Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2006
HARIAN
harian_bhirawa@yahoo.com bhirawa_indragiri@yahoo.com suratkabar_harianbhirawa
IKLAN/ LANGGANAN
Surat Kabar Harian Bhirawa
031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000
www.harianbhirawa.co.id
Mata Rakyat Mitra Birokrat
Jumat Kliwon, 3 JULI 2020
Pangdam V/Brawijaya Turut Bagikan Masker dan Sembako pada Driver Ojol Surabaya, Bhirawa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah dan Kapolda Jatim membagikan masker kepada ratusan pengendara ojek online (ojol), Kamis (2/7). Pembagian masker ini dilakukan di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah mengatakan, pembagian masker ini merupakan upaya Pemerintah beserta TNI Polri dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Terutama bagi pengendara ojol yang bekerja di lapangan, masker ini ditujukan agar para pengedara ojol tetap memfokuskan protokol kesehatan dalam bekerja. “Apa yang dilakukan ini (pembagian masker) sangat penting dalam upaya pemutusan mata rantai COVID-19 di Jatim, khususnya di Surabaya,” kata Mayjen TNI Widodo Iryansyah. Alumnus Akmil 1987 ini menambahkan, para driver ojol ini tak hanya diberi masker. Tapi Forkopimda Jatim juga membagikan bingkisan yang berisi sembako dan voucher belanja kepada ratusan sopir ojek online dan ojek pangkalan. “Kepedulian ini sangat dibutuhkan di tengah pandemi seperti sekarang ini. Selain sebagai upaya pencegahan, upaya ini juga merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim beserta Forkopimda Jatim dalam meringankan beban para driver ojek online,” ungkapnya. Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengaku, berdasarkan data, dengan kedisiplinan menggunakan masker ke halaman 11 Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah membagikan sembako kepada driver ojek online di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Kemenag Terbitkan Panduan Salat Idhul Adha dan Penyembelihan Kurban Aman Covid-19 Surabaya, Bhirawa Menyambut momen Idul Adha atau Idul Qurban Tahun 1441 H, Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan panduan penyelenggaraan Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19. Panduan yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Fachrul Razi terbit dalam bentuk Surat Edaran No SE 18 Tahun 2020. “Edaran
ini diharapkan menjadi petunjuk penerapan protokol kesehatan pada pelaksanaan salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dengan menyesuaikan pelaksanaan tatanan kenormalan baru atau New Normal. Dengan begitu, pelaksanaan salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dapat berjalan optimal serta terjaga dari penularan Covid 19,” terang Menteri Agama, ke halaman 11
MITRA
Badminton Jalan Terus O L A H R A G A bulutangkis atau badminton sudah lama mendarah daging bagi pejabat Pemkab Sidoarjo kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat ( NTB) ini. Sehingga walau masih dalam masa pandemi Covid-19 ini, pria 51 tahun itu tidak lupa rutin melakukannya, walau hanya Seminggu sekali. “Sudah jadi hobi, sehingga sulit untuk meninggalkannya,” ujar Muhamad Nur SE, yang sehari-hari menjabat Sekretaris Badan P e n gelola KeuangMuhammad Nur an dan
Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sidoarjo, dalam suatu kesempatan. Bagi pejabat eselon III a Kabupaten Sidoarjo ini, bermain Badminton tidak hanya sekadar olahraga menjaga stamina. Namun juga bermanfaat untuk ber ke halaman 11
Sentil
Satu OPD Pemprov dan Dua OPD Pemkot Dilockdown - Jangan bilang kecolongan ya Menkes Sebut Kinerja Risma seperti yang Diinginkan Presiden - Pujian-pujian yang memabukkan Peserta UTBK Harus Lampirkan Hasil Rapid Test - Ribet tapi memang perlu
Satu OPD Pemprov dan Dua OPD Pemkot Dilockdown
21 ASN Bappeda Jatim dan Dua Kepala OPD Pemkot Surabaya Positif Covid-19 ngan demikian, pencegahan dari Pemprov, Bhirawa Bupati Sumenep Perbolehkan Aktifitas perkantoran di Badan Perencanaan dan Pemba- kemungkinan penularan dapat dilakukan secara optimal. ngunan Daerah (Bappeda) Jatim tampak lengang kemarin, “Sesuai arahan ibu GuberSekolah di Zona Hijau Kamis (2/6). Hal itu menyusul ditetapkannya kebijakan work nur Khofifah untuk memakfrom home (WFH) bagi semua pegawai lantaran terdapat sejumlah pegawai yang terpapar Covid-19.
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengakui, terdapat 21 ASN Bappeda Jatim yang terpapar Covid-19. Sembilan di antaranya sedang dirawat di RS Darurat, delapan di rumah sakit lain dan empat telah terkonversi negatif.
Terkait hal itu, selama tiga hari aktifitas perkantoran diistirahatkan untuk dilakukan sterilisasi. Baik melakukan penyemprotan disinfektan maupun sinar ultra violet. Kendati demikian, para pegawai tetap aktif bekerja dari rumah. De-
simalkan testing Covid-19, kita sudah melakukan swab kepada 280 pegawai Bappeda. Dari swab itu, ada 21 pegawai yang positif Covid-19,” tutur Sekdaprov Heru. Dikatakan Heru, dari 21 pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut, 20 di
ke halaman 11
Menkes Sebut Kinerja Risma seperti yang Diinginkan Presiden
Sumenep, Bhirawa Pemerintah Kabupaten Sumenep berencana akan memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sejumlah sekolah secara normal atau bertatap muka. Utamanya di jenjang sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Bupati Sumenep, A Busyro Karim menyampaikan proses KBM secara normal atau tatap muka itu dikhususkan bagi jenjang SMP dan SMA sederajat. Karena, di jenjang tersebut dinilai mampu melaksana-
A Busyro Karim
kan protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19. ke halaman 11
Golkar Lirik Gerindra Berkoalisi di Pilbup Malang
Menkes Letjen TNI (Purn) Dr dr Terawan Agus Putranto didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat mengunjungi Pasar Genteng Baru dan dapur umum di halaman Balai Kota Surabaya.
Surabaya, Bhirawa Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) Dr dr Terawan Agus Putranto men-
emui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Kamis (2/7). Kedatangan Menteri Terawan Agus Putranto di
Balai Kota Surabaya itu, sebelumnya tak diketahui oleh Wali Kota Risma beserta ja ke halaman 11
Kab Malang, Bhirawa Beberapa partai di Kabupaten Malang mulai mengambil ancangancang untuk melakukan koalisi, agar bisa mengusung pasangan bakal calon bupati (bacawali) Malang dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) Malang. Jika sesuai rencana, Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020. Pasangan Bacabup dan Bawacabup Malang yang
kini sudah fix atau sudah pasti maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang 2020, yakni HM Samusi yang kini masih menjabat Bupati Malang atau petahana, yang berpasangan dengan Didik Gatot Subroto sebagai Bacawabup Malang, yang kini juga masih menjabat Ketua DPRD Kabupaten Malang. Dan kedua pasangan tersebut diusung oleh Partai Demokrasi Indone ke halaman 11
Pandemi Covid-19 Membawa Berkah Petani Jeruk Pasuruan
Tak Perlu Bingung Mencari Pembeli, Didorong Jadikan Jeruk Ikon Baru Pandemi virus corona atau Covid-19 ternyata membawa berkah tersendiri bagi para petani buah jeruk di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Sebab petani jeruk tak lagi kerepotan mencari pembeli buah jeruk. Justru pembeli datang sendiri langsung ke petani untuk mengambil buah jeruk. Hilmi Husein, Kab Pasuruan
Anggota kelompok petani buah jeruk Rukun Tani Desa Ngembal, Badrus menyampaikan ratusan kwintal jeruk dengan rasa segar dan manis sudah laris di pasaran selama pandemi korona. Bahkan, pembeli sendiri yang datang ke kebun jeruk dengan membawa harga sendiri. “Alhamdulillah kami tak perlu
jauh-jauh ke kota untuk berjualan hasil kebun jeruk. Selama pandemi ini, pembeli banyak datang ke kami langsung. Sekaligus membawa harga sendiri lagi,” ujar Badrus di lokasi kebun jeruk, Kamis (2/7). Untuk harga, para petani mematok Rp 6.000 per kilogram untuk pedagang. Sedangkan harga untuk pengecer, mematok Rp 7.000 ribu per kilogram. Kebanyakan, para pembeli adalah penjual buah di
pasar tradisional maupun modern di Malang, Surabaya, Probolinggo dan sekitarnya. “Yang mengambil jeruk-jeruk dari Ngembal, Kabupaten Pasuruan biasanya dari pasar-pasar di wilayah Malang. Sedangkan untuk Surabaya masih belum banyak,” terang Badrus. Petani lainnya, Supardi mengungkapkan bahwa Desa Ngembal merupakan salah satu sentra buah jeruk di Kabupaten Pasuruan dengan 7 kelompok petani. Masingmasing kelompok beranggotakan 15 sampai 50 orang. Dengan varietas jeruk andalan Batu 55 atau yang di pasaran disebut jeruk ke halaman 11
Hilmi Husain/ Bhirawa
Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Sugiarto bersama Kepala Loka Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika Kementrian Pertanian RI, Harwanto saat panen jeruk di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
EKSEKUTIF
Jumat Kliwon, 3 Juli 2020
Halaman 2
Bupati, Dandim, dan Kapolres Jombang Cek Kesiapan Gereja Jelang Kegiatan Peribadatan Jombang, Bhirawa Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab bersama Komandan Kodim (Dandim) 0814 Jombang, Letkol Inf Triyono dan Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho melakukan pengecekan ke Gereja Jawi Wetan yang berada di Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Kamis (2/7). Pengecekan dilakukan untuk memantau persiapan dan penerapan protokol kesehatan menjelang kegiatan peribadatan yang akan dilakukan di gereja ini. Bupati Jombang mengatakan, dirinya bersama Dandim 0814 Jombang dan Kapolres Jombang, serta Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Jombang melakukan pengecekan ke GKJW Mojowarno, Jombang terkait dengan persiapan untuk diaktifkan kembali bulan depan. ‘’Jadi melihat tatanannya pakai New Normal ini, protokol kesehatan. Kita lihat dari penjelasan tadi, sudah
masuk katagorinya, Gereja Tangguh Semeru,’’ kata Bupati Mundjidah Wahab. Berdasarkan hasil pengecekan, Bupati mengatakan, persiapan yang dilakukan pihak gereja sudah cukup bagus, seperti penyiapan alat cuci tangan, kemudian tempat duduknya juga sudah diatur. ‘’Pintu masuk dibatasi, pintu keluar ada beberapa pintu,’’ ucap Bupati Jombang. Sementara itu, Pendeta Murdjo Jayadi, Pendeta GKJW Mojowarno, Jombang menjelaskan, selama pandemi Covid 19, jemaat gereja tersebut melaksanakan peribadatan di rumah dengan live streaming yang sudah disiapkan oleh pihak gereja. ‘’Kemudian pada awal bulan Juli, ini mulai ibadah dilakukan di Sinagoge-Sinagoge untuk mempersiapkan memasuki ibadah secara bersama-sama di induk, yaitu menggunakan protokol yang sudah ditentukan oleh pemerintah,’’ jelas Pendeta Murdjo Jayadi. [rif]
Bupati Jombang bersama Dandim 0814 Jombang, serta Kapolres Jombang saat melakukan pengecekan GKJW Mojowarno, Jombang, Kamis (2/7).
istimewa
Bupati Tulungagung Lapor Dewan Naik Status WTP dari WDP
KILAS BIROKRASI
istimewa
Personel Dinas Penerangan Kodam V/Brawijaya dan Direktur Utama Harian Bhirawa, Nawang Esti Lestari dan awak redaksi Harian Bhirawa berfoto bersama usai menjalin kerjasama dua instansi ini.
Pendam V/Brawijaya Jalin Silaturahmi dengan Harian Bhirawa
Surabaya, Bhirawa Silaturahmi yang dibangun Harian Bhirawa dengan Kodam V/ Brawijaya terus berlanjut dan berjalan baik. Terlebih terhadap Penerangan Kodam (Pendam) V/Brawijaya yang menjadi media informasi kinerja maupun inovasi yang ada di Kodam V/Brawijaya. Kerjasama yang baik ini terjalin dalam silaturahmi jajaran anggota Pendam V/Brawijaya yang bertandang di Kantor Harian Bhirawa di Jl Indragiri 73, Surabaya, Kamis (2/7) kemarin. Kedatangan pejabat Pendam V/Brawijaya, yakni Kasi Laknis, Mayor Arh Bambang Sutejo; Kasi Penmedtak, Kapten Inf Hernawan; Kalistra, Mayor Inf Edi M; Kasi Online, Mayor Inf Sugeng dan Kaurdoklaknis, Kapten Inf Slamet Utomo disambut hangat oleh Direktur Utama (Dirut) Harian Bhirawa, Nawang Esthi Lestari beserta wartawan dan redaksi. ‘’Selama ini kerjasama Kodam V/Brawijaya, Pendam V/ Brawijaya dengan Harian Bhirawa cukup baik. Ditambah dengan pemberitaan yang dihadirkan Harian Bhirawa untuk Kodam V/Brawijaya sangatlah positif,’’ kata Kasi Laknis, Mayor Arh Bambang Sutejo. Kerjasama ini lah yang diharapkan Bambang, agar terjalin dengan baik. Pihaknya juga mengapresiasi pemberian porsi pemberitaan dari Kodam V/Brawijaya beserta jajaran, seperti Korem maupun Kodim yang selalu dimuat. ‘’Hampir setiap rilisan Kodam V/Brawijaya beserta jajaran selalu dimuat di Harian Bhirawa. Intinya Harian Bhirawa beritanya sudah terselaktif, dan turut mengampanyekan anti hoaks (informasi maupun berita bohong),’’ ungkapnya. [bed]
Tulungagung, Bhirawa Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menyatakan, sudah menyampaikan kenaikan status perolehan opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI kepada DPRD Tulungagung dari yang tahun 2018 mendapat WDP (wajar dengan pengecualian) menjadi WTP (wajar tanpa pengecualian) pada tahun 2019. Penyampaian meningkatnya opini BPK RI ini disampaikan Bupati Maryoto Birowo saat Rapat paripurna DPRD Tulungagung, dalam rangka penyerahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 di Kantor DPRD Tulungagung, Kamis (3/7). ‘’Dalam penyampaian Raperda tadi kami sampaikan pada dewan terkait evaluasi pemeriksaan BPK RI. Sudah ada perubahan dari tahun 2018 yang predikatnya WDP menjadi WTP pada tahun 2019,” ujarnya. Menurut Bupati Maryoto, kenaikan peringkat opini dari BPK RI itu menan-
wiwieko/bhirawa
Bupati Maryoto Birowo saat menyerahkan Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 pada Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, Kamis (3/7).
dakan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Tulungagung semakin membaik. ‘’Alhamdulilah naik lagi menjadi WTP,’’ tuturnya. Rapat paripurna DPRD Tulungagung dalam rangka penyerahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 dipimpin Ketua DPRD Tulungagung, Marsono. Didampingi pimpinan DPRD Tulungagung lainnya yakni Wakil
Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim, dan Wakil Ketua DPRD Tulungagung, KH Asmungi. Seperti rapat paripurna sebelumnya, rapat paripurna penyerahan Raperda tentang pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 kemarin juga tidak dihadiri semua anggota dewan. Hanya pimpinan dewan dan ketua fraksi saja yang hadir di ruang rapat paripurna lantai II. Selebihnya mengikuti rapat paripurna dengan virtual dari rumah masing - masing.
Plt Sekretaris DPRD Tulungagung, Yuwono Pramudianto mengungkapkan, rapat paripurna tetap dilaksanakan secara virtual karena masih dalam masa pandemi Covid 19. ‘’Yang hadir di Kantor DPRD hanya sebagian saja. Anggota dewan lainnya melalui video conference,’’ katanya. Yuwono menandaskan, tidak hanya dari kalangan anggota dewan yang mengikuti pelaksanaan rapat paripurna dengan media virtual, tetapi juga pada kepala OPD lingkup Pemkab Tulungagung. ‘’Dari eksekutif yang hadir di kantor dewan hanya Bupati, kemudian Sekda dan para Asisten Sekda,’’ tuturnya. Rencananya, anggota DPRD Tulungagung akan membahas Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 yang telah disampaikan Bupati Maryoto. Setelah itu baru mereka akan kembali menyelenggarakan rapat paripurna untuk menetapkan atau mengesahkan raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 menjadi Perda. [wed]
Pemkot Batu Siapkan Rp 1,5 M untuk Relokasi Pedagang Pasar Besar Batu, Bhirawa Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) segera menyiapkan tempat relokasi untuk 3.200 pedagang Pasar Besar Batu. Hal ini menyusul segera dimulainya renovasi Pasar Besar Batu yang pelaksanaannya dikerjakan langsung oleh Kementerian Perdagangan. Dan diprediksi proses renovasi ini akan selesai pada akhir tahun 2021. Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, pihaknya kini masih terus membahas masalah relokasi pedagang pasar ini. ‘’Masih dalam pembicaraan serius. Untuk perhitungan Amdal
hingga pengerjaan pasar besar akan starting atau dimulai di tahun 2021,’’ ujar Eko, Kamis (2/7). Eko menjelaskan, pihaknya akan memperhitungkan dengan cermat agar proses pembangunan pasar besar bisa berjalan lancar. Karena di Kota Batu keberadaan pasar besar ini menjadi salah satu titik utama perputaran roda perekonomian selain dari sektor pariwisata. Diskumdag kini mempertimbangkan bahwa lokasi yang tepat untuk relokasi yaitu di kawasan areal parkir pasar. Dan Pemkot bersama DPRD Batu telah menyiapkan anggaran senilai Rp1,5 milyar untuk relokasi sebanyak 3.200 pedagang Pasar Besar Batu
ini. Diketahui, dalam renovasi Pasar Besar Batu ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp200 miliar. Dan Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi mengatakan, proses rencana renovasi pasar ini telah memasuki tahap Detailed Engineering Design (DED). ‘’Rencana renovasi Pasar Besar Batu masih berjalan dan hingga saat ini sesuai dengan progres sekarang sudah dalam proses DED. Anggaran DED berasal dari APBD Batu 2020, sedangkan untuk Amdal revitalisasi gedung Pasar Besar masih dalam proses lelang dengan nilai HPS Rp432 juta,’’ ujar Dewanti. [nas]
Saat Ikuti Webinar Smart City
Wali Kota Paparkan Implementasi Smart Hadapi New Normal
hartono/bhirawa
Wali Kota Blitar, Drs H Santoso MPd saat menyerahkan bantuan Progam Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada masyarakat kurang mampu di Kota Blitar untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga di ruang Pertemuan Majapahit Dinas Perumahan Rakyat Kota Blitar, Kamis (2/7) kemarin.
Wali Kota Blitar Serahkan Bantuan Pembangunan Rumah Program RTLH
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kurang Mampu di Kota Blitar Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Blitar berbagai inovasi program kepemimpinan Wali Kota Blitar, Drs H Santoso MPd dilakukan. Diantaranya, Program Pembangunan Rumah Baru dan rehab rumah tak layak huni kepada masyarakat kurang mampu di Kota Blitar. Menurut Wali Kota Blitar, H Santoso, ada berbagai Program Kerakyatan yang terus diluncurkan Pemerintah Kota Blitar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti di bidang perumahan, Pemkot Blitar melalui Dinas Perumahan Rakyat telah meluncurkan Progam Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). ‘’Kini ada bantuan pembangunan rumah yang telah diserahkan kepada 50 Kepala Keluarga dari program RLTH untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,’’ kata H Santoso usai menyerahkan secara simbolis di ruang Pertemuan Majapahit Dinas Perumahan Rakyat Kota Blitar, Kamis (2/7) kemarin. Lebih lanjut, Wali Kota Santoso, pada Program Bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni ini diperuntukkan bagi warga Kota Blitar merata di tiga kecamatan di Bumi Bung Karno, dimana untuk program bantuan ini ada beberapa kriteria, diantaranya bantuan Rp35 juta untuk pembangunan rumah dimulai dari nol, pro-
gram rehabilitasi meliputi rehabilitasi sedang hingga berat. ‘’Untuk rehabilitasi, nominal yang diterima tidak sama, tergantung dengan klasifikasi rehabnya. Ada setiap Kepala Keluarga yang menerima Rp9 juta dan ada yang Rp15 juta,’’ jelasnya. Selain itu, dikatakan Wali Kota Santoso, pada program ini diakuinya masih cukup banyak warga kurang mampu di Kota Blitar yang belum tercover Program RTLH, namun dikatakannya bagi yang belum tercover masih ada harapan, dimana ada dana DAK dari Pemerintah Pusat yang direcofusing telah dikembalikan bisa digunakan untuk pelaksanaan Program RTLH. ‘’Kami akan bantu dan fasilitasi masyarakat kurang mampu dan memiliki rumah tak layak huni untuk direhab, bahkan selain dari program RLTH juga ada bantuan dari Bank Jatim yang berencana memberikan bantuan kepada Pemkot melalui program CSRnya. Dan ini juga sangat
membantu kita dan masyarakat Kota Blitar,’’ ujarnya. Ditambahkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kota Blitar, Ir Erna Santi, yang mengatakan tahun 2019 di Kota Blitar ada 2.863 unit Rumah Tidak Layak Huni, ditargetkan hingga tahun 2021 nanti dapat menyelesaikan rehabilitasi sebanyak 1.200 unit rumah. ‘’Dari 2.863 unit Rumah Tidak Layak Huni di Kota Blitar, alhamdulilah pada tahun 2019 kami telah merehab 787 rumah, dan pada tahun 2020 ini kami merencanakan dapat merehab 168 unit dari dana DAK maupun APBD,’’ kata Erna Santi. Bahkan, dikatakan Erna Santi, untuk tahun 2021 pihaknya juga telah mengusulkan rehabilitasi RTLH untuk 229 unit rumah. Sehingga harapannya di tahun 2021 nanti jumlah rehabilitasi 1.200 unit rumah bisa terealisasi. ‘’Kami juga berharap adanya program rehab rumah tak layak huni di Kota Blitar bisa segera berkurang banyak untuk rumah tak layak huni, dan masyarakat Kota Blitar kurang mampu bisa terbantu dan adanya peningkatan kesejahteraan,’’ pungkasnya. [htn.adv]
Kota Madiun, Bhirawa Adanya pandemi Covid 19 ini, mau tak mau, merubah berbagai cara dan kebiasaan di seluruh bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Diantaranya, bagaimana cara pemerintah daerah dalam mengelola seluruh proses pelayanan masyarakat untuk memastikan seluruh kegiatan di berbagai bidang berjalan normal dengan penyesuaian terhadap kondisi pandemi Covid 19. Komisaris Independen Telkom yang juga sebagai Penggagas Gerakan 100 Smart City Indonesia, Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan, penerapan new normal di suatu daerah memerlukan dukungan kota yang cerdas (smart city) untuk memastikan seluruh regulasi dapat diterapkan secara efektif dan tetap memperhatikan protokol
sudarno/bhirawa
Wali Kota Madiun, Maidi, Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya AMS dan Sekda Kota Madiun, Rusdiyanto bersama para kepala OPD pada Webinar Smart City di gedung GCIO Pemkot Madiun, Kamis (2/7).
kesehatan. Sehingga kehidupan di berbagai bidang kehidupan dapat berjalan normal dan adaptif. ‘’Pandemi Covid 19 memberikan pembelajaran yang sangat baik untuk penerapan smart city,’’ ka-
tanya, pada Webinar Smart City dengan tema Implementasi Smart City dalam Mendukung Penerapan New Normal di Tengah Pandemi Covid 19 di Gedung GCIO Pemkot Madiun, Kamis (2/7). [dar]
Wabup Instruksikan Pemetaan Kerawanan Bencana Tiap Wilayah Tuban, Bhirawa Wakil Bupati Tuban, Ir H Noor Nahar Hussein MSi, kembali menekankan perlunya pemetaan potensi kerawanan bencana tiap wilayah di Kabupaten Tuban. Hal ini disampaikan Wabup saat memberi pengarahan Pembinaan Desa Tangguh Bencana (Destana) di desa Bulurejo, Rengel, Kamis (2/7) kemarin. Pemetaan potensi kerawanan bencana mencakup bencana alam maupun non alam. Hal ini akan membantu penentuan langkah mitigasi bencana terbaik. Sehingga akan menekankan jumlah korban jiwa maupun kerugian materi. Wabup kelahiran Rengel ini mengungkapkan, lokasi Desa Bulurejo yang berdekatan dengan industri migas, mengharuskan warga desa paham mengenai langkah yang diambil ketika terjadi kegagalan teknologi industri. ‘’Destana memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana,’’ Kata Wabub.
