binder7nov19

Page 1

HARIAN

Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2006

suratkabar_harianbhirawa

IKLAN/ LANGGANAN

031-5615454

Surat Kabar Harian Bhirawa

Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000

www.harianbhirawa.co.id

Mata Rakyat Mitra Birokrat

AGENDA HARI INI

Gubernur Khofifah Indar Parawansa Di Ruang Kerja

Wagub Emil Elestianto Dardak Di Ruang Kerja

Kamis Legi, 7 NOVEMBER 2019

Pasca Ambruknya SDN Gentong

7 November 2019

harian_bhirawa@yahoo.com bhirawa_indragiri@yahoo.com

Sekolah Diliburkan, 6 Siswa Masih Dirawat di RSUD

Pasuruan, Bhirawa Pemkot Pasuruan meliburkan kegiatan belajar mengajar di SDN Gentong, pasca ambruknya atap bangunan sekolah tersebut. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Siti Zuniati melalui Kabid Pendidikan Dasar, Amin Jafar menyampaikan semua para pelajar SDN Gentong diliburkan hingga Sabtu mendatang. Pada Senin (11/11), proses kegiatan belajar-

Sekdaprov Heru Tjahjono Di Ruang Kerja

Ket : Jadwal bisa berubah sewaktu-waktu

Sampah Medis Dibuang di Jalur Pantura Situbondo, Bhirawa Kasus penemuan sampah medis sudah kesekian kalinya terjadi di Kota Santri Situbondo. Pertama ditemukan pantai, kemudian ditemukan berserakan di tepi jalan pantai utara (pantura) Hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Selasa malam (5/11). Sayangnya belum diketahui secara pasti siapa pelaku pembuangan sampah medis yang meresahkan masyarakat tersebut.  ke halaman 11

 ke halaman 11 Para kepala sekolah SD-SMP menyemangati salah satu siswi yang merupakan korban SDN Gentong ambruk yang kebetulan berada di SDN Gentong, Kota Pasuruan, Rabu (6/11). Mereka memberikan motivasi agar tetap semangat sekolah kembali.

sawawi/bhirawa

Tampak sejumlah sampah medis di temukan berserakan di tepi jalan pantura Hutan Baluran Situbondo, Selasa malam (5/11). Hilmi Husain/Bhirawa

Rumah Tak Layak Huni di Magetan Capai 6.506 Unit Magetan, Bhirawa Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Magetan, Jawa timur mencatat total tanggungan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah setempat masih mencapai 6.506 unit dan terus diupayakan berkurang. “Memang masih banyak, tapi kami berupaya untuk bisa memperbaiki setiap tahunnya,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperkim Magetan Mujiono kepada wartawan di Magetan, Rabu (6/11). Menurut dia, sesuai data, jatah pembangunan RTLH untuk tahun 2019 mencapai 466 unit yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Magetan. Warga yang menerima jatah bantuan tersebut sebelumnya telah disurvei oleh tim yang ada.  ke halaman 11

MITRA

Salah satu siswi yang masih dirawat RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan, Rabu (6/11).

BPK Sering Dapati Penyimpangan Pengadaan Barang dan Jasa Surabaya, Bhirawa Pengadaan barang dan jasa merupakan sektor terbesar yang menjadi “lahan basah” tindak pidana korupsi di lingkungan pemerintahan, khususnya di Jatim. Bahkan BPK sering mendapati penyimpangan di pengadaan barang dan jasa.

Hal ini disampaikan Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jatim, Harry Purwaka dalam acara

Media Workshop bertajuk “Apa Dibalik Opini” di The Alana Hotel, Rabu (6/11) kemarin. “Banyak

permasalahan yang kami temui itu terkait pengadaan barang dan jasa. Baik itu rekanan ataupun pengelolanya,” ungkapnya. Modusnya, lanjut Harry, mereka bermain di bahan baku, seperti besi atau mengurangi kualitas dan juga volumenya. “Nah, dari sisi  ke halaman 11

Berharap GBT Dipilih Jadi Venue Piala Dunia INDONESIA resmi ditunjuk FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Dari 10 stadion yang disodorkan PSSI ke FIFA, salah satunya adalah Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Meski sudah disodorkan, bukan berarti GBT akan dipilih sebagai venue. Sebab nantinya hanya akan dipilih enam stadion saja. Tak heran jika banyak kalangan berharap agar stadion kebanggaan arek-arek Surabaya itu dipilih menjadi venue. Salah satunya harapan itu datang dari Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya Achmad Rosyidi. “Tentu  ke halaman 11

Achmad Rosyidi

Sentil

Dewan Pertanyakan Status 173 PPPK - Masih terkatung-katung BPK Sering Temukan Penyimpangan Pengadaan Barang dan Jasa - Yang menyimpang selalu ketahuan. Nilai CAT SKD Tahun Lalu Bisa Digunakan Lagi - Tapi soal testnya tetap berubah loh

Gegeh/bhirawa

Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jatim, Harry Purwaka dalam acara Media Workshop bertajuk “Apa Dibalik Opini” di The Alana Hotel, Rabu (6/11).

Nilai CAT SKD Tahun Lalu Bisa Digunakan Lagi BKD Sarankan Pelamar Tetap Ikuti Tes

Pemprov, Bhirawa Pendaftaran CPNS bakal segera dibuka pada 13 November mendatang. Bagi pelamar CPNS yang tahun lalu telah mengikuti rekrutmen, tahun ini dapat menggunakan kembali nilai Computer Assisted Test

(CAT). Hal itu berlaku untuk nilai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sebagai dasar mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Anom Surahno menuturkan, nilai SKD tahun lalu yang diperoleh melalui

CAT masih terekam hingga saat ini. Karena itu, pendaftar yang tahun lalu gagal, riwayat nilainya akan dapat ditarik kembali melalui sistem yang digunakan tahun ini. “Sistem sudah merekam  ke halaman 11

Polda Panggil Saksi, Dewan Minta Pemprov Pantau Bangunan Sekolah

bed/bhirawa

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Polda Jatim, Bhirawa Polda Jatim akan memanggil saksi terkait ambruknya atas sekolah SDN Gentong. Pemanggilan saksi-saksi ini dilakukan guna memperterang pihak yang bertanggungjawab atas tragedi tersebut. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan hal itu. Pihaknya menjelaskan, proses hukum ambruknya atap sekolah di Kota Pasuruan terus berjalan.  ke halaman 11

Calon Sekda Mengerucut Jadi Tiga Orang Probolinggo, Bhirawa Proses seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Probolinggo yang diikuti 15 calon kini menyisakan tiga nama. Ketiganya lolos dengan nilai terbaik dan ketiga nama terbaik tersebut yakni Ninik Ira Wibawati (Kadinkes), Budiono Wirawan (Asisten Administrasi Umum) dan Sudiman (Kepala Dinas Perikanan). Pengumuman di laman resmi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kota Probolinggo. Selain itu, juga diumumkan melalui surat resmi. Nomor 800/08/Pansel/2019 tentang penetapan 3 peserta terbaik seleksi terbuka pengi ke halaman 11

Kreativitas Fatkurohman, Pemuda Desa Ngumpul, Jombang

Jadikan Limbah Bernilai Tambah, Sulap Kaleng Bekas Jadi Mainan Vespa dan Truk Siapa bilang kaleng bekas tidak bernilai. Di tangan Fatkurohman, kaleng-kaleng bekas minuman bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar membuat miniatur vespa. Fatkurohman menciptakan limbah kaleng bekas minuman menjadi sebuah mainan yang mempunyai nilai jual. Ia merangkai kaleng bekas menjadi mainan vespa dan truk yang sangat unik. Arif Yulianto, Kab Jombang

Warga Dusun Ngumpul, Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang ini merakit mainan vespa maupun truk di rumah sederhanannya tanpa peralatan canggih. Hanya dengan gunting, lem, dan alat seadanya, ia merangkai miniatur vespa dan truk. Kaleng dari berbagai merek dipreteli, lalu di ambil beberapa komponen yang diperlukan. Sehari, Fatkhurohman sanggup membuat miniatur satu truk dan membutuhkan waktu dua hari untuk membuat vespa. Tergantung dari tingkat kerumitan dan kesulitan pembuatan. Ia mengaku,

kepiawaiannya membuat miniatur vespa dan truk yang terbuat dari kaleng bekas berawal dari sebuah keisengan. “Awal mula iseng membuat mainan, sekedar membuat mainan untuk anak saya. Dan mencontohnya di internet,” ujar Fatkhurohman, Selasa (5/11). Dari situ, dia melihat miniatur truk buatannya cukup unik dan menurutnya laku untuk dijual. Dia pun mencoba untuk membuat beberapa miniatur truk lagi dengan berbagai model. “Saya buat lagi lebih banyak, dan ternyata dipasarkan  ke halaman 11

Mainan truk dan vespa dari kaleng bekas buatan Fatkurohman, warga Dusun Ngumpul, Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.


EKSEKUTIF

Kamis Legi, 7 November 2019

Halaman 2

Bupati Maryoto Birowo Lantik Pejabat Hasil Lelang Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Rabu (6/11), akhirnya melakukan pelantikan terhadap 42 pejabat eselon II, eselon III dan eeselon IV. Termasuk di antaranya tujuh pejabat eselon II hasil seleksi atau lelang terbuka belum lama ini. “Ada sembilan pejabat eselon II yang dilantik. Kemudian untuk eselon III ada 30 pejabat dan tiga pejabat eselon IV,” ujar Bupati Maryoto Birowo usai melakukan pelantikan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Ia menepis anggapan pelantikan tujuh pejabat eselon II hasil lelang jabatan tidak sesuai dengan ekspektasi, karena tidak semua peserta lelang jabatan

yang berhasil menduduki peringkat pertama dilantik menjadi pejabat eselon II. “Itu (yang diumumkan pansel) nomer urut. Ada pertimbangan lain. Nilai kompetensi tidak hanya dari hasil pansel (panitia seleksi), tetapi juga disiplin dan penilaian kinerja,” paparnya. Ada dua jabatan yang dilelang kini dijabat oleh peserta lelang jabatan yang tidak men-

duduki peringkat pertama. Yakni, jabatan Inspektur dan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Dua peserta lelang peringkat pertama di posisi tersebut, Suyanto dan Galih Nusantoro terpental. Suyanto tetap menjadi Camat Ngantru, sedang Galih yang sebelumnya Camat Sumbergempol kini digeser sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokol. Menurut Bupati Maryoto Birowo, pelantikan pejabat eselon II akan terus berlanjut. Tidak berhenti kemarin saja. Masalahnya, masih ada 12 jabatan eselon II yang kosong. Termasuk jabatan Sekda Tulungagung

yang kini masih dijabat Pj Sekda Sukaji. “Pasti nanti ada pansel lagi untuk pejabat eselon II. Yang kosong untuk jabatan eselon II yang akan dipanselkan lagi itu di antaranya kepala Dispendikpora, Kepala Dinkes, Kepala Bakesbangpol, Asisten I Sekda, Kepala Bapenda dan Kepala Dinas Peternakan,” paparnya. Sedang untuk Pansel Sekda Tulungagung, Bupati Maryoto Birowo menyebut sudah membuka pendaftaran sejak tanggal 31 Oktober 2019 lalu. Saat ini sudah ada dua pejabat lingkup Pemkab Tulungagung yang izin pada bupati untuk mendaftar, yaitu Sukaji dan Tranggono (Kadiskominfo). [wed]

wiwieko/bhirawa

Bupati Maryoto Birowo menyalami pejabat yang dilantik di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Rabu (6/11).

Blusukan ke 5 Desa, Wabup Gelontor Dana Desa Rp 2,5 Miliar Mojokerto, Bhirawa Lima desa di Kecamatan Sooko, digelontor dana Bantuan Keuangan (BK) Desa tahun anggaran 2019, senilai total Rp 2,5 miliar Penyerahan bantuan dipimpin langsung Wabup Pungkasiadi yang dikemas dalam kegiatan blusukan Rembuk Desa.

Camat Buduran, Sentot Kunmardianto, didampingi Kasi Pencegahan BNNK Sidoarjo, setelah menyerahkan urine kepada petugas BNNK Sidoarjo untuk dilakukan tes.

ali kusyanto/bhirawa

54 Pegawai Kecamatan Buduran Tes Urine Mendadak Pemkab Sidoarjo, Bhirawa Camat Buduran, Sentot Kunmardianto SH, merasa lega karena tidak sampai ada pegawainya, baik yang ASN dan Non ASN yang terlibat dalam pemakaian Narkoba. Karena saat dilakukan tes urine secara mendadak, oleh BNNK Sidoarjo, Senin (4/11) kemarin, semua pegawai Kec Buduran tersebut dinyatakan negatip atau bebas dari pemakaian Narkoba. “Saya khawatir saja barangkali ada yang sampai positip. Syukur semua pegawai saya bebas dari Narkoba,” komentar Sentot, saat dihubungi Rabu (6/11) kemarin. Wilayah Kec Buduran, kata Sentot, termasuk salah satu bagian dalam rencana induk kota (RIK) Sidoarjo. Ia

khawatir, karena masuk wilayah perkotaan, akan gampang terpengaruhi penyalahgunaan Narkoba. Maka menurut Sentot, dirinya ingin mewujudkan di tempatnya bebas Narkoba. Setahu dirinya, Kec Buduran pada tahun 2019 ini, diantara 18 kecamatan di Kab Sidoarjo, yang mengawali tes urine Narkoba itu. “Kegiatan ini kita gelar agar pegawai Kec Buduran bebas dari Narkoba. Kegiatan tes urine ini termasuk salah satu bentuk pencegahan penyalahgunaan Narkoba,” kata Sentot yang pernah menjabat sebagai Camat sampai sampai tiga di wilayah Kab. Sidoarjo. Menurut dirinya, setelah tes urine di lingkungan Kantor Kec Buduran itu, pihaknya nanti akan minta kepada pihak desa yang ada di Kec Buduran,

juga ikut melakukan upaya pencegahan Narkoba. Menurutnya, pihak desa bisa menggelar acara sosialisasi penyuluhan bahaya Narkoba. Pesertanya misal bisa dari anggota karang taruna, pengurus RW, RT dan anggota PKK. Jumlah desa di Kec Buduran itu, kata Sentot, ada 10 desa. Desa-desa di Kec Buduran, saat ini banyak dihuni para pendatang dan penduduk baru. Karena di Kec Buduran banyak berdiri pabrik dan perumahan. Menurut Sentot, saat ini penyalahgunaan Narokba bisa terjadi di kota bahkan juga di desa. Dalam kesempatan yang sama, disela-sela kegiatan tes urine tersebut, Kasi Pencegahan dari BNNK Sidoarjo, AKP Siti Saidah SH, mengatakan kalau masalah pencegahan pem-

berantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) di Sidoarjo sampai dibiarkan, kabupaten bahkan negara Indonesia bisa-bisa hancur gara-gara Narkoba. Dirinya menegaskan, apabila dahulu musuh bangsa Indonesia adalah penjajah kolonial. Namun saat ini salah satu musuhnya adalah Narkoba. Juga masalah korupsi dan berita hoak. Dirinya mengatakan saat ini penyalahgunaan Narkoba merambah pada semua status kehidupan di masyarakat. Tidak lagi mengenal status. Mereka yang ketahuan dalam penyalahgunaan Narkoba, mulai dari staf sampai pimpinan atau pejabat. Wakil rakyat di dewan, orang kelas bawah sampai kelas tinggi. Bahkan anak kecil sampai tua. [kus]

Lima desa tersebut antara lain Desa Wringinrejo Rp 500 juta, Desa Brangkal Rp 700 juta, Desa Tempuran Rp 500 juta, Desa Klinterejo Rp 500 juta, dan Desa Sooko Rp 300 juta. Bantuan diberikan secara simbolis oleh Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, di pendopo desa Sooko, Kecamatan Sooko Rabu (6/ 11). “Pembangunan dimulai dari desa sesuai instruksi pusat. Prinsip kami adalah pemerataan di segala bidang. Pembangunan ada skalanya. Tentu yang prioritas akan kita dahulukan. Mulai kesehatan, pendidikan, SDM, pariwisata, dan tentunya tetap meneruskan pembangunan infrastruktur,” kata Wabup. Wabup juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Sooko, yang telah berpartisipasi dan menyuarakan haknya pada Pilkades serentak 23 Oktober lalu. Ia mengapresiasi Kecamatan Sooko, yang telah berhasil menggelar Pilkades dengan aman, tentram, dan kondusif hingga selesai.

“Pilkades serentak di Kecamatan Sooko sukses. Saya ucapkan terima kasih pada seluruh masyarakat Kecamatan Sooko yang sudah ikut berpartisipasi,” tambah wabup. Camat Sooko Maslukman, pada sambutannya juga mengaku lega Kecamatan Sooko telah melaksanakan Pilkades serentak dengan aman. Ia juga mengucapkan terima kasih pada Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang telah mengglontor dana untuk pembangunan infrastruktur Kecamatan Sooko termasuk Masjid Agung Gemekan. “Pemkab Mojokerto sudah memberikan bantuan sebanyak total Rp 11 miliar lebih. Diantaranya untuk insfratruktur senilai Rp 2,5 miliar, dan Rp 7,5 miliar untuk pembangunan Masjid Agung di Desa Gemekan,” kata Maslukman. Hadir mendampingi wabup dalam acara ini Sekdakab Herry Suwito, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Yayuk Pungkasiadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mustain, serta Kepala OPD. [kar]

Kunjungi Surabaya, Wawali Fukuoka Undang Risma ke Jepang

Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno, memberikan penghargaan kepada kafilah MTQ Kabupaten Kediri.

irvan cholis/bhirawa

Bupati Kediri Berikan Penghargaan Juara MTQ Kontingen Kabupaten Kediri berhasil meraih posisi 10 besar pada gelaran MTQ tingkat Propinsi Jawa Timur ke-28 tahun 2019 yang dilaksanakan di Tuban 25 Oktober hingga 2 November 2019. Mengapresiasi hal tersebut, Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno, memberikan penghargaan kepada kafilah MTQ Kabupaten Kediri di Ruang Joyoboyo, Kantor Pemkab Kediri (5/11). Plt. Kepala Bagian Kesra Pemkab Kediri, Ari Purnomo, mengatakan capaian ini merupakan kemajuan dari beberapa gelaran MTQ yang sudah pernah diikuti kafilah Kabupaten Kediri. Dimana dua tahun yang lalu Kabupaten Kediri masih berada di peringkat 30, kini bisa masuk 10 besar.

“Alhamdulillah tahun ini menjadi prestasi yang menggembirakan. Dua tahun yang lalu masih berada di 30, kini masuk ke 10 besar. Semoga pemberian penghargaan ini dapat menambah motivasi dalam pembinaan kedepan,” jelasnya. Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno, menyampaikan selamat kepada para juara yang telah membawa nama harum Kabupaten Kediri. Beliau berharap, capaian ini dapat ditingkatkan lagi di kemudian hari. “Kedepan akan kami benahi lagi dengan menggunakan seleksi lebih

baik. Nantinya di bulan April 2020 Bagian Kesra akan bekerjasama dengan Kemenag dan Dinas Pendidikan menyelenggarakan seleksi tersebut,” terang Bupati. Ditambahkan oleh Bupati Haryanti, semua tahapan seleksi akan diinformasikan melalui instagram Bagian Kesra dan Dinas Pendidikan. Harapannya dapat diikuti lebih banyak peserta dan mendapatkan juara yang lebih baik dan siap menghadapai MTQ tingkat Propinsi tahun 2021 di Pamekasan. “Semua informasi tahapan seleksi akan diinformasikan di instagram Bagian Kesra dan Dinas Pendidikan. Harapannya tahun 2021 saat gelaran MTQ tingkat propinsi di Pamekasan bisa semakin baik lagi prestasinya,” imbuh Bupati. [van.adv]

Pemkot Surabaya, Bhirawa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan kerja Wakil Wali Kota Fukuoka, Jepang, Eiichi Nakamura beserta rombongannya di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Rabu (6/11). Saat itu, Wali Kota Risma juga didampingi jajaran Pemerintah Kota Surabaya. Memasuki ruang kerja Wali Kota Surabaya, Eiichi Nakamura seakan takjub. Ia terlihat memandangi berbagai penghargaan yang ada di ruang kerja Wali Kota Risma. Ia semakin takjub ketika melihat layar lebar monitor CCTV yang terpasang di sisi timur tembok ruang kerja itu. Saat pertemuan itu, Wakil Wali Kota Fukuoka, Jepang, Eiichi Nakamura mengundang Wali Kota Risma untuk menghadiri Asia Pacific Cities Summit 2020. Acara ini digelar dua tahun sekali dan Wali Kota Risma sudah pernah menghadiri acara ini pada tahun 2018 lalu. “Acaranya pada November 2020,” kata Eiichi Nakamura kepada Wali Kota Risma. Selain itu, Eiichi Nakamura juga menawarkan kepada Wali Kota

zainal ibad/bhirawa

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima kunjungan Wakil Wali Kota Fukuoka, Jepang, Eiichi Nakamura di ruang kerja wali kota.

Risma supaya Kota Surabaya menjadi member di Asia Pacific Cities Summit (APCS) ini. APCS ini merupakan suatu organisasi di tingkat Asia Pacific yang salah satunya juga membahas Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Bahkan, pada saat itu Eiichi Nakamura juga memperkenalkan Kota Fukuoka melalui video sing-

kat yang diputar dari tab yang dia bawa. Wali Kota Risma dan jajarannya menyaksikan video itu dengan seksama hingga habis. Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengucapkan selamat datang di Kota Surabaya dan menyampaikan terimakasih sudah berkunjung ke Surabaya serta kembali mengundangnya dalam acara APCS tahun depan. [iib]

Bondowoso Dapat Jatah 289 Penerimaan CPNS 2019 Bondowoso, Bhirawa Pemerintah Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur mendapat jatah sebanyak 289 untuk membuka formasi lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019, yang secara serentak akan dimulai, Senin (11/ 11) mendatang. Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso, Achmad Prajitno, mengatakan, memang benar wilayahnya mendapat jatah sekitar 289 posisi. Hanya saja, untuk formasinya secara terperinci masih menunggu rapat bersama di Pemerintah Daerah. “Tentang formasinya kita masih rapatkan dulu. Baru kemudian akan difloorkan, bahwasanya

pengumuman itu resmi. Tapi soal angka itu sudah pasti 289,”ungkapnya. Menurutnya, yang paling banyak kebutuhan di Bondowoso yakni pendidikan dan kesehatan. Namun, untuk jadwal dan pelaksanaaan ujian masih sedang dikonsep. Namun, dipastikan sistem ujiannya akan menggunalan CAT (Computer Assisted Test). “Jadi si calon harus bisa mengoperasionalkan komputer. Kemudian bisa menjawab,” urainya. Jumlah formasi kata Prayit, yang diberikan sebenarnya masih kurang sekitar belasan lagi untuk diseimbangkan dengan ASN yang pensiun di tahun 2019 ini. [san]


LEGISLATIF

Kamis Legi, 7 November 2019

Halaman 3

Awey Nilai Pencetus Hak Interpelasi ke Wali kota Terlalu Lebay Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Kota Surabaya, Vincensius Awey menyebut pencetus Hak Interpelasi di Gedung DPRD Kota Surabaya terlalu lebay. Pasalnya Menurut Awey usulan itu diduga tanpa dasar yang kuat. ‘’Coba berikan satu alasan aja yang mendasari anggota dewan menginterpelasi Pemkot Surabaya terkait hal tersebut. Apa hanya karena Mempora tidak didampingi Kadispora kota Surabaya ? Kalau ini alasannya, maka menurut saya, lebay,” tegas Awey kepada wartawan Rabu (6/11).

