binder16okt20

Page 1

Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2006

HARIAN

harian_bhirawa@yahoo.com bhirawa_indragiri@yahoo.com suratkabar_harianbhirawa

IKLAN/ LANGGANAN

Surat Kabar Harian Bhirawa

031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000

Mata Rakyat Mitra Birokrat

1968-2020

www.harianbhirawa.co.id

Jumat Kliwon, 16 OKTOBER 2020

Bupati Jombang dan Tulungagung Tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law

arif yulianto/bhirawa

Bupati Mundjidah Wahab dan Ketua DPRD Jombang, Mas’ud Zuremi menandatangani tuntutan para buruh, Kamis (15/10).

Bupati Maryoto Birowo dan Bagus Prasetiawan memperlihatkan tandatangan Bupati Maroto Birowo yang bermeterai di surat pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa Tulungagung, Kamis (15/10).

Jombang, Bhirawa Ratusan buruh dari beberapa elemen buruh di Kabupaten Jombang dan Kabupaten Tulungagung menggelar aksi demonstrasi menolak Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, Kamis (15/10). Pada aksi demo ini,

wiwieko Dh/bhirawa

Demo buruh dan mahasiswa di Tulungagung menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law.

tuntutan para buruh ditandatangani oleh Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab dan Bupati Tulungagung Bupati Maryoto Birowo. Aksi demo di Jombang diawali dari titik kumpul di Ringin Contong. Ratusan buruh melakukan long march menuju Gedung DPRD

Jombang. Kemudian massa menggelar orasi dan membentangkan sejumlah spanduk berisi tuntutan. Aksi damai para buruh ini dijaga ketat aparat keamanan. Ketua DPRD Jombang, Mas’ud Zuremi bahkan sempat menemui ratusan buruh di depan

Gedung DPRD Jombang dan melakukan orasi bersama buruh. Mas’ud Zuremi mengatakan, terkait Omnibus Law Cipta Kerja ini merupakan wewenang Pemerintah Pusat dan DPR RI.  ke halaman 11

Mutu Pendidikan Merosot Dindik Jatim Berharap SKB Empat Menteri Ditinjau Kembali

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengantarkan langsung elemen buruh menemui Menkopolhukam Mahfud MD.

Fauzi : ‘Kami Meminta Pak Menko Meneruskan Aspirasi Kami’ Pemprov, Bhirawa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengantarkan langsung sejumlah tokoh buruh dan pekerja bertemu dengan Menteri Koordinaror Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan, Mahfud MD di Jakarta, Rabu (14/10) siang. Dalam pertemuan itu, sejumlah isu strategis terkait UU Cipta Kerja Omnibus Law  ke halaman 11

MITRA

Pemprov, Bhirawa Situasi penanganan Covid-19 di Provinsi Jatim telah terkendali setelah dinyatakan tidak adanya zona merah dan rate of transmission (RT) di bawah nol. Kendati demikian, pembelajaran tatap muka di sekolah belum dapat dilakukan karena terbentur ketentuan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengakui, selama tujuh bulan terakhir pembelajaran dilakukan dari

rumah kurang optimal. Sehingga mutu pendidikan menjadi merosot. Faktornya beragam, mulai dari sarana pra sarana

pendidikan seperti di daerah yang kurang didukung jaringan internet atau ketersediaan perangkat handphone untuk belajar daring. “Termasuk daya tangkap siswa yang belum terbiasa dengan metode pembelajaran daring. Apalagi pelajaran tertentu seperti matematika, fisika dan kimia, ini sangat rendah. Karena itu, sepanjang bisa melakukan  ke halaman 11

Desak Mendagri Berikan Sanksi ke Bupati Non Aktif Faida Anggota DPRD Kabupaten Jember menyampaikan aspirasi ke DPRD Jatim agar bisa mendorong Mendagri memberikan sanksi tegas kepada Bupati Jember Non-aktif , Faida, Kamis (15/10) kemarin.

Jaga Kesehatan dengan Tak Merokok B A N YA K cara yang dilakukan untuk menjaga kesehatan. Seperti yang dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo, Hudiyono, yang mengaku t i d a k m e rokok demi menjaga kes-

ehatannya. Apalagi saat ini dirinya sebagai Pj Bupati, tentu harus memberikan contoh yang baik kepada warganya dalam masalah kesehatan. “Tidak merokok itu kan termasuk dalam perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS. Nasehat dokter kan seperti itu,” kata Hudiyono, usai membuka sosialisasi  ke halaman 11

Hudiyono

Sentil

Mutu Pendidikan Merosot

- Efek susah serius belajar lewat daring Bupati Jombang dan Tulungagung Tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law - Menunggu sikap bupati lainnya Desak Mendagri Berikan Sanksi ke Bupati Non Aktif Faida - Anggota Dewan Sudah tidak sabar

DPRD Jatim, Bhirawa DPRD Jember kembali mendatangi DPRD Jatim, Kamis (15/10) kemarin. Mereka menyampaikan aspirasi kepada DPRD Jatim agar bisa mendorong Menteri Dalam Negeri

(Mendagri) bisa memberikan sanksi tegas kepada Bupati Jember Non-aktif , Faida. Ketua Komisi A DPRD Jember, Tabroni Adyuta, menyampaikan bahwa kunjungan ini menindaklanjuti surat dari Ke-

mendagri kepada Pemerintah Provinsi Jatim yang ditembuskan ke DPRD Jember. Surat klarifikasi bernomor: 800/5072/ OTDA tersebut berisi klarifikasi Kemendagri kepada pemerintah  ke halaman 11

Dirut RSUD Sidoarjo Ditegur Kemenkes Sidoarjo,Bhirawa Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Sidoarjo, semakin menurun. Data per Kamis (15/10) hanya ada 65 orang yang dirawat di RSUD milik Pemkab Sidoarjo. Rinciannya, 36 orang positip Covid-19 dan 19 orang suspect yang masih isolasi mandiri menunggu hasil pasti tes swab PCR. Dirut RSUD Sidoaralikus/bhirawa jo, dr Atok Irawan SpP, Dr Atok Irawan SpP.n mengutarakan akibat ada isu rumah sakit menggelembungkan jumlah pasien Covid-19, pihaknya sempat mendapatkan teguran, baik dari Gubernur Jatim dan Kemenkes. Maupun pihak lain yang juga banyak menanyakannya. ‘’Darimana rumah sakit menggelembungkan jumlah pasien Covid-19, tidak ada itu, data itu sangat tendesius,’’ komentar dr Atok Irawan SpP, kemarin. Dirinya juga sempat memberi data jumlah pasien Covid-19 di RS rujukan Covid lainnya di Kab Sidoarjo, per 15 Oktober, kemarini. Diantaranya di RS Siti Fatimah ada 6 pasien ( 3 positip, 2 suspect, 1 suspect luar Sidoarjo). Di RS Anwar Medika 5 pasien ( 4 positip, 1 suspect), RS HM. Mawardi 17 pasien ( 14 positip, 2 suspect, 1 probable) dan dan RSI Siti Hajar ada 63 pasien (62 positip dari Sidoarjo dan 1 dari luar Sidoarjo). Laporan kondisi pasien Covid-19, baik yang ada di RSUD maupun di 11 RS rujukan pasien Covid-19, tiap hari diupdate pada sejumlah aplikasi. Misalnya ke sistim informasi rumah sakit (SIR) online milik  ke halaman 11

Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan di Jombang

Disanksi Menyapu Makam Pahlawan, Berharap Warga Jombang Taati Protokol Kesehatan Ahmad Muzain Rofiqi tak pernah menyangka jika ia akan mendapat hukuman sosial berupa menyapu di komplek Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Jombang, Selasa (13/10). Pemuda berusia 27 tahun asal Madura tersebut harus menjalani hukuman, karena kedapatan tidak mematuhi protokol kesehatan dengan tidak memakai masker saat di jalan. Arif Yulianto, Kab Jombang

Ahmad Muzain Rofiqi merupakan satu dari sekian banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan, saat dilakukan razia protokol kesehatan yang dilakukan petugas gabungan dari Satpol PP Pemkab Jombang bersama Polres Jombang dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang, di perempatan

Jalan Haram Wuruk, Kota Jombang, Senin (12/10). Saat itu, ia dan sembilan pelanggar Prokes lainnya harus menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada petugas di lokasi razia. Selain KTP disita, mereka juga harus menjalani sanksi sosial esok harinya serta mengambil KTP di Kantor Satpol PP Jombang yang tak jauh dari Makam Pahlawan

Kusuma Bangsa, Jombang. Ternyata, pria yang mengaku tinggal di daerah Keplaksari, Peterongan, Jombang ini pun ‘tepat janji’. Ia dan 1 pelanggar Prokes sudah berada di Makam Pahlawan Kusuma Bangsa untuk menjalani sanksi sosial saat wartawan media ini melakukan pemantauan. “Ini menjalani sanksi sosial. Kemarin pelanggarannya lupa pakai masker, kena razia,” ucap dia. Selang beberapa menit se telah menyapu, mengumpulkan sampah, dan membuangnya di tempat pengumpulan sampah di lokasi tersebut, ia bersama 1 orang  ke halaman 11

arif yulianto/bhirawa.

Pelanggar protokol kesehatan yang kedapatan tidak menggunakan masker saat razia sedang menjalani sanksi sosial menyapu di halaman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Jombang.


EKSEKUTIF BPBD Jatim Libatkan Relawan dalam Mitigasi Bencana Hidrometereologi Jumat Kliwon, 16 Oktober 2020

Halaman 2

BPBD Jatim, Bhirawa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menggandeng tim relawan dalam upaya mitigasi (mengurangi risiko bencana) kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometereologi. Itu menyusul surat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tanggal 3 Oktober 2020, perihal kondisi iklim Jatim di 2019 dan 2020. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, mitigasi bencana sudah dilakukan jauh-jauh hari. Untuk itu pihaknya melakukan mitigasi secara pentahelix, dengan menggandeng semua eleman. Seperti tim relawan, akademisi, Pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan media. “Menindaklanjuti pengumuman dari BMKG terkait dengan informasi adanya kemungkinan badai La Nina dengan potensi hujan 40 persen. Upaya mitigasi kami lakukan secara pentahelix dan koordinasi dengan tim relawan maupun semua elemen,” kata Gatot Soebroto kepada Bhirawa, Kamis (15/10). Gatot menjelaskan, relawan ini ada unsur-unsur kelompok-kelompok kecil. Seperti relawan SRPB maupun yang di luar SRPB, yakni FPRB dan LPBI NU. Dengan penanganan secata pentahelix, pihaknya berharap adanya soliditas dalam mitigasi bencana ini. Sebab mereka inilah yang merupakan lembaga-lembaga yang ada di kelompokkelompok masyarakat saat ini. “Bencana hidrometereologi ini diantaranya banjir, longsor, angin puting beliung dan gelombang tinggi di laut. Selama ini yang pal-

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto (tengah) bersama tim relawan dan pentahelox dalam mitigasi bencana hidrometereologi, Kamis (15/10).

ing dekat adalah masyarakat dan dalam hal ini termasuk relawan. Sehingga mereka bisa membantu upaya mitigasi dan penanganan oleh BPBD,” jelasnya. Gatot menambahkan, pihaknya berharap kelompok tersebut bisa memberikan dukungan dan bantuan serta Suport kepada BPBD maupun masyarakat. Apabila ter-

KILAS BIROKRASI

hilmi husain/bhirawa

Salah satu rumah warga di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan yang dikategorikan mendapatkan bantuan RTLH.

Berharap Rehab RTLH Naik Setara Pusat Pasuruan, Bhirawa Pemkab Pasuruan berencana menaikkan bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di wilayah Kabupaten Pasuruan. Wacana tersebut dinilai penting dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Pasuruan, Hari Aprianto menyampaikan program bedah rumah tersebut supaya masyarakat bisa memiliki hunian memadai untuk ditempati. “Ini dalam hal wacana. Tentunya kami menginginkan kenaikan nominal. Dengan demikian, tentu mempengaruhi kuantitas penerima,” ujar Hari Aprianto, Kamis (15/10). Menurut Hari, selama ini ada ribuan rumah yang tidak layak huni di-support dalam pembangunannya oleh Pemkab Pasuruan dari dana APBD Kabupaten Pasuruan. Besaran nilainya mencapai Rp 15 juta per unit. “Nantinya masyarakat bisa lebih terbantukan. Karena, saat ini harga material bangunan terus mengalami kenaikan,” kata Hari Aprianto. Besaran kenaikan nominal yang diberikan bisa mencapai Rp 2,5 juta per unit. Sehingga, besaran yang diterima penerima, mencapai Rp 17,5 juta per unitnya pada 2021. “Nilai itu sudah setara dengan support yang sudah diterapkan pemerintah pusat dalam menopang program RTLH,” jelas Hari Aprianto. [hil]

jadi bencana, mereka diharapkan bisa ikut turun membantu. Dalam hal ini membantu dari sisi membangun Huntara (hunian sementara), dapur umum, kesehatan. “Kami berharap dukungan dari teman-teman relawan untuk bisa saling bahu membahu dan solid dalam kegiatan kemanusiaan. Ini juga salah satu bentuk dari Nawa

Bhakti Satya yang ke sembilan, yaitu Jatim harmoni. Itu juga dasar kami mengumpulkan teman-teman relawan untuk menghadapi potensi adanya bencana hidrometeorologi,” harapnya. Pihaknya menambahkan, diperkirakan mulai September sampai akhir tahun intensitas hujan akan tinggi. Kalau intensitas hujan tinggi,

maka potensinya akan terjadi bencana banjir. Tidak menutup kemungkinan adanya angin puting beliung dan tanah longsor. Koordinasi ini, sambung Gatot, salah satu bentuk mitigasi yang bisa dilakukan sehingga masyarakat dalam hal ini relawan bisa mempersiapkan diri. Seperti mempersiapkan peralatan, logistik apa yang

dibutuhkan. Sehingga pada saat nanti dibutuhkan sudah bisa bergerak bersama dengan BPBD. “Kesiapsiagaan dan soliditas sangat dibutuhkan dalam upaya mitigasi bencana hidrometereologi. Serta dilakukan secara pentahelix, sehingga bersama-sama dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana,” pungkasnya. [bed]

Wali Kota Beberkan Strategi Jitu Penanganan Covid-19 Pemkot Madiun, Bhirawa Strategi penanganan Covid-19 di Kota Madiun cukup bagus. Kota Pendekar masih diurutan terbawah dari pemerintah daerah berbentuk kota di Jawa Timur, jika dilihat dari jumlah kasus penularan dan rasio kesembuhan. Tak heran, jika Wali Kota Madiun Maidi kerap diminta menjadi narasumber penanganan Covid-19. Terbukti, Wali Kota menjadi narasumber dalam acara JTV Podcast bersama Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, Kamis (15/10). Berbagai hal terkait Covid-19 mengemuka dalam podcast tersebut. Mulai upaya meminimalkan penularan, pendidikan, hingga penggenjotan perekonomian. Wali Kota Madiun, Maidi menyebut upaya meminimalkan penularan tak cukup hanya dengan penerapan protokol kesehatan. Karenanya, pemberian tambahan makanan bergizi juga dilakukan di Kota Madiun. Di antaranya, pembagian susu, telur, sayur, dan buah. Asupan makanan yang bergizi diharap meningkatkan imunitas tubuh. ‘’Protokol kesehatan harus. Kita terus membagi masker kepada masyarakat. tetapi itu saja belum cukup. Imunitas harus ditingkatkan. Karenanya, kita bagikan susu, telur, sayur, dan buah. Sampai saat ini sudah ada 160 ton yang kita bagikan,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi.

sudarno/bhirawa

Wali Kota Madiun Maidi (kiri) diminta menjadi narasumber penanganan Covid-19 dalam acara JTV Podcast bersama Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro (tengah), Kamis (15/10).

Wali Kota juga gemar mengajak masyarakat berolahraga. Hal itu juga penting untuk meningkatkan imun tubuh. Karenanya, pembagian tambahan makanan bergizi tersebut juga dilakukan di tempat-tempat olahraga. Hal itu dilakukan agar masyarakat semakin bersemangat dan warga lain tertarik untuk turut berolahraga. ‘’Masyarakat usia rentan juga kita beri susu, telur, dan buah itu melalui

kelurahan. Setiap kelurahan sudah kita anggarkan Rp 30 juta untuk belanja makanan dan minuman yang dibagikan itu,’’ jelasnya. Terkait pendidikan, Wali Kota berencana memulai pembeljaran tatap muka di kelas secara terukur. Artinya, tidak langsung semua masuk ke kelas kembali. Namun, hanya untuk kelas 6 dan 9 untuk persiapan mengikuti ujian kelulusan. Itu pun

irvan cholis/bhirawa

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat memberikan penjelasan dalam sidang paripurna terkait pengajuan empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diusulkan pemerintah daerah setempat, Kamis (15/10).

Sidang DPRD, Pemkot Usulkan Empat Raperda DPRD Kediri, Bhirawa Sidang paripurna DPRD Kota Kediri kembali digelar, seluruh anggota DPRD yang dipimpin Ketua DPRD Gus Sunoto mendengar penjelasan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar terkait pengajuan empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diusulkan pemerintah daerah setempat, Kamis (15/10). Empat Raperda tersebut yaitu tentang rencana detail tata ruang Kota Kediri Tahun 2020-2040, Raperda tentang perubahan kedua atas Perda

Kota Kediri nomor 6 Tahun 2010 tentang pajak daerah, Raperda tentang perubahan ketiga atas Perda Kota Kediri nomor 3 Tahun 2012 tentang retribusi jasa umum dan Perubahan atas Perda Kota Kediri nomor 7 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kota Kediri. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjabarkan beberapa hal yang melatarbelakangi usulan 4 Raperda tersebut. Diantaranya intensitas pembangunan di Kota

atas persetujuan wali murid. Persiapan juga terus dilakukan. Mulai rapid test kepada guru, pengawas, dan penjaga serta pelajar hingga pemenuhan sarana dan prasarananya. ‘’Untuk daring kita tidak ada masalah. Laptop sudah kita bagi. Wifi kita punta 1.500 titik. Rencana pembelajaran tatap muka tentu juga ada tetapi kita lakukan secara terukur. Semua prasarana harus siap dulu,’’ tegasnya. [dar]

Pemkab dan Forkopimda Rakor Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

Pembebasan Tanah Kali Lamong Dianggarkan Rp50 Miliar DPRD Gresik, Bhirawa Pembahasan badan anggaran ( banggar ) DPRD, bersama pemkab. Dalam KUAPPAS, untuk APBD 2021. Pembenasan tanah di sepanjang kali lamong, di anggarkan Rp 50 miliar. Untuk pembuatan tanggal yang akan di lakukan oleh BPWS, guna penangulangan luapan air pada saat musim penghujan. Menurut Ketua DPRD Gresik Moch Abdul Qodir mengatakan, bahwa rapat sepakat di tahun 2021. Fokus untuk penanganan kali lamong, anggaran sudah di sepakati sebagai pembebasan lahan milik masyarakat. Di sepanjang bataran, yang sekarang menunggu hasil studi larap. “Harus selesai pembebasan lahan itu secepatnya di tahun 2012, sehingga BPWS segera bisa membuat tangul. Kemudian pengerukan, lebar kali dan lainya. Supaya dalam musim penghujan, masyarakat bisa tenang tidak lagi di ributkan dengan banjir,” ujarnya. Kebutuhan tanah masyarakat sekitar 124 hingga 126 meter, harus di bebaskan. Untuk tanah TKD desa, ada kesepakatan tidak di bebasakan. Namun prosesnya di sewa, ini digunakan untuk mempercepat proses tidak terlalu rumit. “Kita juga berharap dengan menurunya PAD, karen dampak Covid-19. Pemerintah bisa segera ada terobosan maksimal, supaya pendapatan tetap stabil. Seperti, pajak restoran karena di lihat angkanya masih sama. Dan wisata desa agar bisa di galih dari pajak hiburan, juga parkir,” ungkapnya. [kim]

istimewa

Kediri yang semakin berkembang pesat. Selain itu untuk menunjang kemudahan investasi di daerah, serta perlunya antisipasi penanganan terkait dengan penataan ruang yang lebih detail. “Untuk menunjang kemudahan investasi di daerah dengan mempercepat proses transparansi perizinan serta integrasi melalui online single submission (OSS), diperlukan adanya penetapan rencana pemanfaatan ruang di daerah dan peta digital. [van]

Pemkab Madiun, Bhirawa Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun gelar Rapat Koordinasi (Rakor) kesiapsiagaan penanggulangan bencana di masa pandemi covid-19, Kamis (15/10). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kemitraan publik yang melibatkan lembaga usaha dengan semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan dalam penanggulangan bencana. Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, Forkopimda Kabupaten Madiun, perwakilan Camat, Kepala Desa se-Kabupaten Madiun, perwakilan perguruan tinggi dan pelaku usaha di Kabupaten Madiun, turut hadir dalam rapat yang diselenggarakan di Pendopo Ronggo Djoemeno Puspem Kab Madiun di Caruban. Menurut Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami menyatakan, Rakor ini diharapkan dapat membangun sinergitas yang kuat dari unsur pentahelix (pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media masa).

Sinergitas begitu penting dalam penanggulangan bencana serta menguatnya ketahanan sosial dan budaya akan sadarnya bencana dari masyarakat secara mandiri. Dikatakan oleh Bupati bahwa kegiatan ini merupakan early warning system (kewaspadaan dini). Artinya, kesiapan seluruh personil perlu diperiksa agar tidak ada bencana yang tidak bisa terkendali. “Covid-19 tetap menjadi prioritas sementara bencana lainnya sebagai antisipasi”, jelas Bupati. Pada kesempatan yang sama, Bupati menyerahkan penghargaan kepada Desa Durenan Kecamatan Gemarang atas prestasi terbaik Kategori Pratama Lomba Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana tingkat Provinsi Jawa Timur 2020. “Penghargaan yang kita terima dari Ibu Gubernur jangan sampai membuat kita lengah. Penghargaan ini sebagai wujud sinergitas yang baik dari semua unsur, baik pemerintah, TNI Polri, maupun masyarakat,”terangnya seraya menambahkan, “Yang jelas, dalam rangka pencegahan, penanganan dan pasca bencana yang baik. [dar]


Jumat Kliwon, 16 Oktober 2020

PILKADA SERENTAK

Halaman 3

Mangkrak, Pedagang Pasar Tunjungan Tetap Harus Bayar Retribusi Paslon No 1 Tak Bisa Jelaskan Nasib Pasar Tunjungan Surabaya, Bhirawa Harapan para pengusaha untuk mendapat jawaban meyakinkan dari calon Wali Kota nomor urut 1, Eri Cahyadi mengenai nasib Pasar Tunjungan berujung tak memuaskan. Sekadar diketahui, Rabu (13/20) kemarin, pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya dan para pengusaha di Kota Surabaya menggelar diskusi dengan dua pasangan calon (Paslon) Cawalicawawali Kota Surabaya sekaligus. Dua paslon tersebut masingmasing paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji dan Paslon Nomor urut 2, Mahfud Arifin-Mujiaman. Salah satu tema yang dibahas adalah persolan pasar di Surabaya. Beberapa pasar diketahui rusak, bahkan Pasar Tunjungan yang

merupakan pasar legendaris warga Surabaya didapati mangkrak berpuluh-puluh tahun, mati suri. Sepuluh tahun selama kepemiminan Wali Kota Tri Rismaharini, pasar tersebut tidak tersentuh perbaikan meski berlokasi di jantung kota mati. Padahal, dengan lokasi yang begitu strategis, Pasar Tunjungan bisa menjadi sentra pengembangan UMKM. Saat sesi tanya jawab dalam diskui bertema ‘Sambung Rasa bersama Calon Pemimpin Surabaya’ itu, Anthony Utomo, salah seorang pengusaha yang menjadi peserta diskusi, menanyakan permasalahan Pasar Tunjungan. “Sudah 10 tahun Bu Risma memimpin, Pasar Tunjungan tetap mati, bagaimana Mas Eri bisa mem-

bangunkan. Seharusnya bisa menjadi pusat UMKM, karena untuk masuk mal kadang terlalu mahal untuk UMKM,” tanya Anthony. “Kalau kelamaan mati nanti menjadi lokasi Jerit Malam,” tutupnya. Eri Cahyadi yang tak lain Calon Walikota Surabaya nomor urut 1 berbelit dalam menjawab pertanyaan tersebut. Dia berdalih bahwa pasar-pasar yang dikelola PD Pasar tidak bisa langsung diintervensi oleh Pemkot. “Perusahaan daerah memiliki direktori yang jelas, tidak bisa langsung diintervensi,” kilah mantan Kepala Bappeko ini. Para pelaku usaha mengaku bingung dengan jawaban dimana Pemkot tidak bisa mengintervensi perusahaan daerah. Hal ini lantaran perusahaan daerah seperti PD Pasar

Surya memiliki tugas utama membantu Pemkot untuk menyejahterakan warga. Sebaliknya, kepentingan pemkot untuk menyejahterakan warga harus bisa dijalankan PD Pasar Surya. Sepengetahuan mereka (pelaku usaha,red), wali kota memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat direksi perusahaan daerah termasuk PD Pasar Surya. Sehingga, apabila berniat menghidupkan Pasar Tunjungan, wali kota bisa langsung memberikan perintah ke PD Pasar Surya untuk memprioritaskan pasar tersebut. Hal ini lantaran sudah sepuluh tahun Pasar Tunjungan mati tak terurus. Eri Cahyadi kemudian melanjutkan jawaban kapan pasar tersebut akan dibangun. Dia menyebut akan membangun Pasar Tunjungan pada 2021.