Selain Desa Bulurejo juga telah mendirikan desa - desa di tepian Bengawan Solo menjadi Desa Tangguh Bencana. Tidak hanya memiliki Destana, Kecamatan Rengel juga memiliki Kampung Tangguh Bencana di Desa Prambonwetan yang diinisiasi oleh jajaran Kepolisian. Pada masa pandemi Covid 19, lanjut Wabup, anggota Destana memiliki tugas lebih yaitu mendukung upaya penanganan dan pencegahan Covid 19 di Kabupaten Tuban. Pandemi Covid 19 harus menjadi perhatian, memiliki kepedulian sama di masyarakat agar penyebaran dapat diputus. ‘’Virus Corona bisa menyerang siapa saja, tidak mengenal jabatan maupun kelas ekonomi, jadi kita harus berhati-hati,’’ serunya. Wabup dua periode ini mengingatkan, agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Penerapan prokotol kesehatan dimaksudkan untuk menjaga diri sendiri dan orang lain. ‘’Harus saling mengingatkan, disiplin agar terwujud Desa Tangguh seutuhnya,’’ imbuhnya. [hud]
LEGISLATIF Giliran DPC PDIP Kota Blitar Datangi Mapolresta Blitar Jumat Kliwon, 3 Juli 2020
Halaman 3
Tuntut Pembakar Bendera PDIP Di Proses Secara Hukum
Kota Blitar, Bhirawa Sebelumnya ratusan pengurus DPC PDIP Kabupaten Blitar gelar aksi di depan Mapolres Blitar yang dipimpin langsung oleh Ketua DPC dan juga Wakil Bupati Blitar, Marhaenis UW, giliran DPC PDIP Kota Blitar datangi Mapolres Blitar Kota meminta Polisi usut tuntas pembakar bendera PDIP, Kamis (2/7) kemarin. Dalam aksi yang dilaksanakan di depan Mapolresta Blitar, massa PDI Perjuangan Kota Blitar diikuti oleh seluruh pengurus DPC PDI Perjuangan beserta jajaran pengurusnya, anggota DPRD Kota Blitar dari Fraksi PDI Perjuangan dan seluruh kader dan simpatisan dengan berjalan kaki serta melakukan orasi disepanjang jalan. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar, dr. Sahrul Alim mengatakan dalam aksi yang dilakukannya bersama jajaran DPC PDIP ke Polres Blitar Kota untuk menyampaikan aspirasi kepada Kapolres Blitar Kota untuk bisa diteruskan kepada Kapolda dan Kapolri atas tindakan pembakaran bendera PDI Perjuangan yang dilakukan oleh massa yang melakukan demonstrasi yang menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila/HIP didepan DPR RI beberapa waktu lalu, dimana aksi
hartono/bhirawa
Tampak Ketua DPC PDIP Kota Blitar, dr. Syahrul Alim saat menyampaikan aspirasi kepada publik terkait pengusutan secara hukum oleh pihak Polri kepada para pelaku pembakar bendera PDIP di depan Mapolres Blitar Kota, Kamis (2/7) kemarin.
ini atas perintah langsung Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Sukarno Putri untuk dilaksanakan oleh seluruh jajaran pengurus diseluruh Indonesia. “Bersama seluruh jajaran pengurus DPC, PAC, Ranting dan beberapa teman Satgas, kami ingin sampaikan aspirasi
KILAS DEWAN
kami kepada Bapak Kapolres Blitar Kota secara langsung,” kata dr. Syahrul Alim yang juga Ketua DPRD Kota Blitar usai menyampaikan aspirasinmya didepan Mapolresta Blitar. Lanjut dr. Syahrul Alim, mengatakan sebenarnya yang ingin ikut dalam acara hanya perwakilan, namun cukup
banyak yang hadir karena banyak yang ingin ikut karena banyak yang merasa kecewa atas tindakan pembakaran bendera partainya. Sehingga pihaknya memberikan batasan dan hanya perwakilan saja yang bisa mengikuti penyampaian aspirasi tersebut kepada pihak Polresta.
“Karena masih dalam suasana Pandemi Covid – 19, kami menyampaikan kepada teman-teman untuk bisa menyadari untuk tidak perlu semua ikut ke Mapolres, dan kami membatasi massa yang ikut serta kami tetap menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.
Wali Murid Sidotopo Wetan Demo Tolak PPDB Sistem Zona
Surabaya, Bhirawa Sejumlah wali murid mendatangi Kantor DPRD Surabaya mengadukan pelaksanaan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri jalur zonasi dan mitra warga, Kamis (2/7). 20 wali murid mayoritas warga Kelurahan Sidotopo Wetan itu mengeluhkan penerapan jalur zonasi karena tidak memperhatikan jarak antara tempat tinggal dengan sekolah. Perwakilan wali murid, Indah Sutoko mengadukan bahwa banyak sekali
warga Sidotopo Wetan yang memiliki status domisili tidak diterima melalui jalur zonasi di SMP Negeri 58. Justru mayoritas warga diterima melalui jalur zonasi diluar wilayah Sidotopo Wetan yang jaraknya lebih jauh dari tempat tinggal warga. “Warga kecewa karena sekarang sistem zonasi dan ditambah domisili berlaku. Jadi warga di Sidotopo Wetan tidak bisa menikmati gedung SMP Negeri 58, justru yang menilmati warga yang lebih jauh tempat tinggalnya
kalah dengan yang berdomisili,” kata Ketua LPMK Sidotopo Wetan itu. Menurut Sutoko, harusnya dengan adanya pembangunan gedung SMP Negeri 58 di nikmati warga berdomisili di wilayah tersebut. “Padahal banyak sekali warga berdomisili disana. Misalkan warga yang statusnya masih berada di rumah kontrakan tapi status domisilinya diikutkan familinya, kan kasihan anaknya tidak bisa masuk,” terangnya.
Lanjutnya, bahkan anaknya juga daftar melalui jalur zonasi juga ke geser karena jarak dari rumah ke sekolah 480 meter. “Anak saya juga ke geser. Jadi harus menunggu penambahan pagu itupun belum pasti. Padahal saya warga asli Sidotopo Wetan sejak tahun 1997,” ujarnya. Terkait rencana Pemkot Surabaya memfasilitasi biaya sekolah SMP swasta selama tiga tahun karena terbatasnya penampungan siswa di SMP Negeri Surabaya. Sutoko mengaku, warga Sidotopo Wetan mau menyekolahkan anaknya di SMP swasta jika rencana itu benar sesuai kenyataan di lapangan. “Pemkot punya solusi itu baik, tapi kenyataannya, tetangganya ketika anaknya tidak diterima di SMP Negeri dan beralih ke SMP Swasta tetap saja kena biaya,” lanjut dia. “Hari ini kita berharap betul ada perjuangan dari wakil rakyat, sehingga putra putri kami bisa masuk sekolah tahun ini di sekolah yang jaraknya dekat dengan tempat tinggal kami,” jelasnya. Sementara Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menjelaskan, bahwa saat ini DPRD Surabaya bersama Pemkot Surabaya menggagas bagaimana pendidikan SD dan SMP di Surabaya bisa menerima seluruh putra-putri wali murid si sekolah. [dre]
DPRD Jatim, Bhirawa Komisi B DPRD Jawa Timur mengusulkan Pemerintah Provinsi Jatim khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim untuk menambah pagu anggaran UPT Pemberdayaan Konsumen Bojonegoro. Selain itu Komisi B juga menyoroti sumber daya manusia (SDM) UPT ini sangat minim untuk menangani 7 wilayah kerja seperti Bojonegoro, Tuban, Ngawi, Jombang, Lamongan, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto. “Jadi pagu anggaran UPT ini untuk tahun 2020 Rp713.272.000 dan yang terserap Rp387.030.758 atau 54,30 persen. Anggaran ini terlalu kecil
dengan beban kerja yang cukup banyak,” ujar Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa saat mengunjungi UPT Pemberdayaan Konsumen Bojonegoro yang didampingi anggota Komisi B lainnya seperti Go Tjong Ping, Nur Sucipto dan Chusainuddin, Selasa (30/6). Aliyadi mengakui dampak pandemi Covid-19 ini juga berpengaruh besar terhadap ekonomi. Menurutnya banyak sekali pengaduan yang masuk terkait pembayaran cicilan, baik motor, rumah maupun mobil. “Sesuai instruksi presiden untuk sementara ini diberi kelonggaran terkait pembayarannya,” kata Politisi PKB ini.
Sementara Kepala UPT Bojonegoro Hamid Pelu mengatakan anggaran ini sebenarnya RP 1 Miliar lebih. Akan tetapi sejak ada pandemi Covid-19, oleh Pemprov dialihkan untul penanganan wabah ini. “Sehingga anggaran ini dipotong sebanyak tiga kali. Anggaran ini digunakan untuk hal-hal yang urgensinya sangat tinggi. Meski demikian masalah ini tidak mengurangi niat kami untuk bekerja,” jelasnya. Hamid mengaku sejak pandemi Covid-19 ini pengaduan dari konsumen mengalami peningkatan. Namun konsumen tersebut yang berkaitan dengan tidak mampu membayar cicilan.
“Kebanyakan mereka meminta waktu untuk pembayarannya. Sehingga kami memanggil krediturnya untuk mediasi, Alhamdulillah menemui titik temu,” katanya. Saat ditanya terkait kenaikan tarif listrik oleh PLN, Hamid mengaku sejauh ini belum bisa bertindak karena belum ada laporan kepada pihaknya. Ia mengatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) bel menerima laporan terkait ini. “Mungkin masyarakat tidak merasa kalau tarif listrik naik. Misalkan nanti ada yang lapor maka kami akan pertemukan dengan PLN untuk mediasi,” ungkapnya. [geh]
Massa GMBI Konvoi Tolak RUU HIP Nganjuk, Bhirawa Gerakan masyarakat bawah indonesia (GMBI) melakukan konvoi dan menolak rancangan undang-undang haluan ideologi pancasila (HIP). Massa mengepung kantor DPRD Kabupaten Nganjuk, Kamis (2/7) dan menuntut pembahasan RUU HIP dibatalkan. Sambil membentang spanduk dan poster bertuliskan penolakan RUU HIP, massa GMBI pun melakukan orasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Nganjuk. Pancasila itu sesuatu yang telah disepakati bersama dan final, tidak bisa dirubah lagi. Pancasila adalah pedoman bagi bangsa ini, serta amanah dari pendiri negara ini. “Ideologi Pancasila sudah final, RUU HIP itu tidak menyentuh dasar hidup orang banyak dan mengada-ngada,” teriak Ketua GMBI Distrik Nganjuk, Moch. Hasan Musri melalui pengeras suara. Kedatangan massa GMBI tersebut dijaga ketat Polres Nganjuk dan perwakilan massa berdialog langsung Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahjono dan Kapolres AKBP Suhandono Subiakto. GMBI mendesak aspirasi ini disampikan secepatnya ke DPR RI. Untuk itu Hasan menyerahkan berkas pernyataan sikap GMBI kepada Ketua DPRD serta anggota DPRD yang hadir. Sebagai pernyataan sikap untuk disampaikan kepada DPR RI bahwa GMBI memang menyatakan menolak keras RUU HIP. “Kita melakukan aksi ini untuk menyampaikan penolakan RUU HIP yang terindikasi akan menumbuhkan faham komunis,” ujar Hasan. [ris]
Warga Ploso Demo Ketidaknetralan BNN Surabaya, Bhirawa Puluhan warga gabungan Ketua RT dan RW di Kelurahan Ploso Kota Surabaya menggelar aksi damai unjuk rasa di Jalan Raya Ploso-Bogen. Aksi ini berkaitan dengan adanya dugaan ketidaknetralan BNN Kota Surabaya dalam gelaran Award Surabaya Bersinar. Ia mengatakan, pihaknya menemukan adanya dugaan kampanye terselubung di Award Surabaya Bersinar oleh salah satu bakal Calon Wali Kota yang hendak berlaga di Pilwali Surabaya. “Di acara senam misalnya, ada pembagian kaos dan kalender hingga stiker bergambar si bakal calon itu,” kata Nafi, salah satu orator aksi, Kamis 2 Juli 2020. Lebih lanjut, Nafi berorasi jika gabungan Ketua RT dan Ketua RW di Kelurahan Ploso sempat melakukan protes. Tapi pihak penyelenggara award belum memberikan tanggapan apa-apa. “Justru malah RW 3 di wilayah kami yang seharusnya menang yel-yel, karena ada protes itu malah diminta mengundurkan diri,” cetusnya. Untuk itu, Nafi meminta agar pihak BNN Kota Surabaya memberikan penjelasan terkait masalah yang ada. Ia mengatakan, pihaknya sangat antusias dan setuju 100 persen, dalam mendukung BNN memberantas narkoba di Kota Surabaya, atau di wilayah mereka. [dre]
Setelah beberapa saat melakukan orasi, akhirnya puluhan massa DPC PDIP Kota Blitar diwakili jajaran pengurus diterima langsung oleh pihak Polresta Blitar yang dipimpin oleh Wakapolresta Blitar, Kompol Nur Halim yang kemudian setelah menyerahkan aspirasinya massa membubarkan diri. [htn]
andre/bhirawa
Wali Murid ketika menggelar aksi di depan Gedung DPRD Surabaya.
Komisi B Usul Tambahan Anggaran UPT
Kartika : Muslimat Harus Jadi Panglima Perang Melawan Covid-19 Wakil Bupati Kartika Hidayati terus memompa semangat kaum hawa di Kabupaten Lamongan untuk bersamasama gotong royong melawan Covid-19 dengan memperketat protokol kesehatan.
alimun hakim/bhirawa
Wakil Bupati Kartika Hidayati saat mensosialisasikan new normal kepada ibu - ibu Muslimat NU di seluruh Kecamatan Lamongan.
Melalui Muslimat NU Lamongan, Wabup Kartika ingin agar seluruh wanita yang tergabung di Muslimat baik di tingkatan Pengurus Cabang, Pengurus Anak Cabang hingga Ranting menjadi panglima perang dalam melawan pandemi Covid-19. “Jadi saya keliling untuk mensosialisasikan dan memahamkan new normal kepada masyarakat melalui ibu - ibu yang tergabung di Muslimat NU di seluruh tingkatan yang ada di Kabupaten Lamongan,”
ujar Kartika kepada Bhirawa , Kamis (2/6) kemarin. Wanita yang juga merupakan Ketua Muslimat NU Lamongan ini menegaskan, New Normal ini harus terus di sosialisasikan kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Karena saya juga Ketua Muslimat NU maka saya memberikan pemahaman kepada ibu - ibu seperti apa nanti ketika menggelar pengajian yang tetap memperhatikan soal pysical distancing atau jaga
jarak dan cuci tangan serta memakai masker,” jelas Wabup Kartika usai keliling ke sejumlah PAC Muslimat. Lebih jauh Kartika menegaskan, jadi nantinya ketika menggelar kegiatan - kegiatan pengajian, dhiba’an , tahlil dan kegiatan agama lainya, mulai dari jumlahnya yang di batasi. “Saya menekankan semua harus melakukan hal itu.Sehingga dari tingkatan Cabang sampai paling bawah yaitu ranting benar - benar menjadi panglima perang melawan Covid-19,” tegasnya. Hal tersebut, Lanjutnya, harus bersama - sama di lakukan untuk memotong, me-
mutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Lamongan. “Saya pastikan Muslimat akan selalu mendukung upaya Pemkab dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 di Lamongan. Saya turun ke 27 Kecamatan dan mampir ke warung - warung untuk memberikan pemahaman tentang new normal,” tuturnya. Ia berharap, sosialisasi tentang new normal yang maknanya adalah menjalani pola kehidupan sehari - hari dengan normal tetapi tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan mampu tersampaikan dengan baik atau efektif keseluruh masyarakat. [aha]
SASTRA
Jumat Kliwon, 3 Juli 2020
N
adim yang baru saja pulang bekerja di gudang Koko Rio, berniat mengecas batrai HPnya yang lemah. Hanya saja charger yang satu-satunya di rumah itu tengah melekat di smartphone adiknya, Ratu. Lantas ia memindahkan charger itu ke HP-nya. Namun, tak disangka, sebuah pesan tanpa sengaja terbuka dan terbaca oleh Nadim. Tersirap darahnya melihat pesan di layar smartphone milik adiknya itu. Sebuah pesan melalui whattsapp membuat darahnya mendidih seketika. Jantungnya berdebar kencang tidak karuan. Pandangannya gelap gulita setelah melihat pesan-pesan itu. Bagai pedang samurai pesan itu menebas ulu hati Nadim. Sebuah pesan yang berisi gambar-gambar yang tak pantas untuk dilihatnya. Sebuah pesan dari pengirim yang tidak bernama namun berkode hati merah “Love”. Kuat dugaan Nadim, pengirim pesan adalah orang yang sangat dekat dengan adiknya. “Aku tunggu di tempat biasa. Jika kau tak datang, jangan salahkan aku...,” bunyi akhir dari pesan. Setelah membaca semua pesan itu, disekanya peluh dingin yang keluar dari pori-pori dahi. Nadim berusaha untuk tenang dan dingin. Ia mencoba agar Ratu, adik kesayangannya itu tidak mengetahui apa-apa tentang dirinya. Tentu Nadim akan membuat keputusan yang sangat berpihak kepada adiknya itu. *** “Kau tak sekolah, Ratu? Jam segini kenapa masih tidur? Kau sakit?” tukas Nyami. “Unch... ya, Mak, kepala Ratu agak pusing nih, Mak,” jawab Ratu seraya menggeliat dan mengurut dahinya. “Hm... baiklah kalau begitu, kau baring saja dulu. Nanti biar abangmu yang ke sekolah memintakan izin pada gurumu, sambil mencarikan daun bunga raya untukmu” ucapnya pada anak gadisnya itu. Lantas, Nyami setengah berteriak pada Nadim, anak bujangnya, “Nadim, ke sini sebentar.” Nadim yang mendengar teriakan emaknya dari halaman rumah, lantas segera menuju panggilan emaknya. “Ya, Mak, ada apa?” ucapnya. “Sepertinya adikmu ini demam. Coba kau pergi ke sekolah untuk meminta izin kepada gurunya. Sepulang dari sana, kau ambilkan segenggam daun bunga raya depan halaman masjid. Biar adikmu ini diobati,” ucap Nyami. Nadim menuruti ucapan emaknya. Sebelum bertolak keluar rumah, dipandangnya Ratu yang tengah berbaring memunggunginya itu. Ada keinginannya untuk berbicara pada Ratu. Tapi seolah lidahnya kelu, ditambah lagi ada emaknya. Takut nanti ucapannya akan melukai hati emak. Dalam hematnya, sakit yang dialami Ratu ada hubungannya dengan pesan yang dibaca tempo hari. Ah, pikirannya semakin melayang, apalagi mengingat pesan yang tak sengaja dibacanya itu. Aih,
Cerpen
Oleh: Azwim Zulliandri
semkain mendidih darahnya. Ratu, gadis berusia 16 tahun, saat ini tengah duduk di kelas 10 sebuah SMA Negeri satu-satunya yang ada di desanya. Ia merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara. Saat ini, ia tinggal bersama ibu dan Nadim abangnya. Sementara, ayahnya, sejak Ratu duduk di kelas 1 SD sudah meninggal akibat kecelakaan kereta api. Semenjak ayahnya meninggal, maka ibu dan abangnyalah yang menjadi tulang punggung keluarga. Nyami, ibunya, harihari menghabiskan waktu di sawah orang sebagai buruh tanam. Semantara Nadim, abangnya hari-hari menghabiskan waktu di gudang Koko Rio—tuan tengkulak yang ada di desanya—sebagai tukang angkat. Demi Ratu, Nadim merelakan sekolahnya. Ia harus putus sekolah di bangku SMP. Emaknya tidak mampu untuk menyekolahkan Nadim dan Ratu. Maka dari itu, biar Nadim yang mengalah dan ikut membantu perekonomian keluarga. Semenjak putus sekolah itulah, Nadim tidak hanya sebagai abang bagi Ratu, tetapi juga sebagai ayah. Selagi ia mampu, apa pun akan dilakukan Nadim untuk adiknya itu. Semua kebutuhan sekolah Ratu, mulai dari buku, jajan, bahkan sampai HP android dan laptop pun diusahakan oleh Nadim. Melihat Ratu terbaring sakit hari ini, membuat pikirannya menjadi kacau. Bukan karena sakitnya, melainkan karena pesan yang dibacanya tempo hari. Sebagai seorang lelaki dan seorang abang bagi adik perempuannya, Nadim merasa harga dirinya diinjak-injak. Kau laki-laki Nadim, di mana letak harga dirimu ketika adik perempuanmu diperlakukan seperti itu? Bisik sebuah suara dalam pikiran Nadim. Maka, sepanjang jalan menuju ke sekolah adiknya itu, pikiran Nadim jauh melayang. Selain untuk memintakan izin adiknya, Nadim bertekad dalam hatinya, sesampainya di sekolah nanti, ia harus mengetahui siapa yang mengirim pesan itu. oleh: Mufidatunnisa
PUISIKU Gerai Kopi
Orang-orang ini telah lama memarkir rindunya Lari menuju gerai-gerai kopi dan menemui kau Mereka mendapatimu jauh dari aroma-aroma yang kau tanam Seperti enggan memasang mata pada gelas-gelas kosong Di depanmu Kau melipat jarak dari perempuan-perempuan desa itu menangkap doa yang lahir dari paras mereka memenjarakannya dalam sekepal tangan yang mudah kau lepas dalam sudut paling ego kau Buru-buru kau menjawab bahwa semua terlambat.
Sore Telah Merah
Aku memilah kata yang ingin kukumpulkan dalam gelas besi yang sebentar lagi kutahu tumpah. Aku tau ia takkan pecah, namun kata itu menuntunku untuk sedikit paham, bahwa ia akan tergilas dendam. Tapi ada kolam dalam kepalaku yang menyuruh kata-kata itu berenang, menjadi bunga mengalir ke muara. Sementara dalam kepalamu kulihat kata menepi dan bergegas, karena sore telah merah, dan kita telah padam. Dimana saja kuletakkan aksara Aku selalu gagal menerjemahkan. Kau membacaku dengan orasi, dan aku selalu membacamu dengan puisi.
Pekat
Aku mengundang kau Duduk di bangku-bangku sekolah Merangkum catatan matematika dan melarikannya ke gudang Kau tak mencatat apapun dan menghapusnya menjadi baris-baris puisi Lalu melarikannya ke ransel yang menutupi buku-buku tuaku Menjadi rumus-rumus baru yang kukenal, cinta. Ada yang selesai tentang kau dan hari ini Semua pelan-pelan menjadi pekat Mengantar malam pada lintasan yang kau percaya Yang menjadikanmu raib dalam doa yang alpa
Tak Apa Tapi tak apa. Tak apa kalau kau tabah Kau memang lahir dari masalah-masalah dan kesalahan Tak apa jika kau marah Kau memang tersimpan dalam rahasia dan serapah Seperti cinta yang memandangmu nanar dan kisah yang mendambamu redup. Tak apa jika kau luka tapi kembalilah saat tak ada lagi cinta yang kau penjara.