Menurut awey, salah satu konsekwensi dari sidak adalah bisa saja tidak didampingi pejabat setempat. “Namanya aja sidak, inspeksi mendadak, konsekwensinya pejabat setempat bisa saja tidak tahu. Kan wajar,” cetusnya. Dia menambahkan, dasar interpelasi harus mendasar dan jelas. Kalau tidak jelas, bisa jadi

buah bibir masyarakat. “Kalau dasarnya tidak kuat, akan jadi bahan tertawaan masyarakat,” timpal Awey. Awey menambahkan, kritik yang disampaikan ini bukan karena faktor like and dislike tapi justru bentuk perhatiannya untuk mengingatkan sahabatsahabatnya yang saat ini sedang bertugas sebagai wakil rakyat di DPRD Surabaya. “Apa yang saya sampaikan ini hanya sekedar mengingatkan sahabat-sahabat saya di dewan. Plt Asisten I Sekdaprov Jatim Himawan Estu Bagijo didampingi Kepala Disperpusip Jatim Abdul Hamid berfoto dengan pemenang lomba yang diselenggarakan Disperpusip Jatim. memperingati HAI ke 54 Tingkat Jatim di Alun Alun Kabupaten Ngawi. rachmat caesar/ bhirawa

HAI,Disperpusip Jatim Mengisi Kegiatan Gemar Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Disperpusip Jatim) turut berpartisipasi dengan mengisi berbagai kegiatan berkaitan dengan gemar membaca pada Hari Aksara Internasional ke 54 Tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan di Alun Alun Kabupaten Ngawi, Rabu (6/11). Berbagai kegiatan dalam stan Disperpusip Jatim ini seperti dihari pertama, Rabu (6/11) ada lomba menggambar diikuti siswa/siswi SD, mewarnai diikuti siswa/siswi TK, Read a Loud diikuti siswa/siswi SD, mendongeng melibatkan pengunjung pameran, dan pemutaran film anak-anak. Kamis (7/11), ada seminar kecil literasi anak tentang peningkatan minat baca diikuti siswa/siswi SMP, Read a Loud diikuti siswa/siswi SD, mewarnai diikuti siswa/siswi SD, dan literasi informasi berbasis inklusi dengan belajar merajut. Dan jumat ada origami diikuti siswa/siswi SD, dan menghias gelas platik bekas diikuti siswa/siswi SD. Sebelumnya saat menyampaikan sambutan Gubernur Jatim, Plt Asisten I Sekdaprov Jatim, Himawan Estu Bagijo mengatakan, buta

aksara di Jatim sebesar 2.421.402 atau 6,13 persen, dan pada usia 1555 tahun sebesar 284.406 orang atau (0,72 persen). Salah satu upaya menekan angka buta aksara yaitu meningkatkan minat baca masyarakat. Banyak manfaat dari membaca, seperti meningkatkan pengembangan diri, meningkatkan inteligensi, meningkatkan minat dan pemahamam pada bidang ilmu, wawasan semakin luas, dan menjadikan pembaca mempunyai tutur kata yang sopan. “Penguatan budaya baca juga dilakukan dari segala jalur, diantaranya keluarga, pendidikan, perpustakaan, masyarakat, dan pemerintah,” ujarnya. Dalam menurunkan buta aksara, ia berharap bupati/walikota melakukan pemetaan dan menyusun strategi pencapaian indeks pembangunan

manusia (IPM), memanfaatkan teknologi dan informasi secara optimal dalam percepatan IPM, dan melakukan koordinasi bersama Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim untuk percepatan IPM. Sementara, Kepala Disperpusip Jatim, Abdul Hamid mengatakan, Disperpusip Jatim memboyong inovasinya dan banyak buku yang menarik bagi siswa/siswa, selain itu juga ada buku tentang entrepreneur. Bahkan juga ada produk yang dibawa masyarakat dari hasil membaca buku. “Selain itu, juga ada lomba untuk siswa/siswi SD, SMP, dan SMA. Hadiahnya sudah diberikan Gubernur Jatim melalui Asisten I Sekdaprov Jatim,” tambahnya. Dikatakannya, kegiatan yang diikuti kali ini juga merupakan kegiatan sosialisasi gemar membaca yang harus ditumbuhkem bangkan agar bisa meningkatkan kecerdasan masyarakat, hingga kesejahteraan perekonomiannya. “Jika rajin membaca buku, apalagi berkaitan dengan entrepreneur maka bisa membantu keluarga nya,” ujarnya. [rac*]

Saya kuatir kalau intepelasi itu terus menerus disuarakan maka masyarakat dapat menilai anggota dewan di Yos Sudarso, dianggap tidak cerdas. Ada baiknya dimusyawarahkan lah. Tidak perlu ada kegaduhan seperti itu” tukasnya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pasca Menpora RI sidak ke Stadion GBT dan pejabat

Pemkot tidak ada yang mendampingi. Ironisnya, saat itu Menpora tidak bisa masuk ke GBT karena pintu masuk ke GBT dikunci. Politisi Partai Golkar di Gedung DPRD kota Surabaya langsung mengusulkan hak interpelasi (Hak bertanya). Sebelumnya, politisi dari partai Golkar, Agoeng Prasodjo mengungkapkan bahwa hak

interpelasi yang diusungnya merupakan rangkaian peristawa dari peristiwa-peristiwa sebelumnya. Bahkan, menurut Agoeng, Partai Golkar melalui Ketua Fraksinya sudah melakukan lobby politik ke fraksi lain. Jadi menurutnya, usulan Hak interpelasi ini bukan tanpa dasar, tapi akibat dari hukum sebab akibat. [dre]

karyadi/bhirawa

Honorer PPPK mendapat arahan dari pejabat Pemkab Mojokerto.

Dewan Pertanyakan Status 173 PPPK Mojokerto, Bhirawa Status 173 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) di Kabupaten Mojokerto hasil rekrutmen ternyata masih belum dapat bekerja dan statusnya masih belum jelas. Sebab mereka masih menunggu aturan pelaksana dan teknis secara resmi dari pemerintah pusat. Menanggapi hal ini, Abdul Hadi, Sekretaris Komisi I mengatakan, meski sudah terekrut dalam seleksi yang digelar secara Nasional di tahun ini, namun mereka belum dapat bekerja. ’’Sampai hari ini belum jelas. Juga belum ada Perpres-nya juga,’’ ujarnya. Menurutnya, keberadaan PPPK memang dibutuhkan dalam pelayanan publik. Karena mereka direkrut untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah melalui jalur perjanjian kontrak. ’’Yang kemarin (seleksi PPPK) pemkab sudah ada rekrutmen 173 orang. Nasibnya sama. Sta-

tus belum. Gaji juga belum diatur,’’ terangnya. Mereka juga masih berada di tempatnya masing-masing. ’’Ya kan belum bekerja. Belum ada penugasan. Jadi masih di tempat masing-masing,’’ katanya. Sementara itu, Khusairin, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Mojokerto mengatakan, hasil rekrutmen PPPK tahun ini terbilang terkatung-katung. Mereka belum bisa bekerja karena terkendala aturan main. ’’Mereka masih belum bisa bekerja. Mekanisme belum diatur,’’ ujarnya.

Kondisi itu juga terjadi secara nasional. Artinya, seluruh hasil rekrutan PPPK tahun ini melalui jalur seleksi belum dapat ditampung bekerja di pemerintah. ’’Ini karena belum ada aturan main hingga sistem gaji atau upahnya. Istilah gaji atau upah saja belum jelas menggunakan apa,’’ paparnya. Aturan main terkait PPPK ini sebenarnya diatur dalam UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain kalangan PNS, pegawai perjanjian kontrak ini juga merupakan ASN (Aparatur Sipil Negara). Seperti diinformasikan, sejumlah pemerintah daerah menolak, jika beban penggajian kalangan PPPK menjadi tanggungan APBD. Pemerintah Daerah berharap, gaji bagi pegawai jenis baru itu masuk dalam Dana Alokasi Umum (DAU) transfer dari APBN. [kar]

Pengasuh Ponpes Salafiyah, KH Idris Hamid saat memberikan sambutan (atas). Sekda Kota Pasuruan, Drs H Bahrul Ulum MM (kiri pertama) bersama para ulama di acara haul ke 38 KH Abdul Hamid (kanan).

Sekda Kota Pasuruan: KH Abdul Hamid Tauladan bagi Seluruh Umat Semua Sekolah Diliburkan, Supaya Guru-Pelajar Mengikuti Haul untuk Pembentukan Karakter Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pasuruan, Drs H Bahrul Ulum MM, Ketua DPRD Kota Pasuruan, H Ismail M Hasan SE, bersama Forkopimda menghadiri peringatan Haul ke 38 KH Abdul Hamid bin Abdulloh Umar di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Rabu (6/11). Menurut Drs H Bahrul Ulum MM, sosok KH Abdul Hamid merupakan tokoh panutan bagi seluruh umat. Karenanya, ia bersama jamaah lainnya ingin berusaha meneladani perilaku baik dan perjuangannya. “Sosok beliau sangat luar biasa, menjadi tauladan seluruh umat. Beliau juga merupakan seorang ulama yang memiliki kharismatik tinggi,” ujar Drs H Bahrul Ulum MM di acara Haul KH Abdul Hamid. Puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara menghadiri haul, menurutnya penanda kebesaran KH Abdul Hamid. Dalam kesempatan tersebut, Pemkot Pasuruan sudah konsisten

Ketua DPRD Kota Pasuruan, H Ismail M Hasan SE (kanan tiga) bersama para ulama di acara haul.

Puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara menghadiri haul KH Abdul Hamid.

Sekda Kota Pasuruan, Drs H Bahrul Ulum MM bersamalan dengan ulama. meliburkan semua sekolah yang ada setiap acara haul KH Abdul Hamid. Itu diteladani kemuliaan akhlaq beliau,” di Kota Pasuruan setiap acara haul KH sudah berjalan beberapa tahun yang tandas Drs H Bahrul Ulum MM. Abdul Hamid. lalu. Tujuannya guru dan juga pelajar Dalam kesempatan yang sama, “Pemkot Pasuruan meliburkan bisa mengikuti haul ini. Dengan hara- Pemkot Pasuruan juga sudah mesecara fakultatif kepada seluruh pan, sebagai salah satu pembentukan n y i a p k a n t e m p a t i s t i r a h a t b a g i sekolah yang ada di Kota Pasuruan di karakter, apa yang disampaikan bisa jamaah haul. Letaknya di Pendopo

Kota Pasuruan, yang berada di area rumah dinas Wali Kota Pasuruan, di Jl Panglima Sudirman, Kota Pasuruan dan bisa menampung sekitar ribuah jamaah. Sejumlah tokoh besar juga tampak hadir dalam acara haul tersebut. Antara lain Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, KH Agus Ali Masyhuri,

KH Ahmad Bahauddin Nursalim, KH Abdul Gafur, Gus Ipul. Adapun para petinggi daerah pun juga hadir. Yakni, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Thoriqul Haq, Bupati Lumajang dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas serta anggora DPRD Kota Pasuruan maupun Anggota DPRD Jawa Timur. [*]


Kamis Legi, 7 November 2019

Halaman 4

Tajuk

Audit Gedung Sekolah SEORANG murid kelas 2 SD Negeri, dan seorang guru, tergeletak di dalam ruang kelas. Keduanya menjadi korban jiwa, karena tertimpa atap gedung sekolah yang runtuh. Ini bukan kecelakaan biasanya. Melainkan bisa bermula dari renovasi gedung yang melenceng dari kelayakan konstruksi bangunan. Tragedi sekolah runtuh, terjadi pada jam aktif belajar pagi hari (Selasa), juga menyebabkan 11 murid lain mengalami luka. Kalangan pemerhati pendidikan prihatin, gedung sekolah menjadi “incaran” mengeruk keuntungan besar sepihak oleh kontraktor. Seharusnya, pembangunan gedung sekolah tidak disamakan dengan pembangunan jalan. Diduga, proses pengerjaan renovasi gedung sekolah (tahun 2017) dilaksanakan dengan tidak memperhatikan mutu bahan bangunan. Bisa jadi, disebabkan harga proyek renovasi terlalu rendah. Menjadi kelaziman pula, proyek akan dimenangkan oleh penawar kerja paling bawah (murah). Tiada angin (puting beliung), tiada pula hujan, tetapi tiba-tiba atap gedung SD Negeri Gentong, Kota Pasuruan (Jawa Timur) runtuh. Tragedi dimulai saat pembantu sekolah membersihkan atap sekolah yang kotor dipenuhi ranting pohon cemara. Namun seketika bagian atap yang dipijak patah terbelah, dan runtuh. Anehnya, ruang lain yang tidak diinjak juga turut jebol bersamaan. Reruntuhan menerpa murid kelas 2 (ruang A, dan B), serta kelas 5 (ruang A, dan B). Polres Kota Pasuruan (dan Polda Jatim) kini mencermati bahan bangunan konstruksi dengan bahan rancangan besi galvalum. Akan dirujuk kepada ahli konstruksi bangunan. Juga prosedur konstruksi rancang galvalum. Termasuk bentang galvalum yang memerlukan pengait pada setiap 100 sentimeter. Rancang konstruksi menggunakan bahan besi galvalum sedang tren. Karena lebih cepat, dan lebih mudah. Sebelumnya, rancang bangun atap menggunakan bahan kayu. Bahan rancang atap yang runtuh kini diuji di laboratorium. Terutama utilitas (kemungkinan bahan bekas), dan kualitas ketebalannya. Rancang besi galvalum memiliki beberapa jenis dengan ketebalan berbeda. Semakin tipis harganya semakin murah. Beberapa pihak terkait akan disidik Kepolisian, terutama kontraktor pembangunan, Kepala Sekolah, dan Dinas Pendidikan Kota Pasuruan. Setelah tragedi, tak kurang pula kerugian (immaterial) besar yang tidak terpikirkan. Yakni, sekolah diliburkan selama sepekan. Diharapkan seluruh murid SD Negeri Gentong, Pasuruan, akan menerima relaksasi. Libur bisa menjadi penglipur trauma, namun murid akan ketinggalan pelajaran dibanding sekolah lain. Serta tak lama harus mempersiapkan diri menghadapi PAS (Penilaian Akhir Semester) pada awal Desember 2019. Runtuhnya atap gedung SD Negeri, merupakan keprihatinan kependidikan nasional. Terbukti Menteri Pendidikan mengirim karangan bunga tanda duka. Serta menjadi perhatian khusus gubernur Jawa Timur. Korban jiwa murid kelas 2, dan sebanyak 8 rekan sebaya (kelas 2) mengalami luka. Serta dua murid kelas 5, yang ruang belajarnya juga runtuh. SD Negeri masih menjadi tumpuan utama pendidikan dasar kalangan masyarakat menengah ke bawah. IPM (Indeks Pembangunan Manusia), juga menempatkan ke-pendidik-an sebagai pilar utama. Namun hingga kini indeks ke-pendidikan (lama sekolah) secara nasional masih senilai 7,2. Artinya, hanya sampai pada tingkat SLTP kelas 1. Masih banyak kendala yang mendera anak usia sekolah wajib belajar (7 – 15 tahun) di Indonesia. Ironis, karena Indonesia secara tegas dalam konstitusi dasarnya menjamin hak asasi anak. Antaralain pasal 28-B ayat (2) hasil amandemen kedua UUD 1945. Amanatnya: “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dan kekerasan dan diskriminasi.” Runtuhnya gedung SD Negeri, membuktikan, masih perlu menjamin (mutlak) hak perlindungan anak, terutama pada kawasan yang wajib aman. [*]

Sorotan Publik

Semua tanggapan baik berupa saran dan kritik atas wajah dan kinerja birokrasi kita dalam memberikan pelayan publik dapat dikirim melalui email: harian_bhirawa@yahoo.com atau manfaatkan fasilitas surat pembaca di www.harianbhirawa.co.id atau telp ke (031) 5470650 atau faks (031) 5343359. Untuk setiap email harap disertakan nomor telpon (untuk konfirmasi ulang).

Prospek Pendidikan di Era Digital TANTANGAN pendidikan di Indonesia sejatinya sangatlah besar. Melalui pemerintahan Joko Widodo dalam periode ke-2 bersama kabinet Indonesia maju, seperti publik simak bersama bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang saat ini juga membawahi Pendidikan Tinggi, memegang peran sentral dalam menentukan ke mana arah generasi masa depan akan dibawa. Publikpun berusaha mengamati prospek perkembangan dan kemajuan pendidikan di tanah air. Fakta tersebut mengingat pendidikan kita saat ini masih menghadapi tantangan besar. Salah satunya masih terdapat adanya kekurangmerataanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yang tentu saja berdampak pada tidak meratanya kualitas pendidikan masyarakatnya. Tepatnya, masalah kesenjangan kualitas pendidikan di berbagai daerah. Berfokus dari data yang penulis ambil dari kompas.com (6/11), tantangan pengelolaan kualitas pendidikan yang membutuhkan perhatian saat ini sekitar 3,5 juta guru, 300 ribu sekolah, 50 juta pelajar, dan 4.600 perguruan tinggi di Indonesia. Itu artinya, mau tidak mau peran teknologi akan sangat besar dalam hal peningkatan kualitas, efisiensi, maupun efisiensi. Kata kuncinya, pengembangan teknologi sangat memberi kontribusi dalam masa depan pendidikan di negeri ini. Fokus dari pemaksimalan teknologi saat ini, besar kemungkinan bisa membantu guru dalam menjalankan kegiatan pendidikan. Sebab, bagaimanapun juga digitalisasi memang sebuah kebutuhan saat ini. Namun, meski teknologi kita hadirkan di tengah upaya memajukan kualitas pendidikan, bukan berarti semua permasalahan bisa terjawab. Banyak yang perlu terlibat dalam meningkatka kualitas pendidikan kita. Apalagi kondisi kultur dan ekonomi setiap daerah beda alias sangat variatif. Tentu saja fakta tersebut tidak bisa kita pukul rata. Oleh sebab itu, tiap daerah perlu mendapat perlakuan yang beda dan sifatnya menyesuaikan. Memang dalam membenahi kualitas pendidikan tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Semua perlu proses tapi juga butuh tindakan konkret. Semoga, pemerintah bersama kabinet Indonesia maju bisa membawa pendidikan di negeri ini lebih maju dan terdepan. Masyud Pengajar FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