Kondisi pasar Tunjungan saat ini mangkrak selama 10 tahun.

“Sudah siap dibangun tahun ini, namun batal karena pandemi,” ucapnya. Di sisi lain, sejumlah kelompok pedagang Pasar Tunjungan mengaku belum ada sama sekali rencana revitalisasi pasar. “Bu Risma selama 10 tahun ini begitu memberatkan

andre/bhirawa

kami selaku pedagang Pasar Tunjungan. Pasar mati karena tidak diperbaiki, namun kami tetap harus membayar retribusi. Entah sampai kapan ini akan terjadi,” keluh M. Farid, salah seorang pemilik stan di Pasar Tunjungan. [dre]

KILAS DAERAH

Muhdlor - Subandi Optimis di Bluru Kidul Sidoarjo, Bhirawa Untuk Desa Bluru Kidul, kecamatan Kota, Gus MuhdlorSubandi optimistis bisa meraup suara hingga 10 ribu suara. Kordinator Tim Pemenangan Paslon nomor 2, Sunarto, mengatakan, Optimis di perumahan Bluru Permai ini kami punya 10 orang inti yakni tokoh-tokoh masyarakat sini. Sehingga yakin bisa meraup 10 ribu suara, kata kordinator tim pemenangan Bluru Kidul, Sunarto usai melakukan koordinasi pemenangan Rabu (14/10) malam. Sunarto mengatakan, saat ini timnya sedang fokus melakukan sosialisasi paslon tersebut kepada warga-warga perumahan. Sosilisasi dilakukan melalui agenda-agenda yang diadakan tiap minggunya. Dia menyebutkan, beberapa agenda yang saat ini sering diadakan di kawasan perumahan Bluru Permai adalah senam bareng warga dan pengajian. Tiap kegiatan biasanya dihadiri 35 sampai 40 orang. “Jadi kami sosialisasikan Gus Muhdlor untuk memenangkan dan menjadi Sidoarjo satu. Agenda-agenda tadi biasanya kami adakan untuk senam dua minggu sekali, pengajiannya satu bulan sekali minimal,” ujarnya. Dia juga menyampaikan, apabila Gus Muhdlor nanti berhasil memenangkan kontestasi Pilkada 2020 Sidoarjo, ia menginginkan ada kepedulian Gus Muhdlor dalam hal pelayanan kesehatan pada warga kecil. [hds]

Ketua Dewan Berharap Paslon Suguhkan Program Berkualitas Sidoarjo, Bhirawa Jelang Pilkada Sidoarjo 2020 yang tinggal menghitung hari, tepatnya tanggal 9 Desember 2020 mendatang. Ketua Dewan Kabupaten Sidoarjo berharap kepada para Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo agar menyuguhkan sebuah program yang berkualitas serta bermanfaat bagi masyarakat. “Yakni sebuah gagasan-gagasan yang positif, dan sudah barang tentu harus bermanfaat kepada masyarakat. Jadi silahkan para Paslon adu program dan adu gagasan yang terbaik bagi masyarakat Sidoarjo,” harap Ketua Dewan Kabupaten Sidoarjo H. Usman saat ditemui, (15/ 10) kemarin. Ia juga menghimbau kepada masyarakat Sidoarjo ikut mensukseskan Pemilu itu dengan tertib, aman dan lancar. Karena menilai dan memantau selama ini masyarakat Sidoarjo sudah baik dalam berpolitik, mensukseskan pesta demokrasi 5 tahunan ini. “Masyarakat Sidoarjo, Alhamdulillah sudah dewasa dalam menyikapi sebuah politik. Hal ini sudah tergambar dari setiap Pemilu, Sidoarjo selalu kondusif dalam pelaksanaannya. Baik itu Pemilu Legislatif maupun Pilkada,” katanya. [ach]

Cawali Surabaya Eri Cahyadi saat menerima kalungan surban dari perwakilan guru ngaji yang mendeklarasikan diri mendukung pasangan EriArmudji, di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya.

zainal ibad/ bhirawa

Eri Cahyadi Bakal Tambah Insentif Guru Ngaji Surabaya, Bhirawa Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, bakal meningkatkan insentif guru keagamaan, termasuk para guru ngaji TPQ. Menurut Eri, selama ini Pemkot Surabaya telah memberikan perhatian besar kepada para guru TPQ dengan memberikan insentif sebesar Rp400 ribu perbulan. “Untuk guru TPQ, nantinya kita tambah menjadi Rp500 ribu perbulan. Itu bentuk perhatian kepada beliau-beliau yang mengabdikan diri membentuk karakter warga berakhlakul karimah. Demikian pula guru keagamaan semua lintas agama akan mendapat perhatian yang sama,” jelas Eri disela menghadiri deklarasi dukungan dari para guru ngaji TPA/ TPQ dan Khotmil Quran, di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, Kamis (15/10). Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengatakan, Surabaya

akan menjadi kota yang nyaman dan aman ketika orang-orangnya memiliki akhlakul karimah. Akhlak yang baik itu, perlu dibentuk sejak masih anak-anak sehingga akan terpatri sejak kecil. “Siapakah yang paling pas menjadi pemimpin sejati itu? Yakni mereka yang paling dekat dengan maysarakat dan anak-anak. Salah satunya adalah para guru ngaji. Beliaubeliau ini yang membentuk karakter akhlakul karimah anak-anak Surabaya dari sisi agama. Makanya sudah sewarjarnya jika kami akan memberikan perhatian kepada beliau-

beliau, meski beliau-beliau juga ikhlas mengajarnya,” ungkapnya. Eri menegaskan, pembangunan pekerjaan infrastruktur di Kota Pahlawan sudah hampir selesai semua. Ke depan waktunya pembangunan sumber daya manusia (SDM). “Harapan saya adalah, jika nanti generasi penerus ini memiliki akhlak yang baik, saat mereka menjadi pemimpin kelak atas landasan agama, pasti untuk kepentingan umat bukan untuk kepentingan pribadi,” tuturnya. Sementara itu, Koordinator Wadah Guru Ngaji Surabaya (Wak Gus), Muhammad Alfan mengatakan, dukungan kepada pasangan Eri Cahyadi-Armudji dijatuhkan para guru ngaji berdasarkan musyawarah yang telah dilakukan, karena pasangan ini akan meneruskan kebaikan-kebaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. “Kita telah sepakat dan tekad bulat untuk mendukung Eri Cah-

yadi. Beliau telah berkomitmen untuk meneruskan kebaikan-kebaikan Bu Risma. Sesuatu yang baik jika diteruskan, hasilkan akan menjadi lebih baik. Makanya para guru ngaji yang tergabung dalam Wak Gus mendukung Eri-Armduji,” ungkapnya. Rencana Eri Cahyadi yang akan menambah insentif para guru ngaji jika menjadi wali kota Surabaya nanti, lanjutnya, merupakan langkah yang sangat tepat. Sebab hal itu sebagai bentuk semangat dan apresiasi dari Eri Cahyadi. “Total guru ngaji di Surabaya yang telah mendapat insentif dari Pemkto Surabaya itu sebsar 11.700 orang. Tentunya jika insentif ini ditambah, akan semakin meningkatkan kesejahteraan mereka. Tentu kami akan menyambut baik rencana Mas Eri Cahyadi tersebut. Semoga beliau jadi wali kota penerus Bu Risma,” pungkasnya. [iib]

Perkuat Harmonisasi, Berikan IMB Gratis ke Seluruh Rumah Ibadah Warga Kota Surabaya yang multikulturalisme perlu dijaga dan terus diperkuat harmonisasinya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus berusaha menjaga harmonisasi itu dengan memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gratis kepada seluruh rumah ibadah dan fasilitas pendidikan. Inilah peninggalan berharga Wali Kota Risma dalam menjaga kerukunan warganya. Pemberian IMB gratis kepada seluruh rumah ibadah dan fasilitas pendidikan yang sifatnya sosial itu, dilakukan secara simbolis di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Kamis (8/10/2020). IMB itu diserahkan langsung kepada pihak gereja, pengurus masjid, dan pengurus sekolah yang IMB-nya sudah selesai diuruskan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Saat penyerahan IMB itu, Wali Kota Risma nampak bahagia. Keinginannya yang selama ini terpendam, perlahan mulai terealisasi. Meskipun sedikit, ia sudah bisa menyalurkan IMB gratis itu. Namun, ia menargetkan, hingga akhir masa jabatannya, seluruh rumah ibadah dan fasilitas pendidikan di Surabaya, sudah harus memiliki IMB semuanya. “Ini secara simbolis dulu, nanti kita uruskan semuanya,” kata Wali Kota Risma dihadapan pendeta dan pengurus masjid serta pengurus sekolah. Presiden UCLG ASPAC ini juga mengaku sudah lama ingin memberikan IMB itu kepada rumah ibadah dan fasilitas pendidikan. Tapi masalahnya, ada beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi dulu, dan proses ini yang bikin lama. “Jangankan IMB rumah ibadah, tanahnya pemkot aja juga begitu kok. Misalkan IMB sekolah kita, sulit juga,” kata dia. Menurutnya, pemberian IMB ini sangat penting bagi dirinya, karena dia ingin meninggalkan sesuatu yang berharga bagi rumah ibadah di seluruh Surabaya. Apalagi, sebentar lagi sekitar Bulan Februari, dia sudah selesai menjabat Wali Kota Surabaya, sehingga

dia mengaku harus menyelesaikan keinginan ini dulu sebelum akhirnya purna tugas sebagai Wali Kota Surabaya. “Kenapa saya ingin memberikan IMB kepada rumah ibadah?, karena saya ingin diantara kita, sesama warga Surabaya bisa hidup berdampingan dengan rukun dan harmonis, karena kalau kota ini tidak rukun, maka kota ini tidak akan tenang. Dampaknya, orang tidak bisa mencari makan. Nah, kalau sudah tidak bisa mencari makan,

maka akan menang-menangan sendiri, mengerikan kalau itu terjadi,” ujarnya. Oleh karena itu, meskipun IMB yang sudah selesai belum banyak, tapi dia langsung menyerahkannya, supaya tidak hanya diletakkan di pemerintah kota. “Saya bilang ke teman-teman, sudah lah pokoknya dikeluarkan dan diberikan dulu meskipun sedikit, karena memang prosesnya harus menata tanahnya, batas-batasnya dan sebagainya, karena kami juga berharap dikemudian hari tidak ada masalah,” tegasnya. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya Robben Rico menjelaskan bahwa yang diserahkan secara simbolis kali ini ada 9 IMB, terdiri dari 5 masjid, 1 sekolah, dan 3 gereja. “Harapannya memang nanti semua tempat ibadah, semua fasilitas pendidikan dan yang sifatnya sosial, diharapkan bisa diselesaikan semuanya. Harapannya, sebelum Bu Wali turun, semuanya sudah clear dan selesai,” kata Robben.

Ia juga mengaku ada beberapa kendala yang harus dipikirkan bersama untuk menyelesaikan legalitas ini. Salah satu kendalanya terkait dengan persyaratan mulai dari kepemilikan lahan hingga histori tanah tersebut. Sebab, banyak yang tidak ada historinya, sehingga dia meminta kepada pengurusnya untuk segera melengkapinya, supaya bisa dibantu menguruskan IMB-nya. “Kalau surat-suratnya lengkap semua, mungkin seminggu kelar, karena ini bukan bangunan rumit, hanya bagunan sederhana. Sampai saat ini sudah ada sekitar 30-an IMB yang sedang kami proses, kami terus dorong teman-teman pengurus rumah ibadah dan sekolah untuk melengkapi persyaratannya, supaya kami juga bisa bantu segera,” tegasnya. Sementara itu, Pendeta Ronny dari Gereja Bethany Surabaya yang menerima IMB itu mengaku sangat berterimakasih kepada Wali Kota Risma beserta jajarannya yang telah membantu menguruskan legalitas IMB gerejanya. “Kami juga sangat terharu dengan perhatian pemkot ini. Sebenarnya, selama ini kami sudah patuh apapun perintah Bu Risma, termasuk ketika kami diminta stop untuk beribadah di gereja karena ada pandemi, kita pun taat saat itu, jadi sudah bersinergi dengan pemkot,” kata Ronny.

Ketua PCNU Kota Surabaya Dr Ahmad Muhibbin yang saat itu juga menerima IMB salah satu masjidnya menyampaikan apresiasi setinggitingginya kepada Wali Kota Risma dan jajarannya yang telah membantu pengurusan IMB. Menurutnya, kebijakan ini sangat luar biasa dan menjadi bukti perhatian pemkot dalam memberikan legalitas kepada rumah ibadah. “Bagaimana pun juga, ini aset keagamaan, sehingga ini juga menjadi bagian dari membangun kota yang holistik. Jadi, pembangunan kota ini tidak hanya sekadar fisik yang sudah jelas bagusnya saat ini, tapi juga dari aspek spiritualnya juga dapat memberikan dukungan yang simultan terhadap kemajuan kota. Nah, ketika warganya tenang dan nyaman dalam kehidupan sosial keagamaannya, maka Surabaya akan terus menjadi kota yang layak untuk ditinggali oleh semua golongan,” kata dia. Oleh karena itu, ia menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Risma dan jajarannya yang membantu mengurus legalitas rumah ibadah ini. Ia juga memastikan bahwa yang diserahkan kali ini hanya simbolis untuk mengawali kebijakan ini, sebab ke depannya masih banyak rumah ibadah yang masih proses diuruskan. “Kami sampaikan terimakasih banyak atas perhatiannya,” pungkasnya. [ADV]


SASTRA

S

Jumat Kliwon, 16 Oktober 2020

afar Batutah menumpaskan bir dari dalam botol bercap Singa saat langkah kakinya memasuki pelataran bandara Bangkok. Di memasukkan botol tersebut ke salah satu bak sampah yang ditempeli keterangan bergambar botol kaca. Tatkala mencapai bangku terdekat, dia duduk dan menarik nafas panjang beberapa kali. Sekadar ingin lebih mengenakkan badan. Penerbangannya masih lima jam lagi. Menuju Jakarta. Dari sana, Safar Batutah berencana naik bis ke beberapa kota hingga sampai di Surabaya, tempatnya bekerja. Dia masih belum ingin pulang ke kampungnya di Mojokerto. Safar Batutah sedang malas menghadapi pertanyaan yang lumrah dihadapi lajang 35 tahun seperti dirinya: Kapan nikah? Diletakkannya tas ransel di lantai. Pikirannya melayang pada percakapan tadi malam. Kali ini, Safar Batutah menginap di sebuah asrama guru Sekolah Melayu di tepi kota Bangkok. Kawannya, seorang guru bahasa Inggris di sana. Oleh karena kawannya kedatangan dua tamu hari itu, Safar Batutah dan seorang kerabat dari kawan tersebut, kawan itu menawarkan Safar Batutah untuk tidur di kamar seorang guru agama. Sebab bila tidur bertiga di kamar kawan tadi, dikuatirkan mereka jadi tidak atau kurang bisa nyaman. Safar Batutah tidak bisa mengelak. Apalagi, guru agama bernama Habib yang baru dikenalnya, tergolong ramah dan gampang membaur. Nah, pada malam itu, sebelum Safar Batutah terlelap, dia berbincang pendek dengan Habib. *** Jarum jam menunjukkan pukul sembilan kurang sepuluh menit. Pinggir kota Bangkok cukup dingin malam itu. Safar Batutah baru membuka botol bercap Singa dan mereguk setengah dari isinya. Saat terdengar orang melangkah menuju kamar, Safar Batutah bergegas menyembunyikan sisa bir dalam botol yang dia beli di pasar pada siang harinya tersebut, di tas ransel. “Belum tidur, Bang Safar?” sapa Habib, guru agama yang baru dikenalnya sore tadi. Di Sekolah Melayu itu, mayoritas beragama Islam. Semua yang di sana berbahasa melayu. Sekolah itu dikhususkan bagi anak-anak orang Melayu yang

Puisiku

orangtuanya bekerja di Bangkok. “Saya tidak biasa tidur di bawah jam sepuluh malam. Selelah apapun badan, saya tak bisa tidur sebelum jam sepuluh. Jam berapapun saya tidur, jam lima

Cerpen

Oleh: Rio F. Rachman

pasti bangun. Sudah kebiasaan,” kata Safar Batutah diiringi senyum. Safar Batutah adalah seorang pengelana. Kebetulan memang, dalam bahasa Arab, Safar memiliki makna yang berhubungan dengan perjalanan. Sedangkan Batutah, diambil orangtuanya dari nama seorang penjelajah yang konon beragama Islam, Ibnu Batutah. Mungkin orangtuanya memang menginginkan Safar Batutah menjadi seorang petualang religius di suatu waktu kelak. Walaupun kenyataannya, hingga usia 35 tahun, Safar Batutah hanya menjadi backpacker ulung. Soal semangat keislaman, gairah di dadanya masih tipis. Mungkin suatu waktu nanti menebal. Namun saat ini, memang sekadar beberapa helai yang menggaris di hatinya. Safar Batutah hanya sembahyang ke masjid kalau ingat dan tak malas. Khususnya, kalau hari raya. Safar Batutah hanya puasa kalau pas lagi suka saja. Dan yang paling ekstrim, Safar Batutah masih hobi menenggak bir. oleh: Mia Karneza

Menuagkan Seember Kekecewaan

Bukan Salah Sahabat Jika hari ini sahabatmu tidak ada disampingmu di saat sedih berhentilah menyalahkan dan berhenti mengatakan: di saat sedih pada menjauh dan disaat senang pada mendekat Terkadang sahabatmu mempunyai masalah yang lebih rumit dan ia berhasil menyimpan sendiri karena hanya ingin melihat orang-orang terdekat tidak merasakan apa yang dirasakan

Banyak orang-orang kecewa atas keputusanku Putus sekolah Ingin merantau tanpa tujuan jelas Melepas tanggung jawab Merekq menyangkan seember kekecewaan padaku Mereka tidak lagi menanyakan kabarku disaat sudah merantau Sekecewa itukah mereka? Bekasi, 03 Oktober 2020

Ya, terkadang kita terlalu egois untuk bisa dimengerti oleh sahabatmu namun enggan untuk mengerti apa yang dirasakan sahabatmu saling menjaga dan saling mengingatkan jika sikap ini belum berubah dan maaf bila sudah tidak satu misi dan visi di saat kita berjanji akan tetap bersama nyatanya salah satu diantra kita pergi tanpa pamit ya, ini bukan salahmu sahabat 2 Oktober 2020

Berkumpul dengan orang-orang yang buruk terbawa buruk pula perangaiku Mengucapkan kata kasar, menjnggalkan ibadah, pelit berbagi Ketika kita ada di lingkungan pertemanan yang baik terbawa baik pula perangai kita Mengucapkan kalimat baik, melaksanakan ibadah tidak terhitung untuk berbagi apa yang dimiliki Pilah-pilah untuk memilih lingkaran pertemanan Bekasi, 03 Oktober 2020

Merayakan Kemenangan Banyak belajar saat sendiri Lebih sabar dari sebelumnya Berpikir dua kali sebelum mengeluarkan sebuah kalimat Jika kalimat itu akan menyakitkan lawan bicara Lebih baik diam hanya menjawab ‘iya’ Jika diajak debat atau memberi tanggapan ‘ ya benar ucapanmu’ bila disanggah akan seperti harimau, lawan bicaramu agaknya harus merayakan kemenangan di saat berhasil mendewasakan diri Bekasi, 02 Oktober 2020

Lingkaran Pertemanan

Pertemanan Harapanku Lenyap Harapan bapak adalah anak perempuannya wisuda Ingin datang ke acara wisuda, memindahkan tali toga ke kiri ke kanan Namun, aku lenyapkan harapan bapak Harapan yang selangkah lagi untuk sidang skripsi Kemudian wisuda, lenyap sudah harapanku Ntah setan apa yang ada di kepalaku sehingga tidak melanjutkan skripsi Pak, maafkan aku sudah melenyapkan harapan bapak Bekasi, 06 Oktober 2020

Mia Karneza, lahir di Karawang 10 Januari 1997. Tulisan berupa puisi, cernak (cerita anak) dan cerma (cerita remaja) pernah dimuat di media cetak dan online; Padang Ekspres, Singgalang, Haluan, Rakyat Sumbar, Medan Pos, Harian Merapi, Janang id, BMR Fox dan Solo Pos. Serta dimuat beberapa antalogi buku bersama. Penulis bisa dihubungi ke nomor 0852-1303-1695/WA, email miakarneza10@gmail.com, facebook Mia Karneza dan instagram miakarneza.and The Note of Rain (Bilingual). Facebook: Nasta’in Achmad. Ig: nastain.achmad..

HARIAN

PENDIRI : Alm. H. Moch. Said PENASIHAT HUKUM: Poerwanto, SH, MH

“Bang Safar sudah belasan tahun jadi backpacker?” Habib kembali melontarkan pertanyaan singkat. “Kebetulan sejak SMA, kalau pas libur, saya sangat jarang di rumah. Awalnya jalan-jalan di seputar Jawa Timur. Pas k u - liah, mulai ke luar

pulau bahkan luar negeri. Sekarang tinggal benua Afrika s a j a yang belum saya tapaki,” papar Safar Batutah yang memiliki akun website backpacker internasional demi memerlancar semua perjalanannya selama ini. Kebetulan, salah satu guru bahasa Inggris Sekolah Melayu di pinggiran Bangkok itu, yang adalah rekan kerja Habib, adalah kawannya sesama anggota grup di website tersebut.