Mufidatunnisa, dara kelahiran Soppeng 25 Juni 1995 aktif di komunitas Majelis Rupa Kreasi (MARUKI). Ia aktif menyumbangkan karyanya pada beberapa media lokal dan nasional seperti Tribun Timur, FAJAR, dan Detik. Januari 2018, puisinya “Tagar dalam Maya” terpilih sebagai Top 100 ASEAN Poem. Suratnya pun pernah terpilih sebagai kado ulang tahun BJ Habibie dan diterbitkan dalam Habibie: The Series oleh PT TIGA SERANGKAI tahun 2016. Penulis dapat dihubugi melalui email: Mufidatunnisa16@gmail.com
HARIAN
PENDIRI : Alm. H. Moch. Said PENASIHAT HUKUM: Poerwanto, SH, MH
Lebih kurang 10 menit Nadim bersepeda motor dengan menapaki jalanan kampung, sampailah ia di gerbang sekolah adiknya itu. Jarak rumah ke sekolah adiknya itu memang lumayan jauh. Ditambah lagi tidak ada kendaraan umum untuk menuju ke sana. Biasanya, Ratu selalu diantar Nadim dan pulangnya berjalan kaki bersama teman yang satu arah atau sesekali naik ojek kampung. Sesampai di sekolah yang cukup rindang itu, Namin langsung menuju meja piket, “Maaf, Bu, saya abangnya Ratu Purwatih kelas X IPS-3. Ratunya tidak bisa sekolah hari ini, Bu, karena sakit.” “Oh iya, baik, Pak. Saya catat dulu namanya ya, Pak,” kata guru piket ramah kepada Nadim. Lantas bu guru mencatat nama Ratu di atas secarik kertas. Selesai nama Ratu dicatat, Nadim pamit kepada bu guru, “Bu Guru, saya pamit dulu ya. Terima kasih, ya, Bu Guru.” “Iya, Pak, iya... Cepat sembuh ya, Pak Ratunya,” bu guru memberikan senyum terbaik kepada Nadim. Senyum tulus tentunya. Nadim bertolak dari meja piket. Ia menuju ke parkiran depan gerbang sekolah. Ia tak lantas pulang, masih mengamati sekolah yang cukup luas. Mumpung bel masuk belum berbunyi, Nadim mengamati para siswa yang masuk. Mana tahu ada beberapa orang atau teman Ratu yang dikenal, hanya untuk bertanya-tanya. Selang sejenak dua jenak, tiba-tiba ada seorang siswa menegur Nadim, “Bang Nadim?
Halaman 4 Mana Ratu, Bang?” Nadim sempat bingung dengan orang yang menegurnya. Diingat lagi ingatannya beberapa tahun ke belakang. Lalu dia sadar, orang yang menyapanya adalah Aisyah, teman semasa SD Ratu, yang sempat merantau dibawa orang tuanya bekerja ke kota dan tahun ini balik lagi ke kampung. Pucuk dicinta ulam tiba. Nadim tak menyia-nyiakan kesempatan. Pertemuan dia dengan Aisyah dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menggali informasi tentang bagaimana Ratu di sekolah. “Aisyah, minta abang sedikit waktunya untuk ngobrol sebentar ya,” kata Nadim pada Aisyah, “Aisyah tahu, Ratu dekat dengan siapa akhir-akhir ini? lanjut Nadim bertanya. “Pacar, Bang?” Aisyah balik bertanya. “Ya... begitu kira-kira,” “Setahu saya, Ratu lagi dekat dengan abang kelas. Kelas 12, Dudun namanya. Dan sepertinya mereka pacaran. Sering jalan dan pulang berduan akhir-akhir ini.” “Aisyah kenal dengan Dudun? Di mana rumahnya?” tanya Nadim penasaran. “Kenal, Bang. Dudun itu kan anaknya Bu Bidan Ida. Tinggalnya di belakang puskesmas, dan biasanya dia sering nongkrong di balai desa,” jawab Aisyah, “emangnya ada apa ya, Bang?” Aisyah balik bertanya. *** Desa Sukajadi bergemuruh. Hirukpikuk berkecamuk di dalam lidah masingmasing warga. Sebuah peristiwa menjadi bahan gunjingan di tengah masyarakat, bahkan sampai ke desa tetangga. Peristiwa yang diaktori oleh Nadim itu, menjadikan ia seketika menjadi buah bibir dan terkenal. Nadim sadar dan memahami konsekuensi yang harus diterimanya atas peristiwa yang ia ciptakan. Berani bermain api, maka berani terbakar. Biar tanduk berlumur lumpur, asalkan kehendak dapat di hati. Begitu tekadnya berapi-api. Atas perbuatannyan itu, Nadim harus berurusan dengan polisi dan menjadikan ia sebagai pesakitan. Di ruang interogasi itu, ia dihantam beribu cercaan pertanyaan petugas. “Kau kenal dengan korban?” tanya petugas. “Hanya sekadar tahu, Pak,” “Sebatas apa kau tahu dengannya?” “Namanya Dudun anak Bu Bidan Ida. Dan dia pacar adik saya, Ratu.” jawab Nadim dengan nada geram. “Kau yakin dia pacar adikmu?” tanya petugas. “Ya, Pak. Sangat yakin. Wajahnya per-
sis dengan foto yang ia kirim ke HP adik saya,” jawab Nadim. Air mata yang merembes ke pipinya itu, ia lanjutkan ucapan tadi, “Lelaki brengsek itu merusak segala mimpi dan masa depan Ratu. Dia mengambil kegadisan adik saya... aaaggrrh...” lagi-lagi Nadim menangis, “saya tak terima, masa depan adik saya hancur. Saya tidak terimaa!! Maka dari itu, masa depannya juga saya hancurkan,” sambungnya sambil menyeka air mata. “Jadi, apa yang kau lakukan terhadap korban?” “Berhari-hari saya memantau Dudun, baik di sekolah maupun lingkungan permainannya di rumah sehari-hari. Dari pantauan saya, setiap Minggu pagi dia selalu pergi memancing di sebuah tebat dekat kebun pisang. Maka, pada minggu pagi itu saya ada kesempatan untuk membalas sakit hati ini,” cerita Nadim kepada petugas. “Kamu berniat melakukan pembunuhan berencana?” “Tidak. Saya tidak ingin membunuhnya. Saya hanya ingin mengahancurkan masa depannya,” “Jadi...” petugas penasaran. “Saat ia tengah asyik memancing itulah, secara tiba-tiba dari belakang saya huyungkan balok kayu ke kepalanya. Dudun seketika pingsan. Dalam pingsannya, saya buka celananya dan saya potong burungnya dengan pisau. Lantas, saya buang ke dalam tebat biar dimakan ikan sekalian. Setelah tubuh Dudun saya letakkan di kebun pisang, saya pergi meninggalkannya. Saya pun puas,” aku Nadim dengan penuh kebanggaan. “Kau potong burungnya hingga putus?” tanya petugas tercengang. “Ya, saya potong hingga putus.” Sekupang, Februari 2020 Azwim Zulliandri Lahir di Padang, 25 Mei 1991. Cerpencerpennya terbit di berbagai surat kabar, baik lokal maupun nasional. Saat ini, selain mengajar di SMP Negeri 3 Batam, ia juga aktif sebagai tutor di Universitas Terbuka dan Lembaga Pendidikan Future Education di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Lelaki yang akrab dipanggil Ari ini bisa disapa di instagram dengan alamat akun @a_zulliand. Nomor Rekening : Rek. Bank riaukepri 10621-71268 a.n. Azwim Zulliandri
RESENSI BUKU :
Kisah Cinta yang Muram dan Melukai Diri Judul : Pirgi dan Misota Penulis : Yetti A. KA Penerbit : Diva Press Cetakan : Pertama, September 2019 Tebal : 132 hlm ISBN : 978-602-391-753-2 Peresensi : Gita FU Seorang penulis yang mukim di Cilacap. Banyak menulis di sejumlah media cetak, dan buku antologi. Penulis bisa dihubungi melalui akun FB: Gita Fetty Utami, instagram: @gitafu, dan blog: kopidarigita.blogspot.com.
K
isah cinta tidak selalu manis dan berakhir bahagia, ada pula yang mengalami kepahitan. Bahkan pada level yang parah ada sebagian orang yang menjalani ‘toxic relationship’, alias hubungan yang tidak sehat, tidak menyenangkan, dan merugikan bagi diri sendiri. Patut disayangkan kaum perempuan kerap terjebak di dal,amnya, tak mampu atau tak mau keluar dari kondisi tersebut, meskipun dirinya makin terluka. Biasanya alasan yang dijadikan pembenaran adalah karena cinta. Dalam novela ini Yetti A. KA mengetengahkan jalinan kisah nan muram dari tiga perempuan yakni Pirgi, ibunya, dan Misota. Pirgi seorang perempuan muda naif yang punya sifat obsesif. Ayahnya adalah pensiunan pegawai kantor pos, tak pernah ikut mengurus Pirgi semenjak kecil. Sikapnya selalu masam dan tak banyak bicara kepada anak dan istrinya. Sedangkan ibu Pirgi wanita yang keras kepala, ia memiliki usaha rumah jahit dengan penghasilan lebih tinggi ketimbang sang ayah. Ibunya mendominasi kehidupan Pirgi. Ia kerap bersikap keras dan memarahi apapun tindakan Pirgi yang tak berkenan di hatinya (hal. 26). Sejak kecil cita-cita Pirgi ingin menjadi penjaga toko roti dengan topi jamur di kepala. Ia mendambakan profesi itu semenjak di TK, walaupun ibunya habis-habisan mencela. Bahkan sang ibu mengarahkan cita-cita Pirgi agar menjadi seorang sekretaris di perusahaan besar. Pada akhirnya Pirgi berhasil mendapatkan yang ia inginkan: menjadi penjaga di toko roti, yang seragam karyawan perempuannya adalah baju dan rok selutut, lengkap dengan topi jamur berwarna putih. Di toko itu Pirgi bertemu Nodee, lelaki yang usianya bahkan lebih tua dari ibunya, dan ia seorang penulis. Pria itu bersikap manis dan perhatian padanya. Dua hal tersebut cukup
membuat Pirgi dimabuk cinta, padahal ibunya tidak menyukai pria berumur itu. “Aku gadis muda berusia 22 tahun, bekerja di toko roti, terancam putus kuliah di jurusan sosiologi. Lelaki itu 45—satu tahun lebih tua dari ibuku—seorang penulis, tapi kata ibuku itu sama dengan pengangguran. Aku tak boleh menyukainya. Ibuku pasti murka.” (hal. 32). Atas dorongan perasaan, Pirgi mengambil keputusan nekat dengan menikahi Nodee dan keluar dari rumah ibunya. Ia lalu mengikuti Nodee yang memilih tinggal di sebuah rumah kontrakan sempit di kawasan padat penduduk (hal.47). Pernikahan tanpa restu itu berjalan hingga tahun kedua. Dari situ terkuak bahwa Nodee mempunyai masalah keseimbangan mental. Pria itu selalu mengurung diri di ruangan sempit dengan alasan menulis novel, ia senang mengoleksi suvenir dari para penggemar perempuan, dan kerap mengabaikan keberadaan Pirgi. Ia pun sering tiba-tiba marah dan bersikap kasar. Hal-hal tersebut lambat laun mempengaruhi kejiwaan Pirgi. Ia bahkan percaya saja pada sugesti Nodee bahwa dirinya adalah jamur raksasa yang memiliki kekuatan penghancur (hal. 58). Pirgi yang tengah dibelit masalah dalam pernikahannya tak bisa meminta bantuan pada orangtuanya. Maka ia berpaling pada Misota, yang dianggap sebagai sahabat baiknya. Misota sendiri adalah perempuan penuh masalah, seharihari bekerja sebagai operator telepon di rumah bordil. Meskipun tak bisa memberikan bantuan
atas masalah Pirgi, Misota selalu bersikap ceria dan membesarkan hati. Sikapnya amat bertolak belakang dengan ibunya, sehingga Pirgi merasa nyaman berbicara pada Misota. Namun akhirnya pernikahan mereka berantakan saat Nodee memutuskan untuk berpisah. Beban psikis Pirgi tak tertanggungkan lagi sehingga ia mengamuk di toko roti tempatnya bekerja; ia berilusi dirinya betul-betul berubah jamur raksasa. Akibatnya Pirgi mendapat perawatan di rumah sakit jiwa selama tiga bulan. Setelah keluar dari sana, kondisi kejiwaannya tidak sepenuhnya pulih kembali. Ibarat gelas, Pirgi telah retak. Di sisi lain Misota menghadapi terornya sendiri. Ia yang sebelumnya dikenal Pirgi sebagai perempuan tangguh dan ceria, nyatanya punya masa lalu gelap; pria yang pernah memperkosa dan menjadikannya budak seks bertahun lampau berhasil menemukan tempat kerjanya. Ironisnya, jangankan melaporkan si pria kepada pihak berwajib, Misota bahkan tidak bisa membenci pria itu, karena ia mencintainya. Pirgi yang baru keluar dari rumah sakit jiwa ingin bercengkrama seperti biasa dengan Misota. Namun kali ini Misota tak mampu lagi bersikap tegar dan memilih pergi (hal. 126). Mau tidak mau Pirgi kembali berada dalam rengkuhan ibunya. Ibu Pirgi yang kerap menyebalkan, tapi tetap peduli padanya. Tanpa sepengetahuan Pirgi, Ibu pun menyimpan luka dari masa lalu yang membentuk karakternya menjadi keras dan kaku. Sejak Pirgi kecil, Ibu mengaku sebagai anak petani di kampung. Namun ternyata hal itu bohong belaka. “Aku ditinggalkan oleh ibuku, setelah ayahku lebih dahulu pergi. Jangan kau bayangkan bagaimana aku melewatinya. Umurku baru enam tahun. Aku belum mengerti apa-apa selain banyak menangis. Seseorang jatuh kasihan melihat tubuh kurus keringku di jalanan. Ia memang orang baik. Selain aku, ia membesarkan anak lain.” (hal. 128). Berbagai peristiwa tidak menyenangkan telah dialami Ibu semenjak kecil, beranjak remaja hingga dewasa. Bahkan Ibu pernah pula terjerumus ke pergaulan bebas. Karena itu setelah menikah lalu membesarkan Pirgi, ia memutuskan menjaga putrinya dengan ketat. Rupanya Ibu ingin memperbaiki banyak bagian yang salah di hidupnya dahulu. Kisah dalam novela ini adalah kisah muram di dunia perempuan yang banyak terjadi di luar sana. Seyogyanya para perempuan menjadi lebih bijak dalam menjaga kewarasan dirinya sendiri, dan peran keluarga pun penting. Pesan ini menjadikan buku ini layak dibaca pembaca dewasa. [*]
PEMIMPIN UMUM/PENANGGUNG JAWAB : Nawang Esthi Lestari PEMIMPIN REDAKSI : Wahyu Kuncoro SN WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Wawan Triyanto REDAKTUR PELAKSANA: Gatot Suryo Widodo KOORDINATOR LIPUTAN : Bambang WN, Zainal Ibad REDAKTUR: Choirul Anam, Anangsyah Isfianto, Sufendi Dimyati, Andre Endrayana Sasmita, Helmi Supriyatno, Reporter : M. Ali, Rachmat Caesar BSW, Zainal Ibad, Adit Hananta Utama, Abed Nego, Gegeh Bagus Setiadi, Diana Rahmatus Sholichah, Achmad Tauriq Imani Fotografer: Trie Diana Indahwati, Oki Abdul Sholeh Malang: M. Taufiq, Kabupaten Malang : Cahyono Nor Rochmah, Kota Batu: Anas Bachtiar, Kediri: Ervan Kholis, Pasuruan : Hilmi Husein, Pamekasan: Syamsuddin, Lumajang: Dwi Wismo Wardono, Probolinggo: Wiwit Agus Pribadi Jember: Effendi, Sampang: Nur Cholis, Sumenep: Agus Irianto, Samsul Arifin, Bondowoso: Samsul Tahar, Situbondo: Sawawi, Tulungagung: Hadi Sucipto, Wiwieko Dh, Ponorogo: Yanuar Lamongan: Suprayitno, Jombang: Romadlon, Fathoni, Mojokerto: Hasan Amin, Kariyadi Sidoarjo: Ali Kusyanto, Hadi Sujitno, Achmad Suprayogi Gresik: Kerin Ikanto, Rokim, Tuban: Khoirul Huda Madiun: Sudarno, Blitar: Hartono, Nganjuk: Ristika, Bojonegoro: Achmad Basir, Trenggalek: Wahyu Asmoro, Jakarta: Tjitjik Rahayu. Direktur Utama: Nawang Esthi Lestari, Direktur Umum: Wahyu Kuncoro SN, Direktur Keuangan Mira Damayanti Komisaris Utama: Sugeng Praptoyo, Komisaris: Bambang WN, Hasan Amin, Suprayitno, Malang: Gatot Soekardi, Ratna Nirmala, Lumajang: Didit Nur Jadit, Bondowoso: Hasto Pramudyo, Manager Produksi, Sirkulasi dan Periklanan: Sri Eddy Haryanto, Manajer Keuangan: Anangsyah Isfianto, Administrasi Keuangan: Etti Sri Kustini, Sri Poernomo, Sekretaris Perusahaan: Rani Cholyvianti, Sirkulasi: Titiek Yuliati (Koordinator), Andi Basuki, Nike Kusumawati, Utomo Pagon, Distribusi: Tatok Arly (Koordinator), Suparto, Mulyadi, Pracetak:Ali Sulkan (Koordinator), Danu Setiawan, Trisno purnomo, Onny Agung S, Oki Abdul Sholeh, Rendy Agung. Sekuriti: Saiful Hidayat, Akhmad Mukhdor Daniyal, Ucha Torindiansyah Alamat Kantor Pusat/Iklan/Redaksi: Jalan Indragiri 73 Surabaya, Telp : 031- 561-5454, Fax : 031-561-9009, Email Iklan: bhirawa_indragiri@yahoo.com, Email Redaksi: harian_bhirawa@yahoo.com Sirkulasi: Jalan Pengenal 5, Surabaya (60174), Telp : 031- 547-0650 (3 lines), Fax : 031-534-3359, Email Sirkulasi: bhirawasirkulasi@yahoo.com Bhirawa Online : http://www.harianbhirawa.co.id Bank: Bank Mandiri (BBD Jembatan Merah) Surabaya, No. Rek:140.0080000053, Percetakan: PT Media Nusantara Press, Kawasan Industri SIER, Jl. Rungkut Industri III No.49, Surabaya SIUPP: Nomor 159/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 22 April 1986.
Tarif Iklan: Iklan Baris Rp. 7.500/baris (maksimal 5 baris), Iklan Tender/Lelang Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display warna (FC) Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display hitam putih (BW) Rp.7.500/mm kolom. Harga belum termasuk PPn 10%.
Jumat Kliwon, 3 Juli 2020
PELAYANAN PUBLIK
Halaman 5
Kominfo Jatim dan BKKBN Komitmen
Tingkatkan Sosialisasi Protokol Kesehatan Pemprov, Bhirawa Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan terus dilakukan Pemprov Jatim dengan menjalin berbagai kerjasama. Di antaranya yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jatim dan BKKBN Jatim. Komitmen tersebut disepakati setelah dilakukan rapat koordinasi peningkatan penerapan protokol kesehatan di Bakorwil I Madiun, Jl. Pahlawan 31 Kota Madiun, Rabu malam (1/7). Dalam kesemoatan tersebut, hadir Perwakilan BKKBN Jatiam, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim. “Beberapa hal telah disepakati bersama dalam pertemuan ini. Diantaranya, pelaksanan sosialisasi penerapan protokol kesehatan menggunakan kendaraan BKKBN dan Diskominfo se-Jatim di masingmasing kab/kota di wilayah kerja bakorwil,” ujar Kadiskominfo Jatim Benny Sampirwanto. Dicontohkan, di wilayah kerja Bakorwil II Bojonegoro, misalnya, dalam waktu dekat akan dilakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di Kabuoaten Nganjuk.Seluruh kendaraan BKKBN di wilker Bakorwil II Bojonegoro secara bersamaan akan dikerahkan di Kab. Nganjuk untuk secara langsung melakukan sosialisasi di berbagai tempat yang masyarakat berkumpul, seperti pasar, mall, dsb-nya. ”Kendaraan Diskominfo kab/kota juga akan bergabung dalam kegiatan ini,” ujar mantan Karo Humas dan Protokol Pemprov. Jatim ini. Kegiatan sama, ujarnya, akan di-
lakukan di kab/kota di wilker bakorwil II dan bakorwil-bakorwil lainnya. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan masyarakat akan lebih menyadari pentingnya menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir. Penerapan protokol kesehatan ini sangat penting, sebagai pencegahan utama penularan Covid-19 yang s.d. saat ini belum ada vaksinnya. Ditambahkan, pelaksanaan sosialisasi penerapan protokol kesehatan ini, sudah pernah dilakukan di Kab. Lumajang. Yang membedakan, di Nganjuk nantinya, dukungan kendaraan bukan hanya dari Kab. Nganjuk, tetapi juga dari daerah-daerah lain di wilker Bakorwil II Bojonegoro. Hadir dalam kesempatan ini, Asisten Administrasi Umum Sekda Prov. Jatim Abimanyu Ponco Atmojo, Kepala Bakorwil Madiun I, Gatot Gunarso, Kepala Bakorwil II Bojonegoro Dyah Wahyu Ermawati, Kepala Bakorwil V Jember Cahyo Widodo, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prov. Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso, dan Kadiskominfo Prov. Jatim, Benny Sampir Wanto, serta perwakilan Bakorwil III Malang dan Bakorwil IV Pamekasan.[tam]
Kadis Kominfo Jatim Beny Sampirwanto saat melakukan rapat kordinasi di Kantor Bakorwil I Madiun dalam rangka peningkatan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Sudah Ada Plt Kadispendukcapil
LINTAS PELAYANAN
Layanan KK dan Akta Buka Kembali
Pastikan Uang Nasabah Aman, Bank Mayapada Terus Memperkuat Modal Surabaya, Bhirawa Dato Sri Tahir menjamin uang nasabah yang disimpan di Bank Mayapada aman. CEO Mayapada Group ini akan terus melakukan penguatan modal. Sebagai pemegang Saham Bank Mayapada, Dato Sri Tahir mengatakan pada tahun ini, Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) telah melakukan tambahan modal sebesar Rp3,75 triliun. Dukungan modal tersebut berupa penempatan dana yang sudah kembali nantinya dapat dikonversikan menjadi setoran modal senilai Rp252,08 miliar. Selain itu, perseroan juga mendapat penempatan dana dari pemegang saham pengendali hasil transkasi penjualan 3 gedung yang dibeli oleh bank Mayapada sendiri dengan Rp3,5 triliun. Tahir juga sudah menyetor total cash Rp1 triliun tambahan menjadi total Rp4,5 triliun. “Kami akan terus menperkuat modal. Dan untuk menunjukan komitmen kepada nasabah, uang nasabah itu aman di Bank kita,” katanya saat dikonfirmasi Bhirawa, Kamis (2/7). Sementara, rilis yang diterima Bhirawa menyebutkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat mewaspadai beredarnya informasi hoaks di media sosial yang mengajak untuk melakukan penarikan dana di perbankan. Deputi Komisioner Humas dan Logistik, Anto Prabowo mengatakan informasi yang beredar ajakan penarikan dana di perbankan tersebut adalah informasi hoaks dan tidak benar. [geh]
Tulungagung, Bhirawa Layanan kartu keluarga (KK), akta dan surat pindah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Tulungagung yang mulai Rabu (1/7) lalu ditutup bakal segera dibuka kembali. Pembukaan layanan ini setelah Bupati Tulungagung menunjuk Asisten III Sekda Tulungagung, Tri Hariadi, sebagai Plt Kadispendukcapil Kabupaten Tulungagung. “Sudah ada Plt Kadispendukcapil. Yakni Pak Tri Hariadi. Nanti layanan KK, akta dan surat pindah di Dispendukcapil bisa dibuka lagi,” ujar Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Kamis (2/7). Penutupan sementara layanan KK, akta dan surat pindah di Dispendukcapil Kabupaten Tulungagung karena pejabat Kepala Dispendukcapil, Justi Taufik, sudah memasuki purna tugas sebagai ASN, sehingga tidak ada yang bisa menandatangani surat administrasi kependudukan tersebut. Tri Hariadi yang saat itu berada dis-
amping Bupati Maryoto Birowo, memperkirakan pembukaan kembali layanan KK, akta dan surat pindah akan berlangsung pada pekan depan. Alasannya, butuh waktu laporan ke Dirjen Dukcapil Kemendagri setelah dirinya ditunjuk sebagai Plt Kadispendukcapil Kabupaten Tulungagung. “Jadi harus lapor ke Dirjen Dukcapil Kemendagri dulu. Kami perkirakan seminggu sudah bisa ada layanan untuk KK, akta dan surat pindah,” terangnya. Sebelumnya, banyak pengunjung yang kecele saat akan mengurus KK, akat atau surat pindah di Kantor Dispendukcapil pada Rabu (1/7) lalu. Mereka terpaksa harus kembali dengan tangan hampa karena layanan untuk surat administrasi kependudukan itu ditutup. Pihak Dispendukcapil saat itu telah memasang banner terkait penutupan sementara layanan KK, akta dan surat pindah. Banner tersebut dipasang di pintu bagian barat kantor
Layanan KK, akta dan surat pindah mulai Rabu (1/7) di Kantor Dispendukcapil Kabupaten Tulungagung ditutup sementara karena tidak ada pejabat yang bisa menandatangani surat administrasi kependudukan tersebut.
