kami data saja kita tidak punya. Ini jelas menyalahi aturan, mestinya tahapan tahapan dipublikasikan secara terbuka kepada masyarakat,” ujar Nunung. Apalagi katanya, ada paslon yang akan mengikuti kontestasi Pilkada
2020 melalui jalur perseorangan. Bentuk dukungan kepada Paslon seperti apa, jumlahnya berapa, banyak masyarakat yang tidak mengetahui sejauh mana hasil verfak itu sudah berjalan. “Masyarakat tidak pernah tahu dan ini syarat dengan penyimpangan. Bagaimana masyarakat ikut membantu melakukan pengawasan dalam pelaksanaan Verfak, jika data saja tidak punya. Lebih baik verfak itu dihentikan, jika tidak kami akan melaporkan ke DKPP. Ini formnya sudah kami persiapkan,” timpalnya. [efi]
DPP PAN Keluarkan Rekom ke Yuhronur-Kyai Ro’uf Lamongan, Bhirawa Perpolitikan di Lamongan kian panas di persiapan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2020 yang akan dilaksanakan pada awal bulan Desember mendatang. Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanah Nasional telah resmi mengeluarkan surat rekomendasi ke duet pasangan Yuhronur Effendi (YES) - KH.Abdul Rouf sebagai Bacabup dan Bacawabup di Pilkada nanti. Hal ini menjadi sesuatu hal yang di luar dugaan, karena sebelumnya DPP PAN mengeluarkan surat rekom untuk Husnul Aqib. “Ya mas, sesuai dengan keputusan DPP kita akan mengawal keputusan ini yanh telah mengeluarkan rekom ke pasangan Yuhronur - KH.Abdul Ro’uf. Otomatis surat yang dulu tidak berlaku,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Daerah PAN Lamongan Husnul Aqib, Kamis(9/7). Aqib menceritakan, Surat Keputusan DPP PAN tersebut diterima langsung oleh Yuhnorur Effendi di rumah dinas Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan di Jalan Widya Candra Jakarta Selatan pada Rabu (8/7) kemarin malam. “Saat penyerahan di terima langsung oleh Pak Yuhronur Effendi bersama Pak Viva Yoga dan saya,” terang Aqib. Menurut Aqib, Surat Keputusan dari DPP PAN tersebut merupakan amanat pada pasangan Yuhronur Effendi-KH Abdul Rouf. “Kami akan siap mengamankan amanat tersebut karena sebagai kader PAN maka akan tunduk pada perintah DPP PAN,” tegas Aqib. Aqib kembali mempertegas, Karena DPP PAN telah mengeluarkan Surat Keputusan, maka seluruh jajaran DPD PAN Lamo-
Surat Keputusan DPP PAN di terima langsung oleh Yuhnorur Effendi di rumah dinas Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan di Jalan Widya Candra Jakarta Selatan pada Rabu (8/7) malam.
ngan harus mengamankan amanat tersebut” ungkapnya. Partai berlambang matahari ini pun bakal langssung tancap gas melakukan konsolidasi di internal partainya usai keluarnya SK dari DPP. Kepastian itu juga di pertegas Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi membeberkan alasanya kenapa PAN memberi surat keputusan pada Yuhronur Effendi-Rouf.
DPP menilai, figur Yuhrohnur Effendi memiliki integritas pribadi yang baik, memiliki visi untuk membangun Lamongan ke depan, berpengalaman di birokrasi pemerintahan.Sedangkan Yai Rouf merupakan representasi kiai yang tawadhu’ dan memiliki basis sosial yang baik,” ungkap Viva Yoga Mauladi. Orang pusat yang berada di lingkaran Zulkifli Hasan ini memaparkan
jika Yuhronur Effendi-Rouf juga dinilai masuk dalam kategori milenial, serta peduli dengan rakyat. “Pasangan ini memiliki kedekatan dengan kaum milenial, terutama Pak Yuhronur. Mereka juga sangat peduli dengan rakyat” jelas Viva. Sementara itu, Yuhronur Effendi menegaskan dirinya akan berupaya secara maksimal menjalankan amanat dari DPP PAN tersebut.”saya akan berusaha semaksimal mungkin
menjalankan amanat untuk memenangkan kontestasi ini dengan baik” tegas pria yang saat ini sebagai Sekda Lamongan tersebut. Yuhronur dengan sapaan akrabnya YES mengaku sudah menandatangani MOU dengan 5 Partai yakni, Partai Demokrat, Golkar, PPP, Perindo, PAN dan Hanura. “Saat ini sedang berlangsung, saya juga akan didukung Partai Hanura,” terangnya.
alimun hakim/bhirawa
Jika di lihat dari total perolehan kursi 5 partai yang telah bersepakat ini sudah sangat lebih sebagai syarat pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum.DPD Partai Amanah Nasional memiliki 7 kursi, Golkar 6 kursi,PPP 3 kursi, Perindo 1 kursi , Demokrat 9 kursi di tambah Hanura 1 kursi. 5 parpol yang bersepakat jika do total sudah melebihi yakni 27, sedangkan syarat untuk sebagai Cabup harus di usung 10 kursi. [aha]
Sejumlah UKM Kabupaten Blitar Alami Kenaikan Omzet Nakes Kota Batu Dinyatakan Positif Covid-19 Blitar, Bhirawa Meskipun saat ini masih dimasa Pandemi Virus Corona (Covid-19), ternyata sejumlah pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kabupaten Blitar justru mengalami kenaikan omzet. Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar—Lyes Setyaningrum, mengatakan selama Pandemi Covid-19 banyak pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Blitar harus memutar otak agar usahanya tidak gulung tikar, dimana hasilnya sejumlah UKM kini mulai mengalami kenaikan omzet.
“Selama Pandemi Corumah, membuat masyavid-19 ini adan kenaikan rakat mengisi waktu deomzet para pelaku usaha ngan menggemari hobiyang bisa mencapai 30 nya, dimana hobinya ini persen,” kata Lyes Sedimanfaatkan untuk petyaningrum. Lanjut Lyes luang usaha,” ujarnya. Setyaningrum, sejumlah Selain itu dikatakanusaha para pelaku UKM nya, UKM dibidang tersebut diantaranya bermakanan ringan juga gerak di sektor ikan hias menjadi favorit bagi seperti koi, kemudian masyarakat untuk dipengusaha bunga, pemkonsumsi dan menjadi buatan masker, hingga obyek usaha. Bahkan makanan olahan ringan. saat ini masyarakat teLyes Setyaningrum “Adanya lockdown rus memunculkan kreaataupun himbauan untuk tetap di- tifitas agar kondisi ekonominya
bisa bertahan ditengah pandemi Covid-19. “Meski demikian secara umum ada penurunan penghasilan para pelaku usaha UKM mencapai 70 persen,” jelasnya. Tambah Lyes Setyaningrum, berdasarkan data yang dimilikinya hingga saat ini jumlah UKM di Kabupaten Blitar kini telah mencapai 9.200, namun sejak 2007 lalu jumlah UKM yang diberikan bimbingan berupa pelatihan dan pembinaan sekitar 2 ribu UKM. “Kami berharap dengan adanya kreativitas usaha ini bisa mempertahakan UKM di Kabupaten Blitar dalam masa pandemi Covid-19,” pungkasnya. [htn]
Rapat Paripurna Sampaikan Laporan Atas Pembahasan Ranperda Trenggalek, Bhirawa DPRD Kabupaten Trenggalek gelar Rapat Paripurna penyampaian laporan hasil pembahasan laporan Panitia Khusus (Pansus) I, Pansus II, dan Pansus III DPRD terhadap rancangan peraturan Daerah (Ranperda) di Ruang rapat paripurna DPRD Trenggalek. Kamis, (9/7/2020). Ada 6 Ranperda yang dilaporkan masing - masing Pansus untuk dibahas dan ditindaklanjuti dalam forum rapat paripurna. Enam Ranperda yang dilaporkan, sebelumnya telah dilaksanakan pembahasan yang cukup panjang masing-masing Pansus, yakni Ranperda Tentang pelestarian dan pengembangan Kebudayaan, Ranperda tentang hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, Ranperda tentang Perlindungan dan pemberdayaan petani, Ranperda tentang Penanggulangan Kemiskinan, Ranperda tentang penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga, dan Ranperda tentang sistim kesehatan daerah. Dalam sambutannya Bupati Trenggalek Muh Nur Arifin mengungkapkan terimaksih kepada DPRD karena telah melakukan pembahasan 6 Ranperda, sehingga kedepan Kabupaten Trenggalek dengan adanya 6 Ranperda tersebut, akan menjadi suatu kebijakan yang dapat memacu penyelenggaraan pemerintahan menjadi lebih efektif.
“Tentunya akan berakibat terhadap peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat kabupaten Trenggalek yang kita cintai,” urai Bupati. Selain itu terkait Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2019 Arifin memaparkan dalam pelaksanaan APBD bahwa salah satu kewajiban kepala daerah adalah menyampaikannya kepada DPRD dengan dilampiri laporan keuangan yang telah diperikasa oleh BPK. “Dengan adanya pandemi covid-19 telah berdampak pada keterlambatan penyampaian laporan hasil keuangan mengalami kemunduran,” ujarnya. [wek]
Batu, Bhirawa Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Kota Batu dinyatakan sebagai pasien konfirm covid19. Kemarin (9/7) hasil tes swab nakes ini beserta lima warga Kota Batu lainnya menyatakan positif covid-19. Di sisi lain, empat pasien konfirm yang telah menjalani perawatan medis dinyatakan sembuh. Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Covid-19 Batu, M Chori mengatakan bahwa kemarin jumlah total penambahan pasien konfirm baru covid-19 ada enam orang. Mereka adalah tenaga kesehatan RS UMM berjenis kelamin perempuan. Nakes berusia 42 tahun asal Kelurahan Songgokerto ini masuk daftar penderita covid-19 Kota Batu dengan kode C-89. Kemudian pasien berkode C-90 umur 21 tahun berjenis kelamin perempuan. “Untuk C-90 ini sebelumnya adalah OTG Kelurahan Sisir C-91 umur 45 tahun lakilaki. OTG C-52 dan C-53,
Kelurahan Sisir. C-92 umur 16 tahun laki-laki, OTG, Kelurahan Sisir, C-93 umur 3 tahun perempuan, OTG C79 Kelurahan Ngaglik. Dan C-94 umur 48 tahun perempuan, OTG C-80 Kelurahan Ngaglik. Hari ini ada 4 tambahan pasien yang dinyatakan sembuh. Yaitu C-6 dari Giripurno, C-36 dari Pandanrejo, C-47 dari Giripurno dan C-51 dari giripurno. Sampai saat ini yang sudah menjalani rapid test kurang lebih 8.669 orang, termasuk di dalamnya ASN. Dari jumlah tersebut hasilnya 119 diantaranya Reaktif. Sebagai bagian dari pengasawan dan pengendalian, maka evaluasi tempat wisata dan hotel yang telah menjalankan aktifitasnya sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah para pelaku usaha tersebut telah menerapkan protokol kesehatan dengan benar selama menjalankan aktifitasnya. [nas]
SASTRA
Jumat Pahing, 10 Juli 2020
A
ku membetulkan letak tas ransel yang berada di punggung saat melihat perempuan itu. Cantik. Bibirnya merah, tapi bukan merah lipstik atau semacamnya. Ini sungguh alami. Rambutnya hitam legam. Berkilau indah ketika tertimpa cahaya lampu. Aku memandangnya dari luar, sambil mencari tempat duduk yang strategis. Entah apa yang membuatku ingin berlama-lama di sini. Seolah-olah perempuan itu telah mengeluarkan energi magis yang begitu kuat. Tak kupedulikan lagi hawa dingin yang tiba-tiba menyergap. Pemandangan di depan mata lebih dominan menyita perhatianku. Sebab sudah lama juga aku tak menginjakkan kaki di kota ini. Apalagi perpustakaan yang dulu setiap seminggu sekali kusambangi ini. Dulu, biasanya aku memilih tempat duduk yang diduduki oleh perempuan itu. Tapi kini tempat itu direbut olehnya. Sejurus kemudian, pikiranku berubah. Aku tak lagi memandang perempuan itu dari luar. Perlahan tapi pasti, kakiku melangkah—melewati pintu masuk perpustakaan. Seorang pustakawan yang
Puisiku
memang sudah sejak dulu kukenal, menyapaku dengan ramah. Kami berbasabasi sebentar, menanyakan kabar, seperti kebanyakan orang-orang yang sudah lama tidak bertemu. Percakapan kami pun segera beranak-pinak. Tapi tak begitu lama, kemudian aku memutuskan percakapan dan mengambil satu buah buku secara sembarangan. Perempuan itu agaknya tak terusik dengan kedatanganku. Aku memilih duduk sejajar dengannya. Ia masih bergeming, asyik menikmati buku yang dibacanya. Haruskah kukatakan padanya bahwa tempat yang sekarang ia duduki adalah tempat favoritku? Tapi ini tempat umum, tak seharusnya aku melarang siapa pun duduk di situ, termasuk perempuan itu. Manik mataku mulai menjelajah buku yang secara sembarangan tadi kuambil. Lebih tepatnya berpura-pura agar perempuan itu tak curiga saat aku mencuri-curi pandang ke arahnya. Tak berapa lama, aku mendengar dia terisak. Seketika kutajamkan te linga supaya lebih jelas. Lama
: pinggulmu yang melekuk rapi
sampai menjelang pagi aku masih mengenangmu sebagai Utari, sebagai riak yang memanjang hingga menabrak tepi dermaga lengang
Di Lorong Stasiun
aku pun masih mengingatmu dalam jarak yang masih terjengkal toh, ombak tak pergi kemana-mana dan barque pun masih menopang angin samudra dari ujung teluk ini, Utari aku memandangmu tanpa alas kaki tanpa epitaf yang gagal menuliskan sebuah nama
Perkenalan
Jogja, 2020
aku mengenalmu dari seutas tali panjang, yang tergantung di dahan pohon kepal di sebuah malam pejal.
aku mengenalmu dari tenang riak sendang, ketika ikan-ikan berbisik pada pukat berjaring jarang kemudian saling hanyut di pekatnya lembang
“o, senja, kenapa ia selalu penuh dengan teka dan sederet angka-angka,” begitu teriakmu, sambil coba kau biarkan manyar terkapar, menggelepar di dalam sangkar.
Jogja, 2020
Simpangempat itu, mengepak rapi jejak ribuan ladam saat kakikaki roda membiru.
Jogja, 2020
ada perempuan lahir dari sepatah kayu, saat mantra pertama diracau: kemarau berdesau. lalu kuperah bisa paling murni, dari mata yang merenik. api meletik dari tasbih nama kota. sepi mulai terlihat mengakar pada ingatanku, belukar membakar segala sisa batang lengkap dengan takikan parang, sungguh, kelahiranmu adalah kelahiran kayukayu yang runduk, lalu tunduk
Cuma di matamu, kumandang azan dan deru klakson, saling bertemu Punggung kota, adalah saksi ketika kita, bercermin ke cakrawala
Di mana heningmu, yang menidurkan setiap kereta melaju, kucari di setiap bulir debu, saat waktu memilih untuk diam dan tetap merindu
Jogja, 2020
Jogja, 2020
( Jogja, 14:15) pada keruh Code, ada wajahmu menyore terlihat senja, usang, lempang, kerikil saling berkisah, orang-orang modern saling bertukar lelah dan pintupintu kaca mulai saling menyesatkan para pejalan sibuk merangkai potongan peta demi kematian mereka Entah dimana (Malang, 18:15) mendadak senja terhenti detik melamban ditelan bisu debu roda angkutan pedesaan, sebab di ujung itu jalan, aku menyaksikan, engkau menyangsikan tubuhku menderum, memohon selembar dewandaru melayang ranum, kemudian mengharum, seraya berdoa: akankah puisi ini bisa terbaca olehnya, meski tak ada senja Entah siapa
Jogja, 2020
A.Junianto, lahir di Surabaya, 4 Juni 1984 dengan nama lengkap Arief Junianto. Hingga kini karya-karyanya banyak terdapat di beberapa antologi bersama, seperti Monolog Kelahiran (Sasindo Unair, 2003), Senjakala (Lima, 2005), dan Ruang Hitam (Lima, 2006), Mozaik Ingatan (CdR, 2010), Menggapai Asmara (Mafaza, 2014), dan Di Balik Hitam Putih Kata (Poetry Praire Publishing, 2014).
HARIAN
PENDIRI : Alm. H. Moch. Said PENASIHAT HUKUM: Poerwanto, SH, MH
kelamaan, isakan itu berubah menjadi ratapan penuh kepiluan. Jujur saja, aku tak berani menegur. Sebab rasanya terkesan terlalu ikut campur urusan orang lain. Akhirnya, kubiarkan saja tanpa melakukan apa-apa. Perempuan itu menyeka air mata yang mengalir deras di pipinya. Dia bersandar pada tembok—di bawah terali. Lalu, tangisan itu semakin menjadi-jadi. Ratapannya kian keras. Tak pelak, aku semakin tak nyaman dengan suasana seperti itu. Atau sebaiknya kuberanikan diri untuk sekadar menyapanya? Setidaknya, mungkin bisa mengurangi beban berat dihatinya. Batinku berperang sendiri. Namun sebelum itu terjadi, perempuan itu menutup buku yang dibacanya, lalu beranjak dari kursi. Dia berlari meninggalkan perpustakaan masih dalam kondisi menangis. Aku menatap kepergiannya. Sementara—di dalam perpustakaan, entah mengapa sepertinya orangorang seolah tak menyaksikan peristiwa tadi. Ah, mung-
kin mereka terlalu sibuk dengan bacaan masing-masing. Atau mungkin hanya aku saja yang tak punya pekerjaan, malah justru mengamati perempuan itu. Esok harinya—pada jam yang sama, kembali aku melihat perempuan itu. Seperti kemarin, dia terlihat cantik. Bibirnya merah alami. Dia mengenakan atasan berwarna merah jambu dan dipadu dengan rok sepanjang lutut berwarna biru tua. Lagi-lagi, dia tiba-tiba menangis, meratap dalam senyap ruang perpustakaan. Aku terus menatapnya sembari menanti barangkali ada satu atau dua orang yang juga menyadari akan hal itu. Namun tetap sama, tak ada yang beranjak sedikit pun. Ada apa dengan semua orang? Mengapa mereka seolah tak tahu bahwa ada seorang perempuan yang sedang menangis dengan keras. Bahkan jika keluar dari perpustakaan ini pun, aku kira tangisannya masih mampu terdengar. Baiklah, salah satu orang harus kutanyai. Tapi aku sangat terkejut atas jawabannya.
“Dia sudah terbiasa seperti itu. Menangis dan meratap dibawah terali. Biarkan saja.” “Tapi dia terlihat sangat terluka. Tidakkah kaulihat?” Aku mencoba meyakinkan orang itu. “Tak baik mengurusi kehidupan orang lain,” imbuh yang lain. BRAK! Suara seseorang menggebrak meja. Ternyata perempuan itu yang melakukannya. Dia menatap ke arahku. Wajahnya merah padam. Seakan amarah telah begitu dahsyat mengungkung jiwanya. Dia bersiap hendak memuntahkan perkataan lewat mulutnya. “Bakar! Bakar saja orang itu! Dia seharusnya sudah mati!” Perempuan itu menunjukku. Seketika berpasang-pasang mata mengikuti telunjuk itu. Menatap perempuan itu, kemudian menatapku. Kami layaknya pemain dalam sebuah film. Mereka pun seolah menanti adegan kami selanjutnya. “Ma—maaf. Sepertinya Anda salah orang, Nona. Bahkan saya tak pernah mengenal Anda.” Aku berkata dengan sejujurnya. Bersamaan dengan itu, di luar sana mendadak suara petir bersahutan membelah langit. Gemuruhnya merambat. Atap perpustakaan seakan hampir runtuh dibuatnya. Sejenak lalu, listrik pun padam. Dalam kegelapan, aku melihat perempuan itu tak segarang tadi. Dia masih berada di tempat favoritku. Tapi aku tak bisa melihat orangorang. Ke mana mereka pergi? Mengapa hanya perempuan itu yang mampu kulihat? Dalam kegelapan yang kian pekat, aku justru mampu melihat sebuah kejadian. Di sana aku berdiri. Sedangkan beberapa orang mulai merajuk, bersimpuh di kakiku. Yang lainnya sibuk mencari air. Tapi aku tak memedulikan mereka. Aku tertawa pongah dan tak menyadari bahwa salah satu di antara mereka adalah perempuan itu.— Semarang, Juli 2019-Juli 2020 Reni Asih Widiyastuti Penulis asal Semarang, Alumnus SMK Muhammadiyah 1 Semarang. Menulis cerpen, cerma, cernak dan resensi buku. Karya-karyanya dimuat di berbagai koran lokal. Salah satu bukunya telah terbit, yaitu Pagi untuk Sam. Penulis bisa dihubungi melalui email; reniasih17@gmail.com atau melalui akun Instagram: @reniasih17
RESENSI BUKU :
Nebula: Tere Liye dan Sedikit Kesalahannya
(Surabaya, 20:15) petang garang, terkenang jalanan lengang, saat kami tengah sibuk belajar mengeja angka, membaca berapa, luka laba yang ada, dan sepanjang apa cerita, tentang kaki yang melangkah, Entah kemana
Dan matahari menguncup, mulai bercerita tentang kecup dan luka yang selalu sama saat senja beradu dengan surup
dari segala sisi, aku bisa melihat api,
“ada apa,” pikirku sambil mengunyah namanama gedung tua dan asap angkutan kota yang bersauh di ujung senja, bukan namamu. serupa sajak tanpa baris, mungkin namamu terlampau liris, terlalu miris, sebab hidup ini toh juga tetap akan lesap
Mantra 3 Kota
Sungguh, waktu tak pernah lupa menggunting habis lipatan jarak kita dengan menara-menara tua.
keikhlasanmu, ketulusan gedunggedung baru, kelapangan becek jalanan bisu, dan trotoar menyungai, sungai menyeringai adalah sumpahmu, sumpah tentang kabut, tentang doa bagi lumutlumut pada bekas benteng tua tersampar di pusat kota
namun tetap saja, ia akan pergi ke sebuah tempat, sebelum bangku ini dingin berkarat, meski nyaris seabad, ia belum juga lewat
Perempuan Kayu
kutahu, diammu retak dan berkarat, saat seekor kadarsih hinggap, kau tangkap dan malam kembali senyap.