HARIAN

PENDIRI : Alm. H. Moch. Said PENASIHAT HUKUM: Poerwanto, SH, MH

OPINI Tambangan di Sungai Brantas Menunggu Sentuhan Pemprov

Dari beberapa jenis moda transportasi yang ada di Provinsi Sebagai perbandinJawa Timur salah satu diantaranya adalah angkutan sungai gan, sarana perahu yang beroperasi di lintasan pedan penyeberangan atau biasa dikenal oleh masyarakat nyeberangan di Kabupaten dengan sebutan tambangan. Moda jenis ini masuk dalam Tulungagung lebih baik lingkup transportasi darat. dibanding dengan (sarana) perahu yang beroperasi di nyeberangan yang belum amun secara teknis operaKabupaten Kediri. Bahan memenuhi standar minisional sama dengan transbaku pembuatan perahu mal serta belum memiliki portasi laut karena merupayang beroperasi di Kabukeselamatan yang tinggi. kan angkutan perairan yang Oleh : paten Tulungagung 88 % memiliki karakteristik sama dengan Priyambodo terbuat dari plat baja dan Dermaga Kayu transportasi laut atau perairan. Tamsisanya 12 % dari bahan dan Bambu bangan ini sudah berkembang sejak baku kayu. Begitu juga Di wilayah Kabupaten zaman dahulu kala, bahkan mungkin kapasitas serta ukuran Tulungagung dari 26 titik sudah ada sejak jaman kerajaan-keraperahunyapun lebih besar. penyeberangan, 4 titik penyeberangan jaan Singosari dan Majapahit. Prasarana utama, berupa dermaga fasilitas dermaganya dibangun dari plat Berdasarkan definisinya angkutan penyeberangan di Kabupaten Tulungpenyeberangan sungai memainkan baja dengan dana APBN dan APBD agung yang berjumlah 4 dermaga peran sebagai pengganti jembatan serta dikelola oleh Pemda Kabupaten sudah dibangun dari bahan plat baja Tulungagung. Sisanya 22 titik penyeyang menyambung sistem jaringan dan juga sudah dilengkapi dengan fasiliberangan dermaganya terbuat dari kayu jalan raya ataupun jalur kereta api tas penunjang seperti ruang tunggu, dan bambu dibangun dan dikelola oleh yang terputus oleh adanya perairan parkir, toilet, dan mushola. Sementara masyarakat. Sementara di Kabupaten (Iskandar Abubakar, 2013 : 13). sisanya 22 dermaga terbuat dari bahan Kediri dari 26 titik penyeberangan, 3 Sungai Brantas yang melintasi beberkayu – bambu dan belum dilengkapi titik penyeberangan fasilitas dermaapa Kabupaten di wilayah Jawa Timur, sama sekali dengan fasilitas penunjang ganya dibuat dari kayu – bambu dan merupakan sungai terpanjang kedua di seperti ruang tunggu, parkir, toilet, dikelola oleh Pemda Kabupaten Kediri, Pulau Jawa setelah Sungai Bengawan dan mushola. Di wilayah Kabupaten dan sisanya 23 titik penyeberangan derSolo. Membentang dari sebuah mata Kediri 26 dermaga seluruhnya terbuat maganya dibangun dari kayu – bambu air di desa Sumber Brantas, Kecamatan dari bahan kayu – bambu dan belum Bumiaji, Kota Batu yang berasal dari dikelola oleh masyarakat. dilengkapi sama sekali dengan fasilitas Perahu-perahu yang beroperasi di simpanan air Gunung Arjuno. Kemudian penunjang seperti ruang tunggu, parkir, mengalir ke Malang, Blitar, Tulunga- dermaga penyeberangan di wilayah Katoilet, dan mushola. bupaten Tulungagung 23 perahu terbuat gung, Kediri, Jombang, dan Mojokerto. dari bahan plat baja dan 3 perahu terbuat Dari Mojokerto bercabang menjadi dua, Rekomendasi dari bahan kayu. Sementara di Kabupaten yaitu ke Kali Mas ke arah Surabaya dan Angkutan penyeberangan di lintas Kediri dari 26 perahu hanya 1 perahu yang ke Kali Porong ke arah Sidoarjo dan Sungai Brantas di wilayah Kabupaten terbuat dari bahan plat baja dan sisanya 25 keduanya bermuara ke laut. Tulungagung dan Kabupaten Kediri perahu terbuat dari bahan kayu. Adapun Penduduk di sepanjang aliran sangat penting keberadaannya bagi sepola gerak perahu dalam melayari sungai Sungai Brantas untuk melakukan bagian masyarakat yang mendiami sekiadalah memotong arus Sungai Brantas mobilitasnya sehari-hari baik bekerja, tar aliran Sungai Brantas. Karena moda secara tegak lurus membentuk huruf T. sekolah atau mengangkut barang dan tambangan tersebut berfungsi sebagai Perahu ditarik dengan tenaga manusia berdagang memanfaatkan tambangan jembatan penyeberangan pengganti melalui tali tampar yang dikaitkan dan yang beroperasi di Sungai Brantas. Sejembatan jalan darat. Dan eksistensi diikatkan antara perahu dengan sling bagai sarana dan prasarana transportasi angkutan penyeberangan tersebut sudah baja yang membentang di atas perahu yang menghubungkan dari tempat asal ada sejak zaman dahulu kala. Namun dan Sungai Brantas. Dimana ujung-ujung ke tempat tujuan. kondisi sarana dan prasarananya sangat Tambangan ini sangat dibutuhkan sling diikatkan pada pohon atau di tanam terbatas dan memprihatinkan. Oleh dalam tanah dan di cor semen. oleh masyarakat setempat dalam mensebab itu kepada Pemerintah Pusat, Kinerja angkutan penyeberangan dukung aktivitas sehari-hari. Sebagai Provinsi, dan Kabupaten direkomenlintas Sungai Brantas ini cukup baik contoh saat ini masing-masing ada 26 dasikan hal-hal sebagai berikut. dan cepat, kapasitas muatannyapun titik penyeberangan di Kabupaten TuEksistensi angkutan penyeberangan juga cukup banyak. Dalam sekali melungagung dan 26 titik penyeberangan adalah fakta dan realita moda angkutan nyeberang hanya memerlukan waktu Kabupaten Kediri di sepanjang aliran darat yang ada dimasyarakat dan sudah sekitar 8 – 10 menit, terdiri dari muat Sungai Brantas. Pemerintah Provinsi beroperasi. Terkait dengan operasional 2 – 3 menit, menyeberang 4 menit dan Jawa Timur telah berusaha mengopangkutan penyeberangan yang rawan bongkar 2 – 3 menit. Perahu mampu timalkan moda tambangan ini melalui terhadap keamanan dan keselamatan memuat 100 sepeda motor dan 4 kenbeberapa program seperti Kamladu berlayar dalam jangka pendek direkodaraan roda empat. yaitu keamanan laut terpadu dengan mendasikan kepada Pemprov dan Perahu pada angkutan sungai ini juga mendata jumlah kapal dan peralatan Pemda setempat untuk memperbaiki sudah dilengkapi dengan alat perlengsavetynya, melakukan pengukuran kadan melengkapi kondisi fasilitas utama kapan keamanan berlayar berupa jaket pal, dan pemberian surat pas kecil atau dermaga, melengkapi dokumen admindan alat pelampung di mana kondisinya semacam surat ijin berlayar. Namun daistrasi, meningkatkan kelaik-layakan di setiap perahu relatif sama karena selam prakteknya masih ditemui beberapa perahu yang digunakan untuk berlayar, tiap perahu diberi bantuan oleh Pemda kendala seperti untuk pemberian alat meningkatkan keamanan dan keselamasetempat dengan jumlah disesuaikan keselamatan (Alkes) dan pembuatan tan selama berlayar, dan melengkapi dengan besar kecilnya ukuran perahu. pas kecil harus berbentuk paguyupan fasilitas penunjang dermaga seperti Namun sayang sekali alat bantu navigasi dan nama kapal atau perahu tidak ketersediaan lahan parkir kendaraan pada angkutan penyeberangan ini belum boleh sama. Problem lainnya adalah dan ruang tunggu, ada sama sekali atau belum tersedia. sarana dan prasaranan angkutan pe-

N

I

Para awak perahu dalam mengoperasikan perahu memiliki pengetahuan dan skill yang terbatas dan seadanya hanya berdasarkan pengalaman dan belajar sendiri. Atas kondisi SDM awak perahu yang seperti ini, maka kepada Pemprov dan Pemda setempat dalam jangka pendek direkomendasikan agar secara kontinyu dan berkelanjutan memberikan Diklat dan bimbingan teknis kepada para awak perahu tersebut. Perahu yang beroperasi di titik-titik penyeberangan di wilayah Kabupaten Kediri hanya 1 perahu yang terbuat dari bahan plat baja, dan sisanya 25 perahu dibuat dari bahan kayu dan bambu. Perahu-perahu tersebut dibuat secara personal oleh pemilik perahu dan belum secara detail memperhitungkan aspek-aspek keamanan dan keselamatan berlayar. Misalnya perahu belum dilengkapi dengan pagar pengaman. Untuk hal-hal seperti ini kepada Pemprov dan Pemda setempat dalam jangka menengah direkomendasikan agar dalam pembuatan perahu diberikan pendampingan secara teknis dengan mendatangkan teknisi sekaligus menjalin kerjasama kemitraan dengan perusahaan-perusahan khusus yang bergerak di bidang pembuatan perahu penyeberangan. Dermaga yang dibangun dengan dana APBN dan APBD di wilayah Kabupaten Tulungagung bisa dijadikan contoh bagi dermaga-dermaga lainnya yang dibangun oleh masyarakat. Untuk itu maka dalam jangka menengah direkomendasikan kepada Pemprov dan Pemda setempat agar melibatkan pihak swasta untuk ikut membiayai pembangunan dermaga dan pengadaan perahu dengan skema kerjasama yang saling menguntungkan. Karena secara ekonomi angkutan penyeberangan memiliki prospek bisnis yang bagus. Selain pengusahaan angkutan penyeberangan secara bisnis, lokasi disekitar dermaga bisa dibuat sebagai destinasi wisata baru. Selama ini keberadaan angkutan penyeberangan segala sesuatunya masih merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, mulai dari perizinan, pembangunan dermaga, pembuatan perahu, pemanfaatan aliran Sungai Brantas dan lain sebagainya. Terkait dengan kewenangan ini maka kepada Pemerintah Pusat, Pemprov dan Pemda setempat dalam jangka panjang direkomendasikan agar segera diupayakan pelimpahan kewenangan pengelolaan angkutan penyeberangan yang merata dan proporsional kepada Pemprov dan Pemda setempat. Peneliti Ahli Utama Bidang Transportasi Balitbang Provinsi Jawa Timur

Guru di Era Digital, Akankah Tersisihkan?

stilah era digital sungguh tidak asing lagi di telinga kita. Pada era tersebut, situs internet lahir dan berkembang. Selayaknya saat ini, teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah merebak begitu pesatnya. Hal ini telah memberi pengaruh besar bagi dunia. Segala keperluan manusia menjadi mudah dengan adanya internet. Mengenai hal tersebut, Rustam (2017:6) berpendapat, “Internet merupakan segala sesuatu yang menyangkut komunikasi antarmanusia di seluruh dunia melalui jaringan komunikasi elektronik yang dimungkinkan karena adanya koneksitas jaringan komputer.” Situs internet kini juga bermetamorfosis menjadi gudang informasi bagi khalayak umum, tak terkecuali di kalangan pelajar. Persoalan kali ini adalah apakah internet dapat menukar posisi guru? Antara Guru dan Internet Guru merupakan seorang pendidik yang menanamkan nilai-nilai pengetahuan dan karakter bagi setiap peserta didik. Kehadiran guru pada hakikatnya mampu mengubah pribadi siswa menjadi seseorang yang berwawasan, beriman, berbudaya, serta beradab. Martabat guru begitu vital dimaknai keberadaannya. Berbagai proses pengajaran akan lebih bermakna oleh hadirnya seorang guru di dalam kelas. Berbeda halnya dengan internet, sebuah situs hanya mampu memberi serangkaian informasi terkait mata pelajaran. Media tersebut hanya mampu menjawab pertanyaan peserta didik namun tidak mampu melakukan proses mendidik dalam praktiknya. Adanya suatu kecanggihan teknologi berupa internet tentu akan

Peran Guru di Era Digital memudahkan siapa saja Dengan persaingan penggunanya. Peserta didik global yang begitu dahmerupakan salah satu pihak syat, guru dituntut untuk yang dimudahkan hal ini. memiliki bekal lebih daSeperti yang kita ketahui, lam mendidik siswa superkembangan teknologi paya melahirkan generasi dapat dianggap sebagai yang gemilang. Salah bank yang menyimpan satu peran atau upaya banyak sekali pengetayang dapat dilakukan huan di dalamnya. Maka guru dalam meningkattidak jarang seorang peOleh : kan mutu pendidikan serta didik memanfaatkan Annafi Asyi Ilmiyanti pada era digital seperti sarana yang ada untuk sekarang ini yaitu dengan menjawab tugas-tugas semangat literasi. Guru sekolah maupun hal lain yang gemar membaca akan menambah di luar sekolah. Namun, sebuah alat perbendaharaan ilmu yang dapat dibagikomunikasi berupa internet terkadang kan kepada peserta didik. Jangan sampai bisa saja menyajikan data informasi siswa lebih senang mengupas segala yang tidak tepat atau hoax. Apabila masalah melalui internet yang belum masalah ini dibiarkan, maka siswa akan tentu benar dalam memberi informasi. menangkap ilmu yang salah. Adapun Dengan adanya guru yang cerdas dan budaya pendidikan di lembaga sekolah mengikuti perkembangan zaman, maka telah memiliki tujuan dan rancangan pendidikan di sekolah akan lebih interdalam pembelajaran, sehingga proses aktif antara guru dan peserta didik. mendidik lebih terstuktur dan mampu Berbagai keterampilan juga wajib dipertanggungjawabkan. dimiliki guru di era digital seperti Melalui sekolah atau lembaga pensekarang ini. Salah satu cara yang dadidikan, seorang anak akan mengalami pat dilakukan oleh guru yaitu dengan proses pendidikan karakter. Hal ini tidak membangun kreativitas diri. Guru yang bisa didapatkan apabila mengandalkan kreatif, akan menumbuhkan kreativitas internet. Begitupun peserta didik tidak dalam diri siswa pula. Sistem pembelaakan mendapat sebuah ketauladanan jaran dirancang sedemikian rupa agar berupa sikap tanggung jawab, sopan santak terkesan monoton dengan cara-cara tun, serta disiplin dari sebuah teknologi. tertentu yang bisa dilakukan seorang Sebuah ilmu pengetahuan mungkin guru di kelas. Guru juga hendaknya akan tergantikan dengan peran media mengasah kemampuan diri untuk dapat komunikasi luas seperti internet. Akan menumbuhkan kekritisan siswa dalam tetapi penanaman nilai, norma, rasa emberpikir. pati tidak akan didapatkan apabila tanpa Selanjutnya, dalam pribadi guru adanya guru yang mendampingi. Pada juga perlu dilatih kesabaran yang intinya, internet hanya mampu menjadi lebih untuk mendidik siswa. Siswa sarana pendamping guru namun tidak dengan keberagaman sifat dan karakada yang dapat menggantikan peran teristiknya mungkin membuat guru sentral guru dalam dunia pendidikan.

jengah. Namun, itulah kenyataan yang harus diterima guru terlebih di zaman seperti yang sekarang ini. Bagaimana seorang guru mampu bertindak dengan kesadaran dan motivasi, agar dapat mengubah pola perilaku peserta didik yang dirasa menyimpang. Beragam sikap dan pendekatan yang tepat oleh seorang guru akan membantu pembentukan karakter peserta didik. Apabila rasa sabar hilang dalam diri guru, maka yang terjadi adalah siswa menjadi malas belajar dan lebih senang bermain dengan dunianya. Dengan demikian, sehebat apapun kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, tidak akan mampu menggantikan peran guru dalam proses pendidikan. Sebuah teknologi tidak akan mampu memberikan kelembutan akhlak, motivasi, serta emosional bagi peserta didik. Padahal seperti yang telah diwasiatkan oleh Ki Hajar Dewantara, pendidikan hendaknya berpedoman pada semboyan “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” Di depan, seorang pendidik harus memberi teladan yang baik, di tengah, pendidik mampu menumbuhkan ide dan hasrat peserta didik untuk kreatif, dari belakang, pendidik harus memberi dorongan. Dengan adanya guru dalam pembelajaran di kelas, maka proses mendidik akan berjalan dengan baik selaras dengan tujuan dan cita-cita pendidikan yang diharapkan. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Bisa dihubungi melalui email : annafiasyi@gmail.com.

PEMIMPIN UMUM/PENANGGUNG JAWAB : Nawang Esthi Lestari PEMIMPIN REDAKSI : Wahyu Kuncoro SN WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Wawan Triyanto REDAKTUR PELAKSANA: Gatot Suryo Widodo KOORDINATOR LIPUTAN : Bambang WN, Zainal Ibad REDAKTUR: Choirul Anam, Anangsyah Isfianto, Sufendi Dimyati, Andre Endrayana Sasmita, Helmi Supriyatno, Reporter : M. Ali, Siti Sulistiani, Rachmat Caesar BSW, Zainal Ibad, Adit Hananta Utama, Abed Nego, Gegeh Bagus Setiadi, Diana Rahmatus Sholichah Fotografer: Trie Diana Indahwati Malang: M. Taufiq, Kabupaten Malang : Cahyono Nor Rochmah, Kota Batu: Anas Bachtiar, Kediri: Ervan Kholis, Pasuruan : Hilmi Husein, Pamekasan: Syamsuddin, Lumajang: Dwi Wismo Wardono, Probolinggo: Wiwit Agus Pribadi Jember: Effendi, Sampang: Nur Cholis, Sumenep: Agus Irianto, Samsul Arifin, Bondowoso: Samsul Tahar, Situbondo: Sawawi, Tulungagung: Hadi Sucipto, Wiwieko Dh, Ponorogo: Yanuar Lamongan: Suprayitno, Jombang: Romadlon, Fathoni, Mojokerto: Hasan Amin, Kariyadi Sidoarjo: Ali Kusyanto, Hadi Sujitno, Achmad Suprayogi Gresik: Kerin Ikanto, Rokim, Tuban: Khoirul Huda Madiun: Sudarno, Blitar: Hartono, Nganjuk: Ristika, Bojonegoro: Achmad Basir, Trenggalek: Wahyu Asmoro, Jakarta: Tjitjik Rahayu. Direktur Utama: Nawang Esthi Lestari, Direktur Umum: Wahyu Kuncoro SN, Direktur Keuangan Mira Damayanti Komisaris Utama: Sugeng Praptoyo, Komisaris: Bambang WN, Hasan Amin, Suprayitno, Malang: Gatot Soekardi, Ratna Nirmala, Lumajang: Didit Nur Jadit, Bondowoso: Hasto Pramudyo, Manager Produksi, Sirkulasi dan Periklanan: Sri Eddy Haryanto, Manajer Keuangan: Anangsyah Isfianto, Administrasi Keuangan: Etti Sri Kustini, Sri Poernomo, Sekretaris Perusahaan: Rani Cholyvianti, Sirkulasi: Titiek Yuliati (Koordinator), Andi Basuki, Nike Kusumawati, Utomo Pagon, Distribusi: Tatok Arly (Koordinator), Suparto, Mulyadi, Pracetak:Ali Sulkan (Koordinator), Danu Setiawan, Achmad Tauriq Imani, Trisno purnomo, Onny Agung S, Oki Abdul Sholeh. Sekuriti: Saiful Hidayat, Akhmad Mukhdor Daniyal Alamat Kantor Pusat/Iklan/Redaksi: Jalan Indragiri 73 Surabaya, Telp : 031- 561-5454, Fax : 031-561-9009, Email Iklan: bhirawa_indragiri@yahoo.com, Email Redaksi: harian_bhirawa@yahoo.com Sirkulasi: Jalan Pengenal 5, Surabaya (60174), Telp : 031- 547-0650 (3 lines), Fax : 031-534-3359, Email Sirkulasi: bhirawasirkulasi@yahoo.com Bhirawa Online : http://www.harianbhirawa.co.id Bank: Bank Mandiri (BBD Jembatan Merah) Surabaya, No. Rek:140.0080000053, Percetakan: PT Media Nusantara Press, Kawasan Industri SIER, Jl. Rungkut Industri III No.49, Surabaya SIUPP: Nomor 159/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 22 April 1986.

Tarif Iklan: Iklan Baris Rp. 7.500/baris (maksimal 5 baris), Iklan Tender/Lelang Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display warna (FC) Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display hitam putih (BW) Rp.7.500/mm kolom. Harga belum termasuk PPn 10%.


PELAYANAN PUBLIK MKLB Siap Lawan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Halaman 5

Kamis Legi, 7 November 2019

Kediri, Bhirawa Puluhan massa yang tergabung dalam ormas Menuju Kediri Lebih Baik (MKLB) mendesak Pemerintah Kota dan DPRD Kota Kediri untuk ikut melawan Perpres 75 tahun 2019 tentang BPJS Kesehatan yang mana dalam perpres tersebut ada pasal kenaikan iuran BPJS Kesehatan hingga 100 persen. Dalam aksinya perwakilan massa beraudensi dengan beberapa perwakilan dari DPRD Kota Kediri, MKLB mengungkapkan jika kenaikan yang mencapai 100 persen ini tidak masuk akal, mengingat pertumbuhan ekonomi hanya 5 persen, selain itu Upah Minimum di Kota maupun Kabupaten Kediri setiap tahun hanya naik 7 hingga 10 persen. “Ini tidak masuk di akal, sebenarnya kesehatan pendidikan itu adalah tagung jawab negara, rakyat

masih baik mau bayar iuran BPJS meski berat, namun jika dinaikan 100 persen ini sangat tidak masuk di akal,” kata Rahmat Mahmudi dari MKLB. Dia mendesak agar DPRD Kota maupun Kabupaten, Pemkab dan Pemkot Kediri untuk ikut serta berjuang bersama untuk menolak kenaikan iuran PBJS , bahkan mereka mendesak agara instansi ini menyampaikan ke pusat agar mencabut Perpres 75 tahun 2019 yang ren-

cananya berlaku pada januari 2020. “Jika mereka tidak mau berjuang bersama, ini kami menganggap pejabat daerah bertanggung jawab atas kenaikan ini, dan harus nembayarkan selisih dari kenaikan iuran BPJS,” kata Rahmad di hadapan para anggota DPRD Kota. Senada dikata Supriyo. Meskipun dia mengapresiasi langkah Pemkot yang mau mengganggarkan APBDnya untuk jaminan kesehatan warga kota, dia meminta agar semua warga terakomodir, tidak hanya warga yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) juga bisa terakomodir dari anggaran tersebut. “Jangan seperti dana kematian, yang sebelumnya semua dapat dengan BDT sekarang yang tidak masuk BDT tidak lagi mendapatkan” kata Supriyo. Sementara Wakil Ketua DPRD

Kota Kediri, Katino, mengungkapkan, aspirasinya akan ditampung untuk dikoordinasikan dengan pimpinan. Namun pada dasarnya pihaknya juga sepakat dengan aspirasi dari MKLB, kendati demikian, pihaknya harus melakukan koordinasi secara bersama-sama dengan seluruh anggota. Terkait anggran prodamas yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran jaminan kesehatan masyarakat, pihaknya akan fokus mengawal hal ini. “Memang benar dalam APBD ada untuk pembiayaan BPJS, masih kita kaji juklak dan juknisnya,” kata Katino. Kesepakatan juga diungkapkan oleh Ayub Hidayatulloh, dari fraksi PKS, terkait kebijakan pusat ini, kepada MKLB pihaknya nemberikan apresiasi, untuk itu

Audensi MKLB bersama DPRD Kota Kediri.

aspirasi akan diperjuangkan melalui poksinya. “Jujur kebijakan ini membebani APBD kami, jika BPJS naik kita akan kalkulasi ulang, kita

akan ke pusat , kami yang ada di dewan akan menyalurkan melalui alat kelengkapan kami,” kata Ayub.[van]

LINTAS PELAYANAN

Dandim Beri Wasbang ke Pemuda soal Peta Global Lamongan, Bhirawa Wawasan kebangsaan (Wasbang) kepada generasi muda sangatlah penting, agar para pemuda mengetahui perjuangan para pahlawan terdahulu sebagai motivasi untuk terus berkarya dan memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan negara. Untuk itu, Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf. Sidik Wiyono, SH., M.Tr. Han, memberikan wawasan kebangsaan kepada Komunitas Kajian Blangkon Songo. Letkol Inf Sidik Wiyono kepada Bhirawa, Rabu (6/11) menyampaikan imbauanya supaya generasi muda melek dalam menghadapi globalisasi dan perang asimetris. Dalam diskusi dengan komunitas blangkon, Dandim 0812/Lamongan memberikan penjelasan kepada Komunitas Kajian Blangkon Songo sesuai dengan hasil Dewan Riset Nasional. Dalam penjelasan Dandim, Perang Asimetris adalah Suatu model peperangan yang dikembangkan dari cara berpikir yang tidak lazim atau di luar aturan peperangan yang berlaku. Disebut perang asimetris karena selalu melibatkan peperangan antara dua aktor atau lebih dengan ciri menonjol dari kekuatan yang tidak seimbang.[aha]