Dispendukcapil. Dalam banner tertulis, ‘Mohon Maaf Untuk Sementara Hanya Memberikan Pelayanan KTP, Sedangkan Dokumen Lain (KK,AKTA, Surat Pindah dan lain lain) Menunggu Informasi Lebih Lanjut’.
Beberapa pengunjung sempat kecewa dengan pemberitahuan yang hanya lewat banner itu. Apalagi ukuran banner dinilai relatif kecil dan tidak dipasang di tempat yang banyak dilihat pengunjung.[wed]
Pasien Corona Bertambah RSUD Tambah Bed
Akseptor Dapat Alat Kontrasepsi Gratis, Mayoritas Memilih Pil KB Sidoarjo, Bhirawa Dalam peringatan hari keluarga nasional (Harganas) ke-27 tahun 2020, akseptor KB yang ada di Kabupaten Sidoarjo mendapat layanan pembagian alat kontrasepsi atau Alkon KB secara gratis dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindundan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo. Di antaranya seperti jenis pil, implant atau susuk, IUD, dan kondom. Juga alat kontrasepsi untuk KB jenis metode operasi wanita (MOW ) dan jenis metode operasi pria (MOP). Kepala Dinas P3AKKB Kab Sidoarjo, Ainun Amalia SSos, mengatakan akseptor KB yang ada di Kab Sidoarjo mayoritas senang memilih Alkon KB jenis pil. Sebab penggunaannya dianggap paling sederhana dan mudah. “Dari Alkon yang kita bagikan secara gratis itu, yang memilih jenis pil termasuk paling banyak, angkanya mencapai 40 persen,” kata Ainun Amalia, Kamis (2/7) kemarin. Sementara Alkon KB jenis MOP atau metode operasi pria, menurut mantan Camat Sukodono itu, paling sedikit yang tertarik. Selain motivasi dari prianya sendiri, juga karena ada pertimbangan internal lain di dalam rumah tangga mereka. Namun Dinas P3AKB Kab Sidoarjo, menurut Ainun, akan tetap berupaya, agar peminat KB pria di Kab Sidoarjo semakin bertambah. [kus]
RSUD Kota Malang berencana menambah bed untuk tangani Covid 19
Malang, Bhirawa Pasien Covid 19 di Kota Malang, terus bertambah, karena itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang berencana menambah kapasitas tempat tidur. Dari 25 bed yang
tersedia, kini ada 18 bed yang telah ditempati oleh pasien positif corona di RSUD Kota Malang. dr. Umar Usman, Direktur Utama RSUD Kota Malang, mengutarakan, pihaknya berencana akan me-
nambah 50 bed lagi. Rencana itu, sesuai juga dengan keinginan Wali Kota Malang, Sutiaji yang pernah menyampaikan, akan menambah daya tampung di RSUD Kota Malang bagi pasien positif Covid 19. Sebelum, pihaknya ditunjuk sebagai rumah sakit darurat Covid-19. Pihaknya, sudah merawat pasien meski dalam kategori PDP. “Kini kami hanya merawat pasien positif corona dengan kategori ringan saja,” kata dia. Peria yang juga bakal Calon Bupati Malang itu, mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Malang yang saat ini telah menjadikan rumah Diklat milik Pemprov Jatim di Jalan Kawi menjadi tempat isolasi. Kebijakan itu, dirasa dr Usman penting dilakukan agar tidak semakin menambah beban psikis dari rumah sakit rujukan Covid-19.
Dari 18 pasien positif corona yang dirawat di RSUD Kota Malang, terdapat 6 pasien positif yang membutuhkan perawatan berupa infus, alat suntik dan lain sebagainya. Sedangkan 12 pasien lainnya hanya menjalani isolasi mandiri dengan tidak membutuhkan perawatan yang memerlukan bantuan alat medis. “Biar di rumah sakit nanti merawat pasien yang membutuhkan alat medis. Sedangkan di Jalan Kawi biar mereka bisa merawat dirinya sendiri. Karena angka 18 di kami itu cukup membuat psikis dari para tenaga medis,” ucapnya. Persoalan lain, di RSUD Kota Malang saat ini ialah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk merawat pasien corona. Untuk itu, dia bersyukur dalam beberapa hari yang lalu RSUD Kota Malang mendapatkan bantuan 33 tenaga SDM dari Yonkes2/Kostrad. [mut]
PELAKSANA PUBLIK
Bupati Akui Masyarakat Belum Patuh Hadapi Pandemi Covid-19 Diukur dari Angka 10 Orang Bisa Menularkan kepada 13 Orang Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, sedang menyiapkan peraturan bupati (perbup) tentang tatanan kehidupan baru atau new normal. Salah satu rangkaian untuk penerbitan perbup, kemarin Pemkab Situbondo dengan dipimpin Sekda Syaifullah mengadakan konsultasi publik di lantai II Pemkab Situbondo. Hadir diantaranya para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan sejumlah elemen penting lain yang ada di Kota Santri Situbondo.
sawawi/bhirawa
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama Kapolres Situbondo AKBP Sugandi saat mengikuti sebuah acara. Keduanya memberikan tanggapan terbaru soal perbup tatanan baru atau new normal.
Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto ketika dikonfirmasi mengakui penularan Covid-19 di Kabupaten Situbondo saat ini masih cukup tinggi. Indikasi itu, sebut bupati dua periode itu, didasarkan pada 10 orang yang berpotensi menularkan kepada 13 orang. Kata Bupati Dadang, kondisi ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum menerapkan standar protokol kesehatan Covid-
19 secara patuh. “Masyarakat masih belum sering mencuci tangan setiap melakukan aktivitas dan masih ada warga yang tidak menggunakan masker, terutama saat keluar dari rumah,” ujar Bupati Dadang. Untuk itu, lanjut mantan advokat itu, pihaknya terus mendorong agar supaya masyarakat melakukan aktifitas sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Bahkan, ujar bupati Dadang, kedispli-
nan dalam beraktivitas sesuai dengan protokol kesehatan harus digalakkan sehingga menjadi kebutuhan pokok bagi semua elemen masyarakat Situbondo. “Ini masih rancangan perbup. Jadi belum disahkan karena masih melakukan konsultasi publik,” ujar Bupati Dadang. Sementara itu Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi menilai saat ini Situbondo tidak memungkinkan menerapkan tatanan kehidupan baru, mengingat potensi tingkat penularan Covid-19 angkanya masih cukup tinggi. “Kami memang mengimpikan agar bisa memberlakukan kehidupan new normal. Namun syaratnya Situbondo harus berada pada zona kuning atau zona hijau terlebih dahulu,” ujar Kapolres Sugandi.
Kapolres Sugandi menambahkan, saat ini Situbondo masih berada di zona merah kelima, setelah Surabaya, Mojokerto, Malang dan Kediri. Nah untuk bisa keluar dari zona merah menjadi oranye, sambung Kapolres Sugandi, dibutuhkan adanya sinergitas yang kuat antara gugus tugas dengan seluruh elemen masyarakat Situbondo. “Sehingga angka sebaran positif Covid-19 akan terus bisa ditekan. Apalagi saat ini estimasinya 10 orang masih berpotensi menularkan kepada 13 orang. Untuk itu kondisi seperti ini harus terus ditekan sampai tidak ada lagi penularan Covid 19. Selanjutnya baru bisa Situbondo menerapkan new normal,” ungkap Kapolres Sugandi.[awi]
PENDIDIKAN, KEBUDA
Halaman 6
Jumat Kliwo
Peserta UTBK Harus Lampirkan Ha Wali Kota Surabaya Beri Empat Ketentuan Harus Dipenuhi Peserta Surabaya, Bhirawa Menjelang pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 5 Juli mendatang, Wali Kota Surabaya, Tri Rusmaharini berkirim surat kepada Rektor Universitas Airlangga, Rektor Institur Teknologi 10 Nopember, Rektor Universitas Negeri Surabaya dan Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim, pada Kamis (2/6) kemarin.
Dr Suko Widodo
Dalam surat Wali Kota Surabaya ini, ada empat ketentuan yang harus dipenuhi para peserta yang mengikuti UTBK, diantaranya setiap tahapan kegiatan harus mengutamakan pencegahan penyebaran Covid 19. Kedua, seluruh peserta UTBK
dalam SBMPTN wajib menunjukkan uji rapid test dengan hasil non reaktif atau swab test dengan hasil negatif yang dikeluarkan selambat - lambatnya 14 hari sebelum mengikuti ujian kepada panitia. Sedangkan ketiga, panitia wajib
menyusun Protokol Kesehatan dalam setiap tahapan kegiatan ujian dan diberlakukan secara konsisten. Terakhir, melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pada poin ketiga kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Surabaya. Karena ketentuan ini tak sedikit pendaftar kebingungan mencari lokasi rapid test dan menyediakan biaya mendesak untuk keperluan UTBK itu. Salah satunya yang dialami Rizky Hatta Ramadhan (18) yang berasal dari Sidoarjo, dan akan menjalani tes UTBK di ITS. Ia mengaku masih memastikan informasi ketentuan itu. Sambil mencari in-
formasi layanan kesehatan yang menyediakan rapid test dengan harga terjangkau. "Saat pendaftaran dulu tidak ada keterangan pakai rapid test. Hanya melampirkan surat kesehatan. Di RS terdekat dari rumah pun biaya rapid test sampai Rp300 ribu. Tapi (tes) masih kurang tiga minggu, semoga ada layanan kesehatan rapid test yang terjangkau ataupun gratis,'' ujar dia. Hal yang sama juga dialami Andri Prakoso, orang tua pendaftar asal Waru ini bahkan mengaku kebingungan dengan ketentuan ini. Pasalnya, putranya akan menjalani
tes dalam hitungan beberapa hari ke depan. "Di Unair kebagian tanggal 5 Juli juga, ya bingung ini sudah hari Kamis mencari tempat rapid test yang nggak antri pasti mahal juga,'' keluhnya. Iapun merasa kebijakan Pemkot Surabaya itu sangat berbeda dengan ketentuan memasuki area yang juga pasti banyak kerumunan seperti di mall. "Kalau anak - anak tes kan diam di tempat, mereka juga tidak jalan - jalan seperti di mall. Kok sampai disuruh rapid test juga, ini saya sudah mennyiapkan masker sampai face shield kalau nanti dibutuhkan,'' lanjutnya. Sementara itu, Kepala Humas Universitas Airlangga, Dr Suko Widodo mengungkapkan, keten-
PPBD Ditutup
37 SMP di Bojonegoro Belum Penuhi Pagu Bojonegoro, Bhirawa Setidaknya tercatat 37 SMP Negeri di Kabupaten Bojonegoro belum terpenuhi pagunya, kendati pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) resmi ditutup hingga Jumat (26/6) lalu. Berdasarkan data yang dihimpun Bhirawa, dari 49 lembaga SMP negeri, hanya 12 sekolah yang sudah terpenuhi pagunya. Artinya masih ada sebanyak 37 lembaga yang kekurangan siswa. Kabid SMP, Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro, Suyanto
tidak menampik jika masih ada SMP Negeri yang kekurangan siswa hingga batas akhir penutupan PPDB online. Dari 37 SMP total keseluruhan kuota kekurangan pagu yakni sebanyak 1.460 siswa. Menurut Suyanto, Meski masih terdapat 37 SMP Negeri di Bojonegoro yang belum terpenuhi kuotanya, namun Disdik belum menentukan apakah akan membuka lagi PPDB gelombang kedua. "Masih menunggu perkembangan pengumuman penerimaan siswa baru aja dulu,'' tandasnya.
GELANGGANG
Ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas
Turnamen Internal PBSI, Rinov/ Pitha Mantap Melaju ke Semifinal Jakarta, Bhirawa Pasangan campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari melenggang ke babak semifinal turnamen internal PBSI setelah mengalahkan Zacharia Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela pada Kamis. Bertempat di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rinov/Pitha menumbangkan Zacharia/Hediana dalam dua gim berdurasi 30 menit dengan skor 21-13, 21-17. Sebelumnya, pada sesi pagi, kedua pasangan itu telah bertemu di babak penyisihan Grup C. Namun, tidak ada yang berubah. Rinov/Pitha tetap memenangi laga tersebut dengan skor rubber game 21-15, 13-21, 21-17. Rinov/Pitha mengaku sudah banyak belajar dari pertandingan sebelumnya. Dari situ, mereka berusaha untuk mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri sambil mencari pola permainan yang pas. “Tadi pagi kami sudah ketemu mereka (Zacharia/Hediana), jadi kami tahu apa yang harus kami lakukan. Kami sudah tahu bagaimana cari poinnya, yang penting tidak boleh banyak membuat kesalahan,” kata Pitha seusai pertandingan. Sementara itu, Rinov menambahkan pada laga perempat final itu, mereka juga terus berusaha untuk meningkatkan fokus serta memperbaiki pukulan demi pukulan yang diarahkan kepada lawannya itu. “Kali ini, kami mencoba lebih fokus. Selain itu, kami juga memperbaiki arah pukulan kami, supaya mereka dapat bolabola yang sulit. Tapi kami lihat performa mereka tadi memang tidak sebaik waktu di babak penyisihan. Banyak pukulan mereka yang tidak akurat, dan kami melihat celah ini,” ungkap Rinov. Pada pertandingan babak semifinal yang akan berlangsung pada Jumat (3/7), Rinov/Pitha masih menunggu calon lawannya, yaitu antara Andika Ramadiansyah/Marsheilla Gischa Islami atau Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow. [ant]
Untuk SMP Negeri di Kecamatan Bojonegoro yang kuota pagunya kurang ada tiga sekolah, yakni SMPN 4 Bojonegoro kurang, SMPN 6 Bojonegoro dan SMPN 7 Bojonegoro kurang. Jumlah kekurangan pagu disetiap sekolah itu jumlahnya cukup bervariatif, misalnya di SMPN 6 Bojonegoro, kuota pagu siswa kurang 26 siswa dan SMPN 7 Bojonegoro ada sebanyak 27 siswa. "Tidak terpenuhi kuota pagu, pihaknya masih nunggu perkembangan selanjutnya,'' pungkasnya. [bas]
Suyanto
Digelar Workshop Peningkatan Kompetensi Kasek dan Guru Situbondo, Bhirawa Pandemi Virus Corona atau Covid 19 ini tak membuat dunia pendidikan vakum dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Diantaranya, ditunjukkan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kecamatan Kota Situbondo menggelar workshop bertema peningkatan kompetensi Kepala Sekolah dan Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Daring Dimasa Pandemi Covid 19. Workshop dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadispendikbud) Kabupaten Situbondo, Achmad Djunaidi dan Korwil Kecamatan Kota Situbondo. Ketua K3S SD Kecamatan Kota Situbondo, Fita Ariyani MPd mengatakan, workshop sengaja melibatkan para Kepala Sekolah dan Guru agar memiliki sistem pendidikan yang maju, sehingga kedepan Situbondo kian dikenal di tingkat regional dan nasional. Dan dunia pendidikan Kabupaten Situbondo harus memiliki kepemimpinan yang smart leader. "Kami ingin menciptakan sistem pembelajaran yang smart bagi guru, Kepala Sekolah dan operator,'' ujar Fita Ariyani. Fita menambahkan, tehnis pelaksan-
aan workshop dibagi menjadi beberapa sesi. Pertama, mengagendakan kegiatan workshop yang diikuti para Kepala Sekolah dengan menerima materi penjelasan umum tentang pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) dimasa pandemi Covid 19. Sesi kedua, diikuti para operator sekolah dengan menerima materi tentang pembuatan akun Sch.id dan pembuatan jadwal meeting serta pelaksanaan join meeting. ''Alhamdulillah berjalan lancar dan sukses,'' tuturya. Tak cukup itu, dalam workshop yang pertama dilakukan secara daring itu, K3S juga melibatkan guru kelas rendah dengan menerima materi tentang penyusunan materi digital, merancang pembelajaran virtual dan pembuatan soal serta penilaian. Workshop juga diikuti guru kelas tinggi dengan menerima materi tentang penyusunan materi digital, merancang pembelajaran virtual serta pembuatan soal dan penilaian. "Kami sangat gembira dengan selesainya kegiatan workshop ini. Karena kalangan dunia pendidikan bisa terus menerus menyumbangkan ilmunya meski berada dalam bencana corona,'' pungkas Fita. [awi]
sawawi/bhirawa
Kadispendikbud, Achmad Djunaidi didampingi Korwil Pendidikan Kecamatan Kota saat membuka workshop peningkatan kompetensi Kasek dan Guru diaula SDI AL Abror Situbondo.
Dengan protokol Covid 19 Ustad SD Al Falah Darussalam mengarah
TK-SD Al Falah Darussalam Gelar Sidoarjo, Bhirawa Di tengah mulai bergulirnya era new normal menjadikan semua lini kehidupan adaptasi dengan pandemi Covid 19. Tak terkecuali SD Al Falah Darussalam Waru, Sidoarjo yang menyelenggarakan prosesi imtihan (tanya jawab mengenahi materi Alquran, harib dan tajwid telah dipelajari) dan khataman Alquran secara daring dan luring drive thru dengan masingmasing moda transportasi. Menurut Kepala Sekolah SD Al Falah Darusalam, Ustadz Jumain, prosesi kelulusan tahun ini sangat berkesan, sebab para siswa masih ada kesempatan wisuda, foto bersama para ustadz - ustadzah, orang tua sehingga mempunyai kenangan, serta prosesnya juga cepat dan aman karena tidak ada kerumunan. Ustadz Jumain menjelaskan, khataman dan imtihan dengan metode Darussalam ke 10 dihelat selama dua hari. Sabtu (27/6) prosesi daring berupa live streaming dimulai tepat pukul 08.00. Pada hari pertama pelaksanaan khataman dan imtihan setelah acara pembukaan, prosesi khataman dilanjutkan penyimakan bacaan Alquran oleh para siswa khatam kelas tahsin Alquran metode Darussalam. Secara hikmat bacaan Alquran diawali oleh Muhammad Rafa al Faruq. Surat Al Fatihah dibacakan secara tartil oleh siswa TK B2 ini. "Penyimakan bacaan Alquran ini dilanjutkan secara bergantian oleh para siswa kelas tahsin Alquran dari rumah masing - masing menggunakan aplika-
si zoom. Tahun ini sebanyak 187 siswa TK - SD dinyatakan lulus. Siswa TK sebanyak 3 siswa dan 184 siswa SD. Peserta kategori siswa terbaik diraih Belva Hasnaamaira Risdianto, kelas IVB, dengan total nilai 36.7 dan ratarata 14.7. Sementara peserta kategori siswa termuda atas nama Andiena Reisha Shaquita, yang masih duduk di kelas TK B2,'' jelas Ustadz Jumain. Kemeriahan acara khataman dan imtihan metode Darussalam ke 10 lebih dirasakan lagi oleh segenap peserta siswa dan guru pada hari kedua, Minggu (28/6). Pada prosesi khataman dan imtihan ini dilaksanakan secara luring drive thru, siswa datang ke sekolah yang terletak di Jl Anggrek Nomor 1, Wisma
Suka cita Caraka Adi Dharma setelah mener
GALERI SISWA
SMP Pancasila Beri Pelatihan Pembelajaran Pada Siswa Baru Guna mengantisipasi adanya kekurangpahaman masalah teknis selama pembelajaran online. SMP Pancasila Krian Sidoarjo memberikan pelatihan pembelajaran secara Daring kepada calon siswa baru dan sejumlah orangtua. Karena sebagian besar orangtua juga terlibat dalam pembelajaran siswa Daring. Oleh: Achmad Suprayogi, Kabupaten Sidoarjo
achmad suprayogi/bhirawa
Suasana pelatihan pembelajaran online bagi orangtua siswa berjalan dengan baik dan lancar.
