1 minute read
SIER jadi Kawasan Industri Pertama yang Miliki SPKLU
from binder9mar23
Surabaya, Bhirawa
Komitmen PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk membantu pemerintah mewujudkan energi hijau tak sekadar omong kosong. Sebab paling lambat dua bulan lagi di SIER akan berdiri Statisun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) diempat titik.
Advertisement
Pembangunan SPKLU ini diawali dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Bisnis dan Pengelolaan SPKLU antara PT SIER dengan PT Utomo Charge Plus Indonesia, di Wisma SIER, Rabu (8/3).
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono dan Direktur PT Utomo Charge Plus Indonesia, Anthony Utomo.
Menurut Anthony, SIER menjadi kawasan industri pertama di Indonesia yang membangun SPKLU. Hal ini bisa terwujud karena SIER me- miliki visi dan misi yang sangat mendukung pemerintah, untuk mewujudkan peralihan penggunaan mobil konvensional ke mobil listrik.
“Mulai 20 Maret 2023 nanti, pemerintah akan membeikan insentif kendaraan listrik yang jumlahnya cukup besar. Tentu hal ini akan mendongkrak naiknya jumlah kendaraan listrik. Sehingga harus didukung dengan adanya SPKLU. Dan SIER menyambut itu dengan sangat cepat,” ujar Anthony, ditemui disela penandatanganan kerjasama. Anthony mengklaim, PT Utomo
Charge Plus Indonesia yang dipimpinnya merupakan perusahaan pembuatan alat pengisi daya kendaraan listrik berbasis baterai terbesar di Asia Tenggara. Pada 2030 mendatang di Jatim akan mampu menerikan sebanyak 2.000 SPKLU.
“Sekarang kami sudah melakukan diskusi untuk mendirikan 30 SPKLU. Di SIER nanti akan ada 4 titik SPKLU. Setiap SPKLU mampu menampung dua mobil. Setiap mobil membutuhkan waktu dua hingga tiga jam untuk sekali pengisian,” jelasnya. Sementara itu, Dirut PT SIER Didik Prasetiyono mengatakan, pembangunan SPKLU ini merupakan upaya percepatan arahan Presiden Joko Widodo untuk energi hijau. Sebab semakin banyak fasilitas pengisian kendaraan listrik, akan semakin banyak orang untuk membeli kendaraan listrik.
“Dengan adanya SPKLU yang tersebar di seluruh wilayah, akan memudahkan pengguna kendaraan listrik untuk mengisi baterai mobil mereka dimana saja dan kapan saja. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan pengguna kendaraan listrik dan mempercepat penetrasi kendaraan listrik,” ungkapnya. Didik mengatakan, kendaraan listrik ini memiliki kelebihan dengan tidak menghasilkan emisi gas buang. Sehingga dengan semakin banyaknya kendaraan listrik yang digunakan, maka akan mengurangi emisi gas rumah kaca. “Dana yang juga sangat penting adalah pembangunan SPKLU akan menciptakan lapangan kerja baru, seperti pekerjaan di bidang konstruksi, instalasi, dan pemeliharaan SPKLU. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian negara,” tandasnya. [iib.bb]