Sumpah Kabut Kota
Oleh: Reni Asih Widiyastuti
Jogja, 2020
terjebak jadwal, tubuhku pun rebah di hamparan agenda, di huma kata-kata, lalu ingatanku terpenggal : ringkikringkih kereta besi, berkisah perihal ia yang terlambat, terhambat, lalu terhambat.
ah, kereta belum juga hinggap
lalu kulihat tubuhmu berayun, mengikuti detak arloji di lengan kiri, anggun sembari menghitung sisa butiran embun.
Di Titik Nol
Cerpen
oleh: A.Junianto
Utari
sebab semua nama bagimu, Utari tak lebih dari sekadar deretan luka
Halaman 4
Judul Penulis Penerbit Terbit Tebal ISBN Peresensi
B
: : : : : : :
Nebula Tere Liye Gramedia Pustaka Utama 2020 376 Halaman 978602063936 Wahid Kurniawan Mahasiswa Sastra Inggris di Universitas Teknokrat Indonesia.
agi pembaca yang mengikuti keseluruhan serinya, apa yang terjadi di novel sebelumnya, Selena, adalah mula dari serentetan kejadian penting dalam seri yang sudah berlangsung lima tahun ini. Kita asumsikan, sampai sekarang pembaca sudah genap menamatkan seri kedelepan, Selena, dan mendapati bahwa novel itu penting sebagai pelengkap bagian yang rompal dalam kisah antarklan ini. Begitupun dengan Nebula, novel ini masih bertalian erat dengan seri sebelumnya, dan menjadi puncak dari pengungkapan masa lalu Raib, berikut tentang orang tua gadis itu. Namun, perannya tak hanya itu saja, novel ternyata menjadi gerbang menuju petualangan ke klan berikutnya. Tere Liye adalah pengolah cerita yang piawai, tentu saja. Bila tidak, dengan jumlah seri yang cukup banyak ini, kisah-kisah di dalamnya akan terasa melempem, sehambar sinetron yang tendangannya tak mantap. Akan tetapi, kita sedang membicarakan salah satu penulis terkemuka—setidaknya bila dilihat dari daftar bukunya yang hampir selalu memuaskan pembaca, kita bisa mendakunya demikian—dan kualitas tulisannya tidak sembarangan. Jadilah seri ini berjalan dengan kekhasannya masingmasing, punya keseruan tersendiri, dan yang terpenting, kesederhanaan logika dalam poinpoin cerita yang mudah dicerna. Bisa dibilang, Tere Liye mendeskripsikan hal-ihwal antarklan dengan cara pandang yang tak rumit. Atas opini tersebut, kiranya pantas bahwa seri kesembilan ini, Nebula, mendapat ancungan jempol. Sebab, Tere Liye seolah tak kehilangan pegangannya dalam mengatur jalan cerita supaya menghadirkan keseruan yang tak kalah dengan seri-seri terdahulunya. Lihat saja, pada episode-episode ketika Selena masih berkutat dengan pendidikannya di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, Tere
menjadikan itu bukan sebagai serentetan keseharian mahasiswa yang membosankan. Dengan keahlian calon seorang Pengintai yang mumpuni, Selena selangkah demi selangkah menyingkap misteri perkamen kuno yang memuat sebuah puisi. Pembaca terus dicekoki rasa ingin tahu, apakah Selena berhasil memecahkan arti dari puisi itu? Lalu tensi cerita pun hadir dalam hubungan persahabatan antara Selena, Mata, dan Tazk. Di tengah ambisi mencari Cawan Keabadian dan keinginan berpetualangan di klan lain, ketiga orang ini senyatanya adalah anak muda yang belum lagi sepenuhnya dewasa, bahkan boleh dibilang masih remaja. Hal ini membuat perasaan labil dengan egoisme tinggi masih menguasai mereka, khususnya Selena. Dalam silang rasa suka, egoisme ini kelak menemukan waktunya untuk eksis menguasai kepala Selena. Dan itu tercermin dalam satu peristiwa penting di klan Nebula. Gadis berambut keriting itu termakan egoismenya sendiri, hingga mengabaikan nilai-nilai persahabatan yang menyatukan ketiganya selama ini. Itulah mengapa, tatkala episode novel kembali ke bagian masa sekarang—di basemen rumah Ali, tempat trio petarung itu berkumpul, Miss Selena berulangkali meminta maaf kepada Raib. Sebab guru Matematika itu, selama ini menyimpan rahasia besar yang kuat-kuat
ditutupinya. Dan pengisahan novel ini, adalah kesempatan terakhir baginya untuk bisa menjelaskan kejadian-kejadian penting itu. Adalah penyingkapan misteri klan yang selalu berpindah porosnya, berubah-ubah, tempat makhluk mengerikan tersegel; klan Nebula, pun mengenai pewaris murni dari para pemilik kekuatan; putri Klan Bulan, pula tentang klan yang peradabannya bahkan sudah amat maju 40.000 tahun lalu; Klan Aldebaran. Novel ini pula menjadi awal dari konflik melawan musuh paling kuat yang selama ini ada. Adalah seseorang yang membuat Miss Selena terpenjara dan merasa perlu mengabarkan ketiga sahabat karib itu, adalah seseorang keturuan Klan Aldebaran yang berkekuatan tinggi, adalah ancaman paling nyata bagi para pemilik kekuatan di klan manapun dalam konstelasi paralel ini. Petualangan antarklan ini belum selesai, tentu saja. Bahkan, sepertinya satu buku lagi tak cukup untuk meneruskannya. Terlepas dari betapa pentingnya keberadaan novel ini. Seperti seri sebelumnya, di dalam novel masih ada hal yang sungguh disayangkan ada. Sebab lagi-lagi, Tere memasukkan epilog tanpa prolog di dalam novel. Apa ini merupakan salah satu selingkungan penerbit? Entahlah, tetapi yang pasti, hal yang barangkali dianggap sepele ini cukup menggangu, membuat dahi mengernyit heran. Tak soal itu saja. Bagian yang kiranya layak dipertanyakan adalah episode bonus setelah bagian epilog. Tak seperti di seri Komet Minor yang turut menyertakan bagian serupa, tetapi bisa dinilai wajar dan mendapatkan tempat yang nyambung dengan episode-episode sebelumnya, episode bonus di novel ini tampak salah tempat. Bahkan seperti yang saya rasakan, bagian ini merusak mood yang sepanjang isi novel kadung enak dinikmati. Baiklah, barangkali Tere ingin memanis-maniskan hubungan Raib dan Ali, tetapi hal ini justru terasa hambar, alih-alih membuat pembaca menyungginkan senyum. Terang saja, atas keberadaan satu episode yang amat tak perlu ada ini, saya tidak jadi menobatkannya sebagai seri yang lebih baik ketimbang seri sebelumnya. Padahal, bila episode bonus ini tak ada, pembaca kiranya cukup puas dengan akhir cerita. Bahkan mendaku seri ini lebih seru. Bukan justru merasa sebal sebab mood-nya dirusak. Begitu. [*]
PEMIMPIN UMUM/PENANGGUNG JAWAB : Nawang Esthi Lestari PEMIMPIN REDAKSI : Wahyu Kuncoro SN WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Wawan Triyanto REDAKTUR PELAKSANA: Gatot Suryo Widodo KOORDINATOR LIPUTAN : Bambang WN, Zainal Ibad REDAKTUR: Choirul Anam, Anangsyah Isfianto, Sufendi Dimyati, Andre Endrayana Sasmita, Helmi Supriyatno, Reporter : M. Ali, Rachmat Caesar BSW, Zainal Ibad, Adit Hananta Utama, Abed Nego, Gegeh Bagus Setiadi, Diana Rahmatus Sholichah, Achmad Tauriq Imani Fotografer: Trie Diana Indahwati, Oki Abdul Sholeh Malang: M. Taufiq, Kabupaten Malang : Cahyono Nor Rochmah, Kota Batu: Anas Bachtiar, Kediri: Ervan Kholis, Pasuruan : Hilmi Husein, Pamekasan: Syamsuddin, Lumajang: Dwi Wismo Wardono, Probolinggo: Wiwit Agus Pribadi Jember: Effendi, Sampang: Nur Cholis, Sumenep: Agus Irianto, Samsul Arifin, Bondowoso: Samsul Tahar, Situbondo: Sawawi, Tulungagung: Hadi Sucipto, Wiwieko Dh, Ponorogo: Yanuar Lamongan: Suprayitno, Jombang: Romadlon, Fathoni, Mojokerto: Hasan Amin, Kariyadi Sidoarjo: Ali Kusyanto, Hadi Sujitno, Achmad Suprayogi Gresik: Kerin Ikanto, Rokim, Tuban: Khoirul Huda Madiun: Sudarno, Blitar: Hartono, Nganjuk: Ristika, Bojonegoro: Achmad Basir, Trenggalek: Wahyu Asmoro, Jakarta: Tjitjik Rahayu. Direktur Utama: Nawang Esthi Lestari, Direktur Umum: Wahyu Kuncoro SN, Direktur Keuangan Mira Damayanti Komisaris Utama: Sugeng Praptoyo, Komisaris: Bambang WN, Hasan Amin, Suprayitno, Malang: Gatot Soekardi, Ratna Nirmala, Lumajang: Didit Nur Jadit, Bondowoso: Hasto Pramudyo, Manager Produksi, Sirkulasi dan Periklanan: Sri Eddy Haryanto, Manajer Keuangan: Anangsyah Isfianto, Administrasi Keuangan: Etti Sri Kustini, Sri Poernomo, Sekretaris Perusahaan: Rani Cholyvianti, Sirkulasi: Titiek Yuliati (Koordinator), Andi Basuki, Nike Kusumawati, Utomo Pagon, Distribusi: Tatok Arly (Koordinator), Suparto, Mulyadi, Pracetak:Ali Sulkan (Koordinator), Danu Setiawan, Trisno purnomo, Onny Agung S, Oki Abdul Sholeh, Rendy Agung. Sekuriti: Saiful Hidayat, Akhmad Mukhdor Daniyal, Ucha Torindiansyah Alamat Kantor Pusat/Iklan/Redaksi: Jalan Indragiri 73 Surabaya, Telp : 031- 561-5454, Fax : 031-561-9009, Email Iklan: bhirawa_indragiri@yahoo.com, Email Redaksi: harian_bhirawa@yahoo.com Sirkulasi: Jalan Pengenal 5, Surabaya (60174), Telp : 031- 547-0650 (3 lines), Fax : 031-534-3359, Email Sirkulasi: bhirawasirkulasi@yahoo.com Bhirawa Online : http://www.harianbhirawa.co.id Bank: Bank Mandiri (BBD Jembatan Merah) Surabaya, No. Rek:140.0080000053, Percetakan: PT Media Nusantara Press, Kawasan Industri SIER, Jl. Rungkut Industri III No.49, Surabaya SIUPP: Nomor 159/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 22 April 1986.
Tarif Iklan: Iklan Baris Rp. 7.500/baris (maksimal 5 baris), Iklan Tender/Lelang Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display warna (FC) Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display hitam putih (BW) Rp.7.500/mm kolom. Harga belum termasuk PPn 10%.
PELAYANAN PUBLIK Cetak KTP-el Sudah Bisa di Eks Kawedanan Halaman 5
Jumat Pahing, 10 Juli 2020
Tulungagung, Bhirawa Mengurangi jumlah antrean pemohon di Kantor Dinas Kependuduikan dan Pencatatan Sipil (Disperndukcapil), saat ini warga Kabupaten Tulungagung dapat mengurus dan melakukan pencetakan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) di masing-masing wilayah eks kawedanan.
Pemohon pencetakan KTP-el di Kantor Dispendukcail Kabupaten Tulungagung, Kamis (9/7), dapat segera pulang karena jumlah antrean mulai berkurang.
Plt Kepala Dispendukcapil Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi, Kamis (9/7), mengungkapkan mulai saat ini warga di wilayah selain eks Kawedanan Kota Tulungagung dapat melakukan pencetakan KTPel di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Ngunut, Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Kauman. “Jadi untuk warga yang berada di wilayah eks Kawedanan Ngunut di Kecamatan Ngunut, eks Kawedanan Campurdarat di Kecamatan Campurdarat dan untuk eks Kawedanan Kauman di Kecamatan Kauman. Sedang yang untuk eks Kawedanan Kota Tulungagung tetap di Kantor
Dispendukcapil,” ujarnya. Secara rinci Tri Hariadi menyebut warga yang bisa dilayani pencetakan KTP-el di Paten (pelayanan terpadu kecamatan) Kantor Kecamatan Ngunut adalah mereka yang berasal dari Kecamatan Ngunut, Kecamatan Rejotangan, Kecamatan Sumbergempol , Kecamatan Pucanglaban dan Kecamatan Kalidawir. Untuk yang di Paten Kantor Kecamatan Campurdarat di khususkan bagi warga yang berasal dari Kecamatan Campurdarat, Kecamatan Pakel, Kecamatan Bandung, Kecamatan Besuki dan Kecamatan Tanggunggunung. Sementara warga yang berasal
dari Kecamatan Kauman, Kecamatan Gondang, Kecamatan Karangrejo, Kecamatan Pagerwojo dan Kecamatan Sendang dapat mengurus pencetakan KTP-el di Paten Kantor Kecamatan Kauman. “Untuk yang di Paten Kantor Kecamatan Ngunut pelayanan sudah dibuka sejak Senin (6/7) lalu. Kemudian di Paten Kantor Kecamatan Campuradarat pada Rabu (8/7) kemarin dan selanjutnya di Paten Kanor Kecamatan Kauman pada Senin (13/7) mendatang,” papar Tri Hariyadi. Dengan telah dibukanya layanan pencetakan KTP-el di tiga kantor kecamatan tersebut, menurut Asisten III Sekda Tulungagung ini praktis yang dilayani di Kantor Dispendukcapil Kabupaten Tulungagung hanya warga berasal dari wilayah eks Kawedanan Kota Tulungagung. Yakni Kecamatan Tulungagung, Kecamatan Kedungwaru, Kecamatan Boyolangu dan Kecamatan Ngantru.
Sebelumnya, Tri Hariadi juga membeberkan jika layanan permohonan kartu keluarga (KK), akta dan surat pindah akan pula dimulai pembukaannya. Ia memperkirakan pekan depan sudah dapat melayani pemohon yang membutuhkannya. “Setelah ditunjuk sebagai Plt Kepala Dispenducapil membutuh-kan beberapa waktu untuk mela-porkan hal tersebut ke Dirjen Dukcapil Kemendagri. Kami perkirakan seminggu sudah bisa ada layanan untuk KK, akta, dan surat pindah,” ucapnya. Seperti diberitakan, penutupan sementara layanan KK, akta dan surat pindah di Dispendukcapil Kabupaten Tulungagung sejak awal Juli lalu karena pejabat Kepala Dispendukcapil, Justi Taufik, sudah memasuki purna tugas sebagai ASN, sehingga tidak ada yang bisa menandatangani surat administrasi kependudukan tersebut. [wed]
LINTAS PELAYANAN
Pemkot Batu Komitmen Tingkatkan Aplikasi Pajak Online Batu,Bhirawa Pemerintah Kota Batu berkomitmen untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan sistem aplikasi pajak online untuk meningkatkan PAD yang lebih signifikan. Hal ini disampaikan Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi dalam sidang paripurna DPRD Batu yang digelar virtual, Kamis (9/7). Dalam paripurna ini mengagendakan jawaban pemkot atas pandangan umum fraksi terhadap LKPJ penggunaan APBD 2019. Dewanti mengatakan perlunya mempertahankan sistem aplikasi pajak onlie ini dikarenakan sistem ini terbukti efektif dalam meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Batu. Pada tahun 2019 penerimaan pajak daerah Kota Batu ditargetkan sebesar Rp130 milyar. Adapun realisasi pajak yang diperoleh mencapai Rp160 milyar. “Dengan realisasi ini berarti pendapatan pajak Kota Batu tercapai 122,84 persen,”ujar Dewanti, Kamis (9/7). Dengan fakta ini maka pemkot berkomitmen untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan sistem aplikasi pajak online ke depan. Dan untuk menunjang hal ini maka pemot akan terus meningkatkan validasi terutama tingkat ketertagihannya. Selain itu upaya perbaikan juga dilakukan pada sistem informasi, intensitas penagihan, dan perbaikan penerapan transaksi melalui Eletronifikasi Transaksi Pemda (ETP). “Aplikasi pajak online saat ini telah dilaksanakan pada pelayanan BPHTB dan terintegrasi antara Badan Keuangan Daerah, Badan Pertanahan Nasional Kota Batu, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Batu, dan Bank Jatim,”jelas Dewanti. Dalam rapat paripurna sebelumnya, kenaikan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD tahun 2019 Pemkot Batu mengalami kenaikan menjadi Rp 310 miliar. Hal ini membuat para legislator di DPRD memberikan berbagai tanggapan berbeda. Anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Didik Mahmud mengatakan bahwa pihaknya telah meminta eksekutif untuk mengurangi porsi dana jaring pengaman sosial (JPS). Melalui refocusing penanganan Covid-19, Pemkot Batu mengalokasikan JPS senilai Rp 102 miliar. Dikhawatirkan jika JPS tak terserap optimal maka silpa akan semakin membengkak. “Untuk itu, pihaknya meminta Pemkot Batu untuk jeli dalam menentukan program prioritas sehingga bisa terukur pemanfaatannya sehingga tidak menjadi silpa,”ujar Didik. [nas]
Suasana rapat paripurna virtual tentang LKPJ APBD 2019 dari gedung Balai Kota Batu
sudarno/bhirawa
Wali Kota Madiun, Maidi disaksikan Forkopimda meresmikan Satsiun Tangguh Semeru Daop 7 Madiun dengan ditandai pengguntingan pita.
Wali Kota Resmikan Stasiun Tangguh Semeru Madiun, Bhirawa Wali Kota Madiun, Maidi, meresmikan Stasiun Tangguh Semeru Daop 7 Madiun, Kamis (10/7).Harapannya, penumpang yang bergejala covid-19 segera terdeteksi sedini mungkin.