Menurut Kepala SMP Pancasila Krian, Sidoarjo, Agus Mafrudy, para orang tua sengaja didatangkan ke sekolah, supaya memahami dan dapat menerapkan kegiatan belajar mengajar di rumah masing-masing dalam pelatihan pembelajaran online bagi siswa baru. "Jadi kami sebelumnya harus menyiapkan pembelajaran untuk menyambut new normal
dengan tatap muka yang menerapkan physical distancing secara ketat, juga penerapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) Protokol Kesehatan dan pembelajaran daring. Maka kami menyiapkan dua program pembalajaran untuk menyambut new normal yakni dengan tatap muka di sekolah. Meski kini belum bisa dilakukan, namun jika sewaktu -wak-
tu itu dilaksanakan, kami siap. Karena di sekolah disediakan handsanitizer, tempat cuci tangan dan protokol kesehatan lainnya,'' kata Agus, Kamis (2/ 7) kemarin. Agus menjelaskan, rata - rata yang masuk ke sekolah ini belum mengerti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) secara online, terutama kelas VII, karena mereka baru dari Sekolah Dasar (SD) dan Madarsah Ibtidaiyah (MI). ''Maka kami berikan pelatihan singkat, supaya kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar,'' katarnya. Perlu diketahui oleh masyarakat, selama masa pandemi ini pihak sekolah telah melakukan pembelajaran online dan sudah diterapkan kepada siswa kelas VII dan VIII beber-
apa waktu lalu. Meski terdapat beberapa kendala, namun bisa diatasi. "Sejak April lalu kita sudah melakukan pembelajaran Daring, dan hasil uji cobanya baik karena sekitar 70% siswa dapat mengikuti, dan 30% tidak mengikuti karena tidak memiliki HP ada pula yang tidak memiliki kuota internetnya. Kemudian kami mengumpulkan yang 30% tadi dan kami petakan untuk difasilitasi atau mendapatkan bantuan dari sekolah,'' terangnya. Sejumlah orang tua siswa menyambut baik pembelajaran daring yang diterapkan SMP Pancasila. Hal itu dinilai dapat memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Seperti yang diungkapkan Pramono dan Ririn, orang tua siswa kelas VII. [*]
& OLAHRAGA asil Rapid Test
AYAAN
n, 3 Juli 2020
Halaman 7
Aptisi Tidak Berwenang Tentukan Biaya SPP PTS
tuan dari Wali Kota Surabaya ini baru diterimanya Kamis (2/7) siang kemarin. Maka pihaknya sedang menyiapkan publikasi terkait aturan Pemkot Surabaya itu dengan berbagai media agar diketahui peserta UTBK. "Kami berharap peserta UTBK bisa menjalani tes dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan pihak Pemerintah Kota Surabaya. Meski sebetulnya pihak Panitia telah menyiapkan tata cara penyelenggaraan UTBK sesuai Protap kesehatan,'' ungkapnya. Selain itu, panitia juga telah menyiapkan sejumlah sarana untuk pencegahan. Seperti saat peserta masuk kawasan kampus langsung dilakukan pengukuran suhu. Jika
lolos, peserta baru diizinkan masuk ke gedung tes. "Disana wajib cuci tangan yang sarananya telah siap. Kemudian masuk ruangan diatur dengan berjarak, lalu diukur suhu tubuhnya. Setelah lolos, diberi sarung tangan,'' lanjutnya. Upaya physical distancing juga dilakukan dengan membatasi kapasitas ruangan. Satu ruangan besar hanya berisi 15 sampai 20 peserta. Dan masing masing peserta berjarak minimal 1,5 meter. ''Panitia juga menyediakan tim dokter dan mobil ambulan,'' tegasnya. UTBK 2020 dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama diselenggarakan pada 5 Juli hingga 14 Juli 2020, dan tahap kedua pada 20 Juli hingga 29 Juli 2020. [ina]
Malang, Bhirawa Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (Aptisi) tidak mempunyai wewenang mencampuri urusan internal Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Termasuk kaitannya dengan permintaan penurunan biaya pendidikan yang akan disampaikan para mahasiswa di Malang. Menurut Ketua Aptisi Malang, Prof Dr Hj Dyah Sawitri, tidak ada larangan bagi mahasiwa yang akan meminta penurunan biaya pendidikan. Tetapi tidak ada kewenangan bagi APTISI untuk campur tangan. "Kami tidak ada kewenangan kearah sana, karena itu, merupakan kewenangan masing - masing PTS. Jadi kalau persoalan internal dikembalikan pada PTS yang bersangkutan,'' tandas Dyah Asosiasi Perguruan Tinggi, lanjutnya sebagai mitra pemerintah untuk memajukan PTS. Sedangkan untuk persoalan internal PTS menjadi kewenangan internal mereka. Namun Aptisi mempunyai komitmen menyusun pro-
gram - program untuk memajukan PTS dan Pendidikan Nasional, juga bisa dikatakan mitra pemerintah dalam pembangunan bangsa yang berkaitan dengan Pendidikan maupun sosial masyarakat. Namun sudah banyak yang dilakukan terkait dengan pandemi Covid 19, diantaranya memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk pelaksaan pembelajaran daring. Sementara itu, Rektor Universitas Wisnuwardhana (Unidha), Prof Dr Suko Wiyono menyatakan, kampusnnya memberikan potongan SPP 30% kepada para mahasiswa selama masa pandemi. Tetapi potongan tidak bisa lebih dari itu, sebab akan memberatkan operasional kampus karena harus membayar gaji pegawai. ''Kami telah membuat kebijakan khusus sebagai dampak pandemi Viirus Corona,'' kata Sukowiyono. Dikatakan, sebelum ada tuntutan mahasiswa, juga banyak yang minta mundur pembayaran SPP sampai ada rezeki. Untuk persyaratan pemotongan SPP disebutnya persyaratan
SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dan rekening listrik. SKTM dipilih sebagai pengukur. Rencananya BEM Malang Raya hendak bertemu dengan Aptisi pada 8 Juli nanti di Unidha terkait dampak pandemi. Namun, menurut Sukowiyono, mahasiswa minta dispensasi waktu saat pembayaran SPP tak hanya saat pandemi ini, tapi juga tiap semester ada. Dikatakan dia, Unidha juga sudah mengajukan bantuan ke Pemkot Malang bersama Aptisi Malang Pihaknya mengajukan 1.000 mahasiswa. ''Bentuk hibahnya apa belum tahu karena masih belum turun sampai sekarang. Mungkin ini karena proses verifikasinya panjang karena memakai anggaran Negara,'' tandasnya. Sedang yang lewat LL Dikti wilayah 7 Jatim juga telah disampaikan, yaitu untuk 1000 mahasiswa karena ada bantuan biaya kuliah dari Kemendikbud untuk PTS sebagai dampak pandemi buat mahasiswa. Prosesnya juga sejauh ini belum ada realisasi. Namun, jika data Pemkot dan LL Dikti
Ketua Aptisi Malang, Prof Dyah Sawitri
turun ada nama yang sama penerimanya, maka harus salah satu. Sebab, anggaran negara tidak boleh ada double account. [mut]
ITS Siapkan Koordinator Protokol Covid 19, Unesa Tiadakan UTBK
Penerapan Protokol Kesehatan dalam Pelaksanaan UTBK Surabaya, Bhirawa Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) digelar 5 Juli mendatang. Berbagai persiapan protokol kesehatan ketat tengah dilakukan kampus - kampus yang ditunjuk untuk menjadi pusat UTBK. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan sepanjang pelaksanaan di masa pandemi Covid-19. Seperti terlihat di Institute Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Bahkan ITS telah membentuk Sub Koordinator Protokol Covid 19 dalam kepanitiaan pusat UTBK. Hal ini untuk mendukung pelaksanaan UTBK Hybrid sesuai konferensi pers dari LTMPT sebelumnya. "Untuk meningkatkan protokol kesehatan saat UTBK, kami berk-
oordinasi dengan Polsek Sukolilo dan Gayungan, serta Satgas Covid 19 Kota Surabaya. Kami juga menyediakan tenaga medis di tempat ujian,'' ungkap Kepala Sub Direktorat Admisi Direktorat Pendidikan ITS, Dr Eng Unggul Wasiwitono, Kamis (2/7). Di samping itu, dalam menjamin keselamatan dan kesehatan peserta, Unggul menjelaskan, peserta harus mengikuti protokol kesehatan mulai dari pengukuran suhu, mencuci tangan, memakai hand sanitizer, memakai masker dan face shield, serta menggunakan sarung tangan. Selain itu peserta yang diperkenankan mengikuti ujian hanya peserta yang sehat atau dinyatakan bebas Covid 19.
hkan kendaran orang tua siswa dalam penerimaan ijazah khataman.
Khataman dan Imtihan Drive Thru Tropodo, Waru, Sidoarjo ini. Protokol kesehatan secara ketat diberlakukan, mulai dari memakai masker dan pelindung wajah (face shield), tetap melaksanakan social distancing berjarak 1 meter dengan yang lainnya, masuk ke area sekolah dilakukan ukur suhu badan oleh security, saat penerimaan ijazah semua peserta khataman tidak diperkenankan berjabat tangan serta menyiapkan penyanitasi (hand sanitizer) sendiri. Dengan diantar dan didampingi kedua orang tua, pengambilan ijazah dilaksanakan. Pukul 07.00 acara telah dimulai. Pengambilan ijazah secara drive thru terjadwal setiap 1 jam sekali dengan nomor urut peserta yang telah
ima ijazah tahsin Al Qur'an secara drive thru.
ditentukan. Dengan mengendarai kendaraan pribadi, siswa mengambil ijazah sesuai dengan nomor urutnya. Alur pengambilan ijazah disusun dengan skenario kendaraan masuk di pintu kedatangan, siswa turun untuk mengambil ijazah dan foto wisuda dengan ditunggui orang tua yang tetap di dalam kendaraan. Urutan berikutnya, kendaraan berhenti, orang tua turun untuk foto bersama dan menerima konsumsi kemudian kendaraan menuju pintu keluar untuk pulang, karena kendaraan peserta lain telah antri di belakang meski tidak diperkenankan turun dulu sebelum yang depan selesai. Pelaksanaan khataman dan imtihan tahun ini memang berbeda, namun istimewa karena diselenggarakan di tengah pandemi Covid 19. Para siswa dan semua peserta terbatas ruang gerak dan interaksinya. Menurut Marfiano Alfareza Putra Firmansyah, siswa yang duduk di kelas III ini, menilai seru karena dapat datang ke sekolah, tegang sebab di tengah pandemi dan dewan penguji. ''Khataman dan imtihan kali ini seru dan menegangkan,'' terangya. Penyelenggaraan khataman dan imtihan secara daring dan luring dengan konsep drive thru ini, menurut Penanggung Jawab Bidang Alquran, Achmad Ali Masykuri merupakan sebuah ikhtiar. ''Ditengah pandemi Covid 19 perlu upaya ide cerdas agar kegiatan tetap berjalan namun juga sesuai dengan protokol kesehatan yakni penerapan physical distancing,'' tandasnya. [fen]
Kondisi ruangan UTBK dengan protokol kesehatan Covid-19 di ITS.
"Namun untuk ketentuan persyaratan rapid test peserta, kami masih menunggu keputusan dari Tim Satgas Covid-19 Kota Surabaya,'' katanya. Lebih lanjut, peserta juga wajib melaksanakan physical distancing dan tidak berinteraksi dengan peserta lain. Peserta juga dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri mulai 14 hari sebelum pelaksanaan UTBK. "Untuk ketentuan pengantar, kami menganjurkan hanya berjumlah dua orang dan hanya bisa menurunkan peserta di drop zone yang telah disediakan, serta pengantar tidak diperkenankan menunggu peserta di dalam kampus,'' katanya. Di samping menyiapkan Sub Koordinator Protokol Covid-19, ITS juga melakukan persiapan teknis. Seperti pembekalan Penanggung Jawab Lokasi (PJL), Pengawas, Penanggung Jawab IT, serta admin IT untuk melayani kurang lebih 6.730 peserta. "Uji coba pelaksanaan UTBK secara nasional juga telah dilaksanakan dan hasil uji coba di pusat UTBK ITS berjalan lancar,'' ungkapnya. Mengenai pengawas UTBK, lanjut dia, telah dilakukan perekrutan beberapa waktu sebelumnya sesuai aturan yang disyaratkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) keluar. Untuk meningkatkan keprofesionalan kinerjanya, mereka juga sudah diberikan pembekalan dan simulasi mengenai
kepengawasan dalam UTBK. "Pembekalan sendiri dilakukan dalam dua sesi, yakni pagi dan siang pada tanggal 22 Juni lalu,'' tambah dia. Jumlah perangkat komputer yang disediakan pun terbilang sangat cukup untuk para peserta ujian. Pihaknya juga telah melakukan persiapan ruangan untuk lokasi ujian. Terkiat hal itu, ITS bekerja sama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan IT Telkom Surabaya. "Kerja sama yang dilakukan ini dalam bentuk peminjaman lokasi ujian,'' jelas Unggul. Perlu diketahui, pelaksanaan UTBK 2020 tahap I digelar pada 5 Juli hingga 14 Juli dan tahap II digelar pada 20 Juli sampai 29 Juli. Terdapat dua sesi ujian dari yang awalnya dijadwal empat sesi. Untuk sesi pertama dilaksanakan pukul 09.00 hingga 11.15 WIB, dan sesi kedua dilaksanakan pukul 14.00 sampai 16.15 WIB waktu setempat. Masing-masing sesi diberi jeda waktu selama 2 jam 45 menit untuk melaksanakan protokol kesehatan. Serta total peserta yang akan bisa mengikuti ujian per sesi hanya sejumlah 875 peserta. Sementara itu, berbeda dengan tahun sebelumnya untuk tahun ini Universitas Negeri Surabaya (Unesa) meniadakan pelaksanaan UTBK di tempatnya. Hal tersebut karena masih tingginya angka Covid-19 di Surabaya. [ina]
Pembatasan Jumlah Santri Sesuai Kemampuan Pesantren Tuban, Bhirawa Penerapan protokol kesehatan di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) mengisyaratkan pembatasan jumlah santri. Hal ini disampaikan Bupati Tuban, H Fathul Huda saat mengunjungi Ponpes Sunan Bejagung, Semanding, Rabu (1/7) lalu. Bupati Tuban mengungkapkan, pembatasan jumlah santri yang masuk sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren. Sebelum diizinkan masuk, santri harus mematuhi protokol kesehatan. Santri juga harus melengkapi persyaratan administrasi kesehatan dan menggunakan masker. Di samping itu, pengaturan jumlah santri berbeda sesuai dengan kemampuan pesantren dan dilakukan secara bertahap. "Sejumlah penyesuaian dimaksudkan agar jangan sampai pesantren menjadi klaster,'' ungkapnya. Bupati Tuban menjelaskan, Pemkab Tuban telah menyiapkan anggaran untuk rapid test bagi santri. Santri yang diharuskan rapid test sebel-
umnya kembali ke pesantren dapat langsung ke Puskesmas. ''Pemkab Tuban sudah menghitung kebutuhan santri Bumi Wali,'' jelasnya. Pengasuh pondok pesantren Sunan Bejagung, KH Abdul Matin Djawahir menuturkan, dari 1300 santri kurang dari 20 persen yang tinggal di pondok. Santri yang masih berada di pesantren berasal dari kabupaten Tuban. Sedangkan santri luar daerah belum ada yang kembali. "Ponpes Sunan Bejagung akan menerapkan prokotol kesehatan ketika santri kembali ke pondok,'' tuturnya. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tuban ini berterima kasih atas dukungan dan perhatian Pemkab Tuban kepada Ponpes dan santri Bumi Wali. Langkah pencegahan yang ditetapkan Pemkab Tuban dimaksudkan untuk menjaga kalangan pesantren dan santri dari bahaya Covid-19. Sementara itu, Kepala Puskesmas Semanding, drg Sulemi menerangkan, pihaknya rutin memberikan pen-
dampingan untuk pengasuh dan santri Ponpes Sunan Bejagung. Juga telah dilakukan penjadwalan pemberian vitamin setiap enam bulan sekali. Pada masa pandemi Covid-19, petugas Puskesmas Semanding telah melakukan penyemprotan disinfektan ketika santri telah pulang ke rumah dan sebelum santri kembali ke pondok. Sejumlah santri sudah dilatih untuk menangani temannya
sebelum dibawa fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Pada kesempatan ini, Bupati Tuban bersama Kapolres Tuban dan Dandim 0811/Tuban meninjau sejumlah fasilitas Ponpes Sunan Bejagung. Tampak hadir pada kegiatan inu, Kepala Kantor Kemenag Tuban, Kepala Dinas Kesehatan, Kabag Kesra Setda Tuban dan Camat serta Forkopimka Semanding. [hud]
khoirul huda/bhirawa
Bupati Tuban, H Fathul Huda didampingi Pengasuh pondok pesantren Sunan Bejagung, KH. Abdul Matin Djawahir saat melihat kesiapan Ponpes dan santri menejelang penerapan New Normal.
Lembaga Pendidikan Diharap Bersabar Menunggu Zona Hijau Sidaorjo, Bhirawa Pandemi Virus Corona atau Covid 19 yang hingga kini belum menunjukkan tanda - tanda penurunan. Membuat aktivitas berkumpul juga belum diperkenankan, termasuk dalam prosesi belajar mengajar di sekolah. Namun, para kepala sekolah, guru, para siswa sudah tidak sabar ingin melaksanakan pembelajaran di sekolah, dan segera masuk sekolah. Melihat kondisi ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo dan Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo berharap kepada pada lembaga pendidikan agar menahan diri, bersabar terlebih dahulu menunggu zona hijau, baru bisa melaksanakan pembelajaran di sekolah. Harapan ini disampaikan dalam rapat koordinasi pembahasan rencana prioritas program pembelajaran tahun 2020/2021 yang diselenggarakan PC LP (Pimpinan Cabang
Lembaga Pendidikan) Ma'arif NU Sidoarjo, yang dihadari Ketua dan Sekretaris MKKSM SMP, SMA, SMK. Ketua dan Sekretaris KKMM, MTs dan MA di Kantor PC LP
Ma'arif NU Kabuapaten Sidoarjo, Kamis (2/7) kemarin. Menurut Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo, Dr Achmad Amir Sholihuddin, untuk memberikan rasa
aman kepada masyarakat, pemerintah telah menyusun draf Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri. Yakni Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebu-
achmad suprayogi/bhirawa
Kepala Kemenag Sidoarjo sedang memberikan penjelasan tentang SKB empat Menteri.
dayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri sebagai panduan pelaksanaan pendidikan di daerah. "SKB itu merupakan panduan pembelajaran tahun ajaran baru di masa pandemi Covid 19 bagi satuan pendidikan formal, dari pendidikan tinggi sampai pendidikan usia dini dan pendidikan non formal,'' katanya. Hal sama juga ditegaskan Kepala Dikbud Sidoarjo, Drs Ec Asrofi MM, lembaga pendidikan diharapkan bersabar. Karena wilayah Sidoarjo masih dalam kondisi zona merah, jadi harus bersabar menunggu hingga zona hijau. ''Jika terpaksa masyarakat harus datang ke sekolah, karena belum paham masalah PPDB ataupun yang lainnya. Semua lembaga pendidikan kami himbau agar menerapkan SOP Protokol Kesehatan dengan ketat,'' tegas Asrofi saat ditemui di Pendopo Kabupaten Sidoarjo.
Sementara itu, Ketua PC LP Ma'arif NU Sidoarjo, Misbahuddin menjelaskan, kalau pembelaran Daring tahun ajaran 2020-2021 telah menetapkan juga menggunakan pembelaran sistem Daring. Pembelajaran online itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di lingkungan LP Ma'arif NU Sidoarjo mulai dari tingkat MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah) maupun MA (Madrasah Aliyah). Menurtnya, sistem Daring akan dilakukan mulai kelas III MI hingga kelas VI karena dinilai mampu menggunakan Gadget secara online. Sedangkan untuk kelas 1 dan 2 MI akan dilakukan pembelaran tatap muka dengan menerapkan SOP Protokol Kesehatan yang sangat ketat. ''Namun harus mendapat izin terlebih dahulu dari Gugus Tugas Pemerintah Kabupaten Sidoarjo,'' tegasnya. [ach]
JATIM MEMBANGUN Kebutuhan Pangan di Bondowoso Capai 120 Ribu Ton Jumat Kliwon, 3 Juli 2020
Halaman 8
Bondowoso, Bhirawa Jumlah kebutuhan pangan di Kabupaten Bondowoso, mencapai 120 ribu ton dalam setahun. Sementara kebutuhan pangan secara nasional dalam setahun sekitar 27 juta ton. Akan hal itu, pemerintah daerah dituntut untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Dokumen. Ihsan/Bhirawa
Dispertan Bondowoso saat berikan penyuluhan ketahanan pangan kepada petani di Kecamatan Tenggarang.
Kabid Tanaman Pangan Dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian (Dispertan) Bondowoso, Ir. Winarto menjelaskan bahwa untuk bisa menghitung kebutuhan pangan nasional, tiap kecamatan di Bondowoso harus jelas target produksinya. “Bondowoso 450 ribu ton setahun. Dari 450 ribu ton berapa luas yang bisa ditanam, maka dibreak-
down per kecamatan. Masing-masing kecamatan dibreakdown per desa,” jelas Winarto, Kamis (2/7). Menurutnya, Bondowoso sebagai salah satu lumbung pangan di Jawa Timur memiliki lahan seluas 36 ribu hektar. Sehingga sebagai daerah penghasil beras, kebutuhan pangan di Bondowoso terbilang lebih,karena masih bisa menyuplai beras
ke daerah lain. “Kalau ditanam hampir tiga kali, luas tanam kita setahun 8 ribu. Kalau produksi enam, itu setara dengan 450 ribu ton beras. Kebutuhan kita hanya 120 ribu. Jadi masih ada 300 an ribu ton yang keluar,” urainya. Winarto melanjutkan bahwa pemerintah daerah tidak hanya wajib mencukupi kebutuhan pangan, namun juga wajib memastikan kesejahteraan para petani, yakni dengan meningkatkan produksi beras. “Percuma nyuplai ke daerah lain tapi petaninya miskin,”tegasnya. Sementara itu, Dwi Prasetyo salah satu petani asala dusun Krajan, Desa Bataan mengaku meskipun sempat
kesulitan akibat pengurangan alokasi pupuk bersubsidi, namun masih dapat diatasi dengan mengatur jumlah kebutuhan. “Yang harusnya berdasarkan undang-undang satu hektar butuhnya sekian. Kami bisa meringankan kebutuhan pupuk sekitar 60 persen,”jelasnya. Selain itu, Dwi juga menerapkan imbauan pemerintah untuk menggunakan pupuk organik dengan pemanfaatan pupuk daun mikro organisme lokal, asam amino, insektisida nabati, pestisida nabati dan pupuk dasar. “Alhamdulillah berhasil. Targetnya memang 1 hektar 12 ton,” tutupnya. [san]
KELANA JATIM
Wali Kota Resmikan Merpati Putih Menjadi Padepokan Tangguh Kota Madiun, Bhirawa Perguruan Pencak Silat Merpati Putih turut menyatakan komitmen sebagai Padepokan Tangguh di Kota Madiun, untuk memerangi Covid-19 semakin meluas di Kota Madiun. Prosesi peresmian berlangsung di padepokan tersebut di Jalan Kerta Mulya oleh Wali Kota Madiun, Maidi bersama Forkopimda, Rabu sore (1/7). Wali Kota Madiun, Maidi dalam sambutannya, mengapresiasi inisiatiaf Perguruan Merpati Putih untuk menjadi Padepokan Tangguh. Wali Kota juga mengimbau agar protokol kesehatan tetap diterapkan secara disiplin. “Kota Madiun termasuk rendah dari dampak Covid-19.Ini tak lepas dari berbagai upaya kita bersama.Tidak boleh terlena,” ungkap Wali Kota. Akibat terdampak Covid-19, Padepokan Merpati Putih menghentikan kegiatan pelatihannya sementara.Dengan pencanangan Padepokan Tangguh, diharapkan latihan pencak silat di dalam Corp Wira Adhi Guna itu bisa kembali dilaksanakan. “Tapi, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan Yaitu, antara lain menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak,”katanya menyarankan. Kesempatan itu, Wali Kota juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat pemkot akan meluncurkan program baru, Pendekar Waras. Yakni, penegakan disiplin protokol kesehatan Corona Virus agar warga sehat. “Semua sektor kegiatan di Kota Madiun boleh berjalan.Pendekar Waras memantau agar protokol kesehatan tetap berjalan,”jelasnya.[dar]
Sehari 16 Positif Covid-19 di Kota Probolinggo Probolinggo, Bhirawa Masih adanya masyarakat yang tidak menjalani protokol kesehatan membuat perkembangan pasien Covid-19 di Kota Probolinggo semakin meningkat. Beberapa klaster terbentuk akibat dari seorang pasien dari luar kota yang datang ke Kota Probolinggo tanpa mengikuti prosedur yang benar. Sehari 16 Positif Covid-19 di Kota Probolinggo. Akibatnya dari zero kini sudah mencapai 70 an positif corona. “Kemungkinan ada kelalaian dari keluarga, tanpa protokol kesehatan membawa keluarganya ke Kota Probolinggo sehingga mereka semua terpapar Covid-19. Mereka terkonfirmasi positif walaupun tanpa gejala dan kondisinya baik-baik saja,” hal ini diungkapkan Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dr Abraar HS Kuddah, dalam video conference (vidcon), Rabu (1/7) malam. Ini menjadi pelajaran, lanjut dr Abraar, apabila ada keluarga dari luar kota yang sengaja dibawa ke Kota Probolinggo karena kepercayaannya pada RSUD dr Mohamad Saleh, tetap harus mengikuti prosedur kesehatan. “Biarkan rumah sakitnya yang merujuk ke tempat kami. Akan kami terima. Jangan sesekali mengambil langkah pulang paksa dibawa ke Kota Probolinggo lewat UGD seperti halnya pasien biasa. Kejadian ini cukup membuat kami khawatir karena justru penambahan terjadi dari pasien tersebut,” kata dr Abraar dengan rasa sesal. Bila pasien berkumpul dalam satu mobil tanpa pengiriman yang sesuai protokol kesehatan maka berdampak kurang baik bagi mereka yang ada di dalam mobil tersebut. “Seharusnya di Kota Probolinggo semakin hari semakin membaik. Seperti pernah kami sampaikan, kami bangga sudah ada warga sadar dengan menjalankan protokol kesehatan melakukan rapid dan swab mandiri,” tuturnya. Plt Direktur RSUD dr Mohammad Saleh ini menegaskan, Covid-19 merupakan virus yang bisa dikendalikan dengan cara isolasi yang baik dan benar. Ia pun mendiskusikannya dengan para ahli virus saat memenuhi undangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya. Pada saat virus masuk ke dalam tubuh, dalam beberapa hari akan mutasi menjadi ganas. Menginjak hari ke 7 atau 10 virus akan melemah, tetapi akan lebih ganas jika dengan komunitas lainnya.[wap]
arif yulianto/ bhirawa
Dandim 0814 Jombang, Letkol Inf Triyono saat melepas anggota Babinsa baru untuk diterjunkan ke Koramil jajaran, Kamis (02/06).
Kodim Lepas Babinsa Baru dengan Alat Semprot Disinfektan Jombang, Bhirawa Kodim 0814 Jombang menerima anggota baru sebanyak 7 personil. Sebelum di terjunkan ke Koramil jajaran, Kodim melalui staf teritorialnya mengadakan latihan dan pembekalan selama satu bulan kepada 7 personel Babinsa baru di Kodim 0814 Jombang. Setelah itu diadakan upacara pelepasan yang di pimpin langsung Dandim 0814 Jombang Letkol Inf Triyono, Kamis (02/06).