Halaman 4 “Wah memukau benar Bang Safar ini. Pernah Bang Safar ke Mekkah, Arab Saudi sana?” pertanyaan Habib kali ini terasa menyerbu. Safar Batutah terpukul dengan pertanyaan itu. Dia tidak bisa langsung menjawab. Matanya menatap langit-langit. Lalu, dibenamkan ke lantai. Benar, dia belum pernah ke tempat suci umat Islam itu. Sementara di satu sisi, Safar Batutah masih merasa beriman pada agama tersebut. Meski di banyak kesempatan, saat ditanya apa agamanya, Safar Batutah lebih memilih untuk menjawab: agama saya kebaikan. “Belum. Saya belum ke sana,” ringkas Safar Batutah. “Saya pikir, Bang Safar perlu ke sana. Sayang rasanya, sudah ke mana-mana tapi belum ke sana. Saya suka mengajar. Biar makin dekat saya pada Tuhan, saya mengajar agama. Walaupun sejatinya, mengajar apapun jua, hakikatnya ilmu dari Tuhan belaka. Sama saja konteksnya dengan Bang Safar. Bang Safar suka jalanjalan. Nikmat sekali. Apalagi kalau jalan-jalannya makin mendekatkan diri pada Tuhan. Ke Mekkah, mungkin salah satu caranya,” ungkap Habib sambil tersenyum. “Tak ada maksud saya menceramahi Bang Safar. Percakapan ini hanya omong basa-basi semata. Maaf sekali bila tak berkenan,” sambung Habib. “Ah tidak. Tidak ada yang tidak berkenan. Saya malah suka dengan pertanyaan sekaligus pemikiran seperti itu. Mengingatkan saya untuk ke sana. Tampaknya memang menarik kalau berpetualang ke sana,” jawab Safar Batutah mencoba untuk menyelimuti keresahannya akan ucapan teman baru tersebut. Tak lama,

Habib pamit tidur karena mengaku tidak kuat begadang. Saat pagi, Safar Batutah pamit pada Habib untuk ke bandara. *** Safar Batutah melihat sekeliling. Ramai benar bandara Bangkok ini. Pesawat ke Jakarta yang akan ditumpanginya mesti terbang beberapa jam mendatang. Namun idealnya, Safar Batutah sudah melangkah menuju loket check in. Kalau perlu, dia sudah di gedung ruang tunggu. Kepala Safar Batutah masih dihantui pertanyaan berbau agamis dari Habib. Yang kalau diturunkan, mirip dengan pernyataan-pernyataan kelompok hijrah, “Ke Gunung sanggup, ke masjid dekat rumah kok tidak mampu,” Sejurus kemudian, Safar Batutah berjalan menuju loket check in penerbangan internasional. Safar Batutah merenung, seharusnya di usia seperti ini, dengan pengalaman yang begitu luas di bidang pengelanaan, dia harus mulai merasa cukup dan sudah mulai menapak jalan tobat. “Mungkin aku harus mulai jelajah dan ziarah wali-wali,” dia berguman sambil tersenyum sendirian. Saat pikiran sedang berkecamuk seperti itu, Safar Batutah kerap butuh asupan minuman beralkohol. Tapi di bandara Bangkok, harganya pasti tinggi. Otaknya langsung membayangkan botol bir bercap bintang yang bisa lebih murah dibelinya di Jakarta. Alamak!(*) Rio F. Rachman Lahir di Kotawaringin Timur 21 Februari 1988. Alumnus Jurusan Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya. Penulis buku kumpulan puisi Balada Pencatat Kitab (2016), kumpulan cerita pendek Merantau (2017), kumpulan puisi Dari Tepi Mentaya Sampai Bukit-Bukit Di Soekarno-Hatta (2020). Saat ini tercatat sebagai pengajar di Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang.

RESENSI BUKU :

Bahaya Laten Media Sosial : Ilusi Media Sosial: Sepuluh Argumen tentang Paradoks Medsos Pengarang : Jaron Lanier Penerjemah : Elvan Adiyan Wijaya Penerbit : Cantrik Pustaka Cetakan : Pertama, Juli 2019 Tebal Buku : 204 halaman ISBN : 978-602-0708-21-8 Peresensi : Aan Afriangga Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Program Studi Jurnalistik, dan Ketua Umum Ikatan Keluarga Mahasiswa Islam (2019-2020) di Universitas Mpu Tantular.. Judul

Kita dihipnotis sedikit demi sedikit oleh teknisi yang tidak dapat kita lihat, untuk tujuan yang tidak kita ketahui. Kini, kita semua tak lebih dari hewan-hewan lab yang menyedihkan. —Jaron Lanier

D

i era perkembangan telekomunikasi saat ini. Industri komunikasi semakin berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Semua menjadi mudah. Semua menjadi instan. Tak perlu memeras tenaga lebih. Tak perlu bersusah payah mengirim informasi dengan secarik kertas—sehelai amplop beserta perangkonya, dan tak lupa— bantuan layanan jasa kantor pos. Sedangkan saat ini, masyarakat kita dimudahkan dengan ponselnya ketika hendak berkomunikasi. Namun, semua perkembangan telekomunikasi tersebut—tentu tak selalu mendatangkan kemudahan dan kelebihan bagi kita. Ada bahaya laten yang tidak kita ketahui. Ada maksud tersembunyi yang tidak terdeteksi. “Kami perlu seperti memberikan sedikit suntikan dopamin sesekali, karena seseorang menyukai atau mengomentari sebuah foto atau sebuah postingan atau apa pun. Hal tersebut merupakan sebuah lingkaran umpan balik validasi sosial. Persis seperti hal yang akan dihasilkan seorang peretas seperti saya, karena Anda mengeksploitasi kelemahaan psikologi manusia. Para penemu, pencipta—adalah saya, Mark Zuckerberg, Kevin Systrom di Instagram, seluruh orang-orang ini—memahami hal ini dengan sadar. Dan kami tetap melakukannya. Hal tersebut secara harafiah mengubah hubungan Anda dengan masyarakat, dengan satu sama lain. Hal tersebut mungkin mengganggu produktivitas dengan cara-cara yang aneh. Hanya Tuhan yang tahu apa yang dilakukan hal tersebut dalam otak anak-anak kita.” pengakuan ini berasal dari Presiden pertama Facebook, Sean Parker. (hlm 19) Melalui buku ini, Lanier mengurai sekaligus

mengajak pembacanya merenung sejenak, menarik diri dari ingar-bingar tersebut, dan mempertanyakan kepada diri kita sendiri: apakah kita ‘sudah’ menyadari, bahwa tidak semua hal di dunia maya itu bersifat nyata— atau bahkan benar? Bukankah saat ini kita sedang kesulitan membedakan; mana informasi benar dan mana informasi salah? Kecanggihan telekomunikasi sedang membentuk persepsi kita tentang dunia. Persepsi kita tentang antar manusia. Persepsi kita, yang di mana—dari keseluruhan hal itu, akan bermuara kepada cara pandang kita—serta tindak-tanduk kita ketika merespon sesuatu atau menerima sebuah informasi dari pihak yang menyebarkan informasi tersebut. Sesuatu yang sepenuhnya baru sedang terjadi di dunia. Hanya dalam lima atau sepuluh tahun terakhir, hampir setiap orang mulai membawa sebuah gawai kecil yang disebut ponsel pintar (smartphone) sepanjang waktu yang cocok untuk memodifikasi perilaku algoritmik. Banyak di antara kita juga menggunakan gawai yang terkait yang disebut pengeras suara pintar (smart speaker) di meja dapur atau dasbor mobil. Kita dipantau dan diukur secara konstan, dan menerima umpan balik yang telah direkayasa setiap waktu. Sedikit demi sedikit, kita dihipnotis oleh teknisi yang tidak dapat kita lihat, untuk tujuan yang tidak kita ketahui. Sekarang ini, kita semua adalah hewan lab. (hlm 15) Buku ini menarik. Menggugah rasa ingin tahu. Laksana menghendaki pembacanya—

supaya menelusuri serangkaian argumen yang disajikan lebih lanjut lagi. Kemudian, buku ini juga provokatif dan agresif, tapi tidak memaksakan kehendak. Mengagitasi, tapi tidak berharap diikuti. Dan memberikan analogi sederhana yang sering kita jumpai. Akan tetapi, karena kemilau dan kecanggihannya—kita jadi tidak menyadarinya. Barangkali, Lanier memiliki keperdulian lebih terhadap kita; siapa pun diri kita—terlepas dari latar belakang kita siapa. Bahwa kita harus saling memberdaya, dan berwaspada terhadap perkembangan telekomunikasi canggih ini— terutama, perkembangan media sosial dari waktu ke waktu. Seperti ungkapan selanjutnya dalam buku ini. “Lingkaran umpan balik jangka pendek yang didorong oleh dopamin yang telah kami ciptakan menghancurkan bagaimana masyarakat berfungsi. Tidak ada percakapan sipil, tidak ada kerja sama; informasi salah, kebenaran salah. Dan hal tersebut bukan hanya masalah Amerika—ini bukan tentang iklan-iklan Rusia. Hal ini merupakan masalah global. Saya merasa sangat bersalah. Saya pikir kita semua tahu di lubuk pikiran kita— meskipun kita berpura-pura merasa seluruh hal ini, seperti, mungkin tidak ada konsekuensi buruk apa pun yang tidak diinginkan. Saya pikir di balik, dalam, ceruk yang dalam, kita mengetahui bahwa sesuatu yang buruk bisa saja terjadi. Jadi, menurut saya, kita sedang berada di situasi yang benar-benar buruk saat ini. Hal tersebut mengikis fondasi inti dari bagaimana orang-orang berperilaku dari dan di antara satu sama lain. Saya tidak memiliki solusi yang baik. Solusi saya hanyalah saya berhenti menggunakan alat-alat ini. Saya sudah tidak menggunakannya selama bertahun-tahun.” ucap Mantan Wakil Presiden Pertumbuhan Pengguna Facebook, Chamath Palihapitiya (hlm 19-20) Masih ada hal penting selanjutnya yang diurai oleh Lanier. Tentu dengan menggunakan kredibilitasnya sebagai seorang ilmuwan komputer, bukan sebagai seorang ilmuwan sosial atau psikolog. Bahwa menurutnya, kita sudah terlalu sering kehabisan waktu. Dunia berubah dengan cepat atas perintah kita, sehingga tidak melakukan apa pun—bukan menjadi sebuah pilihan. Buku ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang tertarik kepada kajian telekomunikasi. Pembaca akan menemukan istilah-diskursus bernuansa digitalisasi, teknologi dan juga informatika: bagaimana telekomunikasi (media sosial) tersebut terbentuk, dioperasikan, dan uraian argumen yang berangkat dari riset empiris. [*]

PEMIMPIN UMUM/PENANGGUNG JAWAB : Nawang Esthi Lestari PEMIMPIN REDAKSI : Wahyu Kuncoro SN WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Wawan Triyanto REDAKTUR PELAKSANA: Gatot Suryo Widodo KOORDINATOR LIPUTAN : Bambang WN REDAKTUR: Choirul Anam, Anangsyah Isfianto, Sufendi Dimyati, Andre Endrayana Sasmita, Helmi Supriyatno, Zainal Ibad Reporter : M. Ali, Rachmat Caesar BSW, Zainal Ibad, Adit Hananta Utama, Abed Nego, Gegeh Bagus Setiadi, Diana Rahmatus Sholichah, Achmad Tauriq Imani Fotografer: Trie Diana Indahwati, Oki Abdul Sholeh Malang: M. Taufiq, Kabupaten Malang : Cahyono Nor Rochmah, Kota Batu: Anas Bachtiar, Kediri: Ervan Kholis, Pasuruan : Hilmi Husein, Pamekasan: Syamsuddin, Lumajang: Dwi Wismo Wardono, Probolinggo: Wiwit Agus Pribadi Jember: Effendi, Sampang: Nur Cholis, Sumenep: Agus Irianto, Samsul Arifin, Bondowoso: Samsul Tahar, Situbondo: Sawawi, Tulungagung: Hadi Sucipto, Wiwieko Dh, Ponorogo: Yanuar Lamongan: Suprayitno, Jombang: Romadlon, Fathoni, Arif Yulianto Mojokerto: Hasan Amin, Kariyadi Sidoarjo: Ali Kusyanto, Hadi Sujitno, Achmad Suprayogi Gresik: Kerin Ikanto, Rokim, Tuban: Khoirul Huda Madiun: Sudarno, Blitar: Hartono, Nganjuk: Ristika, Bojonegoro: Achmad Basir, Trenggalek: Wahyu Asmoro, Jakarta: Tjitjik Rahayu. Direktur Utama: Nawang Esthi Lestari, Direktur Umum: Wahyu Kuncoro SN, Direktur Keuangan Mira Damayanti Komisaris Utama: Sugeng Praptoyo, Komisaris: Bambang WN, Hasan Amin, Suprayitno, Malang: Gatot Soekardi, Ratna Nirmala, Lumajang: Didit Nur Jadit, Bondowoso: Hasto Pramudyo, Manager Produksi, Sirkulasi dan Periklanan: Sri Eddy Haryanto, Manajer Keuangan: Anangsyah Isfianto, Administrasi Keuangan: Etti Sri Kustini, Sri Poernomo, Sekretaris Perusahaan: Rani Cholyvianti, Sirkulasi: Titiek Yuliati (Koordinator), Andi Basuki, Nike Kusumawati, Utomo Pagon, Distribusi: Tatok Arly (Koordinator), Suparto, Mulyadi, Pracetak:Ali Sulkan (Koordinator), Danu Setiawan, Trisno purnomo, Onny Agung S, Oki Abdul Sholeh, Rendy Agung. Sekuriti: Saiful Hidayat, Akhmad Mukhdor Daniyal, Ucha Torindiansyah Alamat Kantor Pusat/Iklan/Redaksi: Jalan Indragiri 73 Surabaya, Telp : 031- 561-5454, Fax : 031-561-9009, Email Iklan: bhirawa_indragiri@yahoo.com, Email Redaksi: harian_bhirawa@yahoo.com Sirkulasi: Jalan Pengenal 5, Surabaya (60174), Telp : 031- 547-0650 (3 lines), Fax : 031-534-3359, Email Sirkulasi: bhirawasirkulasi@yahoo.com Bhirawa Online : http://www.harianbhirawa.co.id Bank: Bank Mandiri (BBD Jembatan Merah) Surabaya, No. Rek:140.0080000053, Percetakan: PT Media Nusantara Press, Kawasan Industri SIER, Jl. Rungkut Industri III No.49, Surabaya SIUPP: Nomor 159/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 22 April 1986.

Tarif Iklan: Iklan Baris Rp. 7.500/baris (maksimal 5 baris), Iklan Tender/Lelang Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display warna (FC) Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display hitam putih (BW) Rp.7.500/mm kolom. Harga belum termasuk PPn 10%.


PELAYANAN PUBLIK September 2020, Neraca Perdagangan Jatim Defisit Halaman 5

Jumat Pahing, 16 Oktober 2020

Pemprov, Bhirawa Neraca perdagangan Jawa Timur selama bulan September 2020 mengalami defisit sebesar USD 152,62 juta. Defisit ini disebabkan karena adanya selisih nilai perdagangan yang negatif pada sektor migas yang lebih besar dibandingkan selisih nilai perdagangan yang positif pada sektor nonmigas. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, Kamis (15/10). Dikatakannya, selisih nilai perdagangan pada sektor migas adalah defisit sebesar USD 249,26 juta sedangkan selisih nilai perdagangan pada sektor nonmigas mengalami surplus se-

besar USD 96,64 juta. Secara kumulatif, lanjutnya, selama Januari - September 2020, neraca perdagangan Jawa Timur masih mengalami defisitsebesar USD 476,75 juta. Hal ini disumbangkan oleh selisih perdagangan ekspor-impor di sektor nonmigas yang surplus sebesar USD

1.397,11 juta. “Akan tetapi selisih perdagangan ekspor-impor di sektor migas justru mengalami defisit sebesar USD 1.873,85 juta. Surplus sektor nonmigas ini perlu lebih ditingkatkan agar neraca perdagangan Jawa Timur berubah menjadi surplus di periode berikutnya. Disamping itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas,” paparnya. Dadang juga menjelaskan, Ekspor Jawa Timur bulan September 2020 naik sebesar 11,14 persen dibandingkan bulan Agustus 2020, yaitu dari

USD 1,44 miliar menjadi USD 1,60 miliar. Sementara dibandingkan September 2019, nilai eksporjugamengalami peningkatan yaitu sebesar 0,21 persen. Peningkatan nilai ekspor dibanding bulan lalu, disebabkan oleh kinerja ekspor sektor migas maupun kinerja ekspor sektor nonmigas yang meningkat. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 11,49 persen, yaitu dari USD 1,37 miliar menjadi USD 1,53 miliar. Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyum-

bang sebesar 95,68 persen dari total ekspor bulan ini. Dibandingkan September 2019, nilai eksporsektor nonmigas justru mengalami penurunan sebesar 0,32 persen. Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada bulan September 2020 naik sebesar 4,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari USD66,19 juta menjadi USD66,89 juta. Peranan ekspor sektor migas menyumbang 4,32 persen total ekspor Jawa Timur pada bulan ini. Dibandingkan September 2019 nilai ekspor migas juga meningkat sebesar

13,49 persen. Sedangkan Impor Jawa Timur bulan September 2020 mengalami kenaikan sebesar 11,11 persen dibandingkan bulan Agustus 2020, yaitu dari USD 1,57 miliar menjadi USD 1,75 miliar. Kenaikan nilai impor ini disebabkan oleh peningkatan kinerja impor, baik dari sektor migas maupun dari sektor nonmigas Jawa Timur. Impor migas bulan September 2020 ke Jawa Timur mengalami peningkatan sebesar 40,19 persen, dari USD 226,94 juta menjadi USD 318,15 juta. Impor migas menyumbang 18,19 persen dari total impor

Jawa Timur pada September 2020. Nilai impor migas ini justru mengalami penurunan sebesar 16,87 persen bila dibandingkan dengan bulan September 2019. Adapun nilai impor non migas juga mengalami peningkatan sebesar 6,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dari USD 1,35 miliar menjadi USD 1,43 miliar. Impor nonmigas menyumbang 81,81 persen total impor September 2020 ke Jawa Timur. “Dibandingkan September 2019, nilai impor nonmigas justru mengalami penurunan sebesar 7,57 persen,” katanya.[rac]

LINTAS PELAYANAN

Pengembangan Model Kewirausahaan bagi Warga Binaan atau Eks Klien Pemprov, Bhirawa Dinas Sosial Provinsi Jatim kini tengah mempersiapkanpengembangan model kewirausahaan bagi warga binaan atau eks klien. Kegiatan yangbdilakukan ini merupakan tahap awal pengembangan model kewirausahaan bagi warga binaan atau eks klien. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Alwi mengatakan, setiap tahun terdapat 1.130 orang yang lulus dan menyelesaikan program bimbingan pelatihan di 12 UPT Dinsos Provinsi Jatim. “Dapat diperkirakan dalam jangka waktu 5 tahun, Dinsos telah berhasil mencetak hampir 6.000 orang eks klien terlatih. Ini adalah potensi yang cukup besar, jika dikelola dan dikembangkan dengan baik,” katanya, kemarin. Dikatakannya, kalau hampir 6000 eks klien yang terlatih itu masih belum mewakili pengukuran produktivitasnya. Kondisi ini terjadi ketika eks klien dikembalikan ke masyarakat, mereka masih butuh pendampingan penguatan. “Tentunya mereka masih membutuhkan pendampingan dan penguatan untuk dapat merintis usaha, membuat produk yang layak, dan memasarkan produknya sampai mengembangkan usahanya,” katanya. Untuk mengatasi hal itu, Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Dinsos Jatim telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan usaha kemandirian eks klien. Di antaranya, melalui bimtek pengembangan usaha, pemberian bantuan sosial, dan memfasilitasi kerjasama dengan stakeholder lainnya.[rac] Tim Wasev dari Mabesad mengecek hasil rabat jalan beron di Desa Tebluru, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Kamis (15/10).

Istimewa

Tim Wasev Cek Hasil Rabat Jalan TMMD 109

Kadinsos Jatim, Alwi saat membuka kegiatan Rapar Persiapan Penyusunan Pengembangan Model Jejaring Pelayanan Warga Binaan/Eks Psikotik, Kamis (15/10).

Banyak Warga Masyarakat yang Berminat Ikuti Pelatihan Kerja Pemprov, Bhirawa Banyak warga masyarakat yang berminat mendapatkan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (Disnakertrans Jatim). Terbukti salah satunya di BLK Mojokerto, ternyata banyak yang mengikuti seleksi untuk mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi. Setidaknya ada 354 orang yang berupaya mendaftarkan diri mengikuti pelatihan, namun settelah diseleksi lebih jauh, akhirnya hanya ada 112 peserta yang mengikuti pelatihan di tujuh kejuruan yang dibuka BLK Mojokerto. Kepala BLK Mojokerto Isman Widodo mengatakan, adanya pelathan berbasis kompetensi ini, maka Provinsi Jawa Timur terus berupaya menekan angka pengangguran atau Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT). Ia juga menyampaikan kalau, pelatihan kerja yang diselenggarakan UPT BLK Mojokerto kali ini bersifat institusional, dan pelatihan kerja ini memberikan pelatihan yang bersifat up skilling dan reskilling bagi calon tenaga kerja. “Baik yang berasal dari korban PHK maupun calon tenaga kerja yang baru lulus sekolah, membentuk calon tenaga kerja yang kompeten di bidangnya dan menjaga kualitas SDM, tenaga kerja tetap kompetitif di masa pandemi covid 19,” tambahnya. [rac]

Surabaya, Bhirawa Tim Wasev dari Mabesad mengecek hasil rabat jalan beron di Desa Tebluru, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Kamis (15/10). Bersama rombongan, tim langsung menyasar hasil pengerjaan rabat jakan beton yang dilakukan Satgas TMMD 109 Kodim/0812 Lamongan. Tak hanya melakukn pengecekan, Tim Wasev beserta rombongan ikut

bekerja bersama-sama membawa arco yang berisikan semen. Mereka pun semangat bersama-sama menumpahkan semen yang akan dibuat pengecoran jalan tembus yang menghubungkan Desa tebluru, Kecamatan Solokuro. “Pengecoran jalan ini harus selesai sebelum TMMD ditutup,” kata Ketua Tim Wasev TMMD 109, Mayjen TNI Benny Susianto. Benny mengaku puas dengan hasil

yang telah di capai selama ini. Menurutnya, apa yang di kerjakan oleh anggota Satgas TMMD bersama dengan masyarakat Desa setempat sangatlah baik. Pihaknya pun mengaku Kemanunggalan TNI dengan rakyat sangat kental dalam setiap pelaksanaan TMMD, seperti pada TMMD 109 Lamongan. Pihaknya pun berharap gorong royong dan kerjasama seperti ini bisa terus terjalin antara TNI dengan rakyat. Tak

hanya pada saat TMMD saja, tapi dikehidupan sehari-hari rasa persatuan dan kesatuan harus terus dijaga dengan baik. Apalagi guna menegakkan NKRI. “Kegiatan apapun yang dikerjakan bersama rakyat dengan sistem gotong royong, akan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Seperti halnya dalam program-program TMMD yanh sudah berjalan selama ini,” pungkasnya.[bed,aha]

Penderita Gangguan Refraksi Mata Turun Surabaya, Bhirawa Jumlah pasien gangguan refraksi mata di Kota Surabaya mengalami penurunan signifikan dibanding 2019. Tentunya hal itu tak lepas dari berbagai upaya Pemkot Surabaya dalam menanggulangi gangguan refraksi mata khususnya yang terjadi pada anak-anak. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengungkapkan, jika pada 2019 lalu, jumlah pasien gangguan refraksi mata sebanyak 4.463 orang. Melihat angka itu, pihaknya langsung mengambil sejumlah langkah preventif untuk menekan angka penderita. Alhasil, pada 2020 ini jumlah penderita refraksi mata mengalami penurunan. “Jika dihitung dari awal Januari hingga Juli 2020, pasien gangguan refraksi mata yakni 2.665. Penurunannya sangat signifikan,” kata Febria, Kamis (15/10).