‘’Stasiun ini kan salah satu pintu gerbang keluar masuknya masyarakat. Kalau di pintu gerbang sudah terdeteksi, kemungkinan penularan lebih jauh bisa diminimalkan,’’kata Wali Kota Madiun, Maidi usai me-
resmikan Stasiun Tangguh Semeru Daop 7 Madiun tersebut. Menurut Wali Kota, dalam pencegahan percepatan penanganan covid-19, tidak sekedar pendeteksian, stasiun tangguh juga sudah memiliki aturan
Sistem Energi,PLN Teratas di Asia Selatan dan Tenggara Surabaya, Bhirawa PLN berhasil menjadi perusahaan dengan peringkat teratas di Asia Selatan dan Tenggara sebagai perusahaan kunci yang akan menentukan kesuksesan tranformasi sistem energi dan dekarbonisasi, berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh World Benchmarking Alliance (WBA). Hasil tersebut disampaikan pada acara launching the Electric Utilities Benchmark yang dilaksanakan secara daring. PLN terpilih menjadi satu dari 50 perusahaan kelistrikan di dunia. Kelimapuluh perusahaan tersebut terpilih dari 450 perusahaan energi dunia yang dinilai, dan dianggap memiliki pengaruh terhadap pencapaian target Perjanjian Paris untuk
memperlambat perubahan iklim. “Ini menjadi salah satu bukti komitmen kami untuk terus mendorong penggunaan energi baru terbarukan dalam penyediaan listrik di Indonesia di Indonesia,” tutur Executive Vice President Corporate Communcation, Agung Murdifi. Pemeringkatan WBA Climate and Energy Benchmark dilakukan dengan menggunakan metodologi Assessing low-Carbon Transition (ACT) yang menilai kesiapan suatu organisasi dalam transisi ke ekonomi rendah karbon dilihat dari aspek strategi pengelolaan perubahan iklim, model bisnis, investasi, operasi, dan pengelolaan emisi gas rumah kaca. Metodologi ini sendiri merupakan produk dari ACT
initiative yang merupakan program kerjasama dari ADEME dan CDP. Perusahaan-perusahaan listrik dianggap memiliki peran penting sebagai pendukung tercapainya energi rendah karbon, dimana dekarbonisasi perusahaan listrik sangat sentral untuk mendorong transisi ke ekonomi rendah karbon. WBA Climate and Energy Benchmark menilai bahwa perusahaan-perusahaan terpilih dapat berkontribusi terhadap tujuan pembangungan berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG) 13 dan SDG 7 serta memberikan insentif untuk menyelaraskan strategi mereka dengan tujuan pembatasan pemanasan global di bawah 2ÚC sesuai dengan Perjanjian Paris. [ma]
main penanganan jika hal itu terjadi. Karenanya, di stasiun sudah ditambahkan ruang isolasi, pos kesehatan, posko penanganan, dan lain sebagainya. Penumpang yang terdeteksi bersuhu tubuh tinggi bakal melewati serangkaian pos tersebut hingga mengemuka penanganan lebih lanjut.‘’Stasiun tangguh adalah stasiun yang bisa melakukan penanganan awal covid-19.Mulai cek suhu tubuh hingga rapid test.Jadi di stasiun sudah terdeteksi kondisi awal penumpang dan tahu harus bagaimana,’’ jelas Wali Kota. Dalam hal ini, lanjutnya, pihak stasiun nantinya juga langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait kondisi penumpang tersebut.Artinya, penumpang yang berpotensi covid-19 tidak dilepas begitu saja dan malah membahayakan di daerah yang dituju maupun dalam perjalanannya.Wali Kota menambahkan konsep serupa bakal diterapkan di terminal. ‘’Kalau perjalannya jauh, petugas selalu memeriksa suhu penumpang di dalam kereta dalam beberapa jam sekali.Harapannya, pendeteksian sedini mungkin,’’ ungkapnya. [dar]
PELAKSANA PUBLIK
PT. DCVI Berikan Kemudahan Pelanggan Kendaraan Niaga Mercedes-Benz Memasuki masa transisi pembatasan sosial berskala besar, PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) memberikan berbagai kemudahan bagi para pelanggan kendaraan niaga Mercedes Benz yang ingin kembali beroperasi. Berbagai kemudahan layanan purna jual tersebut meliputi program Mercedes-Benz Commercial Vehicles Health Check, program perpanjangan masa garansi, dan program Star Partnership – Star One yang memberikan berbagai paket potongan harga untuk suku cadang. Program layanan purna jual yang berlaku hingga 31 Juli 2020 ini dihadirkan oleh DCVI untuk membantupara pelaku usaha logistik dan transportasi agar dapat kembali menjalankan roda bisnisnya di tengah kondisi ekonomi yang sedang surut di masa pandemi ini. “Di masa transisi seperti ini, peran kendaraan niaga sangat penting dalam menunjang kebutuhan logistik dan transportasi guna memastikan roda perekonomian kembali berjalan. Dengan adanya ber-
bagai program layanan purna jual kendaraan niaga Mercedes-Benz ini, kami ingin membantu para pelanggan dalam memastikan kendaraan niaga mereka untuk dapat kembali siap beroperasi. Program ini juga merupakan wujud komitmen kami untuk terus mendukung para pelanggan Mercedes-Benz yang tetap menggerakkan perekonomian Indonesia agar mereka dapat menjalankan bisnisnya dengan aman di masa transisi ini,” ujar Jung Woo Park, Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia. Program Mercedes-Benz Commercial Vehicles Health CheckMelalui program Mercedes-Benz Commercial Vehicles Health Check, DCVI berkomitmen kepada pelanggan untuk memberikan layanan
pengecekan dan diagnosa bebas biaya melalui jaringan resmi diler di seluruh Indonesia. Pengecekan kendaraan niaga Mercedes-Benz menggunakan perangkat MercedesBenz Star Diagnostic yang akan mendeteksi jika ada masalah pada kendaraan niaga pelanggan setelah lama tidak beroperasi. Selain itu, DCVI juga memahami tingginya jumlah klaim garansi kendaraan niaga Mercedes-Benz yang terhambat akibat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah di Indonesia. Oleh karena itu, DCVI menghadirkan program perpanjangan masa garansi bagi para pelanggan yang masa garansinya berakhir disaat masa PSBB. Program perpanjangan masa garansi ini berlaku hingga 31 Juli 2020 untuk seluruh unit kendaraan niaga Mercedes-Benz yang masa garansinProgram Star Partnership Star One Guna memberikan perlindungan dan duku-
ngan lebih lanjut di masa pandemi kepada pelanggan, DCVI bersama dengan jaringan diler resmi kendaraan niaga Mercedes-Benz juga memberikan paket harga spesial untuk setiap pembelian suku cadang asli Mercedes-Benz. Harga spesial tersebut meliputi pembelian suku cadang untuk mesin dan perawatan, suku cadang untuk rem dan kopling, suku cadang untuk kaki-kaki kendaraan niaga, dan suku cadang untuk sistem sensor. Untuk memastikan keselamatan dan keamanan para karyawan dan pelanggan di area diler resmi MercedesBenz, DCVI menerapkan langkah-langkah komprehensif sesuai dengan protokol kesehatan diler seperti melakukan sanitasi secara berkala pada area diler dan bengkel menggunakan cairan disinfektan. Selain itu, staf diler dan pengunjung mendapatkan pengecekan sesuai protokol kesehatan sebelum memasuki diler. Setiap diler kendaraan
niaga Mercedes-Benz juga menyiapkan pembersih dan area untuk mencuci tangan dan mewajibkan para staf-nya untuk mematuhi protokol kesehatan pribadi. Komitmen dan protokol kesehatan yang diterapkan oleh DCVI di diler-diler ini telah mengikuti anjuran protokol kesehatan dari pemerintah setempat untuk memutus rantai penyebaran virus korona. DCVI terus memantau setiap perkembangan situasi dengan seksama, termasuk kesehatan karyawan dan arahan pemerintah mengenai situasi darurat wabah COVID-19. “Di masa transisi seperti ini, kesehatan dan keselamatan para pelanggan dan karyawan tetap menjadi prioritas utama kami, tentunya dengan memperhatikan dan memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan bagi para pelanggan dengan menerapkan protokol kesehatan wajib di seluruh fasilitas jaringan diler kami. Hal ini merupakan wu-
Mercedes Benz Niaga siap angkut penumpang
jud komitmen kami untuk terus mendukung para pelanggan kami di Indonesia agar mereka dapat menjalankan bisnisnya dengan aman di masa transisi ini,” tutup Jung Woo. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program-program layanan purna jual kendaraan niaga Mercedes-Benz, pelanggan dapat menghubun-
gi diler resmi kendaraan niaga Mercedes-Benz terdekat. Jaringan diler dan layanan servis DCVI tersedia di kota-kota besar di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Lebih dari 25 outlet di seluruh Indonesia kembali beroperasi dengan penyesuaian waktu operasional selama masa darurat wabah COVID-19. [ma]
PENDIDIKAN, KEBUDA
Halaman 6
Jumat Pahing
Kalender Pendidikan Dimulai 13 Juli 2020
Dindik Imbau Kegiatan MPLS Se Surabaya,Bhirawa Tahun ajaran baru akan dimulai pada Senin (13/7). Akan tetapi, kondisi kabupaten/kota di Jawa Timur belum ada yang memasuki zona hijau. Karenany Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mengimbau agar proses belajar mengajar dilakukan secara daring. Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi mengungkapkan tahun ajaran baru biasanya dilakukan Masa pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), tetapi tahun ini masing-masing sekolah diimbau untuk membuat modul MPLS daring. Termasuk modul tutorial maupun interaktif. "Sementara ini kami masih mengimbau untuk pembelajaran jarak jauh,"ujarnya.
Sementara itu, untuk SMA boarding schools yang dimiliki Pemprov Jawa Timur. Yaitu SMAN Taruna Nala Malang, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri dan SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi diizinkan menerima siswa dalam asrama. "Karena di asrama maka kami konsultasikan dengan orang tua. Dan orang tua setuju di asrama
saja agar lebih aman karena siswa tidak keluyuran,"urainya. Hanya saja protokol kesehatan harus tetap dilakukan selama proses pembelajaran. Tentunya hal ini atas persetujuan gugus tugas Covid-19 dan surat persetujuan dari orang tua. Terkait imbauan MPLS daring ini sejumlah sekolah telah menyiapkan kegiatan yang akan mulai dilaksanakan Senin (9/7) mendatang. Perispana mulai mendesain dengan sistem webinar dengan mengundang tokoh inspiratif, menyiapkan berbagai video pengenalan sekolah, hingga menerapkan protokol kesehatan ketat jika dilakukan tatap muka.
Seperti halnya di SMA Muhammadiyah X Surabaya yang 95 persen akan menggelar MPLS daring dengan mengundang tokoh inspiratif dr.Tirta dengan mengusung tema Penumbuhan Semangat Membuat Start Up. Selain itu pihaknya juga menggelar kompetisi game online, Parenting Online Via Radio streaming, dan Konser Online. Masa MPLS sendiri akan berlanhsung selama 10 hari. "Kita akan membuat kelompok kelompok kecil untuk siswa baru. Ini untuk mempermudah berkomunikasi selama masa MPLS karena kita akan memanfaatkan media sosial dan whatsapp grup," terang Waka Humas, Suardi.
Sementara untuk pembelajaran tatap muka, Suardi menjelaskan jika hal itu tergantung hasil angket yang disebar oleh sekolah kepada para wali murid. "Dari hasil angket, 95 persen orangtua menghendaki anaknya untuk masuk ke sekolah," papar dia. Sehingga, rencana kita akan buat teknis perbandingan 30 persen masuk, 70 persen berbasis online. Teknisnya, jika siswa jurusan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), berjumlah 30 makan akan bagi antara 5-10 siswa per kelas. "Kalau ada 10 siswa pakek tiga kelas. Pembagian berdasarkan kelas. Jam pembelajaran juga kita perpendek sampai 2,5 jam (2 jam
30 menit). Sedangkan 70 persennya pembelajaran via daring," urainya. Selama proses pembelajaran daring, lanjut Suardi, guru harus melakukan pembelajaran di ruang studio yang sediakan, untuk menjelaskan materi. Sedangkan siswa akan mengikuti pembelajaran tersebut melalui aplikasi zoom. "Kita susun skema nya seperti ini. Jika draft sudah selesai semua kita akan konsultasikan ke pengawas dan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim," katanya. Berbeda dengan SMAM X Surabaya yang melakukan MPLS daring, di SMK Wijaya Putra Surabaya justru mengadakan MPLS dengan
Masih Pandemi, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Tetap Berjalan Bojonegoro, Bhirawa Walau masih dalam suasana pandemi virus corona atau covid-19, tetap melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang SMA/SMK tahun ajaran 2020/2021. Dindik Jatim memastikan pelaksanaan MPLS selama masa pandemic Covid-19 akan dilaksanakan secara sistem daring atau online. Hal itu dimaksudkan agar para siswa baru bisa mengenal lingkungan sekolahnya. "Meski masih masa pandemi covid 19, MPLS jenjang SMA/
SMK tetap dilakasanakan dengan sistem daring atau online," kata Kepala Cabdindik Provinsi Jatim wilayah Bojonegoro, Adie Prayitno, kemarin (9/7). Menurutnya, pelaksanaan MPLS secara daring itu dilaksanakan berdasarkan kebijakan pusat, bahwa sekolah belum bisa melakasanakan pembelajaran secara tatap muka bila wilayah tersebut masih zona merah. Sehingga dengan acuan itu MPLS nanti dilaksanakan secara daring atau online. "Untuk MPLS bagi siswa baru
tetap akan dilaksanakan, secara online," terangnya. Terkait waktu pembelajaran secara tatap muka, pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut, mengingat belum ada informasi secara resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. "Masih kami tunggu kepastian terkait kapan proses pembelajaran tatap muka bisa dilangsungkan," ucapnaya. Namun disisi lain, menghadapi hidup baru atau fase new normal pelaksanaan MPLS jenjang SMP di Kabupaten Bojonegoro juga bakal
tetap dilaksanakan. Hal itu dimaksudkan agar para siswa baru bisa mengenal lingkungan sekolahnya. "MPLS tetap dilaksanakan dengan sistem daring atau online," ungkap Kabid SMP, Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro, Suyanto. Dalam MPLS nanti, selama masih dalam pandemi covid 19, dan wilayah tersebut tidak berada zona hijau maka pelaksanaan MPLS dan KBM nanti akan ada dua fase yang akan dilalui siswa yakni baik MPLS dan KBM seyogyanya, dilaksanakan belajar di rumah. [bas]
Lelang Buku "Mendadak Daring", Dosen UK Petra Hasilkan Rp20 Juta
BANGKU POJOK
achmad suprayogi/bhirawa
Para siswa SMK M 1 Taman sangat semangat dalam menjalankan wirausahanya, sebelum pandemi virus Covid-19.
SMK Muhammadiyah 1 Taman Berikan Solusi Orangtua Siswa Sidoarjo, Bhirawa Dampak pandemi virus Covid-19 sangat dirasakan oleh beberapa kalangan masyarakat, baik berdampak terhadap kesahatan dan perekonomian serta sangat berdampak pula pada dunia pendidikan, khususnya pada program PPDB 2020/2021 ini. Terpantau banyak sekolah-sekolah swasta yang kesulitan untuk mencari murid baru. Untuk mensiasati kondisi tersebut, SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo telah memberikan bantuan kelonggaran kepada orangtua siswa, sekaligus memberikan solusi agar anak-anak mereka bisa sekolah. "Banyak orangtua yang datang ke sekolah, mereka mengeluh kesulitan biaya, karena tidak bekerja, di rumahkan bahkan ada yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Dengan kondisi mereka yang seperti itu, kami memberikan solusi, memberikan kelonggaran agar biaya pendidikan bisa diangsur selama setahun," tutur Kepala SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo, Eko Muji Wibowo SPd, pada Kamis (9/7) kemarin. Ia melakukan hal tersebut, yang penting anak-anak itu bisa sekolah terlebih dahulu, soal biaya bisa dibicarakan bersamasama. Karena kami ini sekolah swasta yang pasti membutuhkan biaya operasional secara mandiri. Diantaranya membena anak-anak didik kami bisa berkualitas, bisa diterima di sekolah lanjutan. Bagi yang belum bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, anak-anak juga diberikan pelatihan-pelatihan entrepreneour/beriwausaha. "Sehingga, nantinya mereka lulus dari sini bisa mandiri, bekerja atau beriwirausaha," jelasnya. [ach]
Surabaya, Bhirawa Adanya pandemi Covid-19 tak serta merta menjadi alasan untuk tidak berpikir kreatif. Hal tersebut yang mendorong dosen Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya menuangkan kisahnya dalam memulai kelas daring melalui buku berjudul "Mendadak Daring". Melalui media Zoom, buku tersebut diluncurkan dan dilelang menghasilkan Rp20 juta, Kamis (9/7). Direktur Office of Institutional Advancement (OIA) UK Petra, Meilinda mengungkapkan buku dengan 248 halaman ini berisi sharing pengalaman dari 43 dosen dari berbagai Program Studi/Fakultas termasuk para dosen Luar Biasa yang ada di UK Petra. Karenanya hanya ada satu buku yang dilelang dan bertandatangan panelis dan editor. Dimulai dengan harga Rp 100.000, penawar tertinggi yang akan memenangkan lelang ini. "Dalam proses lelang terdapat dua penawar yang sama-sama terus menaikkan tawarannya. Karena dana lelang yang didapatkan akan diberikan ke UKP Covid-19 Relief Funds," paparnya. Salah satu penawar bahkan mengusulkan agar ada dua buku "Mendadak Daring" yang dilelang. Sehingga akhirnya lelang ini berhasil
mendapatkan Rp 20.000.000 untuk dua pemenang. Buku ini pun berhasil didapatkan oleh Andar Sirait, Pimpinan BNI Graha Pangeran dan Ajoe Kartika, Anggota Pengawas YPTK Petra. Dosen Prodi Arsitektur UK Petra, Roni Anggoro mengungkapkan salah satu pengalaman menariknya dalam buku ini. Yaitu pola pengajarannya mengharuskan "hidup" di ruang studio selama 28-30 jam seminggu. "Ini jelas pengalaman yang baru bagi kami baik mahasiswa maupun dosen. Seperti lebih giat memberikan informasi dan monitoring mahasiswa lebih intens baik melalui zoom atau WA grup Namun, kerap kali ia juga harus kesulitan mencari mahasiswanya untuk hadir dalam kelas daring. "Bagi mahasiswa yang "menghilang" saya lebih intens mencarinya. Tak hanya itu, saya belajar membuat instruksi saya dalam kalimat lebih sistematis agar mahasiswa tidak malas membacanya," urainya. Sementara itu, Rektor UK Petra Prof Dr Ir Djwantoro Hardjito MEng menambahkan buku ini memuat pergumulan pribadi saat para dosen "dipaksa" keluar dari zona nyamannya. Dalam waktu sesingkat mungkin harus memindahkan kelas fisik menjadi daring. [ina]
Para wali murit geruduk Disdikbud kota
PPDB Ruwet, Wali Murid Gerud Probolinggo, Bhirawa Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri di Kota Probolinggo sudah diumumkan. Namun, sejumlah masalah tersisa. Sejak Rabu (8/7), belasan wali murid mendatangi kantor Disdikbud Kota Probolinggo. Mereka protes karena anakanak mereka tidak dapat sekolah. Mereka datang untuk minta penjelasan, mengapa anak mereka tidak mendapat sekolah. Padahal, jarak rumah dengan sekolah yang dituju dekat, tidak sampai 1 kilometer. Di sisi lain, sejumlah wali murid menilai, PPDB syarat permainan atau titipan. Seperti yang diungkapkan Slamet Riyadi, 41, warga asal Jalan Sunan Kalijaga, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kamis (9/ 7). Menurutnya, anaknya mendaftar di SMPN 3. Jarak rumah mereka dengan SMPN 3 kurang dari 1 kilometer. Hasil PPDB menyebutkan, anaknya mendapat skor 75 untuk zonasi. Namun, anaknya tidak diterima. Di sisi lain, ada siswa yang rumahnya di perbatasan Kota Probolinggo dengan Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, malah diterima. Siswa itu menurutnya, malah hanya dapat skor 62 untuk zonasi. "Saya ingin tahu, pe-ranking-an skor zonasi itu seperti apa? Soalnya di sana (web) tidak dicantumkan nama dan alamatnya. Ada warga di perbatasan dengan skor 62, diterima di SMPN 3. Anak saya dengan skor 75, tidak diterima. Anak Pak Hasan tetangga saya, juga tidak diterima," ungkap Slamet di depan Pos Pengaduan PPDB, kamis 9/7
pagi di kantor Disdikbud Kota Probolinggo. Hal senada diungkapkan Hasan, 51, tetangga Slamet. Yang membuatnya kecewa, Disdikbud hanya memberikan satu solusi pada mereka. Yaitu, menyekolahkan anak mereka ke SMPN 6 yang pagunya belum terpenuhi. Atau kalau tidak mau, bersekolah di sekolah swasta. "Lho, itu kan bukan solusi namanya," katanya. Iin Mutmainah, 24, juga mengalami hal serupa. Warga Jl Sultan Agung Kelurahan/Kecamatan Kanigaran itu mendaftarkan adiknya ke SMPN 9. Sebab, jarak rumah mereka dengan sekolah sekitar 1 kilometer saja. Dua hari usai pendaftaran, nama adiknya hilang dari daftar calon murid. Saat pengumuman, nama adiknya pun tidak ada. "Saat nama adik saya hilang, saya coba ke sekolahnya. Katanya disuruh ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Di dinas, saya disuruh ke sekolah lagi," ungkapnya kesal. Saat dibuka pendaftaran pemenuhan pagu tanggal 7-10 Juli, ia mendaftarkan lagi adiknya. Namun, kali ini sistemnya eror. Lalu tibatiba ada pemberitahuan, adiknya terdaftar sebagai siswa untuk pemenuhan pagu. Padahal, dirinya merasa belum mengklik atau memilih sekolah. "Makanya, ini saya tanyakan kepada petugasnya. Saya khawatir adik saya tidak dapat sekolah. Khawatir namanya hilang lagi seperti saat mendaftar di SMPN 9," lanjutnya. Tak hanya mereka bertiga. Siti Aminah, 22, warga Jl Ikan Blanak, Kelurahan/Kecamatan Mayangan, juga kelimpungan. Dia
Melalui media zoom, UK Petra lelang buku "Mendadak Daring" hingga puluhan juta.