Kemenag Jember Luncurkan Program Pemberdayaan di Kampung Zakat Terpadu Jember, Bhirawa Pemuda warga Dusun Pace, Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe, menerima program pemberdayaan berupa pelatihan pembuatan paving dan proses pengolahan hasil pertanian. Kegiatan di Kampung Zakat Terpadu binaan Kementerian Agama Kabupaten (Kemenag) Jember ini dibuka oleh Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief, Rabu (6/11). Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arif dalam motivasinya berharap agar kekegiatan pemberdayaan keahlian masyarakat ini dapat berkesinambungan. “Untuk pelatihan pengolahan hasil pertanian nantinya, dapat menghasilkan produk-produk khas masyarakat Jambearum dengan kemasan yang lebih baik sehingga meningkatkan penjualan,” harap dia. Muqid juga berharap agar semua masyarakat desa harus punya ilmu dan keahlian, karena SDM yang mumpuni akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat “Utamanya untuk kesejahtetaan masyarakat di desanya,” imbuhnya. Wabup juga mengingatkan perlunya sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten Jember, tentang adanya pelatihan seperti ini.”Dengan kebersamaan, Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe bisa lebih cepat melangkah maju seperti desa-desa lainnya,” katanya. Direktur Kampung Zakat Muhammad Muslim mengatakan, dalam pelatihan ini diikuti dua kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 16 orang, untuk pelatihan pembuatan paving, dan pelatihan proses pengolahan hasil pertanian. “Pelatihan ini berlangsung 30 hari atau satu bulan. Untuk hasil paving pelatihan ini nanti akan dipasang di depan masjid dusun pace dekat Kampung Zakat,” terangnya.[efi]

Babinsa Koramil 0818 Donomulyo melakukan komsos dengan warga Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Rabu (6-11).

istimewa

TMMD 106 Selesai, Babinsa Donomulyo Galakkan Komsos Malang, Bhirawa Meski program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 106 telah selesai. Namun Babinsa Koramil 0818/11 Donomulyo tetap menggalakkan pembinaan teritorial berupa komukasi sosial (komsos) terhadap warga di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Komsos ini, dikatan Bati Bakti TNI Koramil 0818/11 Donomulyo, Serma Yulla Putra sebagai wujud pembinaan teritorial terhadap masyarakat. Khususnya dalam hal memberiksan sosialisasi terkait cegah tangkal

radikalisme. Sehingga masyarakat turut dalam upaya pencegahan adanya paham radikalisme yang coba merusak bangsa Indonesia. “Komsos ini merupakan upaya mendorong percepatan pembangunan di Kedamatan Donomulyo. Dan yang utama adalah menciptakan ketahanan wilayah dalam mendukung pertahanan negara dari segala ancaman radikalisme maupun terorisme,” kata Serma Yulla Putra, Rabu (6/11). Pihaknya juga menekan pembinaan ketahanan wilayah bagi masyarakat di Desa Kedungsalam. Sehingga segala

konflik sosial maupun gerak gerik yang mencurigakan dapat diantisipasi dan dicegah sejak dini. Selain itu, sambung Yulla, komsos ini juga penting dilakukan untuk memberikan pemahaman kepad masyarakat mengenai perawatan segala fasilitas hasil program TMMD 106. Sehingga apa yang telah dibangun bersama ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan dapat dirawat guna kepentingan masyarakat di Desa Kedungsalam. “Intinya masyarakat harus saling menjaga dan merawat fasilitas umum hasil program TMMD 106. Sebab se-

gala fasilitas yang sudah ada ini merupakan kerja keras antara TNI dengan rakyat, yakni warga Desa Kedungsalam,” pintanya. Dengan adanya perawatan ini, lanjut Yulla, masyarakat bisa menghargai kerja keras bersama yang diwujudkan pada program TMMD 106. Sehingga apa yang sudah dibangun bersama-sama ini bisa dimanfaatkan dengan baik. “Mari kita jaga fasilitas umum yang telah dibangun secara gotong royong ini. Sehingga bisa lebih awet dengan menjaga dan merawatnya,” pungkasnya.[bed,cyn]

PELAKSANA PUBLIK

UKK Mulai Buka Layanan Keimigrasian dan Paspor Setelah 3 (tiga) bulan lamanya dipersiapkan, Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Malang, Unit Kerja Keimigrasian (UKK) Kabupaten Probolinggo telah siap untuk beroperasi. Kantor UKK yang bertempat di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Probolinggo di Jalan Raya Dringu 901 Probolinggo tersebut kini telah siap menerima dan melayani masyarakat Kabupaten Probolinggo dalam pelayanan keimigrasian dan pembuatan paspor. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang Novianto Sulastono bersama Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Probolinggo Hadi Prayitno kepada Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari SE, Rabu 6/11 menyatakan siap melayani sejak hari ini. Novianto Sulastono, Rabu (6/11) menyebutkan kesiapan tersebut sudah mencapai 100%, khususnya setelah pihaknya melakukan uji coba penerbitan paspor sebelumnya berjalan dengan baik dan lancar. “Mulai hari ini Kantor UKK Kabupaten Probolinggo sudah melayani paspor secara bertahap. Artinya, diprioritaskan untuk pelayanan internal masyarakat Kabupaten Probolinggo terlebih dahulu. Jika

sudah stabil maka pelayanan tersebut akan terbuka untuk masyarakat luas,” terang Novianto Sulastono. Lebih lanjut Novianto Sulastono mengemukakan bahwa Unit Kerja Keimigrasian merupakan cikal bakal Kantor Imigrasi Kelas III. Dimana layanan yang diberikan sama dengan layanan kantor keimigrasian yang sudah ada. “Artinya pelayanan tidak hanya terbatas bagi Warga Negara Indonesia (WNI) saja, namun juga bisa kita berikan kepada Warga Negara Asing (WNA). Misalnya perpanjangan ijin tinggal, kemudian kami juga memiliki Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Dakim) terkait pengawasan dan penindakan keimigrasian pada UKK tersebut,” tandasnya.

Bupati Tantri bersama keimigrasian Malang di MPP Probolinggo

Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menambahkan bahwa kondisi kantor UKK, persiapan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk operasi juga telah memadai. Selanjutnya kabar gembira terkait pelayanan keimigrasian dan pembuatan paspor ini juga seharusnya segera diketahui secara luas oleh masyarakat Kabupaten Probolinggo. “Grand launching akan dilaksanakan akhir Nopember oleh Bapak Dirjen Keimigrasian Kementerian Hukum dan

HAM RI. Namun kantor UKK sudah bisa beroperasi sejak hari Rabu sekarang ini. Mari kita manfaatkan layanan ini sebaikbaiknya untuk kemudahan kita bersama,” ajaknya. Tentu ini menjadi sebuah kebanggaan bagi kami. Karena sejauh ini baru ada satu UKK Jawa Timur. Yakni, di Bojonegoro. Jika ini (UKK di Kabupaten Probolinggo), maka UKK menjadi yang kedua di Jawa Timur,” ujar Kepala Dinas PM-PTSP Kabupaten Probolinggo Hadi Prayitno.

wiwit agus pribadi/bhirawa

Menurutnya, UKK dibangun karena antusiasme warga untuk membuat paspor sangat tinggi. Terutama paspor untuk keperluan ibadah haji dan umrah. Mendapati itu, Pemkab Probolinggo berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Malang dan mengusulkan dibangunnya UKK di Mal Pelayanan Publik Kabupaten Probolinggo. “Usulan diterima dengan baik. Beberapa syarat yang harus dipenuhi serta tahapan yang harus dilaksanakan sudah kami lakukan se-

baik-baiknya,”tuturnya. Puncaknya, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemkab Probolinggo dengan Direktorat Jenderal Imigrasi tentang UKK di Kabupaten Probolinggo pada Jumat (6/9). “Pemacu semangat kami ketika sudah dilakukan MoU dengan Dirjen Imigrasi, pengerjaan UKK semakin dikebut untuk segera dilaunching,”tandasnya. Pihaknya juga mempersiapkan pengelolaan UKK agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Salah satunya dengan melakukan bimbingan teknis fungsi keimigrasian bagi aparatur sipil negara yang akan diperbantukan di UKK. Sepuluh ASN dari Pemkab nanti diperbantukan di UKK. Mereka akan dibantu empat pegawai Keimigrasian Malang. Beberapa waktu lalu sudah melakukan bimtek (bimbingan teknis). “Kami harap layanan keimigrasian dapat diberikan secara maksimal,” lanjutnya. Dinas PM-PTSP Kabupaten Probolinggo terus berusaha berinovasi untuk meningkatkan pelayanan di bidang per-

izinan. Salah satunya melalui aplikasi e-Rekom. Aplikasi yang berbasis online single submission (OSS) ini berasal dari Badan Koordinasi Penaman Modal. Kemudian diaplikasikan dan diterapkan di Dinas PM-PTSP Kabupaten Probolinggo. “Aplikasi ini merupakan terobosan dalam bidang teknologi yang diciptakan untuk memudahkan instansi teknis dalam proses pengurusan izin,” paparnya. Sistem kerja aplikasi ini adalah dengan men-scan semua persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengurusan izin. Setelah data ter-scan, dilakukan proses upload melalui aplikasi ini. Kemudian, data yang terupload itu akan dicek dan diverifikasi kebenarannya oleh kepala seksi. Dilanjukan kepada kepala bidang, terakhir disahkan oleh kepala dinas. Pada akhirnya, jika data yang di-upload dinyatakan lengkap, instansi teknis akan mendapat balasan dari Dinas PM-PTSP. Serta, datang ke Mal Pelayanan Publik (MPP) untuk melakukan penandatanganan secara digital dan pencetakan.[wap]


PENDIDIKAN, KEBUDA

Halaman 6

Kamis Legi, 7 N

Mahasiswa ITS Optimalkan Fungsi e-KTP untuk Be Surabaya, Bhirawa Banyaknya penggunaan kartu elektronik untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari kartu kesehatan, kartu pintar dan sebagainya, justru membuat pengguna kerepotan dengan banyak pilihan itu. Sehingga tiga mahasiswa Departemen Informatika Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan JUSTAP. Sebuah inovasi perangkat untuk mengefisiensikan berbagai kebutuhan dengan hanya bermodalkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e - KTP). Ketiganya Muhammad Abyan Dzaka, Ayas Faikar Nafis, dan Dhafa Hikmawan. Menurut Ketua Tim Muhammad Abyan Dzaka, JUSTAP merupakan perangkat yang memiliki lima fitur. Yaitu fitur membuka pintu, presensi, pendaftaran pasien RS, check in tiket, dan transaksi. Dalam penggunaanya, user hanya perlu menempelkan e - KTP pada sistem JUSTAP. "Perangkat ini juga dilengkapi fitur verifikasi wajah yang memiliki tingkat akurasi mencapai

99,5%. Dan segala aktifitasnya akan terekam dan tercatat pada log secara otomatis,'' jelasnya. Sehingga, lanjutnya, hal itu akan menutup celah penyalahgunaan e KTP milik orang lain karena otentikasi ganda dari e - KTP dan pengenalan wajah pada JUSTAP. Salah satu fitur yang menarik adalah fitur presensi. Di mana alat ini memaksa pengguna harus memindai KTP dan verifikasi wajah secara bersamaan. "Metode serupa juga berlaku pada fitur buka pintu dan check in tiket,'' paparnya. Berbeda dengan fitur lainnya, pada fitur pendaftaran pasien RS, JUSTAP terhubung dengan per-

angkat tambahan, berupa Personal Computer (PC) yang digunakan pasien untuk memilih poli yang dibutuhkan. Adanya PC ini juga berfungsi untuk menunjukkan nomor antrean, sehingga biaya untuk cetak tiket antrean dapat dipangkas.

"Di fitur transaksi JUSTAP bekerja sama dengan penyedia jasa cashless payment untuk menciptakan cara pembayaran yang lebih simple. penjual cukup memasukkan pesanan ke dalam sistem. Setelah pembeli menempelkan e-KTP-nya pada

alat, maka tagihan akan secara otomatis pada aplikasi cashles payment dengan nominal sebesar pembelian yang dilakukan,'' jabarnya Inovasi JUSTAP sendiri berhasil mengantongi medali perunggu pada ajang Pagelaran Mahasiswa

Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GemasTIK) ke-12 pada kategori Piranti Cerdas, Sistem Benam, dan Internet of Thing (IoT). Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan tiga dosen dan satu mahasiswa pascasarjana yakni

Perangkat JUSTAP karya mahasiswa Departemen Informatika ITS, saat didemokan penggunaannya dengan e-KTP.

Polres Ajak Pelajar SMA/SMK se-Situbondo Mendaftar Menjadi Polisi Situbondo, Bhirawa Menjelang dibukanya masa pendaftaran penerimaan anggota Polri tahun 2020, jajaran bagian SDM Polres Situbondo gencar melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah, utamanya siswa dari tingkatan SMA/SMK seKabupaten Situbondo. Sosialisasi dipimpin langsung oleh Kabag Sumda, AKP Hardjito bersama Kasubbag Pers AKP Indah Citra Fitriani dan anggota SDM Polres Situbondo. Menurut AKP Hardjito, sasaran sosialisasi penerimaan anggota polisi tahun 2020 diantaranya para siswa siswi kelas 12 SMA/SMK yang ada di Kabupaten Situbondo. Tujuan sosialisasi program ini, lanjut AKP Hardjito, untuk menarik minat kalangan pelajar SMA/SMK agar ikut mendaftar diri menjadi anggota Polri tahun 2020. "Sosialisasi yang kami lakukan baru di dua sekolah. Yang pertama SMA

Negeri 1 Situbondo dan SMA Negeri 2 Situbondo,'' ujar AKP Hardjito. AKP Hardjito menjelaskan, pihaknya melibatkan AKP Indah Citra

Fitriani sebagai pemateri dan pemberi motivasi kepada ratusan siswa kemarin. Juga diimbau kepada para pelajar untuk mempersiapkan diri

sawawi/bhirawa

Personil Bagsumda Polres Situbondo saat menggelar sosialisasi penerimaan anggota Polri kepada Pelajar SMA/SMK se-Situbondo.

sebelum pendaftaran dimulai. Selain itu, para siswa juga bisa berkonsultasi langsung dengan Bagian SDM Polres Situbondo terkait sejumlah tahapan dan persyaratan. "Para pelajar juga dapat mengakses informasi melalui website www.penerimaan.polri.go.id,'' kupas Hardjito. Sehingga, tutur Hardjito, semua siswa yang berminat mengabdikan dirinya di institusi Polri agar mempersiapkan sedini mungkin sejak saat ini. Selain bisa masuk di akademik, tentunya sangat diperlukan persiapan fisik dan mental. "Makanya kami melakukan sosialisasi informasi penerimaan anggota Polri tahun 2020 di sekolah-sekolah SMA/SMK agar mereka menjadi tertarik. Kami juga intens memasang banner serta penyebarluasan melalui media elektronik serta media sosial (Medsos),'' pungkas Hardjito. [awi]

POPDA JATIM 2020

Pemkab Sidoarjo Gelar Pekan Olahraga Pelajar 2019 Sidoarjo, Bhirawa Sebagai bentuk pembinaan dan pengembangan olah raga bagi pelajar di Kabupaten Sidoarjo, dan bertujuan mempersiapkan Atlet Sidoarjo menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jatim 2020. Disporapar (Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata) menggelar Pekan Olah Raga Pelajar Kabupaten (POPKAB) Sidoarjo 2019. POPDA dilaksanakan mulai Hari Rabu hingga Minggu (6 10/11) dan dibuka Kadisporapar Sidoarjo, Drs Djoko Supriyadi, hadir pula Ketua Umum KONI Kab Sidoarjo, Franki Efendy, Perwakilan dari Kantor Kemenag Sidoarjo dari Dinas Dikbud Sidoarjo, serta Candi Pendidikan Jatim wilayah Sidoarjo. Menurut Ketua Panitia POPKAB Sidoarjo 2019, M Basori Alwi SSos MAP, kegiatan ini sebagai bentuk pembinaan dan pengembangan olah raga bagi pelajar. Selain itu, juga bertujuan untuk mempersiapkan Atlet Sidoarjo menghadapi POPDA Jatim 2020 yang rencananya akan diselenggarakan di Sidoarjo. Cabang Olah raga yang dipertandingkan, diantaranya Atletik, Bola Voli Indoor, Bola Voli Pasir, Catur, Panahan, Pentaque, Karate dan Senam. Pertanya sekitar 783 Atlet yang teridiri dari pelajar mulai SD, MI, SMP, MTs, SMA, SMK, MA atau sederajat. [ach]

achmad suprayogi/bhirawa

Pertandingan perdana bola voli putri usai pembukaan POPKAB Sidoarjo 2019.

Muhammad Abyan Dzaka (tiga dari kiri), Ayas Faikar Nafis (tengah berdiri), dan Dhafa

LIPUTAN

SDN 3 Olean, Ikon Sekolah

Sekolah Asri dan Rindang, Jadi SDN 3 Olean Situbondo di bawah kepemimpinan Sawiyati SPd MPd terus melakukan pembenahan, baik di internal sekolah maupun eksternal sekolah. Sehingga menjadi jujugan Tim Visitasi Adipura Nasional Rabu (6/11). Tim berjumlah tiga orang diantaranya Hanif, Aga dan Nurhasan. Tim Adipura Nasional ini melihat satu persatu fasilitas unggulan

yang ada di SDN 3 Olean, mulai tanaman, sarana fisik serta fasilitas unggulan yang lain. Kasek SDN 3 Olean, Sawiyati, mengajak seluruh stakeholder pendidikan di lembaganya untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan, sehingga mudah meraih prestasi dimasa mendatang. Selain itu, dengan modal kebersamaan akan mudah meraih

prestasi non akad ya meraih pengh Adiwiyata (seko lingkungan) di tin Situbondo. ''Kini k jujugan Tim Vitas al,'' aku mantan g han, Kecamatan K Sawiyati juga m ada hal yang tid untuk bisa mera

Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa), Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini hadiri deklarasi Sekolah Ramah Anak SMPN 1 Gandusari bertepatan pada Hari Anak Dunia.

Peringatan Hari Anak Dunia di Trenggalek Deklarasikan SRA Trenggalek, Bhirawa Dalam rangka membangun Sekolah Ramah Anak (SRA) di Trenggalek, Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa), Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini hadiri deklarasi Sekolah Ramah Anak SMPN 1 Gandusari bertepatan pada Hari Anak Dunia, Rabu (6/11). Puspa berperan sebagai wadah untuk menyamakan persepsi dan bekerja sama untuk mengatasi permasalahan perempuan dan anak, diantaranya trafficking, kekerasan, prostitusi, pernikahan dini, putus sekolah pada anak perempuan, eksploitasi, kematian ibu dan anak. Saat kedatangan istri Bupati Trenggalek, Novita Hardini yang didampingi Ketua Darma Wanita Trenggalek, Lies Joko Irianto ini disambut hangat oleh keluarga besar SMPN 1 Gandusari. Terlihat marching band menyambut

GALERI

di lingkungan sekolah dilanjutkan dengan Tari Gambyong. Dan menyempatkan ikuti senam kebugaran dan senam ramah anak di halaman sekolah. Menurut Novita, Puspa ini selaras dengan salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Trenggalek, dalam penguatan dan pemberdayaan perempuan dan kelompok rentan yang salah satu didalamnya adalah anak. ''Dalam lingkungan sekolah tidak hanya diperkuat pada sektor akademi saja, melainkan juga berperan menjaga psikologis anak,'' ucapanya. Novita juga mengungkapkan, bukan tidak beralasan kenapa memilih SMP yang ada di Kecamatan Gandusari. Karena SMPN 1 Gandusari paling siap untuk menyatakan komitmen untuk membangun kualitas SRA yang bertepatan dengan Hari Anak Sedunia, dan diharapkan semua sekolah yang ada di Kabupaten Trenggalek ikut menerapkannya,'' ujarnya. [wek]

Tim penilai adipura nasional bersama Kasek dan tenaga pendidik, serta siswa berprestasi di SDN 3 Olean, Keca

Lingkungan SDN 3 Olean Mendapatkan Nilai Terbaik Kepercayaan Tim Visitasi Adipura Nasional berkunjung ke SDN 3 Olean merupakan buah hasil dari kerja keras semua komponen sekolah. Dengan kunjungan ini, SDN 3 Olean itu berhasil menyandang predikat sekolah yang bersih indah serta asri. Juga berhasil meraih nilai yang baik dalam pemeliharaan kondisi lingkungan sekolah yang indah asri dan rindang. Kasek SDN 3 Olean Situbondo, Sawiyati SPd MPd menegaskan, capaian ikon sekolah berkarakter kedepan akan dijadikan semangat untuk meraih penghargaan lain yang lebih bergengsi. Atas keberhasilan kunjungan ini, patut disyukuri dan akan mendorong semua pihak untuk menjadikan SDN 3 Olean sebagai sekolah yang maju.

"Kami optimis berhasil meraih penghargaan sekolah yang berkualitas dan berkarakter di masa mendatang. Apalagi sebelumnya berhasil meraih prestasi Sekolah Adiwiyata Kabupaten Situbondo dan menuju Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jatim,'' tegas Sawiyati Sawiyati juga menuturkan, pihaknya ikut bersyukur karena kini sekolah tempatnya mengabdi sudah mengalami perubahan yang sangat berarti. Selain mampu meraih prestasi non akademik, keluarga besar SDN 3 Olean, mengalami kemajuan dibanding era sebelumnya. ''Penghargaan ini sangat spesial bagi keluarga besar SDN 3 Olean Situbondo, karena menjadi salah satu SDN yang dikunjungi tim adipura nasional,'' pungkas Sawiyati. [awi]

PRESTASI

Dikbud Kabupaten Sidoarjo Beri Pelatihan Jurnalistik Para Guru Jelang pameran pendidikan dan kebudayaan Sieducex (Sidoarjo Education Culture Expo) 2019. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo telah memberikan Pelatihan dan Lomba Karya Jurnalistik bagi guru-guru yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Oleh: Achmad Suprayogi, Kabupaten Sidoarjo

achmad suprayogi/Bhirawa

Kepala Dikbud Sidoarjo Asrofi saat memberikan pengarahan dan membuka pelatihan Jurnalistik bagu guru.

"Dari pelatihan ini, diharapkan mereka bisa ikut lomba menulis, baik itu artikel ilmiah populer maupun penulisan jurnalistik. Agar muncul jawara penulis yang handal,'' jelas Dr Tirto Adi MPd selaku Ketua Umum Panitia Pameran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sieducex 2019. Tirto menjelaskan, dalam kegaitan itu para guru yang ikut harus mendaftar terlebih dahu-

lu. Karena jumah guru yang ada di Sidoarjo ada sekitar 12 ribu, kalau tak cepat mendaftar ya tidak bisa ikut. Antusias mereka sangat besar sehingga panitia kewalahan, karena peserta yang diambil hari itu hanya 100 guru. Diharapkan bisa berkelanjutan, tentunya di luar Program Sieducex. "Saya harapkan, yang mendaftar guru yang mempunyai minat tinggi dalam menulis.