Feny – sapaan akrab Febria Rachmanita menjelaskan, perubahan angka yang cukup signifikan itu sebenarnya sudah dapat dilihat sejak tiga bulan pertama di 2020. Bahkan, berkaca pada Januari 2019, jumlah pasien mencapai 496 anak. “Sementara itu pada Januari 2020-nya pasien menurun menjadi 356 orang. Itu perbandingannya terlihat,” papar dia. Meski demikian, keberhasilan dalam menekan angka itu tidaklah serta merta begitu saja. Sebab, ada strategi dan upaya penanggulangan yang dilakukan. Di antaranya, mengindetifikasi wilayah dan kelompok masyarakat yang berisiko mengalami gangguan refraksi. Menurut Feny, upaya penanggulangan yang dilakukannya kali ini adalah menyasar anak-anak di usia sekolah dan lanjut usia (lansia). “Kita menyasar ke pelajar SD- SMP. Usia rata-rata dari 7 – 15 tahun. Kemudi-

an langkah kedua, mengembangkan surveilans deteksi dini gangguan refraksi yang dilakukan oleh kader dan rujukan ke puskesmas,” urainya. Tidak hanya itu, upaya lain yang dilakukan adalah melatih kader indera, serta melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) untuk mendeteksi dini kelainan refraksi mata. Di sisi lain, jajaran Dinkes juga memberikan diseminasi komunikasi, informasi serta edukasi melalui para kader, petugas kesehatan dan sekolah. “Penyebaran informasi itu sangat penting. Apalagi para kader, puskesmas yang berhubungan langsung dengan masyarakat,” jelas Feny. Feny mengungkapkan, pihaknya juga melakukan skrining mata serta penanggulangan gangguan indera termasuk kelainan refraksi. Itu menjadi penting dilakukan agar ke depan angka kasus berkurang. “Jadi harus

Febria Rachmanita

terus dan selalu dalam pantauan. Kami juga menggandeng Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami). Kemudian ada RS Bakti Dharma Husada (BDH) dan RSUD dr Soewandhie,” pungkasnya.[iib]

PELAKSANA PUBLIK

Tekan Angka Kecelakaan, BPJS Ketenagakerjaan Bagikan APD Helm di Madura Maraknya kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa para peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK cukup tinggi. Per bulan September 2020 ada 24 persen dari jumlah peserta mengalami kecelakaan di jalan raya. Oleh sebab itu, BPJAMSOSTEK sebagai badan jaminan ini memberikan alat pelindung diri (APD) berupa helm kepada peserta. Kegiatan Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2020 ini mengusung tema “Pemberian APD Helm Motor” di Kantor BPJAMSOSTEK Bangkalan, Kamis (15/10). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Krishna Syarif, Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur Dodo Suharto, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bangkalan Tamar Djaja, serta perusahaan terpilih yang merupakan peserta BPJAMSOSTEK. Krishna Syarif menyampaikan kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2020 di Seluruh Indonesia, sebagai bukti negara hadir melindungi masyarakat dan pekerja di Indonesia melalui BPJAM-

SOSTEK. “Kegiatan ini diharapkan sebagai bentuk nyata guna menekan semaksimal mungkin angka kecelakaan kerja dijalan raya yang terjadi bagi pekerja,” katanya. Selama pandemi Covid-19, lanjut Krishna, BPJAMSOSTEK juga memberikan kontribusi rutin kepada masyarakat. Mulai dari masker, baju hazmat, multivitamin, sembako serta makanan bergizi. Ini menjadi prioritasnya karena sebagai bentuk kepedulian BPJAMSOSTEK. Menurut dia, dari data yang dikantongi mulai Januari hingga September ada 23 ribu kasus kecelakaan kerja dan 1 persen meninggal dunia di Jawa Timur. “Di sinilah kami memberikan pemahaman faktor risiko. Segeralah bergabung menjadi peserta BPJAMSOSTEK,” terangnya. Krishna pun berharap semoga langkah yang dilakukan ini dapat mengurangi angka kecelakaan ker-

Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa

BPJS Ketenagakerjaan memberikan APD helm motor kepada peserta di Kantor BPJAMSOSTEK Bangkalan, Kamis (15/10).

ja, baik individu lingkungan dan masyarakat. “Dan dapat memahami faktor risiko jika terjadi suatu musibah, juga menjaga keberlangsungan hidup dan mengurangi kemiskinan jika terjadi risiko akibat

kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja,” tambahnya. Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur Dodo Suharto mengatakan, Pemberian APD Helm Motor ini merupakan upaya tang-

gung jawab BPAMSOSTEK dalam menekan angka kecelakaan kerja di jalan raya. Di samping itu, lanjut Dodo, membantu perusahaan dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta meningkatkan tertib administrasi dan tertib iuran perusahaan. “Kami berharap kegiatan ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin demi keselamatan pekerja sesuai peruntukannya, sudah seharusnya tenaga kerja mendapat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan,” terangnya. Di Jawa Timur bantuan kegiatan Promotif Preventif BPJAMSOSTEK Tahun 2020 mendapatkan alokasi sebanyak 500 APD Helm Motor, 17 orang peserta Pelatihan Ahli K3 Umum, 1.400 paket Bahan Pangan Bergizi berupa Sembako, 260 paket APD Jasa Konstruksi, 800 paket APD Medis Penanganan Covid 19, 16.000 Multivitamin, 80.000 Masker Pekerja, dan 100 Poster K3 dan Bingkai Acrylic. Saat ini kata Dodo, kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Jawa Timur telah mengakibatkan 259 orang meninggal dunia, 200 orang

cacat fungsi, 413 orang cacat sebagian. Pembayaran klaim hingga September 2020 sebanyak 306.022 kasus dengan total klaim Rp3,13 triliun, dari jumlah itu klaim untuk program Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 234.189 kasus sebesar Rp2,79 trilun, Jaminan Kematian 3.279 kasus sebesar Rp126,9 miliar, Jaminan Kecelakaan Kerja 22.806 kasus sebesar Rp161,3 miliar dan klaim Jaminan Pensiun sebanyak 45.748 kasus sebesar Rp46,3 miliar. Peserta BPJAMSOSTEK yang mendapatkan APD helm motor, Rony Hartono mengaku kalau manfaat menjadi peserta BPJAMSOSTEK sangat luar biasa. Pasalnya, ini merupakan suatu bentu perhatian pemerintah kepada masyarakat Madura. “Bagus sekali, kami melihat hadirnya BPJAMSOSTEK di Madura ini suatu bentuk perhatian pemerintah di masyarakat Madura. Meski bukan kota industri, tapi banyak tenaga kerja yang bergerak di bidang formal dan informal. Pesan kami, terus pertahankan profesionalitasnya,” katanya.[geh]


Bhir

PENDIDIKAN, KEBUDA

Halaman 6

Jumat Kliwon, 1

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Wagub Emil Elestianto Dardak menyerahkan penghargaan kepada Kadindik Jatim Wahid Wahyudi atas Capaian siswa ABK dalam FLS2N yang membawa Jatim Juara Umum.

Pesmaba UMM Malang Persembahkan Kolase Nyanyian Rayuan Pulau Kelapa

Pendamping

Kunci Sukses Siswa ABK Antar Dindik Jatim, Bhirawa Terbatas secara fisik bukan halangan untuk tak berprestasi. Hal itulah yang dibuktikan siswa berkebutuhan khusus di Jawa Timur. Dalam ajang tahuan bergengsi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), mereka sukses mengantarkan Provinsi Jatim sebagai juara umum. Berkat capaianya ini, mereka yang terdiri dari Aisyah Syerviyah juara I Desain Grafis, Hafizh Ardianyah juara I Pantomim, Elita Mariska juara II Melukis, Ahmad Subhan juara hara-

pan I MTQ, dan Widiyanto Wahyunata juara harapan II Desain Grafis mendapat apresiasi dan penghargaan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pada perayaan HUT Jatim ke 75 tahun, Senin (12/10). "Alhamdulillah, tahun 2020 ini di ajang festival seni tingkat nasional, Jawa Timur menjadi juara umum untuk Anak - anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Mereka meraih dua emas, satu perak, satu juara harapan I dan satu juara harapan II,'' ujar Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi.

Malang, Bhirawa Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah ditutup dan disaksikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir MSi. Video kolase nyanyian Rayuan Pulau Kelapa yang dibawakan 34 mahasiswa UMM di 34 provinsi berhasil diputar dengan sempurna.

BANGKU POJOK

ristika/bhirawa

Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi meninjau proses penataan Jl Ahmad Yani Nganjuk yang akan tuntas akhir tahun 2020.

Ciptakan Pesona Malioboro Van Nganjuk Nganjuk, Bhirawa Keseriusan Pemkab Nganjuk dalam Program Mbangun Deso Noto Kuto mulai nampak di tahun kedua pemerintahan Novi - Marhaen. Dengan dana sekitar Rp9 miliar, wajah Jl Ahmad Yani yang merupakan jalan poros ditata menyerupai Jl Malioboro, Yogjakarta. Selain mempercantik wajah kota, Pemkab Nganjuk juga bertujuan untuk menumbuhkan perekonomian rakyat dari sektor wisata. Sehingga sangat perlu memperindah sarana dan prasarana umum yang menghubungkan Alun - alun Nganjuk dan Taman Nyawiji menjadi wisata belanja seperti Jl Malioboro di Yogyakarta. ''Rencana penataan ini untuk melengkapi pembangunan Taman Nyawiji dan Alun - alun Nganjuk yang diwacanakan segera mendapatkan sentuhan renovasi,'' kata Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi. Saat meninjau proses penataan Jl Ahmad Yani, Marhaen Djumadi mengatakan kawasan Jl Ahmad Yani didesain menjadi tempat hiburan seperti Jl Malioboro. Selain mempercantik wajah kota, penataan kawasan pusat kota tersebut juga dalam rangka merealisasikan visi - misi Novi - Marhaen dalam hal pembangunan infrastruktur. Nantinya, dikatakan Marhaen, kawasan Jl Ahmad Yani Nganjuk akan dilengkapi trotoar dengan lebar 3,5 meter. Di sepanjang trotoar akan dipasang tempat duduk, lampu, dan guiding block untuk tuna netra. Alun-alun juga akan ditata ulang dan dipercantik. Jadi selain wisata berbasis desa, nantinya juga mempunyai wisata berbasis kota. Dari alun - alun, Jl Ahmad Yani hingga Taman Nyawiji. [ris]

Sebanyak 34 mahasiswa secara terpisah membawakan lagu Nyanyian Pulau Kelapa dengan latar ikon daerah masing - masing. Mulai barat hingga timur Indonesia. Dari Papua hingga Aceh, dari Miangas hingga Pulau Rote. Hal ini menunjukkan betapa majemuknya mahasiswa UMM yang berasal dari berbagai sudut Indonesia. Keberagaman itu dapat dipersatukan ke dalam satu rumah bersama Jas Merah Kampus Putih. Kampus yang kental dengan semangat kebangsaan yang mengokohkan kebhinekaan dengan meninggikan peradaban kemanusiaan. Gimik ketegangan inilah yang sempat ditampilkan panitia dalam gelaran penutupan Pesmaba UMM 2020 yang dilakukan Daring dan Luring di Hall Dome UMM, Rabu (14/10). UMM senantiasa memberikan warna dan kejutan berbeda di tiap penyelenggaraan Pesmaba tiap tahunnya. Tak terkecuali pada Pesmaba UMM tahun 2020 ini. Meski penyelenggaraannya di tengah pandemi, Pesmaba UMM tahun ini tetap meriah. Sebanyak 7500 mahasiswa baru UMM, baik yang hadir di Hall Dome UMM dan yang mengikuti Pesmaba Daring melalui aplikasi meeting Daring Zoom, menikmati suguhan dan tampilan.

Sebelumnya, kemeriahan pelaksaan Pesmaba UMM tahun 2020 tak hanya dirasakan civitas akademika Kampus Putih. Gaung Pesmaba UMM juga sempat menjadi trending topik pertama Indonesia di Twitter. Lantaran pada pukul 08.30 WIB, warga Kampus Putih secara kompak nge-tweet dengan tema serupa yakni Aku pilih #UMMCampus karena‌'' dengan menyertakan tanda pagar #PesmabaUMM2020. Tak hanya itu, Tim Binpotdirga Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh Malang juga turut memeriahkan penutupan Pesmaba UMM dengan menerjunkan lima penerbang paramotornya. Para penerbang ini mengudara di langit UMM dengan mengibarkan spanduk Penutupan Pesmaba UMM 2020, quote tokoh bangsa Berani Bercita - cita dari almarhum Prof Dr HA Malik Fadjar MSc, UMM Kampus Tangguh, dan Sinergi untuk Negeri. Kerjasama ini merupakan wujud sinergi untuk negeri sekaligus ungkapan selamat Dirgahayu untuk TNI ke-75. Secara simbolis, para penerbang ini juga menyerahkan masker yang diterima perwakilan mahasiswa baru UMM dan mahasiswa asing dari sejumlah negara untuk disebarkan kembali ke masyarakat. [mut]

Tim Binpotdirga Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh Malang juga turut memeriahkan penutupan Pesmaba UMM dengan menerjunkan lima penerbang paramotornya.

GALERI

Peringati Hari P

Ajak Warga Tanam Mandiri, U Surabaya, Bhirawa Universitas Surabaya (Ubaya) membagikan starter kit berkebun di sekitar kepada warga disekitar kampus. Gerakan menanam mandiri di pekarangan rumah ini digawangi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dan Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan (Pusdakota) Ubaya dalam memperingati Hari Pangan Sedunia (World Food Day) ke-75 kali ini bertema Grow, Nourish, Sustain, Kamis (15/10). Melalui peringatan ini, LPPM bersama Pusdakota Ubaya bergerak ingin mengajak warga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pangan dengan mulai menanam sayur dan buah secara mandiri di pekarangan rumah. "Aktivitas ini juga menjadi alternatif menghilangkan rasa bosan selama pandemi di rumah. Beragam manfaat dapat diambil dari kegiatan berkebun. Selain untuk memastikan kebutuhan nutrisi pangan diri sendiri atau keluarga, kebiasaan ini dapat memberikan dampak keberlanjutan dalam menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi seperti ini,'' ungkap salah satu tim Pusdakota Ubaya, Rizal Ahmad Ramadhanny. Lebih lanjut, kebutuhan nutrisi

dan ketersediaan pangan yang berkualitas saat pandemi Covid 19 merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan daya tahan tubuh. "Kegiatan ini juga membantu warga dalam mengoptimalkan lahan kosong di lingkungan sekitar dengan penanaman bibit sayur dan buah. Apalagi aktivitas berkebun memiliki efek jangka panjang dalam menggerakkan sektor

perekonomian w dampak pandem hasil panen,'' jab Dalam kesem Ubaya membagi berkebun yang sayur dan buah, p dia tanam berup puk, serta polyba buah yang diberi ga yaitu kangkun dan terong. Warg

Tim Ubaya bersama warga dalam gera

SISWA

SMPN 1 Sidoarjo Motivasi Siswanya untuk Terus Berkarya Kondisi pandemi Covid 19 saat ini jangan sampai menurunkan semangat belajar dan semangat berkarya. Sehingga SMPN 1 Sidoarjo terus mendorong dan memberikan motivasi kepada para siswa agar lebih semangat untuk berkarya. Terbukti dua siswanya berhasil meraih prestasi di tingkat internasional. Oleh: Achmad Suprayogi, Kabupaten Sidoarjo

achmad suprayogi/bhirawa

Nazwa Spektra Aurora dan Satria Utama menunjukkan hasil karya yang berprestasi membawa nama baik sekolah.

Menurut Guru Kesiswaan SMPN 1 Sidoarjo, Aprilin Astuti SPd, saat mendampingi dua siswanya Nazwa Spektra Aurora dan Satria Utama, yang berhasil meraih prestasi dalam International Cospace Online Challenge Icoolchallenge @Virtual Robocup 2020, pihak sekolah selalu mendorong dan mendukung program kegiatan siswanya untuk selalu belajar dan berkarya yang lebih baik.

Program ekstra itu ada yang difasilitasi sekolah ada juga yang dilakukan secara mandiri. "Jadi mereka bisa bergabung dari klub - klub yang di luar sekolah, termasuk ekstra robot ini juga dari luar sekolah. Karena sekolah kami memang tidak menyediakan untuk ekstra robotic,'' tutur Aprilin, Kamis (15/10) kemarin. Aprilin menjelaskan, mereka tetap bisa berprestasi, dan bisa membawa nama baik sekolah,

bahkan mengharumkan nama Indonesia, dan khususnya nama Kabupaten Sidoarjo di kancah internasional. Disamping itu, di sekolah ini juga mempunyai banyak kegiatan ekstrakurikuler yang lain, termusuk seni dan karawitan, paduan suara. Mereka juga sudah pernah juara baik lokal maupun nasional. "Program kami memang ingin mengembangkan bakat siswa. Bisa dilakukan di sekolah sesuai pilihan siswa. Sementara, bila sekolah tidak menyediakan mereka bisa memilih secara mandiri. Termasuk ekstra sepatu roda dan balap sepeda yang prestasinya sudah nasional. Intinya pihak sekolah tetap mendukung dan mensupport kebutuhan siswa, dengan harapan mereka bisa prestasi

yang lebih baik lagi. Diharapkan kedua siswa yang juara ini bisa memotivasi teman - temanya yang lain,'' harap Aprilin. Sementara itu, Nazwa Spektra Aurora yang meraih Overall iCool 2020 Influencer Award sebagai Most Popular Video, mengatakan kalau robotnya yang dilombakan merupakan robot penyelamatan (robot rescue). ''Robot ini aslinya bentuk fisik, karena kondisinya pandemi, terus diganti secara virtual, dan misinya penyelamatan bencana banjir maupun kebakaran,'' katanya. Sedangkan Sartia Utama yang berhasil terpilih sebagai Best Team Spirit ini, mengaku senang meraih juara. Ia juga mengaku sedang mengerjakan robot sejak masih usia sekolah dasar. [*]


rawa

AYAAN

16 Oktober 2020

& OLAHRAGA

Halaman 7

Cegah Keikutsertaan Siswa dalam Demonstrasi

SMK PP Negeri 1 Tegalampel Lakukan Sosialisasi Bondowoso, Bhirawa Upaya mencegahan keikutsertaan siswa dalam aksi demonstrasi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. SMK PP Negeri 1 Tegalampel Bondowoso melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada siswa. Dengan melibatkan Kapolsek Tegalampel sebagai pembicara, serta Komite Sekolah, OSIS, dan sejumlah perwakilan siswa dan wali murid, Kamis (15/10). Mengingat sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta para kepala sekolah, guru, dan kepala cabang dinas pendidikan melibatkan Komite Sekolah dan OSIS untuk meminimalisasi para pelajar agar tidak ikut-ikutan berdemonstrasi. Imbauan yang disampaikan Gubernur Khofifah itu, mengingat banyaknya pelajar yang ikut berdemo menolak UU Omnibus Law beberapa hari terakhir dan berujung rusuh. Akan hal itu, SMK PP Negeri 1 Tegalampel Bondowoso, memberikan pengertian kepada pelajar dan mengawasi agar tidak turut dalam demonstrasi. Wakil Kepala Sekolah SMK PP bagian kesiswaan, Dian Isyarini menjelaskan, saat demo pertama di Kabupaten Bondowoso, tepatnya Kamis 8 Oktober 2020 lalu terdengar kabar ada siswa SMK PP yang ikut terlibat. "Kami langsung turun ke sana. Kita tindaklanjuti dengan melibatkan Polsek Tegalampel, melihat langsung ke lokasi, ke DPRD. Ternyata tidak ada. Namun katanya dari sekolah lain,'' jelasnya. Maka kepala sekolah memerintahkannya untuk memberikan peringatan di group kelas, kemudian diteruskan ke wali siswa dan diteruskan kepada

gan Berkala

rkan Jatim Juara Umum FLS2N Sementara itu, ditambahkan Kabid pembinaan PKPLK Dindik Jatim, Suhartono, capaian ini merupakan kali pertama Jawa Timur menyumbang juara umum pada FLS2N PKPLK. Hal ini tak lepas dari pendampingan berkala yang dilakukan semua pihak. Pendampingan yang dimaksud yakni berupa evaluasi hingga teknik membuat video. Pasalnya, untuk tahun ini gelaran FLS2N dilakukan secara Daring. "Langkah pendampingan ini memang efektif untuk mensupport mere-

ka. Setelah mereka mengikuti seleksi di tingkat provinsi, yang juara kami datangi lembaganya masing masing untuk memberi dukungan,'' papar Suhartono, Kamis (15/10). Terlebih, kata Suhartono, sistem seleksi berjenjang dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. ''Ada 11 bidang lomba kemarin yang mewakili Jatim. Alhamdulillah yang sukses meraih prestasi di lima bidang lomba yang disumbang dari siswa SDLB, SMPLB dan SMALB di Jatim,'' katanya. [ina]

Pangan Sedunia

Ubaya Bagikan 30 Stater Kit

warga yang termi melalui jual beli arnya. mpatan ini, Tim ikan 30 starter kit terdiri dari bibit pot tanaman, mepa tanah dan puag. Bibit sayur dan ikan kepada warng, bayam hijau, ga juga mendap-

atkan satu tanaman sayur atau buah yang sudah tumbuh dari kebun Ubaya Training Center (UTC). Beberapa tanaman yang dibagikan seperti sawi, daun bawang, pagoda, selada, kangkung, dan tomat. "Pemilihan bibit serta tanaman yang diberikan kepada warga merupakan hasil diskusi akan kebutuhan konsumsi dan kondisi warga setempat,'' katanya. Pemberian bibit sayur dan buah

akan menanam mandiri di pekarangan.

ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian warga dalam hal pengadaan tanaman. Salah satunya dengan budidaya tanaman secara mandiri. Nantinya, hasil panen tersebut bisa menjadi bahan pangan yang dapat diolah dan dikonsumsi oleh warga. "Starter kit berkebun dibagikan ke tiga RT di RW 07 Mejoyo yaitu RT 03, RT 04, dan RT 06. Kami berharap melalui kegiatan ini warga terdorong untuk melakukan aktivitas budidaya tanaman di sekitar rumah. Ini bisa menjadi solusi menghemat pengeluaran untuk membeli bahan pangan dan aktivitas baru yang menyenangkan selama di rumah saja saat pandemi,'' pungkasnya. Ketua RT 4 Mejoyo, Anis Choiroti mengungkapkan, sejak 2018 warga sudah menanam tanaman pangan. Kalau sayur kami sudah rutin menanam dan selama ini dipanen untuk dimakan sendiri. "Inginnya kami bisa membudidayakan tanaman yang bisa dipasarkan di luar RT juga. Dengan kegiatan Ubaya setidaknya bisa lebih banyak warga yang sadar akan perlunya berkebun untuk ketahanan pangan karena sosialisasi dan pembagian bibit yang merata pada seluruh warga," paparnya. [ina]

ihsan kholil/bhirawa

SMK PP Tegalampel Bondowoso melibatkan Polsek Tegalampel dalam pemberian pemahaman kepada siswa agar tak ikut demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

siswa. Termasuk ke Paguyuban, ke orang tua. Agar memberikan edukasi, supaya siswa tak ikut demo. Menurutnya, sosialisasi kali ini merupakan upaya antisipasi, agar siswanya tidak ikut demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Maka pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang dalam pengawasan siswanya. ''Kami selalu bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan pengawasan,'' katanya. Sementara itu, Kapolsek Tegalampel Iptu Tulus Suseno menyarankan, agar siswa tidak ikut-ikutan, jika ada aksi demo penolakan UU Omnibus Law Cipta

Kerja, seperti yang terjadi belakangan. "Sebaiknya siswa belajar. Jangan ikut demo, takutnya terjadi hal - hal yang tidak diinginkan seperti kericuhan dan sebagainya. Nanti kan akibatnya bisa fatal,'' jelasnya. Menurutnya, di tengah pendemi Covid-19 saat ini, agar para siswa lebih baik belajar di rumah. Jangan sampai ikut aksi, karena dikhawatirkan anarkis dan sebagainya. Untuk pengawasan siswa, Iptu Tulus mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah. Sedangkan jika kedapatan siswa yang terlibat, maka Kepolisian dan pihak sekolah,

SMPN 5 Pertahankan Juara 1 Penganugerahan MBS Award 2020

Disdikbud Kota Probolinggo Sukses Gelar MBS-SRA Award Probolinggo, Bhirawa Penghargaan Penganugerahan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Sekolah Ramah Anak (SRA) menjadi puncak evaluasi manajemen sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo. Penganugerahan MBS Berorientasi Pelayanan Publik Berfokus pada Mutu di Masa Pandemi Covid-19, menjadi tema dalam Penganugerahan MBS 2020. Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Probolinggo hadir dalam acara ini, termasuk DPRD Kota Probolinggo. Diantaranya Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin beserta wakilnya Mochamad Soufis Subri, Sekda Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati dan Kepala Disdikbud Kota Probolinggo, Moch Maskur. Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib dan Ketua Komisi 1 DPRD Kota Probolinggo, Moch Jalal. Menurut Maskur, Penganugerahan MBS merupakan salah satu upaya Pemkot Probolinggo mewujudkan peningkatan mutu, akses, dan layanan pendidikan. Sebagai upaya penguatan manajemen sekolah yang akuntabel, transparan, berorientasi pelayanan publik dan berfokus pada mutu di masa pandemi Covid 19. "Kegiatan ini juga merupakan upaya mendorong Kota Probolinggo menjadi Kota Layak Anak tingkat utama yang bebas dari kekerasan, nasionalitas, dan pelakuan salah pada anak. Serta, siapkan semua pemangku kepentingan pen-

didikan untuk berinovasi demi peningkatan mutu pendidikan di masa pandemi Covid 19,' kata Maskur. Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, pendidikan merupakan salah satu investasi yang strategis dan sangat menentukan bagi masa depan bangsa. Tentu akan terasa berat dan pendidikan hanya menjadi beban pemerintah. Diperlukan peran serta partisipasi dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan peningkatan mutu, akses, dan layanan pendidikan, terlebih dalam masa darurat pandemi Covid 19. "Salah satu upaya mewujudkan peningkatan mutu, akses, dan layan-

an pendidikan di Kota Probolinggo, Disdikbud menggelar MBS dan SRA Award 2020. Penganugerahan ini bertujuan untuk tetap menjamin mutu pendidikan di Kota Probolinggo di masa pandemi Covid 19, '' ujarnya. Di malam puncak Penganugerahan Penghargaan MBS dan SRA, diumumkan sekolah-sekolah yuang menjadi juara. Baik juara dalam MBS Award maupun SRA Award tingkat SD dan tingkat SMP. Disdikbud Kota Probolinggo juga menyerahkan penghargaan kepada sosok penting di bidang pendidikan di Kota Probolinggo. Juga kepada Pengawas Pembina SD terbaik Drs Supardi MPd; Pengawas Pembina SMP terbaik Drs Mis-