GALERI BUDAYA
Larungan Telaga Ngebel, Kreasi Budaya Yang Lestari Larungan sesaji Telaga Ngebel merupakan kegiatan khas masyarakat Ponorogo. Kegiatan yang dilakukan setiap Suro ini menjadi magnet yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Tidak bisa dipungkiri, larungan dapat meningkatkan daya tarik dan pendapatan pelaku pariwisata maupun pedagang. Oleh: Yanuar, Kabupaten Ponorogo
yanuar/bhirawa
Tokoh Masyarakat dan Tokoh Budaya Ponorogo KRAT Hartono Dwijo Abdinagoro (Setelan Putih) Mengatakan Larungan Telaga Ngebel Adalah Kreasi Budaya Yang Lestari.
Tetapi apakah mitos kesakralan larungan yang berkembang di masyarakat adalah suatu kebenaran jua? Benarkan Telaga Ngebel merupakan tempat angker yang harus "ditenangkan" dengan sesaji? Menurut tokoh budaya Ponorogo sekaligus tokoh masyarakat Ngebel, KRAT. Hartono Dwijo Abdinagoro, larungan sebenarnya merupa-
kan kreasi budaya masyarakat Ponorogo. Kreasi budaya yang dilestarikan hingga kini dan perlu dilestarikan sampai masa mendatang. "Larungan Telaga Ngebel adalah sebuah kreasi budaya yang tercipta pada tahun 1993. Hanya saja, dulu sebelum tahun 1993, desa - desa di sekitar Telaga Ngebel mempunyai tradisi Suroan. Kemudian Camat wak-
tu itu mengajak warga untuk bersama - sama mengadakan Suroan di tingkat Kecamatan. Dulu kemasan kegiatannya sederhana sekali, berbeda dengan sekarang yang sudah terkesan agung," terang KRAT. Hartono Dwijo Abdinagoro. Menurut Hartono, pada awalnya acara larungan adalah hasil swadaya masyarakat, dan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri. "Bahkan dulu larungan ini adalah kegiatan swadaya masyarakat, saya masih ingat ketika itu setiap warga menyumbang 500 rupiah. Kemasan kegiatan larungan juga mengalami perubahan - perubahan, misal dulu tumpeng besar itu dibawa keliling dengan jalan kaki. Sekarang dinaikkan kendaraan, diarak
bersama parogo - parogo atau tetua," tambah pria yang akrab dipanggil Mbah Guru ini. Seiring dengan waktu, kemasan kegiatan Larungan memang berubah. Berbagai kegiatan lain dimasukkan sebagai "bumbu" untuk membuat kegiatan menjadi lebih semarak, diantaranya kegiatan Istighosah, Puji - puji aliran kepercayaan, dan berbagai macam kegiatan yang bersifat hiburan. Tapi semua kegiatan tersebut tidak mengubah tujuan utama dari larungan. "Tujuan utamanya tetap dari dulu, yaitu sebagai wujud syukur masyarakat. Dan karena sudah rutin kita lakukan, larungan harus kita lestarikan. Larungan sudah menjadi bagian budaya Ponorogo. [*]
& OLAHRAGA
AYAAN
g, 10 Juli 2020
Latih Penggunaan TI Para Pendidik
cara Daring mendatangkan siswa secara bergelombang. Dengan catatan siswa harus memakai masker, menggunakan face shiled hingga menjaga jarak antar peserta lainnya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang fokus pada pengenalan sekolah. MPLS tahun ini akan lebih memfokuskan pada pengenalan pembelajaran jarak jauh yang digunakan sekolah. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, yang mana setiap gelombangnya membutuhkan waktu 3 jam. "Kita datangkan secara bergelombang. Dengan physical distancing dan protokol Covid19. Karena takutnya jika langsung PJJ (pembelajaran jarak jauh) ada
Halaman 7
Perguruan Muhammadiyah Tandes Siap Sambut Siswa Baru Surabaya, Bhirawa Di era abad ke-21, disadari ataupun tidak, tantangan dunia pendidikan ke depan akan lebih berat. Sehingga pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) menjadi salah satu alternatif solusi dalam menopang dan menggerakkan dunia pendidikan di persaingan global. Maka upaya menambah kompetensi para pendidik dilakukan melalui workshop dan pelatihan di tengah pandemi Virus Corona atau Covid 19 tetap bisa dilakukan. Seperti yang digelar Perguruan Muhammadiyah Cabang Tandes bersama Sekretaris Ikatan Guru Indonesia, Ustadz Bagus Sumantri SSi. Pelatihan diikuti oleh MI Muhammadiyah 23, SDSMP Muhammadiyah 14 berlangsung pada Rabu dan Kamis (8 dan 9/7) ini yang digelar dimulai pukul 08.00 WIB. Menurut Ketua Majelis Dikdasmen PCM Tandes, Ustadz H Mohammad Rois, pelatihan diikuti sebanyak 70
miss komunikasi. Yang bisa teknologi kita bersyukur. Yang nggak bisa ini nanti kasian. Mangkanya kita kasih pemantapan di MPLS besok," papar Kepala SMK Wijaya Putra, Sugeng. Sedangkan di hari kedua MPLS, pihaknya akan mengenalkan aplikasi pembelajaran yang digunakan sekolah. Di hari terakhir, MPLS akan dilakukan melalui google meeting ataupun classrom. "Jadi setelah pemantapan mereka akan mengikuti pembelajaran jarak jauh. Di hari terakhir nanti kami akan adakan converence pakai google meeting. Kalau sdah bisa harapannya pembelajaran jarak jauh bisa berjalan lancar," papar dia. [ina]
Para pendidikan di lingkungan Perguruan Muhammadiyah dengan antusias mengikuti pelatihan Tehnologi Informasi, agar bisa mengajar dengan memanfaatkan tehnologi secara maksimal dan bisa mengikuti perkembangan tehnologi digital.
peserta yang terdiri dari para Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Pendidik. Melalui kegiatan ini ingin memberi-
Ustadz Bagus Sumantri Ssi yang juga Sekretaris Ikatan Guru Indonesia Surabaya sebagai narasumber saat memberikan paparannya tentang penggunaan Tehnologi Informasi kepada para pendidik di lingkungan Perguruan Muhammadiyah Surabaya.
kan solusi untuk para pendidik yang selama ini banyak menemui kendala saat pembelajaran via Daring (Dalam Jaringan). Apalagi di masa pandemi seperti ini, bagaimanapun pembelajaran daring menjadi suatu keharusan karena adanya protokol kesehatan dari pemerintah, bahwa tidak boleh adanya kerumunan. Sehingga para siswa tidak perlu datang ke sekolah dan cukup melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dari rumah. "Kami berharap pelatihan IT ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi keahlian dan menambah wawasan para guru dalam mengajar, terutama di masa era digital dan masa-masa belajar di rumah karena adanya pandemi Virus Corona saat ini yang masih belum ada tanda - tanda akan berakhir,'' jelas Ustadz Mohammad Rois. Kemudian Ustadz Mohammad Rois menjelaskan, namun persoalan kemampuan penggunaan teknologi
informasi dari para pendidik ini belum merata. Diantaranya karena ada yang terbatas usia, kuota terbatas, hingga siswa yang tidak memililiki handphone. Sehingga menjadi kendala dalam pembelajaran secara Daring seperti saat ini. Maka setelah mengikuti pelatihan penggunaan IT ini diharapkan beberapa kendala yang ada bisa diminimalisir. "Maka dalam kesempatan pelatihan ini kami juga mengenalkan beberapa aplikasi sebagai bentuk media pembelajaran. Selain itu juga melatih para guru dalam menangani agresivitas game online dengan pemanfaatan teknologi,'' tegas Ustadz Mohammad Rois. Sehingga diharapkan, pelatihan Daring ini bisa memberikan wawasan dan pelatihan peningkatan keahlian tenaga pendidik, dan bisa mengembangkan potensi guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan teknologi di era digital saat ini. [fen]
Mahasiswa UMM Menangi Kejuaraan Bulu Tangkis Tingkat Jatim Malang, Bhirawa Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Lukman Inkgrit menjadi Juara 1 Tunggal Dewasa Putra dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 yang digelar di
wiwit agus pribadi/bhirawa
a Probolinggo persoalkan sistem error.
uk Disdikbud Kota Probolinggo mendaftarkan adik iparnya ke SMPN 1. Namun, tidak diterima. "Padahal, Jalan Ikan Belanak ke SMPN 1 kan dekat. Tapi, menurut petugasnya, warga di Jl Ikan Belanak sangat sulit masuk ke SMPN 1 karena banyak pendaftar dari Jl Kartini dan di belakang SMPN 1 itu (Jl Suyoso, Red)," tuturnya. Untuk masuk ke sekolah swasta, keluarganya tidak bisa membiayai. Sebab, keluarganya hanya mengandalkan hidup dari hasil menarik becak. "Orang tuanya ini tidak mampu. Jadi, kami cari SMP Negeri karena kan tidak bayar. Kalau harus ke swasta, uang dari mana?" lanjutnya. Menyikapi sejumlah problematika PPDB, Kepala Disdikbud Moch Maskur, kamis 9/ 7/2020 menegaskan, masalah memang masih terjadi. Namun, menurutnya ada beberapa hal yang perlu dipahami. Pemerintah pusat menerapkan sistim zonasi 90 persen. Sementara pemerintah daerah hanya 60 persen. Sedangkan 40 persen sisanya, siswa diterima dari jalur prestasi, ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), serta kepindahan tugas orang tua. "Jadi, karena di tahun ini 60 persen, maka zonasinya dipersempit lagi. Misalkan pada tahun lalu calon siswa dari Mangunharjo atau Mayangan masuk di SMPN 1, tahun ini tidak masuk," katanya. Di sisi lain, menurutnya, PPDB jalur zonasi diatur oleh sistem/aplikasi. "Saya tidak mungkin memindah dan mengganti anak yang sudah masuk dan mendapatkan haknya di sana. Ini sistem yang mengatur. Bah-
kan, ada calon siswa yang memindah titik koordinat, ketahuan oleh tim yang memverifikasi. Sehingga, oleh tim dikembalikan ke titik koordinat awal," paparnya. Bagi mereka ini, sanksi memang tidak ada. Hanya saja, tim kemudian mengembalikan ke titik koordinat awal rumah mereka. Mengenai siswa dari keluarga tertinggal, termiskin, dan terpinggir, menurutnya akan ada pertimbangan khusus. Seperti kasus warga yang ada di Mayangan. "Untuk warga T3 (tertinggal, termiskin, terpinggir) ada penilaian khusus," tandasnya. Sementara untuk sistem yang eror, Maskur mengakui, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Hal itu menurutnya, akan jadi evaluasi ke depan. "Untuk sistem yang eror ini, akan jadi catatan dan evaluasi bagi kami. Sehingga, ke depan menjadi lebih baik," paparnya. Soal hilangnya nama calon siswa dari daftar PPDB, diakui Maskur ada oknum yang bermain dalam proses PPDB. Kepala Disdikbud itu menengarai ada oknum internal dan eksternal yang mensabotase data PPDB. Kami sudah bentuk tim untuk memantau proses PPDB. Sepertinya ada yang merubah koordinat zonasi dalam pendaftaran. Nama-namanya sudah kami ketahui. Meski begitu, pihak Disdikbud Kota Probolinggo hanya akan mengembalikan data pendaftaran PPDB seperti sebelumnya. Namun untuk tahun-tahun berikutnya, sanksinya bisa saja akan di diskualifikasi dari pendafataran PPDB, tambahnya. [wap]
GOR Sumekar Sumenep-Madura. Terkait kemenangannya, Lukman yang merupakan mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan ini mengaku cukup kaget. Ia tak menyangka bahwa keikutsertaanya dalam pertandingan ini berbuah manis. Lukman menyisihkan 384 peser-
ta dari seluruh daerah yang ada di Provinsi Jawa Timur. "Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ada lembaga semi otonom yang mewadahi minat bakat saya dalam dunia olahraga," ujar Lukman. "Kemenangan ini didukung fasilitas olahraga dan lembaga maha-
Lukman Inkgrit menjadi Juara 1 Tunggal Dewasa Putra dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 yang digelar di GOR Sumekar SumenepMadura.
1.287 Calon Mahasiswa Manfaatkan Rapid Tes Gratis Pemkot Surabaya, Bhirawa Tercatat 1287 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer(UTBK ) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memanfaatkan rapid tes gratis yang disediakan Pemkot Surabaya di 63 Puskesmas Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Surabaya, angka kumulatif calon mahasiswa di 63 Puskemas yang sudah melakukan rapid test mencapai 1.287 orang. "Kemarin hari terakhir. Untuk kemarin ada sekitar 206 orang calon mahasiswa. Reaktifnya ada empat orang," kata Feny di Balai Kota Surabaya, Kamis (9/7). Feny memaparkan dari jumlah 1.287 orang tersebut, total hasil rapid test reaktif sebanyak 56 calon mahasiswa. Bagi yang calon mahasiswa yang dinyatakan reaktif, mere-
ka langsung dilakukan swab pada saat itu juga sembari isolasi di hotel untuk menunggu hasilnya keluar. "Alhamdulillah, dari 56 orang tersebut sudah keluar hasilnya. Mereka berstatus negatif semua. Artinya tidak terpapar Covid-19,"
ungkap dia. Kepala Dinkes Surabaya ini menambahkan, bahwa kuota layanan rapid test gratis untuk peserta UTBK ini sebanyak 10 ribu. Namun, layanan ini dikhususkan bagi warga Surabaya.
tika KONI Batu mendapatkan informasi bahwa para pasien konfirm covid-19 mengalami kejenuhan. Karena itu pasien ini membutuhkan perala-
"Layanan rapid test gratis ini dikhususkan bagi warga Surabaya pemegang KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) dan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), atau MBR yang menjadi persyaratan," pungkasnya . [iib]
Layanan rapid test gratis yang disediakan Pemkot Surabaya kepada peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di 63 Puskesmas Surabaya rupanya terus dimanfaatkan masyarakat.
KONI Batu Bantu Penyembuhan Pasien Covid-19 dengan Beri Alat Olahraga Kota Batu, Bhirawa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu memiliki cara tersendiri dalam ikut berupaya proses penyembuhan warga yang telah dinyatakan positif covid-19. KONI Batu memberikan bantuan peralatan olahraga untuk pasien konfirm yang menjalani karantina. Adapun bantuan diserahkan kepada penderita Covid-19 melalui petugas Dinas Kesehatan di Kantor KONI Kota Batu, Jl. Sultan Agung Kota Batu, Rabu (8/7). Ketua Umum KONI Kota Batu, Drs Mahfud mengatakan bahwa pemberian bantuan peralatan olah raga ini sebagai bentuk kepedulian terhadap penderita Covid-19. "Kami berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi para penderita yang sedang menjalani karantina sehingga bisa segera sehat dan pulih kembali,"ujar Mahfud, Rabu (8/7). Pemberian bantuan ini bermula ke-
siswa yang membuat saya lebih semangat mengikuti pertandingan ini," ungkap Lukman bersemangat. Lukman memang menyukai olahraga ini sejak dia masih di bangku sekolah pendidikan dasar, berawal dari hobbi kemudian dia asah sendiri sampai masuk perguruan tinggi. Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM, Lukman dibekali dengan fasilitas olahraga di bawah naungan lembaga semi otonom mahasiswa Student Sport Association of Economic Faculty (SPOTEC). "Dia adalah mahasiswa yang rajin dari sisi akademik dan non akademik," ungkap Sri Wahyudi selaku pembina kemahasiswaan yang merupakan dosen prodi Ekonomi Pembangunan. "Harapan besar dari kemenangan Lukman ini semoga bisa menjadi panutan bagi mahasiswa untuk menyeimbangkan antara kemampuan di dalam bidang akademis dan non akademis," tandasnya. [mut]
tan olahraga agar bisa terus menjaga kebugaran tubuhnya, sekaligus meningkatkan imunitas tubuhnya. Berangkat dari informasi ini, pen-
Petugas KONI Batu saat menyerahkan bantuan alat olah raga kepada penderita covid-19 melalui petugas Dinas Kesehatan di Kantor KONI Batu, Jl. Sultan Agung, Rabu (8/7).
gurus KONI Kota Batu menindaklanjuti dengan membeli peralatan olahraga untuk dipergunakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. "Kita bantu peralatan olahraga berupa empat buah raket beserta kok, empat buah bet pimpong, mejanya kita pinjami," jelas Mahfud. Ia menembahkan jika masih ada minat untuk penderita Covid-19 peralatan olahraga bentuk lain, KONI Kota Batu akan menyusulkan bantuannya. "Kalau masih ada yang membutuhkan olahraga ringan seperti papan catur, kita akan susulkan,"tambah Mahfud. Diketahui, saat ini beban KONI Batu sedikit berkurang sehingga bisa memberikan perhatian lebih kepada para penderita covid-19. Hal ini menyusul penundaan pelaksanaan Pekan Olahraga Kota (Porkot) di Kota Batu. Sedianya ajang prestasi olahraga ini akan dilaksanakan pada Desember 2020 mendatang. [nas]
GELANGGANG
Tiga Event Olahraga Batal Digelar Akibat Covid-19 Bondowoso, Bhirawa Tiga event olah raga, mulai dari tingkat regional hingga nasional batal digelar tahun 2020 ini oleh Komite Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Hal tersebut tak lain adalah akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Ketua Umum KONI Bondowoso, Noer Soetjahjono mengatakan, adapun tiga event yang dimaksud Kejuaraan Nasional (Kejurnas) ialah Karate, catur dan tinju. Padahal kata dia, pihaknya telah mempersiapkan pelaksanaan dengan matang, dan rencananya akan digelar di sebuah hotel. "Ini sudah matang persiapannya. Biasanya dalam rangka HUT Bhayangkara. Rencananya skalanya JawaBali. Tapi karena Covid-19 gagal dilaksanakan tahun 2020 ini," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (9/7). Noer Soetjahjono pun menjelaskan, bahwa sejauh ini belum ada lampu hijau dari Kemenpora untuk melaksanakan kejuaraan dan sebagainya. Akan tetapi, para atlet di Bondowoso tetap rutin melakukan latihan. "Dan atlet itu ya, kalau tidak ada event gaya juangnya menurun. Karena hasil latihan diadu di event-event itu memang," terangnya. [san]
JATIM MEMBANGUN BPBD Kabupaten Malang Antisipasi Bencana Kekeringan Jumat Pahing, 10 Juli 2020
Halaman 8
Malang, Bhirawa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah bersiap menghadapi musim kemarau. Karena di wilayah kabupaten setempat setiap tahun selalu mejadi langganan bencana kekeringan, terutama di wilayah Malang Selatan. Kepala BPBD Kabupaten Malang—Bambang Istiawan, Kamis (9/ 7), kepada wartawan mengatakan, jika pihaknya kini sudah mempersiapkan skenario antisipasi terjadinya bencana kekeringan. Dan untuk saat ini, pihaknya masih mengacu pada pemetaan wilayah seperti tahun sebelumnya terkait wilayah yang rawan terjadinya kekeringan. “Meski sudah ada pemetaan wilayah yang rawan terjadinya bencana kekeringan, tapi pihaknya tetap akan turun ke lokasi yang selama ini masuk pemetaan,” ujarnya. Karena, dia melanjutkan, dari pengalaman tahun lalu kita deteksi, dan nantinya juga ada pemetaan baru. Sedangkan yang kita maksud
cyn/bhirawa
Truk tangki milik PMI Kab Malang saat mendroping air bersih di wilayah Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang, pada tahun lalu.
pemetaan itu, yakni terkait kebutuhan air bersih tambahan untuk kepentingan warga yang wilayah desanya dilanda kekeringan.