Maka harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jadi dalam lomba menulis Program Sieducex 2019 ini, semua guru bisa ikut. Para guru yang tidak ikut dalam pelatihan itu juga bisa ikut lombanya,'' tegas Tirto yang juga sebagai Sekretaris Dikbud Sidoarjo. Pelatihan bertemakan Penguatan Pendidikan Karakter, Budaya, Literasi dan Kewirausahaan Dalam Mewujudkan SDM Unggul Bagi Para Guru PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dibuka langsung oleh Kepala Dikbud Kabupaten Sidoarjo Drs Ec Asrofi MM MH, Rabu (6/11) kemarin, menghadirkan narasumber Rektor Umaha Sidoarjo, Dr Fathoni Rodi, dan Prof Dr Suyatno, dosen

Unesa Surabaya. Usai membuka acara, Asrofi mengatakan, kegiatan untuk membangkitkan literasi karena kurang minat membaca maupun minat menulis. Sehingga hasil baca dan tulis itu harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ada karya nyata yang riil. "Karena setiap sekolah nantinya harus menulis, untuk SD harus bisa menerbitkan satu buku dan untuk SMP minimal harus bisa menerbtikan dua buku dalam setahun. Isinya bisa dari guru, bisa juga murid atau kolaborasi antara guru dan murid,'' jelas Asrofi. Selain itu juga ada kewajiban untuk mengarang, untuk SMP harus mempunyai 12 karangan, dan kewajiban membaca. [*]


& OLAHRAGA erbagai Kebutuhan

AYAAN

November 2019

Halaman 7 S O S O K

Ingin Bisa Bermanfaat

Dwi Sunaryono SKom MKom, Hadziq Fabroyir SKom PhD, Ridho Rahman Hariadi SKom MSc, dan Irzal Ahmad Sabilla SKom. Alat yang telah diimplementasikan dalam internal Departemen Informatika ITS ini juga siap dikomer-

Keinginan sederhana untuk bisa menuntaskan pendidikan Strata 1 atau S 1 akhirnya bisa terwujud berkat kerja keras yang ditunjukkan Yuki Ahadiyati. Sebagai penyandang disabilitas dengan tuna wicara ini tak pernah sekalipun berkecil hati. Justru Yuki panggilan akrabnya ingin membuktikkan bahwa kemampuannya sama dengan mahasiswa lain. Selama kuliah, Yuki memilih mengambil jurusan Teknik Informatika dibanding bidang keilmuan lainnya. Menurutnya, bidang ilmu ini menarik. Karena berhubungan langsung dengan teknologi. "Saya lebih nyaman memilih jurusan itu. karena memang hobi

sialkan dengan biaya produksi yang sangat terjangkau. ''Jika dikomersialkan, harga produk ini diperkirakan hanya Rp340.000 per unitnya. Ada juga versi mini dari JUSTAP yang hanya dibanderol Rp150.000 per unit,'' pungkas Abyan. [ina]

dan minat saya disana,'' ujar dia. Setelah menjadi wisudawan, Yuki berencana untuk menjadi guru komputer di SLB B Dharma Wanita Sidoarjo. Perempuan kelahiran Surabaya, 11 Juli 1994 ini bercita cita agar siswa yang ada di sekolah itu bisa pintar dalam berteknologi. Di samping itu juga pihaknya ingin memotivasi para siswa, agar tidak pernah menyerah karena kekurangan. "Sebaliknya mereka juga harus bisa membuktikkan bahwa mereka bisa mengejar cita-citanya dan menempuh pendidi-

kan tinggi,'' katanya. Yuki berharap, semoga ilmu yang diperoleh selama kuliah bisa bermanfaat bagi dirinya dan semua orang. ''Semoga nanti ilmu yang saya ajarkan bisa berguna bagi murid-murid di sana,'' pungkasnya. [ina]

Yuki Ahadiyati

DPKH Berikan Bimtek Budidaya Ayam Joper Bagi KSTM

Ratusan Santri Belajar Budidaya Ayam Joper

Hikmawan (dua dari kanan) yang tergabung Tim Jastep bersama para pembimbingnya.

KHUSUS

h Berkarakter di Situbondo

i Jujugan Tim Adipura Nasional

demik. Diantaranargaan di Bidang lah berwawasan ngkat Kabupaten kami juga menjadi si Adipura Nasionuru SDN 5 DawuKota Situbondo itu. menjelaskan, tidak dak bisa dicapai aih prestasi, uta-

manya SDN 3 Olean jika didukung kebersamaan dan kekompakan yang paripurna. Dengan berbekal kekompakan itu, SDN 3 Olean berhasil meraih penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Situbondo sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten baru baru ini. "Penyerahan penghargaan bergengsi itu menjadikan kami ber-

sawawi/bhirawa

amatan Kota, Situbondo.

tambah semangat untuk meraih penghargaan yang lain,'' tutur Sawiyati. Kedepan, Sawiyati berharap, dengan landasan kesederhanaan dan semangat yang pantang menyerah, ia bersama seluruh elemen mulai komite sekolah, tenaga pendidikan, orang tua murid dan siswa untuk mendukung program ini. Sehingga ada feed back berupa sarana prasarana maupun non sarana prasarana pendidikan di SDN 3 Olean. "Kini kami masih berada dalam fase mewujudkan visi sekolah yakni merintis SDN 3 Olean menjadi sekolah yang berkarakter dan berkualitas,'' pungkas guru teladan ini. Sementara itu, Hanif, salah satu Tim Vitasi Adipura Nasional mendukung penuh semua upaya yang dilakukan SDN 3 Olean untuk meraih prestasi baik akademik maupun non akademik. Termasuk menjadi salah satu SD Negeri yang menjadi penilaian piala adipura nasional. "Banyaknya dukungan yang dilandasi oleh kebersamaan itu patut untuk didukung. Sehingga upaya yang ingin dicapai oleh keluarga besar SDN 3 Olean bisa terwujud dengan baik,'' terang Hanif. [awi]

Tim Visitasi Adipura Nasional saat melakukan penilaian pada beberapa tanaman di halaman SDN 3 Olean.

wiwit agus pribadi/bhirawa

DPKH beri bimtek budidaya Ayam Joper.

Probolinggo, Bhirawa Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) budidaya ayam Joper (Jowo Super), bagi Kelompok Santri Tani Millenial (KSTM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Nuriddahlani Desa Tarokan, Kecamatan Banyuanyar. Kegiatan ini hasil kerja sama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang diikuti 230 orang peserta dari KSTM Ponpes Riyadhus Solihin, Desa Rejing, Kecamatan Tiris, dan KSTM Ponpes Nuriddahlani Desa Tarokan, Kecamatan Banyuanyar. Bimtek diberikan kepada 16 KSTM yang tersebar di Ponpes di wilayah timur, tengah dan barat di Kabupaten Probolinggo. Para KSTM ini juga menerima paket bantuan berupa bibit ayam Joper sebanyak 500 ekor, 1 paket obat - obatan dan pakan serta subsidi pembuatan/rehab kandang. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPKH Kabupaten Probol-

Dindik Jatim Dorong Seluruh SMK Miliki BKK Dindik Jatim, Bhirawa Bursa Kursus Kerja (BKK) di lingkungan pendidikan SMK sangat dibutuhkan. Hal itu dinilai sebagai fasilitas atau 'wadah' bagi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan kompetensi yang dimiliki. Sehingga Dinas Pendidikan Jatim berupaya untuk mendorong pendirian BKK di setiap lembaga SMK ditingkatkan. Kepala Bidang Pendidikan SMK Dindik Jatim, Suhartono menuturkan, kini dari 2103 lembaga SMK

negeri dan swasta, baru 625 lembaga yang telah memiliki BKK. Sedangkan dari 296 lembaga SMK Negeri, 90% diantara telah memiliki BKK. "Mereka yang belum mempunyai BKK ini karena berbagai faktor. Diantaranyta fasilitas yang belum memenuhi dan dunia industri disekitar sekolah belum mendukung,'' ungkap dia. Sehingga pihaknya berupaya untuk mendorong semua lembaga memiliki BKK. Karena menurut Suhartono, dengan adanya BKK, lulusan SMK bisa terserap dalam dunia

kerja, selain kerjasamanya dengan Disnaker (Dinas Tenaga Kerja). Di samping itu, adanya BKK juga dinilai mampu mematahkan pandangan masyarakat, pengangguran disumbang lulusan SMK. "Di BKK, industri tinggal meminta siswa sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan. Sehingga mampu untuk menyerap tenaga kerja dari lulusan SMK,'' ujar dia. Dengan banyaknya BKK di lembaga ini semakin memperkecil jumlah pengangguran dari lulusan

arif/bhirawa

SMK. Suhartono bahkan mengklaim, adanya BKK mampu menaikkan keterserapan kerja dari lulusan SMK berkisar anatara 20% sampai 25% dibanding tahun sebelumnya. "Kini kami juga tengah mempersiapkan pembuatan Big Data Si Grak (Integrasi Data SMK). Dari sistem itu kami bisa memonitoring jumlah lulusan SMK termasuk keterserapan nya dengan dunia industri. Kami juga menyediakan bursa kerja dalam satu sistem bagi lulusan SMK,'' jelasnya. [ina]

5000 Siswa dan 800 Guru PAUD Senam di Alun-alun Rekasogati Kabupaten Madiun, Bhirawa Sebanyak 5 ribu siswa PAUD dan 800 gurunya melakukan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) di Kampung Pesilat PAUD di Alun - alun Reksogati Caruban, Kab Madiun, Rabu (6/11). Gebyar PAUD tahun 2019 bertemakan Dengan Gebyar PAUD 2019 Kita Wujudkan Kabupaten Madiun sebagai kampung pesilat yang aman, mandiri, sejahtera dan berakhlak. Selain siswa dan guru PAUD, SKJ akbar ini juga diikuti Bupati Madiun dan Wakil Bupati Madiun, serta Bunda PAUD Kabupaten Madiun dan anggota TP PKK Kabupaten Madiun. Bupati Madiun, H Ahmad Dawami alias Kaji Mbing dalam sambutannya mengatakan, Gebyar PAUD ini untuk memberikan wadah dan semangat para guru dan siswa PAUD. Karena pendidikan di usia

nah memberikan kontribusi saat merebut medali emas di salah satu kejuaraan Softball level internasional di Singapura. Atlet Softball asal Perbasasi Jombang juga pernah menjadi bagian dari Tim Softball Jawa Timur maupun nasional. "Satu atlet dari Perbasasi

Kejuaraan Softball bagi pelajar yang memperebutkan Piala KONI Kabupaten Jombang, Rabu (6/11).

para ustadz dan kiai, serta semangat millenial berjiwa muda tentu lebih produktif apabila difasilitasi secara positif oleh Ponpes dengan dukungan pemerintah,'' katanya. Sebanyak 230 santri dari 12 KSTM di Kabupaten Probolinggo, berlatih budidaya Ayam Joper. Selama dua hari, ratusan santri itu mengikuti Bimtek di Ponpes Raudlatul Mutaalimin. Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu daerah yang dipilih untuk mendapatkan Program Penumbuhan KSTM, di samping 19 kabupaten lain yang menjadi tanggung jawab Polbangtan Malang. Dr Sadlikah SPt MP dari Polbangtan Malang menjelaskan, penumbuhan KSTM merupakan Program Strategis Kementerian Pertanian RI (Kementan RI), bekerja sama dengan RMI dan Dinas Peternakan setempat. ''Program ini untuk menumbuhkan wirausaha muda bidang pertanian sekaligus meningkatkan pendapatan para santri,'' ujar Sadlikah. [wap]

Dinilai Mampu Naikkan Keterserapan Kerja hingga Kisaran 25 Persen

dini sangat diperlukan untuk anak anak. Artinya pendidikan harus dipersiapkan sejak dari kandungan sampai usia masuk sekolah hingga sekolah nanti sudah kita siapkan. Menurut bupati, anggaran pendidikan di Kabupaten Madiun sudah dinaikan dari 11% menjadi 25% dan ADD yang sekarang naik menjadi 20% juga bisa digunakan. "Karena kami konsen untuk meningkatkan SDM, sehingga dana anggaran pendidikan itu digunakan sesuai dengan kebutuhan guru - guru dan fasilitas siswa PAUD. Semuanya harus semangat dan bersama meningkatkan pendidikan anak - anak kita,''tegasnya. Bupati dan Wakil Bupati akan terus mengoreksi kapanpun, terkait dengan nasib anak - anak di Kabupaten Madiun. Bupati berpesan kepada guru PAUD, yang pertama memben-

tuk anak didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Karena siswa PAUD akan lebih siap un-

Jombang juga lolos seleksi PON Papua 2020, Sea Games juga pernah,'' imbuh Sunarsih. Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Jombang, Tito Kadar Isman memberikan apresiasi positif atas terlaksananya kejuaran softball antar

tuk mengikuti pembelajaran yang lebih tinggi, sehingga dapat menciptakan SDM yang unggul. [dar]

sudarno/bhirawa

Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami di dampingi Bunda Paud Kab Madiun memberikan arahkan kepada para guru Paud dan Anak-Anak Paud usai gebyar SKJ di Alun-Alun Reksogati Caruban.

Perbasasi Gelar Kejuaraan Softball Bagi Pelajar Jombang, Bhirawa Persatuan Baseball dan Softball Indonesia (Perbasasi) Kabupaten Jombang menggelar kejuaraan Softball memperebutkan Piala KONI Kabupaten, Jombang bagi para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Jombang selama satu hari, Rabu (06/11) di Lapangan Mojoagung, Jombang. Ketua Perbasasi Kabupaten Jombang, Sunarsih menjelaskan, kejuaraan ini dilaksanakan untuk menjaring bibit - bibit atlet muda di Cabang Olahraga (Cabor) Softball sebagai regenerasi atlet senior di Cabor yang sama di Kabupaten Jombang. "Kejuaraan ini diadakan setiap tahun, tujuannya untuk mencari bibit - bibit handal di Cabang Olahraga Softball,'' ujar Sunarsih, Rabu (6/11). Sunarsih menambahkan, Cabor Softball di Kabupaten Jombang per-

inggo, M Sidik Widjanarko melalui Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Bina Usaha, drh Amir Syarifuddin, Rabu (6/ 11) mengungkapkan kegiatan untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan protein hewani melalui bantuan bibit ayam Joper, pakan, obat-obatan dan subsidi pembuatan kandang kepada KSTM. "Kegiatan ini tahap kedua, sebelumnya sudah pernah dilakukan sekitar Bulan Juni 2019. Tujuannya untuk memberikan bekal kepada para santri yang tergabung dalam KSTM agar bisa memelihara ayam Joper dan mengembangkan agrobisnis peternakan,'' ungkapnya. Amir mengharapkan, dengan kegiatan ini ada peran pondok pesantren dengan sumberdaya santri ikut serta dalam membangun peternakan dalam mewujudkan ketahanan pangan protein hewani. "Ada potensi di Ponpes yang terdiri para santri yang memiliki bekal akhlak yang telah diajarkan

pelajar yang memperebutkan Piala KONI Jombang itu. "Kami mengapresisasi Perbasasi Jombang yang telah melakukan pembinaan, karena sukses Cabor itu dari sukses administrasi, sukses pembinaan, dan sukses prestasi,'' pungkas Tito. [rif]

GELANGGANG

Kalah di Fuzhou China Open, Greysia/Apriyani Akui Sangat Kecewa Jakarta, Bhirawa Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengaku sangat kecewa dengan kekalahannya di babak pertama turnamen bulu tangkis Fuzhou China Open yang berlangsung pada Rabu (6/11). Tampil kurang maksimal di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, Greysia/Apriyani menuai kekalahan saat menghadapi pasangan Malaysia Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean. Greysia/Apriyani yang menyandang status sebagai unggulan keenam itu ditaklukkan dalam dua gim berdurasi 52 menit dengan skor 19-21, 16-21. “Penampilan kami benar-benar 'under perform', sangat mengecewakan dan jauh dari harapan. Di pertandingan tadi, aura untuk menangnya tidak ada,� kata Greysia dikutip melalui laman badmintonindonesia.org, Rabu. Pada laga perdana turnamen bulu tangkis level Super 750 itu, Greysia/Apriyani tidak tampil seperti biasanya. Kali ini, mereka bermain dalam kontrol lawan dan tak dapat keluar dari tekanan. Sedangkan lawannya mengatur ritme permainan, sehingga menyulitkan pergerakan Greysia/Apriyani. [ant]


JATIM MEMBANGUN

Kamis Legi, 7 November 2019

Halaman 8

PT JGU Siap Realisasikan Pembangunan Pengolahan Limbah B3 Surabaya, Bhirawa Desakan kalangan DPRD Jawa Timur agar Pusat Pengolahan Limbah B3 di Mojokerto segera dilaksanakan pembangunannya disambut serius PT Jatim Graha Utama. BUMD Jatim yang diberi tugas mengelola pembangunan Pusat pengolahan limbah B3 di Dawarblandong Mojokerto itu, saat ini sedang proses melengkapi dokumen pembangunan di lahan seluas 50 hektar itu. Direktur Utama PT Jatim Graha Utama, Mirza Muttaqien menyampaikan, pihaknya bersama-sama dengan investor sudah memulai pembangunan fasilitas dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah, menyelesaikan perizinan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar bisa memberikan dispensasi pemanfaatan sebagian lahan untuk digunakan sebagai instalasi pengolahan limbah B3 Diubah menjadi Non B3 dan di manfaatkan untuk material pembangunan seperti urugan, paving dan lain sebagainya.

Saat ini, lanjut Mirza, lahan di Mojokerto itu masih proses ruislag antara Kementerian LHK dengan tanah di Bondowoso yang itu membutuhkan proses agak panjang. “Nantinya bila ruislag tuntas, otomatis status lahan sudah bisa dimanfaatkan optimal melengkapi dokumen Amdal dan sebagainya. Nah sambil itu jalan, kami akan minta dispensasi ke KLHK untuk bisa beroperasi tahap pertama,” papar Mirza, Rabu (6/11) kemarin. Selanjutnya, PT JGU juga menyiapkan rencana pembangunan tahap kedua. Yaitu menyelesaikan izin

Amdal di 5 hektar dari total 50 hektar yang ada. Dengan mendatangkan fasilitas Pengolahan Limbah Medis diantaranya incenerator. “Untuk tahap ketiga, baru nanti kalau Amdal Ultimate secara total sudah beres, kita bisa mulai membangun keseluruhan,” terangnya. PT JGU menjanjikan sekitar awal tahun 2020 fasilitas pengolahan Limbah B3 di Mojokerto ini Sudah bisa beroperasi minimal pada tahap pertama. Yakni sudah mampu mengolah atau mengubah limbah B3 menjadi bahan padat untuk kebutuhan material atau konstruksi seperti paving dan sejenisnya. Hal itu dilakukan sembari menunjukkan pada masyarakat bahwa limbah B3 itu ketika sudah dilakukan proses pengolahan untuk material pembangunan atau konstruksi, tidak membahayakan. “Karena limbah B3 itu akan kita netralisir secara kimia dan/atau dipadatkan (solidificarsi) terlebih

dahulu, jadi sudah aman dan tidak membahayakan,” terangnya. Berdasarkan kajian, kata dia, yang sudah dilakukan, saat ini di Jawa Timur saja, Limbah B3 terus terproduksi. Terutama limbah berbahaya dari Rumah Sakit. Dimana potensi limbah B3 di Jawa Timur per tahunnya mencapai 170 juta ton. “Tapi yang sudah termanage baru 36 persen saja. Dan untuk sanitary landfill harus dibawa ke fasilitas limbah B3 satu satunya yang ada di Cileungsi Bogor,” tutur Mirza. Senada, Direktur Operasional PT JGU, M Rudiansyah menambahkan pengelolaan limbah B3 di Mojokerto itu dipastikan cukup aman untuk warga. Jenis tanah liat di lokasi tersebut membuat cairan limbah tidak akan mengalir sampai ke rumah warga. Pemerintah juga sudah melakukan kajian sebelum menentukan lokasi, bahwa sangat aman untuk sebuah Pabrik pengolahan limbah. Inilah yang akan terus di sosialisasi-

kan ke masyarakat. “Kami sebagai BUMD, akan menjaga agar pabrik ini tidak sampai merugikan masyarakat. Selain itu kita akan bekerja dengan standart tertib administrasi dan tertib secara teknis,” pungkas Rudi usai mendampingi Komisi D DPRD Jawa Timur sidak ke lokasi pabrik pengolahan limbah B3 di Dawarblandong Mojokerto. Sementara, Komisi D DPRD Jatim meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar lokasi pembangunan Pusat Pengelolahan Limbah B3 di kawasan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. “Hasil kunjungan ke lokasi di pusat pengelolaan limbah di cendoro dawar blandong Mojokerto kemarin, masih ada penolakan dari masyarakat terhadap pendirian lokasi tersebut. Masyarakat khawatir akan dampak lokasi,” ungkap anggota komisi D FPRD Jatim Hidayat,

di gedung DPRD Jatim, Rabu (6/ 11) kemarin. Munculnya penolakan warga tersebut harus segera ditanggapi serius oleh DLH Jatim. Sekecil apapun penolaksan yang muncul harus disikapi jangan sampai diabaikan. “Kita di komisi D minta DLH untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi yg intensif kepada masyarakat sekitar lokasi. Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan,” jelasnya. Kata Hidayat, keberadaan pusat pengolahan limbah khususnya B3 dikawasan tersebut harus tetap diwujudkan. Sebab, program ini sudah lama direncanakan secara matang oleh Pemprov Jatim. “Kami dorong tetap jalan dan harus direalisasikan. Tetapi DLH harus segera menyelesaikan amdalnya dan mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat,” pungkasnya. [geh]

KELANA JATIM

Antisipasi Genangan, Revitalisasi Kawasan Kali Lamong Surabaya, Bhirawa Memasuki musim hujan, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) melakukan revitalisasi di sekitar kawasan Sungai Kali Lamong, guna mengantisipasi genangan di wilayah Surabaya Barat. Tercatat beberapa kawasan yang rawan terjadi genangan saat musim hujan, akibat luapan Sungai Kali Lamong diantaranya, wilayah Benowo, Raci, Sumberejo, dan Jurang Kuping. Kepala Bidang Pematusan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan, untuk mengatasi genangan di Sumberejo, Pemkot Surabaya akan membangun tiga unit pompa dengan kapasitas masing-masing 3 meter kubik. “Sehingga total 9 meter kubik. Namun, tahun ini kita beli satu pompa dulu,” kata Syamsul, Rabu (6/11).[iib]

Bupati Fadeli mencoba sistem daring yang terkoneksi dengan sistem Kementerian Tenaga Kerja.