Kepala SMP Negeri 5 Kota Probolinggo Subaidah dengan piagam sebagai juara 1 MBS Award 2020.

bach MPd dan Bapak Pembelajar Budi Wahyu Rianto MEd. SMPN 5 Kota Probolinggo kembali meraih juara I dalam Penganugerahan MBS Award tingkat SMP Kota Probolinggo. Kemenangan ini terus menjadi motivasi bagi warga SMP Negeri, untuk terus memberikan pelayanan terbaiknya. "Alhamdulillah ini yang kedua kalinya menjadi juara I MBS. Tahun 2019 juga menjadi juara I MBS,'' ujar Wakil Kepala SMPN 5 Kota Probolinggo, Diana Djahra. Diana mengaku, telah lama mempersiapkan untuk mengikuti Penganugerahan MBS. Yakni, sejak Disdikbud mensosialisasikan adanya event tahunan ini kepada para kepala sekolah beserta guru dan staf saling membantu menyiapkan dokumen yang diperlukan. Selama pandemi Covid 19 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak dilakukan secara langsung. Melainkan melaksanakan sistem pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi android. ''Untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kami menggunakan Google Classroom. Kegiatan pembelajaran melalui video juga dilakukan,'' jelasnya. Pihak sekolah juga tidak melupakan peran penting orangtua dalam PJJ dengan dibentuk grup komunikasi orangtua dan sekolah. Ternyata sejumlah inovasi pelayanan ini menjadi perhatian para juri MBS Award 2020, memberikan nilai yang baik, sehingga sekolah ini kembali menjadi juara pertama. [wap]

SDN Sumber Wetan 1 Meraih MBS Award 2020 untuk Tingkat SD Probolinggo, Bhirawa Jarak antara Orin Hall and Resto, Kota Probolinggo dengan SDN Sumber Wetan 1, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, memang tidak begitu jauh. Hanya sekitar 9 kilometer. Namun, bila ditempuh dengan berjalan kaki, lumayan melelahkan. Tetapi rasa lelah itu seakan tak terasa bagi warga sekolah yang ada di pinggiran selatan Kota Probolinggo

ini. Senin (12/10) malam, Kepala sekolah beserta guru dan staf SDN Sumber Wetan 1, melakukan aksi mengarak piala dengan berjalan kaki. ''Kami mengarak piala ini ke sekolah bersama delapan orang guru dan staf sekolah,'' ujar Kepala SDN Sumber Wetan 1, Gigih Eko Setyawan. Gigih mengatakan, mengarak piala ini merupakan nazarnya jika sekolahnya diputuskan sebagai pemenang MBS Award 2020. Ternya-

ta, rekan sesama guru dan staf antusias ikut bersama mengiringi nazarnya berjalan kaki menuju sekolah sambil membawa piala. ''Saat menunggu pengumuman pemenang ini deg - degan. Karena, diumumkan dari juara harapan III, nama sekolah SDN Sumber Wetan 1, tidak disebut - sebut. Ternyata malah disebut sebagai juara I. Alhamdulillah,'' tuturnya. Menurut Gigih, prestasi yang diraih sekolahnya merupakan pem-

Ketua PIA Bakorcab Madiun Terkesan ke Dekranasda Punya Kerajinan Menarik Kabupaten Madiun, Bhirawa Sangatlah tepat jika Ketua PIA Ardhya Garini Bakorcab Madiun, Ny Yanti Ikoputra dan segenap pengurusnya melakukan kunjungan ekonomi dan budaya di Kabupaten Madiun di Pendopo Ronggo Djoemeno, Rabu (14/10). Pasalnya, Pemkab Madiun dengan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) nya memiliki beraneka macam kerajinan tangan yang sangat menarik, bernilai seni tinggi, dan kerajinan seni yang unik hasil karya Usaha Mikro (UM) binaan dari Dekranasda dan Disperdakop UM Kabupaten Madiun. Makanya wajar jika Ketua Dekranasda yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Ny Penta Lianawati Ahmad Dawami begitu bangga dengan hasil kerajinan UM dari semua desa/kelurahan di Kab Madiun. Terbukti, Ny Penta Lianawati menyebut dari 51 UM di Kab Madiun yang mendaftar ke Bank Indonesia (BI), 44

siap turun untuk menjemput. Kata dia, pihaknya juga melakukan sosialisasi ke pabrik-pabrik. Sementara untuk sekolah akan dilakukan bertahap. "Sebenarnya untuk Bondowoso, khususnya warga saya tidak ada. Cuma tetap harus antisipasi,'' tandasnya. Ditempat yang sama, Ketua Komite Sekolah SMK PP Negeri 1 Tegalampel, Sukimin mengaku bahwa dirinya sangat mengapresiasi upaya sekolah dan aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan kapada siswa agar tak ikut demo. ''Kami sangat mendukung upaya itu,'' kata Sukimin saat dikonfirmasi. [san]

diantaranya dinyatakan lolos dan berhak ikut dalam pameran UMKM secara Virtual Expo 2020. Tak hanya itu, Ny Penta Lianawati juga menjelaskan, empat produk UM dari Kab Madiun tembus pangsa pasar internasional. Diantaranya, Gembol Jati ekspor ke Jepang, Kain Ecoprin dari Desa Sedangrejo eksport ke Banglades, Kerajinan Wayang dari Kayu eksport ke Belanda dan komoditas

Kopi kare eksport ke Amerika. Mengingat produk dari UM Kab Madiun tak kalah dari produk pabrikan, makanya Ketua Dekranasda Kab Madiun ini terus memberi semangat untuk membangkitkan daya kreatifitas dari UM di Kab Madiun. Ny Penta Lianawati mengaku senang atas kunjungan Ketua PIA Ardhya Garini Bakorcab Madiun karena bisa memberi suport bagi Dekranasda Kab Madiun.

Ketua PIA Ardhya Garini Bakorcab Madiun didampingi Ketua dan Wakil Ketua Dekranasda mengunjungi Galeri Dekranasda di Kantor Disperdakop. Di sini istri Danlanud Iswahyudi ini sangat senang melihat banyaknya produk yang indah dan menarik hasil dari UM Kab Madiun. Sesekali bertanya keunggulan dari produk UM itu kepada Ketua Dekranasda Kab. Madiun. [dar]

Ketua PIA Ardhya Garini Bacorcab Madiun Ny. Yanti Ikoputra berkunjung ke Dekranasda Kab Madiun disambut oleh Ketua dan Wakil Ketua Dekranasda Kab. Madiun yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Ny. Penta Lianawati Ahmad Dawami di Pendopo Ronggo Djoemeno, Rabu (14/10).

buktian kalau sekolah di wilayah selatan juga bisa menunjukkan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Meski dalam masa pandemi dan pembelajaran jarak jauh cukup menyulitkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. "Artinya, penyusunan dokumen sekolah yang dilakukan guru SDN Sumber Wetan 1, dinilai sudah lengkap dan benar. Ke depan harus lebih baik lagi,'' tandasnya. [wap]

PEDULI SESAMA

Peduli, Kapolres Bojonegoro Bagikan Sembako kepada Marbot Masjid Bojonegoro, Bhirawa Bertempat di halaman Mapolres Bojonegoro, Kamis (15/ 10) kemarin, Kapolres Bojonegoro, AKBP M. Budi Hendrawan, SIK, MH yang didampingi Wakapolres Bojonegoro, Kabag Sumda, Kasat Lantas, Kasat Binmas dan Kasubbag Humas membagikan paket sembako kepada warga yang terdampak wabah corona khususnya kepada marbot masjid di wilayah hukum Polres Bojonegoro. Pemberian paket sembako ini tidak lain agar dapat meringankan beban ekonomi Masyarakat. Khususnya para marbot masjid di wilayah hukum Polres Bojonegoro yang terdampak virus Corona yang mewabah saat ini. Kapolres Bojonegoro mengatakan bahwa pemberian tali asih berupa paket sembako ini sebagai bentuk kepedulian Polri pada warga khususnya marbot masjid terdampak virus corona yang kini sedang menghadapi kesulitan. Selain itu juga, Polres Bojonegoro titip pesan kepada para marbot masjid untuk disampaikan kepada Ta'mir masjid tetap mematuhi protokol kesehatan bagi para jamaah masjid baik menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak. [bas]


Jumat Kliwon, 16 Oktober 2020

JATIM MEMBANGUN

Halaman 8

Sidoarjo Mendapat Malu Bila Rakyatnya Kelaparan dan Tidak Sekolah Ketua DPW PAN jatim, Dr Achmad Rubai M.Si mempunyai tanggung jawab besar untuk memenangkan Paslon yang diusung PAN pada Pilkada kabupaten/kota di Jatim. Tercatat PAN menjadi partai pengusung 16 Paslon di Jatim diantaranya kota Surabaya, Sidoarjo, Sumenep, Trenggalek, Lamongan, Jember, Kab Blitar, Kab Kediri, Ponorogo, Ngawi, Tuban. Kab Mojokerto, Khusus Terkait Pilkada Kabupaten Sidoarjo, wartawan Bhirawa Hadi Suyitno (Bhir) mewawancarai dengan Achmad Rubai (AR) tokoh yang selain sebagai politisi juga berprofesi sebagai pengacara dan dosen. Bhir : Dari sekian banyak Pilkada di Jatim kenapa tidak ada satupun kader murni PAN yang diusung? AR : PAN dalam koridor memperjuangkan kader murni PAN di seluruh daerah. Namun PAN tidak akan memaksakan diri. Bila dirasakan ada figur lebih baik maka figur itu yang didorong. Tidak peduli dia kader partai atau bukan orang partai. Dari daerah sendiri atau di luar sendiri. Selama dia lebih berkualitas dan berkelas akan diusung. Bhir : Maksudnya ? AR: Misalnya begini. Saya mengam-

bil contoh Pilkada Sidoarjo. Paslon yang diusung adalah Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik yang diketahui bukan kader PAN. Keduanya memang bukan asli warga Sidoarjo dan bukan kader partai. PAN tidak mau terjebak politik identitas. Sejauh kader itu mumpuni, santun, manajemen pemerintahahnya bagus dan paling penting punya semangat untuk menang akan didorong PAN. Bhir: Bukankah PAN Sidoarjo punya kader murni yang handal ? AR : Memang PAN punya kader yang layak untuk memimpin sebuah pemerintahan. Ada Emir Firdaus, Haris, Adhi Samsetyo. Malah Haris sudah menebar gambar di sudut jalan. Tetapi PAN harus punya kalkulasi lain yang harus dipertimbangkan. Karena ada yang lebih berkelas, PAN akhirnya memilih Kelana. Prinsip PAN

mengusung Paslon bukan untuk menggugurkan kewajiban. Tetapi betul betul mencari figur yang berinovasi. Bhir : Apa komitmen terhadap PAN bila paslon nya menang ? AR : PAN tidak menagih janji pribadi untuk kepentingan PAN. PAN hanya menitipkan visi misi ke Paslon untuk membangun Sidoarjo. Tentu sebelumnya visi itu sudah disepakati bersama. Perlu diingat bahwa Sidoarjo salah satu penyangga Provinsi Jatim. Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Gresik mempunyai pertumbuhan ekonomi yang besar di Jatim. Kontribusi 5 daerah bagi pendapatan Pemprov Jatim paling tinggi. Makanya PAN berjuang keras memenangkan jago-jagonya di lima daerah. Namun tidak berarti daerah lain diabaikan. PAN akan memobilisasi kekuatannya untuk kemenangan di Pilkada serentak ini. Bhir: apakah PAN nanti ikut mengawasi jalannya pemerintahan yang kepala daerahnya diusung PAN? AR : Pasti. PAN akan memastikan mengawasi dan memberikan dukungan parlemen untuk membantu kepala daerah yang benar-benar mensejahterahkan rakyatnya. Tapi konteks pengawasan

terhadap kepala daerah disesuaikan dengan visi PAN tadi. Di Sidoarjo ini terdapat 2,7 juta jiwa. PAN harus memastikan bahwa tidak ada rakyat yang kelaparan atau tidak sekolah karena tidak punya uang. Dinsos dan Disdik harus men sweeping warganya yang tidak mampu. Jangan sampai bupati tidak tahu ada rakyat kelaparan dan tidak sekolah. Sidoarjo akan malu bila ditemukan rakyatnya kelaparan dan tidak sekolah. Sebagai kabupaten dengan APBD yang hampir Rp 6 triliun keterlaluan bila rakyatnya tidak bisa makan atau tidak sekolah.

Aspek pemerataan harus berjalan. Ciptakan masyarakat sejahtera dengan kehadiran pemerintah di situ. Aspek perijinan usaha juga dipermudah. Bhir : Apakah Paslon yang diusung PAN punya kelebihan manajemen pemerintahan yang baik? AR : Kelana dan Dwi Astutik punya kemampuan yang sesuai dengan harapan PAN. Saya melihat Paslon ini mampu memyeleaaikan visi dan misi yang ditampilan PAN. Namun partai harus ikut mengawasi dalam kapasitas memberi masukan. Mengingatkan Paslon terpilih nanti menjalankan visi yang sudah dis-

epakati dengan PAN. Bhir : bagaimana pesan Anda terhadap pemberantasan korupsi apabila Paslon PAN menang ? AR : Kepala daerah nanti hendaknya tidak trauma dengan kasus-kasus korupsi yang dihadapi beberapa bupati di Jatim. Termasuk yang terjadi di Sidoarjo. Caranya keputusan APBD yang sudah disrpakati bersama eksekutif dan legislatif untuk dijalankan. Justru akan menjadi masalah bila Perda APBD tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Hindari hal yang bersifat pribadi atau kesepakatan yang di luar aturan main. Bhir : bagaimana masukan PAN terhadap penanganan gelandanan ? AR : Pemkab harus proaktif terhadap orang yang minta-minta di jalan. Biasanya gelandangan, janda miskin, anak jalanan tidak ditangani dengan baik. Mereka adalah warga negara yang perlu mendapat perhatian. Ditempatkan mereka dalam sebuah bangunan gedung yang layak. Jangan di panti jompo atau kantor dinas sosial. Mereka harus diambil dan diurus. Begitu pula remaja yang suka ngopi dan berkeliaran harus diajak masuk langgar mulai jam 17.00-19.00.

Sering Dicuri ,Dishub Hentikan Pemasangan PJU Tenaga Surya Tulungagung, Bhirawa Mulai tahun 2020 ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung tidak lagi melakukan pengadaan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya. Masalahnya, PJU yang bertenaga matahari itu tidak dapat bertahan lama karena faktor pencurian accu atau baterai yang merupakan sumber aliran listrik PJU tersebut. Kabid Lalulintas Dishub Kabupaten Tulungagung, Jarmani, Kamis (15/10), mengungkapkan dalam lelang PJU tahun 2020 tidak ada pengadaan lampu bertenaga surya. “Dari lelang PJU senilai Rp 480 juta baru-baru ini, semuanya menggunakan lampu dengan tenaga listrik dari PLN,” ujarnya. Penghentian pengadaan lampu PJU bertenaga surya, lanjut dia, saat ini dinilai tidak lagi efektif meski secara keseluruhan utamanya dalam biaya perawatan lebih ekonomis. “Yang menjadi tidak lagi efektif karena rawan pencurian accunya. Lihat saja sekarang lampu PJU yang menggunakan tenaga surya semua mati (padam) akibat baterainya sudah hilang,” paparnya. Jarmani tidak hafal berapa jumlah lampu PJU bertenaga surya di wilayah Kabupaten Tulungagung yang kini sudah tidak berfungsi lagi. Ia hanya menyebut kebanyakan berada di daerah pegunungan dan jauh dari pemukiman penduduk. “Yang banyak di antaranya di daerah Pantai Sine. Di sana banyak yang sudah tidak berfungsi

lagi akibat accu-nya sudah hilang,” tuturnya. Menurut Jarmani, keefektifan lampu PJU tenaga surya akibat baterainya dicuri tersebut hanya berkisar enam bulan saja. Begitu saat ini dipasang, enam bulan berikutnya sudah tidak berfungsi lagi sebab baterainya hilang. “Karena itu saat ini kami lebih memilih lampu PJU dengan tenaga listrik dari PLN. Pertimbangannya lebih efektif dan aman dari pencurian. Apalagi untuk pengadaan kali ini daerahnya sudah ada aliran listrik PLN,” ucapnya. Ada pun lima wilayah di Kabupaten Tulungagung yang akan mendapat lampu PJU baru dari anggaran tahun 2020 adalah di Alas Jaten, Balesono, Pasar Hewan Baru, Gempolan dan Sanggrahan. Menjawab pertanyaan, Jarmani membeberkan baterai lampu PJU bertenaga surya harganya relatif mahal. “Untuk baterai lampu traffic light (lalulintas) saja harganya Rp 400 ribu. Itu kecil. Yang untuk lampu PJU itu lebih besar lagi,” tandasnya. Karena itu, imbuh dia, pengadaan lampu PJU pada tahun ini lebih condong pada yang bertenaga listrik PLN. “Kalau melakukan pencurian di PJU yang bertenaga listrik PLN tentu akan mikir beberapa kali. Mereka pasti takut tersetrum,” katanya.(wed)

KELANA JATIM

Matangkan Edukasi Wisata dengan P3GI Pasuruan, Bhirawa Pemkot Pasuruan terus mematangkan edukasi wisata dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI). Hal itu dinilai penting, karena nantinya bisa menjadi sektor sumber pendapatan asli daerah (PAD). “Kami sudah koordinasi dengan pihak P3GI. Dua kali melakukan pembahasan secara matang. Koordinasi terus kami laksanakan, supaya benar-benar matang,” ujar Kepala Bappelitbangda Kota Pasuruan, Adri Djoko Srijono, Kamis (15/10). Selain itu, harus ada kesepahaman antara kedua belah pihak dalam hal bentuk kerjasama. Nantinya, ada tiga obyek yang bisa dijual sebagai bahan edukasi. Yakni, bangunan gedung peninggalan belanda, ada beberapa mesin giling dan area perkebunan. Pihaknya mengharapkan supaya edukasi wisata bisa berjalan dengan baik. Sehingga dalam realisasinya, tidak ada kendala. “Ini nantinya bisa jadi potensi wisata untuk menambah PAD,” terang Adri Djoko Srijono. [hil]

KEHILANGAN TULUNGAGUNG HILANG STNK, AG 5964 RDI, Honda, a/n. Kartun, Dusun Sumurwarak, Ds. Purworejo, Ngunut – T.Agung No. 7471/IMB/BI-IV/2020 HILANG STNK, Scoopy, AG 2438 RDE, a/n. Eny Fatul Ain, RT 1/4 Ds. Sambidoplang, Sumbergempol – T.Agung No. 7472/IMB/BI-IV/2020 HILANG STNK, AG 3374 RDE, a/n. Egi Riandika, RT 1/2 Ds. Plosokandang, Kedungwaru – T.Agung No. 7473/IMB/BI-IV/2020 HILANG STNK, AG 6724 RCD, a/n. Abdul Rosid, RT 1/8 Ds. Tunggangri Kalidawir – T.Agung No. 7474/IMB/BI-IV/2020

TUBAN HILANG STNK, S-2207-HJ. An.sarwito, Ds cokrowati RT 003/001,Kec tambakboyo Kab Tuban No. 7475/IMB/BI-IV/2020

Alimun Hakim/Bhirawa

Bupati Fadeli , Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono dan Kapolres Lamongan AKBP Harun saat mendampingi Perwira Staff Ahli Tingkat III Kepala Staff Angkatan Darat (KASAD) Mayjen TNI Benny Susianto,S.I.P saat meninjau rumah Pak Ngatmuli warga Desa Tebluru,Kecamatan Solokuro yang menerima manfaat RTLH.

Kolaborasi Apik Seluruh Komponen Masyarakat di TMMD Ke-109 Lamongan Lamongan,Bhirawa Perwira Staff Ahli Tingkat III Kepala Staff Angkatan Darat (KASAD) Mayjen TNI Benny Susianto,S.I.P merasa tersentuh hatinya kala turun secara langsung meninjau pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa(TMMD) ke-109 di Desa Tebluru Kecamatan Solokuro,Kamis(15/10). Kedatangan Mantan Pangdam IX/ Udayana yang merupakan lulusan Akmil 1987 dan berpengalaman dalam Infanteri disambut seluruh komponen masyarakat Lamongan. “Saya hari ini diberikan amanat untuk memonitor dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan TMMD ke109.Saya bangga di sini disambut dengan hangat oleh seluruh komponen masyarakat.Ini adalah bukti pelaksanaan TMMD di Lamongan berjalan sangat baik.”tegas Mayjen

TNI Benny Susianto yang ditugasi sebagai Tim Wasev TMMD ke-109. Bahkan Jendral bintang dua ini mengaku terharu dan meneteskan air mata kala meninjau rumah milik Pak Ngatmuli warga Desa Tebluru yang sebelumnya tinggal di kandang dan kini sudah selesai dibangunkan rumah melalui program RTLH Kodim 0812 Lamongan. Lalu kemudian disusul peristiwa pengibaran bendera merah putih oleh para mantan Nara Pidana Teroris yang dipimpin Ali Fauzi Manzi tepat di depan rumah Pak Ngatmuli. “Ada bebebrapa hal yang mempunyai nilai strategis di tengah pandemi Covid-19 ini.Semua elemen dapat berkolaborasi.Sehingga semangat gotong royong yang menjadi karakter bangsa tetap dirawat dan menjadi hal utama untuk saling membantu

sesama bangsa,” ungkapnya sambil terharu dan memegang pundak pak Ngatmuli dan Ibu Samiani. Selain itu,lanjutnya, ada hal positif lain yakni soal partisipasi dari seluruh komponen masyarakat. Semua terlibat langsung bersamaa TNI - Polri dalam membangun desa. Tak hanya sasaran fisik,sasaran non fisiknya juga dinilainya menjadi pokok utama dan strategis.”Tak hanya fisik, non-fisiknya juga tidak bisa diukur dengan materi.Semua komponen melebur menjadi satu, Persatuan dan kesatuan tetap terjaga.”terangnya. Mayjen Benny menambahkan,saya juga turut bangga karena para mantan teroris telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi.”Mari kita terima mereka sebagai mana seperti saudara sendiri.Para mantan narapidana teroris ini telah insyaf dan menjadi bagian

dari kita untuk merawat kerukunan sosial kemasyarakatan,” imbuhnya. Senada dengan hal itu Bupati Lamongan Fadeli memastikan jika TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-109 di tengah situasi pandemi ini di Lamongan tetap mampu menggerakkan dan menyatukan masyarakat.”Saya tegaskan, TMMD ini mampu memnggerakkkan dan menyatukan masyarakat.”tegas Fadeli Fadeli juga menyatakan jika Kabupaten Lamongan siap setiap tahunya untuk dijadikan tuan rumah pelaksanaan TMMD. “Kabupaten Lamongan siap menjadi tuan rumah TMMD di setiap tahunya.Secara fisik pembangunannya juga bagus bisa melebihi 100 % dan non fisiknya juga tak kalah siap, karena sangat dirasakan oleh masyarakat,”terangnya. [aha/yit]

BPBD Kabupaten Malang Siapkan Langkah Strategi Hadapi Kemungkinan Bencana La Nina Kab Malang, Bhirawa Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah mengingatkan kepada warga agar waspada adanya fenomena alam La Nina atau peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah suhu rata rata sekitarnya. ”Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah meminta pada BPBD Kabupaten Malang untuk menyiapkan langkah strate-

gi kemungkinan akan terjadinya La Nina di wilayah Kabupaten Malang. Karena hal itu untuk memastikan kesiapan Pemkab Malang akan terjadinya potensi bencana La Nina,” kata Kepala BPBD Kabupaten Malang Istiawan, Kamis (15/10), kepada wartawan. Menurutnya, saat ini pihaknya sudah melakukan beberapa kesiapan terkait kebencanaan. Hal ini mengingat kondisi geografis Kabupaten

Malang yang beragam. Mulai dari pesisir, perbukitan, tebing hingga pegunungan. Artinya, dari setiap kondisi geografis di setiap wilayah Kabupaten Malang, memang memiliki potensi bencananya masing-masing. Dan ada atau tidak fenomena La Nina, pihaknya tetap melakukan kesiapan, dan ini sudah kita lakukan. Karena memang wilayah Kabupaten Malang ini memiliki geog-

rafis yang bermacam-macam, sehingga memiliki potensi bencana. ”Mengacu pada fenomena La Nina sendiri, potensi bencana yang kemungkinan akan terjadi yakni bencana tanah longsor, banjir dan banjir bandang. Karena biasanya yang terjadi adalah hujan secara terus menerus dengan diikuti angin kencang, dan bahkan menyebabkan bencana puting beliung,” ungkap Bambang.[cyn]


Jumat Kliwon, 16 Oktober 2020

JATIM MEMBANGUN

Halaman 9

DPRD Jatim Masih Terima Gelombang Penolakan Omnibus Law DPRD Jatim, Bhirawa Gelombang Unjuk Rasa penolakan Omnibus Law di DPRD Jawa Timur belum berhenti. Penolakan UU Cipta Kerja kali ini datang dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Jawa Timur, Kamis (15/10) kemarin.