KELANA JATIM
Pemkab Jombang Estimasikan 120 Pasien Covid-19 Sembuh Jombang, Bhirawa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang akan melakukan percepatan uji swab dengan peralatan alat swab yang telah dimiliki pada minggu-minggu ini, sehingga akan mendapatkan estimasi jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jombang sebanyak 120 orang sembuh. Estimasi ini merupakan total dari pasien yang sudah dinyatakan sembuh ditambah hasil uji swab yang akan dilakukan pada minggu-minggu ini. Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengatakan, berdasarkan laporan dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang yang juga Koordinator Bidang Penanganan, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jombang, dr Pudji Umbaran, akan ada tambahan pasien positif Covid-19 yang sembuh. “Sudah dilaporkan kepada Dinas Kesehatan,” kata Bupati Jombang. Bupati menambahkan, berdasarkan laporan dari Pudji Umbaran, akan ada estimasi 120 pasien positif Covid-19 di Jombang yang sembuh. Dia juga menerangkan, saat menanyakan kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, data pasien sembuh dari Covid-19 harus dilaporkan terlebih dahulu ke laboratorium pusat. [rif]
Kodim 0814 Jombang Gowes dan Berikan Santunan Jombang, Bhirawa Komandan Kodim (Dandim) 0814 Jombang, Letkol Letkol Inf Triyono mengajak anggotanya gowes (sepeda santai) untuk menjaga kebugaran tubuh. Gowes dan pemberian santunan ini dimulai dari Makodim 0814 Jombang menuju Dusun Sendangrejo, Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang dan kembali lagi ke Makodim, Kamis (09/07). Secara simbolis, Dandim memberikan bantuan paket Sembako dan masker didampingi Perwira Staf Kodim 0814 Jombang, Komandan Koramil (Danramil) Jajaran Kodim, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Jombang Akhmad Jazuli. Letkol Inf Triyono mengatakan, selain untuk menjaga kebugaran tubuh anggota di Era New Normal, gowes juga disisipkan kegiatan kemanusiaan. “Dengan memberikan paket Sembako kepada warga kurang mampu di desa yang dilewati,” ujar Letkol Inf Triyono. Dandim menambahkan, saat melaksanakan gowes, anggota diwajibkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Masing-masing anggota diwajibkan menggunakan masker dan membawa hand sanitizer.[rif]
Dan untuk wilayah di Kabupaten Malang yang memiliki potensi terjadinya kekeringan terdapat 19 yang tersebar di 9 kecamatan. Dian-
taranya, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Pagak, Bantur, dan Singosari. Dari wilayah yang terjadi keker-
ingan, lanjut Bambang, secara otomatis kita lakukan droping air bersih dengan menggunakan truk tangki setiap hari.
Dan selain BPBD melakukan droping air bersih, hal ini juga dibantu oleh PMI, Perumda Tirta Kanjuruhan, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK), serta juga dari Polres Malang dan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT). “Dan ketika ada bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Malang, maka semua kita kerahkan untuk membantu masyarakat yang kekurangan air bersih,” terangnya. Dia juga menjelaskan, jika pihaknya sudah menyiagakan beberapa unit truk tangki bilamana dibutuhkan untuk dropping air bersih di wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan. Meski belum ada masyarakat yang meminta bantuan air bersih, tapi pihaknya sudah mensiagakan truk tangki yang standby selama 24 jam. Sehingga sewaktu-waktu ada permintaan masyarakat langsung kita berangkatkan menuju lokasi kekeringan. “Kami kini juga melakukan percepatan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19), sehingga jika di wilayah Kabupaten Malang terjadi bencana lain diantaranya bencana kekeringan, juga akan kami tangani secara maksimal meskipun bersamaan,” tegas Bambang. [cyn]
Pemkab Bahas Perbup tentang Pedoman Fase New Normal Bondowoso, Bhirawa Guna menghasilkan keputusan terbaik bagi masyarakat, membahas Peraturan Bupati (Perbup) tentang pedoman penerapan fase new normal. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menggelar rapat di Aula Pendopo Bupati, Kamis (9/7) dengan melibatkan seluruh forum pimpinan daerah (Forpimda) serta stake holder terkait. Saat di konfirmasi usai rapat tersebut, Bupati Bondowoso Dr KH Salwa Arifin menjelaskan, bahwa rapat pembahasan Perbup tersebut untuk menyempurnakan draf yang sebelumnya telah dirancang. Dan pembahasan tersebut ditargerkan selesai pada hari Kamis ini, untuk kemudian disahkan. Sehingga kata dia, dalam waktu dekat yakni satu atau dua hari ke depan telah bisa diedarkan. “Menyempurnakan draf untuk me-
nampung saran dan ide. Kita lihat apanya yang kurang dan yang lebih,”urai orang nomor satu di Bondowoso itu. Ditempat yang sama, Wakil Bupati
Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat, S.E, M.Si menjelaskan, bahwa dalam draf Perbup tersebut, kurang lebih ada 30 pasal yang rancang. Sep-
Ihsan Kholil/Bhirawa
Tampak Forum Pimpinan Daerah Bondowoso saat membahas Peraturan Bupati (Perbup) tentang pedoman penerapan fase new normal di Aula Pendopo Bupati kemarin.
erti diantaranya, yakni yang meliputi beberapa kegiatan kemasyarakatan. Misal kegiatan keagamaan, sosial, perdagangan dan pariwisata. “Tadi kalau tidak keliru ada 30 pasal,” jelasnya. Menurutnya, draf Perbup tersebut masih perlu dievaluasi lebih lanjut. Sebab, selain masih ada beberapa poin yang belum dibahas, juga ditemui masalah seperti kurangnya Bab pada pelaksanaan maupun penertiban yang bakal dilakukan oleh TNI - Polri. Selain itu, juga akan ditambahkan Bab tentang mekanisme perijinan tentang kegiatan masyarakat seperti keagamaan, perlombaan, pertandingan dan sebagainya. “Karena TNI Polri di ketentuan umum ada tapi di isi di batang tubuhnya tidak diatur. Padahal mereka sebagai pelaksana dalam kegiatan new normal ini,”terangnya. [san]
GTPPC Bentuk Nelayan Tangguh Lamongan, Bhirawa Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamongan terus berupaya maksimal dalam memutus penyebaran virus di daerahnya. Hasil pemetaan Gugus Tugas menyebutkan klaster Nelayan memjadi perhatian husus. Sebab, selain klaster Pulang Pergi(PP), Klaster nelayan kini masih berkembang. “Hari ini sudah saatnya untuk menjadi Nelayan tangguh. Ada 17 Rukun nelayan dan semuanya harua menjaga kekompakan dan saling bahu membahu untuk memutus mata rantai Covid di klaster ini ,” tegas Fadeli,Kamis (9/7). Pihaknya menyatakan, Gugus Tugas telah membentuk Nelayan Tangguh dan sudah kita sosialisasikan kepada sejumlah nelayan yang tergabung dama organisasi seperti di Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kab.Lamongan. Guna menuju ke New Normal, lanjut Fadeli , agar para nelayan menerapkan protokoler kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan karena hingga saat
ini belum ditemukan obatnya. “Di markas HSNI harus disiapkan tempat isolasi dan lumbung pangan.Dengan adanya Covid-19, ini harus di jadikan semangat untuk selalu menjaga kekompakan dan kerukunan antar nelayan,” terang Fadeli. Senada dengan hal itu Kapolres Lamongan AKBP Harun menginginkan, Rukun nelayan harus bisa menjadi penggerak untuk pencegahan Covid-19. Tugasnya mengajak para nelayan untuk menumbuhkan kesadaran menggunakan masker dan menjaga jarak guna pencegahan dan pemutusan mata rantai Covid-19. Menurut Kapolres, Wujud Nelayan tangguh adalah nelayan yang saling membantu dan guyup rukun. “Hingga saat ini Vaksin untuk covid-19 belum ditemukan, maka Nelayan harus disiplin menjaga jarak dan menggunakan masker,” jelasnya. Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kab. Lamongan—H Anas Wijaya mengungkap-
kan jika dirinya masih meminta supaya piha Gugus Tugas dan sekligus Forkopimda untuk selalu memberikan dukungan pada nelayan. “Kita akan berjalan bwriringan dengan Gugus Tugas dalam upaya pemutusan mata rantai Covid di jalur
Pantura ini.l, pendampingan kepada Nelayan sangatlah perlu,” pungkas Annas. Saat ke kampung nelayan , GTPPC setempat menyerahkan paket bantuan berupa 2000 masker dan sabun. [aha]
Alimun Hakim/Bhirawa
Bupati Fadeli Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Vovid - 19 Lamongan dan Kartika Hidayati saat bersama para nelayan yang tergabung di HNSI.
TN-BTS Kunjungi Bupati Tantri Bahas Rencana Dibukanya Kembali Obyek Wisata Bromo Bupati Probolinggo—Hj P. Tantriana Sari, SE didampingi Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto menerima tamu dari TN-BTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) di Pringgitan Rumah Dinas Bupati Probolinggo, Rabu 8/7/2020 petang. Tamu dari TN-BTS sebanyak 4 (empat) orang yang dipimpin oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang PTN Wilayah 1 TNBTS Sarmin ini membahas terkait dengan rencana dibukanya kembali obyek wisata Bromo Tengger Semeru (BTS) di tengah-tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Dalam kesempatan tersebut Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan bahwa obyek wisata Bromo Tengger Semeru ini merupakan sektor pariwisata yang sangat diminati dan menjadi kepercayaan dari masyarakat baik dari dalam maupun luar Kabupaten Probolinggo. “Obyek wisata Bromo Tengger Semeru sendiri berada di 4 (empat) wilayah. Oleh karena itu, pengelolaan strategi dan
SOP (Standart Operasional Prosedur) dari 4 wilayah ini haruslah sama. Sehingga penyamaan persepsi dan penguatan koordinasi itu sangat penting dilakukan,” katanya. Lebih lanjut Bupati Tantri mengharapkan agar reaktifasi Bromo Tengger Semeru ini ditata sedemikian rupa dan tidak terlalu terburu-buru. Sekaligus memastikan kesiapan dari 4 wilayah (Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang), khususnya pintu masuk yang berada di sekitar TN-BTS. “Kami mengharapkan protokol kesehatan dan SOP kunjungan wisata dipastikan detailnya dan disepakati oleh 4 pintu masuk di TN-BTS. Jangan sampai ada perbedaan ant-
Bupati tantri terima tamu dari TN-BTS.
ara pintu masuk dari 4 wilayah tersebut. Semua itu harus disepakati oleh Dinas Pariwisata dan Sub Gugus Tugas Preventif dan Promotif dari 4 wilayah,” tegasnya. Bupati Tantri tidak menginginkan pembukaan wisata Bromo Tengger Semeru ada masalah dikemudian hari. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pel-
atihan SOP new normal ini kepada guide yang ada di Bromo Tengger Semeru agar memiliki pemahaman yang sama. “Begitu wisatawan tidak tertib dalam penerapan protokol kesehatan, maka guide bisa menegurnya. SOP ini jangan dipikir sendiri tetapi dilakukan melalui pemikiran bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 antar
wiwit agus pribadi/bhirawa
wilayah. Kita memang harus susah-susah dulu nanti kalau sistemnya sudah berjalan dengan baik, silahkan TN-BTS membuka wisata Bromo Tengger Semeru,” terangnya. Sementara Plh Kepala Bidang PTN Wilayah 1 TN-BTS Sarmin mengungkapkan tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menjalin silaturahim terkait dengan rencana reaktifasi Bro-
mo Tengger Semeru di tengahtengah pandemi Covid -19. Termasuk juga penyampaian hasil rapat yang dilakukan bersama dengan 4 (empat) wilayah dan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur pada awal Juli 2020 lalu. “Hari ini kita sampaikan hasil rumusannya kepada Ibu Bupati Probolinggo,” ujarnya. Menurut Sarmin, intinya sesuai Surat Edaran dari Dirjen KSDAE tersebut bahwa selain zona kuning dan zona hijau kesepakatannya memerlukan rekomendasi dari Bupati untuk reaktifasi tersebut. “Kebetulan yang di 4 kabupaten hasil koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Provinsi Jawa Timur, hanya Kabupaten Lumajang yang berada pada zona kuning. Untuk Kabupaten Probolinggo dan Malang itu zona orange. Sementara Kabupaten Pasuruan masih zona merah,” tegasnya. Sarmin menambahkan aktifitas ini membutuhkan rekomendasi dari Bupati selaku Ketua Gugus Tugas Covid -19 yang ada di wilayah. “Kita masih menunggu rekomendasi itu dan
menunggu kematangan SOP tentang kunjungan wisata. SOP kita siapkan dan share kepada 4 wilayah. Nanti akan dibahas oleh 2 tim dan harapannya SOP itu disepakati, sehingga rekomendasi keluar dari 4 wilayah tersebut,” terangnya. Terpisah Kepala Disporaparbud Kabupaten Probolinggo— Sugeng Wiyanto menyampaikan dari sisi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terkait SOP mulai dari hotel, restoran, infrastruktur dan lain sebagainya sudah siap. Tetapi untuk membuka obyek wisata Bromo Tengger Semeru ini perlu kesepakatan bersama 4 wilayah sehingga ada satu SOP pengelolaan wisata Bromo Tengger Semeru. “Nanti akan ada rapat koordinasi untuk membahas SOP dari 4 wilayah sehingga menjadi SOP TN-BTS. Mulai dari hotel, rumah makan, jeep dan kudanya, SOP dari 4 wilayah haruslah sama. Jadi sebelum benar-benar dibuka, SOP TNBTS ini benar-benar akan dimatangkan terlebih dahulu,” tambahnya. [wap]
JATIM MEMBANGUN
Jumat Pahing, 10 Juli 2020
Halaman 9
Pelanggar Berbondong-bondong Ambil KTP di Kantor Satpol PP Sidoarjo, Bhirawa Warga dari Kab Sidoarjo maupun luar Sidoarjo yang terkena razia oleh Satpol PP Sidoarjo dan petugas gabungan lain pada saat pemberlakukan masa transisi new normal, beberapa minggu lalu, mulai Selasa (7/7) sampai Kamis (9/7) kemarin, terus berbondong-bondong ke Mako Satpol PP Sidoarjo untuk mengambil KTP mereka yang telah disita petugas. Tercatat, selama tiga hari itu, ada sekitar 240 orang pelanggar yang sudah mengambil KTP mereka. Agar tidak sampai terjadi kerumunan massa, petugas dari Satpol PP Sidoarjo, membatasi mereka yang akan masuk ruangan untuk mengambil KTP nya. Selain itu, di halaman Mako Satpol PP, mereka disuruh cuci tangan dan suhu badannya diukur oleh petugas. Bila ada yang sampai lebih dari 37 derajat keatas, tidak dizinkan masuk dulu. Menurut Plt Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kab Sidoarjo, M. Sulton Hasan SH, jumlah KTP dari hasil razia saat pemberlakukan pelaksanaan transisi new normal, ada sebanyak 630 keping KTP milik pelanggar yang disita. “Mereka yang mengambil KTP ini gratis tidak ada biaya, bohong bila ada yang mengatakan harus membayar,” tegas Sulton, Kamis (9/7) kemarin. Beberapa minggu sebelumnya, petugas dari Satpol PP Sidoarjo juga sudah melayani pengambilan KTP sebanyak 124 keping, milik pelanggar yang kena razia petugas saat pelaksanaan PSBB 1 sampai PSBB 3 di Kab Sidoarjo. Ratusan keping KTP yang disita saat razia dari petugas gabungan di Kab Sidoarjo ini, diantaranya dida-
pat dari pengendara motor, sepeda pancal, pejalan kaki, pengendara mobil dan masyarakat di kawasan Gading Fajar, Taman Pinang Indah dan sejumlah tempat di wilayah Kab Sidoarjo lainnya. Mereka kena razia petugas diantaranya karena tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, juga keberadaan mereka tidak jelas saat malam-malam hari. Ada yang berada di warung kopi, kumpulkumpul dengan komunitasnya. Ditegaskan Sulton, razia rutin dari petugas gabungan itu digelar di wilayah Kab Sidoarjo tujuannya untuk mencegah penularan pandemi Covid-19. Masyarakat diimbau supaya senantiasa memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Apabila tidak ada kebutuhan yang mendesak dan sangat penting, warga juga diimbau supaya tidak keluyuran pada malam hari. “Ternyata masih ada juga warga yang tidak sadar untuk memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19, dan masih ada yang keluyuran malam-malam,” kata Sulton. Sanksi berupa penyitaan KTP tersebut, kata Sulton mengacu pada Perbup Sidoarjo nomor 44 tahun 2020. Pada Perbup yang baru yang akan ditetapkan dalam waktu dekat ini, kata Sulton, semoga bisa membuat masyarakat lebih disiplin lagi. “Karena semuanya untuk kepentingan bersama-sama menjaga dari penyebaran pandemi Covid19,” tegasnya. Sulton sempat memberi sedikit bocoran, dalam Perbup yang baru, pelanggar akan bisa dikenai sanksi denda dan sanksi sosial. Kedua sanksi itu, kata Sulton, sudah diterapkan
KELANA JATIM
Siap Gelar Pilbup di Tengah Pandemik Covid-19 Gresik, Bhirawa Tahapan Pilbup di tengah pandemi Covid-19, sudah berjalan. Tantangan baru bagi KPU, bekerja ekstra dari mulai petugas hingga semuanya, bahkan kesiapan mengati petugas yang terkonfirmasi rekatif. Agar pilbup bisa berjalan lancar, guna mendapatkan bupati Gresik lima tahun kedepan. Menurut Ketua KPU Gresik Ahmad Roni mengatakan, bahwa kondisi pandemi merubah skema atau model tahapan yang sudah diputuskan. Dari mengurangi perkumpulan jumlah banyak orang, hingga harus mentaati protokol kesehatan. Sehingga alokasi anggaran juga harus disesuaikan, seperti bimbingan teknis (Bimtek) bagi PPK. Bisa dilakukan serentak dalam satu kalai, sekaramg di lakukan secara bergelombang protokol kesehatan Covid-19. Karena tempat juga jumlah petugas, sebingga harus membagi Bintek menjadi dua gelombang.”ini harus dilakukan dan merupakan tantangan baru bagi KPU, mungkin kondisi ini sejarah di adakan di masa pandemi.”ujarnya. [kim]
Petugas di Satpol PP Sidoarjo melayani seorang pelanggar yang akan mengambil KTP nya.
kepada para pelanggar, baik di Kota Surabaya dan Kab Gresik, dalam mencegah penyebaran Covid-19. Menurut catatan di Kantor Satpol PP Sidoarjo, pengambilan KTP yang disita petugas bisa dilakukan pada tanggal 10 Juli, diproyeksi ada 134
KTP yang bisa diambil. Sedangkan pada tanggal 13 Juli, ada 97 KTP dan pada tanggal 24 Juli ada 17 KTP. Meksi demkian, sampai saat ini petugas Satpol PP Sidoarjo, mulai pagi sampai malam terus melakukan razia pemakaian masker kepada war-
anak remaja asal Gempol, Kab Pasuruan ini mengaku kena razia petugas Satpol PP Sidoarjo, saat dirinya bersama sepuluh orang temannya sedang berkumpul di sebuah warung kopi di wilayah Kec Porong, Sidoarjo, pada pukul 24.00 WIB. [kus]
Bondowoso Berada Zona Kuning, CFD Belum Dapat Digelar Bondowoso, Bhirawa Meskipun telah memasuki fase new normal atau tatanan hidup baru, Kabupaten Bondowoso saat ini masih berada di zona kuning. Akan hal itu, Pemkab setempat belum berani menggelar kembali Car Free Day (CFD) yang biasa di gelar setiap hari Minggu sebelum pandemi Covid-19 itu. “Car free day tidak dilakukan sementara ini karena sifatnya insidentil, kita tidak mau beresiko meski sudah masuk wilayah kuning Covid-19,”terang Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat saat di konfirmasi usai rapat koordinasi Perbub New Normal di Pendopo Bupati, Kamis (9/7). Untuk digelarnya kembali CFD ini
kata Wabup, masih menunggu situasi penyebaran Covid-19 betul-betul reda atau sudah masuk zona hijau. Menurutnya, kebijakan itu diambil sebagai wujud antisipasi atau tidak mau ambil resiko. “Jika Ro (reproduksi dasar) dan Rt (reproduksi efektif) nya sudah betul-betul terjaga akan kita keluarkan.
Kalau memang akan dibuka kembali sesuai dengan aturan situasi pandemi di Bondowoso sudah hijau,” kata Politisi PDIP itu. Menurutnya, belum dibukanya CFD tidak terlalu berdampak terhadap terhadap aktivitas perekonomian para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kerap mangkal. Sebab, meski CFD belum digelar mereka masih bisa berjualan di pangkalan tetap mereka masing-masing. “Selama ini kan yang berjualan di CFD mereka yang setiap hari berjualan. Kita tidak mau ambil resiko,” terangnya. [san]
H Irwan Bachtiar Rahmat, S.E, M.Si
Merugikan Karyawan, Lima Pekerja PT Sulindo Mengadu ke Wali Kota
Mendadak Pria Meninggal di Toilet BRI Sampang,Bhirawa Nasabah bank dibuat heboh dengan sosok seorang pria tua yang ditemukan tergeletak tak bernyawa di kamar toilet, kantor Cabang BRI Sampang di Jalan Wahid Hasyim, Kota Sampang, Kamis (9/7) siang. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Beberapa nasabah maupun petugas Satpam bank tak berani mendekati pria tersebut. Sehingga pria yang berusia sekitar 50 tahun itu terpaksa dievakuasi petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD). Informasi dilapangan, ternyata pria itu diketahui bernama Ilham warga Sidoarjo, Jawa Timur. Ia bekerja sebagai sopir dealer Suzuki di Surabaya. Kedatangannya di kantor Cabang BRI Sampang Jalan Wahid Hasyim untuk mengantarkan mobil hadiah jenis Suzuki Ertiga yang dipesan pihak bank. Pukul 08.00 WIB, pria berkacamata mengenakan kaos putih itu datang bersama Marketing dealer atau rekan wanitanya bernama Ida (38) warga Surabaya. [lis] wiwit agus pribadi/bhirawa
Lima pekerja PT Sulindo di terima wali kota Hadi dan kapolresta AKBP Ambariyadi Wijaya.