Pelepasan anggota baru ke Koramil satuan Kodim 0814 Jombang juga dilengkapi dengan alat semprot disinfektan serta diberikan materi terkait pembinaan teritorial di wilayah binaan seperti kemampuan teritorial, sikap teritorial dan materi penanganan pencegahan Covid-19. Dandim 0814 Jombang Letkol Inf Triyono mengatakan, pembekalan personel baru merupakan perintah dari Komando Atas, sekaligus sebagai
sarana peningkatan kemampuan personel kewilayahan. “Melalui pembekalan ini, calon Babinsa baru ini akan mendapat visualisasi pelaksanaan tugas Binter secara aplikatif, serta edukasi penanganan Virus Covid-19,” kata Letkol Inf Triyono. Latihan dan pembekalan sambung Dandim, difokuskan kepada peningkatan sumber daya manusia Apkowil, khususnya personel baru yang akan bertugas sebagai Babinsa baru.
Dandim berharap, pembekalan personel baru ini dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya Babinsa, sehingga, personil mampu mengimbangi perkembangan globalisasi dan dinamika kehidupan masyarakat di wilayah teritorialnya. “Seorang Babinsa harus peka serta tajam dan antisipasi, serta cepat mengambil langkah-langkah untuk menghadapi perkembangan situasi di wilayah binaan masing-masing,” tandas Dandim. [rif]
Kades dan Lintas Elemen dapat Penghargaan Khusus dari Kapolres Dinilai Berjasa Saat Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Situbondo, Bhirawa Ahmadi, Kades Pesisir Kecamatan Besuki Situbondo bersama jajaran lintas elemen masyarakat seperti babinkamtibmas, babinsa serta Ketua Kampung Tangguh Semeru mendapatkan penghargaan khusus dari Kapolres Situbondo AKBP Sugandi dalam puncak peringatan HUT Bhayangkara ke-74. Pemberian penghargaan itu dibungkus dalam sebuah acara tasyakuran secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19 yang melanda Kota Santri Situbondo. Dalam acara tersebut, Kapolres Situbondo AKBP Sugandi didampingi Bupati Dadang Wigiarto, Dandim 0823 Letkol Inf Ahmad Juni Toa, Ketua DPRD Edy Wahyudi, Kepala Kejari Nur Slamet, Wabup Situbondo Yoyok Mulyadi saat menyerahkan penghargaan kepada personil TNI/Polri berprestasi dalam men-
sawawi/bhirawa
Kapolres Situbondo AKBP Sugandi saat menyerahkan penghargaan kepada IPDA Liskurrahman karena berprestasi menangkap gembong pelaku curanmor.
jalankan tugas. “Diantaranya juga ada personil polisi yang berhasil mengungkap kasus sehingga diberi penghargaan. Perwakilan elemen masyarakat yang intens membantu tugas Kepolisian dalam menjaga kamtibmas juga kami beri penghargaan,” aku Kapolres Sugandi. Kapolres Sugandi membeberkan, penghargaan dan taliasih diberikan
kepada Kanit Sabhara Polsek Asembagus Ipda Liskurahman, Babinsa Desa Tenggir Koramil Panji Serda Bambang Feriyanto, Ketua KTS Panji Permai Ali Ambar Nasution. Tak hanya itu, sebut Kapolres Sugandi, penghargaan juga diterima Kanit Pidum Satreskrim Ipda Utoro Windu, Kades Pesisir Besuki Ahmadi, Ketua KTS Bumi Ayu Abdul Latif, Ketua
Komunitas Ababil lingkungan Plaosa Hadi Susanto, Bhabinkamtibmas Sumberejo Mapolsek Banyuputih Bripka Machrus Efendi. “Terakhir kami memberikan penghargaan kepada Babinsa Mlandingan Wetan Koramil Mlandingan Serka Eye Darya dan Ketua KTS Tlogosari Mustofa,” ungkap Kapolres Sugandi. Kapolres Sugandi menegaskan, peringatan HUT Bhayangkara ke-74 tahun 2020 ini, sebagai sarana pemberian penghargaan kepada berbagai elemen yang berprestasi. Ini, sambung Kapolres Sugandi, sebagai bukti adanya sinergitas dan soliditas antara TNI/Polri bersama masyarakat sehingga mampu mewujudkan kamtibmas di Situbondo yang berjalan aman dan kondusif. “Kami mengadakan syukuran ini dengan acara yang sangat sederhana. Ikut hadir juga kalangan tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh pemuda,” tutur Kapolres Sugandi. [awi]
Petrokimia Tutup 33 Posko Covid-19 BUMN Jatim Satgas Covid-19 BUMN Jatim Salurkan Total Rp34,88 Miliar Petrokimia perusahaan solusi agroindustri anggota holding pupuk Indonesia, sebagai koordinator satgas tanggap Covid-19 BUMN Jawa Timur (Jatim), resmi menutup operasional 33 posko percepatan penanganan Covid-19 BUMN di Kabupaten atau Kota Wilayah Jatim, kemarin. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi dalam sambutannya secara virtual menjelaskan seiring dengan adanya pelonggaran Pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dan transisi masa new normal yang diberlakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah, tugas satgas juga akan berangsur berkurang, salah satunya dimulai dengan pengh-
entian operasional posko percepatan penanganan Covid-19 BUMN di tingkat Kabupaten atau Kota ini. “Dari 35 posko yang tersebar di seluruh daerah di Jawa Timur, 33 diantaranya resmi ditutup. Sehingga hanya posko hotel pesonna Surabaya, dan posko command center Gresik yang masih aktif hingga saat ini,” ujar Rahmad.
Ke-35 posko, dibangun atas sinergi 19 BUMN yang terlibat dalam Satgas Tanggap Covid-19 BUMN Jatim. Sebagai tindak lanjut atas arahan Menteri BUMN Erick Thohir, yang menginstruksikan agar seluruh BUMN turut berkontribusi dalam percepatan penanganan Covid-19 di seluruh daerah di Indonesia. Dengan total bantuan yang disalurkan satgas per 26 Juni 2020, sebesar Rp34,88 miliar. Terdiri dari obat-obatan sebesar Rp2,68 miliar, alat kesehatan atau alat pelindung diri Rp19,86 miliar, sembako Rp8,52 miliar, dan bantuan lain senilai Rp3,82 miliar.
Kontribusi Petrokimia Gresik, sebesar Rp24,4 miliar atau 70 persen dan 30 persen sisanya dari BUMN lain. Bantuan ini akan disalurkan kepada rumah sakit rujukan, puskesmas, juga melalui pemerintah kabupaten atau kota. Pemerintah provinsi dan instansi pemerintah lainnya, serta diserahkan juga secara langsung kepada masyarakat Jatim. “Kami menerima banyak laporan masyarakat di sekitar posko, mereka merasa puas dan terbantu dengan kehadiran posko Covid-19 BUMN Jatim. Posko dibangun pada bulan Maret hingga 23 Juni 2020, total kunjungan ke seluruh
Penyaluran bantuan Covid-19
posko mencapai17.989 orang.” ungkap Rahmad Sementara Direktur SDM & Umum PT PAL Indonesia, Etty Soewardani mengatakan, bahwa selaku koordinator logistik
satgas tanggap Covid-19 BUMN Jatim, mengapresiasi kolaborasi dan sinergi BUMN di Jatim, yang menyukseskan tugas Satgas dalam mendukung pencegahan Covid-19.
Meski operasional posko ditutup, BUMN tetap berkolaborasi karena sejatinya pandemi ini masih melanda Indonesia, khususnya di Jatim. [kim]
JATIM MEMBANGUN
Jumat Kliwon, 3 Juli 2020
Halaman 9
KELANA JATIM
Ketua Tim Penggerak PKK Evaluasi 10 Gerakan Berjarak Trenggalek,Bhirawa Pemerintah Trenggalek melalui ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek dorong kemandirian pangan di Tengah Pandemi Covid, dengan cara bagi bibit dan ajak warga masyarakat tanam berbagai macam sayuran. Dorongan kemandirian pangan di tengah pandemi Covid19, Pokja 3 PKK bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) membagikan bibit sayur dengan tujuan untuk merangsang warga di Kabupaten Trenggalek untuk bisa meningkatkan nilai pekarangan rumah masing-masing dengan menanam sayur mayur. Sasaran pertama pembagian bibit dan penanaman sayur tersebut di Desa Masaran Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek. Dengan kegiatan ini diharapkan akan ada kemandirian pangan di rumah-rumah warga, sehingga dapat menekan pengeluaran keluarga. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini mengatakan, pembagian bibit dan ajak masyarakat menanam sayur adalah bagian dari inisiasi 10 gerakan berjarak. “Kita ingin mendorong dan menstimulasi masyarakat, khususnya di Kabupaten Trenggalek untuk mempunyai kemandirian pangan dengan cara menanam bibit-bibit tanaman sayuran yang kira-kira sering kali dibutuhkan dalam keseharian kita. Seperti cabe, terong, kangkung, pepaya, tomat dan yang lainnya,” tutur Ibu dari gadis cantik bernama Sia ini. [wek]
Semua ASN Kota Batu Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh Batu, Bhirawa Satu lagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Batu yang dinyatakan terbebas dari Covid-19. ASN yang dinyatakan sembuh tersebut adalah pasien konfirm dengan kode C-46 yang dinyatakan positif Covid-19 sejak pertengahan bulan Juni lalu. Dengan kesembuhan C-46 ini maka saat ini sudah ada dua ASN yang dinyatakan sembuh, dengan kata lain tidak ada lagi ASN yang menyandang status pasien konfirm Covid-19. “Pasien Confirm-46 yang dinyatakan sembuh ini adalah bagian keluarga kita, ASN Pemkot Batu. Dengan kesembuhannya ini maka ASN ini sudah bisa beraktivitas kembali seperti biasa, namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Kota Batu, M Chori SSos MSi, Kamis (2/7). Saat dinyatakan positif Covid-19, pasien C-46 ini memiliki penyakit penyerta (komorbid) hipertensi dan Congestive Heart Failure (CHF) atau kegagalan jantung. Untuk ASN yang terkonfirmasi ini, katanya, Dinas Kesehatan sudah melakukan tracing kepada warga yang memiliki kontak erat dengan C-46. Terutama keluarga dekat pasien ybs yang terdiri dari 6 orang. Meliputi 3 anak, istri dan kedua orang tua dengan melakukan rapid test. Hasilnya, hanya satu anak reaktif dan langsung ditindak lanjuti dengan swab test. Kemudian dalam swab test anak dari pasien C-46 ini dinyatakan positif. Dengan demikian kesembuhan C-46 ini harus digantikan dengan anaknya yang dinyatakan positif covid-19 dengan kode C-55. [nas]
achmad suprayogi/bhirawa
Wakil Bupati Sidoarjo dan Kajari Sidoarjo saat meninjau Kampung Tangguh Desa Gelang Tulangan.
Kajari Tegaskan Dana Kampung Tangguh Harus Transparan Sidoarjo, Bhirawa Kampung Tangguh Desa Gelang Kecamatan Tulangan Sidoarjo merupakan satu-satunya Kampung Tangguh di Sidoarjo dengan berbasis transparansi, akuntabilitas kegiatan dan anggaran. Setiap pengeluaran dan pemasukan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 dilaporkan secara terbuka kepada masyarakat. Termasuk data penerima bantuan Sembako maupun data penerima bantuan langsung tunai dipublikasikan di Kantor Desa Gelang. Kampung Tangguh tersebut merupakan binaan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, dan langusng diresmikan Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin bersama jajaran Forkopimda. Diantaranya Kajari
Sidoarjo Setiawan Budi Cahyono, Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf. M. Iswan Nusi dan Ketua Pengadilan Negeri Sidoarjo Moch. Muchlis. Kajari Sidoarjo, Setiawan Budi Cahyono mengatakan kalau Kampung Tangguh dalam binaan kejari Sidoarjo saat ini baru pertama. Kita memilih desa Gelang kecamatan Tulangan kare-
na perangkat desanya mau memberikan informasi penggunaan anggaran desa untuk penaganan Covid-19 kepada masyarakat dan kejaksaan. Selain itu, Setiawan Budi berharap transparansi penggunaan anggaran dana desa untuk penanganan Covid19 desa Gelang bisa menjadi rujukan bagi desa yang lain. “Transparansi penggunaan anggaran khususnya penanganan Coivd-19 sangat penting dilakukan agar bisa saling mengawasi dan tidak ada saling curiga. Makanya sangat sangat berharap pengelola dana dilakukan secara transparans,” tegas Setiawan Budi Cahyono, Kamis (2/7). Pendirian Kampung Tangguh oleh
Kejari Sidoarjo mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin. Selain dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti adanya ruang isolasi, posko kesehatan, dan lumbung pangan. Kampung tangguh desa Gelang juga transparan dalam mengelola anggaran Covid-19. Adanya kampung tangguh di desa Gelang dipastikan penyebaran Covid-19 akan terjaga. “Selain itu akan terjaga pula perangkat desa dari jeratan hukum karena penggunaaan anggaran desa dikelola secara transparan,” ujar Cak Nur panggilan akrab Wakil Bupati Sidoarjo sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. [ach]
Fattah Jasin Resmikan Posko Pemenangan Sesuai IDM, Bondowoso Lepas dari Desa Tertinggal Sumenep, Bhirawa Secara resmi, Fattah Jasin masih belum mengantongi surat rekomendasi sebagai Bakal Calon Bupati Sumenep. Kepala Bakorwil Pamekasan Madura ini hanya mendapatkan surat tugas untuk berkomunikasi mencari Wakil Bupati yang akan
bersanding pada Pilbup Sumenep oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, hari ini (kemarin, red) Fattah Jasin telah meresmikan Posko pemenangan di Jalan KH. Agus Salim, Kecamatan Kota, Sumenep. Peresmian posko tersebut dilakukan oleh Fattah Jasin dan dihadiri
Fattah Jasin dan Hairul Anwar usai peresmian Posko Pemenangan
ratusan elemen relawan. Peresmian posko tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Ketua Relawan Kabupaten, Hairul Anwar. Fattah Jasin mengaku senang dan bangga atas peresmian posko yang ia sebut sebagai rumah perjuangan untuk pemenangan dirinya di Pilbup 9 Desember 2020 nanti. Perjuangan menduduki kursi Bupati Sumenep tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Akan banyak tantangan dan rintangan yang akan dilalui. Terlebih, secara geografis Sumenep memiliki wilayah yang sangat luas, terbagi atas dua wilayah yakni wilayah daratan dan kepulauan. “Untuk itu, mulai hari ini, kita semua akan berjuang bersama untuk mewujudkan keinginan bersama. Posko ini terbuka untuk siapa saja yang ingin Sumenep tercinta ini lebih baik dan Barokah,” kata Fattah Jasin dalam sambutannya, Kamis (2/7). [sul]
Bondowoso, Bhirawa Sesuai dengan hasil pemuktahiran data Indek Desa Membangun (IDM) tahun 2020 yang memutuskan jika dua desa yang sebelumnya tertinggal beralih status menjadi desa berkembang. Kabupaten Bondowoso, akhirnya keluar dari status desa tertinggal. Kepala Dinas Pembinaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bondowoso, Abdurrahman mengatakan, sebelumnya ada dua Desa di Bondowoso yang masih menyandang stasus tertinggal. Namun kali ini status tersebut telah lepas. “2019 kita masih ada dua desa status desa tertinggal. Di tahun 2020 sudah lepas jadi desa berkembang,” terangnya saat di temui di Aula DPMD setempat, Kamis (2/7). Diterangkannya, jika penetapan tersebut tentu berdasarkan data dan fakta di lapangan. Menurutnya, terdapat tiga indikator sebagai dasar penilaian, yakni indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan lingkungan.
Ihsan Kholil/Bhirawa
Usai prosses penetapan dan penandatanganan IDM oleh Kepala DPMD Abdurrahman (kiri), Kepala BAPPEDA Farida (tengah), dan TA Kabupaten Bondowoso (kanan) di aula DPMD setempat.
“Acuan kita adalah indek komposit,”jelas Abdurrahman. Informasi dihimpun, bahwa saat ini desa berkembang di Kabupaten Bondowoso telah berjumlah 144 desa, sedangkan 64 menyandang status desa maju dan ada 1 Desa yang menyandang desa mandiri. Sementara itu, Tenaga Ahli Pen-
damping Desa Bondowoso, Sutrisno, mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras bersama. Salah-satunya berkat Pendamping Desa (PD) yang selama ini memfasilitasi dan mendampingi Desa dalam memanfaatkan Dana Desa (DD) untuk pembangunan di Kabupaten Bondowoso. [san]
Pembangunan Infrastruktur di Kota Probolinggo Melambat Awal Juli Baru 5 Proyek Masuk ULP Termasuk RSUD Baru
Pembangunan infrastruktur di Kota Probolinggo melambat. Sampai awal Juli, baru lima proyek fisik yang masuk Unit Layanan Pengadaan (ULP). Empat di antaranya berkaitan dengan pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) baru. Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD Kota Probolinggo dengan Dinas PUPR-Perkim serta Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, Rabu (1/7) petang. “Sampai saat ini hanya lima program berkaitan denga infrastruktur yang telah dilimpahkan ke ULP. Untuk Pasar Baru, hanya tahap Manajerial Konstruksi (MK) dan dokumen MK Pasar Baru belum dikembalikan ke ULP sampai saat ini,” ujar Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkot Probolinggo Gofur Effendy, Kamis (2/7). Padahal, per 30 April lalu, sudah ada 15 proyek fisik di Dinas PUPR-Perkim yang masuk ke ULP. Berdasarkan data Barang dan Jasa Pemkot Probolinggo, dua proyek yang
sudah selesai dilelang adalah pembangunan jembatan RSUD baru dengan nilai kontrak Rp1.290.405.296,49. Serta, MK RSUD baru dengan nilai kontrak Rp1.196.019.000. Sedangkan, tiga proyek lainnya ada yang masih proses lelang. Ada juga yang dokumennya belum dikembalikan setelah dikembalikan Pokja. Dua proyek yang sedang diproses adalah konstruksi pembangunan RSUD baru dengan Hitungan rkiraan Sendiri (HPS) Rp28 miliar. Serta, perencanaan pembangunan RSUD baru dengan HPS Rp4,6 miliar. Sedangkan, dokumen MK revitalisasi Pasar Baru dengan nilai HPS Rp 1,5 miliar belum dikembalikan ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Kepala Dinas PUPR-Perkim
Kota Probolinggo Agus Hartadi mengatakan, anggaran program di Dinas PUPR-Perkim banyak yang terkena refocusing untuk penanganan Covid-19. Termasuk anggaran perbaikan jalan. “Namun, informasi terbaru sudah ada Peraturan Presiden terkait dana cadangan DAK (Dana Alokasi Khusus) yang bisa dimanfaatkan, misalnya untuk perbaikan jalan. Sayangnya, saat ini belum ada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) soal ini,” jelasnya. Terpisah anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo Robit Rijanto mengatakan, terkait proyek konstruksi memang stagnan. Baru lima proyek yang masuk ULP, empat di antaranya proyek RSUD baru. “Jika ini memang berkaitan dengan janji-janji politik, ya sah-sah saja. Tapi, dengan kondisi yang stagnan ini, tidak ada proyek fisik yang bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya. Pernyataannya diamini oleh
Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo Agus Rianto. Ia membenarkan kondisi pembangunan fisik di Kota Probolinggo stagnan. Kondisi ini tidak lepas dari dampak Covid-19 yang membuat dilakukan refocusing anggaran. “Refocusing memang sudah terjadi. Namun, di sini proyek fisik tidak berjalan sebagaimana mestinya. Seperti perbaikan jalan-jalan, padahal bisa dilakukan dengan dana swakelola. Tetapi, tadi disampaikan ada angin segar untuk perbaikan jalan ini, karena ada Perpres mengenai dana cadangan DAK. Meski PMK soal itu belum turun,” tandasnya. Seperti halnya penyelesaian revitalisasi Alun-alun Kota Probolinggo masih belum jelas. Proyek ini masih tersandera persoalan hukum antara PT Faradis Mulia Makmur dengan Pemkot Probolinggo. Meski Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya menolak gugatan PT Faradis, Dinas PUPR–Perkim Kota Proboling-
go belum melangkah untuk melanjutkan perbaikannya. Sebab, pihak penggugat masih berusaha mengajukan banding. “Betul berdasarkan putusan PTUN, gugatan kontraktor telah ditolak. Namun, masih ada kesempatan bagi penggugat selama 14 hari kerja untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya kata Kepala Dinas PUPR-Perkim Kota Probolinggo Agus Hartadi ketika rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD Kota Probolinggo. Jika tidak ada proses banding, menurut Agus, putusan PTUN itu dinyatakan inkracht. Ia mengaku, mendapatkan anggaran Rp1 miliar untuk melanjutkan proyek alun-alun. Jika kasusnya sudah berkekuatan hukum tetap, revitalisasinya akan dilanjutkan. “Tapi, jika masih ada proses banding dari penggugat, maka Bagian Hukum yang akan mengambil langkah selanjutnya dalam proses banding ini,” jelasnya. Ketua Komisi III DPRD Kota
wiwit agus pribadi/bhirawa
Komisi III DPRD Kota Probolinggo sidak proyek revitalisasi Alun-alun tak kunjung rampung.
Probolinggo Agus Rianto mengatakan, jika proses hukumnya sudah inkracht, meski sudah Juli, perbaikan bisa dilanjutkan. “Tapi, jika proses hukum masih berjalan, penggugat masih banding, jelas tidak bisa berlanjut. Alunalun, ya tetap dengan kondisi seperti itu,” paparnya. Dimana PTUN Surabaya
menolak gugatan PT Faradis Mulia Makmur kepada Dinas PUPR-Perkim Pemkot Probolinggo. Gugatan ini berkaitan dengan surat keputusan Dinas PUPR-Perkim memutus kontrak PT Faradis Mulia Makmur sebagai pelaksana revitalisasi alun-alun karena tak mampu menyelesaikan pekerjaannya, tambahnya. [wap]
EKONOMI
Jumat Kliwon, 3 Juli 2020
Halaman 10
PLN Jamin Tepat Waktu dan Tepat Sasaran Soal Perpanjangan Program Bantuan Listrik Stimulus Covid-19 Surabaya, Bhirawa Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang waktu pemberian bantuan keringanan biaya listrik kepada pelanggan PLN dengan daya 450 VA dan 900VA bersubsidi hingga bulan September 2020. Perpanjangan program subsidi tagihan listrik ini merupakan upaya pemerintah untuk meringankan beban masyarakat tidak mampu dan rentan dalam menghadapi masa pendemi Covid-19.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril saat memberikan penjelasan.
Tujuan dari pemberian stimulus tersebut adalah meringankan beban kelompok masyarakat yang paling terdampak akibat kelesuan ekonomi yang disebabkan oleh
pandemi Covid-19. Adanya kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak akibat pandemi global Covid-19 yang mengakibatkan
lesunya perekonomian. Program pembebasan tagihan dan keringanan pembayaran tersebut dimaksudkan untuk melindungi masyakarat yang paling terdampak pandemi. Menindaklanjuti kebijakan diatas, PLN siap untuk melanjutkan dan menyukseskan program tersebut. Seluruh pelanggan yang berhak mendapatkan pembebasan tagihan maupun diskon sudah dimasukkan dalam sistem sejak pemberian Stimulus Covid-19 sebelumnya. “Secara sistem, perpanjangan tersebut dapat dilakukan lebih cepat dibanding-
kan pelaksanaan stimulus yang pertama,” ujar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril. Karena program ini sifatnya perpanjangan, PLN optimis untuk penagihan bulan Juli sampai dengan September tidak akan mengalami kendala, baik dari sisi waktu penyiapan maupun teknis pelaksanaan. “Kami pastikan tepat waktu dan tepat sasaran,sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial dari Kementerian Sosial,” ungkap Bob. Seperti diketahui Program ini memberikan biaya listrik gratis ke-
pada pelanggan listrik kategori daya 450VA dan diskon 50 persen kepada pelanggan kategori daya 900VA bersubsidi yang sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial. Bagi pelanggan pasca bayar, bantuan ini akan langsung masuk dalam tagihan masing-masing pelanggan, sementara untuk pelangan pra-bayar atau yang menggunakan sistem token, besaran bantuan diperhitungkan berdasarkan rata-rata jumlah pemakaian pelanggan tertinggi antara bulan Januari hingga Maret 2020.[ma]
BURSA EKONOMI
Bupati Resmian Pasar Tangguh Covid-19 Mojokerto. Bhirawa Babak baru kini telah dimulai di wilayah Pemerintah Kabupaten Mojokerto, yakni selangkah lagi penerapan New Normal diberlakukan. Bupati Mojokerto H. Pungkasiadi dengan didampingi Forkopimda, Dandim Letkol. Inf. Dwi Mawan Sutanto, Kapolres AKBP. Donny Alexander, Ketua DPRD, Ayni zuroh.dan Sekda Kabupaten, Herry Suwito dan segenap OPD, Kamis (2/7), secara resmi telah meresmikan sekaligus membuka Pasar Tradisional, Tanjungsari di Desa Dlanggu menjadi Pasar Tradisional Tangguh Covid-19 di wilayah Kabupaten Mojokerto. Hal ini melengkapi 3 sektor yang sebelumnya dibentuk dan dimiliki, yakni Kampung tangguh covid-19. Tempat Ibadah tangguh dan wisata tangguh, guna mempersiapkan New Normal diberlakukan di wilayah Kabupaten Mojokerto. Sebagaimana dikatakan Bupati Mojokerto, H. Pungkasiadi dalam sambutannya, pemerintah Kabupaten Mojokerto saat ini terus mempersiapkan dengan matang penerapan new normal. “Kita siapkan betul bagaimana caranya kita tetap bisa beraktivitas, namun tidak sampai tertular Covid-19. New normal sendiri akan mulai diterapkan pada tujuh sektor, salah satunya memang pasar tradisional.[min]
OJK Minta Masyarakat Waspada Ajakan Penarikan Dana di Bank
Kadisperindag Dwijoko serahkan bantuan garam beryudiom kepada ketua tim penggerak PKK Hj. Nunung.