Penolakan UU Cipta Kerja kali ini datang dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Jawa Timur

Mereka menyorot sejumlah pasal yang memberatkan kalangan bawah, khususnya kluster tenaga kerja. GMBI berpendapat, seharusnya para partai dapat membuka nurani untuk ikut menolak UU tersebut. Seperti halnya yang dilakukan Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi PKS. Kehadiran mereka pun diterima oleh Perwakilan Fraksi Demokrat Hartoyo dan Fraksi Keadilan Bintang Nurani (KBN), Lilik Hendarwati serta Mathur Husyairi. “Kami terharu, masih ada Fraksi di DPR yang menolak. Ini sebuah anu-

grah, memiliki rekan untuk memperjuangkan ini,” kata Ketua Wilayah Teritorial (Wilter) GMBI Jatim, Sugeng di hadapan para Anggota dewan. “Ini membuktikan bahwa Gusti Allah mboten sare (Allah tidak tidur). Di saat semua (Fraksi) tertidur lelap, Allah masih membangun nurani beberapa Partai untuk bersama kami,” kata Sugeng melanjutkan. Sugeng melanjutkan, sudah sepatutnya para partai menolak UU yang kini menimbulkan polemik tersebut. “Produk hukum ini dibuat secara kejar tayang demi mementingkan para kapitalis,” katanya.

“Kami sebagai perwakilan kaum buruh, nelayan, dan masyarakat bawah lainnya menerima banyak keluhan. Draf UIU ini tidak manusiawi, kami menerima dampaknya secara langsung,” katanya. Tak hanya klaster ketenagakerjaan, pihaknya juga menyorot aspek lain. Seperti halnya, profesi paranormal tercantum sebagai salah satu pilihan dalam jasa pelayanan kesehatan medis. Kemudian, juga soal lingkungan. Misalnya, diperbolehkannya pembukaan lahan dengan cara dibakar. “Apapun yang terjadi kami berharap Fraksi Demokrat bersama PKS harus setia mengawal kehendak masyarakat,” katanya. Di sisi lain, Anggota DPRD Jatim, Hartoyo pun menerima aspirasi tersebut. Selaras dengan keinginan

GMBI Jatim, politisi Demokrat tegas menolak UU tersebut. “Kami mengira demo sudah selesai, dua tiga hari saja. Ternyata, gelombang penolakan masih terus berdatangan, dan ini sudah ketiga kalinya kami menerima massa yang ada di DPRD Jatim,” kata Hartoyo. “Besarnya penolakan ini menjadi atensi dan perjuangan kami. Jangan khawatir, kami akan selalu hadir bersama rakyat,” katanya. Senada, Anggota Fraksi PKS, Lilik Hendarwati mengatakan ada sejumlah catatan yang menjadi partainya menolak UU ini. Pertama, cacat prosedur dalam pembahasan. “Bagaimana mungkin, UU yang sebegitu banyaknya dibahas sangat kilat. Selain terlalu dipaksakan, kami juga menilai hal ini cacat prosedur,” kata Lilik di forum yang sama. [geh]

KELANA JATIM

Dipungut Biaya, Keluarga Pasien BPJS Protes Rumah Sakit Swasta Sampang,Bhirawa Setelah beberapa waktu lalu diprotes DKR Sampang yang mendampingin pasien BPJS, Kini Rumah Sakit Nindhita yang merupakan RS Swasta, di berada di Jl. Samsul Arifin, Kabupaten Sampang, diprotes keluarga pasien BPJS, yang diduga dipungut biaya saat persalinan dengan BPJS di rumah sakit tersebut. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kejadian itu menimpa seorang perempuan bernama Risalatul Muawwanah (20 Tahun) warga asal Dusun Disanah Temur, Desa Disanah Kecamatan Sereseh Kabupaten Sampang. Dimana Pada saat itu korban sedang melakukan persalin di rumah sakit Nindhita dengan BPJS. Menurut Moh Hari pendamping keluarga pasien BPJS. Dirinya mengatakan, aksi yang ia lakukan untuk mempertanyakan rincian biaya yang di pungut pihak RS Nindhita sebasar RP 3 Juta dari pasien BPJS yang seharusnya Nol rupiah (Tanpa Biaya). “Aksi yang kami lakukan sebagai bentuk transparasi terkait biaya yang di pungut oleh pihak RS Nindhita, “ terang Moh Hari di Halaman RS Nindhita, Kamis (15/10). [lis]

Babinsa Kodim Bojonegoro Dampingi Penyaluran BST Tahap 7 Bojonegoro,Bhirawa Petugas gabungan di Kecamatan Kasiman yang terdiri dari TNI, Polri dan Satpol PP, Kemarin (15/10), melaksanakan pendampingan terhadap pendistribusian Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap ke- 7 dari pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) bagi masyarakat terdampak covid-19 secara ekonomi di Kantor Pos Desa Batokan Kecamatan Kasiman. Penyaluran bantuan sosial tunai (BST) tahap 7 tersebut tetap menerapkan prosedur protokol kesehatan Covid-19 sebagai upaya memutus mata rantai dan pencegahan serta pengendalian penyebaran COVID-19 di Wilayah setempat. Danramil 0813-12/Kasiman Kapten Arm Ngalim, mengatakan bahwa sebanyak 193 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 5 desa diwilayah Kecamatan Kasiman menerima bantuan 300 ribu yakni 50 KK dari Desa Sambeng, 19 KK Desa Sekaran, 21 KK Desa Sidomukti, 31 KK Desa Tambakmerak dan 72 KK dari Desa Tembeling. “Pendampingan atau pengawalan ini kita laksanakan dalam rangka mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Sehingga kegiatan penyaluran bantuan dari program pemerintah ini berjalan dengan tertib, lancar dan aman,” ungkapnya. [bas]

Sosialisasi Tempel Stiker, Agar Warga Sadar Terapkan Prokes Bondowoso, Bhirawa Banyak cara yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Covid19 Kabupaten Bondowoso dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk sadar akan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) wajib memakai masker ditengah pandemi Covid-19 saat ini. Yakni salah satunya dengan melakukan pembagian sekaligus penempelan stiker yang bertuliskan “Ayo Pakai Masker” ke sejumlah alat transportasi, kendaraan roda dua dan empat oleh Satlantas Polres Bondowoso. Kegiatan sosialisasi ini gencar dilakukan sejak tiga minggu lalu, dimana dalam setiap harinya Satlantas Polres Bondowoso membagikan stiker di sejumlah persimpangan traffic light dan pusat keramaian. Adapun untuk sasarannya sendiri diantaranya angkutan umum seperti angkot dan bis, truk hingga mobil pribadi. Kasatlantas Polres Bondowoso AKP Didik Sugianto, S.H mengatakan, lewat media informasi berupa lembaran kertas kecil itu pihaknya ingin agar masyarakat tidak lupa memakai masker. Sebab, mayoritas pelanggar operasi yustisi mengaku lupa tidak memakai masker saat hendak ke luar rumah. “Karena penyebaran di Kabupaten Bondowoso masih masif. Kita di bidang lalu lintas memberikan himbauan-himbauan memakai masker,” jelasnya, Kamis (15/10). [san]

arif yulianto/bhirawa

Komandan Kodim 0814 Jombang, Letkol Inf Triyono saat menyerahkan bantuan keramik untuk Masjid Jami’ Maimun, Desa Dukuh Mojo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Kamis (15/10).

Dandim Jombang Serahkan Bantuan Keramik Masjid Jami’ Maimun Dukuh Mojo Jombang, Bhirawa Komandan Kodim (Dandim) 0814 Jombang, Letkol Inf Triyono menyerahkan bantuan ke Masjid Jami’ Maimun, Desa Dukuh Mojo, Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, Kamis(15/10). Bantuan pada kegiatan karya bakti ini di serahkan langsung Letkol Inf Triyono kepada Kepala Desa Dukuh Mojo, R Nur Aini Ruba’i dan Ketua Takmir Masjid Jami’ Maimun, Barrur Rokhim. Bantuan yang diserahkan yakni, keramik ukuran 40 X 40 Sentimeter merk Arwana sejumlah 50 dus. Pelaksanaan serah terima bantuan ini juga hadiri Kasdim 0814 Jombang, Mayor Inf M Run Har-

jono, Kapolsek Mojoagung, Kompol Paidi, dan Camat Mojoagung, Siti Aminatur Rokiyah. Letkol Inf Triyono mengatakan, TNI lahir dari rakyat dan harus bisa memberikan manfaat bagi kepada rakyat. “Pada pagi ini kami memberikan bantuan sosial berupa keramik. Ke depan, mari kita bersama-sama meramaikan untuk membangun Masjid Maimun. TNI harus bisa memelopori penyelesaian kesulitan di sekitar masyarakat, agar tercipta soliditas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat,” kata Letkol Inf Triyono. Sementara itu, Kepala Desa Dukuh Mojo, R Nur Aini Ruba’i menyampaikan rasa terima kasihnya

mewakili seluruh warga Desa Dukuh Mojo atas bantuan yang diberikan Kodim 0814 Jombang. “Adanya keramik ini nantinya untuk menambah pembangunan Masjid Jami’ Maimun. Agar bisa cepat dipakai oleh warga kami untuk beribadah,” ucapnya. Selain itu, dirinya dan Takmir Masjid Jami’ Maimun juga berharap ada donatur dari manapun yang bisa memberikan bantuan untuk kelancaran pembangunan masjid tersebut. “Kami dan warga Desa Dukuh Mojo hanya bisa mendo’akan agar bapak-bapak TNI selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan di manapun berada,” ucapnya. [rif]

Permohonan Rekomendasi Izin Pernikahan Masih Rendah Kabupaten Blitar, Bhirawa Permintaan rekomendasi izin acara pernikahan di Kabupaten Blitar hingga kini masih rendah. Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti memastikan memasuki bulan Oktober 2020, sebagian besar kegiatan masyarakat bisa kembali dilaksanakan dengan sejumlah aturan ketat dengan koordinasi Tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Penyebaran Virus Corona dengan mengajukan rekomendasi. “Selama memasuki pertengahan bulan ini, Tim Satgas telah mengeluarkan kurang lebih ada 10 surat rekomendasi izin pernikahan,” kata Krisna Yekti.

Lanjut Krisna Yekti, untuk mekanisme kepengurusan rekom itu yakni pihak penyelenggara kegiatan harus bisa menjamin bahwa penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 dapat berjalan optimal di acara hajatan pernikahan. Setelah itu, apabila disepakati bersama maka surat rekom akan diberikan juga kepada pihak Kepolisian setempat, Kecamatan dan Desa. “Kami berharap masyarakat yang ingin menggelar prosesi pernikahan bisa terlebih dahulu berkoordinasi dengan Tim Satgas Covid-19 di Kabupaten Blitar,” ujarnya. Selain itu dikatakan Krisna, pihaknya juga menghimbau supaya memperhatikan jumlah kunjungan

tamu, kalau bisa disesuaikan dengan kapasitas tempat atau tidak boleh melebihi 50 persen. “Dan dilarang menggelar hiburan seperti mendatangkan electone atau yang hiburan lainnya bisa mengundang banyak orang,” jelasnya. Ditambahkan Krisna pihaknya juga berharap masyarakat selalu berhati-hati dalam menggelar kegiatan lingkungan yang mengakibatkan banyak orang bergerombol yang akan memudahkan penularan Covid-19. “Kami juga selalu berharap dan berdoa, agar wabah ini segera berakhir sehingga masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa,” imbuhnya. [htn]

Krisna Yekti

Hartono/Bhirawa

Gelar Operasi Prokes dengan Bagikan Masker Gratis Satlantas Polres Situbondo sebagai bagian elemen pencegahan Covid 19 di Kota Santri Situbondo selalu intens turun kelapangan guna untuk menemui para pengguna jalan raya.

sawawi/bhirawa

Personil Satlantas Polres Situbondo saat membagikan masker secara gratis kepada para pengguna jalan raya Kamis (15/10).

Misalnya saja Kamis pagi kemarin (15/10) sejumlah personil polisi Lalu Lintas kembali turun ke jalan raya untuk membagikan masker secara gratis kepada pengendara. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian digelarnya Operasi Protokol Kesehatan dan Ketertiban Lalu Lintas di Kabupaten Situbondo. Informasi Bhirawa menyebutkan, operasi bagi-bagi masker secara gratis mulai dilaksanakan di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Cempaka Situbondo

dengan dipimpin langsung Kasat Lantas AKP Indah Citra Fitriani. Adapun sasarannya antara lain para pengendara yang tidak memakai masker. “Mereka kami beri himbauan untuk selalu disiplin menerapkan 3-M. Selain itu mereka juga kami beri masker secara gratis,” jelas Kasat Lantas AKP Indah Citra Fitriyani kemarin. Masih kata Indah, operasi prokes digelar murni untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi atau disiplin terhadap pro-

tokol kesehatan khususnya rajin memakai masker saat keluar rumah. Tak hanya itu, lanjut Indah, jajarannya juga berharap kepada masyarakat agar saat berkendara selalu tertib dalam berlalu lintas. “Patuhi semua aturan. Itu yang selalu kami himbau kepada para pengendara kendaraan di jalan raya,” jelas Indah. Indah menambahkan, dalam operasi prokotol kesehatan ini akan terus dilakukan agar supaya masyarakat sadar akan pentingnya memakai masker demi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain membagikan masker, aku Indah, Satlantas juga memasang stiker “Ayo Pakai Masker” di setiap kendaraan pribadi atau

kendaraan umum. “Ini sebagai media sosialisasi kepada masyarakat untuk memasifkan gerakan memakai masker saat beraktifitas di luar rumah,” kupas Indah. Indah kembali menekankan kepada pengguna jalan, baik kendaraan roda dua atau roda empat untuk selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum dipakai. Terakhir, sambung Indah, para pengendara untuk selalu rutin mengecek kelengkapan kendaraan seperti helm, surat-surat kelengkapan kendaraan. “Khusus roda empat jangan lupa gunakan masker dan sabuk pengaman saat berkendara,” pungkas Indah. [awi]


EKONOMI Pemkab-Pemprov-Bea Cukai Kompak Berantas Rokok Ilegal Jumat Kliwon, 16 Oktober 2020

Halaman 10

Sidoarjo, Bhirawa Dana bagi hasil cukai dan tembakau ( DBHCT) tahun 2020 ini yang diterima Kabupaten Sidoarjo sebesar Rp21 miliar, dari PAD sebesar Rp1.3 triliun. Potensi dari hasil cukai ini, menurut Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, perlu dimaksimalkan. Salah satu di antaranya dengan memberantas keberadaan rokok ilegal di daerah. “Karena Rokok ilegal itu bisa menghambat pembangunan,” kata Hudiyono, saat hadir dalam acara sosialisasi ketentuan bidang cukai, yang diselenggarakan Biro Perekonomian Provinsi Jatim, di Hotel Aston Sidoarjo, Kamis (15/10) kemarin. Upaya pemberantasan rokok ilegal, perlu kolaborasi yang baik dari Pemkab Sidoarjo, Pemprov Jatim dan Bea

Cukai. Diakui, memberantas rokok ilegal ada tantangan tersendiri. Maka semuanya harus kompak dalam melakukan monitoring. Ia mengatakan, sebagaimana intruksi dari Menkeu, bahwa pada tahun 2020 ini, keberadaan rokok ilegal ditarget harus bisa ditekan sampai 1%. Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jatim, Ir Tiat S Suwardi MSi,

mengatakan pendapatan dari cukai bagi Provinsi Jatim, cukup penting. Dalam masa pandemi Covid-19, keberadaan pabrik rokok alami penurunan. Selain itu, karena peraturan Pemerintah tentang keberadaan pabrik rokok. Maka sosialisasi pencegahan rokok ilegal sangat penting. Sebab, ada indikasi marak rokok ilegal. Seperti tanpa ada cukai atau ada cukai tapi palsu. “Apabila banyak rokok ilegal, maka akan mempengaruhi pendapatan negara, padahal pendapatan negara ini nantinya juga akan kembali untuk rakyat, berupa adanya programprogram pembangunan,” jelas Tiat, dalam kesempatan itu.

alikus/Bhirawa

Pemkab Sidoarjo, Pemprov Jatim, Bea Cukai dan warga, kompak berantas rokok ilegal.

Karen itu pihaknya mengajak masyarakat supaya memberikan informasi akan keberadaan rokok ilegal di daerahnya. Semuanya harus

kompak dalam melakukan pengawasan. Dalam kegiatan sehari itu, Biro Perekonomian Jatim juga menghadirkan pihak Bea Cukai se-

bagai salah satu narasumber. Dengan materi, rokok ilegal pelaggaran undang-undang cukai. Sedangkan peserta, warga dari 19 desa. Sebanyak 15 desa dari Kec Jabon, 3 desa dari Kec Tanggulangin dan 1 desa dari Kec Tulangan. Menurut Kabag Perekonomian Pemkab Sidoarjo, Chusnul Inayah, data yang ada sampai saat ini ada sebanyak 45 home industri rokok di Kab Sidoarjo. Dirinya mengatakan, dipilihnya warga 3 desa itu karena menurut informasi dari Provinsi Jawa Timur, disana banyak ada potensi rokok ilegal. ”Mereka diundang, untuk sosialisasi memberatas dan menekan keberadaan rokok ilegal,” jelasnya.[kus]

BURSA EKONOMI

Gojek Bantu UMKM Surabaya Bertahan Saat Pandemi COVID-19 Sidoarjo, Bhirawa Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung telah membawa dampak bagi sektor ekonomi di seluruh Indonesia khususnya di Kota Surabaya. Untuk mendukung ketahanan ekonomi selama pandemi COVID-19 ini, berbagai inisiatif telah diluncurkan untuk membantu pelaku usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) di Kota Surabaya oleh Gojek, super app terdepan di Asia Tenggara. Untuk beradaptasi sehingga bisa bertahan di situasi pandemi COVID-19, dan tetap optimis bertumbuh ke depannya. Dalam paparan di Jumpa Pers Virtual bertajuk Ekosistem Digital Gojek Dukung Ketahanan Ekonomi Kota Surabaya Melalui Kontribusi yang Berkelanjutan yang dihadiri Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis (LD FEB), Dr. Paksi Walandouw , Research Institute of Socio-Economic Development & Lecturer (RISED) Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Rumayya Batubara, VP Regional Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say dan di moderasi oleh Head Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Jatim & Bali Nusra, Alfianto Domy Aji. Diungkapkan kontribusi ekonomi yang dihasilkan Gojek, sebelum pandemi, mitra Gojek dari lima layanan (GoFood, GoPay, GoSend, GoCar dan GoRide) yang ada di berkontribusi sebesar Rp 2,1 triliun pada ekonomi Kota Surabaya di 2019. Bila menggunakan metode perhitungan pendapatan domestik regional bruto (PDRB), nilai produksi di ekosistem digital Gojek selama tahun 2019 mencapai Rp 15,7 triliun atau setara dengan 2,9 persen PDRB Kota Surabaya. VP Regional Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say mengungkapkan lebih dari 90 persen mitra usaha Gojek merasa sangat terbantu dengan teknologi yang tersedia didalam ekosistem Gojek untuk bertahan di masa pandemi.[riq]

eSIM Smartfren dapat Ubah iPhone SE Terbaru Jadi Smartphone Dual SIM Surabaya, Bhirawa Seiring dengan peluncuran iPhone generasi terbaru yakni iPhone SE di Indonesia, Smartfren telah mengumumkan ketersediaan eSIM yang bisa dipakai mengubah iPhone tipe tersebut menjadi smartphone Dual SIM. Selain di Galeri Smartfren, eSIM ini bisa didapatkan dengan mudah melalui gerai Erafone dan iBox, atau toko online Eraspace.com, iBox.co.id, Tokopedia, Shopee, Blibli.com dan Bukalapak seharga Rp180 ribu dengan total kuota 90GB dan masa aktif 360 hari. Deputy CEO Mobility Smartfren, Sukaca Purwokardjono mengungkapkan menggunakan eSIM ini, pelanggan tidak perlu lagi kartu SIM fisik karena cukup scan QR Code maka pelanggan sudah bisa menikmati layanan internet 100 persen 4G dari Smartfren. Selain mendapatkan kuota yang besar dan masa aktif yang panjang, pelanggan juga bisa melakukan panggilan telepon gratis berkualitas HD ke sesama pelanggan Smartfren, atau 30 menit gratis ke nomor lainnya. Keuntungan ini akan langsung bisa digunakan setelah pelanggan mengaktifkan nomor Smartfren-nya. “Smartfren adalah operator pertama di Indonesia yang menyediakan teknologi eSIM, yang kini bisa juga digunakan di iPhone SE terbaru. Teknologi ini memudahkan pelanggan memasang nomor telepon di smartphone barunya, ataupun ketika ingin memindahkan nomor ke smartphone lain yang juga mendukung eSIM. Semua itu bisa dilakukan tanpa kartu fisik sama sekali,” terangnya, Kamis (15/10).[riq]

Kapolres Situbondo AKBP Ach Imam Rifai saat memberikan piagam pelatihan dan keterampilan kewirausahaan kepada ASN. Pelatihan ini menghadirkan pemateri dari Polda Jatim.

sawawi/bhirawa

ASN dan Anggota Polri se-Karisidenan Besuki Dilatih Berwirausaha dari Polda Situbondo, Bhirawa Anggota Polri dan PNS Polres seKarisidenan Besuki, terutama bagi anggota yang akan memasuki purna tugas menerima pembekalan dan pelatihan keterampilan dari Biro SDM Polda Jawa Timur, Kamis (15/10). Kegiatan ini digelar di Hotel Utama Raya Banyuglugur dengan dihadiri Kapolres Situbondo AKBP Ach Imam Rifa’i, Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz, Kabag Sumda Polres se-eks Karesidenan Besuki. Tak ketinggalan para peserta pelatihan yang

berasal dari anggota Polri dan PNS yang akan purna tugas pada tahun 2021 dari Polres se-eks Karisidenan Besuki juga ikut menjadi peserta. Menurut Kapolres Imam, tampil sebagai narasumber acara pelatihan diantaranya Kabag Watpers SDM Polda Jatim AKBP Budi Santosa, Paur Subbagkhirdin AKP Dewi Purnamawati, anggota Psi Polda Jatim, anggota Khidinlur Polda Jatim, Pimpinan Bank BTPN Iwan Setiawan serta motivator Bank BTPN Alviko Ibnugroho. “Panitia juga mendatangkan narasumber

dari Asabri,” jelas Kapolres Imam. Kapolres Imam menambahkan, dirinya juga patut mengucapkan terimakasih dan selamat datang kepada tim Biro SDM Polda Jatim yang bertugas sebagai narasumber. Termasuk juga kepada seluruh peserta pelatihan, Kapolres Imam berharap dapat menerapkan ilmu dengan paripurna setelah terjun dimasyarakat. “Semoga tempat yang disediakan memadai dan sesuai dengan protokol kesehatan guna ikut mencegah Covid-19,” jelas Kapolres Imam. Adapun Ketua Tim pelatihan AKBP

Budi Santosa mengatakan, memasuki masa purna tugas, Biro SDM Polri memberikan pembekalan dan pelatihan agar saat pensiun memiliki keterampilan sebagai modal untuk membuka usaha secara mandiri. Masih kata Budi Santosa, para peserta berasal dari pangkat Bintara hingga Perwira dan PNS yang akan memasuki masa pensiun juga diberi bekal pelatihan. “Ini sebagai bekal setelah memasuki purna tugas sehingga bisa membuka usaha sendiri dengan ilmu keterampilan yang baru diperoleh,” pungkas Budi Santosa.[awi]

Terminal Anjuk Ladang Nganjuk Harus Bisa Sumbang PAD DPRD Jatim, Bhirawa Komisi C DPRD Jawa Timur sidak ke Terminal Anjuk Ladang Nganjuk, Kamis (15/10) kemarin. Legislatif bidang aset dan pendapatan asli daerah (PAD) itu meninjau perkembangan terminal yang sudah tiga tahun diserahkan ke Pemprov Jatim tersebut. Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur, Makmulah Harun mengapresiasi perkembangan Terminal Anjuk Ladang setelah diambil alih Pemprov. Pembangunan secara masif telah dilakukan dalam beberapa tahun belakangan. Hanya saja, politikus PKB itu memberikan sejumlah catatan untuk terminal ini. Diantaranya pemanfaatan kios yang dinilai belum maksimal. “Kami menginginkan segera difungsikan kios

yang masih belum (ditempati). Ini kan sebetulnya hanya karena belum siapnya berbagai sarana contohnya listrik dan air,” ujar Makmulah. Sejak selesai pembangunan gedung ruang tunggu penumpang awal tahun ini, memang stand pedagang yang berfungsi masih sangat sedikit. Dari 59 kios yang tersedia, baru 33 ditempati. Sisanya masih kosong. Anggota Komisi C DPRD Jatim, Agung Supriyatno menyayangkan masih banyaknya kios yang kosong. Pun demikian, pihaknya mengaku terkesan dengan konsep filosofi terminal modern yang dipakai. Tinggal selanjutnya penataan yang perlu ditingkatkan. Politikus PAN itu menilai, perlu juga ada fasilitas yang

bisa mengundang kaum melenial untuk datang seperti cafe atau tempat makan. Dengan begitu akan menambah PAD bagi Provinsi Jatim. “Saya pikir ini filosofi terminal modern. Saya suka. Yg modern ini harus difasilitasi. Jadi yang kongkow tidak hanya bis, tapi juga milenial,” kata dia. Anggota Komisi C DPRD Jatim lainnya, Agus Dono Wibawanto mengatakan, inovasi mutlak harus dilakukan pengelola Terminal Anjuk Ladang Nganjuk untuk memanfaatkan aset Pemprov Jatim dengan baik. “Tentu Dishub Jatim tidak bisa kalau juga membagi kosentrasi ke PAD. Tapi ke depan saya mendorong pemerintah membangun BLUD. Dishub harus berani membuat terobosan,” kata dia.