Proses evakuasi Petugas medis memakai APD mengevakuasi jasad pria tua yang meninggal di kamar toilet kantor Cabang BRI Sampang.
ga saat berada di tempat umum. Diharapkan dengan pemakaian masker, akan bisa ikut mencegah penularan pandemi Covid-19 di wilayah Kab Sidoarjo. Salah satu pelanggar yang mengambil KTP, Megawati, usia 20 tahun,
alikus/bhirawa
Probolinggo, Bhirawa Lima pekerja PT Sulindo didampingi para istri masing-masing dan DPC SPSI Kota Probolinggo menemui Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Kapolres AKBP Ambariyadi Wijaya, Kamis (9/7), di Ruang Transit Kantor Wali Kota. Mereka mengadukan kebijakan perusahaan yang dianggap merugikan karyawannya. Sekretaris DPC SPSI Kota Probolinggo Donald menjelaskan, perusahaan berlokasi di ka-
wasan pelabuhan itu akan memutasi pegawai dengan lama bekerja sekitar 19 hingga 20 tahun ke pabrik di Tuban dengan diberi 3 kali gaji. Menyikapi hal tersebut, DPC SPSI sudah melalui hearing namun belum menerima hasilnya. Mediasi pertama pun sudah dilaksanakan dengan difasilitasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tenaga Kerja. Proses mediasi ini pun akan berlanjut hingga tiga kali sebelum kemudian ada
keputusan dari hasil mediasi tersebut. “Kami mengikuti proses yang sudah berjalan. Namun yang perlu kami tanyakan, selama proses masalah ini dirundingkan, karyawan tidak menerima haknya. Seharusnya perusahaan memberikan hak karyawan,” ujar Donald. Di tengah kondisi perekonomian seperti ini, karyawan mengaku mengalami kesulitan karena tidak punya pemasukan. “Kami berharap Bapak Wali Kota bisa memberikan anjuran ke pihak manajemen agar hak-hak diberikan ke teman-teman,” pintanya. Kepala DPMPTSP dan Tenaga Kerja Dwi Hermanto menjelaskan, dalam mediasi pertama yang dilaksanakan secara bipartit memang belum ada kesepakatan. Tapi masih ada mediasi kedua dan ketiga dengan total proses dilaksanakan selama 30 hari. “Perusahaan tetap melakukan mutasi karena ini kewenangan perusahaan. Kami sedang mencari jalan keluar seperti apa melalui mediator yang ada di kantor kami. Terkait normatif gaji, kami harus berkoordinasi dengan pengawas provinsi,” ungkap Dwi Hermanto. Proses mediasi berjalan selama 30 hari. Mediasi pertama sudah dilaksanakan dan hasilnya belum ada kesepakatan. Rencananya mediasi kedua akan dilakukan pada pekan
depan dan pekan berikutnya untuk mediasi ketiga. DPC SPSI menambahkan, pihaknya akan tetap mengikuti prosedur mediasi yang berjalan sesuai undangundang. Yang mereka inginkan adalah perusahaan tetap memberikan hak karyawan berupa gaji bulan lalu yang belum dibayarkan selama proses masih berjalan. Wali Kota Habib Hadi menyatakan, pihaknya akan berupaya mencari solusi agar tidak ada yang dirugikan antara satu sama lain, karena kondisi perekonomian saat ini yang berdampak di semua elemen. Ia pun berdiskusi untuk mengetahui harapan dari para karyawan. “Insyaallah, melalui OPD terkait kami akan memanggil pihak perusahaan untuk menanyakan hak-hak karyawan. Sambil proses mediasi terus berjalan,” tegas Wali Kota Habib Hadi. Sementara itu, dihadapan wali kota, Suryaningsih, istri dari karyawan PT Sulindo mengatakan keluh kesahnya. “Sebulan tidak ada pemasukan, kami berharap dipenuhi dulu gajinya. Sekarang harus hutang untuk beli kebutuhan sehari-hari,” ujar istri dari Semedi, yang sudah 20 tahun bekerja di PT Sulindo. Semedi menerima gaji dua minggu sekali yang nominalnya berkisar Rp 1 juta tergantung lemburan, tambahnya. [wap]
UPPO Kodim Mojokerto : Berhasil Salurkan Pupuk Organik dan Biogas ke Warga Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) milik Kodim 0815/Mojokerto yang berlokasi di halaman belakang Makoramil 0815/07 Jetis, Desa Kupang Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto, ternyata keberadaannya punya nilai tambah bagi warga sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan disalurkannya ratusan karung pupuk organik kepada para petani di sekitar Desa tersebut. Bahkan terhitung sudah 2 tahun belakangan ini, UPPO milik Kodim kojokerto ini juga menyalurkan biogas untuk penerangan dan kompor warga Desa Kupang, utamanya yang berdomisili di belakang Makoramil Jetis. Dandim 0815 Mojokerto. Letkol inf. Dwi mawan sutanto SH. Kamis 9/7/20 membenarkan jika UPPO milik Kodim 0815 sudah berhasil menyalurkan pupuk organik kepada para petani. Juga berhasil meng-
fermentasi kotoran sapi ini menjadi biogas yang juga disalurkan selain untuk penerangan dan kompor di Makoramil Jetis juga untuk warga. Adapun awal berdirinya UPPO milik Kodim ini, tidak lain merupakan perwujudan Program Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Dengan tujuan diidirikannya UPPO adalah untuk memasyarakatkan pupuk organik sehingga para petani memiliki kemandirian dalam mengembangkan dan menggunakan pupuk organik. Pupuk organik yang dihasilkan dari UPPO ini bisa dimanfaatkan un-
tuk meningkatkan kesuburan lahan sawah atau ladang yang ditanami padi, jagung dan palawija,” untuk itu “Ke depan pupuk ini bisa kembali disalurkan ke Poktan untuk membantu pemenuhan kebutuhan pupuk organik, teknisnya digilir atau secara bergantian dan tentunya kami berharap keberadaan UPPO ini mampu memberikan nilai tambah dan kontribusi positif bagi warga yang ada di sekitar Makoramil Jetis, khususnya para petani. pungkas pria kelahiran Purbalingga Jawa Tengah ini. Sementara Danramil 0815/07 Jetis Kapten Kav Rohyadi saat dikonfirmasi menambahkan, untuk sapi yang berada di UPPO sejumlah 12 ekor terdiri dari 9 ekor betina dan 3 ekor pejantan. “Ada petugas khusus dari anggota Koramil dan Kodim untuk merawatnya, termasuk memberi makan sapi
menggunakan campuran jerami ditambah sentrat dan tetes tebu”. “untuk menambah nutrisi pada pakan sapi juga dicampur dengan Fermented Mother Liquor (FML), yang kaya kandungan protein dan asam amino, yang mampu meningkatkan rasa dan aroma pakan ternak sehingga dapat meningkatkan nafsu makan hewan ternak, bahkan dapat mengurangi limbah udara (bau) pada kotoran ternak”. UPPO yang dikelolah anggota Kodim ini selain kotoran yang bisa dijadikan pupuk organik, UPPO ini juga mampu menghasilkan biogas. Terhitung sejak tahun 2018 pemanfaatannya selain untuk Makoramil, juga diperuntukkan kepada warga, yakni untuk lampu penerangan dan menyalakan kompor. “tutup Danramil. [min]
Tampak dalam foto Dandim 0815 Mojokerto didampingi Danramil Jetis sedang melihat dari dekat UPPO Kodim yang sudah berhasil memproduksi pupuk organik dan biogas.
EKONOMI
Jumat Pahing, 10 Juli 2020
Halaman 10
Total Dana Wakaf Bank Jatim Mencapai Rp750 Juta Surabaya, Bhirawa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim, melalui Unit Syariahnya, terpilih satu di antara tiga bank penerima wakaf program Gerakan Kalisa (Wakaf Peduli Indonesia). Program Kalisa ini digagas oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan merupakan program penggalangan wakaf uang dari masyarakat, korporasi, maupun institusi lainnya untuk ditempatkan pada instrumen SBSN dan atau Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). Pgs Direktur Konsumer, Ritel & Usaha Syariah Bank Jatim Rizyana Mirda, mengungkapkan Bank Jatim melalui Bank Jatim Syariah sudah menjadi LKS-PWU sejak tahun 2011. Bank Jatim Syariah memiliki peran sebagai penghimpun dana wakaf dari masyarakat yang selanjutnya akan dikelola oleh BWI. ”Secara total dana wakaf yang kami kelola saat ini sudah mencapai lebih Rp 750 juta. Potensinya masih luas sih, apalagi untuk korporasi, kami membidik dana CSR mereka yang mungkin bisa dimanfaatkan sebagian untuk wakaf,” terangnya, Kamis (9/7). Rizyana menambahkan dukungan dari internal Bank Jatim terdapat program ini, juga pemberian bantuan wafat senilai lebih dari Rp 344,8 juta, yang dihimpun dari seluruh pegawai Bank Jatim. “Kami mengharapkan seluruh masyarakat khususnya di Jatim, ikut berpartisipasi mendukung Program Kalisa dengan melakukan penyetoran secara langsung melalui seluruh kantor cabang atau melalui website,” jelasnya. Sementara untuk nasabah, pihaknya memasarkan kepada merek mela-
lui seluruh jaringan Bank Jatim di 479 titik. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan aplikasi Wakaf Barokah melalui website pada laman www. wakafbarokah. bankjatim.co.id sehingga mas yarakat umum dapat dengan mudah setor wakaf. Di website laman tersebut nasabah bisa memilih fitur program Kalisa, lalu ditunaikan. Kemudian isi dengan identitas wakif berupa nama wakif, nomer kontak, alamat email beserta nominal wakaf yang akan disetorkan. “Lalu pilih pembayaran sehingga muncul nomer Virtual Account yang dapat dibayarkan melalui channel Bank Jatim maupun bank lain. Apabila pembayaran telah sukses, Wakif akan mendapatkan balasan melalui email,” ujar Rizyana. Usai digelarnya soft launching gerakan Kalisa, Bank Jatim bersama dengan BWI akan melakukan roadshow ke seluruh perusahaan di wilayah Jatim untuk mendorong terlaksananya program tersebut. Dalam kegiatan soft launching Kalisa juga dihadiri Ketua Badan Pelaksana BWI, Mohammad Nuh, Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak Elastianto dan Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jawa Timur, Mulyanto. Serta Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Prof Dr Kamaruddin Amin. Ketua Badan Pelaksana BWI, Muhammad Nuh mengatakan, Kal-
BURSA EKONOMI
Tahun ini, Bojonegoro Targetkan Produksi Ikan Air Tawar 5 ribu ton
Bojonegoro Targetkan Produksi Ikan Air Tawar 5 Ribu Ton Bojonegoro,Bhirawa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, targetkan tahun 2020 produksi ikan air tawar mencapai 5 ribu ton ikan. Potensi ini terlihat, baik dari budidaya di embung, kolam, penangkapan ikan di sungai dan juga olahan. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bojonegoro, Catur Rahayu mengatakan, bahwa target produksi 5 ribu ton tersebut berasal dari tiga sektor, yaitu budi daya, tangkapan dan juga olahan. Target capain ini dirasa bakal bisa dipenuhi, mengingat Disnakan telah melakukan berbagai upaya, mulai dari penebaran ikan maupun pembinaan Kelompok Ternak dan Perikanan. “Bahkan hingga hari ini, kita telah menebarkan sebanyak 805 ribu ekor bibit ikan baik di Waduk, Embung dan Bengawan Solo, melalui pengajuan proposal maupun melalui Musdes,” ujarnya,kemarin (9/7). Menurutnya, penebaran benih ikan sejumlah 805 ribu ekor tersebut, terdiri dari hasil musrenbang di embung 39 desa sejumlah 400 ribu ekor dan pengajuan proposal non musrenbang di embung 47 desa sejumlah 380 ribu ekor serta 25 ribu ekor yang dilepaskan di Sungai Bengawan Solo, turut Desa Kabalan, Kecamatan Kanor lalu. Sejauh ini, Disnakan Bojonegoro juga akan terus mengupayakan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) para pembudidaya ikan dengan memberikan pengetahuan soal penerapan teknologi secara moderen. Tak hanya itu, kelompok ternak yang dibinanya juga mendapatkan pelatihan, bantuan maupun tempat pemasaran. “ Untuk saat ini kita sudah mempunyai 181 kelompok ternak perikanan, terdiri dari 107 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), 23 Kelompok Usaha Besar (KUB) Tangkap, 46 Kelompok Pengelola dan Pemasaran ikan (Poklahsar) dan 5 Kelompok Masyarakat Pengawasan (Pokwasmas),” terangnya. [bas]
KEHILANGAN TULUNGAGUNG HILANG STNK, AG 4985 RAC, Honda, a/n. Salfa Maulia Dewi, Ds. Sukowiyono, Karangrejo – T.Agung No. 7108/IMB/BI-III/2020
Achmad Tauriq/bhirawa
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak menyaksikan Ritel &Usaha; Syariah Bank Jatim Rizyana Mirda saat menerima piagam penghargaan dari Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI), Muhammad Nuh pada soft launching program Kalisa yang didukung oleh Pemprov Jatim dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jatim, Rabu (8/7).
isa merupakan langkah nyata BWI untuk membantu jaminan perlindungan hidup bagi warga masyarakat ekonomi lemah yang terdampak kondisi darurat. “Masyarakat bisa berkontribusi dalam program Kalisa melalui dua skema wakaf. Pertama, masyarakat mewakafkan uang secara sementara dengan minimal tempo satu tahun dan nominal Rp1 juta. Setelah satu tahun,
uang wakaf akan dikembalikan kepada wakif, sedangkan hasil pengelolaan uang tersebut yang akan disalurkan untuk membantu penanganan Covid-19,” pungkas Nuh. Skema kedua, masyarakat mewakafkan uangnya untuk selamanya. Karena wakaf abadi, uang wakaf tidak dikembalikan kepada wakif dan hasil wakafnya bisa disalurkan setiap tahun dan selamanya. Nominalnya
minimun wakaf uang selamanya Rp50.000. Program Kalisa akan disalurkan untuk tiga hal, pertama Kalisa ‘Darurat Ventilator’ merupakan sebuah program pengadaan ventilator di rumah sakit yang menjadi rujukan penaganan pasien Covid-19. Kedua, Kalisa ‘Lanjutkan Hidup Mereka’ adalah program dana bantuan bagi orang tua mahasiswa pra-
sejahtera se-Indonesia yang terdampak sosial ekonomi oleh pandemi Covid-19. Ketiga, Kalisa ‘Peduli Ulama Pedalaman’ adalah program bantuan tunai untuk ulama di pedalaman yang terdampak Covid-19. “Masyarakat bebas memilih salah satu dari program Kalisa yang ditawarkan oleh nazhir BWI. Bahkan masyarakat pun bisa memilih ketiga program Kalisa tersebut,” kata Muhammad Nuh. [riq]
Petani Tambak Ikan Kerapuh Minta Permudah Ekspor Lamongan,Bhirawa Para petani tambak kerapuh di Desa Labuhan ,Paciran ,Brondong Lamongan berwajah sumringah setelah di kunjungi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo,SE.MM,M.BA kemarin ,Rabu (8/7). Setidaknya pertemuan para nelayan tersebut merupakan kali pertama dengan Menteri terbarunya di kabinet Jokowi tahun ini. Pak Menteri Edhy Prabowo beserta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Forkopimda Lamongan hadir di depan para petani tambak. Kemudian mereka menggelar berdialog mendengarkan beberapa keluhan yang disampaikan para petani. “Kami sangat senang mas kemarin bisa berdialog langsung dan Pak Menteri langsung hadir dengan Gubernur Jatim juga, Kami menyampaikan , sekaligus memohon petunjuk dari Menteri dengan adanya petani tambak yang diperiksa Ditreskrimsus Polda Jatim,” ujar salah satu petani tambak, Karno kepada Bhirawa,Kamis(9/7).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo saat berkunjung ke Kampung Ikan Kerapuh untuk bertemu para petambak. Alimun Hakim/ Bhirawa
Selain meminta petunjuk Menterinya, para petani juga menyampaikan keluh kesahnya atas kesulitan ekspor ikanya karena terlalu banyak aturan untuk kebutuhan ekspor. ”Kami masih kesulitan untuk menjual hasil budidaya karena banyaknya aturan untuk ekspor ikan.Untuk itu kami ingin wilayah Labuhan ini dijadikan wilayah budidaya ikan Kerapuh dan meminta untuk dipermudah izin bagi petambak ikan kerapuh,” ujarnya.
Senada dengan hal itu , Masudi AM, Ketua Aliansi Petani Tambak petani Utara (ALPATARA) membeberkan jika sejauh ini ada 21 Perizinan yang harus tempuh untuk bisa menjadi petambak kerapuh, maka kami ingin meminta menyederhanakan proses perizinannya. “Kami meminta Undang-Undang yang ada unsur pidanannya, agar dikaji ulang sebab para petambak membutuhkan air laut untuk budidaya ikan kerapuh, tetapi harus mengantong izin
penggunaan air laut,” pintantanya. Para petani tambak budidaya ikan kerapuh juga menyampaikan perihal lain soal keinginanya sistim bagi hasil dan perbaikan infrastruktur menuju ke area tambak ikan kerapuh. Soal ekspor ikan juga di utarakan Ketua Pokdakan Indomarin Sudargomari , ia berharap ada peluang selebar lebarnya untuk ekspor Ikan kerapuh sebab jika tidak di ekspor nantinya berefek pada nilai ekonomisnya bisa murah, itu di karenakan pasar lokal sudah tidak bisa menyerap. Sementara untuk perizinan kapal para petani ini juga ingin dipermudah dan dipercepat. Mendengar segala kesulitan petambak kerapuh, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menejlaskan, sejak menjabat di Kementrian Kelautan kami sudah melakukan perapian aturanaturan yang ada.Kementrian Kelautan dan perikanan sudah membuat MOU dengan Kapolri dan sepakat jika ada kekurangan perizinan, hanya diberikan pembinaan dan KKP juga membuat kesepakatan dengan Kejaksaan.[aha]
PR Gudang Baru Nomor Empat Sumbang Pajak Cukai Terbesar Kab Malang, Bhirawa Perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Malang tidak kesemuanya terdampak akibat pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Dan bahkan, ada perusahaan yang tidak merumahkan karyawannya, tapi terus menerima karyawan baru. Hal itu karena jumlah omzet produksi terus meningkat, yang disebabkan banyaknya permintaan pasar. Seperti salah satu Perusahaan Rokok (PR) Gudang Baru yang berada di wilayah Kelurahan Penarukan, kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, meski terjadi pandemi Covid-19, perusahaan rokok tersebut tetap kokoh dan bahkan mampu meluncurkan produk rokok baru. Branch Manager Marketing PR Gudang Baru H Agus Hariadi, Kamis (9/7), saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, jika selama berlangsungnya pandemi Covid-19, pe-
H Agus Hariadi
rusahaannya tidak berdampak sama sekali akibat virus tersebut. Sehingga perusahaannya berjalan normal seperti sebelum mewabahnya Covid-19. Dan bahkan, perusahaannya terus melakukan perekrutan karyawan baru, hal ini karena rokok yang kita produksi banyak permintaan. “Dan secara otomatis produksi rokok terus meningkat, hingga perusahaannya memutuskan
untuk membuat produk rokok baru yaitu Andalan jenis filter,” tuturnya. Selain itu, masih dia katakan, perusahaannya hingga kini juga sebagai pembayar pajak cukai rokok terbesar nomor empat dibawah perusahaan rokok besar yang ada di Indonesia. Sehingga dengan adanya peningkatan produksi rokok, maka pihaknya terus membutuhkan karyawan baru. Dan kini karyawan PR Gudang Baru sudah mencapai 3.500 orang karyawan. Karena banyaknya permintaan pasar, tentunya terjadi peningkatan produksi. ”PR Gudang Baru mengeluarkan jenis rokok baru, karena pihaknya sudah kewalahan dalam memenuhi pasar pada produk sebelumnya. Dan rokok produk baru Andalan jenis filter baru yang kita keluarkan beberapa hari lalu sebanyak 1.200 bal juga langsung diterima pasar,” papar Agus. Dijelaskan, perusahaannya ini telah
memproduksi jenis rokok yakni mild, bold, reguler, dan kretek. Dan dari semua jenis rokok yang kita produksi kesemuanya diterima pasar. Sedangkan pemasaran rokok produksi PR Gudang Baru tidak hanya di wilayah Jawa dan Pulau Jawa, tapi juga di eksport ke Philipina. Sementara, rokok yang kita produksi ini, sebenarnya masuk rokok kelas satu tapi harga kelas dua. Selain itu, taste atau rasa masih bersaing dengan rokok yang sudah papan atas. Sehingga kami jamin rokok produksi PR Gudang Baru laku keras dipasaran. ”Rokok jenis filter yang baru kita produksi tidak memiliki sasaran segmen pasar tertentu. Karena hal ini faktor ekonomi masyarakat akibat dampak Covid-19, sehingga banyak perokok segmen atas pindah ke segmen menengah. “Untuk itu, harga rokok baru Andalan jenis kretek kita jual per bungkus hanya Rp 10.000,” ujar Agus.[cyn]
SELAYANG PANDANG
PT CJ Feed Jombang Diresmikan Jadi Kampung Tangguh Industri Jombang, Bhirawa PT Cheild Jedang Feed (CJ Feed) Mojoagung, Jombang diresmikan menjadi Kampung Tangguh Industri. Peresmian Kampung Tangguh Industri PT CJ Feed Jombang ini dilakukan oleh Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab didampingi Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho, Kamis (09/07). Bupati Jombang mengungkapkan, perusahaan tersebut sudah melaksanakan protokol kesehatan pandemi Covid-19 dan siap menuju New Normal. “Semua sudah dilakukan, saya dan Pak Kapolres tadi sudah melihat sampai tempat makan pun sekarang sudah dipisah antara satu dengan yang lain,” ungkap Bupati Jombang di lokasi.