KEHILANGAN SURABAYA HILANG STNK,Yamaha, Merah Marun, th. 2006, AG 6135 SD, a/n. Ismadi, Ds. Sumberdadi, Symbergempol – T.Agung No. 6440/IMB/BI-IV/2019 HILANG STNK, Opel Blazer, AG 406 RM, a/n. Patoni, RT 2/1, Ds. Joho, Kalidawir – T.Agung No. 6441/IMB/BI-IV/2019 HILANG STNK, AG 3043 RP, a/n. Ktr Pemkab T.Agung, Jl A Yani Barat 35 – T.Agung No. 6442/IMB/BI-IV/2019 HILANG STNK, AG 5131 RBR, a/n. Wartini, RT 3/1 Sambijajar, Sumbergempol – T.Agung No. 6443/IMB/BI-IV/2019 HILANG STNK, AG 2647 RCG, a/n. Agus Safi’i, RT 3/4 Bendosari, Ngantru – T.Agung No. 6444/IMB/BI-IV/2019

suprayitno/ bhirawa

Manfaatkan Sistem Daring, JMF Percepat Konektivitas Perusahaan-Pencaker Lamongan Bhirawa Setelah menggelar Job Market Fair (JMF) pertama April silam, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kabupaten Lamongan kembali menggelar bursa kerja tahap kedua dengan sistem yang lebih fleksibel. Para pencari kerja kali ini cukup mendaftar secara daring yang dapat dilakukan dimana saja. Sistem ini diharapakan memudahkan, baik untuk pencari kerja maupun perusahaan. Selain itu, Disnaker Lamongan

bisa memantau secara real time, berapa pencari kerja yang sudah diterima dan bekerja dimana. "Pemerintah berusaha mempercepat penyerapan tenaga kerja. Job Market Fair tahun 2019 yang dilaksanakan dengan cara yang lebih dinamis ini diharapkan dapat semakin efektif mengurangi angka pengangguran," ungkap Bupati Lamongan Fadeli saat Pembukaan JMF tahap II, di Halaman Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Lamongan, Rabu (6/11).

“Saat Job Market Fair pertama saya bilang kalau caranya masih lama, maka tidak bisa mempercepat penyerapan tenaga kerja, sehingga harus ada yang berbeda. Pemerintahan di Era industry 4.0 harus melek teknologi. Karena itu saya mengapresiasi adanya inovasi seperti ini,” ujar Fadeli. Kepala Disnaker Kabupaten Lamongan Hamdani Azhari mengatakan, denganmenggunakan sistem berbasis teknologi tersebut, para pencari kerja dimudahkan dalam mencari

Wabup Kukuhkan Pokdarwis Tuban, Harapkan Penguatan Wisata Berbasis Masyarakat Tuban, Bhirawa Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., menekankan perlunya penguatan sektor pariwisata berbasis masyarakat. Melalui cara itu, diharapkan warga sekitar obyek wisata bisa meningkat kesejahteraannya. Hal tersebut diungkapkan Wabup Noor Nahar Hussein saat menghadiri Pengukuhan Forum Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Tuban masa bak-

ti 2019-2024 di objek wisata Pemandian Bektiharjo, Semanding, Rabu (06/11/2019). Kegiatan yang bersamaan dengan prosesi Siraman Langen Tayub Tuban tahun 2019 ini, dihadiri Sekda Tuban Dr Budi Wiyana, Kepala Disparbudpora Kabupaten Tuban Sulistyadi, dan sejumlah pimpinan OPD. Termasuk juga sejumlah Pokdarwis, seniman dan budayawan, serta warga sekitar. Penguatan sektor pariwisata berba-

sis warga, kata Noor Nahar, akan mendukung upaya Pemkab Tuban dalam kaitannya dengan pengembangan potensi wisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hadirnya Forum Pokdarwis menjadi mitra Pemkab Tuban, akan meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang pariwisata melalui sadar wisata. Yakni, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramahtamah, dan kenangan. Forum tersebut diharapkan

menghubungkan antara pelaku seni dan pengelola wisata. Sinergitas tersebut akan mampu menciptakan paket-paket wisata yang memuat berbagai jenis wisata, diantaranya wisata seni dan budaya, alam, dan minat khusus. “Jaringan komunikasi ini dapatnya semakin dikuatkan untuk menunjang promosi setiap wisata yang ada,” kata politisi asal Rengel itu. Pada tahun 2018, kunjungan wisata di Tuban mencapai 6,9 juta.

Dari jumlah tersebut sebanyak 78,6 persen atau setara 5,4 juta adalah kunjungan wisata religi. Sisanya 21,4 persen atau 1,5 juta merupakan wisata lainnya. Diakatakan, berbagai upaya tersebut ditempuh untuk mewujudkan Kabupaten Tuban sebagai destinasi wisata di Jawa Timur. Sehingga Bumi Wali tidak hanya dikenal sebagai wisata religi, namun juga destinasi wisata seni budaya maupun alam favorit. [hud]

pekerjaan yang sesuai dengan minat. Sementara bagi perusahaan, mereka juga cepat mendapat pekerja dengan klasifikasi yang sesuai. Lewat aplikasi yang sama, pencari kerja juga dapat melakukan bimbingan karir secara online. “Ini adalah komitmen kami untuk terus memberi informasi kepada pencari kerja. Sehingga JMF kali ini dikemas berbeda, yakni dengan inovasi menggunakan sistem daring. Di sistem saat ini tercatat sudah 700 pencari kerja yang mendaftar” ujarnya. JMF tahap II ini diikuti 31 perusahaan dalam dan luar kota dan menyediakan 1500 lowongan pekerjaan. Penyelenggara JMF kali ini menggunakan sistem daring yang terkoneksi dengan sistem Kementerian Tenaga Kerja. Pendaftar tinggal masuk web pendaftaran bursa kerja di e-bursakerja.kemnaker.go.id. Disini pencari kerja sudah bisa mengunggah file biodata, dan sejumlah lampiran lamaran pekerjaan seperti ijazah. Sehingga tidak perlu lagi repot membawa fisiknya saat di JMF. Sementara untuk menyediakan layanan informasi lowongan kerja sepanjang tahun, masyarakat bisa mengaksesnya melalui ayokitakerja.kemnaker.go.id .[yit]

PU Fraksi Minta Lima Prioritas Pembangunan Dalam RKPD 2020 Gresik, Bhirawa Dalam rapat paripurna pemandangan umum ( PU ) fraksi, terhadap RKPD 2020, legislatif meminta Pemkab Gresik fokus lima prioritas pembangunan nasional Tahun 2020 dan mengingatkan organisasi perangkat daerah ( OPD ) membuat perencanaan yang matang dan terukur, berkaitan dengan serapan anggaran. Juru bicara fraksi PDIP Sulisno Irbansyah SH mengatakan, bahwa lima prioritas pembangunan nasional Tahun 2020. Meliputi pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, infrastruktur dan pemerataan wilayah, nilai tambah sektor riil. Industrialisasi dan kesempatan kerja, ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup dan stabilitas Pertahanan dan Keamanan. Selain priorotas, juga saran dan pertanyaan realisasi program pemungutan PAD dari sektor pajak dan Rlretribusi anggaran tahun 2020. Sudah tinggi dan maksimal, fraksi PDI perjuangan meyakini sesungguhnya bila di lakukan intesifikasi pendapatan, penekanan angka kebocoran, pungli di pos retribusi dan

menyesuaikan regulasi yang ada. Maka pendapatan masih bisa di tingkatkan lagi, untuk itu langka apa saja yang harus dilaksanakan, untuk mewujudkan target bahkan melampaui target pendapatan di tahun 2020. Dalam visi – misi bupati dan Wakil Bupati, yang kemudian di tuangkan dalam RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021. Mencakup empat bagian penting dalam menentukan kebijakan umum anggaran prioritas pembangunan tahun anggaran 2020, pertama terkait konsepsi kebijakan pemerintah kabupaten gresik yang bercorak industri. Dengan program pendukung pembangunan infrastruktur, pengurangan angka pengangguran, pengentasan

suasana sidang paripurna

kemiskinan, peningkatan pelayanan kesehatan yang sudah berjalan meskipun belum maksimal. Kendala sehingga ke empat program tersebut tidak terealisasikan 100 persen. Serapan dana alokasi pendidikan selalu menjadi perhatian semua kalangan, pokok permasalahannya ad-

alah kurang adanya korelasi yang cukup optimal. Antara alokasi anggaran dengan hasil dalam bentuk mutu pendidikan, yaitu proses belajar mengajar dan output pendidikan. Jika di lihat lebih dalam ternyata masih kurang adanya keseimbangan, dalam menempatkan posting anggaran. Sehing-

ga pemanfaatan pada birokrasi pendidikan lebih menonjol, ketimbang interaksi proses belajar mengajar dan peningkatan kualitas pendidikan. Sementara juru bicara Fraksi Golkar Lusi Kustianah S.Sos mengatakan, bahwa pada dinas kesehatan adanya penyediaan anggaran untuk program

BPJS, bagi semua penduduk miskin. Yang belum memiliki kartu Gresik sehat, atau jaminan kesehatan lainnya dari pemerintah. Penanggulan stunting khususnya untuk balita, pembangunan rumah lansia dan rumah sakit umum daerah di wilayah selatan. Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang, berharap agar fokus pada penuntasan program peningkatan jalan kabupaten dan jembatan. Yaitu perbaikan jalan eks jalan poros desa ( JPD ), penuntasan program saluran airatau drainase di seluruh sisi jalan kabupaten Gresik. Juga OPD untuk membuat perencanaan yang matang dan terukur, terutama berkaitan dengan serapan anggaran. Hal ini sesuai dengan evaluasi triwulan Tahun 2019, hingga sisa waktu 2 bulan di tahun 2019. Fraksi partai golkar, menyimpulkan bahwa secara umum tingkat serapan anggaran masih lemah. Baik di belanja hibah, belanja bantuan keuangan khusus maupun pada masing-masing OPD. Agar dicermati, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. [kim.adv]


Kamis Legi, 7 November 2019

JATIM MEMBANGUN

Halaman 9

Puluhan Warga Desa Banjarsari Ngelurug Kantor Pemkab Malang Kab Malang, Bhirawa Puluhan Warga Desa Banjarsari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, pada Rabu (6/11), telah ngelurug Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jalan Panji, Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Mereka mendatangai Kantor Pemkab untuk melakukan aksi unjukrasa, terkait kasus Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) Tahun 2017-2018, yang diduga diselewengkan oleh Kepala Desa (Kades) Banjarsari Siti Muawanah. Koordinator Aksi Unjukrasa warga Desa Banjarsari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang Imam, Rabu (6/11), di sela-sela aksi unjukrasa di Kantor Pemkab Malang, di Kepanjen mengatakan, aksi unjukrasa yang dilakukan bersama warga Desa Banjarsari ini, karena kasus dugaan penyele-

wengan ADD/DD Tahun 20172018 yang dilakukan Kades Banjasari Siti Maimunah,. Sedangkan dalam kasus itu warga sudah mengadukan ke Polres Malang, pada bulan Mei 2019. Namun, Polres Malang kita nilai penanganannya dalam kasus tersebut kurang serius. ”Karena penanganannya dinilai warga kurang serius, maka warga melakukan aksi unjukrasa ke Kantor Pemkab Malang ini. Dengan harapan, kasus dugaan penyelewengan ADD/DD yang dilakukan Siti Maimunah bisa ditangani dan diproses hukum,” ujarnya. Berdasarkan informasi, lanjut Imam, dari hasil audit yang dilakukan Inspektorat Kabupaten Malang, telah ditemukan kerugian negara sebesar Rp 330 juta dalam pengelolaan ADD/DD Tahun 2017-2018. Arif pun menuntut agar pemerintah daerah bisa mencarikan

yoyok cahyono/bhirawa

Puluhan warga Desa Banjarsari, Kec Ngajum, Kabupaten Malang saat melakukan aksi unjukrasa di halaman Kantor Pemkab Malang, Jalan Panji, Kec Kepanjen, Kab Malang

solusi terkait persoalan tersebut. Dan kades harus mengembalikan kerugian negara dalam kurun waktu 10 hari. Sementara, dirinya juga menanyakan, apakah setelah kades mengembalikan uang, lalu bisa bebas dari jerat hukum.

”Lamanya proses hukum yang dilakukan Polres Malang, hal ini katanya pihak aparat hukum tersebut beralasan bahwa penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kesulitan untuk mencari saksi ahli. Sementara, saksi ahli dari Inspek-

torat bisa jadi saksi, tapi harus menunggu surat izin dari Bupati Malang,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupaten Malang Tridiyah Maestuti menjelaskan, jika aksi warga Banjarsari ini, bukan yang pertama kalinya. Tapi sebelumnya juga melakukan hal yang sama, dan sudah terhitung yang ketiga kalinya. Dan mereka dalam aksi unjurasa tersebut tetap mempersoalkan pengelolaan ADD/DD yang diduga telah diselewengkan Kades Banjarsari Siti Maimunah. Sebagai pengawas di internal Pemkab Malang, dia mengaku, kasus dugaan penyelewengan ADD/DD itu sudah kita tindaklanjuti. Sehingga dalam perkara ini, Inspektorat berpegang pada Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2016 tentang Administrasi Pemerintahan. “Kami sudah lakukan audit, dan secara umum hasilnya sudah se-

lesai. Dan berdasarkan UU, uangnya memang harus dikembalikan dalam waktu 10 hari sampai 60 hari, tapi itu bukan upaya untuk melindungi,” tegasnya. Tridiyah masih menegaskan, jika Kades Banjarsari sudah mengembalikan uang kerugian negara melalui rekening desa ke Bank Jatim dengan cara mengangsur, yakni pada tanggal 2, 3 dan 4 Oktober 2019, yang totalnya sebesar Rp 300 juta. Sehingga secara hukum administrasi, kades tidak menikmati hasil ADD/DD. Dan pihaknya pun juga punya Peraturan Daerah (Perda) Tentang Desa. ”Dari Perda tersebut, maka Inspektorat membuat sangsi dan teguran secara tertulis setelah uang dikembalikan. Karena apa yang dilakukan yang bersangkutan, kesalahan administrasi,” pungkasnya. [cyn].

KELANA JATIM

Polres Tetapkan 3 Tersangaka Penyelundupan Sabu di Rutan Trenggalek, Bhirawa Upaya penyelundupan Narkotika jenis sabu dengan menggunakan media kondom yang sempat digagalkan oleh petugas Rutan Trenggalek sudah ditetapkan tersangka oleh Polres Trenggalek . Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menyebut pihaknya telah menetapkan 3 orang tersangka dengan ancaman hukuman 20 tahun kurungan penjara. “ kK 3 oarang yang sudah kita tetapkan sebagai tersangka diantaranya NKA warga kelurahan Gunung Kidul kabupaten Nganjuk, MS warga kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang dan OS asal Kecamatan Prajurit Kulon Kabupaten Mojokerto.”Ungkap AKBP Jean Calvijn saat menggelar Konferensi pers di halaman Mapolres Trenggalek bersama dengan kepala rutan Kelas II B Trenggalek. Rabu(6/11). Lebih lanjut Kapolres menjelaskan pada hari selasa 29 Oktober 2019 sekira pukul 11.30 WIB petugas rutan menginformasikan bahwa di Gazebo dalam rutan ada pembesuk yang mencurigakan saat membesuk seorang napi. “Mendapat informasi dari petugas Rutan, Satresnarkoba Polres Ttrenggalek bergerak cepat mendatangi Rutan kemudian melakukan penggeledahan terhadap MS dan NKA, alhasil petugas menemukan Narkotika jenis Sabu - Sabu di dalam saku sebelah kiri yang dibungkus kondom.” terangnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, dari pengakuan tersangka NKA dan MS merekan mengaku barang tersebut pesanan dari OS. “OS membenarkan kalau barang tersebut memang pesanannya yang didapat dari seorang penyuplai berinisial G seharga 1 juta yang akan dibayar setelah keluar dari rutan Trenggalek 2 bulan lagi.” Guna mewujudkan komitmen untuk memberantas Narkotika, yang secara nyata dapat merusak generasi muda, hingga saat ini petugas terus memburu G yang saat ini sudah ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). [wek]

Kodim 0812 Bangun Rumah Tak Layak Huni Mojokerto. Bhirawa Komando Distrik Militer (Kodim) 0812 Lamongan, Korem 082/CPYJ. Mojokerto, di ujung tahun 2019 ini getol mengajak masyarakat untuk ikut membangun rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang saat ini masih banyak tersebar di sejumlah kecamatan.di wilayah Kabupaten Lamongan. Untuk itu sebagai wujud nyata kepedulian TNI terhadap Rakyat Kodim 0812 melakukan karya bhakti merenovasi rumah tidak layak huni di beberapa tempat. Kapenrem 082/CPYJ. Mojokerto. Mayor Caj. Cadra yuniarti SS.mendampingi Dandim 0812 Letkol. Inf. Sidik wiyono SH. M.Tr. Han, rabu 6/11/2019 antara lain mengatakan karena permasalahan ekonomi, di Kabupaten Lamongan ternyata masih banyak rumah tidak layak huni tetap ditempati oleh pemiliknya. Untuk itu Diharapkan adanya kepedulian dari masyarakat, supaya permasalahan tempat tinggal yang tidak layak bisa lebih diminimalisasi di Kabupaten Lamongan. “Mengingat, permasalahan tersebut tidak bisa hanya mengandalkan dari pemerintah daerah saja untuk proses percepatan perbaikan, namun masyarakat juga bisa berkontribusi secara nyata”, jelasnya. Lebih lanjut dikatakan Dandim , untuk mengatasi permasalahan Rutilahu di Kabupaten Lamongan ini, jajaran Kodim 0812 Lamongan juga sudah melaksanakannya di beberapa kecamatan, menginisiasi program rehab Rutilahu yang dananya berasal dari Pemerintah atau kelompok masyarakat. Ia mencontohkan, program rehab rutilahu yang dilakukan di wilayah Koramil, dimana yang menginisiasinya adalah Danramil dan Babinsa. Program tersebut tentunya digulirkan dari semangat persatuan dan kebersamaan juga kepedulian yang muncul dari jiwa prajurit dan masyarakat sekitarnya. [min]

achmad basir/bhirawa

Petani dan pedagang tembakau di Bojonegoro mengeluhkan penurunan harga tembakau akibat masa panen yang terlambat.

Masa Panen Telat, Harga Tembakau di Bojonegoro Anjlok

Bojonegoro, Bhirawa Sejumlah petani dan pedagang tembakau di Bojonegoro mengeluhkan penurunan harga tembakau selama beberapa pekan terakhir sehingga menyebabkan mereka merugi besar. “Saat ini harga jual daun tembakau basal paling mahal hanya sekitar Rp 1.200 per kilogram. Padahal, sebelumya harga jualnya tembus kisaran Rp 2.700 hingga Rp 3.000 per kilogram,” ujar Sukijan, salah satu petani di Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro. Ia mengaku tidak tahu pasti

penyebab jatuhnya harga tembakau selama beberapa pekan terakhir. Dugaan sejumlah petani tembakau lain, harga mulai anjlok karena masa panen yang terlambat. Menanggapi hal itu, Kasi Tanaman Rempah dan Empon-empon, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Bambang Wahyudi mengatakan, tan-

aman tembakau yang masih ada tinggal di spot-spot tertentu akan berdampak pada petani harga jual turun. Pasalnya, petani tembakau tersebut saat tanam masuk yang belakangan, padahal panen raya tembakau sendiri sudah lewat beberapa bulan lalu. “Jadi petani tembakau yang masih memanen saat ini pastinya harganya turun, apalagi memasuki awal musim penghujan,” ujar Bambang, kemarin (5/11). Turunnya harga tembakau tersebut, Menurut Bambang, ada beberapa faktor diantaranya sudah lewat masa

panen tembakau, juga bisa karena ada ulah dari tengkulak. “Selain itu, anjloknya harga tersebut bisa diakibatkan karena adanya permainan tengkulak, sehingga petani tembakau hanya pasrah saat hasil tembakau dibeli,” tandasnya. Dari data yang diperoleh, total luas lahan tembakau yang ada di Bojonegoro tahun 2019 ini 11.210 ribu hektar, jumlah itu tersebar di 18 kecamatan. Ratarata lahan tembakau yang ditanam di Bojonegoro ada 3 jenis yakni tembakau Virginia, RAM dan Jawa. [bas]

Ops Zebra Semeru Bondowoso, Jaring 2200 Pelanggaran Lalin Bondowoso, Bhirawa Operasi Zebra Semeru yang digelar sejak tanggal 23 Oktober waktu lalu, kini telah berakhir pada, Selasa (5/11) kemarin. Satlantas Polres Bondowoso telah menjaring 2200 lebih pelanggaran lalu lintas. Kasatlantas Polres Bondowoso AKP Budi Setiyono SH mengungkapkan, jenis pelanggaran lalu lintas didominasi oleh pelanggaran kelengkapan surat-surat kendaraan dan tidak memiliki SIM. Selebihnya pelanggaran sepertu tidak memakai helm. “Kita telah menjaring sekitar 2200 lebih pelanggaran lalu lintas. Kebanyakan masyarakat umum seperti karyawan swasta yang melanggar,” ungkapnya, Rabu (6/11).

Kasatlantas Budi menjelaskan, penindakan operasi Zebra Semeru kali ini memang memprioritaskan kelengkapan surat-surat kendaraan dan Surat Izin Mengemudi. “Kalau Operasi Patuh kemarin kan pengendara anak yang dibawah umur,” sambungnya. Selain itu kata dia, Operasi Zebra Semeru juga mengutamakan penindakan dari pada teguran, dikarenakan operasi tersebut untuk mengawali Operasi Lilin yang akan digelar pada akhir tahun, yaitu sejak 17 Desember hingga Perayaan Natal dan Tahun Baru 2020. Sementara informasi yang dihimpun, ada delapan target operasi Zebra Semeru yang ditetapkan kepolisian. Antara lain tidak menggu-

ihsan kholil/bhirawa

Kasatlantas Polres Bondowoso AKP Budi Setiyono SH, saat ditemui di ruang kerjanya.

nakan helm SNI, tidak mengenakan sabuk keselamatan, mengemudi dibawah pengaruh alkohol, berkendara melebihi batas kecepatan,

menggunakan hp saat berkendara, pengendara di bawah umur, melawan arus dan kelengkapan surat-surat kendaraan. [san]

Wabup Tuban Berangkatkan Kirab Seniman Tayub Jika sebelumnya proses Siraman Langen Tayub Tuban langsung dilakukan di obyek wisata pemandian alam Bektiharjo, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, kini prosesi ritualnya dimulai dari pusat kota Tuban.

khoirul huda/bhirawa

Wakil Bupati Tuban saat diiringi para seniman Langen Tayub pada prosesi wisuda Siraman Langen Tayub Tuban.