Sementara itu, Kabid Angkutan dan Keselamatan Jalan Dishub Jatim Emi Retnowati dalam audiensi mengakui memang belum bisa maksimal pemanfaatan kios. Ia menduga, adanya Covid-19 turut juga mempengaruhi. Tidak banyak pedagang yang memakai stand tersebut. Padahal jumlah kios sudah disesuaikan dengan banyak pedagang sebelum terminal diperbaiki. Terlepas dari permasalahan kios, Emi memastikan Terminal Anjuk Ladang Nganjuk akan dimaksimalkan sebaik mungkin dapat menyumbang PAD. Penataan terus dilakukan agar bisa menunjang semua itu. Salah satunya dengan parkir, rencananya Dishub Jatim akan menggandeng pihak ketiga untuk memaksimalkan sektor ini.[geh]

Tanpa Kartu Tani Tetap Bisa Beli Pupuk Bersubsidi Jumlah petani di Kabupaten Probolinggo, yang belum mengantongi Kartu Tani masih banyak. Sebab, sejauh ini baru 12.159 petani yang telah mendapatkannya. Sedangkan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, mengawasi tahun ini ada 65.000 petani yang mengantonginya, sehingga yang belum mengantongi setidaknya106.825 petani. Oleh : wiwit agus pribadi, Probolinggo

Kepala Bidang Pelaksana Penyuluhan dan Bina Usaha Tani DKPP Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi, Kamis (15/10) menyebutkan, enyaluran Kartu Tani dilakukan oleh perbankan yang ditunjuk Pemerintah Pusat. Setiap pelaksanaannya selalu berkoordinasi dengan DKPP. “DKPP memfasilitasi data petani yang berhak mendapatkan Kartu Tani,” ujarnya. Dari data yang diterima DKPP, sebanyak 12.159 Kartu Tani sudah selesai dan dikirim kepada petani yang telah tercatat dalam data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Ren-

cananya, penyalurannya akan melihat pekan depan. “Sesuai rencana, penyaluran akan dilaksanakan pekan keempat. Ada 5 kecamatan dengan jumlah sekitar 2 ribu Kartu Tani yang akan mengalirkan, “katanya. Arif, proses pembuatan Kartu Tani dilakukan oleh Pemerintah Pusat, berdasarkan data e-RDKK yang dibuat DKPP. Serta, diunggah pada sistem yang disediakan Pemerintah Pusat sebagai dasar berita Kartu Tani. “Setelah dilakukan pengungkit data petani, hasilnya akan di- upload . Nanti akan ditempatkan oleh Pusat berkoordinasi dengan bank yang ditunjuk, “jelasnya.

Pupuk bersubsidi cukup tersedia di Probolinggo di kios.

Sejauh ini penyaluran Kartu Tani Telah dilakukan di 8 kecamatan. Meliputi, Kecamatan Paiton, Kotaanyar, Besuk, Tiris, Krucil, Banyuanyar, Gending, dan Kecamatan Tongas. Kartu ini dapat digunakan untuk memperoleh pupuk bersubsidi di kios yang ditunjuk sebagai agen. “Jika kartu sudah tercetak tentunya akan segera disalurkan agar bisa segera dimanfaatkan,” jelas Arif . Bagi petani yang belum mempunyai Kartu Tani, masih

bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Dengan syarat, telah terdaftar dalam e-RDKK dan melampirkan fotokopi identitas; foto lokasi yang akan ditanami; dan mendapatkan surat rekomendasi dari DKPP. Setidaknya 106.825 petani di Kabupaten Probolinggo, yang belum memiliki kartu tani hingga akhir Agustus. Padahal, kartu tersebut diperlukan untuk menebus pupuk bersubsidi dari pemerintah. Hal itu sesuai dengan SK Dirjen Prasarana dan

Sarana Pertanian pada Kementerian Pertanian RI nomor 491 tertanggal 19 Agustus 2020. Jika dipersentase terhadap jumlah petani Kabupaten Probolinggo dalam e-RDKK yang berjumlah 117.027 petani, angka yang belum punya kartu tani mencapai 91 persen. Hanya 9 persen petani (10.202 orang) yang punya kartu. Hal itu diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo, Wahid Nurahman. “Di Probolinggo, kartu

tani ini diterbitkan Bank BNI,” kata politisi Golkar itu. Wahid mengatakan, kondisi tersebut merupakan kabar buruk bagi petani. Sebab September ini sudah memasuki masa tanam, sehingga petani memerlukan pupuk untuk tanaman mereka. Kondisi itu diperparah karena kuota pupuk bersubsidi yang didapat Kabupaten Probolinggo hanya sekitar 33.248 ton. Padahal lanjut Wahid, kebutuhan sampai dengan Juli 2020 berdasarkan e-RDKK sekitar 51.734 ton. “Jadi untuk Kabupaten Probolinggo saja masih kurang sekitar 18.486 ton pupuk bersubsidi,” sebut Wahid. Bahrul Ulum, petani Desa Blado Wetan, Kecamatan Banyuanyar mengatakan, pupuk bersubsidi sudah tidak ada sejak dua pekan terakhir. Menurut keterangan yang diperoleh dari distributor, pupuk bersubsidi baru akan tersedia 2021. Karena itu, mau tak mau petani menggunakan pupuk non subsidi dengan harga jauh lebih mahal. Jika pupuk bersubsi-

di dibeli dengan harga Rp 100 ribu/sak, petani membeli pupun non subsidi dengan harga Rp 170 ribu hingga Rp 210 ribu/sak. Belum lagi petani harus memiliki kartu tani untuk memperoleh pupuk bersubsidi. “Di sini belum ada yang punya kartu itu. Petani mau bagaimana?” katanya. Terkait ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, Nanang Trijoko belum memberikan konfirmasi. Kabid Sarana dan Prasarana DKPP Kabupaten Probolinggo Bambang Suprayitno mengatakan, untuk mendapatkan kartu tani, petani harus memiliki identitas lengkap, tergabung dalam kelompok tani, kemudian menyusun rencana definitif kebutuhan kelompok. Setelah persyaratan terpenuhi, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) akan mendata dan verifikasi data. Menurutnya, proses terkesan lambat karena proses input dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari data ganda kartu tani.[wap]


SAMBUNGAN

Jumat Kliwon, 16 Oktober 2020

Desak Mendagri Berikan Sanksi ke Bupati Non Aktif Faida Sambungan hal 1 setempat. Menurut Tabroni, dalam surat tersebut, Mendagri mengklarifikasi tidak pernah memberikan izin kepada Bupati Jember terkait mutasi sebanyak 726 pejabat di lingkungan Pemkab Jember pada Januari lalu. Hal ini, menurutnya, bertolak belakang dengan pernyataan Bupati yang menyebut mendapatkan rekomendasi dan izin dari kemendagri atas pelaksanaan mutasi tersebut. “Menindaklanjuti surat tersebut, kami hari ini membagi dua tim. Ada yang ke Pemrov, ada yang ke DPRD Jatim,” kata Tabroni dikonfirmasi seusai acara pertemuan. Menindaklanjuti klarifikasi tersebut, menurutnya, harus ada sanksi tegas dari Mendagri kepada Bupati. “Kami ingin sampaikan keluhan tersebut bahwa harus ada sanksi tegas dari Mendagri. Bukan lagi ringan, namun harus tegas,” katanya. “Kewenangan pemberian sanksi tak perlu diberikan kepada Gubernur, namun seharusnya langsung diberikan kepada Bupati oleh Mendagri. Ini harapan kami,” kata Politisi PDI Perjuangan ini. Pada prinsipnya, DPRD Jember ingin mewujudkan pemerintahan yang harmonis. Para birokrat dilingkungan pemkab harus bisa memberikannya pelayanan prima kepada rakyat demi mengefektifkan pembangunan masyarakat. “Bagaimana hal itu bisa dilakukan kalau prosedurnya saja sudah keliru sejak awal. Kami harap ada ketegasan soal ini,” katanya. Kunjungan mereka pun diterima oleh Ketua Komisi D, Kuswanto, dan Anggota Komisi E, Umi Zahrok dan Hari Puji Lestari. Umi Zahrok pun mendorong harmonisasi antara pemerintah kabupaten dan DPRD. Ketegangan kedua belah pihak pun saat ini mulai mencair setelah Faida cuti karena harus mengikuti kampanye sebagai Calon Bupati Jember. “Saat ini sudah ada dialog dari kedua belah pihak,” katanya. “Setelah adanya dialog, mulai terurai permasalahan di antara keduanya. Misalnya, mengenai masalah kemiskinan, kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur,” kata Umi yang juga Politisi PKB ini. Hari Puji Lestari menambahkan bahwa polemik di Jember harus menjadi pelajaran. Bukan hanya bagi pemerintahan di masa depan, namun juga pembelajaran bagi masyarakat Jember. “Kalau timbul masalah yang kemudian menjadi atensi pemerintah pusat, masyarakat lah yang menjadi korban. Jangan sampai lah di periode berikutnya muncul polemik seperti ini lagi,” kata legislator PDI Perjuangan ini. Soal sanksi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi telah menjatuhkan sanksi terhadap Bupati Jember, Farida. Namun, sanksi diberikan karena Bupati Jember terlambat melakukan pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020. Khofifah mengatakan sanksi tersebut berlaku tidak hanya bagi Bupati Jember saja, tapi juga untuk semua kepala daerah di Indonesia yang terlambat melakukan pembahasan dinilai melanggar Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Penjatuhan sanksi administratif tersebut berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan selama enam bulan kepada Bupati Faida. Hak-hak keuangan yang tidak dibayarkan itu meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan lainnya, honorarium, biaya penunjang operasional, dan hak-hak keuangan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. [geh] l

Dirut RSUD Sidoarjo Ditegur Kemenkes

Sambungan hal 1 Kemenkes, juga ke Dinkes lewat e-mail, aplikasi all record, juga dengan Covid Jatim. Dikatannya, data pasien Covid-19 yang disampaikan lewat SIR online, misalnya, kata dr Atok, itu termasuk data yang valid. Sebab, kebenarannya dicek oleh pihak BPJS, karena terkait klaim atas pembayaran jasa perawatan kesehatan itu. ‘’Darimana rumah sakit menggelembungkan jumlah pasien Covid,’’ kata dr Atok, kembali. Dokter spesialis paru itu meneruskan, pihaknya juga telah mengumpulkan 11 RS rujukan Covid-19 yang ada di Kab Sidoarjo, yang isunya ada 3 RS yang mendapat teguran dari Dinkes Kab Sidoarjo, terkait isu penggelembungan pasien tersebut. Ternyata isu itu tidak pernah diterima oleh 3 RS rujukan Covid. ‘’Semua tuduhan itu, telah melukai perjuangan kami, yang selama ini telah merawat ratusan pasien Covid, bahkan para tenaga kesehatan juga menjadi korban Covid, mereka yang membuat isu itu bisa kualat, sebab Allah tidak tidur,’’ kata pria yang pernah mendapat penghargaan dari Kemenpan RI sebagai ASN teladan tingkat Nasional itu. Menurut dr Atok, isu menggelembungkan jumlah pasien Covid itu termasuk tuduhan atau isu baru lagi. Karena sebelumnya, rumah sakit juga dituduh telah mengcovidkan pasien. ‘’ini bisa menjatuhkan mental dari para tenaga kesehatan yang selama ini telah berjuang merawat pasien Covid-19,’’ katanya. [kus] l

Jaga Kesehatan dengan Tak Merokok

Sambungan hal 1 bidang cukai, di Hotel Aston Sidoarjo, Kamis (15/10). Sehingga ia mengaku juga tidak merokok. Apabila ada yang nekat bandel tetap merokok, menurutnya akan merasakan dampaknya nanti. “Kan sudah diinfokan dimana-mana, merokok merusak kesehatan,” kata pria yang tinggal di kawasan Kecamatan Tanggulangin itu. Apa ada anak laki-lakinya yang merokok? Menurut ia, tidak ada. Dan ia tidak membolehkannya. “Lebih baik mencegah dari pada mengobati,” ujarnya. Terkait menjaga kesehatan dalam masa pandemi Covid-19 ini, Hudiyono, menyerukan kepada warga Sidoarjo untuk menerapkan istilah 3 M untuk menjaga. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabun serta menjaga jarak. [kus]

l

MKGR Jatim Solid Dukung Adies Kadir Jelang Mubes Surabaya, Bhirawa DPD Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jatim dipastikan mengusung anggota DPR RI dari Dapil SurabayaSidoarjo, Adies Kadir sebagai calon Ketua Umum DPP MKGR dalam Musyawarah Besar MKGR di Jakarta, 28-29 Oktober 2020. Kepastian itu, disampaikan Ketua DPD MKGR Jatim Kodrat Sunyoto kepada wartawan di Kantor DPD Partai Golkar Jatim, Rabu (14/10). “Kita pasti mendukung kader internal kita, yaitu Adies Kadir. Kebetulan beliau adalah Sekjen DPP MKGR,” tegasnya. Untuk mematangkan calon yang diusung nanti, DPD MKGR Jatim akan menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) di Surabaya, 17 Oktober mendatang. Rapimda akan dihadiri seluruh ormas MKGR di 38 kab/kota. “Rapim nanti akan dihadiri oleh calon ketua umum,” cetusnya. Menurutnya, dalam Majelis Permusyawaratan Organisasi (MPO) kemarin, ada pandangan umum dari provinsi lain, dimana seluruh 34 provinsi sudah menyebut calon yang akan diusung sebagai calon tunggal, yakni Adies Kadir. Tetapi, mekanismenya tidak harus mengambil suara Kabupaten/Kota. “Nama Adies Kadir sudah cukup santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat, sesuai harapan adanya regenerasi dan kaderisasi di ormas MKGR. Namun semua harus melalui mekanisme yang sudah diatur di

Sambungan hal 1

protokol kesehatan akan kita teruskan uji coba,” jelas Wahid ditemui di Grahadi, Kamis (15/10). Di Jatim, sejak 18 Agustus telah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka dan telah berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Wahid mengaku, uji coba tersebut sudah berjalan dengan baik. Khususnya untuk jenjang SMK yang sudah 25 persen berjalan di masingmasing kabupaten/kota. “Saatnya kita evaluasi untuk ditingkatkan kembali. Karena berdasarkan evaluasi Dindik Jatim kurang optimal, selama tujuh bulan mutu pendidikan merosot tajam,” jelas Wahid.

Gegeh Bagus Setiadi/Bhirawa

Ketua DPD MKGR Jatim Kodrat Sunyoto saat memberikan keterangan pers di Kantor DPD Partai Golkar Jatim, Rabu (14/10).

tubuh ormas MKGR,” ujarnya. Dia percaya bahwa di Provinsi Jatim masih solid. Tidak ada yang bergeming dari calon yang diusung. Bahwa calon itu, paling tidak harus punya kriteria yang memang untuk memberikan peningkatan bagi ormas MKGR. “Jadi, MKGR ini lebih mengutamakan musyawarah kekeluargaan. Kedua, figur yang diusung harus tahu persis kondisi dari Ormas MKGR. Tentu agar nanti yang memimpin sudah paham seluk beluk dan kondisi organisasi,” ungkapnya. Pada saat silaturahmi nasional kemarin, menurutnya, sempat muncul pandangan masing-masing provinsi kalau ada calon baru yang tidak tahu persis kondisi ormas MKGR yang diusung oleh beberapa provinsi maka dikuatirkan tidak bisa melaksanakan kepemimpinan yang sesuai dengan garis ormas MKGR. Artinya, tidak berkelanjutan terhadap program-programnya.

“Alhamdulillah bahwa ormas MKGR ini adalah Trikarya yang masih solid, utuh dan tidak pecah. Ada upaya kemarin agak sedikit pecah. Tapi, sulit rasanya. Untuk menghindari perpecahan itu, maka figur yang dari ormas MKGR itu harus tetap jadi utama,” jelasnya. Munculnya nama Adies Kadir sendiri melalui pembicaraan panjang. Dimulai dari silaturahmi nasional ketua DPD Ormas MKGR, yang kemudian ditindaklanjuti dengan forum Majelis Permusyawaratan Organisasi (MPO), dan sudah dibahas khusus termasuk mekanisme lainnya. Saat ini, Adies Kadir menduduki posisi penting baik di DPR RI maupun DPP Partai Golkar. Diantaranya sebagai wakil Ketua Komisi III DPR RI. Di DPP Partai Golkar, Adies Kadir menjabat ketua Mahkamah Partai DPP Partai Golkar dan Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Golkar. [geh]

Selain materi pembelajaran eksak, proses belajar bagi siswa SMK yang membutuhkan praktikum juga kurang optimal dengan daring. Karena praktik, tidak mungkin misalnya jurusan tata rias, teknik otomotif atau yang lain dilakukan dengan melihat atau membayangkan saja. Kendati demikian, saat ini masih berlaku SKB empat menteri, maka statusnya masih sebatas simulasi. “Kami berharap SKB empat menteri itu ditinjau kembali. Karena yang terbaik adalah covid-19 bisa dikendalikan, kemudian aktifitas ekonomi dan pendidikan juga bisa berjalan,” jelas Wahid. Khususnya untuk Surabaya raya, Wahid menegaskan sampai saat ini

belum ada siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka. “Makanya saya juga kaget, kemarin kok ada demo pakai seragam sekolah. Padahal sekolah belum masuk,” ujar Wahid. Seperti diketahui, dinamika penanganan Covid-19 di Jatim terus menunjukkan progress yang positif. Jumlah kasus aktif per tanggal 14 Oktober hanya sebesar 2.935 pasien. Jumlah tersebut paling rendah dibandingkan provinsi besar di Jawa, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta. Sedangkan RT berada di angka 0,99 dan zona oranye terdapat 33 kabupaten/kota serta lima daerah lainnya masuk kategori zona kuning. [tam]

UU Cipta Kerja ini,” kata Fauzi. Menurut Fauzi peraturan yang sudah baik harus dipertahankan dan jangan justru dihilangkan dengan adanya aturan baru. Sebab ada bebe­ rapa klausul dalam UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan pekerja Sementara itu Gubernur Khofifah mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut pertemuan dengan elemen buruh dan pekerja Jatim usai aksi 8 Oktober 2020 lalu. Khofifah ingin aspirasi buruh dan pekerja Jatim langsung didengar Pemerintah Pusat. “Tanggal 8 Oktober malam lalu kami bertemu dengan perwakilan elemen buruh di Gedung Grahadi. Mereka meminta kami melanjutkan aspirasi dengan menuliskan surat ke presiden, dan sudah kami kirim. Kedua mereka ingin dapat informasi langsung dari pemerintah di pusat yang tahu betul dan bisa menjelaskan terkait konstruksi hukumnya. Maka kami sepakat mohon penjelasan kepada Pak Menko Polhukam,” kata Khofifah. Total ada delapan orang perwakilan buru/ pekerja yang menyampaikan usulan rekomendasinya. Juga ada hal hal yang akan diteruskan ke Menkeu terkait buruh linting, kemudian juga terkait RPP butuh dikomunikasikan ke Menaker, dan ada yang tekait peraturan antar perusahaan dan pekerja yang ternyata ada yang sudah memberikan kesejateraan pada pekerja melebihi UU Omnibus Law. “Dan ini akan diteruskan Pak

Mahfud ke kementerian yang membidangi,” tambah Khofifah. Sementara itu, Menkopolhukam Mahfud MD mengapresiasi langkah Gubernur Khofifah mengantarkan secara langsung para perwakilan serikat buruh se-Jatim untuk menyampaikan aspirasi terkait UU Omnibus Law. “Semua ini kita salurkan ke pemerintah. Ada yang bisa disalurkan melalui peraturan perundang-undangan, kebijakan Presiden, kebijakan menteri, dan lain sebagainya. Bahkan kita juga tidak menutup kemungkinan mengubah UU melalui uji materi di MK. Jika itu merugikan konstitusional,” ujarnya. Menurutnya, semua kemungkinan masih terbuka lebar. Oleh karena itu permasalahan ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Mantan Ketua MK itu menjelaskan bahwa UU Omnibus Law adalah upaya pemerintah memangkas regulasi dan kendala birokrasi di sektor investasi, sehingga memberli kepastian orang berusaha dan meningkatkan daya saing nasional. RUU Ciptaker sendiri mencakup 76 undang-undang, termasuk perpajakan. “Maka pemangkasan birokrasi lewat satu UU, presiden inginnya begitu. Amdal lama, pembebasan lahan sekian lama. Sekarang akan disederhanakan dan menghilangkan korupsi . Maka dibuatkan RUU ini,” jelas Menkopolhukam,” terangnya. [tam]

Fauzi : ‘Kami meminta Pak Menko Meneruskan Aspirasi Kami’

l

Bupati Jombang dan Tulungagung Tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law l