Surabaya, Bhirawa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat mewaspadai beredarnya informasi hoax di sosial media yang mengajak untuk melakukan penarikan dana di perbankan. OJK menyampaikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah informasi hoax dan tidak benar. Disampaikan Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo, berdasarkan data OJK Mei 2020, tingkat permodalan dan likuiditas perbankan masih dalam kondisi yang aman. Rasio kecukupan permodalan (CAR) perbankan sebesar 22,16% (di atas ketentuan), sementara hingga 17 Juni, rasio alat likuid/ non-core deposit dan alat likuid/DPK terpantau pada level 123,2% dan 26,2% jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%. OJK telah melaporkan informasi hoax ini kepada pihak Bareskrim Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk diusut dan ditindak sesuai ketentuan karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Sesuai Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), para penyebar hoax diancam hukuman penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar. Masyarakat diimbau untuk senantiasa memastikan informasi tentang keuangan yang diterima adalah informasi yang benar dan valid dengan menghubungi Kontak OJK di nomor 157 atau layanan Whatsapp resmi 081157157157.[ma]
Probolinggo, Bhirawa Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo terus berupaya mengejar target capaian produksi garam. Sebab, sampai bulan kemarin capaian produksinya hanya 93 ton. Angka ini masih sangat minim, mengingat target tahun ini mencapai 23.000 ton. Dilain pihak Disperindag serahkan bantuan hibah 4,8 ton garam Beryodium. Hal ini diungkapkan Kasi Pendayagunaan Sumber Daya Pesisir Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Yunianto Hisa Prapta, Kamis (2/7). Menurutnya, produktivitas garam belum maksimal. Sebab, sejauh ini masih sering hujan, sehingga produktivitasnya terkendala. “Saat ini
KEHILANGAN TULUNGAGUNG HILANG STNK, AG 5240 RCB, a/n. Sumardi SPd, Dsn. Plandangan RT : 001 RW: 008 Ds/Kec. Kedungwaru – T.Agung No. 7089/IMB/BI-III/2020 HILANG STNK, Honda, Merah, th. 2014, AG 5071 RCZ, a/n. Sri Wahyuni, Jl Menara Gg I RT/RW : 02/02 Kec. Kedungwaru – T.Agung No. 7090/IMB/BI-III/2020 HILANG BPKB, Honda, Biru, th.2010, AG 6817 RY, a/n. Rida Aswin Muhardian, Kel. Kenayan - T.Agung No. 7091/IMB/BI-III/2020
wiwit agus pribadi/bhirawa
Target Garam 23.000 Ton Tercapai 93 Ton produksi garam masih bergantung pada rumah produksi, hal ini berdampak pada hasil garam,” ujarnya. Produksi garam akan naik saat musim kemarau yang diprediksi akan terjadi di bulan depan. Selama ini kebutuhan garam dipenuhi dengan memanfaatkan lahan produksi di Jalur Pantura, mulai dari Kecamatan Gending, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Kraksaan, dan Kecamatan Paiton. “Ada sekitar 289 hektare lahan tambak garam yang tersebar di empat kecamatan. Daerah tersebut dapat memproduksi garam secara maksimal saat musim kemarau tiba,” jelasnya. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang pertemuan Kantor PKK Kabupat-
en Probolinggo ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima bantuan hibah garam beryodium antara Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko. Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi mengatakan bantuan hibah garam beryodium ini dimaksudkan untuk membantu program pemerintah dalam mengatasi masalah stunting serta perbaikan kesehatan di Kabupaten Probolinggo. Pasalnya garam beryodium ini sangat banyak sekali untuk kesehatan terutama ibu hamil dan balita.
Bupati Canangkan Kabupaten Bojonegoro Sentra Peternakan Bojonegoro, Bhirawa Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah beserta DPRD Kabupaten Bojonegoro, Choirul Anam, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro di dampingi Camat dan Muspika Kecamatan Kepohbaru, kunjungi kelompok peternak ikan lele Desa Tlogoagung, Kecamatan Kepohbaru, Kamis (2/7). Kunjungan kali ini, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro mengundang 30 Kelompok Tani Ternak dan Perikanan dari Kecamatan Boureno, Kepohbaru dan Kadungadem. “Ketiga Kecamatan tersebut, memiliki beberapa potensi
hasil ternak mulai dari sapi potong, domba dan kambing, ayam petelur dan pedaging. Pemkab Bojonegoro, telah menyiapkan fasilitas materi dan non materi untuk kelompok tani ternak, mulai dari pembinaan dan bantuan,” terang Kepala Disnakan Kabupaten Bojonegoro, Catur Rahayu. Sementara itu Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awannah menyampaikan, untuk memajukan sebuah peternakan juga harus ditunjang oleh peternak yang inovatif. Artinya, jika peternak ingin berhasil dibidangnya, peternak harus bisa mengelola manajemen dengan baik, seperti mampu membuat pakan alternatif sendiri.
“Kunci peternakan itu sebenarnya simpel, selain bisa memanajemen dengan baik, peternak juga harus bisa membuat pakan sendiri untuk mengurangi biaya operasional pakan dan jangan tergantung terhadap pakan pabrikan,” ujar Bupati saat memberikan pengarahan. Ia juga minta kepada Dinas Perternakan dan Perikanan, untuk benarbenar membina kelompok ternak yang ada di Bojonegoro. Sebab, kedepannya bupati menginginkan beberapa desa mampu menjadi sentra peternakan agar nantinya menguatkan ketahanan pangan di Bojonegoro.[bas]
“Seperti kita ketahui bersama PKK ini bergerak di bidang kesejahteraan ibu dan anak. Karena kedekatan itulah kami menyerahkan bantuan ini kepada PKK untuk didistribusikan kepada masyarakat supaya tepat sasaran. Sebab sasarannya yang lebih paham dan lebih tahu adalah PKK. Terutama ibu-ibu PKK di tingkat desa dan Dasa Wisma,” katanya. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Disperindag Kabupaten Probolinggo. “Tentunya kami akan menyalurkan bantuan garam beryodium ini kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama bagi kecamatan dan desa yang banyak kasus stuntingnya. Kebetulan kami sudah membuat cek list daerah mana yang membutuhkan banyak garam beryodium,” lanjutnya. Istri Wakil Bupati Probolinggo ini mengharapkan agar bantuan garam beryodium ini benar-benar akan membantu masyarakat yang sangat membutuhkan untuk bersama-sama mencegah stunting dan penyakit gondok. “Kami berharap bantuan garam beryodium ini mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan mengatasi kekurangan asupan garam beryodium sehingga mampu menjadikan masyarakat Kabupaten Probolinggo yang benar-benar sehat serta bebas dari stunting dan penyakit gondok,” harapnya.[wap]
SELAYANG PANDANG
XL Axiata Berbagi Pengalaman Implementasi Kesetaraan Gender di Forum G20 Empower PT XL Axiata turut berpartisipasi dalam forum G20 Empowerment and Progression of Women’s Economic Representation (Empower) dengan berbagi pengalaman dalam mengelola program-program peningkatan kompetensi khusus bagi kaum perempuan Indonesia melalui Sisternet. Direktur/Chief Information & Digital Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengungkapkan XL Axiata menunjukkan dukungan terhadap kesetaraan gender dalam pengelolaan sumber daya manusia, termasuk di dalam struktur kepemimpinan perusahaan. “Selama ini XL Axiata telah menerapkan kesetaraan gender di semua posisi, perlakuan dan akses yang sama bagi semua karyawan laki-laki dan perempuan pada peluang dan sumber daya perusahaan. Kami memberikan kesempatan yang sama untuk promosi, kenaikan gaji, dan inklusi dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu juga pada manfaat yang setara untuk ber-
bagai pendidikan non-formal sesuai dengan minat karyawan. Kemudian juga untuk pengembangan diri seperti pelatihan yang terkait, pelatihan, penugasan, dan pelatihan. Salah satu buktinya adalah 28 persen perempuan menduduki posisi kepemimpinan di XL Axiata,” terangnya, Kamis (2/7). Yessie menambahkan XL Axiata juga merekrut karyawan berdasarkan kebutuhan termasuk soft skill dan hard skill, tanpa mempersoalkan isu gender juga tidak ada perlakuan khusus terkait gender. Begitu juga, di dalam lingkungan perusahaan semua karyawan memiliki kebebasan berbicara dan berpendapat yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Sikap manajemen XL Axiata yang mendukung kesetaraan gender sangat terlihat dalam struktur kepemimpinan perusahaan, di mana dua dari lima posisi direktur diduduki oleh perempuan, yaitu Presiden Direktur dan CEO, Dian Siswarini, dan Direktur/Chief Information & Digital Officer XL Axiata dijabat oleh Yessie. “Ini suatu kebanggaan tersendiri bagi XL Axiata, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, bisa ikut membagikan pengalaman juga contoh program peningkatan dan pemberdayaan perempuan di forum internasional ini, sebagai upaya memajukan serta memberdayakan perempuan dan anak perempuan di negara-negara G20 dan non-G20. Terima kasih kepada Kementerian PPPA yang telah memberikan kesempatan sangat berharga ini,” ujarnya. Selain terkait dengan sistem manajerial dan kepemimpinan perusahaan, implementasi kesetaraan gender juga XL Axia-
Pertemuan EMPOWER yang dilakukan melalui telekonferensi.
ta nyatakan dalam program dukungan terhadap peningkatan kompetensi kaum perempuan di era digital. “Sisternet menjadi salah satu program yang XL Axiata rekomendasilkan di forum EMPOWER ini dalam hal pemberdayaan perempuan untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya. Selama lebih dari 4 tahun terakhir, melalui program Sisternet, XL Axiata terus berusaha men-
ingkatkan kualitas perempuan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan terutama menjadi pemimpin di sektor ekonomi digital,” jelas Yessie. Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Muhammad Ihsan mengapresiasi good practices yang disampaikan oleh Ibu Yessie, wakil dari XL Axiata,
dan juga Ibu Rina, wakil dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dalam Second Virtual Meeting EMPOWER. “Ke depannya kami berharap, kiranya XL Axiata dan IWAPI dapat menginisiasi inovasi-inovasi program yang dapat mendorong diterapkannya nilai dan prinsip kesetaraan gender, termasuk dalam hal meningkatkan proporsi perempuan dalam posisi posi-
si-posisi strategis di internal perusahaan, dan dapat menjadi role model perusahaan yang mampu menerapkan nilai dan prinsip kesetaraan gender bagi perusahaan-perusahan lainnya,” pungkasnya. Tahun ini, Sisternet akan mendukung program kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Pertama adalah melakukan program inkubasi wanita UKM online bernama Sispreneur dengan dengan target 200 wanita di daerah pedesaan. Kedua, menyediakan fitur tombol panik yang akan mencegah perempuan dan pelecehan anak melalui aplikasi Sisternet. Belum lama ini, Sisternet telah meluncurkan aplikasi digital agar lebih mudah diakses oleh masyarakat luas, terutama kaum perempuan. Melalui aplikasi tersebut, masyarakat bisa mendapatkan berbagai materi belajar untuk meningkatkan kompetensi kaum perempuan di era digital.[riq]
SAMBUNGAN
Jumat Kliwon, 3 Juli 2020
Halaman 11
Satu OPD Pemprov dan Dua OPD Pemkot Dilockdown l
Sambungan hal 1
antaranya dalam kondisi sehat atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Semebtara satu orang mengalami sakit dengan gejala ringan. Mereka yang OTG, tetap dirawat di RS Darurat Lapangan Jalan Indrapura, Surabaya. Isolasi dilakukan agar mereka tidak menjadi carier bagi keluarga maupun rekan kerja di kantor. “Mereka sangat sehat. Bahkan kami masih sering komunikasi dan kondisinya di RS Darurat tetap terlihat kegembira annya. Mereka nyaman mendapatkan perawatan di RS Darurat karena tempatnya nyaman,” tutur mantan Bupati
Tulubgagung dua periode tersebut. Menurut Heru, indikasi penularan Covid-19 di Bappeda berasal dari luar kantor. “Mereka yang terpapar kemungkinan tertular dari luar. Semuanya merupakan staff Bappeda,” pungkas Heru. Sementara itu, dua kepala dinas di lingkungan Pemkot Surabaya, juga terkonfirmasi positif Covid-19. Kedua nya saat ini harus menjalani karantina dan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan di kantor pemerintahan. “Iya benar, keduanya saat ini menjalani karantina,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, dikonfirmasi kemarin. Febriadhitya menjelaskan, dua pe-
jabat tersebut adalah Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Agus Imam Sonhaji dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlind ungan Anak (DP5A), Candra Uratmangu n. “Untuk Kepala DP5A sebelumnya memang sudah sakit. Saat ini beliau di rawat di rumah sakit,” ungkap Febri. Kedua kepala dinas tersebut diketahui terkonfirmasi positif covid-19 setelah mengikuti rapid test maupun swab test atau tes usap yang digelar Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu. “Untuk Pak Kepala Dispendukcapil saat kondisini baik dan tetap menjalani karantina,”
Golkar Lirik Gerindra Berkoalisi di Pilbup Malang
katanya. l Sambungan hal 1 Febri menjelaskan kedua kepala dinas ini diketahui positif bukan karena tertular sia Perjuangan (PDIP), dan sudah mendapatkan di lingkup kerjanya atau kantor kedinas rekomendasi dari Ketua Umum (Ketum) PDIP an, melainkan terkena di luar kantor. Megawati Soekarno Putri. Pasangan Sanusi-Didik (SanDi) sudah mendaMeski demikian dua kantor kepala dinas patkan dukungan dari Partai NesDem, Partai Pertersebut ditutup sementara waktu hingga satuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrat. 14 hari ke depan. Sedangkan untuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Setelah diketahui ada yang positif, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten lanjutnya, seluruh pegawai di dua OPD Malang sudah memunculkan nama dr Umar Ustersebut langsung menjalani swab test man sebagai Bacabup Malang, namun hingga kini bukan rapid test. “Pemkot Surabaya masih belum ada nama Bacawabupnya. Sedangkan gencar menggelar tes cepat massal di PKB bisa mengusung sendiri pasangan Bacabup masing-masing kantor kecamatan sebagai upaya memutus mata rantai penularan dan Bacawabup Malang, karena di gedung DPRD covid-19 di kalangan ASN di tingkat miliki 12 kursi, yang sama dengan kursi PDIP. Dan PKB sendiri telah membuka tangan lebarkecamatan,” jelasnya. [tam.iib] lebar jika ada parpol yang mau ikut mendukung pasangan SanDi di Pilbup Malang. Sementara, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Malang juga akan seperti apa. Kalau sudah siap dengan naungan Dinas Pendidikan Kabupaten mengusung Ketua DPD Partai Golkar Kabuketentuan tatanan kehidupan baru, Sumenep, mayoritas sudah siap. Kalau paten Siadi, yang kini menjabat sebagai anggota sekolah itu bisa dibuka,” ujarnya. mengcu pada aturan nasional, lembaga DPRD Provinsi Jawa Timur sebagai Bacabup Bupati dua periode ini menegas- pendidikan itu sudah bisa dibuka mulai Malang. Sedangkan untuk Bacawabupnya muncul kan, lembaga pendidikan harus Juli 2020 ini,” papar Carto. nama Martiyani Setyaningsih istri mantan Bupati benar-benar menyiapkan segala Mantan Kepala Disparbudpora Malang Sujud Pribadi, atau biasa dipanggil Tyas sesuatunya dalam menghadapi ini mengungkapkan, pada tahap per- Sujud Pribadi. Sehingga untuk bisa melaju di proses KBM secara normal tersebut. tama pihaknya akan menjadwalkan Pilbup Malang, maka Partai Golkar melirik Partai Berbagai alat protokol kesehatan rapid test bagi tenaga didik yang Gerindra untuk diajak berkoalisi untuk kemenanharus sudah disiapkan di sekolah, bertugas di kepulauan, terutama gan Pilbup Malang 2020. misalnya tempat cuci tangan yang mereka yang berasal dari wilayah Sedangkan Partai Golkar memiliki 8 kursi di dilengkapi dengan sabun. “Meski daratan. Sehingga potensi penu- Gedung DPRD Kabupaten Malang, sehingga unmereka berada di zona hijau, tapi laran virus Corona di kepulauan tuk bisa maju di Pilbup Malang harus memenuhi tetap melaksanakan protokol kes- bisa ditekan sedemikian rupa. syarat 10 kursi. Oleh karena itu, Partai Golkar ehatan di sekolah. Kita tetap jaga- “Kalau siswanya kan pasti berasal kabupaten setempat harus berkoalisi dengan parjaga dalam rangka mengantisipasi dari daerah setempat. Tidak ada pol lain, jika ikut meramaikan nperaturungan di hal terburuknya,” tegas Busyro. siswa dari daratan yang sekolah Pilbup Malang 2020. Terpisah, Kepala Dinas Pen- di kepulauan. Jadi, kemungkinan Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan didikan Kabupaten Sumenep, Carto, untuk membawa virus sangat kecil. Keanggotaan (OKK) DPD Partai Golkar Kabumenambahkan, pihaknya akan segera Tapi, kalau guru masih banyak yang paten Malang Kusmantoro Widodo, Kamis (2/7), melakukan koordinasi dengan lem- berasal dari daratan dan bertugas kepada wartawan mengatakan, untuk pelaksanaan baga pendidikan di zona hijau teru- di pulau, makanya yang perlu kita Pemilukada Kabupaten Malang 2020 nanti, partama di wilayah kepulauan. “Kalau rapid test dulu sebelum berangkat tainya telah mempersiapkan diri dengan membuat lembaga pendidikan yang di bawah adalah gurunya,” tegasnya. [sul] koalisi dengan partai lain, yang saat ini sudah menjalin komunikasi intes dengan Partai Gerindra. Dan sebelumnya, Partai Golkar sudah melakukan koalisi dengan Partai Hanura. “Meski sudah berkoalisi dengan Partai Hanura, bahwa kedisiplinan untuk men- “Semua elemen masyarakat akan jalankan protokol kesehatan terus kita rangkul untuk menjadi pionir tapi masih belum mencukupi syarat kursi, karena dikembangkan, disampaikan, dan agar gerakan Jatim bermasker se- hanya memiliki satu kursi di DPRD Kabupaten disebarkan. Karena ini menjadi makin menggelora. Kami TNI Polri Malang,” ungkapnya. Menurutnya, dengan melakukan komunikasi vaksin sementara yang paling ampuh akan mendukung dengan segenap dalam memutus manta rantai penye- kemampuan untuk menurunkan antar parpol, yakni dengan tujuan untuk berkoalisi dalam memenangkan Pilbup Malang. Dan Partai baran Covid-19 sebelum betul-betul angka COVID-19,” katanya. ditemukan obat atau vaksinnya. Tukang ojek pangkalan di Sta- Golkar saat ini sudah mengajukan nama Siadi se“Supaya kita sehat, lingkungan siun Gubeng lama, M Yusuf men- bagai Bacabup Malang yang berpasangan dengan kita sehat, jaga disiplin dan protokol gatakan, selama pandemi COVID- Tyas Sujud Pribadi sebagai Bacawabup Malang. kesehatan dengan baik, karena kita 19, pendapatannya sangat tidak Tapi kedua partai itu mau apa tidak dengan nama ingin Jogo Jawa Timur, dan kita menentu. Terkadang mendapat calon yang kiajukan. Sehingga saat ini masih ingin menjaga Indonesia yang sehat, Rp20.000 sampai Rp50.000 per hari. dalam pembahasan, karena nama-nama tersebut produktif, dan kondusif,” harapnya. “Selama musim Corona ini, saya ja- bisa berubah dan bisa tidak. “Jika Partai Golkar bisa berkoalisi dengan ParSementara itu, Kapolda Jatim Ir- rang dapat Rp50.000. Pernah memtai Gerindra, maka telah memenuhi syarat untuk jen Pol M Fadil Imran mengatakan, bawa penumpang sampai Jombang, gerakan Jatim bermasker terus akan pernah ke Jember dengan ongkos mengusung pasanagan Bacabup Malang. Karena digalakkan. Ini mengingat pemaka- Rp250.000. Pamekasan ongkos Partai Gerindra memiliki 7 kursi, dan ditambah ian masker bisa mencegah penu- Rp 150.000 sampai Rp200.000,” Partai Hanura satu kursi, jadi totalnya 16 kursi,” ungkap Widodo. [cyn] laran COVID-19 hingga 60 persen. ungkapnya. [bed.tam]
Menkes Sebut Kinerja Bupati Sumenep Perbolehkan Sekolah di Zona Hijau Sambungan hal 1 Risma seperti yang Namun, lembaga pendidikan yang akan diperbolehkan menyeDiinginkan Presiden lenggarakan KBM secara normal l
l
Sambungan hal 1
jarannya, karena memang tidak ada info kalau ada kunjungan Menkes. Setelah tiba di Balai Kota Surabaya, Menteri Terawan bergegas masuk ke dalam Gedung Balai Kota Surabaya. Melihat itu, Wali kota Risma yang tengah berada di dapur umum mengaku kaget melihat Menkes datang bersama rombongannya itu. “Saya kanget Bapak rawoh (datang). Saya kok tidak diberi tahu. Jadi ya begini sudah beberapa bulan saya ngantornya di luar begini,” sapa Wali Kota Risma menjelaskan kerjaannya selama ini. Sembari tertawa, Menkes Terawan mengungkapkan ini adalah bagian dari kejutan. Ia pun menyaksikan kerja Wali Kota Risma di dapur umum itu. Tanpa menunggu lama, Wali Kota Risma memaparkan yang sedang dilakukannya yakni upaya pemutusan mata rantai Covid-19 dengan melihat map (peta) sebaran di setiap kelurahan. “Jadi begini lho pak. Kami punya petanya dan kami tahu sebarannya di mana saja. Sehingga ini yang kami lakukan kalau ada warga yang tekonfirmasi, maka kami blokir lokal di wilayah itu,” paparnya sambil menunjuk peta sebaran di atas meja kerjanya. Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menjelaskan protokol kesehatan di berbagai bidang juga semakin diperketat. Seperti yang terjadi di pasar tradisional. Ia mengungkapkan baik pedagang dan pembeli wajib disiplin. Bahkan saat transaksi pembayaranpun mereka dipastikan tidak boleh bersentuhan fisik. “Setiap pedagang sudah melakukan transaksi keuangan pakai nampan. Jadi supaya tak bersentuhan. Lalu ada tirai antara pedagang dan pembeli. Biar aman,” ungkapnya. Mendengar penjelasan itu, seketika Menkes Terawan tertarik untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu pasar di Kota Pahlawan guna melihat kedisiplinan antar pedagang dan pembeli. Ia pun berbisik dan mengajak Presiden UCLG Aspac ini untuk segera berangkat ke pasar. “Mari kalau gitu. Kita ke pasar sekarang. Ini tidak ada persiapan apa-apa lho pak,” ucap Wali Kota Risma sambil tertawa. Wali Kota Risma pun mengajak Menkes Terawan ke Pasar Genteng. Setelah tiba di salah satu pasar tangguh itu, Menkes menyaksikan langsung setiap toko di Pasar Genteng sudah dilengkapi tirai plastik dan nampan untuk melakukan transaksi. Ia bersama Wali Kota Risma berkeliling menyusuri lorong demi lorong di pasar tersebut. Senada dengan itu, MenkesTerawan mengungkapkan, kinerja yang seperti ini lah yang diminta Presiden RI Joko Widodo. “Ini kan sama seperti yang diminta Pak Presiden. Ini seperti operasi militer. Luar biasa Bu Risma,” ungkapnya sembari melihat peta sebaran. Tidak hanya itu, saat sidak pun Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia ini juga tak henti-hentinya mengapresiasi berbagai upaya Wali Kota Risma dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya. Bahkan sembari keliling menyusuri lorong pasar, tampak pula senyuman yang terus dilemparnya di balik masker itu, yang menggambarkan kebahagiaannya. “Bagus ini Bu. Bagus,” pungkasnya disela-sela sidak. [iib]
Badminton Jalan Terus l
Sambungan hal 1
temu dan bercanda dengan semua ASN Sidoarjo yang punya hobi sama. “Itu juga sangat penting, agar bisa menjaga silahturahmi dengan semuanya, tidak memandang jabatan,” katanya. Karena sudah tidak muda lagi, kini ia bermain tidak lagi tunggal. Namun harus dengan cara ganda. Padahal ketika masih bermain tunggal, ia sering mendapat guyonan dari teman-teman sehobi, punya nafas panjang seperti kuda. “Kalau dulu sering menang, kini tidak lagi, kadang menang kadang kalah,” ujarnya sambil tertawa ringan. Menurutnya, tiap orang perlu berolah raga. Untuk menjaga kondisi stamina badan. Seperti saat ini sedang berada dalam masa pandemi Covid-19. Meskipun bentuk olahraganya bermacam-macam, menyesuaikan kondisi daya tahan tubuh. “Meskipun itu berjalan kaki atau sekedar senam saja, tetap perlu berolah raga,” sarannya. Hanya saja, dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, diakui pria berzodiak ayam itu, kegiatan olahraga badminton yang dilakukan bersama teman sehobi itu harus mengikuti protap kesehatan Covid-19. Seperti, memakai masker, menjaga jarak, dan tidak bersentuhan satu sama lain. Dan selama main, tidak memegang wajah. “Kecuali sudah mencuci tangan,” kata ayah dua anak itu. Selain itu, saat ini yang hadir untuk bermain badminton, kata M Nur, hanya sekitar tujuh orang saja. Meski demikian, ngumpulnya dengan protap kesehatan. Kalau dulu, bisa lebih dari jumlah itu. “Badminton jalan terus, dengan protap kesehatan, supaya badan tetap terjaga dalam kondisi fit,” tuturnya. [kus]
itu mereka yang ada di zona hijau, seperti di wilayah Kepulauan. Karena hingga kini, di kepulauan tidak ada warga yang terpapar Covid-19. “Kebijakan ini bagi lembaga pendidikan di jenjang SMA dan SMP, khususnya di kepulauan,” kata Bupati Sumenep, Kamis (2/7). Menurut Busyro, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan agar dapat melaksanakan KBM secara normal. Selain berada di zona hijau, seperti di Kepulauan Sumenep, lembaga pendidikan tersebut juga wajib menerapkan tatanan kehidupan baru, juga mendapatkan izin orang tua siswa dan pemerintah daerah. “Kami juga harus tahu persiapan di sekolah
Pangdam V/Brawijaya Turut Bagikan Masker dan Sembako pada Driver Ojol l
Sambungan hal 1
kemungkinan penularan bisa turun sampai 60%. Dalam pembagian tersebut, Khofifah berpesan, agar para driver ojek online juga ikut menjadi influencer dalam menyampaikan pesan kepada warga untuk disiplin menggunakan masker. “Para driver ini kita harapkan bisa menjadi speaker, bisa menjadi influencer, di mana saja, ketemu siapa saja, bahwa hari ini kita harus makin bisa beradaptasi, wajib menggunakan masker ketika kita keluar rumah, wajib menjaga jarak yang aman, wajib mencuci tangan dan seterusnya,” terangnya. Menurut Khofifah, ini akan menjadi bagian dari pengingat bersama,
Kemenag Terbitkan Panduan Salat Idhul Adha dan Penyembelihan Kurban Aman Covid-19 l
Sambungan hal 1
Fachrul Razi, Kamis (2/7). “Sosialisasi dan pengawasan penerapan protokol kesehatan sebagaimana diatur dalam edaran ini akan dilakukan oleh Aparat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, dan Kantor Urusan Agama Kecamatan bersinergi dengan instansi yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan instansi terkait,” jelas Fachrul Razi. Ada dua hal pokok yang diatur dalam edaran ini, yaitu penyelenggaraan salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban. Menurut Menag, salat Idul Adha maupun penyembelihan hewan kurban dapat dilaksanakan di semua daerah kecuali pada tempat-tempat yang dianggap masih belum aman Covid-19 oleh Pemerintah Daerah/Gugus Tugas Daerah. Selain itu untuk pelaksanaan Salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban juga harus memperhatikan protokol kesehatan dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat. Salat Idul Adha boleh dilakukan di lapangan, masjid, ruangan dengan persyaratan
Penyembelihan hewan kurban tetap harus menyesuaikan pelaksanaan tatanan kenormalan baru atau New Normal.