Wakil Bupati Tuban H Noor Nahar Hussein didampingi Forkopimda, dan Sekda Tuban Budi Wiyana memberangkatkan Kirab Seniman Langen Tayub di Alun-alun kota. Pelaku seni tradisional tersebut selanjutnya kirab menuju lokasi Pemandian Bektiharjo, Rabu (06/11/2019). Kirab pelaku seni tradisi ini diikuti 80 Waranggono, dan 55 Pramugari Tayub. Termasuk pula 45 pimpinan karawitan, 25 komunitas Persatuan Pedalangan Indonesia, 20 Komunitas Perias, 25 Per-

satuan Masyarakat Budaya Indonesia, dan 15 komunitas soundsystem. Dalam sambutannya, Wabup Noor Nahar Hussein menyampaikan, kesenian Langen Tayub menjadi ciri khas Kabupaten Tuban yang akan terus dilestarikan. Tuban menjadi sentra seniman Langen Tayub di Jawa Timur, selain Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Madiun. Melalui kegiatan ini, menjadi wahana edukasi bagi masyarakat. Khususnya bagi generasi muda sebagai langkah awal

untuk regenerasi seniman dan budayawan Langen Tayub. Pemkab Tuban berkomitmen untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan di wilayahnya. Salah satunya tengah disusunnya Raperda Kabupaten Tuban tentang Kebudayaan. Diintruksikan agar Dewan Kesenian Daerah, pelaku seni dan budayawan hendaknya dilibatkan dalam pembahasannya sehingga terakomodir semua kepentingan. Wabub yang juga Ketua DPC PKB Tuban ini berharap, berbagai potensi wisata maupun kesenian dapat terus dikembangkan, sehingga Tuban menjadi salah satu jujukan destinasi wisata kesenian di Jawa Timur. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda

dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban Sulistiyadi menerangkan, kegiatan ini menjadi rangkaian Hari Jadi Kabupaten Tuban ke726. Agenda seni tahunan ini dimaksudkan untuk mengembangkan potensi seni sebagai aset penting daerah. Di samping itu sebagai wahana untuk meningkatkan SDM pelaku seni di Bumi Wali. Juga sebagai sarana edukasi dan rekreasi masyarakat. Adapun rute kirab melewati Jalan Veteran, Basuki Rahmat, Brawijaya, Hayam Wuruk, Semanding, Papringan, Ngasinan, dan selesai di objek Wisata Bektiharjo. Sepanjang rute kirab, tampak masyarakat antusias menyaksikan dan mengabadikan iringan kirab ini. [hud]


EKONOMI Triwulan III, Pertumbuhan Ekonomi Jatim 5,32 Persen Kamis Legi, 7 November 2019

Halaman 10

Pemprov, Bhirawa Ekonomi Jawa Timur pada triwulan ketiga tahun 2019 dibandingkan triwulan ketiga tahun 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 5,32 persen. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) menurut lapangan usaha, nampak dari sisi produksi, semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono mengatakan, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 8,79 persen, diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,45 persen, informasi dan komunikasi sebesar 7,92 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,33 persen. “Pada lapangan usaha jasa pendidikan, dipengaruhi kenaikan uang kegiatan awal dan uang kuliah tunggal di perguruan tinggi. Biasanya memang di triwulan III ini tidak setinggi di tiruwulan II,” katanya, Rabu (6/11), Lebih lanjut, dijelaskan juga kalau struktur perekonomian Jatim menurut lapangan usaha Triwulan IIII Tahun 2019 didominasi tiga lapangan usaha utama, yaitu lapangan usaha insutri pengolahan dengan kontribusi 30,02 persen, perdagangan besar dan eceran,reparasi mobil dan sepeda motor 18,57 persen, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan 12,19 persen. Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhannya, lapangan usaha industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan yang tertinggi sebesar 1,89 persen diikuti perdagangan besar dan eceran,reparasi mobil dan sepeda motor 0,98 persen, serta konstruksi 0,54 persen, serta informasi dan komunikasi 0,45 persen. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) menurut pengeluaran, nampak semua komponen mengalami akselerasi, kecuali komponen ekspor luar negeri terkontraksi 4,44 persen dan impor luar negeri terkontraksi 17,33 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen PMTB (pembentukan modal tetap bruto) 5,11 persen, disusul pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,76 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 4,05 persen, dan pengeluaran LNPRT (lembaga non provit rumah tangga) 1,48 persen. Tingginya pertumbuhan PMTB dipengaruhi pembangunan yang masih berkelanjutan untuk jalan tol, apartemen, dangerai makanan. Konsumsi rumah tangga dipengaruhi konsumsi pada hari kemerdekaan, Idul Adha, tahun ajaran baru, pembayaran uang kulah, imbas gaji ke 13 yang meningkatkan konsumsi masyarakat. “Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah dipengaruhi belanja sosial yang cukup tinggi diakibatkan penanggulangan kekeringan di beberapa daerah di Jatim,” ujarnya. Struktur PDRB Jatim menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada Triwulan III Tahun 2019 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan terakhir masih didominasi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencapai lebih dari separuh PDRB Jatim. Komponen lain yang memiliki peranan besar terhadap PDRB Jatim berturut adalah PMTB, ekspor luar negeri, pengeliaran konsumsi pemerintah, lainnya dan sebagai pengurang yaitu impor luar negeri. Dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jatim, komponen pengeluaran rumah tangga memiliki pertumbuhan tertinggi 2,77 persen, diikuti komponen PMTB, dan lainnya.[rac]

Stand Pasar rakyat ‘Sapoloh Areh’ yang dikemas hari jadi Kabupaten Sampang, di lapangan Wijaya Kusuma.

Peluang Bisnis EO di Hari Jadi Kabupaten Sampang Sampang, Bhirawa Bisnis event organizer (EO) menjadi peluang menggiurkan di momentum hari jadi Kabupaten Sampang 396 tahun 2019. Pasalnya EO yang merupakan pihak ketiga dari luar Sampang bisa menggelar pasar rakyat dengan beberapa hiburan artis Jawa Timur. Kemeriahan pasar rakyat ‘Sapoloh Areh’ yang dikemas hari jadi Kabupaten Sampang berlangsung selama 10 hari mulai

4-13 November 2019 di lapangan Wijaya Kusuma, Kecamatan Sampang Kota. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di lapangan, ada 200 stand mulai OPD dan pihak swasta ikut meramaikan kegiatan tersebut, sedangkan setiap stand dikenakan sewa sebesar Rp 2.000.000 yang masuk pada pihak pengelola. Kabid Budaya Pariwisata (Budpar) Disporabudpar Sampang, Lilis Listiawati, men-

jelaskan terkait event organizer (EO) pelaksanaan Sampang (Sapoloh Areh) di Lapangan Wijaya Kusuma, EO-nya dari luar Sampang yakni DMR PRODUCTION. “Bukan Disporabudpar,” jelas dia, Rabu (6/11). Saat ditanya terkait stand OPD Sampang yang menyewa tempat selama 10 hari dengan masing-masing Rp. 2.000.000. Lilis tidak menjawab dan menyarankan untuk menanyakan langsung pada pihak EO.

Penghujung 2019, Ada 656 Perusahaan Melantai di BEI Jatim Kemajuan industri pasar modal berbanding lurus dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan keberadaan, pemahaman investasi dan pengetahuan tentang produk-produk pasar modal. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran berinvestasi dan pemahaman produk-produk pasar modal di kalangan masyarakat perlu terus ditingkatkan dengan berbagai upaya,

salah satunya adalah melalui pemberitaan di media dengan memberdayakan wartawan sebagai sumber informasi pasar modal. Peran penting wartawan sebagai sumber informasi pasar modal melalui pemberitaan di media, dan sebagai wujud kepedulian serta apresiasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Kantor Perwakilan (KP) BEI Jawa Timur kembali

menye1enggarakan agenda tahunan yaitu Workshop Wartawan Daerah (WWD). Penyelenggaraan WWD di Jawa Timur pada tahun ini dilaksanakan pada Rabu (6/11), mengangkat tema tentang Pasar Modal Syariah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan wartawan tentang tema tersebut serta menyampaikan informasi ten-

tang perkembangan Pasar Modal Indonesia khususnya di wilayah Jawa Timur. Perusahaan Tercatat yang melantai di BEl sampai dengan 22 Oktober 2019 berjumlah 656 Perusahaan Tercatat dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp7.159 triliun. Dari jumlah tersebut, terdapat 38 Perusahaan Tercatat yang berasal dari Jawa Timur, atau mencapai

6,3% dari total Perusahaan Tercatat di BEI. Pada tahun 2019, tercatat 3 perusahaan yang berdomisili di Jawa Timur telah mcnjadi Perusahaan Tercatat di BEI, yaitu PT Darmi Bersaudara Tbk dengan kode saham KAYU, PT Indonesian Tobacco Tbk dengan kode saham [T [C dan PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk dengan kode saham OPMS. [ma]

Hal berbeda disampaikan Imam Sanusi, Plt Kepala Disporabudpar Kabupaten Sampang. Ia menjelaskan, pelaksana bukan Diaporabudpar tapi EO dari luar Sampang, bahkan stand kami Disporabudpar tetap di kenakan sewa 2 juta. Sementara di tempat yang berbeda, salah satu Camat yang tidak ingin disebut namanya, menjelaskan, pihaknya menempati 1 stand dengan ukuran 3x3 meter bayar sewa sebesar Rp.2.000.000 melalui Disporabudpar dan akan disampaikan pada pihak EO. “Terkait anggaran sewa, kami menggunakan anggaran pameran yang ada di Kecamatan,” terang Camat yang tidak ingin disebut namanya. Sementara Moh Iqbal Fathoni Anggota DPRD Sampang, sangat menyayangkan momentum hari jadi sampang 2019 dengan pameran rakyat harus memakai EO dari luar Sampang, apakah orang Sampang dianggap tidak mampu melaksanakan kegiatan tersebut.[lis]

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur

Dua Inovasi e-SP2D dan e-Evaluasi APBD Lengkapi Smart BPKAD Integrasikan Perencanaan dan Penganggaran Wujudkan Jatim Connect Harapan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk mewujudkan Jatim Connect secara bertahap mulai terjawab. Salah satunya dengan inovasi-inovasi yang lahir dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jatim berupa eSP2D dan e-Evaluasi yang melengkapi konsep Smart BPKAD. Kedua inovasi tersebut diluncurkan secara resmi Gubernur Khofifah bersama Korwil VI Korsupgah KPK, Deputi Bidan Pengkajian Kebijakan BPPT, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu, dan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri di gedung Negara Grahadi, Rabu (6/11). Gubernur Khofifah menuturkan, pihaknya memiliki keinginan untuk mewujudkan Jatim Connect. Hal itu salah satunya diwujudkan dengan membangun transparansi yang bisa diakses secara real time. Itulah yang saat ini ditunjukkan dengan aplikasi e-SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) paper less digital shining dan e-Evaluasi APBD kabupaten/ kota. “Inilah kita berharap bahwa koneksitas di antara perencanaan dan penganggaran e-planning dan e-budgeting secara regional bisa kita lakukan hari ini,” tutur Khofifah. Sistem ini cukup mendasar, karena saat ini baru 14 kabupaten kota yang sudah terintegrasi antara e-planning dan e-budgeting jadi masih ada PR 24 daerah lagi. “Kita berpikirnya regional karena memang secara APBD Jatim ini meliputi 38 kabupaten/kota dan terbesar di Indonesia. Sehingga presisi, akurasi dan akuntabilitas dari perencanaan dan penganggaran ini akan terus disiapkan,” tutur gubernur perempuan pertama di Jatim ini. Sistem ini, kata Khofifah, termasuk bagian dari implementasi Permendagri nomor 70 tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintah Daerah. Aturan tersebut baru diluncurkan oleh Kemendagri dan Jatim termasuk menjadi provinsi yang pertama dalam mereal-

oki abdul sholeh/bhirawa

Dua inovasi menjadi bagian dari Smart BPKAD yang berfungsi untuk penerbitan SP2D dengan paperless dan digital signing serta evaluasi APBD secara yang bisa dipantau secara realtime

Gubernur Jatim Khofifah bersama Korwil VI Korsupgah KPK, Deputi Pengkajian Kebijakan BPPT, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Wakil Ketua DPRD Jatim dan Kepala BPKAD Jatim saat meluncurkan inovasi e-SP2D dan eEvaluasi APBD kabupaten/kota di Gedung Negara Grahadi, Rabu (6/11).

Gubernur Khofifah menerima penghargaan dari Dirjen Bina Keuangan Daerah sebagai provinsi yang pertama kali menginisiasi implementasi Permendagri 70 tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintah Daerah

isasikan sistem informasi tersebut. “Kita rupanya menjadi assabiqunal awalun (kelompok pertama) yang menginisiasi keputusan Mendagri kaitannya dengan sistem perencanaan dan penganggaran daerah,” tutur Khofifah. Khofifah kembali menegaskan, bah-

wa perencanaan dan penganggaran diharapkan akan terintegrasi. Jadi, aplikasi ini jika dilakukan secara online, maka semua akan berupaya dalam proses percepatan untuk beradaptasi. Sementara itu, Kepala BPKAD Jatim Jumadi menambakan, aplikasi e-

SP2D akan berfungsi secara daring. Ini merupakan bagian dari road map besar untuk pengelolaan keuangan daerah dalam smart BPKAD. Sistem dalam Smart BPKAD terdiri dari e-budgeting terintegrasi yang juga menjadi renca aksi KPK. Kemudian, dalam pengelolaan keuangan daerah tidak hanya ada penganggaran tapi juga ada perbendaharaan. “Selama ini otorisasi dan pencairannya dilakukan secara konvensional sehingga diperlukan langkah agar menjadi lebih efektif dan efisiensinya. Karena SP2D itu jumlahnya puluhan ribu apalagi jika di akhir tahun,” tutur Jumadi. Karena itu, dengan sistem e-SP2D yang paperless digital signing kecepatan dan transparansi akan dapat terwujud. Sebab, penyedia barang bisa melihat. Misalnya rekanan A dengan seizin pengguna anggaran, dan menunjukkan nomor SPM-nya akan dapat dilacak pengajuan dari OPD diterima atau tidak. “Kalau sudah diterima, apakah SP2D sudah terbit apa belum? Sistem ini juga terkoneksi den-

gan Bank Jatim dan SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) Biro Pembangunan Setdaprov Jatim,” tutur dia. Aplikasi ini merupakan implementasi dari MoU Gubernur Jatim Khofifa dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan ditindaklanjuti dengan kerjasama antara BPKAD dengan Direktur Pusat Informasi Teknologi dan Komunikasi BPPT. “Penggunaan e-SP2D ini bisa dilakukan di mana saja. Bahkan jika sedang dalam perjalanan dinas di luar kantor. Kepala OPD bisa memanfaatkan smartphonenya,” tutur Jumadi. Sementara terkait e-Evaluasi APBD kabupaten/kota, Jumadi menjelaskan bahwa Pemprov memiliki waktu untuk mengevaluasi selama 15 hari kerja. Ketika APBD dari kabupaten/kota masuk, di dashboard aplikasi akan bisa dipantau secara real time proses evaluasinya. “Kalau kelengkapan sudah siap, bupati/ wali kota serta gubernur bisa memantau. Di e-evaluasi bisa dilihat argonya. Berapa lama diproses di BPKAD, di Biro hukum dan di BAppeda,” tutur Jumadi. Di samping akses untuk memantau, provinsi juga akan memimliki data hidup dan mati. Data mati berbentuk pdf yang baku, dan data hidup yang digunakan untuk analisis. Misalnya rasio belanja mandatory seperti pendidikan, kesehatan, transportasi. Rasio itu bisa di-

analisis dengan cepat karena semua sudah masuk sistem. Kemudia bisa melihat rasio belanja yang dipakai acuan untuk gubernur melakukan pembinaan. Apakah banyak perjalanan dinas, pembelian ATK atau rapat-rapat. Itu menjadi bahan evaluasi sebagai bagian dari tugas gubernur melakukan pembinaan terhadap kepala daerah. “Dengan kita memiliki sistem itu, hilirisasinya adalah sistem informasi eksekutif yang sekarang bisa dipakai oleh kepala daerah,” tutur Jumadi. Aplikasi ini juga akan terintegrasi dan bisa diakses langsung oleh Kemenkeu, Kemendagri, Kanwil Perbendaharaan, Bank Indonesia dan BPS untuk keperluan mereka. Selama ini, mereka harus menggunakan surat untuk meminta kebutuhan data. “Tapi denga aplikasi ini silahkan mengambil langsung. Tidak perlu kita laporkan, atau menggunakan surat untuk meminta data,” tutur dia. Inovasi yang pertama kali ditelorkan Jatim ini, diakui Jumadi sudah dilirik oleh dua provinsi untuk diadopsi. Kedua provinsi tersebut adalah Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat. “Ada perwakilan dari Pemprov Sumatera Selatan yang datang ke sini dan oleh Wagub setempat kita diminta untuk datang ke sana memberikan penjelasan seperti apa sistem yang bisa diakses secara real time ini,” pungkas Jumadi.[tam*]


SAMBUNGAN

Kamis Legi, 7 november 2019

Sampah Medis Dibuang di Jalur Pantura Sambungan hal 1 Informasi Bhirawa menyebutkan, penemuan sampah medis itu awalnya muncul dari sebuah pesan berantai di group Whats App (WA). Dari informasi tersebut, jajaran Forkopimka Banyuputih Kabupaten Situbondo langsung menuju lokasi yang diduga sebagai tempat pembuangan. Para pejabat tingkat Kecamatan Banyuputih itu menindaklanjuti dan mendatangi lokasi sampah medis yang berserakan tak bertuan. Disana ditemukan jarum suntik, bekas botol obat serta sejumlah obat tablet yang diduga sudah kadaluarsa. Kapolsek Banyuputih AKP Didik Rudianto mengatakan, pembuangan sampah medis itu bukan yang pertama kali ditemukan di kawasan hutan Baluran Banyuputih Situbondo. “Adanya temuan ini sangat disesalkan oleh warga setempat. Apalagi adanya sampah medis ini di buang secara semmbarangan di pinggir jalan raya. Seharusnya sampah medis itu dikelola di tempat khusus. Minimal di daur ulang dengan baik,” papar AKP Didik Rudianto, Rabu (6/11). Menurut Didik, dirinya sudah meminta anggota Polsek untuk ikut membantu membersihkan sampah medis agar tidak berserakan di tepi jalan Hutan Baluran. Ia mengaku, saat ini jajarannya masih belum bisa mengidentifikasi asal sampah medis dan pelaku pembuangnya. “Kami minta masyarakat ikut melapor, jika melihat ada oknum pelaku pembuangan sampah medis di hutan Baluran,” pinta Kapolsek Didik. [awi]

l

Rumah Tak Layak Huni di Magetan Capai 6.506 Unit l

BPK Sering Temukan Penyimpangan Pengadaan Barang dan Jasa l

Sambungan hal 1

pelaksana di Pemda mendapatkan keuntungan dari rekanan tersebut,” terang mantan Kepala BPK Perwakilan Provinsi Riau ini. Harry menjelaskan dalam melakukan pemeriksaan pun mengalami pelbagai hambatan saat di lapangan. Seperti tidak diberikannya dokumendokumen. “Beberapa kali kami mengalami hambatan di lapangan seperti tidak diberikan dokumen. Jadi, prosesnya selalu ada komunikasi dengan kami,” paparnya. Lantas, apakah BPK bisa “dibeli” dalam menjalankan tugas, Harry menekankan bahwa auditor BPK tidak bisa dibeli dengan cara penguatan pada sistem. “Tim pemeriksaan selalu mengirimkan lapor­an seminggu sekali. Nanti dievaluasi pengendali

teknis. Kami di kantor membaca review laporan,” imbuh Harry. Meski demikian, kata dia, BPK Jatim terus melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Di samping itu juga terus menggali agar BPK tidak terlibat dalam proses tersebut. “Memang sistem kami coba perbaiki. Mudah-mudahan tidak ada yang bermain,” pungkasnya. Pada kesempatan sama, Kepala Subauditorat Jatim II di BPK Jatim, Rusdiyanto mengatakan bahwa paling banyak penyimpangan itu memang dari pengadaan barang dan jasa. Hal ini diakui modus yang paling banyak ditemukan di lapangan. “Memang yang paling banyak penyimpangan itu ada yang disengaja maupun tidak disengaja. pe­ nyimpangan yang disengaja itu biasanya proyek pengadaan langsung,” katanya.