Mutu Pendidikan Merosot l

Halaman 11

Sambungan hal 1

didiskusikan. Para tokoh buruh dan pekerja yang berjumlah 25 orang tersebut berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI ), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan Serikat Buruh. Mereka diberangkatkan dari Surabaya dengan menggunakan dua buah bus ukuran besar. Forum dialog ini merupakan upaya fasilitasi dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang ingin agar para buruh dan pekerja Jatim bisa langsung menyampaikan aspirasi, keluh kesah, dan harapan terkait UU Cipta Kerja. Selain itu, agar buruh dan pekerja juga bisa mendapatkan informasi utuh dan komprehensif mengenai UU Cipta Kerja. Dalam forum tersebut Gubernur Khofifah berperan langsung sebagai mediator jalannya dialog. Ketua DPD KSPSI Provinsi Jatim Achmad Fauzi, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi adanya upaya yang baik dari Gubernur Jatim maupun Menkopolhukam yang bersedia menerima keluh kesah pengesahan UU Cipta Kerja. “Kami meminta Pak Menko untuk meneruskan aspirasi kami. Antara lain adalah dari sisi UMSK, UMK dan apa yang telah disepakati antara pekerja dan perusahaan atau perjanjian kerja bersama (PKB) di perusahaan tidak boleh hilang karena

Sambungan hal 1

“Dari informasi yang saya terima, tebalnya 1042 halaman. Kami bersama seluruh perwakilan DPRD Jombang, sudah sepakat, ketika di dalam pasal-pasalnya, ketika di dalam ayatayatnya, Omnibus Law UU Cipta Kerja apabila tidak berpihak kepada rakyat, tidak berpihak kepada buruh, maka wajib hukumnya ditolak,” terang Mas’ud Zuremi. Penolakan tersebut jelas Mas’ud Zuremi, tidak harus dilakukan dengan cara-cara yang anarkis dan demontrasi besar-besaran yang menghabiskan biaya. “Tetapi kita punya Mahkamah Konstitusi, artinya bisa digugat, bisa direview, bisa disampaikan kepada Mahkamah Konstitusi,” jelas Mas’ud Zuremi. Di samping itu lanjut dia, ketika ada pernyataan-pernyataan dari kaum buruh seperti halnya dari elemen mahasiswa di Jombang beberapa waktu yang lalu, sudah ditandatangani oleh dirinya. “Dan mereka juga mengirim kepada DPR RI, kepada Pemerintah Pusat,” tandas Ketua DPRD Jombang. Setelah berorasi, perwakilan dari elemen buruh ini pun masuk ke Gedung DPRD Jombang untuk kemudian bertemu dengan Bupati Jombang, Ketua DPRD Jombang, dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Jombang. Di lokasi, Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho menyaksikan pertemuan tersebut. Dihadapan perwakilan elemen buruh Jombang ini, Bupati Mundjidah Wahab dan Ketua DPRD Jombang, Mas’ud Zuremi pun menandatangani tuntutan para buruh untuk menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Ketua DPC Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Jombang, Lutfi Mulyono mengungkapkan, aksi demo yang dilakukan ratusan buruh ini untuk menolak UU Cipta Kerja dan mendesak Presiden RI, Joko Widodo untuk segera mengeluarkan Perpu (Peraturan Pengganti Undang-Undang) pembatalan UU Cipta Kerja. “Karena setelah kita kaji bersama-sama, di dalam UU Cipta Kerja, bukan lagj yang dipersoalkan hanya isinya, tapi azas pembentukan dari UU it sendiri kurang memenuhi peraturan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Azas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan,” beber dia. Setelah tuntutan para buruh ini ditandatang­ ani oleh Bupati Jombang dan Ketua DPRD Jombang, sambung Lutfi Mulyono, pihaknya akan mem-’follow up’-nya kepada DPRD Provinsi Jatim maupun ke DPR-RI. Sementara itu Bupati Tulungagung, Mar­ yoto Birowo menandatangani pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa Tulungagung yang menolak UU Omnibus Law. Penandatanganan ini dilakukan Bupati Maryoto Birowo saat beraudiensi dengan Aliansi Mahasiswa Tulungagung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (15/10) sore. Keputusan Bupati Maryoto Birowo ini berbeda dengan Ketua DPRD Tulungagung, Marsono. Sehari sebelumnya Marsono menolak melakukan penandatanganan pernyataan sikap yang sama saat disodorkan oleh mahasiswa di Kantor DPRD Tulungagung. Ia beralasan akan membahasnya terlebih dulu dengan Bupati Maryoto Birowo. Bupati Maryoto Birowo seusai audiensi mengatakan meski pernyataan sikap mahasiswa melakukan penolakan terhadap UU Omnibus Law tetapi mereka memohon pada Presiden Joko Widodo. “Karena memohon dan melihat situasi kondisi daerah yang ramai, kami menindaklanjutinya,” ujarnya. Ketika ditanya apakah sudah menerima draf UU Omnibus Law, Bupati Maryoto Birowo menyatakan masih belum menerimanya. “Masih belum. Kami belum menerima drafnya,” katanya. Koordinator Aliansi Mahasiswa, Bagus Prasetiawan, mengapresisai keputusan Bupati Maryoto. “Kami bersyukur masih ada orang yang mau memikirkan masyarat Tulungagung,” ucapnya. Ia pun menyinggung ketidakhadiran Marsono saat mahasiswa melakukan audiensi dengan Bupati Maryoto Birowo. Padahal Marsono sudah berjanji akan hadir dan ikut membahasnya bersama Bupati Maryoto Birowo. “Kalau seperti ini Pak Marsono secara tidak langsung melakukan penantangan. Kemarin sudah kami sampaikan kalau tidak mau tandatangan kami siap turun jalan dengan massa yang lebih besar,” tandasnya. [rif,wed]

Disanksi Menyapu Makam Pahlawan, Berharap Warga Jombang Taati Protokol Kesehatan l

Sambungan hal 1

yang juga menjalani sanksi yang sama itu pun berjalan ke Kantor Satpol PP Pemkab Jombang. Tak lain dan tak bukan, tujuannya untuk mengambil KTP miliknya yang ditahan petugas. Secara gamblang ia sebenarnya memahami maksud pemerintah melakukan imbauan agar warga menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah, yakni agar tidak terjadi penyebaran Virus Corona (Covid-19). “Sebenarnya sih buat pencegahan virus yang sedang terjadi sekarang ini,” ucap dia lagi. Namun dia juga berpendapat alangkah baiknya jika petugas juga

melakukan penertiban terhadap kerumunan-kerumunan di tempat yang menurutnya kurang bermanfaat seperti warung kopi. “Kadang kan bukan cuma tidak pakai masker, ya ‘ngumpulngumpul’ gitu, gak pakai jarak, gak pakai apa gitu. Seharusnya itu kan lebih diperhatikan juga,” kata dia. Tapi ia juga setuju jika ada penerapan aturan untuk penertiban penggunaan masker. Karena hal tersebut juga demi untuk menjaga kesehatan masyarakat. Ia pun berpendapat penerapan sanksi sosial lebih bagus daripada sanksi denda untuk menghindari terjadinya Pungli (Pungutan Liar). “Lebih baik kan kayak gini, bhakti sosial,” tutur dia. Terkait kepatuhan penggunaan

masker, ia menyampaikan kepada masyarakat Kabupaten Jombang agar lebih memperhatikan lagi protokol kesehatan, meskipun sedang tidak diawasi petugas pemerintah. “Soalnya kan virus ini belum bisa terdeteksi secara jelas. Jadi tetap hati-hati,” pesan dia. Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum (Tibum), Satpol PP Jombang, Abdul Haris menjelaskan, dengan penahanan KTP dan pemberian sanksi sosial kepada para pelanggar Prokes yang tidak menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah ini, pihaknya berharap masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya pelaksanaan Protokol Kesehatan. “Hal ini tujuannya adalah untuk pengendalian terkait dengan

sebaran Covid-19 di Kabupaten Jombang,” tandas Abdul Haris. Dia juga menjelaskan, ada rencana untuk perubahan penerapan sanksi kepada para pelanggar Prokes di Jombang. Nantinya, akan diterapkan sanksi administrasi baik berupa denda yang besarannya kemungkinan sebesar 100 Ribu Rupiah untuk perorangan dan 300 Ribu Rupiah untuk pengelola, pelaku usaha, ataupun penanggung jawab tempat. “Ini masih kita koordinasikan dengan pimpinan, nanti petunjuknya se­perti apa, nanti kita laksanakan. Cuma, gambaran umumnya Insya Alloh dalam waktu dekat kita laksanakan,” jelas Abdul Haris. [*]


Bhirawa

Jumat Kliwon, 16 Oktober 2020

Halaman 12

Peringatan HUT Kota Batu Ke-19

Kota Batu Bangkit Dari Keterpurukan Ekonomi Akibat Pandemi Kota Batu, Bhirawa Di usia memasuki 19 tahun semakin banyak tantangan yang harus ditaklukkan Kota Batu untuk menjadi kota yang sejahtera. Tak terkecuali mengatasi masalah pandemi Covid-19 yang telah membuat perekonomian Kota Batu terpuruk. Dan di HUT Kota Batu ke-19 yang jatuh pada Sabtu, 17 Oktober 2020, warga kota ini mendapat kado manis berupa pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah kota. Dan pemkot bersama rakyat bersinergi melakukan berbagai upaya untuk bangkit dari keterpurukan ini. Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi mengatakan untuk memberi kado pelayanan kesehatan gratis ini, pemkot melakukannya melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada warga. Dengan hadiah ini maka kesehatan seluruh warga akan tercover JKN KIS dimana iuran bulanannya dibayar oleh pemkot. "Dengan memiliki kartu KIS ini berarti pelayanan kesehatan untuk warga Kota Batu bisa diperoleh secara gratis. Sebelumnya, Pemkot Batu melalui Dinas Pendidikan juga sudah melaksanakan program pendidikan gratis bagi warga Kota Batu,"ujar Dewanti. Dengan layanan kese-

hatan prima diharapkan penanganan Covid19 di Kota Batu juga bisa tercapai maksimal. Artinya, selain langkah pencegahan yang optimal, upaya pengobatan pasien sembuh juga bisa tercapai 100 persen. Berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Batu bersama warga serta semua elemen di kota ini untuk membebaskan diri dari covid-19. Dimulai dengan penerapan kebiasaan baru, pencegaan, pengobatan, hingga pemberian bantuan kepada warga terdampak. Dengan kerja sama yang ko-

mpak dari semua pihak mampu mencapai tingkat kesembuhan yang tinggi. Saat ini pasien positif Covid-19 Kota Batu tercatat 504 orang. Namun tingkat kesembuhan juga tinggi, yakni mencapai 408 orang. Artinya, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota ini mencapai 80,9 persen. Kesembuhan pasien Covid-19 ini sempat mengalami angka tertinggi pada tanggal 17 Juli lalu. Saat itu dalam sehari tercatat ada 48 pasien yang dinyatakan sembuh. Dan sebagai Walikota Batu, Dewanti sempat mendatangi shelter

penanganan pasien covid-19 yang ada di Hotel Mutiara Baru Kota Batu. Saat itu Wali kota menyerahkan surat keterangan sembuh kepada 30 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan meninggalkan shelter. "Hari Jumat, tanggal 17 Juli 2020 total warga Kota Batu yang sembuh dari covid-19 sebanyak 48 orang. Jumlah ini adalah yang tertinggi jika dibandingkan pada hari-hari sebelumnya,"ujar Dewanti saat melepas para pasien sembuh. Wali kota mengungkapkan rasa bahagianya

melihat sudah banyak warga Kota Batu yang sudah terbebas dari covid-19. Iapun mengucapkan selamat sekaligus mengajak agar warga yang sembuh untuk menyampaikan pengalamannya di lingkungan masing- masing. Karena pengalaman ini bisa menjadi bahan edukasi kepada warga yang lain. Tingginya tingkat kesembuhan ini menunjukkan tingkat kesadaran warga untuk berprilaku hidup sehat semakin tinggi. Karena itu tidak ada lagi alasan bagi Kota Batu untuk tidak bangkit dari keterpurukan ekonomi. [nas.adv]

Berbagai giat penanganan Covid-19 dilakukan di Kota Batu melibatkan Pemkot bersama seluruh elemen kota dan masyarakat.

Pemulihan Wisata Jadi Target Utama Kota Batu,Bhirawa Sebagai Kota Wisata, pemulihan sektor pariwsata menjadi salah satu target utama dalam pemulihan perekonomian Kota Batu akibat dampak pandemi Covid-19. Disampaikan Dewanti Rumpoko bahwa pihaknya telah menyiapkan dana bantuan bagi para pelaku usaha pariwisata dan UMKM agar bisa bangkit dari keterpurukan. "Dan ada juga bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp15 milyar untuk perbaikan sektor pariwisata Kota Batu. Pemkot akan memberi fasilitas kepda pelaku usaha wisata dan UMKM sehingga perbaikan sektor pariwisata ini bisa terealsasi,"ujar Dewanti. Adapun untuk mempercepat realisasi perbaikan ini maka pemkot akan segera mengundang para pelaku usaha pariwisata dan UMKM serta PHRI untuk diajak urun rembug dengan pemkot. Dan agar program yang dibuat bisa tepat sasaran dan tercapai optimal, para pelaku usaha wisata dan UMKM ini diminta untuk mengajukan proposal. "Dalam proposal itu akan menjadi media dari pelaku usaha ini utk menyampaikan rencana dan konsep yang dimiliki dalam pemulihan sektor wisata ini,"tambah Dewanti. Dan sebagai jantung Kota Wisata, pembukaan kembali tempat- tempat wisata menjadi hal yang wajib dilakukan pemkot. Dan agar pembukaan kembali tempat wisata ini tidak berdampak pada penambahan jumlah pasien Covid-19, Pemkot

Wali Kota Batu Dra Dewanti Rumpoko MSi dan Wawali Batu, Ir H Punjul Santoso mengunjungi petani kopi Kota Batu.

Pembukaan kembali tempat wisata dalam pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi covid-19.

mengadakan pelatihan dan simulasi event pertunjukan di masa adaptasi kebiasaan baru. Giat ini digagas Dinas Pariwisata Kota Batu dan telah dilaksanakan di Gor Gajah Mada Kota Batu pada tanggal 10 Oktober lalu. Kadisparta Batu, Arief Asshidiq mengatakan bahwa simulasi event ini merupakan sala satu upaya memulihkan perekonomian di Kota Batu. Hal ini harus terus dilakukan untuk menggenjot sektor pariwisata. "Akibat pandemi ini banyak seniman yang

Simulasi penyelenggaraan event pentas seni dalam masa kebiasaaan baru yang dilaksanakan di GOR Gajah Mada.

Walikota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi bersama para pejabat pemkot lainnya melakukan ziarah ke makam leluhur pendiri Kota Batu.

tidak beraktivitas. Padahal, Kota Batu memiliki potensi begitu besar dalam pertunjukan seni. Selain sebagai acara kebudayaan, pertunjukan seni juga terkadang dihadirkan saat acara-acara formal pemerintahan,” jelas Arief. Selain pembukaan tempat wisata, pendirian sekaligus pembukaan Desa Wisata juga menjadi upaya lain dalam pemulihan ekonomi di Kota Batu. Dan salah satu desa yang mendeklarasikan diri menjadi desa wisata adalah Sidomulyo. Kepala Desa Sidomulyo, Suharto, mengatakan Wisata tanaman hias, terutama bunga, menjadi andalan wisata di desa yang dipimpinnya. Pengunjung akan mendapatkan pengalaman menanam hingga memetik bunga. "Jadi, selain berwisata, wisatawan juga mendapatkan edukasi tentang tanaman hias. Kami akan adakan paket wisata, tujuannya juga ada petik apel dan potong bunga. Jadi nanti wisatawan bisa menikmati panen bunga, potong sendiri, dibawa pulang, setelah itu bagaimana cara menanam bunga sampai edukasi okulasi dan stek,” jelas Suharto. Suharto menyebut 85 persen penduduk Sidomulyo merupakan petani tanaman hias, sisanya adalah petani apel dan jenis tumbuhan lainnya. Adapun jumlah penduduk Desa Sidomulyo saat ini sudah mencapai 8.000 orang. Karena itu pembukaan Desa Wisata Sidomulyo akan sangat besar pengaruhnya terhadap pendapatan warga dan pemerintah desa. [nas.adv]

Salah satu giat HUT Kota Batu ke-19 yang sangat seru tanam pohon, Satu Nama Satu Pohon.

Rangkaian Giat Sambut HUT Kota Batu Ke-19 Kota Batu,Bhirawa Dengan tingginya semangat dalam menangani Covid-19 dan juga pemulihan ekonomi yang tengah terpuruk, maka sudah selayaknya warga Kota Batu merayakan HUT ke-19 Kota Batu walaupun masih berada dalam masa pandemi. Rangkaian kegiatan telah dipersiapkan pemerintah Kota Batu walaupun pelaksanaannya dilakukan secara terbatas dengan memperhatikan protokol kesehatan. Wakil Walikota Batu, Ir H Punjul Santoso MM mengatakan bahwa ada beberapa giat HUT Kota Batu yang selalu ditunggu dan dilaksanakan oleh warga. Di antaranya, giat ziarah ke makam leluhur yang akan digelar pada malam HUT ke 19 Kota Batu pada 16 Oktober nanti. Adapun pusara leluhur yang akan dikunjungi seperti, Makam Mbah Batu di Bumiaji. Makam Mbah Patok di Songgokerto dan Makam Mbah Mayangsari di Pesanggrahan. "Selain itu ziarah pusara mantan Wali Kota Batu pertama Imam Kabul, dan Wakil Wali Kota Batu perta-

ma Muhammad Khudori dan mantan Ketua DPRD Kota Batu yakni H Mashuri Abdul Rochim,"ujar Punjul. Selain itu dilanjutkan pada malam harinya pagelaran wayang kulit secara virtual di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota. Dengan tema Cinta Bumi atau Asmoro Bumi. Tak ketinggalan Festival Layang-layang Hias akan digelar Disparta Kota Batu pada tanggal 18-25 Oktober. Kegiatan ini akan ditempatkan di Sendratari, Kelurahan Sisir yang digelar setiap Sabtu dan Minggu. Bahkan pesertanya ada yang mendaftar berasal dari Tuban dengan panjang sekitar 100 meter. “Festival layang-layang ini sengaja diadakan untuk memeriahkan hari jadi Kota Batu. Dan semoga giat ini akan semakin menarik wisatawan untuk datang ke Kota Batu,” ujar Punjul. Peringatan HUT ke 19 Kota Batu juga akan terpatri dalam pemecahan rekor dunia melalui lukisan terpanjang berukuran 3×19 meter. Pemecahan rekor dunia ini akan melibatkan sejumlah perupa asal Kota Batu yang akan

dilaksanakan di GOR Gajah Mada pada 20 Oktober nanti. Yang tak kalah seru dalam HUT Kota Batu kali ini adalah tanam pohon, Satu Nama Satu Pohon. Giat ini tak hanya dari Pemerintah Kota Batu, tapi elemen pelaku usaha, komunitas, hingga warga Kota Batu juga ikut berpartisipasi. Disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aris Setiawan bawa pihaknya menargetkan akan ada 10 ribu pohon ditanam secara serentak. Pohon- pohon tersebut akan ditanam di 19 titik jalan protokol yang di kota ini. “Satu pohon satu nama ini jadi agenda hari jadi Kota Batu yang selaras dengan program DLH. Karena itu kami siapkan 19 titik media tanam di jalan-jalan protokol yang tersebar di tiga kecamatan dengan jumlah sekitar 10 ribu bibit pohon,” ujar Aries. Ia menguraikan beberapa titik penanaman jalan meliputi Jalan Soekarno, Tlekung, Jalibar, Panglima Sudirman, hingga jalan sepanjang Desa Tulungrejo hingga Desa Sumber Brantas. [nas.adv]

Tak Ketinggalan Bangkitkan Sektor Pertanian dan UMKM Kota Batu,Bhirawa Selain bergerak di sektor pertanian, hampir separuh dari warga Kota Batu berprofesi sebagai petani. Karena memang sebagian dari wilayah Kota Batu adalah kawasan pertanian. Karena itulah perbaikan sektor pertanian merupakan sektor lain yang menjadi target utama dalam masa pemulihan perekonomian di masa pandemi ini. Pemberian bantuan langsung dan penyediaan fasilitas telah dlakukan pemkot kepada para petani Kota Batu. Di antaranya, petani di Desa Oro-Oro Ombo dan Desa Tlekung yang mendapatkan bantuan pipa irigasi lahan pertanian. Bantuan tersebut berasal dari APBN Tugas Pembantuan (PT) yang dikelola Pemprov Jatim dan dialokasikan ke Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian. Kepala Dinas Pertanian Batu, Sugeng Pramono mengatakan bantuan perpipaan irigasi diberikan melalui bidang sarana dan prasarana. "Di Dusun Krajan, Desa Oro-Oro Ombo pengerjaan perpipaan irigasi dilakukan dengan swakelola,"ujar Sugeng. Pengerjaan pipa irigasi ini dilakukan Kelompok Tani Panderman 01 yang sekaligus menjadi Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK). Mereka mengerjakan program ini selama 45 hari dengan panjang pipa sekitar 340 meter dan ukuran pipa 8 dim. Dengaan adanya bantuan ini, diharapkan pengairan ke ladang milik petani bisa lebih cepat. Sebelum ada perpipaan, air irigasi butuh waktu hingga 5 jam untuk bisa sampai ke lahan pertanian seluas sekitar 10 hektare. Diharapkan dengan adanya bantuan yang mengakibatkan aliran air lebih cepat sampai dan bisa meningkatkan hasil panen dari para petani. "Dengan adanya pipa irigasi ini diharapkan bisa meningkatkan produksi hasil pertanian, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," harap Sugeng. Selain di Desa Oro Oro Ombo, pembuatan pipa irigasi ini juga telah dilakukan dispertan di Dusun Gangsiran, Desa Tlekung. Diketahui, pengadaan pipa irigasi di kedua desa ini merupakan hasil usulan Pemkot Batu kepada Pemprov Jatim di tahun 2019. Kemudian usulan dilanjutkan pengadaan pompa penyedot untuk pengairan di tahun 2020 ini. Selain itu bantuan pemerintah melalui APBN pada tahun 2020 ini juga diwujudkan dengan

pengadaan embung di Desa Giripurno. Sedangkan di Desa Pendem, ada pompa penyedot air dari sungai Sumber Brantas untuk dinaikkan ke tandon lalu dialirkan ke lahan pertanian. UMKM Juga Diperhatikan Selama melakukan upaya perbaikan sektor pariwisata dan sektor pertanian, Pemkot Batu juga tidak melupakan keberadaan pelaku UMKM. Pemkot menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batu untuk membentuk koperasi khusus UMKM di tengah masa pandemi ini. Hal ini mempertimbangkan keberadaan UMKM yang terus- menerus terjerat memburuknya kondisi perekonomian. Guna membantu masalah ini, Kadin Batu membantuk koperasi khusus UMKM dan petani pada awal September 2020. Kooperasi yang berlokasi di Jl. Imam Bonjol Kota Batu ini diresmikan langsung Wakil Wali Kota Batu, Ir H Punjul Santoso MM. Diketahui, koperasi khusus bentukan Kadin Batu ini diberi nama Mikawa yang merupakan kepanjangan Miguno Kanggo Wargo atau bermanfaat untuk warga. Anggota koperasi Mikawa saat ini sebanyak 71 orang dimana masing- masing ada yang bergerak di bidang pertanian, UMKM, dan ada juga yang bergerak di bidang pariwisata. Punjul mengapresiasi sekaligus mendukung adanya koperasi UMKM dan petani ini. Apalagi selama ini koperasi yang ada di Kota Batu didominasi oleh koperasi simpan pinjam. "Tapi koperasi Mikawa tidak, konsep yang dimiliki yaitu menggerakkan dan menampung produk UMKM dan pertanian untuk dibantu pemasarannya. Dengan langkah ini produk mereka (UMKM dan pertanian) bisa diterima oleh hotel dan restoran,"ujar Punjul. Agar hal ini bisa terwujud, Punjul meminta agar Koperasi Mikawa menggandeng desa-desa serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Selain itu ia juga memerintahkan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu bisa memfasilitasi Mikawa. "Terutama pendampingan anggota koperasi dalam kepengurusan beberapa izin yang diperlukan, seperti izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) agar pelaku dimudahkan dalam segala hal," jelas Punjul. Adapun untuk packaging atau pengepakan, ia meminta PLUT (Pusat Latihan Usaha Terpadu) Kota Batu untuk memberikan pelatihan diperlukan. [nas.adv]

Wakil Walikota Batu, Ir H Punjul Santoso saat meresmikan Koperasi UMKM Mikawa Kota Batu.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.