Sehingga lanjut Bupati, penerapan protokol kesehatan di PT CJ Feed Jombang bisa menjadi percontohan bagi industriindustri yang lain di Jombang. Sebenarnya kata dia, sudah banyak perusahaan di Kabupaten Jombang yang telah menerapkan protokol kesehatan pandemi Covid-19, namun untuk diresmikan menjadi Kampung Tangguh Industri, baru
dilakukan di PT CJ Feed yang berada di Mojoagung dan Ploso, Jombang. Di lokasi, Bupati bersama Kapolres Jombang melakukan pengecekan ke sejumlah titik seperti, ruang makan karyawan dan ruang isolasi yang telah disiapkan oleh perusahaan. “Di Ploso juga sama, tempat isolasi juga ada, sama seperti di sini,” tandas dia. Bupati berharap, semua perusaan yang ada di Kabupaten Jombang baik perusahaan yang berskala besar hingga industri kecil (UMKM) harus memakai protokol kesehatan. Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan, dibandingkan di Kampung Tangguh yang seperti di
launching di beberapa titik di Jombang, penerapan protokol kesehatan di PT CJ Feed Jombang ini relatif lebih mudah. “Lebih mudah di perusahaan karena di lokalisir kan, ada pagar dan sebagainya. Pintu masuknya juga satu pintu dari depan saja, terus untuk keluarnya juga seperti itu,” terang Kapolres Jombang. Kapolres Jombang menambahkan, untuk fasilitas yang dimiliki peruahaan tersebut seperti ruang isolasi dan sebagainya sudah lengkap. “Namun ada beberapa yang belum disiapkan, tadi kita sampaikan kepada direkturnya, agar juga disiapkan APD (Alat Pelindung Diri) di sini. Sarung tangan, sepatu untuk
arif yulianto/ bhirawa
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab didampingi Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho saat launching Kampung Tangguh Industri PT CJ Feed Jombang, di Mojoagung, Jombang, Kamis (09/07).
kesehatan, terus ada kacamata dan lain sebagainya, sama alat bantu pernafasan di ruang iso-
lasi. Disiapkan di situ, nanti akan kita bina, akan kita pantau, akan dipandu oleh Bapak
Kapolsek setempat,” papar Kapolres Jombang. Sementara itu, Direktur PT CJ Feed Jombang, Park Jae Geol mengungkapkan, selama masa pandemi Covid-19 ini, pola kerja karyawan di perusahaannya disesuaikan dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. “Kami telah melakukan protokol-protokol seperti yang dipresentasikan tadi. Kami kan mau memaksimalkan keamanan karyawan-karyawan kita, selanjutnya keluarganya dan masyarakat,” ungkap dia. Dia juga menandaskan, meski pandemi Covid-19, pihaknya tidak akan melakukan pengurangan tenaga kerja dan tidak merencanakan PHK.[rif]
SAMBUNGAN
Jumat Pahing, 10 Juli 2020
Cabut Larangan Ekspor Benih Lobster l
Sambungan hal 1
Payau (BPBAP) di Desa Klatakan Kecamatan Kendit Situbondo. Dalam kunjungan perdana ditengah pandemi korona ini, Edhy Prabowo didampingi sejumlah pejabat dari Kementerian KKP RI. Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama jajaran Forkopimda kompak mendampingi Menteri Edhy Prabowo. Menurut Edhy Prabowo, hingga saat ini belum ada realisasi ekspor bibit lobster seperti yang banyak diributkan sejumlah kalangan di Tanah Air. Namun demikian, Edhy mengaku jika dirinya mencabut kebijakan menteri sebelumnya terkait larangan ekspor bibit lobster. “Persoalan ekspor benih lobster, saya sudah mencabut Peraturan Menteri Nomor 56. Dalam kebijakan itu ada masyarakat nelayan yang dirugikan. Mereka berharap bisa mencari mata pencaharian dari sektor itu. Tetapi tiba-tiba dihapus tanpa ada alternatif,” aku Edhy Prabowo. Edhy kembali menambakan, dibukanya kran ekspor benih lobster bertujuan untuk menanamkan semangat budidaya lobster yang mulai menghilang. Padahal, sebut Edhy, potensi budidaya lobster di Indonesia sangat bagus dan memiliki kualitas terbaik. “Saya menilai titik semangatnya bukan pada ekspor benih, melainkan ada di sektor budidayanya. Jika nanti budidaya ini sudah maksimal maka seyogianya harus diekspor. Sehingga masyarakat nelayan bisa mendapatkan keuntungan dari budidaya lobster ini,” ujar Edhy. Sementara itu, Juru Bicara Presiden, Ali Mochtar Ngabalin sangat mengapresiasi pembukaan kembali kran ekspor benih lobster ke laur negeri. Menurut Ali Mochtar Ngabalin, langkah tersebut merupakan cara terbaik dalam menampung aspirasi dari masyarakat dan harus direalisasikan oleh pemerintah. “Apapun kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat nelayan maka akan mendatangkan kemudharatan,” ujar Ali Mochtar Ngabalin, di sela sela mengunjungi BPBAP Situbondo. Pria yang juga Penasehat Menteri KKP itu menambahkan, semua regulasi harus segera direvisi manakala tidak berpihak kepada sektor Kelautan dan Perikanan di nusantara. Termasuk juga diantaranya, sebut dia, regulasi-regulasi yang berlangsung selama lima tahun sebelumnya juga direvisi jika merugikan para nelayan. “Misalnya ada masyarakat nelayan yang ditangkap, dipenjara dan bahkan jatuh bangkrut, kita revisi,” ungkap Ali Mochtar Ngabalin. Lelaki yang kerab memakai surban itu menegaskan, kebijakan membuka kran ekspor benih lobster sangat berpihak kepada nelayan. Dengan begitu, tandasnya, negara harus hadir apalagi kini ada di tengah pandemi Covid-19. “Dari semua arahan Presiden Jokowi disebutkan bahwa para menteri harus melakukan gerakan-gerakan. Selain itu menteri juga harus kerja dengan ekstra ordinary agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat nelayan,” pungkas pria asli Fak-Fak Papua itu. [awi]
Covid Makin Mengkhawatirkan, Lockdown Lokal Jadi Opsi l
Sambungan hal 1
ardus Simarmata, Kamis (9/7/) kemarin. Jika kebijakan itu diberlakukan, maka warga yang akan memasuki wilayah Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) akan dibatasi. Hanya warga yang memiliki KTP setempat yang diizinkan masuk. Meskipun tidak seluruh RW di Kelurahan Mergosono akan menjalani lockdown lokal. “Hanya di wilayah tertentu yang banyak angka terkonfirmasi positif. Nanti TNI/Polri akan membantu menjaga daerah itu, karena orang luar tidak boleh masuk,” ujarnya. Sebelum pelaksanaan, sambung Leo, wilayah se tempat juga harus memikirkan warganya yang memiliki pekerjaan. Sebab, lockdown lokal tersebut akan diberlakukan selama 14 hari. “Konsekuensinya, harus ada asupan sembako dan makanan primer bagi warga di wilayah tersebut. Bagi warga yang bekerja, instansi atau tempat bekerja harus diberitahu bahwa wilayahnya terkena PSBL,” tutur Kapolresta Malang. Ia menambahkan, selama PSBL berlangsung, pihaknya juga akan memberikan treatment khusus bagi warga yang sudah terkonfirmasi positif. Treatment khusus itu salah satunya dilakukan melalui pemberian obat herbal. “Selain itu, Pemkot Malang juga akan melakukan tracing kepada warga sekitar selama masa PSBL,” tandasnya. Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Malang, Nur Widianto mengakui jika teknis pelaksanaan PSBL berada di tangan camat setempat. “PSBL merupakan permintaan dari warga, kami hanya menindaklanjuti keinginan warga,” pungkasnya.[mut]
Halaman 11
Puluhan Ribu Pekerja Seni dan Budaya Nganggur Gandeng PT Pos Indonesia, Nganjuk, Bhirawa Lebih tiga bulan tidak mendapat job kerja selama pandemic Covid-19, sekitar 20 ribu pelaku jasa kesenian dan budaya di Nganjuk tidak mempunyai penghasilan. Mereka mendesak Pemkab setempat membuat kepastian tentang aturan pelaksanaan keramaian atau pesta hajatan di masyarakat. Sementara, Pemkab Nganjuk tengah menyusun peraturan bupati (Perbup) dan surat edaran (SE) pelaksanaan aturan new normal pandemi covid-19 Komunitas pelaku jasa seni dan budaya Kabupaten Nganjuk mengadu ke DPRD. Mereka mengharap DPRD dan Pemkab Nganjuk memperhatikan nasib para pekerja jasa seni dan budaya. Koordinator komunitas pelaku jasa seni dan budaya,Warsito mengatakan, ada sekitar 20 ribu orang terlibat sebagai pelaku jasa seni dan budaya di Kabupaten Nganjuk. Mulai dari persewaan sound system, persewaan dekorasi pernikahan, persewaan tenda terop pernikahan, perias
temanten, pelaku hiburan elekton, dan sebagainya yang praktis selama tiga bulan terakhir tidak dapat melakukan kegiatannya di tengah Pandemi Covid-19. “Kondisi mereka saat ini cukup memprihatinkan karena tiga bulan tidak mendapatkan pemasukan sepeserpun, dan hanya sekitar 10 persen saja yang mendapatkan bantuan sosial dan lainya 90 persen tidak mendapatkan bantuan apapun hingga kini,” kata Warsito, Kamis (9/7). Para pelaku jasa seni dan budaya di daerah lain, dikatakan Warsito, sejak dua pekan terakhir telah diperbolehkan menggelar pesta hajatan. Meskipun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19. Terlebih, sudah dicabutnya maklumat Kapolri seharusnya sudah dapat ditindaklanjuti di wilayah Kabupaen Nganjuk. “Tapi hingga kini belum adanya kejelasan izin diperbolehkanya pelaksanaan hajatan pernikahan dan pesta serta lainnya membuat para pelaku jasa seni dan budaya di Nganjuk resah. Karena pencabutan maklumat Kapolri ternyata tidak segera ditin-
daklanjuti di Nganjuk,” ucap Warsito. Oleh karena itu, ungkap Warsito, pihaknya mengharapkan DPRD bisa membantu menyampaikan keluhan para pelaku jasa seni dan budaya ke Pemkab Nganjuk untuk bisa memperbolehkan kembali diselenggarakanya pesta hajatan pernikahan. Ini setelah surat dari para pelaku jasa seni dan budaya ke Bupati Nganjuk hingga kini belum ada jawaban. “Yang pasti, nasib para pelaku jasa seni dan budaya di Nganjuk akan semakin terpuruk apabila tidak segera ada kejelasan kapan kita boleh kembali menjalankan kegiatan di era new normal,” tandas Warsito. Menanggapi tuntutan para pekerja seni dan budaya, Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan, Pemkab Nganjuk tidak mau gegabah dalam mengambil langkah dan keputusan terkait Covid-19 yang cukup berbahaya ini. Dimana kesalahan dalam pengambilan keputusan bisa berisiko dan berdampak buruk bagi kesehatan warga Kabupaten Nganjuk secara keseluruhan. [ris]
rujukan satu pintu atau disebut One Gate Referral System di RS Darurat Lapangan Indrapura. Sistem tersebut akan memuat data ketersediaan fasilitas pelayanan pasien Covid-19 secara real time di 99 RS rujukan di Jatim. Sistem ini mengintegrasikan data ketersediaan ruang RIK di setiap rumah sakit, ketersediaan ruang isolasi bertekanan negatif maupun tidak bertekanan negatif, ketersediaan ICU, hingga ketersediaan ruang HCU di masing-masing RS rujukan Covid-19. “Dengan sistem ini harapannya ada distribusi pasien yang lebih memungkinkan memberikan percepatan layanan
sesuai kualifikasi kondisi pasien,” harap mantan Menteri Sosial ini. Untuk meningkatkan angka kesembuhan, Gubernur Khofifah pun kembali meminta kepada para survivor Covid19 untuk melakukan donor plasma sebagai bagian dari ikhtiar menyembuhkan pasien positif lainnya. “Terapi plasma darah dilakukan di Jatim guna mempercepat proses penyembuhan pasien covid-19,” imbuhnya Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan apresiasi sangat tinggi kepada seluruh tim dan tenaga medis yang telah bekerja keras luar biasa di garda terdepan.[tam]
Kasus Positif Naik 4.409 Orang, Recovery Rate Capai 37,34 Persen l
Sambungan hal 1
berhasil sembuh dari Covid -19. Recovery rate kasus covid-19 hari ini sekaligus menjadi capaian tertinggi selama dua bulan terakhir secara persentatif. “Kami optimitis dengan tingginya angka kesembuhan pasien Covid-19 ini maka Jatim bisa segera melalui masa darurat pandemi, sesuai instruksi dari Presiden Jokowi,” terangnya. Khofifah menambahkan, percepatan layanan kepada pasien positif Covid-19 di Jatim akan semakin optimal. Terlebih, Pemprov Jatim bersama Pangkogabwilhan II telah meluncurkan aplikasi sistem
Jadilah Polisi bagi Diri Sendiri l
Sambungan hal 1
Tangguh Semeru, Kapolres Bojonegoro didamping Kabag Ops Polres Bojonegoro, Kompol Eko Dhani Rinawan. Kunjungan kerja tersebut bertempat di balai Desa Nganti Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, Kapolres Bojonegoro diterima oleh jajaran Forkopimda Ngraho dan Kepala Desa Nganti beserta perangkat Desa Nganti. Kapolres Bojonegoro juga menyampaikan, kampung tangguh semeru ini merupakan kolaborasi Tiga Pilar Plus yakni Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kades dan elemen masyarakat serta relawan. Jadi semua kegiatan yang berhubungan dengan Covid-19 dikerjakan secara bergotong royong demi kebaikkan bersama. Selain itu tim gugus tugas penanganan dan penanggulangan Covid-19 juga bisa menangani konflik sosial dan Harkamtibmas yang ada di desa. Untuk saat ini trend kejahatan yang
ada di Kabupaten Bojonegoro yakni curanmor, jambret, narkoba, pekelahian dan radikalisme. Untuk kasus curanmor, Polres Bojonegoro sudah mengamankan tersangka dan puluhan barang bukti sepeda motor termasuk pelaku jambret, narkoba dan perkelahian sudah kita lakukan penyidikan dan penahanan. “Tolong, Tiga Pilar Plus yang ada di Desa Nganti untuk disampaikan kepada masyarakat jangan sekali-kali meninggalkan sepeda motor dengan kunci kontak masih menempel, yang kita ungkap kasus curanmor atas pengakuan tersangka mengambil sepeda motor dengan kunci kontak masih menempel. Untuk kasus jambret ini ratarata korbannya adalah wanita, dengan membawa tas di cangklong kemudian di tarik atau di taruh laci depan sepeda motor,” tandas Kapolres. Untuk kasus perkelahian yang ada di Kabupaten Bojonegoro tidak ada toleransi bagi pelaku perkelahian, sejak awal
sudah ada kesepakatan tetap dilakukan penyidikan hingga penahanan. Semua perguruan silat mengajarkan budi pekerti yang baik, ajaran yang baik dan sopan santun kepada semua orang. “Untuk pelaku perkelahian tidak ada toleransi atau penangguhan. Tetap lanjut,” ucap Kapolres. Sedangkan untuk paham radikalisme, Kapolres Bojonegoro berharap kepada Tiga Pilar Plus untuk selalu mengawasi setiap adanya pendatang di desa. Masyarakat tidak mudah percaya isu-isu atau ajakan dari seseorang ataupun kelompok radikal yang ingin mencuci pemikiran dan pemahaman aliran tentang jihad dan ajakan untuk melakukan aksi teror. “Apa bila ada seseorang atau pendatang dengan menutup diri, tidak pernah bergaul dengan tetangga maka patut dicurigai dan segera melaporkan ke Bhabinkamtibmas, Babinsa atau Kades untuk segera ditindak lanjuti,” pesannya. [bas]
Perluas Jaringan Lumbung Pangan Jatim Hingga ke 28 Daerah
Sambungan hal 1 ini akan menjadi refrensi harga pasar,” tutur Khofifah. Kalau seluruh pasar yang menjadi sampling BPS dapat terjangkau, maka Lumbung Pangan ini akan dapat menjadi refrensi harga dan perlindungan konsumen akan lebih baik. “Jika Lumbung Pangan mampu melakukan penjangkauan, maka proteksi terhadap harga kepada petani maupun harga konsumen dapat terjadi,” kata mantan Menteri Sosial RI tersebut. Khofifah menuturkan, proses yang disiapkan untuk memberikan akses pembelian bahan pangan dengan harga terjangkau biasa dilakukan menjelang Ramadan dan lebaran. Bentuknya ialah operasi massal. Tapi karena situasi pandemi hal tersebut tidak bisa dilakukan. Sebagai gantinya, upaya penjangkauan dilakukan dengan membentuk Lumbung Pangan Jatim. “Penyiapan secara sistemik bahwa ke tersediaan logistik aman dengan memastikan harga di bawah pasar. Setiap pagi kita lakukan pengecekan harga pasar yang menjadi sampling BPS (Badan Pusat Statistik),” kata Khofifah. Untuk meluaskan jangkauan layanan, Pemprov melihat adanya potensi dari PT Pos Indonesia yang bisa menjangkau lebih luas dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang aman. “PT Pos menjadi mediator kami untuk bisa memberikan kecepatan, ketepat an dan murahnya layanan agar masyarakat bisa mengakses kebutuhan pokok mereka. Baik sembako maupun logistik tambahan lain yang disiapkan Lumbung Pangan,” tutur Khofifah. Dirut PT Pos Indonesia Gilarsih Wahyu Setiono menambahkan, pandemi telah meng ubah cara berfikir dan bertindak pemerintah. Namun, yang paling penting adalah ketika masing-masing berupaya untuk bisa tetap survive di tengah pandemi ini. Sebab, negaranegara di dunia juga mulai menghentikan ekspornya untuk Sembako. Misalnya Myanmar, Vietnam dan Thailan yang sudah tidak melakukan ekspor beras. “Artinya upaya kita untuk self surviving menjadi fokus utama. Jatim dengan 40 juta penduduk di pundaknu Bunda Khofifah membutuhkan inovasi-inovasi yang luar biasa untuk tetap bisa bertahan,” tutur Gilarsih. Dari PT Pos Indonesia, Gilarsih berkomitmen untuk membantu semaksimal mungkin dalam mencapai upaya survive itu. Biaya yang mahal dari logistik karena salah kaprahnya infrastruktur distribusi. Misalnya truk berangkatnya terisi penuh baliknya kosong. “Itu terjadi karena interdependensi wilayahnya tidak terjadi. Kalau diizinkan, kita ingin diskusi supaya arsitektur distribusi ini menjadi lebih murah. Dengan biaya logistik yang murah, masyarakat bisa mendapat kualitas produk yang lebih baik dengan harga yang sama atau bahkan lebih murah,” tutur Gilarsih. [tam] l
Bupati Lumajang Diperiksa Polda Jatim l
Sambungan hal 1
menjelaskan bahwa pengusaha tersebut memang melakukan penyerobotan. Pihaknya menyebut pengusaha itu melakukan pengurukan pada tanah milik Tijah. Padahal, tanah tersebut merupakan hak milik Tijah. “Ada pengurukan tanah garapan pertanian Bu Tijah. Dulu dipertahankan Almarhum Salim Kancil sampai jadi korban. Peta tanah alm Salim Kancil, ini tanah sawah, ada enam petak. Ini dulu pak Salim yang perjuangkan. Kita tahu bahwa saat ini tanah sawah yang dikelola ada pengurukan di sebagian tanah Salim Kancil,” kata Thoriq usai diperiksa di Mapolda Jatim. Pihaknya menambahkan, dalam pemeriksaan ini, dirinya telah menyampaikan ke penyidik jika pengusaha