Rusdiyanto pun mengakui masih adanya oknum-oknum nakal terkait pengadaan barang dan jasa meski telah adanya sistem untuk meminimalisasi. “Kami sudah membuat sistem untuk meminimalisasi dan buat tidak ada lagi terjadi penyimpangan. Sebagus sistem, ada saja oknum yang menyimpang,” terangnya. Disamping itu, pihaknya juga sering memelototi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) perjalanan dinas. Dimana, saat dimintai dokumen tersebut acap kali tidak dikasih oleh pihak terkait. “Setelah kami berikan bukti-buktinya baru dikasih. Sejak itu, kami langsung kerjasama dengan maskapai untuk mengetahui itu fiktif atau tidak. Kalau bukti memang solid, mau tidak mau substansinya membuat lapor­ an,” ungkapnya. [geh]

atakan, saat ini pembagian formasi belum bisa diumumkan. Rencananya, pembagian formasi umum dan formasi khusus tersebut akan disampaikan pada 11 November serentak seluruh Indonesia. Sedangkan pendaftaran secara online, akan dimulai pada 13 November. Seperti diketahui, tahun ini Pemprov Jatim mendapatkan kuota CPNS sebanyak 1.817 lowongan. Jumlah tersebut dibagi dalam tiga jenis kebutuhan. Di antaranya ialah tenaga pendidikan sebanyak 1.133 lowongan, tenaga kesehatan 322 lowongan dan tenaga teknis sebanyak 354 lowongan. “Tahun ini, kami memperkirakan pendaftar akan semakin banyak. Sebab, tahun lalu ada yang gagal dan tahun ini mendaftar lagi. Kemudian ditambah lagi pendaftar yang

baru lulus dari perguruan tinggi,” ungkap Anom. Tahun lalu, dengan formasi sebanyak 2.065 lowongan, jumlah pendaftar yang masuk secara online sekitar 63 ribu pendaftar. Dengan pendaftar yang diterima sebanyak 1.971 orang. Sementara tahun ini, Anom memprediksi jumlah pendaftar yang masuk akan mencapai 80 ribu pendaftar secara online. Karena itu, BKD akan segere mempersiapkan infrastruktur untuk tes CPNS. Salah satunya ialah perangkat computer yang diperkirakan membutuhkan sekitar 600 unit. “Akan kita ajukan dulu lelang persewaannya sebelum tahun anggaran 2020. Karena Februari, perangkat computer sudah harus tersedia untuk CAT SKD,” pungkas Anom. [tam]

Nilai CAT SKD Tahun Lalu Bisa Digunakan Lagi

Sambungan hal 1

Kuota tersebut didapat Pemkab Magetan dari program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) maupun yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Setiap tahun jatah yang didapatkan tidak menentu dan biasanya menurun atau lebih kecil dari yang diajukan. Untuk pelaksanaan tahun depan, kata dia, sudah diajukan sebanyak 542 unit RTLH untuk diperbaiki. “Tahun ini saja turun dari tahun sebelumnya. Kami berharap pengajuan tahun ini disetujui semuanya,” kata dia lanjut. Adapun kriteria kondisi rumah yang layak mendapat bantuan program RTLH antara lain, tingkat kerusakan dari sisi keselamatan yang membahayakan. Seperti atap lapuk, dinding retak, atau lantai bermasalah. “Saat ini lebih detail. Ada indikatornya. Tak hanya melulu dari kondisi rumahnya. Namun, juga persyaratan administrasi,” tambahnya. Ia mengungkapkan, jika melihat kuota perbaikan RTLH setiap tahunnya yang minim, maka diperkirakan butuh waktu hingga 13 tahun ke depan untuk menyelesaikan masalah RTLH di Kabupaten Magetan. Untuk pembatasan kuota yang didapat pemkab tersebut merupakan bagian dari program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) maupun yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) yang juga tak banyak jumlahnya. [ant]

l

Sambungan hal 1

namanya, NIK, hasil nilainya dan bisa dipanggil lagi lewat sistem. Nanti akan terlihat saat mengikuti CAT,” tutur Anom saat ditemui di Grahadi kemarin, Rabu (6/11). Kendati demikian, Anom tidak menyarankan pelamar untuk absen dari CAT SKD. Sebab, nilai yang terekam itu bisa diperbaiki dengan nilai SKD yang diikuti tahun ini. Tetapi jika nilainya ternyata lebih rendah, nilai SKD yang tetap digunakan akan dipilih yang paling tinggi. “Jadi saran kami pelamar tetap mengikuti seluruh proses dalam pendaftar­ an CPNS. Karena nilai CAT SKD yang akan digunakan yang paling tinggi, mungkin nilai tahun lalu bisa diperbaiki tahun ini,” tutur Anom. Lebih lanjut Anom meng­

Calon Sekda Mengerucut Jadi Tiga Orang l

antara

Personel TNI bersama warga merehab Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) di Desa Kemiri, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Berharap GBT Dipilih Jadi Venue Piala Dunia Sambungan hal 1 kami sangat bangga dan gembira jika GBT yang berada di Kota Surabaya dipercaya sebagai salah satu venue,” ujarnya. Sebagai salah satu organisasi kepemudaan, pihaknya siap mendukung terselenggaranya perhelatan akbar tersebut di Kota Pahlawan, sebab penunjukan tuan rumah dalam ajang internasional menjadi hal yang ditunggu-tunggu dan memberikan banyak efek positif. “Imbasnya tak hanya untuk warga sekitar, tapi banyak orang. Industri kuliner, UMKM, perdagangan kecil, ekonomi kreatif, budaya, dan pariwisata di Surabaya juga pasti terdongkrak,” ucapnya. Cak Ros, sapaan akrabnya, memandang bahwa ajang Piala Dunia U-20 yang melibatkan pemuda secara langsung diharapkan menjadi sebuah semangat tersendiri bagi anak-anak muda di Surabaya dan Indonesia nantinya. “Ini merupakan momentum bagi arek-arek Suroboyo mengambil semangat positif dari pemain-pemain muda kelas dunia. Pemuda dari berbagai negara berkumpul dan menampilkan kehebatannya bermain sepak bola. Nilai inilah yang bisa diserap dan menjadi inspirasi,” katanya. Karena itulah, dia berharap Pemerintah Kota Surabaya mempersiapkannya dengan serius sehingga benar-benar menjadi tuan rumah yang layak. “Saya optimistis Pemkot sangat serius mempersiapkannya, dan Pemuda Muhammadiyah Surabaya juga siap berperan serta turut menyemarakkan Piala Dunia U-20 tersebut agar benar-benar layak menjadi tuan rumah yang baik,” tuturnya. Terlebih, kata dia, Stadion GBT pernah menggelar sejumlah pertandingan kelas dunia dan menampilkan sejumlah pemainpemain internasional, seperti melawan salah satu kontestan Liga Inggris, QPR, timnas China U-19 hingga legenda Real Madrid Fernando Morientes. Sedangkan, terkait polemik Stadion GBT pihaknya berharap segera berakhir dan tak ingin ikut terlibat di dalamnya, serta yang terpenting stadion tersebut terpilih sebagai salah satu dari enam venue yang ditentukan FIFA. Stadion Gelora Bung Tomo adalah satu-satunya stadion di Jatim yang sudah diajukan PSSI ke FIFA sebagai salah satu tempat pertandingan Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang. Sembilan stadion lain juga diajukan sebagai venue untuk kejuaraan itu, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor, Stadion Manahan di Solo. Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar Bali, Stadion Mandala Krida di Yogyakarta, Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Wibawa Mukti di Cikarang Timur, Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi, dan Stadion Si Jalak Harupat di Bandung. [iib] l

Sambungan hal 1

sian jabatan pimpinan tinggi Pratama Sekretaris Daerah di lingkungan kota Probolinggo tahun 2019. Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan, figur sekda yang diharapkan sosok yang mampu menerjemahkan visi-misi wali kota dan wakil wali kota. Apalagi, visi-misi itu telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Menurutnya, Sekda itu seperti seorang manajer yang paham soal perencanaan, pengelolaan, monitoring, dan evaluasi. Serta, harus bisa menjelaskan fungsinya secara optimal dengan memahami segala hal terkait OPD. Sekda juga bisa menguasai dan menjalankan setiap sektor OPD, seperti sektor pelayanan, sektor pendapatan, serta koordinasi. Hadi mengatakan, sebagai penjabat pemimpin tinggi pratama, sekda harus mampu membawa perubahan positif yang signifikan dari sebelumnya. Terutama untuk menaikkan dan memacu kinerja ASN di bawahnya. “Untuk figur sekda yang jelas harus bisa menterjemahkan visimisi saya yang telah masuk RPJMD,” tegasnya, Rabu (6/11). Semua kepala OPD mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sekda. Karenanya, siapapun nanti sekda yang terpilih, pihaknya berharap figur tersebut bisa menerjemahkan RPJMD, sebutnya lagi. Kepala BKPSDM, Rachmadeta Antariksa, menyebut,

wiwit agus pribadi/bhirawa

Wali Kota Hadi.

3 nama diatas berdasar nilai tertinggi hasil uji gagasan dan wawancara oleh panitia seleksi. “Selanjutnya, dari tiga nama itu, yang akan menentukan adalah Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin. Pemilihan satu di antara tiga itu, hak penuh wali kota,” ujarnya. Usai penetapan 3 nama tersebut selanjutnya berdasarkan dari jadwal pansel, pada 8 November dilakukan pelantikan. Saat ini masih proses pengajuan Administrasi untuk izin melakukan pelantikan. Ketua Komisi I DPRD Kota Probolinggo Abdul Azis mengatakan, Wali Kota merupakan jabatan politik. Sedangkan, peran sekda menjembatani komunikasi antara wali kota dengan ASN. Posisi sekda sangat pen­ ting dalam pemerintahan. Sebagai politik birokrasi yang menjembatani antara Wali Kota dengan ASN (Aparatur Sipil Negara). Sekda harus siap secara psikologis untuk memimpin ASN, mampu membangun komunikasi

yang baik, serta memahami persoalan kebijakan publik, paparnya. Melihat pentingnya jabatan sekda, maka proses seleksinya harus dipastikan lebih baik. Tidak hanya melibatkan pihak perguruan tinggi sebagai panitia seleksi (pansel). Namun, menurut Aziz, juga perlu melibatkan orang-orang yang memiliki kompetensi dalam bidang psikologi, komunikasi, dan kebijakan publik. “Itu, untuk mengetahui sejauh mana kesiapan calon sekda dalam hal psikologinya, kemampuan komunikasi, serta dalam hal kebijakan publik,”tuturnya. Disinggung mengenai kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang dinilai memiliki kemampuan sebagai sekda, Aziz enggan berkomentar. Menurutnya, sebagai kepala OPD masih belum bisa menunjukkan secara khusus kemampuan sebagai sekda. “Karena sebagai kepala OPD hanya menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi,” tambahnya. [wap]

Halaman 11

Sekolah Diliburkan, 6 Siswa Masih Dirawat di RSUD Sambungan hal 1 mengajar mulai aktif kembali. “Hari ini (Rabu, 6/11) memang libur sekolah, karena bertepatan dengan acara haul KH Abdul Hamid. Jadi, aktifitas belajar-mengajar aktif kembali di hari Senin, tanggal 11 November,” ujar Amin Jafar di lokasi sekolah SDN Gentong di Jalan KH Sepuh, Kota Pasuruan, Rabu (6/11). Hingga saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Tujuannya agar proses belajar-mengajar nanti bisa tenang dan nyaman. “Pasca robohnya atap kelas, kami langsung mencari solusi. Tujuannya tak lain supaya siswa bisa melakukan kegiatan belajar-mengajar di tempat tenang dan nyaman. Karena empat kelas itu sudah dipastikan tidak bisa dipakai kembali,” kata Amin Jafar. Pantauan di lokasi pasca ambruknya atap kelas, puluhan kepala sekolah (Kepsek) mulai dari SD-SMP di Kota Pasuruan berkumpul di halaman sekolah SDN Gentong. Mereka bersama-sama mendata siswa kelas IIa, IIb, Va, Vb. Usai mendata, selanjutnya mereka membagi menjadi 4 kelompok untuk mendatangi rumah 135 siswa SDN Gentong. Sementara itu 11 siswa yang luka-luka akibat ambruknya atap kelas SDN Gentong Kota Pasuruan telah menjalani perawatan ke RSUD dr R Soedarsono dan 5 diantaranya diperbolehkan pulang. Sedangkan, enam siswa lainnya saat ini masih menjalani rawat inap di ruang bedah RSUD R Soedarsono, Kota Pasuruan. Ke enam siswa itu kondisinya membaik. Dari enam siswa itu, dua diantaranya Abdul Mukti kelas V dan Dina kelas II harus di operasi. “Pasien atas nama Abdul Mukti mengalami patah tulang di paha kiri. Dan pasien Dina mengalami patah jari kanan. Kedua siswa ini merupakan korban akibat ambruknya atap kelas SDN Gentong Kota Pasuruan,” ujar Humas RSUD dr R Soedarsono, Dr Diyah Luciana, Rabu (6/11). Menurut Diyah, operasi patah tulang kedua pasien anak tersebut berhasil dilakukan. Namun masih belum diperbolehkan pulang. “Kedua anak ini masih kami lakukan observasi kesehatannya. Jadi belum bisa pulang, nunggu tindaklanjut. Supaya benar-benar sembuh,” kata Diyah Luciana. Sementara itu, 4 siswa lainnya yaitu Aisyah, Nada, Kina, Zahra dimungkinkan diperbolehkan pulang tanggal 7 November (Kamis, hari ini). “Empat pasien anak-anak itu sudah dilakukan observasi kepala. Hasilnya bagus dan membaik,” kata Diyah Luciana. Sekadar diketahui, atap bangunan kelas SDN Gentong di Kota Pasuruan mendadak ambruk, Selasa (5/11) kemarin. Atap bangunan kelas IIa, IIb, Va, Vb ambruk menimpa guru PTT dan murid yang sedang beraktifitas belajar mengajar di dalam kelas. Dua orang meninggal dunia yaitu Irza Almira (8), murid kelas 2b asal Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo dan seorang guru PTT yang saat itu berada di kelas 5A, Sevina Arsy Wijaya (19), warga Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Sedangkan 11 siswa lainnya mengalami luka-luka. [hil]

l

Polda Panggil Saksi, Dewan Minta Pemprov Pantau Bangunan Sekolah Sambungan hal 1 Untuk pemeriksaan saksi-saksi, Barung mengaku masih menunggu hasil dari laboratorium forensik (Labfor). “Masih menunggu hasil labfor dulu, baru bergerak kepada pemeriksaan saksi-saksi dalam kasus ini,” kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Rabu (6/11). Masih kata Barung, saksi yang diperiksa terlebih dahulu adalah mereka yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) ambruknya atap sekolah pada saat jam belajar mengajar. Ia juga memastikan akan memeriksa saksi yang dianggap bertanggungjawab terhadap konstruksi bangun­ an sekolah yang diduga tidak sesuai prosedur. Mengingat bangunan sekolah tersebut adalah baru. “Pertama, saksi yang diperiksa adalah orang-orang yang ada di TKP. Terkait siapa saja saksinya, yang pasti kami masih menunggu hasil labfor,” jelasnya. Ditanya mengenai penanganan kasus ini, Barung menegaskan, Polda Jatim mengambil alih penanganan kasus ambruknya atap sekolah tersebut. Namun, dalam penanganan kasus ini Polresta Pasuruan tetap dilibatkan. Diantaranya adalah terkait pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan di Mapolresta setempat. “Pemeriksaan saksisaksi nantinya dilakukan di Polresta Pasuruan. Tapi tetap dibackup sepenuhnya oleh Polda Jatim,” tegasnya. Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD berharap meski untuk urusan bangunan fisik sekolah SD se-Jatim merupakan tanggungjawab dari Pemda setempat, namun pihaknya berharap Pemprov untuk membantu melakukan pengecekan dan renovasi Gedung sekolah di Jatim yang layak digunakan atau perlu dilakukan renovasi. “Pemprov Jatim harus turun juga memantau dan melakukan pengecekan. Entah itu sekolah SD maupun SMA harus dipantau semua. Jika ada yang rusak harus diperbaiki,” ungkap anggota Komisi D DPRD Jatim Sabron Djamil Pasaribu, Rabu (6/11). Ketika dikonfirmasi jika terkendala anggaran, mantan Ketua Komisi A DPRD Jatim tersebut mengatakan Pemprov bisa saja menggunakan anggaran belanja tak terduga. “Anggaran tersebut bisa digunakan dan dengan rehab Gedung sekolah yang tak layak bisa masuk kategori upaya Pemprov Jatim dalam upaya pencegahan bencana,” jelasnya. Sementara itu menanggapi ambruknya SDN Gentong tersebut, Sabron mengatakan berdasarkan informasi para ahli bangunan bahwa atap dari Gedung SD tersebut menggunakan gavalum lebar. “Kalau menggunakan gavalum lebar harus menggunakan sejumlah tiang penyangga sampai ke bawah. Tampaknya di sekolah tersebut tak ada sehingga ketika diinjak langsung ambruk,” jelasnya. Sabron lalu menjelaskan penggunaan gavalum lebar kurang ideal digunakan untuk bangunan fasilitas umum seperti bangunan sekolah. “Cocok kalau digunakan untuk rumah tempat tinggal karena bisa dipasang tiang penyangga. Kalau untuk bangunan sejenis sekolah tak ideal menggunakannya,” tutupnya. [Bed, geh]

l

Jadikan Limbah Bernilai Tambah, Sulap Kaleng Bekas Jadi Mainan Vespa dan Truk l

Sambungan hal 1

juga lumayan banyak peminat,” tambahnya. Fatkhurohman menjelaskan, bahan baku pembuatan miniatur truk dan vespa cukup mudah didapat yakni kaleng bekas sehingga dirinya juga mudah untuk membuat mainan tersebut. Terlebih, bahan-bahan yang

digunakan untuk mainan semuanya dari bahan bekas yang dibelinya dari tempat rongsokan. “Kalengnya saya beli dari tempat rongsokan hanya 6000 rupiah per kilogram,” tuturnya. Warna kaleng yang cukup unik membuat Fatkhurohman tidak perlu lagi mengecat mainan truknya. Namun, untuk mainan vespa, harus

dilakukan pengecetan warna. Agar lebih terlihat menarik, dia juga menambahkan ornamen-ornamen se­ perti lampu yang dipasang di mainan buatannya. Mainan miniatur truk maupun vespa yang sudah jadi langsung dijualnya melalui media sosial. Melalui pemasaran lewat media sosial itu lah itu mainan yang dibuat

Fatkurohman mulai banyak dikenal orang. Saat ini, pembeli mainan buatan Fatkhurohman tidak hanya berasal dari Jombang saja, namun bahkan sudah dari luar provinsi seperti Jakarta dan Medan. “Harganya sendiri saya jual untuk vespa mulai dari Rp 35 –Rp 110 ribu, sama juga untuk harga truknya,” pungkasnya. [*]


Kamis Legi, 7 November 2019

Halaman 12

Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim

Semangat Meraih Prestasi

Pelepasan Kontingen Peparpenas Jatim

Kobarkan Semangat Jatim Wani Menang Atlet difabel Jawa Timur kembali mendapat tantangan untuk meraih prestasi di ajang Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) IX 6-13 November 2019 di Jakarta. Untuk memompa semangat para atlet Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim Supratomo mengobarkan semangat 'Jatim Wani Menang'. 'Jatim Jaya Luar Biasa', Laga juara juara juara', kalimat itulah yang diteriakkan para atlet maupun pelatih sambil mengepalkan tangan keatas dan membuat ruang di Hotel Grand Darmo Surabaya bergema. Semangat meraih prestasi juga terlihat dari wajah para atlet yang akan turun di ajang multievent paling bergengsi antar pelajar difabel tingkat nasional itu. Menutur Kadispora Jatim, Supratomo, Jatim banyak memberikan kontribusi atlet difabel nasional dan saat ini mereka berlatih di Pelatnas untuk berlaga di ajang internasional. Bahkan saat ini di Kontingen Peparpenas Jatim juga ada tiga atlet nasional, yakni Mutiara Cantik, Maulana Rifky Y dari cabang olahraga renang, kemudian Ryan Ardha Diarta yang turun di cabor atletik. "Sebelum menjadi atlet nasional, mereka juga berlatih dan berjuang untuk meraih prestasi di ajang nasional. Jadi saya berharap atlet lainnya bisa meraih prestasi buat Jatim dan bisa masuk Pelatnas untuk membela Indonesia di ajang internasional," kata Supratomo saat acara pelepasan Kontingen Peparpenas di Hotel Grand Darmo Surabaya, Rabu (6/11). Ia berharap para atlet bisa mengulang kejayaan Jatim saat berhasil meraih juara umum pada Peparpenas VII 2015 yang digelar di Bandung Jabar dengan meraih 17 emas, 3 perak dan 3. "Saya berharap keberhasilan itu menjadi pemicu bagi atlet untuk meraih prestasi mak-

Spanduk bertuliskan 'Jatim Wani Menang' menjadi pemicu semangat para atlet difabel untuk berjuang meraih prestasi di ajang Peparpenas IX Jakarta 2019. Mereka akan berjuang semaksimal mungkin untuk meraih emas bagi Jatim.

Mutiara Cantik dan Maulana Rifky Y

Emas dari Renang Dua perenang nasional Mutiara Cantik dan Maulana Rifky Y berjanji akan berjuang semaksimal mungkin untuk meraih medali emas. "Di Peparpenas Bandung saya meraih tiga emas, semoga terulang di Jakarta," kata siswa SMPN 3 Ngronggot Nganjuk itu. Sedangkan Maulana Rifky Y membidik dua medali emas. "Ini event pertama saya, jadi saya harus berjuang meraih emas," katanya.

Kadispora Jatim Supratomo bersama atlet, pelatih dan official yang tergabung di Kontingen Peparpenas Jatim.

simal dengan semangat Jatim Wani Menang," kata Supratomo. Pada Peparpenas Jatim menargetkan 14 medali emas dan berharap bisa meraih juara umum. Untuk merealisasikan target tersebut Jatim mengirimkan 20 atlet terbaik yang akan turun di enam Cabor (atletik, bulutangkis, boccia, catur, tenis meja, renang )

dan mempertandingkan 35 nomor. "Jatim turun full tim dan mengikuti semua nomor yang dipertandingkan," kata Supratomo Supratomo juga meminta agar para atlet selama hanya memikirkan bertanding dan meraih prestasi terbaik yaitu merebut medali emas. "Jadi saya atlet fokus untuk bertanding dan tidak usah memikirkan hal-hal yang menjadi

kendala dalam bertanding karena semua sudah di tanggung kontingen Jatim," katanya. Sementara itu Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Jatim, Biasworo Adisuyanto menjelaskan, Kontiengan Peparpenas terdiri dari 20 atlet dan 8 pelatih. Mereka akan terbang dari Bandara Juanda ke Jakarta pada hari Kamis (7/11). [wwn*]

DATA ATLET DIFABEL JATIM YANG TURUN DI PEPARPENAS IX JAKARTA 2019

Semangat para atlet dan pelatih Jatim untuk bisa meraih prestasi di Peparpenas IX Jakarta.

Kadispora Jatim Supratomo menyapa dan memberikan motivasi kepada para atlet.

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NAMA ATLET Ryan Ardha Diarta (L) Abdul Azis (L) Satrio Utomo (L) Dinda Dwi Okta (P) Prama Agung (L) Dika Rahmad S (L) Muh.Irvan Damawa (L) Firza Fatuhrahman (L) Muhammad Lutfi Ardiansyah Qosim Nursiha (L) Rivaldo Ardistyo Eka Puspita A. (P) Dian Gusti Panghayom (L) Revalina Handayani (P) M. Dicky Ferdiansyah (L) Mutiara Cantik (P) Maulana Rifky Y.(L) Lukman Hakim Bayu Ade Irawan Eka Bayu Setiawan

DISABILITAS TD LOWER TD CP TG TG TG TRW TN TD UPPER TG TN B2 TN B1 TRW TRW TRW TD UPPER TD UPPER TN TD LOWER TD -CP / BC 4 TD -CP / BC 2

CABOR

ATLETIK

CATUR BULUTANGKIS TENIS MEJA

RENANG BOCCIA

Raih Emas dan Perbaiki Waktu Selain bertekad meraih emas, atlet atletik nasional Ryan Ardha Diarta juga berambisi untuk memperbaiki catatan waktu di nomor 100m, 200m dan lompat jauh."Saya sudah berlatih dan mempersiapkan diri, semoga bisa Ryan Ardha Diarta meraih emas dan memperbaiki catatan waktu maupun jarak lompatan," katanya. Realisasikan Target Ketua NPC Jatim, Imam Kuncoro berharap para atlet difabel Jatim mengeluarkan semua kemampuannya untuk merealisasikan target 14 medali emas. Bahkan ia berharap jumlah emas bisa lebih. "Selain mengandalkan atlet nasional, kita juga berharap atlet lainya bisa meraih medali eImam Kuncoro mas," katanya. Ia mengakui persaingan di Peparpenas semakin ketat karena seluruh provinsi sudah menyiapkan atletnya untuk berlaga di ajang ini. "Saat ini rival Jatim adalah Jateng dan Jabar. Kemudian ada Papua juga memiliki atlet yang cukup bagus," katanya. [wwn*]


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.