diantaranya menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan, membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan, menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/ hand sanitizer di pintu/jalur masuk dan keluar. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk. Jika ditemukan jamaah dengan suhu >37,5’C (2 kali pemerik-
saan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan, menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter, mempersingkat pelaksanaan salat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya, Tidak mewadahi sumbangan/ sedekah jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindahpindah tangan rawan terhadap penularan penyakit dan penyelenggara memberikan imbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan salat Idul Adha yang meliputi: jemaah
dalam kondisi sehat, membawa sajadah/alas salat masing-masing, menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan. Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan, menjaga jarak antar jemaah minimal satu meter, mengimbau untuk tidak mengikuti salat Idul Adha bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berrisiko tinggi terhadap Covid-19. Untuk penyembelihan hewan kurban, penyelenggaraannya harus memenuhi persyaratan seperti, penerapan jaga jarak fisik (Physical distancing) yang meliputi pemotongan hewan kurban dilakukan di area yang memungkinkan penerapan jarak fisik, penyelenggara mengatur kepadatan di lokasi penyembelihan, hanya dihadiri oleh panitia dan pihak yang berkurban, pengaturan jarak antar panitia pada saat melakukan pemotongan, pengulitan, pencacahan, dan pengemasan daging, pendistribusian daging
hewan kurban dilakukan oleh panitia ke rumah mustahik. Sementara penerapan kebersihan personal panitia, meliputi pemeriksaan kesehatan awal yaitu melakukan pengukuran suhu tubuh di setiap pintu/jalur masuk tempat penyembelihan dengan alat pengukur suhu oleh petugas, panitia yang berada di area penyembelihan dan penanganan daging, tulang, serta jeroan harus dibedakan. Dan setiap panitia yang melakukan penyembelihan, pengulitan, pencacahan, pengemasan, dan pendistribusian daging hewan harus menggunakan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan selama di area penyembelihan. Penyelenggara hendaklah selalu mengedukasi para panitia agar tidak menyentuh mata, hidung, mulut, dan telinga, serta sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, panitia menghindari berjabat tangan atau kontak langsung, serta memperhatikan etika batuk/bersin/meludah, panitia yang berada di area penyembelihan harus segera membersihkan diri (mandi) sebelum bertemu anggota keluarga. [riq]
Tak Perlu Bingung Mencari Pembeli, Didorong Jadikan Jeruk Ikon Baru Sambungan hal 1 keprok punten. “Masa produktif pohon jeruk itu 25 tahun. Pohon jeruk yang umurnya 2-4 tahun seperti ini, masa panen per-pohon mencapai 15-20 kilogram. Bisa lebih dan buahnya juga lebih besar ukurannya,” kata Supardi. Buah jeruk memiliki keuntungan pada proses matangnya buah yang tidak sama dalam satu pohon. Sehingga saat panen tiba, petani bisa mencari harga terbaik untuk menjual hasil kebunnya. “Jeruk merupakan tanaman berbuah hanya semusim. Saat musim panen seperti bulan Juli ini, kita jual jeruk yang memang benar-benar tua. Pandemi korona ini para pedagang yang ke sini ambil jeruk setiap minggunya,” urai Supardi. Tentu saja, musim panen jeruk keprok punten tersebut dimanfaatkan oleh Ketua
l
Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf untuk mempromosikan salah satu andalan buah yang baru di Kabupaten Pasuruan. Menurut istri Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, jeruk merupakan salah satu buah favorit di tengah pandemi covid-19. Vitamin buah jeruk sangat berkhasiat untuk menjaga imun (daya tahan) tubuh. “Jeruk buah sangat dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C-nya sangat tinggi, sehingga terbukti sangat baik untuk menjaga tubuh agar tetap fit,” kata Lulis Irsyad Yusuf. Ia menjelaskan jika pontensi jeruk di Desa Ngembal sudah ada di Tahun 1980 sampai 1990-an. Namun, pada tahun 1992 tanaman jeruk di desa tersebut rusak diserang hama. Kemudian sekitar Tahun 2000, geliat pertanian jeruk kembali bang-
kit dan menjadi potensi penambah sentra penghasil buah di Kabupaten Pasuruan. “Saat ini jeruk hasil petani di sini sudah menembus pasar supermarket. Makanya, ini harus dioptimalkan dengan dibantu balai penelitian jeruk dan buah subtropika untuk pemeliharaan dan kelanjutan di Kabupaten Pasuruan,” jelas Lulis Irsyad Yusuf. Sebagai desa potensi, Lulis akan mendorong pihak terkait untuk bisa menjadikan jeruk sebagai ikon baru di Kabupaten Pasuruan. Jadi, Kabupaten Pasuruan ikonnya bertambah, selain mangga alpukat dan apel. “Rasanya sangat segar. Campuran manis dan kecutnya pas banget. Ini potensi jeruknya sangat menjanjikan,” kata Lulis Irsyad Yusuf. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Sugiarto mendorong Pemkab Pasuruan untuk merespon
cepat potensi tersebut. Pasalnya, Desa Ngembal menjadi kantong-kantong wisata di Kabupaten Pasuruan. “Potensi ini harus dimaksimalkan dan harus dikonsep secara matang oleh Pemkab Pasuruan. Karena saat ini banyak bermunculan desa wisata yang memiliki potensi kuat,” kata Sugiarto. Kepala Loka Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika Kementrian Pertanian RI, Harwanto mengakui bahwa Kabupaten Pasuruan memiliki wilayah yang ideal untuk pengembangan kawasan jeruk maupun buah sub tropika. Salah satunya Kecamatan Tutur yang cocok dijadikan lokasi penanaman buah jeruk dan apel. “Jadi, jeruk sangat cocok di daerah Tutur ini. Meskipun hasilnya sudah bagus, terus harus dikembangkan. Sehingga kedepannya buahnya bisa sangat besar,” papar Harwanto. [*]
UTAMA
Jumat Kliwon, 3 Juli 2020
Halaman 12
Diterima Gubernur Jatim di Gedung Grahadi
Jurnalis Pemprov Donasikan 10 Ribu Masker Pemprov, Bhirawa Aksi nyata dukungan para jurnalis dalam percepatan penanganan Covid19 diwujudkan melalu donasi 10 ribu masker. Masker merah putih yang melambangkan warna bendera itu diterima secara khusus oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kamis (2/6).
Ketua Pokja Wartawan Pemprov Jatim Fiqih Arfani menyerahkan donasi 10 ribu masker merah putih dan diterima Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Para jurnalis yang menyerahkan masker tersebut merupakan awak media yang tergabung dalam Pokja Wartawan Pemprov. Oleh Gubernur Khofifah dikatakan, kebersamaan dalam menangani Covid19 ini akan terus terjalin. Sejak awal, pihaknya bersama para awak
media telah menegaskan akan selalu bergotong royong dengan seluruh elemen strategis dalam menangani pandemi ini. "Kebersamaan ini indah sekali. Teman-teman sejak pertengahan Maret sudah kita ajak bersama seluruh elemen strategis dalam ber-
gotong royong. Tidak hanya sekadar hari itu atau hari ini, tetapi gotong royong ini untuk membangun Jatim ke depan lebih berkemajuan dan terdepan," tutur Khofifah. Melalui kebersamaan itu, Khofifah optimis Jatim akan menang melawan Covid-19. Sementara itu, Ketua Pokja Wartawan Pemprov Jatim Fiqih Arfani menuturkan, donasi masker merah putih merupakan inisiasi bersama dalam rangka mendukung pemerintah menekan angka penularan Covid-19. Penggunaan masker, kata Fi-
qih, mampu mengurangi 60 persen penularan Covid-19 di tengah masyarakat. "Kita mendukung pemerintah dalam menyosialisasikan gerakan Jatim Bermasker. Sehingga, ganasnya penularan Covid-19 dapat diminimalisir," ungkap Fiqih yang juga jurnalis LKBN Antara. Bantuan 10 ribu masker kain merah putih tersebut merupakan kerja sama antara Pokja Wartawan Pemprov Jatim dan Ari Lasso bersama Gerakan Memakai Masker Gratis (Gemas) serta Ikafe Unair Surabaya. [tam]
KILAS DAERAH
Kemenkeu Setujui Refocusing Anggaran 35 Persen Pemkab Sidoarjo, Bhirawa Usulan refocusing anggaran di tahun 2020 ini, sebesar 35% atas keperluan belanja anggaran dan belanja modal, yang diusulkan Pemkab Sidoarjo kepada Kementerian Keuangan, dalam masa pandemi Covid-19 ini, akhirnya disetujui juga oleh lembaga keuangan negara Indonesia itu. Bukti disetujuinya usulan refocusing anggarqn sebesar 35% itu mendapat persetujuan, menurut Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, karena transfer DAU dari Pusat, sudah masuk kedalam rekening Kasda Pemkab Sidoarjo. "Alhamdulilah, usulan refocusing sebesar 35 persen atas belanja anggaran dan belanja modal tahun 2020 itu, untuk penanggulangan Covid-19, akhirnya disetujui juga oleh Pusat," kata Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, usai mengikuti rapat paripuna I dan penjelasan terhadap Raperda Pertanggung jawaban APBD 2019, di Kantor DPRD Kab Sidoarjo, belum lama ini. Dikatakan Nur Ahmad Syaifudin, Kementerian Keuangan sebenarnya telah menetapkan kepada semua daerah, termasuk Kab Sidoarjo, supaya membuat laporan keuangan, untuk merefocusing 50% anggarannya di tahun 2020 ini, untuk keperluan penanggulangan pandemi Covid-19. [kus] Tiga pilar Kecamatan Tandes, Kota Surabaya memiliki cara tersendiri dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
Kasus Covid-19 Terus Menurun
Tiga Pilar Tandes Ungkap Cara Menekannya
Ihsan Kholil/Bhirawa
Anggota Komisi 2 DPRD Bondowoso saat Kunjungan Kerja (Kunker) ke Dinas Pertanian setempat.
Serapan Anggaran Dispertan Bondowoso Kurang dari 25 Persen Bondowoso, Bhirawa Serapan anggaran Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Bondowoso hingga satu semester 2020 belum mencapai 25% dari total pagu anggaran sekitar Rp 19 milliar. Serapan anggaran yang terjadi pun sejauh ini hanya untuk belanja rutin. Seperti, belanja listrik, air, dan ATK. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Komisi 2 DPRD Bondowoso, Andi Hermanto saat dikonfirmasi usai Kunjungan Kerja (Kunker) ke Dinas Pertanian setempat, Kamis (2/7). "Dinas Pertanian itu kalau secara akumulatif (serapannya-red) belum sampai 25 persen," paparnya. Andi Hermanto menjelaskan, bahwa penyebab rendahnya serapan ini karena di Pemerintah Daerah sering terjadi perubahan anggaran dari pusat. Mulai dari refocusing anggaran untuk penangan Covid-19, dan ada juga SKB dua mentri. Belum lagi kata Anggota Fraksi PDIP itu, petunjuk atau aturan pelaksanaan yang melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada) itu masih berubah-ubah sampai saat ini karena menunggu kebijakan pusat. Termasuk bagaimana penepatan anggaran yang ditetapkan oleh Pansus Covid-19, khususnya yang ada di Dispertan. Yang mana sampai hari ini Perkadanya masih belum turun. "Sehingga ada kesulitan Dispertan untuk melaksanakan program itu secepat. Sampai hari ini kita masih menunggu bagaimana landasan aturan itu," jelasnya. [san]
Surabaya, Bhirawa Tiga pilar Kecamatan Tandes, Kota Surabaya rupanya memiliki cara tersendiri dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Mereka pun saling bersinergi dan mendukung antar jajaran Kecamatan, Polsek, Koramil, dan Puskesmas dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19. Meski Kecamatan Tandes yang berada di Surabaya Barat itu memiliki wilayah yang luas, tapi hal itu tak menjadi masalah. Sebab para pemimpin di wilayah ini memiliki cara-cara yang masif dan efektif untuk menekan dan memutus mata rantai virus ini. Camat Tandes Surabaya, Dodot Wahluyo mengatakan, komunikasi
tiga pilar bersama puskesmas menjadi kunci utama dalam menekan penyebaran Covid-19. Salah satunya, ketika memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan. "Kita membentuk kampung tangguh dari enam kelurahan itu jumlahnya ada 51 RW dan SK-nya sudah semua. Nah, setiap harinya lurah bersama tiga pilar, Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga rutin mengunjungi Kampung Tangguh," kata Dodot sapaan lekatnya, Kamis (2/7). Di samping itu, kata Dodot, setiap pagi pihaknya bersama jajaran samping juga melakukan monitoring ke kampung-kampung, pasar dan tempat keramaian untuk melakukan
pengecekan protokol kesehatan. Seperti di pasar itu apakah sudah menyediakan tempat cuci tangan, menerapkan physical distancing dan penggunaan masker. "Mereka keliling Kampung Tangguh itu tidak hanya waktu pagi hari, tapi saat malam juga berkeliling untuk mengunjungi mana RW yang belum maksimal penerapan protokol kesehatan itu didatangi," terangnya. Selama ini, pihaknya menyatakan, selalu mengedepankan cara berkomunikasi saat memberikan pemahaman kepada Satgas di Kampung Tangguh tentang protokol kesehatan. Nah, selanjutnya masing-masing Satgas atau perangkat RT/RW setempat itu kemudian meneruskan kepada
warganya. Misalnya, memberikan pemahaman kepada warga bahwa Covid-19 bukanlah penyakit yang memalukan. Sehingga ketika ada orang yang terpapar, warga tidak mengucilkan malah saling mensupport. "Kita kasih pemahaman dulu kepada warga, kita kasih arahan, yang terpenting itu kuncinya. Kita tiga pilar setiap seminggu sekali selalu evaluasi kegiatan termasuk bersama dua Kepala Puskesmas," ungkap dia. Menurut dia, sebetulnya semua wilayah di Surabaya menerapkan hal yang sama terkait protokol kesehatan. Hanya saja tinggal kreativitas masingmasing wilayah itu agar bagaimana upaya-upaya yang dilakukan itu bisa masif dan efektif. [iib]
Bupati Tuban Siapkan Pesantren Tangguh
Bupati Tuban H Fathul Huda saat meninjau Pesantren Tangguh di Ponpes Manbail Futuh, di Desa Beji, Kecamatan Jenu Tuban.
Tuban, Bhirawa Bupati Tuban H Fathul Huda meninjau kesiapan pondok pesantren (Ponpes) untuk menjadi Pesantren Tangguh di Ponpes Manbail Futuh, di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kamis (02/07). Pada kegiatan tersebut, Bupati Huda didampingi Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon, Kepala Dinas Kesehatan dr Bambang Priyo Utomo, Camat Jenu Maftuhin Riza bersama jajaran Forpimka serempat. Kepada awak media, Bupati Huda mengatakan, program Pesantren Tangguh dalam rangka mendukung program pencegahan penyebaran COVID19 di Kabupaten Tuban khususnya di lingkungan pesantren. "Desa Tangguh sudah ada, Kampung Tangguh juga
sudah ada, maka Pesantren Tangguh juga harus ada karena pesantren itu memiliki keistimewaan daripada yang lain," ungkap Bupati Huda usai meninjau lokasi Ponpes Manbail Futuh. Ia tambahkan, Pemkab Tuban hadir ke pesantren untuk membantu memenuhi, mencukupi segala kebutuhan, dan melakukan sosialisasi tentang bahaya dan pencegahan penyebaran COVID19. Selain juga memberikan bantuan masker mengecek tempat cuci tangan, serta menyediakan peralatan pengecekan suhu badan, dan rapid tes. Sementara itu, pengasuh pondok putri Manbail Futuh, Kiai Muhtadi Mansur, mengatakan, pihak Ponpes telah berupaya melakukan kesiapan untuk menyikapi bahaya dan penanganan penyebaran COVID19. [hud]
GALERI KEMANUSIAAN
Ditlantas Polda Jatim Rencanakan Kembali Kawasan Physical Distancing Berakhirnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya tak membuat masyarakat sadar akan protokol kesehatan. Bahkan masih banyak masyarakat Kota Surabaya yang nongkrong (bergerombol) hingga bersepeda di jalanan tanpa protokol pencegahan Covid-19. Oleh: Abednego, Kota Surabaya
Guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Ditlantas Polda Jatim merencanakan wacana kembali kawasan physical distancing. Yang mana wacana penerapan ini akan dilakukan penutupan total untuk seluruh kendaraan dan segala aktivitas masyarakat. Penutupan akan dilakukan di jam-jam tertentu. Rencana wacana penerapan physical distancing ini dibenarkan Dirlantas Polda Jatim, Kombes
Budi Indra Dermawan. Budi menyebut malam nanti (kemarin malam) pihaknya akan melakukan rapat terkait wacana penerapanan kembali kawasan physical distancing. Jika hasilnya sudah final, penerapan kawasan physical distancing ini akan dilakukan mulai besok malam (hari ini). "Mulai besok malam (hari ini) rencana kita terapkan (kawasan physical distancing), ini masih informasi awal. Nanti malam (kemarin malam)
baru kita rapatkan," kata Kombes Pol Budi Indra Dermawan di Mapolda Jatim, Kamis (2/7). Budi menjelaskan, ada sejumlah opsi jalanan mana saja yang akan ditutup untuk segala aktivitas, misalnya Jalan Tunjungan, Jalan Darmo hingga Jalan Pandegiling. Opsi ini dengan pertimbangan tingkat keramainan jalanan tersebut oleh kerumunan masyarakat. "Besok (hari ini) diinformasikan lengkapnya. Rencananya jalan Darmo, Tunjungan, Pandegiling dibikin lagi kawasan physical distancing. Ya (rencananya) mulai pukul 21.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB pagi," jelasnya. Wacana ini, lanjut Budi, untuk membantu Pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-
19. Diketahui, jumlah masyarakat yang terpapar COVID-19 di Surabaya semakin bertambah setiap hari. "Alasannya karena kita harus memutus tali rantai penularan COVID-19, yang bersepeda berkerumun sudah diimbau berkali-kali, apa lagi sekarang bukan PSBB. Tapi ini baru rencana, belum diputuskan. Rencana 3 titik, nanti malam baru dirapatkan. Besok disampaikan resmi," ucapnya. Sementara itu, untuk menghadapi banyaknya pesepeda di Surabaya, Budi menyebut pihaknya dengan Dishub Surabaya sudah mengatur kanalisasi sepeda. "Sudah kita rapatkan sama pihak Polrestabes sama Dinas Perhubungan sudah diatur kanalisasi untuk sepeda di Kota Surabaya," pungkasnya. [bed]
Abednego/bhirawa
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Budi Indra Dermawan menjelaskan rencana penerapan kembalo kawasan physical distancing di Surabaya, Kamis (2/7).