tersebut tak memiliki hak atas sawah milik Tijah. Karena Tijah tak mau diberikan kompensasi seperti para pemilik sawah lainnya “Bu Tijah tidak mau dikompensasi, dan karena tidak mau dikompensasi itu maka HGUnya tidak termasuk tanahnya bu Tijah. Ini nama-nama mereka yang sudah mendapatkan kompensasi dan karena telah dikompensasi maka mendapatkan HGU,” ucapnya. Thoriq menegaskan ucapannya terkait penyerobotan tanah yang dilakukan pengusaha tambak udang memang sesuai fakta. “Jadi bahasa penyerobotan itu atas kondisi nyata. Bu Tijah lapor kepada saya di kantor Pemda, di kantor bupati bahwa tanahnya diserobot. Itu yang kemudian saya tindaklanjuti atas laporan bu Tijah yang menyampaikan tanahnya diserobot, saya kemudian menjadi bagian dari orang
yang harus melihat kondisi di lapangan. Ternyata betul atas sawahnya Bu Tijah yang ada itu diuruk,” tegasnya. Masih kata Thoriq, pengusaha tersebut tidak mengantongi perizinan lengkap. Thoriq mengaku pihaknya belum mengeluarkan izin terkait IMB, AMDAL hingga izin lokasi. Thoriq pun masih menunda mengeluarkan izin pada perusahaan tersebut. “Yang ingin saya sampaikan bahwa perusahaan yang memohon izin tambak udang ini belum menyelesaikan seluruh proses perizinannya. IMB belum ada. Terus AMDAL juga belum ada, izin lokasi juga belum ada. Itu ada di kewenangan daerah, tapi itu semua belum ada,” jelas Thoriq. Thoriq menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan bahwa sementara waktu melakukan telaah. “Izin ini kita
tuntaskan dulu, semua yang berkenaan dengan izin bisa dilakukan dengan mekanisme yang benar. Saya berharap bisa dilakukan dengan benar dan tentu kita pemda bisa mengeluarkan izin dengan cara yang benar,” ungkapnya. Sementara itu, Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Catur Cahyono Wibowo membeberkan jika Bupati Lumajang Thoriqul Haq diperiksa terkait tindak pidana ITE. Namun, pemeriksaan ini bukan sebagai tersangka, melainkan saksi. “Iya terkait ITE, tapi masih sebagai saksi kok,” ujar Catur. Dalam pemeriksaan kali ini, Catur menyebut ingin meminta keterangan Thoriq terkait video yang diunggah di YouTube Lumajang Tv dan dilaporkan oleh seorang pengusaha. “Iya video tahun 2019. Yang beredar di YouTube,” pungkasnya. [bed]
Ramah Lingkungan dan Sudah Dipesan Beberapa Pengusaha
Sambungan hal 1 “Ya, awalnya anak-anak itu hanya sekedar melakukan praktek dan mencoba-coba merakit mobil listrik yang bahan bakunya juga sederhana. Setelah dirancang dan diproduksi oleh beberapa siswa tentunya didampingi sejumlah guru SMK Model PGRI 1 Mejayan dan setelah jadi, lalu diberi nama Mobil listrik UMKM,”kata Kepala Sekolah SMK Model PGRI I Mejayan Kabupaaten Madiun, Sampun Hamdan kepada Bhirawa, Rabu (8/7). Sebelum mencoba bikin mobil listrik, kata Sampun Hamdan, awalnya siswa merancang kendaraan kayuh yang diberi nama Kereta Cinta. Tetapi gagasan itu, tidak jadi lantaran untuk mengayuh kereta membutuhkan tenaga dan tidak efektif.Kemudian pilihan tetap membikin mobil tenaga listrik. Ternyata siswa SMK Model PGRI I Mejayan itu berhasil memproduksi mobil listrik yang mempunyai daya tempuh hingga 90 kilometer. “Yang jelas, mobil listrik ini tercipta atas keprihatinan banyaknya pekerja yang di PHK selama masa pandemi Covid-19.Untuk itu muncul ide bagaimana membuat kendaraan sederhana dan efisien agar bisa digunakan untuk berjualan,”papata Sampun Hadam. Mobil listrik UMKM memiliki panjang 2,5 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Mobil ini dirancang dan dibuat pada saat masa pandemi
l
Covid-19 sekitar bulan Mei 2020.Untuk membuat satu mobil listrik UMKM ini sekitar satu bulan dan membutuhkan dan sekitar Rp 15 juta lebih. Untuk mengerjakan mobil ini, para siswa dan para gurunya datang bergantian ke sekolah karena kondisi pandemi Covid-19. Pengerjaan mobil listrik UMKM itu, masing-masing siswa mengerjakan tugas sesuai dengan spesifikasi keilmuannya.Tim dibagi tiga, yakni yang pembuat desain mobil, penggerak, dan desain bodi kendaraan. Agar efektif bagi pelaku usaha kecil, desain mobil listrik dibuat sederhana.Selain itu beratnya pun tidak lebih dari 100 Kg. Demikian halnya, mobil listrik UMKM itu selain dirancang untuk tempat jualan nasi pecel bersma peralatannya komplit misalnya, masih juga bisa dua orang tempat duduk untuk penumpang di sela-selanya.Keberhasilan produksi mobil listrik UMKM itu, benarbenar kemauan keras siswa dan guru-gurunya. Sehingga mereka rela tidak pulang ke rumah dan mereka pilih berlama-lama di sekolah khususnya di ruang praktek atau di bengkel. Hal itu dibenarkan oleh beberapa siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan, kalau mereka itu, apabila sudah jam praktek apalagi tahu kalau hasil karyanya untuk melengkapi pembuatan mobil listrik UMKM, dirinya semakin bersemangat. Bahkan mereka rela tidak
pulang ke rumah malainkan berlama-lama di sekolah atau di bengkel tempat praktek. “Masalahnya, dalam rencana pembuatan mobil listrik UMKM itu,masing-masing siswa mengerjakan tugas sesuai dengan spesifikasi keilmuannya.Tim dibagi tiga, yakni yang pembuat desain mobil, penggerak, dan desain bodi kendaraan. Agar efektif bagi pelaku usaha kecil, desain mobil listrik dibuat sederhana,”kata Tyanggoro yang mengaku akan melanjutkan kuliah di Politeknik Malang. Produksi mobil listrik UMKM itu menurut Sampun Hamdan, sangat tepat sekali apabila diukur dengan yang bakal menggunakan yakni para usaha mikro kecil dan menengah.Karena itu, nilai jualnya apabila ada yang pesan, hanya dipatok harga sekitar Rp 15 juta atau Rp 20 juta per unitnya.Harga itu disesuaikan dengan jumlah berapa onderdil dan peralatan lainnya mobil listrik itu sendiri.Sehingga harganya masih terjangkau bagi UMKM. Setelah di uji coba Jumat (30/6) lalu, sekarang ini terdapat 22 unit mobil listrik UMKM produksi SMK Model PGRI 1 Mejayan dipesan pengusaha dari Surabaya 5 unit, Jawa Tengah 5 unit dan dari Jakarta 12 unit. Terus terang penjualan mobil listrik UMKM itu tidak pakai perijinan. Karena, itu kan hasil karya anak-anak atau siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan Kabupaten Madiun.
“Dan itu, bukan untuk diperdagangakan tetapi itu hasil karya/praktek dari siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan.Lha kebetulkan, kok ada yang pesan atau membelinya.Apa salahnya hasil praktek anak sekolah ada yang membeli. Ya, boleh dibeli dan Itu namanya rejekinya anak sholeh,”tutur Sampun Hamdan bergurau. Terlebih onderdil atau peralatan dalam perakitan mobil listrik UMKM itu, hampir semuanya tidak ada yang impor melainkan semuanya lokal.Sehingga masih wajar apabila harganya per unitnya murah dan masih terjangkau para UMKM di Madiun sekitarnya.“Tetapi anehnya, produksi mobil listrik UMKM hasil rakitan SMK Model PGRI 1 Mejayan ini, justru yang sudah pesan dari Surabaya, Jawa Tengah dan Jakarta.Yang dari Madiun sepertinya belum ada yang tertarik.Ya mungkin mereka belum mengetahuinya,”ungkap Sampun Hamdan. Karena itu, dalam hal ini, pihaknya juga akan mempromosikan ke para UMKM di Madiun sekitarnya. Masalahnya selain harganya relatif murah dan masih terjangkaupara UMKM lah.Sebab, mobil listrik UMKM ini menggunakan sistem matik.Yang mana giginya hanya untuk maju mundur dan posisi netral.Sehingga mobil listrik ini makin mudah dikendarai oleh siapa saja.
Demikian halnya, kalau dalam keadaan baterai penuh, mobil listrik bisa dipacu dengan jarak tempuh sampai 90 Km/jam.Dan dengan kecepatan maksimal 40 Km/jam.“Kenapa kecapatan maksimal 40 Km/jam.Ya, agar energi bisa lebih hikmat.Sedang pengisian listriknya, dibutuhkan waktu sekitar 3 jam. Sehingga kalau malam di charge, paginya, mobil listrik itu sudah bisa digunakan,”kata Sampun Hamdan menjelaskan. Terkait soal kegiatan belajar mengajar (KBM), selama musim pandemi covid-19, pihak SMK Model PGRI 1 Mejayan, tidak bisa untuk belajar di rumah. Bolehlah kalau mata pelajaran umum lainnya, tetapi yang namanya praktek si anak/si siswa ya harus datang mengerjakan bahan prakteknya sesuai keahlian ilmu yang diajarkan oleh para guru prakteknya.Meski demikian, dari 32 siswa setiap praktek hanya 10 anak.Yang lainnya bergantian. “Yang jelas, dengan adanya pandemi covid-19, kami merasa iba setelah tahu ba nyak PHK kemudian banyak pengangguran dimana-mana.Karena itu, kami mempunyai gagasan membuat mobil listrik UMKM tersebut dan sekarang sudah terbukti serta sudah ada yang pesan 22 unit mobil listrik UMKM produksi SMK Model PGRI 1 Mejayan Kabupaten Madiun itu,”pungkasnya. [*]
Jumat Pahing, 10 Juli 2020
UTAMA
Halaman 12
Wujudkan Ketahanan Pangan
Pangdam V/Brawijaya Ikut Tebar Benih Ikan Bandeng Surabaya, Bhirawa Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol M Fadil Imran mengikuti Program Ketahanan Pangan secara virtual bersama Panglima TNI dan Kapolri, Kamis (9/7) di Desa Kalianyar, Sedati Sidoarjo. Serta mengikuti kegiatan panen raya bandeng dan tebar benih bandeng. Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah mengatakan, sesuai apa yang disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Panen raya ini yang dirangkai dengan penebaran benih ikan dan menjadi bagian dari langkah TNI Polri untuk menjaga ketahanan pangan nasional. "Kegiatan ini berguna untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Serta untuk meringankan beban masyarakat dari dampak pandemi COVID-19," kata Mayjen TNI Widodo Iryansyah. Alumnus Akmil 1987 ini mengaku, TNI Polri siap mendukung Pemerintah dalam program ketahanan pangan di tengah COVID-19. Sebab pandemi COVID-19 telah berdampak signifikan terhadap tatanan global dalam bentuk permasalahan kesehatan dan ekonomi. Hal itu, sambung Widodo, dirasakan oleh semuanya. Dan mengharuskan kita semua beradaptasi dengan kebiasaan baru. Yakni menerapkan protokol kesehatan dan dikehidupan sehari-hari. Apa yang dilakukan ini merupakan upaya masif dijajaran Polda dan Kodam se Indonesia dalam membantu ketersediaan pangan bagi masyarakat, terutama di tengah pandemi COVID-19. "Penanaman bahan pangan yang cepat panen ini dan dilakukan secara masif dijajaran Polda dan Kodam se Indonesia. Termasuk yang dilakukan secara individu oleh para prajurit TNI Polri. Dan juga memberi penghasilan tambahan bagi masyarakat," pungkasnya. Diketahui, panen raya ini dimeriahka dengan kegiatan panen ikan bandeng sebanyak 5.000 ekor atau 1 ton di tambah seluas 1,5 Ha. Dan kegiatan tebar benih ikan bandeng berjumlah 250.000 bibit ikan di tambak seluas 3 Ha. [bed]
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah dalam kegiatan panen raya ikan bandeng dan tebar benih ikan bandeng, Kamis (9/7).
KILAS DAERAH
32 Persen Warga Jatim Masih Tak Bermasker Surabaya, Bhirawa Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono mengklaim tingkat kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker meningkat drastis.
Plt Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo bersama jajaran Forkopimda di kantor BPBD Kota Pasuruan, Kamis (9/7).
Terbitkan Perwali pada Tatanan Normal Baru Pasuruan, Bhirawa Pemkot Pasuruan mulai memberlakukan tatanan normal baru di Kota Pasuruan. Hal itu diperkuat dengan Peraturan Walikota (Perwali) Pasuruan Nomor 35 Tahun 2020 tentang Pedoman Hidup Bersih Sehat Disiplin dan Produktif Pada Pademi Covid-19 menuju tananan normal baru. Plt Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, ST menyampaikan diterbitkannya Perwali supaya bisa dipatuhi oleh seluruh warga Kota Pasuruan. Pada Perwali itu menyangkut seluruh kegiatan masyarakat Kota Pasuruan dan tetap mengacu pada protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah yakni social distancing dan physical distancing. "Pengawasan masif dan persuasif tetap kami lakukan. Tentunya tetap pada suasana kegotongroyongan, saling tepo seliro satu sama lainnya," ujar Raharto Teno Prasetyo, Kamis (9/7). Terdapat 4 aspek yang diatur dalam Perwali tersebut, antara lain aspek pemerintahan, sosial budaya, ekonomi dan kesehatan. Pada Perwali itu juga menekankan pada masyarakat untuk selalu perhatikan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker di luar rumah, cuci tangan dengan sabun untuk setia jaga jarak tidak berkerumun. Pemberlakuan new normal harus mematuhi aturan. Hal itu untuk mencegah wabah covid-19 di wilayah Kota Pasuruan. [hil]
Hal ini pasca Presiden Joko Widodo mendapatkan laporan bahwa 70 persen warga di Jawa Timur tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Laporan ini diterima saat ia mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6) lalu.
"Memang dalam posisi seperti kedisiplinan menggunakan masker atas studi yang dilakukan FKM Unair sudah mulai baik. Yang dulunya 70 persen menjadi 32 persen yang tidak memakai masker," kata Heru usai menghadiri paripurna di DPRD Jatim, Kamis (9/7) kemarin. Menurut dia, ada perbaikan dalam mengangkat kedisiplinan terhadap protokol kesehatan di wilayah Surabaya Raya. "Seperti cafe itu ada perbaikan (sudah menggunakan masker, red)," jelasnya. Dibeberkan Heru bahwa arahan Presiden Joko Widodo untuk menan-
gani Covid-19 dalam rangka percepatan selama dua pekan. "Kemarin kita melakukan rapat untuk membuat laporan. Tadi malam sama Bu Gubernur membuat laporan untuk menyampaikan kepada Pak Presiden. Secepatnya akan kami kirim," terangnya. Kedua, lanjut Mantan Bupati Tulungagung ini memang tracing terus dilakukan. Secara otomatis kasus Covid-19 meningkat seiring tracing yang dilakukan. "Namun, tingkat kesembuhannya juga meningkat di Surabaya Raya dan tingkat kematian sudah mulai landai," pungkasnya. [geh]
Heru Tjahjono
Pembelian dan Pemotongan Hewan Kurban Diperkirakan Menurun Pemprov, Bhirawa Pada saat Idul Adha 1441 H Tahun 2020, diperkirakan ada terjadi penurunan pembelian dan pemotongan hewan kurban dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun di masa Pandemi Covid-19 ini. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Wemmi Niamawati mengatakan, untuk saat ini ketersediaan hewan kurban untuk kebutuhan Idul Adha masih cukup dan aman. Untuk sapi perkirakan 56.165 ekor, sedangkan kambing dan domba mencapai
339.411 ekor. "Memang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019 kebutuhan sapi 62.406 ekor, untuk kambing dan domba 377.124 ekor," katanya, kemarin. Di Jawa Timur, lanjutnya, ketersediaan dan kebutuhan ternak sapi, kambing dan domba tahun 2020 untuk keperluan pemotongan harian dan pemotongan untuk kurban, berbeda jumlahnya. Untuk pemotongan itu ada 2 jenis, yakni pemotongan harian yang tiap hari dipotong, kemudian pemotongan pada waktu hewan kur-
ban Idul Adha. Seperti sapi potong ketersediaan mencapai 1.057.478 ekor. Sementara ketersediaan untuk pemotongan harian mencapai 361.159 ekor dan untuk kurban 56.165 ekor. Sedangkan ketersediaan kambing 2.177.563 ekor, untuk kebutuhan harian 1.117.877 ekor, untuk pemotongan kurban 270.872 ekor. "Begitupula juga ketersediaan domba 903.919 ekor. Untuk kebutuhan harian 352.357 ekor, untuk pemotongan kurban mencapai 68.539 ekor," tambahnya. Wemmi juga men-
yampaikan, selama ini provinsi Jatim mendistribusikan kebutuhan hewan potong juga keluar provinsi. Seperti sapi mencapai 110.805 ekor, dengan stok mencapai 529.346 ekor. Untuk kambing pendistribusian mencapai 180.851 ekor, dengan ketersediaan stok mencapai 607.963 ekor. Sedangkan kebutuhan domba pendistribusian keluar provinsi mencapai 29.421 ekor dengan ketersediaan stok mencapai 453.602 ekor. "Jadi tidak hanya untuk Jatim, Jatim juga menyuplai provinsi lainnya," ujarnya. [rac]
GALERI KEMANUSIAAN
Jurnalis Pokja Pemprov Jatim Bagikan Masker untuk Insan Media Surabaya, Bhirawa Aksi nyata dukungan para jurnalis dalam percepatan penanganan Covid-19 diwujudkan melalu donasi masker kepada insan media di Surabaya. Masker merah putih itu dibagikan ke sejumlah media massa di Surabaya, Rabu (8/7). Oleh: Adit Hananta Utama, Kota Surabaya
Para jurnalis yang menyerahkan masker tersebut merupakan awak media yang tergabung dalam Pokja Wartawan Pemprov. Ketua Pokja Wartawan Pemprov Jatim Fiqih Arfani menuturkan, donasi masker merah putih merupakan inisiasi bersama dalam rangka mendukung pemerintah menekan angka penularan Covid-19. Penggunaan masker, kata Fiqih, mampu mengurangi 60 persen penularan Covid-19 di tengah masyarakat. "Kita mendukung pemerintah dalam menyosialisasikan gerakan Jatim Bermasker. Sehingga, ganasnya penularan Covid-19 dapat diminimalisir," ungkap Fiqih yang juga jurnalis LKBN Antara. Bantuan 10 ribu masker kain merah putih tersebut merupakan kerja sama antara Pokja Wartawan Pemprov Jatim dan Ari Lasso dan Gerakan Memakai Masker Gratis (Gemas) serta Ikafe Unair Surabaya.
Dalam kunjungannya, Pokja Wartawan Pemprov mendatangi kantor redaksi Harian Bhirawa, Beritajatim.com,
Suarasurabaya.net, radio Suara Surabaya, Kompas TV, MNC TV, dan radio Trijaya. "Ini kunjungan untuk tahap pertama. Selanjutnya, kita akan terjun kembali melakukan kunjungan ke kantor media lainnya sekaligus membagikan masker," tutur Fiqih. Selain ke kantor media, Fiqih juga mengaku akan membagikan ke salah satu pasar di Sidoarjo. Hal tersebut sesuai
dorongan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa agar para awak media ikut bersama-sama pemerintah mengajak masyarakat untuk menggunakan masker. "Sebelumnya kita sudah memberikan 10 ribu masker ke Gugus Tugas Covid-19 Jatim. Dari situ kita diminta untuk ikut terjun membagikan masker ke kantor media dan pasar di Sidoarjo," pungkas Fiqih. [*]
Para jurnalis yang menyerahkan masker yang tergabung dalam Pokja Wartawan Pemprov saat berkunjung ke kantor Harian Bhirawa, Jl Indragiri No 73 Surabaya.